93001-3-445425684908

20
Mata Kuliah : AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 Modul : 3 (pertemuan ke 3) Dosen : Drs. Sugianto, MM Pokok Bahasan : DISOLUSI DAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari pokok bahasan sebagaimana tersebut diatas diharapkan dapat memahami materi-materi yang berkenaan dengan : 1. Pengertian dan Proses likuidasi 2. Likuidasi sederhana 3. Likuidasi bertahap 4. Sekutu dan Persekutuan yang Tidak Likuid PENDAHULUAN / PENGERTIAN Disolusi persekutuan ialah berubahnya hubungan sekutu yang menyebabkan berhentinya persekutuan secara hukum. Dengan disolusi, persekutuan tetap bisa berjalan terus dengan perjanjian baru, atau persekutuan bisa juga berhenti / bubar secara hukum dan secara bisnis. Berhentinya persekutuan secara bisnis disebut juga likuidasi. PROSES LIKUIDASI Umumnya likuidasi persekutuan menyangkut hal-hal : - Mengkonversi aktiva nonkas menjadi kas - Mengakui keuntungan dan kerugian serta biaya likuidasi yang timbul selama likuidasi - Menyelesaikan seluruh kewajiban PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 1

Upload: okta-chandra-ridzikianto

Post on 09-Feb-2016

129 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

naskah2

TRANSCRIPT

Page 1: 93001-3-445425684908

Mata Kuliah : AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1

Modul : 3 (pertemuan ke 3)

Dosen : Drs. Sugianto, MM

Pokok Bahasan : DISOLUSI DAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari pokok bahasan sebagaimana tersebut diatas diharapkan dapat memahami

materi-materi yang berkenaan dengan :

1. Pengertian dan Proses likuidasi

2. Likuidasi sederhana

3. Likuidasi bertahap

4. Sekutu dan Persekutuan yang Tidak Likuid

PENDAHULUAN / PENGERTIAN

Disolusi persekutuan ialah berubahnya hubungan sekutu yang menyebabkan berhentinya

persekutuan secara hukum. Dengan disolusi, persekutuan tetap bisa berjalan terus dengan

perjanjian baru, atau persekutuan bisa juga berhenti / bubar secara hukum dan secara bisnis.

Berhentinya persekutuan secara bisnis disebut juga likuidasi.

PROSES LIKUIDASI

Umumnya likuidasi persekutuan menyangkut hal-hal :

- Mengkonversi aktiva nonkas menjadi kas

- Mengakui keuntungan dan kerugian serta biaya likuidasi yang timbul selama likuidasi

- Menyelesaikan seluruh kewajiban

- Mendistribusikan kas kepada sekutu berdasarkan saldo akhir modal mereka

Penjelasan umum mengenai proses likuidasi meng-asumsi-kan bahwa persekutuan mampu

membayar hutang-hutangnya, dengan kata lain aktiva yang dimiliki melebihi kewajiban.

Juga diasumsikan bahwa semua sekutu memiliki bagian dalam aktiva bersih persekutuan, tidak

ada hutang yang berasal dari pinjaman kepada sekutu, dan seluruh aktiva dikonversikan menjadi

kas sebelum kas didistribusikan kepada sekutu.

Jika asumsi ini tidak ada, proses likuidasi akan menjadi sangat komplek.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 1

Page 2: 93001-3-445425684908

Aturan dalam mendistribusikan aktiva dalam likuidasi persekutuan dibuat bertingkat sesuai

prioritas :

- Jumlah yang dipinjam dari kreditur yang bukan sekutu

- Jumlah yang dipinjam dari sekutu selain untuk modal dan laba

- Jumlah yang harus diberikan kepada sekutu sesuai kepemilikannya.

Seluruh saldo laba atau rugi dan prive harus ditutup keperkiraan modal sebelum distribusi

dilakukan. Kekayaan persekutuan tidak boleh didistribusikan kepada sekutu yang memiliki saldo

modal negative. Maka dari itu saldo pinjaman sekutu harus ditutup dengan saldo modal untuk

menentukan jumlah yang dibagikan kepada sekutu.

Likuidasi Persekutuan Sederhana

Likuidasi persekutuan yang sederhana mengkonversi seluruh aktiva sekutu menjadi kas dan

mendistribusikan kas kepada sekutu pada penyelesaian akhir persekutuan.

Untuk menggambarkan likuidasi sederhana, neraca Hani dan Kiki pada tanggal 31 Desember

2008 sebagai berikut :

HANI DAN KIKI

NERACA PER 31 DESEMBER 2008

Aktiva Kewajiban dan modal

Kas Rp. 10.000.000 Hutang dagang Rp. 40.000.000

Piutang dagang—neto 30.000.000 Pinjaman kepada Hani 10.000.000

Persediaan 30.000.000 Modal Hani 25.000.000

Aktiva tetap—neto 40.000.000 Modal Kiki 35.000.000

Rp.110.000.000 Rp.110.000.000

Hani dan Kiki membagi laba rugi masing-masing 70 % dan 30 %, dan setuju untuk melikuidasi

persekutuan mereka secepat mungkin setelah 1 Januari 2009. Persediaan dijual Rp.25.000.000,

aktiva tetap dijual Rp.30.000.000 dan Rp.22.000.000 berhasil ditagih dari piutang dagang.

Sebagai langkah terakhir dalam likuidasi, kas yang tersedia sebesar Rp.87.000.000 dibagi kepada

kreditur dan sekutu.

Aturan pembayarannya :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 2

Page 3: 93001-3-445425684908

I Untuk kreditur atas hutang dagang Rp.40.000.000

II Untuk Hani atas pinjaman Rp.10.000.000

III Untuk Hani atas modal Rp. 8.900.000

Untuk Kiki atas modal Rp.28.100.000

Total yang didistribusikan Rp.87.000.000

Jumlah kas yang didistribusikan kepada sekutu sama dengan saldo modal masing-masing setelah

seluruh kerugian yang terjadi dari likuidasi diperlihatkan pada peraga dibawah ini :

Ayat jurnal untuk mencatat likuidasi

Kas Rp.25.000.000

Modal Hani 3.500.000

Modal Kiki 1.500.000

Persediaan Rp.30.000.000

Mencatat penjualan persediaan dan mengalokasikan

rugi Rp.5.000.000 ke modal sekutu

Kas Rp.30.000.000

Modal Hani 7.000.000

Modal Kiki 3.000.000

Aktiva tetap—neto Rp.40.000.000

Mencatat penjualan aktiva tetap dan mengalokasikan

Rugi Rp.10.000.000 ke modal sekutu

Kas Rp.22.000.000

Modal Hani 5.600.000

Modal Kiki 2.400.000

Piutang dagang—neto Rp.30.000.000

Mencatat penagihan piutang dagang Rp.22.000.000

dan menghapuskan sisa piutang sebesar

Rp.8.000.000 yang dibebankan ke modal sekutu

Hutang dagang Rp.40.000.000

Kas Rp.40.000.000

Mencatat pembayaran hutang diluar sekutu

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 3

Page 4: 93001-3-445425684908

Pinjaman dari Hani Rp.10.000.000

Kas Rp.10.000.000

Mencatat pembayaran pinjaman kepada Hani

Modal Hani Rp. 8.900.000

Modal Kiki 28.100.000

Kas Rp.37.000.000

Mencatat pendistribusian kas hasil likuidasi

persekutuan

Persekutuan yang dilikuidasi harus tetap membuat ikhtisar transaksi dan saldo selama tahap-

tahap likuidasi. Ikhtisar transaksi dan saldo yang dipersiapkan untuk persekutuan Hani dan Kiki

diberikan pada peraga dibawah ini :

PERSEKUTUAN HANI DAN KIKI

LAPORAN LIKUIDASI PERSEKUTUAN

UNTUK PERIODE 1 JANUARI 2009 SAMPAI 31 DESEMBER 2009 (DALAM RIBUAN)

Aktiva Hutang Modal Hani Modal Kiki

Kas nonkas Kewajiban pada Hani (70 %) (30 %)

Saldo, 1 Januari 2009 10.000 100.000 40.000 10.000 25.000 35.000

Penjualan persediaan 25.000 30.000 3.500 1.500

35.000 70.000 40.000 10.000 21.500 33.500

Penjualan aktiva tetap 30.000 40.000 7.000 3.000

65.000 30.000 40.000 10.000 14.500 30.500

Penagihan piutang 22.000 30.000 5.600 2.400

87.000 - 40.000 10.000 8.900 28.100

Pembayaran hutang 40.000 40.000

47.000 - 10.000 8.900 28.100

Pembayaran pinjaman 10.000 10.000

37.000 - 8.900 28.100

Didistribusikan 37.000 8.900 28.100

kepada sekutu

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 4

Page 5: 93001-3-445425684908

- - -

Laporan likuidasi merupakan referensi yang baik untuk digunakan selama proses likuidasi, tetapi

tentu saja jurnal secara formal dibuat setelah likuidasi selesai dilakukan.

Dalam memeriksa laporan likuidasi Hani dan Kiki, perhatikan bahwa aktiva dibagi dua antara kas

dan nonkas dan kewajiban terdiri dari kewajiban dengan hak prioritas (tingkat I atau bukan

sekutu) dan kewajiban sekutu (tingkat II).

Juga perhatikan bahwa seluruh kerugian (dan keuntungan) didistribusikan ke perkiraan modal

sekutu segera setelah diakui.

Dengan memperbaharui perkiraan modal, distribusi akhir kas kepada sekutu sama dengan saldo

sebelum pendistribusian dalam modal sekutu.

LIKUIDASI BERTAHAP

Yang dimaksud dengan likuidasi bertahap ialah pendistribusian kas kepada sekutu pada saat kas

tersedia selama periode likuidasi dan sebelum seluruh keuntungan dan kerugian likuidasi

direalisasikan.

Prinsip-prinsip Umum dalam Likuidasi Bertahap

Likuidasi persekutuan yang likuid dilakukan dengan mendistribusikan kas yang tersedia dengan

cara yang biasa sampai seluruh aktiva nonkas dikonversi menjadi kas. Kewajiban selain kepada

sekutu harus dibayar sebelum pendistribusian apapun kepada sekutu.

Saat kas tersedia untuk didistribusikan kepada sekutu, jumlah yang didistribusikan kepada

masing-masing sekutu bisa ditentukan dengan menyiapkan skedul pembayaran yang aman untuk

tiap distribusi yang dilakukan.

Ilustrasi Likuidasi Bertahap

Persekutuan Dono, Kasino, dan Indro akan dilikuidasi sesegera mungkin setelah 31 Desember

2008, dan seluruh kas yang ada ditangan, kecuali Rp.20.000.000 uintuk cadangan kontijensi, akan

didistribusikan pada akhir tiap bulan sampai likuidasi selesai dibagikan. Laba dan rugi dibagi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 5

Page 6: 93001-3-445425684908

berdasarkan 50 %, 30 %, dan 20 % untuk Dono, Kasino, dan Indro. Neraca persekutuan pada 31

Desember 2008 berisikan perkiraan dan saldo berikut ini :

DONO, KASINO, DAN INDRO

NERACA

PER 31 DESEMBER 2008

Aktiva Kewajiban dan Modal

Kas Rp. 240.000.000 Hutang dagang Rp. 300.000.000

Piutang dagang—neto 280.000.000 Wesel bayar 200.000.000

Dipinjamkan pada Indro 40.000.000 Pinjaman dari Kasino 20.000.000

Persediaan 400.000.000

Tanah 100.000.000 Modal Dono (50 %) 340.000.000

Peralatan—neto 300.000.000 Modal Kasino (30 %) 340.000.000

Goodwill 40.000.000 Modal Indro (20 %) 200.000.000

Rp.1.400.000.000 Rp.1.400.000.000

Ringkasan peristiwa likuidasi adalah sebagai berikut :

Januari 2008—piutang (pinjaman kepada Indro) dioffset dengan saldo modalnya, goodwill

dihapuskan, Rp.200.000.000 berhasil ditagih dari piutang, persediaan senilai Rp.160.000.000

dijual seharga Rp.200.000.000, dan kas didistribusikan.

Februari 2008—Peralatan dengan nilai buku Rp.80.000.000dijual seharga Rp.60.000.000, sisa

persediaan dijual seharga Rp.180.000.000, biaya likuidasi Rp.4.000.000 dibayar, kewajiban

sebesar Rp.8.000.000 yang tak tercatat ditemukan dank as didistribusikan.

Maret 2008—Tanah dijual seharga Rp.150.000.000, biaya likuidasi Rp.5.000.000 dibayar, dan

kas didistribusikan.

April 2008—Peralatan tambahan dijual seharga Rp.150.000.000, sisa peralatan dan piutang

dihapuskan,dan seluruh kas yang ada ditangan didistribusikan pada akhir likuidasi

Peristiwa likuidasi Januari

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 6

Page 7: 93001-3-445425684908

Peritiwa yang terjadi selama bulan Januari 2008 dalam likuidasi persekutuan Dono, Kasino, dan

Indro dicatat sebagai berikut :

Modal Indro Rp. 40.000.000

Piutang Indro Rp. 40.000.000

Mengoffset piutang dengan modal

Modal Dono Rp. 20.000.000

Modal Kasino 12.000.000

Modal Indro 8.000.000

Goodwill Rp. 40.000.000

Menghapus goodwill

Kas Rp.200.000.000

Piutang dagang Rp.200.000.000

Mencatat penagihan piutang dagang

Kas Rp.200.000.000

Persediaan Rp.160.000.000

Modal Dono 20.000.000

Modal Kasino 12.000.000

Modal Indro 8.000.000

Mencatat penjualan persediaan dengan

keuntungan

Hutang dagang Rp.300.000.000

Wesel bayar 200.000.000

Kas Rp.500.000.000

Mencatat pembayaran kewajiban kepada

bukan sekutu

Pinjaman dari Kasino Rp. 20.000.000

Modal Kasino 100.000.000

Kas Rp.120.000.000

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 7

Page 8: 93001-3-445425684908

Mencatat distribusi kas kepada Kasino

Untuk dicatat dalam perkiraan, tiap jurnal harus direfleksikan dalam laporan likuidasi

persekutuan, seperti yang ditunjukkan pada peraga dibawah.

Laporan likuidasi adalah catatan yang berkesinambungan yang meringkas seluruh transaksi dan

peristiwa selama masa likuidasi, dan tidak akan lengkap sampai likuidasi selesai.

Maka laporan yang disajikan pada peraga dibawah untuk peristiwa Januari benar-benar

merupakan laporan interim.

Tetapi laporan likuidasi interim mungkin lebih penting dari pada laporan akhir likuidasi, karena

laporan interim menggambarkan perkembangan likuidasi dan dapat memberikan dasar untuk

pengambilan keputusan serta perencanaan masa datang.

DONO, KASINO, DAN INDRO

LAPORAN (INTERIM) LIKUIDASI PERSEKUTUAN

UNTUK MASA 1 JANUARI 2009 SAMPAI FEBRUARI 2009 (DALAM RIBUAN)

50 % Hutang 30 % 20 %

Aktiva Kewajiban Modal pada Modal Modal

Kas nonkas Prioritas Dono Kasino Kasino Indro

Salda 1 Januari 240.000 1.160.000 500.000 340.000 20.000 340.000 200.000

Offset piutang Indro - 40.000 - 40.000

Penghapusan G.will - 40.000 - 20.000 - 12.000 - 8.000

Penagihan piutang 200.000 - 200.000

Penjualan persediaan 200.000 -160.000 20.000 12.000 8.000

Saldo sebelum distri-

busi 31 Januari 640.000 720.000 500.000 340.000 20.000 340.000 160.000

Distribusi Januari li-

hat peraga dibawah

Kreditur - 500.000 - 500.000

Kasino - 120.000 - 20.000 - 100.000

Saldo 1 Februari 20.000 720.000 0 340.000 0 240.000 160.000

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 8

Page 9: 93001-3-445425684908

Pada distribusi kas yang dilakukan tanggal 31 Januari 2009 (lihat peraga diatas), persekutuan

memiliki sisa Rp.140.000.000 (Rp.640.000.000 – Rp.500.000.000) setelah seluruh hutang sekutu

dibayar. Dari jumlah ini, Rp.20.000.000 ditahan oleh persekutuan untuk kontijensi, dan

Rp.120.000.000 disediakan untuk didistribusikan kepada sekutu.

Skedul pembayaran aman yang muncul pada peraga dibawah menyajikan jumlah Rp.120.000.000

yang harus didistribusikan kepada Kasino. Karena persekutuan memiliki hutang pada Kasino

sebesar Rp.20.000.000, maka Rp.20.000.000 yang didistribusikan pertama kepada Kasino adalah

untuk membayar hutang, dan sisanya Rp.100.000.000 ditambah ke perkiraan modal Kasino.

DONO, KASINO, DAN INDRO

SKEDUL PEMBAYARAN AMAN (TAHAP PERTAMA)

31 JANUARI 2009 (DALAM RIBUAN)

Kemungkinan 50 % 30 % 20 %

Rugi Modal Dono Modal Kasino Modal Indro

Ekuitas sekutu, 31 Januari 2009 Rp.340.000 Rp.360.000 Rp.160.000

(lihat laporan likuidasi)

Kemungkinan rugi atas aktiva

Nonkas (lihat laporan likuidasi) Rp.720.000 - 360.000 - 216.000 144.000

- 20.000 144.000 16.000

Kemungkinan rugi dari

kontijensi : kas ditahan 20.000 - 10.000 - 6.000 - 4.000

- 30.000 138.000 12.000

Kemungkinan rugi dari Dono

saldo debet dialokasikan 60 : 40 30.000 - 18.000 - 12.000

-- 120.000 --

SEKUTU DAN PERSEKUTUAN YANG TIDAK LIKUID

Urutan pendistribusian aktiva dalam likuidasi persekutuan yang diberikan pada awal pokok

bahasan ini ialah :

I. Jumlah yang dipinjam dari kreditur yang bukan sekutu

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 9

Page 10: 93001-3-445425684908

II. Jumlah yang dipinjam sekutu selain untuk modal dan laba

III. Jumlah yang harus diberikan kepada sekutu sesuai kepemilikannya

Untuk sekutu yang tidak likuid aturan yang berlaku untuk mengklaim harta dari sekutu yang

bangkrut sebagai berikut :

I. Jumlah terhutang kepada kreditur luar

II. Jumlah terhutang kepada kreditur persekutuan

III. Jumlah terhutang kepada sekutu dari kontribusi

Urutan prioritas ini memberiksn implikasi yang penting untuk likuidasi persekutuan yang tidak

likuid (aktiva persekutuan lebih kecil dari kewajiban persekutuan), dan untuk likuidasi

persekutuan yang likuid (aktiva persekutuan lebih besar dari kewajiban persekutuan), tetapi satu

atau lebih sekutu individu tidak likuid (harta pribadi lebih kecil dari kewajiban pribadi).

Kreditur persekutuan pertama kali menuntut pembayaran dari harta persekutuan, dan kreditur dari

sekutu individu harus mencari pemulihan klaim dari harta individu.

Jadi, harta individu dan persekutuan dipisahkan dalam menyusun prioritas klaim.

Persekutuan Likuid—Satu atau lebih Sekutu Tidak Likuid

Sebagai ilustrasi, Wina, Yoke, dan Zena adalah sekutu dengan pembagian laba masing-masing 30

%, 30 %, dan 40 %. Wina tidak likuid secara pribadi, dengan harta pribadi Rp.50.000.000 dan

kewajiban pribadi Rp.100.000.000. Saldo perkiraan persekutuan setelah seluruh kewajiban

persekutuan dibayar sebagai berikut :

Kasus A Kasus B Kasus C

Kas Rp.60.000.000 dr -- --

Modal Wina (30 %) 18.000.000 kr Rp.18.000.000 kr Rp.21.000.000 dr

Modal Yoke (30 %) 18.000.000 kr 27.000.000 kr 9.000.000 kr

Modal Zena (40 %) 24.000.000 kr 9.000.000 kr 12.000.000 kr

Pada kasus A, ekuitas persekutuan Wina Rp.18.000.000 tidak boleh dibayar langsung kepada

Wina karena kreditur pribadinya mempunyai klaim atas kepemilikannya dalam aktiva

persekutuan sebesar Rp.18.000.000.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 10

Page 11: 93001-3-445425684908

Pada kasus B, kreditur pribadi Wina memiliki klaim atas aktiva pribadi Yoke karena Yoke

mempunyai hutang pribadi kepada Wina sebesar Rp.18.000.000. Zena juga memiliki klaim atas

Yoke sebesar Rp.9.000.000.

Pada kasus C, Wina memiliki saldo debit pada perkiraan modalnya dan ia tidak likuid. Yoke dan

Zena tidak boleh mengambil aktiva pribadi Wina. Mereka membagi rugi sebesar Rp.21.000.000

berdasarkan rasio pembagian laba 3/7 dan 4/7.

Persekutuan tidak Likuid

Ketika persekutuan tidak likuid, kas yang tersedia setelah seluruh aktiva nonkas dikonversi

menjadi kas tidak akan cukup untuk membayar kreditur persekutuan. Kreditur persekutuan akan

mendapatkan penggantian sebagian dari aktiva persekutuan (urutan I) dan mendesak sekutu untuk

menggunakan harta pribadi untuk menutupi sisa klaim (urutan II).

Walaupun kreditur pribadi mempunyai klaim lebih dulu (urutan I) atas harta pribadi, kreditur

persekutuan dapat mencari penggantian atas klaim mereka dari aktiva pribadi sekutu yang secara

pribadi likuid. Sekutu yang membayar lebih dari bagian kewajibannya dalam persekutuan tentu

saja mempunyai klaim atas sekutu yang memiliki saldo modal debit.

Rosi, Fani, dan Koni adalah sekutu yang membagi laba secara merata dan persekutuan mereka

sekarang dalam proses likuidasi. Setelah seluruh aktiva dikonversi menjadi kas dan seluruh kas

yang ada digunakan untuk membayar kewajiban persekutuan, saldo perkiraan yang tersisa dalam

buku persekutuan sebagai berikut :

Kewajiban Rp.90.000.000 kr

Modal Rosi (1/3) 30.000.000 dr

Modal Fani (1/3) 30.000.000 dr

Modal Koni (1/3) 30.000.000 dr

Diketahui seluruh sekutu memiliki sumber daya pribadi paling sedikit Rp.30.000.000, tiap sekutu

harus membayar Rp.30.000.000 ke persekutuan untuk menutup kewajiban persekutuan. Tetapi

kreditur bisa saja menagih keseluruhan Rp.90.000.000 dari salah satu sekutu.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 11

Page 12: 93001-3-445425684908

Contoh :

kreditur bisa menagih Rp.90.000.000 dari Rosi, sehingga saldo persekutuan yang tersisa

menjadi:

Modal Rosi Rp.60.000.000 kr

Modal Fani 30.000.000 dr

Modal Koni 30.000.000 dr

Apabila Fani dan Koni masing-masing dapat membayar Rp.30.000.000 ke dalam persekutuan,

maka desakan kreditur terhadap Rosi tidak beralasan.

Tetapi bila desakan kreditur terhadap Rosi karena Koni secara pribadi tidak likuid dan aktiva

bersih Fani pribadi hanya Rp.35.000.000, situasinya akan berubah. Dalam hal ini, Rosi dan Fani

membagi kerugian sama rata atas ketidak mampuan Koni membayar Rp.30.000.000, dimana

setelah itu Rosi akan memiliki saldo modal kredit sebesar Rp.45.000.000 dan Fani memiliki saldo

modal debit sebesar Rp.45.000.000.

Karena aktiva pribadi Fani hanya Rp.35.000.000, Rosi menagih Rp.35.000.000 dari Fani dan sisa

Rp.10.000.000 dalam saldo debit modal Fani dihapuskan sebagai kerugian Rosi

Contoh dalam bagian ini mengilustrasikan masalah-masalah umum yang muncul dalam likuidasi

persekutuan yang tidak likuid atau persekutuan yang sekutunya tidak likuid.

Komplikasi mungkin saja timbul dalam likuidasi persekutuan, oleh karena itu akuntan tidak perlu

ragu untuk berkonsultasi ke ahli hukum jika memang diperlukan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Drs. Sugianto MM AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT I 12