92kenyataannya banyak dalam kerangka kerja akomodasi berpusat pada persoalanfonetik atau pilihan...

2

Click here to load reader

Upload: hariyanto

Post on 17-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

92kenyataannya banyak dalam kerangka kerja akomodasi berpusat pada persoalanfonetik atau pilihan kosa kata (Furbee, Lori A. Stanley, dan David Rogles1993).Teori akomodasi dalam upaya menyokong kajiandialektososiolinguistik ini digunakan untuk mendeskripsikan kekaburan dialekdan perubahan yang ditemukan dalam batas-batas dialek, baik dialek regionalmaupun dialek sosial (Nordenstam 1979 dan Trudgil 1983, 1986). Selanjutnya,teori ini ditetapkan sebagai dasar untuk memahami proses perubahan dialekmelalui kontak (Trudgill 1986) sebagai hasil manipulasi gaya bicara setiapindividu (Bell 1984). Pemarkah dialek dimotivasi oleh penutur yangmenyesuaikan tuturannya terhadap model yang diterima yang dapat berkorelasidalam perubahan yang terus menerus. Proses ini dibuktikanoleh Trudgill (1986:141-160) dan diikuti oleh penelitian LePage (1968, 1975, 1978; LePage, dkk1974) terhadap pelafalan penyanyi pop Inggris. Ditemukan bahwa penggunaanfitur-fitur linguistik (Labov 1965, 1966, 1969) sepertipost-vokalic/r/mengalami pergeseran. Konvergensi akomodasi yang terjadi di sini adalahsebuah trendi/kecenderungan universal yang diterima saat itu atau barangkalijuga berarti suatu perubahan linguistik yang tersebar/difusi (dalam FurbeeLouanna, Lori A. Stanley, dan David Rogles 1993).Analisis berdasarkan teori akomodasi dalam penelitian ini membahaspermasalahan akomodasi dalam percakapan antarpenutur. Penelitian bahasaUniversitas Sumatera Utara93yang pernah menerapkan teori akomodasi di Indonesia adalah (1) Masinambow(1977) dalam penelitiannya tentang konvergensi etnolinguistik di HalmaheraTengah. Aspek yang diteliti adalah urutan konstituen sintaksis dalam bahasaTabelo, bahasa Sawai, dan bahasa Melayu Halmahera; (2) Dhanawaty (2002)tentang variasi dialektal bahasa Bali di daerah transmigrasi Lampung Tengah.Dia meneliti persebaran variasi fonologis secara geografis dan sosial dankemudian menelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya variasi.Dalam penelitian ini juga diterapkan teori migrasi bahasa. Migrasibahasa adalah perpindahan bahasa/perubahan bahasa karena adanyaperpindahan penduduk atau penutur dari daerah asal ke daerah lain. Akibatnya,pada daerah yang didatangi terjadi perbedaan bahasa atau dialek. Teori migrasibahasa dijadikan landasan untuk mengamati terjadinya daerah-daerah bahasa.Migrasi dapat terjadi karena dua hal, yaitu (1) penutur suatu bahasabergerak ke luar wilayah asli dan menduduki suatu daerah baru. Migrasi sepertiini disebut migrasi positif dan (2) sejumlah penutur bahasa lain berpindah kewilayah suatu bahasa sedemikian rupa sehingga memisahkan bahasa tadimenjadi dua daerah atau lebih. Migrasi seperti ini disebut migrasi negatif (LihatKeraf 1984: 173-174). Keterkaitan ketiga teori ini dalam menganalisispenelitian ini digambarkan sebagai berikut (Gambar 2).Universitas Sumatera Utara