92965186-askep-cholelitiasis.pdf

Upload: abel-brown

Post on 15-Oct-2015

72 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

92965186-Askep-Cholelitiasis.pdf

TRANSCRIPT

  • Askep Cholelitiasis

    CHOLELITHIASIS

    ( BATU EMPEDU )

    I. Pengertian : a. Batu saluran empedu : adanya batu yang terdapat pada sal. empedu (Duktus Koledocus ).

    b. Batu Empedu(kolelitiasis) : adanya batu yang terdapat pada kandung empedu.

    c. Radang empedu (Kolesistitis) : adanya radang pada kandung empedu.

    d. Radang saluran empedu (Kolangitis) : adanya radang pada saluran empedu.

    II. Penyebab: Batu di dalam kandung empedu. Sebagian besar batu tersusun dari pigmen-pigmen empedu

    dan kolesterol, selain itu juga tersusun oleh bilirubin, kalsium dan protein.

    Macam-macam batu yang terbentuk antara lain:

    1. Batu empedu kolesterol, terjadi karena : kenaikan sekresi kolesterol dan penurunan

    produksi empedu.

    Faktor lain yang berperan dalam pembentukan batu:

    Infeksi kandung empedu

    Usia yang bertambah

    Obesitas

    Wanita

    Kurang makan sayur

    Obat-obat untuk menurunkan kadar serum kolesterol 2. Batu pigmen empedu , ada dua macam;

    Batu pigmen hitam : terbentuk di dalam kandung empedu dan disertai hemolisis kronik/sirosis hati tanpa infeksi

    Batu pigmen coklat : bentuk lebih besar , berlapis-lapis, ditemukan disepanjang saluran empedu, disertai bendungan dan infeksi

    3. Batu saluran empedu

    Sering dihubungkan dengan divertikula duodenum didaerah vateri. Ada dugaan bahwa

    kelainan anatomi atau pengisian divertikula oleh makanan akan menyebabkan obstruksi

    intermiten duktus koledokus dan bendungan ini memudahkan timbulnya infeksi dan

    pembentukan batu.

    III. Pathofisiologi : Batu empedu hampir selalu dibentuk dalam kandung empedu dan jarang pada saluran

    empedu lainnya.

    Faktor predisposisi yang penting adalah :

    Perubahan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu

    Statis empedu

    Infeksi kandung empedu Perubahan susunan empedu mungkin merupakan faktor yang paling penting pada

    pembentukan batu empedu. Kolesterol yang berlebihan akan mengendap dalam kandung

    empedu .

    Stasis empedu dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi progresif,

    perubahan susunan kimia dan pengendapan unsur tersebut. Gangguan kontraksi kandung

    empedu dapat menyebabkan stasis. Faktor hormonal khususnya selama kehamilan dapat

  • dikaitkan dengan perlambatan pengosongan kandung empedu dan merupakan insiden yang

    tinggi pada kelompok ini.

    Infeksi bakteri dalam saluran empedu dapat memegang peranan sebagian pada pembentukan

    batu dengan meningkatkan deskuamasi seluler dan pembentukan mukus. Mukus

    meningkatkan viskositas dan unsur seluler sebagai pusat presipitasi. Infeksi lebih sering

    sebagai akibat pembentukan batu empedu dibanding infeksi yang menyebabkan pembentukan

    batu.

    IV. Perjalanan Batu Batu empedu asimtomatik dapat ditemukan secara kebetulan pada pembentukan foto polos

    abdomen dengan maksud lain. Batu baru akan memberikan keluhan bila bermigrasi ke leher

    kandung empedu (duktus sistikus) atau ke duktus koledokus. Migrasi keduktus sistikus akan

    menyebabkan obstruksi yang dapat menimbulkan iritasi zat kimia dan infeksi. Tergantung

    beratnya efek yang timbul, akan memberikan gambaran klinis kolesistitis akut atau kronik.

    Batu yang bermigrasi ke duktus koledokus dapat lewat ke doudenum atau tetap tinggal

    diduktus yang dapat menimbulkan ikterus obstruktif.

    V. Gejala Klinis Penderita batu saluran empedu sering mempunyai gejala-gejala kronis dan akut.

    GEJALA AKUT GEJALA KRONIS

    TANDA :

    1. Epigastrium kanan terasa nyeri dan spasme

    2. Usaha inspirasi dalam waktu diraba pada

    kwadran kanan atas

    3. Kandung empedu membesar dan nyeri

    4. Ikterus ringan

    TANDA:

    1. Biasanya tak tampak gambaran pada abdomen

    2. Kadang terdapat nyeri di kwadran kanan atas

    GEJALA:

    1. Rasa nyeri (kolik empedu) yang

    Menetap

    2. Mual dan muntah

    3. Febris (38,5C)

    GEJALA:

    1. Rasa nyeri (kolik empedu), Tempat : abdomen

    bagian atas (mid epigastrium), Sifat : terpusat di

    epigastrium menyebar ke arah skapula kanan

    2. Nausea dan muntah

    3. Intoleransi dengan makanan berlemak

    4. Flatulensi

    5. Eruktasi (bersendawa)

    VI. Pemeriksaan penunjang Tes laboratorium :

    1. Leukosit : 12.000 - 15.000 /iu (N : 5000 - 10.000 iu).

    2. Bilirubin : meningkat ringan, (N : < 0,4 mg/dl).

    3. Amilase serum meningkat.( N: 17 - 115 unit/100ml).

    4. Protrombin menurun, bila aliran dari empedu intestin menurun karena obstruksi sehingga

    menyebabkan penurunan absorbsi vitamin K.(cara Kapilar : 2 - 6 mnt).

    5. USG : menunjukkan adanya bendungan /hambatan , hal ini karena adanya batu empedu dan

    distensi saluran empedu ( frekuensi sesuai dengan prosedur diagnostik)

  • 6. Endoscopic Retrograde choledocho pancreaticography (ERCP), bertujuan untuk melihat

    kandung empedu, tiga cabang saluran empedu melalui ductus duodenum.

    7. PTC (perkutaneus transhepatik cholengiografi): Pemberian cairan kontras untuk

    menentukan adanya batu dan cairan pankreas.

    8. Cholecystogram (untuk Cholesistitis kronik) : menunjukkan adanya batu di sistim billiar.

    9. CT Scan : menunjukkan gellbalder pada cysti, dilatasi pada saluran empedu,

    obstruksi/obstruksi joundice.

    10. Foto Abdomen :Gambaran radiopaque (perkapuran ) galstones, pengapuran pada saluran

    atau pembesaran pada gallblader.

    Daftar Pustaka :

    1. Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990, Jakarta, P: 586-588.

    2. Sylvia Anderson Price, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa

    AdiDharma, Edisi II.P: 329-330.

    3. Marllyn E. Doengoes, Nursing Care Plan, Fa. Davis Company, Philadelpia, 1993.P: 523-

    536.

    4. D.D.Ignatavicius dan M.V.Bayne, Medical Surgical Nursing, A Nursing Process Approach,

    W. B. Saunders Company, Philadelpia, 1991.

    5. Sutrisna Himawan, 1994, Pathologi (kumpulan kuliah), FKUI, Jakarta 250 - 251.

    6. Mackenna & R. Kallander, 1990, Illustrated Physiologi, fifth edition, Churchill

    Livingstone, Melborne : 74 - 76.

    VII. Pengkajian 1. Aktivitas dan istirahat:

    subyektif : kelemahan

    Obyektif : kelelahan 2. Sirkulasi :

    Obyektif : Takikardia, Diaphoresis 3. Eliminasi :

    Subektif : Perubahan pada warna urine dan feces

    Obyektif : Distensi abdomen, teraba massa di abdomen atas/quadran kanan atas, urine pekat .

    4. Makan / minum (cairan)

    Subyektif : Anoreksia, Nausea/vomit.

    Tidak ada toleransi makanan lunak dan mengandung gas.

    Regurgitasi ulang, eruption, flatunasi.

    Rasa seperti terbakar pada epigastrik (heart burn).

    Ada peristaltik, kembung dan dyspepsia. Obyektif :

    Kegemukan.

    Kehilangan berat badan (kurus). 5. Nyeri/ Kenyamanan :

    Subyektif :

    Nyeri abdomen menjalar ke punggung sampai ke bahu.

    Nyeri apigastrium setelah makan.

  • Nyeri tiba-tiba dan mencapai puncak setelah 30 menit. Obyektif :

    Cenderung teraba lembut pada klelitiasis, teraba otot meregang /kaku hal ini dilakukan pada

    pemeriksaan RUQ dan menunjukan tanda marfin (+).

    6. Respirasi :

    Obyektif : Pernafasan panjang, pernafasan pendek, nafas dangkal, rasa tak nyaman.

    7. Keamanan :

    Obyektif : demam menggigil, Jundice, kulit kering dan pruritus , cenderung perdarahan (

    defisiensi Vit K ).

    8. Belajar mengajar :

    Obyektif : Pada keluarga juga pada kehamilan cenderung mengalami batu kandung empedu.

    Juga pada riwayat DM dan gangguan / peradangan pada saluran cerna bagian bawah.

    Prioritas Perawatan : a. Meningkatkan fungsi pernafasan.

    b. Mencegah komplikasi.

    c. Memberi informasi/pengetahuan tentang penyakit, prosedur, prognosa dan pengobatan

    Tujuan Asuhan Perawatan : a. Ventilasi/oksigenasi yang adekwat.

    b. Mencegah/mengurangi komplikasi.

    c. Mengerti tentang proses penyakit, prosedur pembedahan, prognosis dan pengobatan

    Diagnosa Perawatan: A. Pola nafas tidak efektif sehubungan dengan nyeri, kerusakan otot, kelemahan/ kelelahan,

    ditandai dengan :

    Takipneu

    Perubahan pernafasan

    Penurunan vital kapasitas.

    Pernafasan tambahan

    Batuk terus menerus

    B. Potensial Kekurangan cairan sehubungan dengan :

    Kehilangan cairan dari nasogastrik.

    Muntah.

    Pembatasan intake

    Gangguan koagulasi, contoh : protrombon menurun, waktu beku lama.

    C. Penurunan integritas kulit/jaringan sehubungan dengan

    Pemasanagan drainase T Tube.

    Perubahan metabolisme.

    Pengaruh bahan kimia (empedu) ditandai dengan :

    adanya gangguan kulit.

    D. Kurangnya pengetahuan tentang prognosa dan kebutuhan pengobatan, sehubugan dengan :

    Menanyakan kembali tentang imformasi.

    Mis Interpretasi imformasi.

    Belum/tidak kenal dengan sumber imformasi.

  • ditandai : . pernyataan yang salah.

    . permintaan terhadap informasi.

    . Tidak mengikuti instruksi.

    Daftar Pustaka :

    7. Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Balai Penerbit FKUI 1990, Jakarta, P: 586-588.

    8. Sylvia Anderson Price, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa

    AdiDharma, Edisi II.P: 329-330.

    9. Marllyn E. Doengoes, Nursing Care Plan, Fa. Davis Company, Philadelpia, 1993.P: 523-

    536.

    10. D.D.Ignatavicius dan M.V.Bayne, Medical Surgical Nursing, A Nursing Process Approach,

    W. B. Saunders Company, Philadelpia, 1991.

    11. Sutrisna Himawan, 1994, Pathologi (kumpulan kuliah), FKUI, Jakarta 250 - 251.

    12. Mackenna & R. Kallander, 1990, Illustrated Physiologi, fifth edition, Churchill Livingstone,

    Melborne : 74 - 76.

    Asuhan keperawatan : I. Indentitas klien :

    Nama :Tuan IL , 38 tahun, laki-laki.

    Alamat : Jalan Makmur, Bekasi.

    Status : Kawin.

    Agama : Islam

    Pendidikan : SMP

    Pekerjaan : Pedagang.

    Suber informasi : Klien dan istri.

    Tanggal masuk RS : 29 April 1998.

    Diagnosa Masuk : Kolangitis, Kolesistitis, Kolelitiasis.

    II. Status Kesehatan saat ini :

    Alasan kunjungan/ keluhan utama : 1 bulan sebelum masuk RS. Klien merasa nyeri perut

    kanan atas, nyeri tidak menjalar, nyeri bila menarik nafas, nyeri seperti ditusuk. Panas naik

    turun hingga menggigil, bila nyeri klien menjadi sesak. selama di rumah diberikan obat

    promag keluhan hilang tetapi hanya sementara. sehari sebelum masuk RS dirasa nyeri timbul

    lagi shg klien.

    III. Riwayat Kesehatan yang lalu : Pada usia 12 tahun klien pernah bengkak diseluruh tubuh dan

    tidak pernah berobat, sembuh sendiri. belum pernah operasi dan dirawat di RS, tak ada alergi

    terhadap makanan dan obat-obatan , Klien merokok 1/2 bungkus per hari dan minum kopi 2x

    sehari. Kien terbiasa minum obat sendiri bila sakit tak pernah berobat ke dokter atau ke

    puskesmas . Frehuensi makan 3x sehari , berat badan waktu masuk ke RS 50 kg. makanan

    yang disukai supermi, Tak ada makanan yang pantangan. sedangkan makanan yang tidak

    disukai adalah gorengan dan makanan yang mengandung santan. nafsu makan baik.

    Frekuensi bab 1 x sehari konsistensi padat, sedangkan kencing rata-rata 6 x sehari, tak ada

    keluhan dalam eliminasi. klien tidak terjadwal dalam memenuhi pola istirahat dan tidur,

    kadang-kadang sampai pk. 23.00 Kegiatan waktu luang membuat meja dan kursi. Klien hidup

    bersama seorang istri dan 4 orang anaknya, 2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan.

    IV. Riwayat lingkungan

  • Kebersihan,lingkungan cukup, kondisi rumah luas, dengan enam kamar, tinggal dirumah

    dengan lingkungan yang ramai (padat bukan karena polusi atau kendaraan bermotor).

    V. Aspek PsikoSosial :

    Pola pikir sangat sederhana karena ketidaktahuan informasi dan mempercayakan sepenuhnya

    dengan rumah sakit. Klien pasrah terhadap tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit asal

    cepat sembuh. Persepsi diri baik, klien merasa nyaman, nyeri tidak timbul sehubungan telah

    dilakukan tindakan cholesistektomi. Hubungan klien dan perawat baik, akomodatif, dengan

    bahasa indonesia yang cukup baik. Klien tidak mengeluh tentang biaya

    pengobatan/perawatan karena klien sudah menyiapkan sebelum masuk rumah sakit. Klien

    beragama Islam, sholat lima wakt, hanya kadang-kadang ia lakukan. Dirumah sakit klien

    tidak sholat karena menurutnya ia sakit.

    Pengkajian Fisik : 1. Aktivitas/istirahat:

    Klien merasakan lemah, mobilisasi duduk, merasa sakit pada lokasi drain bila posisi berubah

    dari berbaring ke duduk. Sore tidur 2 jam, malam tidur mulai jam 10.00. Kadang-kadang

    terganggu oleh keramaian pasien lain.

    2. Sirkulasi :

    Sinus normokardia, suhu subfebris 37,5 c , Denyut nadi :90 kali permenit.

    3. Eliminasi

    Klien bab 1 kali sehari, konsistensi lembek, warna kuning, jumlah urine 1500 cc/24 jam.

    4. Makan/minum ( cairan )

    Sering regurgitasi, keluar cairan kurang lebih 200 cc/24 jam

    Diet cair (DH I) dihabiskan , 1200 kalori dalam 900 cc /24 jam

    Minum air putih 1500 cc/24 jam

    Peristaltik normal (20 30 kali/menit)

    Selama tujuh hari intake scara parenteral , yaitu amilase dan RD

    tidak kembung

    Klien tampak kurus (BB: 47,7Kg) 5. Nyeri/Kenyamanan

    Tidak timbul rasa nyeri, hanya kadang-adang sakit, pada waktu perubahan posisi dari baring

    ke duduk.

    6. Respirasi :

    Respirasi normal : 20 kali /menit

    Klien merasa nyaman bernafas bila duduk. 7. Keamanan :

    Suhu klien 37,5 C (subfebris)

    Sklera tampak icterik, kulit agak kering

    Tampak plebitis (kemerahan) pada bekas infus dilengan kiri dan kanan 8. Klien telah dilakukan operasi Cholecistektomi tanggal 30 April 1998. Sekarang ia

    mengalami perawatan hari ke delapan . Terpasang drainase T. Tube, produksi cairan hijau

    pekat 500cc/24 jam

    Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan laboratorium tanggal 29 April 1998 :

    H B . 10,7 (13-16)

    Hematokrit : 31 ( 40 - 48 )

    Leukosit : 154.00 ( 50,00 - 100,00)

  • Trombosit : 328,00 ( 200.00 - 500.00)

    Bilirubin Direck : 6,1 (

  • DI RUANG BEDAH WANITA DAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr.

    KARIADI SEMARANG

    A. Pengkajian

    Tanggal pengkajian : 11 November 2010 Jam : 08.00 WIB

    Identitas Pasien

    Nama : Ny. R

    No. Registrasi : 6415096

    Umur : 33 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Suku / agama : Indonesia / Islam

    Status : Menikah

    Pekerjaan : Pedagang

    Pendidikan : -

    Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan jawa

    Alamat : Depok Sari Raya 14 A Rt : 8 Rw : 27

    Tanggal masuk rumah sakit : 14 September 2010

    Diagnose medis : Cholelitasis post PTBD

    Identitas Penanggungjawab

    Nama : Tn. S

    Umur : 39 tahun

    Hubungan dengan pasien : suami

    1. Riwayat keperawatan

    a. Keluhan utama

    Pasien mengatakan nyeri di pinggang kirinya.

    b. Riwayat penyakit dahulu

  • Pasien mengatakan, sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit swasta dengan sakit yang

    sama, namun tidak ada perkembangan, kemudian di pindah ke Rumah Sakit Umum Pusat dr.

    Kariadi dan menginap di ruang penyakit dalam, kemudian dilakukan ERCP. Pasien

    mengatakan tidak memiliki sakit hipertensi dan diabetes.

    c. Riwayat penyakit sekarang

    Pasien mengatakan, tanggal 14 September 2010, dibawa lagi ke Rumah Sakit Umum Pusat

    dr. Kariadi dengan keluhan perut besar, mual dan muntah, kaki tidak bisa digerakkan.

    Kemudian dibawa ke rumah sakit dan menginap di ruang bedah wanita dan anak. Pasien

    mengatakan pernah dilakukan operasi PTBD dan operasi ERCP. Ketika dikaji, pasien

    mengeluh nyeri pada daerah pinggang kirinya.

    d. Riwayat kesehatan keluarga

    Pasien mengatakan, dalam keluarganya tidak ada yang memiliki sakit cholelitiasis, diabetes

    maupun hipertensi .

    2. Pemeriksaan Fisik

    a. Keadaan umum : baik, dengan status kesadaran compos mentis

    b. Tanda tanda vital : TD : 100/70 mmHg

    Nadi : 100 x/menit, reguler

    Suhu : 37,0 0C

    RR : 22 x/menit, reguler

    c. Head to toe :

    1) Kepala : mesosepal, tidak ada pembengkakan

    2) Rambut : rambut kusut, mudah dicabut, kering

    3) Kulit kepala : tidak ada lesi, tidak ada ketombe

    4) Mata : sklera ikterik, konjungtiva anemis, tidak ada sekret

    5) Hidung : cavum nasi, tidak ada sekret, tidak ada cuping hidung

    6) Telinga : kanan dan kiri simetris, bersih, tidak ada nyeri tekan

    7) Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada pembesaran tonsil

    8) Leher : tidak ada lesi, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada deviasi trakhea

    9) Dada Paru-paru : I : Simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada luka,

    P : Pengembangan dan getaran paru kanan dan kiri sama

    P : Suara sonor di seluruh lapang paru

    A : Suara dasar vesikuler, dan tidak ada suara ronkhi, tidak ada whezing

    Jantung : I : ictus cordis tidak terlihat

  • P : Ictus cordis teraba pada Space Intercosta ke V 2cm medial line mide clavicula sinistra

    P : Konfigurasi jantung dalam batas normal

    A : Suara jantung I/II murni, Tidak ada suara tambahan ; tidak ada gallop

    10) Abdomen : I : Terlihat balutan luka post draine hari ke 15, perut datar, kondisi luka tidak ada pus, luka

    bersih, tidak memerah

    A : Bising usus 24 x/menit

    P : Suara timpani

    P : Terdapat nyeri tekan pada kuadra kanan atas

    11) Ekstremitas

    Superior Inferior

    Dextra Sinistra Dextra Sinistra

    Infus - 20 tpm - -

    Cianosis - - - -

    Capileri Refil < 2 detik < 2 detik < 2 detik < 2 detik

    Kekuatan otot 3 3 2 2

    Luka - - - -

    12) Genitalia : Tidak terpasang Dower Cateter

    13) Kulit : kulit lembab, turgor kulit < 2 detik,warna kulit sawo matang

    3. Pola fungsi gordon

    a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

    Ny. R mengatakan ketika sakit, dia selalu pergi ke dokter di daerahnya untuk berobat.

    Ketika sakit cholelitiasis, keluarga membawanya ke rumah sakit di daerahnya.

    b. Pola nutrisi dan metabolism

    1) Makan

    Sebelum sakit, Ny.R makan dua kali sehari dengan porsi setengah piring dan komposisi :

    nasi, lauk, sayur. Ny.R tidak pernah merasa mual ketika makan. Ny.R sangat suka

    mengkonsumsi mie ayam dan goreng-gorengan. Ny.R tidak suka dengan telur. Ny. R tidak

    memiliki pantangan dalam mengkonsumsi makanan, karena Ny.R tidak memiliki alergi

    terhadap makanan. Berat badan 60 kg dan tinggi badan 158 cm.

    Ketika sakit, Ny.R makan tiga kali sehari dengan porsi sesuai diit rumah sakit dan tidak

    selalu habis karena merasa mual. Ny.R mendapatkan diit TKTP. Ketika dikaji, Ny.R tidak

    merasa mual. Berat badan Ny. R ketika sakit 40 kg.

  • IMT = 40/(1,58)2 Keterangan : IMT normal = 18,0 24,0

    = 40/2,49

    = 16,06

    2) Minum

    Sebelum sakit, Ny. R minum air putih 6 gelas per hari dan teh 2 gelas per hari.

    Ketika sakit, Ny.R minum air putih sebanyak 1500 ml per hari dan teh 3 gelas sehari.

    c. Pola eliminasi

    1) Buang air besar

    Sebelum sakit, Ny.R buang air besar 1 kali sehari, dengan konsistensi lembek, dengan bau

    khas, warna kekuningan, tidak terasa nyeri ketika buang air besar dan tidak keluar darah

    ketika buang air besar. Ny.R pernah mengkonsumsi obat pencahar ketika sulit buang air

    besar.

    Ketika sakit, Ny.R Buang air besar 1 kali sehari, dengan konsistensi lembek, tetapi warna

    feses terlihat pucat, bau khas dan tidak ada keluhan nyeri dan tidak keluar darah ketika buang

    air besar. Ketika dikaji, feses Ny.R sudah mulai berwarna kekuningan.

    2) Buang air kecil

    Sebelum sakit, Ny.R buang air kecil 3 kali sehari dengan konsentrasi tidak pekat, bau khas,

    warna kekuningan,dan tidak terasa nyeri ketika buang air kecil.

    Ketika sakit, Ny.R buang air kecil 3 kali sehari, berwarna kuning gelap, dan tidak ada nyeri

    dan tidak keluar darah ketika buang air kecil.

    d. Pola tidur dan istirahat

    Sebelum sakit dan ketika sakit, Ny.R tidak mempunyai gangguan dengan tidurnya. Ny.R

    tidur selama 10 jam pada siang dan malam hari.

    e. Pola aktivitas dan latihan

    Sebelum sakit, ketika tidak merasa nyeri, Ny.R dapat melakukan aktivitas mencuci,

    berjualan, makan, minum secara mandiri.

    Ketika sakit, Ny.R mampu untuk makan sendiri, namun dalam hal mobilisasi dan mandi,

    Ny.R perlu bantuan keluarga ataupun perawat. Ny.R mengatakan kepalanya terasa gatal pagi

    ini karena belum keramas selama 3 hari.

    No Aktivitas 0 1 2 3 4

    1 Makan v

    2 Eliminasi V

    3 Mandi v

  • 4 Mobilisasi v

    Jadi, tingkat ketergantungan pasien adalah parsial care atau perlu bantuan orang lain.

    f. Pola hubungan dan peran

    Ny.R tidak mempunyai masalah dengan keluarganya. Hubungan Ny.R dengan keluarga,

    sebelum dan ketika sakit tetap baik, terbukti suami dan ibunya selalu menunggui dan

    menjaganya.

    Selama sakit, Ny.R merasa perannya sebagai istri dan ibu rumah tangga seperti hilang.

    g. Pola sensori dan kognitif

    Ny.R tidak merasakan ada gangguan pada penglihatan dan pendengarannya. Ny.R merasa

    nyeri setelah post PTBD, dengan kriteria nyeri :

    P : bertambah ketika mengerakkan badan ke kanan, berkurang ketika melakukan massage pada

    daerah nyeri

    Q : nyeri seperti dicubit

    R : hanya pada pinggang sebelah kiri

    S : skala nyeri 1

    T : nyeri muncul kadang kadang, dengan durasi 10 menit.

    h. Pola persepsi dan konsep diri

    Respon secara umum baik, Ny.R tidak merasa malu dengan dirinya sekarang. Kemampuan

    mobilisasi yang menurun tidak membuat Ny.R merasa malu dan rendah diri. Ny.R tetap

    mencoba berlatih agar bisa berjalan seperti sebelum sakit.

    i. Pola seksual dan reproduksi

    Ny. R adalah seorang perempuan berumur 33 tahun dengan 2 anak. Ny.R mengatakan belum

    pernah mengalami masalah dalam menstruasi.

    j. Pola mekanisme / penanggulangan stress dan koping

    Ny.R mengatakan apabila ia sedang punya masalah, beliau sering bercerita kepada suaminya

    dan ibunya. Ketika nyeri timbul, biasanya Ny.R merintih sakit dan mengelus-elus daerah

    nyeri.

    k. Pola tata nilai dan kepercayaan

    Ny.R adalah seorang pemeluk agama islam, ketika sakit, ia jarang menjalankan aktivitas

    rohaninya. Dan ia berjanji setelah sembuh akan rutin beribadah lagi. Ny.R menganggap

    sakitnya adalah cobaan dari Allah SWT.

  • 4. Pemeriksaan Diagnostik

    a. Laboratorium

    PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI

    NORMAL

    KETERANGAN

    Kimia klinik ( 26 oktober 2010 ; 12:02 )

    Natrium 137 Mmol/L 136-145

    Kalium 4,7 Mmol/L 3,5-5,1

    Chlorida 106 Mmol/L 98-107

    Kimia klinik ( 25 oktober 2010 ; 14:05 )

    Albumin 3,5 gr/dL 3,4-5,0

    Hematologi ( 20 oktober 2010 ; 12:04 )

    Hematologi paket

    Hemoglobin 10,5 gr % 12,00-15,00 L

    Hematokrit 35,0 % 35,0-47,0

    Eritrosit 3,90 Juta/mmk 3,90-5,60

    MCH 29,30 pg 27,0-32,0

    MCV 88,50 fL 76,00-96,00

    MCHC 33,10 g/dL 29,00-36,00

    Lekosit 6,00 Ribu/mmk 4,00-11,00

    Trombosit 399,0 Ribu/mmk 150,0-400,0

    RDW 12,90 % 11,60-14,80

    MPV 5,50 fL 4,00-11,00

    Kimia klinik ( 14 september 2010 ; 14:02 )

    Bilirubin total 5,76 mg/dL 0,00-1,00 H

    Bilirubin direk 5,20 mg/dL 0,00-0,30 H

    SGOT (AST) 111 u/i 15-37 H

    SGPT (ALT) 86 u/i 30-65 H

  • b. Rontgen

    Pemeriksaan PTBD repaire ( 15 oktober 2010 )

    Kesan : telah dilakukan penggantian kateter PTBD dengan ujung di pangkal duktus hepatikus komunis

    dan dihubungkan dengan urine bag.

    5. Program Terapi

    a. Infus RL 20 tetes per menit

    b. Ceftriaxon Injeksi 12 gr

    c. Ranitidin Ijeksi 2 50 mg

    d. Metoclopramid Injeksi 2 10 mg

    e. Diit TKTP

    f. Off infus tanggal 11 november 2010

    g. Rencana pulang tanggal 13 november 2010

  • DAFTAR MASALAH

    Nama : Ny.R

    Umur : 33 tahun

    No.Registrasi : 6415096

    No Tgl / jam Data fokus Etiologi Masalah Ttd

    1 11-11-

    2010

    09.10

    Ds : Klien mengatakan

    terasa gatal pada

    daerah luka dan kassa

    belum diganti

    Terbukanya

    insisi jaringan

    Resiko

    infeksi

    Ari

    Do :

    1. Terlihat luka bersih

    pada pinggang kanan

    2. Luka tidak memerah

    3. Suhu tubuh 370C

    4. Daerah luka tidak

    terasa nyeri

    5. Pembengkakan tidak

    terlihat

    6. Lekosit 6 ribu/mmk

    7. Kassa terlihat bersih

    2 11-11-

    2010

    09.10

    Ds : klien mengatakan

    jika makan timbul rasa

    mual

    Anoreksia dan

    kerusakan

    metabolism

    protein dan

    lemak

    Gangguan

    kebutuhan

    nutrisi kurang

    dari

    kebutuhan

    Ari

    Do :

    A : Lila : 21 cm

    BB : 40 kg

    TB : 158 cm

    IMT =

    40/(1,58)2

    ` = 40/2,49

    = 16,06

    B : Hemoglobin 10,5

    gr%

    C : konjungtiva anemis

    D : TKTP

  • Pasien menghabiskan

    porsi yang diberikan

    3 11-11-

    2010

    09.15

    Ds : klien mengatakan

    kakin kanan dan kiri

    terasa lemas dan sulit

    digerakkan

    Penurunan

    kekuatan ;

    otot kaki

    kanan dan kiri

    Gangguan

    mobilisasi

    fisik

    Ari

    Do :

    1. klien terlihat sering

    berbaring

    2. aktivitas perlu

    bantuan keluarga

    ataupun perawat

    kekuatan otot kaki

    kanan dan kiri 2

    4 11-11-

    2010

    09.15

    Ds :

    Pasien mengatakan

    dalam melakukan

    aktifitas dibantu oleh

    keluarganya

    Kelemahan

    Fisik

    Defisit

    Perawatan

    diri personal

    hygine ;

    shampoing

    Ari

    Do :

    1. Pasien terlihat lemah

    2. Pasien mengatakan

    rambutnya sudah 3

    hari belum dikeramas

    dan terasa gatal di kulit

    kepala

    3. Rambut terlihat kusut

    dan kering

    4. Ekstremitas atas

    Gradasi Kekuatan Otot

    : 3

    5. Ekstremitas bawah

    Gradasi Kekuatan

  • Otot

    : 2

  • RENCANA KEPERAWATAN

    Nama : Ny.R

    Umur : 33 tahun

    No. Registrasi : 6415096

    No Tgl/jam Dx.

    Keperawatan

    Tujuan Intervensi Ttd

    1 11-11-

    2010

    09.30

    Resiko

    infeksi b.d

    terbukanya

    insisi

    jaringan

    Setelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    selama 2x24 jam,

    diharapkan tidak

    ada tanda-tanda

    infeksi, dengan

    Kriteria Hasil :

    1. Daerah luka tidak

    gatal

    2. Luka bersih

    3. Luka tidak

    memerah

    4. Pembengkakan

    tidak terlihat

    5. Suhu tubuh

    36,80C

    6. Balutan terlihat

    bersih

    1. Kaji TTV setiap 8

    jam sekali

    2. Kaji kondisi luka

    3. Lakukan

    perawatan luka

    dengan

    menggunakan NaCl

    dan kassa setiap

    hari

    4. Jaga kebersihan

    lingkungan tempat

    tidur klien : ganti

    sprei setiap 3 hari

    sekali

    5. Off infus sesuai

    program

    6. Kolaborasi

    dengan medis

    untuk pemeriksaan

    lekosit setiap 2 hari

    sekali

    Ari

    2 11-11-

    2010

    10.00

    Gangguan

    kebutuhan

    nutrisi

    kurang dari

    Setelah dilakukan

    tindakan

    keperaatan selama

    2x24 jam keluhan

    1.Lakukan

    pengkajian nutrisi

    dan timbang berat

    badan tiap hari

    Ari

  • kebutuhan

    b.d

    Anoreksia

    dan

    kerusakan

    metabolism

    protein dan

    lemak

    mual muntah

    pasien bisa teratasi

    dengan kriteria

    hasil :

    1. Pasien

    menghabiskan

    makanannya

    2. BB pasien naik 1

    ons/hari

    3. Pasien terlihat

    lebih segar

    2.Kaji makanan yang

    disukai dan tidak

    disukai klien

    3. Anjurkan klien

    makan sedikit tapi

    sering

    4.Kolaborasi gizi

    dalam pemberian

    diit TKTP

    3 11-11-

    2010

    10.30

    Gangguan

    mobilisasi

    fisik b.d

    Penurunan

    kekuatan ;

    otot kaki

    kanan dan

    kiri

    Setelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    selama 2x24 jam,

    diharapkan klien

    mampu melakukan

    mobilisasi, dengan

    Kriteria Hasil:

    1. Klien mengatakan

    kaki kanan dan kiri

    tidak terasa lemas

    2. Klien terlihat

    berlatih

    menggerakkan kaki

    ; berjalan

    3. Kekuatan otot

    kaki kanan dan kiri

    3

    1. Kaji kekuatan otot

    klien

    2. Lakukan ROM

    pada kaki klien

    3. Motivasi klien

    untuk berlatih

    menggerakkan kaki

    ; berjalan

    4. Anjurkan klien

    untuk berlatih

    menggerakkan kaki

    minimal 2 kali

    sehari

    Ari

    4 11-11-

    2010

    11.00

    Defisit

    Perawatan

    diri personal

    hygine;

    Setelah dilakukan

    tindakan

    keperawatan

    selama 1x24 jam,

    1. Kaji tingkat

    kemampuan

    perawatan diri klien

    2. Bantu klien untuk

  • shampoing

    b.d

    kelemahan

    fisik

    kebutuhan

    perawatan diri

    shampoing

    terpenuhi, dengan

    kriteria hasil :

    1. Rambut tidak

    kusut dan tidak

    kering

    2. Klien tidak

    merasakan gatal di

    kulit kepala

    3. Klien mampu

    melakukan

    perawatan diri

    shampoing secara

    mandiri

    shampoing

    3. Anjurkan klien

    untuk melakukan

    perawatan diri

    secara mandiri

    sesuai kemampuan

  • CATATAN KEPERAWATAN

    Nama : Ny.R

    Umur : 33 tahun

    No. Registrasi : 6415096

    No Tgl / Jam Dx.

    Keperawatan

    Implementasi Respon Ttd

    Kamis, 11 November 2010

    1 Pagi

    09.30

    Resiko infeksi

    b.d terbukanya

    insisi jaringan

    1. Mengkaji TTV

    setiap 8 jam sekali

    Ds : klien

    mengatakan

    badannya tidak

    panas

    Ari

    Do:TD =100/70

    mmHg

    Suhu = 370C

    Nadi = 100 x/menit

    RR = 22

    X/menit

    09.35 2. Mengkaji kondisi

    luka

    Ds : klien

    mengatakan gatal

    didaerah luka dan

    kassa belum diganti

    Ari

    Do :

    1. Terlihat luka

    bersih pada

    pinggang kanan

    2. Luka tidak

    memerah

    3. Suhu tubuh 370C

    4. Daerah luka tidak

    terasa nyeri

    5. Pembengkakan

  • tidak terlihat

    6. Lekosit 6

    ribu/mmk

    7. Kassa terlihat

    bersih

    09.40 3. Melakukan

    perawatan luka

    dengan menggunakan

    NaCl dan kassa setiap

    hari

    Ds : klien

    mengatakan tidak

    terasa gatal pada

    daerah luka

    Ari

    Do: daerah luka

    sudah terlihat bersih

    dan kassa terlihat

    bersih

    10.28 4. Melakukan off

    infuse sesuai progam

    Ds : klien

    mengatakan

    bersedia di off

    infusnya

    Murtadho

    Do : klien terlihat

    menganggukkan

    kepalanya

    08.30 5. Jaga kebersihan

    lingkungan tempat

    tidur klien : ganti

    seprei 3 hari sekali

    Ds : klien

    mengatakan suadah

    3 hari seprai belum

    diganti

    Murtadho

    Do: seprai terlihat

    kotor

    Sore

    17.10

    6. Mengukur tanda-

    tanda vital

    Ds : klien

    mengatakan

    badannya tidak

    panas

    Ari

    Do :TD :110/80

    mmHg

    N : 90

  • x/menit

    RR : 22

    x/menit

    Suhu : 36,80C

    Malam

    05.05

    7. Mengukur tanda-

    tanda vital

    Ds : klien

    mengatakan

    badannya tidak

    panas

    Suci

    Do :TD :120/70

    mmHg

    N : 94

    x/menit

    RR : 20

    x/menit

    Suhu : 36,80C

    2 09.10 Gangguan

    kebutuhan

    nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    b.d Anoreksia

    dan kerusakan

    metabolism

    protein dan

    lemak

    1. Melakukan

    pengkajian nutrisi dan

    menimbang berat

    badan tiap hari

    Ds :

    klien mengatakan

    jika makan timbul

    rasa mual

    Do :

    A : Lila : 21 cm

    BB : 40 kg

    TB : 158 cm

    IMT =

    40/(1,58)2

    ` = 40/2,49

    = 16,06

    B : Hemoglobin 10,5

    gr%

    C : konjungtiva anemis

    D : TKTP

    Pasien

    menghabiskan

    porsi yang

  • diberikan

    09.15 2. Mengkaji makanan

    yang disukai dan yang

    tidak disukai

    Ds :

    klien mengatakan

    suka makan sayur

    dan ikan laut. Klien

    mengatakan tidak

    suka makan telur

    Do :

    Klien terlihat

    menutup hidung

    jika dekat dengan

    telur

    09.18 3. Menganjurkan untuk

    makan sedikit tapi

    sering

    Ds : klien

    mengatakan

    bersedia

    Do : klien terlihat

    menghabiskan

    makanannya

    sedikit-sedikit

    11.30 4. Melakukan

    kolaborasi dengan ahli

    gizi dalam

    pemberiaan diit TKTP

    Ds : ahli gizi

    mengatakan klien

    telah diberikan diit

    TKTP

    Do : terlihat untuk

    Ny.R memperoleh

    diit TKTP di buku

    diit.

    Sore

    18.00

    5. Menganjurkan klien

    untuk makan sedikit

    tapi sering

    Ds : klien

    mengatakan ya

    Do :klien terlihat

    menghabiskan

    makanannya

    sedikit-sedikit.

  • 3 Pagi

    10.30

    Gangguan

    mobilisasi

    fisik b.d

    Penurunan

    kekuatan ; otot

    kaki kanan

    dan kiri

    1. Mengkaji kekuatan

    otot klien

    Ds : klien

    mengatakan kaki

    kanan dan kiri

    terasa lemas

    Ari

    Do : klien terlihat

    sering berbaring,

    kekuatan otot kaki

    kanan dan kiri 2

    10.35 2. Melakukan ROM

    pada kaki klien

    Ds : klien

    mengatakan

    bersedia

    Ari

    Do : klien terlihat

    mengikuti dengan

    serius

    10.50 3. Memotivasi klien

    untuk berlatih

    menggerakkan kaki ;

    berjalan

    Ds : klien

    mengatakan ya

    Ari

    Do : klien terlihat

    berlatih

    menggerakkan kaki

    dengan berjalan dan

    pegangan pada

    tempat tidur pasien

    Siang

    15.30

    4. Menganjurkan klien

    untuk berlatih

    menggerakkan kaki

    minimal 2 kali sehari

    Ds : klien

    mengatakan

    bersedia

    Galih

    Do : klien terlihat

    berlatih berjalan

    pada pagi dan sore

    hari

    4 Pagi

    11.00

    Defisit

    Perawatan diri

    personal

    hygine;

    1. Mengkaji tingkat

    kemampuan

    perawatan diri klien

    Ds : klien

    mengatakan tidak

    bisa berjalan ke

    kamar mandi

  • shampoing b.d

    kelemahan

    fisik

    Do : klien terlihat

    berbaring di tempat

    tidur

    2. Membantu klien

    untuk shampoing

    Ds : klien

    mengatakan kulit

    kepala tidak terasa

    gatal

    Do :

    Rambut terlihat

    tidak kusut, Klien

    terlihat rileks

    3. Menganjurkan klien

    untuk melakukan

    perawatan diri secara

    mandiri sesuai

    kemampuan

    Ds : klien

    mengatakan ya

    Do : klien terlihat

    mengangguk

    Jumat, 12 November 2010

    1 Pagi

    09.45

    Resiko infeksi

    b.d terbukanya

    insisi jaringan

    1. Mengkaji kondisi

    luka

    Ds : klien

    mengatakan kassa

    belum diganti

    Ari

    Do :

    1. Terlihat luka

    bersih pada

    pinggang kanan

    2. Luka tidak

    memerah

    3. Suhu tubuh

    36,80C

    4. Daerah luka tidak

    terasa nyeri

    5. Pembengkakan

    tidak terlihat

    6. Lekosit 6

  • ribu/mmk

    7. Kassa terlihat

    bersih

    09.50 2. Melakukan

    perawatan luka

    dengan menggunakan

    NaCl dan kassa setiap

    hari

    Ds : klien

    mengatakan tidak

    terasa gatal pada

    daerah luka dan

    luka terlihat bersih

    Ari

    Do : daerah luka

    sudah terlihat bersih

    dan kassa terlihat

    bersih

    2 Pagi

    10.00

    Gangguan

    kebutuhan

    nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    b.d Anoreksia

    dan kerusakan

    metabolism

    protein dan

    lemak

    1. Menimbang berat

    badan tiap hari

    Ds : klien

    mengatakan

    bersedia ditimbang

    Do : BB : 40,5 kg

    10.05 2. Menganjurkan untuk

    makan sedikit tapi

    sering

    Ds: klien

    mengatakan selalu

    menghabiskan

    makanannya

    sedikit-sedikit

    Do: klien terlihat

    menghabiskan

    makanan

    3 Pagi

    10.20

    Gangguan

    mobilisasi

    fisik b.d

    Penurunan

    1. Mengkaji kekuatan

    otot klien

    Ds : klien

    mengatakan kaki

    kanan dan kiri

    terasa lemas

    Ari

  • kekuatan ; otot

    kaki kanan

    dan kiri

    Do : klien terlihat

    sedang berbaring,

    kekuatan otot kaki

    kanan dan kiri 2

    10.25 2. Melakukan ROM

    pada kaki klien

    Ds : klien

    mengatakan

    bersedia

    Ari

    Do : klien terlihat

    mengikuti dengan

    serius

    10.35 3. Memotivasi klien

    untuk berlatih

    menggerakkan kaki ;

    berjalan

    Ds : klien

    mengatakan ya

    Ari

    Do : klien terlihat

    berlatih

    menggerakkan kaki

    dengan berjalan dan

    pegangan pada

    tempat tidur pasien

    4 Defisit

    Perawatan diri

    personal

    hygine;

    shampoing b.d

    kelemahan

    fisik

  • CATATAN PERKEMBANGAN

    Nama : Ny.R

    Umur : 33 tahun

    No. Registrasi : 6415096

    No Tgl / jam Dx.

    Keperawatan

    Catatan Perkembangan Ttd

    1 12-11-2010

    10.00

    Resiko infeksi

    b.d terbukanya

    insisi jaringan

    S : klien mengatakan tidak terasa gatal pada

    daerah luka dan luka terlihat bersih

    O : Luka bersih

    Luka tidak memerah

    Pembengkakan tidak terlihat

    Suhu tubuh 36,80C

    Balutan terlihat bersih

    A : masalah resiko infeksi masih mengancam

    P : Lanjutkan intervensi :

    a. Lakukan perawatan luka dengan

    menggunakan NaCl dan kassa setiap hari

    b. Ajarkan teknik perawatan luka ketika klien

    pulang

    Ari

    2 12-11-2010

    10.10

    Gangguan

    kebutuhan

    nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    b.d Anoreksia

    dan kerusakan

    metabolism

    protein dan

    lemak

    S : klien mengatakan selalu menghabiskan

    makanannya sedikit-sedikit

    O : Klien terlihat lebih segar

    A : Lila : 21 cm

    BB : 40,5 kg

    TB : 158 cm

    B : Hemoglobin 10,5 gr%

    C : konjungtiva anemis

    D : TKTP

    Klien terlihat menghabiskan makanannya

    A : masalah teratasi sebagian

  • P : Lanjutkan intervensi :

    a. Timbang berat badan tiap hari

    b. Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi

    sering

    3 12-11-2010

    10.40

    Gangguan

    mobilisasi fisik

    b.d Penurunan

    kekuatan ; otot

    kaki kanan dan

    kiri

    S : klien mengatakan kaki kanan dan kiri masih

    lemas

    O : Kekuatan oto kaki kanan dan kiri 2

    A : masalah mobilisasi belum teratasi

    P : Lanjutkan intervensi :

    1. Lakukan ROM pada kaki klien

    2. Motivasi klien untuk berlatih

    menggerakkan kaki ; berjalan 2 kali sehari

    Ari

    Defisit

    Perawatan diri

    personal hygine;

    shampoing b.d

    kelemahan fisik

  • LAPORAN KASUS

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R DENGAN CHOLELITIASIS POST PTBD

    DI RUANG BEDAH WANITA DAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT

    Dr. KARIADI SEMARANG

    Askep Colelitiasis, colesistitis

    MAKALAH

    disusun untuk memenuhi tugas mata ajaran KMB I

    olehPaian Tua

    PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANSEKOLAH

    TINGGI ILMU KESEHATAN SANTOBORROMEUS2009

    K

    M

    B

    I

    P

    a

    g

    e

    1

  • BAB II

    TINJAUAN TEORETIS

    A.ASUHAN KEPERAWATAN CHOLELITIASIS

    1.Konsep Penyakit Cholelitiasis

    a. Pengertian

    Cholelitiasis adalah adanya batu di kandung empedu

    Cholelitiasis adalah adanya pembentukan batu empedu(Kamus Kedokteran Dorlan, 1996)

    Cholelitiasis adalah penyakit batu empedu yang dapat ditemukandi dalam kandung empedu

    atau di dalam duktus koledokus, atau pada kedua-duany (Syamsuhidayat. 2001)

    Jadi Cholelitiasis

    adalah adanya pembentukan batu empedu di dalamkandung empedu atau di duktus koledokus

    atau dikedua-duanya

    b . A n a t o m i F i s i o l o g i Hepar (Hati)

  • Organ yang paling besar dalam tubuh kita, warnanyacokelat dan beratnya kurang lebih1

    setengah kg.Letaknya: bagian atas dalam rongga abdomen disebelahkanan bawah

    diagfragma. Hati dibagi atas 2 lapisan utama:

    Permukaan atas berbentuk cembung, terletak dibawah diagfragma.

    Permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisuratransfersus.Fisura

    longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri dibagian atas hati,selanjutnya hati dibagi 4

    belahan: lobus kanan, lobus kiri, lobus kaudatadan lobus quadratus.

    K

    M

    B

    I

    P

    a

    g

    e

    2

    Pembuluh darah pada hati

    Hati mempunyai 2 jenis peredaran darah yaitu arteri hepatica dan vena porta.

    Aeteri Hepatika

    , keluar dari aorta dan memberi 1/5 darah pada hati, darahini mempunyai kejenuhan 95%-

    100% masuk ke hati dan membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena,

    ahirnya keluar sebagai vena hepatica.

    Vena Porta

    , yang terbentuk dari lienalis dan vena mesenterika superior mengantarkan 4/5 darahnya ke

    hati, darah ini mempunyai kejenuhan 70%sebab beberapa O2 telah diambil oleh limfe dan

    usus, guna darah inimembawa zat makanan ke hati yang telah di absorpsi oleh mukosa

    danusus halus. Besarnya kira-kira 1 mm. Yang satu dengan yang lain terpisaholeh jaringan

    ikat, yang membuat cabang pembuluh darah ke hati, cabangvena porta arteri hepatica dan

    saluran empedu di bungkus bersama dengansebuah balutan dan membentuk saluran

    porta.Darah berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiaplobulus di

    saluri oleh sebuah pembuluh sinusoid darah atau kapiler hepatica.

    Pembuluh darah halus berjalan diantara lobulus hati disebut venainterlobuler

    Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk ke dalam bahan lobulusyaitu vena lobular

    Pembuluh darah ini mengalirkan darah dari vena lain yang di sebutvena sublobuler

    Yang satu sama lain membentuk vena hepatica

    Langsung masuk ke dalam vena cava inferior Empedu di bentuk dalam sela-sela kecil di

    dalam sel hepar melalui kapiler empedu yang halus/korekuli. Dengan cara berkontraksi,

    dinding perut berotot pada saluran ini mengeluarkan empedu dalam hati

    Fungsi hati

    , terdiri dari :

  • Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan di simpan disuatu tempat dalam tubuh,

    di keluarkannya sesuai dengan pemakaiannya dalam jaringan

    Mengubah zat buangan dalam bahan racun untuk di eksresikan dalam bentuk empedu dan

    urin

    K

    M

    B

    I

    P

    a

    g

    e

    3

    Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen

    Sekresi empedu, garam empedu di buat di hati di bentuk di sistemretikulo endothelium di

    alirkan di empedu

    Membentuk ureum, hati menerima asam amino di ubah menjadiureum, dikeluarkan dari

    darah oleh ginjal dalam bentuk urin

    Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air Penyimpanan dan

    penyebaran bahan termsuk glilkogen lemak, vitamindan besi,vitamin yang larut dalam

    minyak dan lemak di simpan di hatiHati membantu mempertahankan suhu tubuh sebab

    luasnya organ ini dan banyaknya kegiatan metabolisme yang berlangsung

    mengakibatkan banyaknya darah mengalir melalui organ ini sehingga menaikan suhu tubuh.

    Perlekatan peritoneal dan ligamentum hati

    Ligamnetum falsiformis, merupakan lipatan peritonium berlapis ganda berjalan ke atas dari

    umbilikalis menuju ke hati berjalan ke permukaananterior dan superior hati

    Ligamentum teres hepatis, berjalan masuk ke fisura yang terdapat pada permukaan visceral

    hati bersatu dengan cabang kiri vena porta

    Ligament venosum, suatu pita fibrosa yang merupakan sisa duktus venosusmelekat pada

    cabang kiri vena porta. Duktus venosus tertutup menjadi pitafibrosa

    Omentum minus, berasal dari pinggir porta hepatis dan fisura yang melewatiligamentum

    venosum dan berjlan ke bawah menuju kurvatura minor lambung

    Kandung Empedu

    Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membrane berotot,lletaknya dalam sebuah

    lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya 812 cm berisi

    60 cm

    3

    .Lapisan empedu

  • Lapisan serosa atau parietal

    Lapisan otot bergaris

    Lapisan dalam mukosa atau visceral disebut juga membrane mukosa

    K

    M

    B

    I

    P

    a

    g

    e

    4