9-- sebaran...pertambangan emas menggunakan merkuri amalgam untuk memisahkan emas dari bahan mentah....

9
9-- ~ '~1 " "1' .~ RINGKASAN MODEL SEBARAN SPASIAL TEMPORAL KONSENTRASI MERKURI AKIBAT PENAMBANGAN EMAS TRADISIONAL SEBAGAI DASAR MONITORING DAN EV ALUASI PENCEMARAN DI EKOSISTEM SUNGAI TULABOLO PROVTNSIGORONTALO A. Latar Belakang Secaraumum penambangan emas di Provinsi Gorontalomerupakan salah satu potensi sumberdayaalam (SDA) yang memberikan prospek yang lebih baik daIam peningkatan taraf ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan ekonomi ini terutama daIam hal pendapatan,penyerapan tenaga kerja dan peluang kegiatan barn, di luar sektor pertanian dan perkebunan Salah satu dampak negatif yang ditimbuIkan akibat penambangan emas oleh rakyat, adalah pencemaran merkuri hasil proses pengolahan emas secara amalgamasi. Pada proses amalgamasi emas yang dilakukan oleh rakyat secara tradisional, merkuri OOpatterlepas ke Iingkungan pada tahap pencucian dan penggarangan. Pada proses pencucian. limbah yang umumnya masih mengandung merkuri dibuang langsung ke bOOanair. Hal ini disebabkan merkuri tersebut tercampur/terpecah menjadi butiran-butiran hains, yang sifatnya sukar dipisahkan pada proses penggilingan yang dilakukan bersamaan dengan proses amalgamasi, sehinggapada proses pencucian merkuri dalam ampas terbawa masuk ke sungai. Di daIamair, merkuri dapat berubah menjadi senyawa organik metil merkuri atau fenil merkuri akibat proses dekomposisioleh bakteri. Selanjutnyasenyawaorganik tersebut akan terserap oleh jasad renik yang selanjutnyaakan masuk dalam rantai makanan dan akhimya akan terjOOiakumuIasidan biomagniflkasidalam tubuh hewan air seperti ikan dan kerang, yang akhimya dapat masuk ke dalamtubuhmanusiayang mengkonsumsinya(Widhiyatna,2005) Beberapa dampak lingkungan yang terjOOiakibat kegiatan pertambangan ernas tanpa izin adalah perubahan kuaIitas air, sedimen, hewan aquatic dan vegetasi akibat penggunaan merkuri dalam mengekstrasi emas. Khusus Daerah Mohutango Kabupaten Bone Bolango terdapat 46 Unit pengolahan emas dengan masing masing unit terdapat 10 tromoI. Masing masing tromol menggunakan I kg Hg sekali putaran. Kisaran waktu pengolahan untuk satu tromol mencapai 4 jam, sehingga proses pengolahan dalam kurun waktu 24 jam, intensitas usaha mencapai 5 - 7 kali proses. Dari data ini maka terdapat 460 kg merkuri yang di pakai setiap kali putaran. Dari setiap 1 kg merkuri, yang menjadi Iimbah adaIah 10 gram maka diperkirakan limbah yang terbuang ke lingkungan sebesar 460 Kg Hg x 0,01 kg maka akan ada 4,6 kg yang terbuang ke Iingkungan untuk satu kali putaran. Untuk 5 kali putar setiap harinya maka akan ada 23 kg Iimbah yang terbuang ke lingkungan. Hal ini sangat menghawatirkan karena OOpatmencemari Sungai Bone yang merupakan sumber air minum masyarakat Gorontalo (Balihristi, 2008).

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9-- sebaran...Pertambangan emas menggunakan merkuri amalgam untuk memisahkan emas dari bahan mentah. Pada proses ini akan menghasilkan air limbah yang mengandung merkuri, kemudian

9-- ~

'~1""1'.~

RINGKASAN

MODEL SEBARAN SPASIAL TEMPORALKONSENTRASI MERKURI

AKIBAT PENAMBANGAN EMAS TRADISIONALSEBAGAI DASAR MONITORING DAN EV ALUASI

PENCEMARAN DI EKOSISTEM SUNGAI TULABOLOPROVTNSIGORONTALO

A. Latar Belakang

Secaraumum penambangan emas di Provinsi Gorontalomerupakansalah satu potensisumberdayaalam (SDA) yang memberikanprospek yang lebih baik daIam peningkatan tarafekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan ekonomi ini terutama daIam halpendapatan,penyerapan tenaga kerja dan peluang kegiatan barn, di luar sektor pertaniandanperkebunan

Salah satu dampak negatif yang ditimbuIkan akibat penambangan emas oleh rakyat,adalah pencemaran merkuri hasil proses pengolahan emas secara amalgamasi. Pada prosesamalgamasi emas yang dilakukan oleh rakyat secara tradisional, merkuri OOpatterlepas keIingkungan pada tahap pencucian dan penggarangan. Pada proses pencucian. limbah yangumumnya masih mengandung merkuri dibuang langsung ke bOOanair. Hal ini disebabkanmerkuri tersebut tercampur/terpecah menjadi butiran-butiran hains, yang sifatnya sukardipisahkan pada proses penggilingan yang dilakukan bersamaan dengan proses amalgamasi,sehinggapada proses pencucianmerkuri dalam ampas terbawa masuk ke sungai. Di daIamair,merkuridapat berubah menjadi senyawaorganik metil merkuri atau fenil merkuri akibatprosesdekomposisioleh bakteri. Selanjutnyasenyawaorganik tersebut akan terserap oleh jasad renikyang selanjutnyaakan masuk dalam rantai makanan dan akhimya akan terjOOiakumuIasidanbiomagniflkasidalam tubuh hewan air seperti ikan dan kerang, yang akhimya dapat masuk kedalamtubuhmanusiayang mengkonsumsinya(Widhiyatna,2005)

Beberapa dampak lingkungan yang terjOOiakibat kegiatan pertambangan ernas tanpa izinadalah perubahan kuaIitas air, sedimen, hewan aquatic dan vegetasi akibat penggunaan merkuridalam mengekstrasi emas. Khusus Daerah Mohutango Kabupaten Bone Bolango terdapat 46Unit pengolahan emas dengan masing masing unit terdapat 10 tromoI. Masing masing tromol

menggunakan I kg Hg sekali putaran. Kisaran waktu pengolahan untuk satu tromol mencapai 4jam, sehingga proses pengolahan dalam kurun waktu 24 jam, intensitas usaha mencapai 5 - 7

kali proses. Dari data ini maka terdapat 460 kg merkuri yang di pakai setiap kali putaran. Dari

setiap 1 kg merkuri, yang menjadi Iimbah adaIah 10 gram maka diperkirakan limbah yangterbuang ke lingkungan sebesar 460 Kg Hg x 0,01 kg maka akan ada 4,6 kg yang terbuang ke

Iingkungan untuk satu kali putaran. Untuk 5 kali putar setiap harinya maka akan ada 23 kgIimbah yang terbuang ke lingkungan. Hal ini sangat menghawatirkan karena OOpatmencemariSungai Bone yang merupakan sumber air minum masyarakat Gorontalo (Balihristi, 2008).

Page 2: 9-- sebaran...Pertambangan emas menggunakan merkuri amalgam untuk memisahkan emas dari bahan mentah. Pada proses ini akan menghasilkan air limbah yang mengandung merkuri, kemudian

Pertambanganemas menggunakan merkuri amalgam untuk memisahkanemas daribahan mentah. Pada proses ini akan menghasilkan air limbah yang mengandung merkuri,kemudianmencemariperairansehinggamembahayakankehidupandi air (Sutomo,1998).

Penelitianyang dilakukanoleh Husodo et ai, (2005), yaitu adanya bukti kontaminasimerkuridi lokasipenambanganemas Kulonprogo,pada sedimen sungaidan biota yang hidup disungai, yang melintasi Desa Kalirejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo. Penelitianyang dilakukanRoeroe (2000) di Teluk Buyat menunjukkankonsentrasi merkuri rata-rata didalam kerang berkisar 0,5019 - 2,1529 ppm, dalam sedimen berkisar 0,1150 - 1,2341 ppm.Penelitian di Ponce Enriquez Equador menunjukkan konsentrasi merkuri di sedimen dasarberkisar 0,1 - 13 mglkg, partikel tersuspensi berkisar 0,01 - 9,61 mglkg dan pada minerallogam

rata-rata berkisar0,01 - 5,0 mglkg. Ukurandan bebanpartikel kontaminandalam lingkunganperairan akan dipindahkandalam bentuk partikel tersuspensidi dalam sungai.Konsentrasidarilogam berbahayayang berada di sedimen dasar akan membahayakanbiota sebagai akibat daribasil remobilisasi dari metilasidan proses lain yang ada di dalamair (Appletonet ai, 2001).

Penelitian yang dilakukan oleh Panda et ai, (2003) di Sungai Kahayan menunjukkanbahwamerkuridi sepanjangSungaiKahayanmengancampendudukyang mengkonsumsiikandisungai tersebut. Akumulasi merkuri tertinggi dalam sedimen sungai (0,336 ug) dikutip dalamdaging Mnumerus (0,303 ug/g :I:0,342) dan air (0,058 mg/l). Asupan merkurimingguan yangdapat ditoleransi menurut WHO adalah 24,4 ug sehari jika dimungkinkan seseorangmenkonsumsi lOOgdaging MNumerus sehari, 30,3 ug/g yang masuk ke tubuh. Dengandemikian kegiatan tambang tradisional yang berada di Sub DAS Tulabolo memerlukanpenelitian yang mendalam yaitu masalah kegiatan tambang tradisional akan memberi dampakpencemaran terhadap ekosistem aliran sungai Tulabolo dan mengancam penduduk yangmengkonsumsiikan atau air dari sungaitersebut.

Pentingnya penelitian ini karena banyaknyamasyarakat yang sangat membutuhkanairSungai Bone sebagai sumber air minum masyarakat Gorontalo. Berdasarkan uraianpermasalahan pada lokasi penelitian, maka beberapa rumusan masalah yang menjadi fokusdalampenelitian ini adalah :

I. Bagaimanakah sebaran spasial temporaljumlah konsentrasi merkuri di dalam air dansedimen akihat penambangantradisionalpada berbagaijarak dan debit air yang ditinjau diSungaiMohutango dan SungaiTulabolodi KecamatanSuwawaKabupatenBone Bolango.

2. Bagaimanalc'lb hubungan jumlah konsentrasi merkuri (air dan sedimen) akibatpenambangan tradisional terhadap faktor faktoryang mempengaruhinya(jarak dan debit)sebagai dasar pengelolaan dan monitoring terhadap Sungai Mohutango dan SungaiTulabolo.

3. Bagaimanakah dampak penambangantradisional terhadap konsentrasimerkuri di air dansedimen (abiotik), tumbuhan,hewan aquatikdengandan manusia (biotik) dan kesehatanmasyarakat (culture).

4. Bagaimanakah strategipengelolaanSungaiTulaboloakibatpenambanganemas tradisionaluntuk mengantisipasi terjadinyapencemaranlingkungan.

2

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

I) Menentukan sebaran spasial temporal konsentrasi merkuri di dalam air dan sedimenakibat penambangan tradisional ditinjau pada perubahanjarak dan debit air di SungaiTulabolo.

Menyusunsuatu hubungan korelasikuantitatif jumlah konsentrasimerkuri di dalam air

dan sedimen akibat penambangan tradisional berdasarkan faktor -faktor yangmempengaruhinya di Sungai Tulabolosebagai dasar pengelolaandan monitoringkualitasair di KecamatanSuwawaKabupatenBone Bolango.

Mengkaji dampak penambangan tradisional terhadap air dan sedimen (abiotik), hewanaquatic,vegetasidanmanusia(biotik)dan kesehatanmasyarakat(culture).Menyusun strategi pengelolaan lingkungan akibat penambangan tradisional di SungaiTulabolo.

2)

3)

4)

2. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik kualitas air dan sedimen

di Sungai Tulabolo dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2) Dapat menjadi data dasar dalam pendataan sebaran konsentrasi merkuri akibat penambangantradisional di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.

3) Dapat menjadi dasar pengelolaan dan monitoring sebaran merkuri akibat penambangantradisional di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango serta untuk pengembanganilmu dan teknologi

4) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipaharni oleh masyarakat dan menjadi bahanpertimbangan untuk memilih pekerjaan sebagai penambang dan mendapatkan pemahaman

tentang upaya pengelolaan lingkungan daerah tambang. Bagi pemerintah dapat menjadibahan referensi untuk pengambilan keputusan dalam rangka penanganan kegiatanPertambangan Emas Tanpa Ijin di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.

I

,

I

3

Page 3: 9-- sebaran...Pertambangan emas menggunakan merkuri amalgam untuk memisahkan emas dari bahan mentah. Pada proses ini akan menghasilkan air limbah yang mengandung merkuri, kemudian

c. Metode Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian di lapangan dilakukan pada dua lokasi yaitu lokasi pertama disebut dengan

Titik Bor 17 dan lokasi ke dua terdapat di Daerah Mohutango. Pengambilan sampel dilakukan di

Sungai 17, Sungai Mohutango, Sungai Tulabolo dan Sungai Bone. Sungai 17 dan Sungai

Mohutango bermuara di Sungai TulaOOlodan Sungai TulaOOlobermuara di Sungai Bone. Lokasi

tambang Titik Bor 15 merupakan lokasi penambangan tradisional yang bam dibuka. Lokasi

tambang Bor 15 mengalir ke Sungai Kuning dan bermuara di Sungai TulaOOlo.Ketiga lokasi ini

dipilih sebagai lokasi penelitian karena ketiga lokasi ini dijadikan masyarakat sebagai tempat

pembuangan limbah aktivitas penambangan rakyat dan memberi tambahan debit terhadap Sungai

Bone dimana Sungai Bone dijadikan sebagai sumber air minum masyarakat Gorontaio.

2. Varia bel Penelitian

Variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah:

a) Konsentrasi Merkuri di air dan sedimen

1) Variabel bebas ( variabel yang mempengaruhi) adalah :

Jarak antara lokasi penambangan dengan titik yang ditinjau, debit air dan

beban limbah.

2) Variabel terikat (variabel yang dipengaruhi) adalah:

Konsentrasi merkuri di sedimen dasar, di dalam sedimen melayang dan air.

b) Aspek Kesehatan Masyarakat

1) Variabel bebas (variabel yang berpengaruh) kesehatan masyarakat sebagai variabel yang

ikut mempengaruhi tingginya konsentrasi merkuri pada manusia dengan indikator sebagaiberikut :

Tingkat pendidikan, pendapatan masyarakat, penggunaan air di sungai (makan danminum), umur, lama tinggal, jarak tempat tinggal dengan lokasi pengolahan, jarak lokasisumber air minum dengan sungai.

Keluhan kesehatan : sakit kepala, rasa kesemutan, jarak pandang mata penyempit,

pendengaran berkurang, beljalan limbung, tremor, gangguan fungsi ginjal dan daya ingatberkurang.

2) Variabel terikat (variabel yang dipengaruhi) : kadar merkuri dalam rambut kepala.

4

----

3) Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Peta DAS Bone, skala I:

50.000, peta jenis tanah, skala I : 50.000, peta geologi skala 1 : 50.000, peta wilayahadministrasi skala I : 50.000, data eurah hujan, asam nitrat pH < 2 dan aeeton.

4) Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer + printer +

scanner, program komputer (perangkat lunak) Arc Gis 93, Sediment sampler tipe USDH 48,sediment sampler tipe grab sampler, pelampung, current meter, stop watch, meteren, OOtol

sampel, perahu, GPS, tongkat yang mempunyai skala, perangkat alat laOOratorium, kameradigital, grab sample, kusioner untuk pengumpulan data kesehatan masyarakat.

5) Prosedur Penelitian

Data utama dalam penelitian ini adalah debit, konsentrasi merkuri di air, merkuri sedimen

dasar; merkuri sedimen melayang, merkuri pada tumbuhan, merkuri pada hewan aquatik,

merkuri di rarnbut kepala, TSS dan data kesehatan masyarakat. Teknik pengumpulan data primerdilakukan dengan pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan dan pengambilan sampelair, sedimen, tumbuhan, hewan aquatik, dan rarnbut kepala, disamping itu juga denganwawaneara dengan masyarakat.

Analisis konsentrasi merkuri dilakukan di laOOratorium pembinaan dan pengujian mutu

hasil perikanan di Gorontalo, laOOratorium penelitian dan pengujian terpadu Universitas Gadjah

Mada dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontaio. Metode yang dipakai dalam penetapankonsentrasi merkuri adalah spekrofotometri serapan atom tanpa nyala. Kriteria pengambilansampel air dan sedimen adalah tinggi muka air yakni muka air tinggi, sedang clan rendah.Pengukuran debit dengan menggunakan metode pelampung. Pengambilan sampel sedimen

dengan grab sampel. Pengukuran TSS dengan menggunakan eara equal width increment (EWI).Konsentrasi merkuri di sedimen diambil pada sedimen dasar dan sedimen melayang.

Pengambilan sampel air dan sedimen digunakan untuk mengukur kandungan merkuriyang berada di saluran tailing dan sungai. Jumlah sampel untuk mengukur konsentrasi merkuri di

air, sedimen dasar dan sedimen melayang, masing-masing 16 sampel dengan 6 kali ulangan.Pengambilan sampel air dan sedimen dilakukan pada titik-titik yang sudah ditentukanberdasarkan pada jarak dan perubahan debit air. Sampel vegetasi diambil di sekitar lokasi

pengolahan Mohutango dan TulaOOlopada jarak 50 m dari setiap lokasi pengolahan, masingmasing lokasi diambil 2 sampel dipilih seeara aeak. Jumlah keseluruhan sampel vegetasi 18sampel yaitu 4 sampel di darat dan 14 sampel di sepanjang sungai hulu hilir. Sampel diambilpada daun dan akar dari tumbuhan yang ada di lokasi tersebut. Masing- masing sampel diambil

beratnya 20 gram. Daun atau akar tersebut dikeringkan kemudian dikemas dalam plastik yangkedap air. Selanjutnya dikirim dan diperiksa di laboratorium.

5

Page 4: 9-- sebaran...Pertambangan emas menggunakan merkuri amalgam untuk memisahkan emas dari bahan mentah. Pada proses ini akan menghasilkan air limbah yang mengandung merkuri, kemudian

Untuk hewan aquatik yang akan dijadikan sampel adalah ikan, udang, siput dan kepiting.

Lokasi pengambilan sampel ikan pada hulu, lokasi pengolahan dan hilir dari Sungai Tulabolo.Jumlah keseluruhan sampel ikan sebanyak 12 sampel dipilih secara acak. Sampel ikan dieuei

dengan aquades, kemudian dimasukkan ke dalam plastik berisi air dan dibekukan. Plastik yangberisi ikan tersebut dimasukkan ke dalam cooler yang telah berisi es batu.

Dalam upaya melihat kontaminasi merkuri pada manusia, maka penelitian dilakukan

dengan mengambil sampel pada rambut kepala dari masyarakat yang tinggal di Sub DASTulabolo dengan kriteria penduduk yang termasuk usia produktif, pekeJjaan bukan menambangdan mengkonsumsi air dari sungai tersebut. Jumlah sampel yang diambil pada rambut kepala

dari masyarakat yang tinggal di tepi aliran Sungai Tulabolo sebanyak 15 sampel dengan syaratyang memenuhi kriteria tersebut dan dipilih seeara acak sederhana. Di lokasi penelitian ini

masyarakat hanya bermukim di daerah tengah dan hilir dari Sungai Tulabolo. Berat sampelrambut yang diambil dari masing-masing individu 20 gram yang selanjutnya dikemas dalam

plastik yang kedap udara dan selanjutnya diperiksa di laboratorium.

6) AnaDsisData

Analisis data konsentrasi merkuri di air, sedimen dasar dan sedimen melayang dilakukansecara spasial temporal. Pengujian hipotesis tentang pengaruh jarak dan debit terhadapkonsentrasimerkuri di air dan sedimen (dasar dan melayang)dilakukandengananalisis regresisederhanadan regresiganda.

Analisis deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan pengaruh tambang tradisional

terhadap ekosistem Sungai Tulabolo disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang selanjutnyadibandingkan dengan baku mutu yang ditetapkan. Analisis deskriptif juga dilakukan terhadapkondisi kesehatan masyarakat di tepi aliran Sungai Tulabolo dalam bentuk tabel.

D. Basil dan Pembahasan

I) Pengaruh Jarak terhadap Konsentrasi Merkuri

a) Pengaruh jarak terhadap konsentrasi merkuri rata-rata di sedimen dasar

Hasil uji ANOV A dengan nilai signifikansi 0,001 (debit rendah), 0,000 (pada debit

sedang) dan 0,003 (debit tinggi) menunjukkan bahwa persamaan regresi pada berbagai debitdapat digunakan untuk memprediksi konsentrasi merkuri di sedimen dasar pada berbagai jarak.Variabel jarak menunjukkan probabilitas signifikansi pada 0.05 sehingga dapat disimpulkanbahwa konsentrasi merkuri dipengaruhi jarak. Semakin jauh jarak yang ditinjau maka semakinmenurun konsentrasi merkuri di sedimen dasar.

6

---.

..-

Faktor lain yang berpengaruh terhadap konsentrasi merkuri di sedimen dasar pada berbagaijarak adalah keeepatan aliran. Aliran sungai yang keeepatannya rendah akan mengakibatkanpembentukan lumpur dan sedimen di sungai. Persamaan regresi hubungan antara konsentrasimerkuri pada berbagai jarak dan debit air ditunjukkan dalam Tabel 1.

Tabel 1 Persamaan regresi hubungan antara jarak dengan konsentrasi merkuri rata-rata disedimen dasar

No I Debit Persamaan R

0,7830,8730,670

b) Pengaruh jarak terhadap konsentrasi merkuri rata-rata di sedimen melayang

Hasil uji ANOV A dengan nilai signifikansi 0,000 (debit rendah), 0,004 (pada debit

sedang) dan 0,014 (debit tinggi) menunjukkan bahwa persamaan regresi pada berbagai debitdapat digunakan untuk memprediksi konsentrasi merkuri di sedimen melayang pada berbagaijarak. Variabel jarak menunjukkan probabilitas signifikansi pada 0.05 sehingga dapatdisimpulkan bahwa konsentrasi merkuri di sedimen melayang dipengaruhi jarak. Semakin jauhjarak yang ditinjau pada berbagai debit air, maka konsentrasi merkuri di sedimen melayangsemakin menurun.

Hal ini disebabkan limbah eair yang masih mengandung merkuri mengalamipengeneeran dan penyebaran di badan air. Ukuran partikel mempunyai peranan penting dalamdistribusi logam berat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sieka et ai, (2000) menunjukkanbahwa pada umumnya kandungan logam berat tertinggi terakumulasi pada partikel sedimen yanglebih keeil, sedangkan kandungan logam berat terendah terakumulasi pada partikel yang lebihbesar (Erlangga, 2007). Persamaan regresi antara jarak dengan konsentrasi merkuri di sedimenmelayang ditunjukkan dalam Tabel 2.

Tabel 2. Persamaan regresi hubungan antara jarak dengan konsentrasi merkuri rata-rata disedimen melavanl!

?

R0,8520,6620,583

IV0,7270,4390,340

~0,0000,0040,014

1.226 Log X0.398 Log X0.416 Log X

I

,

7 I

~

~

~

IV I StdEtrorof I SigEstimaste

0,613 0.803 0,0010,762 0,631 0,0000,449 0,486 0,003

Page 5: 9-- sebaran...Pertambangan emas menggunakan merkuri amalgam untuk memisahkan emas dari bahan mentah. Pada proses ini akan menghasilkan air limbah yang mengandung merkuri, kemudian

3. Pengaruh aktivitas penambangan terhadap limbah yang dihasilkana. Pengaruh beban limbah terhadap konsentrasi merkuri di dalam sedimen dasar

Hasil anaIisis regresi sederhana menoojukkan bahwa variabel jarak dapat memberipengaruh terhadap konsentrasi merkuri di air pada kriteria debit tinggi. Hasil uji ANOV A dengannilai signifikansi 0,006 (debit rendah) dan 0,027 (debit sedang) yang berarti persamaan regresidapat digunakan ootuk memprediksi konsentrasi merkuri di sedimen dasar pada debit rendah dansedang. Variabel limbah menoojukkan probabilitas signifikansi pada 0.05 sehingga dapatdisimpulkan bahwa konsentrasi merkuri dipengaruhi dapat dipengaruhi beban limbah yangmasuk ke soogai. Persarnaan regresi yang menoojukkan huboogan antara beban limbah dankonsentrasi merkuri ditunjukkan dalam Tabel 5

Tabel 5. Persarnaan regresi antara konsentrasi merkuri di sedimen dasar dengan bebanlimbah

Sumber: Basil anaJisis. Tidal signifikan patia tingkat kepercayaan 95%

Hasil anaIisis regresi sedehana menoojukkan bahwa beban limbah yang terbuang kesoogai tidak berpengaruh terhadap konsentrasi merkuri pada kriteria debit tinggi. Tidaksignifikannya konsentrasi merkuri pada kriteria debit tinggi adalah adanya faktor lain yangberpengaruh yaitu debit air yang mengaIir dan jarak antara sumber limbah dengan lokasi yangditinjau. Debit air berpengaruh terhadap proses pencucian logam-logam yang terlarut di dalamair.

b. Pengaruh beban limbah terhadap konsentrasi merkuri di dalam sedimen melayang

Hasil uji ANOV A dengan nilai signiflkansi 0,010 yang berarti persamaan regresi dapatdigunakan ootuk memprediksi konsentrasi merkuri di sedimen melayang pada debit rendah.Variabellimbah menoojukkan probabilitas signifikansi pada 0.05 sehingga dapat disimpulkanbahwa konsentrasi merkuri di sedimen melayang dapat dipengaruhi beban limbah yang masukke sungai.

Persarnaan regresi antara konsentrasi merkuri di sedimen melayang dengan beban limbahditunjukkan dalam Tabel 6.

Tabel 6. Persarnaan regresi antara konsentrasi merkuri di sedimen melayang denganbebanlimbah

Sumber: Basil analisis. tidal signifikan pada tingkat kepercayaan 95%

10

))

,

}

J

Hasil anaIisis regresi menoojukkan bahwa beban limbah yang dihasilkan oleh kegiatan

penambangan emas kurang berpengaruh terhadap hasil konsentrasi merkuri di dalam sedimenmelayang pada kriteria debit sedang dan tinggi.

Faktor lain yang mempengaruhi kadar konsentrasi merkuri di sedimen melayang adalahbesamya debit dan TSS yang terbawa ke aIiran soogai. Debit dan TSS secara bersama-samamemberi pengaruh terhadap hasil konsentrasi merkuri yang dihasilkan. Ukuran partikel turut

memberi pengaruh terhadap hasil konsentrasi merkuri di soogai, semakin haIus partikel semakintinggi konsentrasi merkuri yang dihasilkan.

c. Pengaruh beban limbah terhadap konsentrasi merkuri di daIam air

Hasil uji ANOV A dengan nilai signiflkansi 0,041 yang berarti persamaan regresi dapatdigunakan ootuk memprediksi konsentrasi merkuri di air pada debit rendah. Variabellimbahmenunjukkan probabilitas signiflkansi pada 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi

merkuri di air dapat dipengaruhi beban limbah yang masuk ke soogaiHasil anaIisis statistik menoojukkan bahwa beban limbah kurang berpengaruh terhadap

konsentrasi merkuri pada debit air rendah dan tinggi. Pada debit rendah konsentrasi merkuri

lebih banyak terendap di sekitar wilayah pengolahan sehingga konsentrasi merkuri memilki nilaiyang sangat tinggi. Demikian pula pada debit tinggi konsentrasi merkuri lebih dipengaruhi oleh

proses pengenceran di badan air. Persamaan regresi huboogan antara beban limbah dengankonsentrasi merkuri ditunjukkan dalam Tabel 7.

I

Tabel 7. Persamaan regresi huboogan antara konsentrasi merkuri di air dengan bebanlimbah

Sumber: Basil ana/isis

.J tidal signifikan pada tingkat kepercayaan 95%

3) Pengarub Kegiatan Penambangan Emas Tradisional Terbadap Ekosistem DAS Tulaboloa. Dampak kegiatan penambangan emas tradisional terbadap konsentrasi merkuri di air

Hasil anaIisis menoojukkan bahwa konsentrasi merkuri di dalam air permukaan padakriteria debit rendah berkisar 0,0001 - 0,002 mgll dan debit sedang berkisar 0,000607 -0,01138 mgll, cenderung berada di atas baku mutu yang ditetapkan PP 82 Tahoo 2001 yaitusebesar 0,001 mgll. Pada debit tinggi, konsentrasi merkuri berkisar 0,000095 - 0,00056 mgll, dibawah baku mutu yang ditetapkan.

Konsentrasi merkuri rata-rata di lokasi Titik Bor 17, khususnya pada ejJluent padaberbagai debit berkisar 0.00055- 0.005 mgll dan tambang Daerah Mohutango berkisar 0,00083 -0,00615 mgll. Dampak penambangan tradisionaI di aIiran Soogai Tulabolo secara umum

cenderung mendekati baku mutu limbah yang ditetapkan Kep Men LH 202/2004.

11

No Debit Persamaan R R' Sig1 Rendah Ln Y - 2,010 X-4,626 0,675 0,456 0,0062 Sedang Ln Y = 1,411 X - 0,183 0,534 0,285 0,0273 TinlZlri Y - 9,913 X - 5,878 0,437 0,191 0,079.

No Debit Persamaan R R2 Sig1 Rendah Ln Y = 1.3 X -0.996 0.610 0.372 0.0162 SedanlZ Ln Y =2.312 + 0.676 Ln X 0.362 0.\31 0.154.3 TiD22i Y - 17.524 - 1.125 X 0.042 0.002 0.872.

No Debit Persamaan R R' SilZ1 Rendah LolZY- 0.549 LolZX - 3.548 0.269 0.072 0.314.2 Sedam! Y - 0.005- 0.005 Ln X 0.500 0.250 0.0413 TinQQi Y = 0.00005154 X 0.061 0.004 0.815.

Page 6: 9-- sebaran...Pertambangan emas menggunakan merkuri amalgam untuk memisahkan emas dari bahan mentah. Pada proses ini akan menghasilkan air limbah yang mengandung merkuri, kemudian

b. Dampak penambangan emas tradisional terhadap konsentrasi merkuri di sedimendasar

f. Dampak penambangan emas terhadap konsentrasi merkuri pada rambut kepala

Hasil anaIisis konsentrasi merkuri rata-rata di dalam sedimen dasar berkisar antara

0,0639 - 147 mg/kg (debit rendah), 1,015 - 44,308 mg/kg (debit sedang) dan 0,6115 - 41,2693

mg/kg (debit tinggi). Terdapat nilai yang sangat tinggi berkisar 172,25 - 147,949 mg/kg yangpada umumnya berada di sekitar sumber limbah. Apabila baku mutu European Safety Standard

dijadikan sebagai pembanding maka nilai ambang batas maksimum ootuk logam adalah 2 ppm.

Berdasarkan perbandingan tersebut, maka seluruh sampel pada umumnya berada di atas ambangyang ditetapkan. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa telah teIjadi kontaminasi peneemaran merkuri

di dalam sedimen dasar akibat kegiatan penambangan yang berada di aliran Soogai Tulabolo.

Kadar merkuri dalam rambut kepala dapat dipakai sebagai indikator absorbsi akibat

pemaparan yang telah berlangsoog satu sampai beberapa bulan terakhir. Hasil penelitian

menoojukkan bahwa dari 15 sampel, 6,67 % melebihi batas ambang yang ditetapkan, 26,67 %cenderung mendekati batas ambang yang ditetapkan dan 66,67 % masih berada di bawahambang batas yang direkomendasikan oleh NRC sebesar 12 ppm.

g. Pengaruh konsentrasi merkuri di rambut kepala dengan kesehatan masyarakat.

c. Dampak penambangan tradisional terhadap konsentrasi merkuri di sedimen melayang

Berdasarkan hasil analisis, rata-rata konsentrasi merkuri di sedimen melayang padaberbagai debit berada di atas ambang baku mutu yang ditetapkan oleh European Safety Standard

sebesar 2 ppm. Konsentrasi merkuri berkisar 0,7399- 321,64 mglkg (debit rendah), 2,804 _37,326 mg/kg (debit sedang) dan 2,3 - 33,93 mglkg (debit tinggi). Hal ini menoojukkan kondisi

aliran soogai Tulabolo sudah terkontaminasi merkuri. Kontaminan berasal dari aliran yangmembawa partikel-partikel halus dari kegiatan penambangan emas tradisionaI.

Hasil wawancara metoojukkan bahwa masyarakat yang hidup di tepi Soogai Tulabolo

60% adalah SD tamat dan tidak tamat, 13,33% SMP tamat dan 26,67% SMA tamat. Tingkatpendidikan yang rendah mempengaruhi pola pemikiran masyarakat tentang pengelolaan limbahhasil buangan tambang tradisional.

Hasil wawancara menoojukkan bahwa penduduk yang bermukim di wilayah aliran

sekitar Soogai Tulabolo memliki pendapatan rendah yaitu 93.33 % berkisar Rp.l00.000 - Rp500.000 dan 6.67 % yang berpendapatan Rp.500.000 - Rp1.000.000. Hal ini memicu penduduk

yang hidup di wilayah ini bekeIja sebagai penambang. Berdasarkan persamaan regresi hubooganantara umur dan konsentrasi merkuri di rambut kepala mempooyai huboogan yang tidakbermakna karena dari perhitungan statistik didapat R2 = 0.0058, nilai signifikansi0.389> 0.05.Hal ini dapat ditunjukkan di mana konsentrasi merkuri tertinggi terdapat pada individu yang

berusia muda. Tetapi individu-individu ini memiliki umur tinggallebih dari 20 taboo. Sehinggaada kemoogkinan konsentrasi yang tinggi disebabkan oleh umur tinggal yang lama di wilayahitu.

Jarak tempat tinggal dengan tambang mempooyai huboogan yang tidak bermaknadengan kadar merkuri dalam rambut, karena R = 0,262 dan nilai signifikansi 0,371 > 0,005.

Demikian pula lama tinggal mempooyai huboogan yang tidak bermakna dengan konsentrasimerkuri di rambut kepala dimana R = 0.463,R2= 0.214dannilai signifikansi 0.082>0.05.

Keluhan penyakit ini merupakan gejala awal keracunan merkuri. Hasil anaIisis

menoojukkan bahwa konsentrasi merkuri di rambut kepala sebesar 6,67% responden berada di

atas ambang baku mutu yang ditetapkan dan 26,67% cenderung mendekati ambang batas bakumutu yang direkomendasikan oleh NCR sebesar 12 ppm. Hal ini menoojukkan bahwamasyarakat yang bermukim di Sub DAS Tulabolo positif telah terkontarninasi merkuri.

d. Dampak penambangan tradisional terhadap konsentrasi merkuri pada tumbuhan

Hasil anaIisis menoojukkan bahwa konsentrasi merkuri pada tumbuhan air lebih tinggi

berkisar 1.89 - 65 ppm, dibandingkan dengan tumbuhan darat yang berkisar dari O. 17 - 1 ppm.Konsentrasi merkuri yang berada di air dan sedimen akan terserap oleh akar tumbuhan. Hal ini

yang menyebabkan konsentrasi merkuri di tumbuhan cukup tinggi.

e. Dampak penambangan tradisional terhadap konsentrasi merkuri pada hewan aquatik

Hasil tangkapan hewan aquatik di wilayah ini meliputi ikan, kepiting, udang (Crustacea)

dan siput (gastropoda). Hasil konsentrasi merkuri pada siput di daerah ini sebesar 0,22 mglkg,berada di bawah ambang baku mutu yang ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian, akumulasiterbesar merkuri terdapat pada kepiting yaitu sebesar 0,3536 mglkg yang ditemukan di hulu

Sungai Tulabolo. Nilai ambang batas kadar merkuri dalam makanan seeara nasional sebesar 0,5mg/kg ( berdasarkan Sk DiIjen POM No. 03725/B/SKNII/89).

Bagian muara Sungai Tulabolo rata-rata memiliki akumulasi merkuri mendekati nilai

ambang batas baku mutu yang ditetapkan. Udang di muara Tulabolo memiliki akumulasi

terbesar yaitu sebesar 0.445 mglkg. Secara umum hewan aquatic yang hidup di Soogai Tulabolosudah tercemar oleh merkuri akibat kegiatan penambangan tradisionaI.

5. Implikasi Pengelolaan Ekosistem Sungai Tulabolo Akibat Penambangan Tradisional.

Hasil penelitian menunjukkan semakin dekat dengan sumber limbah semakin tinggi

konsentrasi merkuri. Alternatif pengelolaan merkuri di lokasi di aliran Sungai Tulabolomengikuti sebaran spasial temporal tingkat pencemaran merkuri. Hasil dari sebaran spasialnyatingkat pencemaran merkuri sangat tinggi di hulu sungai, baik hulu Bor 17 maupoo hulu DaerahMohutango terutama pada efJ/uent limbah tambang tersebut. Oleh karena itu pencegahanmerkuri lebih utama dilakukan dekat dari sumbernya.

1213

Page 7: 9-- sebaran...Pertambangan emas menggunakan merkuri amalgam untuk memisahkan emas dari bahan mentah. Pada proses ini akan menghasilkan air limbah yang mengandung merkuri, kemudian

Salah satu earn untuk mengurangi tingkat peneemaran logam berat khususnya merkuri

dapat dilakukan dengan fitoremediasi yaitu konsep mengolah air limbah dengan menggunakanmedia tanaman. Konsep fitoremediasi sangat tepat dilakukan pada lokasi lokasi dimana ejJluent

limbah tambang ini di keluarkan. Berdasarkan hasil penelitian konsentrasi tertinggi merkuriterjadi pada debit rendah dan sedang di mana pada saat-saat seperti itu kemampuan air untukmendegradasi limbah sangat ked!.

E.Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.1. Hasil analisis pada sampling periode I (debit rendah) menunjukkan bahwa konsentrasi

merkuri baik di sedimen dasar, sedimen melayang dan air sangat tinggi di sekitar tailing,semakin ke muara semakin rendah. Hal ini di sebabkan pengambilan sampling dilakukan

pada musim kemarau yang panjang, sehingga debit air sangat keeil, tidak eukup kuat

untuk mengangkat partikel-partikel yang mengandung merkuri dan akhirnya mengendap.Konsentrasi merkuri di dalam sedirnen dasar, sedimen melayang dan air peri ode ke II

(debit sedang) tidak lagi terpusat di tailing tapi lebih menyebar dari hulu menuju hilirkarena sampling dilakukan pada bulan pertama musim hujan. Sampling periode ke III

dan IV (debit sedang), konsentrasi merkuri tertinggi di ejJluent, eenderung semakin ke

hilir semakin keeil. Peninggian di titik tertentu karena gerakan partikel dasar sungai,jugakarena adanya kegiatan tambang lain di sekitar. Sampling periode ke V dan VI (debit

tinggi), menoojukkan peninggian konsentrasi merkuri di titik-titik tertentu dan sangatdipengaruhi oleh masukan limbah dari tambang Bor 15.

2. Hasil uji beda dua rata-rata T-Tes dengan paired samples test menoojukkan bahwakelompok konsentrasi merkuri di sedimen dasar, sedimen melayang dan air adalah tidak

signifikan. Hal ini disebabkan karena seiring bertambahnya debit, maka bertambah pula

unit-unit pengolahan baru di wilayah tersebut, sehingga menambah beban eemar yangmasuk ke soogai.

3. Kegiatan tambang emas tradisional sudah memberi dampak terhadap ekosistem SoogaiTulabolo. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis konsentrasi merkuri baik di sedimen

dasar pada berbagai debit air, pada umumnya berada di atas standar European safetystandard sebesar 2 ppm. Pada sedimen melayang konsentrasi merkuri pada berbagai debitair berada di atas ambang baku mutu yang ditetapkan. Pada air cenderungmendekatiambang batas yang ditetapkan PP 82 Tahoo 2001. Pada tumbuhan berada diatas baku

mutu SK Dirjen POM No.03725/B/SKN1I/89 sebesar 0,5 ppm. Pada hewan aquaticcenderung mendekati ambang batas yang ditetapkan. Pada manusia 6,67% berada di atas

ambang baku mutu, 26,67% cenderung mendekati batas ambang baku mutu dan 66,67%

masih berada di bawah ambang batas yang direkomendasikan oleh NCR sebesar 12 ppm.

14

4. Keluhan kesehatan yang diderita masyarakat di tepi aliran Soogai Tulabolo merupakan

gejala awal akibat keracooan merkuri yang akan membahayakan masyarakat.Masyarakat perIu mewaspadai adanya kontaminan merkuri di wilayah ini. Hal ini dapatdiidentifikasi dari responden yang memiliki kecenderungan konsentrasi merkuri sebesar

6,67% yaitu sebesar 27,64 ppm sudah melebihi batas aman dan dan 26,67 yaitu berkisar(4,15 - 9,35 ppm) cenderung mendekati batas aman yang ditetapkan oleh NCR sebesar12 ppm. Hal ini menoojukkan bahwa konsentrasi merkuri di rambut kepala

mengindikasikan masyarakat yang bermukim di Sub DAS Tulabolo positif sudahterkontaminasi merkuri.

I

1

b. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan dari basil penelitian ini adaIah :

I. Memperhatikan sebaran spasial konsentrasi merkuri di wilayah aliran Sungai Tulabolo,

maka disarankan ootuk memprioritaskan wilayah pengelolaan untuk mereduksi danmencegah terjadi pencemaran merkuri terutama di lokasi yang menjadi sumber limbah. Jika

. sumber limbah dikelola dengan baik maka konsentrasi merkuri tidak akan menyebar ke arahhilir, dan ekosistem di wilayah ini akan pulih seperti keadaan alarniaImya. Keadaan alarniahekosistem tanpa pertambangan yaitu di air sebesar 0,007 ppb, sedirnen dasar dan sedimen

melayang < 0,1 ppm. Konsentrasi merkuri di sedirnen dengan kadar < 0,1 ppm untukdaerah yang tidak terdapat penambangan emas' Fitoremediasi dapat digunakan untukmengolah limbah B3 atau ootuk limbah radioaktif dan relatif murah pelaksanaannyasehingga diharapkan para penambang dapat menerapkan sistem tersebut.

2. Membuat fitoremediasi pada lokasi yang menjadi sumber limbah. Salah satu cara ootuk

mengurangi tingkat pencemaran logam berat khususnya merkuri dapat dilakukan denganfitoremediasi yaitu konsep mengolah air lirnbah dengan menggunakan media tanaman.

3. Keterbatasan dalam kajian penelitian. DiperIukan kajian mendalam untuk mengetahui

konsentrasi merkuri pada masyarakat yang terpapar dengan yang tidak terpapar denganmerkuri. Dalam penelitian ini yang diambil adalah masyarakat yang bukan penambang tetapi

hidup dan bermukim di wilayah Sub DAS Tulabolo. DiperIukan kajian mendalam terhadapkonsumsi ikan, karena bioakumulasi dapat terjadi melalui ikan yang dirnakan. Soogai Bonemenerima limbah dari aliran Soogai Tulabolo dan pada akhirnya bermuara di TelukGorontalo. Dalam penelitian ini sampel air, sedimen, maupoo ikan tidak diperiksa di lokasi

estuary maupoo di laut Teluk Gorontalo. Mengingat masyarakat Gorontalo senangmengkonsumsi ikan laut maupoo ikan air tawar.

II

I

15

Page 8: 9-- sebaran...Pertambangan emas menggunakan merkuri amalgam untuk memisahkan emas dari bahan mentah. Pada proses ini akan menghasilkan air limbah yang mengandung merkuri, kemudian

Daftar Pustaka

Appleton. J.D., Williams, T.M., Orbea, H, and Carrasso, M. Fluvial ContaminationAssociated With Artisanal Gold Mining in The Ponce Enriquez, Portovelo-ZarumaAnd NambijaAreas, Equador.Water,Air, and Soil Pollution 131: 19- 39, 2001.

BALllIRISTI, 2008. Laporan Akhir Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan PETI. ProvinsiGorontalo.

Erlangga, 2007. Efek Pencemaran Sungai Kampar di Provinsi Riau Terhadap Ikan Baung(hemibagrusnemurus).TesisSekolahPascasaIjanaIPB,Bogor.

FaisaI, F dan Ulfah A.M, 2009. Korelasi Antara Total Curah Hujan Terhadap Kadar

Husodo, KRT Adi Hem, Sarwono, R.J, Suhardini, S.M, Wijanarko D, Siran, Mardani,T,Iskandar G, Kasjono, H.S dan Supriadi, T, 2005. Kontaminasi Merkuri di KalanganPekeJja Yogyakarta. Kasus Penambangan Emas Kulonprogo. Jurnal LembagaPengabdian kepada Masyarakat Universitas Gacijah Mada./SSN 1693-1033. Hal 51-58.

Panda, A., NitimuIyo, K.H., dan Djohan T.S. 2003. Akumulasi Merkuri pada Ikan Baung(Mytus nemurus) di Sungai Kahayan Kalimantan Tengah. Jurnal Manusia danLingkungan, VolX; No.3, November 2003.

Roeroe, P, 2000. Kandungan Merkuri Dalam Air, Sedimen dan Kerang (Studi KasusPerairanTelukBuyatdan Sekitarnya,ProvinsiSulawesiUtara). Tesis.ProgramStudiIlmu LingkunganProgramPascasaIjana.UniversitasIndonesia.

Siaka, M., C.M. Owens, and G.F. Birch, 2000. Distribution of Heawy Metals Between GrainSize, Review Kimia, Vol. 3 (2).

Widhiyatna, D.2005. Pendataan Penyebaran Merkuri Akibat Pertambangan Emas di DaerahTasikmalaya, Propinsi Jawa Barnt. Kolokium HasH Lapangan-DIM 2005.

16

BIODATA

A.Identitas

Nama

Tempat,tanggallahir

Jenis Kelamin

: Marike Mahmud, S.T., M.Si

: Gorontalo, 7 Agustus 1969

: Perempuan

Agama : Islam

PekeIjaan : DosenUniversitasNegeriGorontaIo

: LektorKepala/IVa/ 196908071995012 001

: JI. TeukuUmar.No. 67. LimbaB. Kota GorontaIoProvinsi

Gorontalo

Pangkat/GolonganlNIP

Alamat

TelpfHP :(0435)824008/08134463239

Keluarga

Suami : dr. BudiantoKaharu

PekeIjaan : Dokterdi RumahSakitUmumAloe SaboeKota Gorontalo

Anak

1. Moh.IIham Kaharu

2. Adlina Safua Kaharu

B. Riwayat Pendidikan

1. Sekolah Dasar (SD) Negeri No. 46, Kota Selatan Kodya Gorontalo.Tahun 1982

2. SMP Negeri I Gorontalo, Tahun 1985

3. SMA Negeri 1 Gorontalo, Tahun 1988

4. SaIjana Teknik Sipil. Fakultas Teknik Universitas Sam RatuIangi. 1994.

5. Pasca SaIjana (S2) Ilmu Lingkungan. Universitas Sam RatuIangi. Manado. 2002

C. Pengalaman Pelatihanlkursus/workshop

I. Kursus AMDAL tipe C keIja sama PPLH UNHAS Makassar dan PSL IKIP Negeri

Gorontalo, Tahun 2003.

2. Kursus Pengelolaan Limbah B3, PSLH ITB, 2010

17

Page 9: 9-- sebaran...Pertambangan emas menggunakan merkuri amalgam untuk memisahkan emas dari bahan mentah. Pada proses ini akan menghasilkan air limbah yang mengandung merkuri, kemudian

".-

3. Pelatihan Sistem Infonnasi Geografis Tingkat Basic, Geoteknika Indonesia, Yogyakarta,20ll

4. Pelatihan Sistem Informasi Geografis Tingkat Advance, Geoteknika Indonesia,YOkyakarta. 2011

5. The Global South Workshop Organized by Graduate Institute of International Studies,

Geneva (GIlDS) and Graduate School, Universitas Gadjah Mada(GS-GM), Yogyakarta,2011.

D. Pengalaman Penelitian.

I. Anggota Tim Penyusun Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan UpayaPemantauan Lingkungan (UPL) Rumah Sakit Islam Gorontalo, Tahoo 2002.

2. Anggota Tim Penyusun Neraca KuaIitas Lingkoogan Hidup Daerah ProvinsiGorontaIo. Tahoo 2002.

3. Anggota Tim Peneliti Kajian Pencemaran Lingkungan Pada KawasanPenambangan emas Provinsi GorontaIo. Tahoo 2002.

4. Anggota Tim Penyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi GorontaIo. Tahun 2003.

5. AnaIisis kandoogan Mercury (Hg) pada Soogai Mopuya Kabupaten Bone BolangoProvinsiGorontaIo,tahoo2003.

6. Anggota Tim Penyusun AnaIisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) KawasanTransmigrasiPangeaKabupatenBoalemo,Tahoo2004.

7. Anggota Tim Penyusunan Analisis mengenai dampak Lingkungan (AMDAL)PembangunanDaerah Irigasi Randangankabupaten Pohuwato provinsi Gorontalo.tahun2004.

8. Anggota Tim Penyusun Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan Lingkungan .Embung Sipatana. 2006

9. Anggota Tim Penyusun UKL-UPL PLTU GorontaIo (Anggrek),Tahoo 2007.

10. Anggota Tim Penyusun Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan LingkunganPembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLID) Telaga. 2007.

18

,

11. Anggota Tim Penyusoo Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan lingkunganPembangkit Listrik Tenaga Diesel (pLTD) Marisa Pohuwato.2007.

12. Anggota Tim Penyusoo Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan lingkunganPembangooan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) (Anggrek).2 x 25 MW.Gorontalo.2007.

13. Anggota Tim Penyusoo Studi Rona Awal Pertambangan Bone Bolango.2006.

14. Anggota Tim Penyusoo Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)Jaringan Transmisi PLTU.Provinsi GorontaIo. 2008.

15. Anggota Tim Penyusoo Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), PT. WiraSawit Mandiri. Kabupaten Pohuwato. Provinsi GorontaIo. 2010.

16. Anggota Tim Penyusoo Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Perkebunandan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PT Inti Global Laksana Kabupatl::n Pohuwato 2010.

17. Anggota Tim Penyusoo Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Perkebunandan Pabrik Pengolahan HasH Perkebunan Kelapa Sawit PT. Banyan Tumbuh Lestari.Kabupaten Pohuwato 2010.

18. Anggota Tim Penyusoo Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Pembangunan JalanAkses Perkebooan Kelapa Sawit Sepanjang 54 Km PT. Inti Global Laksanana. KabupatenPohuwato.2012.

19