seputar merkuri

60
Seputar MERKURI Diposkan oleh Langit Biru A. KASUS PENCEMARAN Salah satu fungsi dari raksa adalah sebagai bahan penambangan emas, yaitu pada saat pengolahan bijih emas. Namun pengolahan emas dengan menggunakan raksa sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang sangat merugikan bahkan hingga mampu menelan korban jiwa. Sebagaimana kasus pencemaran yang terjadi di Teluk Buyat pada beberapa tahun lalu. Berikut kutipan laporan dari wartawan Republika Sandhi Eko Bramono tentang merkuri dan arsen di teluk buyat; Merkuri dan Arsen di Teluk Buyat Republika Online Laporan : Sandhi Eko Bramono Peristiwa pencemaran yang terjadi di Teluk Buyat, Sulawesi Utara, akhir- akhir ini cukup memberikan keprihatinan yang mendalam bagi bangsa Indonesia.Penyebabnya adalah pencemaran air laut akibat logamberat arsen (As) dan merkuri (Hg) yang telah melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan. PT Newmont Minahasa Raya merupakan perusahaan yang dituding sebagai biang keladi pencemaran ini, karena membuang tailing (batuan dan tanah sisa ekstraksi bijih emas) ke dasar laut di Teluk Buyat. Tak pelak lagi, tragedy Minamata yang pernah terjadi di Jepang pada era 1960-an, dapat terulang di Indonesia saat ini. Saat itu, terjadi pencemaran merkuri dalam kadar yang tinggi di Teluk Minamata, Jepang. Dampaknya, masyarakat sekitar yang mengonsumsi ikan menderita penyakit

Upload: riski-aprini

Post on 25-Jan-2016

51 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

Page 1: Seputar MERKURI

Seputar MERKURI

Diposkan oleh Langit Biru

A. KASUS PENCEMARAN

             Salah satu fungsi dari raksa adalah sebagai bahan penambangan emas, yaitu

pada saat pengolahan bijih emas. Namun pengolahan emas dengan menggunakan

raksa sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang

sangat merugikan bahkan hingga mampu menelan korban jiwa. Sebagaimana kasus

pencemaran yang terjadi di Teluk Buyat pada beberapa tahun lalu. Berikut kutipan

laporan dari wartawan Republika Sandhi Eko Bramono tentang merkuri dan arsen di

teluk buyat;

Merkuri dan Arsen di Teluk Buyat

Republika Online

Laporan : Sandhi Eko Bramono

       Peristiwa pencemaran yang terjadi di Teluk Buyat, Sulawesi Utara, akhir- akhir

ini cukup memberikan keprihatinan yang mendalam bagi bangsa

Indonesia.Penyebabnya adalah pencemaran air laut akibat logamberat arsen (As)

dan merkuri (Hg) yang telah melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan. PT

Newmont Minahasa Raya merupakan perusahaan yang dituding sebagai biang keladi

pencemaran ini, karena membuang tailing (batuan dan tanah sisa ekstraksi bijih

emas) ke dasar laut di Teluk Buyat. Tak pelak lagi, tragedy Minamata yang pernah

terjadi di Jepang pada era 1960-an, dapat terulang di Indonesia saat ini. Saat itu,

terjadi pencemaran merkuri dalam kadar yang tinggi di Teluk Minamata, Jepang.

Dampaknya, masyarakat sekitar yang mengonsumsi ikan menderita penyakit

gangguan syaraf dan kanker yang terjadi setelah sekian belas tahun perusahaan batu

baterai dan aki yang ada di sana beroperasi. Haruskah ini terulang di Indonesia?

Kandungan tailing

       Tailing merupakan batuan dan tanah yang tersisa dari suatu proses ekstraksi

bijih logam, seperti bijih emas dan bijih tembaga. Tailing dihasilkan dalam jumlah

Page 2: Seputar MERKURI

yang luar biasa besar dari segi volume, mengingat dalam 1 ton tanah yang

mengandung bijih emas, hanya terdapat 0.001 ton emas murni! Dapat dibayangkan

bahwa akan tersisa 0.999 ton tanah (yang dikenal sebagai tailing) serta

membutuhkan penanganan lanjut setelah kegiatan penambangan tersebut. Tailing

tidak hanya berisi tanah dan batuan, namun juga mengandung unsur-unsur logam

berat lainnya yang tidak ekonomis untuk diekstraksi dari kawasan pertambangan

tersebut, seperti alumunium (Al), antimony (Sb), dan timah (Sn). Sesungguhnya

logam-logam ini terdapat dalam jumlah yang sangat terbatas dan rendah dalam

tailing. Namun volume tailing yang sangat besar, menjadikan kuantitas yang ada

akan cukup besar, serta dapat memberikan dampak negatif jika dibuang tanpa

pengolahan yang tepat sebelumnya. Sedangkan merkuri dan arsen berasal dari bahan

kimia yang ditambahkan selama proses pengekstraksian bijih emas yang dilakukan.

Senyawa arsenik digunakan sebagai bahan tambahan untuk mengikat emas dengan

lebih baik (senyawa amalgam) dalam kadar yang lebih tinggi. Namun setelah emas

terikat pada arsen, dilakukan proses pemanggangan (roasting) bijih emas yang telah

terikat arsen tersebut. Saat proses pemanggangan, arsen akan terlepas sebagai gas

dan terjadi reduksi konsentrasi arsen dalam bijih tersebut. Proses pengolahan gas

buang hasil pemanggangan dilakukan dengan penyemprotan (scrubbing) pada alat

pengendali pencemaran udara wet scrubber. Air yang berperan sebagai scrubber

dalam proses tadi masih membutukan penanganan lebih lanjut sebelum dibuang ke

laut bersama sisa tailing yang ada. Senyawa merkuri juga digunakan sebagai

senyawa amalgam untuk emas (membantu pengikatan emas) dalam tailing yang akan

diekstraksi. Tailing yang mengandung bijih emas akan terikat bersama merkuri.

Untuk mengurangi kadar merkuri pada pengolahan tailing tersebut, umumnya

dilakukan pemerasan dengan menggunakan fabric filter. Merkuri sisa perasan yang

tersisa dalam bentuk cair tersebut, juga harus diolah lebih lanjut. Kandungan

merkuri dan arsen yang terdapat dalam tailing itu sendiri juga harus diperhatikan,

mengingat recovery percentage dari arsen maupun merkuri tidak akan pernah

mencapai 100 persen.

Pembuangan ke dasar laut

       Teknologi pembuangan ke dasar laut sudah sejak lama ditinggalkan di beberapa

negara maju, termasuk di Amerika Serikat. Fenomena transpor dan transformasi dari

Page 3: Seputar MERKURI

berbagai jenis logam yang terkandung di dalam tailing, cukup sulit untuk diprediksi

dan dimodelkan dalam simulasi komputer. Hal ini lebih disebabkan oleh

keberagaman jenis logam yang ada di dalam kandungan tailing, serta parameter

fisika-kimia-mikrobiologi air laut yang cukup beragam dan bersifat stokastik.

Meskipun pembuangan dilakukan pada kedalaman hingga ratusan meter dan

beberapa puluh kilometer dari bibir pantai, dampak yang ditimbulkan dapat

memberikan efek negatif pada biota laut, yang akan menimbulkan dampak buruk pula

bagi manusia dan kesehatannya. Hal inilah yang menjadi dasar pertimbangan,

pembuangan ke dasar laut sudah ditinggalkan oleh negara-negara maju saat ini.

Sebelum tailing dibuang ke dasar laut, parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi air

laut mutlak untuk dipertimbangkan. Namun, pembuangan ke laut bukan berarti tidak

terdapat suatu pengolahan pendahuluan untuk tailing. Tailing harus diolah hingga

suatu tingkat yang aman dibuang ke laut sebagai lokasi pembuangan akhir. Oleh

karenanya, konsep dalam pembuangan tailing ke dasar laut adalah melakukan

pengolahan pendahuluan (pretreatment) dengan tujuan untuk meminimasi dan

imobilisasi logam-logam berat yang terkandung dalam tailing. Dengan hal ini, sangat

diharapkan terjadi minimasi dari pelarutan kembali logam-logam berat yang

sebelumnya telah terimobilisasi dalam tailing. Karakteristik fisika, kimia, dan

mikrobiologi air laut Karakteristik fisika mencakup kecepatan arus, arah arus, dan

temperatur air laut. Faktor-faktor ini akan memberikan gambaran mengenai arah

persebaran dan konsentrasi dari logam-logam yang terkandung dalam air laut dalam

kurun waktu setelah pembuangan tailing ke laut. Simulasi dengan komputer harus

dilakukan, untuk mempertegas bahwa logam-logam berat yang terkandung dalam

tailing akan tersebar di air laut pada radius yang terbatas dan dalam konsentrasi

yang kecil. Karakteristik kimia mencakup pengaruh pH, salinitas, kekuatan

ionik,asiditas, alkalinitas, serta kompleksasi logam-logam berat oleh air laut, harus

menjadi suatu bahan pertimbangan. Dalam hal ini, dibutuhkan suatu pemahaman

mengenai proses kimia dalam air laut itu sendiri terhadap tailing, yang harus mampu

meminimasi tingkat solubilitas (kelarutan) logam-logam berat pada tailing di air laut.

Interaksi berbagai senyawa di air laut, yang didukung oleh kondisi dan karakteristik

kimia air laut yang ada, akan menentukan kondisi logam-logam berat yang ada.

Sangat diharapkan terjadi imobilisasi

dari logam-logam berat tersebut, sehingga disperse (persebaran) logam-logam berat

dapat direduksi. Harus disimulasikan pula mengenai peluang terjadinya mobilisasi

Page 4: Seputar MERKURI

logam-logam berat setelah sebelumnya terimobilisasi. Sedangkan karakteristik

mikrobiologi yang harus dipertimbangkan adalah adanya keberagaman

mikroorganisme air laut yang dapat mempengaruhi mobilitas logam-logam berat

yang ada dalam tailing. Beberapa jenis mikroorganisme mampu menghasilkan

kondisi yang dapat melarutkan logam-logam berat. Dalam hal ini, akan terjadi

persebaran logam – logam berat yang sebelumnya telah terimobilisasi.

Dampak lingkungan yang terjadi

       Merkuri dan arsen akan terikat dan terakumulasi di dalam jaringan

lem(liphophylic) biota-biota laut. Pelarutan logam-logam berat dalam tailing yang

merupakan bentuk imobilisasi dari logam-logam tersebut, akan mudah terikat dalam

jaringan biota laut, khususnya biota laut yang tinggal di dasar laut (benthos), seperti

kerang, kepiting, dan udang. Biota-biota ini menghisap air laut dalam jumlah yang

cukup tinggi untuk kemudian dilepaskan kembali sebagai cara untuk memperoleh

makanannya. Kandungan arsen dan merkuri terlarut dalam air laut, akan

memberikan akumulasi arsen dan merkuri pada jaringan tubuh biota-biota tersebut.

Sedangkan ikan yang tidak tinggal di dasar laut juga akan mengalami akumulasi

arsen dan merkuri dalam tubuhnya, meskipun tidak akan setinggi kadar dalam

kerang, kepiting, dan udang. Kadar logam berat yang terlalu tinggi juga dapat

menyebabkan kematian mendadak pada biota-biota laut ini. Setelah terjadi tahapan

ini, masyarakat harus diberitakan untuk tidak mengonsumsi biota-biota laut ini, yang

akan memindahkan logam-logam berat yang beracun ini kepada manusia yang

mengonsumsinya. Gejala keracunan awal yang dapat teramati pada manusia, adalah

rasa gatal dan ruam-ruam pada bagian tubuh yang terkena air laut yang

terkontaminasi oleh logam berat. Sedangkan dampak jangka pendek dari

mengonsumsi biota laut yang tercemar logam berat, adalah gangguan berupa

muntah-muntah dan mual. Dampak jangka panjangnya berupa gangguan sistem

syaraf, penyakit kanker, dan gangguan reproduksi pada wanita. Hal ini sudah

dialami oleh ratusan penduduk Jepang yang tinggal di sekitar Teluk Minamata pada

tahun 1960-an. Jadi, apakah PT Newmont Minahasa Raya telah melakukan

pengolahan pendahuluan untuk tailing dengan benar? Apakah karakteristik fisika,

kimia, dan mikrobiologi air laut telah dipertimbangkan saat memutuskan untuk

Page 5: Seputar MERKURI

pembuangan ke dasar laut? Apakah kandungan logam-logam berat pada biota laut

sudah diperiksa? Semoga saja ini semua segera mendapat penangan yang serius dari

pemerintah, sehingga kasus yang sangat merugikan kesehatan masyarakat dan

lingkungan akibat kegiatan penambangan semacam ini, dapat lebih mudah

diidentifikasi, dapat dicegah secara dini, serta tidak akan terulang lagi. Semoga!

Anggota Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik

Lingkungan Indonesia (IATPI)

Mahasiswa Pascasarjana Master of Environmental

Engineering Science, UNSW, Australia

B. SUMBER PENCEMARAN

             Logam berat secara alamiah terdapat dalam air laut namun dalam jumlah yang

sangat rendah. Kandungan ini dapat meningkat bila limbah perkotaan, pertambangan,

pertanian dan perindustrian yang banyak mengandung logam berat masuk ke

lingkungan. Dari jenis-jenis limbah ini, umumnya yang banyak mengandung logam

berat adalah limbah industri. Hal ini disebabkan kerena senyawa senyawa atau unsur

logam berat banyak dimanfaatkan dalam industri, baik sebagai bahan baku, katalisator

maupun sebagai bahan tambahan. Secara umum sumber-sumber pencemaran logam

berat dalah sebagai berikut:

  

Gambar 1.4 Sumber pencemaran logam berat ke manusia

Page 6: Seputar MERKURI

Jika melihat gambar diatas maka manusia sangat rentan untuk tercemar logam berat

karena hampir sebagian aktivitas manusia menghasilkan logam berat. Risiko akibat

kegiatan manusia kini menjadi semakin tinggi karena jumlah penduduk meningkat,

gaya hidup berubah, dan kerusakan/pencemaran lingkungan meningkat.

Industri memang berperan penting dalam proses pencemaran lingkungan terutama

yang berwujud logam berat, secara ringkas pencemaran lingkungan yang disebabkan

oleh limbah industri dapat dijelaskan oleh gambar berikut ini:

                                                       Gambar 1.5. Proses produksi industri

Limbah potensial dihasilkan pada tahapan bahan baku, proses pengolahan dan produk

(termasuk transportasi dan penggunaan).Tingkat pencemaran limbah (tinggi atau

rendah) didasarkan atas kualitas dan kuantitas pencemaran yang ditimbulkan.Limbah

pencemaran rendah dapat langsung dibuang ke lingkungan, limbah jenis ini akan

diencerkan atau didegradasi oleh lingkungan (homeostasis).Limbah pencemaran

tinggi harus melalui proses mbapengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.

Secara sederhana proses masuknya limbah logam berat terutama merkuri ini adalah

seperti yang digambarkan pada gambar disamping ini, dapat dipahami bahwa bila

Page 7: Seputar MERKURI

perairan telah tercemar dengan logam berat terutama merkuri akan mampu mencemari

pula tumbuhan dan hewan-hewan dalam perairan tersebut dan akan mampu

terakumulasi melalui proses rantai makanan. Contohnya ketika di dalam tubuh ikan

kadarnya 6 ppm, di dalam tubuh burung pemakan ikan kadarnya naik menjadi 100

ppm dan akan meningkat terus sampai konsumen puncak. 

C. ANALISIS LOGAM Hg (MERKURI)

             Untuk mengetahui bahwa suatu daerah tercemar dengan merkuri atau tidak

dapat dilakukan beberapa metode dibawah ini.

• Pengukuran Konsentrasi Merkuri (Hg) dengan spektrofotometer (AAS)

             Pengukuran konsentrasi merkuri dilakukan secara kurva kalibrasi dengan

mengukur absorban dari larutan standar dan larutan sampel.Absorban diamati dengan

spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 253,7 nm tanpa nyala

(flameless) untuk merkuri (Hg) yang dilengkapi grafit furnace dan hybrid vapour

generator, hal ini dikarenakan logam ini mudah menguap.

• metode "anodic stripping voltammetry". 

             Sebagai elektrode kerja digunakan elektrode "rotating disc electrode/RDE-

Au" dan sebagai elektrolit pendukung digunakan campuran larutan natrium klorida

dan dinatrium etilendiamintetraasetat. Senyawa organik dalam sampel didestruksi

dengan menggunakan campuran asam nitrat dan asam sulfat (1:2) dan dipanaskan

pada suhu 60°C selama 4 jam, diikuti dengan radiasi dengan lampu raksa ultraviolet

Page 8: Seputar MERKURI

selama 2 jam. Setelah sampel dideaerasi selama 3 menit, dilakukan deposisi pada 370

mV selama 3 menit. Selusur potensial dilakukan pada rentang potensial 500 - 800 mV

dengan laju selusur 40 mV/detik. Puncak arus difusi untuk raksa terletak pada

potensia1683 mV dengan batas deteksi dan batas kuantisasi masing-masing sebesar

1,04 bpm dan 3,48 bpm.

D. DAMPAK

             Ada tiga bentuk merkuri yang sangat berbahaya jika masuk ke tubuh manusia,

yaitu logam merkuri, senyawa merkuri anorganik, senyawa merkuri organik. 

• Logam merkuri

             Uap merkuri sangat berbahaya karena sangat beracun. Meskipun tekanan uap

merkuri kecil dengan cepat uap merkuri meninggalkan permukaan merkuri yang

terbuka. Uap merkuri yang terhirup segera masuk ke dalam darah. Jika sampai ke

otak, akan merusak jaringan otak. 

• Senyawa Merkuri Anorganik

             Hanya sernyawa merkuri yang melarut dapat menyebabkan keracunan.

Merkuri (II) oksida berwarna kuning yang tidak melarut, sejak dahulu digunakan

sebagai salah satu komponen salep mata. Sebaliknya merkuri (II) nitrat yang melarut

digunakan pada manufaktur topi. Ditemukan banyak karyawan pabrik, menderita

penyakit. Gigi menjadi ompong, badan gemetar dan menderita penyakit jiwa. Oleh

karena itu ada pribahasa “gila seperti tukang topi” (mad as hatter). Merkuri anorganik

cenderung berakumulasi di hati dan di ginjal. Dalam jumlah yang sedikit, mungkin

tidak berbahaya karena dapat keluar bersama urine, namun dalam jumlah banyak akan

sangat berbahaya. 

• Senyawa Merkuri Organik.

             Ada dua macam senyawa merkuri organik yaitu dialkil seperti dimetil

merkuri (CH-3)2, dan monoalkil seperti, (CH3)HgX, dengan X adalah halogen atau

gugus nitrat. Senyawa ini dapat menumpuk di jaringan otak sehingga merusak otak.

Merkuri masuk ke udara sebagai hasil pemanasan zat yang mengandung merkuri.

Page 9: Seputar MERKURI

Diperkirakan bahwa merkuri sebanyak 300 ton per tahun masuk ke udara karena

pembakaran batu bara. Merkuri masuk ke lingkungan air oleh proses alamiah

pelapukan. Namun dipercepat oleh manusia melalui limbah industri. Sumber

utamanya adalah pabrik klor soda kaustik. Sumber lain ialah fungisida-merkuri untuk

membasmi fungi pada penyimpanan gandum. Fungisida ini adalah alkil merkuri yang

sangat berbahaya. Di dasar sungai yang berlumpur atau teluk, bakteri dapat mengubah

merkuri anorganik menjadi metil merkuri yang beracun. Karang-karang dapat

menimbun merkuri 105 kali lebih besar dari konsentrasi merkuri di air sekelilingnya. 

Di dalam tubuh manusia merkuri dapat mengganggu enzim. Merkuri bereaksi dengan

thio-Sh dalam protein enzim sehingga menghentikan reaksi kimia penting. Banyak

dampak yang dapat ditimbulkan oleh merkuri, yaitu antara lain :

1. ketidaksuburan pada wanita maupun pria dan kecacatan bayi

2. menyebabkan kanker

3. peradangan dan gangguan saluran pernafasan

4. gangguan saraf (tegang dan panas pada beberapa bagian tubuh)

5. merusak bagian tubuh dalam (ginjal)

6. pengurangan pendengaran atau penglihatan dan pengurangan

daya ingat. 

7. Pemaparan dalam waktu singkat pada kadar merkuri yang tinggi dapat

mengakibatkan kerusakan paru-paru, muntah-muntah, peningkatan tekanan darah atau

denyut jantung, kerusakan kulit, dan iritasi mata.

             Anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa terhadap merkuri. Merkuri di

ibu yang 

mengandung dapat mengalir ke janin yang sedang dikandungnya dan terakumulasi di

sana. Juga dapat mengalir ke anak lewat susu ibu. Akibatnya,pada anak dapat berupa

kerusakan otak, retardasi mental, buta, dan bisu.

Dampak merkuri bagi lingkungan, antara lain:

1. Mengurangi jumlah klorofil pada tanaman

2. Mengurangi pertumbuhan tanaman

3. Merusak pertumbuhan akar dan fungsinya

4. Merusak daun dan menurunkan produksi 

5. Mematikan tanaman 

Page 10: Seputar MERKURI

6. Merusak siklus dan rantai makanan

7. Berperan mempercepat punahnya berbagai macam makluk hidup

E. PENCEGAHAN 

             Berbagai metode sudah banyak yang ditemukan untuk melakukan pencegahan

pencemaran logam merkuri, salah satu metode yang sangat murah dan efisein adalah

fitoremidiasi. Fitoremidiasi yaitu tekhnologi pencegahan pencemaran polutan

berbahaya seperti logam berat, senyawa organik dan lain lain dalam tanah atau air

dengan menggunakan bantuan tanaman (hiperkomulator plant). Proses fitoremediasi

yaitu: 

1. Phytoacumulation : tumbuhan menarik zat kontaminan sehingga berakumulasi

disekitar akar tumbuhan

2. Rhizofiltration : proses adsorpsi / pengendapan zat kontaminan oleh akar untuk

menempel pada akar. 

3. Phytostabilization : penempelan zat-zat contaminan tertentu pada akar yang tidak

mungkin terserap kedalam batang tumbuhan

4. Rhyzodegradetion : penguraian zat-zat kontaminan oleh aktivitas microba

5. Phytodegradation : penguraian zat kontamin 

6. Phytovolatization : transpirasi zat contaminan oleh tumbuhan dalam bentuk yang

telah menjadi larutan terurai sebagai bahan yang tidak berbahaya 

Fitoremediasi logam hg dapat menggunakan tumbuhan  Pteris vittata, Liriodendron

tulipifera, Nicotiana tabacum

Page 11: Seputar MERKURI

                 Limbah atau bahan buangan yang dihasilkan dari semua aktifitas kehidupan

manusia, baik dari setiap rumah tangga, kegiatan pertanian, industri serta

pertambangan tidak bisa kita hindari. Namun kita masih bisa mencegah atau paling

tidak mengurangi dampak dari limbah tersebut, agar tidak merusak lingkungan yang

pada akhirnya juga akan merugikan manusia. 

Untuk mencegah atau paling tidak mengurangi segala akibat yang ditimbulkan oleh

limbah berbahaya dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut; setiap rumah tangga

sebaiknya menggunakan deterjen secukupnya dan memilah sampah organik dari

sampah anorganik. Sampah organik bisa dijadikan kompos, sedangkan sampah

anorganik bisa didaur ulang. Pemerintah bekerjasama dengan World Bank, pada saat

ini tengah mempersiapkan pemberian insentif berupa subsidi bagi masyarakat yang

melakukan pengomposan sampah kota. 

Beberapa manfaat pengomposan sampah antara lain :

• Mengurangi sampah di sumbernya 

• Mengurangi beban volume di TPA 

• Mengurangi biaya pengelolaan 

• Menciptakan peluang kerja 

• Memperbaiki kondisi lingkungan 

• Mengurangi emisi gas rumah kaca 

Penggunaan pupuk dan pestisida secukupnya atau memilih pupuk dan pestisida yang

mengandung bahan-bahan yang lebih cepat terurai, yang tidak terakumulasi pada

rantai  makanan, juga dapat mengurangi dampak pencemaran air. 

Page 12: Seputar MERKURI

   Setiap pabrik / kegiatan industri sebaiknya memiliki Instalasi Pengolahan Air

Limbah (IPAL), untuk mengolah limbah yang dihasilkannya sebelum dibuang ke

lingkungan sekitar. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisasi limbah yang

dihasilkan atau mengubahnya menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan.

Mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam kegiatan pertambangan atau

menggantinya dengan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan. Atau diharuskan

membangun instalasi pengolahan air limbah pertambangan, sehingga limbah bisa

diolah terlebih dahulu menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan, sebelum dibuang

keluar daerah pertambangan.

F. PENANGGULANGAN 

           

 Penanggulangan logam Hg dapat digunakank penetralan logam berat yang aktif

menjadi senyawa yang kurang aktif dengan menambahkan senyawa-senyawa tertentu,

kemudian dilepas ke lingkungan perairan, namun pembuangan logam berat non-aktif

juga menjadi masalah karena dapat dengan mudah mengalami degradasi oleh

lingkungan menjadi senyawa yang dapat mencemari lingkungan. Cara lain adalah

pengerukan sedimen yang terkontaminasi, reverse osmosis, elektrodialisis, ultrafiltrasi

dan resin penukar ion.

Page 13: Seputar MERKURI

        Reverse osmosis adalah proses pemisahan logam berat oleh membran

semipermeabel dengan menggunakan perbedaan tekanan luar dengan tekanan osmotik

dari limbah, kerugian sistem ini adalah biaya yang mahal sehingga sulit terjangkau

oleh industri di Indonesia. Teknik elektrodialisis menggunakan membran ion selektif

permeabel berdasarkan perbedaan potensial antara 2 elektroda yang menyebabkan

perpindahan kation dan anion, juga menimbulkan kerugian yakni terbentuknya

senyawa logam-hidroksi yang menutupi membran, sedangkan melalui ultrafiltrasi

yaitu penyaringan dengan tekanan tinggi melalui membran berpori, juga merugikan

karena menimbulkan banyak sludge (lumpur). Resin penukar ion berprinsip pada gaya

elektrostatik di mana ion yang terdapat pada resin ditukar oleh ion logam dari limbah,

kerugian metode ini adalah biaya yang besar dan menimbulkan ion yang ter-remove

sebagian.

Menilik pada berbagai kelemahan metode di atas, maka dewasa ini para peneliti

sedang menggalakkan pencarian metode alternatif lain. Salah satunya adalah

pengunaan mikroorganisme untuk mengabsorpsi logam berat atau biasa disebut

dengan bioremoval. Keuntungan penggunaan mikroorganisme sebagai bioremoval

menurut Kratochvil dan Voleski (1998) adalah biaya yang rendah, efisiensi yang

tinggi, biosorbennya dapat diregenerasi, tidak perlu nutrisi tambahan, kemampuannya

dalam me-recovery logam dan sludge yang dihasilkan sangat minim. Dilihat dari

keuntungannya itu, maka bioremoval lebih efektif dibanding dengan pertukaran ion

dan reverse osmosis dalam kaitannya dengan sensitifitas kehadiran padatan terlarut

(suspended solid).

           

Istilah bioabsorpsi tidak dapat dilepaskan dari istilah bioremoval karena bioabsorpsi

merupakan bagian dari bioremoval. Bioremoval dapat diartikan sebagai terkonsentrasi

dan terakumulasinya bahan penyebab polusi atau polutan dalam suatu perairan oleh

material biologi, material biologi tersebut dapat me-recovery polutan sehingga dapat

dibuang dan ramah terhadap lingkungan. Sedangkan berdasarkan kemampuannya

untuk membentuk ikatan antara logam berat dengan mikroorganisme maka

bioabsorpsi merupakan kemampuan material biologi untuk mengakumulasikan logam

berat melalui media metabolisme atau jalur psiko-kimia. Proses bioabsorpsi ini dapat

terjadi karena adanya material biologi yang disebut biosorben dan adanya larutan

Page 14: Seputar MERKURI

yang mengandung logam berat (dengan afinitas yang tinggi) sehingga mudah terikat

pada biosorben. Jenis mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan

bioabsorpsi Hg terutama adalah (Pseudomonas syring).

             

Sebagian besar mekanisme pembersihan logam berat oleh mikrooganisme adalah

proses pertukaran ion yang mirip pertukaran ion pada resin. Mekanisme pertukaran

ion ini dapat dirumuskan sebagai:

                                            A2+ + (B-biomassa) -> B2+ + (A-biomassa)

Mekanisme ini dapat dibagi atas 3 cara yakni berdasarkan metabolisme sel (dibagi

atas; proses yang bergantung pada metabolisme dan proses yang tidak bergantung

pada metabolisme sel).

Sedangkan jika berdasarkan posisi logam berat di-remove, dapat dibagi atas;

akumulasi ekstraseluler (presipitasi), akumulasi intraseluler dan penyerapan oleh

permukaan sel. Dan untuk mekanisme yang terakhir adalah berdasarkan cara

pengambilan (absorbsi) logam berat.

Cara pengambilan (absorbsi) logam berat dapat dibagi dua yakni :

1. Passive uptake. 

             Proses ini terjadi ketika ion logam berat terikat pada dinding sel biosorben.

Mekanisme passive uptake dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan cara

pertukaran ion di mana ion pada dinding sel digantikan oleh ion-ion logam berat; dan

kedua adalah pembentukan senyawa kompleks antara ion-ion logam berat dengan

gugus fungsional seperti karbonil, amino, thiol, hidroksi, fosfat, dan hidroksi-

karboksil secara bolak balik dan cepat. Sebagai contoh adalah pada Sargassum sp. dan

Eklonia sp. di mana Cr(6) mengalami reaksi reduksi pada pH rendah menjadi Cr(3)

dan Cr(3) di-remove melalui proses pertukaran kation.

Page 15: Seputar MERKURI

 

                      Gambar.1.6. Proses pasisive uptake Cr pada permukaan membran sel

                                                         Sumber : Cossich., et.al (2002)

2. Aktif uptake. 

             Mekanisme masuknya logam berat melewati membran sel sama dengan

proses masuknya logam esensial melalui sistem transpor membran, hal ini disebabkan

adanya kemiripan sifat antara logam berat dengan logam esensial dalam hal sifat

fisika-kimia secara keseluruhan. Proses aktif uptake pada mikroorganisme dapat

terjadi sejalan dengan konsumsi ion logam untuk pertumbuhan dan akumulasi

intraselular ion logam.

Menghitung Jumlah Logam berat yang Teradsorpsi

Untuk mengetahui jumlah logam berat yang mengalami proses bioabsorpsi oleh

mikroorganisme dapat dihitung dengan pendekatan konstanta Langmuir yaitu :

Q = miligram logam yang diakumulasi per gram

Ceq = besar konsentrasi logam pada larutan

Qmax = maksimum serapan spesifik dari biosorben

b = rasio bioabsorpsi

Perhitungan di atas berlaku pada pH konstan dan untuk bioabsorpsi 1 jenis logam

saja. 

G. ANALISIS (Control of Polutan)

           

Dunia industri berperan besar dalam mengakibatkan pencemaran lingkungan terutama

yang diakibatkan oleh logam berat. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk

mengurangi bahaya pencemaran ini, namun proses biaya yang sangat mahal membuat

Page 16: Seputar MERKURI

para pelaku industri berpikir seribu kali untuk menerapakannya. Sehingga sebagian

industri lebih memilih membuang limbahnya kelingkungan sekitarnya. Hal inilah

yang mendorong penulis untuk menawarkan salah satu solusi yang murah dan sangat

efisien, yaitu penanggulangan logam berat dengan mikrooranisme atau mikroba

(dalam istilah Biologi dikenal dengan bioakumulasi, atau bioremediasi).

        Beberapa hasil studi melaporkan, penggunaan mikroorganisme untuk

menangani pencemaran logam berat lebih efektif dibandingkan dengan ion exchange

dan reverse osmosis dalam kaitannya dengan sensitivitas kehadiran padatan terlarut

(suspended solid), zat organik dan logam berat lainnya. Serta, lebih baik dari proses

pengendapan (presipitation) kalau dikaitkan dengan kemampuan menstimulasikan

perubahan pH dan konsentrasi logam beratnya. Dengan kata lain, penanganan logam

berat dengan mikroorganisme relatif mudah dilakukan, murah dan cenderung tidak

berbahaya bagi lingkungan.

          Sianobakteria merupakan organisme selular yang termasuk kelompok

mikroalga atau ganggang mikro. Di alam, organisme ini tersebar luas baik di perairan

tawar maupun lautan. Sampai saat ini diketahui sekitar 2.000 jenis sianobakteria

tersebar di berbagai habitat. Berdasarkan penelitian terbaru, sianobakteria merupakan

salah satu organisme yang diketahui mampu mengakumulasi (menyerap) logam berat

tertentu seperti Hg, Cd dan Pb. Suhendrayatna (2001) dalam makalahnya,

menjelaskan lebih rinci tentang proses penyerapan ion logam berat oleh sianobakteria

dan mikroorganisme secara umum. Umumnya, penyerapan ion logam berat oleh

sianobakteria dan mikroorganisme terdiri atas dua mekanisme yang melibatkan proses

active uptake (biosorpsi) dan passive uptake (bioakumulasi).

             Proses active uptake dapat terjadi pada berbagai tipe sel hidup. Mekanisme ini

secara simultan terjadi sejalan dengan konsumsi ion logam untuk pertumbuhan

sianobakteria, dan atau akumulasi intraselular ion logam tersebut. Logam berat dapat

juga diendapkan pada proses metabolisme dan ekresi sel pada tingkat kedua. Proses

ini tergantung dari energi yang terkandung dan sensitivitasnya terhadap parameter

yang berbeda seperti pH, suhu, kekuatan ikatan ionik, cahaya dan lainnya.

      Namun demikian, proses ini dapat pula dihambat oleh suhu rendah, tidak

tersedianya sumber energi dan penghambat metabolisme sel. Peristiwa ini seperti

ditunjukkan oleh akumulasi kadmium pada dinding sel Ankistrodesmus dan Chlorella

vulgaris yang mencapai sekitar 80 derajat dari total akumulasinya di dalam sel,

sedangkan arsenik yang berikatan dengan dinding sel Chlorella vulgaris rata-rata 26

Page 17: Seputar MERKURI

persen.

Suhendrayatna (2001) menambahkan, untuk mendesain suatu proses pengolahan

limbah yang mengandung ion logam berat dengan melibatkan sianobakteria relatif

mudah dilakukan. Proses pertama, sianobakteria pilihan dimasukkan, ditumbuhkan

dan selanjutnya dikontakkan dengan air yang tercemar ion logam berat tersebut.

Proses pengontakkan dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang ditujukan agar

sianobakteria berinteraksi dengan ion logam berat, selanjutnya biomassa sianobakteria

ini dipisahkan dari cairan. Proses terakhir, biomassa sianobakteria yang terikat dengan

ion logam berat diregenerasi untuk digunakan kembali atau kemudian dibuang ke

lingkungan.

Pemanfaatan sianobakteria untuk menanggulangi pencemaran logam berat merupakan

hal yang sangat menarik dilakukan, baik oleh masyarakat, pemerintah maupun

industri. Karena, sianobakteria merupakan organisme selular yang mudah dijumpai,

mempunyai spektrum habitat sangat luas, dapat tumbuh dengan cepat dan tidak

membutuhkan persyaratan tertentu untuk hidup, mudah dibudidayakan dalam sistem

akuakultur. Pada akhirnya dengan memanfaatkan sianobakteria dalam system

pembuangan limbah industri diharapkan dapat mengurangi dampak negatif

pencemaran logam berat terutama merkuri.

Seperti beberapa orang, mungkin anda juga meragukan saran agar mengonsumsi

banyak ikan karena manfaat asam omega 3, atau justru membatasinya karna risiko

dari racun yang mungkin dikandungnya, seperti logam berat merkuri. Penting bagi

kita untuk mengetahui soal konsumsi ikan serta bagaimana cara terbaik dan aman

mengonsumsi ikan dalam daftar makanan anda.

Apa sih manfaat ikan bagi kesehatan?

Pada umumnya ikan mengandung kalori dalam jumlah yang rendah, lemak jenuh dan

kolesterol, yang membuatnya bagus sebagai pengganti produk daging dan unggas.

Ikan juga kayak akan protein serta mengandung sejumlah vitamin dan mineral.

Beberapa jenis ikan, khususnya ikan salmon, mackerel dan herring, juga kaya akan

asam lemak omega 3 yang berperan dalam menurunkan penyakit jantung koroner.

Asam lemak juga melindungi dari serangan jantung dan membantu menurunkan

tekanan darah.

Page 18: Seputar MERKURI

Apa saja resiko kesehatan dengan makan ikan?

Penting juga untuk memperhatikan potensi efek samping mengonsumsi ikan.

Beberapa jenis ikan mungkin mengandung kontaminan dalam jumlah yang signifikan,

seperti merkuri, dioksin atau polutan kimia lainnya. Ikan dapat menyerap racun

tersebut dari polutan di danau atau sungai ataupun lautan. Selain itu, bakteri, virus,

parasit atau organisme penyebab penyakit lainnya juga dapat menginfeksi ikan

dengan cara yang sama pada produk ternak dan daging terinfeksi.

Kontaminan apa yang harus diwaspadai dan mengapa?

Kontaminan utama yang ditemukan pada ikan adalah merkuri. Unsur ini terjadi secara

alami dalam jumlah kecil di lingkungan. Namun polusi industri dapat menghasilkan

merkuri yang berakumulasi di danau, sungai dan lautan. Mikroorganisme di air

mengkonversi merkuri ke dalam bentuk yang lebih toksik, yang kita sebut metil

merkuri.

Ikan todak (swordfish) dan king mackerel, cenderung menimbun metil merkuri dalam

jumlah lebih besar ketimbang ikan kecil sebab mereka menempati rantai makanan

lebih atas. Ikan kecil memakan organisme yang mengandung metil merkuri dan

kontaminan ini tersimpan di tubuh mereka. Ikan besar yang makan ikan kecil tentu

saja akan mengumpulkan konsentrasi toksin lebih besar di tubuhnya. Semakin lama

ikan besar ini hidup, semakin banyak merkuri yang ditimbun dalam tubuhnya.

Nah, jika kita mengonsumsi ikan yang mengandung metil merkuri, maka racun akan

berakumulasi di tubuh kita. Tubuh membutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan

bertahun-tahun untuk membuang racun ini. Metil merkuri berbahaya pada

perkembangan otak dan sistim saraf pada bayi belum lahir dan anak-anak. Sebaiknya,

wanita hamil atau sedang berusaha mencoba mempunyai momongan, ibu menyusui

dan anak di bawah lima tahun membatasi jumlah konsumsi ikan.

Terapi khelasi merkuri dengan DMSA

Kata Kunci: DMSA, keracunan logam berat, Terapi khelasi merkuri

Ditulis oleh Syaputra Irwan pada 23-05-2009

Page 19: Seputar MERKURI

Khelasi (Chelation), berasal dari bahasa Yunani chele yang berarti sepit, merujuk

kepada tangan kepiting atau kalajengking. Khelasi merupakan suatu proses reversible

pembentukan ikatan dari suatu ligan, yang disebut khelator atau agen khelasi, dengan

suatu ion logam membentuk suatu komplek metal yang disebut khelat. Tipe ikatan

yan terbetuk dapat berupa ikatan kovalen atau ikatan kovalen koordinasi

Terapi khelasi merupakan suatu metoda yang digunakan dalam mengatasi keracunan

logam berat seperti merkuri. Dalam metoda ini digunakan senyawa organik tertentu

yang dapat mengikat merkuri dan mengeluarkannya dari dalam tubuh manusia.

Senyawa tersebut  memiliki gugus atom dengan pasangan elektron bebas, elektron

tersebut akan digunakan dalam pembentukan ikatan dengan merkuri. Salah satu

senyawa organik yang bisa digunakan sebagai khelator adalah dimercaprol, 2,3-

dimercaptosuccinic acid (DMSA).

2,3-dimercapto-succinic acid (DMSA) merupakan senyawa organik larut dalam air,

yang mengandung dua gugus tiol (-SH). DMSA merupakan khelator yang efektif dan

aman digunakan dalam penanganan keracunan logam berat seperti timbal, arsen dan

merkuri. Senyawa ini telah digunakan dalam penanganan keracunan merkuri sejak

tahun 1950-an di Jepang, Rusia dan Republik Rakyat China, dan sejak tahun 1970-an

digunakan di Eropa dan Amerika Serikat.

Gambar 4. Senyawa 2,3-dimercapto-succinic acid (DMSA)

Senyawa organik yang dikenal juga dengan nama dagang chemet ini merupakan

khelator yang efektif dalam penanganan keracunan logam berat seperti timbal, arsen

dan merkuri. Serangkaian penelitian menunjukkan bahwa DMSA mampu

mengeluarkan 65 % merkuri dari dalam tubuh manusia dalam selang waktu tiga jam

(Patrick : 2002)

Page 20: Seputar MERKURI

DMSA relatif aman digunakan sebagai khelator. Pada manusia normal, manusia, yang

tidak terkontaminasi merkuri, 90 % DMSA yang diabsorbsi tubuh, diekskresikan

melalui urin dalam bentuk disulfida dengan gugus thiol sistein. Sedangkan sisanya

berada dalam bentuk bebas atau tanpa ikatan dengan gugus lain.

Dalam upaya mempercepat proses pengeluaran merkuri dalam tubuh manusia, DMSA

dapat digunakan bersamaan dengan khelator lain seperti ALA (Alpha Lipoic Acid).

DMSA juga dapat digunakan  bersamaan  dengan anti oksidan, seperti vitamin E dan

vitamin C, dalam upaya mengurangi gangguan kesehatan sebagai akibat pembentukan

radikal bebas oleh merkuri (Patrick : 2003)

Pendahuluan tentang Merkuri

Kata Kunci: Barometer, Spignometer, Termometer, Tragedi Minamata

Ditulis oleh Syaputra Irwan pada 18-05-2009

Merkuri merupakan salah satu unsur kimia yang sangat berbahaya. Unsur ini hadir

dalam kehidupan kita sehari-hari dalam berbagai bentuk. Amalgam yang digunakan

pada penambalan gigi merupakan salah satu contoh pemakaian merkuri dalam dunia

kedokteran. Berbagai senyawa merkuri tertentu digunakan sebagai pestisida dan

fungisida dalam bidang pertanian. Termometer, Barometer dan Spignometer

merupakan alat-alat yang menggunakan logam merkuri sebagai standar ukur. Selain

itu berbagai senyawa merkuri digunakan sebagai  preparat dalam praktikum dan

penelitian.

Tragedi Minamata di Jepang merupakan salah satu kasus pencemaran merkuri yang

menjadi sorotan dunia. Kasus yang persis sama juga terjadi di Indonesia. Pembuangan

limbah pengolahan (tailing) tambang emas yang mengandung merkuri milik  PT

Newmont, mencemari teluk Buyat. Akibatnya ratusan keluarga terpaksa di relokasi,

karena lingkungan tersebut sudah terkontaminasi oleh merkuri sehingga tidak layak

lagi digunakan sebagai tempat tinggal.

Pemakaian merkuri dan senyawanya yang sangat luas, menyebabkan unsur ini mudah

masuk dan mencermari lingkungan. Asosiasi Makanan dan  Obat-obatan  Amerika

(FDA) mengkategorikan merkuri sebagai logam pencemar ketiga terbanyak setelah

Page 21: Seputar MERKURI

timbal dan arsen (Patrick; 2002). Fakta ini menimbulkan kekhawatiran bahwa

manusia semakin mudah terkontaminasi oleh merkuri. Kehadiran merkuri dalam

tubuh manusia menyebabkan berbagai efek negatif. Denaturasi protein, inhibisi kerja

enzim, gangguan biosintesa protein dan lemak, gangguan transport antar membran,

gangguan pada sistem saraf pusat, merupakan sebagian efek yang ditimbulkan oleh

merkuri.

Sayangnya, merkuri yang masuk dalam tubuh manusia tidak mudah keluar dengan

sendirinya. Unsur ini terakumulasi dalam tubuh manusia terutama pada ginjal, hati

dan otak. Akumulasi ini dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan

gangguan dan kerusakan bagi organ-organ tersebut. Oleh karena itu, unsur merkuri

yang berada dalam tubuh manusia mesti dikeluarkan. Salah satu metoda yang telah

digunakan  adalah terapi khelasi menggunakan 2,3-dimercapto-succinic acid

(DMSA).

A. Merkuri

Merkuri dilambangkan dengan Hg, akronim dari Hydragyrum yang berarti perak cair.

Merkuri merupakan salah satu unsur logam yang terletak pada golongan II B pada

sistem periodik, dengan nomor atom 80 dan nomor massa 200.59. Logam merkuri

dihasilkan secara alamiah diperoleh dari pengolahan  bijihnya, Cinabar, dengan

oksigen (Palar;1994).

Logam merkuri yang dihasilkan  ini, digunakan dalam sintesa senyawa senyawa

anorganik dan organik yang mengandung merkuri. Dalam kehidupan sehari-hari,

merkuri berada dalam tiga bentuk dasar, yaitu : merkuri metalik, merkuri anorganik

dan merkuri organik.

Proses pembentukan kompleks merkuri dengan DMSA

Kata Kunci: ikatan disulfida, Mekanisme khelasi merkuri

Ditulis oleh Syaputra Irwan pada 24-05-2009

Page 22: Seputar MERKURI

Mekanisme khelasi merkuri dengan menggunakan DMSA  terjadi melalui beberapa

proses. Pada penggunaan oral, DMSA diabsorbsi dalam usus halus dan diedarkan

keseluruh tubuh. Satu gugus thiol pada DMSA akan berikatan dengan gugus thiol

pada residu sistein, membentuk suatu ikatan disulfida. Gugus thiol DMSA yang lain

berada dalam bentuk bebas. Gugus thiol bebas ini akan berperan dalam mengikat

merkuri.

Gambar 5. Pembentukan ikatan disulfida antara residu sistein dengan DMSA

Proses selanjutnya adalah pengikatan merkuri oleh DMSA yang terikat pada residu

sistein. Gugus thiol bebas pada DMSA akan mengikat merkuri yang terikat pada

residu sistein. Jika merkuri yang terikat pada residu sistein merupakan metil merkuri

(CH3Hg+), maka yang pertama terjadi adalah pemutusan ikatan CH3-Hg, setelah

ikatan ini putus akan terbentuk kompleks (sistein)-S-Hg-S-(DMSA)-S-S-(sistein).

Meskipun ikatan thiol-Hg sangat kuat, namun ikatan ini dapat putus dengan kehadiran

gugus thiol atau gugus disulfida yang lain. Pada kompleks (sistein)-S-Hg-S-(DMSA)-

S-S-(sistein), gugus disulfida pada (DMSA)-S-S-(sistein) saling mempengaruhi ikatan

thiol-merkuri pada (sistein)-S-Hg-. Adanya pengaruh ini menyebabkan pembentukan

ikatan thiol pada DMSA dengan merkuri pada residu sistein. Pembentukan ikatan

yang baru menyebabkan ikatan disulfida (DMSA)-S-S-(sistein) dan ikatan thiol-

merkuri (sistein)-S-Hg putus. Putusnya ikatan tersebut menghasilkan residu-residu

sistein yang bebas merkuri dan bebas DMSA, serta menghasilkan khelat DMSA-

merkuri.

Page 23: Seputar MERKURI

Gambar 6.  Mekanisme khelasi merkuri oleh DMSA

Komplek Hg-DMSA dengan bentuk ini yang stabil lebih larut dalam air. Dengan

demikian kompleks akan lebih mudah diekskresikan dari tubuh melalui urine.

Akhirnya merkuri dapat dikeluarkan dari dalam tubuh.

Toksisitas dan transformasi merkuri

Kata Kunci: denaturasi protein, Toksisitas merkuri, transformasi merkuri

Ditulis oleh Syaputra Irwan pada 22-05-2009

Toksisitas merkuri tergantung kepada jenis merkuri, rute masuknya kedalam tubuh,

dosis dan umur saat terjadi paparan. Merkuri organik merupakan jenis merkuri yang

paling berbahaya bagi manusia. Diduga merkuri ini dapat melewati Blood Brain

Barier (BBB) dan Placenta Barier. Meskipun demikian merkuri ini tidak bisa keluar

dari otak. Namun akan terakumulasi dalam otak dalam jangka waktu yang lama.

Page 24: Seputar MERKURI

Keracunan akut yang disebabkan oleh merkuri umumnya terjadi pada pekerja-pekerja

industri, pertambangan, dan pertanian yang menggunakan merkuri sebagai bahan

baku, katalis dan atau pembentuk amalgam ataupun pestisida. Keracunan akut terjadi

karena pemaparan merkuri langsung dalam dosis besar.  Merkuri (II) klorida (HgCl2)

sebesar  29 mg/kg BB dapat menyebabkan kematian. Merkuri (II) iodide (HgI2) baru

menyebabkan kematian  bila konsentrasinya melewati 357 mg/kgBB.  Sedangkan

merkuri sianida (HgCN) dapat menyebabkan kematian hanya dengan konsentrasi 10

mg/kgBB. Keracunan akut dapat terjadi bila konsentrasi merkuri diatas 0.5 mg/kgBB.

Keracunan kronis merupakan yang disebabkan secara perlahan dan berlangsung

dalam selang waktu yang panjang. Penderita keracunan kronis biasanya tidak

menyadari bahwa dirinya mengalami kontaminasi merkuri. Sebab konsentrasi yang

masuk sedikit demi sedikit sehingga tidak memperlihatkan pengaruh yang jelas.

Namun keracunan kronis lebih berbahaya karena masuknya merkuri ini secara terus

menerus akan menumpuk dalam tubuh. Penderita biasanya adalah teknisi

laboratorium, analis kimia, dan pengerajin emas (tukang emas).

Semua orang mendapatkan paparan merkuri dalam jumlah yang sedikit.  Paparan

tersebut diduga berasal dari merkuri pada Thimerosal, yang terkandung hampir pada

semua vaksin hepatitis B. Vaksinasi pada bayi kurang lebih 18 bulan memberikan

12.5-50 µg merkuri. Janin dan bayi memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dari pada

orang dewasa. Pada bayi sistem ekskresi dan sistem kekebalan tubuh belum

berkembang dengan sempurna, sehingga merkuri lebih mudah  merusak jaringan

tubuh bahkan akan terakumulasi dalam jaringan tubuh.

Olek karena itu, Environment Protection Agency (EPA) menetapkan batas aman

paparan merkuri 0,1 mg/kgBB/hari. Agency for Toxic Substance and Disease Registry

(ATSDR) menetapkan 0,3 mg/kgBB/hari. Sementara Food and Drug Agency (FDA)

menetapkan  0,4 mg/kgBB/hari dan World Health Organitation (WHO) mentapkan

0,47 mg/kgBB/hari.(Ardyanto;2007)

Paparan merkuri tidak hanya berasal dari Thimerosal yang terkandung pada vaksin.

Aktivitas volkanik (letusan gunung berapi) dan pemakaian  bahan bakar fosil juga

menghasilkan merkuri dalam jumlah sedikit. Pemaparan merkuri yang

mengkhawatirkan berasal dari pembuangan limbah industri. Pengolahan limbah yang

Page 25: Seputar MERKURI

tidak tepat mengakibatkan merkuri mencemari lingkungan dan masuk dalam rantai

makanan serta mengalami transformasi dari satu jenis menjadi jenis

lain(Charles;2005)

Merkuri dapat membentuk ikatan dengan gugus thiol, ikatan yang terbentuk sangat

kuat dan stabil hal ini disebabkan oleh tingginya kosntanta kestabilan merkuri-thiol .

Dalam pembentukan kompleks merkuri dengan gugus thiol (baik itu berasal dari

gluthatioein, albumin, sistein dan lai-lain) merkuri akan berikatan dengan gugus thiol

bebas yang tersedia.

Gambar 2. Pengaruh metil merkuri terhadap gugus thiol pada residu sistein

Adanya  merkuri yang terikat pada gugus thiol pada residu sistein ini menyebabkan

fungsi dari sistein tidak berjalan dengan semestinya. Sebab gugus thiol sangat

berperan dalam metabolisme tubuh, diantaranya adalah sebagai pusat aktif dari enzim.

Adanya atom merkuri menyebabkan enzim tidak berfungsi sebab enzim bekerja

secara spesifik.

Ikatan merkuri yang lain adalah antara merkuri dengan disulfida. Pengaruh merkuri

pada ikatan disulfida dapat menyebabkan dua hal. Pertama metil merkuri

menyebabkan ikatan disulfida putus. Ikatan disulfida merupakan pembentuk struktur

tersier dari suatu protein. Putusnya ikatan disulfida ini mengakibatkan protein

kehilangan sifat biologisnya (denaturasi protein).

Page 26: Seputar MERKURI

Gambar 3. Pengaruh metil merkuri terhadap ikatan disulfida

Akibat lebih lanjut adalah merkuri membentuk suatu jembatan mengantikan ikatan

disulfida sebelumnya. Meskipun kelihatan tidak berpengaruh terhadap struktur

awalnya, namum secara alami tubuh akan mendeteksi protein asing dalam tubuh.

Reaksi penolakan bisa saja terjadi karena adanya pengaruh unsure merkuri dalam

protein. Selanjutnya kompleks ini dapat menyebabkan kerusakan protein yang telah

terbentuk. Mekanisme pembentukannya dapat diamati pada gambar 8.

Merkuri Anorganik

Kata Kunci: garam, Merkuri anorganik, merkuri klorida, merkuri nitrat, merkuri

oksida

Ditulis oleh Syaputra Irwan pada 20-05-2009

Merkuri anorganik (Hg+, Hg2+) merupakan senyawa merkuri dalam bentuk garam.

Contohnya merkuri nitrat (Hg(NO3)2), merkuri klorida (HgCl2) dan merkuri oksida

(HgO). Jenis merkuri ini banyak digunakan pada kosmetika, obat pencahar, pemutih

gigi, obat diuretik dan antiseptik. Merkuri anorganik juga dapat terbentuk dari

metabolisme merkuri metalik atau organomerkuri.

Berdasarkan hasil penelitian pada beberapa hewan percobaan, senyawa merkuri

anorganik seperti merkuri nitrat (Hg(NO3)2), merkuri klorida (HgCl2) dan merkuri

oksida (HgO), menumpuk terutama di dalam organ hati, ginjal dan otak. Ekskresi

senyawa tersebut melalui urin sangat sedikit, hanya sekitar 2,3 % (Palar, 1994).

Page 27: Seputar MERKURI

Keracunan merkuri anorganik terutama meliputi masalah saluran pencernaan ( colitis,

gingivitis, stomatitis, dan permasalahan kelenjar saliva) serta kelainan metabolismee

tubuh (proteinuria, hematuria, dysuria dan uremia). Iritasi kulit dapat terjadi apabila

senyawa ini kontak dengan kulit.

Dalam tubuh manusia merkuri anorganik dapat membentuk kompleks dengan

gluthation pada hati dan disekresikan dalam bentuk kompleks merkuri-glutathion atau

merkuri-sistein. Selain membentuk kompleks dengan gluthation dan sistein, merkuri

anorganik juga membentuk kompleks dengan garam empedu yang selanjutnya

disekresikan  bersamaan dengan feces. Sayangnya kompleks merkuri anorganik

dengan garam empedu  ini dalam usus besar dapat diabsorbsi  kembali kedalam tubuh

manusia.

Merkuri metalik

Kata Kunci: elektrolisis natrium klorida, Merkuri metalik

Ditulis oleh Syaputra Irwan pada 19-05-2009

Merkuri metalik dikenal juga dengan istilah merkuri unsur (mercury element),

merupakan bentuk logam dari merkuri. logam ini berwarna perak. Jenis merkuri ini

digunakan pada alat-alat laboratorium seperti termometer raksa, termostat,

spignometer, barometer dan lainya. Logam merkuri Berwujud cair pada suhu kamar

(250C) dengan titik beku (-390C), Merupakan logam yang paling mudah menguap,

memiliki tahanan listrik yang sangat rendah, sehingga digunakan sebagai penghantar

listrik yang baik, dapat membentuk alloy dengan logam lain (disebut juga dengan

amalgam)

Merkuri metalik digunakan secara luas dalam industri, diantaranya sebagai katoda

dalam elektrolisis natrium klorida untuk menghasilkan soda kautik dan gas klorin.

Logam ini juga digunakan proses ektraksi logam mulia, terutama ekstraksi emas dari

bijihnya, digunakan juga sebagai katalis dalam industri kimia serta sebagai zat anti

kusam dalam cat.

Merkuri metalik dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan.

Termometer merkuri yang pecah merupakan salah satu contohnya. Ketika termometer

Page 28: Seputar MERKURI

pecah, sebagian dari merkuri menguap ke udara. Merkuri metalik tersebut dapat

terhirup oleh manusia yang berada di dekatnya. Delapan puluh persen  (80%) dari

merkuri uap  yang terhirup, diabsorbsi oleh alveoli paru-paru. Merkuri metalik ini

masuk dalam sistem peredaran darah manusia dan dengan bantuan hidrogen

peroksidase merkuri metalik akan dikonversi menjadi merkuri anorganik.

Penggunaan merkuri metalik yang lain dan paling umum adalah pada amalgam gigi.

Amalgam gigi mengandung 50 % unsur merkuri, 35 % perak, 9 % timah 6 % tembaga

dan seng.  Amalgam  ini digunakan sebagai penambal gigi berlobang. Tambalan

amalgam melepaskan partikel mikroskopik dan uap merkuri. Kegiatan mengunyah

dan  meminum makanan dan minuman yang panas menaikan frekuensi lepasnya

tambalan gigi. Uap merkuri tersebut akan di serap oleh akar gigi, selaput lendir dari

mulut dan gusi, dan ditelan, lalu sampai ke kerongkongan dan saluran cerna.

Merkuri metalik dalam saluran gastrointestinal akan dikonversi menjadi merkuri

sulfida dan diekskresikan melalui feces. Para peneliti dari Universitas Of Calgari

melaporkan bahwa 10 % merkuri yang berasal dari amalgam pada akhirnya

terakumulasi di dalam organ-organ tubuh (McCandless;2003). Merkuri metalik larut

dalam lemak dan didistribusikan keseluruh tubuh. Merkuri metalik dapat menembus

Blood-Brain Barier (B3) atau Plasenta Barier. Keduanya merupakan selaput yang

melindungi otak atau janin dari senyawa yang membahayakan. Setelah menembus

Blood-Brain Barier, merkuri metalik akan terakumulasi dalam otak. Sedangkan

merkuri yang menembus  Placenta Barier akan merusak pertumbuhan dan

perkembangan janin.

Merkuri Organik

Kata Kunci: Merkuri disiano diamida, Merkuri Organik, Metil merkuri, metil merkuri

asetat, metil merkuri nitril, Thimerosal

Ditulis oleh Syaputra Irwan pada 21-05-2009

Merkuri organik (RHg, R2Hg, ArHg) merupakan bentuk senyawa merkuri yang

paling berbahaya. Sebagian besar peristiwa keracunan merkuri disebabkan oleh

senyawa ini. Merkuri organik digunakan secara luas pada industri pertanian, industri

Page 29: Seputar MERKURI

pulp dan kertas, dan dalam bidang kedokteran. Senyawa ini juga dapat terbentuk dari

metabolisme merkuri metalik atau dari merkuri anorganik dengan bantuan

mikroorganime tertentu baik dalam lingkungan perairan ataupun dalam tubuh

manusia.

Merkuri disiano diamida (CH3-Hg-NHCNHNHCN), metil merkuri nitril (CH3-Hg-

CN), metil merkuri asetat (CH3-Hg-COOH) dan senyawa etil merkuri klorida (C2H5-

Hg-Cl) merupakan senyawa-senyawa merkuri organik yang  digunakan sebagai

penghalang pertumbuhan jamur pada produk pertanian. Senyawa-senyawa ini juga

digunakan sebagai insektisida dan pemakaiannya dilakukan dengan cara

penyemprotan pada areal yang luas, bahkan kadang kala dengan menggunakan

pesawat terbang. Penyemprotan pada areal yang luas tersebut dapat membunuh

organime lain, karena senyawa-senyawa ini dengan bantuan angin akan  menyebar

secara meluas.

Fenil merkuri asetat (FMA) digunakan dalam industri pulp dan kertas. Penggunaan

FMA bertujuan untuk mencegah pembentukan kapur dan anti bakteri/jamur pada pulp

dan kertas basah selama proses penyimpanan. Hal ini sangat berbahaya karena kertas

seringkali digunakan sebagai penmbungkus makanan.

Thimerosal mengandung 49.6 % etil merkuri, yang digunakan secara luas sejak tahun

1930-an sebagai antibakteri pada vaksin hepatitis. Pengunaan vaksin hepatitis yang

mengandung thimerosal terhadap ibu hamil dan bayi lima tahun (balita) diduga

menyebabkan meningkatnya epidemik  autisme, suatu kelainan pada sistem saraf

yang ditandai dengan menurunnya kemampuan interaksi sosial (McCandless;2003).

Gambar 1. Struktur molekul Thimerosal

Metil merkuri merupakan senyawa organik yang paling yang paling berbahaya yang

telah dipelajari oleh manusia. Metilasi merkuri dapat terjadi dalam tubuh organime

Page 30: Seputar MERKURI

manapun, termasuk manusia. Metil merkuri dapat berikatan dengan basa adenine.

Posisi ikatan metil merkuri pada basa adenin bergantung pada pH  (Kaim; 1951).

Adanya variasi posisi metilmerkuri ini dapat menjelaskan bagaimana merkuri sangat

berbahaya terhadap kesehatan manusia. Dalam jaringan tubuh manusia terdapat  30

%  adenina, 30 % timina, 20 % sitosina dan 20 % guanina Merkuri yang terikat pada

adenina dapat mengganggu enzim, mengganggu biosintesis protein dan lemak serta

merusak DNA dan RNA.

All About "MERCURY"

Merkuri atau Raksa (dalam bahasa Latinnya Hydrargyrum, air/cairan perak)

merupakan salah satu unsur kimia yang pada tabel periodik mempunyai simbol Hg

dan nomor atom 80.

1.Sifat Fisis

Unsur golongan logam transisi ini merupakan logam yang ada secara alami, satu-

satunya logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Oleh karena itu merkuri/raksa

sering disebut sebagai air raksa. Raksa merupakan logam yang sangat berat. Logam

murninya berwarna keperakan berupa cairan tak berbau, mengkilap. Bila dipanaskan

010009000sampai suhu 357oC air raksa akan menguap.

2.Sifat Kimia

Raksa merupakan penghantar kalor yang buruk dibandingkan logam lain, dan

pengantar listrik yang biasa saja.

Unsur ini mudah membentuk campuran logam dengan logam-logam yang lain seperti

emas, perak, dan timah (disebut juga amalgam).

Elektron menyebabkan uap raksa terkombinasi dengan neon, argon, kripton, dan

Page 31: Seputar MERKURI

xenon. Senyawa yang terbentuk (terikat oleh gaya van der Waals) adalah HgNe,

HgAr, HgKr, dan HgXe.

Densitasnya yang tinggi menyebabkan benda-benda seperti bola biliar menjadi

terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanya dengan 20% volumenya

terendam.

3.Pembuatan (produksi)

Bijih utamanya adalah cinnabar, raksa (II) sulfida - HgS. Unsur ini diperoleh terutama

melalui proses reduksi dari cinnabar mineral.

Logam ini diproduksi dengan cara memanaskan cinnabar dalam arus udara dan

dengan cara mengembunkan uapnya.

4.Kegunaan

Logam ini banyak digunakan di laboratorium untuk pembuatan termometer,

barometer, pompa difusi dan alat-alat lainnya, walaupun penggunaannya untuk bahan

pengisi termometer telah digantikan (oleh termometer alkohol, digital, atau termistor)

dengan alasan kesehatan dan keamanan karena sifat toksik yang dimilikinya.

Unsur ini juga digunakan dalam pembuatan lampu uap merkuri, sakelar merkuri, dan

alat-alat elektronik lainnya. Kegunaan lainnya adalah dalam membuat pestisida, soda

kaustik, produksi gas khlor, gigi buatan (bahan amalgam gigi), baterai dan katalis.

Kemudahannya bercampur dengan emas digunakan dalam pengambilan emas dari

bijihnya.

5.Bahaya

Raksa merupakan racun yang berbahaya dan dapat diserap melalui kulit, saluran

pernapasan, dan saluran pencernaan gastrointestinal tract. Udara yang jenuh

(saturated) dengan uap raksa pada suhu 20oC mengandung konsentrasi yang melebihi

batas limit keracunan berkali lipat. Lebih tinggi suhu, lebih berbahaya. Oleh karena

itu sangat penting raksa ditangani secara hati-hati. Kontainer raksa harus benar-benar

tertutup rapat dan jangan sampai tertumpah. Jika perlu memanaskan raksa, harus

dilakukan dengan alat ventilasi udara.

Raksa metil (methyl mercury) merupakan polutan yang membahayakan dan sekarang

ini diketahui banyak ditemukan di air dan sungai. Triple point raksa pada suhu -

38.8344 oC merupakan titik standar pada International Temperature Scale (ITS-90).

Page 32: Seputar MERKURI

Disamping itu efek merkuri pada kesehatan terutama juga berkaitan dengan sistem

syaraf, yang sangat sensitif pada semua bentuk merkuri. Metilmerkuri dan uap

merkuri logam lebih berbahaya dari bentuk-bentuk merkuri yang lain, sebab merkuri

dalam kedua bentuk tersebut dapat lebih banyak mencapai otak. Pemaparan kadar

tinggi merkuri, baik yang berbentuk logam, garam, maupun metil merkuri, dapat

merusak secara permanen otak, ginjal, maupun janin.

Pengaruhnya pada fungsi otak dapat mengakibatkan tremor, pengurangan

pendengaran atau penglihatan dan pengurangan daya ingat. Pemaparan dalam waktu

singkat pada kadar merkuri yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan paru-paru,

muntah-muntah, peningkatan tekanan darah atau denyut jantung, kerusakan kulit, dan

iritasi mata. Badan lingkungan di Amerika (EPA) menentukan bahwa merkuri klorida

dan metilmerkuri adalah bahan karsiogenik.

6.Reaksi Raksa dengan Karbon

Merkuri bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa organomerkuri. Senyawa

organomerkuri yang paling umum adalah metil merkuri, yang terutama dihasilkan

oleh mikroorganisme (bakteri) di air dan tanah. Karena bakteri itu kemudian terikut

(termakan) oleh ikan, maka di ikan cenderung konsentrasi merkurinya akan tinggi.

Dalam waktu beberapa tahun kemudian kandungan merkuri di ikan akan terakumulasi

dan hal ini akan berdampak pada generasi berikutnya.

7.Garam dari Merkuri

Merkuri bila bergabung dengan khlor, belerang, atau oksigen akan membentuk garam

yang biasanya berwujud padatan putih. Garam merkuri sering digunakan dalam krim

pemutih dan krim antiseptik. Merkuri anorganik (logam dan garam merkuri) terdapat

di udara dari deposit mineral, dan dari area industri. Merkuri yang ada di air dan tanah

terutama berasal dari deposit alam, buangan limbah, dan aktivitas volkanik.

Garam raksa yang terpenting adalah raksa klorida (racun berbahaya), mercurous

chloride (calomel, digunakan di bidang kedokteran), raksa fulminat (sebagai pemicu

bahan peledak), dan raksa sulfida (vermilion, pigmen cat).

8.Kontaminasi Raksa terhadap Manusia

Orang dapat terkontaminasi merkuri melalui beberapa cara, diantaranya yaitu karena

memakan ikan atau hewan air lainnya yang telah terkontaminasi metilmerkuri,

Page 33: Seputar MERKURI

terkontaminasi karena lepasnya merkuri dari penambal gigi (banyak pihak

mengganggap kasus yang sangat jarang), menghirup udara yang mengandung merkuri

dari tumpahan, atau karena limbah industri (orang-orang pekerja tambang rawan

terhadap kontaminasi ini).

9. Barometer Air Raksa

Pada tahun 1643 Toricelli membuktikan bahwa atmosfir mempunyai berat, dimana

atmosfir dapat menahan kolom air raksa 76 cm panjangnya. Prinsip ini tetap dipakai

selama 3 abad dan hingga saat ini. Alat ukur yang menggunakan prinsip tersebut

adalah Barometer Air raksa, dan masih dianggap alat yang teliti untuk mengukur

tekanan udara. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca berisi air raksa, dimana ujung

atasnya tertutup dan ujung bawahnya terbuka dimasukkan kedalam bejana yang juga

berisi air raksa. Ruang diatas kolom air raksa dalam tabung adalah ruang hampa.

Perbedaan tinggi antara permukaan atas dan bawah dari air raksa tersebut, adalah

merupakan akibat adanya tekanan udara. Jika tekanan udara bertambah, maka

sebagian air raksa dalam bejana akan masuk kedalam tabung, sehingga permukaan air

raksa didalam tabung naik. Sebaliknya apabila tekanan udara berkurang, maka

sebagian air raksa dalam tabung akan keluar dan mendesak permukaan air raksa

dalam bejana. Selain disebabkan oleh tekanan udara, panjang kolom air raksa ini juga

tergantung dari suhu air raksa dan gravitasi tempat Barometer. Prinsip Barometer Air

Raksa : Memanfaatkan sifat anomali air raksa dalam tabung hampa.

Dengan adanya perubahan-perubahan yang disebabkan perubahan suhu, perubahan

lintang tempat dan perubahan tinggi tempat pengukuran tekanan udara tersebut, maka

didalam meteorologi ditentukan suatu keadaan sebagai batasan standarnya. Keadaan

standard yang dimaksud adalah suatu keadaan dimana dalam pengukuran tekanan

udara, suhu air raksa sama dengan 0ºC, lintang tempat pada 45º dimana percepatan

gravitasinya = 980.665 cm/detik2 serta pada tinggi permukaan laut. Pada permukaan

laut, udara dapat menahan berat sekolom air raksa setinggi 76 Cm, jadi tekanan udara

Page 34: Seputar MERKURI

yang sama dengan berat tabung air raksa per satuan luas tersebut adalah:

Jika tinggi kolom air raksa 76 cm atau 760 mm = 1013.25 mb, maka :

1 mm kolom air raksa = 1,333 224 mb. dan ini disebut sebagai 1 millimeter air raksa

standard. Berikut adalah factor konversi dari satuan tekanan udara :

Sehubungan dengan hal - hal tersebut diatas, setiap pembacaan barometer air raksa

harus selalu dikoreksi dengan :

a. Koreksi suhu

b. Koreksi gravitasi

c. Koreksi tinggi dan

d. Koreksi indek.

Page 35: Seputar MERKURI

Koreksi Gravitasi atas lintang (latitude) :

Pada daerah lintang 0º dan 45º nilai koreksi dikurangkan , sedangkan pada daerah

lintang 45º dan 90º nilai koreksi ditambahkan. Dalam meteorologi penerbangan, kita

mengenal 2 istilah dalam pelaporan data tekanan udara yaitu : QFE dan QFF.

QFE : adalah tenakan udara diatas landasan atau tekanan udara diatas tempat itu, yang

didapat dari tekanan udara yang diamati pada ketinggian bejana barometer kemudian

dijabarkan ke tekanan 10 feet diatas landasan.

QFF : adalah tekanan udara pada suatu tempat atau stasiun, yang dijabarkan ke

tekanan permukaan laut sesuai dengan standar meteorologi.

10. Barometer Fortin atau barometer bejana tidak tetap

Barometer Fortin atau barometer bejana tidak tetap adalah barometer yang

mempunyai penunjuk titik NOL pada bejana air raksanya berupa ujung taji. Jadi

apabila ingin membacanya, maka permukaan air raksa yang didalam bejana bagian

bawah harus diatur dulu supaya tepat menyentuh ujung taji dan kemudian baru

dilakukan pembacaan. Barometer jenis ini, pada umumnya keluar dari pabrik keadaan

badannya sudah lengkap terpasang. Petunjuk cara membaca barometer Fortin:

Page 36: Seputar MERKURI

11. Barometer Kew Pattern atau barometer bejana tetap

Barometer Kew Pattern atau barometer bejana tetap, apabila ingin membaca tidak

perlu mengatur permukaan air raksa dalam bejana, barometer jenis ini disebut juga

barometer stasiun. Pada saat keluar dari pabrik pembuatnya, keadaan badannya,

tabung air raksa dan air raksa untuk mengisi bejana masih dalam keadaan terpisah.

Jadi sebelum dioperasikan harus dirakit terlebih dahulu, kemudian dikalibrasi untuk

menentukan koreksi indek. Setelah dikalibrasi dan mendapatkan koreksi indeknya,

lalu dibuatkan koreksi temperatur untuk pembacaan barometer sesuai dengan lokasi

stasiunnya. Terlampir disertakan petunjuk cara pemasangan barometer, dan dapat

Page 37: Seputar MERKURI

dilihat gambar bagian-bagian dari barometer stasiun.

12. Amalgam dari Raksa

Amalgam yang digunakan di bidang kedokteran gigi disebut dental amalgam yaitu

suatu campuran air raksa (Hg) dengan satu atau lebih logam lain yaitu perak (Ag),

timah (Sn), tembaga (Cu) dan sejumlah kecil seng (Zn). Gabungan sejumlah logam ini

disebut aloi dental amalgam. Pengadukan aloi amalgam dengan Hg disebut triturasi.

Ada dua macam cara triturasi amalgam yaitu cara masinal dan cara manual. Cara

masinal, triturasi dilakukan memakai alat yang disebut amalgamator atau triturator.

Page 38: Seputar MERKURI

Alat ini mempunyai tombol pengatur waktu lamanya triturasi dan pengatur kecepatan.

Aloi dan Hg ditriturasi dalam kapsul yang digetarkan secara masinal. Triturasi

amalgam secara manual dilakukan dengan tangan memakai alat yang disebut lumpang

dan alu (mortar and pestle). Aloi dan Hg yang sudah ditentukan jumlahnya, ditriturasi

di dalam lumpang memakai alu dengan gerakan memutar sambil ditekan.

Triturasi secara masinal mempunyai beberapa keuntungan, yaitu waktu triturasi relatif

pendek dan dapat dikontrol, kecepatan dan tekanan selama triturasi adalah konstan,

dapat mencegah terjadinya kontaminasi kelembaban udara dan memerlukan lebih

sedikit Hg untuk mendapatkan adukan yang memuaskan sehingga adukan yang

dihasilkan lebih homogen daripada amalgam yang ditriturasi secara manual.

13. Dampak Penggunaan Kosmetik yang Mengandung Merkuri

Dampak negatif yang dialami masyarakat jika menggunakan kosmetik mengandung

merkuri yakni munculnya iritasi kulit dan mata, juga dapat menyebabkan infeksi pada

kulit. Bahkan dalam jangka panjang, penggunaan kosmetik yang mengandung

merkuri dapat menimbulkan gangguan saluran pencernaan dan gangguan ginjal.

Pasalnya, meski hanya dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah diserap masuk

ke dalam darah, lalu menyerang sistem syaraf tubuh.

Penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri dalam jangka panjang tidak hanya

dapat menimbulkan gangguan ginjal dan pencernaan. Namun dikhawatirkan

masyarakat akan terserang penyakit minamata. penyakit minamata tersebut pernah

menyerang masyarakat yang bermukim di sekitar Teluk Buyat, Sulawesi Utara. Hal

ini disebabkan sumber air mereka telah tercemar air raksa dan logam berat. Pada

tingkat ringan, serangan penyakit minamata mengakibatkan indra perasa dan pencium

tidak lagi berfungsi, penderita mudah lelah dan sering sakit kepala. Pada tingkat yang

lebih berat, penderita tidak bisa mengendalikan gerakan tangan dan kaki, tuli, daya

pandang menyempit dan sulit berbicara.

14. Cara Mengaktifkan dan Menggunakan Raksa Kembali

• Kumpulkan butiran air raksa, letakkan dalam wadah plastik atau gelas kaca.

• Tambahkan air dan 1 (satu) sendok makan garam pada raksa yang ada.

• Sambungkan kutub negatif dari baterai (12-volt) pada raksa secara langsung.

• Sambungkan kutub positif ke air, jangan sampai terkena raksa.

• Butiran-butiran tersebut akan menyatu dalam 2-3 menit.

Page 39: Seputar MERKURI

• Raksa ini telah aktif dan siap digunakan kembali.

15. Pengaruh Bola Lampu yang Mengandung Raksa Terhadap Lingkungan

Bola lampu fluoresen yang menggunakan uap air raksa dan fosfor, ketika dialiri listrik

elemen ini saling bereaksi menimbulkan cahaya dengan hanya sedikit melepas panas.

Uap air raksa ini, walaupun konsentrasinya rendah, bila penanganan pembuangan

tidak dilakukan dengan benar dapat merusak lingkungan.

Beberapa sumber mengatakan, bila pembuangan bola lampu fluoresen tidak dilakukan

dengan benar dapat menyebabkan air raksa terlepas ke udara atau meresap ke tanah.

Pada akhirnya karena proses alam, air raksa tersebut akan masuk ke dalam air, proses

biologi akan mengubahnya menjadi racun berbahaya yang dapat bertahan lama.

Air raksa dalam air diubah oleh bakteri menjadi metilmerkuri, semacam racun yang

akhirnya menumpuk pada binatang (ikan) dan yang mengkonsumsi ikan. Umumnya

manusia akan teracuni air raksa akibat mengkonsumsi ikan yang tercemar dengan

tanda-tanda keracunan: mati rasa pada bagian lengan dan kaki, berkurangnya daya

ingat, pendengaran dan penglihatan serta akibat-akibat lainnya.

Page 40: Seputar MERKURI

16. Mengapa Raksa Berwujud Cair?

Sebagaimana yang telah kita ketahui, elektron bergerak mengelilingi inti atom pada

orbital tertentu yang sesuai dengan tingkat energi elektron. Orbital merupakan daerah

atau ruang yang peluang menemukan elektronnya terbesar dan dalam teori klasik

disebut lintasan. Karena elektron bermuatan negatif sedangakan inti atom bermuatan

positif, terjadi gaya tarik antara inti ataom dengan elektron yang disebut gaya

Coloumb. Semakin besar muatan inti atom (jumlah proton makin banyak) maka gaya

tarik ini akan makin besar.

Dari sistem periodik kita dapat menentukan konfigurasi elektron untuk raksa adalah

[Kr]4f145d106s2. Sebagaimana kita ketahui ikatan logam terbentuk dari penggunaan

bersama seluruh elektron valensi dari suatu material. Semakin banyak elektron valensi

yang terlibat maka ikatan logam akan semakin kuat. Berdasarkan konfigurasi elektron

di atas maka terlihat bahwa raksa memiliki dua elektron valensi sama dengan barium

(Ba) yang memilki konfigurasi [Kr]6s2, tetapi titik leleh yang mencerminkan

kekuatan ikatan logam berbeda jauh yaitu barium meleleh pada suhu 727 0C

sedangkan raksa -38,30C.

Hal ini disebabkan ada efek relativitas pada raksa. Konsep relativitas dikemukakan

oleh Albert Einstein. Sebenarnya ada dua macam relativitas yaitu umum dan khusus,

tetapi yang akan kita gunakan adalah relativitas khusus. Asas dasar dari teori ini

adalah hukum fisika harus berlaku sama dimana-mana (bukan bermaksud

menyombongkan fisika, tetapi memang begitu adanya) dan kecepatan cahaya harus

sama kapanpun dan dimanapun kita mengamatinya. Hal ini akan menyebabkan ada

fenomena baru yaitu kontraksi panjang ( panjang suatu benda yang teramati menjadi

lebih kecil), massa benda membesar dan waktu menjadi lebih panjang. Akan tetapi,

gejala ini baru teramati secara nyata pada benda yang bergerak dengan kecepatan

tinggi yang mendekati kecepatan cahaya.

Merkuri memiliki jumlah proton yang jauh lebih banyak dibandingkan barium

sehingga gaya coloumb antara inti dan elektron 6s di raksa lebih besar. Agar elektron

Page 41: Seputar MERKURI

6s tidak jatuh ke inti maka elektron tersebut harus bergerak lebih cepat. Pada raksa,

kecepatan elektron 6s tersebut mendekati kecepatan cahaya sehingga massa elektron

6s pada raksa akan membesar. Hal ini mengakibatkan energi elektron 6s tersebut

semakin rendah (semakin besar, tapi tandanya negatif). Karena energi elektron 6s

makin negatif maka jarak inti dan elektron 6s semakin dekat. Hal ini menyebabkan

elektron 6s pada raksa yang seharusnya menjadi elektron valensi tertarik ke dalam

atom mendekati inti bahkan menjadi elektron dalam (bukan lagi elektron valensi) dan

orbital 5d menjadi di luar. Karena elektron valensi raksa menjadi elektron dalam dan

orbital 5d raksa sudah penuh maka ikatan logam pada raksa menjadi sangat lemah

sehingga raksa pada suhu kamar berwujud cair.

Referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Raksa

http://www.chem-is-try.org/

http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=1638

http://www.borneomercury.com/media/campaign/rumahemas/indonesian/3_GMP

%20Newsletter_Dec%2006.pdf

http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/BEDA

%20KADAR%20Hg.pdf

http://www.infusionclinic.com/images/pics/infusions-dental.jpg

http://positiveinfo.wordpress.com/2009/01/06/risiko-bola-lampu-pada-lingkungan

http://www.khabib06.files.wordpress.com/

Diposkan oleh the dow3's blog di 23:57 0 komentar