merkuri di tambang emas skala kecil: masalah lokal, tantangan global. kuliah tamu di teknik...
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Penggunaan merkuri di pertambangan emas skala kecil/PESK (dulu PETI), dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan serta implikasi Perjanjian Merkuri.TRANSCRIPT

Merkuri:Perjanjian Global, Tantangan Lokal
Ir. Yuyun Ismawati MSc (Oxon)[email protected]
Senior Advisor, BaliFokus FoundationIPEN Lead for ASGM/Mining
Kuliah tamu Toksikologi Lingkungan - TL UI21 Februari 2014

Tentang kami✦ www.balifokus.asia✦ didirikan Juni 2000 dengan misi meningkatkan kapasitas
masyarakat, kualitas hidup dan lingkungan bersama-sama para pemangku kepentingan secara berkelanjutan
✦ menggarap isu-isu lokal, tantangan global✦ urban environmental management and toxics program✦ sustainable consumption and production
✦ www.ipen.org✦ International POPs Elimination Network (IPEN) - www.ipen.org,
global network dari 700 public interest NGOs di 116 negara, bekerja bersama untuk menciptakan masa depan bebas racun
✦ didirikan tahun 1992 ✦ Persistent Organic Pollutants (POPs)✦ Heavy metals: timbal dan merkuri✦ Electronics Equipments ✦ Working on MEAs

2
Masalah global
• Transfer atmosferik
• Bio-akumulasi
• Dampak terhadap manusia dan lingkungan
Lepasan Merkuri - masalah global

Bioakumulasi
Biomagnifikasi dalam rantai makanan
Perjalanan Merkuri
EPA

MethylMercury
Organic (Methylmercury)- dihirup atau dimakan (95% diserap melalui insang) ikan laut dan tawar - terikat di protein bukan di lemak

Jalur paparan merkuri dan dampaknya terhadap kesehatan


(Photo credit: Masazumi Harada)
Minamata Disease dan Congenital MD

Minamata Disease dan Congenital MD

Minamata Disease dan Congenital MD

Minamata Disease dan Congenital MD

Minamata Disease dan Congenital MD

Negosiasi Perjanjian Minamata tentang Mercury
2009 2010 2011 2012 2013
INC1 Stockholm
INC2 Chiba
INC3Nairobi
INC4 Punta del
EsteINC5
Geneva
Diplomatic Conference, Japan, 2013
UNEP GC decision
OEWGBangkok
2009-20132001-2008 2014-2017? 2018 onwards
Entry into force?
Sumber: UNEP, 2014

Keluaran INC5 dan DipCon
19 Januari 2013:Para wakil negara menyetujui teks “Minamata Convention on Mercury” dan menyelesaikan mandat the GC No. 25/5
10 Okt 2013: Teks Konvensi diadopsi dan terbuka untuk ditandatangani di Kumamoto, Jepang
http://www.mercuryconvention.org/Countries/tabid/3428/Default.aspx

Status signatories dan ratifikasi
• 91 negara dan 1 REIO menandatangani di Jepang
• 1 negara menandatangani dan meratifikasi Konvensi tgl. 6 November 2013
• Per Feb 2014: 96 signatories, 1 Party to the Convention
7

Highlights of the Convention
Convention includes: Preamble – sets background for Convention,
establishes previous relevant decision, cooperative actions
Objective – to protect human health and environment from anthropogenic emissions and releases of mercury
Definitions – sets out definitions used in more than one Article of the Convention. Some articles include definitions specific to that article

Highlights of the Convention
✦ Hg supply and trade✦ Products✦ Processes✦ Emissions and releases to the environment✦ Contaminated sites✦ Hg wastes and storage✦ Health article✦ Information and awareness

Kajian Merkuri Global & Indonesia• Sekitar 37% dari emisi global
(727 T/tahun)• Indonesia: 57% emisi merkuri
dari PESK• Lapangan kerja bagi > 20 juta,
>1 juta perempuan & pekerja anak
• Indonesia: >500,000 pekerja, > 100,000 perempuan & pekerja anak
• Menghasilkan emas sekitar 20-30% dari total produksi emas dunia
• Indonesia 1-2x lipat produksi emas nasional
Sumber: UNEP, 2013

19 AP countries
19 AP countries
77 negara PESK
19 Asia-Pasifik
33 Afrika
19 Latin Amerika
4 Eropa Tengah
2 Amerika Utara
DEMAM EMAS 1990 - sekarang

Perdagangan Merkuri Global (2011)http://www.zoinet.org/web/sites/default/files/publications/MercuryTradeMap2011.pdf
SIN 2010: Export notification to
Indonesia 280 T
INO 2010: Import
notification 2 T

Siklus Praktek PESK
Tahun
TRANSISI
R&D Ujicoba Pengerahan sumberdaya Investasi & supply digenjot Penurunan aktivitas Periode memulung/pembiaran
A B
Lokasi PESK
• Survey ahli• Lap. penelitian• Pengetahuan
tradisional• Keg. ekonomi
subsisten
• Individual• Subsidi• Utang• Penambang
‘berpengalaman’ dari lokasi sebelumnya
• Financiers• Utang• Teknologi
sederhana• Mental
usahawan/risk takers
• Caplok lahan
• Bagi hasil• Kontrak
longgar• Masalah
lingkungan• Pelanggaran
HAM• Krisis
• Pertukaran informasi
• Learning by doing• Semi-industrial• Konflik vertikal-
horisontal • Dinamika sosial-
ekonomi
Tahap penurunan: “Memulung”Pasokan menurun
• Terlalu banyak pemain• Lahan hancur,
terkontaminasi dan berbahaya
• Peraturan baru dikeluarkan pemda
• Pindah ke lokasi baru yang lebih ‘menjanjikan’
Kualitas rendah
Produksi diakselerasi
Tahap awal: “Eksplorasi konvensional ”
AB
KRISIS
KRISIS
Tahap produksi: “Ekploitasi dan Pasokan Didorong”Produksi
emas (Ton/tahun)
• Masalah sosio-ekonomi, lingkungan & budaya makin parah
• Mata pencaharian alternatif
• Kesempatan lebih baik di tempat lain
Krisis
R&D
KRISIS
KRISIS
Ismawati, 2011
TRANSISI
TRANSISI
Ujicoba KrisisPengerahan sumberdaya Investasi & supply digenjot

• Jika setiap petambang di 850 hotspot menghasilkan min. 5-10 gram emas/bulan, produksi emas dari sektor PESK mencapai sekitar 65-130 ton per tahun
• Produksi emas Indonesia 2012 sekitar 82 ton
Sebaran PESK di Indonesia
SumSel 10/10
JaTim 0/20Jabar –Banten
213/245
SumUt 4/4
JaTeng 1/2 SulSel 3/3
SumBar9/9
Sumbawa 2/20
SulTra 0/20
KalTim 17/22
KalSel40/44
KalTeng 15/21
Timor 0/1
SulUt 12/12
Riau 5/5
Bengkulu 1/1
Aceh 20/25
Jambi 7/7
Lampung 2/5
Lombok0/10
Flores0/2
SumbaTimur
0/1
SulTeng 0/50
Gorontalo4/4
HalUt 2/20
Kep.Sula0/30
Manokwari1/1
Mimika0/2
Jayapura8/8
Kab.Jayapura16/30
Nabire5/5 Paniai
0/5
KalBar179/190
2006 – Sumber: CCOP-GSJ/AIST-GAI CASM, Sutrisno, Pusat Sumber Daya Geologi Bandung; 576 hotspots - 50,000 petambang2010 – Sumber: Yuyun Ismawati, BALIFOKUS, dari berbagai sumber; +/- 850 hotspots - > 250,000 petambang
Sumber: Ismawati, 2011

Kajian Siklus PESK dan merkuri dalam PESKCapital Investor(s)
Equipment/production investor
‘Expert’UP-STREAM(ORE MINING)
MIDDLE-STREAM(ORE PROCESSING)
DOWN-STREAM(METALLIC GOLD AND END-SALE)
Crushing Load/unload
Supporting team (pumping the air, fire, supplies, etc.)
Digging
Capital Investor(s)
Equipment/production investor
Transporter
Ball-Mills Unit‘Expert’
Tailings handling
Supporting team (generator set up, diesel fuel supplies, etc.)
Mixing, burning amalgam (40-60%)
Fine Crusher Unit
Cyanide Plant Unit
‘Expert’Intermediate Gold buyer/
kioskCapital Investor(s)/
intermediaries/ gold trader
Metallic gold process
Gold shop/ jewelry shop
Transporter
Shaft/Hole exploration
Boat/compressor
miningHg
Sluice box/panning
Hg Hg
Hg
HgHg
Hg
Photo credit: Yuyun Ismawati
Photo credit: Kemal Jufri/NYT
Photo credit: Kemal Jufri/NYT
Photo credit: Kemal Jufri/NYT
Photo credit: Yuyun Ismawati
Photo credit: Yuyun IsmawatiPhoto credit: Armyn Gita

Kegiatan PESK di Hulu (Up-stream)
Capital Investor(s)/financiers
Equipment/production investor
CrushingLoad/unload
Supporting team (pumping the air, fire, hg supplies, etc.)Digging
Transporters
Shaft/Hole exploration
‘Experts’ Sluice box/panning
Boat/compressor
mining
Hg Hg
Hg
MIDDLE-STREAM
UP-STREAMHg
Photo credit: Larry Price Photo credit: Larry Price
Photo credit: Larry Price
Photo credit: Georgina Benson Photo credit: Yuyun Ismawati
Photo credit: Yuyun Ismawati

Capital Investors/ financiers
Equipment/production investor
Ball-Mills Unit‘Experts’
Tailings handling Mixing/burning amalgam
Fine Crusher Unit
MIDDLE-STREAM
UP-STREAM
DOWN-STREAM
Transporters
Coarse Crusher Unit
Utilities (water/oil/electricity) suppliers
Wastewater management
Transporters
Gold 20-60%
Hg
Hg Hg Hg
HgPhoto credit: Yuyun IsmawatiPhoto credit: Yuyun Ismawati
Photo credit: Yuyun Ismawati Photo credit: Carsten Bundgaard
Photo credit: Kemal Jufri/NYTPhoto credit: Kemal Jufri/NYT
Photo credit: Larry PricePhoto credit: Larry Price
Kegiatan PESK di Tengah (Middle-stream)

UP-STREAM
DOWN-STREAM
Cyanide Plant‘Experts’Intermediate Gold
buyer/kioskCapital Investor(s)/
intermediaries/ gold trader
Metallic gold process
Gold shop/ jewellery shop
Transporter
MIDDLE-STREAM
Tailings/contaminated environment
Hg
Hg Hg
Photo credit: Kokoh Syahrul Photo credit: Kokoh Syahrul
Photo credit: Carsten BundgaardPhoto credit: Carsten Bundgaard
Photo credit: Carsten Bundgaard Photo credit: Yuyun Ismawati
Photo credit: Kokoh Syahrul
Photo credit: Kokoh Syahrul
Photo credit: GMP UNIDO
Kegiatan PESK di Hilir (Down-stream)

Dampak merkuri dari Keg.PESK di Indonesia• Merkuri di udara: di Poboya gelundung
47,000 ng/m3, Cisitu toko emas 55,000 ng/m3, Sekotong toko emas 30,000 ng/m3
• Merkuri di ikan: Sekotong 0.08-0.24 ppm, Poboya: 0.02-0.16 ppm
• Merkuri di rambut: Sekotong 0.81-52.5 ppm, Poboya 0.80-13.30 ppm, Palangkaraya 792 ppm, Talawaan 239 ppm, Pongkor 12.3 ppm
• Merkuri di sedimen: S. Poboya 0.004-0.580 ppm, Sekotong tailing: 1,465.66 - 7,874.13 ppm

DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN EMAS SKALA KECIL
Keberlanjutan lingkungan
Kearifan sosial
Budaya dan identitas
Pengelolaan SDA dan warisan leluhur
Kerusakan lingkungan
Ancaman penghidupan sebelumnya
Migrasi dan perdagangan tak terkendali
Penyakit-penyakit baru
Konflik sosial & budaya
Dunia materi & korupsi
[-] [+]Hak untuk hidup
sehatLapangan kerja
Dampak ekonomi
Pembangunan daerah
Kesejahteraan
Kota hantu
Ekonomi hijau
Temuan-temuan baru
Pekerjaan yang mematikan
Perbudakan modern

Produksi emas dan penggunaan merkuri• Poboya ± 10 tahun • Pada saat puncak: 35,000
penambang/pekerja dari luar Palu• Luas area: 7000 Ha• Jml gelundung: 20,000 buah• Produksi emas ±10 kg per hari
atau sekitar 3 Ton/tahun• ± 200-500 kg merkuri per hari
(± 73-182.5 T/tahun)• Pengelola area tambang:
masyarakat adat• Persaingan ketat - banyak yang
bangkrut• Konflik dengan tambang besar
(PT. Citra Palu Mineral)/BUMI
Photo credit: Yuyun Ismawati
Photo credit: Yuyun Ismawati

• Sekotong + 5 tahun• Jmlh pekerja: + 5000 orang• Luas area: + 1200 Ha• Jumlah gelundung: + 1300 buah
di 300 rumah• Produksi emas: + 1.5 Ton/tahun• Emisi hg ke lingkungan: + 11-27.4
Ton/tahun• Merkuri dalam beras: 115 ppm • Berpindah ke sianida dan boraks• GIZ: nilai ekonomis dari 3 lokasi
PESK di Lombok ± US$22 juta• Merkuri di rambut dan urin: 50
ppm dan 70 ppm
Photo credit: Kemal Jufri/NY Times
Photo credit: Dewi Krisnayanti/UNRAM
Produksi emas dan penggunaan merkuri

Reaksi dan Kebijakan LokalPoboya, Kota Palu, SulTeng•Daerah konflik•Kehutanan dan pertanian•Konflik frontal: PESK vs
PT. CPM •Prop. SulTeng: mendukung
tambang besar, melarang tambang kecil•PemKot Palu: merelokasi
kawasan pemrosesan emas ke Palu Utara•Pengusaha Cina masuk•Lahan terkontaminasi
Sekotong, Kab. Lombok Barat, NTB•Provinsi termiskin•Perikanan dan pariwisata•Konflik naik-turun: PESK vs
PT. Indotan Utama•Perda baru: 1247 Ha untuk
tambang rakyat•Kaji ulang tata ruang dan
perencanaan pembangunan daerah•Pariwisata dan tambang

NIP, NAP, LAP dan GAP• National Action Plan (NAP) yang terintegrasi ke dalam
National Implementation Plan (NIP)• Komponen 1: Kerangka peraturan dan penguatan
kelembagaan• Komponen 2: Penelitian dan pengembangan• Komponen 3: Peningkatan kesadaran dan komunikasi
• Gaps: • Tidak ada target pengurangan merkuri di PESK tetapi
akan melarang impor hg untuk PESK• Tidak ada program kesehatan yang konkrit dalam NAP
ASGM• Tidak ada keharusan bagi Pemda untuk menyusun LAP

Terimakasih untuk perhatian anda. Ada pertanyaan ?