9 kriteria hill dengan kasus klasik merokok

Upload: smaniak32

Post on 16-Jul-2015

308 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

suryadi_dedy

TRANSCRIPT

Tugas Individu

9 kriteria Hill dengan kasus klasik merokok dan kanker paru-paru

Oleh :

DEDY SURYADIStb : 142 209 0198

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2011

y

Kekuatan Dasar. Jumlah kanker paru-paru sedikit lebih tinggi dari pada bukan Penelitian di Jakarta tahun 2010 menunjukkan bahwa 64,8 persen pria dan 9,8 persen wanita dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok aktif yang setelah di lakukan pemeriksaan positif terdapat sel kanker. Bahkan, pada kelompok remaja, 49 persen pelajar pria dan 8,8 persen pelajar wanita di Jakarta sudah merokok.

Studi di Semarang tahun 1973 oleh Prof Boedi Darmojo mendapatkan prevalensi merokok pada 96,1 persen tukang becak, 79,8 persen paramedis, 51,9 persen pegawai negeri, dan 36,8 persen dokter dan rentan terhadap resiko kanker dengan penampakan gejala yang di timbulkan.

penelitian terbaru yang dilakukan oleh prof Kathryn E Weaver dari Wake Forest Baptist Medical Center. Penelitian yang dimuat dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention itu melibatkan 742 pasien kanker dari seluruh Amerika disebabkan oleh kebiasaan merokok (perokok aktif).

Dari seluruh pasien, 18 persen yang menderita kanker paru-paru gagal menghentikan kebiasaan merokoknya. Padahal seperti diketahui, saat ini pemicu terbesar kanker paruparu adalah asap rokok diikuti dengan polusi kendaraan bermotor dan sebab-sebab lainnya.

y

Temporalitas. Merokok di sebagian besar kasus mendahului timbulnya kanker paru-paru. Semakin banyak asap rokok yang diisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru. Penyebabnya tidak lain karena rokok tembakau mengandung lebih dari 4.000 zat kimia, dan sebagian besar merupakan zat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.

Dua zat karsinogenik utama dalam rokok tembakau adalah nitrosamine dan polycyclic

aromatic hydrocarbon. Namun, sebenarnya rokok bukan satu-satunya penyebab kanker paru-paru.

Menderita kanker termasuk kanker paru-paru itu seperti mendapat lotere. Kita tidak tahu apakah kita akan mengalaminya atau tidak, kata spesialis paru-paru dari RSUP Persahabatan, Prof DR dr Hadiarto Mangunnegoro SpP (K), baru-baru ini. Menurut dia, banyak zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja yang bersifat karsinogenik. Misalnya asbes, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard, dan pancaran oven arang dan radiasi bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok. Sekitar 10 persen-15 persen penderita kanker paru-paru pada pria dan 5 persen pada wanita disebabkan oleh hal ini.

y

Konsistensi Sekitar 90 persen kasus kanker paru-paru pada pria dan 70 persen pada wanita karena kebiasaan merokok Dalam penelitiannya Weaver mengamati 742 pasien kanker dan keluarganya. Ia menemukan 18 persen pasien gagal meninggalkan kebiasaannya merokok meski mereka menderita penyakit itu akibat rokok. Sementara itu pada pasien kanker kolorektal yang tidak punya kaitan kuat dengan penggunaan tembakau, ditemukan 12 persen pasien yang membandel. Sedangkan pada pihak keluarga pasien kanker paru, 25 persennya tetap merokok dan 20 persen keluarga pasien kanker kolorektal. Sebagian besar keluarga yang terlibat dalam penelitian ini adalah para istri dan rata-rata berusia pertengahan.

y

Masuk akal teoritis.Rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita, diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di kamar gas maut bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi,memang mengerikan.

Dan zat pada rokok yang paling berbahaya adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida. Tar

mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit

y

Coherence. Nikotin dengan cepat masuk kedalam otak begitu seseorang merokok . Kadar nikotin yang dihisap akan mampu menyebabkan kematian apabila kadarnya lebih dari 30 mg . Setiap batang rokok rata-rata mengandung nikotin 0.1-1.2 mg nikotin . Dari jumlah tersebut , kadar nikotin yang masuk dalam peredaran darah tinggal 25 % , namun jumlah yang kecil itu mampu mencapai otak dalam waktu 15 detik Tar bukanlah zat tunggal , terdiri atas ratusan bahan kimia gelap dan lengket , dan tergolong sebagai racun pembuat kanker . Seringkali , banyak pabrik rokok tidak mencantumkan kadar tar dan nikotin dalam kemasan rokok produksi mereka . Sebagai contoh , Sampoerna A Mild yang diklaim sebagai rokok ringan , mempunyai kadar tar sebesar 1.5 mg per batangnya. Karbon monoksida merupakan racun yang mengusir Oksigen dari ikatannya dengan haemoglobin dalam butir darah merah . Ikatan CO dengan Hb (COHb) akan membuat HB tidak bisa melepaskan ikatan CO dan sebagai akibatnya fungsi Hb sebagai pengangkut oksigen berkurang fungsinya dan hal ini menyebabkan kerja jantung semakin. Nikotin sebagai zat yang paling banyak dikaitkan dengan ketagihan pada rokok diterima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian ke jalur adrenergik sehingga membuat perokok akan merasa lebih tenang , nikmat , memacu sistem dopaminergik , dan merasa daya pikir lebih cemerlang . Sementara di jalur adrenergik , zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian yang mengeluarkan neurotransmiter serotonin .

Meningkatnya serotonin inilah yang menyebabkan timbulnya rangsangan rasa senang untuk mencari rokok lagi . Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan padat lainnya . Rokok yang terbuat dari dari daun tembakau kering , kertas , zat perasa yang dapat dibentuk oleh elemen Carbon ( C) , elemen Hidrogen ( H), elemen Oksigen ( O) , elemen Nitrogen ( N) , elemen Sulfur ( S) dan elemen-elemen lain yang berjumlah kecil.

y

penyebab. Kekhususan dalam. Kehadiran penyakit-penyakit paru tertentu, khususnya chronic obstructive pulmonary disease (COPD), dikaitkan dengan suatu risiko yang meningkat sedikit (empat sampai enam kali risiko dari seorang bukan perokok) untuk mengembangkan kanker paru bahkan setelah efek-efek dari menghisap rokok serentak telah ditiadakan.

y

Dosis Hubungan Respon. Penyebab terbesar adalah merokok, Sedangkan lainnya adalah disebabkan adanya kontaminasi udara sekitar oleh zat asbes, polusi udara oleh asap kendaraan ataupun pembakaran termasuk asap rokok. Ada beberapa kasus penyakit yang memicu terjadinya penyakit kanker paru-paru ini, yaitu penyakit TBC dan Pneumonia. Kedua penyakit ini dapat menimbulkan perlukaan pada jaringan sell organ paru sehingga mensupport terjadinya pertumbuhan sell abnormal didalam rongga tersebut. Biasanya kanker paru yang berkembang dari kasus ini adalah jenis adenocarcinoma (adenoma).

y

Bukti Eksperimental. Tar dilukis di laboratorium telinga kelinci 'ditunjukkan untuk menghasilkan kanker pada jaringan telinga dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, jelas bahwa karsinogen hadir dalam tar tembakau.

y

Analogi. merokok Diinduksi dengan tikus laboratorium menunjukkan hubungan kausal. Ia, karenanya, adalah tidak lompatan besar bagi ilmuwan untuk menerapkannya pada manusia