82541043 tatalaksana malaria berat ppt

Upload: telge-gin-1

Post on 31-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Tatalaksana Malaria Berat

Tatalaksana Malaria BeratDisusun oleh:Ditya Nona Arisandy(07-026)Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit DalamFakultas KedokteranUniversitas Kristen Indonesia

Definisi

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopeles betina. Spesies Plasmodium pada manusia adalah, Plasmodium falciparum, P. vivax, P. ovale, dan P. malariae. World Health Organization (WHO) mendefinisikan malaria berat jika terdapat parasitemia Plasmodium falciparum fase aseksual dengan disertai satu atau lebih gambaran klinis atau laboratorium :Manifestasi klinis, antara lain: kelemahan, gangguan kesadaran, respiratory distress, kejang berulang, syok, edema paru, perdarahan abnormal, ikterik, hemoglobinuria.Pemeriksaan laboratorium, antara lain: anemia berat, hipoglikemia, asidosis, gangguan fungsi ginjal, hiperlaktatemia, hiperparasitemia.

EpidemiologiMalaria adalah masalah kesehatan publik utama di wilayah Asia Tenggara. Dari 11 negara ,10 negara adalah daerah malaria. Sekitar 40% dari populasi global berisiko malaria berada di daerah Asia Tenggara dan menyumbang 15% dari kasus global yang dilaporkan dan sekitar 2,7% dari kematian global akibat malaria.Di Indonesia, malaria terutama terdapat di Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. Malaria yang ditularkan oleh P. vivax dan P. falciparum adalah jenis yang paling sering terjadi di Indonesia.

EtiologiPlasmodium Genus Plasmodium dari famili plasmodidaeEmpat spesies yaitu Plasmodium vivax yang menyebabkan malaria tertiana (Benign malaria), Plasmodium falciparum yang menyebabkan malaria tropica (Malignan malaria), Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale.

PatofisiologiSiklus pada manusia:Perkembangan aseksual (Intrahepatic schizogony atau Pre-erytrhocytes schizogony) Infeksi malaria pada manusia mulai bila nyamuk anopheles betina menggigit manusia kemudian nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam pembuluh darah. Sporozoit kemudian akan masuk ke sel-sel hati.

Di dalam sel parenkim hati, dimulai perkembangan aseksual (Intrahepatic schizogony atau Pre-erytrhocytes schizogony). Perkembangan ini memerlukan waktu 15 hari untuk P. falciparum. Sporozoit menjadi tropozoit hati, kemudian berkembang menjadi skizon hati, yang apabila pecah mengeluarkan banyak merozoit ke dalam sirkulasi darah ( +10000-30000 merozoit hati). -Fase eritrositerSetelah berada dalam sirkulasi darah, merozoit akan menginfeksi eritosit. Di dalam eritrosit, parasit terus berkembang dari stadium tropozoit sampai skizon. Jika skizon pecah, akan mengeluarkan 6-36 merozoit dan siap menginfeksi eritrosit lain.

Siklus pada nyamuk-Fase seksualDi dalam darah, sebagian parasit membentuk gamet jantan dan betina. Nyamuk menghisap darah manusia fase seksual dalam tubuh nyamuk.Gamet jantan dan betina mengalami pembuahan, membentuk zigot, ookinet, kemudian menembus dinding perut nyamuk. ookistamengeluarkan sporozoit. Sporozoit bersifat infektif dan siap ditularkan ke manusia.

Manifestasi KlinisMalaria SerebralGagal Ginjal AkutEdema paru / ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrome)AnemiaHipoglikemiHemoglobinuria (Black Water Fever) Malaria Algid

Malaria serebral

Ditandai dengan tanda-tanda penurunan kesadaran, dapat terjadi secara perlahan dalam beberapa hari atau mendadak dalam waktu hanya 1-2 jam, yang seringkali disertai kejangPenurunan kesadaran ini selain karena kelainan neurologis, tetapi juga dapat diperberat karena gangguan metabolisme, seperti asidosis, hipoglikemia.

Gagal Ginjal AkutKelainan fungsi ginjal dapat terjadi prerenal karena dehidrasi (> 50%) dan hanya sekitar 5-10% disebabkan nekrosis tubulus akut. Gangguan fungsi ginjal ini oleh karena anoksia yang disebabkan penurunan aliran darah ke ginjal akibat dehidrasi

Hemoglobinuria (Black Water Fever) Klinis ditandai oleh demam, anemia hemolitik, hemoglobinuria, oligouria, dan ikterik.

AnemiaTerjadi oleh karena percepatan destruksi sel-sel darah merah dan peningkatan bersihan oleh limpa, dan bersamaan dengan hal tersebut juga disertai gangguan (inektifitas) eritropoiesis.

Gambaran umum anemia berat adalah anemia yang seringkali memerlukan transfusi darah yang terdapat pada sekitar 30% kasus. Indikasi transfusi bila kadar Hb 100000/uL.

Tindakan :-Anak-anak:a. Rencanakan transfusi darah segerab. Hitung jumlah kebutuhan PRC untuk menaikkan Hb yang dihitung :Kebutuhan total = Hb x BB x 4 cc Jika PRC tidak tersedia dapat diberikan whole blood dengan perhitungan:Kebutuhan total = Hb x BB x 6 cc-Dewasa:Berikan transfusi darah, 10-20 ml/kgbb. Setiap 4 ml/kgbb akan menaikkan Hb 1 gr%.

c.HipoglikemiaTindakan :-Berikan bolus glukosa 40% IV sebanyak 50-100 ml-Dilanjutkan infus glukosa 10% perlahan-lahan untuk mencegah hipoglikemia berulangd. Kolaps Sirkulasi, Syok Hipovolemia, Hipotensi, Malaria Algid dan Septikemia -Koreksi dengan pemberian cairan yang tepat -Biakan darah dan uji sensitifitas dilakukan dan segera diberikan antibiotik broad spectrum

e.Gagal Ginjal Akut-Periksa kadar ureum dan kreatinin -Berikan cairan dengan pengawasan ketat untuk mencegah overload. -Jika tidak ada respons, pertimbangkan dialisis, atau rujuk ke RS yang mempunyai fasilitas dialisisf.Hiperparasitemia-Segera berikan antimalaria-Evaluasi respon pengobatan dengan memeriksa ulang sediaan darah-Indikasi transfusi tukar (Exchange Blood Transfusion) adalah:Parasitemia > 30 % tanpa komplikasi beratParasitemia > 10 % disertai komplikasi berat lainnya seperti malaria serebral, gagal ginjal akut, anemia beratParasitemia > 10 % dengan gagal pengobatan setelah 12-24 jam pemberian antimalaria yang optimal atau didapatkan skizon matang pada darah perifer

Prognosis

Prognosis pada malaria berat tergantung pada: Kecepatan dan ketepatan diagnosis serta pengobatanKegagalan fungsi organPada pemeriksaan hitung parasit (parasite count) semakin padat/ banyak jumlah parasit yang didapatkan, semakin buruk prognosisnya