8. pengolahan fisik kimiawi

Upload: muchammad-ichiya-ulumuddin

Post on 06-Apr-2018

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    1/58

    Pengolahan Fisik KimiawiMK Pengolahan Air Limbah

    Ali Masduqi

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    2/58

    Pengolahan Fisik

    Screening

    Sedimentasi

    Filtrasi

    061433 2

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    3/58

    Pengolahan Fisik Kimiawi:

    Koagulasi-flokulasi

    Disinfeksi

    Aerasi

    Adsorpsi

    Pertukaran Ion

    061433 3

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    4/58

    Sedimentasi

    Sedimentasi tipe I: pengendapan partikel diskrit, partikelmengendap secara individual dan tidak ada interaksi antar-partikel

    Sedimentasi tipe II: pengendapan partikel flokulen, terjadiinteraksi antar-partikel sehingga ukuran meningkat dankecepatan pengendapan bertambah

    Sedimentasi tipe III: pengendapan partikel dengankonsentrasi yang lebih pekat, antar partikel secara bersama-sama saling menahan pengendapan partikel lain di sekitarnya(pengendapan terjadi secara bersama-sama sebagai sebuahzona dengan kecepatan yang konstan)

    Sedimentasi tipe IV: merupakan kelanjutan darisedimentasi tipe III, terjadi pemampatan (kompresi) massapartikel hingga diperoleh konsentrasi lumpur yang tinggi

    061433 4

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    5/58

    Sedimentasi pada proses pengolahan

    air limbah

    Sedimentasi tipe I terjadi pada gritchamber

    Sedimentasi tipe II terjadi pada primaryclarifier

    Sedimentasi tipe III dan IV merupakanpengendapan lumpur biomassa padafinal clarifier setelah proses pengolahanbiologis

    061433 5

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    6/58

    Sedimentasi tipe III dan tipe IV

    061433 6

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    7/58

    Percobaan Laboratorium

    061433 7

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    8/58

    Pengolahan Data:

    Tentukan slope pada zona III (slope=kec. pengendapan, Vo)

    Perpanjang garis lurus dari zona III dan zona IV

    Tentukan titik pertemuan garis dari zona III dan zona IV,tentukan titik pusat lengkungan, dan buat garis singgung

    Dengan mengetahui konsentrasi lumpur awal (Co), tinggilumpur awal (Ho), dan konsentrasi disain underflow (Cu),tentukan tinggi lumpur underflow Hu.

    Co Ho = Cu Hu

    Underflow adalah lumpur hasil akhir pengendapan yang

    siap disirkulasikan ke reaktor lumpur aktif. Buat garis horisantal dari Hu hingga memotong garis

    singgung, maka diketahui tu (waktu yang diperlukan untukmencapai konsentrasi Cu).

    061433 8

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    9/58

    061433 9

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    10/58

    Setelah pengolahan data tersebut, parameter yangdiperoleh dapat digunakan untuk mendisain bak

    pengendap lumpur biomassa, yaitu:

    Luas permukaan yang diperlukan untuk thickening, Atdengan menggunakan persamaan:

    At = 1,5 (Q+QR) tu/Ho

    Luas permukaan yang diperlukan untuk klarifikasi

    (sedimentasi), Ac dengan menggunakan persamaan:

    Ac = 2,0 Q/Vo

    Q = debit rata-rata harian sebelum resirkulasi, m3/detik

    QR = debit resirkulasi, m3/detik061433 10

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    11/58

    KOAGULASI-FLOKULASI

    Aplikasi koagulasi-flokulasi pada pengolahan air

    limbah:

    Menurunkan kadar partikel tersuspensi/koloid

    061433 11

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    12/58

    pengadukan lambat

    outlet

    inlet

    pengadukan cepat

    Larutan

    koagulan

    Mg2+

    Ca2+(HCO3-)

    2

    Mg2+

    Ca2+

    Na+

    Ca2+

    Ca2+

    Ca2+(HCO3-)

    2

    Mg2+Ca

    2+

    Ca2+

    Mg2+

    Na+

    Al3+

    Al3+

    Al3+Al3+ Al(OH)3

    Al(OH)3

    Al3+

    Ca2+(HCO3-)

    2

    Al3+

    Al3+Al3+

    Al(OH)3

    Al(OH)3

    Koagulasi Flokulasi

    Pembentukan flok besarDestabilisasi partikelPartikel koloid stabil

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    13/58

    Jar Test

    Pemilihan koagulan dan kadarnya

    membutuhkan studi laboratorium atau pilot

    plant (menggunakanjar test apparatus) untuk

    mendapatkan kondisi optimum

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    14/58

    Pengadukan

    Proses koagulasi-flokulasi membutuhkan

    PENGADUKAN CEPAT DAN PENGADUKAN LAMBAT

    Kecepatan pengadukan dinyatakan dengan GRADIEN

    KECEPATAN (G):

    P = suplai tenaga ke air (N.m/detik)V = volume air yang diaduk, m3

    = viskositas absolut air, N.detik/m2

    V.

    PG

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    15/58

    Gradien Kecepatan

    Pengadukan cepat G= 300 sampai 1000

    detik-1 (waktu pengadukan tidak lebih dari 1

    menit)

    Pengadukan lambat G= 20 sampai 100

    detik-1 (waktu pengadukan 15 hingga 60

    menit)

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    16/58

    Jenis Pengadukan

    Mekanis

    Hidrolis

    Pneumatis

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    17/58

    Pengadukan Mekanis

    menggunakan alat pengaduk berupa impelleryang

    digerakkan dengan motor bertenaga listrik

    motor

    impeller

    bak pengaduk

    inlet outlet

    inlet outlet

    kompartemen II kompartemen IIIkompartemen I

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    18/58

    Pengadukan Hidrolis

    memanfaatkan gerakan air sebagai tenaga pengadukan

    Pembubuhan koagulan

    inlet

    outlet

    baffle channel

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    19/58

    Pengadukan Pneumatis

    menggunakan udara (gas) berbentuk gelembung

    yang dimasukkan ke dalam air sehingga

    menimbulkan gerakan pengadukan pada air

    inlet

    outlet

    udara

    koagulan

    gelembung udara

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    20/58

    DISINFEKSI

    Berfungsi untuk membunuh mikroba

    pathogen pada air limbah sebelum dibuang ke

    lingkungan

    Metoda: fisik atau kimiawi

    061433 20

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    21/58

    Radiasi Ultra Violet

    Sumber sinar ultra violet lampu mercury

    tekanan rendah

    Radiasi ultra violet dengan panjang

    gelombang sekitar 254 nm menembus dinding

    sel mikroorganisme dan diabsorpsi oleh bahan

    seluler sehingga menghalangi replikasi

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    22/58

    Penonaktifan bakteri oleh sinar UV:

    Nt= densitas bakteri yang tersisa setelah disinari UV (organisme/100 ml)

    No = densitas bakteri sebelum disinari UV (organisme/100 ml)

    k= konstanta kecepatan penon-aktifan (cm2/W.det atau cm2/W.menit)

    I = intensitas input energi ultra violet (W/cm2)

    t= waktu pemaparan, detik atau menit

    kItN

    Nln

    o

    t

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    23/58

    Klorinasi

    Klorinasi adalah penggunaan senyawa klor

    sebagai disinfektan

    Senyawa klor yang umum digunakan:

    gas klor (Cl2),

    kalsium hipoklorit (Ca(OCl)2),

    sodium hipoklorit (NaOCl)

    klor dioksida (ClO2)

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    24/58

    Reaksi pada klorinasi

    Cl2 + H2O HOCl + H+ + Cl-

    HOCl H+ + OCl-

    Jumlah HOCl dan OCl- yang ada

    dalam air disebut klor tersedia

    bebas

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    4 5 6 7 8 9 10 11

    pH

    %HOC

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    %OCl-

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    25/58

    Penentuan dosis klor

    Rekasi yang terjadi saat awal pembubuhan klor:

    NH3 + HOCl NH2Cl (monokloramin) + H2O

    NH2Cl + HOCl NHCl2 (dikloramin) + H2O

    NHCl2 + HOCl NCl3 (nitrogen triklorida) + H2O

    Klor aktif

    (mg/l)

    Bereaksi

    dengan

    NH3

    Terbentuk N2

    breakpoint

    Klor yang dibubuhkan (mg/l)

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    26/58

    Disinfeksi dengan Ozone (O3)

    Pemakaian ozone yang paling umum adalah

    untuk disinfeksi terhadap bakteri dan virus.

    Dosis ozone sebesar 0,4 mg/l dalam waktu 4

    menit (faktor waktu kontak (CT) = 1,6) mampu

    menghilangkan bakteri patogenik dan

    polivirus

    Faktor CT sebesar 2 diperlukan untuk

    menjamin penghilangan total Giardia cysts

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    27/58

    Bak kontaktor

    Off-gass

    Ozonated

    water

    Ozone

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    28/58

    Rumus disinfeksi

    NkCdt

    dN n

    tkCN

    N n

    o

    ln

    di mana :

    N = jumlah patogen pada waktu tN0 = jumlah patogen pada t = 0

    C = konsentrasi disinfektan, mg/l

    t = waktu, menit

    k = koefisien kematian spesifik, (mg/l)-1menit1

    n = koefisien pengenceran

    Kematian spesifik dari O3 terhadap beberapa organisme untuk n = 1 :

    - enteric bacteria : 500

    - virus : 5

    - spora : 2

    - cyst amuba : 0.5

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    29/58

    AERASI

    Transfer gas/aerasi didefinisikan sebagaiperpindahan gas dari fase gas menuju fase cairatau sebaliknya

    Transfer gas dan aerasi merupakan prosespenting dalam pengolahan air limbah: Penambahan oksigen terlarut

    Penyisihan rasa, bau, dan warna

    Penyisihan bahan organik

    Penyisihan karbon dioksida

    Penyisihan hidrogen sulfida

    061433 29

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    30/58

    Aeration

    Diffused Aeration:

    Coarse Bubble

    Fine Bubble

    061433 30

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    31/58

    Mechanical Aeration

    061433 31

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    32/58

    Modeling Gas Transfer

    Henrys Law:

    S = K P

    S = solubility of the gas, mg gas/L

    P = partial pressure of the gas

    K = solubility constant

    If a gas is 60% O2

    and 40% N2

    and the total pressure ofthe gas is 1 atm (101 KPa), the partial pressure of O2 =0.6 x 101 = 60.6 Kpa. The total pressure is equal to thesum of the partial pressures (Daltons Law)

    061433 32

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    33/58

    Example

    At one atmosphere, the solubility of pure oxygen is 46mg/L in water with no suspended solids. What would bethe solubility if the gas were replaced by air?

    With Pure oxygen:

    S = K P46 = K x 1

    K = 46 mg/(L-atm)

    With air:

    S = K PSince air is 20% oxygen, P = 1 x 0.2 = 0.2 atm

    S = 46 x 0.2 = 9.2 mg/L

    061433 33

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    34/58

    Oxygen Transfer

    The rate of oxygen transfer is proportional to thedifference in the oxygen concentration that exists in thesystem and the saturation concentration:

    dC/dt = (Cs C)

    The constant of proportionality is called the gastransfer coefficient, KLa

    dC/dt = Kla (Cs C)

    Cs C = D, so: dD/dt = Kla D

    Integrating:Ln ((Cs-C)/(Cs-C0)) = -Kla t atau:

    Ln (D/D0) = -Kla t

    061433 34

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    35/58

    Time, min Air-max Wonder

    Diffuser Diffuser

    0 2 3.5

    1 4 4.82 4.8 6

    3 5.7 6.7

    Dissolved Oxygen, mg/L

    Example

    Two diffusers are to be tested for their oxygen transfer

    capability. Tests were conducted at 20oCusing the system

    shown below, with the following results:

    061433 35

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    36/58

    Time, min Air-max Wonder

    Diffuser Diffuser

    0 7.2 5.71 5.2 4.4

    2 4.4 3.2

    3 3.5 2.5

    D = S - C

    Kla = slope of the lines

    Air-Max: Kla = 2.37 min-1

    Wonder: Kla = 2.69 min-1

    061433 36

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    37/58

    Contoh Soal

    Percobaan aerasi dengan menggunakan surface aerator dalamtangki uji berbentuk silinder dengan volume 600 liter dengankondisi suhu air 28C dan tekanan atmosfer 750 mm Hg. Datayang diperoleh adalah:

    Tentukanlah Nilai KLa (1/jam)

    061433 37

    Waktu (menit)

    C (mg O2/l)

    0102030405060

    02,64,86

    7,17,37,8

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    38/58

    Penyelesaian

    Pada suhu 28C dan tekanan 760 mm Hg nilai Cs = 7,92 mg/L,

    karena dioperasikan pada tekanan 750 mmHg, maka diperlukan

    koreksi nilai Cs untuk penentuan KLa. Pada suhu ini tekanan uap

    air Pv = 28,6 mm Hg sehingga :

    Data percobaan diolah sebagai

    berikut :

    061433 38

    LmgxpP

    pCsCs /81,7

    6,28760

    6,2875092,7

    750760

    Waktu(menit) C (mg O2/l) Cs - C

    0102030405060

    02,64,86

    7,1

    7,3

    7,8

    10,17,55,34,13,02,21,6

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    39/58

    Tekanan jenuh uap air

    Suhu C Tekanan uap (mm Hg)05

    1015202530

    4,56,59,2

    12,817,523,831,8

    061433 39

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    40/58

    Selanjutnya dibuat grafik hubungan antara ln (Cs C) Vs t,

    diperoleh kemiringan garis (slope) = KLa = 0,0605/menit =

    3,63/jam

    061433 40

    y = -0.0605x + 2.2186R = 0.9872

    -2

    -1.5

    -1

    -0.5

    0

    0.5

    1

    1.5

    22.5

    0 10 20 30 40 50 60 70ln(Cs-C)

    Waktu (menit)

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    41/58

    Aplikasi Nilai KLa Surface aerator pada Contoh Soal di atas digunakan pada tangki aerasi dengan

    volume 500 m3 dan suhu air 30C. Hitunglah (a) nilai KLa, (b) jumlah oksigen yangditransfer per jam.

    Penyelesaian :

    (Kla)28C = 3,63 /jam(KLa) 20C = (KLa)T x

    20-T =(3,63) x (1,024)20-28 = 3,003 /jam

    (KLa) 30C = (KLa)20 x T-20 =(3,003) x (1,024)20-20 = 3,806 /jam

    Jumlah Oksigen yang diperlukan :

    kg O2/ jam = (KLa) 30C x Cs x V

    pada 30C konsentrasi jenuh Cs = 7,63 mg O2/l = 7,63. 10-6

    kg O2/lkg O2/ jam = 3,806/jam x 7,63 x 10

    -6 kg O2/l x 500.000 liter

    = 14,52 kg O2/jam

    Lihat spesifikasi aerator (cari brosur) yang mampu menghasilkan transfer oksigensebesar 14,52 kg O2/jam

    061433 41

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    42/58

    ADSORPSI

    ADSORPSI: SERANGKAIAN PROSES YANG

    TERDIRI ATAS REAKSI-REAKSI PERMUKAAN ZAT

    PADAT (DISEBUT ADSORBEN) DENGAN BAHAN

    PENCEMAR YANG DIADSORPSI (DISEBUTADSORBAT)

    061433 42

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    43/58

    Pengelompokan Adsorpsi:

    ADSORPSI FISIK

    ADSORPSI KIMIAWI

    ADSORPSI PERTUKARAN

    061433 43

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    44/58

    Aplikasi Adsorpsi

    PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH:

    UNTUK PENYISIHAN BAHAN ORGANIK NON-

    BIODEGRADABLEATAU REFRACTORY ORGANIC

    061433 44

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    45/58

    Activated carbon

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    46/58

    Operasi Adsorpsi

    BATCH ATAU SEQUENCING BATCH REACTOR

    (SBR)

    KONTINYU

    061433 46

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    47/58

    Model Adsorpsi

    SISTEM BATCH:

    MODEL ADSORPSI LANGMUIR

    MODEL ADSORPSI FREUNDLICH

    MODEL ADSORPSI B.E.T (BRUNAUER, EMMETT,TELLER)

    SISTEM KONTINYU:

    MODEL TRANSFER MASSA

    MODEL BOHART-ADAMS MODEL PENDEKATAN BED DEPTH / SERVICE TIME

    MODEL PENDEKATAN MATEMATIS / GRAFIS

    061433 47

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    48/58

    model adsorpsi langmuir

    PERSAMAAN:

    x/m

    C061433 48

    bC1

    bCq

    m

    x m

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    49/58

    model adsorpsi freundlich

    PERSAMAAN:

    x/m

    C

    061433 49

    n

    1

    KCm

    x

    d l d i B E T (B

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    50/58

    model adsorpsi B.E.T (Brunauer,

    Emmett, Teller)

    MERUPAKAN MODIFIKASI MODEL LANGMUIR:

    061433 50

    ]C/C)1b(1)[CC(

    bC

    m

    x

    ss

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    51/58

    Contoh Soal

    061433 51

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    52/58

    PERTUKARAN ION

    Prinsip pertukaran ion adalah selektifitas,

    artinya ion yang mempunyai koefisien

    selektifitas besar mampu menggantikan ion

    lain di resin yang koefisien selektifitasnya lebihkecil

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    53/58

    Reaksi Pertukaran ion dalam reaksi kimia dapat

    ditulis: nR-A+ + Bn+ Rn-Bn+ + nA+

    Resin

    A+

    A+

    A+

    A+

    B+

    B+

    A+B+

    A+

    B+

    B+

    A+

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    54/58

    Selektifitas

    KATION:

    Ba2+ > Pb2+ > Sr2+ > Ca2+ > Ni2+ > Cd2+ > Cu2+ >

    Co2+ > Zn2+ > Mg2+ > Ag+ > Cs+ > K+ > NH4+ >

    Na+ > H+

    ANION:

    SO42- > I- > NO3

    - > CrO42- > Br- > Cl- > OH-

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    55/58

    Tipe Resin

    Resin pertukaran kation (mengandung kation

    yang dapat dipertukarkan)

    Resin pertukaran asam kuat

    Resin pertukaran asam lemah

    Resin pertukaran anion (mengandung anion

    yang dapat dipertukarkan)

    Resin pertukaran basa kuat

    Resin pertukaran basa lemah

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    56/58

    01/12/2011 09:09 Ion Exchange 56

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    57/58

    01/12/2011 09:09 Ion Exchange 57

  • 8/2/2019 8. Pengolahan Fisik Kimiawi

    58/58

    OH-WATER FROM

    WTP

    Ca++

    Mg++

    Na+

    K+

    Fe++

    Cu+

    CO3--

    HCO3-

    Cl-

    SO4

    --

    SiO2--

    NO3-

    H+

    CO3--HCO3

    -

    Cl-

    SO4--

    SiO2--

    NO3-

    Air

    H+

    CO3--