8. organisasi eksplorasi bk

21
ORGANISASI EKSPLORASI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI UPN “VETERAN” YOGYAKARTA 2009 Bambang Kuncoro [email protected] 08122953788

Upload: christo-julio-ramando

Post on 30-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Organisasi eksplorasi

TRANSCRIPT

ORGANISASI EKSPLORASI

JURUSAN TEKNIK GEOLOGIUPN “VETERAN” YOGYAKARTA

2009

Bambang Kuncoro

[email protected] 08122953788

ORGANISASI

Kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu.

Merupakan proses pembagian kerja dalam suatu unit/kelompok staf yang terorganisasir.

Sistem kerjasama, sistem hubungan atau sistem sosial.

Suatu sistem yang saling pengaruh-mempengaruhi antara orang dan kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian

yang saling bergantungan satu terhadap yang lain, saling berinter-

aksi, dan secara keseluruhan mempunyai suatu tujuan tertentu.

Dalam proses (sistem) ada komponen masukan (input),

dan keluaran (output dan outcome) yang berhubungan

langsung dengan proses tersebut:

• Output: hasil suatu proses yang bersifat kuantitatif .Misal:1. Produk tambang batubara adalah sumberdaya/cadangan 2. Jumlah tenaga kerja yang diterima bekerja)

• Outcome: bersifat kualitas.Misal:

1. Parameter kualitas batubara CV, AC, TM, TS.2. Kemampuan dan keterampilan tenaga kerja yang diterima.

Output lebih sebagai target yang tidak terlalu mempengaruhi proses sebagai produk akhir yang diharapkan.

Outcome merupakan hasil proses yang bisa dipakai (kembali) dan mempangaruhi perkembangan proses itu sendiri.

Output dan outcome merupakan satu kesatuan. Suatu output kemudian bisa menjadi outcome dalam proses (manajerial) tersebut.

• Adanya sekelompok orang.

• Antar hubungan terjadi dalam suatu kerjasama yang harmonis (pembagian kerja).

• Kerjasama didasarkan atas hak, kewajiban, dan tanggungjawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan. 

CIRI ORGANISASI

Dalam arti badan: Sekelompok orang yang bekerjasama untuk

mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu.

Dalam arti bagan atau struktur: Gambaran skematis tentang hubungan-

hubungan, kerjasama dari orang-orang yang terdapat dalam

rangka usaha mencapai tujuan.

PENGERTIAN ORGANISASI

PENDEKATAN KLASIK (TRADISIONAL)

Struktur hirarki paling efisien dan efektif didasarkan oto

ritas yang kaku. Setiap anggota organisasi dalam melak-

sanakan tugasnya didasarkan atas aturan yang baku.

1. Bagan organisasi harus digambarkan secara menonjol, hati-hati dan diikuti secara pasti.

2. Gambaran detil pekerjaan harus ditunjukkan untuk semua jabatan penting.

3. Saluran komando yang pasti harus direncanakan dengan baik. Peraturan melarang adanya pelompatan tingkat atau pemotongan saluran.

4. Kesatuan perintah harus dipelihara.

5.Perencanaan kedudukan dan satuan organisasi harus mendahului pertimbangan khusus individu-individu yang akan mengisi jabatan.

Kritik terhadap pendekatan klasik ini digambarkan

sebagai organisasi yang sukar bergerak, kaku, tidak

mudah bergerak, mematikan inisiatif dan kreativitas.

Kelebihan pendekatan klasik adalah akan dapat diciptakan organisasi yang stabil teratur dan

rasional.

PENDEKATAN NEO-KLASIK

Reaksi ketidakpuasan terhadap teori klasik yang meka-

nistis dan tidak manusiawi. Teori Neo-klasik memperha-

tikan aspek manusia dan sifat-sifatnya dipandang dari

segi psikologi dan sosial (gerakan hubungan-hubungan

manusia/human relations movement).

Pendekatan Neo-klasik memandang organisasi sebagai:

1. Suatu kesatuan sosial.2. Sistem sosial yang berhubungan dengan nilai-

nilai.3. Suatu jaringan aliran interaksi antara individu

dan individu serta antara individu dan kelompok.

Pendekatan ini mempunyai tiga elemen dasar yaitu

manusia dengan segala tingkah laku dan kebutuhannya,

struktur serta informasi atau komunikasi.

PENDEKATAN MODERN

Memandang organisasi sebagai suatu sistem sebagai cara yang terbaik mempelajarinya.

Organisasi dipandang sebagai suatu kesatuan elemen-

elemen yang membentuk jaringan aliran transformasi

input-output dari sumber-sumber tertentu yang dipengaruhi oleh lingkungan.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas

dan kepuasan kerja melalui pengintegrasian subsistem-

subsistem yang membentuk sistem organisasi.

Pendekatan Modern • ini memandang organisasi sebagai suatu

sistem. Henry L. Tosi dalam bukunya Theories of Organization (33,h.18) menyatakan bahwa satu-satunya cara yang baik untuk mempelajari organisasi yaitu dengan jalan mempelajarinya sebagai sebuah sistem. Pada pendekatan ini mulai diperhatikan aspek lingkungan (environment) organisasi. Sehingga cara memandang organisasi tidak lagi ditekankan pada beberapa aspek tertentu tapi dipandang sebagai suatu kesatuan elemen-elemen yang membentuk jaringan aliran transformasi input-output dari sumber-sumber tertentu yang dipengaruhi oleh lingkungan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja melalui pengintegrasian subsistem-subsistem yang membentuk sistem organisasi.

•  • Bagian-bagian dari sistem organisasi yang

penting yaitu : • 1. Individual dan struktur pribadinya.• Pada dasarnya yaitu motif dan sikapnya

(attitude) yang menimbulkan selang pengharapan (range of expectacies) yang diharapkan dapat dipenuhinya dengan jalan berpartisipasi di dalam sistem organisasi tersebut.

• 2. Organisasi Formal yaitu pola keterhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang membentuk suatu struktur dari sistem. Perhatian banyak diarahkan pada ketidak cocokan yang dihasilkan dari interaksi antara permintaan organisasional dan individual.

• 3. Organisasi informal.• Walaupun organisasi informal ini tidak

terlihat secara jelas tetapi terdapat suatu pola interaksi antara individual dengan organisasi informal.

• 4. Situasi dan kondisi dari tempat kerja.• Dengan bertitik tolak dari bagian ini,

disimpulkan bahwa kerja tidak dapat diorganisasikan/dikelola secara efektif jika sifat psikologis, sosial dan fisik dari pekerja tidak diperhatikan.

Pertimbangan Pendekatan Regu/Kelompok

Eksplorasi modern adalah suatu mikrokosmos dunia

ilmiah yang kompleks.

Tingkatan paling sederhana pada eksplorasi modern

memerlukan masukan ahli geologi, ahli geokimia, dan

ahli geofisika.

Diperlukan aspek perilaku, kepribadian, serta tindakan

manajemen bagi explorationist dari disiplin yang berbe-

da untuk bekerja secara produktif di dalam suatu regu.

Most university undergraduate programs, team work is

not part of the curriculum.

Kunci suatu penampilan yang mengagumkan adalah

melalui KERJASAMA KELOMPOK (Ching, 1992).

Menurut Kennedy (1997): mereka yang telah berhasil

melakukan penemuan sumberdaya atau cadangan.

Ukuran perekrutan para manajer eksplorasi harus

mengidentifikasikan bahwa explorationist telah mempunyai satu atau lebih penemuan obyek

geofisika.

Caranya?1. Diuji dalam tempat pekerjaan. 2. Memberi tantangan pada permulaan tahun.

Kreativitas brilian berasal dari orang yang tidak

lagi muda di dalam ilmu pengetahuan.(ahli ilmu fisika Richard Feynman dan Albert

Einstein).

Bagaimana caranya mengenali explorationist

yang baik?

LANGKAH DI DALAM EKSPLORASI OBYEK GEOFISIKA ADALAH:

1. Membangun tim eksplorasi yang kuat dan tangguh, memperhatikan:

a. Sikap mental personil dari motivasi masing- masing individu.

b. Hubungan antara bawahan dan pimpinan serta orang di lapangan dan di kantor.

2. Utamakan konsentrasi pada obyek geofisika (endapan mineral logam, bahan galian industri, endapan batubara, minyakbumi, panasbumi, airtanah dll). Di samping harus mempersiapkan layanan pendukung.

3. Membangun database yang baik dan upaya riset, yaitu:

a. Membangun model geologi

b. Mencari hubungan antara pengendali geologi dan keberadaan obyek geofisika yang dicari.

c. Mencari hubungan antara gejala geologi dan proses-proses geologi.

d. Menentukan model eksplorasi.

Langkah yang harus dilaksanakan adalah:

Langkah yang harus dilaksanakan adalah:

4. Hindari target terlalu banyak, perhatikan adanya kendala 1) geologi, 2) tim eksplorasi, 3) kesampaian, 4) teknis, 5) layanan logistik, 6) waktu, 7) administrasi, 8) pendanaan, 9) sosial budaya daerah sasaran.

5. Kembangkan strategi eksplorasi: tahapan dan metode eksplorasi berdasarkan model geologi yang telah dibangun.

6. Bergegaslah ke lapangan lakukan eksplorasi dengan cepat sesuai prosedur kerja dan model eksplorasi yang telah ditentukan.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

• Keputusan adalah pilihan sikap dari dua atau lebih alternatif. Pengambilan keputusan merupakan serangkaian proses.

• Tradisi klasik: sangat tersentarlisasi, keputusan lebih ditentukan oleh pihak yang berkuasa ketimbang pada serangkaian proses memutuskan.

• Di beberapa organisasi, pengambilan keputusan dilakukan pada aras di tingkat yang semakin rendah. Cara ini lebih efektif dalam pengembangan kemampuan manajerial dan menumbuhkan rasa tanggung jawab.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

• Proses penentuan keputusan tidak mudah dilakukan. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk menghasilkan sebuah keputusan yang tepat, antara lain: intelektualitas, (tingkat) pendidikan dan penga-laman, persepsi, nilai, dan tingkah laku (kebiasaan), tingkat motivasi-emosi, serta kepribadiaan.

• Sesungguhnya kualitas dari keputusan ditentukan oleh:1. Seberapa baiknya sang manajer mengimplemen- tasikan keputusan tersebut.2. Seberapa baik dia mampu melakukan evaluasi sepenjang dan pada akhir pelaksanaannya.

Standarisasi tim eksplorasi

Standard adalah kesepakatan tertulis berisi spesifikasi teknis atau kriteia yang lain yang digunakan sebagai panduan, peraturan atau difinisi untuk memastikan bahwa pengamatan, pendataan, pemercontohan, peralatan, pemilahan jenis data, analisis, dan sintesa telah sesuai dengan tujuannya.

Fundamen paling dasar dari manajemen sumber-

daya manusia adalah manajemen perbedaan yang

mencakup 2 hal mendasar, yaitu:1. Menerima perbedaan. 2. Mentransformasikan perbedaan sebagai

kekayaan.

(Gde Permana)

Selamat menyongsong fajar menyingsing