4 kesalahan eksplorasi bk

45

Click here to load reader

Upload: abielatifsubekti

Post on 06-Dec-2015

253 views

Category:

Documents


100 download

DESCRIPTION

df

TRANSCRIPT

Page 1: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

KESALAHAN-KESALAHAN DI DALAM

EKSPLORASI

JURUSAN TEKNIK GEOLOGIUPN “VETERAN” YOGYAKARTA

2009

Bambang Kuncoro

[email protected] 08122953788

Page 2: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Menurut Peters (1978): manusia terlibat kedalam

suatu kegiatan eksplorasi karena dua hal, yaitu

masalah keuangan dan taktik.

Oleh karena itu, faktor manusia (personil)

menjadi penting, mengingat faktor manusia

sebagai salah satu penyebab kegagalan pada

beberapa kegiatan eksplorasi.

Meskipun suatu kegiatan eksplorasi telah berusa-

ha direncanakan secermat dan sebaik mungkin,

namun tetap masih ada kemungkinan yang

membatasi atau menggagalkannya.

Page 3: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Faktor-faktor yang membatasi atau menggagalkan kegiatan eksplorasi antara lain:

1. Perencana kegiatan eksplorasi kurang

cakap.

2. Pelaksana kegiatan eksplorasi tersebut ku- rang memiliki kemahiran atau pengalaman.

3. Kurangnya kendali pada pelaksanaan eksplorasi.

4. Ketidaktentuan situasi masa depan organisasi.

Page 4: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Berdasarkan faktor-faktor pembatas tersebut, maka dapat diketahui bahwa

sumber permasa-lahan di dalam kegiatan eksplorasi adalah:

AKIBAT FAKTOR KESALAHAN MANUSIA PENYELENGGARA KEGIATAN

EKSPLORASI ATAU SECARA SPESIFIK ADALAH EXPLORATIONIST ITU SENDIRI.

Page 5: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Permasalahan atau kesalahan tersebut dapat

disebabkan oleh dua hal, yaitu faktor subyektif

explorationist dan faktor non-subyektif explorationist. Faktor non-subyektif explorationist, yaitu

keti-daktentuan masa depan, antara lain

hukum, politik, dana, pemasaran, dan aspek sosial.

Page 6: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

KESALAHAN-KESALAHAN DI DALAM KEGIATAN EKSPLORASI (Popoff, 1966)

• Kesalahan interpretasi: kesalahan analogi, sangat tergantung pengalaman explorationist

• Kesalahan teknis: kurang sempurnanya alat dan teknik yang digunakan.Sekalipun alat dan teknik yang digunakan sudah sempurna, tetapi pelaksana di belakang alat tetap merupakan faktor yang mengandung kesalahan.

• Kesalahan analitis: terjadi akibat kesalahan analisis.

Page 7: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Ketiga jenis kesalahan tersebut dapat dijumpai

pada setiap tahapan eksplorasi, yaitu mulai dari

tahap:1. Rancangan program (program design). 2. Reconnaissance.3. Eksplorasi target permukaan. 4. Eksplorasi target bawah permukaan. 5. Evaluasi.

Page 8: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Peters, 1978

Page 9: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Kesalahan dapat muncul pada saat:

• Memperoleh/mengumpulkan data, yaitu meliputi sumber data, cara pengambilan data, pemilahan jenis data, hingga pemrosesan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis,

• Representasi data, yaitu meliputi: kerapatan/ kepadatan, jumlah dan sebaran data yang semata-mata bukan hanya berdasarkan hitungan statistik belaka, tetapi harus memperhatikan aspek genetiknya.

• Terakhir adalah sintesa dan upaya membangun model geologi dan menentukan model eksplorasinya.

Page 10: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Kesalahan-kesalahan dapat berlanjut sampai tahap:

1. Penentuan strategi eksplorasi (tahapan)

2. Pemilihan metode eksplorasi yang tepat-guna.

3. Penentuan karakteristik kualitas

4. Perhitungan sumberdaya atau cadangan

5. Arahan penambangan

Apabila demikian kejadiannya, maka hasil akhir

suatu kegiatan eksplorasi dapat merupakan

akumulasi kesalahan dari setiap tahapan eksplorasi.

Page 11: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

KESALAHAN INTERPRETASI

Interpretasi itu ilmiah karena mengungkap sesuatu diba-

lik fakta, jadi personil eksplorasi harus bekerja berdasar-

kan konsep eksplorasi, secara terencana, berpikir kritis.

Kesalahan interpretasi tergantung dari pengalaman

explorationist, antara lain:

1. Kesalahan hipotesa yang diyakini explorationist mengenai kejadian endapan mineral.

2. Anggapan adanya kesamaan mengenai kondisi geologi endapan mineral.

3. Anggapan status data harus jelas. Sebagai contoh data ketebalan dapat diperoleh dari berbagai sumber, mana yang paling akurat?

Page 12: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Kesalahan interpretasi tergantung dari pengalaman

explorationist, antara lain:

4. Korelasi log bor yang tidak mengindahkan kenya-taan sesungguhnya obyek geofisika di lapangan.

5. Perubahan yang seragam tubuh obyek geologi sepanjang jurus dan kemiringannya.

6. Anggapan mengenai data, karena data bisa benar atau salah.

7. Anggapan kemenerusan kedudukan lapisan batuan sepanjang on strike maupun cross strike.

8. Perubahan skala peta topografi atau geologi harus memperhatikan kaidah kartografi.

Page 13: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

9. Interpretasi perubahan seragam tubuh obyek geologi. Kasus penampang perhitungan cadangan.

10.Korelasi log bor yang tidak mengindahkan kenya-taan sesungguhnya obyek geofisika di lapangan.

11.Model geologi obyek geofisika yang tidak sesuai, karena anggapan kesamaan kondisi geologi.

12.Penerapan model lingkungan pengendapan yang masih bersifat umum, Tentukan lingkungan pengendapan yang langsung mempengaruhi aspek kualitas dan geometri obyek geofisika.

13.Kesamaan anggapan antara model geologi regional dan rinci. Wujud dan dimensi obyek geologi, keadaan obyek geologi atau letaknya dalam kerangka geologi tidaklah sama.

Page 14: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

KESALAHAN TEKNIS

Anggapan bahwa penggunaan alat yang canggih, teknik

yang mutakhir. dan mahal dapat mengatasi permasalah-

an obyek geofisika. Padahal ada dua hal yang perlu

diperhatikan, yaitu:

1. Obyek geologi merupakan obyek non-linier karena dikendalikan oleh faktor genetik dan proses-proses geologi yang menyertainya, .

2. Alat dan teknik tetap harus dikoreksi (kalibrasi) untuk menghindari kenaikan atau penurunan nilai dan diterapkan sesuai karakteristik alat.

Page 15: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

3. Pengukuran topografi: peletakan prisma atau rod, penentuan interval kontur berdasarkan aturan 1/2.000 kali skala peta.

4. Penarikan garis-garis kesamaan nilai: isopach, isocal, isosulphur, isoash, isomoist dll.

5. Pengukuran kedudukan perlapisan antara cara dip direction dan east (umum digunakan geologist).

6. Pengukuran stratigrafi terukur antara metode kompas-tali dan metode Jacob staff.

7. Pengukuran ketebalan lapisan batuan pada saat dilakukan lintasan penampang stratigrafi teru-kur, apakah variasi kemiringan dirata-rata atau tidak.

Contoh-contoh Kesalahan Teknis

Page 16: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

8. Pengukuran tebal lapisan batuan, apakah pada singkapan, inti bor atau alat ukur.

9. Plotting kedudukan dan simbol litologinya, apakah kedudukan diletakkan di titik pengukuran atau tidak.

10.Rekonstruksi penampang geologi menggunakan tabel koreksi (umum beredar di kalangan geologist) dan penerapan hukum V dengan kontur struktur.

11.Standarisasi perekaman data, misal pada saat deskripsi, pembuatan profil, kedudukan lapisan dll.

12.Peta lintasan dan lokasi pengamatan adalah fakta lapangan, belum ada analisis di dalamnya.

Contoh-contoh Kesalahan Teknis

Page 17: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

• Peta geologi, apakah bermakna 2 atau 3 dimensi?

• Kedudukan perlapisan batuan bermakna bidang atau titik? Pengukuran pada bidang perlapisan.

• Pengelompokkan jenis data, misal data kekar, cleat pada batubara, primer atau sekunder dll.

• Perhitungan luas dengan planimeter (manual atau digital) dan metode koreksinya apakah minimal dilakukan 2 kali dengan arah yang berlawanan atau variasi pembacaan di bawah 2% dari rata-rata.

• Penentuan koordinat (posisi dan elevasi) apakah cara grafis, GPS biasa atau GPS Trimble 2000.

• Membandingkan penampang bor dan penampang log sumur (reconsiled).

Contoh-contoh Kesalahan Teknis

Page 18: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Kesalahan yang ditimbulkan akibat kesalahan analisis,

yaitu akibat anggapan bahwa obyek geofisika dapat di

statistik atau dirata-rata tanpa memperhatikan:

1. Aspek genetik dari obyek geofisika tersebut.

2. Obyek geofisika adalah obyek yang non linier.

KESALAHAN ANALITIS

Page 19: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

1. Analisis data kedudukan lapisan batuan, misal pada analisis struktur lipatan.

2. Pembagian blok yang tidak seimbang sesuai hukum rata-rata, berakibat kesalahan perhitungan cadangan.

3. Pemilihan metode yang tidak sesuai karakteristik endapan mineral, misal metode pengambilan contoh atau perhitungan cadangan.

4. Penentuan kandungan/kadar batubara/endapan mineral memerlukan banyak pertimbangan karena kandungan/kadar suatu endapan batubara/mineral tidak selalu sama, baik secara vertikal maupun lateral.

Contoh-contoh Kesalahan Analisis

Page 20: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

5. Pengambilan contoh harus dapat dipertanggungjawab kan mengarah pada kendali kualitas dan tidak pada produksi.

6. Hal ini harus dipikirkan secara sadar terhadap masalah dan kesalahan yang mendasar untuk mengurangi terjadinya kesalahan.

7. Hasil pengambilan contoh dengan nilai kadar (angka) yang besar menunjukkan sumber kesalahan yang potensial. Mengingat kadar pada contoh emas bisa berkisar antara 1 ppm sampai 1.000.000 ppm, yaitu dari jejak sampai emas murni.

Contoh-contoh Kesalahan Analisis

Page 21: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

8. Juga dapat dibandingkan dengan sulfida (pentlandite) tambang nikel dengan kadar produksi 1-5% Ni dan secara khusus range dapat ditentukan 0,1-15% (maksimum 21 % Ni).

9. Pada tambang bijih besi Australia dengan kadar 60-65% Fe dan secara khusus range 50-69% (maksimum 70% Fe).

10.Perbandingan antara maksimum kadar produksi dan maksimum kadar contoh untuk:a. Emas 1 : 250b. Nikel 1 : 3c. Besi 1 : 1,1.

Contoh-contoh Kesalahan Analisis

Page 22: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

11.Pertimbangan pembobotan dalam perhitungan tonase (berat). Apakah berdasarkan metode aritmatik sederhana atau rerata perhitungan, pembobotan –pembobotan tebal (rerata tebal), luas (rerata luas), volume (rerata volume) atau tonase (rerata berat).

12.Ukuran contoh dapat memberikan pengaruh ketelitian pada pengambilan contoh. Contoh besar memerlukan perkiraan yang akurat dibandingkan contoh kecil.

13.Varians dari 1 kg contoh broken ore adalah 72,6 gr/ton 61,3 gr/ton dengan tingkat kepercayaan 95%, sedangkan untuk 8 kg contoh 72,6 gr/ton 31,9 gr/ton Dari eksperimen: empat contoh 1 kg hasilnya sama tiap level dengan ketelitian seperti satu contoh 8 kg.

Page 23: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Upaya Mengatasi Kesalahan Pada Kegiatan Eksplorasi

1. Faktor subyektif explorationist memegang peran besar sebagai sumber timbulnya kesalahan.

2. Explorationist sekaligus dapat berperan penting untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang muncul.

3. Explorationist harus memperhatikan keseluruhan perolehan data, pemilahan jenis data, pemrosesan data, penentuan metode, peralatan dan analisis data dari seluruh rangkaian kegiatan eksplorasi.

Page 24: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Cara mengatasinya EXPLORATIONIST HARUS MAMPU (1)

Memastikan kondisi target eksplorasi dan kondisi geologinya.

1. Meliputi karakteristik target eksplorasi dan proses-proses geologi yang mengendalikannya berdasarkan pendekatan konsep eksplorasi (model geologi dan model eksplorasi).

2. Tujuan untuk mengetahui secara lebih baik ukuran, bentuk, sebaran, kemenerusan dan kadar atau kualitas target eksplorasi .

Page 25: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Cara mengatasinya EXPLORATIONIST HARUS MAMPU (2)

Memaksimalkan kelengkapan dan tingkat kepercayaan data eksplorasi

1. Membuat standarisasi untuk perolehan, pemrosesan dan analisis data eksplorasi.

2. Cermati metode eksplorasi dan kemampuan personil.

3. Apabila perencanaan eksplorasi tidak baik atau eksplorasi dilaksanakan secara berlebihan, maka dapat berakibat pada kelebihan data yang tidak diperlukan.

Page 26: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Cara mengatasinya EXPLORATIONIST HARUS MAMPU (3)

Menentukan tingkat ketelitian yang merupakan

derajat kebenaran yang dikehendaki dan tergantung kepada sistem eksplorasi.

Berdasarkan:1. Jenis dan kerapatan pengambilan contoh.2. Penentuan ketepatan data dari sudut pandang

geologi, bentuk geometri tubuh endapan mineral, macam pola sebaran, faktor-faktor kesalahan dan kategori cadangan.

Page 27: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk

Cara mengatasinya EXPLORATIONIST HARUS MAMPU (4)

Mengacu kepada tujuan dan tahapan kegiatan

eksplorasi.

1. Perhitungan sumberdaya tahap pendahuluan cukup menggunakan metode sederhana karena hasilnya diperlukan segera, bersifat awal dan perkiraan umum,

2. Perhitungan cadangan untuk perancangan tambang, diperlukan perhitungan lengkap, memperhatikan sistem penambangan, dan keekonomian.

Page 28: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 29: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 30: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 31: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 32: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 33: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 34: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 35: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 36: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 37: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 38: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 39: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 40: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 41: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 42: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 43: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 44: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk
Page 45: 4 Kesalahan Eksplorasi Bk