8 industries, trade & services jumat 6 april...

1

Upload: dinhkiet

Post on 15-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

JUMAT 6 APRIL 2018

8 INDUSTRIES, TRADE & SERVICES

JAKARTA – Pameran otomotif, Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 19-29 April 2018 akan me-nampilkan jajaran mobil listrik. Ini merupakan bentuk dukungan ter-hadap program pengembangan mobil listrik pemerintah.

“Tahun ini, pemerintah sangat berkeinginan untuk memajukan mo-bil listrik. IIMS mendukung penuh dengan menghadirkan seluruh model mobil listrik di Indonesia, dengan har-apan agar dapat membuka mata semua stakeholder bahwa ada potensi yang bisa digarap dan didukung bersama,” kata Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh di Jakarta, Kamis (5/4).

Hendra mengatakan, kehadiran mo-bil-mobil listrik tersebut merupakan bagian dari Electrik Car Festival dalam rangkaian kegiatan IIMS Pride of In-donesia. “Kami mendukung target pen-jualan mobil listrik 400 ribu unit pada 2025 yang dicanangkan pemerintah. Event ini memiliki berbagai rangkaian acara seperti test drive mobil listrik ma-hasiswa dan mobil listrik yang dimiliki oleh agen pemegang merek.

Hendra mengungkapkan, beberapa APM juga akan memamerkan mobil listrik mereka. Mercedes-Benz akan memperkenalkan merek barunya un-tuk mobilitas listrik, EQ atau Electric

Intelligence dan berasal dari nilai-nilai merek Mercedes-Benz Emotion and Intelligence. Merek baru ini mencakup semua aspek kunci untuk mobilitas listrik yang berfokus pada pelanggan dan melampaui kendaraan itu sendiri. EQ menawarkan ekosistem mobil-itas elektronik yang komprehensif dari produk, layanan, teknologi, dan inovasi.

EQ Power berupa teknologi pada kendaraan plug-in hybrid E 350 e yang mer upakan sedan berkon-sep ramah lingkungan yang tetap mengedepankan efisiensi dan kenya-manan dalam berkendara.

Hendra mengatakan, mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla S100, juga akan hadir di IIMS 2018. Mobil ini akan diusung oleh Prestige Image Motorcars.

Dia menambahkan, IIMS 2018 juga akan menghadirkan lima model mobil listrik karya anak bangsa dari empay perguruan tinggi, yakni Universitas Gadjahmada (UGM), Universitas Brawijaya (Unibraw), Universitas Islam Indonesia (UII), dan Politeknik Negeri Bandung.

“Keberadaan mobil listrik adalah suatu keniscayaan, dan tinggal menunggu waktu saja untuk beredar luas di pasaran. Untuk itu, kami mendorong anak bangsa untuk berani menunjukkan karyanya,” kata Hendra. (epa)

JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyambut baik peny-usunan peta jalan (road map) industri 4.0 yang dilakukan Kementerian Per-industrian (Kemenperin). Sebab, in-dustri 4.0 diyakini dapat mendongkrak kinerja manufaktur dan mencegah deindustrialisasi di Indonesia.

“Setelah cukup lama Indonesia didera isu deindustrialisasi, industri 4.0 adalah angin segar bagi perbaikan kondisi industri manufaktur Indone-sia. Jika tidak melakukan intervensi seperti yang diusulkan industri 4.0, kondisi industri manufaktur kita ke depan mungkin akan terus menurun,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Dito Ganinduto di Jakarta, Kamis (5/4).

Menurut Dito, ievolusi industri 4.0 akan mendorong pembangunan lima sektor subsektor manufaktur, yakni makanan dan minuman (mamin), tek-stil dan pakaian, otomotif, kimia, dan elektronik. Pengembangan lima subsek-tor manufaktur tersebut tidak mungkin berjalan sendiri-sendiri, apalagi dilakukan atau dipromosikan oleh Kemenperin.

“Kami mendorong agar kerjasama antar pemangku kepentingan, secara vertikal maupun horizontal, dipererat

untuk mewujudkan RI 4.0 menjadi real-ita. Target waktu, kebutuhan sumber daya, perlu diperjelas bagi pencapaian RI 4.0, sektor per sektor,” kata dia.

Dito berpendapat, pilihan sektor manufaktur yang akan didorong pengembangannya oleh RI 4.0 itu tepat secara strategis, namun bukan tanpa catatan. Contohnya, mamin telah berkontribusi besar dalam penciptaan PDB dan ekspor dari sektor manu-faktur serta menciptakan lapangan kerja yang luas. Namun, kata dia, peranannya masih dapat ditingkatkan lagi. Pasalnya, Indonesia memiliki sumberdaya pertanian yang besar, yang sekarang belum dikelola efisien.

“Pengembangan industri mamin selayaknya juga diarahkan mendorong sektor hulunya (pertanian dalam arti luas) untuk meningkatkan kualitas dan bisa diekspor,” ujar dia.

Pengembangan kelima sektor in-dustri 4.0, kata Dito, perlu mempertim-bangkan karakter dasar Indonesia dan memadukannya dengan pemanfaatan teknologi informasi hingga kecer-dasan buatan (artificial intelligence) yang menjadi ciri dari revolusi industri keempat ini. (dho)

Berdasarkan data Badan Pusat Statis tik (BPS) selama Januari-Fe-bruari 2018, impor plastik dan produk dari plastik mencapai US$ 1,4 miliar, melonjak 22,58% dari periode sama tahun lalu US$ 1,163 miliar.

Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar

Budiono mengatakan, impor semakin meningkat, terutama dari Vietnam, dari 2.000 ton per bulan menjadi 5.000 ton per bulan.“Kami masih keberatan dengan kebijakan post-border dan masih berdiskusi dengan PT Sucofindo, bagaimana cara agar

pagarnya seperti dulu,” ujar dia di Ja karta, Kamis (5/4).

Kebijakan postborder diatur Per-mendag No. 8/2018 yang merupakan perubahan kedua atas Permendag No. 36/2013 tentang Ketentuan Impor Ba-han Baku Plastik. Sebelumnya, impor bahan baku plastik perlu mendapatkan rekomendasi teknis dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Namun,

kini, rekomendasi tak diperlukan lagi. Menurut dia, saat ini, pos tarif bahan

baku plastik sama, tapi bea masuk (BM)-nya berbeda, sesuai ketentuan master list dan nonmaster list Master list diberikan untuk perusahaan yang baru berinvestasi dan mendatkan BM 0%, sedangkan nonmaster list untuk produksi normal perusahaan yang sudah ada dengan BM 10-15%.

Dengan adanya postborder, dia mene-gaskan, pengusaha nakal bisa meman-faatkan celah itu untuk meng impor sebanyak mungkin bahan baku plastik dan menjualnya di pasar domestik. Selain itu, impor produk petrokimia hilir, yakni plastik, bisa makin deras, karena pengawasan tak seketat dulu.

Menurut dia, asosiasi akan berkon-solidasi dengan Kemenperin dan lembaga terkait. Fajar menegaskan, aturan postborder jangan sampai menjadi dilema bagi industri dan berlarut-larut.

Dia khawatir, jika pengawasan post-border kurang ketat, bakal berdampak terhadap banjir produk plastik impor, yang bukan bahan baku. Itu sebabnya, sistem dan jumlah pengawas postbor-der harus disiapkan, misalnya, dengan preshippment investigation atau veri-fikasi di pelabuhan asal.

Fajar juga berharap kebijakan anti-dumping terbaru untuk bahan baku plastik, polyethylene terephthalate (PET), dapat dilaksanakan, yang saat ini tengah digodok. Saat ini, mulai ban-yak perusahaan petrokimia yang mau mengajukan antidumping PET, yang kebanyakan asal Tiongkok. Sebab, industri PET Tiongkok kini kelebihan pasokan, sehingga melempar barang ke Indonesia dengan membanting harga jual (dumping).

Sikap KemenperinSekretaris Jenderal Kemenpe-

rin  Haris Munandar mengatakan, saat

ini sudah tidak ada lagi pengawasan dari Kemenperin berupa rekomen-dasi teknis untuk memperlancar arus barang. Alhasil, banjir barang impor sulit dihindari.

Jika impor dilakukan demi kel-ancaran bahan baku, dia mengun-gkapkan, industri bisa tumbuh signi-fikan. Namun, aturan ini tidak hanya berlaku bagi bahan baku, tetapi juga barang konsumsi.

Menurut dia, saat ini, ada sekitar 2.400 pos tarif yang diberlakukan postborder. Pihaknya akan memantau selama enam bulan pertama kebiakan ini, terutama terkait misi pemerintah memangkas waktu bongkar muat di pelabuhan (dwelling time).

  “Kami khawatir, dengan kemuda-han impor, industri maunya jadi im-portir saja. Tapi, karena ini sesuatu yang baru, dampaknya harus dilihat lagi. Sebab, prinsip skema ini adalah mempermudah impor,” papar dia.

Oleh Rahajeng Kusumo

JAKARTA – Industri petrokimia mencemaskan lonjakan impor produk hilir, yakni plastik dan produk dari plastik, yang mulai terjadi. Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menduga kenaikan itu disebabkan oleh kebijakan pemeriksaan barang di luar pelabuhan (postborder)yang digulirkan awal 2018.

Haris Munandar

IST

JAKARTA – Industri manufaktur na-sional berkomitmen untuk menyerap 1,43 juta ton garam dari petani lokal pada 2018. Penyerapan garam hasil produksi dalam negeri tersebut akan difasilitasi oleh Kementerian Perindus-trian (Kemenperin).

 Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Har tar to mengatakan, kerja sama antara industri pengolah garam nasional dengan petani garam lokal tersebut merupakan salah satu upaya mengoptimalkan penyerapan garam hasil produksi dalam negeri. “Pada tahap awal, sebanyak 10 indus-tri pengolah garam telah berkomit-men menyerap garam dalam negeri sebesar 964.500 ton dari 105 petani garam lokal,” kata Menperin pada acara Penandatanganan Nota Kesep-ahaman Penyerapan Garam oleh Industri di Jakarta, Kamis (5/4).

Dia menjelaskan, ke-10 industri pen-golahan garam yang menandatangani nota kesepahaman tersebut adalah Sumatraco Langgeng Makmur dan

Susanti Megah. Selanjutnya, Budi-ono Madura Bangun Persada, Niaga Garam Cemerlang, Unichem Candi Indonesia, Cheetam Garam Indone-sia, Saltindo Perkasa, Kusuma Tirta Perkasa, Garindo Sejahtera Abadi dan Garsindo Anugerah Sejahtera.

Menperin menjelaskan, garam merupakan komoditas strategis yang penggunaannya sangat luas, mulai dari konsumsi rumah tangga hingga diperlukan sebagai penopang proses produksi di industri aneka pangan, pengeboran minyak, petrokimia, bahkan industri popok bayi.

Kemenperin mencatat, kebu-tuhan garam nasional tahun 2018 diperkirakan sebanyak 4,5 juta ton, yang terdiri atas kebutuhan industri sebesar 3,7 juta ton dan konsumsi sekitar 800 ribu ton. Sementara itu, guna mendukung keberlanjutan produksi di sektor industri, pemer-intah telah menerbitkan izin impor garam industri pada tahun 2018 se-besar 3,016 juta ton. (epa)

langgeng
Typewriter
Investor Daily, 06 April 2018 | Hal.8