7730_bab_6

Upload: hafid-scooterist

Post on 03-Apr-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 7730_Bab_6

    1/11

    Mata kuliah KOMPUTASI ELEKTRO

    BAB 6

    INTERPOLASI

    Pada analisis regresi, kurve atau fungsi yang dibuat digunakan untuk mempresentasikan

    suatu rangkaian titik data dalam koordinatx-y. Kurve atau garis lurus yang terbentuk tidak

    melalui semua titik data akan tetapi hanya kecenderungan (trend) saja dari sebaran data,

    sedang pada interpolasi dicari suatu nilai yang berada diantara beberapa titik data yang

    telah diketahui nilainya. Untuk dapat memperkirakan nilai tersebut, pertama kali dibuat

    suatu fungsi atau persamaan yang melalui titik-titik data, setelah persamaan garis atau

    kurve terbentuk, kemudian dihitung nilai fungsi yang berada di antara titik-titik data.

    Pada Gambar 6.1, menunjukkan sket kurve yang dibuat dari data yang sama dengan cara

    regresi (Gambar 6.1a) dan interpolasi (Gambar 6.1b dan Gambar 6.1c). Kurve pada

    Gambar 6.1a, tidak melalui semua titik pengukuran, tetapi hanya mengikuti trenddari data

    menurut garis lurus. Gambar 6.1b, menggunakan segmen garis lurus atau interpolasi linier

    untuk menghubungkan titik-titik data, sedang Gambar 6.1c, menggunakan kurve untuk

    menghubungkan titik-titik data.

    Gambar 6.1. Perbedaan antara regresi (a) dan interpolasi (b, c)

    Metode interpolasi yang sering digunakan adalah interpolasi polinomial. Persamaan

    polinomial adalah persamaan aljabar yang hanya mengandung jumlah dari variabel x

    berpangkat bilangan bulat (integer). Bentuk umum persamaan polinomial ordern adalah:

    f(x) = a0 + a1x + a2x2 + + anx

    n (6.1)

    dengan a0,a1, a2, , an adalah parameter yang akan dicari berdasarkan titik data, n adalah

    derajat (order) dari persamaan polinomial, danx adalah variabel bebas.

    Untuk (n + 1) titik data, hanya terdapat satu atau kurang polinomial ordern yang melalui

    semua titik. Misalnya, hanya ada satu garis lurus (polinomial order 1) yang

    menghubungkan dua titik (Gambar 6.2a), demikian juga tiga buah titik dapat dihubungkan

    oleh fungsi parabola (polinomial order 2), sedang untuk 4 titik dapat dilalui kurve

    polinomial order 3, seperti terlihat dalam Gambar 6.2b dan Gambar 6.2c. Di dalam operasi

    Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta 67

  • 7/28/2019 7730_Bab_6

    2/11

    Mata kuliah KOMPUTASI ELEKTRO

    interpolasi ditentukan suatu persamaan polinomial ordern yang melalui (n + 1) titik data,

    yang kemudian digunakan untuk menentukan suatu nilai diantara titik data tersebut.

    Pada polinomial berderajat satu, diperoleh bentuk interpolasi linier yang sudah banyak

    dikenal. Interpolasi linier memberikan hasil yang kurang teliti, sedang interpolasi

    polinomial dengan derajat lebih besar dari satu yang merupakan fungsi tidak linier

    memberikan hasil yang lebih baik.

    6.1 Interpolasi Linier

    Bentuk paling sederhana dari interpolasi adalah menghubungkan dua buah titik data

    dengan garis lurus. Metode ini disebut dengan interpolasi linier yang dapat dijelaskan

    dengan Gambar 6.3.

    Gambar 6.2. Interpolasi polinomial

    Gambar 6.3. Interpolasi linier

    Diketahui nilai suatu fungsi di titikx0 dan x1, yaitu f (x0) dan f (x1). Dengan metode

    interpolasi linier akan dicari nilai fungsi di titikx, yaitu f1(x). Indeks 1 pada f1(x)

    menunjukkan bahwa interpolasi dilakukan dengan interpolasi polinomial order satu.

    Dari dua segitiga sebangun ABCdanADEseperti tampak dalam Gambar 6.3, terdapat

    hubungan berikut:

    Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta 68

  • 7/28/2019 7730_Bab_6

    3/11

    Mata kuliah KOMPUTASI ELEKTRO

    AD

    DE

    AB

    BC=

    01

    01

    0

    01 )()()()(

    xx

    xfxf

    xx

    xfxf

    =

    )()()()()( 001

    0101 xx

    xxxfxfxfxf

    += (6.2)

    Persamaan (6.2) adalah rumus interpolasi linier, yang merupakan bentuk interpolasi

    polinomial order satu. Suku [f (x1) f (x0)] / (x1x0) adalah kemiringan garis yang

    menghubungkan dua titik data dan merupakan perkiraan beda hingga dari turunan

    pertama. Semakin kecil interval antara titik data, hasil perkiraan akan semakin baik.

    Contoh soal:

    Dicari nilai ln 2 dengan metode interpolasi linier berdasar data ln 1 = 0 dan ln 6 =

    1,7917595. Hitung juga nilai tersebut berdasar data ln 1 dan ln 4 = 1,3862944. Untukmembandingkan hasil yang diperoleh, dihitung besar kesalahan (diketahui nilai eksak

    dari ln 2 = 0,69314718).

    Penyelesaian:

    Dengan menggunakan persamaan (6.2), dihitung dengan interpolasi linier nilai ln pada

    x = 2 berdasar nilai ln dix0 = 1 danx1 = 6.

    )()()(

    )()(0

    01

    0101 xx

    xx

    xfxfxfxf

    +=

    f1(2) = 0 + 1607917595,1

    (2 1) = 0,3583519.

    Besar kesalahan adalah:

    Et =69314718,0

    35835190,069314718,0 100 % = 48,3 %.

    Apabila digunakan interval yang lebih kecil, yaitu nilaix0 = 1 danx1 = 4, maka:

    )()()(

    )()( 001

    0101 xx

    xx

    xfxfxfxf

    +=

    f1(2) = 0 + 14

    03862944,1

    (2 1) = 0,46209813.

    Besar kesalahan adalah:

    Et =69314718,0

    0,4620981369314718,0 100 % = 33,3 %.

    Dari contoh nampak bahwa dengan menggunakan interval yang lebih kecil didapat

    hasil yang lebih baik (kesalahan lebih kecil). Gambar 6.4, menunjukkan prosedur

    hitungan dalam contoh secara grafis.

    Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta 69

  • 7/28/2019 7730_Bab_6

    4/11

    Mata kuliah KOMPUTASI ELEKTRO

    Gambar 6.4. Interpolasi linier mencari ln 2

    6.2 Interpolasi Kuadrat

    Untuk mengurangi kesalahan yang terjadi, maka perkiraan dilakukan dengan

    menggunakan garis lengkung yang menghubungkan titik-titik data. Apabila terdapat

    tiga titik data, maka perkiraan dapat dilakukan dengan polinomial order dua. Untuk

    maksud tersebut persamaan polinomial order dua dapat ditulis dalam bentuk:

    f2(x) = b0 + b1(x x0) + b2(x x0)(x x1) (6.3)

    meskipun tampaknya persamaan (6.3) berbeda dengan persamaan (6.1), tetapi

    sebenarnya kedua persamaan adalah sama. Hal ini dapat ditunjukkan dengan

    mengalikan suku-suku persamaan (6.3) sehingga menjadi:

    f2(x) = b0 + b1x b1x0 + b2x2 + b2x0x1 b2xx0 b2xx1

    atau

    f2(x) = a0 + a1x + a2x2

    dengan

    a0 = b0 b1x0 + b2x0x1

    a1 = b1 b2x0 b2x1

    a2 = b2

    terlihat bahwa persamaan (6.3) sama dengan persamaan (6.1).

    Selanjutnya untuk keperluan interpolasi, persamaan polinomial ditulis dalam bentuk

    persamaan (6.3). Berdasarkan titik data yang ada kemudian dihitung koefisien b0, b1,dan b2. Berikut ini diberikan prosedur untuk menentukan nilai dari koefisien-koefisien

    tersebut.

    Koefisien b0 dapat dihitung dari persamaan (6.3), dengan memasukan nilaix =x0.

    f(x0) = bo + b1 (xo x0) + b2 (x0 x0) (x0 x1)

    bo= f(x0) (6.4)

    bila persamaan (6.4) disubstitusikan ke dalam persamaan (6.3), kemudian dimasukkan

    ke dalam nilaix =x1, maka akan diperoleh koefisien b1:

    Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta 70

  • 7/28/2019 7730_Bab_6

    5/11

    Mata kuliah KOMPUTASI ELEKTRO

    f(x1) =f(x0) + b1(x1 x0) + b2(x1 x0)(x1 x1)

    b1 =01

    01 )()(

    xx

    xfxf

    (6.5)

    bila persamaan (6.4) dan persamaan (6.5) disubstitusikan ke dalam persamaan (6.3) dan

    nilaix =x2, maka akan diperoleh koefisien b2:

    f(x2) =f(x0) +01

    01)()(

    xx

    xfxf

    (x2 x0) + b2(x2 x0)(x2 x1)

    b2(x2 x0)(x2 x1) =f(x2) f(x0) 01

    01 )()(

    xx

    xfxf

    [(x2 x1) + (x1 x0)]

    =f(x2) f(x0) 01

    01 )()(

    xx

    xfxf

    (x2 x1) f(x1) +f(x0)

    =f(x2) f(x1) 01

    01 )()(xx

    xfxf

    (x2 x1)

    atau

    b2 =

    )()(

    )()()(

    )()(

    1202

    12

    01

    0112

    xxxx

    xxxx

    xfxfxfxf

    b2 =

    02

    01

    01

    12

    12 )()()()(

    xx

    xx

    xfxf

    xx

    xfxf

    (6.6)

    Dengan memperhatikan persamaan (6.3), persamaan (6.4), persamaan (6.5) dan

    persamaan (6.6) terlihat bahwa dua suku pertama dari persamaan (6.3) adalah ekivalen

    dengan interpolasi linier dari titikx0 kex1 seperti yang diberikan oleh persamaan (6.2).

    Sedangkan suku terakhir, b2(x x0)(x x1) merupakan tambahan karena digunakannya

    kurve order 2.

    Koefisien b1 dan b2 dari interpolasi polinomial order 2 persamaan (6.5) dan persamaan

    (6.6) adalah mirip dengan bentuk beda hingga untuk turunan pertama dan kedua,

    dengan demikian penyelesaian interpolasi polinomial dapat dilakukan dengan

    menggunakan bentuk beda hingga.

    Contoh soal:

    Dicari nilai ln 2 dengan metode polinomial order dua berdasar data nilai ln 1 = 0 dan

    nilai dari ln 6 = 1,7917595. Hitung juga nilai tersebut berdasar data ln 1 dan ln 4 =

    1,3862944. Untuk membandingkan hasil yang diperoleh, dihitung pula besar kesalahan

    (diketahui nilai eksak dari ln 2 = 0,69314718).

    Penyelesaian:

    x0 = 1 f(x0) = 0

    x1 = 4 f(x1) = 1,3862944

    Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta 71

  • 7/28/2019 7730_Bab_6

    6/11

    Mata kuliah KOMPUTASI ELEKTRO

    x2 = 6 f(x2) = 1,7917595

    Interpolasi polinomial dihitung dengan menggunakan persamaan (6.3), dan koefisien

    b0, b1, dan b2, dihitung dengan persamaan (6.4), persamaan (6.5) dan persamaan (6.6).

    Dengan menggunakan persamaan (6.4) diperoleh nilai b0, yaitu (b0 = 0), koefisien b1dapat dihitung dengan persamaan (6.5):

    b1 =01

    01)()(

    xx

    xfxf

    b1 = 14

    03862944,1

    = 0,46209813.

    Persamaan (6.6) digunakan untuk menghitung koefisien b2:

    b2 =

    02

    01

    01

    12

    12 )()()()(

    xx

    xx

    xfxf

    xx

    xfxf

    b2 =

    16

    46209813,046

    3862944,17917595,1

    = 0,051873116.

    Nilai-nilai tersebut disubstitusikan ke persamaan (6.3):

    f2(x) = b0 + b1(x x0) + b2(x x0)(x x1)

    f2(x) = 0 + 0,46209813(x 1) + (0,051873116)(x 1)(x 4)

    Untukx = 2, maka diperoleh nilai fungsi interpolasi:

    f2(2) = 0 + 0,46209813(2 1) + (0,051873116)(2 1)(2 4) = 0,56584436.

    Besar kesalahan adalah:

    Et =69314718,0

    56584436,069314718,0 100 % = 18,4 %.

    Dari contoh tersebut terlihat bahwa dengan menggunakan interpolasi polinomial order

    2 didapat hasil yang lebih baik (kesalahan lebih kecil).

    Gambar 6.5. Interpolasi polinomial order 2

    Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta 72

  • 7/28/2019 7730_Bab_6

    7/11

    Mata kuliah KOMPUTASI ELEKTRO

    6.3 Bentuk Umum Interpolasi Polinomial

    Prosedur seperti dijelaskan diatas dapat digunakan untuk membentuk polinomial order

    n dari (n + 1) titik data. Bentuk umum polinomial ordern adalah:

    fn(x) = bo + b1(x x0) + + bn(x x0)(x x1) ... (x xn 1) (6.7)

    Seperti yang dilakukan interpolasi linier dan kuadrat, titik-titik data dapat dilakukandengan evaluasi koefisien b0, b1, ..., bn.

    Untuk polinomial ordern, diperlukan (n + 1) titik datax0,x1,x2, ...,xn.

    Dengan menggunakan titik-titik data tersebut, maka persamaan berikut digunakan

    untuk mengevaluasi koefisien b0, b1, ..., bn.

    b0 =f(x0) (6.8)

    b1 =f[x1,x0] (6.9)

    b2 =f[x2,x1,x0] (6.10)

    bn =f[xn,xn 1, ...,x2,x1,x0] (6.11)

    Dengan definisi fungsi berkurung ([.]) adalah pembagian beda hingga.

    Misalnya, pembagian beda hingga pertama adalah:

    f[xi,xj] =ji

    ji )()(

    xx

    xfxf

    (6.12)

    Pembagian beda hingga kedua adalah:

    f[xi,xj, xk] =ki

    kjji ],[],[

    xx

    xxfxxf

    (6.13)

    Pembagian beda hingga ke n adalah:

    f[xn,xn 1, ...,x2,x1,x0] =0n

    02n1n11nn )...,,,[]...,,,[

    xx

    xxxfxxxf

    (6.14)

    Bentuk pembagian beda hingga tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi

    koefisien-koefisien dalam persamaan (6.8) sampai persamaan (6.11) yang kemudian

    disubstitusikan ke dalam persamaan (6.7) untuk mendapatkan interpolasi polinomial

    ordern.

    fn(x) =f(x0) +f[x1,x0](x x0) +f[x2,x1,x0](x x0)(x x1) + +

    f[xn,xn 1, ...,x2,x1,x0](x x0)(x x1) (x xn 1) (6.15)

    Persamaan (6.12) sampai persamaan (6.14) adalah berurutan, artinya pembagian beda

    yang lebih tinggi terdiri dari pembagian beda hingga yang lebih rendah, secara

    skematis bentuk yang berurutan tersebut ditunjukkan dalam Tabel 6.1.

    Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta 73

  • 7/28/2019 7730_Bab_6

    8/11

    Mata kuliah KOMPUTASI ELEKTRO

    Tabel 6.1. Langkah skematis pembagian beda hingga

    Contoh soal:

    Dalam contoh sebelumnya, titik data x0 = 1, x1 = 4 dan x2 = 6 digunakan untuk

    memperkirakan ln 2 dengan fungsi parabola. Sekarang dengan menambah titik ke

    empat yaitux3 = 5 dengan nilaif(x3 = 5) = 1,6094379, hitung ln 2 dengan interpolasi

    polinomial order tiga.

    Penyelesaian:

    x0 = 1 f(x0) = 0

    x1 = 4 f(x1) = 1,3862944

    x2 = 6 f(x2) = 1,7917595

    x3 = 5 f(x3) = 1,6094379

    Persamaan polinomial order tiga didapat dengan memasukkan nilai n = 3 ke dalam

    persamaan (6.7):

    f3(x) = bo + b1(x x0) + b2(x x0)(x x1) + b3(x x0)(x x1)(x x2) (c.1)

    Pembagian beda hingga pertama dihitung dengan persamaan (6.12):

    f[xi,xj] =ji

    ji )()(

    xx

    xfxf

    (c.2)

    f[x1,x0] = 14

    03862944,1

    = 0,46209813.

    f[x2,x1] =46

    3862944,17917595,1

    = 0,20273255.

    f[x3,x2] = 65

    7917595,16094379,1

    = 0,1823216.

    Pembagian beda hingga kedua dihitung dengan persamaan (6.13):

    f[xi,xj, xk] =ki

    kjji ],[],[

    xx

    xxfxxf

    (c.3)

    f[x2,x1, x0] = 16

    46209813,020273255,0

    = 0,051873116.

    Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta 74

  • 7/28/2019 7730_Bab_6

    9/11

    Mata kuliah KOMPUTASI ELEKTRO

    f[x3,x2, x1] = 45

    20273255,018232160,0

    = 0,020410950. (c.4)

    Pembagian beda hingga ketiga dihitung dengan persamaan (6.14):

    f[xn,xn 1, ...,x2,x1,x0] = 0n

    02n1n11nn )...,,,[]...,,,[

    xx

    xxxfxxxf

    f[x3,x2,x1, x0] = 15

    )051873116,0()020410950,0(

    = 0,007865541.

    Nilai f [x1,x0], f [x2,x1,x0] dan f [x3,x2,x1,x0] adalah koefisien b1, b2, dan b3 dari

    persamaan (6.7). Dengan nilai-nilai tersebut dan b0 =f(x0) = 0, maka persamaan (6.7)

    menjadi:

    fn(x) = bo + b1(x x0) + + bn(x x0)(x x1) ... (x xn 1)

    f3(x) = 0+ 0,46209813(x 1) + (0,051873116)(x 1)(x 4) +

    0,007865541(x 1)(x 4)(x 6) (c.5)

    Hasil interpolasi polinomial order 3 di titikx = 2, akan didapat dengan memasukkan

    nilai darix = 2 ke dalam persamaan (c.5) sehingga akhirnya didapat:

    f3(2) = 0+ 0,46209813(2 1) + (0,051873116)(2 1)(2 4) +

    0,007865541(2 1)(2 4)(2 6)

    = 0,62876869.

    Besar kesalahan adalah:

    Et =69314718,0

    62876869,069314718,0 100 % = 9,3 %.

    6.4 Interpolasi Polinomial Lagrange

    Interpolasi polinomial Lagrange hampir sama dengan polinomial Newton, tetapi tidak

    menggunakan bentuk pembagian beda hingga. Interpolasi polinomial Lagrange dapat

    diturunkan dari persamaan Newton.

    Bentuk polinomial Newton order satu:

    f1(x) =f(x0) + (x x0)f[x1,x0] (6.16)

    Pembagian beda hingga yang ada dalam persamaan diatas mempunyai bentuk:

    f[x1,x0] =01

    01)()(

    xx

    xfxf

    f[x1,x0] =10

    0

    01

    1)()(

    xx

    xf

    xx

    xf

    +

    (6.17)

    Substitusi persamaan (6.17) ke dalam persamaan (6.16) memberikan:

    f1(x) =f(x0) +01

    0

    xx

    xx

    f(x1) +10

    0

    xx

    xx

    f(x0)

    Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta 75

  • 7/28/2019 7730_Bab_6

    10/11

    Mata kuliah KOMPUTASI ELEKTRO

    Dengan mengelompokkan suku-suku di ruas kanan maka persamaan diatas menjadi:

    f1(x) =

    +

    10

    0

    10

    10

    xx

    xx

    xx

    xxf(x0) +

    01

    0

    xx

    xx

    f(x1)

    atau

    f1(x) =10

    1

    xx

    xx

    f(x0) +01

    0

    xx

    xx

    f(x1) (6.18)

    Persamaan (6.18) dikenal dengan interpolasi polinomial Lagrange order satu.

    Dengan prosedur diatas, untuk interpolasi order dua akan didapat:

    f1(x) =10

    1

    xx

    xx

    20

    2

    xx

    xx

    f(x0) +

    01

    0

    xx

    xx

    21

    2

    xx

    xx

    f(x1) +

    02

    0

    xx

    xx

    12

    1

    xx

    xx

    f(x2)

    (6.19)

    Bentuk umum interpolasi polinomial Lagrange ordern adalah:

    fn(x) = )(n

    0ii xL

    =

    f(xi) (6.20)

    dengan

    Li (x) =

    ==

    n

    ij0j

    ji

    j

    xx

    xx

    (6.21)

    Simbol merupakan perkalian.

    Dengan menggunakan persamaan (6.20) dan persamaan (6.21) dapat dihitunginterpolasi Lagrange order yang lebih tinggi, misalnya untuk interpolasi Lagrange order

    3, persamaan tersebut adalah:

    f3(x) = )(3

    0ii xL

    =

    f(xi) =L0(x)f(x0) +L1(x)f(x1) +L2(x)f(x2) +L3(x)f(x3)

    L0(x) = ))()((30

    3

    20

    2

    10

    1

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    L1(x) = ))()(( 31

    3

    21

    2

    01

    0

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    L2(x) = ))()((32

    3

    12

    1

    02

    0

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    L3(x) = ))()((23

    2

    13

    1

    03

    0

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    Sehingga bentuk interpolasi polinomial Lagrange order 3 adalah:

    f3(x) = ))()((30

    3

    20

    2

    10

    1

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    f(x0) + ))()((

    31

    3

    21

    2

    01

    0

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    f(x1)

    Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta 76

  • 7/28/2019 7730_Bab_6

    11/11

    Mata kuliah KOMPUTASI ELEKTRO

    + ))()((32

    3

    12

    1

    02

    0

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    f (x2) + ))()((

    23

    2

    13

    1

    03

    0

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    xx

    f (x3)

    (6.22)

    Contoh soal:

    Dicari nilai ln 2 dengan metode interpolasi polinomial Lagrange order satu dan duaberdasar data ln 1 = 0 dan data ln 6 = 1,7917595. Hitung juga nilai tersebut berdasar

    data ln 1 dan data ln 4 = 1,3862944. Untuk membandingkan hasil yang diperoleh,

    hitung pula besar kesalahan (diketahui nilai eksak dari ln 2 = 0,69314718).

    Penyelesaian:

    x0 = 1 f(x0) = 0

    x1 = 4 f(x1) = 1,3862944

    x2 = 6 f(x2) = 1,7917595

    Penyelesaian order satu menggunakan persamaan (6.18):

    f1(x) =10

    1

    xx

    xx

    f(x0) +01

    0

    xx

    xx

    f(x1)

    Untukx = 2 dan dengan data yang diketahui maka:

    f1(2) =41

    42

    (0) +14

    12

    (1,3862944) = 0,462098133.

    Untuk interpolasi polinomial Lagrange order dua digunakan persamaan (6.19):

    f1(x) =10

    1

    xx

    xx

    20

    2

    xx

    xx

    f (x0) +

    01

    0

    xx

    xx

    21

    2

    xx

    xx

    f (x1) +

    02

    0

    xx

    xx

    12

    1

    xx

    xx

    f

    (x2)

    f1(2) =41

    42

    61

    62

    (0) +14

    12

    64

    62

    (1,3862944) +16

    12

    46

    42

    (1,7917595)

    = 0,56584437.

    Terlihat bahwa kedua hasil diatas memberikan hasil yang hampir sama dengan contohsebelumnya.

    Jurusan Teknik Elektro ISTA Yogyakarta 77