70377108 makalah pendekatan dan model pembelajaran

37
BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global. Peningkatan sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima pelajaran dengan baik. Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa, maka proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir, arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, maka dengan demikian siswa yang kurang akan dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih hidup dan hasilnya lebih baik. Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan menyenangkan. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga berbagai jenis pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik. Berdasarkan pandangan diatas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil balajar siswa dengan pendekatan yang tepat. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar. Beberapa pendekatan pembelajaran yang dianggap efisien adalah pendekatan pembelajaran komunikatif, pendekatan pembelajaran kontekstual, dan pendekatan pembelajaran humanistik.

Upload: putri-fatian

Post on 05-Aug-2015

43 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPeningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global. Peningkatan sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima pelajaran dengan baik.Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa, maka proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir, arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, maka dengan demikian siswa yang kurang akan dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih hidup dan hasilnya lebih baik.Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan menyenangkan. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga berbagai jenis pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik.Berdasarkan pandangan diatas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil balajar siswa dengan pendekatan yang tepat. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar. Beberapa pendekatan pembelajaran yang dianggap efisien adalah pendekatan pembelajaran komunikatif, pendekatan pembelajaran kontekstual, dan pendekatan pembelajaran humanistik.

B. TujuanTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan macam-macam pendekatan pembelajaran untuk peserta didik.

BAB IIPEMBAHASAN

Perilaku belajar dapat ditemukan di sembarang tempat. Informasi lewat radio, televisi, surat kabar, dll mudah di dapat. Dalam kegiatan belajar mengajar guru dihadapkan pada siswa. Siswa yang dihadapi oleh guru rata-rata satu kelas yang terdiri dari 40 orang. Kemungkinan dapat terjadi seorang guru menghadapi sejumlah ratusan siswa. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keterampilan mengorganisasi siswa agar belajar. Guru juga menghadapi bahan pengetahuan yang berasal dari buku teks, dari kehidupan, sumber informasi lain, atau kenyataan di sekitar sekolah. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keterampilan mengolah pesan. Pembelajaran juga berarti meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan keterampilan siswa. Kemampuan-kemampuan tersebut diperkembangkan bersama dengan pemerolehan pengalaman-pengalaman belajar sesuatu. Pemerolehan pengalaman-pengaaman tersebut merupakan suatu proses yang berlaku secara deduktif, atau induktif, atau proses yang lain. Dengan menghadapi sejumlah pebelajar, berbagai pesan yang terkandung dalam

Page 2: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

bahan ajar, peningkatan kemampuan pebelajar, dan proses pemerolehan pengalaman, maka setiap guru memerlukan pengetahuan tentang pendekatan pembelajaran. Suatu prasyarat untuk dapat membelajarkan adalah bahwa seorang pembelajar (guru) sudah pernah bertindak belajar itu sendiri.A. Pengorganisasian SiswaGuru kelas satu SMP membagi buku bacaan merata ke semua siswa di kelasnya. Siswa diminta membaca dalam hati selama 5 menit. Topik yang dibaca tentang Gunung Kelud meletus. Kemudian siswa diberi tugas berikut, (i) tiap siswa mencatat kata-kata sulit yang ditemukan dibacaan, (ii) tiap siswa diminta mengemukakan peristiwa Gunung Kelud meletus dengan kalimat sendiri. Setelah selesai catatan “kata-kata sulit” dikumpulkan guru. Setelah tiap siswa mengemukakan hasil tugas, guru memperbaiki ‘tanggapan isi bacaan” dan kalimat-kalimat siswa. Kemudian guru SMP kelas satu tersebut menulis delapan judul karangan di papan tulis. Tiap siswa diminta memilih satu di antara delapan buah judul karangan. Kemudian, siswa menulis karangan selama tiga puluh lima menit. Guru berkeliling kelas, membantu siswa yang memperoleh kesukaran dalam menulis karangan. Setelah selesai, karangan siswa dikumpulkan oleh guru. Guru memeriksa karangan, dan membubuhkan komentar yang memberanikan siswa mengungkapkan buah pikirannya. Keesokan harinya, guru membagikan karangan siswa kembali. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan tata cara menulis karangan. Guru juga menjelaskan kata-kata yang sulit ditemukan dalam bacaan. Di samping itu guru menunjukkan kamus bahasa Indonesia, dan menjelaskan bagaimana menggunakan kamus.Guru kelas dua SMP membagi siswa di kelasnya menjadi delapan kelompok. Tiap kelompok terdiri dari lima orang siswa. Guru memberikan sebuah bejana, sebuah tabung yang terbuka kedua ujungnya dan sebuah garpu tala kepada tiap kelompok. Tiap kelompok diberi tugas sama tentang resonansi udara. Pada tiap kelompok siswa mempunyai tugas tertentu. Seorang siswa mengisi bejana dengan air. Seorang siswa lain memegang tabung terbuka, memasukkan, dan mengangkat tabung tersebut dalam bejana air. Seorang siswa memegang dan mendengarkan garpu tala. Dua siswa yang lain bertindak mengobservasi dan membuat catatan kelompok. Pada saat tabung terbuka di angkat atau di masukkan ke dalam bejana, garpu tala tersebut dibunyikan. Pengukur mengukur dan mencatat panjang tabung di atas permukaan air. Guru berkeliling kelompok, member komentar dan memperbaiki cara kerja kelompok melakukan percobaan resonansi. Tiap kelompok diminta menarik kesimpulan. Ada kelompok yang menyimpulkan bahwa bunyi makin keras terdengar, bila panjang tabung di atas air semakin panjang. Ada kelompok yang menyimpulkan bahwa bunyi makin lemah terdengar, bila panjang tabung di atas air semakin pendek. Ada kelompok yang memberi ukuran panjang tabung di atas air secara rinci seperti 15cm, 20cm, 25cm, dan 30cm, tetapi ragu-ragu tentang keras atau lemahnya bunyi garpu tala. Setelah kelompok selesai melakukan percobaan, kemudian guru membimbing diskusi antar-kelompok berkenaan dengan hasil percobaan. Dari diskusi antar-kelompok diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Bunyi makin keras terdengar, bila panjang tabung di atas permukaan air semakin panjang. Sebaliknya, bunyi makin lemah terdengar, bila panjang tabung di atas air semakin pendek.Guru kelas satu SMA menerangkan perang Diponegoro. Ia meletakkan peta peperangan Diponegoro di papan tulis. Beberapa foto dan lukisan yang berhubungan dengan perang Diponegoro tersedia. Peta Jawa, Sulawesi , dan Indonesia tersedia. Tiruan terjemahan perjanjian dengan Belanda tersedia. Guru menjelaskan situasi sebelum perang, sebab-sebab terjadinya perang, watak tokoh-tokoh, jalannya peperangan, dan berakhirnya perang. Segala media dan sumber belajar digunakan. Siswa memperoleh kesempatan melihat foto, gambar, dan membaca tiruan terjemahan dokumen sehubungan dengan perang Diponegoro. Siswa diberi kesempatan bertanya sebanyak-sebanyaknya. Guru menjelaskan secara rinci berkenaan dengan perang beserta akibat perang. Guru bertindak sebagai penceramah tunggal, tetapi siswa diberi peran belajar aktif. Pada akhir pelajaraqn guru membuat ikhtisar dan melakukan Tanya jawab. Dalam Tanya jawab tersebut guru berusaha memperoleh kesan umum tentang perolehan hasil belajar siswa selama jam pelajaran. Sebagai penutu, guru mengharapkan agar siswa mempelajari bahan tersebut lebih lanjut.Ketiga lukisan perilaku mengajar tersebut menggambarkan pengorganisasian siswa belajar. Guru kelas

Page 3: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

satu SMP memerankan pembelajaran individual. Guru kelas dua SMP memerankan pembelajaran kelas kelompok. Guru kelas satu SMA memerankan pembelajaran kelas. Ketiga pembelajaran tersebut memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan utama yang berbeda-beda.B. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran1. Pembelajaran secara IndividualPembelajaran secara individual adalah kegiatan mengajar guru yang menitik beratkan pada bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing individu. Bantuan dan bimbingan belajar kepada individu juga ditemukan pada pembelajaran klasikal, tetapi prinsipnya berbeda. Pada pembelajaran individual, guru memberi bantuan kepada masing-masing pribadi. Sedangkan pada pembelajaran klasikal, guru member bantuan secara umum. Sebagai ilustrasi, bantuan guru kelas tiga kepada siswa yang membaca dalam hati dan menulis karangan adalah pembelajaran individual. Pada membaca dalam hati secara individual siswa menemukan kesukaran sendiri-sendiri. ciri-ciri yang menonjol pada pembelajaran individual dapat ditinjau dari segi (i) tujuan pengajaran, (ii) siswa sebagai subjek yang belajar, (iii) guru sebagai pembelajar, (iv) program pembelajaran, serta (v) orientasi dan tekanan utama dalam peaksanaan pembelajaran.a. Tujuan Pengajaran pada Pembelajaran secara IndividualPerilaku belajar mengajar di sekolah yang menganut system klasikal tampak serupa. Dalam kelas tampak siswa yang rata-rata berjumlah 40 an orang. Guru membantu siswa yang menghadapi kesukaran. Adapun tujuan pembelajaran yang menonjol adalah : (1) pemberian kesempatan dan keleluasaan siswa untuk belajar berdasarkan kemampuan sendiri; dalam pengajaran klasikal guru menggunakan ukuran kemampuan rata-rata kelas. Dalam pengajaran individual awal pelajaran adalah kemampuan tiap individual, sedangkan pada pengajaran klasikal awal pelajaran berdasarkan kemampuan rata-rata kelas. Siswa menyesuaikan diri dengan kemampuan rata-rata kelas. (2) pengembangan kemampuan tiap individu secara optimal. Tiap individu memiliki paket belajar sendiri-sendiri, yang sesuai dengan tujuan belajarnya secara individual juga.b. Peran Siswa dalam Pembelajaran secara IndividualKedudukan siswa dalam pembelajaran individual bersifat sentral. Pebelajar merupakan pusat layanan pengajaran. Berbeda dengan pengajaran klasikal, maka siswa memiliki keleluasaan berupa (i) keleluasaan belajar berdasarkan kemampuan sendiri, (ii) kebebasan menggunakan waktu belajar, dalam hal ini siswa bertanggung jawab atas semua kegiatan yang dilakukannya, (iii) keleluasaan dalam mengontrol kegiatan, kecepatan, dan intensitas belajar, dalam rangka mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan, (iv) siswa melakukan penilaian sendiri atas hasil belajar, (v) siswa dapat mengetahui kemampuan dan hasil belajar sendiri, serta (vi) siswa memiliki kesempatan untuk menyusun program belajarnya sendiri.Keenam jenis kedudukan siswa tersebut berakibat pada adanya perbedaan tanggung jawab belajar mengajar. Pada pembelajaran klaskal, tanggung jawab guru dalam membelajarkan siswa cukup besar. Pada pembelajaran secara individual, tanggung jawab siswa untuk belajar sendiri sangat besar. Pebelajar bertanggung jawab penuh untuk belajar sendiri. Timbul soal berikut ; apakah siswa telah memiliki rasa tanggung jawab untuk belajar sendiri? hal ini terkait dengan perkembangan emansipasi diri siswa. Meskipun demikian pada tempatnya sejak usia pendidikan dasar (6;0-15;0) siswa dididik untuk memiliki rasa tanggung jawab dalam beajar sendiri (Monks, Knoers, Siti Rahayu Haditono, 1989).c. Peran Guru dalam Pembelajaran secara IndividualKedudukan guru dalam pembelajaran individual bersifat membantu. Bantuan guru berkenaan dengan komponen pembelajaran berupa (i) perencanaan kegiatan belajar, (ii) pengorganisasian kegiatan belajar, (iii) penciptaan pendekatan terbuka antara guru dan siswa, dan (iv) fasilitas yang mempermudah belajar.Dalam pengajaran klasikal pada umumnya peranan guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran sangat besar. Hal ini tidak terjadi dalam pembelajaran individual. Perenan guru dalam merencanakan

Page 4: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

kegiatan belajar sebagai berikut : (i) membantu merencanakan kegiatan belajar siswa; dengan musyawarah guru membantu siswa menetapkan tujuan belajar, membuat program belajar sesuai kemampuan siswa, (ii) membicarakan pelaksanaan belajar, mengemukakan criteria keberhasilan belajar, menentukan waktu dan kondisi belajar, (iii) berperan sebagai penasihat atau pembimbing, dan (iv) membantu siswa dalam penilaian hasil belajar dan kemajuan sendiri. sebagai ilustrasi, guru membantu memilih program belajar dengan suatu modul. (Tjipto Utomo & Kees, Ruijter, 1990: 69-83.)Peranan guru dalam pengorganisasian kegiatan belajar adalah mengatur dan memonitor kegiatan belajar sejak awal sampai akhir. Peranan guru sebagai berikut: (i) memberikan orientasi umum sehubungan dengan belajar topic tertentu, (ii) membuat variasi kegiatan belajar agar tidak terjadi kebosanan, (iii) mengkoordinasikan kegiatan dengan memperhatikan kemajuan, materi, media, dan sumber, (iv) membagi perhatian pada sejumlah pebelajar, menurut tugas dan kebutuhan pebelajar, (v) memberikan balikan terhadap setiap pebelajar, dan (vi) mengakhiri kegiatan belajar dalam suatu unjuk hasil belajar berupa laporan atau pameran hasil kerja; unjuk kerja hasil belajar tersebut umumnya diakhiri dengan evaluasi kemajuan belajar.Peranan guru dalam penciptaan hubungan terbuka dengan siswa bertujuan menimbulkan perasaan bebas dalam belajar.d. Program Pembelajaran dalam Pembelajaran IndividualProgram pembelajaran individual merupakan usaha memperbaiki kelemahan pengajaran klasikal. Dari segi kebutuhan pebelajar, program pembelajaran individual lebih efektif, sebab siswa belajar sesuai dengan programnya sendiri. Dari segi guru, yang terkait dengan jumlah pebelajar, tampnk kurang efisien. Jumlah siswa sebesar empat puluh orang mem inta perhatian besarguru, dan hal itu akan melelahkan guru.Dari segi usia perkembangan pebelajar, maka program pembelajaran individual cocok bagi siswa SLTP ke atas. Hal ini disebabkan oleh (i) umumnya siswa sudah dapat membaca dengan baik, (ii) siswa mudah memahami petunjuk atau perintah dengan baik, dan (iii) siswa dapat bekerja mandiri dan bekerja sama dengan baik.Dari segi bidang studi, maka tidak semua bidang studi cocok untuk diprogramkan secara indr idual. Bidang studi yang dapat diprogramkan secara individual adalah pengajaran bahasa, matematika, IPA, dan IPS bagi bahan ajaran tertentu. Bagi bidang studi musik, kesenian, dan olah raga yang bersifat perorangan, juga cocok untuk program pembelajaran individual.Program pembelajaran individual dapat dilaksanakan secara efektif, bila mem pert imbangkan hal-hal berikut, (i) disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. (ii) tujuan pembelajaran dibuat dan dimengerti oleh siswa, (iii) prosedur dan cara kerja dimengerti oleh siswa, (iv) kriteria keberhasilan dimengerti oleh siswa, dan (v) keterlibatan guru dalam evaluasi dimengerti siswa.e. Orientasi dan Tekanan Utama PelaksanaanProgram pembelajaran individual berorientasi pada pemberian bantuan kepada se:iap siswa agar ia dapat belajar secara mandiri. Kemandirian belajar tersebut merupakan tuntutan perkembangan individu. Dalam menciptakan pembelajaran individual, rencana guru berbeda dengan pengajaran klasikal. Dalam pelaksanaan guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing, pendiagnosis kesukaran belajar, dan rekan diskusi. Guru berperan sebagai guru pendidik, bukan instruktur.2. Pendekatan Pembelajaran secara KelompokDalam kegiatan belajar-mengajar di kelas adakalanya guru membentuk kelompok kecil. Kelompok tersebut umumnya terdiri dari 3-8 orang siswa. Dalam pembelajaran kelompok kecil, guru memberikan bantuan atau bimbingan kepada tiap anggota kelompok lebih intensif. Hal ini dapat terjadi, sebab (i) hubungan antarguru-siswa menjadi lebih sehat dan akrab, (ii) siswa memperoleh bantuan, kesempatan, sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan minat, serta (iii) siswa dilibatkan dalam penentuan tujuan belajar, cara belajar, kriteria keberhasilan. Ciri-ciri yang menonjol pada pembelajaran sfccara kelompok dapat ditinjau dari segi (i) tujuan pengajaran, (ii) pebelajar, (iii) guru sebagai pembelajar, (iv) program pembelajaran, dan (v) orientasi dan tekanan utama pelaksanaan pembelajaran. Uraian selanjutnya di

Page 5: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

bawah ini.a. Tujuan Pengajaran pada Kelompok KecilPembelajaran kelompok kecil merupakan perbaikan dari kelemahan pengajaran klasikal. Adapun tujuan pengajaran pada pembelajaran kelompok kecil adalah (i) memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara rasional, (ii) mengembangkan sikap sosial dan semangat bergotong-royong dalam kehidupan, (iii) mendinamiskan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga tiap anggota mcrasa diri sebagai bagian kelompok yang bertanggung jawab, dan (iv) mengembangkan kemampuan kepemimpinan-keteipimpinan pada tiap anggota kelompok dalam pemecahan masalah kelompok. Sebagai ilustrasi, lomba karya tulis ilmiah kelompok di SMA menimbulkan kerja sama tim, dan sekaligus kompetisi sehat antar-kelompok (Joyce, Bruce & Weil, Marsha, 1980).b. Peran Siswa dalam Pembelajaran Kelompok KecilSiswa dalam kelompok kecil adalah anggota kelompok yang belajar untuk memecahkan masalah kelompok. Kelompok kecil merupakan satuan kerja yang kompak dan kohesif.Ciri-ciri kelompok kecil yang menonjol sebagai berikut: (i) tiap siswa merasa sadar diri sebagai anggota kelompok, (ii) tiap siswa merasa diri memiliki tujuan bersama berupa tujuan kelompok, (iii) memiliki rasa saling membutuhkan dan saling tergantung, (iv) ada interaksi dari komunikasi antaranggota, serta (v) ada tindakan bersama sebagai perwujudan tcji^gung jawab kelompok.Dari segi individu, keanggotaan siswa dalam kelompok kecil merupakan pemenuhan kebutuhan berasosiasi. Tiap siswa dalam kelompok kecil menyadari bahwa kehadiran kelompok diakui bila kelompok berhasil memecahkan tugas yang dibebankan. Dalam hal ' ini timbullah rasa bangga dan rasa "memiliki" kelompok pada tiap anggota kelompok. Siswa berbagi tugas, tetapi merasa satu dalam semangat kerja.Siswa dalam kelompok kecil berperan serta dalam tugas-tugas kelompok. Agar kelompok kecil berperan konstruktif dan produktif, diharapkan (i) anggota kelompok sadar diri menjadi anggota kelompok; dalam hal ini tindakan individual selalu diperhitungkan sebagai anggota kelompok, (ii) siswa sebagai anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab, (iii) tiap anggota kelompok membina hubungan akrab yang mendorong timbulnya semangat tim, dan (iv) kelompok mewujud dalam satuan kerja yang kohesif. Berkelompok memang merupakan kebutuhan individu sebagai makhluk sosial. Meskipun demikian bertugas dalam suatu kelompok memang harus dididikkan. Dalam berkelompok, maka siswa dididik mewujudkan cita kemanusiaan secara objektif dan benar. Sebagai ilustrasi, regu bola voli SMP akan berjuang memenang-kan kejuaraan lomba voli, sejak tingkat kelas, sekolah SMP sekota, seprovinsi, sampai tingkat nasional. (Schein, 1991 : 205-209.)c. Peran Guru dalam Pembelajaran KelompokPembelajaran kelompok bermaksud menimbulkan dinamika kelompok agar kualitas belajar meningkat. Dalam pembelajaran kelompok jumlah siswa yang bemiutu diharapkan menjadi lebih banyak. Bila perhatian guru dalam pembelajaran individual tertuju pada tiap individu, maka perhatian guru dalam pembelajaran kelompok tertuju pada semangat kelompok dalair memecahkan masalah. Anggota kelompok yang "berkemampuan tinggi" dijadikan motor penggerak pemecah masalah kelompok.Peranan guru dalam pembelajaran kelompok terdiri dari (i) pembentukan kelompok, (ii) perencanaan tugas kelompok, (iii) pelaksanaan, dan (iv) evaluasi hasil belajar kelompok.Pembentukan kelompok kecil merupakan kunci keberhasilan belajar kelompok. Tidak ada pedoman khusus tentang pembentukan kelompok yang jelas. Meskipun demikian ada hal yang patut dipenimbangkan. Pertimbangan pembentukan adalah (i) tujuan yang akan diperoleh siswa dalam berkelompok; sebagai ilustrasi untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, pcmbinaan disiplin kerja beregu, peningkatan kecepatan dan ketepatan kerja, latihan bergotong-royong, (ii) latar belakang pengalaman siswa, dan (iii) minat atau pusat perhatian siswa. Dalam kerangka pencapaian tujuan pendidikan, maka guru dapat merekayasa kelompok kecil sebagai alat mendidik tiap anggota kelompok.

Page 6: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

Perencanaan tugas kelompok perlu disiapkan oleh guru. Bila di kelas ada delapan kelompok kecil misalnya, maka perlu direncanakan 4-8 tugas. Tugas kelompok dapat paralel atau komplementer. Tugas paralel berarti semua kelompok bertugas yang sama. Sedangkan tugas komplementer berarti kelompok saling melengkapi pcmecahan masalah. Jika guru menghendaki tugas komplementer berarti hams membual beberapa satuan rencana pengajaran. Penyiapan tempat kerja, alat, dan sumber belajar, maupun jadwal penyelenggaraan tugas juga harus direncanakan. Dalam perencanaan tugas kelompok tersebut siswa sebaiknya diikutsertakan.Dalam pelaksanaan mengajar, guru dapat berperan sebagai berikut; (i) pemberi informasi umum tentang proses belajar kelompok; guru memberi informasi lentang tujuan belajar, tata kerja, kriteria keberhasilan belajar, dan evaluasi, (ii) setelah kelompok memahami tugasnya, maka kelompok melaksanakan tugas. Guru bertindak sebagai fasilitator. pembimbing, dan pengendali ketertiban kerja, (iii) pada akhir pelajaran, tiap kelompok melaporkan hasil kerja, dan (iv) guru melakukan evaluasi tentang proses kerja kelompok sebagai satuan, hasil kerja, perilaku dan tata kerja, dan membandingkan dengan kelompok lain. Dalam evaluasi pada tempatnya siswa juga diikutsertakan. Sebagai ilustrasi kelas satu SMP belajar tentang topik "koperasi angkutan kota" di kota A. Guru menginformasikan bahwa anggota koperasi angkutan tersebut terdiri dari pcmilik kcndaraan dan sopir angkutan. Kelas dibagi menjadi lima kelompok belajar, sesuai dengan hal yang diurusi koperasi. Hal-hal yang diurusi adalah kesejahteraan anggota, pemeliharaan kendaraan, jaringan angkutan, pendidikan anggota, dan lainnya. Tiap siswa dalam kelompok mempelajari hal tertentu. Siswa mempelajari topik tersebut selama empat minggu belajar. Pada minggu kelima diadakan laporan hasil kerja kelompok dan diskusi kelas. Guru, kelompok, dan anggota kelompok melakukan evaluasi hasil kerja kelompok.Program pembelajaran kelompok memberikan tekanan utama pada peningkatan kemampuan individu sebagai anggota kelompok. Kelas yang berisi empat puluhan siswa adalah kelompok besar. Bagi guru, perhatian terhadap empat puluhan siswa dalam waktu serempak bukanlah mudah. Pembelajaran kelompok kecil merupakan strategi pembelajaran "antara" untuk memperhatikan individu. Pembelajaran kelompok dapat ditempuh gum dengan jalan (i) membagi kelas kc dalam beberapa kelompok kecil; sebagai ilustrasi empat puluh siswa dibagi dalam delapan kelompok kecil, atau (ii) membagi kelas dengan memberi kesempatan untuk belajar perorangan dan berkelompok kecil; dalam hal ini guru perlu mencegah terjadinya perilaku siswa sebaeai parasit belajar, dan ketakmampuan kerja kelompok.Pada pembelajaran kelompok, orientasi dan tekanan ufama pelaksanaan adalah peningkatan kemampuan kerja kelompok. Kerja kelompok berarti belajar kepemimpinan dan keterpimpipan. Kedua keterampilan tersebut, memimpin dan terpimpin, periu dipelajari oleh tiap siswa. Dalam masyarakat modem keterampilan memimpin dan terpimpin diperlukan dalam kehidupan.3. Pendekatan Pembelajaran secara KlasikalPembelajaran klasikal merupakan kemampuan guru yang utama.. Hal itu disebabkan oleh pengajaran klasikal merupakan kegiatan • mengajar yang tergolong efisien. Secara ekonomis, pembiayaan kelas lebih murah. Oleh karena itu adajumlah minimum siswa dalam kelas. Jumlah siswa tiap kelas pada umumnya berkisar dari 10 - 45 orang.Dengan Jumlah tersebut seorang guru masih dapat membelajarkan siswa secara bertiasil. Pembelajaran kelas berarti melaksanakan dua kegiatan sekaligus, yaitu (i) pengelolaan kelas, dan (ii) pengelolaan pembelajaran. Pengelolaan kelas adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan belajar dengan baik. Dalam pengelolaan kelas dapat terjadi masaiah yang bersumber dari (i) kondisi tempat belajar, dan (ii) siswa yang teriibat dalam bclajar. Kondisi tempat belajar yang berupa ruaj.g kotor, papan rulis njsak, meja-kursi rusak misalnya, dapat mengganggu belajar. Sedangkan masaiah siswa dapat berupa masaiah individual atau kelompok. Gangguan belajar di kelas dapat berasal dari seorang siswa atau sekelompok siswa. Sudah tentu, guru dituntut berketerampilan mcng.'itasi gangguan belajar dari siswa. Dalam hal ini, guru dapat mcnggunakan teknik-teknik penguatan agar ketertiban belajar terwujud.

Page 7: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

Pengelolaan pembelajaran bertujuan mencapai tujuan belajar. Peran guru dalam pembelajaran secara individual dan kelompok kecil berlaku dalam pembelajaran secara klasikal. Tekanan utama pem-belajaran adalah seluruh anggota kelas. Di samping penyusunan desain instniksional yang dibuat, maka pembelajaran kelas dapat dilakukan dengan tindakan sebagai berikut: (i) penciptaan tertib belajar di kelas, (ii) penciptaan suasana senang dalam belajar, (iii) pemusatan perhatian pada bahan ajai", dan (iv) mengikutsertakan siswa belajar aktif, (v) pengorganisasian belajar sesuai dengan kondisi siswa.Dalam pembelajaran kelas, guru dapat mengajar seorang diri atau bertindak sebagai rim pembelajar. Bila guru menjadi tirn pembelajar, maka asas tim pembelajar hams dipatuhi. Tim pembelajar perlu menyusun desain pembelajaran kelas secara baik.

BAB IIIPENUTUP

Untuk memotivasi siswa agar lebih senang belajar maka diperlukan pendekatan pembelajaran. Beberapa pendekatan pembelajaran antara lain pendekatan pembelajaran individual, pendekatan pembelajaran kelompok, dan pendekatan pembelajaran klasikal. Pendekatan pembelajaran individual lebih menitikberatkan pada pada bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing individu. Pendekatan pembelajaran kelompok lebih mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok kecil dalam proses belajar mengajar. Pendekatan pembelajaran klasikal lebih berpusat pada guru. Dengan pendekatan pembelajaran tersebut diharapkam peserta didik dapat termotivasi untuk belajar.

Page 8: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

Pendahuluan

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan

sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang

memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti

perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi

kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern

Salah satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih

baik (improvement oriented). Hal ini tentu saja menyangkut berbagai bidang, tidak terkecuali

bidang pendidikan. Komponen yang melekat pada pendidikan diantaranya adalah kurikulum, guru

dan siswa.

Dalam proses pembelajaran keberadaan guru sangatlah urgen, karena guru yang menentukan,

apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak?, bagaimana kompetensi siswa ?

Hasil studi menyebutkan bahwa meski adanya peningkatan mutu pendidikan yang cukup

menggembirakan, namum pembelajaran dan pemahaman siswa di tingkat dasar termasuk Madrasah

Ibtidaiyah pada beberapa materi pelajaran menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.

Pembelajaran di tingkat sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah cenderung text book oriented dan

kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran konsep cenderung abstrak dan

dengan metode ceramah, sehingga konsep-konsep akademik kurang bisa atau sulit dipahami.

Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berpikir

siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran bermakna, metode yang digunakan kurang

bervariasi, dan sebagai akibat motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar

cenderung menghafal dan mekanistis (Direktorat PLP, 2002)

Menurut pendapat oleh Peter Sheal (1989) sesuai dengan “Kerucut Pengalaman Belajar”

Dia menyatakan (hasil penelitian) bahwa peserta didik yang hanya mengandalkan “penglihatan”

dan “pendengaran” dalam proses pembelajarannya akan memperoleh daya serap kurang dari 50%.

Di sisi lain, dalam melaksanakan proses belajar mengajar, kurang dari 20% guru yang

menggunakan alat bantu pembelajaran. Kurang dari 30% guru yang selalu mengkaitkan materi

dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga wajar apabila evaluasi hasil belajar hasilnya belum seperti

yang di harapkan.

Dampak lain dari proses pembelajaran tersebut adalah siswa lebih sering menonton

gurunya mengajar dari pada memperhatikan guru mengajar. Sehingga guru yang “lucu” apalagi

memberi nilai “murah” akan menjadi favorit para siswa. Akankah hal seperti ini kita biarkan atau

bahkan dipertahankan? Atau kita akan mendobrak dengan langkah baru? Apa yang kita lakukan

dalam menyikapi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) itu akan menentukan siapa diri

Page 9: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

kita sebenarnya. Apakah kita termasuk penganut status quo atau menjadi agent of change? Guru

yang ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik, memang bukan sesuatu yang mudah untuk

dilakukan.

Mencermati hal tersebut di atas, perlu adanya perubahan dan pembaharuan, inovasi ataupun

gerakan perubahan mind set kearah pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya dan khususnya

tujuan pembelajaran. Pembelajaran matematika hendaknya lebih bervariasi metode maupun

strateginya guna mengoptimalkan potensi siswa. Upaya-upaya guru dalam mengatur dan

memberdayakan berbagai variabel pembelajaran, merupakan bagian penting dalam keberhasilan

siswa mencapai tujuan yang direncanakan. Karena itu pemilihan metode, strategi dan pendekatan

dalam mendesain model pembelajaran yang berguna dalam mencapai iklim PAKEM

( Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan ) adalah tuntutan yang harus diupayakan oleh

guru.

Keanekaragaman model pembelajaran yang hendak di sampaikan pada makalah ini

merupakan upaya bagaimana menyediakan berbagai alternatif dalam strategi pembelajaran yang

hendak disampaikan agar selaras dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik

peserta didik pada jenjang Sekolah Dasar (SD) atau Madrsah Ibtidaiyah (MI). Ini berarti tidak ada

model pembelajaran yang paling baik, atau model pembelajaran yang satu lebih baik dari model

pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu model pembelajaran atau pemilihan suatu model

pembelajaran akan tergantung pada tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi yang hendak

disampaikan, perkembangan peserta didik, dan juga kemampuan guru dalam mengelola dan

memberdayakan semua sumber belajar yang ada.

Dengan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP), menuntut adanya keanekaragaman

atau variasi dalam pembelajaran yang mengarah pada pada PAKEM ( Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif, Menyenangkan). Dengan demikian makalah ini diharapkan bisa sebagi acuan bagi guru

mata pelajaran matematika dalam proses pembelajaran.

MODEL DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

B. Pengertian

Istilah model pembelajaran amat dekat dengan pengertian strategi pembelajaran dan

dibedakan dari istilah strategi, pendekatan dan metode pembelajaran. Istilah model pembelajaran

mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi, metode, dan teknik. Sedangkan istilah

“strategi “ awal mulanya dikenal dalam dunia militer terutama terkait dengan perang atau dunia

olah raga, namun demikian makna tersebut meluas tidak hanya ada pada dunia militer atau

Page 10: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

olahraga saja akan tetapi bidang ekonomi, sosial, pendidikan. Menurut Ruseffendi (1980), istilah

strategi, metode, pendekatan dan teknik mendefinisikan sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran adalah separangkat kebijaksanaan yang terpilih, yang telah dikaitkan

dengan faktor yang menetukan warna atau strategi tersebut, yaitu :

a. Pemilihan materi pelajaran (guru atau siswa)

b. Penyaji materi pelajaran (perorangan atau kelompok, atau belajar mandiri)

c. Cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau sintesis, formal atau

non formal)

d. Sasaran penerima materi pelajaran ( kelompok, perorangan, heterogen, atau homogen.

2. Pendekatan Pembelajaran adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan. Misalnya memahami

suatu prinsip dengan pendekatan induktif atau deduktif.

3. Metode Pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat diterapkan pada semua

mata pelajaran, misalnya mengajar dengan ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan

terbimbing dan sebagainya.

4. Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran yang telah

disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan media pembelajaran serta

kesiapan siswa. Misalnya teknik mengajarkan perkalian dengan penjumlahan berulang.

Sedangkan Model Pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang menggambakan proses rincian dan penciptaan

situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa

(Didang : 2005)

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 203), pengertian

strategi (1) ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan

tertentu dalam dan perang damai, (2) rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai

sasaran khusus.

Soedjadi (1999 :101) menyebutkan strategi pembelajaran adalah suatu siasat melakukan kegiatan

pembelajaran yang bertujuan mengubah keadaan pembelajaran menjadi pembelajaran yang

diharapkan. Untuk dapat mengubah keadaan itu dapat ditempuh dengan berbagai pendekatan

pembelajaran. Lebih lanjut Soedjadi menyebutkan bahwa dalam satu pendekatan dapat dilakukan

Page 11: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

lebih dari satu metode dan dalam satu metode dapat digunakan lebih dari satu teknik. Secara

sederhana dapat dirunut sebagai rangkaian :

teknik metode pendekatan strategi model

Istilah “ model pembelajaran” berbeda dengan strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan

pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran meliputi suatu model pembelajaran yang luas dan

menyuluruh. Konsep model pembelajaran lahir dan berkembang dari pakar psikologi dengan

pendekatan dalam setting eksperimen yang dilakukan. Konsep model pembelajaran untuk pertama

kalinya dikembangkan oleh Bruce dan koleganya (Joyce, Weil dan Showers, 1992)

Lebih lanjut Ismail (2003) menyatakan istilah Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus

yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu yaitu :

1. rasional teoritik yang logis disusun oleh perancangnya,

2. tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

3. tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil

dan

4. lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

Berbedanya pengertian antara model, strategi, pendekatan dan metode serta teknik diharapkan

guru mata pelajaran umumnya dan khususnya matematika mampu memilih model dan

mempunyai strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi dan standar kompetensi serta

kompetensi dasar dalam standar isi.

C. Pemilihan Model Pembelajaran Sebagai Bentuk Implementasi Strategi Pembelajaran.

Dalam pembelajaran guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang

sesuai dengan materi yang diajarkan. Dimana dalam pemilihan Model pembelajaran meliputi

pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Misalnya pada model

pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan

suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru sedang menerapkan model

pembelajaran tersebut, seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur

pemecahan masalah dan berpikir kritis. Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh

teori belajar konstruktivis. Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan permasalahan

nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerjasama diantara siswa-siswa. Dalam model

pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan rencana pemecahan masalah menjadi tahap-

Page 12: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

tahap kegiatan; guru memberi contoh mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang

dibutuhkan supaya tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan. Guru menciptakan suasana kelas yang

fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh siswa.

Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan

pembelajarannya, sintaks (pola urutannya) dan sifat lingkungan belajarnya. Sebagai contoh

pengklasifikasian berdasarkan tujuan adalah pembelajaran langsung, suatu model pembelajaran

yang baik untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar seperti tabel perkalian atau untuk

topik-topik yang banyak berkaitan dengan penggunaan alat. Akan tetapi ini tidak sesuai bila

digunakan untuk mengajarkan konsep-konsep matematika tingkat tinggi.

Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran adalah pola yang

menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan

serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajaran tertentu

menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan oleh guru atau siswa.

Sintaks (pola urutan) dari bermacam-macam model pembelajaran memiliki komponen-komponen

yang sama. Contoh, setiap model pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan

memotivasi siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri

dengan tahap menutup pelajaran, didalamnya meliputi kegiatan merangkum pokok-pokok

pelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.

Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan

belajar yang sedikit berbeda. Misalnya, model pembelajaran kooperatif memerlukan lingkungan

belajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan kursi yang mudah dipindahkan. Pada model

pembelajaran diskusi para siswa duduk dibangku yang disusun secara melingkar atau seperti tapal

kuda. Sedangkan model pembelajaran langsung siswa duduk berhadap-hadapan dengan guru.

Pada model pembelajaran kooperatif siswa perlu berkomunikasi satu sama lain, sedangkan pada

model pembelajaran langsung siswa harus tenang dan memperhatikan guru.

Pemilihan model dan metode pembelajaran menyangkut strategi dalam

pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah perencanaan dan tindakan yang tepat dan cermat

mengenai kegiatan pembelajaran agar kompetensi dasar dan indikator pembelajarannya dapat

tercapai. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan,

potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal

antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Di madrasah, tindakan pembelajaran ini

dilakukan nara sumber (guru) terhadap peserta didiknya (siswa). Jadi, pada prinsipnya strategi

Page 13: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

pembelajaran sangat terkait dengan pemilihan model dan metode pembelajaran yang dilakukan

guru dalam menyampaikan materi bahan ajar kepada para siswanya.

Pada saat ini banyak dikembangkan model-model pembelajaran. Menurut penemunya,

model pembelajaran temuannya tersebut dipandang paling tepat diantara model pembelajaran yang

lain. Untuk menyikapi hal tersebut diatas, maka perlu kita sepakati hal-hal sebagai berikut :

1. Siswa Pendidikan Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah banyak yang masih berada dalam tahap

berpikir konkret. Model dan metode apapun yang diterapkan, pemanfaatan alat peraga masih

diperlukan dalam menjelaskan beberapa konsep matematika.

2. Kita tidak perlu mendewakan salah satu model pembelajaran yang ada. Setiap model

pembelajaran pasti memiliki kelemahan dan kekuatan.

3. Kita dapat memilih salah satu model pembelajaran yang kita anggap sesuai dengan materi

pembelajaran kita; dan jika perlu kita dapat menggabungkan beberapa model pembelajaran.

4. Model apa pun yang kita terapkan, jika kita kurang menguasai meteri dan tidak disenangi para

siswa, maka hasil pembelajaran menjadi tidak efektif.

5. Oleh kerena itu komitmen kita adalah sebagai berikut :

a. Kita perlu menguasai materi yang harus kita ajarkan, dapat mengajarkannya, dan terampil

dalam menggunakan alat peraga.

b. Kita berniat untuk memberikan yang kita punyai kepada para siswa dengan sepenuh hati,

hangat, ramah, antusias, dan bertanggung jawab.

c. Menjaga agar para siswa “mencintai” kita, menyenangi materi yang kta ajarkan, dengan

tetap menjaga kredibilitas dan wibawa kita sebagai guru dapat mengembangkan model

pembelajaran sendiri. Anggaplah kita sedang melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.

Model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh para guru sangat beragam. Model pembelajaran

adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau

kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat di capai dengan lebih efektif dan

efisien.

D. Macam-Macam Model Pembelajaran

1. Pembelajaran mencari dan bermakna

2. Pembelajaran terpadu

3. Pembelajaran kooperatif

4. Pembelajaran Picture and Picture

Page 14: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

5. Pembelajaran cooperative integrated Reading and composition (CIRC)

6. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

7. Model Penemuan Terbimbing

8. Model Pembelajaran Langsung

9. Model Missouri Mathematics Project (MMP)

10. Model Pmbelajarn Problem solving

11. Model Pmbelajarn Problem posing

12. Pembelajaran kontekstual.

Langkah-langkah pada Madel model Pembelajaran

1. Model Pembelajaran LangsungSintaknya :

No. Langkah-langkah Peran Guru1

2

3

4

5

Menjelaskan tujuan pembela-jaran dan mempersiapkan siswa

Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan

Membimbing pelatihan

Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik

Memberikan kesempatan untuk pelatihan dan penerapan

Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pembelajaran, pentingnya pelajaran dan memotivasi siswa

Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau memberi informasi tahap demi tahap

Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal

Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan memberikan umpan balik

Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, khusus penerapan pada situasi kompleks dalam kehidupan sehari-hari.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberi motivasi siswa agar dapat belajar

Page 15: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

dengan aktif dan kreatif

2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara demonstrasikan atau lewat bahan bacaan

3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas-tugas

5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari dan juga terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok

6 Memberi penghar-gaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok

3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

1 Langkah 1 Guru menyampaikan materi pembelajaran ke siswa secara klasikal (paling sering menggunakan model pembelajaran langsung,

2 Langkah 2 Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa yang heterogen, baik dari segi kemampuan, agama, jenis kelamin, atau lainnya).

3 Langkah 3 Dilanjutkan diskusi kelompok untuk penguatan materi (saling bantu membantu untuk memperdalam materi yang sudah diberikan)

4 Langkah 4 Guru memberikan tes individual, masing-masing mengerjakan tes tanpa boleh saling bantu membantu diantara anggota kelompok.

5 Langkah 5 Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan individual dari skor dasar ke skor kuis (cara penilaian akan dijelaskan di akhir bab ini)

4. Model pembelajaran Kooperatif tipe jigsawa. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (disebut dengan kelompok asal, setiap

kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa dengan kemampuan yang heterogen). Setiap anggota

Page 16: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

kelompok nantinya diberi tugas untuk memilih dan mempelajari materi yang telah disiapkan

oleh guru (misal ada 5 materi/topik).

b. Di kelompok asal, setelah masing-masing siswa menentukan pilihannya , mereka langsung

membentuk kelompok ahli berdasarkan materi yang dipilih. Ilustrasinya adalah sebagai

berikut:

c. Setelah setiap kelompok ahli mempelajari (berdiskusi) tentang materinya masing-masing, setiap anggota dalam kelompok ahli kembali lagi ke kelompok asal untuk menjelaskan/menularkan apa-apa yang telah mereka pelajari/diskusikan di kelompok ahli. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:

d. Dalam tipe ini peran guru lebih banyak sebagai fasilitator, yaitu memfasilitasi agar pelaksanaan

kegiatan diskusi dalam kelompok ahli maupun penularan dalam kelompok asal berjalan secara

- Misal 1 kelas: 40 anak- Ada 5 topik yang akan

dipelajari- Kelompok asal ( 40:5 = 8 kel.)

Kelompok Asal

Kelompok Asal

Kelompok AhliMateri A Materi B Materi C Materi D Materi E

Kelompok Asal

Kelompok AhliMateri A Materi B Materi C Materi D Materi E

Page 17: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

efektif dan optimal.

e. Setelah masing-masing anggota dalam kelompok asal selesai menyampaikan apa yang

dipelajari sewaktu dalam kelompok ahli, guru memberikan soal/kuis pada seluruh siswa. Soal

harus dikerjakan secara individual.

f. Nilai dari pengerjaan kuis individual digunakan sebagai dasar pemberian nilai penghargaan

untuk masing-masing kelompok. Teknik penilaian/penghargaan akan dijelaskan tersendiri di

akhir bab pembelajaran kooperatif ini.

4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe think Pair and Share

• Guru mengajarkan materi seperti biasa, alat peraga disarankan .

• Dengan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.

• Guru membrikan soal yg dikerjakan siswa berdasar persyaratan soal sebagai problem.

• Siswa di pandu guru menyelesaikan soal.

• Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya

• Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan

menambah materi yang belum diuangkapkan para siswa

• Guru memberi kesimpulan

• Penutup

5. Langkah-langkah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) yaitu : Langkah pertama : Review

dengan cara mengulah ulang mata pelajaran yang lalu,

membahas tugas yang diberikan /pekerjaan rumah.

Langkah kedua :Pengembangan

penyajian ide baru atau perluasan konsep matematika yang terdahulu

penjelasan tentang diskusi, demonstrasi, dengan contoh kongkret yang sifatnya piktoral

dan simbolik.

Langkah ketiga : Latihan Terkontrol

siswa merespon soal

guru mengamati

belajarnya kooperatf

Langkah keempat : Seatwork

siswa bekerja sendiri untuk latihan atau perluasan konsep

Page 18: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

Langkah kelima : Pekerjaan Rumah

Tugas membuat pekerjaan rumah.

6. Langkah-langkah model pembelajaran Penemuan Terbimbing

Langkah yang ditempuh oleh guru dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :

Merumuskan masalah yang diberikan kepada siswa dengan data secukupnya. Perumusan harus

jelas, hindari pernyataan yang menimbulkan salah tafsir sehingga arah yang di tempuh siswa

tidak salah.

Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis

data tersebut. Bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang di perlukan. Bimbingan sebaiknya

mengarah siswa untuk melangkah ke arah yang hendak dituju, melalui pertanyaan-pertanyaan,

atau lembar kerja siswa (work sheet).

Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasi analisis yang dilakukan

Konjektur yang telah dibuat siswa, diperiksa oleh guru. Hal ini digunakan untuk meyakinkan

kebenaran prakiraan siswa, sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai.

Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur teresbut, maka verbalisasi

konjektur sebaiknya diserahkan kepada siswa untuk menyusunnya.

Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal

tambahan.

7. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Fase Indikator Kegiatan Guru

1 Orientasi siswa kepada

masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik

yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat aktif dan kreatif

dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya

2 Mengorganisasikan

siswa untuk belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan

tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut

Page 19: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

3 Membimbing

penyelidikan individual

maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

penjelasan dan pemecahan masalah

4 Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan

membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya

5 Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka

gunakan

8. Langkah-langkah Model pembelajaran Problem posing

Prinsipnya:mewajibkn siswa unt mengjukn soal sndiri melalui belajar soal scr mandiri.

Sintaknya

a. guru menjelaskan materi pelajaran, alat peraga disarankan.

b. .memberikn latihan soal secukupnya.

c. siswa mengajukan soal yang menantang,& dapat menyelesaikan. Bisa secara kelompok.

d. pertemuan berikutnya, guru menyuruh siswa menyajikan soal temuan di depan kelas.

e. guru memberikan tugas rumah secara individual

9.. Langkah-langkah Model pembelajaran TGT

• Beri informasi secara klasikal

• Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa (kemampuan siswa heterogen)

• Diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang dikaitkan dengan kuis/latihan yang

telah diberikan (mempelajari kembali)

• Permainan/turnamen (dalam setiap kelompok diwakili satu orang)

• Beri soal untuk dilombakan

• Beri penghargaan pada kelompok yang wakilnya dapat maju terus sampai dengan ketentuan

yang telah ditetapkan.

10. Langkah Model Pembelajaran Problem Solving

syarat (siswa)

Page 20: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

a. Memlki prasyarat untk mngrjakn soal tsb.

b. Belum tahu cara pmchan soal tsb.

c. Soal terjangkau

d. Siswa mau dan berkehendak untk menyelesaikan soal tsb

Langkah guru

a. Guru mengjarkn materi seperti biasa, alat peraga disarankan .

b. Dngan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.

c. Guru membrikn soal yg dikerjakan siswa brdsar persyaratan soal sbgai problem.

d. Siswa di pandu guru menyelesaikan soal.

11. Komponen Model Pembelajaran Kontekstual

1. Konstruktivisme

• Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan

awal

• Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima

pengetahuan

2. Inquiri (menemukan)

• Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman

• Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis

3.Questioning (bertanya)

• Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa

• Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry

4. Learning Community (masyarakat belajar)

• Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar

• Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri

• Tukar pengalaman

• Berbagi ide

Page 21: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

5. Modeling (pemodelan)

• Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan

belajar

• Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya

6. Authentic Assesment (penilaian yang sebenarnya)

• Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa

• Penilaian produk (kinerja)

• Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual

7. Reflection (refleksi)

• Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari

• Mencatat apa yang telah dipelajari

• Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok

12. Langkah Model Pembelajaran Example Non Example

CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KD

Langkah-langkah :

1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran

2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP

3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk

memperhatikan/menganalisa gambar

4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat

pada kertas

5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya

6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang

ingin dicapai

7. Kesimpulan

Page 22: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

13. Langkah Model Pembelajaran Role Playing

Langkah-langkah :

1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan

2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kbm

3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai

5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah

dipersiapkan

6. Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan

mengamati skenario yang sedang diperagakan

7. Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk

membahas

8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya

9. Guru memberikan kesimpulan secara umum

10. Evaluasi

11. Penutup

14. Langkah Model Pembelajaran Group Investigation

Langkah-langkah :

1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen

2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok

3. Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat tugas

satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain

4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan

5. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok

6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan

7. Evaluasi

Page 23: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

8. Penutup

15. Langkah Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Langkah-langkah :

1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen

2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran

3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan

terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas

4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok

5. Guru membuat kesimpulan bersama

6. Penutup

Referensi:

• Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

• Ismail. (2003). Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran), Modul Diklat Terintegrasi

Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktorat PLP.

• Rahmadi Widdiharto. (2006). Model-model Pembelajaran Matematika. Makalah diklat guru

pengembang matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika.

• Slavin (1994). Cooperative Learning, Theory, Research, and Practice (Second Edition).

Page 24: 70377108 Makalah Pendekatan Dan Model Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak

atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang

merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang

sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,

menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran

dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,

pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)

pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada

siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan

pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru

(teacher centered approach).