7. pengertian logika

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam bahasa sehari-hari kita sering mendengar ungkapan seperti : alasannya tidak logis, argumentasinya logis, kabar itu tidak logis. Yang dimaksud dengan logis adalah masuk akal dan tidak logis adalah sebaliknya. Ilmu kita pelajari karena manfaat yang hendak kita ambil, lalu apakah manfaat yang didapat dengan mempelajari logika? Bahwa keseluruhan informasi keilmuan merupakan suatu sistem yang bersifat logis, karena itu science tidak mungkin melepaskan kepentingannya terhadap logika. Sebagai suatu ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah, logika lahir dari pemikir-pemikir Yunani yaitu Aristoteles, Theoprostus dan Kaum Stoa. Dalam perkembangannya, logika telah menarik minat dan dipelajari secara luas oleh para filosof. Logika juga menarik minat filosof-filosof muslim sehingga menjadi pembahasan yang menarik dalam masalah agama. Logika tidak mempelajari cara berpikir dari semua ragamnya, tetapi pemikiran dalam bentuk yang paling sehat dan praktis. Logika menyelidiki, 1

Upload: anisarahma718

Post on 19-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengertian Logika

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam bahasa sehari-hari kita sering mendengar ungkapan seperti : alasannya tidak logis, argumentasinya logis, kabar itu tidak logis. Yang dimaksud dengan logis adalah masuk akal dan tidak logis adalah sebaliknya.Ilmu kita pelajari karena manfaat yang hendak kita ambil, lalu apakah manfaat yang didapat dengan mempelajari logika? Bahwa keseluruhan informasi keilmuan merupakan suatu sistem yang bersifat logis, karena itu science tidak mungkin melepaskan kepentingannya terhadap logika. Sebagai suatu ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah, logika lahir dari pemikir-pemikir Yunani yaitu Aristoteles, Theoprostus dan Kaum Stoa. Dalam perkembangannya, logika telah menarik minat dan dipelajari secara luas oleh para filosof. Logika juga menarik minat filosof-filosof muslim sehingga menjadi pembahasan yang menarik dalam masalah agama. Logika tidak mempelajari cara berpikir dari semua ragamnya, tetapi pemikiran dalam bentuk yang paling sehat dan praktis. Logika menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan mendapatkan kebenaran, terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan. Logika merumuskan serta menerapkan hukum-hukum dan patokan-patokan yang harus ditaati agar manusia dapat berpikir benar, efisien dan teratur. Banyak permasalah dihadapan kita yang dapat kita cari solusinya dengan cara menggunakan logika. Tetapi tidak semua masalah dapat kita selesaikan dengan menggunakan logika. Apaka sah jika semua permasalahan dalam hidup ini kita selesaikan dengan menggunakan logika?Dengan demikian kami menggangkat logika sebagai bahan bahasan dalam makalah ini. Dengan harapan mampu menjadi bahan bacaan yang menarik dan mengandung daya positif.

B. TujuanSetelah mempelajari ilmu filsafat dan logika mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pengertian logika dan mahasiswa mengetahui tentang pengertian logika menurut para ahli. Sehingga mahasiswa menganggap ilmu logika itu dekat dan berada dalam kehidupan kita sehari-hari. Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini juga untuk memenuhi salah satu dari kewajiban mata kuliah Filsafat dan Logika serta merupakan bentuk langsung tanggung jawab kelompok pada tugas yang diberikan.

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian logikaLogika berasal dari kata Yunani Kuno yaitu (Logos) yang artinya hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.Secara singkat, logika berarti ilmu, kecakapan atau alat untuk berpikir lurus. Sebagai ilmu, logika disebut sebagai logika Epiteme (Latin: logika scientia) yaitu logika adalah sepenuhnya suatu jenis pengetahuan rasional atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir lurus, tepat dan teratur.Ilmu disini mengacu pada kecakapan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan kedalam tindakan.Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal. Oleh karena itu logika terkait erat dengan hal-hal seperti pengertian, putusan, penyimpulan, silogisme. Logika sebagai ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Penalaran adalah proses pemikiran manusia yang berusaha tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari pernyataan lain yang telah diketahui (Premis) yang nanti akan diturunkan kesimpulan. Logika juga merupakan suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek, hal ini yang menyebabkan logika disebut dengan filsafat yang praktis. Dalam proses pemikiran, terjadi pertimbamgan, menguraikan, membandingkan dan menghubungkan pengertian yang satu dengan yang lain. Penyelidikan logika tidak dilakukan dengan sembarang berpikir. Logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan atau ketepatannya. Suatu pemikiran logika akan disebut lurus apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum serta aturan yang sudah ditetapkan dalam logika. Dari semua hal yang telah dijelaskan tersebut dapat menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pedoman atau pegangan untuk berpikir. Berdasar dari pengertian logika yang diuraikan di atas, dapat dikatakan bahwa logika merupakan cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, mengembangkan, dan membahas asas-asas, aturan-aturan formal, prosedur-prosedur, serta kriteria yang benar bagi penalaran dan penyimpulan demi pencapaian kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Di samping itu, logika juga sebagai sarana ilmu, seperti halnya dengan matematika dan statistika, karena semua ilmu harus didukung oleh penalaran logis dan sistematis yang merupakan salah satu syarat sifat ilmiah. Dengan demikian logika berfungsi sebagai dasar filsafat dan juga sebagai sarana ilmu pengetahuan lainnya. Logika dapat dibagi dalam dua cabang pokok yaitu logika deduktif dan logika induktif. Logika deduktif atau yang kadang disebut penalaran deduktif adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argument deduktif. Argument dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari permis-permisnya. Argument deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argument deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari permis-permisnya. Logika induktif yaitu penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat khusus. Contoh argument deduktif :1. Setiap mamalia punya sebuah jantung2. Semua kuda adalah mamalia3. Setiap kuda punya sebuah jantungContoh argument deduktif lainnya:1. Kambing mempunyai mata 2. Gajah mempunyai mata 3. Kucing memepunyai mata 4. Burung memepunyai mata Dari kenyataan-kenyataan ini dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum yakni semua binatang itu mempunyai mata.Logika induktif atau yang kadang disebut penalaran induktif yakini penalaran yang berangkat dari serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum. Logika deduktif adalah cara berpikir dimana penarikan kesimpulan yang bersifat khusus dan kasus yang bersifat umum. Contoh argument induktif :1. Kuda sumba punya sebuah jantung2. Kuda australia punya sebuah jantung3. Kuda amerika punya sebuah jantung4. Kuda inggris punya sebuah jantung5. 6. semua kuda punya sebuah jantungContoh argument induktif lainnya:Semua logam di panasi memuai, seng termasuk logam, jadi seng dipanasi pasti memuai.Dalam contoh tersebut semua logam dipanasi memuai adalah pernyataan yang bersifat umum, jadi kesimpulannya semua logam termasuk seng jika di panasi pasti memuai.Objek material logika sendiri adalah berpikir. Yang dimaksud berpikir disini adalah kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dengan berpikir, manusia mengolah dan mengerjakannya ia dapat memperoleh kebenaran. Pengolahan dan pengerjaan ini terjadi dengan mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan, serta menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya, tetapi bukan sembarangan berpikir yang disebut dalam logika. Dalam logika berpikir dipandang dalam sudut keseluruhan dan ketepatannya karena berpikir lurus dan tepat merupakan objek formal logika. Suatu pemikiran disebut lurus dan tepat apabila pemikiran tersebut sesuai dengan hukum-hukum serta aturan-aturan yang sudah ditetapkan dalam logika.

B. Logika Menurut Para AhliDewasa ini bidang penalaran logika telah banyak mendapat perhatian dari para pakar. Diantara sekian banyak pakar itu adalah sebagai berikut:a. William Alston mendefinisikan logika sebagai Logic is the study of inference, more precisely the attempt to devise criteria for separating valid from invalid inferencesw (logika adalah studi tentang penyimpulan, secara lebih cermat usaha untuk menetapkan ukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan yang sah dan yang tidak sah)b. Alfred Cryril Ewing mengatakan: Study of the different kinds of propositions and the relations between them which justify inference (studi tentang jenis-jenis keterangan yang berbeda dan hubungan di antara mereka yang meembenarkan penyimpulan).c. Sheldon Lachman mengemukakan: Logic is the systematic discipline concerned with the organization and development of the formal rules, the normative prosedures and the criteria of valid inference (logika adalah cabang ilmu yang sistematis mengenai penyusunan dan pengemebangan dari aturan formal, prosedur normatif, dan ukuran-ukuran bagi penyimpulan yang sah)d. Aristoteles : logika adalah ajaran tentang berpikir yang secara ilmiah membicarakan bentuk pikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang menguasai pikiran.e. Sumaryono Logika adalah ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk berpikir lurus f. Jan Hendrik Rapar Logika adalah cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, mengembangkan, dan membahas asas-asas, aturan-aturan formal, prosedur-prosedur serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan demi mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasionalg. Louis O. Kattsoff mengatakan Logika ialah ilmu pengetahuan mengenai penyimpulan yang lurus. Ilmu pengetahuan ini menguraikan tentang aturan-aturan serta cara-cara untuk mencapai kesimpulan, setelah didahului oleh suatu prangkat premise.h. Bakhtiar mengatakan Logika adalah sarana untuk berpikir sistematik, valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu, berpikir logis adalah berpikir sesuai dengan aturan-aturan berpikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar daripada satu

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanLogika berasal dari perkataan Yunani yaitu logike (kata sifat) dan logos (kata benda), yang berarti pikiran atau perkataan sebagai pernyataan dari pikiran, alasan atau uraian. Logika merupakan cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, mengembangkan, dan membahas asas-asas, aturan-aturan formal, prosedur-prosedur, serta kriteria yang benar bagi penalaran dan penyimpulan demi pencapaian kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Logika dapat dibagi dalam dua cabang pokok yaitu logika deduktif dan logika induktif.

B. SaranDengan mengetahui definisi dari filsafat mahasiswa keperawatan diharapkan lebih berpikir logis, kritis dan empiris dalam melakukan perawatan kepada pasien dan dapat menerapkannya dalam lingkungan masyarakat terkhusus lingkungan kesehatan.

1

7