lak:zialt -...
TRANSCRIPT
M. DIN SYAMSUDDIN 0 ABDUL MU'TI 0 SUDARNOTO ABDUL HAKIM Q EDI AMIN
SYAIFUL BAKHRI 0 MA'MUN MUROD AL-BARBASY -0 Mh ZAELANI TAMMAKA
IU RUSLIANA «) BIYANTO 0 WACHID RIDWAN 0 MUKHAER PAKKANNA
BENNI SETIAWAN IMAM PRIHADIYOKO -0 FAOZAN AMAR RITA PRANAWATI
MIQDAD HUSEIN 0 AZRUL TANJUNG SUTIA BUDI 0 ABD ROHIM GHAZALI
'lak:ZialtMuhammadi
untukKH. A. Hasyim Muz
Dipersembahkan untuk
ALM. KH. A. HASYIM MUZADI
ak~i hMuhammadiyah
untukKH. A. Hasyim Muzadi
M. DIN SYAMSUDDIN £~ ABDUL MU'TI !:t SUDARNOTO ABDUL HAKIM Q EOI AMINSYAIFUL BAKHRI!.~ MA'MUN MUROD AL·BARBASY (X Mh ZAELANI TAMMAKA
IU RUSLIANA ::~ BIYANTO e· WACHID RIDWAN (; MUKHAER PAKKANNABENNI SETIAWAN" IMAM PRIHADIYOKO ';i FAOZAN AMAR t; RITA PRANAWATI
MIQDAD HUSEIN ~ AZRUL TANJUNG t.', SUTIA BUDI CABO ROHIM GHAZALI
ptnerbft media boca
AHMAD DAHLANSchool of Economics
W\...........stie3d..ac.id
q4k~l41aMuhammadiyah
tfH~Mk -
KH. A. Hasyim Muzadi
Copyright © 2017 Penerbit Media BacaAll rights reserved
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang mereproduksi atau memperbanyak seluruh maupunsebagian dari buku ini dalam bentuk atau cara apa pun
tanpa izin tertulis dari penerbit.
Penyunting: Abd. Rohim GhazaliPenyelaras Aksara: Dinan Hasbudin
Desainer buku: [email protected]
ISBN: 978-602-60378_4_8Cetakan I: April 2017
\ iI
Diterbitkan oleh:
1ft)pene,blt media boca
PT. Mediabaca MandiriJI. Ir. H. Juanda No 101 Ciput t T.. . a Imur, Tangerang Selatan 15412
Bekerja sarna dengan:
AHMAD DAHLANSchool of Economics
WWw.stiead.ac.id
JI. Ciputat Raya No. 77Cireundeu, Ciputat Timur.
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 15419
WWw.stiead.ac.id
JI. KH. Ahmad Dahlan,Cireundeu, Ciputat Timur,Jakarta Selatan, DKI Jakarta [email protected]
lSI BUKU
Pertanggungjawaban Editor-ix
1. KH. Hasyim Muzadi, Pendamba KerukunanMuhammadiyah-NU*-l
• M. DIN SYAMSUDDIN
2. Mimpi-Mimpi KH Hasyim Muzadi-19• ABDUL MU'TI
3. KH. Hasyim Muzadi: Menembus Batas-25• SUDARNOTO ABDUL HAKIM
4. Hasyim Muzadi dan Bediuzzaman SaidNursi dalam Membangun Islam RahmatanLiI'alamin-33
• EDI AMIN
5. Filosof yang Mencerahkan--45• SYAIFUL BAKHRI
6. KH. Hasyim Muzadi Yang Saya Kenal--49• MA'MUN MUROD AL-BARBASY
7. Hasyim Muzadi di Antara Dua Gus-67• Mh ZAELANI TAMMAKA
8. Penarik Lokomotif Intelektual MuslimTradisional-75
• IU RUSLIANA
9. Pemberantasan Korupsi Warisan Kiai HasyimBuya Syafii-85
• BIYANTO
vii
lSI BUKU
10. Kiai yang Teguh Melawan Stigma Umat IslamTeroris-95
• WACHID RIDWAN
11. Toleransi Agama (Ekonomi) Kiai Hasyim-ll1• MUKHAER PAKKANNA
12. Perekat Muhammadiyah-NU_123• BENNI SETIAWAN
13. Jangan Membendung Air-129• IMAM PRIHADIYOKO
14. Kiai Hasyim dan Baitul Muslimin-137• FAOZAN AMAR
15. Pesan Kiai Hasyim untuk Perempuan-145• RITA PRANAWATI
16. Sepasang Sandal KH. Hasyim Muzadi-153• MIQDAD HUSEIN
17. Tak Mau Jadi Penunggu Gardu-161• AZRUL TANJUNG
18. Humor Kiai Hasyim Muzadi-169• ABDUL MU'TI
19. Kiai Hasyim: Menyejukkan, Menenteramkan,Menggembirakan_l77
• SUTIA BUDI
20. KH. Hasyim Muzadi dalam Kenangan (aktivis)MUhammadiyah -197
• ABO ROHIM GHAZAu
Indeks-203
Tentang Para Penulis-21l
viii
3KH. HASYIM MUZADI:
MENEMBUS BATAS
SUDARNOTO ABDUL HAKIM
Kiai Hasyim memang formal adalah NU tapisubstansi sikap dan pandangannya terutama terkaitdengan pentingnya pemanfaatan alat-alat moderndalam memahami kehidupan bersesuaian denganMuhammadiyah.
TIDAK seperti kebanyakan tokoh atau ulama kunci
Nahdlatul Ulama (NU) lainnya, KH Hasyim Muzadi
(KHM) tidak berakar dari pondok pesantren tradisional
salafiyah. Juga tidak bersentuhan dengan Haramain
atau pusat-pusat studi Islam di negara-negara Muslim
lainnya di mana banyak orang Indonesia bermukim
dalam waktu yang panjang untuk tataqquh tid din.
Itu memang fenomena sebelum abad ke 19 yang
kemudian melahirkan banyak ulama besar nusantara
25
SUDARNOTO ABDUL HAKIM
seperti KH Hasyim Asy'ari yang kemudian menjadi the
founding father NU dan KH Ahmad Dahlan the founding
father Muhammadiyah dan masih banyak lagi.
Akar intelektual Islam KHM adalah Pesantren
MOdern Gontor dan lAIN. Selebihnya, persentuhannya
dengan NU sehingga berhasil menjadi orang nomor
satu di jam'iyyah NU dimulai sejak dari lingkungan
keluarga dan aktivitasnya di Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMn). Jadi, KHM sebetulnya sepanjang
bacaan penulis tidak termasuk darah biru NU; dia
pinggiran. Akan tetapi justru ini yang menarik karena
KHM berhasil menembus batas-batas kelaziman.
Dalam tradisi pesantren lama, seperti yang
misalnya diurai oleh Martin van Bruinessen, silsilah atau
sanad intelektual dan tradisi keagamaan itu sangatlah
penting. Ini misalnya terkait dengan Kitab-kitab kuning
rujukan yang harus dikuasai dan diwariskan terus
menerus dalam bidang kalam, fikih, dan tasawuf.
Logika sanad ini sangatlah penting dalam tradisi
yang dikembangkan di pondok-pondok pesantren
tradisional yang berkembang di nusantara dan dipimpin
oleh para kiai NU SUpaya mU'tabarah. Ini nampak juga
dalam tradisi tarekat. Maksudnya, pondok pesantren
itu, seperti yang dilukiskan oleh Martin, terkait kuat
dengan kitab kuning, tarekat, dan ini kuat mewarnai
KH. HASYIM MUZAOI: MENEMBUS BAlAS
tradisi intelektual dan keislaman di lingkungan NU.
Seorang yang mendirikan pondok pesantren
sebetulnya setelah memperoleh izin dan kebolehan
(ijazah) dari Sang Kiai mentornya karena pesantren
yang didirikan haruslah merupakan jaringan dari sanad
atau silsilah intelektual, tradisi keislaman dan tarekat
yang mu'tabarah.
KHM tidak berasal dari pusaran itu. Pondok
Pesantren Gontor adalah pesantren modern dalam
pengertian mengadopsi logika modern dalam
mengelola dan mengembangkan pendidikan Islam.
Kurikulum yang sangat berbeda dibandingkan dengan
pesantren-pesantren tradisional lain pada umumnya,
kecenderungan sikap kritisisme yang dibangun,
dan budaya egalitarianisme yang relatif menonjol
misalnya di Gontor menjadi ciri yang sangat khas yang
membedakan dengan pondok pesantren tradisional
lainnya dan ini sangat berpengaruh terhadap KHM.
Ditambah dengan pengalaman dan pengembaraan
intelektual Islamnya selama di IAIN, membawa KHM
ke sebuah lingkungan Islam yang sangat khas di mana
nuansa Islam dan modernitas terintegrasi.
Baik pesantren Modern Gontor maupun lAIN,
dua-duanya merupakan produk sejarah modern di
mana banyak elemen baru dalam pengertian antara
27
SUDARNOTO ABDUL HAKIM
lain akomodasi cara pandang dan teknik-teknik Barat
dalam mengelola kehidupan termasuk pendidikan.
Modernisasi pendidikan Islam di Indonesia memang
terjadi seiring dengan berbagai perubahan dalam
berbagai sektor kehidupan. Di era seperti inilah KHMmuncul.
Bisa dipahami jika dalam salah satu tulisannya KHM
pernah membuat catatan penting tentang pesantren
terutama yang ada dan berkembang di lingkungan NU.
Intinya, menurut KHM pondok pesantren NU harus
bersedia membuka diri dan menerima perubahan
supaya Islam bisa jauh lebih fungsional bagi kehidupan
dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
problem serta membangun kehidupan ke depan,
sebagaimana yang ditawarkan oleh kelompok modernis
atau progresif (Muhammadiyah maksudnya).
Itu artinya, sikap kritisisme dan egaliter, misalnya,
harus dibangun sebagai basis tradisi intelektual dan
keagamaan di Iingkungan pondok pesantren. Ini sama
saja artinya bahwa KHM menganjurkan untuk dilakukan
perubahan, ijtihad atau modernisasi mendasar pondok
pesantren, ide yang sebetulnya juga menjadi perhatianpenting pemerintah Orde Baru.
Feodalisme harus digantikan dengan suasana yanglebih terbuka, cair dan demokratis. Cara pandang/
28
KH HASYIM MUZADI: MENEMBUS BAlAS
metodologi dan aspek-aspek epistemologi dalam sistem
keilmuan atau tradisi intelektual pondok pesantrenjuga
harus dikembangkan.
Karena itu, prinsip-prinsip integrasi keilmuan antara
apa yang disebut dengan Ilmu-ilmu Keislaman dengan
Ifmu-ilmu Umum positivistik harus menjadi langkah
penting. Pesantren at Hikmah yang dibangun dan
dipimpin oleh KHM, misalnya, adalah proyek penting
dari obsesi modernisasi di bidang pendidikan ini.
Cara berpikir seperti inilah yang besar kemungkinan
membuat KHM dekat dengan Muhammadiyah. KHM
memang formal adalah NU tapi substansi sikap dan
pandangannya terutama terkait dengan pentingnya
pemanfaatan alat-alat modern dalam memahami
kehidupan bersesuaian dengan Muhammadiyah. Tak
heran kalau suatu saat sambil berkelakar dia menyatakan
siap dipilih jadi ketua umum Muhammadiyah.
Ini juga bagian suksesnya menembus batas. Batas
atau sekat yang dalam banyak hal sering menimbulkan
spirit kelompokisme atau fanatisisme yang sudah
dipastikan tidak akan memberikan manfaat apa-apa
terutama untuk kepentingan yangjauh lebih besar yaitu
kebangsaan atau Keindonesiaan. Justru ukhwah harus
dibangun dan diperkokoh di antara kekuatan-kekuatan
atau elemen bangsa untuk merawat, menjaga dan
29
SUDARNOTO ABDUL HAKIM
membangun bangsa.
Tidak ada alasan untuk membangun dan bertahan
dalam fanatisme kelompok apalagi berbenturan antara
satu kelompok dengan kelompok lainnya atas nama
apa pun; perbedaan agama, keyakinan, ideologi,
partai, bangsa tidaklah menjadi alasan untuk tidak bisa
bertemu, kerja sama, dan saling sharing.
Integrasi nasional harus dibangun dan diperkuat
untuk kemanusiaan dan kebangsaan. Harus ada titik
temu diantara berbagai perbedaan yang ada yaitu
menggali kesamaan-kesamaan dalam pengertiannya
yang luas ketimbang menyempitkan diri.
Bahkan tidak saja paham kebangsaan yang diberi
perhatian oleh KHM. Meyakini misi kerahmatan Islam,
maka KHM juga sangatlah serius memikirkan dan
berkontribusi di berbagai forum internasional untuk
mengembangkan dan menebarkan pemahaman bahwa
Islam adalah agama yang akan memberikan rahmat
bagi alam semesta (rahmatan lii alamin).
Karena itu, KHM menyediakan diri untuk melakukan
perjalanan berdialog dengan berbagai kelompok yang
berbeda baik agama, ideologi, dan bangsa. Peran
peran diplomatik bersama koleganya, antara lain Din
Syamsuddin, dimainkan sekaligus untuk menegaskan
bahwa Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di
30
KH HASYIM MUZADI: MEN EM BUS BATAS
dunia sangatlah berkomitmen untuk menciptakan
perdamaian, melawan gerakan dan ideologi apa pun
yang merusak kemanusiaan.
Di samping itu KHM ingin menegaskan kepada
masyarakat dunia bahwa tindakan-tindakan kekerasan
atau terorisme yang dilakukan oleh kelompok mana pun
tidak ada kaitannya dengan agama khususnya Islam.
Akar kekerasan adalah ketidakadilan dan karena itu
salah satu tugas utama pemerintah adalah menegakkan
keadilan. Terorisme memang harus diberantas karena
musuh kemanusiaan. Tapi harus dilakukan dengan
cara-cara dan pendekatan yang bermartabat dengan
tetap menjunjung tinggi kehormatan dan prinsip
prinsip kemanusiaan.
KHM benar-benar telah menembus batas dan
didedikasikan untuk kemajuan, kemanusiaan,
kedamaian, dan kerahmatan bagi alam. WaLLahu a'lam
bis shawab.
31
ak~ia/'Muhammadiyah
untukKH. A. Hasyim Muzadi
Buku "Takziah Muhammadiyah untuk KH. A. Hasyim Muzadi" inimungkin bukan buku yang terbaik, tapi pasti merupakan bukupertama yang ditulis para aktivis Muhammadiyah untukmengenang kepergian tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Oleh karenaitu, para penulis buku ini telah membuat sejarah baru.
Disusun dengan ketulusan dan niat baik. Semoga bisa menjadi
"bid'ah hasanah" untuktakziah versi aktivis Muhammadiyah.
"Saya menilai Kiai Hasyim sangat objektif ketika menyinggungperbedaan pandangan antara NU dan Muhammadiyah.Hubungan baik antara NU dan Muhammadiyah harus bisa
dikembangkan menjadi motor bagi persatuan Islam dan bangsa
Indonesia."
-M. Din SyamsuddinKetua Umum PP Muhammadiyah dua periode (2005-2015)
"Kiai Hasyim berkeinginan kuat meningkatkan rasa percaya diriumat Islam Indonesia dan mengembangkan Islam yang ramah dan
rahmah a la Indonesia ke mancanegara."
-Abdul Mu'tiSekretaris Umum PP Muhammadiyah Periode 2015-2020
Dilerbilkan alas kerja sarna:
penerbit media baca
AHMAD DAHLANSchool of Economics
www.sticild..lc.id
r978IT60T~9 786026 037848 >
TOKOH·AGAMA