studi terhadap jamur candida albicans dengan metode difusi...

21
SKRIPSI MUHAMMAD MAHFUZANNUR PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018 UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR FRAKSI n-HEKSANA KULIT BUAH Citrus reticulata PADA JAMUR Candida Albicans (Studi Terhadap Jamur Candida albicans Dengan Metode Difusi Cakram)

Upload: votu

Post on 21-Jul-2019

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SKRIPSI

MUHAMMAD MAHFUZANNUR

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR FRAKSI

n-HEKSANA KULIT BUAH Citrus reticulata PADA JAMUR

Candida Albicans

(Studi Terhadap Jamur Candida albicans Dengan Metode Difusi Cakram)

ii

Lembar Pengesahan

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR FRAKSI n-HEKSANA

KULIT BUAH Citrus reticulata PADA JAMUR Candida Albicans (Studi Terhadap Jamur Candida albicans Dengan Metode Difusi Cakram)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2018

Oleh :

MUHAMMAD MAHFUZANNUR

NIM : 201210410311049

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt.

NIP. 11408040453

Pembimbing II

Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., Mp.

NIP. 11309070469

iii

Lembar Pengujian

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR FRAKSI n-HEKSANA

KULIT BUAH Citrus reticulata PADA JAMUR Candida Albicans (Studi Terhadap Jamur Candida albicans Dengan Metode Difusi Cakram)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji

Pada tanggal 29 Oktober 2018

Oleh:

MUHAMMAD MAHFUZANNUR

NIM : 201210410311049

Disetujui Oleh :

Penguji I

Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt.

NIP. 11408040453

Penguji II

Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., Mp.

NIP. 11309070469

Penguji III

Dian Ermawati, M.Farm., Apt.

NIP. 11209070481

Penguji IV

Raditya Weka Nugraheni, M.Farm,Apt.

NIP. 140224051990

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum,Wr. Wb

Puji syukur dan alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah memberikan kemudahan serta pertolongan dan limpahan nikmat sehat-Nya,

baik sehat fisik maupun sehat akal pikiran sehingga penulis sanggup untuk

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya dengan judul “Uji Aktivitas

Antijamur Fraksi n-Heksana Kulit Buah Citrus reticulata Pada Jamur

Candida albicans (Studi Terhadap Jamur Candida albicans Dengan Metode

Difusi Cakram). Sholawat serta salam tidak lupa terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya diakhirat nanti.

Tujuan dari penulisan skripsi ini sebagai persyaratan untuk menyelesaikan

studi di Fakultas Ilmu Kesehatan Unversitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini bisa terselesaikan karena

adanya bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis dengan segenap hati

ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan kesahatan, kemudahan dan

kelancaran dalam penulisan skripsi ini

2. Untuk kedua orang tua tersayang yang selalu mengingatkan, memberikan

dukungan, semangat dan do’a tiada henti dengan kasih sayang yang tidak bisa

terbalaskan dengan apapun dalam menimba ilmu diperguruan tinggi.

3. Ibu Siti Rofida, S.Si., M.Farm, Apt. selaku pembimbing I serta dosen

wali yang selalu sabar menghadapi penulis selama menimba ilmu di

Universitas Muhammadiyah Malang, dan telah meluangkan waktunya untuk

membimbing, mengarahkan dan memberi masukan kepada penulis.

4. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP. selaku pembimbing II, yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memberi

masukan kepada penulis.

5. Faqih Ruhyanudin, M.Kep., Sp.Kep. MB. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Untuk seluruh dosen, laboran, dan staf tata usaha Program Studi

Farmasi- Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

v

7. Kakak dan adik yang tersayang yang selalu memberikan dukungan semangat

baik dalam bentuk menghibur serta masukan.

8. Anisa Rizky Aulia dan Ibu Ari Kusmiyati yang selalu ada menemani dan

mengingatkan penulis dalam mengerjakan skripsi dari awal sampai akhir,

serta dukungan dan motivasi agar terus semangat.

9. Laboran-laboran Laboratorium studi Farmasi dan Biomedik, Mas Ferdi, Mas

Dani, Pak Joko, Mbak Susi, Mbak Meta, Bu Firda, dan mbak Evi untuk

bantuanya selama Penelitian.

10. Kepada sahabat-sahabatku Alfriadi, Nadia, Mbak Hasna dan Mbak Tanti

yang selalu menjadi motivasi dan bantuan yang telah diberikan kepada

penulis sehingga penulis selalu semangat mengerjakan skripsi.

11. Kepada teman-teman baikku, Grendis, Ari, Toni, Iwang dll yang memberikan

masukan disaat ngopi dikantin maupun ngopi diluar.

12. Seluruh teman-teman Aspirsi Pria Farmasi 2012 dan seluruh farmasi

angkatan 2012 UMM yang telah berjuang bersama menyelesaikan Pendidikan

di Fakultas Ilmu Kesehatan-Farmasi UMM. Semoga kita semua menjadi

orang yang sukses, aamin.

13. Rahmat, Eko, Gembong dan Sofyan sudah mau menjadi teman dari awal

sampai akhir penelitian dan seterusnya.

14. Kepada seluruh keluarga besar AMKS Mandastana yang telah memberikan

tempat berteduh yang nyaman dan aman selama menempuh pendidikan di

Malang.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari

kesempurnaan dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalam

penulisan skripsi ini. oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang membangun dari pembaca. Demikian, dan apabila terdapat kesalahan pada

penulisan skripsi ini penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga bermanfaat

bagi pembaca.

Malang, 29 Oktober 2018

Muhammad Mahfuzannur

vi

RINGKASAN

Infeksi merupakan akibat dari masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh

manusia maupun hewan, dan kemudian berkembangbiak dalam suatu organ

sehingga menimbulkan penyakit yang disebut infeksi (Pratiwi, 2008). Yang

termasuk mikroorganisme yaitu virus, jamur dan bakteri. Salah satunya adalah

dari golongan jamur yaitu jamur Candida albicans. Candida albicans adalah

spesies cendawan patogen dari golongan ascomycota. Spesies cendawan ini

merupakan penyebab infeksi oportunistic yang disebut kandidiasis pada kulit,

mukosa, dan organ dalam manusia (Kokare, 2007).

Presentase kasus karena infeksi candida di Amerika sebanyak 75%

vulvavaginitis, infeksi terjadi berulang 40%-50%, Candida kronis sekitar 5%-8%

(Wilson, 2005), Di London 40,5% infeksi jamur setelah transplantasi hati dan

90% dari angka tersebut dikarenakan jamur Candida spp sedangkan 66%

disebabkan jamur Candida albicans (Verma et al., 2005). Di Spanyol jumlah

kematian mencapai 44%, dan 51% dari angka tersebut karena infeksi Candida

albicans (Almirante et al., 2005).

Pengobatan infeksi yang paling umum dilakukan adalah dengan terapi

antibiotik. Antibiotik adalah zat biokimia yang diproduksi oleh mikroorganisme,

yang dalam jumlah kecil dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh

pertumbuhan mikroorganisme lain (Harmita dan Radji, 2008). Antibiotik yang

awalnya sensitif terhadap mikroorganisme bisa menjadi tidak sensitif (resistensi

antibiotik). Saat ini banyak terjadi pengobatan antijamur yang kurang tepat dan

dalam dosis yang tidak rasional sehingga menyebabkan resistensi. Resistensi

antibiotik ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti intensitas paparan pada

suatu wilayah serta penggunaan antibiotik yang tidak terkendali (Refdanita et al.,

2004). Resistensi Candida albicans terhadap antifungi golongan azole perlu

diperhatikan karena antijamur tersebut digunakan sebagai pengobatan pertama

untuk kandidiasis (Khan et al., 2009).

Indonesia adalah negara yang kaya dan subur akan jenis tumbuh-tumbuhan.

Salah satu tanaman di Indonesia yang memiliki potensi untuk pengobatan adalah

Citrus reticulata. Terdapat banyak kandungan yang bermanfaat didalam buah

jeruk Citrus reticulata yaitu berupa alkaloid, flavonoid, polifenol, dan hesperidin

(Intekhab & Aslam, 2009). Khususnya pada bagian kulit Citrus reticulata dengan

Ekstrak n-heksana yang dimaserasi menggunakan metode maserasi kinetika dapat

melarutkan senyawa Citrus reticulate L flavonoid, alkaloid, Antrakinon dan

Polifenol (Iskandar, 2017).

Penelitian ini dilakukan menggunakan pegujian aktivitas antijamur dengan

menggunakan metode difusi cakram. Bahan uji yang digunakan yaitu fraksi n-

heksana kulit buah Citrus reticulata dengan menggunakan 3 konsentrasi yang

berbeda yaitu 1600 µg/disk, 3200 µg/disk dan 6400 µg/disk. Kontrol negatifnya

menggunakan DMSO 2% dalam aquades 1 ml dan kontrol positifnya

vii

menggunakan nistatin 6000 IU/disk. Setelah itu dilakukan pembiakan jamur,

jamur yang digunakan pada pengujian aktivitas antijamur adalah Candida

albicans. Pada pengujian aktivitas antijamur larutan uji, kontrol positif dan

kontrol negatif diteteskan pada kertas cakram kosong sebanyak 20 µl dan dioven

kurang lebih 5 menit pada suhu 40oC agar larutan uji bisa terserap sempurna pada

kertas cakram, dilakukan sebanyak 4x. Cakram kertas yang telah berisi larutan uji

diletakkan diatas permukaan media Sabouraud Dextrose Agar secara aseptis

didalam Laminar Air Flow (LAF), selanjutnya diinkubasi pada suhu 37oC selama

24-48 jam. Proses selanjutnya pembuatan media biakkan jamur dalam cawan petri

dengan cara menuangkan media agar yang masih hangat atau masih cair kedalam

cawan petri kurang lebih 20 ml dan kemudian ditunggu sampai media agar

memadat dengan sendirinya. Langkah selanjutnya pengolesan larutan jamur pada

permukaan agar yang sudah memadat dengan menggunakan cotton bud.

Selanjutnya masing-masing larutan uji, kontrol positif dan kontrol negatif yang

telah terserap dalam kertas cakram diletakkan di atas media agar yang telah

diolesi larutan jamur menggunakan pinset dan dilakukan didalam LAF sebanyak

3x replikasi kemudian diinkubasi menggunakan oven dengan suhu 37oC selama

24 jam.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah diameter zona hambat dari

fraksi n-heksana kulit buah Citrus reticulata terhadap jamur Candida albicans

dengan variasi 3 konsentrasi yang berbeda dari kecil ke besar yaitu; 1600 µg/disk

menghasilkan zona hambat sebesar 10,42 mm, konsentrasi 3200 µg/disk dengan

zona hambat 11,41 mm dan konsentrasi 6400 µg/disk dengan zona hambat 14,62

mm. Semakin tinggi konsentrasi eksatrak semakin besar aktivitas antijamur.

viii

ANTIFUNGAL ACTIVITY TEST FRACTION n-HEXANE PELL FRUIT

Citrus reticulata

(Study of Candida Albicans Fungus with Disc Diffusion Method)

Muhammad Mahfuzannur*, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil

Program Pendidikan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

*E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Background: Citrus reticulata peel fruit n-hexane fraction is proved to

inhibit the growth of Candida albicans fungus, the compounds responsible for

antifungal activity are alkaloid, flavonoids, polyphenols, and anthraquinone.

Objective: The objective of this study was to look at the inhibitory zone of the

Citrus reticulata fruit peel n-hexane fraction on the growth of Candida albicans

fungus with various concentrations and find out what compounds are found in the n-

hexane fraction of pell citrus reticulata fruit.

Methods: Antifungal activity test was performed using a disk diffusion method.

The n-hexane fraction used in this study was obtained from previous

studies. Furthermore, the antifungal activity test was performed. the

concentration of fraction of n-hexane used 1600 µg/disk; 3200 µg/disk; 6400

µg/disk. The disc containing test solution, negative control and positive control

were placed on the plate containing Candida albicans and SDA media, then

incubated at 37oC for 24 hours and the clear zone formed was measured in

diameter.

Results and Conclusions: The results of secondary metabolid identification

in previous studies showed pharkation of n-hexane Citrus reticulata fruit

buds containing flavonoids, alkaloids, polyphenols and anthrons. Results of

antifungal activity of inhibitory zone diameter with concentration of 1600

µg/disk; 3200 µg/disk; 6400 µg/disk is 10,42 mm, 11,41 mm, 14,63 mm. These

results show the fracture of n-hexane skin of citrus reticulata can inhibit the

growth of Candida albicans fungus seen from the clear zone around the blank

disk.

Keywords: n-hexane fraction, Citrus reticulata fruit peel, Antifungal, Disc

diffusion, Candida albicans.

ix

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR FRAKSI n-HEKSANA KULIT BUAH

Citrus reticulata

(Studi terhadap Jamur Candida Albicans dengan Metode Difusi Cakram)

Muhammad Mahfuzannur*, Siti Rofida, Ahmad Shobrun Jamil

Program Pendidikan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

*E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Latar Belakang: Fraksi n-heksana kulit buah Citrus reticulata terbukti dapat

menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans, senyawa yang bertanggung

jawab dalam aktivitas antijamur adalah favonoid, alkaloid, polifenol, dan

antrakinon.

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk melihat zona hambat fraksi n-heksana

kulit buah Citrus reticulata terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans

dengan berbagai macam konsentrasi dan untuk mengetahui senyawa apa saja

yang terdapat pada fraksi n-heksana kulit buah Citrus reticulata.

Metode: Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode

difusi cakram. Fraksi n-heksana yang digunakan pada penelitian ini

didapatkan dari penelitian sebelumnya. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas

antijamur. konsentrasi fraksi n-heksan yang digunakan 1600 µg/disk; 3200

µg/disk; 6400 µg/disk. Disk yang berisi larutan uji, kontrol negatif dan kontrol

positif ditempelkan diatas plate yang telah berisi jamur Candida albicans

dan media SDA, kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam dan zona

bening yang terbentuk diukur diameternya.

Hasil dan Kesimpulan: Hasil identifikasi metabolid sekunder pada

penelitian sebelumnya menunjukan fraksi n-heksana kulit buah Citrus reticulata

mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol, dan antrakinon. Hasil pengujian

aktivitas antijamur diameter zona hambat dengan konsentrasi 1600 µg/disk;

3200 µg/disk; 6400 µg/disk adalah 10,42 mm, 11,41 mm, 14,63 mm. Hasil

tersebut menunjukan fraksi n-heksana kulit buah Citrus reticulata dapat

menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dilihat dari zona bening

disekitar blank disk.

Kata Kunci: Fraksi n-heksana, Kulit buah Citrus reticulata, Antijamur,

Difusi

Cakram, Candida albicans.

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

RINGKASAN ....................................................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5

2.1 Tinjauan Tentang Tanaman Jeruk Keprok (Citrus reticulate) .................. 5

2.1.1 Nama tumbuhan ................................................................................ 5

2.1.2 Habitat dan Penyebaran..................................................................... 5

2.1.3 Morfologi tumbuhan ......................................................................... 6

2.1.4 Khasiat Tanaman ............................................................................... 6

2.1.5 Kandungan ................................................................................................ 6

2.2 Jamur Candida Albican ............................................................................. 7

2.2.1 Patogenitas ........................................................................................ 9

2.2.2 Gambaran klinik .............................................................................. 10

2.2.3 Imunitas ........................................................................................... 11

2.2.4 Struktur antigen ............................................................................... 11

2.3 Terapi ...................................................................................................... 11

2.3.1 Antijamur ........................................................................................ 11

2.3.2 Obat Antijamur Golongan Polien (Nistatin) ................................... 12

Halaman

xi

2.3.3 Mekanisme kerja Nistatin ............................................................... 13

2.3.4 Tinjauan Aktivitas Antijamur Tanaman Citrus reticulata .............. 13

2.4 Mekanisme Obat antijamur ..................................................................... 14

2.5 Resistensi antijamur ................................................................................ 15

2.6 Uji Kepekaan Terhadap Aktivitas Antimikroba Secara In Vitro ............ 16

2.6.1 Metode Difusi Cakram .................................................................... 16

2.6.2 Metode Dilusi .................................................................................. 17

2.6.3 Kromatografi Lapis Tipis (KLT) .................................................... 17

2.6.4 Metode Bioautografi ....................................................................... 18

2.7 Tinjauan Dimetil Sulfoksida (DMSO) .................................................... 21

2.8 Ekstrak .................................................................................................... 22

2.9 Metode Ekstraksi .................................................................................... 22

2.10 Pelarut ..................................................................................................... 23

2.11 Pemilihan Pelarut .................................................................................... 24

2.12 Pelarut n-Heksana ................................................................................... 24

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................ 26

3.1 Skema Kerangka Konseptual .................................................................. 26

3.2 Uraian Kerangka Konseptual .................................................................. 27

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 28

4.1 Desain Penelitian .................................................................................... 28

4.2 Objek Penelitian dan Tempat Penelitian ................................................. 28

4.3 Alat dan Bahan ........................................................................................ 28

4.3.1 Alat Penelitian ................................................................................. 28

4.3.2 Sampel Jamur .................................................................................. 29

4.3.3 Pengujian Difusi Cakram ...................................................................... 29

4.4 Sterilisasi Alat dan Bahan ....................................................................... 29

4.4.1 Sterilisasi Kering ............................................................................. 29

4.4.2 Sterilisasi Basah .............................................................................. 29

4.5 Variabel Penelitian .................................................................................. 30

4.5.1 Variabel Bebas ................................................................................ 30

4.5.2 Variabel Terikat .............................................................................. 30

4.6 Metode Penelitian ................................................................................... 30

4.6.1 Kerangka Oprasional ....................................................................... 30

4.6.2 Rancangan Penelitian ...................................................................... 31

xii

4.7 Prosedur Kerja ........................................................................................ 31

4.7.1 Tahapan Persiapan .......................................................................... 31

4.8 Tahapan Pengujian .................................................................................. 34

4.9 Analisis Data ........................................................................................... 36

BAB V HASIL PENELITIAN .......................................................................... 37

5.1 Hasil Uji Pewarnaan Pada Jamur Candida albicans Sebelum Pengujian

Aktivitas Antijamur ................................................................................ 37

5.2 Hasil Uji Aktivitas Antijamur Fraksi n-Heksan Kulit Buah Citrus

Reticulata Metode Difusi Cakram Pada Jamur Candida albicans ......... 37

5.3 Hasil Uji Pewarnaan Pada Jamur Candida albicans Setelah Pengujian

Aktivitas Antijamur ................................................................................ 39

BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 41

6.1 Pembahasan............................................................................................. 41

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 46

7.1 Kesimpulan ............................................................................................. 46

7.2 Saran ....................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 47

LAMPIRAN ......................................................................................................... 52

xiii

DAFTAR TABEL

II.1 Perbandingan pelarut dalam menghambat pertumbuhan bakteri............... 22

IV.1 Standard Mc Farland................................................................................. 33

V.1 Hasil Diameter Zona Hambat................................................................... 38

Tabel Halaman

xiv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Tanaman jeruk keprok (Citrus reticulata) ................................................ 5

2.2 Jamur Candida albicans ........................................................................... 9

2.3. Struktur Kimia Nistatin ............................................................................ 12

2.4 Rumus struktur n-heksana ....................................................................... 24

3.1 Skema Kerangka Konseptual..................................................................... 26

4.1 Skema Kerangka Operasional ................................................................... 30

4.2 Jarak antar cakram..................................................................................... 35

5.1 Pewarnaan Jamur Candida albicans Sebelum Uji Aktivitas..................... 37

5.2 Hasil pengujian Difusi Cakram Pada Jamur Candida albicans................. 38

5.3 Diagram Perbandingan Rata-rata Zona Hambat........................................ 39

5.4 Pewarnaan Jamur Candida albicans Setelah Uji Aktivitas....................... 40

Gambar Halaman

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... 52

2 Surat Pernyataan............................................................................................... 53

3 Surat Determinansi Tanaman .......................................................................... 54

4 Skema Pembuatan Fraksi n-Heksana kulit buah Citrus reticulata................... 55

5 Hasil Screening Fitokimia Fraksi n-Heksan kulit buah Citrus reticulata.........56

6 Perhitungan Konsenrasi setiap disk.................................................................. 59

7 Surat Keterangan Penelitian ............................................................................ 60

8 Laporan Hasil Uji Jamur................................................................................... 63

9 Klasifikasi Diameter Zona Hambat.................................................................. 64

10 Hasil Uji Plagiasi.............................................................................................. 65

11 Alat dan Bahan..................................................................................................68

Lampira

n

Halaman

xvi

DAFTAR SINGKATAN

% = Persentase

C = Celcius

254 nm = 254 nanometer

cm = Centimeter

g = Gram

KLT = Kromatografi Lapis Tipis

LAF = Laminar Air Flow

rpm = Revolutions per menit

mg = Milligram

WHO = World Health Organization

KHM = Kadar Hambat Minimum

KBM = Kadar Bunuh Minimum

MIC = Minimum Inhibitory Concentration

SDB = Sabouraud Dextrose Broth

SDA = Sabouraud Dextrose Agar

ml = Mililiter

mg/ml = Miligram per mililiter

mm = Milimeter

µg = Mikrogram

µl = Mikroliter

mmHg = Milimeter Hidrargyrum

NaCl = Natrium Chloride

Rf = Retardation Factor

Rp = Rupiah

UMM = Universitas Muhammadiyah Malang

UV-Vis = Ultraviolet-Visibel

DMSO = Dimethyl Sufoxide

MC = Moisture Content

L = Liter

LAF = Laminar Air Flow

CFU = Colony Forming Unit

47

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2006. Kajian Mikoriza Vesikula Arbuskula (MVA) dalam Menekan

Perkembangan Penyakit Bercak Ungu (Alternaria porri) pada Bawang

Putih. Disertasi. Fakultas Ilmu Pertanian Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

Aniszewski, T. (2007). Alkaloids – Secret of Life : Alkaloid Chemistry,

Biological Significance, Application and Ecological Role, Research and

Teaching Laboratory of Applied Botany, Faculty of Biosciences

University of Joensuu, Joensuu Finland.

Anusha B, Rane Z.A.K. 2013. Antimicrobial and antioxidant activity of citrus

sinensis and citrus Reticulata ethanolic peel extract. PRIST University.

Agoes, G., 2007, Teknologi Bahan Alam, 25-27, Penerbit ITB, Bandung.

Ahmad et al., 2006. Genetic variability to essential oil composition in four citrus

fruit species. Pakistan Journal Botanical, Vol. 38, No.2, p. 319-324. Almirante B et al., 2005. Epidemiology and predictorsof mortality in cases of

candida bloodstream infection: results from population-based surveillance,

Barcelona, Spain, from 2002-2003. Journal Clinic microbial. 43(4):

1829-35.

Ansel, H. C., 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh

Ibrahim, F., Edisi IV, 605-619, Jakarta, UI Press.

Ayoola et al., 2008. Evaluation of the chemical constituents and the antimicrobial

activity of the volatile oil of Citrus reticulata fruit (Tangerine fruit peel)

from South West Nigeria. Department of Pharmaceutical Chemistry,

University of Lagos, CMUL campus, Lagos, Nigeria. African Journal of

Biotechnology Vol. 7 (13), pp. 2227-2231.

Bhavan PS & Rajkumar R,Radhakrishnan S. Culture and Identification of

Candida albicans from Vaginal Ulcer and Separatian of Enolase on SDS-

PAGE. International Journal of Microbiology. CCSE. Coimbatore.

2010:84-93

Backer et al., 1965. Flora of Java (Spermatophytes Only), Volume I, N.V.P. The

Nederlands, Noordhoff-Groningen.

Betina, V., 1972. “Antibiotic” dalam Pharmaceutical Applications of Thin layer

and Paper Chromatography, Edisi ke III. Karel Macek (ed), 503-505.

Elsevier Publishing Company, Amsterdam.

Cockerill et al., 2012., Performance Standards for Antimicrobial Disk

Susceptibility Tests; Approved Standard—Eleventh Edition. CLSI

48

document M02-A11. Wayne, PA: Clinical and Laboratory Standards

Institute., p. 1-4

D. E. Okwi & I. N. Emenike, Evaluation of the Phytonutrients and Vitamins

Contents of Citrus Fruits. International J. Molecular Medicine and

Advance Sciences 2 (1), 1-6 (2006).

Dzen et al., 2003. Bakteriologi Medik. Edisi 1. Malang : Bayumedia Publishing.

Departemen Kesehatan RI, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan

Obat. Cetakan pertama. Jakarta : Direktorat Jendral Pengawas Obat dan

Makanan, hal. 9-12.

Dewanjee et al., 2014. Bioautographyanditsscopeinthe field ofnatural product

chemistry. Journal of Pharmacheutical Analysis.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia, 1995. Edisi

IV. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, hal. 7:65.

Dinubile MJ et al., 2005. Invasive candidiasis in cancer patients: observations

from a randomized clinical trial. J Infect. 50(5): 443-9.

Ditjen POM, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan

Pertama. Jakarta: Depkes RI. Hal. 10-11.

Ditjen POM, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Depkes RI

Etebu A & Nwauzoma A. B. (2014). A review on sweet orange (citrus sinensis l

osbeck): health, diseases and management. American Journal of

Research Communication, 2(2), 33-70.

Guenther. 1987. Minyak Atsiri. Diterjemahkan oleh R.S. Ketaren dan R.

Mulyono. Jakarta, UI Press.

Gubbins PO & Anaissie EJ. 2009. Antifungal therapy. In: Anaissie EJ, McGinn

MR, Pfaller. Clinical Mycology. 2nd Ed. China: Elsevier. p161-196.

Harborne & J.B., 1996. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan, Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Imam Sudiro,

Edisi ke-2, hal. 4-7 : 69-76, ITB Press : Bandung.

Harmita & Radji, M., 2008 Kepekaan Terhadap Antibiotik. Dalam : Buku Ajar

Analisis Hayati, Edisi ke-3. Jakarta Penerbit EGC Hal. 1-5.

https:// balitjestro.litbang.pertanian.go.id, 2018 diakses tanggal 20 januari 2018

jam 21.20 WIB

Hafsan et. al, 2015. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Laboratorium

Mikrobiologi Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar, Makassar.

49

Hendrawati,D.Y. 2008. Candidaalbicans. http://mikrobia.files. diunduh pada

tanggal 22 Januari 2018, jam 00:53

HiMedia Laboratories, 2015. Sabouraud Dextrose Broth (Sabouraud Liquid

Medium). Ltd. A-516,Swastik Disha Business Park,Via Vadhani Ind. Est.,

LBS Marg, Mumbai-400086, India.

Irianto, K., 2006. Mikrobiologi: Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1.

Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Iskandar et al., 2017. Uji antiinflamasi fraksi n-heksan kulit buah citrus reticulata

l pada rattus norvegicus yang diinduksi karagenin. Skripsi

Jawetz et al., 2012. Mikrobiologi Kedokteran. Alih Bahasa : Aryandhito Widhi

Nugroho et.al., editor edisi Bahasa Indonesia : Adisti Adityaputri, Edisi 25,

EGC, Jakarta.

Jawetz et al., 2001. Medical Microbiology. 22nd Edition. Mc Graw Hill, USA.

Jewetz, E., 1996. Medical Microbiology. Terjemahan oleh Edi Nugroho dan

Maulany, edisi 20. Jakarta: EGC

Jawetz et al. 2005. Mikrobiologi Kedokteran Edisi Pertama: Mikologi

Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika. pp. 342-346.

Koch, AL. "Growth Measurement," Methods for General and Molecular

Bacteriology Gerhardt, Pet a!. (ed) American Society for Microbiology,

Washington, DC. p. 248-277, 1994.

Kokare, R. 2007. Pharmaceutical Microbiology Principles and Applications.

Nirali Prakashan, India.

Kusumaningtyas et al., 2008. Sensitivitas Metode Bioautografi Kontak dan Agar

Overlay dalam Penentuan Senyawa Antikapang. Jurnal Ilmu Kefarmasian

Indonesia, 6 (2), 75-79.

Khan et al., 2009. Antimicrobial Activity of Five Herbal Extract Against Multi

Drug Resistant (MDR) Strains of Bacteria and Fungus of Clinical Origin.

Molecules, No. 14, p. 586-597.

Lyu, X et al., 2016. Efficacy of nystatin for the treatment of oral candidiasis: a

systematic review and meta-analysis. Department of Oral Medicine, Peking

University school and hospital of stomatology, Beijing, People’s republic of

china. Dovepress : Drug Design, Development and Therapy, No. 10, Page :

1161–1171.

Loeffler J & Stevens DA. Antifungal drug resistance. CID. 2003; 36(1): S31-S41.

Bossche HV. Mechanism of antifungal resistance. Rev Iberoam Micol.;

14: 44-9.

50

Miftah A et al., 2009. Resistensi dan Uji Kepekaan Antijamur Terhadap Candida

spp. Berkala. 21(2): 140-8.

Mycek et al., 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar: Obat-obat Antijamur. Edisi

2. Jakarta: Widya Medika. pp. 341-7.

Pratiwi, S.T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta : Penerbit Erlangga. Hal.

150-154, 188-192.

Rahardi, F. 1999. Agribisnis Tanaman Buah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rahardi, F. 2004. Agribisnis Tanaman Buah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Refdanita et al., 2004. Pola Kepekaan Kuman Terhadap Antibiotika Di Ruang

Rawat Intensif Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Tahun 2001 – 2002.

Dalam : Makara, Kesehatan. Vol. 8, No. 02, hal. 41-48.

Stahl, E., 1985, Analisis Obat Secara kromatografi dan Mikroskopi,

diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro, 3-17, ITB,

Bandung.

Siswandono & Soekardjo, B. 2000. Kimia Medisinal. Surabaya: Airlangga

University Press.

Soelarso, 1996. Budidaya jeruk keprok ,Yogyakarta: Kanisius.

Setiabudy, R. & Bahry, B. 2007. Farmakologi dan Terapi: Obat Jamur. Edisi

5. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp. 571-84.

Sulistyawati, D. & Mulyati, S. 2009. Uji Aktivitas Antijamur Infusa Daun Jambu

Mete (Anacardium occidentale, L.) terhadap Candida albicans.

Biomedika. 2(1): 47-51.

Sarker et al., 2006. Natural products isolation. In: Sarker SD, Latif Z, & Gray

AI, editors. Natural Products Isolation. 2nd ed. Totowa (New Jersey).

Humana Press Inc. hal. 6-10, 18.

Sweetman, S.C., 2009, Martindale The Complete Drug Reference, Thirty Sixth

Edition, Pharmaceutical Press, New York

Simatupang & Maria Magdalena. 2009. Journal Candida albicans. Dalam

http://www.foxitsoftware.com.pdf. Diakses tanggal 18 Januari 2018 jam

20.34.

Setyawaty R et al., 2014. Identifikasi senyawa antrakuinon pada daun mengkudu

(Morinda citrifolia L) menggunakan kromatografi lapis tipis. Prosiding

Seminar Nasional Hasil-hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP.

Purwokerto; p. 384-7.

51

Tavman, A., et al., 2009. Antimicrobial Activity of Turkish Citrus peel Oils.

Department of Chemistry, Faculty of Engineering, Istanbul University,

Avcilar, Istanbul, Turkey. Journal Botanical, 41(6): 3207-3212.

Tauryska, E. M. 2011. Jamur Penyebab Keputihan (Candida albicans).

www.uad.ac.id. Diakses 12 januari 2018

Tjay, T. H., & Rahardja, K., 2002. Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan

dan Efek-Efek Sampingnya. Edisi ke-5. Jakarta : PT Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia. Halaman 63, 65, 66.

Tjay, T.H. & Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting, Khasiat, dan Penggunaannya

Edisi 6. Jakarta: Elex Media Computindo.

UNSRI, Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK. 2004. Kumpulan Kuliah

Farmakologi. Jakarta : EGC.

Wadhwani,T et al., (2008). Effect of various solvents on bacterial growth

incontext of determining MIC of various antimicrobials. The Internet

Journal of Microbiology. Vol 7, No 1, Hal 1-6.

Verma A et al., 2005. Risk factor for fungal infectionin pediatric liver transplant

resipient. Pediatric transplant 9(2): 220-5.

Wilson C. 2005. Recurrent vulvovaginitis candidiasis; an overview of traditional

and alternative therapies. Adv Nurse Pract. 13(5): 24-9.

Wiryowidagdo, S. 2008. Kimia dan Farmakologi Bahan Alam. Jakarta: EGC. pp.

310. Brown, R.G. & Burns, T. 2005. Lecture Note on Dermatologi: Infeksi

Jamur. Edisi 8. Jakarta: Erlangga. pp. 33-8.

White TC et al., 1998. Clinical, cellular, and molecular factors that contribute to

antifungal drug resistance. Clin Microbiol Rev. 11(2): 382-98.