7. nofirman basri - kaitan hak uayat dalam pemanfaatan lahan untuk kegiatan
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
1/68
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tanah merupakan hal penting bagi kehidupan manusia. Diatas tanah manusia
mencari nafkah. Diatas tanah pula manusia membangun rumah sebagai tempat bernaung
dan membangun berbagai bangunan lainnya untuk perkantoran dan sebagainya. Tanah
juga mengandung berbagai macam kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan manusia.1
Secara hakiki, makna dan posisi strategis tanah dalam kehidupan masyarakat Indonesia,
tidak saja mengandung aspek fisik, tetapi juga aspek sosial, ekonomi, budaya, politik,
pertahanan keamanan dan aspek hukum. Tanah bagi masyarakat memiliki makna
multidimensional. Dari sisi ekonomi, tanah merupakan sarana produksi yang dapat
mendatangkan kesejahteraan. Secara politis tanah dapat menentukan posisi seseorang
dalam pengambilan keputusan masyarakat dan sebagai budaya yang dapat menentukan
tinggi rendahnya status sosial pemiliknya.2Aspek tersebut merupakan isu sentral yang
terkait sebagai satu kesatuan yang terintegrasi dalam pengambilan proses kebijakan
hukum pertanahan yang dilakukan pemerintah.
!emikiran tentang penguasaan tanah oleh negara berangkat dari pemahaman atas
ketentuan alinea keempat pembukaan ""D 1#$% yaitu &
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
Ketuhanan ang !aha "sa, Kemanusiaan ang #dil dan $eradab, PersatuanIndonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
Permusya%aratan&Per%akilan, serta dengan me%ujudkan suatu Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia'(
1 Adrian Sutedi, 2''(, Implementasi !rinsip )epentingan "mum dalam !engadaan Tanah
"ntuk !embangunan, Sinar *rafika, +akarta, hal. $%.
2 usein Alting, 2'1', Dinamika ukum Dalam !engakuan dan !erlindungan ak -asyarakat
ukum Adat Tanah -asa /alu, )ini dan -asa -endatang0, /embaga !enerbitan "niersitas
)hairun, Ternate, hal. .
3 Adrian Sutedi, loc.cit.1
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
2/68
!emerintahmemiliki tanggungja3ab sekaligus tugas utama untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. )ata4 kata tumpah
darah memiliki makna tanah air. Tanah air Indonesia meliputi bumi, air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya. )esemuanya itu ditujukan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia. 5egara melalui pemerintah mengupayakan agar kekayaan alam yang
ada di Indonesia meliputi yang terkandung di dalamnya adalah dipergunakan utamanya
untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. !enjabaran lebih lanjut lanjut dari kalimat ini
dituangkan dalam !asal "ndang4"ndang Dasar 5egara 6epublik Indonesia Tahun
1#$% selanjutnya disebut ""D 1#$%0.
ak menguasai negara yang terdapat dalam !asal ""D 1#$% termuat dalam
ayat 20 dan ayat 0. !asal ayat 0 "" air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar4besarnya untuk
kemakmuran rakyat negara merupakan suatu konsep yang mendasarkan pada
pemahaman bah3a negara adalah suatu organisasi kekuasaan dari seluruh rakyat
sehingga bagi pemilik kekuasaan, upaya untuk mempengaruhi pihak lain menjadi
sentral yang dalam hal ini dipegang oleh negara. Tanah sebagai faktor produksi yang
utama harus berada di ba3ah kekuasaan negara. Tanah dikuasai oleh negara artinya
tidak harus dimiliki negara. 5egara memiliki hak untuk menguasai tanah melalui fungsi
negara untuk mengatur dan mengurus regelen en besturen0. 5egara ber3enang
menentukan pengaturan dan penyelenggaraan peruntukan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaannya. Selain itu negara juga ber3enang menentukan dan mengatur hak4hak
yang dapat dipunyai bagian dari0 bumi, air dan ruang angkasa dan menentukan serta
mengatur hubungan4hubungan hukum antar orang4orang dan perbuatan hukum yang
mengenai bumi, air dan ruang angkasa. )e3enangan negara dalam bidang pertanahanmerupakan pelimpahan tugas bangsa untuk mengatur dan memimpin penguasaan dan
penggunaan tanah bersama yang dipunyainya.$
Dalam !asal 2 ayat 10, 20 dan 0 "ndang4"ndang 5omor % Tahun 1#'
tentang !eraturan Dasar !okok4!okok Agraria /embaran 5egara 6epublik Indonesia
Tahun 1#' 5omor 1'$, Tambahan /embaran 5egara 6epublik Indonesia 5omor 2'$0
selanjutnya disingkat ""!A0 disebutkan bah3a bumi, air dan ruang angkasa termasuk
4 7inahyu 8r3iningsih, 2''#, ak -enguasai 5egara Atas Tanah, Total -edia, 9ogyakarta,
hal. :.
2
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
3/68
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh
negara sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat. -enurut !asal 2 ayat 20 ""!A,
negara diberi 3e3enang untuk &
a. -engatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut;
b. -enentukan dan mengatur hubungan4hubungan hukum antara orang4orang
dengan bumi, air dan ruang angkasa;
c. -enentukan dan mengatur hubungan hukum antara orang4orang dan
perbuatan4perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.
. Titahelu, ?p.cit, hal. #1411'.
3
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
4/68
perkembangan sejak unifikasi(""!A. !encabutan hak atas tanah telah mendapatkan
penegasan dalam !asal 1: ""!A yang menyatakan bah3a& @"ntuk kepentingan
kepentingan bangsa dan 5egara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak4hak atas
tanah dapat dicabut dengan memberi ganti kerugian yang layak menurut cara yang
diatur dalam undang4undang.
)etentuan !asal 1: ""!A tersebut merupakan jaminan bagi rakyat mengenai
hak4haknya atas tanah yang tanahnya dicabut, tetapi diikat dengan syarat4syarat yakni
pemberian ganti kerugian yang layak. Termasuk hapusnya hak milik itu karena
pencabutan hak. )etentuan !asal 1: ""!A menggariskan bah3a untuk kepentingan
bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak4hak atas tanah dapat
dicabut dengan memberi ganti kerugian yang layak. !encabutan hak atas tanah
merupakan jalan yang terakhir untuk memperoleh tanah dan atau benda4benda lainnya
yang diperlukan untuk kepentingan umum. Dalam melakukan pencabutan hak4hak atas
tanah tersebut, kepentingan pemilik tanah tetap tidak boleh diabaikan. Selain 3e3enang
yang ada pada pemerintah untuk melakukan pencabutan hak sebagaimana dimaksud
dalam !asal 1: ""!A, harus diberikan jaminan4jaminan bagi pemilik tanah.:
!ada era pemerintahan orde baru terdapat tiga masalah pokok dalam rangka
pelaksanaan ""!A. Tiga pokok permasalahan tersebut adalah pembuatan peraturan
pelaksanaan, penyesuaian kembali beberapa materi peraturan perundang4undangan
tertentu di bidang agraria dan pelaksanaan proses pembebasan tanah. !ada masa orde
baru tuntutan pembangunan nasional semakin memperbesar kapasitas tuntutan atas
tanah dan olume pengambilan tanah dari masyarakat. al ini menjadi masalah karena
kriteria kepentingan umum sebagai alasan pencabutan hak belum diatur dalam peraturan
perundang4undangan yang proporsional. !ada tahun 1#( !residen mengeluarkan
Instruksi !residen 6epublik Indonesia 5omor # Tahun 1#( tentang !elaksanaan!encabutan ak4ak Atas Tanah Dan
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
5/68
material Inpres tersebut dapat dipakai tetapi secara formal, seharusnya materi yang
begitu penting tidak hanya diatur dalam sebuah Inpres yang biasanya bersifat teknis dan
einmalig. -ateri Inpres itu seharusnya diatur dengan undang4undang karena
menyangkut hak rakyat banyak. !emberian bentuk Inpres atas kriteria kepentingan
umum lebih merupakan tindakan pragmatis pemerintah dalam melancarkan program4
programnya.#
-enurut -oh. -ahfud -D ada kecendrungan untuk keperluan pragmatis pada
era orde baru ini dibuat beberapa peraturan perundangan agraria secara parsial dengan
3atak yang konseratif.1')ecendrungan ini terlihat misalnya dengan adanya !eraturan
-enteri Dalam 5egeri 5omor 1% Tahun 1#(% tentang )etentuan4)etentuan -engenai
Tata Bara !embebasan Tanah dan Instruksi !residen 5omor # Tahun 1#( tentang
!edoman4!edoman !encabutan ak4ak Atas Tanah dan
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
6/68
umum seperti kantor pemerintah, jalan raya, pelabuhan laut, pelabuhan udara dan
sebagainya. Adapun tujuan pembebasan dilakukan oleh pihak s3asta dipergunakan
untuk pembangunan berbagai fasilitas umum yang bersifat komersial misalnya &
pembangunan perumahanCreal estate, pusat pusat perbelanjaanCshopping centre,
pembangunan jalan bebas hambatan, dan lain4lain.12
)etentuan !asal 1' "ndang4"ndang 5omor 2 Tahun 2'12 tentang !engadaan
Tanah
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
7/68
r. !rasarana olahraga !emerintahC!emerintah Daerah; dan
s. !asar umum dan lapangan parkir umum.
-enurut !asal 1 angka 2 "ndang4"ndang 5omor 2 Tahun 2'12 tentang
!engadaan Tanah
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
8/68
Secara normatif, pengadaan tanah itu berhubungan dengan kegiatan untuk
mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti kerugian kepada yang melepaskan
atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman dan benda4benda yang berkaitan dengan
tanah. Sehubungan dengan itu, pengadaan tanah menyangkut dua sisi dimensi harus
ditempatkan secara seimbang, yaitu kepentingan masyarakat dan kepentingan
pemerintah.1 Tanah merupakan hal penting dalam kehidupan manusia mengingat
sebagian besar kehidupan bergantung pada tanah. Sedemikian penting fungsi dan peran
tanah bagi kehidupan manusia maka perlu adanya landasan hukum yang menjadi
pedoman dan sebagai bentuk jaminan kepastian hukum, dalam pelaksanaan dan
penyelesaian pertanahan, khususnya pada persoalan pengadaan hak atas tanah untuk
kepentingan umum.1(
!embebasan lahan merupakan sebuah permasalahan global dan kompleks,
karena itu sistem administrasi tanah harus mampu mengelola pembebasan lahan untuk
pembangunan yang penting, pengembangan sektor s3asta dan perubahan penggunaan
lahan dalam merespon tuntutan sosial dan ekonomi. Ditinjau dari persepektif sempit,
pembebasan tanah membentuk persimpangan proses yang efektif yang mengelola pasar
tanah, mencatat hak penggunaan tanah dan mengimplementasikan perencanaan
penggunaan lahan. !embebasan tanah merupakan isu lintas sektor yang kompleks4suatu
masalah yang didekati di setiap negara, tentu saja dalam setiap yurisdiksi lokal, sesuai
dengan proses yang diambil dari berbagai fungsi administrasi pertanahan, dan sering
dari persepektif sejarah. 5egara Fnegara berkembang kurang mengekspresikan dengan
jelas teori yang mendukung kekuasaan negara untuk memperoleh tanah. Titik a3al di
negara berkembang ini, terletak pada bingkai kerangka konstitusional yang jelas dan
komprehensif dan hukum yang membentuk dasar untuk mengambil tanah. Idealnyadalam pengambilan tanah harus menggabungkan standar hak asasi manusia untuk
pemukiman kembali, tingkat kompensasi yang memadai dan yang mencerminkan
kebutuhan dan harapan masyarakat.1:
16 Ibid.
17 auGi 5oer, 1##(, Tanah dan !embangunan, !ustaka Sinar arapan, +akarta, selanjutnya
disingkat auGi 5oer I0, hal. (.
18
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
9/68
!embebasan tanah tidak hanya dilakukan untuk sektor publik tetapi juga sektor
s3asta. Asal manajemen perubahan spasial dan pelaksanaan struktur fisik memastikan
penggunaan tanah tersebut untuk tujuan yang tepat. Sektor publik biasanya hanya
memiliki sumber daya yang memadai untuk melaksanakan seluruh kegiatan yang
diperlukan sedangkan sektor s3asta mungkin perlu inisiatif tambahan dan daya dukung
resiko.
Inestasi sektor s3asta membutuhkan kapasitas dan prosedur untuk mencapai
hasil yang diinginkan, termasuk margin keuntungan yang harus ditetapkan melalui
undang4undang. Sebuah strategi kunci bagi sektor publik adalah menyediakan
infrastruktur lokal dan pelayanan publik yang relean, khususnya fasilitas kesehatan dan
pendidikan. Selain itu, mendorong indiidu dan perusahaan s3asta untuk menempatkan
dirinya di daerah yang sesuai dengan rencana penggunaan lahan yang mencerminkan
kebutuhan dari masyarakat yang lebih luas dan berkembang.1#
Bontoh kasus pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang diselenggarakan
oleh badan usaha s3asta & perkara pencabutan hak atas tanah untuk pembangunan
proyek !ulomas. Didorong oleh orientasi dasar dalam kebijakan pertanahan mengenai
penyediaan lahan untuk perumahan, diambil kebijakan penyediaan lahan untuk proyek
!erumahan !ulomas. )ebijakan ini merangsang pemerintah menguasai sebanyak
mungkin untuk kepentingan pembangunan perumahan ke daerah lain. "ntuk kelancaran
pembangunan perumahan di !ulomas, !emerintah D)I +akarta menempuh kebijakan
yaitu dengan membentuk yayasan !erumahan !ulomas dengan )eputusan *ubernur
)epala Daerah )husus Ibukota +akarta 6aya 5o IHCC1$C$ tanggal 2$ Agustus 1#$.
9ayasan perumahan !ulomas juga ditugaskan untuk menyediakan tanah di !ulomas.
9ayasan perumahan !ulomas adalah suatu badan hukum biasa yang tunduk pada hukum
perdata umum sebagai s3asta oleh karena itu kepentingannya tidak dapat disamakanbegitu saja dengan kepentingan negara, atau kepentingan umum, karena bagaimanapun
juga modal dasar yayasan adalah harta kekayaan yang sudah dipindahkanCdipisahkan.
+adi sekalipun modal itu berasal dari !emda D)I +akarta, namun ia sudah terpisah dan
berdiri sendiri sehingga modal itu tidak dapat dikatakan atau dipandang berstatus modal
negara. Dengan demikian yayasan perumahan !ulomas berdiri sendiri, sebagai badan
hukum, tidaklah dapat diberikan begitu saja 3e3enang penguasaan kepada yayasan
19
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
10/68
!erumahan !ulomas.2'
Semakin terbukanya negara Indonesia bagi pelaku bisnis asing yang menambah
maraknya percaturan permaanfataan tanah, hendaknya tidak semakin mempertajam
polarisasi antara kelompok yang kuat dengan kelompok yang lemah dalam penguasaan
tanah. Dalam berbagai kegiatan ekonomi tampil tiga pelaku di dalamnya, yakni
negaraCpemerintah, pihak s3asta dan masyarakat. -asing4masing mempunyai posisi
ta3ar4mena3ar yang berbeda karena perbedaan di dalam akses terhadap modal dan
akses politik berkenaan dengan tanah yang terbatas.21
Tanah dan pembangunan merupakan dua entitas yang tidak dapat dipisahkan.
Secara sederhana dikatakan bah3a tidak ada pembangunan tanpa tanah. !embangunan
selalu membutuhkan tapak untuk per3ujudan proyek4proyek, baik yang dijalankan oleh
instansi dan perusahaan milik pemerintah sendiri, maupun perusahaan milik s3asta.
ubungan pembangunan dan tanah bukan hanya melingkupi aspek ekonomi namun
juga politik. Sebagai alas hidup manusia, tanah dengan sendiri menempatkan posisi
yang ital, atas pertimbangan karakternya yang unik sebagai benda yang tak
tergantikan, tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat direproduksi.22
aktor4faktor yang menyebabkan hambatan bagi penyelenggaraan pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum oleh pihak s3asta antara lain&
1. Faktor Politik
!ertarungan orientasi yang menjadi dasar politik pertanahan antara
pemerintah dengan rakyat bermuara pada makin meningkatnya sengketa pertanahan di
Indonesia yang melibatkan rakyat, pemerintah dan s3asta. Sejarah membuktikan bah3a
pemerintah mempunyai orientasi politik tersendiri yang terkesan dipaksakan
keberlakuannya pada masyarakat. Siapa menguasai sumber4sumber agraria, diamenguasai ekonomi. Siapa menguasai ekonomi, pada gilirannya dia menguasai
percaturan politik. +abaran praktisnya secara sederhana adalah bah3a sikap politik
adalah sikap keberpihakan.
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
11/68
cukup pelik. al ini karena masalah pengadaan tanah lebih dilihat sebagai kesepakatan
politik daripada kebenaran ilmiah, yang menyangkut lintas departemen. !embaharuan
masalah pengadaan tanah adalah masalah ideologi pembangunan. Disadari atau tidak,
gagasan bertarung itu mencerminkan keberpihakannya masing4masing kepentingan
pihak4pihak yang berkuasa. Sebagai salah satu arena pertarungan, tentu ada yang
menang ada yang kalah atau terjadi suatu kedudukan seri yang akhirnya melahirkan
sikap kompromi.
2. Faktor Sosial Budaa
Suatu ketika tanah menjadi bagian dari benda 3arisan atau harta perusahaan
bahkan tanah di banyak tempat menjadi benda yang keramat. -enurut hukum adat
manusia dengan tanahnya mempunyai hubungan yang kosmis-magis-religius selain
hubungan hukum. ubungan ini bukan saja antara indiidu dantanah, tetapi dapat juga
antar sekelompok anggota masyarakat suatu persekutuan hukum adat
rechtsgemeentschap0 dalam hubungannya dengan hak ulayat.2
ak milik perseorangan dalam tradisi sosial diakui dalam perundang4undangan dan
memperoleh tempat dalam fungsinya yang bersifat sosial. 7alaupun ""D 1#$% tidak
menyebutkan secara eksplisit bah3a pemilikan secara perseorangan adalah sah, namunjelas memberi ruang luas kepada 3arga negara untuk secara perseorangan menghaki
barang4barang yang diperlukan untuk mempertahankan martabat kemanusiaannya,
mengembangkan pribadi dan bakatnya dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Sumber hak milik itu adalah hak ulayat yang menurut hukum adat adalah hukum asli
bangsa Indonesia, artinya hak bersama atau hak masyarakat. !emahaman ini hak milik
perseorangan dilekati fungsi sosial, yang artinya tanah milik perseorangan bukan saja
dipergunakan tanpa merugikan orang lain, justru harus diletakkan dalam rangka
pemanfaatan untuk kesejahteraan umum.2$ Ada kecendrungan terdesaknya hak4hak
masyarakat adat atau masyarakat lokal terhadap sumber daya alam yang menjadi ruang
hidupnya lebensraum0, baik karena diambil alih secara formal oleh pihak lain dengan atau
tanpa kerugian yang memadai0 atau karena tidak diakuinya secara langsung atau tidak
langsung0, hak4hak masyarakat adatCmasyarakat lokal atas sumber daya alam termasuk
23 7inahyu 8r3iningsih, ?p.cit, hal.2%2.
24 7inahyu 8r3iningsih, ?p.cit, hal. 2$#.
11
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
12/68
tanah oleh negara.2%
!endekatan ini menempatkan institusi dan mekanisme sosial budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat sebagai instrumen alternatif penyelesaian
sengketa tanah. !enggunaan norma4norma hukum adat sebagai pelengkap tanah yang
tertulis harus tidak bertentangan dengan ji3a dan ketentuan ""!A. Dalam pandangan
rakyat, tanah bukan saja sekedar permukaan bumi, tetapi juga merupakan bagian yang
menyeluruh dari kehidupannya. Sengketa perdata adat mengenai tanah seringkali tidak
mudah diselesaikan apalagi jika tidak dipahami benar tradisi pada masyarakat setempat.
!. Faktor Huku"
Dilihat pergeseran paradigma baru dari era ?rde
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
13/68
yang cenderung reaktif karena mendasarkan penilaian lebih pada apa yang tersurat atau
bersifat harafiah semata, sedangkan memahami undang4undang merupakan proses
berpikir reflektif yang menunjukkan upaya untuk tidak sekadar berhenti pada hal4hal
yang bersifat harafiah semata, namun berusaha menemukan makna yang tersirat yang
justru tidak tampak dari bunyi pasal tersebut.2
Tidak mudah untuk membaca undang4undang, karena tidak hanya sekedar bunyi
kata4kata saja, tetapi harus mencari arti, makna atau tujuannya. -embaca undang4
undang tidak cukup dengan membaca pasal4pasalnya saja, tetapi harus dibaca
penjelasan dan konsiderannya. +ika hukum dikatakan sebagai suatu sistem, maka untuk
memahami suatu pasal dalam undang4undang sering harus dibaca pasal4pasal lain dalam
suatu peraturan perundang4undangan yang lain.2(
"ndang4undang sebagaimana kaidah pada umumnya, berfungsi untuk
melindungi kepentingan manusia, sehingga harus dilaksanakan atau ditegakkan.
"ndang4"ndang harus diketahui oleh umum, tersebar luas dan harus jelas. )ejelasan
undang4undang sangatlah penting. Setiap undang4undang selalu dilengkapi dengan
penjelasan yang dimuat di dalam Tambahan /embaran 5egara. Sekalipun nama dan
maksudnya sebagai penjelasan, namun seringkali terjadi penjelasan tersebut tidak juga
memberi kejelasan, karena hanya dinyatakan cukup jelas, padahal teks undang4undang
tidak jelas dan memerlukan penjelasan.2:
)etentuan undang4undang yang berlaku umum dan bersifat abstrak, tidak dapat
diterapkan begitu saja secara langsung pada peristi3a kongkret, oleh karena itu
ketentuan undang4undang harus diberi arti, dijelaskan atau ditafsirkan dan disesuaikan
dengan peristi3anya untuk diterapkan pada peristi3anya itu. !eristi3a hukumnya harus
dicari lebih dahulu dari peristi3a kongkretnya, kemudian undang4undangnya ditafsirkan
untuk dapat diterapkan.
2#
!eraturan perundang4undangan yang tidak jelas, tidaklengkap, bersifat statis dan tidak dapat mengikuti perkembangan masyarakat, dan hal itu
26 -aria S.7 Sumardjono, 2''#, )ebijakan !ertanahan Antara 6egulasi dan Implementasi,
!T. )ompas -edia 5usantara, +akarta, selanjutnya disingkat -aria S.7 Sumardjono II0, hal.
1#'.
27 Sudikno -ertokusumo, 2''1, !enemuan ukum Sebuah !engantar, /iberty, +akarta,
28 Sudikno -ertokusumo dan A. !itlo, 1##,
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
14/68
menimbulkan ruang kosong maka harus diisi dengan menemukan hukumnya yang
dilakukan dengan cara menjelaskan, menafsirkan atau melengkapi peraturan perundang4
undangannya.
1.2 Landasan #eoritis
1.2.1. $onse% Negara $ese&ahteraan
Industri dan bisnis memerlukan tingkat rasionalitas yang tinggi.
)onsekuensinya hukum harus didasarkan atas prinsip rasional. Aturan hukum
menetapkan batas4batas tindakan indiidu dalam hidup bermasyarakat. ukum dalam
hal ini ditujukan untuk memobilisasi dan mengalokasikan sumber4sumber daya alam
yang diperlukan dalam ekonomi pasar.'
5egara kesejahteraan lahir akibat adanya the great depressionpada tahun 1#2#
yang melanda negara4negara
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
15/68
negara difokuskan pada penyelenggaraan sistem perlindungan sosial yang melembaga
bagi setiap orang sebagai cerminan dari adanya hak ke3arganegaraan right o
citi/enship0 disatu pihak, dan di pihak lain ke3ajiban negara state obligation0.
)esejahteraan negara ditujukan untuk menyediakan pelayanan4pelayanan sosial bagi
seluruh penduduk, orangtua, dan anak4anak, pria dan 3anita, kaya dan miskin, sebaik
dan sedapat mungkin. *elare stateberupaya untuk mengintegrasikan sistem sumber
dan menyelenggarakan jaringan pelayanan yang dapat memelihara dan meningkatkan
kesejahteraan %ell-being0 3arga negara secara adil dan berkelanjutan. 5egara
kesejahteraan sangat erat kaitannya dengan kebijakan sosial social policy0 yang di
banyak negara mencakup strategi dan upaya4upaya pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan 3arga negaranya, terutama melalui perlindungan sosial social protection0
yang mencakup jaminan sosial, baik berbentuk bantuan sosial dan asuransi sosial
maupun jaring pengaman sosial social saety nets0.
-enurut
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
16/68
sebagai berikut &
1. "ndang4undang dasar memberikan perlindungan sosial secara khusus
yang menjadi sumber hukum dari semua peraturan perundang4undangan
dalam urusan sosial.
2. -enciptakan ke3ajiban bagi pemerintah untuk berusaha mengadakan
segala kebutuhan rakyat dalam berbagai hal yang benar4benar nyata
sesuai dengan yang dicita4citakan dalam undang4undang dasar.
. "ndang4undang harus membangkitkan jaminan pengadaan sosial yang
baru yang lebih mendorong pemberdayaan hak4hak rakyat.
$. Dalam berbagai hal yang tidak bertentangan "ndang4"ndang Dasar
terlebih dahulu harus dikonsultasikan dengan parlemen.$
-erujuk pada rumusan tujuan negara yang tercantum dalam alinea keempat
!embukaan ""D 1#$% khususnya kesejahteraan umum terdapat pendapat ba
kesejahteraan, seperti AGhary dan amid S. Atamimi. AGhary mengatakan bah3a
negara yang ingin dibentuk oleh bangsa Indonesia ialah negara kesejahteraan.%
!ada bagian lain, dikatakan oleh AGhary kalau di
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
17/68
Rechsstaat itu ialah Rechtsstaat yang materiil, yang sosial, yang oleh
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
18/68
yang berlaku asas legalitas0, tetapi karena ada kelemahan dan kekurangan asas
legalitas, pemerintah dapat bertindak atas dasar kebijaksanaan untuk menyelenggarakan
kepentingan umum. !enyelenggaraan kepentingan umum dapat ber3ujud hal4hal
sebagai berikut &$2
1. -emelihara kepentingan umum yang khusus mengenai negara. Bontoh &
tugas pertahanan dan keamanan.
2. -emelihara kepentingan umum dalam arti kepentingan bersama dari
3arga negara yang tidak dapat dipelihara oleh 3arga negaranya sendiri.
Bontoh & persediaan sandang pangan, perumahan, kesejahteraan dan lain4
lain.
. -emelihara kepentingan bersama yang tidak seluruhnya dapat dilakukan
oleh para 3arga negaranya sendiri, dalam bentuk bantuan negara.
Bontoh & pendidikan dan pengajaran, kesehatan dan lain4lain.
$. -emelihara kepentingan dari 3arga negara perseorangan yang tidak
seluruhnya dapat diselenggarakan oleh 3arga negara sendiri, dalam
bentuk bantuan negara. Adakalanya negara memelihara seluruh
kepentingan perseorangan tersebut.
Bontoh & pemeliharaan fakir miskin, anak yatim, anak cacat dan lain4lain.
%. -emelihara ketertiban, keamanan dan kemakmuran setempat.
Bontoh & peraturan lalu lintas, pembangunan, perumahan dan lain4lain.
Dengan demikian tujuanCtugas pemerintah meliputi keseluruhan tindakan,
perbuatan dan keputusan dari alat4alat pemerintahan untuk mencapai tujuan
pemerintahan yaitu bukan saja tercapainya suatu ketertiban didalam masyarakat akan
tetapi juga tercapainya tujuan nasional atau kepentingan bersamaCumum. !erumusan
tujuan pemerintah dapat dilihat dalam alinea I= "ndang4"ndang Dasar 1#$%yaitu &@."ntuk membentuk su yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
1.2.! $onse% $e%entingan U"u"
+ohn Salindeho telah merumuskan kepentingan umum sebagai
42 )untjoro !urbopranoto, 1#(%,
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
19/68
kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat, dengan
memperhatikan segi4segi sosial, politik, psikologis dan ankamnas atas dasar asas4asas
!embangunan 5asional dengan mengindahkan ketahanan 5asional serta 7a3asan
5usantara.$-enurut ketentuan hukum yang berlaku, berkenaan dengan pencabutan hak
atas tanah maka untuk pencabutan hak atas tanah untuk kepentingan umum harus
dipenuhi adanya beberapa persyaratan.
!ertama, pencabutan hak hanya dapat dilakukan bilamana kepentingan umum
harus tegas menjadi dasar dalam pencabutan hak ini. Termasuk dalam pengertian umum
ini adalah kepentingan bangsa, negara, kepentingan bersama dari rakyat serta
kepentingan pembangunan. )edua, pencabutan hak hanya dapat dilakukan oleh pihak
yang ber3enang. "ntuk keperluan itu telah ditentukan dalam "ndang4"ndang 5omor
2' Tahun 1#1 dan berbagai peraturan pelaksanaannya guna mengatur acara pencabutan
hak atas tanah . )etiga, pencabutan hak atastanah harus disertai dengan ganti kerugian
yang layak. !emilik tanah berhak atas pembayaran sejumlah ganti kerugian yang layak
berdasar atas harga yang pantas.
"ndang4"ndang 5omor 2' Tahun 1# tentang !encabutan ak4ak Atas Tanah
dan
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
20/68
bidang &
a. pertahanan,
b. pekerjaan umum,
c. perlengkapan umum
d. jasa umum,
e. keagamaan,
f. ilmu pengetahuan dan seni budaya,
g. kesehatan,
h. olahraga,
i. keselamatan umum terhadap bencana alam,
j. kesejahteraan sosial,
k. makamCkuburan,
l. pari3isata dan rekreasi,
m. usaha4usaha ekonomi yang bermanfaat bagi kesejahteraan umum.
)epentingan umum telah lama dijadikan suatu doktrin sebagaimana yang
dikemukakan oleh -ichael *. )itay, yang di berbagai negara diekspresikan dengan 2
dua0 cara. !ertama, !edoman umum 3eneral 3uide0 Di sini negara hanya menyatakan
bah3a pengadaan tanah dibutuhkan untuk kepentingan umum public purpose0. Istilah
public purposebisa saja berubah, misalnyapublicmenjadisocial,general, commonatau
collecti.e. Sementarapurposediganti menjadi need, necessity, interest,unction, utility
atau use. 5egara yang menggunakan pedoman umum ini biasanya tidak secara eksplisit
mencantumkan dalam peraturan perundang4undangan tentang bidang kegiatan apakah
yang disebut sebagai kepentingan umum. )edua, )etentuan4)etentuan Daftar ist
Pro.isions0. Daftar ini secara eksplisit mengidentifikasikan kepentingan itu. -isalnya
sekolah, jalan, bangunan pemerintah dan semacamnya. )epentingan yang tidaktercantum dalam daftar tidak bisa dijadikan sebagai dasar pengadaan tanah. )erap kali
kedua pendekatan diatas dikombinasikan dalam rencana pengadaan tanah.
-enurut -aria S.7 Sumardjono, konsep kepentingan umum selain harus
memenuhi peruntukannya juga harus dapat dirasakan kemanfaatannya. Agar unsur
kemanfaatan ini dapat dipenuhi, artinya dapat dirasakan oleh masyarakat secara
keseluruhan danCatau secara langsung untuk penentuan suatu kegiatan seyogyanya
20
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
21/68
melalui penelitian terpadu.$$ ?loan Sitorus juga menambahkan bah3a selain
peruntukannya dan kemanfaatannya maka harus ada siapakah yang dapat melaksanakan
pembangunan untuk kepentingan umum dan sifat dari pembangunan kepentingan umum
tersebut, hal tersebut tetap memberikan kemungkinan dimanipulasikannya untuk
kepentingan umum.$%
!rinsip4prinsip hukum dalam pencabutan hak atas tanah pada hakikatnya
mengejar keadilan dalam penerapan undang4undang. Dalam praktiknya dalam
pencabutan hak atas tanah banyak ditemui kasus yang saling bertentangan dalam
menanggapi ada atau tidaknya asas keadilan. Tidak berlebihan jika di dalam pencabutan
hak, pemerintah telah melakukan perbuatan yang menyangkut jauh ke dalam terhadap
hak4hak asasi kemanusiaan, yaitu terhadap harta milik 3arga masyarakat yang
seharusnya mendapat perlindungan. Disini timbul dua kepentingan yang saling
bertentangan. Disatu pihak penguasa dengan 3e3enang hak istime3anya, berdasarkan
kekuatan undang4undang yang mangatur demi kepentingan umum hendak memaksakan
kehendaknya. Dilain pihak dihadapkan pada kepentingan indiidu masyarakat dengan
gigih mempertahankan status hak miliknya.
Di dalam negara hukum yang modern, pemerintah selaku penyelenggara
pemerintahan negara tertinggi selalu ber3enang untuk melakukan tindakan yang
menyangkut kepentingan pribdi 3arga masyarakat jika kepentingan umum
mengkehendakinya. Dalam melakukan perbuatan pemerintahan tersebut, administrasi
sejauh mungkin menghindarkan diri dari tindakan kese3enang43enagan, sebab dalam
negara hukum yang demokratis dijunjung adanya asas legalitas dan asas perlindungan
hukum.
44 -aria S.7 Sumardjono, @Telaah )onseptutual Sebuah Batatan untuk -akalah
Bhadijdjah Dalimunte, )onsep Akademis ak -ilik Atas Tanah -enurut ""!A, -akalah
Dalam Seminar 5asional ukum Agraria III akultas ukum "niersitas Sumatera "tara4
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
22/68
BAB II
#IN'AUAN UMUM PEN(A#U)AN PEN*ELEN((A)AANPEN(ADAAN
#ANAH UN#U$ $EPEN#IN(AN UMUM
2.1 $onse% Penelenggaraan Pengadaan #anah Untuk $e%entingan U"u"
Secara etimologi tanah berarti permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas
sekali.$-enurut +oseph 6. 5olan dan -.+ Bonnolly, definisi tanah land0 adalah
sebagai berikut &
the material o the earth, %hate.er may be the ingredients o %hich it is
composed, %hether soil, rock, or other substance, and includes ree or
occupied space or an indeinite distance up%ards as %ell as do%n%ards,
subject to limitations upon the use o airspace imposed, and rights in theuse o airspace granted, by la%'(45
Simpson mendefinisikan pengertian tanah sebagaimana rumusan kalimat
diba3ah ini &
in its original deinitions in "nglish la%, land is not regarded as
comprising merely the surace6 it is deemed to include e.erything %hich
is i7ed to it, and also the air %hich lies abo.e it right up into the sky, and
%hate.er lies belo% it right do%n into the center o earth6 it include land
co.ered %ith %ater so e.en the sia-bes is land.48
definisi asli dari tanah dalam hukum Inggris adalah, bah3a tanah tidak
dipandang hanya terdiri atas permukaan bumi, akan tetapi juga dianggap term1asuk
segala sesuatu yang melekat padanya, dan juga udara yang terletak diatasnya sampai ke
langit serta apa saja yang terletak di ba3ahnya sampai ke pusat bumi; termasuk pula
tanah yang diliputi air dan karena itu bahkan dasar laut pun adalah tanah.0
!eter
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
23/68
mendefinisikan tanah dari pengertian geologis4agronomis, sebagai pengertian geologis4
agronomis, tanah ialah lapisan lepas permukaan bumi yang paling atas. 9ang
dimanfaatkan untuk menanami tumbuh4tumbuhan disebut tanah garapan, tanah
pekarangan, tanah pertanian, tanah perkebunan. Sedangkan yang digunakan untuk
mendirikan bangunan dinamakan tanah bangunan. Di dalam tanah garapan itu dari atas
ke bawah berturut4turut terdapat sisiran garapan sedalam irisan bajak, lapisan
pembentukan humus dan lapisan dalam.%'
!engertian tanah menurut ""!A dapat dilihat dalam pengaturan !asal 1 ""!A
sebagai berikut &
10 Seluruh 3ilayah Indonesia adalah kesatuan tanah air dari seluruh rakyat
Indonesia, yang bersatu sebagai bangsa Indonesia.
20 Seluruh bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dalam 3ilayah 6epublik Indonesia sebagai
karunia Tuhan 9ang -aha 8sa adalah bumi, air dan ruang angkasa
bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional.
0 ubungan antara bangsa Indonesia dan bumi, air serta ruang angkasa
termaksud dalam ayat 2 pasal ini adalah hubungan yang bersifat abadi.
$0 Dalam pengertian bumi selain permukaan bumi, termasuk pula tubuh
bumi di ba3ahnya serta yang berada di ba3ah air.
!enjelasan !asal 1 ""!A menyatakan & sudah dijelaskan dalam !enjelasan
"mum II angka 10. Dalam "ndang4"ndang !okok Agraria diadakan perbedaan antara
pengertian bumi dan tanah sebagai yang dirumuskan dalam !asal 1 ayat 0 dan !asal $
ayat 10 ""!A. Tanah adalah permukaan bumi.
!erluasan pengertian bumi dan air dengan ruang angkasa adalah bersangkutan
dengan kemajuan teknik de3asa ini dan kemungkinan4kemungkinannya dalam 3aktu43aktu yang akan datang.
Tanah memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan. Tanah memiliki
hubungan yang sangat erat dengan masyarakat di bumi ini, dimana tanah memberikan
sumber kehidupan. ubungan hidup antara umat manusia yang teratur susunannya dan
bertalian satu sama lainnya di satu pihak dan tanah di lain pihak yaitu tanah dimana
mereka berdiam, tanah memberi makan mereka, tanah dimana mereka dimakamkan,
50 Imam Sudiyat, 1#:2,
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
24/68
tanah dimana meresap daya hidup, termasuk juga hidupnya umat itu dan karenanya
tergantung daripadanya, maka pikiran serba berpasangan participerend denken0 itu
dapat dan seharusnya dianggap sebagai pertalian hukum rechtsbetrekking0 umat
manusia terhadap tanah.%1
Sebutan tanah dalam bahasa dapat dipakai dalam berbagai arti. -aka dalam
penggunaannya perlu diberi batasan, agar diketahui dalam arti apa istilah itu digunakan.
Dalam hukum tanah kata sebutan tanah dipakai dalam arti yuridis sebagai suatu
pengertian yang telah diberi batasan resmi oleh ""!A.%2Dalam !asal $ ayat 10 ""!A
dinyatakan, bah3a &
Atas dasar hak menguasai dari 5egara sebagai yang dimaksud dalam
pasal 2 ditentukan adanya macam4macam hak atas permukaan bumi,yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh
orang4orang baik sendiri maupun bersama4sama dengan orang4orang lain
serta badan4badan hukum.
Tanah dalam pengertian yuridis adalah permukaan bumi !asal $ ayat 10
""!A0 sedangkan hak atas tanah adalah hak atas sebagian tertentu permukaanbumi,
yang terbatas, berdimensi dua dengan ukuran panjang dan lebar. Tanah diberikan
kepada dan dipunyai oleh orang dengan hak4hak yang disediakan oleh ""!A, adalah
untuk digunakan atau dimanfaatkan. Diberikannya dan dipunyainya tanah
dengan hak4hak tersebut tidak akan bermakna jika penggunaannya terbatas hanya
pada tanah sebagai permukaan bumi saja. "ntuk keperluan apapun tidak bisa tidak,
pasti diperlukan juga penggunaan sebagian tubuh bumi yang ada diba3ahnya dan air
serta ruang yang ada di atasnya. ?leh karena itu dalam !asal $ ayat 20 ""!A
dinyatakan &
ak4hak atas tanah yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini memberi ke3enangan
untuk mempergunakan tanah yang bersangkutan demikian pula tubuh bumi dan air serta
ruang yang ada diatasnya sekadar diperlukan untuk kepentingan yang langsung
berhubungan dengan penggunaan tanah itu, dalam batas4batas menurut "ndang4"ndang
ini dan !eraturan4peraturan hukum lain yang lebih tinggi.
-aka yang dipunyai hak atas tanah tersebut adalah tanahnya dalam arti sebagian
5151
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
25/68
tertentu dari permukaan bumi, sedangkan 3e3enang menggunakan yang bersumber
pada hak tersebut diperluas hingga meliputi juga penggunaan @sebagian tubuh
bumi yangirserta ruangadayang diba3ah ada diatasnya. -enurut )amus
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
26/68
kepentingan negara dan rakyatnya sebagai salah satu bentuk pemerataan pembangunan.
!ihak masyarakat adalah sebagai pihak penyedia sarana untuk melaksanakan
pembangunan tersebut karena rakyat atau masyarakat memiliki lahan yang dibutuhkan
sebagai bentuk pelaksanaaan pembangunan. -asyarakat dalam hal ini juga
membutuhkan lahan atau tanah sebagai sumber kehidupan. %%
Apabila kedua pihak ini tidak memperhatikan dan mentaati ketentuan yang
berlaku maka terjadi pertentangan kepentingan yang mengakibatkan timbulnya sengketa
atau masalah hukum sehingga pihak penguasa dengan terpaksa pun menggunakan cara
tersendiri agar dapat mendapatkan tanah tersebut yang dapat dinilai bertentangan
dengan ketentuan yang berlaku. !emilik hak atas tanah pun tidak menginginkan apa
yang sudah menjadi hak mereka diberikan dengan sukarela.
-engantisipasi hal tersebut, telah diatur bah3a untuk kepentingan umum,
termasuk kepentingan 5egara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak4hak atas tanah
dapat dicabut dengan memberikan ganti kerugian yang layak. Selain itu ditegaskan juga
bah3a suatu hak itu hapus karena pencabutan hak untuk kepentingan umum dan karena
penyerahan sukarela oleh pemiliknya.
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
27/68
dan peran tanah bagi kehidupan manusia maka perlu adanya suatu landasan hukum yang
menjadi pedoman dan sebagai bentuk jaminan kepastian hukum, dalam pelaksanaan
penyelesaian pertanahan, khususnya pada persoalan pengadaan tanah untuk kepentingan
umum.
Implementasi pengadaan tanah perlu memperhatikan beberapa prinsip asas0
sebagaimana tersirat dalam peraturan perundang4undangan dan ketentuan terkait yang
mengaturnya. Adapun prinsip4prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut & !ertama,
penguasaan dan penggunaan tanah oleh siapapun dan untuk keperluan apa pun harus
ada landasan haknya. )edua, semua hak atas tanah secara langsung maupun tidak
langsung bersumber pada hak bangsa. )etiga, cara untuk memperoleh tanah yang sudah
dihaki oleh seseorangCbadan hukum harus melalui kata sepakat antar pihak yang
bersangkutan dan keempat, dalam keadaan yang memaksa, artinya jalan lain yang
ditempuh gagal maka presiden memiliki ke3enangan untuk melakukan pencabutan hak,
tanpa persetujuan subjek hak menurut "ndang4"ndang 5omor 2' Tahun 1#1.
-emberikan batasan mengenai kepentingan umum bukanlah hal yang mudah
mengingat penilaiannya sangat subjektif dan terlalu abstrak untuk dipahami. %(Selain itu
istilah kepentingan umum merupakan suatu konsep yang sifatnya begitu umum dan
belum ada penjelasan secara lebih spesifik dan terperinci untuk operasional sesuai
dengan makna yang terkandung di dalam peristilahan tersebut.%: Dalam rangka
pengambilan tanah4tanah masyarakat, penegasan tentang kepentingan umum yang akan
menjadi dasar dan kriterianya perlu ditentukan secara tegas sehingga pengambilan
tanah4tanah dimaksud benar4benar sesuai dengan landasan hukum yang berlaku. +ika
tidak dirumuskan atau diberikan kriteria dengan tegas, dikha3atirkan dapat
menimbulkan penafsiran yang beragam. %#
Secara sederhana dapat diartikan bah3a kepentingan umum dapat saja dikatakanuntuk keperluan, kebutuhan atau kepentingan orang banyak atau tujuan yang luas,
5757Achmad 6usyaidi, 2'12, !engadaan Tanah "ntuk )epentingan "mum & Antara
)epentingan "mum dan !erlindungan A-, Bited & 1: ?ktober 2'120, aailable from "6/&
http&CCprpmakasar.3ordpressKcom
5858A.A. ?ka -arhaendra, 1##, -enguak -asalah ukum Demokrasi dan !ertanahan,
!ustaka Sinar arapan, +akarta, hal. 2(#.
5959Abdurahman, 1##%, -asalah !encabutan ak4ak Atas Tanah, !embebasan Tanah dan !engadaan
Tanah
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
28/68
namun demikian rumusan tersebut terlalu umum dan tidak ada batasannya.'
)epentingan umum adalah adalah termasuk kepentingan bangsa dan negara serta
kepentingan bersama dari rakyat dengan memperhatikan segi4segi sosial, politik,
psikologis dan hankamnas atas dasar asas4asas pembangunan nasional dengan
mengindahkan ketahanan nasional serta 3a3asan nusantara.1
Secara etimologis, sebagaimana dijelaskan dalam )amus
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
29/68
interest ini. )edua analisis ini mengasumsikan kepentingan umum dalam pandangan
ilmu sosial hukum& )epentingan umum adalah suatu keseimbangan antara kepentingan
indiidu, masyarakat, penguasa serta negara.$ +an *ijssel sebagaimana dikutip
*unanegara berpendapat bah3a )epentingan umum tidak mudah dirumuskan, karena
kepentingan umum itu merupakan pengertian yang kabur .age begri0 sehingga tidak
mungkin diinstusionalisasikan ke dalam suatu norma hukum, yang apabila dipaksakan
akibatnya akan menjadi norma kabur .age normen0.% !endapat menurut +.+.
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
30/68
tanah untuk pembangunan penting karena beberapa alasan. !ertama, dalam sarana
pembangunan, terutama pembangunan di bidang materiil, baik di kota maupun di desa
banyak memerlukan tanah. -isal & pembuatan gedung sekolah inpres, pasar inpres,
pelebaran jalan, semuanya memerlukan tanah sebagai sarana utamanya. !emilikan tanah
oleh indiidu sebagaimana diuraikan dalam !asal # ayat 20 ""!A se3aktu43aktu dapat
digugurkan karena berhadapan dengan pembangunan bagi kepentingan umum. Adapun
di lain pihak sebagian 3arga masyarakat juga memerlukan tanah sebagai tempat
pemukiman dan tempat mata pencahariannya.
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
31/68
2.2Pengaturan Pengadaan #anah Dala" Pe"+angunan Untuk$e%entingan
U"u"
-enurut Soedharyo Soimin pembebasan tanah adalah melepaskan hubungan
hukum semula yang terdapat diantara pemegang hakCpenguasa atas tanah dengan cara
pemberian ganti rugi.# Dalam pelaksanan pengadaan tanah harus tetap berdasarkan
prinsip4prinsip dan ketentuan hukum yang sesuai dengan prinsip bah3a negara
Indonesia adalah suatu negara hukum. !engadaan tanah untuk kepentingan umum atau
pembangunan diperlukan suatu pendekatan yang bersifat terpadu melalui legal
aprroach pendekatan dari segi hukum0, prosperty approach pendekatan dari segi
kesejahteraan0, security approach pendekatan dari segi ketertiban umum0 dan
humanity approach pendekatan dari segi kemanusiaan0. Dengan legal approach
dimaksudkan bah3a prinsip4prinsip dan ketentuan4ketentuan hukum tetap dijadikan
landasan sesuai dengan prinsip bah3a negara Indonesia adalah negara hukum.
Prosperty approachdimaksudkan untuk memperhatikan asas4asas ketertiban keamanan,
sehingga stabilitas nasional akan tetap terpelihara.(' !embangunan dari rakyat
mengandung makna bah3a rakyat merupakan faktor dominan diberikan peranan sentral
dalam menggerakkan pembangunan dan perlu ditingkatkan kemampuannya untuk
berproduksi dengan baik melalui inestigasi dibidang sumber daya manusia.
!embangunan oleh rakyat berarti memberikan setiap manusia Indonesia memperoleh
kesempatan yang adil untuk dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan nasional.
!embangunan untuk rakyat berarti menjamin bah3a setiap kemajuan yang diperoleh
sebagai hasil pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak.
Secara yuridis, pengambilan tanah rakyat untuk keperluangan pembangunan bisa
dilakukan melaui tiga mekanisme, yakni & pencabutan hak, pelepasan hak dan melalui
tukar4menukar danCatau jual beli.
(1
Arti pengadaan tanah mempunyai tiga unsur yaitu &1. )egiatan untuk mendapatkan tanah, dalam rangka pemenuhan lahan
pembangunan untuk kepentingan umum.
2. !emberian ganti rugi kepada mereka yang terkena kegiatan pengadaan
tanah.
6969Soedharyo Soimin, 2''1, Status ak dan !embebasan Tanah, Sinar *rafika, +akarta, hal.(.
7070Abdurahman, ?p. cit, hal. %1.
7171
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
32/68
. !elepasan hubungan hukum dari pemilik tanah kepada pihak lain.(2
-emori penjelasan !asal 1: ""!A hanya menyebutkan jaminan bagi rakyat
mengenai hak4haknya atas tanah. !encabutan hak dimungkinkan, tetapi diikat dengan
syarat4syarat, misalnya harus disertai pemberian ganti rugi yang layak. +ika ketentuan
pasal 1: ""!A dipenggal maka dapat dinyatakan adanya &
a. "ntuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan negara serta
kepentingan bersama dari rakyat
b. ak4hak atas tanah dapat dicabut
b. *anti rugi
c. /ayak
d. Bara yang diatur dengan undang4undang
al ini dapat dilihat dengan diterbitkannya "ndang4"ndang 5omor 2' Tahun
1#1 tentang !encabutan ak4ak Atas Tanah dan
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
33/68
keterangan nama yang berhak beserta luas dan macam hak atas tanah dan rencana
penampungan orang yang ada diatasnya. Disamping itu )epala )an3il
meminta pertimbangan dari )epala Daerah yang bersangkutan tentang permohonan
tersebut dan penampungan rakyat dan agar !anitia !enaksir bersidang menetapkan ganti
rugi.
"ndang4"ndang 5omor 2' Tahun 1#1 tentang !encabutan ak4ak Atas
Tanah dan
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
34/68
)epala Inspeksi Agraria segera &
a. -eminta kepada para )epala Daerah yang bersangkutan untuk
memberi pertimbangan mengenai permintaan
pencabutan hak tersebut, khususnya bah3a untuk kepentingan
umum harus dilakukan pencabutan hak itu dan tentang
penampungan orang4orang sebagai yang dimaksudkan dalam
!asal 2 ayat 2 huruf c.
b. -eminta kepada !anitia !enaksir tersebut pada !asal $ untuk
melakukan penaksiran tentang ganti kerugian mengenai tanah
danCatau benda4benda yang haknya akan dicabut itu.
20 Di dalam 3aktu selama4lamanya tiga bulan sejak diterimanya permintaan
)epala Inspeksi Agraria tersebut pada ayat 1 pasal ini maka &
a. !ara )epala Daerah itu harus sudah menyampaikan
pertimbangannya kepada )epala Inspeksi Agraria
b. !anitia !enaksir harus sudah menyampaikan taksiran ganti
kerugian yang dimaksud itu kepada )epala Inspeksi Agraria.
0 Setelah )epala Inspeksi Agraria menerima pertimbangan para )epala
Daerah dan taksiran ganti kerugian yang dimaksud dalam ayat 20 pasal
ini, maka ia segera menyampaikan permintaan untuk melakukan
pencabutan hak itu kepada -enteri Agraria, dengan disertai
pertimbangannya pula.
$0 +ika di dalam 3aktu tersebut pada ayat 2 pasal ini pertimbangan danCatau
taksiran ganti kerugian itu belum diterima oleh )epala Inspeksi Agraria,
maka pertimbangan untuk melakukan pencabutan hak tersebut diajukan
kepada -enteri Agraria, dengan tidak menunggu pertimbangan )epalaDaerah danCatau taksiran ganti kerugian !anitia !enaksir.
%0 Dalam hal tersebut pada ayat $ pasal ini, maka )epala Inspeksi Agraria
di dalam pertimbangannya mencantumkan pula keteraangan tentang
taksiran ganti kerugian itu.
0 ?leh -enteri Agraria permintaan tersebut diatas dengan disertai
pertimbangannya dan pertimbangan -enteri )ehakiman serta
pertimbangan -enteri yang bersangkutan, segera diajukan kepada
34
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
35/68
!residen untuk mendapat keputusan.
-enurut !asal "ndang4"ndang 5omor 2' Tahun 1#1 maka )epala )an3il
!ertanahan 5asional tanpa rekomendasi dari )epala Daerah dan !anitia !enaksir.
)epala
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
36/68
e. )eagamaan
f. Ilmu kesehatan dan seni budaya
g. )esehatan
h. ?lahraga
i. )esehatan umum terhadap bencana alam
j. )esejahteraan sosial
k. -akamCkuburan
l. !ari3isata dan rekreasi
m. "saha4usaha ekonomi yang bermanfaat bagi kesejahteraan umum
0 !residen dapat menentukan bentuk4bentuk kegiatan pembangunan lainnya
kecuali sebagai dimaksud dalam ayat 10 pasal ini, yang menurut
pertimbangannya perlu bagi kepentingan umum.
!ihak yang berhak mengajukan objek tersebut bukan hanya instansi
pemerintah tetapi juga usaha4usaha s3asta !asal 0 asal saja harus
disetujui oleh pemerintah dan atau pemerintah daerah sesuai dengan
rencana pembangunan. !ada pasal 2 disebutkan proyek pembangunan
tersebut harus sudah termasuk dalam 6encana !embangunan yang telah
diberitahukan kepada masyarakat yang bersangkutan. 6encana induk
pengembangan tersebut harus bersifat terbuka untuk umum0.
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
37/68
harus bersifat terbuka untuk umum.
Pasal !
10 9ang berhak menjadi subyek atau pemohon untuk mengajukan
permintaan pencabutan hak atas tanah adalah instansi4instansi
!emerintahC
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
38/68
10 !emerintah Daerah setempat berke3ajiban untuk menga3asi pelaksanaan
!embebasan Tanah dan pemberian ganti rugi.
20 !embebasan tanah untuk keperluan S3asta pada asasnya harus dilakukan secara
langsung antara pihak4pihak yang berkepentingan dengan pemberian ganti rugi
dengan berpedoman pada asas musya3arah.
!eraturan -enteri Dalam 5egeri 5omor 2 Tahun 1#( tentang !enggunaan
Acara !embebasan Tanah "ntuk )epentingan !emerintah
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
39/68
sudah selesai. Dengan konsignasi uang ganti rugi tersebut harga dapat ditekan.
!eraturan -enteri Dalam 5egeri 5omor 2 Tahun 1#:% dalam !asal 2
menyatakan sebagai berikut &
1. !engadaan tanah untuk keperluan proyek4proyek pembangunan yang
dilakukan oleh instansi pemerintah dilaksanakan oleh !impinan !royek
Instansi yang bersangkutan.
2. !engadaan tanah yang dimaksud dalam ayat 10 luasnya tidak lebih dari %
lima0 ha.
. Dalam melaksanakan pengadaan tanah dimaksud dalam ayat 10 !emimpin
proyek memberitahukan kepada Bamat mengenai letak dan luas tanah yang
diperlukan
$. Apabila dipandang perlu, Bamat dapat meminta bantuan instansiCdinas
teknis yang bersangkutan dengan jenjang hierarki.
!impinan proyek mengadakan musya3arah dengan yang bersangkutan. ?leh
Dirjen Agraria dikeluarkan 8daran 5omor %#'C$2CAgr tanggal 2 Agustus 1#:%
tentang petunjuk pelaksana !eraturan -enteri Dalam 5egeri 5omor 2 Tahun 1#:%.
Demikian pula oleh Direktorat +enderal Anggaran Departemen )euangan diterbitkan
!eraturan -enteri Dalam 5egeri 5omor 2 Tahun 1#:%, yaitu bah3a pengeluaran yang
dapat dibebankan untuk jenis pengeluaran tanah meliputi antara lain biaya administrasi
pembuatan akta jual beli oleh Bamat sebagai !ejabat !embuat Akta Tanah atau sebagai
)epala 7ilayah; pembelian ganti rugi tanah termasuk bangunan dan tanaman diatasnya;
penyelesaian sertifikat tanah; biaya pengosongan; biaya pengeringan; biaya pemerataan,
pematangan tanah dan pengeluaran lain yang berhubungan dengan itu.
!eraturan -enteri Dalam 5egeri 5omor Tahun 1#:( ini diatur untuk
memberikan suatu kemudahan bagi perusahaan pembangunan perumahan yangberbentuk badan hukum, baik untuk penyediaan tanah, pencadangan tanah dan iGin
lokasi. !asal 2 !eraturan -enteri Dalam 5egeri 5omor Tahun 1#:( menyatakan
sebagai berikut &
1. IGin lokasi untuk keperluan perusahaan yang luasnya tidak lebih dari 1% ha
bagi daerah tingkat II yang telah mempunyai rencana induk kotaCrencana
kota, ditetapkan oleh bupatiC3alikotamadya )epala Daerah Tingkat II.2
2. IGin lokasi yang luasnya tidak lebih dari 2'' ha ditetapkan oleh *ubernur
39
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
40/68
)epala Daerah Tingkat I
. IGin lokasi yang luasnya lebih dari 2'' ha ditetapkan oleh *ubernur )epala
Daerah Tingkat I setelah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari -enteri
Dalam 5egeri.
!eraturan ini sebagai pengganti dari !-D5 5omor % Tahun 1#($ khusus
tentang penyediaan dan pemberian hak atas tanah dan !-D5 5omor 2 Tahun 1#:$
keperluan !erusahaan !embangunan !erumahan sederhanaCperumahan murah yang
diselenggarakan dengan fasilitas kredit pemilikan rumah dari
diberikan oleh -enteri !erindustrian. !erusahaan yang bersangkutan harus memberi
ganti rugi yang layak berdasarkan musya3arah ataupun memberikan penggantian tanah
di lokasi lain yang nilainya seimbang. Didalam tahun setelah iGin prinsip sudah harus
dibebaskan 'L. Disebutkan bah3a ka3asan industri tersebut tidak boleh mengurangi
areal tanah pertanian dan tidak pula diatas tanah yang berfungsi untuk melindungi
sumber daya alam dan 3arisan budaya.
!asal 2: ""D 1#$% merupakan amanat adanya larangan bagi siapapun
melakukan tindakan pencabutanCpengurangan hak atas tanah, pengambilan tanah hak
milik secara se3enang43enang, yang berdampak pada kehilangan tempat tinggal,pekerjaan, harkat dan martabat, penghidupan yang layak atau kenikmatan4kenikmatan
dari hak milik atas tanah yang dimiliknya. !encabutan atau pengurangan hak milik atas
tanah hanya dapat dilakukan bila sesuai dengan norma4norma hukum,
kepatutanCke3ajaran, kebutuhan yang mendesak untuk kepentingan umum disertai
dengan suatu ganti rugi yang layak atau pemindahan ke lokasi lain yang layak dimana
tempat tujuan pemindahan itu telah tersedia saranaCfasilitas umum dan sarana atau
40
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
41/68
fasilitas sosial.(
"ndang4undang tidak dapat menjelaskan suatu kondisi tertentu, beberapa
penyelenggara pemerintahan sering mengambil keuntungan dari istilah kepentingan
umum untuk mengambil tanah milik pribadi yang jelas4jelas bertentangan dengan
konstitusi dan kepastian hukum. )epentingan umum diberikan suatu pembatasan hak
pribadi. "ntuk menggambarkan kepentingan umum dengan tepat, pembuat undang4
undang harus mengemukakan beberapa hal dasar. !ertama, per3ujudan kepentingan
umum sebagian besar merupakan sistem publik sebagai go.ernment centered
dibandingkan dengan suatu sistem pribadi market led. )edua, definisi kepentingan
publik harus layak atau mempunyaialasan. )etika kepuasan kepentingan umum sering
dimasukkan ke dalam beberapa hal kepentingan pribadi, pembuat undang4undang perlu
membatasi kepentingan publik kepada suatu lingkup yang layak di dalam hak pribadi
atas tanah yang dimilikinya.
2.! Pengaturan Penelenggaraan Pengadaan #anah Untuk $e%entingan
U"u"
)epemilikan tanah merupakan sebuah hak asasi manusia yang dilindungi oleh
hukum internasional maupun hukum nasional. Dalam hukum internasional perlindungan
hukum terhadap hak milik ini diatur dalam D"A- Deklarasi "mum ak Asasi
-anusia0, yaitu &
10 !asal 1(.1 & @Setiap orang berhak unt pribadi maupun bersama4sama dengan
orang lain.
20 !asal 1(.2 & @Tidak seorangpun dapat se3enang43enang.
0 !asal ' & @Tidak ada satu ketentuan ditafsirkan sebagai memberi hak
pada suatu negara, kelompok atau orang, untuk terlibat dalam aktiitas ataumelakukan suatu tindakan yang bertujuan untuk menghancurkan hak dan
kebebasan 4 kebebasan apapun yang diatur dalam deklarasi ini.
Di Indonesia, perlindungan kepemilikan tanah rakyat diatur dalam ""D 1#$%,
TA!4-!6 5o. IH Tahun 2''1, "ndang4"ndang 5omor # Tahun 1### tentang A-.
Dalam ""D 1#$%, termaktub dalam pasal4pasal berikut ini &
7373Adrian Sutedi, ?p.cit, hal. %$
41
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
42/68
10 !asal 1: < tentang pengakuan hak ulayat masyarakat adat.
20 !asal 2:* Ayat 10 yang berbunyi&Setiap@ orang berhak atas perlindungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan dan harta benda yang di ba3ah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi.
0 !asal 2: Ayat $0, yang berbunyi& @Setiap orang berhak milik pribadi dan
hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara se3enang43enang oleh
siapapun.@
$0 !asal 2: I Ayat 0 yang berbunyi& @Identitas budaya dan tradisional dihormati
selaras dengan perkembangan Gaman dan peradaban.($
TA!4-!6 6I 5omor IH Tahun 2''1 tentang !embaruan Agraria dan
!engelolaan Sumber Daya Alam, perlindungan terhadap kepemilikan tanah tercantum
dalam beberapa butir !asal % yakni butir b,d dan j.
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
43/68
!engadaan !engadaan tanah !engadaan tanah !engadaan tanah !engadaanTanah adalah setiap adalah setiap adalah setiap Tanah adalah
kegiatan untuk kegiatan untuk kegiatan untuk kegiatanmendapatkan tanah mendapatkan tanah mendapatkan menyediakan
dengan cara dengan cara tanah dengan cara tanah dengan
memberikan ganti memberikan ganti memberikan ganti cara memberikerugian kepada rugi kepada yang rugi kepada yang ganti kerugianyang berhak atas melepaskan atau melepaskan atau yang layak dantanah tersebut. menyerahkan tanah, menyerahkan adil kepada
bangunan, tanaman, tanah, bangunan, pihak yang
dan benda4benda tanaman dan berhak yang berkaitan benda4benda yangdengan tanah atau berkaitan denganpencabutan hak atas tanah.
tanah
4-ekanisme !engadaan tanah !engadaan tanah !engadaan tanah !engadaan!engadaan bagi pelaksanaan bagi pelaksanaan bagi pelaksanaan tanah bagiTanah pembangunan pembangunan pembangunan pelaksanaan
untuk kepentingan untuk kepentingan untuk kepentingan pembangunanumum oleh umum oleh umum oleh untuk pemerintah !emerintah atau !emerintah atau kepentingan
dilaksanakan pemerintah daerah !emerintah umum olehdengan cara dilaksanakan Daerah !emerintah ataupelepasan atau dengan cara & dilaksanakan !emerintahpenyerahan hak atas a.!elepasan atau dengan cara Daerahtanah. penyerahan hak atas pelepasan atau dilaksanakan
tanah, atau penyerahan hak dengan cara
b. pencabutan hak atas tanah pelepasan atauatas tanah penyerahan hak
atas tanah
)epentingan )epentingan umum )epentingan umum )epentingan )epentingan"mum adalah kepentingan adalah kepentingan umum adalah umum adalah
seluruh lapisan sebagian besar kepentingan kepentinganmasyarakat. lapisan masyarakat. sebagian besar bangsa, negara
lapisan dan masyarakatmasyarakat. yang harus
di3ujudkanoleh pemerintah
dan digunakansebesar4besarnya untukkemakmuran
rakyat.
4Bakupan a. jalan umum, a. jalan umum, a. jalan umum dan a. pertahanan)epentingan saluran jalan tol, rel kereta jalan tol, rel dan keamanan"mum pembuangan air; api diatas tanah, di kereta api di atas nasional
b. 3aduk, ruang atas tanah, tanah, di ruang b. jalan umum,bendungan dan ataupun diruang atas tanah, jalan tol,
bangunan pengairan ba3ah tanah0, ataupun di ruang tero3ongan,lainnya termasuk saluran air ba3ah tanah0, jalur kereta api,saluran irigasi. minumCair bersih, saluran air stasiun keretac. rumah sakit saluran minumCair bersih, api dan fasilitasumum dan pusat4 pembuangan air dan saluran operasi keretapusat kesehatan sanitasi. pembuangan air api
masyarakat b. 3aduk, dan sanitasi. c. 3aduk,d. pelabuhan atau bendungan, irigasi b. 3aduk, bendungan,
43
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
44/68
bandar udara atau dan bangunan bendungan, bendung,
terminal. pengairan lainnya. bendungan irigasi irigasi, salurane. peribadatan. c. rumah sakit dan bangunan air minum,f. pendidikan atau umum dan pusat pengairan lainnya; saluransekolahan. kesehatan c. pelabuhan, pembuangan air
g. pasar umum atau masyarakat. bandar udara, dan sanitasi danpasar I5!68S d. pelabuhan, stasiun kereta api, bangunan
h. fasilitas bandar udara, dan terminal. pengairanpemakaman umum stasiun kereta api d. fasilitas lainnyai. fasilitas dan terminal. keselamatan d. pelabuhan,keselamatan umum e. peribadatan. umum, seperti bandar udaraseperti tanggul f. pendidikan atau tanggul dan terminalpenanggulangan sekolah penanggulangan e. infrastuktur,
bahaya banjir, lahar g. pasar umum bahaya banjir, minyak gas dandan lain4lain h. fasilitas lahar, dan lain4 panas bumij. pos dan pemakaman umum lain f. pembangkit,telekomunikasi i. fasilitas e. tempat transmisi,k. sarana olah raga keselamatan umum pembuangan gardu, jaringan
l. stasiun penyiaran j. pos dan sampah dan distribusiradio, teleisi telekomunikasi f. cagar alam dan tenaga listrik beserta k. sarana olah raga cagar budaya g. jaringanpendukungnta. l.stasiun penyiaran g. pembangkit, telekomunikasim. kantor radio dan teleisi transmisi, dan informatika!emerintah dan sarana distribusi tenaga !emerintah
n. fasilitas pendukungnya. listrik. h. tempatAngkatan m. kantor pembuangan
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
45/68
t. panti sosial kumuhperkotaa
u. pembangkit, n danCatautansmisi, distribusi konsolidasitenaga listrik tanah, serta
perumahan
untukmasyarakat
berpenghasilanrendah denganstatus se3ap. prasaranapendidikan atausekolah
!emerintahC!emerintahDaerahE. !rasaranaolahraga
!emerintahC!emerintahDaerah; dan
r. pasar umumdan lapanganparkir umum.
2.0 Pengaturan Peran Sasta Dala" Penelenggaraan Pengadaan #anah
Dala" Pe"+angunan Untuk $e%entingan U"u"
Dalam rangka menjamin kelangsungan proses pembangunan ekonomi
jangka panjang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan,
Indonesia tidak bisa hanya bertumpu pada sektor pertanian tanpa proses industrialisasi.
7alaupun industrialisasi itu penting, namun perlu untuk diakui bah3a industrialisasi
bukan merupakan tujuan akhir melainkan hanya salah satu strategi yang ditempuh untuk
mendukung proses pembangunan ekonomi guna mencapai kemakmuran rakyat
Indonesia yang berkeadilan sosial. Industrialisasi mendorong kebijakan pertanahan yang
semakin adaptif terhadap mekanisme pasar, namun belum diikuti dengan penguatanakses rakyat dan masyarakat hukum lokal terhadap perolehan dan penggunaan tanah.
Tujuan pembangunan nasional adalah untuk me3ujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan !ancasila serta bah3a hakikat
pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, maka
landasan pelaksanaan pembangunan nasional adalah !ancasila dan "ndang4"ndang
Dasar 1#$% pasca amandemen.
"ndang4"ndang !okok Agraria yang merupakan salah satu peraturan
45
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
46/68
perundang4undangan yang menerapkan !asal ayat 0 ""D 1#$%, pada bagian
konsiderannya mengedepankan bah3a ""!A harus berdasarkan !ancasila yang sila
kelimanya adalah sila keadilan sosial. Ini berarti bah3a "ndang4"ndang !okok Agraria
harus berasaskan keadilan sosial dalam !ancasila. al ini tidak berarti bah3a sila F sila
lain dalam !ancasila dapat dilepas kaitan dan pengertiannya satu sama lain.
6umusan !asal 1 ayat 20 ""!A yang menerapkan sila )etuhanan 9ang -aha
8sa menunjukkan hal itu. Dalam rumusan pasal tersebut dinyatakan bah3a & seluruh
bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya,
dalam 3ilayah 6epublik Indonesia, sebagai karunia Tuhan 9ang -aha 8sa adalah bumi,
air dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional. "ntuk
sementara dapat disimpulkan bah3a terdapat beberapa asas yaitu 10 asas menguasai
dari 5egara, 20 asas penggunaan bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya, harus untuk sebesar4besar kemakmuran rakyat
dan 0 asas keadilan sosial dalam !ancasila dalam arti bah3a di dalam upaya
me3ujudkan sebesar4 besar kemakmuran rakyat, sila4sila lain di dalam !ancasila tidak
dapat dilepas dari sila keadilan sosial. (%
Asas yang disebut pertama menyangkut status tanah di negara Indonesia dan
asas yang disebut kedua dan ketiga menyangkut penggunaan dan pemanfaaatan
tanah yang diukur dengan dua penentu yaitu & 10 untuk sebesar4 besar kemakmuran
rakyat dan 20 dijalankan secara berkeadilan sosial dalam !ancasila. Asas4asas
tersebut diatas diharapkan dapat diterapkan dalam penggunaan dan pemanfaatan
tanah. Apapun bentuk kongkrit dari penggunaan tanah, asas4asas tersebut
menguasainya.
!asal 1$ ayat 10 ""!A memuat ketentuan tentang penggunaan tanah dan
peruntukannya dengan pernyataan &Dengan mengingat ketentuan4ketentuan dalam !asal 2 ayat 20 dan 0 , !asal #
ayat 20 serta !asal 1' ayat 10 dan ayat 20. !emerintah dalam rangka sosialisme
Indonesia membuat suatu rencana umum mengenai persedian, peruntukkan dan
penggunaan bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya.
a0 "ntuk keperluan negara;
b0 "ntuk keperluan peribadatan dan keperluan4keperluan suci lainnya serta
7575-ustofa dan Suratman, 2'1, !enggunaan ak Atas Tanah "ntuk Industri, Sinar *rafika,
+akarta, hal 14$.
46
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
47/68
dengan dasar )etuhahan 9ang -aha 8sa;
c0 "ntuk keperluan pusat4pusat kehidupan masyarakat, sosial, budaya,
kebudayaan dan lain4lain kesejahteraan;
d0 "ntuk keperluan perkembangan produksi pertanian, peternakan dan
perikanan serta sejalan dengan itu;
e0 "ntuk keperluan perkembangan industri, transmigrasi dan pertambangan.
Didalam kerangka membuat suatu rencana umum mengenai persediaan,
peruntukkan dan penggunaan bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam yang
terkandung didalamnya, asas4asas tersebut diharapkan tertera di dalamnya. Arah
pembangunan jangka panjang di bidang ekonomi dalam pembangunan nasional adalahtercapainya struktur ekonomi yang seimbang yang di dalamnya terdapat kemampuan
dan kekuatan industri yang maju dan didukung oleh kekuatan dan kemampuan pertanian
yang tangguh serta merupakan pangkal tolak bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan
berkembang atas kekuataannya sendiri.
"ntuk mencapai sasaran pembangunan di bidang ekonomi dalam pembangunan
nasional, industri memegang peranan yang menentukan dan oleh karenanya perlu lebih
dikembangkan secara seimbang dan terpadu dengan meningkatkan peran serta
masyarakat secara aktif serta mendayagunakan secara optimal seluruh sumber daya
alam dan manusia yang tersedia. Setelah Indonesia menandatangani perjanjian
-arrakesh April 1##$, pengaturan hak atas tanah bagi inestasi perlu ada perubahan.
al ini disebabkan karena pembangunan ekonomi itu telah mendorong berkembangnya
nilai4nilai yang terkait dengan tanah.
""!A dengan prinsip nasionalitasnya memberi ke3enangan yang sangat luas
pada 5egara melalui ak -enguasasi 5egara. !asal 2 ""!A menyatakan bah3a &
10 Atas dasar ketentuan dalam !asal ayat 0 "ndang4"ndang Dasar dan
hal4hal lain sebagai yang dimaksud dalam pasal 1, bumi, air dan ruang
angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada
tingkatan tertinggi dikuasai oleh 5egara, sebagai organisasi kekuasaan
seluruh rakyat.
20 ak menguasai dari 5egara termaksud dalam ayat 1 pasal ini memberi
3e3enang untuk&
a. -engatur dan menyelenggarakan, peruntukan, penggunaan, persediaan
47
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
48/68
dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut;
b. -enentukan dan mengatur hubungan4hubungan hukum antara orang4
orang dengan bumi, air dan ruang angkasa.
c. -enentukan dan mengatur hubungan4hubungan hukum antara orang4
orang dan perbuatan4perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan
ruang angkasa.
0 7e3enang yang bersumber pada hak menguasai dari 5egara tersebut pada
ayat 2 pasal ini digunakan untuk mencapai sebesar4besarnya kemakmuran
rakyat dalam arti kebangsaan; kesejahteraan dan kemerdekaan dalam
masyarakat dan 5egara hukum Indonesia yang merdeka, berdaulat adil dan
makmur.
$0 ak menguasai dari 5egara tersebut diatas pelaksanaannya dapat
dikuasakan kepada daerah4daerah S3astantra dan masyarakat4masyarakat
hukum adat, sekadar diperlukan dan tidak bertentangan dengan kepentingan
nasional menurut ketentuan4ketentuan !eraturan !emerintah
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
49/68
Tanah merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pelaksanaan
pembangunan baik dilakukan oleh pemerintah, perusahaan s3asta maupun masyarakat
tidak lepas dari kebutuhan akan tanah sebagai 3adah kegiatannya.(
"ntuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan 5egara serta
kepentingan bersama dari rakyat, hak4hak atas tanah dapat dicabut dengan memberi
ganti rugi yang layak dan menurut cara yang diatur dengan undang4undang. Disamping
mekanisme pencabutan hak atas tanah, ""!A sesungguhnya juga menyebut istilah
pelepasan hak atau penyerahan secara sukarela oleh pemegang hak atas tanahnya.
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
50/68
!erpres 5omor Tahun 2''% terdapat perluasan esensi dan pengadaan tanah
untuk kepentingan umum, yakni bidang4bidang kepentingan umum menjadi semakin
banyak sehingga lebih mengakomodasi banyak kepentingan. !enerbitan perpres ini juga
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan para inestor yang membutuhkan banyak
lahan tanah0 untuk kepentingan pembangunan proyek4proyek inestasi. ?leh karena
itu, persoalan tersedianya lahan merupakan salah satu faktor pertimbangan para inestor
sebelum menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan adanya kemudahan untuk
memperoleh tanah bagi inestor sebagaimana ditentukan dalam !erpres 5omor
Tahun 2''%, diharapkan iklim inestasi di Indonesia akan semakin kondusif. al ini
dapat dipahami dan latar belakang dibentuknya !erpres 5omor Tahun 2''% ini,
yakni sebagai salah satu rekomendasi dari inrastructure summit.
Dinilai terlalu memihak kepada kepentingan inestor dan tidak memihak kepada
kepentingan rakyat sebagai pemegang hak atas tanah, banyak desakan agar !erpres
5omor Tahun 2''% direisi. !ada tanggal % +uni 2'' diterbitkan !erpres 5omor %
Tahun 2'' tentang !erubahan Atas !erpres 5omor Tahun 2''% tentang !engadaan
Tanah
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
51/68
pula karena belum adanya land use atas tanah4tanah tersebut maka selama belum
adanya ketentuan land useatau sekarang disebut "" Tata 6uang, maka peranan dari
s3asta tersebut yang menetapkan sendiri land use tersebut maka keuntungan dari para
inestor tersebut harus dibayar mahal oleh masyarakat sekitarnya sebagai suatu social
economic cost.
Disinyalir adanya penguasaanCpembelian tanah yang bersifat spekulatif dan
usahanya berpaling khusus untuk mencari keuntungan yang sebesar4besarnya yang
kemudian dijual kepada s3asta nasional maupun asingCjoint .enture maupun kepada
pemerintah dengan mena3arkan harga yang tinggi namun dengan menekan harga ketika
pembelian mereka dari masyarakat. )eadaan yang demikian samasekali tidak
mendukung catur tertib pertanahan, rakyat yang tersisih dari tempat4tempat yang subur
ke daerah4daerah terpencil dan kurang subur. 6akyat yang menjadi sasaran pembelian
tanah tersebut menjadi resah, lebih4lebih lagi didukung pekerjaan tersebut oleh oknum4
oknum aparat pedesaanCkecamatan, maupun oknum lain4lainnya.
)eadaan yang demikian telah menaikkan harga4harga untuk pembangunan
tersebut dan sangat ironis bah3a para inestor kadangkala tidak ingin mengalami
kesusahan dalam pembebasan tanah tersebut dan menyerahkan saja kepada para
perantara tersebut. Dalam instruksi tersebut diatas, maka -enteri Dalam 5egeri
menugaskan kepada )epala4)epala Daerah untuk mencegah masalah4masalah tersebut
dan lebih mengadakan penga3asan4penga3asan. !embebasan tanah untuk s3asta
terbanyak dari usaha4usaha real estate, industri dan termasuk industri pari3isata. !-D5
5o. % Tahun 1#($ !asal 1 ayat 20 menyatakan &
1. )ebijakan mengenai penyediaan dan pemberian tanah untuk keperluan
perusahaan4perusahaan baik yang diselenggarakan dengan maupun tanpa
fasilitas4fasilitas penanaman modal sebagaimana yang diatur dalam"ndang4"ndang 5o 1 Tahun 1#( tentang !enanaman -odal Asing /5
1#( 5o 10 dan "ndang4"ndang 5omor Tahun 1#: tentang !enanaman
-odal Dalam 5egeri /5 1#: 5o 0 yang ditetapkan dalam rangka
menunjang pelaksanaan pembangunan pada umumnya dan khususnya !elita
II dan mempunyai sasaran untuk menciptakan suasana dan keadaan yang
menguntungkan dan serasi bagi kegiatan4kegiatan pembangunan, dengan
tujuan agar pada satu pihak kebutuhan penguasaha akan tanah dapat
51
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
52/68
dicukupi dengan memuaskan dan pada pihak lain sekaligus terselenggara
tertib pengusahaan dan penggunaan tanah berdasarkan peraturan4peraturan
perundangan yang berlaku, hingga tanah yang tersedia benar4benar
dimanfaatkan sesuai dengan fungsi sosialnya.
!asal % ayat 0 menyebutkan bah3a perusahaan untuk pembangunan
perumahan berke3ajiban antara lain untuk &
a. -engajukan kepada pemerintah dengan perantaraan *ubernur )epala
Daerah yang bersangkutan rencana proyek yang akan dibangunnya,
termasuk biaya, areal tanah yang diperlukan , jenis rumah dan bangunan
serta prasarana lingkungan dan fasilitas sosial, jangka 3aktudiselesaikannya pembangunan rencana penjualan rumah yang sudah selesai
dibangun.
b. -ematangkan tanah dan membangunan jenis4jenis rumah yang juga
meliputi rumah4rumah @murah.
c. -embangun dan memelihara selama 3aktu yang ditentukan prasarana4
prasarana lingkungan dan fasilitas sosial yang diperlukan, jalan lingkungan,
saluran pembuangan air, persediaan air minum, listrik, telepon, tempat
peribadatan, tempat rekreasiColahraga, pasar pertokoan, sekolah dan lainnya.
d. -enyerahkan prasarana lingkungan dan fasilitas sosial yang telah dibangun
kepada pemerintahCpemerintah daerah.
e. -enyimpan sebagian modal kerjanya di dalam
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
53/68
c. Dihindarkan pemindahan penduduk dari tempat kediamannya
d. Diperhatikan persyaratan untuk mencegah terjadinya pengotoranC
pencemaran bagi daerah lingkungan yang bersangkutan.
!asal : ditetapkan tentang luas tanah yang boleh dikuasai oleh perusahaan
tersebut oleh -enteri Dalam 5egeri tentunya sekarang )epala
)epala Daerah. !asal 2' disebutkan selama belum diperoleh iGin dari instansi yang
ber3enang maka tidak boleh melakukan pembelian, penye3aan, pembebasan hak
ataupun lain4lain bentuk perbuatan yang mengubah penguasaan tanah yang
bersangkutan, baik secara yuridis ataupun fisik, baik langsung ataupun tidak langsung
untuk kepentingan perusahaan atau calon inestor.!asal 2' ayat 20 disebutkan sementara menunggu diperolehnya iGin usaha atau
persetujuan !residen atau )etua
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
54/68
hak baru kepada pejabat yang ber3enang. !asal 11 ayat %0 menyebutkan
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
55/68
yang intensif dan selambat4lambatnya tanggal 2$ September 1#:2 sudah harus
dimanfaatkanCdipergunakan sesuai dengan S) !encadanganC!enunjukan /okasi.
!elanggaran terhadap S) tersebut, agar supaya dibatalkan S) tersebut dan tanahnya
dikuasai langsung oleh 5egara.
2.0.!. Surat Edaran No"or ,!.23,/,!3Agr tanggal 22 Dese"+er 12.
Dalam surat edaran tersebut -enteri Dalam 5egeri sebaliknya mensinyalir
adanya kelambatan4kelambatan maupun hambatan4hambatan iGin prinsip pencadangan
dan pembebasan tanah sehingga terjadi tunggakan4tunggakan yang cukup besar.
Tentunya ini sebagai keluhan dari para inestor dalam memperoleh iGin tersebut dari
pemerintah daerah yang bersangkutan.
2.0.0. Peraturan Menteri Dala" Negeri No"or 2 #ahun 12
!-D5 ini mengatur tentang penyempurnaan !-D5 5omor % Tahun 1#($
tentang !enyediaan dan !emberian Tanah untuk keperluan perusahaan terutama untuk
perumahan sederhana perumahan rumah dan fasilitas
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
56/68
atas bidang tanah untuk pembangunan fisik kota di D)I +akarta.(:
BAB III
PENU#UP
!.1.$esi"%ulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian pembahasan diatas
adalah &
1. "ndang4"ndang 5omor 2 Tahun 2'12 tentang !engadaan Tanah
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
57/68
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
58/68
DAF#A) BA4AAN
BU$U
Abdurahman, 1##%, -asalah !encabutan ak4ak Atas Tanah, !embebasan Tanah dan
!engadaan Tanah
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
59/68
arsono,
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
60/68
+akarta.
-ertokusumo, Sudikno dan A. !itlo, 1##,
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
61/68
Simarmata, 6ikardo, 2''2, )apitalisme !erkebunan dan )onsep !emilikan Tanah oleh
5egara, I5SIST !ress, 9ogyakarta.
Sitorus, ?loan dan Dayat /imbong, 2''$, !engadaan Tanah "ntuk )epentingan "mum,
-itra )ebijakan !ertanahan Indonesia, 9ogyakarta.
Soekanto, Soerjono dan Sri -amudji, 2'1', !enelitan ukum 5ormatif Suatu Tinjauan
Singkat, !T. 6aja *rafindo !ersada, +akarta.
Soekarno, 1#2, S3adeshi dan -assa Aksi dalam Imam Toto ). 6ahardjo dan
erdianto,
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
62/68
MA'ALAH3'U)NAL
A, amid S. Atamimi, 1##,Der Rechtsstaat6epublik Indonesia dan !ersepektifnya
-enurut !ancasila dan ""D 1#$%, -akalah pada Seminar Dies 5atalis
"niersitas 1( Agustus +akarta ke $2, diselenggarakan oleh "niersitas 1(
Agustus, +akarta, Tanggal # +uli.
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
63/68
Teuku -ohammad 6adhie, !embaharuan !olitik ukum dalam 6angka !embangunan
5asional, dalam -ajalah !risma 5o. Tahun II, Desember 1#(.
$A)*A ILMIAH
5urhasan Ismail, 2'', !erkembangan ukum !ertanahan Indonesia& Suatu !endekatan
8konomi4!olitik, Disertasi !ada !rogram Doktor Ilmu ukum "niersitas
*ajah -ada, 9ogyakarta.
6onald >. Titahelu, 1##, !enetapan Asas4Asas ukum "mum Dalam !enggunaan
Tanah "ntuk Sebesar4besar )emakmuran 6akyat, Disertasi !rogram
!ascasarjana "niersitas Airlangga, Surabaya.
$AMUS
Tim !usat
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
64/68
Tanah dan
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
65/68
memberikan bimbingan, saran, dan mengarahkan penulis selama penyusunan tugas ini.
Selesainya tugas ini juga atas bantuan banyak pihak.
Semoga Allah S7T memberikan balasan yang lebih baik atas segalabantuan yang telah diberikan. -asukan, saran dan kritik dari semua pihak sangat
penulis harapkan untuk melengkapi kekurangan4kekurangan dalam tugas ini
sehingga bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
!ariaman, -aret 2'1
!enulis
DATA6 ISI
)ATA !85*A5TA6 i
DATA6 ISI .. ii
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
66/68
1.2.1. )onsep 5egara )esejahteraan 1$
1.2.2. Asas !enyelenggaraan )epentingan "mum 1:
1.2.. )onsep )epentingan "mum .. 1#
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
67/68
MA$ALAH
PEMANFAA#AN #ANAH ULA*A# UN#U$
$E(IA#AN PEMBAN(UNAN
!akalah ini dibuat sebagai tugas akhir semester pada
mata kuliah ;ukum inkungan(
iii
67
-
7/26/2019 7. Nofirman Basri - Kaitan Hak Uayat Dalam Pemanfaatan Lahan Untuk Kegiatan
68/68
Disusun 6leh7
N6FI)MAN BAS)I
NIM. 1,1-/1/
P)6()AM PAS4A SA)'ANA ILMU LIN($UN(AN
UNI8E)SI#AS NE(E)I PADAN(
2/1-
68