7. medikamentosa dm

6
7. Jelaskan terapi medikamentosa yang tepat untuk mengontrol hiperglikemik pada pasien! Eza Melinda 2012730034

Upload: eza-melinda

Post on 17-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

DM

TRANSCRIPT

7. Jelaskan terapi medikamentosa yang tepat untuk mengontrol hiperglikemik pada pasien!

7. Jelaskan terapi medikamentosa yang tepat untuk mengontrol hiperglikemik pada pasien!Eza Melinda2012730034TERAPI MEDIKAMENTOSA UNTUK MENGONTROL HIPERGLIKEMIK PADA PASIENA. OBAT HIPOGLIKEMIK ORALB. INSULIN1. PEMICU SEKRESI INSULIN2. PENAMBAH SENSITIVITAS TERHADAP INSULIN1.1. SULFONILUREA1.2. GLINID2.1. BIGUANID2.2. TIAZOLIDINDION3. PENGHAMBAT GLUKOSIDASE ALFA4. INCRETIN MIMETIC, PENGHAMBAT DPP-4PENGELOLAAN FARMAKOLOGIS DIABETES MELLLITUSMekanisme kerja obat golongan sulfonilurea:- Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan- Menurunkan ambang sekresi insulin - Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa

Kombinasi Sulfonilurea dengan insulin:- Cara pemberiannya:Dengan pemberian INSULIN pada malam hari, sehingga produksi glukosa hati malam hari dapat dikurangi segingga kadar GDP dapat menjadi lebih rendah. Selanjutnya pada siang hari gula darah dapat diatur dengan menggunakan SULFONILUREA A. OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL1. PEMICU SEKRESI INSULIN1.1. SULFONILUREAGlinid merupakan obat yang cara kerjanya sama dengan sulfonilurea, dengan meningkatkan sekresi insulin fase pertama. Golongan ini terdiri dari 2 macam obat yaitu: Repaglinid (derivat asam benzoat) dan Nateglinid (derifat fenilalanin). Obat ini diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian secara oral dan disekresikan secara cepat melalui hati.1.2. GLINID2. PENAMBAH SENSITIVITAS TERHADAP INSULIN2.1. BIGUANIDSaat ini golongan yang masih dipakai adalah metformin.Metformin menurunkan gula darah melalui pengaruhnya terhadap kerja insulin oada tingkat selular, distal dari reseptor insulin serta juga pada efeksnya menurunkan produksi glukosa hati.Metformin menurunkan kadar gula darah tetapu tidak menyebabkan penurunan sampai dibawah batas normal. Karena itu tidak disebut sebagai obat hipoglikemik, tetapi obat antihiperglikemik.Metformin dapat menurunkan gula darah sampai 20% dan kombinasi metformin dan insulin dapat dipertimbangkan pada pasien gemuk yang kadar gula darahnya sukar dikendalikan

Efek farmakologis: meningkatkan sensitivitas insulinGolongan obat ini diharapkan dapat bekerja tepat pada sasaran kelainan yaitu resistensi insulin.Dapat pula dipakai untuk mengatasi berbagai manifestasi resistensi insulin tanda menyebabkan hipoglikemik dan tidak menyebabkan kelelahan sel beta pankreas.2.2. TIAZOLIDINDION3. PENGHAMBAT GLUKOSIDASE ALFAObat ini berkerja secara kompetitif menghambat kerja enzin glukosidase alfa di dalam saluran cerna sehingga dapat menurunkan penyerapan glukosa dan menurunkan hiperglikemia postprandial.ES akibat meldigesti karbohidrat berupa gejala gastrointestinal seperti meteorismus, flatulen, dan diare. Pada pemberian glukosa secara oral, akan didapatkan kenaikan kadar insulin yang lebih besar daripada pemberian glukosa secara intravena. Perbedaan respon insulin ini disebut efek incretin.Sebagai respon terhadap pemberian glukosa, usus akan memproduksi GLP-1 yang akan merangsang sel pankreas untuk mempertahankan dan memproduksi insulin serta juga sel untuk menyeimbangkan kadar glukosa agar tidak terlalu rendah.

4. GOLONGAN INCRETIN MIMETIC DAN INHIBITOR DPP-4B. INSULINSecara keseluruhan sebanyak 20-25% pasien DM tipe 2 akan memerlukan insulin untuk mengendalikan kadar glukosa darahnya.Disamping pemberian insulin secara konvensional 3x sehari dengan memakai insulin kerja cepat, insulin dapat pula diberikan dengan dosis terbagi insulin kerja menengah 2x sehari dan kemudian diberikan campuran insulin kerja cepat di mana perlu sesuai dengan respons kadar glukosa.Kombinasi insulin kerja sedang diberikan oada malam hari sebelum tidur dengan sulfonilurea memberikan hasil yang lebih baik daripada dengan insulin saja. Dengan keuntungan pasien tidak harus dirawat.