7. bab i

8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara efektif terhadap suatu penyakit. Adanya imunisasi diharapkan terjadi penurunan insidens penyakit menular tertentu, seperti cacar, polio, difteria, tetanus, pertusis dan campak yang berakibat menurunnya angka mortalitas dan morbiditas (Hadinegoro dkk, 2011; Proverawati dan Andhini, 2010). Laporan United Nations Emergency Children's Fund (UNICEF) menyebutkan bahwa 27 juta anak balita di seluruh dunia masih belum mendapatkan layanan imunisasi rutin. Hampir 650.000 dari 10,7 juta bayi yang lahir setiap tahun di wilayah Eropa tidak menerima imunisasi dasar lengkap. Akibatnya, diperkirakan lebih dari dua juta kematian anak dan balita di seluruh dunia dan 32.000 anak di Eropa setiap tahunnya meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Angka ini mencakup 1,4 juta anak balita yang terenggut jiwanya (UNICEF, 2013; WHO,2014). Rata-rata angka imunisasi di Indonesia hanya 72%. Ada sekitar 2.400 anak di Indonesia meninggal setiap hari 1

Upload: abang-keluang

Post on 02-Oct-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

imunisasi

TRANSCRIPT

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara efektif terhadap suatu penyakit. Adanya imunisasi diharapkan terjadi penurunan insidens penyakit menular tertentu, seperti cacar, polio, difteria, tetanus, pertusis dan campak yang berakibat menurunnya angka mortalitas dan morbiditas (Hadinegoro dkk, 2011; Proverawati dan Andhini, 2010).Laporan United Nations Emergency Children's Fund (UNICEF) menyebutkan bahwa 27 juta anak balita di seluruh dunia masih belum mendapatkan layanan imunisasi rutin. Hampir 650.000 dari 10,7 juta bayi yang lahir setiap tahun di wilayah Eropa tidak menerima imunisasi dasar lengkap. Akibatnya, diperkirakan lebih dari dua juta kematian anak dan balita di seluruh dunia dan 32.000 anak di Eropa setiap tahunnya meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Angka ini mencakup 1,4 juta anak balita yang terenggut jiwanya (UNICEF, 2013; WHO,2014).Rata-rata angka imunisasi di Indonesia hanya 72%. Ada sekitar 2.400 anak di Indonesia meninggal setiap hari termasuk yang meninggal karena sebab-sebab yang seharusnya dapat dicegah, misalnya tuberculosis (TBC), campak, pertusis, difteri dan tetanus (UNICEF, 2013). Tanpa imunisasi, kira-kira 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit campak, sebanyak 2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena batuk rejan. Satu dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus. Dari setiap 200.000 anak, 1 akan menderita penyakit polio (Proverawati dan Andhini, 2010).Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Milenium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak (KMK RI, 2010).Indonesia menjadi salah satu negara prioritas yang diidentifikasi oleh World Health Organization (WHO) dan UNICEF untuk melaksanakan akselerasi dalam pencapaian target 100% Universal Child Immunization (UCI) Desa/Kelurahan. UCI adalah sesuatu keadaan tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada semua bayi (anak dibawah umur 1 tahun) dan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Pemerintah berkomitmen untuk mencapai target 100% desa mencapai UCI pada tahun 2014 (KMK RI, 2010). Walaupun pada saat ini fasilitas pelayanan untuk vaksinisasi telah tersedia di masyarakat, tetapi tidak semua bayi telah dibawa untuk mendapatkan imunisasi lengkap (Proverawati dan Andhini, 2010).

Menurut riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2011, pemberian imunisasi dasar lengkap diberikan pada bayi usia 0-11 bulan, meliputi BCG 1 kali, DPT 3 kali, polio 4 kali, hepatitis B 3 kali dan campak 1 kali (Riskesdas, 2011; Proverawati dan Andhini, 2010).Pada tahun 2011, rerata nasional desa UCI adalah 74,18%. Sedangkan UCI Provinsi Kalimantan Barat adalah 70,78%, merupakan posisi ke-14 terendah dari 32 Provinsi di Indonesia (Kemenkes RI, 2012). Sementara itu, UCI Kabupaten Sekadau adalah 69,7%, merupakan UCI urutan ke-5 terendah dari 13 Kabupaten di Kalimantaan Barat (Dinkes Provinsi Kalbar, 2012).Beberapa penelitian menyatakan bahwa faktor-faktor yang berperan penting dalam mempengaruhi status imunisasi adalah pengetahuan ibu (Kumar dkk, 2010; Etana, 2012), sikap ibu (kim, 2007) dan perilaku ibu (Rizani dkk, 2012; Taylor, 1997).Kabupaten Sekadau merupakan kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat. Terdapat 7 Kecamatan, dan terdapat 12 Puskesmas. Dari data Profil Kesehatan Kabupaten Sekadau tahun 2011, cakupan imunisasi terendah adalah Puskesmas Selalong dan yang tertinggi adalah Puskesmas Sekadau.Puskesmas Selalong adalah salah satu Puskesmas Rawat Jalan dari empat Puskesmas di Ibukota Kabupaten Sekadau, berjarak 6 kilometer dari pusat kota Sekadau. Cakupan imunisasi pada bayi di Puskesmas Selalong meliputi DPT1+HB1 39,4%, DPT3+HB3 21,2%, Campak 28,8%, BCG 24,2% dan Polio3 13% (Dinkes Kabupaten Sekadau, 2012).Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Selalong Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau.

B. Rumusan MasalahBagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Selalong Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau?C. Tujuan PenelitianC.1 Tujuan UmumMengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Selalong.C.2 Tujuan Khusus1. Mengetahui sebaran usia ibu yang mempunyai bayi di wilayah kerja Puskesmas Selalong.2. Mengetahui sebaran pendidikan terakhir ibu yang mempunyai bayi di wilayah kerja Puskesmas Selalong.3. Mengetahui sebaran pekerjaan ibu yang mempunyai bayi di wilayah kerja Puskesmas Selalong.4. Mengetahui sebaran penghasilan suami ibu di wilayah kerja Puskesmas Selalong5. Mengetahui sebaran jumlah anak pada masing-masing ibu di wilayah kerja Puskesmas Selalong.6. Mengetahui sebaran sumber informasi dan layanan imunisasi yang didapat oleh ibu di wilayah kerja Puskesmas Selalong.

D. Manfaat PenelitianManfaat dilakukannya penelitian ini ialah: 1. Bagi peneliti sendiri, selain sebagai salah satu syarat kelulusan pendidikan sarjana, penelitian ini sangat bermanfaat dalam menambah ilmu pengetahuan, pengalaman dan keterampilan.2. Bagi Institusi Pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi penelitian sejenis dimasa yang akan datang. 3. Bagi Pemerintah Kabupaten Sekadau, hasil ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam menyusun perencanaan perbaikan status imunisasi dasar lengkap pada bayi di Puskesmas Selalong. E. Keaslian PenelitianTabel 1.1 Keaslian Penelitian

NoPenelitiJudulMetodologiTempat dan WaktuHasil PenelitianPerbedaan Penelitian

1.Mathilda Albertina dkkKelengkapan imunisasi dasar anak balita dan faktor-faktor yang berhubungan di poliklinik anak beberapa Rumah Sakit di Jakarta dan sekitarnya pada bulan maret 2008Analitik dengan pedekatan cross sectionalBeberapa Rumah Sakit di Jakarta dan sekitarnya pada bulan maret 2008Faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi ialah pengetahuan orangtuaMetodologi, Tempat dan Waktu, Sampel

2.Putri Dwiastuti dan Nanang PrayitnoFaktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi BCG di wilayah Puskesmas UPT Cimanggis kota Depok tahun 2012Analitik dengan pedekatan cross sectionalPuskesmas UPT Cimanggis kota Depok tahun 2012Imunisasi BCG di Puskesmas Cimanggis dipengaruhi oleh pengetahuan ibu, sikap ibu, pendidikan ibu, jarak tempat tinggal, dukungan suami/keluarga dan dukungan petugasMetodologi, Tempat dan Waktu, Sampel

3.Yenny PurnamaPengaruh pengetahuan terhadap sikap ibu mengenai imunisasi ulangan difteria-tetanus tahun 2008Analitik dengan pedekatan cross sectionalRS. Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2007Pengetahuan ibu berpengaruh positif terhadap sikap ibu mengenai imunisasi ulangan difteria-tetanusMetodologi, Tempat dan Waktu, Sampel

1