61933364 proposal bblr
TRANSCRIPT
Judul penelitian :
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)
yang lahir di RS Anutapura pada tahun 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Secara global dikemukakan bahwa selama tahun 2000 terdapat 4 juta
kematian neonatus (3 juta kematian neonatal dini dan 1 juta kematian neonatal
lanjut). Hampir 99% kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Kematian
tertinggi di Afrika (88 per seribu kelahiran), sedangkan Asia angka kematian
perinatal mendekati 66 bayi dari 1000 kelahiran hidup. Bayi kurang bulan dan
berat lahir rendah adalah satu dari tiga penyakit utama kematian neonatus
tersebut.
BBLR telah didefinisikan oleh WHO sebagai bayi lahir dengan berat
kurang dari 2500 garam. Definisi ini didasarkan pada hasil observasi
epidemiologi yang membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500
gram mempunyai kontribusi terhadap outcome kesehatan yang buruk.Lebih dari
20 juta bayi diseluruh dunia (15,5%) dari seluruh kelahiran, merupakan BBLR,
96,5% diantaranya merupakan bayi yang dilahirkan dinegara-negara
berkembang.
Di Indonesia, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2002-2003, angka kematian neonatal sebesar 20 per 1000 kelahiran
hidup. Dalam 1 tahun, sekitar 89.000 bayi usia 1 bulan meninggal. Artinya setiap
6 menit ada 1 neonatus meninggal. Penyebab utama kematian neonatal adalah
bayi dengan BBLR sebanyak 29%. Insidensi BBLR di Rumah sakit di
Indopnesia berkisar 20%.
Angka kelahiran BBL rendah di Indonesia berkisar 9-30% bervariasi
antara satu daerah dengan daerah lain. Hingga saat ini BBLR masih merupakan
masalah diseluruh dunia karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian
pada masa bayi baru lahir. Sebanyak 25% bayi baru lahir dengan BBLR
meninggal dan 50% meninggal saat bayi
Kasus yang ditemukan di Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2008
sebanyak 577 kasus, dan 101 diantaranya meninggal, kasus ini terbanyak di
Kabupaten Donggala 196 kasus disusul 106 masing-masing kabupaten Parigi
Moutong dan kota Palu.Berdasarkan laporan tahunan seksi Kesehatan Dinas
Kesehatan Kota palu selama tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi setiap
tahunnya yaitu tahun 2006 berjumlah 21 orang dan tahun 2007 berjumlah 22
orang. Sedangkan pada tahun 2008 angka kematian bayi naik menjadi 27
kematian atau 4,0 per 1000 kelahiran hidup. Dengan penyebab kematian
utama adalah BBLR sebanyak 8 orang (42,10%).
Untuk di RS Anutapura sendiri hanya tersedia data
BBLR merupakan salah satu faktor resiko yang mempunyai kontribusi
terhadap kematian bayi khsusnya pada masa perinatal. Selain itu BBLR dapat
mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya
sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi. Malnutrisi pada masa
perinatal akan mempengaruhi pertumbuhan otak dan mengakibatkan
komplikasi yang pada gilirannya berakibat buruk pada kehidupan bayi
tersebut di kemudian hari.
Berdasarkan uraian, latar belakang diatas penelitian tertarik untuk
mengambil sebuah penelitian mengenai Bayi Berat lahir Rendah (BBLR) dengan
mengangkat judul Faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR yang lahir di
rumah sakit Anutapura pada tahun 2012
1. Rumusan masalah
Prevalensi kelahiran bayi dengan BBLR terus meningkat. Terutama di
negara-negara berkembang. Bayi kurang bulan dan berat lahir rendah ini adalah
satu dari tiga penyakit utama kematian neonatus. Di Indonesia sendiri jumlah
kelahiran BBL rendah masih cukup tinggi dan brervariasi antara satu daerah
dengan daerah lainnya. Sedangkan di kota palu jumlah kematian bayi terus
meningkat dengan penyebab utama adalah BBLR. Hingga saat ini BBLR masih
merupakan masalah diseluruh dunia karena merupakan penyebab kesakitan dan
kematian pada masa bayi baru lahir
2. Pertanyaan penelitian
1. Faktor-faktor apa yang berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di RS
Anutapura pada tahun 2012?
2. Apakah umur ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di RS
Anutapura pada tahun 2012?
3. Apakah status ekonomi ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir
di RS Anutapura pada tahun 2012?
4. Apakah paritas ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di RS
Anutapura pada tahun 2012?
5. Apakah status gizi ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di RS
Anutapura pada tahun 2012?
6. Apakah Jarak kehamilan berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di
RS Anutapura pada tahun 2012?
7. Apakah Penyakit yang diderita ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang
lahir di RS Anutapura pada tahun 2012?
8. Apakah perilaku ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di RS
Anutapura pada tahun 2012?
3. Hipotesis
1. Umur kurang dari 20 tahun dan umur lebih dari 35 tahun merupakan faktor
risiko terhadap kejadian BBLR
2. Status ekonomi rendah merupakan faktor resiko terhadap kejadian BBLR
3. Tingkat pendidikan rendah merupakan faktor resiko terhadap kejadian BBLR
4. Paritas 0 atau lebih dari 4 merupakan faktor risiko terhadap kejadian BBLR
5. Status gizi dengan mengukur LILA > cm selama hamil merupakan faktor
resiko terhadap kejadian BBLR
6. Jarak kelahiran kurang dari 2 tahun merupakan faktor risiko terhadap
kejadian BBLR
7. Penyakit selama kehamilan merupakan faktor risiko terhadap kejadian BBLR
8. Perilaku ibu selama kehamilan merupakan faktor resiko terhadap kejadian
BBLR.
4. Tujuan penelitian
4.1 Tujuan umum:
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR yang
lahir di RS Anutapura pada tahun 2012
4.2 Tujuan khusus:
a. Mengetahui apakah Umur ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang
lahir di RS Anutapura pada 2012
b. Mengetahui apakah status ekonomi ibu berhubungan dengan kejadian
BBLR yang lahir di RS Anutapura pada 2012
c. Mengetahui apakah tingkat pendidikan ibu berhubungan dengan kejadian
BBLR yang lahir di RS Anutapura pada 2012
d. Mengetahui apakah faktor paritas berhubungan dengan kejadian BBLR
yang lahir di RS Anutapura pada 2012
e. Mengetahui apakah status gizi ibu berhubungan dengan kejadian BBLR
yang lahir di RS Anutapura pada 2012
f. Mengetahui apakah Jarak kehamilan berhubungan dengan kejadian
BBLR yang lahir di RS pada 2012
g. Mengetahui apakah penyakit ibu selama kehamilan berhubungan dengan
kejadian BBLR yang lahir di RS Anutapura pada tahun 2012?
h. Mengetahui apakah perilaku ibu berhubungan dengan kejadian BBLR
yang lahir di RS Anutapura pada tahun pada 2012
5. Manfaat penelitian
a. Bagi peneliti:
Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan khususnya dalam
bidang penelitian serta memberi bahan masukan dan perbandingan bagi
penelitian lanjut yang serupa.
b. Bagi RS Anutapurakhususnya kesehatan Ibu dan Anak ( KIA)
Memberikan masukan dan sebagai pertimbangan untuk membuat kebijakan
dalam bidang KIA, khususnya rumah sakit dengan lintas sektornya dalam
merencanakan program kesehatan ibu dan anak akan mempunyai sasaran
tepat, sehingga kejadian BBLR dapat diantisipasi sedini mungkin.
c. Bagi Masyarakat:
Memberikan informasi tentang faktor risiko maternal (umur, status ekonomi,
tingkat pendidikan ibu, paritas, status gizi, jarak kehamilan, penyakit ibu
selama hamil, perilaku ibu) terhadap kejadian BBLR.
6. Tinjauan Pustaka
6.1 Definisi
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir <2500 gram tanpa
memandang usia masa kehamilan. Berat lahir bayi ditimbang dalam 1 jam
setelah lahir.
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang sangat penting dan
paling sering di gunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan
digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR. Dikatakan BBLR
apabila berat badan bayi lahir dibawah 2500 gram atau dibawah 2,5 kg.
Pada masa bayi maupun balita, berat badan dapat digunakan untuk melihat
laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis
seperti dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor.
Berat lahir dipengaruhi oleh dua proses penting yaitu: lamanya (usia)
kehamilan dan pertumbuhan intrauterine, jadi BBLR dapat disebabkan oleh
umur kehamilan yang pendek dan pertumbuhan intrauterine yang lambat
(tampak pada berat bayi) atau kedua-duanya. Di negara maju antara 4%-8%
bayi dilahirkan kurang dari 2500 gram
6.2 Klasifikasi BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi barulahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari 2500 gram. Berkaitan dengan penanganan
dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah dibedakan dalam:2,5,6
a. Bayi berat lahir rendah (BBLR), beratl ahir 1500-2500 gram
b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir< 1500 gram
c. Bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER), berat lahir< 1000 gram
BBLRdapatdibagi kedalamduakelompokyaitu: cukup bulan tetapi
beratnyatidaksesuaiuntuk umurkehamilannyadanbayi kurangbulan
danKMK.Bayi-bayiini mengalami gangguanpertumbuhanintrauterine
(IUG/IntrauterineGrowthRetardation).
Daripengertian diatas maka bayi BBLR dapat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu:
1. Prematuritas Murni
PrematuritasMurniadalahneonatusdengankehamilankurangdari
37minggudanmempunyaiberatbadan sesuaidenganberat
badanuntukmasa kehamilanataudisebutneonatus kurangbulansesuai
masa kehamilan(NKB-SMK)penyebabnyadariberbagai faktor,baikfaktor
ibu, janin, maupunlingkungan.
2. Dismaturitas
Dismaturitasadalahbayilahirdenganberatkurangdariberatbadanse
harusnyauntuk masa kehamilan.Halinikarenajaninmengalami
gangguanpertumbuhandalam kandungandanmerupakanbayi yang kecil
untuk masakehamilan (KMK). Penyebab yang lain sama dengan
prematuritas murni.
.
6.3 Fakto-faktor penyebab BBLR
Terjadinya BBLR merupakan hasil interaksi antara sosiodemografi,
status gizi ibu hamil, serta obsetrik, sosial ekonomi keluarga dan faktor
intristik janin. Jadi secara garis besar BBLR dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu faktor maternal dan faktor janin. Faktor maternal yang mempengaruhi
kejadian BBLR adalah: Usia, paritas, status ekonomi yang rendah, penyakit
kronik atau akut ibu hamil, perdarahan antepartum, serviks yang tidak
kompeten, kelainan bentuk uterus, kelainan plasenta, jarak kehamilan,
aktivitas fisik ibu, kebiasan buruk ibu (merokok, minum alcohol, dan
pengguna narkoba), status gizi ibu ibu hamil yang kurang, pendidikan ibu
yang rendah dan akses terhadap pelayanan keehatan kurang. Sedangkan
faktor janin yang berperan pada kejadian BBLR adalah jenis kelamin,
etnis/ras dan kelainan kongenital.
Adapun penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi Bayi berat lahir
rendah adalah:
a. Umur ibu
Umur ibu mempunyai hubungan erat dengan berat bayi lahir pada
umur ibu yang masih muda, perkembangan organ-organ reproduksi dan
fungsi fisiologisnya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaannya
belum cukup matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum
dapat mengadapi kehamilannya secara sempurna.
Masa reproduksi seorang wanita pada dasarnya dibagi dalam tiga
periode yaitu kurun reproduksi muda (15-19 tahun), kurun reproduksi
sehat (20-35 tahun), kurun reproduksi tua (36-45 tahun). Pembagian ini
didasarkan atas data epidemiologi bahwa resiko kehamilan rendah pada
kurun reproduksi sehat dan meningkat lagi secara tajam pada kurun
reproduksi tua.
Resiko melahirkan bayi pada usia kehamilan kurang, dihubungkan
dengan beberapa faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja,
yaitu perawatan kehamilan yang tidak memadaidan penambahan berat
badan yang tidak cukup. Ibu remaja muda (<16 tahun) berisiko
melahirkan dengan usia kehamilan kurang dibandingkan ibu lebih tua.
Sebaliknya wanita yang lebih tua mulai menunjukkan penagaruh proses
penuaannya.
b. Parietas
Parietas dalam arti luas mencakup gavida (jumlah kehamilan),
partus (jumlah kelahiran), dan abortus (jumlah keguguran), sedang dalam
arti khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan. Parietas
dikatakan tinggi bila seseorang wanita melahirkan anak ke empat atau
lebih. Seorang wanita yang sadar mempunyai tiga anak dan terjadi
kehamilan lagi, keadaan kesehatannya akan mulai menurun, Seorang
mengalami anemia
.
c. Jarak kehamilan
Menurut ketentuan yang di keluarkan oleh badan kordinasi
keluarga berencana (BKKBN) menyatakan bahwa jarak antara kelahiran
yang ideal adalah 3 tahun atau lebih. Hal tersebut karena jarak kelahiran
yang pendek dapat menyebabkan seorang ibu belum cukup waktu untuk
memulihkan kondisi tubuhnya setelah kelahiran sebelumnya, sehingga
merupakan salah satu faktor penyebab kelemahan dan kematian ibu dan
bayi yang di lahirkan.
d. Kadar Hb
Hemoglobin (Hb) adalah bagian dari eritosit (sel darah merah)
yang dibentuk dalam sumsum tulang. Hemoglobin dibentuk dari heme
dan globin, heme terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida. Hemoglobin
adalah molekul yang mengandung 4 sub unit yang berinteraksi sehingga
menimbulkan efek kooperatif yaitu bila sebuah molekul hemoglobin
mengenai molekul Oksigen cenderung terus memperoleh 4 molekul
Oksigen. Haemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan Fe
dinamakan Conjugated protein. Adanya ion Fe mengakibatkan warna
darah menjadi merah. Jika Hb berikatan dengan sel darah merah dan
CO2 akan menjadi karboxy hemoglobin yang berwarna merah tua. Darah
arteri mengandung O2 sedangkan darah vena mengandung CO2.
Hemoglobin dalam darah berfungsi mengikat dan
mendistribusikan oksigen ke sel-sel jaringan tubuh, termasuk ke dalam sel
jaringan janin. Apabila kadar Hb < 11 gr% pada saat hamil, maka
distribusi oksigen ke jaringan akan berkurang sehingga metabolisme
jaringan menurun, termasuk pada janin, pertumbuhan akan terhambat dan
berakibat dengan BBLR.
e. Jenis perkerjaan ibu
Jenis pekerjan juga dapat mempergaruhi produk kehamilan, pada
wanita yang memiliki pekerjaan yang berat terutama pekerjaan yang
berat, akan cenderung melahirkan bayi dengan berat kurang dari 2500
gram dengan risiko kematian yang lebih tinggi bagi ibu maupun bayinya.
Sebaliknya wanita yang memilih jenis pekerjaan yang kurang
memerlukan tenaga fisik seperti pekerjaan profesi atau managemen
tampaknya kurang mempengaruhi berat bayi yang di lahirkan.
f. Tingkat pendidikan ibu
Pendidikan yang rendah, adat istiadat yang ketat serta nilai dan
kepercayaan akan takhayul disamping tingkat penghasilan yang masih
rendah merupakan edic penghambat dalam upaya penggalakkan potensi
masyarakat untuk berperan serta dalam pengembangan kesehatan.
Pendidikan rata-rata penduduk yang masih rendah, khususnya dikalangan
ibu hamil merupakan salah satu masalah yang berpengaruh terhadap
masalah-masalah kesehatan, sehingga sikap hidup dan perilaku yang
mendorong peningkatan kesehatan masyarakat masih kurang.
Pendidikan ibu yang masih rendah dapat mengakibatkan
kejadian BBLR meningkat akibat kurang pengetahuan dalam menjaga
kehamilannya, makin tinggi pendidikan ibu, mortalitas dan morbiditas
makin menurun, hal tersebut hanya akibat kesadaran ibu akan
kesehatannya lebih tinggi, tetapi juga karena adanya pengaruh
ekonominya
7. Kerangka teori
1. Faktor demografi ibu :
a. Umur (<20 dan >35 tahun)
b. Ras kulit hitam
c. Status ekonomi rendah
d. Status perkawinan (tidak menikah)
e. Tingkat pendidikan yang rendah
2. Resiko kesehatan reproduksi ibu
a. Parietas (0 atau >4 kali)
b. Status gizi
c. Jarak kehamilan
d. Infeksi
Faktor Janin:
a. Kelainan janin, cacat bawaan
b. Faktor etnik dan ras
c. Hidroamnion
d. Kehamilan ganda
e. Pre eklampsia, eklampsia
f. Riwayat keguguran/ aborsiPertumbuhan
janinBBLR
g. Pernah melahirkan BBLR
h. Penyakit yang diderita
3. Lingkungan dan perilaku ibu
a. Merokok
b. Mengkonsumsi alkohol dan
narkoba
Antenatal care
Faktor Plasenta :
a. Besar dan berat plasenta
b. Tempat melekat plasenta
c. Tempat insersi tali pusat
8. Kerangka konsep dan hipotesis
Umur ibu
Status ekonomi ibu
Tingkat pendidikan
Paritas
Status gizi
Jarak kelahiran
Penyakit ibu
Perilaku ibu
9. Definisi Operasional
BBLR
No
1
2
3
4
VARIABEL
Umur ibu
Status
ekonomi ibu
Tingkat
pendidikan
ibu
Paritas
DEFENISI OPERASIONAL
Jumlah tahun atau lama waktu yang dimiliki oleh
responden sejak lahir sampai dengan ulang tahun terakhir
saat penelitian.
Dikategorikan sebagai berikut
1= Umur berisiko:kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35
tahun
0= Umur tidak berisiko: 20 sampai dengan 35 tahun
Skala : ordinal
Jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh responden baik
yang lahir hidup maupun mati sampai pada saat
penelitian.
Dikategorikan sebagai berikut :
1= Paritas berisiko:0 dan lebih dari 4
0= Paritas tidak berisiko:1-4
Skala : ordinal
5 Status gizi
ibu
6
7
8
Jarak
kelahiran
Penyakit
selama
kehamilan
Perilaku Ibu
Jarak rentang waktu dari kelahiran sekarang dengan
kelahiran kelahiran sebelumnya.
Dikategorikan sebagai berikut :
1= jarak kelahiran < 2 tahun
0= jarak kelahiran 2 tahun.�Skala : ordinal
Gangguan kesehatan yang diderita responden selama
kehamilan terakhir sehingga beresiko terhadap kejadian
BBLR (hipertensi, hipotensi, anemia, pre eklampsia,
eklampsia, penyakit infeksi, penyakit non infeksi)
1= ya
0= tidak
Skala nominal
.
Kriteria Inklusi
í Pasien dengan BBLR yang setuju mengikuti penelitian
í Ibu berumur >15 tahun
Kriteria Eklusi
í Pasien mengundurkan diri dari penelitian
í Pasien mempunyai gangguan mental sehingga menganggu proses
komunikasi.
10. Metode penelitian
a. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional
b. Tempat penelitian dan waktu penelitian
í Tempat penelitian : RS. Anutapura
í Waktu penelitian : Januari-Juli 2012
c. Populasi
í Populasi
Populasi adalah wilayah generalalisasi yang terdiri atas objek/ subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini semua bayi yang lahir di RS Anutapura pada tahun 2012
11. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
a. Kriteria Inklusi
í Ibu dengan BBLR yang setuju mengikuti penelitian
í Ibu berumur >15 tahun
í Ibu yang melahirkan bayi pada usia kehamilan cukup bulan (tidak
prematur)
b. Kriteria Eksklusi
í Pasien mengundurkan diri dari penelitian
í Pasien mempunyai gangguan mental sehingga menganggu proses
komunikasi
í Ibu yang melahirkan bayi kembar (gemeli)
12. Besar sampel
Bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram (BBLR) yang lahir di RS
Anutapura pada tahun 2012.
Menggunakan Cara perhitungan : (hal 74: langkah-langkah membuat proposal penelitian)
N= 10 kali jumlah variabel bebas yang diteliti / insidens
Variabel bebas= 7
Maka, N= 10x8 = 200
0,4
13. Cara pengambilan sampel
14. Alokasi sampel
Tidak dapat dilakukan karena alokasi sampel penelitian dikenal pada desain uji
klinis.
15. Alur penelitian(terlampir)
16. Cara kerja penelitian
a. Pada semua ibu yang melahirkan BBLR diberi penjelasan tentang latar
belakang, tujuan, cara, dan manfaat penelitian. Juga tentang hak dan
kewajiban subyek penelitian, terutama hak untuk menolak ikut tanpa
konsekuensi.
b. Setelah semua ibu yang melahirkan BBLR mengerti segala sesuatu tentang
penelitian ini, dimintakan persetujuan untuk ikut.
c. Dari polulasi penelitian dipilih 200 ibu yang memilki BBLR yang memenuhi
kreteria inklusi subyek peelitian.
d. Setiap ibu diberikan kuesioner sesuai dengan variabel yang akan diteliti
e. Untuk pengukuran status gizi digunakan pengukuran LILA
17. Rencana analisa
a. Analisis bivariat
Analisis biavariat dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara varibel
bebas dan variabel terikat. Analisis bivariat dilakukan pada variabel yang
telah dikategorikan dengan menggunakan uji chisquare (X2), menggunakan
= 0,05 dan 95% Confedence Interval (CI). Uji chi square (X) digunakan bila
data penelitian berupa frekuensi-frekuensi dalam bentuk kategori baik itu
nominal atau ordinal, uji ini juga digunakan untuk menentukan signifikansi
dua variabel atau lebih.
b. Analisa multivariat
Analisis Multivariat untuk mengetahui faktor umur ibu, status
ekonomi ibu, tingkat pendidikan, paritas, status gizi, jarak kelahiran, penyakit
ibu, perilaku ibu terhadap kejadian BBLR dilakukan analisis multivariat.
Tujuan dari analisis ini adalah untuk memperoleh model yang paling baik
untuk menentukan variabel mana yang paling berisiko terhadap BBLR. Uji
yang digunakan dalam analisis multivariat adalah Regresi Logistik
Multivariat.
Pemilihan berdasarkan statistik dilakukan dengan seleksi variabel
dengan menggunakan regresi logistik sederhana. Jika hasil uji bivariate
mempunyai nilai p<0,25 maka variabel tersebut dapat diikutkan
ke dalam kandidat model multivariat. Bila nilai p>0,25 tetapi
secara substansi variabel tersebut berhubungan dengan BBLR maka
variabeltersebut tetap akan diikutkan sebagai kandidat model
multivariat. Setelah didapatkan model akhir, maka untuk mengetahui variabel
yang paling dominan berhubungan dengan variabel dependen
adalah variabel yang mempunyai nilai OR atau Exp ( ) paling tinggi.
18. Aspek etika
í Semua pasien dengan BBLRyang dirawat di RS. Anutapura dimintakan
persetujuannya secara sukarela untuk ikut penelitian ini setelah mendapat
informasi tentang lengkap tentang tujuan, manfaat dan cara penelitian yang
akan dilakukan, hak dan kewajiban subyek serta jaminan kerahasiaan data.
NO. T NKEGIA AL NBU A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
P RS P NI. E IA A
1. Pengurusan Izin
P L S N NII. E AK A AA
Pengumpulan Sampel
Pengumpulan & Analisa Data
Penulisan hasil
S N RIII. EMI A
Lampiran 1.
Time Table (jadwal penelitian)
Variable B S.E Wald df p OR IK 95 %Min Max
Umur IbuStatus ekonomiTingkat pendidikanParitasStatus giziJarak kehamilanPenyakit ibuPerilaku ibu
Lampiran 2
DUMMY TABLE
Lampiran 3
ALUR PENELITIAN
Ibu dengan BBLR
Informed Concent
Subjek : 200 Org
Kuesioner
Pengumpulan dan Analisa data
Seminar Hasil
Lampiran 2
METODE PENGUKURAN
Kuesioner A1. UMUM
2.
3.
Nama Pasien
Nama Suami
Alamat
Telepon/ Hp
REGISTRASITempat Yankes
Tgl Melahirkan
ANAMNESISUmur
:
:
:
:
:
:
:
««««««««««««««««««««.
««««««««««««««««««««.
««««««««««««««««««««.««««««««««««««««««««.
««««««««««««««««««««.
RS Anutapura
««««««««««««««««««««.
«..Tahun
Pendidikan terakhir 1. Tidak tamat SD2. Tamat SD3. Tamat SMP
4. Tamat SMA5. Sarjana
Pekerjaan
Pekerjaan suami
Penghasilan
keluarga/bulan
Melahirkan anak ke-
Masa kehamilan
:
:
:
««««««««««««««««««««.
««««««««««««««««««««
1. < Rp.500.000,-2. Rp.500.000,- sd Rp. 1.900.000,-3. Rp. 2.000.000,- sd Rp. 3.400.000,-4. Rp. 3.500.000,- sd Rp. 4.900.000,-5. Rp. 5.000.000,-�«««..
«««..minggu
Jenis kehamilan
Pernah melahirkan anak
dengan berat < 2500 gr
Jumlah Anak lahir hidup
Jumlah anak lahir mati
1. Tunggal2. kembar1. Ya2. Tidak3. Tidak tahu4. Tidak menjawab«...orang
««orang
Jumlah anggota keluarga
serumah
Pernah memeriksakan
diri selama hamil
: ««..orang
1. Ya 2. Tidak 3.Tidak menjawab
Bila ya: a. 1-2 kalib. >3 kali
Merokok : 1. Ya 2. Kadang-kadang 3. Tidak 4. Takmenjawab.
Bila ya: a. 1 - 4 batang seharib. 5 - 9 batang seharic. 10 batang sehari�
Kebiasaan Merokok
suami
: 1. Ya 2. Kadang-kadang 3. Tidakmenjawab
4. Tak
Bila ya: a. 1 - 4 batang seharib. 5 - 9 batang seharic. 10 batang sehari�
Kebiasaan Merokok
Penghuni Rumah lain
1. Ya 2. Kadang-kadang 3. Tidakmenjawab
Bila ya: a. 1 - 4 batang seharib. 5 - 9 batang seharic. 10 batang sehari�
4. Tak
Minuman keras : Ya 2. Kadang-kadang 3. Tidak 4. Takmenjawab
NO. T NKEGIA AL NBU A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
P RS P NI. E IA A
1. Pengurusan Izin
P L S N NII. E AK A AA
Pengumpulan Sampel
Pengumpulan & Analisa Data
Penulisan hasil
S N RIII. EMI A
Lampiran 3
TIME TABLE PENELITIAN