61933364 proposal bblr

36
Judul penelitian : Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) yang lahir di RS Anutapura pada tahun 2012 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Secara global dikemukakan bahwa selama tahun 2000 terdapat 4 juta kematian neonatus (3 juta kematian neonatal dini dan 1 juta kematian neonatal lanjut). Hampir 99% kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Kematian tertinggi di Afrika (88 per seribu kelahiran), sedangkan Asia angka kematian perinatal mendekati 66 bayi dari 1000 kelahiran hidup. Bayi kurang bulan dan berat lahir rendah adalah satu dari tiga penyakit utama kematian neonatus tersebut. BBLR telah didefinisikan oleh WHO sebagai bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 garam. Definisi ini didasarkan pada hasil observasi epidemiologi yang membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram mempunyai kontribusi terhadap outcome kesehatan yang buruk.Lebih dari 20 juta bayi diseluruh dunia (15,5%) dari seluruh kelahiran, merupakan BBLR,

Upload: kang-hendri

Post on 07-Aug-2015

716 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 61933364 Proposal BBLR

Judul penelitian :

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)

yang lahir di RS Anutapura pada tahun 2012

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Secara global dikemukakan bahwa selama tahun 2000 terdapat 4 juta

kematian neonatus (3 juta kematian neonatal dini dan 1 juta kematian neonatal

lanjut). Hampir 99% kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Kematian

tertinggi di Afrika (88 per seribu kelahiran), sedangkan Asia angka kematian

perinatal mendekati 66 bayi dari 1000 kelahiran hidup. Bayi kurang bulan dan

berat lahir rendah adalah satu dari tiga penyakit utama kematian neonatus

tersebut.

BBLR telah didefinisikan oleh WHO sebagai bayi lahir dengan berat

kurang dari 2500 garam. Definisi ini didasarkan pada hasil observasi

epidemiologi yang membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500

gram mempunyai kontribusi terhadap outcome kesehatan yang buruk.Lebih dari

20 juta bayi diseluruh dunia (15,5%) dari seluruh kelahiran, merupakan BBLR,

96,5% diantaranya merupakan bayi yang dilahirkan dinegara-negara

berkembang.

Di Indonesia, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) 2002-2003, angka kematian neonatal sebesar 20 per 1000 kelahiran

hidup. Dalam 1 tahun, sekitar 89.000 bayi usia 1 bulan meninggal. Artinya setiap

6 menit ada 1 neonatus meninggal. Penyebab utama kematian neonatal adalah

bayi dengan BBLR sebanyak 29%. Insidensi BBLR di Rumah sakit di

Indopnesia berkisar 20%.

Page 2: 61933364 Proposal BBLR

Angka kelahiran BBL rendah di Indonesia berkisar 9-30% bervariasi

antara satu daerah dengan daerah lain. Hingga saat ini BBLR masih merupakan

masalah diseluruh dunia karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian

pada masa bayi baru lahir. Sebanyak 25% bayi baru lahir dengan BBLR

meninggal dan 50% meninggal saat bayi

Kasus yang ditemukan di Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2008

sebanyak 577 kasus, dan 101 diantaranya meninggal, kasus ini terbanyak di

Kabupaten Donggala 196 kasus disusul 106 masing-masing kabupaten Parigi

Moutong dan kota Palu.Berdasarkan laporan tahunan seksi Kesehatan Dinas

Kesehatan Kota palu selama tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi setiap

tahunnya yaitu tahun 2006 berjumlah 21 orang dan tahun 2007 berjumlah 22

orang. Sedangkan pada tahun 2008 angka kematian bayi naik menjadi 27

kematian atau 4,0 per 1000 kelahiran hidup. Dengan penyebab kematian

utama adalah BBLR sebanyak 8 orang (42,10%).

Untuk di RS Anutapura sendiri hanya tersedia data

BBLR merupakan salah satu faktor resiko yang mempunyai kontribusi

terhadap kematian bayi khsusnya pada masa perinatal. Selain itu BBLR dapat

mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya

sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi. Malnutrisi pada masa

perinatal akan mempengaruhi pertumbuhan otak dan mengakibatkan

komplikasi yang pada gilirannya berakibat buruk pada kehidupan bayi

tersebut di kemudian hari.

Berdasarkan uraian, latar belakang diatas penelitian tertarik untuk

mengambil sebuah penelitian mengenai Bayi Berat lahir Rendah (BBLR) dengan

mengangkat judul Faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR yang lahir di

rumah sakit Anutapura pada tahun 2012

1. Rumusan masalah

Page 3: 61933364 Proposal BBLR

Prevalensi kelahiran bayi dengan BBLR terus meningkat. Terutama di

negara-negara berkembang. Bayi kurang bulan dan berat lahir rendah ini adalah

satu dari tiga penyakit utama kematian neonatus. Di Indonesia sendiri jumlah

kelahiran BBL rendah masih cukup tinggi dan brervariasi antara satu daerah

dengan daerah lainnya. Sedangkan di kota palu jumlah kematian bayi terus

meningkat dengan penyebab utama adalah BBLR. Hingga saat ini BBLR masih

merupakan masalah diseluruh dunia karena merupakan penyebab kesakitan dan

kematian pada masa bayi baru lahir

2. Pertanyaan penelitian

1. Faktor-faktor apa yang berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di RS

Anutapura pada tahun 2012?

2. Apakah umur ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di RS

Anutapura pada tahun 2012?

3. Apakah status ekonomi ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir

di RS Anutapura pada tahun 2012?

4. Apakah paritas ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di RS

Anutapura pada tahun 2012?

5. Apakah status gizi ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di RS

Anutapura pada tahun 2012?

6. Apakah Jarak kehamilan berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di

RS Anutapura pada tahun 2012?

7. Apakah Penyakit yang diderita ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang

lahir di RS Anutapura pada tahun 2012?

8. Apakah perilaku ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di RS

Anutapura pada tahun 2012?

Page 4: 61933364 Proposal BBLR

3. Hipotesis

1. Umur kurang dari 20 tahun dan umur lebih dari 35 tahun merupakan faktor

risiko terhadap kejadian BBLR

2. Status ekonomi rendah merupakan faktor resiko terhadap kejadian BBLR

3. Tingkat pendidikan rendah merupakan faktor resiko terhadap kejadian BBLR

4. Paritas 0 atau lebih dari 4 merupakan faktor risiko terhadap kejadian BBLR

5. Status gizi dengan mengukur LILA > cm selama hamil merupakan faktor

resiko terhadap kejadian BBLR

6. Jarak kelahiran kurang dari 2 tahun merupakan faktor risiko terhadap

kejadian BBLR

7. Penyakit selama kehamilan merupakan faktor risiko terhadap kejadian BBLR

8. Perilaku ibu selama kehamilan merupakan faktor resiko terhadap kejadian

BBLR.

4. Tujuan penelitian

4.1 Tujuan umum:

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR yang

lahir di RS Anutapura pada tahun 2012

4.2 Tujuan khusus:

a. Mengetahui apakah Umur ibu berhubungan dengan kejadian BBLR yang

lahir di RS Anutapura pada 2012

b. Mengetahui apakah status ekonomi ibu berhubungan dengan kejadian

BBLR yang lahir di RS Anutapura pada 2012

c. Mengetahui apakah tingkat pendidikan ibu berhubungan dengan kejadian

BBLR yang lahir di RS Anutapura pada 2012

d. Mengetahui apakah faktor paritas berhubungan dengan kejadian BBLR

yang lahir di RS Anutapura pada 2012

Page 5: 61933364 Proposal BBLR

e. Mengetahui apakah status gizi ibu berhubungan dengan kejadian BBLR

yang lahir di RS Anutapura pada 2012

f. Mengetahui apakah Jarak kehamilan berhubungan dengan kejadian

BBLR yang lahir di RS pada 2012

g. Mengetahui apakah penyakit ibu selama kehamilan berhubungan dengan

kejadian BBLR yang lahir di RS Anutapura pada tahun 2012?

h. Mengetahui apakah perilaku ibu berhubungan dengan kejadian BBLR

yang lahir di RS Anutapura pada tahun pada 2012

5. Manfaat penelitian

a. Bagi peneliti:

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan khususnya dalam

bidang penelitian serta memberi bahan masukan dan perbandingan bagi

penelitian lanjut yang serupa.

b. Bagi RS Anutapurakhususnya kesehatan Ibu dan Anak ( KIA)

Memberikan masukan dan sebagai pertimbangan untuk membuat kebijakan

dalam bidang KIA, khususnya rumah sakit dengan lintas sektornya dalam

merencanakan program kesehatan ibu dan anak akan mempunyai sasaran

tepat, sehingga kejadian BBLR dapat diantisipasi sedini mungkin.

c. Bagi Masyarakat:

Memberikan informasi tentang faktor risiko maternal (umur, status ekonomi,

tingkat pendidikan ibu, paritas, status gizi, jarak kehamilan, penyakit ibu

selama hamil, perilaku ibu) terhadap kejadian BBLR.

Page 6: 61933364 Proposal BBLR

6. Tinjauan Pustaka

6.1 Definisi

BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir <2500 gram tanpa

memandang usia masa kehamilan. Berat lahir bayi ditimbang dalam 1 jam

setelah lahir.

Berat badan merupakan ukuran antropometri yang sangat penting dan

paling sering di gunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan

digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR. Dikatakan BBLR

apabila berat badan bayi lahir dibawah 2500 gram atau dibawah 2,5 kg.

Pada masa bayi maupun balita, berat badan dapat digunakan untuk melihat

laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis

seperti dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor.

Berat lahir dipengaruhi oleh dua proses penting yaitu: lamanya (usia)

kehamilan dan pertumbuhan intrauterine, jadi BBLR dapat disebabkan oleh

umur kehamilan yang pendek dan pertumbuhan intrauterine yang lambat

(tampak pada berat bayi) atau kedua-duanya. Di negara maju antara 4%-8%

bayi dilahirkan kurang dari 2500 gram

6.2 Klasifikasi BBLR

Bayi berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi barulahir yang berat

badannya saat lahir kurang dari 2500 gram. Berkaitan dengan penanganan

dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah dibedakan dalam:2,5,6

a. Bayi berat lahir rendah (BBLR), beratl ahir 1500-2500 gram

b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir< 1500 gram

c. Bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER), berat lahir< 1000 gram

BBLRdapatdibagi kedalamduakelompokyaitu: cukup bulan tetapi

beratnyatidaksesuaiuntuk umurkehamilannyadanbayi kurangbulan

Page 7: 61933364 Proposal BBLR

danKMK.Bayi-bayiini mengalami gangguanpertumbuhanintrauterine

(IUG/IntrauterineGrowthRetardation).

Daripengertian diatas maka bayi BBLR dapat dibagi menjadi dua

golongan, yaitu:

1. Prematuritas Murni

PrematuritasMurniadalahneonatusdengankehamilankurangdari

37minggudanmempunyaiberatbadan sesuaidenganberat

badanuntukmasa kehamilanataudisebutneonatus kurangbulansesuai

masa kehamilan(NKB-SMK)penyebabnyadariberbagai faktor,baikfaktor

ibu, janin, maupunlingkungan.

2. Dismaturitas

Dismaturitasadalahbayilahirdenganberatkurangdariberatbadanse

harusnyauntuk masa kehamilan.Halinikarenajaninmengalami

gangguanpertumbuhandalam kandungandanmerupakanbayi yang kecil

untuk masakehamilan (KMK). Penyebab yang lain sama dengan

prematuritas murni.

.

6.3 Fakto-faktor penyebab BBLR

Terjadinya BBLR merupakan hasil interaksi antara sosiodemografi,

status gizi ibu hamil, serta obsetrik, sosial ekonomi keluarga dan faktor

intristik janin. Jadi secara garis besar BBLR dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu faktor maternal dan faktor janin. Faktor maternal yang mempengaruhi

kejadian BBLR adalah: Usia, paritas, status ekonomi yang rendah, penyakit

kronik atau akut ibu hamil, perdarahan antepartum, serviks yang tidak

kompeten, kelainan bentuk uterus, kelainan plasenta, jarak kehamilan,

aktivitas fisik ibu, kebiasan buruk ibu (merokok, minum alcohol, dan

pengguna narkoba), status gizi ibu ibu hamil yang kurang, pendidikan ibu

yang rendah dan akses terhadap pelayanan keehatan kurang. Sedangkan

Page 8: 61933364 Proposal BBLR

faktor janin yang berperan pada kejadian BBLR adalah jenis kelamin,

etnis/ras dan kelainan kongenital.

Adapun penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi Bayi berat lahir

rendah adalah:

a. Umur ibu

Umur ibu mempunyai hubungan erat dengan berat bayi lahir pada

umur ibu yang masih muda, perkembangan organ-organ reproduksi dan

fungsi fisiologisnya belum optimal. Selain itu emosi dan kejiwaannya

belum cukup matang, sehingga pada saat kehamilan ibu tersebut belum

dapat mengadapi kehamilannya secara sempurna.

Masa reproduksi seorang wanita pada dasarnya dibagi dalam tiga

periode yaitu kurun reproduksi muda (15-19 tahun), kurun reproduksi

sehat (20-35 tahun), kurun reproduksi tua (36-45 tahun). Pembagian ini

didasarkan atas data epidemiologi bahwa resiko kehamilan rendah pada

kurun reproduksi sehat dan meningkat lagi secara tajam pada kurun

reproduksi tua.

Resiko melahirkan bayi pada usia kehamilan kurang, dihubungkan

dengan beberapa faktor yang berhubungan dengan kehamilan remaja,

yaitu perawatan kehamilan yang tidak memadaidan penambahan berat

badan yang tidak cukup. Ibu remaja muda (<16 tahun) berisiko

melahirkan dengan usia kehamilan kurang dibandingkan ibu lebih tua.

Sebaliknya wanita yang lebih tua mulai menunjukkan penagaruh proses

penuaannya.

b. Parietas

Parietas dalam arti luas mencakup gavida (jumlah kehamilan),

partus (jumlah kelahiran), dan abortus (jumlah keguguran), sedang dalam

arti khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan. Parietas

dikatakan tinggi bila seseorang wanita melahirkan anak ke empat atau

Page 9: 61933364 Proposal BBLR

lebih. Seorang wanita yang sadar mempunyai tiga anak dan terjadi

kehamilan lagi, keadaan kesehatannya akan mulai menurun, Seorang

mengalami anemia

.

c. Jarak kehamilan

Menurut ketentuan yang di keluarkan oleh badan kordinasi

keluarga berencana (BKKBN) menyatakan bahwa jarak antara kelahiran

yang ideal adalah 3 tahun atau lebih. Hal tersebut karena jarak kelahiran

yang pendek dapat menyebabkan seorang ibu belum cukup waktu untuk

memulihkan kondisi tubuhnya setelah kelahiran sebelumnya, sehingga

merupakan salah satu faktor penyebab kelemahan dan kematian ibu dan

bayi yang di lahirkan.

d. Kadar Hb

Hemoglobin (Hb) adalah bagian dari eritosit (sel darah merah)

yang dibentuk dalam sumsum tulang. Hemoglobin dibentuk dari heme

dan globin, heme terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida. Hemoglobin

adalah molekul yang mengandung 4 sub unit yang berinteraksi sehingga

menimbulkan efek kooperatif yaitu bila sebuah molekul hemoglobin

mengenai molekul Oksigen cenderung terus memperoleh 4 molekul

Oksigen. Haemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan Fe

dinamakan Conjugated protein. Adanya ion Fe mengakibatkan warna

darah menjadi merah. Jika Hb berikatan dengan sel darah merah dan

CO2 akan menjadi karboxy hemoglobin yang berwarna merah tua. Darah

arteri mengandung O2 sedangkan darah vena mengandung CO2.

Hemoglobin dalam darah berfungsi mengikat dan

mendistribusikan oksigen ke sel-sel jaringan tubuh, termasuk ke dalam sel

jaringan janin. Apabila kadar Hb < 11 gr% pada saat hamil, maka

distribusi oksigen ke jaringan akan berkurang sehingga metabolisme

Page 10: 61933364 Proposal BBLR

jaringan menurun, termasuk pada janin, pertumbuhan akan terhambat dan

berakibat dengan BBLR.

e. Jenis perkerjaan ibu

Jenis pekerjan juga dapat mempergaruhi produk kehamilan, pada

wanita yang memiliki pekerjaan yang berat terutama pekerjaan yang

berat, akan cenderung melahirkan bayi dengan berat kurang dari 2500

gram dengan risiko kematian yang lebih tinggi bagi ibu maupun bayinya.

Sebaliknya wanita yang memilih jenis pekerjaan yang kurang

memerlukan tenaga fisik seperti pekerjaan profesi atau managemen

tampaknya kurang mempengaruhi berat bayi yang di lahirkan.

f. Tingkat pendidikan ibu

Pendidikan yang rendah, adat istiadat yang ketat serta nilai dan

kepercayaan akan takhayul disamping tingkat penghasilan yang masih

rendah merupakan edic penghambat dalam upaya penggalakkan potensi

masyarakat untuk berperan serta dalam pengembangan kesehatan.

Pendidikan rata-rata penduduk yang masih rendah, khususnya dikalangan

ibu hamil merupakan salah satu masalah yang berpengaruh terhadap

masalah-masalah kesehatan, sehingga sikap hidup dan perilaku yang

mendorong peningkatan kesehatan masyarakat masih kurang.

Pendidikan ibu yang masih rendah dapat mengakibatkan

kejadian BBLR meningkat akibat kurang pengetahuan dalam menjaga

kehamilannya, makin tinggi pendidikan ibu, mortalitas dan morbiditas

makin menurun, hal tersebut hanya akibat kesadaran ibu akan

kesehatannya lebih tinggi, tetapi juga karena adanya pengaruh

ekonominya

7. Kerangka teori

Page 11: 61933364 Proposal BBLR

1. Faktor demografi ibu :

a. Umur (<20 dan >35 tahun)

b. Ras kulit hitam

c. Status ekonomi rendah

d. Status perkawinan (tidak menikah)

e. Tingkat pendidikan yang rendah

2. Resiko kesehatan reproduksi ibu

a. Parietas (0 atau >4 kali)

b. Status gizi

c. Jarak kehamilan

d. Infeksi

Faktor Janin:

a. Kelainan janin, cacat bawaan

b. Faktor etnik dan ras

c. Hidroamnion

d. Kehamilan ganda

e. Pre eklampsia, eklampsia

f. Riwayat keguguran/ aborsiPertumbuhan

janinBBLR

g. Pernah melahirkan BBLR

h. Penyakit yang diderita

3. Lingkungan dan perilaku ibu

a. Merokok

b. Mengkonsumsi alkohol dan

narkoba

Antenatal care

Faktor Plasenta :

a. Besar dan berat plasenta

b. Tempat melekat plasenta

c. Tempat insersi tali pusat

Page 12: 61933364 Proposal BBLR

8. Kerangka konsep dan hipotesis

Umur ibu

Status ekonomi ibu

Tingkat pendidikan

Paritas

Status gizi

Jarak kelahiran

Penyakit ibu

Perilaku ibu

9. Definisi Operasional

BBLR

No

1

2

3

4

VARIABEL

Umur ibu

Status

ekonomi ibu

Tingkat

pendidikan

ibu

Paritas

DEFENISI OPERASIONAL

Jumlah tahun atau lama waktu yang dimiliki oleh

responden sejak lahir sampai dengan ulang tahun terakhir

saat penelitian.

Dikategorikan sebagai berikut

1= Umur berisiko:kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35

tahun

0= Umur tidak berisiko: 20 sampai dengan 35 tahun

Skala : ordinal

Jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh responden baik

yang lahir hidup maupun mati sampai pada saat

Page 13: 61933364 Proposal BBLR

penelitian.

Dikategorikan sebagai berikut :

1= Paritas berisiko:0 dan lebih dari 4

0= Paritas tidak berisiko:1-4

Skala : ordinal

5 Status gizi

ibu

6

7

8

Jarak

kelahiran

Penyakit

selama

kehamilan

Perilaku Ibu

Jarak rentang waktu dari kelahiran sekarang dengan

kelahiran kelahiran sebelumnya.

Dikategorikan sebagai berikut :

1= jarak kelahiran < 2 tahun

0= jarak kelahiran 2 tahun.�Skala : ordinal

Gangguan kesehatan yang diderita responden selama

kehamilan terakhir sehingga beresiko terhadap kejadian

BBLR (hipertensi, hipotensi, anemia, pre eklampsia,

eklampsia, penyakit infeksi, penyakit non infeksi)

1= ya

0= tidak

Skala nominal

.

Kriteria Inklusi

Page 14: 61933364 Proposal BBLR

í Pasien dengan BBLR yang setuju mengikuti penelitian

í Ibu berumur >15 tahun

Kriteria Eklusi

í Pasien mengundurkan diri dari penelitian

í Pasien mempunyai gangguan mental sehingga menganggu proses

komunikasi.

10. Metode penelitian

a. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional

b. Tempat penelitian dan waktu penelitian

í Tempat penelitian : RS. Anutapura

í Waktu penelitian : Januari-Juli 2012

c. Populasi

í Populasi

Populasi adalah wilayah generalalisasi yang terdiri atas objek/ subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini semua bayi yang lahir di RS Anutapura pada tahun 2012

11. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

a. Kriteria Inklusi

í Ibu dengan BBLR yang setuju mengikuti penelitian

í Ibu berumur >15 tahun

í Ibu yang melahirkan bayi pada usia kehamilan cukup bulan (tidak

prematur)

b. Kriteria Eksklusi

Page 15: 61933364 Proposal BBLR

í Pasien mengundurkan diri dari penelitian

í Pasien mempunyai gangguan mental sehingga menganggu proses

komunikasi

í Ibu yang melahirkan bayi kembar (gemeli)

12. Besar sampel

Bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram (BBLR) yang lahir di RS

Anutapura pada tahun 2012.

Menggunakan Cara perhitungan : (hal 74: langkah-langkah membuat proposal penelitian)

N= 10 kali jumlah variabel bebas yang diteliti / insidens

Variabel bebas= 7

Maka, N= 10x8 = 200

0,4

13. Cara pengambilan sampel

14. Alokasi sampel

Tidak dapat dilakukan karena alokasi sampel penelitian dikenal pada desain uji

klinis.

15. Alur penelitian(terlampir)

16. Cara kerja penelitian

a. Pada semua ibu yang melahirkan BBLR diberi penjelasan tentang latar

belakang, tujuan, cara, dan manfaat penelitian. Juga tentang hak dan

kewajiban subyek penelitian, terutama hak untuk menolak ikut tanpa

konsekuensi.

b. Setelah semua ibu yang melahirkan BBLR mengerti segala sesuatu tentang

penelitian ini, dimintakan persetujuan untuk ikut.

Page 16: 61933364 Proposal BBLR

c. Dari polulasi penelitian dipilih 200 ibu yang memilki BBLR yang memenuhi

kreteria inklusi subyek peelitian.

d. Setiap ibu diberikan kuesioner sesuai dengan variabel yang akan diteliti

e. Untuk pengukuran status gizi digunakan pengukuran LILA

17. Rencana analisa

a. Analisis bivariat

Analisis biavariat dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara varibel

bebas dan variabel terikat. Analisis bivariat dilakukan pada variabel yang

telah dikategorikan dengan menggunakan uji chisquare (X2), menggunakan

= 0,05 dan 95% Confedence Interval (CI). Uji chi square (X) digunakan bila

data penelitian berupa frekuensi-frekuensi dalam bentuk kategori baik itu

nominal atau ordinal, uji ini juga digunakan untuk menentukan signifikansi

dua variabel atau lebih.

b. Analisa multivariat

Analisis Multivariat untuk mengetahui faktor umur ibu, status

ekonomi ibu, tingkat pendidikan, paritas, status gizi, jarak kelahiran, penyakit

ibu, perilaku ibu terhadap kejadian BBLR dilakukan analisis multivariat.

Tujuan dari analisis ini adalah untuk memperoleh model yang paling baik

untuk menentukan variabel mana yang paling berisiko terhadap BBLR. Uji

yang digunakan dalam analisis multivariat adalah Regresi Logistik

Multivariat.

Pemilihan berdasarkan statistik dilakukan dengan seleksi variabel

dengan menggunakan regresi logistik sederhana. Jika hasil uji bivariate

mempunyai nilai p<0,25 maka variabel tersebut dapat diikutkan

ke dalam kandidat model multivariat. Bila nilai p>0,25 tetapi

secara substansi variabel tersebut berhubungan dengan BBLR maka

variabeltersebut tetap akan diikutkan sebagai kandidat model

Page 17: 61933364 Proposal BBLR

multivariat. Setelah didapatkan model akhir, maka untuk mengetahui variabel

yang paling dominan berhubungan dengan variabel dependen

adalah variabel yang mempunyai nilai OR atau Exp ( ) paling tinggi.

18. Aspek etika

í Semua pasien dengan BBLRyang dirawat di RS. Anutapura dimintakan

persetujuannya secara sukarela untuk ikut penelitian ini setelah mendapat

informasi tentang lengkap tentang tujuan, manfaat dan cara penelitian yang

akan dilakukan, hak dan kewajiban subyek serta jaminan kerahasiaan data.

Page 18: 61933364 Proposal BBLR

NO. T NKEGIA AL NBU A

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

P RS P NI. E IA A

1. Pengurusan Izin

P L S N NII. E AK A AA

Pengumpulan Sampel

Pengumpulan & Analisa Data

Penulisan hasil

S N RIII. EMI A

Lampiran 1.

Time Table (jadwal penelitian)

Page 19: 61933364 Proposal BBLR

Variable B S.E Wald df p OR IK 95 %Min Max

Umur IbuStatus ekonomiTingkat pendidikanParitasStatus giziJarak kehamilanPenyakit ibuPerilaku ibu

Lampiran 2

DUMMY TABLE

Page 20: 61933364 Proposal BBLR

Lampiran 3

ALUR PENELITIAN

Ibu dengan BBLR

Informed Concent

Subjek : 200 Org

Kuesioner

Pengumpulan dan Analisa data

Seminar Hasil

Page 21: 61933364 Proposal BBLR

Lampiran 2

METODE PENGUKURAN

Kuesioner A1. UMUM

2.

3.

Nama Pasien

Nama Suami

Alamat

Telepon/ Hp

REGISTRASITempat Yankes

Tgl Melahirkan

ANAMNESISUmur

:

:

:

:

:

:

:

««««««««««««««««««««.

««««««««««««««««««««.

««««««««««««««««««««.««««««««««««««««««««.

««««««««««««««««««««.

RS Anutapura

««««««««««««««««««««.

«..Tahun

Pendidikan terakhir 1. Tidak tamat SD2. Tamat SD3. Tamat SMP

4. Tamat SMA5. Sarjana

Pekerjaan

Pekerjaan suami

Penghasilan

keluarga/bulan

Melahirkan anak ke-

Masa kehamilan

:

:

:

««««««««««««««««««««.

««««««««««««««««««««

1. < Rp.500.000,-2. Rp.500.000,- sd Rp. 1.900.000,-3. Rp. 2.000.000,- sd Rp. 3.400.000,-4. Rp. 3.500.000,- sd Rp. 4.900.000,-5. Rp. 5.000.000,-�«««..

«««..minggu

Page 22: 61933364 Proposal BBLR

Jenis kehamilan

Pernah melahirkan anak

dengan berat < 2500 gr

Jumlah Anak lahir hidup

Jumlah anak lahir mati

1. Tunggal2. kembar1. Ya2. Tidak3. Tidak tahu4. Tidak menjawab«...orang

««orang

Jumlah anggota keluarga

serumah

Pernah memeriksakan

diri selama hamil

: ««..orang

1. Ya 2. Tidak 3.Tidak menjawab

Bila ya: a. 1-2 kalib. >3 kali

Merokok : 1. Ya 2. Kadang-kadang 3. Tidak 4. Takmenjawab.

Bila ya: a. 1 - 4 batang seharib. 5 - 9 batang seharic. 10 batang sehari�

Kebiasaan Merokok

suami

: 1. Ya 2. Kadang-kadang 3. Tidakmenjawab

4. Tak

Bila ya: a. 1 - 4 batang seharib. 5 - 9 batang seharic. 10 batang sehari�

Kebiasaan Merokok

Penghuni Rumah lain

1. Ya 2. Kadang-kadang 3. Tidakmenjawab

Bila ya: a. 1 - 4 batang seharib. 5 - 9 batang seharic. 10 batang sehari�

4. Tak

Minuman keras : Ya 2. Kadang-kadang 3. Tidak 4. Takmenjawab

Page 23: 61933364 Proposal BBLR

NO. T NKEGIA AL NBU A

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

P RS P NI. E IA A

1. Pengurusan Izin

P L S N NII. E AK A AA

Pengumpulan Sampel

Pengumpulan & Analisa Data

Penulisan hasil

S N RIII. EMI A

Lampiran 3

TIME TABLE PENELITIAN