6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

21

Click here to load reader

Upload: papa-agung-manroe

Post on 26-Jun-2015

126 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

BAB II

KERANGKA DASAR TEORI

A. HAKEKAT PENDEKATAN DALAM PENGAJARAN BAHASA

Menurut Ahmad dan Zulfahrul ( 1992 ) ada dua sumber pendekatan,

sumber pendekatan pertama berasal dari kurikulum, sedangkan sumer pendekatan

kedua berasal dari karakteristik keikhlasan pengajaran bahasa itu sendiri. Dari

kedua sumber tersebut ada lima macam pendekatan, yaitu pendekatan ketrampilan

proses , pendekatan tujuan, pendekatan lintas materi, pendekatan spriral dan

pendekatan komunikasi. Kelima pendekatan ini akan diuraikan satu persatu

sebagai berikut :

1. Pendekatan Ketrampilan Proses

Pendekatan ketrampilan proses berkaitan dengna cara belajar siswa aktif.

Proses belajar mengajar yang berdasarkan pendekatan ini tidak hanya

mementingkan pencapaian perestasi yang berkualitas tinggi, t etapi juga

pada proses menuju tujuan pengajaran. Siswa diajari berbagai cara belajar

yang efektif atau bagaimana cara belajar. Setiap mata pelajaran mempunyai

kekhasan sendiri. Oleh karena itu penerapan ketrampilan proses dapat

berbeda pada setiap mata pelajaran. Perbedaain itu sifastnya bukan

mendasar, tetapi hanyalah variasi – variasi belaka.

a.Menerapkan konsep

Menggunakan konsep yaitu menerapkan konsep atau keindahan bahasa

dalam menyusun sesuatu, dapat berupa penilaian wacana karangan,

surat menyurat, kalimat – kalimat, kata bentukan dengan

memperhatikan ejaan atau keindahan bahasa.

b. Mengkokomunikasikan

11

Page 2: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

Ketrampilan mengkomunikasikan sesautu dapat diterapkan dalam

berbagai kegiatan, seperti berikut :

Berdiskusi, yaitu melakukan suastu diskusi atau tanya jawasb

dengan memakai argumentasi / alasan – alasan dan bukti – bukti

untuk memecahkan suatu masalah.

Berdeklamasi, yaitu melakukan deklamasi sautu puisi dengan

menjiwai sesuatu yang dideklamasikan ( dapat dengna

menggerakkan anggota bada, kepala, pandangan mata, perubahan

air muka ).

Dramatisasi, yaitu menirukan suatu perilaku dengan penjiwaan

yang mendalam.

Bertanya yaitu mengajukan berbagai jenis pertanyaan yang

mengarah pada pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis dan evaluasi.

Mengarang atau menulis sesuatu dapat dengan melihat dengan

melihat obyeknya yang nyata dulu dengan bantuan gambar atau

tanpa bantuan apa-apa.

Mendaramakan atau bermaina drama yaitu memakai suatu teks

cerita persis seperti apa yang terteta pada bacaan.

Mengungkapkan atau melaprkan sesuatu dalam bentuk lisan dan

tulisan yaitu melakukan darmawisata, perbandingan, peninjauan

kelapangan dan sebagainya.

2. Pendekatan Tujuan

Pengajaran termasuk pengajaran Bahasan yang menganut pendekatan tujuan

mempunyai langkah – langkah seperti berikut :

12

Page 3: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

a.Merumuskan tujuan pengajaran yang hendak dicapai.

b. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui tercapainya tujuan.

c.Menerapkan materi pengajaran yasdng se suasi dengan tujuan yasdng

hendak dicapai.

d. Menetapkan cara penyampaian bahan yang paling sesuai bagi

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

e.Memilih alat Bantu yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar.

Kelima langkah tersebut diwujudkan dalam bEntuk satuan pelajaran / RPP

( rencana pelaksanaan pembelajaran ), satuan inilah yang menjadi pedoman

guru dalam mengajar.

3. Pendekatan Lintas Materi

Pendekat an lintas materi digunakan untuk mengecek pengulangan bahan

yang tidak perlu, pengulangan pengajaran untuk bahan yang dianggap perlu

diperbolehkan. Pengulangan bahan pengajarn yang tidak perlu sebaiknya

dihindari, materi atau bahan pengajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum

2006 sudah dipetakan dari SD, SMP dan SMA. Materi pengajaran dalam

suatu jenjang sekolahpun sudah tersusun dalam urusan jenjang tertentu.

Pendekatan lisantas materi sangat mengefisienkan program pengajaran.

4. Pendekatan Spiral

Pendekatan spiral digunakan dalam keluasan dan kedalaman bahan

pengajaran makin meluas dan semakin mendalam. Perluasan dan kedalaman

bahan pelajaran ini dapat terjadi. Bahan perluasan kedalaman itu terjadi

dalam kelas yang sama dan jenjang yang sama pula.

5. Pendekatan Komunikatif

13

Page 4: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

Bahan yang diajarkan adalah bahasa, bahasa adalah alat

komunikasi antar warga, manusia dan suku bangsa. Oleh karena itu

pendekatan komunikatif digunakan sebagai dasar pengajaran bahasa

Indonesia. Ini sesuai pula dengan tujuan pengajaran berdasarkan kurikulum

2006 yang disempurnakan yang cenderung mengarah pada ketrampilan

berbahasa, didalam kurikulum 2006 yang disempurnakan, pengajaran

Bahasa Indonesia bertujuan agar para siswa terampil bahasa.

Hal ini memang sesuai dengan fungsi bahasa itu sendiri karena

bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia, suku bangsa. Oleh karena

itu pendekatan komunikasi memrupakan suatu pendekatan dasar dari

pengajaran Bahasa Indonesia. Adapun prinsip-prinsip pendekatan

komunikatif adalah (1) berbahasa dengan siapa (2) untuk tujuan apa (3)

dalam situasi apa (4) dalam konteks apa (5) dalam bentuk apa (6) dalam

peristiwa apa (7) tujuan media apa.

B. PENGAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

1. Fungsi dan tujuan

a. Fungsi

Kurikulum nasional ini disiapkan dengan memperbandingkan

dengan kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai hasil cipta

intelektual produk budaya, yang berkonsekwensi pada fungsi mata

pelajaran bahasa Indonesia sebagai (1) saera pembinaan kesatuan

dan persatuan bangsa, (2) sarana peningkatan pengetahuan dan

ketrampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya,

(3) sarana peningkatan pengetahuan dan ketrampilan untuk meraih

dan mengembangkan ilmu pengetahuan tehnologi dan seni, (4)

sarana menyebarluaskan pemakaian bahasa Indonesia yang baik

14

Page 5: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah, (5)

sarana pengembangan penalaran dan, (6) sarana pemahaman

beragam budaya Indonesia melalui khazanah kesusasteraan

Indonesia.

Fungsi utama bahasa ialah sebagai alat komunikasi antar

warga masyarakat pemakainya ini berarti setiap warga masyarakat

dituntut terampil menggunakan bahasa. Oleh karena itulah

pengajaran Bahasan dan Sastra Indonesia diarahkan untuk

memenuhi tuntutan tersebut, melalui pengajaran bahasa, siswa SD

diharapkan dapat menggunakan Bahasas Indonesia sebagai alat

komunikasi yang efektif dan efesien. Sedangkan dalam kurikulum

SD 2006 sesuai dengan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai

Bahasa Nasional dan bahasa Negara, maka fungsi mata pelajaran

Bahasa Indonesia dan sastra Indonesia adalah (1) sarana

pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa (2) sarana peningkatan

pengetahuan dan ketrampilan berbahasa Indonesia dalam rangka

pelestarian dan pengembangan budaya (3) sarana peningkatan

pengetahuan dan ketrampilan berbahasa Indonesia unt uk meraih

dan mengembangkan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (4)

sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik

untuk berbagai keperluan menyangkut masalah dan (5) sarana

pengembangan penalaran.

b. Tujuan

Secara umum tujuan pengajaran bahasa Indonesia adalah

sebagai berikut :

a. Siswa menghargai dan mengembangkan Bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan ( Nasional ) dan Bahasa Negara.

15

Page 6: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

b. Siswa memahami Bahasa Indonesia dari berbagai bentuk, makna

dan fungsi, secara menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk

bermacam-macam tujuan dan keperluan Negara.

c. Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk

meningkatkan kemampuan intelek, kematangan emosi, dan

kematangan sosial.

d. Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara

dan menulis).

e. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sasta untuk

mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan

secara meningkatkan kemampuan dan pengetahuan bahasa.

f. Siswa menghargai dan mengembangkan Sastra Indonesia sebagai

khasanah budaya dan intelektual manusia.

Adapun tujuan pengajaran Bahasa Indonesia khusus untuk kelas V

SD sesuai dengan yang dirumuskan dalam kurikulum SD 14

( disesuaikan dengan GBPP 1999 ) dirinci sebagai berikut : (1)

siswa mampu menulis secara runtut (2) siswa mampu memahmi

gagasan yang didengar secara lasngsung atau tidak atau melalui

media elektronik (3) siswa mampu membaca teks bacaan dan

menyimpulkan isinnya dengan kata – kata sendiri (4) siswa

mampu teks secara tepat dan dapat mencatat gagasan-gasan utama

(5) siswa mampu menyerap isi cerita, puisi dan drama serta dapat

memberikan tanggapan (6) siswa mampu mengutarakan gagasan

dan pengalaman yang sama dengan cara berbeda-beda ( Depdiknas

1999 ).

2. Kompetensi Umum Bahasa Indonesia Sekolah Dasar

16

Page 7: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

Dalam kurikum, mata pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia SD dirinci mengenai kompetensi umum Bahasa Indonesia

SD sebagai berikut : (1) Berdaya tahan dalam berkonsentrasi

mendengar sampai dengan tiga puluh menit, mampu menyerap

gagasan pokok dan perasaan dari cerita, berita petunjuk, pengumuman

serta perintah yang didengar memberi respon secara tepat (2)

mengungkapkan gagasan dan perasaan menyampaikan sambutan

berdialog, menyampaikan pesan, bertukar pengalaman menjelaskan

suatu proses, mendeskripsikan dan bermain peran (3) Membaca

lancar beragan teks dan mampu menjelaskan isinya (4) menulis

karngan naratif dan non naratif dengan tulisan rapi dan jelas dengan

memperhatikan tujuan dan ragam pembaca, pemakaian ejaan dan tanda

baca, kosakata yang tepat dengan menggunakan kalimat tunggal dan

kalimat majemuk (5) memahami dan menggunakan kalimat lengkap

dan tidak lengkap, kalimat dengan sebab akibat waktu dan syarat,

kalimat dengan keterangan tempat, waktu dan cara, imbuhan kata

kerja, imbuhan kata bneda dan kata pembnetuk kata sifat. Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD) dan tanda baca, pelafalan dan intonasi Bahasa

Indonesia, kosakata sekitar 6000 kata termasuk sinonim, antonim dan

polismi (6) mengapresiasikan dan berkespresi sastra melalui kegiatan

mendengar, menonton, membaca dan melisankan hasil sastra melalui

berupa dongeng puisi dan drama pendek, serta menuliskan pengalaman

dan bentuk cerita puisi.

3. Materi Pokok Bahasa Indonesia Sekolah Dasar

Materi pokok Bahasa Indonesia di SD mencakup hal-hal

sebagai berikut : (1) mendengarkan : cerita, berita, petunjuk,

pengumuman, perintah, bunyi atau suara, lagu kaset , pesan, penjelasan

berita laporan, ceramah khotbah, pidato. Pembicaraan nara sumber,

dialok per cakapan dongeng, cerita rakyat, pantun, puisi, cerita pendek,

17

Page 8: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

drama pendek (2) Berbicara : sambutan, dialog, pesan, pengalaman

gambar, (tunggal gambar segi, kegiatan sehari – hari, peristiwa, tokoh

kesukaan / tidak suka, telepon kegemaran, peraturan, tata tertib,

pengumuman, kamus ensikopedia, rakyat, pantun, puisi, cerpen (4)

menulis : huruf, sukukata, kata, kalimat, paragraph, karangan/karya

tulisl, ringkasan, diri sendiri, teman, keluarga,

kesukaan/ketidakpuasan, surat, slogan, iklan, poster, laporan, jadwal,

kegiatan sehari – hari, petunjuk cara melakukan/ membuat

pengalaman, cita – cita, formulir, table, naskah, sambutan, puisi,

cerpen, drama sederhana/pendek, dialog dan pengalaman (6)

kebahasaan : ejaan, intonasi, lafal, tanda baca, kata, kalimat,

imbuhan kata kerja, imbuhan pembentuk kata sifat, partikel pengantar

tempat, waktu dan cara, sedangkan materi mata pelajaran Bahasa

Indonesia di kelas V yang dibagi menjadi 2 semester dan dirinci

sebagai berikut :

Pada semester 1 materi yang diajarkan mencakup :

menyusun kalimat acak menjadi paragraf yang padu, menemukan

informasi tertentu dari bacaan dan mencatat pokok – pokok isi bacaan

ringkas dair pembicaraan. Sanbutan atau pidato yang didengarkan,

membaca buku cerita yang sesuai untuk anak kemudian membicarkan

hal-hal menarik. Mengurutkan gambar seri yang diacak dan membuat

ceritanya, menceritakan peristiwa yang dilihat / dialami ( seperti

upacara adapt , peringatan hari besar ). Dan melaporkan hasil

kunjungan dan menceritakan kembali secara lisan atau tertulis cerita

dari daerah sendiri atau daerah lain yang telah dibaca atau didengar,

kemudian membicarakannya.

Pada semester 2 materi yang diajarkan mencakup :

menyusun kalimat pengumuman , menulis surat pada teman, orang tua

atau keluarga, membaca dan melakukan percakapan tentang masalh

18

Page 9: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

yang mencakup kehidupan sehari-hari, menjelaskan isi peraturan/tata

tertib, membaca cerita dan menyampaikan pesan tentang cerita itu,

menuliskan pengalaman dalam bnetuk puisi kemudian

membacakannya, membaca novel anak – nak dan membacakan isinya,

mengajukann pertanyaan untuk memperoleh pendapat orang lain

tentang suatu masalah, melakukan percakapan melalui telepon sesuai

tatacara dan sopan santun berbahasa ( bermain peran ), membaca dan

melakukan percakapan tentang masalah yasng menyangkut kehidipan

sehari – hari , membaca cerita rakyat dan menyampaikan pesan,

membacara cerita pendek yang sesuai untuk anak dan membicarkan isi

cerita, menyusun karangan berdasarkan percakapan, menjelaskan isi

suatu peraturan / tata tertib, menjelaskan membuat majalah dinding,

mendiskusikan perencanaan, pengaturan tata letak, pemajangan dan

penulisannya, dan menulis untuk majalah dinding.

C. HAKEKAT MENULIS

1. Pengertian Menulis

Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan

pesan ( komunikasi ) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alalt

atau medianya pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam

suatu tulisan. Tulisan merup;akan sebuah symbol atau lambang bahasa

yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian dalam

komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat yaitu :

penulisan sebagai penyampaian pesan ( penulis ), pesan atau isi tulisan,

saluran atau media berupa tulisan, pembaca sebagai penerima pesan.

2. Menulis Adalah Berfikir

Menulis artinya menyampaikan pesan, perasaan atau pertimbangan

melalui tulisan ( Achmad dan Zulfahur, 1992 ). Alatnya ialah bahasa

yaitu kata, frase, klausa, kalimat, paragraph dan wacana. Pikiran yang

19

Page 10: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

kita sampaikan kepada orang lain harus dinyatakan dengan kata yang

mendukung itu. Kata disusun secara teratur dalam klausa dan kalimat

agar orang dapat menangkap apa yang kita sampaikan itu. Main teratur

bahasa yang kita gunakan makin mudah orang menangkap pikiran

yang kita salurkan melalui bahasa.

3. Menulis Sebagai Proses

Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh secara

otomatis. Kemampuan itu bukan dibawa sejak lahir . Melainkan

diperoleh melalui tindak pelajaran. Seseorang yang telah mendapatkan

pembelajaran menulis pun belum tentu menjamin memiliki kompetisi

yang handal. Dawson dkk ( dalam Nuchasanah 1997 ) mengatakan

bahwa kompetisi menulis hanya dapat dicapai dengan jalan banyak

berlatih. Proett dan gill ( dalam Siparno dan Yunus 2000 )

mengemukakan apabila disimak ada beberapa pendekatan yang kerap

muncul dalam pembelajaran menulis.

a. Pendekatan frekwensi menyatakan bahwa banyak latihan

mengarang, sekalipun tidak dikoreksi ( seperti buku harian atau

surat ), akan membantu meningkatkan ketrampilan seseorang.

b. Pendekatan gramatikal berpendapat bahwa pengetahuan orang

mengenai struktur bahasa akan mempercepat kemahiran orang

akan menulis.

c. Pendekatan koreksi berkata bahwa seseorang menjadi penulis

karena dia menerima banyak koreksi astau masukan yang akan

diperoleh atau tulisannya.

d. Pendekatan formal mengungkapkan bahwa ketrampilan menulis

akan diperoleh bahwa pengetahuan bahasa, pengaleniaan,

20

Page 11: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

pewacanaan serta konvensi atau aturan penulis dikuasai dengan

baik.

D. MENULIS SURAT

1. Menulis Surat

Surat merupakan suatu sarana komunikasi tertulis untuk

menyampaikan informasi, pernyataan atau pesan kepada pihak lain

yang mempunyai keperluan kegiatan dengan bentuk tertentu ( Djuharie

dkk, 2000 ). Dengan demikian surat membawa informasi, pernyataan

atau pesan yang diharapkan informasi itu akan tersampaikan kepada

yang dituju oleh penulis surat. Apabila ditinjau dari sifat isinya, surat

adalah jenis karangan paparan, sebab pengirim surat mengemukakan

maksud dan tujuan, menjelaskan apa yang dipikirkannya dan dirasakan

melalui surat. Berbeda halnya jika dari seseorang kepada seseorasng

kepada seseorang atau dari lembaga ke lembaga. Apabila ditinjau dari

fungsinya, surat merupakan sarana komunikasi tertulis. Komunikasi

tersebut dapat berupa pengumuman, pemberitahuan, keterangan dan

sebagainya.

2. Jenis – Jenis Surat

Jenis surat sangat beraneka ragam tergantung pada tujuan, isi,

sifatnya. Menurut Bratawijaya, Finosa ( dalam Suparno dan Yunus

2000 ) penggolongan surat sebagai berikut :

a. Menurut kepentingan dan pengirimannya, surat dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

1. Surat Pribadi, yaitu surat yang dikirimkan seseorang kepada

orang lain atau organisasi/instansi. Kalau surat ditujukankepada

sesorasngt seperti kawan atau keluarga, maka format dan

bahasa surat relatif lebih bebas, akan tetapi bila surat itu

21

Page 12: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

ditujuakan kepada pejabat organisasi atau instansi seperti surat

lamaran pekerjaan, pengajuan kenaikan golongan atau

pengaduan maka bentuk dan bahasa surat yang digunakan

harus resmi.

2. Surat dinas pemerintah, yaitu surat resmi yang digunakan

instansi pemerintah untuk kepentingan administrasi

pemerintahan.

3. Surat Niaga yaitu surat resmi yang digunakan oleh pengusaha

atau badan usaha.

4. Surat sosial yaitu surat resmi yang digunakan oleh organisasi

kemasyarkatan yang bersifat nirlaba ( non profit ).

b. Menurut isinya, surat dapat dikelompokkan menjadi : surat

pemberitahuan, surat keputusan, surat perintah, surat perjanjian,

surat laporan, surat pengantar, surat penawaran, surat pemesanan,

surat undangan dan surat lamaran pekerjaan.

c. Menurut sifatnya, surat dapast dikelompokkan sebagai berikut :

1. Surat biasa, artinya surat dapat diketahui oleh orang lain selain

yasng dituju.

2. Surat konfidensial ( terbatas ), maksudnya isi surat hanya boleh

diketahui oleh kalagan tertentu yang terikat saja.

3. Surat rahasia yaitu surat yang isinya hanya boleh diketahui

orang yang dituju.

d. Berdasarkan banyaknya sassaran surat dapat dikelompokkan

menjadi : surat biasa, surat edaran dan surat pengumuman.

22

Page 13: 6-bab-ii-kerangka-dasar-teori

e. Berdasarkan tingkat kepentingan penyelesainnya, surat terbagi atas

: surat biasa, surat iklan dan surat kilat khusus.

f. Berdasarkan wujudnya, surat atas bersampul, kartu pos, warkap

pos, telegram, teleks atau facsimile, serta memo dan nota.

g. Berdasarkan ruang lingkup sasarannya, surat terbagi atas surat

intern dan surat edaran.

3. Menulis Surat di Sekolah Dasar

Seperti telah dikemukakan bahwa kemampuan menulis

diajarkan di Sekolah Dasar sejak kelas I s/d VI ( Zuchdi dan Budiasih,

1997 ) kemampuan yang diajarkan di kelas I dan kelas II kemampuan

tahap awal atau tahap permulaan, oleh sebab itu pembelajaran menulis

di kelas I dan II disebut pembelajaran menulis permulaan, sedangkan

di kelas III, IV, V dan VI disebut pembelajaran menulis lanjut. Dengan

demikian, maka di Sekolah Dasar ada 2 jenis menulis menulis

permulaan, diajarkan di kelas I dan II dan menulis lanjut diajarkan di

Kelas III s/d VI.

4. Menulis Surat sebagai Proses

Kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang diperoleh

secara otomatis, kemampuan itu bukanlah dibawa sejak lahir

melainkan diperoleh melalui tidak pembelajaran. Seseorang yang telah

mendapatkan pembelajaran menulis pun belum tentu menjamin

memiliki kompetensi menulis yang handal. Dawson dkk ( dalam

Nuchasanah, 1977 ) mengatakan bahwa kompetensi menulis hanya

dapat dicapai dengan jalan banyak berlatih. Proett dan Gill ( dalam

Suparno dan Yunus, 2000 ) mengemukakan apabila disimak ada

beberapa pendekatan yang kerap muncul dalam pembelajaran menulis.

23