5.prosedur pemasangan amr

21
PT PLN (PERSERO) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 5. PROSEDUR PEMASANGAN METER ELEKTRONIK DAN MODEM SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI SISTEM AMR (AUTOMATIC METER READING) 5.1. Ketentuan Pemasangan Meter Elektronik Langkah-langkah / ketentuan yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam pemasangan meter elektronik dan modem sebagai sarana komunikasi sistim AMR sebagai berikut: Meter elektronik dipasang pada pelanggan dengan daya kontrak > 200 kVA, dengan tarif ; B3, I3, I4, P2, S3 dan T. Meter elektronik diprogram oleh Supervisor pasang di Kantor Disrtribusi (KD) sesuai dengan wewenang security levelnya dengan menggunakan software masing-masing meter. Security level ditetapkan melalui password sesuai dengan tingkatannya yang disetujui oleh Manager Bidang Distribusi. Jadwal pemasangan meter elektronik dipelanggan dilakukan melalui koordinasi supervisor pasang dengan AJ dan AP terkait. Sebelum melaksanakan pemasangan/penggantian dengan meter elektronik di pelanggan, petugas pasang harus melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa instalasi meter kWh /eksisting terpasang tidak bermasalah atau terdapat indikasi pelanggaran / P2TL, dan menuangkannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BA P2TL). Short Current Transformator (CT) / trafo arus di Box APP adalah wewenang AJ (Area Jaringan), sehingga pelaksanaannya Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 40

Upload: taufik-rizkiandi

Post on 04-Sep-2015

378 views

Category:

Documents


72 download

DESCRIPTION

prosedur

TRANSCRIPT

PROSEDUR PEMASANGAN METER ELEKTRONIK DAN MODEM SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI SISTEM AMR (AUTOMATIC METER READING)

PAGE PT PLN (PERSERO)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

5. PROSEDUR PEMASANGAN METER ELEKTRONIK DAN MODEM SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI SISTEM AMR (AUTOMATIC METER READING)

5.1. Ketentuan Pemasangan Meter Elektronik

Langkah-langkah / ketentuan yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam pemasangan meter elektronik dan modem sebagai sarana komunikasi sistim AMR sebagai berikut:

Meter elektronik dipasang pada pelanggan dengan daya kontrak > 200 kVA, dengan tarif ; B3, I3, I4, P2, S3 dan T.

Meter elektronik diprogram oleh Supervisor pasang di Kantor Disrtribusi (KD) sesuai dengan wewenang security levelnya dengan menggunakan software masing-masing meter.

Security level ditetapkan melalui password sesuai dengan tingkatannya yang disetujui oleh Manager Bidang Distribusi.

Jadwal pemasangan meter elektronik dipelanggan dilakukan melalui koordinasi supervisor pasang dengan AJ dan AP terkait.

Sebelum melaksanakan pemasangan/penggantian dengan meter elektronik di pelanggan, petugas pasang harus melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa instalasi meter kWh /eksisting terpasang tidak bermasalah atau terdapat indikasi pelanggaran / P2TL, dan menuangkannya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BA P2TL).

Short Current Transformator (CT) / trafo arus di Box APP adalah wewenang AJ (Area Jaringan), sehingga pelaksanaannya dilakukan oleh pelaksana dari AJ wilayah kerja setempat, dan pihak (petugas) dari Kantor Distribusi (KD) hanya sebatas membantu dalam pelaksanaannya.

Apabila memungkinkan sebelum pelaksanaan penggantian / pemasangan meter elektronik terlebih dahulu melakukan pengecekan terhadap rasio CT terpasang (inject CT) dan menyesuaikannya dengan Data Induk Langganan (DIL).

Apabila ditemukan adanya kunci kunci gardu yang masih berada / dipegang oleh pelanggan agar melaporkan kepada AJ untuk segera ditertibkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Dalam hal ditemukan indikasi pelanggaran, petugas pasang dari KD dan AJ menyelesaikannya sesuai prosedur P2TL dan pemasangan meter elektronik dapat ditangguhkan.

Pelaksanaan pemasangan/penggantia dengan kWh meter elektronik di pelanggan harus dibuatkan Berita Acara Penggantian (BA Pengantian kWh meter) dan disertai pelaksanaan Comissioning untuk memastikan bahwa meter yang telah terpasang berfungsi sebagai pengukuran dengan benar.

Comissioning hasil pemasangan kWh meter elektronik dibuat dalam rangkap 4 (empat) yang ditandatangani oleh petugas dari PT PLN (Persero) Kantor Distribusi, petugas dari AJ dan pihak pelanggan yang selanjutnya di distribusikan kepada pelanggan, kantor distribusi, AJ dan AP terkait.

Penyegelan terhadap instalasi meter berikut kelengkapannya dan kotak /Box APP dipelanggan dengan daya kontrak > 200 kVA disegel dengan segel pelaksana/pengawas dari Kantor Distrbusi (KD).

Pemasangan modem PSTN atau GSM sebagai sarana komunikasi oleh Tim Pasang, dan sedapat mungkin dilaksanakan bersamaan dengan pemasangan meter elektronik dengan memanfaatkan sumber tegangan fasa-fasa (100 Volt/AC) dari trafo tegangan (PT) di Gardu atau dari existing power (220 Volt/AC) sebagai power Modem GSM nya.

Untuk meter elektronik yang sudah terpasang dengan modem PSTN atau GSM sebagai sarana komunikasi pengiriman data agar dicoba di remote dari ruang kontrol AMR untuk memastikan bahwa sarana komunikasi yang tersambung pada meter elektronik diatas sudah berfungsi sebagaimana mestinya.

Meter elektronik yang sudah tersambung dengan sarana komunikasi dan dapat di remote dari ruang kontrol , password manager dapat dirubah sesuai kebutuhan dan dilaksanajkan oleh manager yang bersangkutan. 5.2. Surat Tugas

Dalam hal pemasangan/penggantian kWh meter elektronik baik petugas dari Kantor Distribusi maupun dari pihak AJ untuk malaksanakan tugas tersebut harus dilengkapi surat tugas.

Contoh surat tugas seperti pada lampiran 1.5.3. Berita Acara (BA)Dalam setiap kegiatan pekerjaan yang dilakukan seharusnya atas dasar perintah kerja atau surat tugas dan apabila pekerjaan tersebut telah selesai dilaksanakan maka sebagai pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakannya harus dibuatkan Berita Acara (BA).

Berita acara tersebut ditanda tangani bersama oleh petuas lapangan dari PLN (KD & AJ/UP) dan Pihak pelanggan atau yang mewakilinya.

Selanjutnya berita acara tersebut didistribusikan/dibagikan kepada Pelanggan, Pihak AJ dan atau AP serta arsip di Kantor Distribusi (KD).

Adapun Berita acara yang dibuat dalam pekerjaan pemasangan/penggantian dengan kWh meter elektronik yaitu :

Berita acara (BA) Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) yang dilengkapi dengan data hasil pemeriksaan untuk sistim pengukuran tidak langsung (Lampiran 2.1 s/d 2.6) dan dibuat dalam 4 rangkap.

Berita acara (BA) pengambilan peralatan / alat temuan P2TL .(Lampiran 3)

(Berita acara ini dibuat jika didapatkan adanya pelanggaran / pemakaian tenaga listrik secara tidak syah / ilegal) dan peralatan/alat temuan P2TL tersebut dikemas/bungkus dan disegel dan kemasan barang temuan tersebut ditanda tangani bersama antara petugas PLN dan Pelanggan atau yang mewakilinya untuk dibawa ke kantor PLN sebagai barang bukti.

Berita acara Pemasangan / Penggantian APP dan Penyegelan (Lampiran 4)

5.4. Pemasangan Meter Elektronik

Sesuai prosedur pemasangan yang telah dikemukakan diatas maka sebelum dilakukan pemasangan / penggantian dengan meter elektronik terlebih dahulu dilakukan proses Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) terhadap pengawatan / pengukuran sebelumnya baik itu pengukuran dengan APP khusus type 2F ataupun dengan Kotak APP 3 fasa (Konvensional).

5.5. WIRING / PENGAWATAN METER ELEKTRONIK

Pengukuran, Pembatasan dan Perlengkapan APP

Yang dimaksud dengan pengukuran adalah untuk menentukan besarnya pemakaian daya dan energi listrik. Alat pengukur tersebut antara lain; Meter kWh, Meter kVARh, Meter KVA max, Meter Arus dan Meter Tegangan.

Yang dimaksud dengan pembatasan adalah pembatasan untuk menentukan batas pemakaian daya sesuai daya tersambung alat pembatas, pemutus arus, pelebur dan Rele.

Perlengkapan APP adalah perlengkapan yang memungkinkan dipasangnya alat pengukur dan pembatas sehingga dapat berfungsi sesuai dengan yang disyaratkan. Adapun perlengkapan yang dimaksud antara lain :

Kotak / Lemari APP

Adalah suatu kotak atau lemari dengan ukuran tertentu yang didalamnya berisi APP dan Perlengkapannya.

Trafo Arus (CT), Trafo Tegangan (PT), Meter Arus, Meter Tegangan dan saklar Waktu (Time Switch) dan selector switch.

Segel; berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah agar alat / komponen yang dilindungi tidak dibuka oleh orang yang tidak berwenang.

Dalam pengukuran dengan menggunakan meter elektronik perlengkapan seperti Meter kWh, meter kVARh, Meter arus, meter tegangan , time swich dan selector switch semuanya sudah tergabung / Compact dalam satu kemasan, dimana meter elektronik tersebut dapat menampilkan/mengukur besaran-besaran tersebut diatas.

5.5.2. Klasifikasi Sambungan Listrik

Berdasarkan golongan tarip cara penyambungan listrik diklasifikasikan dalam 3 (Tiga) golongan : Sambungan Tegangan Rendah

Sambungan Tegangan Menengah

Sambungan Tegangan Tinggi

Sambungan listrik untuk pelanggan dengan kontrak daya >200 kVA

dilaksanakan melalui sambungan Tegangan Menengah (TM) dengan p

pengukuran :

TM / TM / TM

TM / TM / TR

TM / TR / TR

Sambungan Tegangan Menengah dengan pola TM /TM /TM adalah:

Penyambungan / sadapan dari Jaringan Distribusi Tegangan Menengah (TM)

Pengukuran dan Pembatasan daya / energi melalui Trafo arus (CT), trafo tegangan (PT) dengan alat ukur

Meter kWh tariff ganda Meter kVARh KVA atau kW maksimum Amper Meter, Volt meter dll Rele (OCR)

Untuk sistim tegangan menengah yang dibumikan langsung / resistans rendah, pengukuran daya dan energi menggunakan 3 buah trafo arus (CT) dan 3 buah Trafo Tegangan (PT).dan trafo tenaga yang digunakan adalah milik pelanggan.

Sambungan Tegangan Menengah dengan pola TM/TM/TR adalah :

Penyambungan / sadapan dari jaringan Distribusi Tegangan menengah ( TM )

Pengukuran daya / energi melalui trafo arus (CT) dan trafo tegangan (PT)

Pembatasan daya melalui Rele

Trafo daya milik PLN (pelanggan sewa trafo)

Sambungan Tegangan Menengah dengan pola TM/TR/TR adalah:

Penyambungan / sadapan dari jaringan Distribusi Tegangan Menengah (TM)

Pengukuran daya / energi melalui trafo arus sedangkan tegangan langsung dari sekunder trafo tenaga (TR)

Pembatasan daya melalui fuse/sikring

Trafo Daya milik PLN (pelanggan tidak dikenakan sewa trafo).5.5.3. Ketentuan Peralatan

Trafo tegangan (PT) class 0,5

Trafo arus (CT) untuk pengukuran tegangan menengah /TM digunakan class 0,2 atau class 0,5 bila digunakan untuk pengukuran dan sebagai pembatas daya harus dipilih CT yang mempunyai 2 kumparan sekunder

Meter elektronik yang digunakan mempunyai class 0,5 dan khusus untuk tariff I4 digunakan meter elektronik class 0,2.

Meter elektronik yang digunakan harus di program sehingga dapat menunjukan daya maksimum dengan interval 15 menit.

Segel terbuat dari bahan logam/timah, plastik atau campuran keduanya dan mempunyai nomor registrasi yang dapat dipertanggung jawabkan.

5.5.4. Peralatan Pengukuran Dengan Meter Elektronik dan Sarana Komunikasi Untuk Sistim AMR

Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam pemasangan meter elektronik dan sarana komunikasinya yaitu:

Meter elektronik (3 phase 4 kawat) class 0,5 atau class 0,2 (khusus untuk GI dan tarip I4)

Fuse Kit (pengaman tegangan dari terminal sekunder PT)

Test Blok terminal (terminal test untuk arus dan tegangan)

Box APP

Modem PSTN atau Modem GSM

Kabel port RS 232

Adaptor (untuk power Modem GSM)

Antena

Kabel penghubung dari Port RS 232 ke Modem GSM

SIM CARD / Kartu GSM (Mentari, Simpati, Pro XL, dll) pra /pasca bayar.

Stop kontak 1 phase

MCB 2 Amp

Sumber tegangan 100 atau 220 Volt /AC untuk power adaptor modem.

Konektor Modem PSTN dengan socket saluran kabel telkom.

Peralatan kerja

Kabel NYAF 2,5 mm

Kabel Ties / spiral kabel

Ties mount

Marking kabel

Solder + timah patri atau kabel skun

5.5.5. Pengawatan / Wirring Diagram

Warna, Marking (Penandaan) dan Hubungan Kabel Pengawatan Meter Eletronik.

TRAFO ARUS

(Sisi Skunder CT)Nama KlemWarna

Kabel Masuk

Terminal :Menuju

Terminal:

Kabel Ground (k)K BiruTest Blok (Ground)Mtr Elektronik (ME) No: 1, 4, dan 7

Phase RR (L)MerahTest Blok Arus (R)Mtr Elektronik (ME) No. 3

Phase SS (L)KuningTest Blok Arus (S)Mtr Elektronik (ME) No. 6

Phase TT (L)HitamTest Blok Arus (T)Mtr Elektronik (ME) No. 9

TRF. TEGANGAN

(Sisi Skunder PT)

Phase RRMerahFuse Kit (R)Test Blok Teg (R) ME No. 2

Phase SSKuningFuse Kit (S)Test Blok Teg (S) ME No. 5

Phase TTHitamFuse Kit (T)Test Blok Teg (T) ME No. 8

NetralNBiruTest Blok Teg (N)Mtr Elektronik (ME) No. 11

5.5.6. Instalasi / Pengawatan Pengukuran Dengan Meter Elektronik

5.5.7. Instalasi / Pengawatan Power Suplay Modem GSM dengan Meter Elektronik

5.5.8. Berita Acara (BA) Pemasangan Meter Elekrtronik.

Berita Acara (BA) pemasangan / penggantian dengan Meter Elektronik dibuat dalam rangkap 4 (empat) , kemudian ditanda tangani bersama oleh Petugas dari kantor Distribusi (KD), petugas dari Area Jaringan (AJ) setempat dan Pelanggan atau yang mewakilinya.

Kemudian setelah disetujui / ditanda tangani Berita Acara tersebut di distribusikan kepada :

Pelanggan

Area Jaringan (AJ) setempat

Area Pelayanan (AP) setempat

Kantor Distribusi (KD) / Bidang Distribusi, Sub Bidang AMR

Contoh Blangko / Format Berita Acara (BA) Pemasangan/Penggantian dan penyegelan Meter seperti pada lampiran 4.1 s/d 4.3

5.5.9. Berita Acara (BA) Pemasangan Modem PSTN / GSM

Apabila karena satu dan lain hal pemasangan sarana komunikasi (modem GSM / PSTN) tidak dapat dilaksanakan bersamaan dengan pemasangan / penggantian dengan meter elektronik, maka pemasangan modem dilaksanakan pada kesempatan lain.

Dalam pelaksanaan pemasangan modem tersebut harus disertai dengan Berita Acara Penyegelan kembali Kotak APP dan Meter Elektronik dan dibuat dalam rangkap 3 atau 4 dan di tanda tangani bersama petugas pemasangan modem (KD) , pelanggan, dan Area Jaringan (AJ) bila memungkinkan untuk mendampingi petugas dari KD.

Berita Acara tersebut didistribusikan kepada :

Pelanggan Area Jaringan (AJ) setempat

Area Pelayanan (AP) setempat Kantor Distribusi (KD) / Bidang Distribusi, Sub Bidang AMR

Contoh Format BA Penyegelan kembali Kotak APP dan Meter Elektronik seperti lampiran 4.4

5.6. C O M I S S I O N I N G

5.6.1. PEMERIKSAAN PENGAWATAN METER ELEKTRONIK

Comissioning adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan setelah pekerjaan pemasangan/instalasi meter elektronik selesai dan meter elektronik tersebut sudah berfungsi sebagai alat ukura energi listrik.

Untuk pengecekan dan pembuktian bahwa wiring/pengawatan pengukuran energi listrik dengan meter elektronik sudah benar dan berfungsi sebagaimana mestinya maka harus dilakukan commissioning.

Comissioning dil;akukan dengan menggunakan Soft ware masing-masing merk / type meter elektronik yang digunakan yaitu :

Meter Indigo+ dengan software : IIMS atau I Plus (I+) atau Ametris

Actaris / SL 7000 dengan software: Dino+ (AIMS 7000) atau Symetris

Edmi / Genius dengan software: EZVIEW

Landis & Gyrdengan software: MAP 120

Dalam melaksanakan commissioning terhadap meter elektronik yang sudah dipakai diperlukan peralatan yaitu :

Laptop / Note Book yang sudah di install Software meter yang terpasang

Printer dot matrik (LX 300) atau printer lainnya.

Optical Probe / Optocoupler

Kertas Printer / countinous form 3 atau 4 fly

Sumber tegangan untuk power printer/laptop

Dari hasil Comissioning kita dapat meyakinkan kebenaran atas pengawatan meter elektroniik yang kita laksanakan, dari hasil commissioning tersebut dapat kita lihat :

Besaran Arus dan Tegangan masing-masing fasa

Gambar phasor / perbedaan sudut Arus dan tegangan masing-masing fasa

Phase Rotation (Urutan fasa)

Besaran energi yang terukur yang ditampilkan pada display meter elektronik

Lembaran / print out dari hasil Comissioning tersebut ditandatangani bersama dan didistribusikan seperti halnya penanda tanganan dan pendistribusian Berita Acara (BA) lainnya.

Contoh print out hasil commissioning masing-masing meter elektronik seperti pada lampiran (7.1 s.d lampiran 7.4).

5.6.2. PEMERIKSAAN TAMPILAN DISPLAY METER ELEKTRONIK Meter elektronik yang terpasang dan sudah dioperasikan, akan menampilkan data-data dan nilai /besaran besaran yang terukur meliputi :

Keterangan:

1) Nomor Seri Meter : Sesuai No.Seri meter yang terpasang

2) Tanggal, Bulan dan Tahun : Real Time

3) Jam : Real Time

4) Power Faktor (Cos Phi): Real Time/Berubah sesuai keadaan beban

5) kVA atau kW: Real Time/Berubah sesuai keadaan beban

6) kWh (WBP): Continous (Terus Bertambah)

7) kWh (LWBP): Continous (Terus Bertambah)

8) Total kWh (WBP + LWBP): Continous (Terus Bertambah)

9) kVarh: Continous (Terus Bertambah)

10) Max Dimand kVA : Berubah /menampilkan pemakaian

Tertinggi pada bulan berjalan

Max Dimand Date (Tgl- Bln-Thn): Saat terjadi beban maksimum

Max Dimand Time (Jam): Waktu terjadi beban maksimum

11) Tegangan Phasa R: Tegangan Sekunder PT (Phasa R-N)

12) Tegangan Phasa S: Tegangan Sekunder PT (Phasa S-N)

13) Tegangan Phasa T: Tegangan Sekunder PT (Phasa T-N)

14) Arus Phasa R: Arus Sekunder CT (Phasa R) sesuai beban

15) Arus Phasa S: Arus Sekunder CT (Phasa S) sesuai beban

16) Arus Phasa T: Arus Sekunder CT (Phasa T) sesuai beban

17) Energi Reverse: Energi yang terukur bila terjadi abnormal

(Contoh tampilan Normal Display seperti pada lampiran 8.1 s.d 8.4)

5.6.3. DOWN LOAD DATA METER

Down load data meter elektronik adalah kegiatan untuk melihat / mengambil data-data yang terekam dalam memory meter elektronik untuk dievaluasi apakah pengukuran energi di pelanggan terukur normal secara continue atau dalam waktu-waktu tertentu energi yang digunakan pelanggan tidak terukur secara normal (abnormal) karena adanya :

Gangguan peralatan/perlengkapan pengukuran di dalam gardu

Gangguan peralatan/perlengkapan pengukuran di dalam Box/APP

Gangguan sistim

Tempering atau indikasi pelanggaran lainnya.

Harmonisa

Dll

Disamping hal-hal tersebut diatas down load data meter juga dapat digunakan untuk mengetahui kurva / grafik pemakaian energi / beban di pelanggan yang bersangkutan.

Down Load data meter dapat dilaksanakan secara Remote atau Automatic dari ruang kontrol AMR apabila meter elektronik yang terpasang di pelanggan sudah dilengkapi dengan sarana komunikasi/ modem (PSTN ataupun GSM).

Apabila meter elektronik yang terpasang belum dilengkapi dengan sarana komunikasi data (modem) atau modem yang sudah terpasang sedang mengalami gangguan maka pengambilan data pada memory meter dilaksanakan secara local (petugas datang ke lokasi) dengan membawa laptop/note book (lengkap dengan software meter yang terpasang) melalui optical probe / otocopler, dan menyimpannya dalam Soft Copy atau hard copy untuk di evaluasi lebih lanjut.

Memory data yang tersimpan pada meter elektronik Indigo+ terdiri dari :

Interval Data

Historical Data

Current Meter Data

Current Edam

Historical Edam

Read Scheme

Memory data yang tersimpan pada meter elektronik SL 7000 terdiri dari:

Total Energi Register

Energi Rate Register

Demand Register

Maksimum Demand Register

Historical Data

Partial Read Of Load Profile

Date And Time Meter ld

Log book

Instantinous Data

Network History

Meter History

Voltage Quality Data

Tempering Data

Memory data yang tersimpan pada meter elektronik EDMI/Genius terdiri dari:

Interval 15 menit

Up Load Meter

Event Log

Load Survey

Memory data yang tersimpan pada meter elektronik Landys & Gyr

Billing Values and Profile (Base Meter)

Service Tree (Base Meter)

Service Tree (Communication Unit)

Parameterization Tree (Base Meter)

Dlms User Association View (Base Meter)

Dlms User Association View (Communication Unit)

IEC Service Tree (Base Meter)

IEC Service Tree (Communication Unit)

Instalation View for GSM

Dari Sekunder CT

. 5A

R

S

T

Tes Terminal Blok

Fuse Kit

R

S

T

N

GROUND K

Dari sekunder PT 3 x 57,7 / 100 V

METER ELEKTRONIK

1

2

3

4

5

6

7

8

9

11

Input : 100-250 V

Output : 12 V 1,0 A

Stop Kontak

Adaptor

Antenna

MCB 2 Amp

3 X 57,7 / 100 Volt AC

N

R

S

T

PT

R S T N

Tes Block

Fuse Kit

Cubicle PT

Modem GSM

METER ELEKTRONIK

2

5

8

11

PAGE 53Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan