5modul dtsd identifikasi barang

Upload: alandra-reskita

Post on 16-Jul-2015

998 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

DIKLAT TEKNIS SUBTANTIF DASAR KEPABEANAN DAN CUKAI

MODUL ( I V)

MATERI IDENTIFIKASI BARANG

OLEH : TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 20071

MODUL I

BAHAN DAN PRODUK KIMIA SESUAI BAB 28-38

MATERI IDENTIFIKASI BARANG OLEH : TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA 20072

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bahwa Modul ini dapat diselesaikan sesuai waktunya. Obyek dari kegiatan Direktorat Bea dan Cukai adalah barang. Barang yang diimpor maupun diekspor harus ditentukan jenisnya, dalam rangka penentapan tarif bea masuk dan kepentingan kepabeanan lainnya. Petugas Ditjen Bea dan Cukai seyogyanya memiliki ketrampilan dalam mengidentifikasi barang agar pelayanan cepat dan negara tidak dirugikan pada saat menetapkan besarnya bea masuk, karena ada kepastian tentang jenis barang dan penetapan tarif posnya.

Modul ini merupakan seri dari mata pelajaran pengetahuan barang yang terdiri dari 5 modul. Modul digunakan dalam Diklat Teknis Substantif Spesialisai Kepabeanan dan Cukai. Modul ke-5 berjudul Mesin dan Elektronik menjelaskan tentang berbagai mesin dan barang elektronik sesuai bab 84-85 BTBMI.

Dalam kesempatan ini, Penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga dapat diselesaikannya Modul ini. Semoga Allah membalas atas amal kebaikan tersebut. Mudah-mudahan Modul ini bermanfaat sebagai penambah wawasan dan media pengetahuan dalam mengidentifikasi barang.

Jakarta, Oktober 2007

Penulis

3

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar ............................................................................... Daftar Isi ......................................................................................... 1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1.1. Deskripsi singkat................................................................. 1.2. Tujuan Pembelajaran Umum........................................... 1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus............................................... KEGIATAN BELAJAR 1 TEORI DASAR MESIN................................................................ 2.1. Uraian, Contoh dan Non contoh........................................... 2.2. Latihan 1............................................................................. 2.3. Rangkuman........................................................................ 3 KEGIATAN BELAJAR 2 MESIN SESUAI BAB 84 BTBMI............................. 3.1. Uraian, Contoh dan Non contoh.......................................... 3.2. Latihan 2............................................................................ 3.3. Rangkuman...................................................................... 4 KEGIATAN BELAJAR 3 TEORI ELEKTRONIK......................................................... 4.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................ 4.2. Latihan 3............................................................................... 4.3. Rangkuman........................................................................... 5 KEGIATAN BELAJAR 4. KOMPONEN ELEKTRONIK SESUAI BAB 85 BTBMI......................................................................................... 5.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................ 5.2. Latihan 4............................................................................... 5.3. Rangkuman........................................................................... 6 7 8 9 Test Formatif ............................................................................... Kunci Jawaban .................................................. Umpan Balik..................................................................... Daftar Pustaka............................................................................. 25 25 38 38 39 39 40 41 16 16 23 23 7 7 15 15 2 2 6 6 i ii 1 1 1 1

2

4

MODUL I BAHAN KIMIA

1.

PENDAHULUAN

Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang telah mengikuti pendidikan Diklat Teknis Substansif Spesialis I adalah pejabat yang seharusnya telah mempunyai kemampuan teknis tertentu. Salah satu bentuk kemampuan teknis tersebut adalah mempunyai tingkat pengetahuan tertentu tentang barang impor. Dengan kemampuan tersebut maka yang bersangkutan akan dapat mengklasifikasikan barang impor dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) dengan baik dan benar. 1.1 Diskripsi singkat Salah satu syarat untuk menjadi seorang Pejabat yang mempunyai kemampuan teknis pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah melalui pendidikan DTSS I. Dalam modul akan menjelaskan tentang bahan kimia baik anorganik maupun organik. Dalam BTBMI kimi anorganik dibagi menjadi beberapa sub bab, diantaranya unsur, asam, basa, garam dan garam organo anorganik. Demikian juga dalam kimia organik dibagi menjadi beberapa sub bab diantaranya : senyawa hidrokarbon, turunan halogenasi, asam karboksilat, vitamin, hormon, dan antibiotik 1.2. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat mengidentifikasi bahan dan produk kimia dalam rangka penentuan besarnya tarif bea masuk dan harga atas barang impor.

1.3. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta dilklat Diklat Teknis Substantif Spesialis I dapat memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengidentifikasi bahan kimia organik dan anorganik serta produknya.

5

2.2. KEGIATAN BELAJAR-1 BAHAN KIMIA ANORGANIK DAN ORGANIK

2.1 Uraian, contoh dan non contoh :

2.1.1. Bahan Kimia

2.1.1.1. Unsur

Pada umumnya tiap-tiap bahan atau zat dapat berada dalam tiga keadaan fisik yaitu : padat, cair dan gas. Tiap bahan terdiri atas sejumlah zat sederhana yaqng disebut unsur. Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipecah untuk diolah lagi menjadi zat yang lebih sederhana, jika dipergunakan proses kimia. Dalam keadaan alam unsur-unsur itu biasanya bergabung satu satu sama lain secara kimiawi membentuk persenyawaan. Pada saat sekarang ini telah dikenal 105 macam unsur, diantaranya ada 92 macam unsur yang terdapat di alam, lainnya hanya dapat diperoleh secara buatan (artificial). Contoh unsur misalnya : karbon, hidrogen, oksigen, sulfur dan sebagainya.

Unsur kimia dapat dibagi menjadi : bukan logam (non-metals) dan logam (metals) Unsur bukan logam pada umumnya bersifat lain daripada sifat logam. Dari bukan logam dapat diturunkan asam. Ada juga golongan unsur yang sifatnya dalam beberapa hal menyerupai logam tetapi dalam hal lainnya juga menyerupai bukan logam. Unsur ini disebut metaloid. Unsur logam pada umumnya mengkilap, dapat menghantarkan kalor dan

menghantarkan listrik. Sifat kimianya dengan asam dapat membentuk persenyawaan yang disebut garam. Logam pada suhu biasa berbentuk padat, kecuali air raksa (Hg).

2.1.1.2. Senyawa Kalau kedalam air yang sudah diberi asam sulfat atau basa sedikit dialiri arus listrik dari sebuah aki, terjadilah gelembung gas di elektroda alat elektrolisa itu. Di kutub positif alat ini terjadi gas oksigen dan di kutub negatifnya gas hidrogen. Kedua gas itu hasil penguraian air oleh energi listrik. Zat yang dengan reaksi kimia dapat diuraikan menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana disebut senyawa. 6

2.1.1.1. Atom, Molekul dan ion Disamping pengertian di atas perlu juga diketahui pengertian-pengertian lain dalam ilmu kimia, sebagai berikut : Atom : bagian yang terkecil dari suatu unsur, dan dapat menjadi bagian dari suatu persenyawaan. Molekul : bagian yang terkecil dari suatu persenyawaan. Molekul terdiri atas sedikitnya 2 (dua) atom pelbagai jenis, kecuali gas-gas hidrogen, oksigen dan nitrogen yang molekulnya terdiri atas dua atom sejenis yaitu H2, O2 dan N2. Ion : suatu atom atau molekul yang kehilangan atau menerima satu atau lebih elektron, sehingga mempunyai muatan listrik. Ion terutama terdapat bila asam, basa atau garam dilarutkan dalam air. Ion hidrogen dan ion logam bermuatan positif disebut kation, karena pada elektrolisis menuju ke katode. Sedangkan ion sisa asam dan hidroksil bermuatan negatif dan disebut anion karena pada elektrolisis menunju anode.

2.1.1.1. Asam, Basa dan Garam

Asam : Persenyawaan yang mengandung hidrogen yang dalam keadaan tertentu sanggup menukarkan satu atau lebih atom hidrogen dengan atom logam (definisi sederhana). Kalau asam dapat larut dalam air, terurailah molekulnya menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam. Misalnya : HNO3 H+ + NO3.

Kalau penguraian itu disebut pengionan terjadi dengan sempurna, asam itu disebut asam kuat, sedangkan kalau hanya sebagian molekulnya terurai asam, disebut asam lemah. Larutan asam umumnya rasanya asam dan dapat memerahkan kertas lakmus biru; dapat bereaksi dengan basa membentuk garam.

7

Basa : Adalah senyawaan yang apabila bereaksi dengan asam membentuk garam, rasanya pahit dan dalam bentuk larutan terasa licin, merupakan hidroksida logam; dapat membirukan kertas lakmus merah. Misalnya sodium hidroksida (NaOH), ammonium hidroksida (NH4OH), larutannya dalam air terurai menjadi ion hidroksil (OH)-, Seperti halnya asam maka basa juga ada yang disebut basa kuat dan basa lemah. Garam. Adalah suatu senyawaan yang terbentuk dari reaksi suatu asam dan suatu basa. Asam + basa garam + air.

2.1.2. Bahan Kimia Anorganik

Bahan kimia anorganik adalah bahan kimia dari segala senyawa yang diturunkan bukan dari senyawa karbon. Agar sesuai dengan struktur dalam Bab 28 menurut Harmonized System, maka tinjauan bahan kimia anorganik dibagi dalam enam sub-bab sebagai berikut : I. II III IV V VI Unsur kimia Asam anorganik dan senyawa Oksigen dengan bukan logam Senyawa Halogen atau Belerang dengan bukan Logam Basa Anorganik dan Senyawa Oksida, Hidroksida dan Peroksida logam Garam dan Garam Peroksi dari Asam Anorganik dan Logam Aneka Bahan Kimia Anorganik.

2.1.2.1. Unsur kimia: Unsur kimia adalah suatu zat yang tidak dapat dipecah atau diolah lagi menjadi yang lebih sederhana dengan menggunakan proses kimia Halogen: Merupakan nama golongan untuk beberapa unsur bukan logam yaitu : Fluorine, Chlorine, Bromine dan Iodine. Belerang (Sulfur) :

8

Suatu unsur bukan logam dengan lambang S. Merupakan benda padat berwarna kuning, tidak larut dalam air tetapi larut dalam CS2 dan benzene. Dipergunakan untuk

pembuatan asam sulfat, vulkanisasi karet, pemberantasan fungi, korek api dan lain-lain.

Carbon black (jelaga karbon) : Suatu jenis karbon yang halus dan berwarna hitam. Suatu jelaga karbon yang diperoleh dengan pembakaran tidak sempurna atas perengkahan (cracking) bahan organik, misal : gas alam. Digunakan sebagai pigmen dalam cat, tinta cetak, semir sepatu, bahan penguat industri karet.

2.1.2.2 Asam Anorganik Asam Anorganik dan senyawa Oksigen dengan bukan logam Asam anorganik adalah persenyawaan yang mengandung hidrogen yang dalam keadaan tertentu sanggup menukarkan satu atau lebih atom hidrogen dengan ataom logam. Senyawa oksigen dengan bukan logam adalah senyawa oksida bukan logam (seperti P2O5 SO2) Asam Khlorida (HCL) : Merupakan gas yang sangat mudah larut dalam air. Larutan ini sangat tajam baunya, tidak berwarna bila murni dan kekuningan bila ada campuran. Digunakan dalam banyak keperluan antara lain pembuatan garam chlorida, membersihkan logam besi seng dan ekstraksi gelatin dari tulang. Gas asam khlorida banyak dipergunakan dalam sintesa organik antara lain untuk pembuatan chloroprene, vinyl chlorida dan lainnya.

Asam sulfat Merupakan larutan SO3 dalam asam sulfat sebagai asam pyro sulfat. Merupakan cairan kental, tidak berwarna atau coklat tua. Asapnya berbahaya karena mengandung SO2 bebas. Digunakan sebagai bahan sulfonasi, dehydrasi dan sebagainya.

2.1.2.2 Senyawa Halogen atau Belerang dengan bukan logam Suatu persenyawaan halogen dengan bukan logam dan persenyawaan belerang dengan bukan logam (seperti SO2) Sulphur dioksida:

9

Dikemas dalam botol baja dengan tekanan atau dalam larutan air. Diperoleh dari pembakaran belerang melalui pemanggangan sulfida alam atau kalium sulfat alam dengan tanah liat dan kokas. Digunakan sebagai bleaching agent (pemutih).

2.1.2.3 Basa Anorganik dan Senyawa Oksida, Hidroksida dan Peroksida logam. Basa sebagaimana telah diuraikan di atas adalah persenyawaan yang apabila bereaksi dengan asam membentuk garam, rasanya pahit dan dalam bentuk larutan terasa licin. Merupakan hidroksida logam, bisa membirukan lakmus merah.

Amoniak: Suatu persenyawaan nitrogen dan hidrogen. Berupa gas dengan bau yang sangat tajam. Dalam perdagangan gas tersebut dimampatkan dalam silinder baja. Larutan dalam air disebut amonia (NH4OH). Digunakan untuk pengawetan lateks; Amoniak cair digunakan dalam pabrik pendingin.

Oksida Logam: Contoh: Aluminium oksida, Al2O3 Merupakan serbuk putih yang tidak larut dalam air, digunakan untuk bahan pengisi cat, pembuat abrasive, pengering gas dan sebagai katalisator.

Mangan dioksida Merupakan nama lain untuk Chrome oxide terhidrasi, digunakan sebagai bahan pewarna dengan nama Chrome Green.

2.1.2.4 Garam Suatu persenyawaan yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Sedangkan garam anorganik ialah garam logam diperoleh dengan mengganti unsur Hidrogen dalam asam dengan logam atau gugusan Ammonium (NH4). Dalam keadaan cairan atau larutan merupakan elektrolit yang dengan elektrolit memberikan logam (radikal) pada katoda.

10

Sodium hipokhlorit: Produk tersebut dalam perdagangan dikenal sebagai eau de javel, berbentuk larutan cair. Dibuat dengan elektrolisa larutan cair sodium khlorida atau kalsium hipokhlorit, atau dari kaustik soda yang diolah dengan khlor. Karena mudah larut dalam air maka garam ini tidak dapat dipisahkan dalam keadaan tak berair, tisak stabil dan peka terhadap panas. Larutan airnya tidak berwarna atau berwarna kekuning-kuningan dan berbau chlor. Pada umumnya masih mengandung sodium khlorida sebagai kotoran. Digunakan sebagai desinfectan, untuk menjernihkan air, dalam fotografi, untuk obat sebagai antiseptik, dicampur dengan air dikenal sebagai Dankis Solution.

Sodium sulfit: Ada tiga macam, yaitu: Sodium hydrogen sulphite NaHSO3, disebut juga sodium bisulphite berupa serbuk putih, agak berbau seperti belerang yang dibakar, mudah larut dalam air, mudah dirusakkan oleh udara. Digunakan sebagai pemutih wol dan sutera, bahan pereduksi, untuk menghilangkan kapur dalam penyamakan kulit.

Sodium Metabisulphite Na2S2O3, disebut juga Sodium Pyrosulphite. Digunakan sebagai bahan pengawet makanan.

Sodium Sulphite Na2SO3, berupa hablur putih bila mengandung air (7H2O) dan serbuk putih bila tidak mengandung air, digunakan dalam fotografi dan sebagai pemutih.

Sodium Sulfat: Na2SO4 disebut juga garam Glauber, adalah hasil persenyawaan antara asam sulphate dengan sodium khloride. Terdapat dalam keadaan tidak berair (anhidrat) atau sebagai hidrat dengan 10H2O, berbentuk serbuk putih, larut dalam air, rasanya asin-pahit, tidak berbau. Digunakan sebagai bahan pencair (flux) dalam pembuatan kaca, pada

11

pencelupan tekstil, dalam penyamakan kulit sebagai pengawet kulit, pembuatan pulp kayu dan sebagainya.

Aluminium Sulfat: Al2 (SO4)3 sebagai hidrat dengan 18H2O, berbentuk kristal putih yang larut dalam air, bila dipanaskan akan meleleh menjadi air hablur dan setelah diuapkan akan diperoleh sulfat yang tidak berair. Digunakan dalam pencelupan tekstil sebagai mordant, dalam penyamakan kulit sebagai bahan pengawet kulit dan untuk menyamak dengan tawas, dalam industri kertas untuk mengisi pulp, untuk menjernihkan air, untuk pemadam api dan sebagainya.

Tawas: Alums. Adalah garam rangkap sulfat dari aluminium, khromium atau besi sulfat dengan kalium, sodium atau ammonium sulfat yang terhidrat. Contoh yang penting adalah : Potasium Aluminium Sulphate : Tawas potasium Al2 (SO4)3K2SO4. 24H2O berupa kristal berwarna putih, larut dalam air. Penggunaan sama dengan aluminium sulphate. Perlu dicatat bahwa sulit dibedakan antara alum dengan Al2(SO4)3 secara visual, oleh sebab itu harus diperiksa melalui laboratorium. Sodium Aluminium Sulphate : Al2 (SO4)3K2SO4. 24H2O sama dengan tawas potasium. Potasium nitrat: KNO3 disebut juga salpeter, berupa kristal tidak berwarna, seperti kaca atau bubuk kristal berwarna putih, larut dalam air, higroskopis bila tidak murni. Digunakan untuk membuat mesiu, petasan, korek api dan untuk keperluan sama seperti sodium nitrat.

Ammonium karbonat: Berbentuk kristal atau bubuk berwarna putih, larut dalam air, panas. Digunakan sebagai mordant dalam pencelupan tekstil, sebagai detergent wol, untuk membuat tepung muai (baking powder), untuk penyamakan kulit dan sebagainya.

12

Sodium karbonat: Na2CO3 seringkali disebut (salah) Carbonate of Soda atau Commercial soda. Sodium hidrogen karbonat: K2CO3 disebut juga potash berupa kristal berwarna putih, mudah larut menjadi cair, larut dalam air, digunakan dalam industri kaca dan keramik, untuk mengelantang lena dan sebagainya.

Potasium hidrogen karbonat: KHCO3 digunakan dalam pembuatan pasta gigi dan bedak untuk muka, untuk obat dan sebagainya.

Sodium silikat: Diperoleh dengan melebur pasir dan sodium karbonate atau sodium sulphate. Bentuk bubuk atau kristal tidak berwarna, seperti kaca (waterglass) atau sebagai larutan cair yang agak lekat, digunakan sebagai bahan pengisi untuk sabun silikat, bahan perekat kertas karton, mengawetkan telur, pengeras semen, anti karat dan sebagainya.

Potasium permanganat: KMnO4 bentuk kristal berwarna lembayung (purple) berkilap logam, dapat larut dalam air dan mewarnai kulit, bahan oksidator yang kuat. Digunakan dalam sintesa organik (untuk membuat sacharin), dalam metalurgi (pemurnian nikel), anti septik dan sebagainya.

2.1.2.5 Bahan kimia anorganik lainnya: Logam mulia Koloidal : Logam ini dijadikan koloidal baik dengan dispersi listrik maupun dengan reduksi salah satu garam anorganiknya, terdiri atas : Perak koloidal Berbentuk butir kecil atau flakes yang berwarna kebiruan, kecoklatan atau kelabu kehijauan dan mempunyai kilap logam. Digunakan dalam obat sebagai anti septik. Emas koloidal

13

Dapat berwarna merah, ungu, biru atau hijau, digunakan untuk keperluan yang sama dengan perak koloidal. Perak nitrat AgNO3 kristal berwarna putih, larut dalam air, beracun dan merusak kulit Digunakan untuk melapis kaca atau logam dengan perak, untuk mencelup sutera dan tanduk, untuk fotografi, anti septik dan sebagainya, ama;gam logam mulia. Amalgam adalah campuran logam mulia dengan air raksa, yang terpenting adalah amalgam emas dan amalgam perak.

Hidrogen peroksida : H2O2 bentuk cairan tidak berwarna yang kelihatannya seperti air biasa, dapat pula kental, melukai kulit terutama bila pekat, digunakan untuk mengelantang tekstil, bulu, jerami, gading, rambut dan sebagainya.

Kalsium karbid: Calcium carbide, CaC2 bentuk padatan transparan dan tidak berwarna apabila murni, tetapi keruh dan berwarna kelabu bila tidak murni, terurai oleh air dengan menghasilkan gas asetilen (acetylen). Digunakan untuk memperoleh gas dalam mengelas.

2.1.1. Bahan Kimia Organik

2.1.1.1. Pengantar Nama kimia organik yang diberikan kepada sebagian ilmu kimia yaitu bagian yang sekarang disebut kimia senyawa karbon. Yang mula-mula diartikan dengan kimia organik adalah penyelidikan kimia terhadap zat-zat berasal dari dunia tumbuhtumbuhan dan dunia hewan. A.L. Lavoiser sudah menentukan bahwa banyak zat

berasal dari duania tumbuhan dan hewan hanya terbentuk dari beberapa unsur saja yaitu karbon, hidrogen dan oksigen serta kadang-kadang juga dari nitrogen. Dan sebaliknya dari zat-zat yang berasal dari dunia pelikan, di dalamnya terdapat lebih banyak unsurunsur. Karena pertumbuhan penyelidikan terhadap kimia organik ini maka tidak terbatas pada penyelidikan hasil dunia tumbuh-tumbuhan atau dunia dunia hewan tetapi belajar membuat senyawa-senyawa karbon yang tidak terdapat dalam alam hidup. Bahkan 14

sekarang dapat dibuat di laboratorium senyawa-senyawa sulit yang ada dalam tumbuhtumbuhan atau hewan. Sekarang nama kimia organik disebut juga sebagai senyawa karbon.

2.1.1.2. Pengelompokan dalam HS Pengelompokan bahan kimiaorganik dalam Harmonized System atau Buku Tarif Bea Masuk Indonesia adalah sebagai berikut : I. II. III. IV. V. VI. VII. VIII. IX. X. XI. XII. XIII. Senyawa hidrokarbon Alkohol Fenol Kresol Naftol Ether Ether Fenol Aldehida Keton Asam Karboksilat Asam hidroksi. Asam hidroksi benzoat Senyawaan berfungsi nitrogen

XIV. Senyawaan heterosiklik XV. Sulphonamida

XVI. Provitamin, Vitamin dan hormon, Enzim XVII. Glikosida dan alkaloid nabati, alami atau dibuat ulang secara sintesa dan garamnya, ester, eter, dan turunan lainnya XVIII. Alkaloida XIX. Antibiotik.

2.1.1.3. Senyawa Hidrokarbon Hidrokarbon adalah senyawaan yang hanya mengandung atom karbon (C) dan hidrogen (H). Dapat dibagi menjadi 2 : 1. Senyawa alifatik, terdiri dari hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tidak jenuh

15

2. Senyawa lingkar (siklis), terdiri dari cyclane dan cyclene (siklana dan siklena), cycloterpene (sikloterpena) dan hidrokarbon aromatis

a. Senyawa alifatik: 1. Hidrokarbon jenuh : Rumus umum dari hidrokarbon jenuh ialah : CnH2n + 2. Nama umum dari golongan hidrokarbon ini adalah Alkana. Dikatakan jenuh karena senyawa-senyawa ini jenuh terhadap hidrogen, berarti bahwa zat zat ini tidak dapat lagi mengambil atom atom hidrogen ke dalam molekulnya. Senyawa-senyawa ini disebut juga paraffin. Hidrokarbon jenuh ini tidak larut dalam air. Pada temperatur dan tekanan normal metana, etana, propana dan butana (C1 C4) berupa gas. Yang mengandung C5 C15 berupa cairan dan C lebih tinggi lagi berupa padatan. Di dalam industri dan perdagangan hidrokarbon ini, yang terpenting adalah gas gas etana, propana dan butana. Zat zat ini adalah gas yang tidak berbau, mudah terbakar. Terdapat dalam gas rawa, dalam gas lampu yang dibuat di pabrik gas, dalam gas bumi.

2. Hidrokarbon tidak jenuh Hidrokarbon tidak jenuh ini mengandung dua, empat, enam dan seterusnya atom hidrogen kurang daripada hidrokarbon-hidrokarbon jenuh yang jumlah atom karbonnya sama. Rumus umumnya : CnH2n ; CnH2n 2;

CnH2n - 4

Disebut tidak jenuh karena mempunyai daya adisi yaitu dapat bereaksi (bersatu) dengan zat lain. Alkena (Olefin) Rumus umumnya CnH2n Diperoleh dari pemecahan termis (cracking) minyak

petroleum dan dapat juga dihasilkan secara sintesa. Hidrokarbon ini mempunyai ikatan rangkap dua. Pada deret C2 C4 berupa gas misalnya : Etilena (C2H4) Propilena (C3H6) 16

Zat-zat diatas digunakan untuk pembuatan plastik

Pada deret C5 C15 berupa cairan, misalnya : Amilena (C5H10) Pada deret C lebih besar dari 15 atom, maka bentuknya berupa padatan. Poliolefin Hidrokarbon ini mempunyai ikatan rangkap dua sebanyak dua atau lebih, contoh yang penting adalah : Butadiena Suatu zat yang berupa gas yang mudah diembunkan menjadi cairan, mudah terbakar. Dipergunakan untuk bahan pembuatan karet buatan Isoprena Cairan ini tidak berwarna dan mudah menguap. Dipergunakan untuk bahan pembuatan karet alam buatan Alkuna Rumus umumnya Cn H2n 2 Hidrokarbon tidak jenuh ini mempunyai ikatan rangkap tiga. Contoh yang terpenting adalah Asetilena (Acetylene). Disebut juga gas karbit yaitu yang terbentuk bila kalsium karbida direaksikan dengan air. Suatu gas yang mudah terbakar, agak wangi baunya (bila murni), racun bila dihirup. Dipergunakan untuk mengelas, untuk membuat damar buatan seperti vinil-chlorida dan vinil asetat.

b. Senyawa siklis 1. Siklana dan Siklena (Cyclane dan Cyclene) Siklana adalah hidrokarbon dengan rumus CnH2n, tetapi mempunyai suatu struktur siklik. Biarpun ada persesuaian sifat kimianya dengan senyawa alifatik maka diberi nama alisiklik. Siklana adalah suatu senyawaan jenuh, apabila tidak jenuh maka disebut siklena dengan rumus CnH2n x (dimana x dapat 2, 4, 6 dan seterusnya).

17

2. Sikloterpena (Cycloterpene) Terpena merupakan bagian terpenting dari minyak atsiri (minyak eteris), ini adalah zat yang mudah menguap dan terdapat dalam bunga-bunga, daun dan akar berbagai tumbuh-tumbuhan dan dalam kayu. Contoh : Pinena dan Limonena.

3. Senyawa aromatik : Nama senyawa ini timbul karena zat pertama golongan ini terdapat dalam bagian tumbuh-tumbuhan yang harum bau aromanya. Sekarang nama senyawa aromatik menjadi nama umum untuk golongan besar senyawa yang dapat dipandang sebagai turunan benzena. Contohnya : a). Benzena Suatu cairan encer yang tidak berwarna, mudah terbakar, beraroma. Dipergunakan sebagai pelarut karet mentah, lemak dan zat organik lainnya. b) Toluena Suatu cairan tidak berwarna, mudah menguap dapat terbakar. Berbau seperti benzena. Diperoleh dari distilasi ter batubara dan petroleum. Dipergunakan sebagai pelarut, untuk bahan bakar, untuk membuat peledak (TNT).

2.1.1.4. Hidrokarbon yang di halogenasi

Senyawa ini terjadi bila satu atau lebih atom hidrogen diganti dengan atom halogen (fluor, chlor, brom, yodium). Contohnya : 1. Chlorometana (metil chlorida) Gas tidak berwarna, mudah dicairkan dalam silinder baja. Dipergunakan sebagai obat anaestik. 2 Chloroform Suatu cairan jernih, tidak berwarna tidak dapat terbakar. Uapnya bersifat pembius. Dipergunakan untuk obat pembius, sebagai pelarut. 18

3

Yodoform Serbuk kuning atau kristal kuning dengan dengan bau khas. Dipergunakan dalam obat-obatan sebagai obat antiseptik.

4

Karbon tetrachlorida Biasanya disebut dengan nama tetra. Cairan dengan bau yang khas, tidak dapat terbakar, tetapi uapnya racun bila dihirup. Dipergunakan sebagai pembasmi serangga, pemadam api, pelarut-pelarut belerang, minyak, lemak, pernis, damar dan sebagainya.

5

Vinil chlorida Suatu gas yang mudah dicairkan, berbau seperti chloroform, bahan untuk pembuat plastik (PVC).

6

Chloro - benzena Suatu cairan yang mudah terbakar, mudah menuap, berbau sedikit aroma. Dipergunakan untuk pelarut pernis, damar, bitumen dan sintesa organik.

2.1.1.5. Alkohol : Alkohol adalah nama bagi suatu golongan senyawa organik yang mempunyai gugusan hidroksil ( - OH) terikat pada atom karbon (yang bukan menjadi suatu lingkar seperti dalam benzena). Apabila direaksikan dengan asam akan memberikan senyawaan yang disebut ester. Contoh alkohol : 1. Metanol (metil-alkohol) Cairan encer yang mudah menguap dan dapat terbakar, sangat beracun. Dibuat dengan cara distilasi kering dari kayu atau secara sintesis dalam pabrik kimia dari oksida-oksida karbon dan hidrogen. Dipergunakan sebagai pelarut, di dalam industri zat warna, untuk pembuatan formaldehida, denaturant. 2 Etanol (etil-alkohol) Sering disebut alkohol, adalah cairan encer, tidak berwarna, wangi, dapat dicampur dengan air dan dapat terbakar. Dibuat dengan meragikan karbohidrat (gula, pati) dan juga secara sintetis. Dipergunakan sebagai pelarut, bahan bakar, bahan untuk bermacam macam senyawaan organik. 19

3

Etanadiol (glycol) Cairan tidak berwarna, kental, rasanya manis. Dipergunakan sebagai pelarut pernis, sebagai bahan anti freeze dan dalam pabrik nitroglikol (explosive).

4

Propanatriol (gliserol) Senyawa berupa cairan kental yang manis rasanya, tidak berwarna atau kekuningkuningan, tidak berbau, disebut juga gliserin. Di alam zat ini terdapat dalam lemak sebagai ester dari asam lemak berderajat tinggi. Pembuatan zat ini secara teknik ialah penyabunan lemak. Dipergunakan untuk pembuatan damar buatan, dalam bahan makanan (karena rasanya manis agak bersifat pengawet), pembuatan cellophane, plasticizer (peliat) dan lain-lainnya.

2.1.1.6. Fenol Fenol adalah senyawa yang berasal dari hidrokarbon aromatik jika satu atau lebih atom hidrogen diganti dengan gugusan-gugusan hidroksil. Apabila satu atom hidrogen yang diganti, diperoleh fenol martabat satu (monofenol), bila dua atom hidrogen diganti, diperoleh fenol martabat dua (difenol), bila beberapa atom hidrogen diganti, diperoleh martabat tinggi (polifenol). Contoh : Fenol (C6H5OH) Berupa hablur putih yang bila menarik air menjadi cairan merah. Dapat larut dalam air dan sangat merusakkan kulit manusia, bersifat penghapus kuman (desinfektan).. Diperoleh dari distilasi bertingkat batubara atau secara sintetis. Dipergunakan untuk membuat damar buatan, plastik dan zat warna.

2.1.1.7. Ether : Ether adalah nama golongan bagi senyawaan organik yang mempunyai satu atom oksigen di antara dua atom karbon. Rumus umumnya : R O R. R dan R adalah hidrokarbon radikal (alkyl atau aryl). Contoh: 1. Dietil eter Cairan encer tidak berwarna yang sangat mudah menguap dan mudah terbakar. Nama sehari-hari disebut eter. Dipergunakan untuk obat bius. 20

2

Sineol (eucalyptol) Sineol merupakan bagian dari minyak kayu putih (minyak eucalyptus). Cairan tidak berwarna dengan bau seperti kamper.

3

Anisol Cairan tidak berwarna dengan bau enak. Dipergunakan untuk sintesa organik

(pembuatan wangi-wangian), sebagai pelarut. 4 Difenil eter Kristal tidak berwarna berbentuk jarum dengan bau seperti geranium. Dipergunakan untuk wangi-wangian. 5 Anetol Terkandung dalam minyak adas (aniseed oil).

2.1.1.8. Ether - fenol 1. Eugenol Zat wangi-wangian dari cengkeh. Dipergunakan untuk pembuatan vanillin 2 Iso-eugenol Dibuat secara sintetis dari eugenol, terdapat dalam minyak pala.

2.1.1.9. Aldehida : Senyawaan ini dibentuk dari oksidasi alkohol primer, sehingga mempunyai gugusan : = O -C -H Contohnya : 1 Metanal (formaldehida) Berupa gas yang sangit baunya, dapat larut dalam air, larutannya dalam air yang mengandung 40% formaldehida disebut formalin atau formol. Dibuat dari oksidasi metanol, dipergunakan dalam sintesa organik (zat warna, obat-obatan, bahan penyamak buatan, plastik), sebagai antiseptik, penghilang bau (deodorant). 2 Etanal (acetaldehida) Cairan tidak berwarna yang agak segar baunya, mudah menguap, mudah terbakar. Dibuat dengan oksida etanol atau acetilena, dipergunakan dalam sintesa organik Aldehida biasanya cairan, mudah dioksidasi menjadi asam

21

(untuk membuat plastik dan damar buatan, pernis) dalam kedokteran utnuk antiseptik. 3 Butanal (butiraldehida) Cairan tidak berwarna, dapat bercampur dengan air, alkohol dan eter. Digunakan untuk pembuatan damar buatan, wangi-wangian dan bahan pencepat vulkanisasi karet.

2.1.1.10. Keton :

Keton adalah senyawa yang mengandung gugusan karbonil (=CO) yang terikat dengan dua atom karbon. Rumus umumnya R CO R dimana R dan R dapat alkyl atau aryl. Contohnya : 1. Aceton (propanon) Suatu cairan tidak berwarna dapat bercampur dengan air, berbau karakteristik, mudah terbakar. Diperoleh dari distilasi kering kayu dan secara sintesa. Dipergunakan untuk sintesa organik, sebagai pelarut dan sebagainya. 2. Metil etil keton (butanon MEK) Cairan tidak berwarna, berbau seperti aceton, mudah terbakar, dipergunakan sebagai sintesa sintesa organik, sebagai pelarut dan sebagainya. 3. Metil iso-butil keton (MIBK) Cairan tidak berwarna, berbau enak, dipergunakan untuk pelarut cellulose nitrat, damar-damar dan sebagainya. 4. Kamfer (Camphor) Terdapat kamfer alam dan sintetik. Kamfer alam didapat dari pohon Laurus Camphora, sedangkan kamfer sintetik dibuat dari minyak terpenten (pinena). Keduanya kristal tidak berwarna, jernih, lunak dan mempunyai bau yang khas. Dipergunakan dalam kedokteran sebagai obat antiseptik, untuk membuat celluloid. 5. Jasmone Diperoleh dari bunga jasmin, suatu keton dari minyak jasmin. Cairan seperti minyak yang berwarna kuning pucat, berbau seperti minyak jasmin. Dipergunakan untuk wangi-wangian. 22

6. Acetophenon Cairan seperti minyak dengan warna kuning dan bau agak harum, dipergunakan untuk wangi-wangian dan sintesa organik.

2.1.1.11. Asam Karboksilat :

Adalah senyawaan yang mengandung gugusan karboksil ( - COOH), disebut asam karboksilat. Asam karboksilat dapat mengandung satu atau lebih gugusan karboksil (asam berbasa satu atau asam berbasa banyak). Ester dari asam karboksilat diperoleh apabila atom hidrogen dari gugusan karboksil diganti dengan alkyl atau aryl. Rumus umumnya RCOOR. Contoh : Formic acid (asam formiat, asam semut) : Senyawaan ini terdapat dalam tubuh semut merah (formica rufa) sehingga dinamakan asam semut. Asam formiat atau acidum formiccum. Senyawaan ini dibuat secara sintetik. Bentuknya berupa cairan tidak berwarna mempunyai bau merangsang dan dapat merusak kulit. Dipergunakan sebagai penggumpal lateks, dalam penyamakan kulit, dalam kedokteran sebagai antiseptik dan sintesa organik. Garam-garamnya yang utama adalah : Sodium Formiat, Calsium Formiat, dan Aluminium Formiat. Ester-esternya yang utama adalah : Methyl Formiat dan Ethyl Formiat.

Acetic Acid (asam asetat) Acetic acid yang murni adalah suatu cairan yang berbau sangat asam dan membeku pada suhu 160C, karena hablurnya agak menyerupai es, sehingga asam asetat pekat disebut cuka es (asam asetat glasial). Larutannya yang encer adalah cuka yang dipakai untuk memamasak. Asam asetat dibuat dengan peragian alkohol atau pada destilasi untuk memasak. Asam asetat dibuat dengan peragian alkohol atau pada destilasi kering dari kayu dan secara sintetik. Dipergunakan sebagai penggumpal lateks, dalam obatobatan, penyamakan kulit, dan sintesa organik.

23

Garam-garamnya yang utama adalah : Sodium acetate, Calcium Acetate, Timbal Acetate. Ester-esternya yang utama adalah : Methyl Acetate, Ethyl Acetate, Vinyl Acetate (untuk pembuatan polyvinyl acetate).

Bernzoid Acid (asam benzoat): Asam benzoat adalah kristal putih yang berbentuk sisik atau jarum halus, hampir tidak larut dalam air. Asam ini mula-mula diperoleh dari kemenyan tetapi sekarang dibuat secara sintetik. Asam benzoat dan garamnya dipergunakan sebagai bahan makanan.

Oxalic Acid (asam oksalat): Adalah kristal putih yang beracun, tidak berbau. Dipergunakan sebagai pemutih untuk tekstil atau kulit, sebagai mordant dalam pencelupan tekstil.

Asam hidroksi : Senyawaan yang mempunyai selain gugusan karboksil juga mempunyai gugusan hidroksil. Jadi ada gugusan asam dan alkohol. Contohnya: Asam Laktat (Lactic Acid) : Disebut juga asam susu. Suatu cairan kental yang berwarna kekuning-kuningan. Terjadi sebagai akibat dari pengaruh bakteri-bakteri tertentu pada beberapa macam gula seperti glukosa, saccharosa, maltosa dan laktosa. Dipergunakan dalam penyamakan kulit untuk melemaskan kulit, dalam industri tekstil, pada pembuatan sirup.

Tartaric acid (asam tartat) : Disebut juga asam batu anggar. Berupa kristal tembus cahaya, tidak berwarna. Dipergunakan dalam industri makanan, untuk pengobatan dan dalam industri tekstil.

24

Citric Acid (asam sitrat) : Disebut juga asam limau. Asam ini terdapat dalam air jeruk sitrun, juga diperoleh secara peragian dari glucose atau sucrose oleh bakteri cytromyceae. Berupa kristal tidak berwarna atau serbuk putih, rasanya asam, dipergunakan pada pembuatan sirup, pencetakan kain dan dalam kedokteran.

2.1.1.12. Ester anorganik Persenyawaan ini biasanya diperoleh dari reaksi antara alkohol atau phenol dg asam organik. Contoh: Glycerophospor acid Garamnya adalah Calcium Glycerophosphate, Iron Glycer pophosphate, Sodium Glycerophosphate, yang dipergunakan dalam obat-obatan sebagai tonic.

2.1.1.13. Senyawa mengandung Gugus Nitrogen : Senyawaan nitrogen dikenal oleh gugusan yang spesifik dalam susunan kimia seperti Amine, Amide, Imide dan sebagainya.

Contoh : Aniline (phenyl amine) : Cairan jernih yang tidak berwarna yang lambat laun menjadi kuning akhirnya merah coklat, baunya menyerupai jengkol. Dipergunakan untuk membuat cat celup, senyawaan organik lainnya.

Glutamic acid (asam glutamat): Hasil pemecahan dari protein, diperoleh dari gluten. Dipergunakan dalam pembuatan obat dan industri makanan. Mono Sodium Glutamat (MSG) adalah zat penyedap makanan.

Urea (carbamide) Zat ini terdapat dalam air, sejumlah kira-kira 2%. Zat ini terbentuk dalam tubuh sebagai hasil pemecahan protein, dapat dibuat secara sintetik. Dipergunakan untuk pupuk, bahan pembuat plastik dan sebagainya. 25

Para ethoxy Phenyl Urea (dulcin) : Sebagai pengganti gula dengan kemanisan lebih dari 200 kali gula tebu.

Saccharin (ortho benzosulphimide, benzoyls Sulfinicimide) Serbuk kristal halus berwarna putih. Mempunyai rasa sangat manis kira-kira 500 kali gula tebu. Dipergunakan sebagai pengganti gula.

2.1.1.1. Persenyawaan Organo Anorganik dan Heterosiklik Persenyawaan organo anorganik adalah persenyawaan organik mengandung atom logam dan bukan logam.

Contoh : Tetra ethyl lead (LED) : Dalam keadaan murni berbentuk cairan, tidak berbau, mudah menguap, sedangkan hasil pabrik berwarna kuning, beracun, merupakan bahan anti knock yang sangat berguna untuk bahan bakar mesin.

Persenyawaan heterosiklik adalah senyawaan organik yang tersusun dari satu atau lebih rantai tertutup (lingkar) dimana selain atom karbon, rantai atom tertutup juga terdiri atas atom unsur lain hetero seperti oksigen, nitrogen atau sulfur. Contoh : 1. Benzofuran (Coumaron) Terdapat dalam ter batubara, dipergunakan untuk pembuatan plastik (damar coumarin) 2. Piridina Terdapat dalam ter batubara, dalam minyak tulang. Zat cair tidak berwarna, baunya tidak enak, dipergunakan untuk sintesa organik, dalam industri karet, sebagai denaturant untuk alkohol, dalam kedokteran. 3. Mercatobenzole Serbuk kuning yang dipergunakan sebagai bahan pencepat pada pengerjaan karet.

26

2.1.1.15. Sulphonamida Senyawaan ini dengan turunannya dipergunakan dalam kedokteran sebagai pembunuh bakteri (bactericide). Contohnya : i. Sulphanilamide ii. Sulphadiazine iii. Sulphathiazole

2.1.1.16. Vitamin dan hormon, Enzim Vitamin diartikan senyawaan organik yang tidak dapat disusun oleh jasad kita, tetapi diambil bersama-sama dengan makanan dalam jumlah yang demikian kecilnya sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai pemberi tenaga atau sebagai bahan penyusun sel. Vitamin perlu bagi pemeliharaan jasad kita untuk dapat bekerja secara normal. Vitamin dapat dianggap sebagai katalisator organik yang mengatur proses pertukaran zat (metabolisme). Susunan kimianya merupakan senyawaan kimia yang kompleks. Contohnya : 1. Vitamin A Disebut juga akseroftol, terdapat dalam hati beberapa jenis ikan, minyak hati ikan, dalam kuning telur dan mentega, tetapi tidak terdapat dalam lemak tumbuh-tumbuhan. Zat ini menggiatkan pertumbuhan badan dan melindungi tubuh terhadap aseroftalmi (menjadi keringnya selaput putih mata). 2. Vitamin B1 Disebut juga thiamine/aneurine, melindungi tubuh terhadap beri-beri. Zat ini penting dalam metabolisme karbohidrat. Terdapat dalam dedak, ragi, gandum, dan dalam hati. Berupa serbuk kristal putih dan tidak stabil terhadap panas. 3. Vitamin B2 Disebut juga ribloflavine/laktoflavine, melindungi tubuh terhadap pellagra dan menggiatkan tumbuhnya badan. Terdapat dalam serum susu, dalam putih telur, ragi, dalam hati, kecambah gandum dan sayuran daun. Berupa kristal berwarna jingga-kuning dan stabil terhadap panas. 4. Vitamin B3 27

Disebut juga asam pantotenat, menggiatkan pertumbuhan badan. Terdapat dalam hati, ginjal, ragi, susu. Berupa cairan seperti minyak berwarna kuning. Terdapat juga garamnya yaitu Calcium-pantotenat berupa serbuk putih. 5. Vitamin B6 Disebut juga pyridoxine/adermin, melindungi tubuh manusia terhadap dermatitis (melindungi kulit) dan mempercepat tumbuhnya tubuh. Terdapat dalam ragi, gula tebu, dalam hati, daging dan lemak ikan. 6 Vitamin B9 Disebut juga folic acid/pteroglutamic acid, sangat penting untuk

p perkembangan sel darah dan untuk mencegah kekurangan darah (anaemia) Terdapat dalam bayam, sayuran hijau, ragi, dalam hati 7. Vitamin B12 Disebut juga Cobalamin/Cynanocobalamin. Zat ini lebih baik daripada Vitamin B9 untuk mencegah kekurangan darah, terdapat dalam hati dalam jumlah yang sangat kecil, dalam susu dan telur. Berupa kristal berwarna merah.

28

8. Vitamin C Adalah vitamin anti seriawan usus/scorbutus dan meninggikan ketahanan terhadap infeksi. Disebut juga ascorbic acid. Terdapat dalam sayuran daundaunan yang masih segar, dalam sitrun dan buah-buahan citrus lainnya. Yang masih murni dapat diekstrak dari lemon juice, berupa kristal berwarna putih. 9. Vitamin D Adalah vitamin anti rachitis, terdapat dalam bagian minyak hati ikan. Sebelum vitamin D dapat diperoleh dalam keadaan murni maka suatu zat lain yang bekerja kuat sebagai zat anti-rachitis (ergosterol) disinari dengan cahaya ultraviolet. Zat yang diperoleh ialah vitamin D2 (kalsiferol). Ergosterol ini dapat dipandang sebagai provitamin D. Vit D2 (kalsiferol) berupa serbuk kristal putih yang berubah menjadi kuning bila kena udara. Terdapat dalam cocoa beans dan dalam hati ikan. Vit D3 (choleacalciferol) berupa serbuk kristal putih. Terdapat dalam minyak hati ikan. Vitamin ini mempunyai sifat anti rachitis yang kuat. 10. Vitamin E Disebut juga alpha-tocoferol adalah vitamin anti kemandulan. Terdapat dalam kecambah gandum, jagung dan benih kapas dan dalam minyak yang diperas daripadanya, dalam beberapa macam sayuran daun, berupa cairan seperti minyak yang tidak berwarna. 11. Vitamin H Disebut juga biotin, penting untuk pertumbuhan mikro-organisme, terdapat dalam kuning telur, dalam ginjal dan hati, susu, ragi. 12. Vitamin K Disebut juga alpha-fillochinon adalah zat yang bekerja sebagai penolak perdarahan (anti-haemorhage). Terdapat dalam sayuran daun misalnya bayam, tomat, vegetable oil, berupa cairan seperti minyak yang berwarna kuning muda. 13 Asam nicotinat dan nicotinamide Zat ini merupakan vitamin antri pellagra, vitamin ini penting artinya dalam biokimia.

29

2.1.1.17. Hormon : Hormon adalah senyawa-senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar buntu dan kemudian langsung ke dalam pembuluh darah. Hormon ini kemudian diangkut ke bagian badan lain dan mempunyai pengaruh faal yaitu mengatur dan menggiatkan fungsi-fungsi yang tertentu dalam badan. Contohnya : Thyroxine Corticosterone Cortisone Prednisone Prednisolone Adrenaline Insulin Oestrone Testosterone

2.1.1.18. Enzim: Enzim adalah senyawa-senyawa organik yang dihasilkan oleh sel-sel yang hidup, baik hewan atau tumbuh-tumbuhan, mempunyai sifat mengatur dan menyebabkan reaksi kimia (katalisis). Enzim sangat penting untuk segala proses hidup. Enzim dibagi menjadi dua: a. berdasarkan susunan kimianya b. berdasarkan kerja yang dilakukan Contohnya : Enzim pankreas Enzim-enzim terpenting yang dihasilkan oleh kelenjar ludah perut (pankreas) adalah : Trypsin Amylase Lipase Enzim-enzim ini dipergunakan dalam kedokteran dan obat-obatan untuk obat pencernaan yang terganggu. Pepsin 30

Papain Thrombokinase Protese dan lain-lain

2.1.1.19. Alkaloida Alakaloida adalah nama bagi senyawaan basa organik yang kompleks dan mengandung nitrogen dan terdapat dalam tumbuh-tumbuhan. Alkaloida ini dalam tanaman hampir selalu terdapat dalam bentuk garam-garam yang dapat dimurnkan. Banyak alkaloida sangat beracun, beberapa jenis menunjukkan daya pharmakologis, jadi sangat berguna bagi ilmu kedokteran. Contohnya : 1. morphine : Terdapat dalam candu (opium), berupa kristal putih, rasanya pahit dan bekerja membiuskan susunan syaraf sentral. Morphine menyebabkan orang tidur dan dalam kedokteran dipergunakan untuk penahan sakit. 2. Codeine Terdapat dalam candu bersama-sama morphine, berupa kristal, rasanya pahit, khasiat pengobatan seperti morphine. 3. Papaverine Terdapat dalam candu, berupa kristal, kerjanya menyerupai morphine dan codeine. 4. Quinine Terdapat dalam kulit batang pohon yang termasuk dalam jenis Cinchona dari suku Rubiaceae. Terdapat beberapa macam yang terpenting adalah Quinine dan Cinchonine. Berupa kristal putih, dipergunakan sebagai obat pelerai demam berdasarkan dayanya yang istimewa terhadap malaria. 5. Caffeine Caffeine atau teine terdapat dalam bijih-bijih kopi, teh dan cola, dipergunakan dalam kedokteran. Caffeine menggiatkan pekerjaan susunan saraf sentral. Cocaine Ephedrine Nicotine dan lain-lain

31

2.1.1.20. Antibiotika : Antibiotika diperoleh dari pemisahan beberapa micro-organisme. Dikenal sebagai antibiotika karena dayanya terhadap sejumlah bakteri gram-positip dan gram-negatip, jadi menghalangi tumbuhnya bakteri. Contohnya: Penicillin Streptomycin Chloramphenicol Erythormycin Tetracycline.

2.2. Latihan :

1. B S

Halogen adalah nama golongan untuk beberapa unsur bukan logam yaitu sulphur, hidrogen dan oksigen.

2 BS 3 BS

Intan pada hakikatnya adalah karbon dalam bentuk amorph. Carbon black adalah karbon halus yang diperoleh dari hasil pembakaran tidak sempurna bahan organiknaftalen, yang

dipergunakan untuk pembuatan ban mobil 4 BS Silikon diperoleh dari pemanasan pasir silika dengan kokas dalam tanur listrik, dipergunakan untuk perbaikan bentuk wajah dalam operasi plastik. 5. B S Air raksa sebenarnya adalah logam dalam bentuk cair pada suhu biasa, dipergunakan antara lain untuk anti lumut pada cat 6. B S Senyawa aromatik disebut demikian karena zat pertama golongan ini terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang aromanya harum 7 BS Bila ter batubara dan petroleum didistilasi, maka diperoleh cairan tidak berwarna, mudah menguap dan terbakar. Cairan ini disebut naftalen. 8 BS Alkohol bila direaksikan dengan asam akan memberikan

senyawaan yang disebut dengan ether. 9 BS Bila cengkeh disuling, akan diperoleh zat wangi wangian yang 32

disebut dengan eugenol 10 B S Asam laktat disebut juga asam susu, diperoleh dari gula glukosa. Sakarosa dan sejenisnya karena pengaruh bakteri tertentu, dipergunakan untuk pengobatan dan industri makanan.

2.3

Rangkuman Nama kimia organic merupakan bagian yang sekarang disebut kimia senyawa karbon. Yang mula-mula diartikan kimia organic adalah kimia yang berasal dari dunia tumbuh tumbuhan dan dunia hewan. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya mengandung atom karbon (C) dan hidrolarbon (H) dapat dibagi menjadi 2 : senyawa alifatik dan senyawa lingkar. Senyawa alifatik terdiri atas : hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tidak jenuh. Senyawa lingkar terdiri atas : siklana dan siklena, siklotempena, senyawa aromatic. Hidrokarbon yang dihalogenasi misalnya

chlorometana. Chloroform, yodoform dan seterusnya. Alkohol misalnya : etanol, methanol, etanadiol, propanatriol dan seterusnya. Fenol, merupakan senyawa dari hidrokarbon aromatic jika satu atau lebih atom hydrogen diganti dengan gugusan hidroksil. Kimia organik lainnya adalah : Kresol, Baftol, Ether, ether fenol, aldehida, keton, asam karboksilat, asam hidroksi, asam hidroksi benzoate, senyawaan yang mengandung gugusan nitrogen, senyawaan heterosiklik, sulphonamida, vitamin, hormone, enzim, alkaloida, serta antibiotika.

Kimia anorganik adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari sifat-sifat dari senyawaan yang bukan diturunkan dari zat karbon. Unsur kimia dikelompokkan dalam bukan logam dan logam. Bukan logam terdiri atas : halogen, belerang, karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, phosphor dan silicon. Unsur logam terdiri atas : Logam alkali, logam alkali tanah, logam tanah jarang, lair raksa, logam tidak mulia (besi, tembaga, nikel dst), logam mulia (perak, emas,

platina), Asam anorganik (missal : asam khlorida, sulfur dioksida, asam sulfat dst), basa anorganik (missal amoniak, sodium hidroksida, magnesium oksida dst), serta garam anorganik (sodium fluoride, sodium fluorosilikat dst) 33

3.

KEGIATAN BELAJAR - 2 PRODUK INDUSTRI KIMIA

3.1 Uraian Contoh dan non contoh.

3.1.1. Pupuk :

Pupuk adalah suatu zat yang apabila ditambahkan ke dalam tanah akan menyuburkan tanah tersebut. Pupuk biasanya mengandung unsur-unsur nitrogen, phospor dan kalium atau salah satu dari unsur tersebut. Pupuk dibagi mejadi dua : a. b. Pupuk organik Pupuk anorganik

Pupuk Organik : Adalah pupuk yang berasal dari jasad hidup, baik hewan ataupun tumbuhan, misalnya pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, bungkil dan sebagainya. Berbeda dengan pupuk anorganik, umumnya pupuk anorganik tidak segera

memberikan zat-zat makanan yang dikandung di dalamnya kepada tanaman.

Pupuk anorganik : Adalah pupuk yang dibuat di pabrik, umumnya pupuk buatan. Pupuk ini hanya mengandung satu, dua atau paling banyak tiga unsur zat-zat makanan tumbuhan. Maksud pemakaiannya adalah untuk menambah zat makanan tumbuhan yang kurang di dalam tanah . Karena biasanya zat yang kurang itu ialah nitrogen, phospor dan atau kalium maka pupuk anorganik umumnya pupuk buatan yang dapat segera memberikan makanan kepada tanaman, akan tetapi tidak memperbaiki bangun tanah. Contoh pupuk : Pupuk alam : 1 Guano, adalah pupuk yang berasal dari tahi burung. Yang terkenal guano Peru 34

Guano, suatu pupuk organik, mengandung nitrogen, phospor dan kalium. Biasanya berupa serbuk yang berwarna kekuning-kuningan dengan bau amoniak yang kuat. 2 Pupuk hijau adalah tumbuhan yang dapat menyuburkan tanah karena mempunyai umbi-umbi nitrogen pada akarnya. 3. Kompos adalah pupuk berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah dihancurkan karena pengaruh jasad renik. 4. Bungkil dapat dipakai sebagai pupuk organik karena bungkil mengandung kadar nitrogen, phospor dan kalium. Pembuatan pupuk kompos metode Wasik alias Amaq Saebah1 adalah sebagai berikut: Formula pembuatan pupuk kompos adalah : satu ton kotoran sapi dicampur dengan kapur 20 (dua puluh) kilogram, serbuk gergaji 50 kilogram, serta abu sekam 100 kilo gram. Untuk mempercepat pelapukan dipergunakan bahan campuran tertentu yang disebut dengan stardek Pupuk mineral/Kimia yang Mengandung Nitrogen 1. Sodium Nitrat. Di buat di pabrik kimia, dahulu terutama dihasilkan di Chili sebagai hasil alam maka dikenal juga nama Sendawa chili (Chili salpeter). 2. Amonium nitrat. Dikeal sebagai Norway Salpeter. 3. Ammonium Sulfat Suatu pupuk buatan yang memberikan nitrogen dalam tanah. Sering disebut ZA (Zwavelzure Amoniak) 4. Urea Dibuat dalam pabrik kimia.

Pupuk Mineral/Kimia yang mengandung Phosphat. 1. Terak baja (basic slag) Dikenal juga sebagai Thomas slag, Thomas phosphate Didapatkan dari hasil samping pabrik baja dari pembakaran besi phospate. 2. Superphospate (single, double atau triple) Suatu pupuk phospate yang dibuat dai posphate alam dan asam sulphate. Phospate alam ini terdiri atas Calcium phosphate yang tidak larut dalam air. oleh asam1

Pengembang Pupuk Kompos Yang Buta Huruf, Kompas 30 April 2005. Kasus dusun Pidendang, Desa Sepakok, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

35

sulphate diubah menjadi calcium phospate primer yang larut dalam air tercampur dengan calcium sulphate. Karena larut dalam air maka lebih cepat diserap oleh tanaman. Double Superphosphate disebut juga DS Triple - Superphosphate disebut juga TSP.

Pupuk Mineral / Kimia Yang mengandung Kalium: 1. Garam-garam kalium alam yang masih kasar, misalnya : Carnalite Kainite Sylvinite 2. Garam kalium yang masih kasar, yang diperoleh dari pengolahan residu pabrik gula bit Kalium chlorida Kalium sulphate

3.1.2. Bahan Penyamak Ekstrak bahan samak dari bahan nabati. 1. Sari-sari penyamakan kulit biasanya diperoleh dari ekstraksi dari tumbuh-tumbuhan misalnya kayu, daun, buah dan sebagainya. Sari-sari penyamak yang penting berasal dari pohon oak, chesnut, quebracho, pohon cemara, wattle (mimosa), sumach, microbolan, valonia, gambir, bakau, divi-divi dan sebagainya. 2. Asam tanat dan garamnya, eter, ester dan turunannya Asam tanat (tanin) adalah unsur aktif utama dari bahan penyamak nabati. Produk tersebut diperoleh melalui ekstrasi dengan eter atau alkohol dari bahan nabati mentah (kulit kayu dan sebagainya). Asam tanat yang paling banyak digunakan adalah asam tanat gall-nut (asam gallotanik). Asam tanat lai meliputi asam tanat kulit kayu pohon oak (asam quecitanik), asam tanat kayu chesnut (asam kastaneotanik) asam quebracho, asam mimosa dan lain-lain. Semua asam tersebut biasanya berbentuk bubuk bubuk tak berbentuk yang berwarna putih atau kekuningan yang berubah menjadi coklat bila terkena udara. Kadangkadang dalam bentuk sisik atau kristal-kristal jarum. Terutama dipergunakan 36

sebagai mordant dalam bahan celup, dalam pembuatan tinta, untuk membeningkan anggur, bir, dalam farmasi dan fotografi.

Zat samak organik/anorganik : Zat penyamak organik sintetis (dikenal sebagai syntan) : Produk ini adalah produk yang walaupun dalam keadaannya dapat digunakan sendiri untuk menyamak kulit, kebanyakan dicampur atau digunakan dengan bahan penyamak alami untuk membantu pnyerapannya kedalam kulit. Produk tersebut meliputi : a. Syntan aromatis, seperti produk kondensasi dari formaldehida dengan asam fenol- asam kresol- atau asam naftalenesuton, hidrokarbon aromatik yang mempunyai berat molekul yang tinggi, polisufonamida dan asam sulfon polihidroksi-poliarilsulfon. b. Alkilsulfonilklorida (kadang kadang dikenal sebagai zat penyamak sintetis atas dasar minyak) c. Produk penyamak mengandung damar yang seluruhnya atau seluruhnya dapat larut dalam air. Produk ini meliputi produk kondensasi tertentu dari formaldehida dengan disiandiamida, dengan urea atau dengan melamin.

Zat penyamak anorganik (atau penyamak mineral), misalnya yang diperoleh dari garam-garam kromium, aluminium, besi atau zirconium:

3.1.3. Bahan Pewarna 3.1.3.1. Bahan Pewarna berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan 1. Berasal dari tumbuh-tumbuhan Bahan ini diperoleh dari ekstraksi tumbuh-tumbuhan misalnya kayu, kulit kayu, akar dan sebagainya. Bahan pewarna yang berasal dari tumbuh-tumbuhan misalnya : daun jati, buah mangga, buah alpukat, bawang merah, secang dan kunyit atau kulit pohon salam, daun jambu biji dan sebagainya.. Bahan bahan tersebut diperoleh dengan jalan merebus dengan air. dengan volume sedikit, sehingga seluruh warna yang terkandung di dalamnya keluar. Hasil ekstrak kemudian disaring untuk menghilangkan sisa bahan.

37

2. Berasal dari hewan. Bahan ini diperoleh dari ekstraksi serangga-serangga, dari kantong tinta sejenis ikan cumi-cumi.

3.1.3.2. Bahan pewarna sintesis: Bahan celup organik sintetik : Bahan celup biasanya suatu senyawaan organik atau campuran-campurannya yang dapat dipergunakan untuk memberi warna pada kain, kertas, plastik atau kulit dan sebagainya. Umumnya diperoleh secara sintesis dari ter batubara. Bahan bahan celup organik yang penting adalah : vat, direct, acid, basic, sulphur, disperse dyes. Suatu produk organik sintetis yang karena pengaruh sinar dapat memberikan fluoresensi, merupakan bahan warna juga. Contohnya ialah rhodamine B. Suatu produk lain yang dikenal dengan pemutih optik (optical brightener, colourless dye, fluorescent brightener) adalah produk organik sintetik yang menyerap sianr ultra-violet dan mengeluarkan sianr biru. Contohnya : Blancophor. Indigo (nila) juga merupakan bahan celup.

3.1.3.3. Lak dan toner Lak warna adalah preparat tidak dapat larut dalam air yang diperoleh dengan menambatkan (fiksasi) bahan warna alam (hewani atau nabati) atau bahan pewarna organik sintetik (larut dalam air atau tidak), pada suatu alas, biasanya mineral (barium sulfat, kalsium sulfat, aluminium oksida, tanah liat Cina, talk, silika, fosil tanah / tanah-tanah infusoria, kalsium karbonat dan lain-lain). Fiksasi bahan pewarna biasanya diperoleh dengan : a. mengendapkan bahan pewarna pada alas dengan menggunakan bahan pengendap (tanat, barium khlorida, dsb-nya), atau dengan mengendapkan bahan pewarna bersama-sama dengan alas. b. mewarnai alas dengan larutan bahan pewarna c. mencampur secara mekanis suatu bahan pewarna tidak larut dalam air dengan alas yang netral.

38

Lak warna sebagian besar disiapkan bahan warna organik yang paling tahan terhadap oksidasi, seperti bahan celup azo, bahan celup bejana yang diturunkan dari anthraquinon, atau bahan celup alizarin. Lak-lak tersebut digunakan terutama untuk pembuatan tinta cetak, kertas dinding dan cat minyak. Lak warna dapat pula disiapkan dari bahan pewarna organik asal hewani atau nabati. Produk-produk meliputi antara lain lak karmin chochineal, yang sebagian besar digunakan dalam pembuatan cat air, untuk mewarnai sirup, kembang gula atau liqueur, lak kayu gelondong, kayu kuning dan kayu merah, dan sebagainya.

Toner adalah cat celup organik yang tidak dapat larut dalam air dan langsung digunakan sebagai pigment karena tahan lama.

3.1.3.4. Pigment Pigmen adalah suatu bahan organik atau anorganik yang tidak larut dalam air dan dipergunakan sebagai pewarna untuk cat, tinta cetak, plastik, karet dan keramik. Contoh-contoh pigment: Putih Hitam Biru Merah : : : : Putih timbal, lithopon, Titanium dioksida Carbon black, Grafit Bitu berlin, Ultramarine, Phthalocyanine Red Lead, Iron Oxide Litharge, Oker Chrome green

Kuning : Hijau :

3.1.4. Cat, Vernis dan Lacquer

Cat, pernis dan laquer adalah bahan-bahan penutup permukaan (surface-coating) sesuatu benda sehingga kecuali benda benda tersebut tidak lekas rusak juga memberikan warna yang indah. Cat : Cat adalah suatu campuran, umumnya cairan yang berwarna, dapat dipakai untuk menutupi permukaan sesuatu benda dengan memulaskan pada permukaan benda tersebut. Bahan-bahan cat : 39

Pigment : Bahan-bahan pembentuk selaput. Bahan ini membentuk selaput film melalui oksidasi dan polimerisasi minyak mengering yang tidak jenuh. Bahan-bahan tersebut adalah linseed oil, dehydrated castor oil. Bahan pengisi : Untuk mengurangi ongkos produksi. Bahan-bahan tersebut: Talc, asbes, silica, gipas, mika. Bahan pengikat dan pengencer : Untuk mensuspensikan pigment dan melarutkan bahan-bahan pembentuk selaput dan untuk mengencerkan cat. Bahan-bahan tersebut : Toluene, Xylene dan lain-lain.

Bahan pengering (drier) Untuk mempercepat pengeringan dan pengerasan selaput cat Bahan-bahan tersebut :Co-naphthenate dan lain-lain.

Pernis (Varnish) : Pernis adalah suatu dispersi kolloidal atau larutan yang serba sama (homogen) dari damar-damar alam atau buatan dalam minyak, dipergunakan sebagai pelindung permukaan. Pernis ini biasanya tidak dipergunakan bahan pigment sehingga tidak berwarna. Bahan-bahan pernis: Bahan pembentuk selaput Untuk membentuk selaput pelindung setelah penguapan pelarut atau keringnya minyak pernis yang dipakai. Bahan-bahan ini adalah : Sirlak, Copal, alkyd resin, vinnyl resin, silicone resin, ure formaldehyde dan lain-lain. Minyak mengering : minyak cat, minyak tung, minyak ikan dan lain-lain. Bahan pelarut dan pengikat Untuk melarutkan bahan-bahan pembentuk selaput. Bahan pengering (drier) Untuk mempercepat pengeringan dan pengerasan selaput pernis Bahan pengencer : 40

Untuk menurunkan kekentalan, dipakai pelarut nafta.

Enamel adalah pernis yang diberi warna sehingga lebih tahan sinar matahari.

Lacquer (Lak) : Lacquer adalah suatu dispersi kolloidal atau larutan dari nitroselulosa atau senyawaan pembentuk selaput lainnya, damar dan zat pengenyal (plasticizer) dalam pelarut dan pengencer. Dipergunakan sebagai pelindung permukaan. Sering disebut di Indonesia duco. Nama ini salah karena duco adalah suatu nama dagang Du Pont AS)

Bahan lacquer : Bahan pembentuk selaput Dipakai turunan-turunan selulose (nitro-selulosa, slulosa asetat) agar menjadi tahan air, keras dan tahan lama. Dipakai juga damar alam/sintetis agar tetap mengkilap. Pigment Untuk memberikan warna agar tahan cahaya. Pelarut Untuk melarutkan bahan-bahan pembentuk selaput dan mensuspensikan pigment. Bahan-bahan tersebut : etil-asetat, amyl-asetat, metil-etil keton, cellosolve dan alkohol alkohol. Bahan pengenyal (plasticizer) Untuk mengurangi regasnya selaput dan agar baik menempelnya. Bahan- bahan itu dibutil-phthalate. Ssusunan campuran lacquer bermacam-macam tergantung dari tujuan

pemakaiannya, misalnya untuk logam atau untuk kayu. Cat-cat yang diberi tambahan bahan-bahan khusus untuk keperluan tertentu

misalnya cat untuk kapal. Cat untuk kapal terdiri atas dua bagian cat di mana yang satu diberi tambahan bahan sehingga mempunyai sifat anti karat dan satunya lagi diberi tambahan sehingga mempunyai sifat anti-lumut (anti-fouling).

41

Tinta cetak : Tinta cetak terdiri dari dispersi pigment dalam minyak mengering (bahan pengikat). Bahan bahan lain yang dipergunakan adalah : damar-damar alam atau buatan, bahan pengering dan anti-oksidan. Jenis yang paling baru yang dipergunakan adalah damar buatan karena cepat kering dan sifat-sifatnya baik sekali. Tinta cetak ini banyak macamnya sesuai dengan banyaknya cara-cara pencetakan dan banyaknya macam-macam kertas yang dipergunakan. Pada umumnya kita mengenal 3 macam proses pencetakan yaitu : tripografik, lithografik dan nitaglio. Pigment-pigment untuk cat biasanya dipergunakan juga untuk tinta cetak tetapi beberapa oksida logam terlalu kasar untuk keperluan ini. Anti oksidan dipergunakan untuk mengimbangi pigment-pigment yang merupakan katalis terjadinya oksidasi. Anti oksidan yang dipakai umumnya guaiakol.

3.1.5. Minyak atsiri, resinoida dan kosmetik

Minyak atisiri, berguna sebagai bahan mentah dalam industri wangi-wangian, makanan dan industri lainnya, berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada umumnya memiliki komposisi yang kompleks dan mengandung alkohol, aldehida, keton, fenol, ester, eter dan terpen, dalam jumlah yang bervariasi. Sebagian besar minyak ini cepat menguap dan tidak meninggalkan noda tetap pada kertas. Minyak ini diperoleh dari berbagai proses : a. memeras (misalnya minyak jeruk dari kulit jeruk) b. Penyulingan uap c. Ekstraksi dari bahan nabati segar dengan menggunakan bahan pelarut seperti petroleum eter, benzena, aseton, toluen d. Ekstraksi dari pekatan yang diperoleh dengan enfleurage atau dengan macerasi. Concretes diperoleh dari proses tersebut (c). Concretes adalah minyak atsiri padat atau semi padat tergantung dari jumlah malam nabatinya. Resinoida :

42

Adalah produk yang digunakan terutama sebagai fiksatif dalam industri wangi-wangian, kosmetik, sabun dan surfajtan. Tersusun dari bahan yang tidak cepat menguap dan diperoleh melalui ekstraksi pelarut organik atau melalui ekstraksi dengan gas (misalnya CO2) di bawah tekanan dari : a. bahan yang mengandung damar dari tumbuhan alam kering (misalnya getah damar, oleogum-resin, atau oleoresin alam) b. bahan yang mengandung damar dari hewan yang kering (misalnya castoreum, musang atau musk), dan dalam beberapa hal c. bagian-bagian alami yang kering dari tanaman tertentu.

3.1.6. Sabun

Penggunaan sabun sebagai pencuci sudah lama sekali dikenal yaitu sejak abad ke-13. Sabun pada umumnya dibuat dari basa Natrium yang direaksikan dengan lemak berantai panjang. Untuk maksud-maksud tertentu sabun dapat dibuat dengan menggunakan garam kalium, misalnya untuk pembuatan sabun yang lebih lunak dan lebih mudah larut dalam air. Sabun adalah pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara basa Natrium atau Kalium dengan asam lemak/minyak nabati/lemak hewani. Ada 2 macam sabun : 1. Sabun keras yaitu sabun Natrium (Sodium) 2. Sabun lunak yaitu sabun Kalium (Potasium) Menurut penggunaannya sabun dapat dibagi menjadi beberapa jenis misalnya sabun cuci, sabun mandi, sabun obat dan sebagainya. a. Sabun cuci, dibuat dari basa Natrium atau basa Kalium, minyak kelapa atau minyak kelapa sawit dan bahan tambahan lain seperti water-glass dan sebagainya. Umumnya digunakan sehari-hari untuk mencuci pakaian, alat-alat dapur dan lainlain. b. Sabun mandi, dibuat dari basa Natrium dengan minyak kelapa, minyak kelapa sawit dan bahan tambahan lainnya, dapat ditambahkan parfum dan bahan atiseptik Sabun ini harus tidak mengganggu kesehatan, secara biologis tidak merusak serta mempunyai sifat pembersih yang baik.

43

Penggunaan minyak kelapa banyak memberikan busa, minyak kelapa sawit tidak begitu banyak busa. Gabungan dari kedua minyak ini akan memberikan sabun yang berkualitas cukup baik.

3.1.7. Zat Giat Permukaan

Surfactant adalah zat yang apabila dilarutkan di dalam air atau larutan air pada kepekatan 0,5% pada suhu 200C dan dibiarkan selama satu jam pada suhu yang sama : menghasilkan cairan yang jernih atau bening atau emulsi yang stabil tanpa ada pemisahan dari bahan yang tidak dapat larut, dan menurunkan tegangan permukaan air 4,5 X 10 2 N/m (45 dyne / cm) atau kurang turunan-turunan organik. Surfactant mempunyai sifat

Biasanya surfactant adalah

kombinasi hidrofil dan hidrofob. Contoh-contoh yang terkenal adalah sabun, synthetic detergent (pembersih buatan), wetting agent (bahan pembasah), emulsifying agent (bahan pengemulsi), foaming agent (bahan pembusa) dan sebagainya. Bahan-bahan ini banyak juga dipergunakan dalam industri-industri tekstil, kulit, pencelupan, farmasi, kosmetik, dan sebagainya.

Synthetic Detergent = Detergent (Pembersih buatan) Synthetic detergent adalah suatu bahan yang mempunyai sifat daya pembersih seperti sabun, tetapi tidak dibuat dari lemak atau minyak. Synthetic detergent adalah suatu surfactant juga yang yang mempunyai sifat hidrofob dan hidrofil. Ada tiga macam tipe : 1. Anionic detergent Yaitu detergent yang dalam larutan kolloidal memberikan ion bermuatan negatip. Contohnya : Sodium dodecyl benzene sulfonat atau Sodium lauryl sulfat. 2. Cationit detergent Yaitu detergent yang dalam larutan kolloidal memberikan ion bermuatan positip. Biasanya bahan ini mahal tetapi merupakan pembersih yang baik untuk barangbarang logam. Contohnya : Benzethonium chlorida

44

3. Nonionic detergent Yaitu detergent yang dalam larutan kolloidal memberikan muatan ion netral. Contohnya : Polyoxyethylene Karena banyak terjadi pencemaran air oleh detergent maka sekarang dikenal Biodegrable detergent yaitu detergent yang dapat diuraikan (dirusakkan) oleh mikro organisme. Biodegrable detergent ini terutama untuk menghindari polusi pada danau, air di bawah tanah dan septik-tank. Di Indoensia dikenal 2 bentuk detergent : Serbuk dtergent Cream detergent Detergent kecuali terdiri atas bahan utamanya yaitu surfactant juga ditambah bahan-bahan lain seperti bahan pengisi, pewangi dan sebagainya. Bahan baku detergent : ABS (alkyl benzene sulfonat) Caustic Soda Waterglass Sodium tripoly fosfat Carboxy Methyl Cellulose (CMC) Optical Brightening Agent Wangi-wangian.

3.1.8. Perekat

Perekat adalah suatu bahan yang dapat menghubungkan/melekatkan dua benda pada permukaannya. Perekat dapat dibagi berdasarkan komposisi kimianya yaitu : a. Terbuat dari protein atau turunannya Perekat ini dapat dibuat dari protein hewani misalnya perekat dari ikan danperekat dari tulang dan juga dari protein nabati misalnya perekat dari kedele. b. Terbuat dari pati, selulosa gum atau turunannya Misalnya perekat-perekat dari pati, dari dextrin, gum arabic, nitro-cellulose dan cellulose asetat. c. Terbuat dari damar buatan termoplastik 45

Misalnya perekat-perekat dari damar acrylate, polyvinylacetate, polyvinyl alcohol. d. Terbuat dari damar buatan termosetting Misalnya perekat-perekat dari : damar phenolic, damar epoxy, damar alkyd, damar melamine. e. Terbuat dari damar alam Misalnya rosin f. Terbuat dari karet alam dan karet sintetik Misalnya perekat-perkat dari : karet styrene-butadiene, karet nitrile, neoprene, silicones dan perekat dari karet alam. g. Perekat anorganik Misalnya gypsum cement, portland cement, sodium silicate (waterglass).

3.1.9. Bahan Peledak Bab ini meliputi mesiu dan bahan peledak yaitu campuran yang mempunyai ciri mengandung oksigen yang diperlukan untuk pembakarannya dan penguraiannya disertai dengan pembentukan yang amat banyak gas pada suhu yang tinggi. Barang barang yang dibuat dari produk peledak, piroforik, mudah terbakar yang mengeluarkan cahaya, suara, asap, api atau bunga api (misalnya produk piroteknik, korek api, ferro-cerium dan bahan bakar tertentu).

Mesiu : Bubuk ini adalah campuran yang penguraiannya menghasilkan volume gas panas yang besar. Gas ini menghasilkan dorongan. Pada mesiu untuk senjata api, pembakaran berlangsung dalam suatu ruangan yang terbatas dengan volume yang tetap dan tekanan yang tercipta dalam laras senjata api menghasilkan kecepatan tinggi pada sebuah proyektil. Pada mesiu untuk roket, pembakaran menghasilkan tekanan yang tetap dan keluarnya gas melalui alat pemercik menghasilkan dorongan. Kelompok ini meliputi juga : 1. Mesiu hitam (gun powder, mesiu sendawa atau mesiu berasap) mesiu ini merupakan campuran dari kalium nitrat atau natrium nitrat, belerang dan arang. 2. Mesiu untuk senjata (selain mesiu hitam), ini terdiri atas :

46

a. mesiu tak berasap, yang terbuat dari nitroselulose, biasanya kapas ledak atau nitroselulose peledak, dicampur dengan produk lain, khususnya dengan stabilisator seperti difenilamin. Mesiu jenis ini terdapat dalam bentuk batangan, tube, disk, keripik atau butiran. b. Mesiu campuran, biasanya ditambahkan aditif seperti nitroguanidin, heksogen (1,3,5-trinitro 1,3,5 triazinan) atau oktogen (1, 3, 5, 7 tetranitro 1, 3, 5, 7tetrazocane) dapat ditambahkan pada produk dasar (nitroselulose, nitrogliserol) untuk memperbaiki sifat dasarnya. 3. Mesiu untuk roket : mesiu untuk roket terdiri atas : a. mesiu homogen, yang tersusun dari nitroselulose dan nitrat organik dengan menambahkan produk lain (misalnya stabiliser, katalisator balistik) b. mesiu campuran, produk ini tersusun dari zat yang mendukung pembakaran (misalnya : amonium perkhlorat, amonium nitrat) dan bahan pengurang (karet sintetis).

Bahan Peledak : Bahan peledak adalah bahan yang mengalami penguaraian atau pembakaran cepat dengan menghasilkan panas dan gas dalam volume besar, menyebabkan tekanan tibatiba sehingga meledak. Bahan peledak yang kuat dijalankan dengan detonator. Bahan-bahan peledak diklasifikasikan menjadi tiga. 1. Initiating atau Primary Explosive (detonator) Bahan peledak, dapat bereaksi cepat, dipakai untuk menimbulkan gelombang kegiatan yang akan meletupkan bahan-bahan peledak. Yang dipakai sebagai detonator ialah : mercury-fulminat dicampur dengan kalium chlorat, timbal azida, timba; trinitroresorcinat. 2. Bahan peledak lemah (Low explosive) Mesiu, yaitu bahan peledak campuran dari Kalium nitrat (75%), belerang (10%) dan charcoal (15%). Dahulu banayak digunakan untuk peledakan peledakan dan dalam senjata-senjata api (black powder). ii Mesiu tak berasap (smokeless propellant powder)

47

Dibuat terutama dari nitrosellulose, dipergunakan dalam senapan untuk berburu, patrum kosong, granat tangan dan dalam menyalakan mesiu pendorong yang dipergunakan pada artileri. 3. Bahan peledak kuat (high explosive) Bahan yang dipakai adalah : TNT = trinitrotoluene Dinamit, dibuat dari nitrogliserin dengan bahan penyerap misalnya : kieselguhr. Kadang-kadang ditambahkan amonium nitrat atau karbonat. Dinamit diledakkan dengan menggunakan detonator Amatols, adalah campuran amonium nitrat dengan TNT. Dikenal amatol 80-20, amatol 50-50 Cyclonite dan sebagainya.

Sumbu pengaman, sekering peledak, sumbu mesiu, sumbu peledak, sumbu penyala, peledak listrik : Produk ini pada umumnya disebut barang tambahan bagi bahan peledak, diperlukan untuk menyalakan mesiu dan peledak. Sumbu pengaman, adalah alat yang didesain untuk meneruskan api ke arah sumbu penyala atau detonator. Umumnya terdiri atas sampul tipis dari bahan tekstil, dilumuri atau diresapi dengan karet atau plastik, mengandung pengisi linear dari mesiu hitam. Sekering peledak, digunakan untuk meneruskan ledakan yang umumnya terdiri atas suatu inti dari pentrit atau peledak lain dalam penutup tahan air dari bahan tekstil atau plastik atau dalam pembungkus dari timah hitam atau timah (sumbu timah hitam atau timah). Sumbu mesiu. Dapat digolongkan kedalam : a. Sumbu mesiu yang terdiri atas sebuah wadah keci, umumnya dari logam. Biasanya mengandung campuran timah hitam trinitroresorsinat yang ditambahkan dengan tetrazena dan berbagai bahan pengoksidasi dan bahan pengurang. b. Sumbu mesiu untuk gesekan atau atau selongsong penembak, umumnya terdiri atas dua logam konsentris / selongsong buatan yang mengandung bahan pengisi yang berbeda- beda. Selongsong penembak ini digunakan untuk menembak mesiu.

48

Sumbu peledak (detonator), terdiri atas pengisi kecil dari bahan peledak ditambah pengisi, misalnya pentrit, heksogen atau tetril dalam selongsong logam atau plastik dengan sebuah kapsul oelindung. Sumbu peledak digunakan untuk menyalakan bahan peledak mesiu, umunya ditembakkan oleh api dari sumbu pengaman yang mengarah kepadanya. Sumbu penyala : Sumbu penyala meliputi : a. Sumbu penyala listrik yang teridri atas kepala sumbu listrik dan sedikit isi mesiu penyala, umunya mesiu hitam b. Sumbu penyala kimia, yang terdiri atas sebuah silinder yang mengandung ampul kaca yang diisi dengan produk kimia, misal asam belerang, dan diisi kalium khlorat.

Peledak listrik : Peledak listrik terdiri atas kepala sumbu listrik, sumbu penyala, dalam selongsong dari logam / plastik, isi sedikit peledak ( 50 500 mg campuran timah hitam azide, isi besar dari peledak, misalnya pentrit, heksogen atau tetril.

Kembang api : Kembang api dimaksudkan untuk memperoleh kesenangan dari efek bunyi, cahay atau asap yang diperoleh dari pembakarannya. Penembakan dilakukan oleh mesiu

penembak seperti mesiu hitam, yang disatukan kedalam barang tersebut dan ditembakkan oleh kepala sumbu elektrik atau sumber primer.

Mainan piroteknik : Mainan piroteknik seperti sumbu untuk pistol mainan, lilin ajaib, dan bunyi bunyi keras pada Christmas crackers (kembang api yang dibuat dari kertas berwarna terang, ledakannya tidak menimbulkan kerusakan pada saat kedua ujungnya ditarik. Pembakaran yang ditimbulkan dari mainan piroteknik ini hanya menyebabkan efek yang terbatas. 49

Korek api : Korek api disini meliputi korek api yang mengeluarkan api saat digosokkan pada permukaan kasar. Umumnya produk ini terdiri atas batang kayu, kertas karton, benang kecil yang diresapi dengan malam stearin, malam parafin dan sebagainya dan dari kepala yang dibuat dari berbagai produk kimia yang mudah terbakar.

Barang dari bahan mudah terbakar : Kelompok ini meliputi : I. Bahan bakar cair atau gas yang dicairkan misalnya minyak, dalam kemasan (ampul, botol, kaleng) dari jenis yang digunakan untuk pengisian atau pengisian kembali korek api untuk sigaret atau semacam itu dan yang kapasitasnya tidak melebihi 300 cm3. II. Bahan padat berikut ini : a. Metaldehide (bahan bakar meta) dan heksamin yang disapkan dalam bentuk tablet, tongkat atau dalam bentuk semacam itu, untuk digunakan sebagai bahan bakar. b. Zat kimia semacam itu, disiapkan dalam bentuk tablet, tongkat atau dalam bentuk serupa untuk digunakan sebagai bahan bakar.

III. Bahan bakar padat atau semi padat sebagai berikut : Bahan bakar dengan bahan dasar alkohol dan mengandung produk seperti sabun, zat yang mengandung gelatin, turunan selulosa (sering dijual sebagai alkohol yang dipadatkan) dan olahan bahan bakar serupa, dalam bentuk padat atau semi padat. Contoh olahan bahan bakar padat dari jenis ini adalah tongkat bubuk arang dengan natrium nitrat dalam jumlah yang amat sedikit, sebagai pemacu pembakaran, dan karboksimetilselulosa sebagai bahan pengikat, yang dimaksudkan untuk membakar secara perlahan dalam wadah kedap udara yang dapat dimasukkan dalam pakaian sebagai sumber kehangatan.

IV. Obor damar. Pencetus api dan semacamnya : Termasuk dalam kelompok ini adalah : a. Obor damar yang mengeluarkan api dalam jangka waktu yang relatif lama, tersusun dari bahan m udah terbakar yang diresapi dengan damar, aspal, pitch (zat berwarna 50

hitam terbiat dari ter, terpentin astau minyak tanah, lengket dan semi cair apabila panas, keras apabila dingin, digunakan untuk mengisi retakan atau ruang), dan umumnya ditempelkan pada tongkat atau pegangan atau dibungkus dalam kertas, tekstil atau bahan lain. b. Pencetus api yang membakar dengan dasyat dalam jangka waktu pendek sehingga bahan bakar tersebut (misalnya kayu, batubara, kokas, bahan bakar minyak) dinyalakan. Barang ini dapat terdiri atas damar urea-formaldehida dengan

ditambahkan minyak tanah dan air, atau dari kertas yang diresapi dengan minyak mineral atau malam parafin.

3.2 Latihan 2 :

1. B S

Pupuk adalah zat yang apabila ditambahkan kedalam tanah akan menyuburkan tanah tersebut

2. B S

Chili saltpeter adalah pupuk mineral yang diperoleh melalui proses kimia di pabrik.

3. B S 4 BS

Bahan celup organic sintetis umumnya diperoleh dari ter batubara Termasuk dalam kelompok minyak mengering adalah minyak nabati yang diberi panas pada temperatur tertentu.

5. B S

Detergen sintetis adalah zat yang mempunyai sifat daya pembersih seperti sabun tetapi tidak dibuat dari lemak atau minyak

51

3.3

RANGKUMAN :

Dalam Kegiatan Belajar 2 ini dibahas tentang Produk Industri Kimia dan produk industri terkait yang meliputi : a. Produk Farmasi b. Pupuk c. Ekstrak penyamak atau pencelup, tanin dan turunannya, bahan celup, pigmen dan bahan pewarna lainnya, cat dan pernis, dempul dan mastik lainnya, tinta d. Minyak atsiri dan resinoida, preparat wewangian, kosmetika atau rias e. Sabun, bahan aktif permukaan organik, preparat pembersih, preparat pelumas, malam tiruan, malam olahan, preparat pemoles dan penggosok, lilin dan barang semacam itu, pasta untuk model, malam untuk gigi, dan preparat untuk gigi dengan bahan dasar plaster. f. Zat albumina, pati dimodifikasi, perekat dan enzim g. Bahan peledak, produk piroteknik, korek api, paduan piroforik, preparat tertentu yang mudah terbakar h. Barang fotografi atau sinematografi i. Aneka produk kimia. 4. TEST FORMATIF : Setelah mempelajari materi bahan ajr serta rangkuman, agar Saudara mudah memahami bahan ajar ini, di bawah ini test formatif yang harus Saudara kerjakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman Saudara atas bahan ajar ini. Lingkarilah huruf B jika jawaban yang tersedia Saudara anggap benar atau lingkarilah huruf S jika jawaban yang tersedia Saudara anggap salah.

Benar Salah : 1. B S Pupuk yang berasal dari sisa sisa tumbuhan yang telah dihancurkan karena pengaruh jasad renik, disebut sebagai pupuk hijau. 2 BS. Salah satu jenis bahan pewarna yang diperoleh secara sintetis adalah rhodamine B. Bahan warna ini sering dipergunakan untuk memberi warna makanan karena harganya yang murah, memberi warna yang baik dan sehat. 52

3. B S 4...B S

Enamel sebenarnya adalah pernis yang diberi bahan pewarna Sabun yang dibuat dari basa natrium dengan minyak kelapa adalah sabun cuci.

5. B S

Yang dimaksud dengan surfactant adalah zat yang apabila dilarutkan di dalam air akan mengakibatkan naiknya tegangan permukaan.

6. B S

Cat duco sebenarnya adalah jenis cat yang berasal dari nama dagang perusahaan di Amerika Serikat, Du Pont

7. B S

Bahan pengisi seperti talk, asbes, silica pada pembuatan cat dimaksudkan untuk membuat cat menjadi lebih kuat dan bagus.

8. B S

Tujuan penyamakan kulit antara lain untuk membuat kulit menjadi elastis dan kuat (tidak mudah pecah)

9. B S

Double superphosphate adalah jenis pupuk kimia yang mengandung nitrogen.

10 B S

Pigment adalah suatu bahan organic atau anorganik yang larut dalam air dan dipergunakan sebagai pewarna untuk cat, tinta cetak, plastic, karet atau keramik.

5. KUNCI JAWABAN TEST FORMATIF: Benar salah : 1. S, Pupuk yang berasal dari sisa sisa tumbuhan yang telah dihancurkan karena pengaruh jasad renik, disebut sebagai pupuk kompos. 2. S Rhodamine B memang merupakan pewarna sintetis, bukan untuk pewarna makanan, tetapi untuk 3. B 4. S Sabun yang dibuat dari basa natrium dengan minyak kelapa adalah sabun mandi. 5. S zat ini akan menurunkan tegangan permukaan air, bukan menaikkan. 6. B 7. S Tujuan penggunaan bahan pengisi dalam pabrik cat adalah dalam rangka mengurangi ongkos proses produksi. 8. B 9. S Mengandung phosphate 53 tekstil

10 S Pigment tidak larut dalam air. Kegunaannya sebagai bahan pewarna pada cat, tinta cetak, plastic dan seterusnya.

6. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT Setelah Saudara selesai mempelajari Modul ini maka Saudara dapat mengidentifikasi barang impor atau ekspor yang berhubungan dengan Produk Kimia anorganik dan kimia organik yang meliputi pupuk, bahan pewarna serta berbagai macam produk kimia lainnya. Namun, agar dalam melaksanakan tugas nanti Saudara mempunyai pengetahuan tentang barang dengan lebih baik lagi, maka Saudara tidak cukup hanya dengan mempelajari modul ini saja. Saudara dapat mencari informasi pada buku-buku serta majalah yang berhubungan dengan materi ini. Saudara juga dapat mencari informasi di internet pada situs yang berkaitan dengan kegiatan belajar ini.

7. DAFTAR PUSTAKA. a. Catatan Penjelasan untuk Harmonized System, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, tahun 2000 b. Mengenal Barang, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, 1979 c. Ensiklopedi Indonesia, d. Harian Republiks, www.republika.com e. Harian Kompas, www.kompas.com f. Majalah Trubus, www.trubus-online.com.

54

MODUL II

PLASTIK DAN KARET; KULIT; PULP DAN KERTAS SERTA BARANG CETAKAN SESUAI BAB 39-49

MATERI IDENTIFIKASI BARANG OLEH : TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 200755

Kata Pengantar

Puji syukur disampaikan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bahwa Modul ini akhirnya dapat diselesaikan sesuai waktunya.

Obyek dari kegiatan Direktorat Bea dan Cukai adalah barang. Barang yang diimpor maupun diekspor harus ditentukan jenisnya, dalam rangka penentapan tarif bea masuk dan kepentingan kepabeanan lainnya. Petugas Ditjen Bea dan Cukai seyogyanya memiliki ketrampilan dalam mengidentifikasi barang agar pelayanan dapat dilakukan dengan cepat, namun negara tidak dirugikan pada saat menetapkan besarnya bea masuk, karena ada kepastian tentang jenis barang dan penetapan tarif posnya.

Modul ini merupakan seri dari mata pelajaran Pengetahuan dan Identifikasi Barang yang terdiri atas 5 modul dan digunakan dalam Diklat Teknis Substantif Spesialisasi I Kepabeanan dan Cukai. Modul ini adalah modul ke-2 dengan judul Plastik, Karet, kulit dan Barangnya sesuai bab 39-42 BTBMI .

Dalam kesempatan ini, Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga dapat diselesaikannya Modul ini. Semoga Allah membalas atas amal kebaikan tersebut dan. mudah-mudahan Modul ini bermanfaat sebagai penambah wawasan dan media pengetahuan dalam mengidentifikasi barang.

Jakarta, Oktober 2007

Penulis

56

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar ............................................................................... Daftar Isi ......................................................................................... 1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1.1. Deskripsi singkat................................................................. 1.2. Tujuan Pembelajaran Umum........................................... 1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus............................................... 2 KEGIATAN BELAJAR 1 PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK ............................... 2.1. Uraian, Contoh dan Non contoh........................................... 2.2. Latihan 1............................................................................... 2.3. Rangkuman........................................................... 3 KEGIATAN BELAJAR 2 KARET DAN BARANG DARI KARET................................ 3.1. Uraian, Contoh dan Non contoh.......................................... 3.2. Latihan 2............................................................................ 3.3. Rangkuman...................................................................... 4 KEGIATAN BELAJAR 3 JANGAT, KULIT DAN BARANG DARI KULIT....................... 4.1. Uraian, Contoh dan Non contoh.......................................... 4.2. Latihan 3............................................................................ 4.3. Rangkuman...................................................................... 5 6 7 8 Test Formatif ............................................................................... Kunci Jawaban .................................................. Umpan Balik..................................................................... Daftar Pustaka............................................................................. 24 24 33 33 34 34 35 35 15 15 22 23 2 2 13 14 i ii 1 1 1 1

57

MODUL II PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK KULIT DAN PRODUKNYA; KAYU, PULP, KERTAS DAN BARANG CETAKAN

1. Pendahuluan : Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang telah mengikuti pendidikan Diklat Teknis Substansif Dasar adalah pejabat yang seharusnya telah mempunyai kemampuan teknis tertentu. Salah satu bentuk kemampuan teknis tersebut adalah mempunyai tingkat pengetahuan tertentu tentang barang impor. Dengan kemampuan tersebut maka yang bersangkutan akan dapat mengklasifikasikan barang impor dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) dengan baik dan benar.

1.2 Diskripsi singkat Salah satu syarat untuk menjadi seorang Pejabat yang mempunyai kemampuan teknis pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah melalui pendidikan DTSD. Dari pendidikan yang diikuti tersebut, diharapkan peserta diklat mempunyai kemampuan untuk membedakan barang satu dengan yang lain, misalnya dari bahan apa suatu barang terbuat, tujuan pembuatan serta fungsi atau guna dari barang yang bersangkutan.

1.4. Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat mengidentifikasi dan

mengklasifikasi berbagai jenis barang niaga dalam rangka penentuan besarnya tarif bea masuk dan harga atas barang impor.

1.5. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta diklat Diklat Teknis Substantif Dasar dapat menjelaskan tentang damar dan plastik serta melakukan klasifikasi barang tersebut dalam BTBMI.

58

2.

KEGIATAN BELAJAR 1 PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK SESUAI BAB 39 HS

2.1 Uraian contoh dan non cntoh

2.1.1. Pengantar Bab 39 meliputi plastik, damar tiruan dan barang yang terbuat dari plastik dan damar tiruan. Plastik berarti bahan pada saat proses polimerisasi atau pada suatu tahap proses tertentu dapat atau telah terbentuk akibat suatu pengaruh luar melalui proses pencetakan, pengecoran, ekstrusi atau proses lainnya hingga menjadi suatu bentuk yang tetap ketika pengaruh luar tersebut dihilangkan. Pengaruh tersebut biasanya panas dan tekanan atau jika perlu dengan bahan pelarut atau bahan peliat.

Struktur berbagai bentuk mula-mula polimer (plastik ) dalam BTBMI 1996, sebagai berikut : 39.0l Polimer dari etilene, dalam bentuk asal. 39.02 Polimer dari propilena atau dari olefin lainnya, dalam bentuk asal. 39.03 Polimer dari stirene, dalam bentuk asal. 39.04 Polimer dari vinil khlorida atau dari halogenasi olefin lainnya, dalam bentuk asal. 39.05 Polimer dari vinil asetat atau dari vinil ester lainnya, dalam bentuk asal, dan vinil polimer lainnya dalam bentuk asal. 39.06 Polimer akrilik dalam bentuk asal. 39.07 Poliasetal, polieter lainnya dan epoksida resin, dalam dalam bentuk asal; polikarbonat, alkid resin, poliallilester dan poliester lainnya dalam bentuk asal. 39.08 Poliamida dalam bentuk asal. 39.09 Amino resin, fenolik-resin poliuretan, dalam bentuk asal. 39.10 Silikon dalam bentuk asal. 39.11 Petroleum resin, kumaron-indene resin, politerpena, polisulfida, polisulfon dan produk lain dirinci dalam catatan 3 Bab ini , tidak dirinci atau termasuk dalam pos manapun, dalam bentuk asal.

59

39.12 Selulosa dan turunan kimianya, tidak dirinci atau termasuk dalam bab manapun juga dalam, bentuk asal. 39.13 Polimer alami (misalnya, asam alginat) dan polimer alam yang dimodifikasi (misalnya protein dikeraskan) tidak dirinci atau termasuk dalam pos manapun, dalam bentuk asal. 39.14 dan seterusnya sesuai HS......................

2.1.2. Pengenalan Berbagai Jenis Plastik

Plastik dan damar tiruan adalah suatu polimer bahan ini mempunyai sifat plastis yaitu dapat diubah-ubah bentuknya sehingga mudah dibentuk karena pengaruh panas dan tekanan. Polimer merupakan senyawaan, dengan berat molekul tinggi. Senyawaan tersebut merupakan senyawa alami atau sintetik. Biasanya struktur molekul merupakan hasil pengulangan dari suatu unit sederhana. Untuk membuat polimer, monomer harus mengalami reaksi kimia, reaksi ini disebut Polimerisasi. Sebenarnya reaksi ini merupakan suatu proses yang rumit walaupun di dalam teori seperti sederhana. Polimerisasi dapat diartikan sebagai reaksi kimia penggabungan molekul yang sama (monomer) sehingga terbentuk molekul besar (makro molekul) yang berat molekulnya berlipat ganda dengan berat molekul zat asal. Apabila polimerisasi dibuat dari satu macam monomer disebut homopolimer, apabila yang bereaksi dua macam monomer atau lebih peristiwa itu dinamakan kopolimerisasi atau heteropolimerisasi. Jenis polimerisasi ini dikenal dengan nama polimerisasi adisi. Ada proses lain yang dapat ditempuh untuk menggabungkan molekul suatu monomer yaitu yang disebut Polimerisasi Kondensasi. Polimerisasi Kondensasi adalah suatu reaksi penggabungan dua molekul atau lebih dengan pemisahan air atau zat sederhana lainnya. Jika terjadi suatu makro molekul, peristiwa itu dinamakan Polikondensasi. Apabila terbentuk rantai molek