3 modul dtsd identifikasi barang

207
1 DIKLAT TEKNIS SUBTANTIF DASAR KEPABEANAN DAN CUKAI MODUL ( I – V) MATERI IDENTIFIKASI BARANG OLEH : TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2007

Upload: dion-damansari

Post on 29-Oct-2015

311 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

fffffffffff

TRANSCRIPT

Page 1: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

1

DIKLAT TEKNIS SUBTANTIF DASAR KEPABEANAN DAN CUKAI

MODUL ( I – V)

MATERI IDENTIFIKASI BARANG

OLEH :

TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA

2007

Page 2: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

2

MODUL I

BAHAN DAN PRODUK KIMIA

SESUAI BAB 28-38

MATERI IDENTIFIKASI BARANG

OLEH :

TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA 2007

Page 3: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

3

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bahwa Modul ini dapat diselesaikan sesuai

waktunya.

Obyek dari kegiatan Direktorat Bea dan Cukai adalah barang. Barang yang diimpor

maupun diekspor harus ditentukan jenisnya, dalam rangka penentapan tarif bea masuk dan

kepentingan kepabeanan lainnya. Petugas Ditjen Bea dan Cukai seyogyanya memiliki

ketrampilan dalam mengidentifikasi barang agar pelayanan cepat dan negara tidak

dirugikan pada saat menetapkan besarnya bea masuk, karena ada kepastian tentang jenis

barang dan penetapan tarif posnya.

Modul ini merupakan seri dari mata pelajaran pengetahuan barang yang terdiri dari 5

modul. Modul digunakan dalam Diklat Teknis Substantif Spesialisai Kepabeanan dan

Cukai. Modul ke-5 berjudul “Mesin dan Elektronik” menjelaskan tentang berbagai mesin

dan barang elektronik sesuai bab 84-85 BTBMI.

Dalam kesempatan ini, Penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu hingga dapat diselesaikannya Modul ini. Semoga Allah membalas

atas amal kebaikan tersebut.

Mudah-mudahan Modul ini bermanfaat sebagai penambah wawasan dan media

pengetahuan dalam mengidentifikasi barang.

Jakarta, Oktober 2007

Penulis

Page 4: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

4

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ............................................................................... i

Daftar Isi ......................................................................................... ii

1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1.1. Deskripsi singkat.................................................................

1.2. Tujuan Pembelajaran Umum........................................... 1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus...............................................

1 1 1 1

2 KEGIATAN BELAJAR 1

TEORI DASAR MESIN................................................................ 2.1. Uraian, Contoh dan Non contoh........................................... 2.2. Latihan 1............................................................................. 2.3. Rangkuman........................................................................

2 2 6 6

3 KEGIATAN BELAJAR 2

MESIN SESUAI BAB 84 BTBMI............................. 3.1. Uraian, Contoh dan Non contoh.......................................... 3.2. Latihan 2............................................................................ 3.3. Rangkuman......................................................................

7 7 15 15

4 KEGIATAN BELAJAR 3

TEORI ELEKTRONIK......................................................... 4.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................ 4.2. Latihan 3............................................................................... 4.3. Rangkuman...........................................................................

16 16 23 23

5 KEGIATAN BELAJAR 4.

KOMPONEN ELEKTRONIK SESUAI BAB 85 BTBMI......................................................................................... 5.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................ 5.2. Latihan 4............................................................................... 5.3. Rangkuman...........................................................................

25 25 38 38

6 Test Formatif ............................................................................... 39

7 Kunci Jawaban .................................................. 39

8 Umpan Balik..................................................................... 40

9 Daftar Pustaka............................................................................. 41

Page 5: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

5

MODUL I

BAHAN KIMIA

1. PENDAHULUAN

Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang telah mengikuti

pendidikan Diklat Teknis Substansif Spesialis I adalah pejabat yang seharusnya telah

mempunyai kemampuan teknis tertentu. Salah satu bentuk kemampuan teknis tersebut

adalah mempunyai tingkat pengetahuan tertentu tentang barang impor. Dengan

kemampuan tersebut maka yang bersangkutan akan dapat mengklasifikasikan barang

impor dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) dengan baik dan benar.

1.1 Diskripsi singkat

Salah satu syarat untuk menjadi seorang Pejabat yang mempunyai kemampuan teknis

pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah melalui pendidikan DTSS I. Dalam

modul akan menjelaskan tentang bahan kimia baik anorganik maupun organik. Dalam

BTBMI kimi anorganik dibagi menjadi beberapa sub bab, diantaranya unsur, asam,

basa, garam dan garam organo anorganik. Demikian juga dalam kimia organik dibagi

menjadi beberapa sub bab diantaranya : senyawa hidrokarbon, turunan halogenasi,

asam karboksilat, vitamin, hormon, dan antibiotik

1.2. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat mengidentifikasi bahan dan

produk kimia dalam rangka penentuan besarnya tarif bea masuk dan harga atas barang

impor.

1.3. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta dilklat Diklat Teknis Substantif

Spesialis I dapat memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengidentifikasi bahan

kimia organik dan anorganik serta produknya.

Page 6: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

6

2.2. KEGIATAN BELAJAR-1

BAHAN KIMIA ANORGANIK DAN ORGANIK

2.1 Uraian, contoh dan non contoh :

2.1.1. Bahan Kimia

2.1.1.1. Unsur

Pada umumnya tiap-tiap bahan atau zat dapat berada dalam tiga keadaan fisik yaitu :

padat, cair dan gas. Tiap bahan terdiri atas sejumlah zat sederhana yaqng disebut unsur.

Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat dipecah untuk diolah lagi menjadi zat yang

lebih sederhana, jika dipergunakan proses kimia. Dalam keadaan alam unsur-unsur itu

biasanya bergabung satu satu sama lain secara kimiawi membentuk persenyawaan. Pada

saat sekarang ini telah dikenal 105 macam unsur, diantaranya ada 92 macam unsur yang

terdapat di alam, lainnya hanya dapat diperoleh secara buatan (artificial). Contoh unsur

misalnya : karbon, hidrogen, oksigen, sulfur dan sebagainya.

Unsur kimia dapat dibagi menjadi : bukan logam (non-metals) dan logam (metals)

Unsur bukan logam pada umumnya bersifat lain daripada sifat logam. Dari bukan

logam dapat diturunkan asam. Ada juga golongan unsur yang sifatnya dalam beberapa

hal menyerupai logam tetapi dalam hal lainnya juga menyerupai bukan logam. Unsur

ini disebut metaloid.

Unsur logam pada umumnya mengkilap, dapat menghantarkan kalor dan

menghantarkan listrik. Sifat kimianya dengan asam dapat membentuk persenyawaan

yang disebut garam. Logam pada suhu biasa berbentuk padat, kecuali air raksa (Hg).

2.1.1.2. Senyawa

Kalau kedalam air yang sudah diberi asam sulfat atau basa sedikit dialiri arus listrik dari

sebuah aki, terjadilah gelembung gas di elektroda alat elektrolisa itu. Di kutub positif

alat ini terjadi gas oksigen dan di kutub negatifnya gas hidrogen. Kedua gas itu hasil

penguraian air oleh energi listrik. Zat yang dengan reaksi kimia dapat diuraikan menjadi

beberapa zat lain yang lebih sederhana disebut senyawa.

Page 7: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

7

2.1.1.1. Atom, Molekul dan ion

Disamping pengertian di atas perlu juga diketahui pengertian-pengertian lain dalam

ilmu kimia, sebagai berikut :

� Atom :

bagian yang terkecil dari suatu unsur, dan dapat menjadi bagian dari suatu

persenyawaan.

� Molekul :

bagian yang terkecil dari suatu persenyawaan. Molekul terdiri atas sedikitnya 2

(dua) atom pelbagai jenis, kecuali gas-gas hidrogen, oksigen dan nitrogen yang

molekulnya terdiri atas dua atom sejenis yaitu H2, O2 dan N2.

� Ion :

suatu atom atau molekul yang kehilangan atau menerima satu atau lebih elektron,

sehingga mempunyai muatan listrik. Ion terutama terdapat bila asam, basa atau

garam dilarutkan dalam air. Ion hidrogen dan ion logam bermuatan positif disebut

kation, karena pada elektrolisis menuju ke katode. Sedangkan ion sisa asam dan

hidroksil bermuatan negatif dan disebut anion karena pada elektrolisis menunju

anode.

2.1.1.1. Asam, Basa dan Garam

� Asam :

Persenyawaan yang mengandung hidrogen yang dalam keadaan tertentu sanggup

menukarkan satu atau lebih atom hidrogen dengan atom logam (definisi sederhana).

Kalau asam dapat larut dalam air, terurailah molekulnya menjadi ion hidrogen dan

ion sisa asam.

Misalnya : HNO3 H+ + NO3.

Kalau penguraian itu disebut pengionan terjadi dengan sempurna, asam itu disebut

asam kuat, sedangkan kalau hanya sebagian molekulnya terurai asam, disebut asam

lemah.

Larutan asam umumnya rasanya asam dan dapat memerahkan kertas lakmus biru;

dapat bereaksi dengan basa membentuk garam.

Page 8: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

8

� Basa :

Adalah senyawaan yang apabila bereaksi dengan asam membentuk garam, rasanya

pahit dan dalam bentuk larutan terasa licin, merupakan hidroksida logam; dapat

membirukan kertas lakmus merah.

Misalnya sodium hidroksida (NaOH), ammonium hidroksida (NH4OH), larutannya

dalam air terurai menjadi ion hidroksil (OH)-, Seperti halnya asam maka basa juga

ada yang disebut basa kuat dan basa lemah.

� Garam.

Adalah suatu senyawaan yang terbentuk dari reaksi suatu asam dan suatu basa.

Asam + basa garam + air.

2.1.2. Bahan Kimia Anorganik

Bahan kimia anorganik adalah bahan kimia dari segala senyawa yang diturunkan bukan

dari senyawa karbon. Agar sesuai dengan struktur dalam Bab 28 menurut Harmonized

System, maka tinjauan bahan kimia anorganik dibagi dalam enam sub-bab sebagai

berikut :

I. Unsur kimia

II Asam anorganik dan senyawa Oksigen dengan bukan logam

III Senyawa Halogen atau Belerang dengan bukan Logam

IV Basa Anorganik dan Senyawa Oksida, Hidroksida dan Peroksida logam

V Garam dan Garam Peroksi dari Asam Anorganik dan Logam

VI Aneka Bahan Kimia Anorganik.

2.1.2.1. Unsur kimia:

Unsur kimia adalah suatu zat yang tidak dapat dipecah atau diolah lagi menjadi yang

lebih sederhana dengan menggunakan proses kimia

Halogen:

Merupakan nama golongan untuk beberapa unsur bukan logam yaitu : Fluorine,

Chlorine, Bromine dan Iodine.

Belerang (Sulfur) :

Page 9: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

9

Suatu unsur bukan logam dengan lambang S. Merupakan benda padat berwarna kuning,

tidak larut dalam air tetapi larut dalam CS2 dan benzene. Dipergunakan untuk

pembuatan asam sulfat, vulkanisasi karet, pemberantasan fungi, korek api dan lain-lain.

Carbon black (jelaga karbon) :

Suatu jenis karbon yang halus dan berwarna hitam. Suatu jelaga karbon yang diperoleh

dengan pembakaran tidak sempurna atas perengkahan (cracking) bahan organik, misal :

gas alam. Digunakan sebagai pigmen dalam cat, tinta cetak, semir sepatu, bahan

penguat industri karet.

2.1.2.2 Asam Anorganik

Asam Anorganik dan senyawa Oksigen dengan bukan logam Asam anorganik adalah

persenyawaan yang mengandung hidrogen yang dalam keadaan tertentu sanggup

menukarkan satu atau lebih atom hidrogen dengan ataom logam. Senyawa oksigen

dengan bukan logam adalah senyawa oksida bukan logam (seperti P2O5 SO2)

Asam Khlorida (HCL) :

Merupakan gas yang sangat mudah larut dalam air. Larutan ini sangat tajam baunya,

tidak berwarna bila murni dan kekuningan bila ada campuran. Digunakan dalam banyak

keperluan antara lain pembuatan garam chlorida, membersihkan logam besi seng dan

ekstraksi gelatin dari tulang. Gas asam khlorida banyak dipergunakan dalam sintesa

organik antara lain untuk pembuatan chloroprene, vinyl chlorida dan lainnya.

Asam sulfat

Merupakan larutan SO3 dalam asam sulfat sebagai asam pyro sulfat. Merupakan cairan

kental, tidak berwarna atau coklat tua. Asapnya berbahaya karena mengandung SO2

bebas. Digunakan sebagai bahan sulfonasi, dehydrasi dan sebagainya.

2.1.2.2 Senyawa Halogen atau Belerang dengan bukan logam

Suatu persenyawaan halogen dengan bukan logam dan persenyawaan belerang dengan

bukan logam (seperti SO2)

Sulphur dioksida:

Page 10: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

10

Dikemas dalam botol baja dengan tekanan atau dalam larutan air. Diperoleh dari

pembakaran belerang melalui pemanggangan sulfida alam atau kalium sulfat alam

dengan tanah liat dan kokas. Digunakan sebagai bleaching agent (pemutih).

2.1.2.3 Basa Anorganik dan Senyawa Oksida, Hidroksida dan Peroksida logam.

Basa sebagaimana telah diuraikan di atas adalah persenyawaan yang apabila bereaksi

dengan asam membentuk garam, rasanya pahit dan dalam bentuk larutan terasa licin.

Merupakan hidroksida logam, bisa membirukan lakmus merah.

Amoniak:

Suatu persenyawaan nitrogen dan hidrogen. Berupa gas dengan bau yang sangat tajam.

Dalam perdagangan gas tersebut dimampatkan dalam silinder baja. Larutan dalam air

disebut amonia (NH4OH). Digunakan untuk pengawetan lateks; Amoniak cair

digunakan dalam pabrik pendingin.

Oksida Logam:

Contoh: Aluminium oksida, Al2O3

Merupakan serbuk putih yang tidak larut dalam air, digunakan untuk bahan pengisi cat,

pembuat abrasive, pengering gas dan sebagai katalisator.

Mangan dioksida

Merupakan nama lain untuk Chrome oxide terhidrasi, digunakan sebagai bahan

pewarna dengan nama Chrome Green.

2.1.2.4 Garam

Suatu persenyawaan yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Sedangkan garam

anorganik ialah garam logam diperoleh dengan mengganti unsur Hidrogen dalam asam

dengan logam atau gugusan Ammonium (NH4). Dalam keadaan cairan atau larutan

merupakan elektrolit yang dengan elektrolit memberikan logam (radikal) pada katoda.

Page 11: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

11

Sodium hipokhlorit:

Produk tersebut dalam perdagangan dikenal sebagai eau de javel, berbentuk larutan cair.

Dibuat dengan elektrolisa larutan cair sodium khlorida atau kalsium hipokhlorit, atau

dari kaustik soda yang diolah dengan khlor. Karena mudah larut dalam air maka garam

ini tidak dapat dipisahkan dalam keadaan tak berair, tisak stabil dan peka terhadap

panas. Larutan airnya tidak berwarna atau berwarna kekuning-kuningan dan berbau

chlor. Pada umumnya masih mengandung sodium khlorida sebagai kotoran. Digunakan

sebagai desinfectan, untuk menjernihkan air, dalam fotografi, untuk obat sebagai

antiseptik, dicampur dengan air dikenal sebagai Danki’s Solution.

Sodium sulfit:

Ada tiga macam, yaitu:

� Sodium hydrogen sulphite

NaHSO3, disebut juga sodium bisulphite berupa serbuk putih, agak berbau seperti

belerang yang dibakar, mudah larut dalam air, mudah dirusakkan oleh udara.

Digunakan sebagai pemutih wol dan sutera, bahan pereduksi, untuk menghilangkan

kapur dalam penyamakan kulit.

� Sodium Metabisulphite

Na2S2O3, disebut juga Sodium Pyrosulphite. Digunakan sebagai bahan pengawet

makanan.

� Sodium Sulphite

Na2SO3, berupa hablur putih bila mengandung air (7H2O) dan serbuk putih bila

tidak mengandung air, digunakan dalam fotografi dan sebagai pemutih.

Sodium Sulfat:

Na2SO4 disebut juga garam Glauber, adalah hasil persenyawaan antara asam sulphate

dengan sodium khloride. Terdapat dalam keadaan tidak berair (anhidrat) atau sebagai

hidrat dengan 10H2O, berbentuk serbuk putih, larut dalam air, rasanya asin-pahit, tidak

berbau. Digunakan sebagai bahan pencair (flux) dalam pembuatan kaca, pada

Page 12: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

12

pencelupan tekstil, dalam penyamakan kulit sebagai pengawet kulit, pembuatan pulp

kayu dan sebagainya.

Aluminium Sulfat:

Al 2 (SO4)3 sebagai hidrat dengan 18H2O, berbentuk kristal putih yang larut dalam air,

bila dipanaskan akan meleleh menjadi air hablur dan setelah diuapkan akan diperoleh

sulfat yang tidak berair. Digunakan dalam pencelupan tekstil sebagai mordant, dalam

penyamakan kulit sebagai bahan pengawet kulit dan untuk menyamak dengan tawas,

dalam industri kertas untuk mengisi pulp, untuk menjernihkan air, untuk pemadam api

dan sebagainya.

Tawas:

Alums. Adalah garam rangkap sulfat dari aluminium, khromium atau besi sulfat dengan

kalium, sodium atau ammonium sulfat yang terhidrat. Contoh yang penting adalah :

� Potasium Aluminium Sulphate :

Tawas potasium Al2 (SO4)3K2SO4. 24H2O berupa kristal berwarna putih, larut

dalam air. Penggunaan sama dengan aluminium sulphate. Perlu dicatat bahwa sulit

dibedakan antara alum dengan Al2(SO4)3 secara visual, oleh sebab itu harus

diperiksa melalui laboratorium.

� Sodium Aluminium Sulphate :

Al 2 (SO4)3K2SO4. 24H2O sama dengan tawas potasium.

Potasium nitrat:

KNO3 disebut juga salpeter, berupa kristal tidak berwarna, seperti kaca atau bubuk

kristal berwarna putih, larut dalam air, higroskopis bila tidak murni. Digunakan untuk

membuat mesiu, petasan, korek api dan untuk keperluan sama seperti sodium nitrat.

Ammonium karbonat:

Berbentuk kristal atau bubuk berwarna putih, larut dalam air, panas. Digunakan sebagai

mordant dalam pencelupan tekstil, sebagai detergent wol, untuk membuat tepung muai

(baking powder), untuk penyamakan kulit dan sebagainya.

Page 13: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

13

Sodium karbonat:

Na2CO3 seringkali disebut (salah) Carbonate of Soda atau Commercial soda.

Sodium hidrogen karbonat:

K2CO3 disebut juga potash berupa kristal berwarna putih, mudah larut menjadi cair,

larut dalam air, digunakan dalam industri kaca dan keramik, untuk mengelantang lena

dan sebagainya.

Potasium hidrogen karbonat:

KHCO3 digunakan dalam pembuatan pasta gigi dan bedak untuk muka, untuk obat dan

sebagainya.

Sodium silikat:

Diperoleh dengan melebur pasir dan sodium karbonate atau sodium sulphate. Bentuk

bubuk atau kristal tidak berwarna, seperti kaca (waterglass) atau sebagai larutan cair

yang agak lekat, digunakan sebagai bahan pengisi untuk sabun silikat, bahan perekat

kertas karton, mengawetkan telur, pengeras semen, anti karat dan sebagainya.

Potasium permanganat:

KMnO4 bentuk kristal berwarna lembayung (purple) berkilap logam, dapat larut dalam

air dan mewarnai kulit, bahan oksidator yang kuat. Digunakan dalam sintesa organik

(untuk membuat sacharin), dalam metalurgi (pemurnian nikel), anti septik dan

sebagainya.

2.1.2.5 Bahan kimia anorganik lainnya:

Logam mulia Koloidal :

Logam ini dijadikan koloidal baik dengan dispersi listrik maupun dengan reduksi salah

satu garam anorganiknya, terdiri atas :

� Perak koloidal

Berbentuk butir kecil atau flakes yang berwarna kebiruan, kecoklatan atau kelabu

kehijauan dan mempunyai kilap logam. Digunakan dalam obat sebagai anti septik.

� Emas koloidal

Page 14: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

14

Dapat berwarna merah, ungu, biru atau hijau, digunakan untuk keperluan yang sama

dengan perak koloidal.

� Perak nitrat

AgNO3 kristal berwarna putih, larut dalam air, beracun dan merusak kulit

Digunakan untuk melapis kaca atau logam dengan perak, untuk mencelup sutera

dan tanduk, untuk fotografi, anti septik dan sebagainya, ama;gam logam mulia.

Amalgam adalah campuran logam mulia dengan air raksa, yang terpenting adalah

amalgam emas dan amalgam perak.

Hidrogen peroksida :

H2O2 bentuk cairan tidak berwarna yang kelihatannya seperti air biasa, dapat pula

kental, melukai kulit terutama bila pekat, digunakan untuk mengelantang tekstil, bulu,

jerami, gading, rambut dan sebagainya.

Kalsium karbid:

Calcium carbide, CaC2 bentuk padatan transparan dan tidak berwarna apabila murni,

tetapi keruh dan berwarna kelabu bila tidak murni, terurai oleh air dengan menghasilkan

gas asetilen (acetylen). Digunakan untuk memperoleh gas dalam mengelas.

2.1.1. Bahan Kimia Organik

2.1.1.1. Pengantar

Nama kimia organik yang diberikan kepada sebagian ilmu kimia yaitu bagian yang

sekarang disebut kimia senyawa karbon. Yang mula-mula diartikan dengan kimia

organik adalah penyelidikan kimia terhadap zat-zat berasal dari dunia tumbuh-

tumbuhan dan dunia hewan. A.L. Lavoiser sudah menentukan bahwa banyak zat

berasal dari duania tumbuhan dan hewan hanya terbentuk dari beberapa unsur saja yaitu

karbon, hidrogen dan oksigen serta kadang-kadang juga dari nitrogen. Dan sebaliknya

dari zat-zat yang berasal dari dunia pelikan, di dalamnya terdapat lebih banyak unsur-

unsur.

Karena pertumbuhan penyelidikan terhadap kimia organik ini maka tidak terbatas pada

penyelidikan hasil dunia tumbuh-tumbuhan atau dunia dunia hewan tetapi belajar

membuat senyawa-senyawa karbon yang tidak terdapat dalam alam hidup. Bahkan

Page 15: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

15

sekarang dapat dibuat di laboratorium senyawa-senyawa sulit yang ada dalam tumbuh-

tumbuhan atau hewan. Sekarang nama kimia organik disebut juga sebagai senyawa

karbon.

2.1.1.2. Pengelompokan dalam HS

Pengelompokan bahan kimiaorganik dalam Harmonized System atau Buku Tarif Bea

Masuk Indonesia adalah sebagai berikut :

I. Senyawa hidrokarbon

II. Alkohol

III. Fenol

IV. Kresol

V. Naftol

VI. Ether

VII. Ether – Fenol

VIII. Aldehida

IX. Keton

X. Asam Karboksilat

XI. Asam hidroksi.

XII. Asam hidroksi benzoat

XIII. Senyawaan berfungsi nitrogen

XIV. Senyawaan heterosiklik

XV. Sulphonamida

XVI. Provitamin, Vitamin dan hormon, Enzim

XVII. Glikosida dan alkaloid nabati, alami atau dibuat ulang secara sintesa dan

garamnya, ester, eter, dan turunan lainnya

XVIII. Alkaloida

XIX. Antibiotik.

2.1.1.3. Senyawa Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah senyawaan yang hanya mengandung atom karbon (C) dan

hidrogen (H). Dapat dibagi menjadi 2 :

1. Senyawa alifatik, terdiri dari hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tidak jenuh

Page 16: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

16

2. Senyawa lingkar (siklis), terdiri dari cyclane dan cyclene (siklana dan siklena),

cycloterpene (sikloterpena) dan hidrokarbon aromatis

a. Senyawa alifatik:

1. Hidrokarbon jenuh :

Rumus umum dari hidrokarbon jenuh ialah : CnH2n + 2. Nama umum dari golongan

hidrokarbon ini adalah Alkana. Dikatakan jenuh karena senyawa-senyawa ini jenuh

terhadap hidrogen, berarti bahwa zat – zat ini tidak dapat lagi mengambil atom – atom

hidrogen ke dalam molekulnya.

Senyawa-senyawa ini disebut juga paraffin.

Hidrokarbon jenuh ini tidak larut dalam air. Pada temperatur dan tekanan normal

metana, etana, propana dan butana (C1 – C4) berupa gas. Yang mengandung C5 – C15

berupa cairan dan C lebih tinggi lagi berupa padatan.

Di dalam industri dan perdagangan hidrokarbon ini, yang terpenting adalah gas – gas

etana, propana dan butana. Zat – zat ini adalah gas yang tidak berbau, mudah terbakar.

Terdapat dalam gas rawa, dalam gas lampu yang dibuat di pabrik gas, dalam gas

bumi.

2. Hidrokarbon tidak jenuh

Hidrokarbon tidak jenuh ini mengandung dua, empat, enam dan seterusnya atom

hidrogen kurang daripada hidrokarbon-hidrokarbon jenuh yang jumlah atom

karbonnya sama.

Rumus umumnya :

CnH2n ; CnH2n – 2 ; CnH2n - 4

Disebut tidak jenuh karena mempunyai daya adisi yaitu dapat bereaksi (bersatu)

dengan zat lain.

Alkena (Olefin)

Rumus umumnya CnH2n Diperoleh dari pemecahan termis (cracking) minyak

petroleum dan dapat juga dihasilkan secara sintesa. Hidrokarbon ini mempunyai

ikatan rangkap dua. Pada deret C2 – C4 berupa gas misalnya :

Etilena (C2H4)

Propilena (C3H6)

Page 17: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

17

Zat-zat diatas digunakan untuk pembuatan plastik

Pada deret C5 – C15 berupa cairan, misalnya :

Amilena (C5H10)

Pada deret C lebih besar dari 15 atom, maka bentuknya berupa padatan.

Poliolefin

Hidrokarbon ini mempunyai ikatan rangkap dua sebanyak dua atau lebih, contoh yang

penting adalah :

Butadiena

Suatu zat yang berupa gas yang mudah diembunkan menjadi cairan, mudah terbakar.

Dipergunakan untuk bahan pembuatan karet buatan

Isoprena

Cairan ini tidak berwarna dan mudah menguap. Dipergunakan untuk bahan

pembuatan karet alam buatan

Alkuna

Rumus umumnya Cn H2n – 2

Hidrokarbon tidak jenuh ini mempunyai ikatan rangkap tiga. Contoh yang terpenting

adalah Asetilena (Acetylene). Disebut juga gas karbit yaitu yang terbentuk bila

kalsium karbida direaksikan dengan air. Suatu gas yang mudah terbakar, agak wangi

baunya (bila murni), racun bila dihirup.

Dipergunakan untuk mengelas, untuk membuat damar buatan seperti vinil-chlorida

dan vinil asetat.

b. Senyawa siklis

1. Siklana dan Siklena (Cyclane dan Cyclene)

Siklana adalah hidrokarbon dengan rumus CnH2n, tetapi mempunyai suatu

struktur siklik. Biarpun ada persesuaian sifat kimianya dengan senyawa

alifatik maka diberi nama alisiklik.

Siklana adalah suatu senyawaan jenuh, apabila tidak jenuh maka disebut

siklena dengan rumus CnH2n – x (dimana x dapat 2, 4, 6 dan seterusnya).

Page 18: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

18

2. Sikloterpena (Cycloterpene)

Terpena merupakan bagian terpenting dari minyak atsiri (minyak eteris), ini

adalah zat yang mudah menguap dan terdapat dalam bunga-bunga, daun dan

akar berbagai tumbuh-tumbuhan dan dalam kayu.

Contoh :

Pinena dan Limonena.

3. Senyawa aromatik :

Nama senyawa ini timbul karena zat pertama golongan ini terdapat dalam

bagian tumbuh-tumbuhan yang harum bau aromanya. Sekarang nama senyawa

aromatik menjadi nama umum untuk golongan besar senyawa yang dapat

dipandang sebagai turunan benzena. Contohnya :

a). Benzena

Suatu cairan encer yang tidak berwarna, mudah terbakar, beraroma.

Dipergunakan sebagai pelarut karet mentah, lemak dan zat organik

lainnya.

b) Toluena

Suatu cairan tidak berwarna, mudah menguap dapat terbakar. Berbau

seperti benzena. Diperoleh dari distilasi ter batubara dan petroleum.

Dipergunakan sebagai pelarut, untuk bahan bakar, untuk membuat peledak

(TNT).

2.1.1.4. Hidrokarbon yang di halogenasi

Senyawa ini terjadi bila satu atau lebih atom hidrogen diganti dengan atom

halogen (fluor, chlor, brom, yodium).

Contohnya :

1. Chlorometana (metil – chlorida)

Gas tidak berwarna, mudah dicairkan dalam silinder baja. Dipergunakan sebagai

obat anaestik.

2 Chloroform

Suatu cairan jernih, tidak berwarna tidak dapat terbakar. Uapnya bersifat pembius.

Dipergunakan untuk obat pembius, sebagai pelarut.

Page 19: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

19

3 Yodoform

Serbuk kuning atau kristal kuning dengan dengan bau khas. Dipergunakan dalam

obat-obatan sebagai obat antiseptik.

4 Karbon tetrachlorida

Biasanya disebut dengan nama tetra. Cairan dengan bau yang khas, tidak dapat

terbakar, tetapi uapnya racun bila dihirup. Dipergunakan sebagai pembasmi

serangga, pemadam api, pelarut-pelarut belerang, minyak, lemak, pernis, damar

dan sebagainya.

5 Vinil chlorida

Suatu gas yang mudah dicairkan, berbau seperti chloroform, bahan untuk pembuat

plastik (PVC).

6 Chloro - benzena

Suatu cairan yang mudah terbakar, mudah menuap, berbau sedikit aroma.

Dipergunakan untuk pelarut pernis, damar, bitumen dan sintesa organik.

2.1.1.5. Alkohol :

Alkohol adalah nama bagi suatu golongan senyawa organik yang

mempunyai gugusan hidroksil ( - OH) terikat pada atom karbon

(yang bukan menjadi suatu lingkar seperti dalam benzena).

Apabila direaksikan dengan asam akan memberikan senyawaan

yang disebut ester.

Contoh alkohol :

1. Metanol (metil-alkohol)

Cairan encer yang mudah menguap dan dapat terbakar, sangat

beracun. Dibuat dengan cara distilasi kering dari kayu atau secara

sintesis dalam pabrik kimia dari oksida-oksida karbon dan hidrogen.

Dipergunakan sebagai pelarut, di dalam industri zat warna, untuk pembuatan

formaldehida, denaturant.

2 Etanol (etil-alkohol)

Sering disebut alkohol, adalah cairan encer, tidak berwarna, wangi, dapat

dicampur dengan air dan dapat terbakar. Dibuat dengan meragikan karbohidrat

(gula, pati) dan juga secara sintetis. Dipergunakan sebagai pelarut, bahan bakar,

bahan untuk bermacam – macam senyawaan organik.

Page 20: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

20

3 Etanadiol (glycol)

Cairan tidak berwarna, kental, rasanya manis. Dipergunakan sebagai pelarut

pernis, sebagai bahan anti freeze dan dalam pabrik nitroglikol (explosive).

4 Propanatriol (gliserol)

Senyawa berupa cairan kental yang manis rasanya, tidak berwarna atau kekuning-

kuningan, tidak berbau, disebut juga gliserin.

Di alam zat ini terdapat dalam lemak sebagai ester dari asam lemak berderajat

tinggi. Pembuatan zat ini secara teknik ialah penyabunan lemak.

Dipergunakan untuk pembuatan damar buatan, dalam bahan makanan (karena

rasanya manis agak bersifat pengawet), pembuatan cellophane, plasticizer (peliat)

dan lain-lainnya.

2.1.1.6. Fenol

Fenol adalah senyawa yang berasal dari hidrokarbon aromatik jika satu atau

lebih atom hidrogen diganti dengan gugusan-gugusan hidroksil. Apabila satu

atom hidrogen yang diganti, diperoleh fenol martabat satu (monofenol), bila dua

atom hidrogen diganti, diperoleh fenol martabat dua (difenol), bila beberapa

atom hidrogen diganti, diperoleh martabat tinggi (polifenol).

Contoh :

� Fenol (C6H5OH)

Berupa hablur putih yang bila menarik air menjadi cairan merah. Dapat larut

dalam air dan sangat merusakkan kulit manusia, bersifat penghapus kuman

(desinfektan).. Diperoleh dari distilasi bertingkat batubara atau secara sintetis.

Dipergunakan untuk membuat damar buatan, plastik dan zat warna.

2.1.1.7. Ether :

Ether adalah nama golongan bagi senyawaan organik yang mempunyai satu

atom oksigen di antara dua atom karbon. Rumus umumnya : R – O – R’. R dan

R’ adalah hidrokarbon radikal (alkyl atau aryl).

Contoh:

1. Dietil eter

Cairan encer tidak berwarna yang sangat mudah menguap dan mudah terbakar.

Nama sehari-hari disebut eter. Dipergunakan untuk obat bius.

Page 21: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

21

2 Sineol (eucalyptol)

Sineol merupakan bagian dari minyak kayu putih (minyak eucalyptus). Cairan

tidak berwarna dengan bau seperti kamper.

3 Anisol

Cairan tidak berwarna dengan bau enak. Dipergunakan untuk sintesa organik

(pembuatan wangi-wangian), sebagai pelarut.

4 Difenil eter

Kristal tidak berwarna berbentuk jarum dengan bau seperti geranium.

Dipergunakan untuk wangi-wangian.

5 Anetol

Terkandung dalam minyak adas (aniseed oil).

2.1.1.8. Ether - fenol

1. Eugenol

Zat wangi-wangian dari cengkeh. Dipergunakan untuk pembuatan vanillin

2 Iso-eugenol

Dibuat secara sintetis dari eugenol, terdapat dalam minyak pala.

2.1.1.9. Aldehida :

Senyawaan ini dibentuk dari oksidasi alkohol primer, sehingga mempunyai

gugusan : = O

- C Aldehida biasanya cairan, mudah dioksidasi menjadi asam

- H

Contohnya :

1 Metanal (formaldehida)

Berupa gas yang sangit baunya, dapat larut dalam air, larutannya dalam air yang

mengandung 40% formaldehida disebut formalin atau formol. Dibuat dari oksidasi

metanol, dipergunakan dalam sintesa organik (zat warna, obat-obatan, bahan

penyamak buatan, plastik), sebagai antiseptik, penghilang bau (deodorant).

2 Etanal (acetaldehida)

Cairan tidak berwarna yang agak segar baunya, mudah menguap, mudah terbakar.

Dibuat dengan oksida etanol atau acetilena, dipergunakan dalam sintesa organik

Page 22: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

22

(untuk membuat plastik dan damar buatan, pernis) dalam kedokteran utnuk

antiseptik.

3 Butanal (butiraldehida)

Cairan tidak berwarna, dapat bercampur dengan air, alkohol dan eter. Digunakan

untuk pembuatan damar buatan, wangi-wangian dan bahan pencepat vulkanisasi

karet.

2.1.1.10. Keton :

Keton adalah senyawa yang mengandung gugusan karbonil (=CO) yang terikat

dengan dua atom karbon. Rumus umumnya R – CO – R’ dimana R dan R’ dapat

alkyl atau aryl.

Contohnya :

1. Aceton (propanon)

Suatu cairan tidak berwarna dapat bercampur dengan air, berbau karakteristik,

mudah terbakar. Diperoleh dari distilasi kering kayu dan secara sintesa.

Dipergunakan untuk sintesa organik, sebagai pelarut dan sebagainya.

2. Metil etil keton (butanon – MEK)

Cairan tidak berwarna, berbau seperti aceton, mudah terbakar, dipergunakan

sebagai sintesa sintesa organik, sebagai pelarut dan sebagainya.

3. Metil iso-butil keton (MIBK)

Cairan tidak berwarna, berbau enak, dipergunakan untuk pelarut cellulose nitrat,

damar-damar dan sebagainya.

4. Kamfer (Camphor)

Terdapat kamfer alam dan sintetik. Kamfer alam didapat dari pohon Laurus

Camphora, sedangkan kamfer sintetik dibuat dari minyak terpenten (pinena).

Keduanya kristal tidak berwarna, jernih, lunak dan mempunyai bau yang khas.

Dipergunakan dalam kedokteran sebagai obat antiseptik, untuk membuat

celluloid.

5. Jasmone

Diperoleh dari bunga jasmin, suatu keton dari minyak jasmin. Cairan seperti

minyak yang berwarna kuning pucat, berbau seperti minyak jasmin. Dipergunakan

untuk wangi-wangian.

Page 23: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

23

6. Acetophenon

Cairan seperti minyak dengan warna kuning dan bau agak harum, dipergunakan

untuk wangi-wangian dan sintesa organik.

2.1.1.11. Asam Karboksilat :

Adalah senyawaan yang mengandung gugusan karboksil ( - COOH), disebut asam

karboksilat. Asam karboksilat dapat mengandung satu atau lebih gugusan

karboksil (asam berbasa satu atau asam berbasa banyak). Ester dari asam

karboksilat diperoleh apabila atom hidrogen dari gugusan karboksil diganti

dengan alkyl atau aryl. Rumus umumnya RCOOR.

Contoh :

Formic acid (asam formiat, asam semut) :

Senyawaan ini terdapat dalam tubuh semut merah (formica rufa) sehingga

dinamakan asam semut. Asam formiat atau acidum formiccum. Senyawaan ini

dibuat secara sintetik. Bentuknya berupa cairan tidak berwarna mempunyai bau

merangsang dan dapat merusak kulit. Dipergunakan sebagai penggumpal lateks,

dalam penyamakan kulit, dalam kedokteran sebagai antiseptik dan sintesa organik.

Garam-garamnya yang utama adalah : Sodium Formiat, Calsium Formiat, dan

Aluminium Formiat.

Ester-esternya yang utama adalah : Methyl Formiat dan Ethyl Formiat.

Acetic Acid (asam asetat)

Acetic acid yang murni adalah suatu cairan yang berbau sangat

asam dan membeku pada suhu 160C, karena hablurnya agak

menyerupai es, sehingga asam asetat pekat disebut cuka es (asam

asetat glasial). Larutannya yang encer adalah cuka yang dipakai

untuk memamasak. Asam asetat dibuat dengan peragian alkohol

atau pada destilasi untuk memasak. Asam asetat dibuat dengan

peragian alkohol atau pada destilasi kering dari kayu dan secara

sintetik. Dipergunakan sebagai penggumpal lateks, dalam obat-

obatan, penyamakan kulit, dan sintesa organik.

Page 24: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

24

Garam-garamnya yang utama adalah : Sodium acetate, Calcium Acetate, Timbal

Acetate.

Ester-esternya yang utama adalah : Methyl Acetate, Ethyl Acetate, Vinyl

Acetate (untuk pembuatan polyvinyl acetate).

Bernzoid Acid (asam benzoat):

Asam benzoat adalah kristal putih yang berbentuk sisik atau jarum halus, hampir

tidak larut dalam air. Asam ini mula-mula diperoleh dari kemenyan tetapi

sekarang dibuat secara sintetik. Asam benzoat dan garamnya dipergunakan

sebagai bahan makanan.

Oxalic Acid (asam oksalat):

Adalah kristal putih yang beracun, tidak berbau. Dipergunakan sebagai pemutih

untuk tekstil atau kulit, sebagai mordant dalam pencelupan tekstil.

Asam hidroksi :

Senyawaan yang mempunyai selain gugusan karboksil juga mempunyai

gugusan hidroksil. Jadi ada gugusan asam dan alkohol.

Contohnya:

Asam Laktat (Lactic Acid) :

Disebut juga asam susu. Suatu cairan kental yang berwarna kekuning-kuningan.

Terjadi sebagai akibat dari pengaruh bakteri-bakteri tertentu pada beberapa

macam gula seperti glukosa, saccharosa, maltosa dan laktosa. Dipergunakan

dalam penyamakan kulit untuk melemaskan kulit, dalam industri tekstil, pada

pembuatan sirup.

Tartaric acid (asam tartat) :

Disebut juga asam batu anggar. Berupa kristal tembus cahaya, tidak berwarna.

Dipergunakan dalam industri makanan, untuk pengobatan dan dalam industri

tekstil.

Page 25: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

25

Citric Acid (asam sitrat) :

Disebut juga asam limau. Asam ini terdapat dalam air jeruk sitrun, juga diperoleh

secara peragian dari glucose atau sucrose oleh bakteri cytromyceae. Berupa kristal

tidak berwarna atau serbuk putih, rasanya asam, dipergunakan pada pembuatan

sirup, pencetakan kain dan dalam kedokteran.

2.1.1.12. Ester anorganik

Persenyawaan ini biasanya diperoleh dari reaksi antara alkohol atau phenol dg asam

organik.

Contoh:

Glycerophospor acid

Garamnya adalah Calcium Glycerophosphate, Iron Glycer pophosphate, Sodium

Glycerophosphate, yang dipergunakan dalam obat-obatan sebagai tonic.

2.1.1.13. Senyawa mengandung Gugus Nitrogen :

Senyawaan nitrogen dikenal oleh gugusan yang spesifik dalam susunan kimia

seperti Amine, Amide, Imide dan sebagainya.

Contoh :

Aniline (phenyl amine) :

Cairan jernih yang tidak berwarna yang lambat laun menjadi kuning akhirnya merah

coklat, baunya menyerupai jengkol. Dipergunakan untuk membuat cat celup,

senyawaan organik lainnya.

Glutamic acid (asam glutamat):

Hasil pemecahan dari protein, diperoleh dari gluten. Dipergunakan dalam

pembuatan obat dan industri makanan. Mono Sodium Glutamat (MSG) adalah zat

penyedap makanan.

Urea (carbamide)

Zat ini terdapat dalam air, sejumlah kira-kira 2%. Zat ini terbentuk dalam tubuh

sebagai hasil pemecahan protein, dapat dibuat secara sintetik. Dipergunakan untuk

pupuk, bahan pembuat plastik dan sebagainya.

Page 26: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

26

Para ethoxy Phenyl Urea (dulcin) :

Sebagai pengganti gula dengan kemanisan lebih dari 200 kali gula tebu.

Saccharin (ortho benzosulphimide, benzoyls Sulfinicimide)

Serbuk kristal halus berwarna putih. Mempunyai rasa sangat manis kira-kira 500

kali gula tebu. Dipergunakan sebagai pengganti gula.

2.1.1.1. Persenyawaan Organo Anorganik dan Heterosiklik

Persenyawaan organo anorganik adalah persenyawaan organik mengandung atom

logam dan bukan logam.

Contoh :

Tetra ethyl lead (LED) :

Dalam keadaan murni berbentuk cairan, tidak berbau, mudah menguap, sedangkan

hasil pabrik berwarna kuning, beracun, merupakan bahan anti knock yang sangat

berguna untuk bahan bakar mesin.

Persenyawaan heterosiklik adalah senyawaan organik yang tersusun dari satu atau

lebih rantai tertutup (lingkar) dimana selain atom karbon, rantai atom tertutup juga

terdiri atas atom unsur lain hetero seperti oksigen, nitrogen atau sulfur.

Contoh :

1. Benzofuran (Coumaron)

Terdapat dalam ter batubara, dipergunakan untuk pembuatan plastik (damar

coumarin)

2. Piridina

Terdapat dalam ter batubara, dalam minyak tulang. Zat cair tidak berwarna,

baunya tidak enak, dipergunakan untuk sintesa organik, dalam industri karet,

sebagai denaturant untuk alkohol, dalam kedokteran.

3. Mercatobenzole

Serbuk kuning yang dipergunakan sebagai bahan pencepat pada pengerjaan

karet.

Page 27: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

27

2.1.1.15. Sulphonamida

Senyawaan ini dengan turunannya dipergunakan dalam kedokteran sebagai

pembunuh bakteri (bactericide).

Contohnya :

i. Sulphanilamide

ii. Sulphadiazine

iii. Sulphathiazole

2.1.1.16. Vitamin dan hormon, Enzim

Vitamin diartikan senyawaan organik yang tidak dapat disusun oleh jasad kita,

tetapi diambil bersama-sama dengan makanan dalam jumlah yang demikian

kecilnya sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai pemberi tenaga atau sebagai

bahan penyusun sel. Vitamin perlu bagi pemeliharaan jasad kita untuk dapat bekerja

secara normal. Vitamin dapat dianggap sebagai katalisator organik yang mengatur

proses pertukaran zat (metabolisme). Susunan kimianya merupakan senyawaan

kimia yang kompleks.

Contohnya :

1. Vitamin A

Disebut juga akseroftol, terdapat dalam hati beberapa jenis ikan, minyak hati

ikan, dalam kuning telur dan mentega, tetapi tidak terdapat dalam lemak

tumbuh-tumbuhan. Zat ini menggiatkan pertumbuhan badan dan melindungi

tubuh terhadap aseroftalmi (menjadi keringnya selaput putih mata).

2. Vitamin B1

Disebut juga thiamine/aneurine, melindungi tubuh terhadap beri-beri. Zat ini

penting dalam metabolisme karbohidrat. Terdapat dalam dedak, ragi, gandum,

dan dalam hati. Berupa serbuk kristal putih dan tidak stabil terhadap panas.

3. Vitamin B2

Disebut juga ribloflavine/laktoflavine, melindungi tubuh terhadap pellagra dan

menggiatkan tumbuhnya badan. Terdapat dalam serum susu, dalam putih telur,

ragi, dalam hati, kecambah gandum dan sayuran daun. Berupa kristal berwarna

jingga-kuning dan stabil terhadap panas.

4. Vitamin B3

Page 28: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

28

Disebut juga asam pantotenat, menggiatkan pertumbuhan badan. Terdapat

dalam hati, ginjal, ragi, susu. Berupa cairan seperti minyak berwarna kuning.

Terdapat juga garamnya yaitu Calcium-pantotenat berupa serbuk putih.

5. Vitamin B6

Disebut juga pyridoxine/adermin, melindungi tubuh manusia terhadap dermatitis

(melindungi kulit) dan mempercepat tumbuhnya tubuh. Terdapat dalam ragi,

gula tebu, dalam hati, daging dan lemak ikan.

6 Vitamin B9

Disebut juga folic acid/pteroglutamic acid, sangat penting untuk

p

perkembangan sel darah dan untuk mencegah kekurangan darah (anaemia) Terdapat

dalam bayam, sayuran hijau, ragi, dalam hati

7. Vitamin B12

Disebut juga Cobalamin/Cynanocobalamin. Zat ini lebih

baik daripada Vitamin B9 untuk mencegah kekurangan darah,

terdapat dalam hati dalam jumlah yang sangat kecil, dalam susu

dan telur. Berupa kristal berwarna merah.

Page 29: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

29

8. Vitamin C

Adalah vitamin anti seriawan usus/scorbutus dan meninggikan ketahanan

terhadap infeksi. Disebut juga ascorbic acid. Terdapat dalam sayuran daun-

daunan yang masih segar, dalam sitrun dan buah-buahan citrus lainnya. Yang

masih murni dapat diekstrak dari lemon juice, berupa kristal berwarna putih.

9. Vitamin D

Adalah vitamin anti rachitis, terdapat dalam bagian minyak hati ikan. Sebelum

vitamin D dapat diperoleh dalam keadaan murni maka suatu zat lain yang

bekerja kuat sebagai zat anti-rachitis (ergosterol) disinari dengan cahaya

ultraviolet. Zat yang diperoleh ialah vitamin D2 (kalsiferol). Ergosterol ini dapat

dipandang sebagai provitamin D.

Vit D2 (kalsiferol) berupa serbuk kristal putih yang berubah menjadi kuning bila

kena udara.

Terdapat dalam cocoa beans dan dalam hati ikan. Vit D3 (choleacalciferol)

berupa serbuk kristal putih. Terdapat dalam minyak hati ikan. Vitamin ini

mempunyai sifat anti rachitis yang kuat.

10. Vitamin E

Disebut juga alpha-tocoferol adalah vitamin anti kemandulan. Terdapat dalam

kecambah gandum, jagung dan benih kapas dan dalam minyak yang diperas

daripadanya, dalam beberapa macam sayuran daun, berupa cairan seperti

minyak yang tidak berwarna.

11. Vitamin H

Disebut juga biotin, penting untuk pertumbuhan mikro-organisme, terdapat

dalam kuning telur, dalam ginjal dan hati, susu, ragi.

12. Vitamin K

Disebut juga alpha-fillochinon adalah zat yang bekerja sebagai penolak

perdarahan (anti-haemorhage). Terdapat dalam sayuran daun misalnya bayam,

tomat, vegetable oil, berupa cairan seperti minyak yang berwarna kuning muda.

13 Asam nicotinat dan nicotinamide

Zat ini merupakan vitamin antri pellagra, vitamin ini penting artinya dalam

biokimia.

Page 30: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

30

2.1.1.17. Hormon :

Hormon adalah senyawa-senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar buntu dan

kemudian langsung ke dalam pembuluh darah. Hormon ini kemudian diangkut ke

bagian badan lain dan mempunyai pengaruh faal yaitu mengatur dan menggiatkan

fungsi-fungsi yang tertentu dalam badan.

Contohnya :

� Thyroxine

� Corticosterone

� Cortisone

� Prednisone

� Prednisolone

� Adrenaline

� Insulin

� Oestrone

� Testosterone

2.1.1.18. Enzim:

Enzim adalah senyawa-senyawa organik yang dihasilkan oleh sel-sel yang hidup,

baik hewan atau tumbuh-tumbuhan, mempunyai sifat mengatur dan menyebabkan

reaksi kimia (katalisis). Enzim sangat penting untuk segala proses hidup.

Enzim dibagi menjadi dua:

a. berdasarkan susunan kimianya

b. berdasarkan kerja yang dilakukan

Contohnya :

� Enzim pankreas

Enzim-enzim terpenting yang dihasilkan oleh kelenjar ludah perut (pankreas)

adalah :

� Trypsin

� Amylase

� Lipase

Enzim-enzim ini dipergunakan dalam kedokteran dan obat-obatan untuk obat

pencernaan yang terganggu.

� Pepsin

Page 31: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

31

� Papain

� Thrombokinase

� Protese dan lain-lain

2.1.1.19. Alkaloida

Alakaloida adalah nama bagi senyawaan basa organik yang kompleks dan

mengandung nitrogen dan terdapat dalam tumbuh-tumbuhan. Alkaloida ini dalam

tanaman hampir selalu terdapat dalam bentuk garam-garam yang dapat dimurnkan.

Banyak alkaloida sangat beracun, beberapa jenis menunjukkan daya pharmakologis,

jadi sangat berguna bagi ilmu kedokteran.

Contohnya :

1. morphine :

Terdapat dalam candu (opium), berupa kristal putih, rasanya pahit dan bekerja

membiuskan susunan syaraf sentral. Morphine menyebabkan orang tidur dan

dalam kedokteran dipergunakan untuk penahan sakit.

2. Codeine

Terdapat dalam candu bersama-sama morphine, berupa kristal, rasanya pahit,

khasiat pengobatan seperti morphine.

3. Papaverine

Terdapat dalam candu, berupa kristal, kerjanya menyerupai morphine dan

codeine.

4. Quinine

Terdapat dalam kulit batang pohon yang termasuk dalam jenis Cinchona dari suku

Rubiaceae. Terdapat beberapa macam yang terpenting adalah Quinine dan

Cinchonine. Berupa kristal putih, dipergunakan sebagai obat pelerai demam

berdasarkan dayanya yang istimewa terhadap malaria.

5. Caffeine

Caffeine atau teine terdapat dalam bijih-bijih kopi, teh dan cola, dipergunakan

dalam kedokteran. Caffeine menggiatkan pekerjaan susunan saraf sentral.

� Cocaine

� Ephedrine

� Nicotine dan lain-lain

Page 32: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

32

2.1.1.20. Antibiotika :

Antibiotika diperoleh dari pemisahan beberapa micro-organisme. Dikenal sebagai

antibiotika karena dayanya terhadap sejumlah bakteri gram-positip dan gram-negatip,

jadi menghalangi tumbuhnya bakteri.

Contohnya:

� Penicillin

� Streptomycin

� Chloramphenicol

� Erythormycin

� Tetracycline.

2.2. Latihan :

1. B – S Halogen adalah nama golongan untuk beberapa unsur bukan logam

yaitu sulphur, hidrogen dan oksigen.

2 B – S Intan pada hakikatnya adalah karbon dalam bentuk amorph.

3 B – S Carbon black adalah karbon halus yang diperoleh dari hasil

pembakaran tidak sempurna bahan organiknaftalen, yang

dipergunakan untuk pembuatan ban mobil

4 B – S Silikon diperoleh dari pemanasan pasir silika dengan kokas dalam

tanur listrik, dipergunakan untuk perbaikan bentuk wajah dalam

operasi plastik.

5. B – S Air raksa sebenarnya adalah logam dalam bentuk cair pada suhu

biasa, dipergunakan antara lain untuk anti lumut pada cat

6. B – S Senyawa aromatik disebut demikian karena zat pertama golongan

ini terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang aromanya harum

7 B – S Bila ter batubara dan petroleum didistilasi, maka diperoleh cairan

tidak berwarna, mudah menguap dan terbakar. Cairan ini disebut

naftalen.

8 B – S Alkohol bila direaksikan dengan asam akan memberikan

senyawaan yang disebut dengan ether.

9 B – S Bila cengkeh disuling, akan diperoleh zat wangi – wangian yang

Page 33: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

33

disebut dengan eugenol

10 B – S Asam laktat disebut juga asam susu, diperoleh dari gula glukosa.

Sakarosa dan sejenisnya karena pengaruh bakteri tertentu,

dipergunakan untuk pengobatan dan industri makanan.

2.3 Rangkuman

Nama kimia organic merupakan bagian yang sekarang disebut kimia senyawa karbon.

Yang mula-mula diartikan kimia organic adalah kimia yang berasal dari dunia tumbuh

– tumbuhan dan dunia hewan. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya

mengandung atom karbon (C) dan hidrolarbon (H) dapat dibagi menjadi 2 : senyawa

alifatik dan senyawa lingkar. Senyawa alifatik terdiri atas : hidrokarbon jenuh dan

hidrokarbon tidak jenuh. Senyawa lingkar terdiri atas : siklana dan siklena,

siklotempena, senyawa aromatic. Hidrokarbon yang dihalogenasi misalnya

chlorometana. Chloroform, yodoform dan seterusnya. Alkohol misalnya : etanol,

methanol, etanadiol, propanatriol dan seterusnya. Fenol, merupakan senyawa dari

hidrokarbon aromatic jika satu atau lebih atom hydrogen diganti dengan gugusan

hidroksil.

Kimia organik lainnya adalah : Kresol, Baftol, Ether, ether fenol, aldehida, keton,

asam karboksilat, asam hidroksi, asam hidroksi benzoate, senyawaan yang

mengandung gugusan nitrogen, senyawaan heterosiklik, sulphonamida, vitamin,

hormone, enzim, alkaloida, serta antibiotika.

Kimia anorganik adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari sifat-sifat dari

senyawaan yang bukan diturunkan dari zat karbon.

Unsur kimia dikelompokkan dalam bukan logam dan logam.

Bukan logam terdiri atas : halogen, belerang, karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen,

phosphor dan silicon.

Unsur logam terdiri atas : Logam alkali, logam alkali tanah, logam tanah jarang, lair

raksa, logam tidak mulia (besi, tembaga, nikel dst), logam mulia (perak, emas,

platina), Asam anorganik (missal : asam khlorida, sulfur dioksida, asam sulfat dst),

basa anorganik (missal amoniak, sodium hidroksida, magnesium oksida dst), serta

garam anorganik (sodium fluoride, sodium fluorosilikat dst)

Page 34: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

34

3. KEGIATAN BELAJAR - 2

PRODUK INDUSTRI KIMIA

3.1 Uraian Contoh dan non contoh.

3.1.1. Pupuk :

Pupuk adalah suatu zat yang apabila ditambahkan ke dalam tanah akan menyuburkan

tanah tersebut.

Pupuk biasanya mengandung unsur-unsur nitrogen, phospor dan kalium atau salah satu

dari unsur tersebut.

Pupuk dibagi mejadi dua :

a. Pupuk organik

b. Pupuk anorganik

Pupuk Organik :

Adalah pupuk yang berasal dari jasad hidup, baik hewan

ataupun tumbuhan, misalnya pupuk kandang, pupuk hijau,

kompos, bungkil dan sebagainya. Berbeda dengan pupuk

anorganik, umumnya pupuk anorganik tidak segera

memberikan zat-zat makanan yang dikandung di dalamnya kepada tanaman.

Pupuk anorganik :

Adalah pupuk yang dibuat di pabrik, umumnya pupuk buatan. Pupuk ini hanya

mengandung satu, dua atau paling banyak tiga unsur zat-zat makanan tumbuhan.

Maksud pemakaiannya adalah untuk menambah zat makanan tumbuhan yang kurang di

dalam tanah . Karena biasanya zat yang kurang itu ialah nitrogen, phospor dan atau

kalium maka pupuk anorganik umumnya pupuk buatan yang dapat segera memberikan

makanan kepada tanaman, akan tetapi tidak memperbaiki bangun tanah.

Contoh pupuk :

Pupuk alam :

1 Guano, adalah pupuk yang berasal dari tahi burung.

Yang terkenal guano Peru

Page 35: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

35

Guano, suatu pupuk organik, mengandung nitrogen, phospor dan kalium. Biasanya

berupa serbuk yang berwarna kekuning-kuningan dengan bau amoniak yang kuat.

2 Pupuk hijau adalah tumbuhan yang dapat menyuburkan tanah karena mempunyai

umbi-umbi nitrogen pada akarnya.

3. Kompos adalah pupuk berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah dihancurkan

karena pengaruh jasad renik.

4. Bungkil dapat dipakai sebagai pupuk organik karena bungkil mengandung kadar

nitrogen, phospor dan kalium.

Pembuatan pupuk kompos metode Wasik alias Amaq Saebah1 adalah sebagai berikut:

Formula pembuatan pupuk kompos adalah : satu ton kotoran sapi dicampur dengan

kapur 20 (dua puluh) kilogram, serbuk gergaji 50 kilogram, serta abu sekam 100 kilo

gram. Untuk mempercepat pelapukan dipergunakan bahan campuran tertentu yang

disebut dengan “stardek”

Pupuk mineral/Kimia yang Mengandung Nitrogen

1. Sodium Nitrat. Di buat di pabrik kimia, dahulu terutama dihasilkan di Chili sebagai

hasil alam maka dikenal juga nama Sendawa chili (Chili salpeter).

2. Amonium nitrat.

Dikeal sebagai Norway Salpeter.

3. Ammonium Sulfat

Suatu pupuk buatan yang memberikan nitrogen dalam tanah. Sering disebut ZA

(Zwavelzure Amoniak)

4. Urea

Dibuat dalam pabrik kimia.

Pupuk Mineral/Kimia yang mengandung Phosphat.

1. Terak baja (basic slag)

Dikenal juga sebagai Thomas slag, Thomas phosphate

Didapatkan dari hasil samping pabrik baja dari pembakaran besi phospate.

2. Superphospate (single, double atau triple)

Suatu pupuk phospate yang dibuat dai posphate alam dan asam sulphate. Phospate

alam ini terdiri atas Calcium phosphate yang tidak larut dalam air. oleh asam

1 Pengembang Pupuk Kompos Yang Buta Huruf, Kompas 30 April 2005. Kasus dusun Pidendang, Desa Sepakok, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Page 36: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

36

sulphate diubah menjadi calcium phospate primer yang larut dalam air tercampur

dengan calcium sulphate. Karena larut dalam air maka lebih cepat diserap oleh

tanaman.

Double – Superphosphate disebut juga DS

Triple - Superphosphate disebut juga TSP.

Pupuk Mineral / Kimia Yang mengandung Kalium:

1. Garam-garam kalium alam yang masih kasar, misalnya :

� Carnalite

� Kainite

� Sylvinite

2. Garam kalium yang masih kasar, yang diperoleh dari pengolahan residu pabrik gula

bit

� Kalium chlorida

� Kalium sulphate

3.1.2. Bahan Penyamak

Ekstrak bahan samak dari bahan nabati.

1. Sari-sari penyamakan kulit biasanya diperoleh dari ekstraksi dari tumbuh-tumbuhan

misalnya kayu, daun, buah dan sebagainya.

Sari-sari penyamak yang penting berasal dari pohon oak, chesnut, quebracho, pohon

cemara, wattle (mimosa), sumach, microbolan, valonia, gambir, bakau, divi-divi dan

sebagainya.

2. Asam tanat dan garamnya, eter, ester dan turunannya

Asam tanat (tanin) adalah unsur aktif utama dari bahan penyamak nabati.

Produk tersebut diperoleh melalui ekstrasi dengan eter atau alkohol dari bahan

nabati mentah (kulit kayu dan sebagainya). Asam tanat yang paling banyak

digunakan adalah asam tanat gall-nut (asam gallotanik). Asam tanat lai meliputi

asam tanat kulit kayu pohon oak (asam quecitanik), asam tanat kayu chesnut

(asam kastaneotanik) asam quebracho, asam mimosa dan lain-lain.

Semua asam tersebut biasanya berbentuk bubuk bubuk tak berbentuk yang berwarna

putih atau kekuningan yang berubah menjadi coklat bila terkena udara. Kadang-

kadang dalam bentuk sisik atau kristal-kristal jarum. Terutama dipergunakan

Page 37: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

37

sebagai mordant dalam bahan celup, dalam pembuatan tinta, untuk membeningkan

anggur, bir, dalam farmasi dan fotografi.

Zat samak organik/anorganik :

Zat penyamak organik sintetis (dikenal sebagai syntan) :

Produk ini adalah produk yang walaupun dalam keadaannya dapat digunakan sendiri

untuk menyamak kulit, kebanyakan dicampur atau digunakan dengan bahan penyamak

alami untuk membantu pnyerapannya kedalam kulit. Produk tersebut meliputi :

a. Syntan aromatis, seperti produk kondensasi dari formaldehida dengan asam

fenol- asam kresol- atau asam naftalenesuton, hidrokarbon aromatik yang

mempunyai berat molekul yang tinggi, polisufonamida dan asam sulfon

polihidroksi-poliarilsulfon.

b. Alkilsulfonilklorida (kadang –kadang dikenal sebagai “zat penyamak sintetis

atas dasar minyak)

c. Produk penyamak mengandung damar yang seluruhnya atau seluruhnya dapat

larut dalam air. Produk ini meliputi produk kondensasi tertentu dari

formaldehida dengan disiandiamida, dengan urea atau dengan melamin.

Zat penyamak anorganik (atau “penyamak mineral”), misalnya yang diperoleh dari

garam-garam kromium, aluminium, besi atau zirconium:

3.1.3. Bahan Pewarna

3.1.3.1. Bahan Pewarna berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan

1. Berasal dari tumbuh-tumbuhan

Bahan ini diperoleh dari ekstraksi tumbuh-tumbuhan misalnya kayu, kulit kayu,

akar dan sebagainya. Bahan pewarna yang berasal dari tumbuh-tumbuhan

misalnya : daun jati, buah mangga, buah alpukat, bawang merah, secang dan

kunyit atau kulit pohon salam, daun jambu biji dan sebagainya.. Bahan – bahan

tersebut diperoleh dengan jalan merebus dengan air. dengan volume sedikit,

sehingga seluruh warna yang terkandung di dalamnya keluar. Hasil ekstrak

kemudian disaring untuk menghilangkan sisa bahan.

Page 38: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

38

2. Berasal dari hewan.

Bahan ini diperoleh dari ekstraksi serangga-serangga, dari kantong tinta sejenis

ikan cumi-cumi.

3.1.3.2. Bahan pewarna sintesis:

Bahan celup organik sintetik :

Bahan celup biasanya suatu senyawaan organik atau campuran-campurannya yang

dapat dipergunakan untuk memberi warna pada kain, kertas, plastik atau kulit dan

sebagainya. Umumnya diperoleh secara sintesis dari ter batubara. Bahan – bahan

celup organik yang penting adalah : vat, direct, acid, basic, sulphur, disperse dyes.

Suatu produk organik sintetis yang karena pengaruh sinar dapat memberikan

fluoresensi, merupakan bahan warna juga.

Contohnya ialah rhodamine B.

Suatu produk lain yang dikenal dengan pemutih optik (optical brightener, colourless

dye, fluorescent brightener) adalah produk organik sintetik yang menyerap sianr

ultra-violet dan mengeluarkan sianr biru.

Contohnya : Blancophor.

Indigo (nila) juga merupakan bahan celup.

3.1.3.3. Lak dan toner

Lak warna adalah preparat tidak dapat larut dalam air yang diperoleh dengan

menambatkan (fiksasi) bahan warna alam (hewani atau nabati) atau bahan pewarna

organik sintetik (larut dalam air atau tidak), pada suatu alas, biasanya mineral

(barium sulfat, kalsium sulfat, aluminium oksida, tanah liat Cina, talk, silika, fosil

tanah / tanah-tanah infusoria, kalsium karbonat dan lain-lain).

Fiksasi bahan pewarna biasanya diperoleh dengan :

a. mengendapkan bahan pewarna pada alas dengan menggunakan bahan

pengendap (tanat, barium khlorida, dsb-nya), atau dengan mengendapkan bahan

pewarna bersama-sama dengan alas.

b. mewarnai alas dengan larutan bahan pewarna

c. mencampur secara mekanis suatu bahan pewarna tidak larut dalam air dengan

alas yang netral.

Page 39: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

39

Lak warna sebagian besar disiapkan bahan warna organik yang paling tahan

terhadap oksidasi, seperti bahan celup azo, bahan celup bejana yang diturunkan dari

anthraquinon, atau bahan celup alizarin. Lak-lak tersebut digunakan terutama untuk

pembuatan tinta cetak, kertas dinding dan cat minyak.

Lak warna dapat pula disiapkan dari bahan pewarna organik asal hewani atau

nabati. Produk-produk meliputi antara lain lak karmin chochineal, yang sebagian

besar digunakan dalam pembuatan cat air, untuk mewarnai sirup, kembang gula atau

liqueur, lak kayu gelondong, kayu kuning dan kayu merah, dan sebagainya.

Toner adalah cat celup organik yang tidak dapat larut dalam air dan langsung

digunakan sebagai pigment karena tahan lama.

3.1.3.4. Pigment

Pigmen adalah suatu bahan organik atau anorganik yang tidak larut dalam air dan

dipergunakan sebagai pewarna untuk cat, tinta cetak, plastik, karet dan keramik.

Contoh-contoh pigment:

Putih : Putih timbal, lithopon, Titanium dioksida

Hitam : Carbon black, Grafit

Biru : Bitu berlin, Ultramarine, Phthalocyanine

Merah : Red Lead, Iron Oxide

Kuning : Litharge, Oker

Hijau : Chrome green

3.1.4. Cat, Vernis dan Lacquer

Cat, pernis dan laquer adalah bahan-bahan penutup permukaan (surface-coating)

sesuatu benda sehingga kecuali benda – benda tersebut tidak lekas rusak juga

memberikan warna yang indah.

Cat :

Cat adalah suatu campuran, umumnya cairan yang berwarna, dapat dipakai untuk

menutupi permukaan sesuatu benda dengan memulaskan pada permukaan benda

tersebut.

Bahan-bahan cat :

Page 40: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

40

� Pigment :

Bahan-bahan pembentuk selaput. Bahan ini membentuk selaput film melalui

oksidasi dan polimerisasi minyak mengering yang tidak jenuh.

Bahan-bahan tersebut adalah linseed oil, dehydrated castor oil.

� Bahan pengisi :

Untuk mengurangi ongkos produksi. Bahan-bahan tersebut: Talc, asbes, silica,

gipas, mika.

� Bahan pengikat dan pengencer :

Untuk mensuspensikan pigment dan melarutkan bahan-bahan pembentuk selaput

dan untuk mengencerkan cat.

Bahan-bahan tersebut : Toluene, Xylene dan lain-lain.

� Bahan pengering (drier)

Untuk mempercepat pengeringan dan pengerasan selaput cat

Bahan-bahan tersebut :Co-naphthenate dan lain-lain.

Pernis (Varnish) :

Pernis adalah suatu dispersi kolloidal atau larutan yang serba sama (homogen) dari

damar-damar alam atau buatan dalam minyak, dipergunakan sebagai pelindung

permukaan.

Pernis ini biasanya tidak dipergunakan bahan pigment sehingga tidak berwarna.

Bahan-bahan pernis:

� Bahan pembentuk selaput

Untuk membentuk selaput pelindung setelah penguapan pelarut atau keringnya

minyak pernis yang dipakai.

Bahan-bahan ini adalah : Sirlak, Copal, alkyd resin, vinnyl resin, silicone resin, ure

formaldehyde dan lain-lain.

Minyak mengering : minyak cat, minyak tung, minyak ikan dan lain-lain.

� Bahan pelarut dan pengikat

Untuk melarutkan bahan-bahan pembentuk selaput.

� Bahan pengering (drier)

Untuk mempercepat pengeringan dan pengerasan selaput pernis

� Bahan pengencer :

Page 41: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

41

Untuk menurunkan kekentalan, dipakai pelarut nafta.

Enamel adalah pernis yang diberi warna sehingga lebih tahan sinar matahari.

Lacquer (Lak) :

Lacquer adalah suatu dispersi kolloidal atau larutan dari nitroselulosa atau senyawaan

pembentuk selaput lainnya, damar dan zat pengenyal (plasticizer) dalam pelarut dan

pengencer. Dipergunakan sebagai pelindung permukaan.

Sering disebut di Indonesia “duco”. Nama ini salah karena duco adalah suatu nama

dagang Du Pont AS)

Bahan lacquer :

� Bahan pembentuk selaput

Dipakai turunan-turunan selulose (nitro-selulosa, slulosa asetat) agar menjadi tahan

air, keras dan tahan lama.

Dipakai juga damar alam/sintetis agar tetap mengkilap.

� Pigment

Untuk memberikan warna agar tahan cahaya.

� Pelarut

Untuk melarutkan bahan-bahan pembentuk selaput dan mensuspensikan pigment.

Bahan-bahan tersebut : etil-asetat, amyl-asetat, metil-etil keton, cellosolve dan

alkohol –alkohol.

� Bahan pengenyal (plasticizer)

Untuk mengurangi regasnya selaput dan agar baik menempelnya. Bahan- bahan itu

dibutil-phthalate.

Ssusunan campuran lacquer bermacam-macam tergantung dari tujuan

pemakaiannya, misalnya untuk logam atau untuk kayu.

Cat-cat yang diberi tambahan bahan-bahan khusus untuk keperluan tertentu

misalnya cat untuk kapal. Cat untuk kapal terdiri atas dua bagian cat di mana yang

satu diberi tambahan bahan sehingga mempunyai sifat anti karat dan satunya lagi

diberi tambahan sehingga mempunyai sifat anti-lumut (anti-fouling).

Page 42: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

42

Tinta cetak :

Tinta cetak terdiri dari dispersi pigment dalam minyak mengering (bahan pengikat).

Bahan – bahan lain yang dipergunakan adalah : damar-damar alam atau buatan, bahan

pengering dan anti-oksidan.

Jenis yang paling baru yang dipergunakan adalah damar buatan karena cepat kering dan

sifat-sifatnya baik sekali.

Tinta cetak ini banyak macamnya sesuai dengan banyaknya cara-cara pencetakan dan

banyaknya macam-macam kertas yang dipergunakan.

Pada umumnya kita mengenal 3 macam proses pencetakan yaitu : tripografik,

lithografik dan nitaglio.

Pigment-pigment untuk cat biasanya dipergunakan juga untuk tinta cetak tetapi

beberapa oksida logam terlalu kasar untuk keperluan ini. Anti oksidan dipergunakan

untuk mengimbangi pigment-pigment yang merupakan katalis terjadinya oksidasi. Anti

oksidan yang dipakai umumnya guaiakol.

3.1.5. Minyak atsiri, resinoida dan kosmetik

Minyak atisiri, berguna sebagai bahan mentah dalam industri wangi-wangian, makanan

dan industri lainnya, berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada umumnya memiliki

komposisi yang kompleks dan mengandung alkohol, aldehida, keton, fenol, ester, eter

dan terpen, dalam jumlah yang bervariasi. Sebagian besar minyak ini cepat menguap

dan tidak meninggalkan noda tetap pada kertas.

Minyak ini diperoleh dari berbagai proses :

a. memeras (misalnya minyak jeruk dari kulit jeruk)

b. Penyulingan uap

c. Ekstraksi dari bahan nabati segar dengan menggunakan bahan pelarut seperti

petroleum eter, benzena, aseton, toluen

d. Ekstraksi dari pekatan yang diperoleh dengan enfleurage atau dengan macerasi.

Concretes diperoleh dari proses tersebut (c). Concretes adalah minyak atsiri padat atau

semi padat tergantung dari jumlah malam nabatinya.

Resinoida :

Page 43: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

43

Adalah produk yang digunakan terutama sebagai fiksatif dalam industri wangi-wangian,

kosmetik, sabun dan surfajtan. Tersusun dari bahan yang tidak cepat menguap dan

diperoleh melalui ekstraksi pelarut organik atau melalui ekstraksi dengan gas (misalnya

CO2) di bawah tekanan dari :

a. bahan yang mengandung damar dari tumbuhan alam kering (misalnya getah damar,

oleogum-resin, atau oleoresin alam)

b. bahan yang mengandung damar dari hewan yang kering (misalnya castoreum,

musang atau musk), dan dalam beberapa hal

c. bagian-bagian alami yang kering dari tanaman tertentu.

3.1.6. Sabun

Penggunaan sabun sebagai pencuci sudah lama sekali dikenal yaitu sejak abad ke-13.

Sabun pada umumnya dibuat dari basa Natrium yang direaksikan dengan lemak

berantai panjang. Untuk maksud-maksud tertentu sabun dapat dibuat dengan

menggunakan garam kalium, misalnya untuk pembuatan sabun yang lebih lunak dan

lebih mudah larut dalam air.

Sabun adalah pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara basa Natrium atau

Kalium dengan asam lemak/minyak nabati/lemak hewani.

Ada 2 macam sabun :

1. Sabun keras yaitu sabun Natrium (Sodium)

2. Sabun lunak yaitu sabun Kalium (Potasium)

Menurut penggunaannya sabun dapat dibagi menjadi beberapa jenis misalnya sabun

cuci, sabun mandi, sabun obat dan sebagainya.

a. Sabun cuci, dibuat dari basa Natrium atau basa Kalium, minyak kelapa atau minyak

kelapa sawit dan bahan tambahan lain seperti water-glass dan sebagainya.

Umumnya digunakan sehari-hari untuk mencuci pakaian, alat-alat dapur dan lain-

lain.

b. Sabun mandi, dibuat dari basa Natrium dengan minyak kelapa, minyak kelapa

sawit dan bahan tambahan lainnya, dapat ditambahkan parfum dan bahan atiseptik

Sabun ini harus tidak mengganggu kesehatan, secara biologis tidak merusak serta

mempunyai sifat pembersih yang baik.

Page 44: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

44

Penggunaan minyak kelapa banyak memberikan busa, minyak kelapa sawit tidak

begitu banyak busa. Gabungan dari kedua minyak ini akan memberikan sabun yang

berkualitas cukup baik.

3.1.7. Zat Giat Permukaan

Surfactant adalah zat yang apabila dilarutkan di dalam air atau larutan air pada

kepekatan 0,5% pada suhu 200C dan dibiarkan selama satu jam pada suhu yang sama :

• menghasilkan cairan yang jernih atau bening atau emulsi yang stabil tanpa ada

pemisahan dari bahan yang tidak dapat larut, dan

• menurunkan tegangan permukaan air 4,5 X 10 –2 N/m (45 dyne / cm) atau kurang

Biasanya surfactant adalah turunan-turunan organik. Surfactant mempunyai sifat

kombinasi hidrofil dan hidrofob.

Contoh-contoh yang terkenal adalah sabun, synthetic detergent (pembersih buatan),

wetting agent (bahan pembasah), emulsifying agent (bahan pengemulsi), foaming agent

(bahan pembusa) dan sebagainya.

Bahan-bahan ini banyak juga dipergunakan dalam industri-industri tekstil, kulit,

pencelupan, farmasi, kosmetik, dan sebagainya.

Synthetic Detergent = Detergent (Pembersih buatan)

Synthetic detergent adalah suatu bahan yang mempunyai sifat daya pembersih seperti

sabun, tetapi tidak dibuat dari lemak atau minyak. Synthetic detergent adalah suatu

surfactant juga yang yang mempunyai sifat hidrofob dan hidrofil.

Ada tiga macam tipe :

1. Anionic detergent

Yaitu detergent yang dalam larutan kolloidal memberikan ion bermuatan negatip.

Contohnya : Sodium dodecyl benzene sulfonat atau Sodium lauryl sulfat.

2. Cationit detergent

Yaitu detergent yang dalam larutan kolloidal memberikan ion bermuatan positip.

Biasanya bahan ini mahal tetapi merupakan pembersih yang baik untuk barang-

barang logam.

Contohnya : Benzethonium chlorida

Page 45: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

45

3. Nonionic detergent

Yaitu detergent yang dalam larutan kolloidal memberikan muatan ion netral.

Contohnya : Polyoxyethylene

Karena banyak terjadi pencemaran air oleh detergent maka sekarang dikenal

“Biodegrable detergent” yaitu detergent yang dapat diuraikan (dirusakkan) oleh

mikro organisme. Biodegrable detergent ini terutama untuk menghindari polusi

pada danau, air di bawah tanah dan septik-tank.

Di Indoensia dikenal 2 bentuk detergent :

� Serbuk dtergent

� Cream detergent

Detergent kecuali terdiri atas bahan utamanya yaitu surfactant juga ditambah

bahan-bahan lain seperti bahan pengisi, pewangi dan sebagainya.

Bahan – baku detergent :

� ABS (alkyl benzene sulfonat)

� Caustic Soda

� Waterglass

� Sodium tripoly fosfat

� Carboxy Methyl Cellulose (CMC)

� Optical Brightening Agent

� Wangi-wangian.

3.1.8. Perekat

Perekat adalah suatu bahan yang dapat menghubungkan/melekatkan dua benda pada

permukaannya.

Perekat dapat dibagi berdasarkan komposisi kimianya yaitu :

a. Terbuat dari protein atau turunannya

Perekat ini dapat dibuat dari protein hewani misalnya perekat dari ikan danperekat

dari tulang dan juga dari protein nabati misalnya perekat dari kedele.

b. Terbuat dari pati, selulosa gum atau turunannya

Misalnya perekat-perekat dari pati, dari dextrin, gum arabic, nitro-cellulose dan

cellulose asetat.

c. Terbuat dari damar buatan termoplastik

Page 46: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

46

Misalnya perekat-perekat dari damar acrylate, polyvinylacetate, polyvinyl alcohol.

d. Terbuat dari damar buatan termosetting

Misalnya perekat-perekat dari : damar phenolic, damar epoxy, damar alkyd, damar

melamine.

e. Terbuat dari damar alam

Misalnya rosin

f. Terbuat dari karet alam dan karet sintetik

Misalnya perekat-perkat dari : karet styrene-butadiene, karet nitrile, neoprene,

silicones dan perekat dari karet alam.

g. Perekat anorganik

Misalnya gypsum cement, portland cement, sodium silicate (waterglass).

3.1.9. Bahan Peledak

Bab ini meliputi mesiu dan bahan peledak yaitu campuran yang mempunyai ciri

mengandung oksigen yang diperlukan untuk pembakarannya dan penguraiannya

disertai dengan pembentukan yang amat banyak gas pada suhu yang tinggi.

Barang – barang yang dibuat dari produk peledak, piroforik, mudah terbakar yang

mengeluarkan cahaya, suara, asap, api atau bunga api (misalnya produk piroteknik,

korek api, ferro-cerium dan bahan bakar tertentu).

Mesiu :

Bubuk ini adalah campuran yang penguraiannya menghasilkan volume gas panas yang

besar. Gas ini menghasilkan dorongan.

Pada mesiu untuk senjata api, pembakaran berlangsung dalam suatu ruangan yang

terbatas dengan volume yang tetap dan tekanan yang tercipta dalam laras senjata api

menghasilkan kecepatan tinggi pada sebuah proyektil.

Pada mesiu untuk roket, pembakaran menghasilkan tekanan yang tetap dan keluarnya

gas melalui alat pemercik menghasilkan dorongan.

Kelompok ini meliputi juga :

1. Mesiu hitam (gun powder, mesiu sendawa atau mesiu berasap) mesiu ini merupakan

campuran dari kalium nitrat atau natrium nitrat, belerang dan arang.

2. Mesiu untuk senjata (selain mesiu hitam), ini terdiri atas :

Page 47: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

47

a. mesiu tak berasap, yang terbuat dari nitroselulose, biasanya kapas – ledak atau

nitroselulose peledak, dicampur dengan produk lain, khususnya dengan

stabilisator seperti difenilamin. Mesiu jenis ini terdapat dalam bentuk batangan,

tube, disk, keripik atau butiran.

b. Mesiu campuran, biasanya ditambahkan aditif seperti nitroguanidin, heksogen

(1,3,5-trinitro – 1,3,5 triazinan) atau oktogen (1, 3, 5, 7 –tetranitro – 1, 3, 5, 7-

tetrazocane) dapat ditambahkan pada produk dasar (nitroselulose, nitrogliserol)

untuk memperbaiki sifat dasarnya.

3. Mesiu untuk roket :

mesiu untuk roket terdiri atas :

a. mesiu homogen, yang tersusun dari nitroselulose dan nitrat organik dengan

menambahkan produk lain (misalnya stabiliser, katalisator balistik)

b. mesiu campuran, produk ini tersusun dari zat yang mendukung pembakaran

(misalnya : amonium perkhlorat, amonium nitrat) dan bahan pengurang (karet

sintetis).

Bahan Peledak :

Bahan peledak adalah bahan yang mengalami penguaraian atau pembakaran cepat

dengan menghasilkan panas dan gas dalam volume besar, menyebabkan tekanan tiba-

tiba sehingga meledak. Bahan peledak yang kuat dijalankan dengan detonator.

Bahan-bahan peledak diklasifikasikan menjadi tiga.

1. Initiating atau Primary Explosive (detonator)

Bahan peledak, dapat bereaksi cepat, dipakai untuk menimbulkan gelombang

kegiatan yang akan meletupkan bahan-bahan peledak. Yang dipakai sebagai

detonator ialah : mercury-fulminat dicampur dengan kalium chlorat, timbal azida,

timba; trinitroresorcinat.

2. Bahan peledak lemah (Low explosive)

• Mesiu, yaitu bahan peledak campuran dari Kalium nitrat (75%), belerang (10%)

dan charcoal (15%). Dahulu banayak digunakan untuk peledakan – peledakan

dan dalam senjata-senjata api (black powder).

• ii Mesiu tak berasap (smokeless propellant powder)

Page 48: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

48

Dibuat terutama dari nitrosellulose, dipergunakan dalam senapan untuk berburu,

patrum kosong, granat tangan dan dalam menyalakan mesiu pendorong yang

dipergunakan pada artileri.

3. Bahan peledak kuat (high explosive)

Bahan yang dipakai adalah :

� TNT = trinitrotoluene

� Dinamit, dibuat dari nitrogliserin dengan bahan penyerap misalnya : kieselguhr.

Kadang-kadang ditambahkan amonium nitrat atau karbonat. Dinamit diledakkan

dengan menggunakan detonator

� Amatols, adalah campuran amonium nitrat dengan TNT. Dikenal amatol 80-20,

amatol 50-50

� Cyclonite dan sebagainya.

Sumbu pengaman, sekering peledak, sumbu mesiu, sumbu peledak, sumbu penyala,

peledak listrik :

Produk ini pada umumnya disebut barang tambahan bagi bahan peledak, diperlukan

untuk menyalakan mesiu dan peledak.

Sumbu pengaman, adalah alat yang didesain untuk meneruskan api ke arah sumbu

penyala atau detonator. Umumnya terdiri atas sampul tipis dari bahan tekstil, dilumuri

atau diresapi dengan karet atau plastik, mengandung pengisi linear dari mesiu hitam.

Sekering peledak, digunakan untuk meneruskan ledakan yang umumnya terdiri atas

suatu inti dari pentrit atau peledak lain dalam penutup tahan air dari bahan tekstil atau

plastik atau dalam pembungkus dari timah hitam atau timah (sumbu timah hitam atau

timah).

Sumbu mesiu.

Dapat digolongkan kedalam :

a. Sumbu mesiu yang terdiri atas sebuah wadah keci, umumnya dari logam. Biasanya

mengandung campuran timah hitam trinitroresorsinat yang ditambahkan dengan

tetrazena dan berbagai bahan pengoksidasi dan bahan pengurang.

b. Sumbu mesiu untuk gesekan atau atau selongsong penembak, umumnya terdiri atas

dua logam konsentris / selongsong buatan yang mengandung bahan pengisi yang

berbeda- beda. Selongsong penembak ini digunakan untuk menembak mesiu.

Page 49: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

49

Sumbu peledak (detonator), terdiri atas pengisi kecil dari bahan peledak ditambah

pengisi, misalnya pentrit, heksogen atau tetril dalam selongsong logam atau plastik

dengan sebuah kapsul oelindung. Sumbu peledak digunakan untuk menyalakan bahan

peledak mesiu, umunya ditembakkan oleh api dari sumbu pengaman yang mengarah

kepadanya.

Sumbu penyala :

Sumbu penyala meliputi :

a. Sumbu penyala listrik yang teridri atas kepala sumbu listrik dan sedikit isi mesiu

penyala, umunya mesiu hitam

b. Sumbu penyala kimia, yang terdiri atas sebuah silinder yang mengandung ampul

kaca yang diisi dengan produk kimia, misal asam belerang, dan diisi kalium khlorat.

Peledak listrik :

Peledak listrik terdiri atas kepala sumbu listrik, sumbu penyala, dalam selongsong dari

logam / plastik, isi sedikit peledak ( 50 – 500 mg campuran timah hitam azide, isi besar

dari peledak, misalnya pentrit, heksogen atau tetril.

Kembang api :

Kembang api dimaksudkan untuk memperoleh kesenangan

dari efek bunyi, cahay atau asap yang diperoleh dari

pembakarannya. Penembakan dilakukan oleh mesiu

penembak seperti mesiu hitam, yang disatukan kedalam

barang tersebut dan ditembakkan oleh kepala sumbu elektrik

atau sumber primer.

Mainan piroteknik :

Mainan piroteknik seperti sumbu untuk pistol mainan, lilin ajaib, dan bunyi – bunyi

keras pada Christmas crackers (kembang api yang dibuat dari kertas berwarna terang,

ledakannya tidak menimbulkan kerusakan pada saat kedua ujungnya ditarik.

Pembakaran yang ditimbulkan dari mainan piroteknik ini hanya menyebabkan efek

yang terbatas.

Page 50: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

50

Korek api :

Korek api disini meliputi korek api yang mengeluarkan api saat digosokkan pada

permukaan kasar. Umumnya produk ini terdiri atas

batang kayu, kertas karton, benang kecil yang diresapi

dengan malam stearin, malam parafin dan sebagainya

dan dari kepala yang dibuat dari berbagai produk

kimia yang mudah terbakar.

Barang dari bahan mudah terbakar :

Kelompok ini meliputi :

I. Bahan bakar cair atau gas yang dicairkan misalnya minyak, dalam kemasan (ampul,

botol, kaleng) dari jenis yang digunakan untuk pengisian atau pengisian kembali korek

api untuk sigaret atau semacam itu dan yang kapasitasnya tidak melebihi 300 cm3.

II. Bahan padat berikut ini :

a. Metaldehide (bahan bakar meta) dan heksamin yang disapkan dalam bentuk tablet,

tongkat atau dalam bentuk semacam itu, untuk digunakan sebagai bahan bakar.

b. Zat kimia semacam itu, disiapkan dalam bentuk tablet, tongkat atau dalam bentuk

serupa untuk digunakan sebagai bahan bakar.

III. Bahan bakar padat atau semi padat sebagai berikut :

Bahan bakar dengan bahan dasar alkohol dan mengandung produk seperti sabun, zat

yang mengandung gelatin, turunan selulosa (sering dijual sebagai “alkohol yang

dipadatkan”) dan olahan bahan bakar serupa, dalam bentuk padat atau semi padat.

Contoh olahan bahan bakar padat dari jenis ini adalah tongkat bubuk arang dengan

natrium nitrat dalam jumlah yang amat sedikit, sebagai pemacu pembakaran, dan

karboksimetilselulosa sebagai bahan pengikat, yang dimaksudkan untuk membakar

secara perlahan dalam wadah kedap udara yang dapat dimasukkan dalam pakaian

sebagai sumber kehangatan.

IV. Obor damar. Pencetus api dan semacamnya :

Termasuk dalam kelompok ini adalah :

a. Obor damar yang mengeluarkan api dalam jangka waktu yang relatif lama, tersusun

dari bahan m udah terbakar yang diresapi dengan damar, aspal, pitch (zat berwarna

Page 51: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

51

hitam terbiat dari ter, terpentin astau minyak tanah, lengket dan semi cair apabila

panas, keras apabila dingin, digunakan untuk mengisi retakan atau ruang), dan

umumnya ditempelkan pada tongkat atau pegangan atau dibungkus dalam kertas,

tekstil atau bahan lain.

b. Pencetus api yang membakar dengan dasyat dalam jangka waktu pendek sehingga

bahan bakar tersebut (misalnya kayu, batubara, kokas, bahan bakar minyak)

dinyalakan. Barang ini dapat terdiri atas damar urea-formaldehida dengan

ditambahkan minyak tanah dan air, atau dari kertas yang diresapi dengan minyak

mineral atau malam parafin.

3.2 Latihan 2 :

1. B – S Pupuk adalah zat yang apabila ditambahkan kedalam tanah akan

menyuburkan tanah tersebut

2. B – S Chili saltpeter adalah pupuk mineral yang diperoleh melalui proses

kimia di pabrik.

3. B – S Bahan celup organic sintetis umumnya diperoleh dari ter batubara

4 B – S Termasuk dalam kelompok minyak mengering adalah minyak

nabati yang diberi panas pada temperatur tertentu.

5. B – S Detergen sintetis adalah zat yang mempunyai sifat daya pembersih

seperti sabun tetapi tidak dibuat dari lemak atau minyak

Page 52: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

52

3.3 RANGKUMAN :

Dalam Kegiatan Belajar 2 ini dibahas tentang Produk Industri Kimia dan produk

industri terkait yang meliputi :

a. Produk Farmasi

b. Pupuk

c. Ekstrak penyamak atau pencelup, tanin dan turunannya, bahan celup, pigmen dan

bahan pewarna lainnya, cat dan pernis, dempul dan mastik lainnya, tinta

d. Minyak atsiri dan resinoida, preparat wewangian, kosmetika atau rias

e. Sabun, bahan aktif permukaan organik, preparat pembersih, preparat pelumas,

malam tiruan, malam olahan, preparat pemoles dan penggosok, lilin dan barang

semacam itu, pasta untuk model, malam untuk gigi, dan preparat untuk gigi

dengan bahan dasar plaster.

f. Zat albumina, pati dimodifikasi, perekat dan enzim

g. Bahan peledak, produk piroteknik, korek api, paduan piroforik, preparat tertentu

yang mudah terbakar

h. Barang fotografi atau sinematografi

i. Aneka produk kimia.

4. TEST FORMATIF :

Setelah mempelajari materi bahan ajr serta rangkuman, agar Saudara mudah memahami

bahan ajar ini, di bawah ini test formatif yang harus Saudara kerjakan untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman Saudara atas bahan ajar ini.

Lingkarilah huruf B jika jawaban yang tersedia Saudara anggap benar atau lingkarilah

huruf S jika jawaban yang tersedia Saudara anggap salah.

Benar – Salah :

1. B – S Pupuk yang berasal dari sisa – sisa tumbuhan yang telah dihancurkan

karena pengaruh jasad renik, disebut sebagai pupuk hijau.

2 B – S . Salah satu jenis bahan pewarna yang diperoleh secara sintetis adalah

rhodamine B. Bahan warna ini sering dipergunakan untuk memberi

warna makanan karena harganya yang murah, memberi warna yang

baik dan sehat.

Page 53: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

53

3. B – S Enamel sebenarnya adalah pernis yang diberi bahan pewarna

4...B – S Sabun yang dibuat dari basa natrium dengan minyak kelapa adalah

sabun cuci.

5. B – S Yang dimaksud dengan surfactant adalah zat yang apabila dilarutkan

di dalam air akan mengakibatkan naiknya tegangan permukaan.

6. B – S Cat duco sebenarnya adalah jenis cat yang berasal dari nama dagang

perusahaan di Amerika Serikat, Du Pont

7. B – S Bahan pengisi seperti talk, asbes, silica pada pembuatan cat

dimaksudkan untuk membuat cat menjadi lebih kuat dan bagus.

8. B – S Tujuan penyamakan kulit antara lain untuk membuat kulit menjadi

elastis dan kuat (tidak mudah pecah)

9. B – S Double superphosphate adalah jenis pupuk kimia yang mengandung

nitrogen.

10 B – S Pigment adalah suatu bahan organic atau anorganik yang larut dalam

air dan dipergunakan sebagai pewarna untuk cat, tinta cetak, plastic,

karet atau keramik.

5. KUNCI JAWABAN TEST FORMATIF:

Benar – salah :

1. S, Pupuk yang berasal dari sisa – sisa tumbuhan yang telah dihancurkan karena

pengaruh jasad renik, disebut sebagai pupuk kompos.

2. S Rhodamine B memang merupakan pewarna sintetis, bukan untuk pewarna

makanan, tetapi untuk tekstil

3. B

4. S Sabun yang dibuat dari basa natrium dengan minyak kelapa adalah sabun mandi.

5. S zat ini akan menurunkan tegangan permukaan air, bukan menaikkan.

6. B

7. S Tujuan penggunaan bahan pengisi dalam pabrik cat adalah dalam rangka

mengurangi ongkos proses produksi.

8. B

9. S Mengandung phosphate

Page 54: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

54

10 S Pigment tidak larut dalam air. Kegunaannya sebagai bahan pewarna pada cat,

tinta cetak, plastic dan seterusnya.

6. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Setelah Saudara selesai mempelajari Modul ini maka Saudara dapat mengidentifikasi

barang impor atau ekspor yang berhubungan dengan Produk Kimia anorganik dan kimia

organik yang meliputi pupuk, bahan pewarna serta berbagai macam produk kimia

lainnya.

Namun, agar dalam melaksanakan tugas nanti Saudara mempunyai pengetahuan tentang

barang dengan lebih baik lagi, maka Saudara tidak cukup hanya dengan mempelajari

modul ini saja. Saudara dapat mencari informasi pada buku-buku serta majalah yang

berhubungan dengan materi ini. Saudara juga dapat mencari informasi di internet pada

situs yang berkaitan dengan kegiatan belajar ini.

7. DAFTAR PUSTAKA.

a. Catatan Penjelasan untuk Harmonized System, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,

tahun 2000

b. Mengenal Barang, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, 1979

c. Ensiklopedi Indonesia,

d. Harian Republiks, www.republika.com

e. Harian Kompas, www.kompas.com

f. Majalah Trubus, www.trubus-online.com.

Page 55: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

55

MODUL II

PLASTIK DAN KARET; KULIT; PULP DAN

KERTAS SERTA BARANG CETAKAN

SESUAI BAB 39-49

MATERI IDENTIFIKASI BARANG

OLEH :

TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA 2007

Page 56: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

56

Kata Pengantar

Puji syukur disampaikan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bahwa Modul ini akhirnya

dapat diselesaikan sesuai waktunya.

Obyek dari kegiatan Direktorat Bea dan Cukai adalah barang. Barang yang diimpor

maupun diekspor harus ditentukan jenisnya, dalam rangka penentapan tarif bea masuk dan

kepentingan kepabeanan lainnya. Petugas Ditjen Bea dan Cukai seyogyanya memiliki

ketrampilan dalam mengidentifikasi barang agar pelayanan dapat dilakukan dengan cepat,

namun negara tidak dirugikan pada saat menetapkan besarnya bea masuk, karena ada

kepastian tentang jenis barang dan penetapan tarif posnya.

Modul ini merupakan seri dari mata pelajaran Pengetahuan dan Identifikasi Barang yang

terdiri atas 5 modul dan digunakan dalam Diklat Teknis Substantif Spesialisasi I

Kepabeanan dan Cukai. Modul ini adalah modul ke-2 dengan judul “Plastik, Karet, kulit

dan Barangnya” sesuai bab 39-42 BTBMI” .

Dalam kesempatan ini, Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu hingga dapat diselesaikannya Modul ini. Semoga Allah membalas

atas amal kebaikan tersebut dan. mudah-mudahan Modul ini bermanfaat sebagai penambah

wawasan dan media pengetahuan dalam mengidentifikasi barang.

Jakarta, Oktober 2007

Penulis

Page 57: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

57

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ............................................................................... i

Daftar Isi ......................................................................................... ii

1 PENDAHULUAN ........................................................................

1.1. Deskripsi singkat.................................................................

1.2. Tujuan Pembelajaran Umum...........................................

1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus...............................................

1

1

1

1

2 KEGIATAN BELAJAR 1

PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK ...............................

2.1. Uraian, Contoh dan Non contoh...........................................

2.2. Latihan 1...............................................................................

2.3. Rangkuman...........................................................

2

2

13

14

3 KEGIATAN BELAJAR 2

KARET DAN BARANG DARI KARET................................

3.1. Uraian, Contoh dan Non contoh..........................................

3.2. Latihan 2............................................................................

3.3. Rangkuman......................................................................

15

15

22

23

4 KEGIATAN BELAJAR 3

JANGAT, KULIT DAN BARANG DARI KULIT.......................

4.1. Uraian, Contoh dan Non contoh..........................................

4.2. Latihan 3............................................................................

4.3. Rangkuman......................................................................

24

24

33

33

5 Test Formatif ............................................................................... 34

6 Kunci Jawaban .................................................. 34

7 Umpan Balik..................................................................... 35

8 Daftar Pustaka............................................................................. 35

Page 58: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

58

MODUL II

PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK

KULIT DAN PRODUKNYA; KAYU, PULP, KERTAS DAN BARANG CETAKAN

1. Pendahuluan :

Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang telah mengikuti pendidikan

Diklat Teknis Substansif Dasar adalah pejabat yang seharusnya telah mempunyai

kemampuan teknis tertentu. Salah satu bentuk kemampuan teknis tersebut adalah

mempunyai tingkat pengetahuan tertentu tentang barang impor. Dengan kemampuan

tersebut maka yang bersangkutan akan dapat mengklasifikasikan barang impor dalam Buku

Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) dengan baik dan benar.

1.2 Diskripsi singkat

Salah satu syarat untuk menjadi seorang Pejabat yang mempunyai kemampuan teknis pada

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah melalui pendidikan DTSD. Dari pendidikan yang

diikuti tersebut, diharapkan peserta diklat mempunyai kemampuan untuk membedakan

barang satu dengan yang lain, misalnya dari bahan apa suatu barang terbuat, tujuan

pembuatan serta fungsi atau guna dari barang yang bersangkutan.

1.4. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diklat dapat mengidentifikasi dan

mengklasifikasi berbagai jenis barang niaga dalam rangka penentuan besarnya tarif bea

masuk dan harga atas barang impor.

1.5. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta diklat Diklat Teknis Substantif

Dasar dapat menjelaskan tentang damar dan plastik serta melakukan klasifikasi barang

tersebut dalam BTBMI.

Page 59: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

59

2. KEGIATAN BELAJAR 1

PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK SESUAI BAB 39 HS

2.1 Uraian contoh dan non cntoh

2.1.1. Pengantar

Bab 39 meliputi plastik, damar tiruan dan barang yang terbuat dari plastik dan damar tiruan.

Plastik berarti bahan pada saat proses polimerisasi atau pada suatu tahap proses tertentu

dapat atau telah terbentuk akibat suatu pengaruh luar melalui proses pencetakan, penge-

coran, ekstrusi atau proses lainnya hingga menjadi suatu bentuk yang tetap ketika pengaruh

luar tersebut dihilangkan. Pengaruh tersebut biasanya panas dan tekanan atau jika perlu

dengan bahan pelarut atau bahan peliat.

Struktur berbagai bentuk mula-mula polimer (plastik ) dalam BTBMI 1996, sebagai berikut

:

39.0l Polimer dari etilene, dalam bentuk asal.

39.02 Polimer dari propilena atau dari olefin lainnya, dalam bentuk asal.

39.03 Polimer dari stirene, dalam bentuk asal.

39.04 Polimer dari vinil khlorida atau dari halogenasi olefin lainnya, dalam bentuk asal.

39.05 Polimer dari vinil asetat atau dari vinil ester lainnya, dalam bentuk asal, dan vinil

polimer lainnya dalam bentuk asal.

39.06 Polimer akrilik dalam bentuk asal.

39.07 Poliasetal, polieter lainnya dan epoksida resin, dalam dalam bentuk asal;

polikarbonat, alkid resin, poliallilester dan poliester lainnya dalam bentuk asal.

39.08 Poliamida dalam bentuk asal.

39.09 Amino resin, fenolik-resin poliuretan, dalam bentuk asal.

39.10 Silikon dalam bentuk asal.

39.11 Petroleum resin, kumaron-indene resin, politerpena, polisulfida, polisulfon dan

produk lain dirinci dalam catatan 3 Bab ini , tidak dirinci atau termasuk dalam pos

manapun, dalam bentuk asal.

Page 60: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

60

39.12 Selulosa dan turunan kimianya, tidak dirinci atau termasuk dalam bab manapun juga

dalam, bentuk asal.

39.13 Polimer alami (misalnya, asam alginat) dan polimer alam yang dimodifikasi

(misalnya protein dikeraskan) tidak dirinci atau termasuk dalam pos manapun, dalam

bentuk asal.

39.14 dan seterusnya sesuai HS......................

2.1.2. Pengenalan Berbagai Jenis Plastik

Plastik dan damar tiruan adalah suatu polimer bahan ini mempunyai sifat plastis yaitu dapat

diubah-ubah bentuknya sehingga mudah dibentuk karena pengaruh panas dan tekanan.

Polimer merupakan senyawaan, dengan berat molekul tinggi. Senyawaan tersebut

merupakan senyawa alami atau sintetik. Biasanya struktur molekul merupakan hasil

pengulangan dari suatu unit sederhana. Untuk membuat polimer, monomer harus

mengalami reaksi kimia, reaksi ini disebut Polimerisasi. Sebenarnya reaksi ini merupakan

suatu proses yang rumit walaupun di dalam teori seperti sederhana.

Polimerisasi dapat diartikan sebagai reaksi kimia penggabungan molekul yang sama

(monomer) sehingga terbentuk molekul besar (makro molekul) yang berat molekulnya

berlipat ganda dengan berat molekul zat asal. Apabila polimerisasi dibuat dari satu macam

monomer disebut homopolimer, apabila yang bereaksi dua macam monomer atau lebih

peristiwa itu dinamakan kopolimerisasi atau heteropolimerisasi. Jenis polimerisasi ini

dikenal dengan nama polimerisasi adisi.

Ada proses lain yang dapat ditempuh untuk menggabungkan molekul suatu monomer yaitu

yang disebut Polimerisasi Kondensasi. Polimerisasi Kondensasi adalah suatu reaksi

penggabungan dua molekul atau lebih dengan pemisahan air atau zat sederhana lainnya.

Jika terjadi suatu

makro molekul, peristiwa itu dinamakan Polikondensasi. Apabila terbentuk rantai molekul

yang panjang, satu dengan yang lainnya dapat membentuk jaringan tiga dimensi, disebut

crosslinking.

Plastik dan damar tiruan merupakan bahan baku untuk industri plastik. Plastik dan damar

tiruan yang beraneka ragam tersebut dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar yaitu

:

Page 61: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

61

1. Kelompok Termoplastik

Bahan plastik kelompok ini akan melunak dan mencair bila dipanaskan, seterusnya

dapat dibentuk sesuai maksud dan kemudian akan mengeras kembali bila didi-nginkan.

Bahan plastik kelompok ini dapat diproses berulang-ulang.

2. Kelompok Termosetting

Bahan plastik ini bila sudah dibentuk barang jadi plastik (setelah mengalami proses

pemanasan) akan mengalami perubahan struktur molekul aslinya karena telah terjadi

Crosslinking. Kelompok bahan plastik ini bila sudah menjadi produk plastik tidak dapat

diproses ulang kembali.

Bahan plastik yang beraneka ragam sebelum menjadi barang plastik (produk jadi plastik)

harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Proses pengolahan bahan plastik yang

paling banyak digunakan adalah proses sebagai berikut :

- Extrusion : membuat pipa

- Blow Moulding : membuat botol

- Injection Moulding : membuat barang rumah tangga

- Compression : membuat barang rumah tangga

- Laminating : membuat furniture

- Foaming : membuat produk busa

- Powder Moulding : membuat barang yang dibuat dengan tuangan (casting)

2.1.3. Jenis Plastik

1. Polietilena

Suatu polimer tinggi yang diperoleh dari polimerisasi etilena, merupakan termoplastik yang

berupa padatan tembus cahaya agak menyerupai lilin (wax).

Ada 2 (dua) macam yaitu :

a. Low Density Polyethylene (LDPE)

Diperoleh karena proses polimerisasi tekanan tinggi, Berat Jenis kurang dari 0.94.

b. High Density Polyethylene (HDPE)

Page 62: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

62

Diperoleh karena proses polimerisasi tekanan rendah, dipergunakan sebagai bahan baku

pem-buatan barang-barang plastik, misalnya kantong-plastik, untuk isolator listrik, botol,

pipa, ember, dan lain-lain.

2. Polipropilena

Diperoleh dari polimerisasi propilena. Bahan Thermoplastik yang tembus cahaya, kaku

mirip Polyethylene, biasanya kenampakannya lebih terang (glossy). Dipergunakan untuk

kantong plastik, suku cadang mobil, peralatan saniter, alat rumah tangga, tali, jaring, botol,

pipa, mainan anak, dan sebagainya.

3. Poliisobutilena

Diperoleh dari polimerisasi isobutilena, akan diperoleh suatu produk yang menyerupai karet

apabila derajat polimerisasinya tinggi dan akan diperoleh cairan kental apabila derajat

polimerisasinya rendah, dipergunakan sebagai perekat, penutup celah (sealant), isolator,

pengatur kekentalan minyak pelumas.

4. Polistirena

Diperoleh dari polimerisasi stirena. Polimer yang dapat dibuat dari stirena monomer adalah

: General Purpose Polystyrene (GPPS); High Impact Polystyrene (HIPS); Expandable

Polystyrene (EPS); Styrene Acrylonitrile Copolimer (SAN); Acrylonitrile Butadiene

Styrene (ABS); Styrene Butadiene Rubber (SBR) dan sebagainya. Polystyrene (PS)

termasuk kelompok thermoplastik. Plastik ini terdiri dari :

a. High Impact Polystyrene (HIPS)

Bahan ini mempunyai sifat mekanik yang sangat baik sekali. Banyak diproses dengan

moulding untuk pembuatan peralatan rumah tangga, bagian automotive, container atau

wadah makanan, dan lain-lain.

Page 63: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

63

b. General Purpose Polystyrene (GPPS)

Mempunyai sifat yang hampir sama dengan HIPS namun sifat mekaniknya di bawah

HIPS, secara umum sifat GPPS adalah bening seperti gelas, keras, dan mudah diproses,

dipergunakan untuk pembuatan berbagai keperluan, misalnya mainan anak-anak atau

perlengkapan dapur.

c. Expandable Polystrene (EPS)

Bahan ini dicampur dengan bahan "Blowing Agent" dapat dibentuk menjadi foam

(busa) setelah mengalami pemanasan terlebih dahulu yang biasanya mempergunakan uap

air. Produk ini mempu-nyai sifat konduktivitas panas yang rendah sehingga banyak

dipergunakan sebagai fungsi mengisolasi panas, dapat dipergunakan untuk menyekat

barang-barang elektronik seperti : radio, TV, video, dan refrigerator. Penggunaan lainnya

adalah dengan cara thermoforming, dapat dibuat beraneka macam wadah, sebagai

"disposable plate/cup" (sekali pakai kemudian dibuang).

Produk kopolimer yang penting antara lain:

- Akrilonitril butadine stirene (ABS)

Jenis bahan plastik ini termasuk dalam kelompok Termoplastik. Bahan plastik ini disebut

juga "Terpolimer" yaitu bahan plastik yang merupakan gabungan dari tiga macam

monomer yaitu acrylonitrile, butadine dan styrene. Bahan plastik ini sangat populer dan

banyak dipergunakan untuk membuat barang plastik seperti : body telepon, dinding bagian

dalam dan part dari refrigerator, helm pengaman, body mesin ketik elektronik, peralatan

kendaraan bermotor, body TV dan radio dan lain-lain.

- Kopolimer Stirene Akrilonitril (SAN)

Bahan plastik ini mempunyai sifat yang kaku, transparan, sangat tahan terhadap. Bahan

kimia banyak dijumpai untuk pembuatan panel instrumen mobil, peralatan rumah tangga

dll.

5. Polivinil Khlorida (PVC)

Diperoleh dari Polimerisasi Vinyl Chloride, ada beberapa metode polimerisasi yang dipakai

dalam pembuatan polimer PVC. PVC dijual dalam beberapa jenis : pvc murni dan pvc

Page 64: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

64

compound. PVC murni dicampur dengan stabilizer, plasticiser, bahan warna dll, menjadi

produk antara yang dikenal dengan nama pvc compound. PVC compound ada dua jenis

yaitu :

1. PVC rigid, apabila dalam componen tersebut ditambahkan plasticizer 15% bagian.

2. Plasticized PVC atau soft PVC, apabila dalam componen tersebut ditambahkan

plasticizer sebesar 40 s/d 100 bagian.

PVC digunakan untuk: kulit imitasi, tas, sepatu, isolasi kabel, pipa, piitting, ubin dan botol.

Contoh kopolimer vinil khlorida:

1. Vinil chlorida-vinil asetat

Dipergunakan untuk piringan hitam dan ubin

2. Vinil khlorida-vinilidene khlorida

Dipergunakan untuk upholstery, serat-serat dll.

6. Politetrafluoroetilena (PTFE)

Diperoleh dari polimerisasi Tetrafluoroethilena. Bahan plastik ini dipasaran dikenal dengan

nama " Teflon" yang merupakan merk dagang dari produksi PTFE buatan Dupont

thickening agent. Dipergunakan sebagai pelapis kuali yang berfungsi sebagai "Non Stocky

Coating", untuk bearing, pipa dan part pompa untuk keperluan bahan kimia, seal dan ring

untuk pemakaian pada suhu tinggi.

7. Polivinil Asetat

Diperoleh dari polimerisasi vinil Asetat. Suatu damar sintetik yang tidak berwarna, tidak

berbau, transparan, dapat larut dalam pelarut tertentu. Dipergunakan untuk pembuat

pewrekat, banyak dipergunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan cat air

(cat tembok) yang berbentuk emulsi.

Page 65: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

65

8. Polivinil Alkohol (PVA)

Suatu damar sintetik yang diperoleh dari hidrolisis polivinil asetat. Dipergunakan sebagai

perekat, penajin tekstil, bahan pengental, bahan pengemulsi, serat tekstil yang dihasilkan

dari PVA dipergunakan untuk membuat pakaian dalam, selimut dan sebagainya.

9. Polimethil Methakrilat

Diperoleh dari polimerisasi Methil Methakrilat, merupakan suatu damar yang sangat jernih

dan transparant. Dipergunakan untuk pembuatan lensa, jendela pesawat terbang, mata

palsu, kontak lensa, pengganti kaca dan sebagainya. Bahan ini termasuk golongan

Thermoplastik.

10. Poliakrilonitril

Diperoleh dari polimerisasi akrilonitril. Dikenal dengan nama dagang Acrylan.

Dipergunakan sebagai serat tekstil untuk pembuatan tekstil.

Bahan ini termasuk golongan Thermoplastik.

11. Asetal Resin

Ada dua macam asetal resin, yaitu homopolimer dan kopolimer. Dipergunakan untuk

pembuatan peralatan seperti roda gigi, bearing, konveyor, tumit sepatu dan sebagainya.

Bahan ini termasuk Thermoplastik.

12. Epoksi Resin

Dipergunakan sebagai perekat logam, varnish dan sebagainya

13. Polikarbonat

Tahan terhadap beberapa bahan kimia, transprant. Dipergunakan untuk roda gigi, kaca

lensa, botol susu bayi, botol air minum dan sebagainya. Termasuk golongan thermoplastik.

Page 66: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

66

14. Poliester

Pada garis besarnya poliester dapat merupakan :

- Saturated polimer

- Unsaturated polimer

Saturated polimer yang terpenting adalah Poliethilen terephthalate (PET). Bahan ini

termasuk golongan Thermoplastik. Dipergunakan terutama untuk pembuatan filament dan

serat tekstil, pita magnetik untuk audio, video dan metallized film.

Unsaturated polyester termasuk golongan thermosetting. Sifat karakteristik dari damar ini

adalah akan mengeras pada temperatur kamar apabila ditambah hardener (katalis).

Dipergunakan untuk pembuatan barang plastik yang diperkuat (digabungkan) dengan

fiberglass, orang menyebutnya FRP (Fiberglass Reinforcing Plastic) yaitu perahu (kano),

tangki penampingan air, perlengkapan kamar mandi (bak), kursi, body bus dan sebagainya.

15. Alkid Resin

Bahan ini termasuk golongan thermosetting. Resin ini sebagian besar terdapat dalam bentuk

larutan atau cairan kenal. Dipergunakan untuk melapisi dan untuk membuat varnish yang

mutunya baik.

16. Poliamida

Istilah nilon dipergunakan unyuk poliamida yang mempunyai sifat dapat dibentuk menjadi

serat, filament, film dan sebagainya. Termasuk golongan thermoplastik. Pada saat ini nilon

sudah mempunyai berbagai macam tngkat mutu (grade) dan penggunannya sudah begitu

luas, seperti serat tekstil, untuk roda gigi, kipas mobil, gagang sikat gigi, tali pancing, senar

gitar dan sebagainya. Beberapa macam nilon yang ada dipasaran adalah nilon 6; nilon 6,6;

nilon 11; nilon 12; nilon 6,9; nilon 8, dan sebaginya.

Page 67: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

67

17. Amino Resin

Resin amino adalah nama golongan damar Thermosetting yang dibuat dari kondensasi

amina atau amida dengan aldehida. Contoh : Urea formaldehida dan melaminformaldehid.

a. Urea formaldehid

Termasuk golongan thermosetting. Dipergunakan untuk kancing baju, perangkat makan,

komponen listrik, lem kayu dan sebagainya.

b. Melaminformaldehid

Termasuk golongan thermosetting, dikenal sebagai melamin resin. Dipergunakan untuk

perangkat rumah tangga (dinners ware), asbak, kancing baju, perekat kayu, antikusut pada

finishing tekstil dan sebagainya.

18. Phenolik Resin

Phenolik resin merupakan nama golongan damar thermosetting yang dibuat dari kondensasi

phenol dengan formaldehid.

Contoh :

- Damar Novolak

Suatu damar phenol formaldehida yang bersifat thermoplastik dan dibuat dengan

mengunakan phenol berlebihan. Damar ini dapat larut dalam alkohol dan pelarut organik

lainya. Dipergunakan untuk membuat varnish dan perekat.

- Damar phenol Formaldehid.

Suatu damar thermosetting. Pada proses kondensasi terdapat tingkatan produk-produk.

Mula-mula diperoleh resol yang berbentuk cair, pasta, atau padat, yang dipergunakan untuk

membuat varnish. Resol ini mudah larut dalam alkohol. Kemudian terbentuk resitol yang

dipergunakan sebagai bubuk acuan dan resitol ini hanya sebagian alarut dalam alkohol

dan dapat lebur pada temperatur 150 s.d 180 C. Akhirnya terbentuk resite, dan damar ini

tidak larut dalam semua pelarut dan tidak dapat lebur pada temperatur 150 s.d.180 C.

19. Poliurethan

Termasuk golongan thermosetting. Jenis produk ini ada dua macam, yaitu yang bersifat

kaku dan yang bersifat fleksibel, umumnya berbentuk foam. Poliurethan fleksibel banyak

digunakan untuk kasur, jok mobil, kendaraan bermotor. Poliurethan kaku mempunyai daya

Page 68: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

68

isolasi panas tinggi, baik dipergunakan untuk penyekat bagian dalam peralatan refrigerator,

untuk bumper mobil, tumit sepatu dan telapak sepatu.

20. Silikon

Damar ini dapat berupa cairan yang encer atau kental, atau padata yang kenyal atau keras

tergantung dari derajat polimerisainya. Memiliki sifat tahan panas, menolak air (water

repellent) dan tahan pengaruh udara. Yang berbentuk cairan dikenal dengan silicone oil;

dipergunakan sebagai pelumas. Bentuk cairan kental dan padat dipergunakan sebagai bahan

pembuat varnish, lapisan isolasi dan penutup celah (sealant). Bentuk padat dikenal dengan

nama silicone rubber (tetap bab 39); dipergunakan sebagai bahan packing dan bahan

penyalut alat listrik.

21. Damar Coumaron Indene

Dikenal dengan nama coaltar resin. Diperoleh dari pemanasan campuran coumaron dan

indene dengan asam sulfat, sehingga menyebabkan polimerisasi. Berbentuk mulai dari

cairan kental sampai padatan keras. Warna kuning pucat sampai hitam. Dipergunakan

sebagai perekat dan bahan dasar varnish.

22. Sellulosa dan Turunan Kimianya

Sellulosa adalah suatu karbohidrat dengan berat molekul tinggi. Terdapat dalam serat

nabati. Regnerasi sellulosa diperoleh dengan cara pengadaan apabila larutan alkali dari

cellulosa xanthate disemprotkan kedalam suatu pengumpal asam. Produk ini adalah suatu

bahan yang mengkilap dan transparant. Bentuk biasanya lembaran tipis yang tembus

pandang (lebih dikenal dengan nama cellophane) atau sebagai serat-serat tekstil yang

digolongkan dalam Bagian XI.

a. Serat vulkanisasi (vulcanized fibre), diperoleh dari kertas atau lembaran pulp sellulosa

yang diolah dengan seng chlorida. Produk tersebut adalah produk yang keras dalam bentuk

batang, pipa, dan lembaran. Dipergunakan untuk membuat barang seperti kopor kumparan

dan anak torak untuk menenun kain.

Page 69: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

69

b. Sellulosa asetate, diperoleh dari reaksi collulosa (biasanya cotton linters) dengan acetate

anhidrida dan asam asetat. Dengan tambahan bahan peliat (plasticizer). Dapat

membentuk suatu bahan yang plastis. berupa serpih atau serbuk berwarna putih atau

transparant. Termasuk golongan thermoplastik. Dipergunakan sebagai bahan untuk

pembutan serat asetate , photografik film, sigaret filter dan sebagainya.

c. Sellulosa Nitrat, diperoleh dari sellulosa (cotton linters) yang direaksikan dengan

campuran asam nitrat dan asam sulfat. Bahan ini sangat mudah terbakar.

Dipergunakan dalam bahan peledak. Pembuatan campuran sellulosa dan nitrat dengan

tambahan bahan peliat camphor akan diperoleh selluloid. Sellulosa nitrat yang dicmpur

dengan bahan peliat lainnya dipergunakan untuk membuat varnish. Sellulosa nitrat yang

dapat larut dalam campuran ether dan alkohol disebut Collodion dalam bentuk padat.

Sellulosa nitrat disebut juga nitrocellulose. Nama pyroxilin kadang-kadang digunakan

untuk menyebutkan cellulose nitrat.

d. Karboksimethil sellulosa, dikenal dengan nama sodium carboxylmethyl Cellulose (CMC)

atau sodium cellulose glycolate atau cellulose gum, Berupa serbuk berwarna putih,

tidak berbau. Dalam air terjadi gel dan merupakan larutan koloidal. Dipergunakan

sebagai bahan pengental, dalam detergent, berfungsi sebagai penstabil emulsi, sebagai

bahan untuk tekstil danb kertas, dalam pembuatan es krim berguna sebagai pengental

dan penstabil, sebagai perekat, dan sebagainya.

23. Polimer Alam dan Modifikasi Polimer Alam

Asam alginat merupakan plymer alam yang diperoleh dari ekstraksi ganggang laut yang

berwarna cokelat. Tidak larut dalam air, tetapi garam-garam ammonium dan garam

logam alkalinya mudah larut dalam air dingin. Alginat-alginat yang larut dalam air

dipergunakan sebagaibahan pengental, stabilizer, misalnya dalam industri farmasi,

industri makanan , industri tekstil dan sebagainya.

24. Protein Dikeraskan

Page 70: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

70

Protein adalah suatu golongan besar senyawa yang sangat penting bagi segala makhluk

hidup, baik nabati maupun hewani.

25. Penukar Ion (Ion Exchanger)

Produk tersebut dipergunakan dalam industri untuk menghilangkan garam kalsium atau

magnesium dari air soda yang dipakai untuk ketel uap, mengubah air asin menjadi air

minum.

2.2. Latihan

• B – S Damar tiruan adalah bahan anorganik yang dapat berbentuk padat, pasta

maupun cair dab dibuat dengan cara penggabungan sejumlah besar

molekul – molekul dari satu atau dua macam zat yang molekulnya

sederhana dengan jalan polimerisasi atau kondensasi sehingga terbentuk

makro molekul.

• B – S Jenis plastik yang mengeras bila kena panas adalah thermoplastic.

• B – S Damar novolak adalah jenis damar yang bersifat thermosetting.

• B – S Reaksi kimia yang menggabungkan molekul – molekul yang sama

sehingga terbentuk molekul – molekul besar yang berat atomnya berlipat

ganda dari berat atom zat asal, reaksi ini disebut polymerisasi

2.3. Rangkuman

Page 71: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

71

Bahan plastik dan barang plastik banyak jenisnya, setidak-tidaknya ada 23 jenis bahan

plastik yang penting. Dalam mengklasifikasi bahan plastik, harus dilihat catatan bagian dan

catatan bab atau subpos. Bagian VII BTBMI 1996 terdiri dari 2 catatan bagian, sedangkan

dalam bab 39 terdiri dari 11 catatan dan 1 catatan sub pos. Struktur bab 39 terdiri dari 26

pos, yaitu : Bentuk asal terdiri dari pos 3901 sampai dengan 3914. Pos 3914 sampai

dengan 3921 terdiri dari Sisa, Reja dan Bekas; Semi-jadi; Untuk barang dari plastik pada

pos 3922 sampai dengan pos 3926. catatan 4 bab 39 merupakan salah satu ketetntuan yang

penting dalam mengklasifikasi barang plastik.

Page 72: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

72

3. KEGIATAN BELAJAR 2.

KARET DAN BARANG DARI KARET

3.1 Uraian, contoh dan non contoh :

3.1.1. Karet

Salah satu syarat agar seorang Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

dapat mengklasifikasikan suatu barang dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia dengan

baik dan benar adalah :

a. Mengenal barang dari karet

b. Mampu mengklasifikasi barang impor dari karet

Untuk dapat mengidentifikasi barang-barang tersebut, mari kita ikuti uraian di bawah ini :

Karet merupakan zat alamiah berupa getah putih yang

diperoleh dari tumbuhan karet dengan jalan melukai

(sadap) batang karet dan dibekukan (dalam larutan

asam cuka atau asam semut).

Indonesia merupakan negara penghasil karet dari jenis

Hevea Brasilliensis yang sering disebut juga sebagai

getah para, yang berasal dari Brasilia, dan penduduk

Brasilia menyebutnya dengan nama para.

Jenis lain yang juga menghasilkan karet ialah Ficua

elastika. Daun pohon ini secara teratur dipotong, agar

pohon lurus dengan maksud memudahkan

penampungan getahnya waktu akan disadap.

Menyadap karet ialah melukai kulit pohon dengan

sebilah pisau yang ujungnya bengkok, sehingga getahnya keluar.

Pohon karet diperkirakan masuk Indonesia dari Malaysia, yang oleh orang – orang Inggris

sebelumya telah dicoba ditanam di Inggris, namun tidak tumbuh. Oleh orang Inggris

kemudian ditanam di Malaysia. Dari Malaysia kemudian masuk ke Indonesia dan

sekitarnya.

Getah yang keluar akibat penyadapan dinamai latex, yaitu berupa cairan yang berwarna

putih seperti susu yang terdiri atas :

Page 73: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

73

• Air + 60%

• Zat karet + 28%

• Damar + 2%

• Garam + 6%

• Zat putih telur + 2%

• Gula + 2%

3.1.2. Penanganan karet alam :

1. Lateks karet alam yang terstabilisasi atau terkonsentrasi.

Lateks karet cenderung untuk mengental beberapa jam setelah dikeluarkan dari pohon, oleh

karena itu, harus distabilisasi guna menjamin pengawetannya dan mencegah pembusukan

atau pembekuannya. Ini dilakukan dengan jalan menambahkan amoniak kedalam lateks

dengan porsi 5 hingga 7 gram per liter lateks, yang selanjutnya menghasilkan produk yang

dikenal sebagai “full amoniak” atau FA. Metode amoniak rendah (LA) dilakukan dengan

penambahan sejumlah 1 hingga 2 gram per liter lateks. Ada juga lateks karet alam yang

tahan beku yang distabilisasi dengan jalan penambahan sodium salisilat atau formal dehida

dan cenderung digunakan di daerah dingin. Lateks karet alam umumnya dibentuk menjadi

konsentrat (utamanya untuk tujuan transportasi) dengan berbagai metode (misalnya dengan

cara sentrifugal, evaporasi, creaming).

2. Lateks karet alam yang termosensitif (sensitif terhadap panas):

Lateks ini diperoleh dengan cara menambahkan perantara yang sensitif terhadap panas. Jika

dipanaskan, lateks jenis akan lebih cepat mencair dibandingkan dengan lateks yang non-

termosensitif. Lateks yang termosensitif ini pada umumnya digunakan untuk pembuatan

barang-barang celupan atau cetakan, pembuatan spon dan karet busa.

3. Lateks elektropositif :

Lateks jenis ini juga dikenal sebagai “lateks yang pengisi listrik secara berlawanan” karena

lateks ini diperoleh dengan cara membalikkan pengisian partikel-partikel lateks yang

terkonsentrasi secara normal. Ini biasanya diperoleh melalui penambahan perantara cationik

yang aktif di permukaan.

Page 74: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

74

4. Lateks karet alam yang dipre-vulkanisasi

Lateks ini diperoleh dengan jalan pereaksian perantara vulkanisasi pada lateks melalui

pemanasan pada suhu umum di bawah 1000C. Partikel-partikel karet yang terkandung di

dalam lateks divulkanisasi dengan jalan penambahan lapisan endapan atau sulfur koloid,

zinc oksida dan akselerator (yaitu ditiokarbanat). Tingkat vulkanisasi atas produk yang

telah diselesaikan dapat diubah sesuai kehendak, dengan jalan memvariasikan suhu, waktu

pemanasan ataupun proporsi bahan yang digunakan. Lateks pra-vulkanisasi ini digunakan

pada pembuatan artikel – artikel celupan atau pembalut barang – barang farmasi dan

pembedahan, dan secara luas digunakan pada industri tekstil sebagai perekat, juga

digunakan pada pembuatan berbagai tingkatan kertas dan komposisi kulit.

3.1.3. Produk Karet

Dalam dunia perdagangan karet dikenal dalam bentuk :

1. Sheets Rubber

2. Crepe Rubber

3. Block Rubber

Karet diekspor dalam bentuk :

1. Sheets, crepe, blanket, bark crepe, scraps atau earth rubber

2. Latex, yaitu dalam bentuk getah

Sheets artinya lembaran – lembaran dibuat dengan tujuan untuk divulkanisir guna membuat

barang – barang, seperti ban luar, dan ban dalam untuk mobil, sepeda motor, pesawat udara

dan sebagainya.

Crepe tujuan pembuatannya bukan untuk membuat ban, tetapi untuk membuat barang –

barang yang membutuhkan sifat karet yang asli atau alamiah, artinya tidak divulkanisir,

misalnya untuk membuat mainan anak – anak, boneka, balon, sarung tangan, sol sepatu,

kondom, dan sebagainya.

Karena tujuan pemakaian berbeda, maka cara pembuatan crepe dan dan sheets juga

berbeda.

Page 75: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

75

Pada pengolahan Sheets harus diperhatikan betul, agar tidak ada gelembung – gelembung

udara, bayangan – bayangan dan kotoran – kotoran pada lembarannya karena mutu sheets

tergantung pada hal – hal tersebut.

• Karet lembaran yang dihasilkan oleh perusahaan perkebunan dinamakan Estate Rubber.

• Karet yang dihasilkan oleh petani karet (rakyat) disebut Small Holdings)

Perusahaan Remilling mengolah karet biasanya berasal dari Small Holdings dengan catatan

jenis Crumb Rubber juga diolah dari karet yang berasal dari Estate Rubber.

Perusahaan Remilling biasanya menghasilkan mutu / jenis :

a. Bark Crepe (Flat Bark Crepe)

b. Blanket.

Beda antara Bark Crepe dengan Blankets ialah tebal Bark lebih dari 5 mm dan Blankets

kurang dari 5 mm.

Lateks dalam keadaan tetap cair juga sering diperdagangkan, dan untuk mencegah

pembekuan dibubuhi amoniak (disebut juga anti koagulasi atau anti kristalisasi).

Karet busa : dipergunakan sebagai pengganti kapok, dapat dibuat dari lateks dengan cara

: terlebih dahulu kedalam lateksnya dibubuhi persenyawaan belerang kemudian dengan

sabun, dideplok sehingga timbul busa – busa. Setelah timbul busa ditambahi dengan bahan

kimia tertentu agar busa tetap dapat dipertahankan.

Beda getah perca dengan karet adalah :

• getah perca, lama kelamaan akan menjadi keras dan daya pegasnya hampir tak ada,

sedang karet gaya pegasnya hampir tidak hilang dan kekerasannya tetap tidak berubah.

• Getah perca bila dimasukkan kedalam air panas akan menjadi lembek seperti dempul

dan kalau sudah dingin akan menjadi keras kembali.

3.1.4. Vulkanisasi :

Adalah proses pembuatan suatu barang dimana karet dicampur dengan belerang. Tujuan

vulkanisasi karet dengan mencampur dengan belerang dan bahan – bahan lain adalah :

1. menaikkan mutu karet

2. agar memberikan sifat keras pada karet

3. agar tahan terhadap suhu panas atau dingin

Page 76: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

76

4. agar tahan geseran

5. agar tahan disimpan lama

6. untuk menghemat karet

Makin banyak bagian belerang pada vulkanisasi karet, makin keras karet tersebut.

Dalam pembuatan ban luar mobil, banyak bahan – bahan lain yang dicampurkan dengan

adonan karet. Bahan – bahan tersebut antara lain :

a. putih seng (oksida seng)

b. barium sulfat

c. kapur

d. tepung seperti : carbon black (angus atau jelaga dari minyak bumi)

e. belerang dan sebagainya.

Ban luar mobil perlu dicampur dengan jelaga tahan geseran. Ban luar mobil divulkanisasi

dengan bagian belerang + 5% sedang ban dalam + 2% belerang.

Karet keras (contohnya ebonit) :

Adalah jenis karet yang divulkanisasi dengan bagian belerang yang banyak 15 - 40%. Karet

keras dapat mengandung pigmen dan peresap tingkat tinggi, misalnya batubara, tanah liat

dan silika. Tanpa adanya peresap, pigmen dan struktur selular, karet keras tersebut tetap

saja keras, hitam keabu-abuan (atau kadang-kadang berwarna merah) yang relatif tidak

fleksibel dan tidak elastis dan dapat dicetak, digergaji, diubah, dipoles, Beberapa jenis karet

keras akan sangat nampak bermutu jika dipoles. Ebonit antara lain banyak dipakai dalam

elektro teknik, karena daya mengisolasi listrik yang sangat baik, gaya pegas masih ada, juga

tidak mudah rusak oleh pengaruh asam – asaman. Ebonit banyak dipakai untuk bak acu,

sakelar listrik, stop kontak, alat – alat tulis seperti pulpen, mistar, sisir dan sebagainya.

Cara memvulkanisasi karet :

• Proses panas : Karet dibuat lembek terlebih dahulu seperti dempul (tentu sesudah

dengan bahan – bahan pencampur seperti belerang, dan lain – lain), kemudian

dmasukkan ke dalam tungku dengan suhu 1100 - 1300 C. Kemudian dibentuk jadi

barang – barang yang diinginkan.

• Proses dingin: Yaitu proses yang dipakai dalam pembuatan barang – barang dari karet

yang tipis seperti balon, sarung tangan dokter, mainan kanak – kanak dan sebagainya.

Dalam proses dingin ini, belerang dimasukkan kedalam latex terlebih dahulu, kemudian

Page 77: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

77

tuangan (cetakan, mould) dari barang – barang yang hendak dibuat (biasanya dari gips),

dicelupkan kedalam latex yang telah belerang tadi, kemudian dikeringkan begitu saja.

Karet alam harus divulkanisasi bila mau dijadikan ban untuk mobil. Hal ini diketemukan

oleh Good Year dalam tahun 1833. Tetapi sebelumnya pada tahun 1820 oleh Hancock

ditemukan bahwa agar mempermudah vulkanisasi harus dikerjakan dengan meremas –

remas dan ditarik – tarik dalam temperatur tinggi, sehingga menjadi lembek dan berbentuk

dempul. Ban angin pertama diketemukan oleh Dunlop, dan pertama kali dipakai sebagai

ban mobil ialah “Michelin”

3.1.5. Faktis (Factis):

Factis adalah suatu bahan pengganti karet.

Faktis ada 2 (dua) macam :

1. Faktis coklat, diperoleh dari pengolahan minyak ikan dengan belerang

2. Faktis putih, dibuat dari minyak ikan rapa (nabati) yang dibubuhi S2Cl2

Faktis lebih murah daripada karet, karena itu mula – mula ditujukan untuk mengganti karet,

dan mempermudah pencampuran seperti vulkanisasi, dan dapat menghasilkan jenis karet

yang lebih lunak dan lebih licin.

3.1.6. Karet Sintetis :

Bab 40 AHTN memberi penjelasan tentang karet sintetis sebagai berikut :

Zat (bahan) sintetik tidak jenuh yang dapat diubah dengan tidak kembali ke sifat semula

melalui vulkanisasi menggunakan belerang menjadi zat non termoplastik, yang pada suhu

antara 180 C dan 200 C tidak akan putus bila direntang hingga tiga kali panjang aslinya, dan

setelah direntang hingga dua kali panjang aslinya selama lima menit, panjangnya akan

kembali menjadi tidak lebih dari satu setengah kali panjang aslinya”

Bahan – bahan / zat – zat yang memenuhi syarat – syarat tersebut antara lain adalah :

1. Cis – polyisoprene (IR)

2. Polybutadiene (BR)

3. Polychlorobutadiene (CR)

4. Polybutadiene Styrene (SBR)

5. Polychlorobutadiene Acrylonitrile (NCR)

6. Polybutadiene Acrylonitrile (NBR)

Page 78: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

78

7. Butyl Rubber (IIR) terdiri atas isobutylene yang dipolimerisasi dengan jumlah kecil

isoprene

Demikian juga halnya dengan Tioplasts (TM) yaitu zat polimerisasi menyerupai karet dan

karet alam yang disempurnakan dengan jalan mencampurnya dengan bahan plastik tiruan,

karet alam polimerisasi dan campuran zat – zat sintetis tidak jenuh dengan polimer sintetis

kadar tinggi, asalkan produk – produk tersebut di atas memenuhi syarat – syarat mengenai

vulkanisasi, daya memanjang dan daya pulih seperti diuraikan di atas.

Karet mentah melekat, plastis tapi kurang elastis. Karet vulkanisasi yang tidak diperkeras

adalah plastis tetapi tidak melekat. Karet yang diperkeras adalah kaku dan keras.Karet

sintetis dapat dibuat dari senyawa – senyawa hidrokarbon (HK) misalnya batubara, alkohol,

acetyleen (asetlena), minyak tanah, gas alam dan sebagainya.

• Karet sintetis ada keuntungannya bila dibandingkan dengan karet alam.

Karet alam melarut dalam minyak tanah, bensin dan sebagainya, sedangkan karet

sintetis tidak.

Oleh karena itu banyak pipa untuk mengalirkan bensi, minyak pelumas dan sebagainya

dibuat dari karet sintetis karena pipa dari logam tidak baik berhubungan dengan getaran

- getaran yang dialami dalam pemakaiannya misalnya pada motor ( mesin).

• Karet sintetis lebih tahan terhadap panas, sinar matahari, zat – zat asam dan lebih sukar

ditembus gas serta cairan, dan ban dalam yang dibuat dari karet sintetis sukar ditambal

kalu bocor, tidak seperti ban dalam dari karet alam

• Karet alam lebih mudah diolah daripada karet sintetis

• Karet alam lebih kenyal dari karet sintetis dan lebih tahan koyak.

Kesimpulan, ada kelebihan dan ada kekurangan dari karet alam dan karet buatan. Kedua

bahan ini terus bersaing, yang mana yang akan keluar sebagai pemenang, sangat tergantung

pada faktor-faktor ekonomis danteknologi, atau harus saling membutuhkan. Sejarah akan

mencatat, terlebih bila diingat bahwa karet alam dihasilkan oleh negara-negara yang sedang

berkembang, sedang karet sintetis oleh negara industri (maju), maka faktor sosial politik

mungkin juga dapat pegang peranan

Di pasar dikenal karet Akrilonitril dengan butadiene, sifat-sifatnya adalah :

• Tak tembus gas dan air - tahan minyak tanah

• Tahan koyak - tak berapa tahan cahaya.

• Tahan gesekan - tahan udara

Page 79: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

79

• Tahan panas dan dingin

3.2 Latihan :

• B - S Pohon karet adalah pohon asli tumbuhan dari Indonesia, sebagaimana

getah perca.

• B – S Agar karet dapat dipergunakan sebagai ban mobil / sepeda dan sejenisnya

maka pada pemrosesannya getah dicampur dengan belerang. Proses ini

disebut sebagai proses vulkanisasi

• B – S Salah satu tujuan vulkanisasi adalah untuk membuat mutu karet menjadi

lebih baik

• B – S Ebonit sebetulnya adalah karet keras dengan prosentase sulphur

mencapai + 70%.

• B – S Pabrik yang pertama kali membuat karert menjadi ban mobil adalah

Good Year.

• B – S Karet busa yang kita kenal pada saat ini juga dikenal sebagai karet

selulair

• B – S Balata adalah jenis karet yang berasal dari P. Kalimantan.

• B – S Tujuan bahan peptisasi dimasukkan kedalam latex adalah agar proses

peremasan lateks menjadi lebih singkat

• B – S Karet dari Kalimantan yang disebut jelutung, dipergunakan sebagai

pengganti chickle damar dari latex pohon Sapotaceae

3.3. Rangkuman :

Page 80: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

80

Karet diperoleh dari menyadap pohon karet (Hevea Brasiliensis), disebut juga getah para.

Karet juga dapat diperoleh dari pohon lain, misalnya ficus elstica, balata, jelutung, guayule,

chickle, getah perca atau factice yang berasal dari minyak.

Dalam dunia perdagangan karet dikenal dalam bentuk :

a. Sheets Rubber

b. Crepe Rubber

c. Block Rubber

Sheets artinya lembaran dibuat dengan tujuan untuk divulkanisir . Crepe tujuan

pembuatannya bukan untuk membuat ban, tetapi untuk membuat barang yang

membutuhkan sifat karet yang asli atau alamiah.Karena tujuan pemakaian berbeda, maka

cara pembuatan crepe dan dan sheets juga berbeda.

Faktis (Factis) adalah suatu bahan pengganti karet.

Page 81: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

81

4. KEGIATAN BELAJAR 3.

JANGAT, KULIT DAN BARANG DARI KULIT

4.1. Uraian contoh, Non contoh dan

4.1. Pengantar

Untuk memenuhi harapan di atas, kegiatan satu dari buku ini akan memberikan keterangan

tentang :

A. Jangat dan Kulit Mentah (Lain Dari Kulit Berbulu) dan Kulit Samak Sesuai Bab 41 HS

B. Barang dari Kulit Samak; Pelana Termasuk Perlengkapannya dan Pakaian Kuda;

Barang Uuntuk Bepergian, Tas Tangan dan Wadah yang Semacam Itu; Barang Dari

Usus Hewan (Lain Dari Ulat Sutera) Sesuai Bab 42 HS

C. Kulit Berbulu dan Kulit Berbulu Tiruan; Barang Terbuat Dari Padanya Sesuai Bab 43

HS

Bagian VII HS dibagi menjadi 3 bab yaitu bab 41 sampai dengan bab 43. Bagian ini

memuat tentang : jangat, kulit, baik yang sudah disamak maupun yang belum disamak;

kulit berbulu dan kulit berbulu tiruan beserta barang-barang yang terbuat daripadanya.

Dalam bagian ini tidak ada catatan.

4.1.1. Jangat, Kulit Mentah dan Kulit Samak sesuai bab 41 HS

Bab ini meliputi antara lain :

a) Jangat (kulit mentah binatang yang berkaki empat) dan kulit mentah lain daripada kulit

burung berbulu atau berbulu kapas dan kulit masih berbulu. Kulit tersebut diatas apabila

disamak, dikerjakan menjadi kulit perkament atau diolah secara lain, kecuali yang

masih berbulu.

b) Kulit tiruan yang terbuat dari kulit atau serat kulit.

c) Sisa kulit dan sisa kulit tiruan.

Jangat, kulit mentah dan kulit samak dapat dalam bentuk utuh atau dalam bagian (pundak,

leher, dan sebagainya) atau potongan lainnya. Namun bagian dari kulit samak yang

dipotong untuk keperluan tertentu tidak dimuat dalam bab ini.

Page 82: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

82

Barang yang perlu diperhatikan dalam bab ini antara lain :

4.1.2. Mutu Kulit

Mutu yang paling baik disebut vellum yang diperoleh dari kulit anak sapi yang masih

muda, kulit mentah biri-biri atau anak biri-biri. Produk tersebut digunakan untuk mencetak

dokumen, untuk genderang dan sebagainya. Kulit perkament yang lebih tebal digunakan

untuk membuat roda gigi; bagian lainnya, perkakas pertukangan, barang untuk bepergian

dan sebagainya.

Mutu kulit yang diperoleh untuk berbagai kebutuhan, banyak tergantung pada :

a. Jenis / ras

b. Kesehatan binatangnya

c. Umur

d. Cara pengolahan

e. Cara pengawetan

Disamping hal tersebut di atas, bagian dari kulit juga mempunyai pengaruh atas mutunya..

Bagian dari kulit tersebut meliputi :

a) C = Croupon bagian pundak sampai ekor

b) FL= Flank = sisi, kanan/kiri perut.

c) N = Neck (hals) = leher /pundak

d) H = Head (Kop) = kepala

e) L = leg (kaki)

Kulit yang diperoleh dari bagian kepala dan kaki kurang bermutu atau mutunya rendah.

Jika dilihat dari penampangnya, maka kulit dapat dibagi menjadi tiga (3) bagian yaitu :

1. Kulit ari (epidermis)-bagian yang ditumbuhi bulu.

2. Kulit jangat (corium)-daging kulit di tengah

3. Kulit bawah(subcutis) – daging kulit sebelah dalam.

Kulit binatang berkaki empat dan belum diolah, beratnya dibedakan dalam keadaan

segar sebagai berikut:

� Jika lebih dari 15 kg disebut huide (hides)

� Jika kurang dari 15 kg disebut vellen (skins)

Page 83: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

83

Jadi dapat dikatakan hides (huiden) dan skins (vellen) adalah kulit binatang yang

masih mentah ( raw materials )

4.1.3. Kulit Mentah:

1. Kulit :

Adalah kulit dari semua jenis hewan besar (hide) / kecil (skin) yang biasa diambil

kulitnya untuk disamak

Misal. Sapi, kerbau, kuda, domba, kambing, babi, reptil dll.

2. Kulit Segar:

Kulit hewan, baik hewan besar / kecil yang baru dilepas (dikuliti) dari tubuh hewan.

Ciri-ciri :

Kadar air : 65%

Kadar protein : 33%

Kadar lemak : 1,8%

Kadar minyak : 0,2%

3. Kulit Mentah:

Kulit hewan yang masih dalam keadaan segar atau kering yang belum atau yang sudah

diproses pendahuluan (belum disamak) dan masih bersifat belum mantap (labil)

Ciri-ciri :

� Mudah busuk

� Kaku/lemas

� Mudah ditumbuhi jamur/bakteri

� Dll.

4. Kulit Kering :

Kulit segar yang telah dikeringkan, biasanya dengan cara dijemur pada sinar matahari,

baik diracun maupun tidak diracun.

5. Kulit Garaman :

Kulit segar yang telah diawetkan dengan garam.

Ciri-ciri :

Beratnya berkurang / lebih ringan daripada waktu masih segar karena air keluar dari

kulit disebabkan oleh pengaruh dari garam

Page 84: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

84

6. Kulit Perkamen:

Kulit mentah yang sudah dalam keadaan kering yang telah dibersihkan bulunya, baik

secara mekanis maupun kimiawi, yang biasanya di gunakan untuk : bedug, wayang, kap

lampu, kipas, dan lain-lain.

Ciri-ciri :

- warna kuning keputihan / transparan

- agak kaku, karena masih mentah

7. Kulit Belahan (split):

Kulit sapi, kerbau, domba / kambing yang dibelah dengan mesin split menjadi dua

bagian / lebih, yaitu bagian nerf (grain split) dan bagian daging (flesh split). Untuk kulit

yang tebal pada umumnya masih ada bagian yang disebut split bagian tengah (middle

split).

8. Kulit Pikel :

Kulit mentah yang sudah diproses sampai dengan pengasaman.

Ciri-ciri :

� Kulit dalam keadaan basah

� Warna keputih-putihan

� PH : 2,5 – 3.

4.1.4. Penyamakan Kulit

Kulit yang masih dalam keadaan segar merupakan tempat subur bagi pertumbuhan

bakteri, Oleh karena itu, begitu selesai diambil kulit dari binatangnya, harus segera

diawetkan, paling sedikit segera dikeringkan, bila tidak akan segera menjadi busuk.

Cara pengolahan :

Setelah kulit dilepas, maka ::

a. Darah dan daging harus dibuang dengan mencucinya dengan air bersih

b. Bulu dan kulit ari harus dihilangkan lagi dengan memasaknya dengan air kapur (Ca

(OH)2)

c. isa kapur dibersihkan kembali dengan asam susu, asam mentega atau asam organis

lainnya.

Page 85: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

85

d. Setelah itu dikeringkan, kadang sambil dibubuhi dengan dengan garam dapur yang

kadang-kadang dicampur dengan natrium sulfida kulit yang sudah kering ini tergolong

raw hides, tapi tidak lagi lekas rusak (sudah diawetkan).

e. Kemudian disamak dengan bahan penyamak hewani, nabati atau bahan-bahan kimia

tertentu.

Tujuan penyamakan sebenarnya adalah :

1. Agar kulit menjadi lemas dan ulet menyerupai kelemasan kulit seperti saat masih hidup

2. Agar permukaannya baik luar dan sebelah dalam menjadi bagus, indah, dan enak untuk

dirasakan dan dipakai

3. Agar warna kulitnya sesui dengan selera

Cara Menyamak :

1. Kulit yang sudah bersih dan diawetkan seperti tersebut di atas, direndam dalam larutan

bahan penyamak. Sambil direndam, kemudian dipukul-pukul dan diremas sampai kulit

menjadi lemas seperti seolah-olah masih hidup.

2. Kemudian kulit dikeringkan atau dijemur pada tempat tertutup (bukan dengan sinar

matahari), Sampai dengan tingkat pengolahan ini kulit kita sebut sebagai setengah

disamak.

3. Setelah kering, direndam kembali dalam bahan penyamak(dengan menambah bahan

penyamak) untuk memberi kelemasan dan warna tertentu yang dikehendaki.

4. Kemudian dikeringkan lagi.sampai pada tingkat kekeringan tertentu. Kulit ini baru

disebut sebagai ”kulit yang disamak” Bila perlu maka untuk jenis kulit tertentu digosok

dengan batu apung, agar kelihatan seperti beludru.

Penyamakan kulit memerlukan waktu yang cukup lama, Dulu menyamak kulit hampir

memakan waktu sampai berbulan-bulan, kadang-kadang sampai 2 (dua) tahun atau lebih

baru dapat dikatakan penyamakan sudah “matang” (selesai)

Pada saat sekarang metode penyamakan diganti dengan cara baru yaitu kulit-kulit yang

masih dalam keadaan kasar didinginkan dalam ruangan tertentu sampai 350C dan harus

betul-betul diawasi jangan sampai sel-sel daging / kulit tadi jadi pecah. Cara ini dapat

memperpendek jangka waktu penyamakan dari 4 bulan menjadi kira-kira 3 bulan.

Page 86: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

86

Jenis Bahan Samak:

1. Dari nabati :

a. Kulit bakau

b. Daun sumach /smak

c. Gambir

d. Buah pinang

e. Kulit pohon mimosa (acacia)

f. Buah divi-divi

2. Dari hewani

a. Minyak ikan

b. Kuning telur

3. Dari bahan kimiawi (sintetis)

a. Zat penyamak organic sintetis

Kadang-kadang dikenal dengan “syntans”, dibuat dari phenolsulfonic acid dan

formal dehyde.

b. Zat penyamak anorganik : Yang biasa digunakan adalah chrome tanning agent dan

alluminium tanning agent.

Bahan samak nabati :

� Hasil samak warna merah, kuning muda, coklat muda., kecuali daun sumah

menimbulkan warna keputih-putihan.

� Bahan ini biasa digunakan untuk menyamak kulit sol dan ban penggerak.

Bahan samak hewani (minyak ikan)

a) Biasanya menimbulkan warna kuning

b) Banyak digunakan untuk menyamak kulit biri-biri, yang kemudian digosok dengan batu

apung

c) Hasil penggosokan tersebut diperoleh kulit penggosok (chamois)

(metode untuk memperoleh kulit samak chamois adalah dengan cara menyiramkan minyak

ikan atau minyak binatang pada kulit tersebut berulang-ulang, lalu dikeringkan dalam ruang

pemanas atau dijemur di udara terbuka, dan dicuci dengan larutan alkalis untuk

menghilangkan minyak yang berlebih. Selanjutnya permukaan dibersihkan dan diolah

Page 87: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

87

dengan menghaluskannya menggunakan batu apung atau penggosok lain. Kulit samak yang

dikerjakan dengan cara ini adalah sisi bagian dalam dari kulit biri-biri atau anak biri-biri

belahan). Kulit samak chamois memiliki sifat halus berwarna kuning (kecuali dicat) dan

dapat dicuci. Sebagian besar digunakan untuk produksi ssarung tangan, dan kulit dari

hewan yang lebih besar (rusa jantan, kijang, dan lain-lain) yang diolah dengan cara yang

sama digunakan untuk produksi pakaian, perlengkapan kuda atau keperluan industri lain.

Kulit samak yang diperoleh dengan menggunakan minyak, sebagaimana dijelaskan di atas

kadangkala dianggap sebagai full oil chamois.

Kulit samak putih yang dapat dicuci, memiliki sifat yang sama dengan kulit samak chamois

kuning, diperoleh dengan penyamakan parsial menggunakan formaldehyde yang

dilanjutkan dengan penyamakan menggunakan minyak sebagaimana dijelaskan di atas,

dikenal sebagai chamois kombinasi.

Bahan samak dari kimiawi:

� Dari tawas, biasanya menghasilkan warna putih

� Dari garam chromium akan menghasilkan warna hijau.

4.1.4. Produk Kulit:

Kulit patent : Kulit yang ditutupi atau dilapisi dengan pernis atau lacquer atau dengan

lembaran plastik tipis yang telah dibentuk dan memiliki permukaan mengkilap seperti kaca.

Pernis masuk ke dalam kulit yang tidak dapat hilang tanpa merusak kulit. Pernis dan

lacquer yang digunakan dapat berwarna maupun tidak dan menggunakan dasar :

1. Minyak nabati kering (biasanya minyak biji rami)

2. Diperoleh dengan selulosa (misal nitrocellulose)

3. Produk sintetis (thermoplastik maupun bukan) terutama polyurethane atau polyvynil

chloride)

4. Lembaran tipis dari palstik yang sudah dibentuk yang digunakan pada kulit amak

kebanyakan dibuat dari polyuerthane atau polyvinyl chloride.

Bagian permukaan dari kulit jenis ini tidak halus, hal tersebut dimaksudkan untuk

mendapatkan tiruan kulit tertentu (buaya, kadal, dan sebagainya) atau dibuat seperti kumal,

mengkerut, atau berbintik, tetapi garus tetap mengkilap seperti kaca.

Kulit samak patent dilaminasi: dikenal juga dengan kulit samak patent lapisan adalah kulit

samak yang dilapisi dengan lembaran tipis plastik yang telah dibentuk lebih dahulu dengan

Page 88: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

88

ketebalan lebih dari 0,15 mm tapi kurang dari setengah ketebalan keseluruhan dan memiliki

permukaan mengkilat seperti kaca seperti kulit samak patent.

Kulit yang dilogami (metalized leather)

Adalah kulit samak yang ditutupi/dilapisi dengan bubuk logam/lembaran tipis logam (misal

perak, emas, aluminium)

Kulit komposisi :

Kulit buatan yang mempunyai dasar kulit alam atau serat-serat kulit.

Cara membuat:

� Mengempa kupasan kulit, sisa lainnya atau serat kulit dengan tambahan perekat / bahan

pengikat lain

� Mengempa potongan yang ditumpuk tanpa bahan pengikat

� Mengolah kupasan kulit yang dijadikan serat dan sisa kulit lainnya.

Kulit Boks (full grain, corrected grain) :

Ciri-ciri :

• Warna bervariasi

• Ketebalan 1,5 – 2mm

• Permukaannya ada yang berwarna mengkilat ada yang tidak ber – warna (dop).

Kulit Jaket :

Kulit jadi (matang) yang umumnya dibuat dari kulit domba, kambing, babi, dan sebagian kecil

kulit sapi yg lazim disamak khrom dan umum nya digunakan untuk jaket.

Ciri-ciri:

• Kulit lembut dengan ketebalan 0,5 – 1,5 mm

• Warna bervariasi.

Kulit Beledu (Suede, velours):

Kulit jadi (matang) yang dibuat dari kulit kambing, domba, sapi atau kulit belahan (split)

yang lazimnya disamak khrom-nabati/khrom-sintetik, yang bagian nerf /bagian daging nya

halus seperti beledu karena diampelas. Umumnya digunakan u/ sepatu, jaket dll.

Ciri-ciri :

• Permukaan kulit berbulu serat, lembut

• Ketebalan 1 – 1,5 mm

• Warna bervariasi

• Umumnya dari kulit belah sapi

Page 89: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

89

Kulit Jok :

Kulit jadi (matang) yang dibuat dari kulit sapi/kerbau yang lazim disamak khrom /

kombinasi (khrom nabati / khrom-sintetik) digunakan u/ jok mobil, mebel dll.

Ciri-ciri :

• Ketebalan 1,8 – 2 mm

• Warna bervariasi

• Kondisi kulit mulus dibuat dari kulit mulus dibuat dari kulit kualitas prima.

Kulit glace :

Kulit tipis anak kambing / babi yang disamak dengan garam dapur dicampur dengan kuning

telur, supaya lemas dan elastis. Digunakan untuk membuat sarung tangan. Dapat juga untuk

membuat membuat sepatu wanita bagian atas, berasal dari kulit kambing disebut Chevrau,

sedangkan yang berasal dari kulit domba disebut Chevrette. Ciri-ciri : Warna bervariasi,

ketebalan 0,5 - 1,5 mm.

Box-calf :

Adalah kulit yang dibuat dari kulit anak sapi, yang disamak dengan garam chrom,

disamping kulitnya tipis (anak sapi) mempunyai sifat kuat, lemas dan tahan air. Oleh karena

kulit ini sangat mahal, maka sering ditiru dengan membelah kulit sapi biasa (besar) sampai

setipis kulit anak sapi.

Sebelah luar diperdagangkan sebagai box-calf-leather, untuk membuat sepatu pada

pabrik sepatu seperti “Bata-Hana” dan sebagainya, sedangkan bagian dalam mudah dikenal

karena tidak licin, dan diperdagangkan dengan nama “split” yang dipergunakan untuk

mengisi sol/telapak atau tumit sepatu.

Page 90: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

90

4.2 Latihan

1. Kulit perkament mutunya yang paling baik disebut ……….

2. Pada saat sekarang metode penyamakan diganti dengan cara baru yaitu kulit-kulit yang

masih dalam keadaan kasar didinginkan dalam ruangan tertentu sampai

.......................................0C

3. Kulit Peau de suede adalah jenis kulit yang ......................

4. Kulit yang menjadi kulit tembus cahaya / transparant dan bagus, banyak dihasilkan dari

Amerika Utara

5. Kulit jadi (matang) yang dibuat dari kulit domba, kambing disamak minyak dan

diampelas di bagian daging dan nerf hingga menghasilkan kulit yang lunak, rata dan

lemas biasanya digunakana untuk ..............

Setelah Saudara menjawab latihan tersebut di atas, maka selesai sudahlah Kegiatan 2 pada

Modul ini. Sebelum Saudara mempelajari Modul berikutnya, maka Saudara dipersilakan

untuk menjawab test formatif di bawah ini. Bila Saudara dapat menjawab minimal 70%

dengan benar dari test formatif ini maka Saudara dapat meneruskan mempelajari Modul

VIII. Selamat mencoba, semoga sukses.

4.3 Rangkuman

Kegiatan belajar ini meliputi pembahasan tentang jangat dan kulit serta produknya. Jangat

adalah istilah untuk kulit hewan berkaki empat. Jangat dan kulit disini dalam keadaan

mentah maupun yang telah diawetkan. Dapat juga disamak pendahuluan, atau disamak

(komposisi, patent, chamois dan seterusnya).

Dibahas juga tentang produk dari kulit samak yang meliputi : pelana, kopor, kopor tipis, tas

perempuan, barang pakaian dan perlengkapan pakaian, barang lain dari kulit komposisi,

kulit patent dan seterusnya.

Dalam kegiatan belajar ini juga dibahas tentang kulit berbulu dan kulit berbulu tiruan, baik

yang mentah maupun yang telah diolah tahap akhir serta barang yang terbuat daripadanya.

Page 91: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

91

6. Test – Formatif :

Benar / salah :

a. B – S Penggabungan dua molekul atau lebih dengan pemisahan air atau zat

sederhana lainnya, jika terjadi makro – molekul, peristiwa ini dinamakan

polykondensasi

b. B – S Aminoplast adalah jenis damar thermoplast yang dibuat dari kondensasi

amine dengan aldehyde, dipergunakan untuk membuat plastik yang

bersifat transparan.

c. B – S Bila karet alam dilarutkan dalam benzene dan kemudian dialiri dengan

gas hidrogen chloride pada temperatur dan tekanan rendah diperoleh

chlorinated rubber.

d. B – S Karet alam tidak dapat diolah menjadi plastik, walaupun diolah secara

kimia.

e. B – S Blanket adalah jenis karet yang dihasilkan oleh small holding yang diolah

kembali oleh perusahaan remilling

f. B – S Bark crepe adalah jenis lateks yang membeku dan masuk kedalam

mangkok sadap.

7. Kunci jawaban :

Benar - Salah

a. B

b. S dari damar thermosetting

c. S proses tersebut menghasilkan Rubber Hydrochloride

d. S. Karet alam bila diproses secara kimia dapat dihasilkan plastik

e. B

f. S. Lateks yang masuk dan membeku dalam mangkok sadap adalah lumps

Page 92: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

92

8. Umpan balik dan tindak lanjut

Setelah Saudara selesai mempelajari Modul ini maka Saudara dapat mengidentifikasi

barang impor atau ekspor yang berhubungan dengan Binatang Hidup dan Produknya.

Namun, agar dalam melaksanakan tugas nanti Saudara mempunyai pengetahuan tentang

barang dengan lebih baik lagi, maka Saudara tidak cukup hanya dengan mempelajari

binatang hidup dan produk binatang hidup dari modul ini. Saudara dapat mencari informasi

pada buku-buku yang berhubungan dengan materi ini. Saudara juga dapat mencari

informasi di internet pada situs – situs yang berkaitan dengan bahan ajar ini.

9.Daftar Pustaka.

1. Catatan Penjelasan untuk Harmonized System, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, tahun

2000

2. Mengenal Barang, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, 1979

3. Ensiklopedi Indonesia,

4. Harian Republiks, www.republika.com

5. Harian Kompas, www.kompas.com

6. Majalah Trubus, www.trubus-online.com.

Page 93: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

93

MODUL III

TEKSTIL

SESUAI BAB 50-63

MATERI IDENTIFIKASI BARANG

OLEH :

TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA

2007

Page 94: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

94

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bahwa Modul ini dapat diselesaikan sesuai

waktunya.

Obyek dari kegiatan Direktorat Bea dan Cukai adalah barang. Barang yang diimpor

maupun diekspor harus ditentukan jenisnya, dalam rangka penentapan tarif bea masuk dan

kepentingan kepabeanan lainnya. Petugas Ditjen Bea dan Cukai seyogyanya memiliki

ketrampilan dalam mengidentifikasi barang agar pelayanan cepat dan negara tidak

dirugikan pada saat menetapkan besarnya bea masuk, karena ada kepastian tentang jenis

barang dan penetapan tarif posnya.

Modul ini merupakan seri dari mata pelajaran Pengetahuan dan Identifikasi Barang yang

terdiri dari 5 modul. Modul digunakan dalam Diklat Teknis Substantif Spesialisasi 1

Kepabeanan dan Cukai. Modul yang ke-3 berjudul “ Tekstil ” membahas tentang tekstil ,

khususnya serat, benang, kain nomor benang dan identifikasi barang tekstil” menjelaskan

tentang berbagai barang tekstil, khususnya serat, benang, kain nomor benang dan

identifikasi barang tekstil sesuai bab 50-63 BTBMI”.

Dalam kesempatan ini, Penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu hingga dapat diselesaikannya Modul ini. Semoga Allah membalas

atas amal kebaikan tersebut. Mudah-mudahan Modul ini bermanfaat sebagai penambah

wawasan dan media pengetahuan dalam mengidentifikasi barang.

Jakarta, Oktober 2007

Penulis

Page 95: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

95

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ................................................................................ i

Daftar Isi ......................................................................................... ii

1 PENDAHULUAN ..........................................................................

1.1. Deskripsi singkat.................................................................

1.2. Tujuan Pembelajaran Umum................................................

1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus...............................................

1

1

1

1

2 KEGIATAN BELAJAR 1

SERAT, BENANG DAN KAIN......................................................

2.1. Uraian, Contoh dan Non contoh...........................................

2.2. Latihan 1..............................................................................

2.3. Rangkuman..........................................................................

2

2

19

19

3 KEGIATAN BELAJAR 2

PENOMORAN BENANG..............................................................

3.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................

3.2. Latihan 2..............................................................................

3.3. Rangkuman..........................................................................

20

20

26

27

4 KEGIATAN BELAJAR 3

IDENTIFIKASI SERAT ..............................................................

4.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................

4.2. Latihan 3...............................................................................

4.3. Rangkuman...........................................................................

28

28

32

32

5 Test Formatif ............................................................................... 33

6 Kunci Jawaban ............................................................................... 33

7 Umpan Balik................................................................................ 33

8 Daftar Pustaka............................................................................. 34

Page 96: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

96

MODUL III

TEKSTIL

1. PENDAHULUAN

Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang telah mengikuti pendidikan Diklat Teknis Substansif Dasar Kepabeanan dan Cukai adalah pegawai yang seharusnya telah mempunyai kemampuan teknis tertentu. Salah satu bentuk kemampuan teknis tersebut adalah mempunyai pengetahuan tentang berbagai barang tekstil, khususnya serat, benang, kain nomor benang dan identifikasi barang tekstil sesuai Bagian XI dalam Harmonized sistem. Dengan kemampuan tersebut maka yang bersangkutan akan dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi barang impor dan ekspor sesuai Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) dengan baik dan benar.

1.1. Deskripsi Singkat

Produk tekstil baik impor maupun ekspor bagi Indonesia banyak dilakukan, oleh karena itu pengetahuan serat, ebanang dan kain serta penomoran benang dibahas dalam modul ini. Serat berasal dari berbagai jenis baik alam maupun buatan manusia. Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya benang dapat diketahui memaluli nomor benang. Nomor benang ada 2 jenis yaitu nomor benang langsung dan tidak langsung . Seorang petugas Ditjen Bea dan Cukai harus memahami asal serat, benang, kain dan cara mengidentifikasinya, selanjutnya bagaimana cara mengklasifikasinya sesuai bagian XI dalam Harmonized system.

1.2. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mempelajari modul ini, para siswa diharapkan mampu menjelaskan serat, benang

dan kain serta nomor benang dan cara mengidentifikasi serat sesuai bab 50 - 63 Buku Tarif

Bea Masuk Indonesia.

1.3. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mempelajari modul ini para siswa mampu :

1. mengidentifikasi serat, kain dan tenunan;

2. menentukan nomor benang ;

3. melaksanakan Identikasi serat sesuai aturan pengujian tekstil dengan benar

Page 97: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

97

2. KEGIATAN 1

SERAT, BENANG DAN KAIN

2.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh

2.1.1. Serat 1. Serat

Tekstil dibangun dari berbagai jenis serat. Serat digunakan untuk membuat benang dan berbagai barang tekstil. Serat yang biasa dipakai berasal dari bahan yang berlainan, oleh sebab itu serat digolongkan menurut asalnya:

1) Serat yang berasal dari tumbuhan:

2) Serat yang berasal dari binatang

3) Serat yang berasal dari mineral

4) Serat buatan

Semua serat buatan yang menunjukkan sifat yang sama dengan bahan dasarnya

digolongkan sebagai serat sintetik seperti nilon, orlon, dacron, perlon dan sebagainya.

(1) Serat yang berasal dari tumbuhan

a. Serat dari buah kapas (cotton):

b. Serat yang berasal dari buah seperti kapuk, kelapa:

c. Serat yang berasal dari kulit batang seperti vlas (linen), hennep (ramai) dan jute

(goni).

Sifat dari serat pada butir c biasanya kuat, mempunyai kilau, tetapi kalau dipintal

menjadi benang, sifat benangnya tidak rata.

Di Indonesia juga terkenal serat lainnya seperti serat sisal atau manila hennep yang

berasal dari daun tumbuhan biasanya dijadikan tali atau juga karung. Juga ada serat dari

pohon aren yang disebut ijuk yang berwarna hitam dan kaku dipakai untuk pembuatan

tali atau sapu. Serat kelapa dipakai untuk membuat tali, untuk membuat permadani dan

sebagainya.

Page 98: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

98

Kapas Negara yang mengasilkan kapas secara besar besaran ialah USA, Mesir, dan India.

Penanaman kapas di perkebunan dimulai dengan penaburan biji. Setelah 3-5 hari tanaman mulai bersemi dan setelah 3 bulan tinggi tanaman lebih kurang 120 cm. Bunga berwarna putih sampai kuning muda menampakkan diri setelah pembuahan akan berwarna kemerahan dan setelah 2-3 hari bunganya berguguran. Selanjutnya yang tertinggal adalah sebuah putik (bakal buah ) dan setelah beberapa bulan putik ini menjadi masak. Buah masak terdiri atas 4 atau 5 bagian, didalam tiap bagian terdapat 7 - 9 biji dan tiap biji diliputi oleh serat (pluis).

Pemetikan buah kapas harus tepat pada waktu, jangan terlampau cepat (belum masak) atau terlampau lambat (masak sekali). Setelah pemetikan buah kapas dikeringkan dan dibersihkan. Serat kapas dipisahkan dari bijinya, tetapi masih ada serat pendek yang terdapat atau menempel pada biji tersebut. Serat pendek ini dinamakan linters dan karena pendeknya hanya digunakan dalam perusahaan bahan peledak, sutera tiruan dan cat sellulosa. Biji yang tertinggal (linters sudah diambil) dapat ditekan untuk memperolah minyak kapas.

Panjang serat kapas antara 17- 40 mm dan serat ini baik sekali untuk dibuat benang, karena seratnya agak kusut dan jika dilihat dibawah mikroskop bentuknya berpilin dan ini menyebabkan serat setelah dipintal menjadi benang tidak melesat, sehingga diperoleh benang yang kuat.

Perbandingan serat kapas dengan serat kapuk, maka yang mecolok adalah : 1) Serat kapas lebih panjang dari serat kapuk;

2) Serabut kapas lebih kuat dari serabut kapuk;

3) Kalau dilihat dibawah mikroskop dapat diketahui apa sebab serabut kapuk itu kurang

kuat. Serabut kapuk ini mempunyai ruang yang berisi udara. Oleh sebab serabut ini

berlobang, berisi hawa dan ringan, maka baik sekali dipakai untuk membuat

pelampung.

Oleh sebab serat kapuk berlobang dan licin dan pendek, maka serabut ini tidak baik untuk dijadikan benang. Termasuk serat kulit : linen, hennep, jute dan rami.

Linnen

Linnen adalah serat kulit dari tumbuhan vlas. tumbuhan ini berbatang tipis. Selain serat diperoleh dari biji vlas. Dari biji vlas dipres akan diperoleh minyak yang lekas mengering dipakai dalam perusahan cat. Tumbuhan vlas dapat ditemukan di Argentina, Brasilia, Belgia, Prancis, Jerman dan Rusia. Panjang serat linnen melebihi panjang serat kapas, yaitu antara 40 – 70 mm.

Hennep Hennep juga serat kulit dari tumbuhan hennep yang batangnya serupa vlas juga; setelah

dicabut, dijemur untuk melepaskan kulitnya, kemudian digaruk sehingga serabutnya lepas. Serat hennep lebih kuat dari serat linnen dan juga lebih kaku untuk ditenun sebagai tekstil, keistimewaan serat ini dapat menahan air.

Serat hennep dipakai untuk membuat : 1. tali-temali;

2. saluran air untuk pompa kebakaran;

Page 99: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

99

3. kain tebal yang disebut kanvas atau kain terpal.

Kalau serat ini ditenun untuk pakaian, maka serat hennep ini dipakai untuk benang lusi yaitu benang yang membujur, sedangkan untuk benang pakan dipakai serat kapas atau linnen.

Jute Jute disebut juga goni adalah tumbuhan yang ditanam secara besar-besaran dihasilkan di

Bangladesh. Serat ini termasuk serat kulit dan pohon 3-4 meter tingginya. Kalau diperiksa terdapat perbedaan besar antara serat hennep dan serat jute, sebab jute tetap

menimbulkan serat kecil, sedangkan benang hennep tidak. Benang jute mengandung banyak bagian dari kayu, oleh sebab itu tenunan jute mudah

diketahui . Serat jute dipakai untuk:

1. Membuat benang jute untuk menjahit karung goni ;

2. Membuat karung goni;

3. Membuat karung, bahan pembalut pipa besi, ban auto dan sebagainya;

4. Membuat tenunan untuk pakaian, tetapi hanya untuk benang pakan seperti tenunan

“tussor”.

Rami

Serat ini berasal dari Cina, Jepang, Jerman Timur dan tinggi batang sampai 2 meter. Serat rami juga diperoleh dari kulit dan terkenal sebagai serat tumbuhan terkuat (4 kali lebih kuat dari Linnen). Rami dipakai sebagai tali Rami dan juga untuk membuat kaos lampu. Untuk menggelantang serabut tumbuhan hampir selalu dipakai gas khlor, tetapi dapat juga dipakai H2 O2. Semua serat tersebut diatas yaitu Linnen, Hennep, Jute, Rami terkenal sebagai serat terkuat, tetapi kaku.

Manila Hannep atau abaca

Serat ini diperoleh dari pelepah daun atau kulit pohon musa textiles, suatu tanaman yang sekeluarga dengan pohon pisang. Manila hennep terutama dihasilkan di Philipina, juga di Sumatera.

Nama lain adalah abaca terutama digunakan untuk membuat tali manila/tali kapal, karena jika masih baru terapung dipermukaan air dan tidak lekas dimakan air laut.

Sisal hennep atau sisal

Serat daun ini berwarna putih kekuningan, berkilauan dan rata, agak tegang dan kurang kuat dibandingkan dengan Manila Hennep. Tanamanya terkenal karena berduri, bentuk dauan seperti anak panah dan tebal serta dari suatu jenis Agave.

Serat sisal digunakan untuk membuat tali, sikat dan karung.

Nanas Rupanya seperti sisal, perbedaannya serabut nanas agak berkilauan oleh karena itu

tenunan dari sutera tiruan yang berkilauan disebut kain nanas.

Rosella

Page 100: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

100

Banyak terdapat di malang. Tumbuhan ini berbatang kurus dan serabutnya masih dalam penelitian / penyelidikan, jika dapat diperbaiki oleh, maka serabut ini dapat bersaing dengan serabut jute untuk menghemat jute.

Perbedaan antara tali dengan benang ialah:

Ambil sebatang pensil, diukur sepanjang 1 cm tepat, barang digulungkan pada pensil sampai penuh sepanjang satu cm itu. Jika jumlah lilitan itu tidak lebih dari 20 disebut tali dan jika lebih dari 20 disebut benang.

Wol

Yang disebut wol ialah rambut yang keriting / bergelombang (sedikit atau banyak) dari bunatang berkaki empat, terutama dari domba Kambing dapat menghasilakan wol, misalnya kambing Angora menghasilkan Mohair : jenis kambing yang menghasilkan wol adalah kambing Kashmir dan kambing Tibet. Kelinci juga dapat menghasilkan wol, begitu pula unta pada bagian perutnya (pada bagian lain menghasilkan bulu).

Jenis wol yang lain, misalnya wol merino dan wol cheviot. Wol dari domba dicukur dan dibersihkan dengan menggunakan bahan kimia. Sebagai hasil tambahan diperoleh gemuk yang di sebut “lanoline” yang baik dipakai merawat muka, banyak digunakan dalam sabun mandi, minyak rambut, dan sebagainya. Rambut domba kriting, maka untuk menetapkan panjangnya serabut ini harus diluruskan dan panjangnya lebih kurang 3 -30 cm. Sifat wol akan nyata, jika di lihat dalam mikroskop, serat itu mengandung sisik. Oleh karena itu tenunan wol kasar.

Sifat wol:

1) Kasar (wol merino halus)

2) Tidak begitu berkilauan

3) Kalau ditarik kuat, tetapi elastis, oleh karena itu tenunan wol tidak lekas kusut.

4) Kalau dibakar baunya seperti bulu ayam dan hasil bakaran meninggalkan bundaran

arang yang rapuh.

5) Kalu tenunan wol di remas dengan tangan akan lekas kembali ke bentuk semula

(elastis)

Sutera

Sutera dibuat dari ulat dan secara besar-besaran dipelihara di Jepang, Tiongkok Prancis, dan sebagainya. Keluarga ulat yang terkenal ialah “Bombyx Mori”. Makanannya yakni daun murbai. Setelah ulatnya mulai dewasa ia membuat serat yang keluar dari mulutnya. Pembalut ini disebut kepompong dalam kepompong ulat akan menjadi kupu-kupu.

Tetapi jika menunggu sampai kupu-kupunya keluar adalah tidak baik , karena kokonnya akan rusak dan oleh karena itu diawasi dengan teliti saat keluarnaya kupu-kupu, kokon dimasukkan dalam air mendidih.

Serat yang dapat diuraikan dari kokon lebih kurang 3.600 meter, tetapi tidak semua dapat digunakan untuk membuat tenunan, hanya kira kira 600-700 meter dari

Page 101: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

101

tengah tengah yang dapat dipakai. Tentu serat yang diperoleh dari kepompong masih mengandung bahan perekat dan dibersihkan dulu sebelum di tenun.

Sifat serat sutera:

1) Panjang

2) Licin

3) Berkilauan

4) Elastis (karena itu tenunan sutera tidak kusut)

5) Kuat

6) Bila dibakar, menimbulkan bundaran arang yang rapuh dan baunya seperti bulu

ayam yang dibakar.

Tenunan sutera mudah di ketahui karena berkilauan, licin dan elastis.

Serat Setengah Sintetik

Serat setengah sintetik atau disebut serat tiruan ialah serat yang bahan dasarnya dapat dijumpai kembali, kalau seratnya diperiksa. Dalam golongan serat ini termasuk sutera tiruan dan wol buatan, yaitu wol dibuat dari kasein berasal dari susu dan disebut lanital.

Dalam tahun 1935 seorang Italia (Fretti) menemukan, bahwa kasein yang berada dalam susu mudah di endapkan dengan memakai HNO3 dan HCL encer. Hal ini disebut “tekstil kasein” dan dapat dipakai untuk membuat serat untuk meniru wol dan hasilnya disebut lanital .

Tentu di negara lain cara ini dicoba juga, tetapi hasilnya di sebut dengan nama lain misalnya di Amerika serikat di sebut Avato, di Nederland Engkasa dan Italia di sebut Fibrolane.

Sifat serat ini berlainan dengan wol tulen: 1) Pada mikroskop tidak terdapat sisik-sisik.

2) Sukar dijadikan kempa.

3) Jika dibuat pakaian tidak begitu panas.

4) Dalam uji bakar wol susu ini tidak berbau seperti bulu ayam yang dibakar ,

walaupun terbakarnya lebih cepat dari biasa.

Sekurang wol tiruan ini jarang dipakai, karena pembuatannya mahal dan gunanya hampir tidak ada. Persamaannya dengan wol jika dibakar meninggalkan bundaran arang yang rapuh.

Sutera Tiruan Cara pembuatan

Dalam tahun 1884 seorang Perancis bernama de Chardonnet telah meneliti, jika kapas (cellulose) di campur dengan asam sendawa( NHO3) yang dibubuhi H2 SO2

(asam belerang) akan sedikit meleleh dan hasilnya disebut nitrosellulosa. Sebagai bahan dasar dipakai serat yang melekat pada biji kapas (linters). Jika nitrosellulosa

Page 102: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

102

dicampur dengan campuran C2H5OH (alcohol) dan eter, bahannya meleleh dapat di tekan lewat lobang kecil. Larutan ini disebut collodium. Untuk memadatkan seratnya cukup serat ini di rendam dalam air saja. Sekarang seratnya menjadi padat dan dapat dipakai untuk benang, tenunan, dan sebagainya. Cara ini sekarang tidak dipakai lagi, karena mahal dan tenunan ini berbahaya (lekas terbakar).

Sutera asetat dalam keadaan asli mudah dikenal karena : Berbau cuka : Kilatnya yang tidak menyolok : Seratnya elastis, karena itu pakaian dari sutera asetat

tidak lekas kusut dan sekarang sifat diperbaiki, sehingga sutera asetat diperdagangkan sebagai tenunan “anti crease”. Kelemahan sutera tiruan asetat ini ialah tidak tahan panas. Jadi selalu harus diawasi setrikaan tidak boleh lebih dari 75 derajat Celcius : jika terlampau panas, tenunan akan meleleh dan berlubang. Keistimewaan sutera tiruan asetat selain elastis juga larut dalam aceton. Sifat ini menguntungkan dalam pemeriksaan Petugas Bea dan Cukai, karena sutera asetat sering ditenun dengan nylon dan sering juga sukar dengan cara sederhana untuk mengetahui benang yang mana nylon dan benang yang mana sutera asetat, karena dengan uji bakar kedua benang itu meleleh dan menimbulkan benda bundar yang keras. Jika tenunan ini dicelup dalam aseton, mudah diketahui serabut mana yang nilon, karena nilon tidak larut dalam aceton

Selain sutera asli dari “Bombyx Mori”, ada juga sutera liar dari ulat yang bernama

tussah. Suteranya kuning dan tidak rata dan yang terkenal sebagai sutra tussah adalah shartung dan fuji.

Serat Sintetik

Serat sintetik ialah : serat buatan yang bahan dasarnya tidak dapat diketahui kembali. Misalnya serat nilon yang diperoleh sejak 1938, dibuat dari ter. Sifat :

1) Tidak mempunyai kilat;

2) Sangat kuat dan sampai kini belum ada serat yang lebih kuat dari nilon ;

3) Licin seperti sutera asli /tiruan;

4) Jika dibakar timbul gumpalan bundar yang keras meleleh dan baunya tidak dapat

ditentukan (baunya kurang enak).

Serat nilon mempunyai sifat yang kurang baik, yakni tidak dapat menghisap air,

oleh karena itu pakaian dibuat dari nilon panas, karena tidak dapat menghisap keringat. Dalam laboratorium kimia serat sintetik bermacam nama seperti : orlon, perlon, Dacron, dan sebagainya. Serat belakangan ini termasuk dalam bagian serat plastik dan selain dipakai untuk membuat tenunan pakaian dipakai juga sebagai pelapis tempat duduk, kursi, bangku mobil dan sebagainya. Sifat dari serat ini ialah bahan dasarnya tidak dapat dijumpai kembali dan jika dipanasi atau dibakar meleleh.

2.1.2. Benang

Jenis Benang :

Page 103: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

103

Benang tekstil dapat tunggal (single), gintir (multiple), atau kepang (cable), untuk

keperluan klasifikasi, maka yang dianggap sebagai :

1) Benang tunggal (single yarn) adalah produk yang dihasilkan oleh mesin pintal

dengan jalan memintal serat-serat tekstil yang pendek atau benang satu filament

pos 5404 atau pos 5405 atau memilin dua atau lebih filament (pos 5402 atau

5403).

2) Benang gintir (multiple yarn) adalah benang yang dibuat dari dua atau lebih

benang tunggal yang dipintal bersama.

3) Benang kepang (cable yarn) adalah benang yang diperoleh dengan memintal

paling sedikit dua benang gintir atau memintal satu atau lebih benang gintir

dengan satu atau lebih benang tunggal.

Benang yang dikilapkan (polished or glazed yarn) adalah benang yang dibuat

megkilap dengan mengerjakannya dalam bahan alami, misalnya malam (wax) dan

parafin, atau bahan sintetik, seperti acrylic resin.Perbedaan benang yang termasuk

dalam bab 50 s.d 55 dengan benang pintal, benang tali, tali, dan kabel, sebagaimana

dimaksud dalam pos 5607.

Bab 50 s.d 55 tidak meliputi semua benang, karena syarat-syarat tertentu (berat tiap

meter, dikilapkan atau tidak, jumlah benang yang menyusunnya), maka bab 50 s.d 55

atau sebagai benang pintal, benang tali, tali, dan kabel menurut pos 5607. (lihat catatan

3 bagian XI). Benang yang disiapkan untuk penjualan eceran (lihat catatan 4 bagian

XI) . Benang jahit (lihat catatan 5 bagian XI). Benang daya kekuatan tinggi (lihat

catatan 6 bagian XI).

Perbedaan benang dan tali tidak ada sulit didefinisikan, tetapi Petugas Bea dan Cukai pada jaman dahulu mengadakan ketentuan sendiri seperti berikut: Ambil sebatang pensil yang bundar, dari ujungnya dalam keadaan utuh diukur sepanjang 1 cm. Barang yang hendaknya ditentukan dililitkan pada pensil tadi dengan rapat pada ukuran 1 cm tersebut . Kemudian dihitung lilitannya, jika jumlah lilitannya kurang dari 20 hasilnya ialah tali dan jika lebih dari 20 namanya benang .

Benang banyak jenisnya menurut bahan dasarnya, seperti dari kapas yang

dikilaukan (merceriser), dari linen, hennep, jute, rami, wol, sutera asli, sutera tiruan, wol buatan, gelas, nylon, plastik, dan sebagainya. Dengan kapas yang dimerceriseer diartikan, kapas yang dijadikan benang dulu dan belakangan dalam keadaan tegang dicelup dalam NaOH. Kemudian dikeluarkan lagi, dicuci dan sesudah ini

Page 104: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

104

dikeringkan. Benang ini ditenun, berkilat bagus dan tenunan ini disebut “mercerized”, karena orang inggris yang mendapatkan cara ini adalah John Mercer (1881). Selain keuntungan yang diperoleh dari kilatannya, benang kapas yang dimerceriseer mudah dicat, jadi dapat menghemat cat. Benang kapas yang berkilau ini (mercerised), meskipun dicuci beberapa kali kilaunya tidak hilang . Benang yang terkenal dari kapas yang dimerceriseer ialah benang yang dikeluarkan oleh DMC (Dolfus Meig & Co). Cara membuat benang mula-mula serat disusun, lalu dipintal menjadi sumbu. Kemudian jalur direnggangkan sehingga lebih halus dan sejajar letaknya, sumbu perlahan dipilin sedikit hingga seratnya sulit lepas . Lalu benangnya ditarik dan terus diputar sesuai tebal yang dikehendaki. Pengolahan ini dilakukan dengan alat benang kencang atau longgar, hal ini tergantung pada tujuannya. Benang tenun yang terkenal hanya terdiri dari satu benang saja diperoleh dari serat yang diputar namanya Mulo Twist (pilihan tidak kencang). Jika benang dipakai sebagai benang jahit maka pemintalannya kencang, baisanya untuk terpal (canvas) benang terdiri dari dua atau lebih disaring. Barang yang disaring diperoleh dengan memilin dua benang atau lebih. Benang selalu disediakan dalam keadaan halus, sedang dan tebal. Untuk mengetahui mana benang yang halus, sedang , atau tebal harus dilihat nomor yang dicatat atas etiketnya, lebih tinggi nomornya lebih halus benangnya, lebih rendah nomornya lebih tebal benangnaya.

Pemeriksaan benang Dalam pemeriksaan barang harus dilakukan :

1) Benang itu diletakkan di atas tangan .

2) Tetapkan mengkilat, licin, rata, atau tidak

3) Benang itu di lepaskan dengan putaran kanan atau kiri dan jika serabutnya lepas,

tekanlah serabut itu pada kuku dari ibu jari. Dalam hal ini kilatnya timbul atau tidak

4) Benang diputuskan hingga diperoleh dua ujungnya. Ujung benang kapas yang

diputuskan menyerupai runcing pensil, jika serat kulit menyerupai sapu lidi dan

sutera tiruan.

5) Ujung ini perlahan dibakar sehingga diperoleh hasil pembakaran. Jika serat kapas

berbau kertas, jika serat wol berbau bulu ayam yang dibakar, jika serat tiruan berbau

kertas (mudah dan berbau seperti bulu ayam yang dibakar, nilon meleleh (tidak

terbakar)

2.1.3. Kain

1. Penamaan Kain Tekstil

Kain tekstil dapat digolongkan dalam dua golongan besar, yaitu :

1) Kain yang dibuat dari benang / filament

2) Kain yang dibuat tanpa benang.

1). Kain yang dibuat dari benang/filament, membuatnya :

Page 105: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

105

a. Kain tenun yang dibuat dengan mesin tenun, dengan jalan menyilangkan

kelompok benang yang satu terhadap benang yang lain ( benang lusi dan benang

pakan ), diklasifikasikan dalam bab 50 - 55.

b. Kain rajut yang dibuat dengan mesin rajut, dengan jalan menjeratkan benang

yang satu dengan yang lain atau pada benang itu sendiri (diklasifikasikan dalam

bab 60).

2). Kain yang dibuat tanpa benang, membuatnya :

a. Kain felt yang dibuat dengan pengempaan

b. Non woven fabric yang dibuat dengan serat-serat tekstil yang diberi perekat.

(a dan b diklasifikasikan dalam bab 56)

2. Kain Tenun

Kain tenun diperoleh dari benang lusi dan benang pakan yang saling menyilang

tegak lurus satu sama lain. Benang lusi terdiri atas benang yang banyak jumlahnya yang

menjurus sejajar, sedangkan benang pakan terdiri atas satu benang yang panjang

berjalan kian kemaridan di pinggir kain membentk mutu tenunan. Benang-benang

tekstil yang dipergunakan sebagai yang dimaksud dari bab 50 - 55, dari benang pintal,

sebagaimana dimaksud dalam pos 5607.

Kain tenun yang dimaksud dalam bab 50-55 dapat tidak dikelantang (unbleached),

dikelantang (bleached), dicelup (dyed), ditenun dengan benang yang warnanya

bermacam-macam (yarn dyed), dikilaukan (mercerized, glazed), dan sebagainya.

Kain tenun dalam cara pembuatannya dikenal tiga cara silang utama, yaitu :

- Silang polos (Plain weave)

- Silang keper (twill weave)

- Silang satin (saten weave)

1). Kain silang polos :

a. Kain mori (Cambric), ada tiga macam, yaitu :

- Cambric biru

- Cambric prima

Page 106: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

106

- Cambric primisima

b. Kain voile, ada tiga macam, yaitu :

- Voile asli (full voile)

- Voilet (half voile)

- Voile tiruan (imitation voile)

c. Shirting / sheeting

d. Poplin dan sebagainya.

2). Kain silang keper, contohnya : jean, denim, gobardine, dan lain-lain.

3). Kain silang satin , contohnya : satin, damast, dan lain-lain

Bab 56 s.d 63 pada umumnya meliputi kain tekstil lainnya yang tidak

diklasifikasikan dalam bab 50 - 55, misalnya kain beludru dan pluche, kain pita, benang

chenille, benang lilitan dan kain jalinan, tule dan kain-kain jala, renda, sulaman

(embroidery) pada kain tenunan, barang rajutan dan kaitan.

Barang Sudah Jadi

Istilah “sudah jadi” yang tercantum dalam bab 56 - 63 telah diuraikan dalam catatan 7

bagian XI ini, yaitu :

1. Dipotong-potong dalam bentuk lain daripada bentuk bujur sangkar atau persegi

panjang, misalnya pola-pola pakaian dari bahan tekstil.

2. Diproduksi dalam keadaan sempurna, siap untuk dipakai, misalnya lap debu, handuk,

taplak meja, selendang, dan sebagainya.

3. Dikelim atau digulung pinggirnya atau dengan jumbai-jumbai yang diberi simpul

pada tiap pinggirnya, misalnya sapu tangan yang pinggirnya digulung dan taplak

meja yang jumbainya disirat.

4. Dipotong menurut ukuran tertentu dan diterawang. Hal ini meliputi barang-barang

yang diperoleh dengan menarik benang pakan atau benang lusi tertentu setelah

ditenun. Setelah dikerjakan lebih lanjut ( misalnya disulam ) kebanyakan dipakai

untuk membuat pakaian dalam wanita yang halus., taplak meja, serta seprai yang

halus.

5. Dipersatukan dengan jalan menjahitnya, merekatnya atau dengan cara lain. Barang-

barang ini jenisnya banyak sekali meliputi antara lain pakaian dan pakaian dalam.

Page 107: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

107

6. Dirajut atau dikait menjadi satu bentuk.

Pemeriksaan tenunan Pada pemeriksaan dilakukan tahapan sebagai berikut :

1) Tenunan diletakkan diatas tangan dan dilihat mempunyai kilat atau tidak

2) Tenunan dipegang kearah sinar untuk mengetahuai apakah serat atau benang

rata atau tidak. Sebagai contoh bila tidak rata jenis linen.

3) Tenunan diraba dengan tangan untuk mengetahui apakah kaku, lemas, licin,

kasar dan sebagainya (kaku yaitu linen, hennep : lemas sutera buatan).

4) Mungkin juga, menurut kasarnya tenunan itu terdiri dari linen, hennep dicampur

dengan kapas dapat dipakai tinta yang diteteskan dan jika tinta itu mengalir pada

lusi atau pakan pasti bagian linnen cepat mengisap air.

Penyempurnaan Tenunan :

1) Tenunan yang telah siap dari mesin tenun selalu di kerjakan dulu sebelum

disiapkan untuk dijual. Tenunan itu ada yang benangnya yang sudah dikelantang

atau belum, terutama benang dari serat tumbuhan, tenunan yang belum

dikelantang biasanya berwarna kuning muda. Contohnya ialah kain blacu.

Tenunan yang telah dikelantang berwarna putih susu. Setelah dikelantang atau

tak dikelantang seperti blacu disiapkan untuk dijual dan dengan cara bermacam-

macam, misalnya tenunan itu dilipat dengan cara tertentu. Permukaan dari

tenunan itu setelah dilipat di sebut heading (kepala). Diatas heading dicetak

nama tenunannya. pabriknya lebar dan panjang yang di catat dalam ukuran Yard

0,194 m dan Inch 0,025 m dan Yard 36 inchi. Juga sering kali atas heading

diberi tanda garis dengan warna cokelat, merah, kuning emas. Ada juga heading

diberi garis tipis atau garis tebal. Mengenai tenunan Cambrics sering diatas kiri

dari garis ini diberi nomor 16 -24-30. Cambric dipakai untuk kain batik.

2) Jika tenunannya dikelantang sering diisi dengan kapur atau tali, oleh karena

tidak dibubuhi kanji, orang tidak mau beli. Pengolahan tersebut diatas disebut

appreteren, apret-olahan. Olahan yang termasuk appreteren ialah mengelantang

mencukur, membersihkan dan sebagainya. Pendeknya semua olahan untuk

menyiapkan barang untuk dijual. Mengenai appretur (olahan) dari tenuan laken

bermacam-macam, oleh karena itu tenunan laken sangat mahal. Laken ialah

tenunan yang dibuat dari wol biasanya ada yang tidak dikelantang (unbleached),

Page 108: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

108

ada yang dicat, dikelantang, dicetak ditenun dengan benang warna, misalnya

lurik. Kain tenun dicat, artinya tenunan itu diwarnai secara celupan

3) Jika tenunan itu dicetak, cetakan itu selalu terjadi dengan cetakan tangan atau

mesin. Kalau cetakan tangan capnya dibuat dari kayu, dimana lukisannya diukir.

Jika cetakannya secara mesin, cetakan itu dari selinder cetak, yang lukisannya

juga diukir.

Jika dalam lukisannya 3 warna, tentu tenunan itu harus dicetak 3 kali, tiap kali dengan warna tersendiri dan gilingan yang berlainan. Jika tenunan itu dicetak, maka mudah mengetahuinya karena sebelah (permukaan) atas lukisannya dicetask lebih terang dari pada belakangnya dan tempat dimana benang pakan dan lusi bersilang catnya tidak meresap.

Mungkin juga tenunan itu dicetak dengan satu warna pada satu pihak atau kedua pihak. Dalam hal ini muka dan belakang dari tenunan itu sama, tetapi jika periksa titik silangnya, ternyata bahwa pemberian warna ini tidak secara celupan tetapi secara cetakan, sebab titik silang dari benang pakan dan benang lusi tidak dapat dimasuki cat.

Tenunan yang dicat secara celupan lebih mahal dari yang dicat secara cetakan. ada tenunan yang berwarna satu yang dibuat dari benang lusi dan pakan yang telah dicat. Dalam hal ini titik silangnya tidak dijumpai lagi dan rupanya tenunan ini serupa dengan tenunan yang dicelup.

Tenunan yang berwarna satu yang terdiri dari benang lungsin dan benang pakan yang telah diwarnai, tidak banyak dibuat, sebab tidak ekonomis. Kain lurik ialah tenunan yang selalu terdiri dari benang yang beraneka warna.

2.1.5 Jenis kain Shirting

Kain putih seperti cambrics dan sering dinamai long cloth. Lebar shirting rata-rata setinggi-tingginya. 38” tetapi lipatannya lebih dari pada cambrics. Cambrics lebar lipatannya ± 1/4 X lebar asli, sedang lebar lipatan (blok) shirting hampir sama dengan lebar sekali. Sering cambrics dan shirting menimbulkan kesulitan, sebab ada kain putih semacam cambrics dan shirting dan dalam factur dari pabrik dinyatakan sebagai jenis barang “cambrics-shirting”.

Ketentuan untuk menetapkan jenisnya sebagai berikut : Jika diragukan apakah kain putih harus digolongkan sebagai cambrics atau

shirting, maka lebarnya menentukan jenisnya. Jika lebar 38” s/d 42” barang itu digolongkan sebagai cambrics, sedangkan bila lebarnya kurang dari 38” barangnya termasuk shirting.

Voile Ada 3 macam Voile yaitu:

1. Voile asli (full volie) yang berasal dari Zwitserland, Amerika dan lain-lain Negara. Voile asli ialah baik benang lusi maupun benang pakan dibuat dari benang yang disering atau 2 benang yang dipintal.

2. Voilet (half voile). Voilet (half voile = setemgah voile) hanya pakan atau lungsinnya yang sering .

Page 109: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

109

3. Voile tiruan (imitation voile). Voile tiruan : hanya rupanya saja sebagai Voile, tapi benang pakan dan benang

lungsinnya tidak disering sama sekali, hanya terdiri dari satu benang yang dipintal kuat.

Silang kaper

Silang keper urut dari silang dirubah, jadi tidak seperti silang polos yang dimaksud di atas . Urutan sekarang yang sederhana ialah : suatu benang lusi letaknya diatas suatu benang pakan dan sesudahnya dibawah 2 atau lebih benang pakan atau satu benang pakan letaknya di bawah satu benang lungsin dan sesudahnya di atas 2 atau lebih benang lungsin.

Contohnya ialah silang kepar yang sangat sederhana yang di sebut Jeans. Harus diperhatikan dalam silang ini ialah diagonal yang muncul dalam lungsinnya. Tenunan jeans termasuk dalam golongan kepar silang 3. Jeans juga termasuk dalam silang kepar yang di sebut drilling, tetapi benang dari jeans tidak begitu tebal seperti benang dari drill. Keistimewaan dari benang kepar adalah sebelah muka dan belakang berlainan. Hanya ada satu silang kepar yang muka dan belakanganya sama ialah kepar yang di sebut twill.

Silang satin Twill : tenunan twill mempunyai silang kepar kembar T u l e

Kalau tule dibuat dari sutera asli, sutera tiruan, wol atau nilon, bukan dari kapas, tule ini dianggap sebagai klambutule. Dalam pemasukan tule, pertama yang harus kita periksa ialah bahan dari mana barang itu dibuat. kalau benangnya itu terbuat dari kapas maka mungkin tule ini adalah Klambutule.

Beludru, Pluche

Bulu beludru pendek, sedangkan Pluche panjang dan pluche biasanya dari wol. Cara pembuatannya. Disediakan dulu tenunan dasar dari kapas yang agak jarang, kalau perlu bludru atau

pluche dari wol harus memakai benang wol tersendiri untuk membuat bulunya. Juga kalau bulunya dari sutera tiruan atau dari kapas. Biasanya benang yang diperlukan untuk membuat bulu diwarnai. Sekarang benang tersendiri yang diwarnai untuk ditenun dan disiapkan tersendiri secara teratur, tiap kali melewati lusi atau pakan dari tenunan dasar, diatas mana dipasang batang, logam yang tajam merupakan pisau yang panjang. Kemudian pisau ini ditarik dari tenunan dasarnya, sehingga benang yang disisipkan itu putus.

Flanel

Dalam perdagangan ada juga tenunan yang di sebut “ flannel” (atau kain panas), sebenarnya flannel boleh juga dianggap sebagai beludru tiruan seperti peau de peche ialah beludru tiruan selalu setelah siap dibuat, dicukur dengan pisau atau api, sedangkan flanel tidak dicukur (serabutnya tidak sama panjang). Benang yang disebut chenille sama dengan benang beludru yang dipakai sebagai rumbai kap lampu. Kain ini sekarang dibuat dengan mesin dan orang Perancis yang menciptakan mesin yang sulit ini bernama Jacguard.

Page 110: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

110

Gambarnya yang terjadi adalah 2 macam : Sederhana saja seperti garis, bola titik, persegi panjang, dan sebagainya. Lukisan yang

bagus seperti bunga, daun, pemandangan dan sebagainya .

2.2. Latihan

1. Buatlah skema asal serat pada bagian XI BTBMI

2. Sebutkan sifat dan wool dan kapas ?

3. Terangkan yang dimaksud dengan benang ?

4. Jelaskan perbedaan benang dari alam dan sintetik ?

5. Apa yang dimaksud dengan kontruksi benang dan berikan contoh penulisannya ?

6. Terangkan perbedaan kain kempa dan tenunan ?

7. Jelaskan yang dimaksud dengan kain silang kepar ?

2.3. Rangkuman

Produk tekstil dapat disusun dari serat nabati, hewani, mineral atau bauatan. Serat nabat, hewani maupun buatan harusmemenuhi serat yang dapat dipintal atau dapat ditenun. Dari serat dapat dibuat benang dan kain. Ada juga kain yang dibuat dari serat tanpa melalui pembuatan benag misalnya non woven fabric. Benang dapat disusn dari satu atau dua benang yang disandingkan ataupun beberapa benang yang digintir. Kain ditinjau dari jenisnya bisa tenunan, rajutan, anyaman ataupun kempaan. Berbagai jenis serat, benang dan kain semakin banyak dalam dunia pertekstilan, oleh karena itu pengetahuan tentang serat, benag dan kain perlu diketahui lebih baik

Page 111: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

111

3. KEGIATAN 2

PENOMORAN BENANG

3.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh

3.1.1. Pengantar

Kasar halus atau besar kecilnya benang dapat dibedakan menurut nomor benangnya.

Ada dua sistem yang dipakai dalam penomoran benang, yaitu sistem penomoran

langsung dan sistem penomoran benang tidak langsung. Penomoran benang atau disebut

juga sebagai yarn numberatau yarn count atau yarn size .

3.1.2. Sistem Penomoran Benang Langsung

Pada penomoran sistem ini, makin kecil (halus) benangnya akan diperoleh hasil makin

kecil (rendah) nomornya.

sebaliknya makin besar (kasar) benangnya akan diperoleh hasil makin besar nomornya,

atau

Berat = W (weight) Panjang L (Length)

Termasuk dalam sistem penomoran ini adalah :

1. Denier Sistem

Dipakai untuk penomoran benang acetate, viscouse rayon, cupro rayon, sutera, nylon,

dan lain-lain, filament ( terutama yang berupa filament )

Standar berat gram

Standar panjang ( unit panjang ) = 9.000 m ( 9 km )

Symbol = D atau Td

Page 112: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

112

Rumus :

Denier W (dalam gram) L (dalam 9.000 m)

Contoh :

Benang sutera panjang 18 km dengan berat 30 gram.

Berapa nomor deniernya ?

Jawab :

Denier : W (dalam gram) L (dalam 9.000 m)

= 30

18.000 /9.000

= 30/2

= 15

Nomor benang = 15 D.

2 Tex Sistem

Dipakai untuk penomoran semua jenis benang (filament maupun stapel).

Standar berat = gram

Standar panjang ( unit panjang ) = 1.000 m ( 1 km )

Symbol = Tex

Rumus :

Tex = W (dalam gram) L (dalam 1.000 m)

Contoh :

Benang kapas panjang 2.000 meter dengan berat 20 gram. Berapa nomor texnya ?

Jawab : Tex = W (dalam gram) L (dalam 1.000 m) = 20 2.000/1.000 = 10

Page 113: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

113

Nomor benangnya = 10 Tex

Catatan : 1 Tex = 10 decitex

3. Universal Grex Sistem

Dipakai untuk penomoran semua jenis benang (filament ataupun stapel).

Standar berat = Gram

Standar panjang (unit panjang) = 10.000 m (10 km)

Symbol = Grex atau Tg

Rumus :

Grex = W (dalam gram) L (dalam 10.000 m)

Contah :

Benang polyester stapel panjang 2.000 meter dengan berat 5 gram. Berapa nomor

grexnya ?

Jawab :

Grex = W (dalam gram)

L (dalam 10.000 m)

= 5 2.000 /10.000 = 5 1/5 = 5 x 5

= 25

Nomor benangnya = 25 grex.

Selain ketiga sistem diatas, masih ada tiga lagi sistem penomoran langsung, yaitu :

3.1.3. Sistem penomoran benang tidak langsung

Pada penomoran sistem ini, semakin besar (kasar) benangnya akan diperoleh hasil semakin

rendah (rendah) nomornya, sebaliknya semakin halus (kecil) akan diperoleh hasil semakin

besar nomor benangnya. Sistem ini didasarka pada panjang per-unit berat atau :

Panjang = L (lenght)

Page 114: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

114

Berat W (weight)

Termasuk dalam sistem penomoran ini adalah :

1. Metric Sistem

Dipakai untuk penomoran semua jenis benang

Standar panjang = meter

Standar berat ( unit berat ) = 1 gram

Symbol = Nm

Rumus :

Nm = L (dalam meter) W (dalam 1 gram) Contoh :

Benang kapas panjang 200 meter, dengan berat 20 gram. Berapa nomor Nm-nya ?

Jawab :

Nm = L W = 2 00 20/1 = 10

Nomor benang Nm = 10.

2. Cotton Sistem ( Hank Sistem )

Dipakai untuk penomoran benang kapas, benang tiruan atau sintetik yang dibuat dari

stapel (stapel fiber).

Standar panjang = Hank (840 yards)

Standar berat ( unit berat ) = 1 pound ( lb)

Symbol = Ne1

Rumus

Ne 1 = L (dalam Hank) W (dalam 1 pound)

Contoh :

Benang kapas panjang 8.400 yards, dengan berat 1/2 pound.

Berapa nomor Ne1-nya

Page 115: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

115

Jawab :

Ne1 = L W = 8.400 840 = 10 1/2 = 20

Nomor benang Ne1 = 20

Selain kedua sistem penomoran benang tidak langsung tersebut, masih ada sistem yang

lain yaitu :

3.1.4. Konversi Penomoran Benang

Ternyata hingga saat ini, dalam dunia internasional belum ada keseragaman dalam cara-

cara penomoran benang, maka untuk keperluan penomoran benang sering kali

diperlukan mengubah dari satu sistem penomoran benang yang satu ke sistem

penomoran benang yang lain, misalnya sistem denier ke metric atau lainnya.

Contoh :

1. Nyatakan 150 D ke sistem Nm !

Jawab :

150 D berarti tiap 9000 meter benang beratnya 150 gram atau kalau dinyatakan dalam

Nm adalah :

Nm = L = 9.000 = 60 W 150 150 D equivalent dengan Nm = 60

2. Cari paktor pengubah Ne1 ke Nm !

Jawab :

Ne1 = L (Hank) L (840 yards) W (pound ) W (453,6 gram) = L (768 meter) L (meter/768) W (453,6 gram) W (gram/453,6 gram)

= 453,6 (meter ) 453,6

Page 116: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

116

768 (gram ) 768 = 0,59 Nm

Ne1 = 0,59 Nm atau Nm = 1,69 Ne1

Rumus Konversi Nomor Metric ( Nm ) ke Decitex :

10.000 -------- = Decitex Nm

3.1.5. Kontruksi Benang

Untuk menuliskan kontruksi benang dapat dipakai tanda-tanda ebagai berikut :

- Benang yang diberi nomor secara tidak langsung :

- Benang tunggal ( single ), misalnya benang Ne120 .... 20 S

- Benang gintir, misalnya dua helai benang tunggal Ne120 digintir .... 20 S.

- 5 helai benang tunggal Ne120 digintir, kemudian 3 helai daripadanya ( benang gintir )

digintir lagi .... 20/5/3 S

Twist

Arah twist benang ada dua macam, yaitu :

- Arah twist kiri, biasanya ditandai dengan hurup S.

- Arah twist kanan, biasanya ditandai hurup Z.

Jumlah Twist

Banyaknya twist yang dinyatakan menurut jumlah twist tiap inci atau tiap cm. Twist per

inci (tpi) sedang twist per-cm (tpc).

Penambahan banyaknya twist cenderung menjadikan benang lebih kuat sampai titik

tertentu, tetapi bila diatas titik tersebut ada penambahan tegangan, justru benang

menjadi berkurang kekuatannya.

- Cara penulisan kontruksi benang yang lengkap :

1. Untuk benang tunggal harus meliputi :

- Nomor benang

Page 117: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

117

- Arah twist

- Jumlah twist perinci.

Contoh benang kapas Ne120, arah twist ke kanan dan jumlah per inci 18, maka

menulisnya : benang kapas 20 : Z, 18 tpi.

2. Benang gintir terdiri dari dua helai benang tunggal Ne124, terdiri dari dua bagian, yaitu

bagian pertama menunjukan perincian kontruksi benang tunggalnya, sedang yang kedua

menunjukan banyaknya helai benang yang digintir, arah twist gintir dan jumlah twist

gintir.

Contoh : Benang kapas : 24 : Z. 15/2:S.8 tpi

3. Benang Tali

Untuk benang tali perinciannya terdiri dari tiga bagian , yaitu bagian pertama dan kedua

menunjukan kontruksi benang tunggaldan gintirnya sedang bagian ketiga menunjukan

banyaknya helai benang gintir yang dibuat tali, arah twist tali dan jumlah twist tali.

Contoh : Benang kapas 24 : S. 20/ 5 :Z . 18/3 :S . 14 tpi

Benang yang diberi nomor secara langsung :

Tanda ( / ) diganti dengan tanda ( X ), misalnya benang rayon tiga helai dengan nomor

D 100 digintir, maka kontruksinya :

100 D : Z . 18X3.

Tanda ( : ) untuk memisahkan benang dengan arah twist.

tpi singkatan dari twist per-inci.

3.2. Latihan

1. Jelaskan perbedaan nomor benang langsung dan tidak langsung

2. Hitung Tex apabila diketahui panjang benang 5000 m dan berat 10 m

3. Hitung Denir apabli diketahui panjang benang 450 m dan berat 10 gr

4. Hitung nomor benang Ne1 bila diketahui panjang benang 2000 m berat 400 dan Ne1 =

0,59 Nm

5. Hitung nomor benang Tex. Denir dan Nm bila diketahui panjang benang 360 m berat

4500 g

Page 118: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

118

3.3. Rangkuman

Penomoran benang atau disebut juga sebagai yarn numberatau yarn count atau yarn

size. Nomor benang akan memeberikan gambaran tentang besar kecilnya benang.. Ada

dua sistem yang dipakai dalam penomoran benang, yaitu sistem penomoran langsung

dan sistem penomoran benang tidak langsung. Sistem ini tergantung dari perbandingan

berat dan panjang sutau benang..Pada sistem Penomoran Benang Langsung, makin kecil

(halus) benangnya akan diperoleh hasil makin kecil (rendah) nomornya. Pada

penomoran abenang tidak langsung

makin kecil (halus) benangnya akan diperoleh hasil makin besar (tinmggi) nomornya.

Page 119: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

119

4. KEGIATAN 3

IDENTIFIKASI SERAT

4.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh

4.1.1. Identifikasi Serat

Identifikasi serat terdiri dari :

1. Pembakaran

2. Pelarutan

3. Dengan mikroskop

4. Pewarnaan

5. Mencari berat jenis

Dengan adanya perkembangan yang pesat dalam dunia pertekstilan, terutama

penemuan baru dari bermacam-macam serat sintetik, disamping juga proses finishing

yang makin ditingkatkan, maka makin tidak mudah untuk melakukan identifikasi serat.

Sebagai contoh : hampir semua serat sintetik meleleh, terbakar dan meninggalkan sisa

pembakaran yang keras, dalam pengerjaan identifikasi dengan cara pembakaran.

Untuk mengatasi hal tersebut diatas, dilakukan pula cara identifikasi yang lain, yaitu

pelarutan. Tes pelarutan menggunakan bahan kimia atau pereaksi khusus untuk satu

serat, misalnya wol larut dalam caustic soda 5% (NaOH), kapas larut dalam asam sulfat

70 % (H2SO4).

Sayangnya, inipun masih banyak kekurangannya, oleh karena ternyata bahwa satu

macam pereaksi dapat melarutkan lebih dari satu macam serat, misalnya asam sulfat 70

%, kecuali dapat melarutkan kapas, juga dapat melarutkan antara lain : rayon, nylon dan

sebagainya. Tetapi untungnya bahwa dengan cara pengerjaan penyilangan, yaitu dengan

menggunakan beberapa pereaksi, maka dari hasil yang diperoleh dapat ditarik

kesimpulan termasuk jenis serat yang mana serat yang kita periksa.

Disamping kedua cara tersebut, cara ketiga yaitu mikroskopis, sangat membantu

dalam melakukan identifikasi ini. Masing-masing serat mempunyai karakteristik

tersendiri, terutama jenis serat alam, sangat menguntungkan sekali dalam melakukan

identifikasi. Sebagai contoh : serat kapas bila dilihat dari mikroskop dengan

pembesaran yang cukup akan terlihat penampang membujurnya seperti pita terpilin

Page 120: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

120

(lihat Fig.47), sedangkan penampang silangnya terlihat seperti bentuk kacang yang

berlubang ditengahnya (lihat Fig.48). Wol misalnya, mempunyai karakteristik

penampang membujur dengan permukaan bersisik seperti ikan (lihat Fig.1), dan

penampang melintang bulat (lihat Fig.9). Sedangkan serabut kelapa (Coir), penampang

membujurnya seperti pada Fig.75, dan penampang silangnya tampak pada Fig.76.

Cara keempat, yaitu cara pewarnaan (staining). Biasanya, teknik ini digunakan

untuk menguji serat berwarna putih atau berwarna muda atau yang warnanya bisa

dihilangkan/ dilunturkan. Cara pewarnaan ini, menggunakan zat yang berasal dari

campuran zat-zat pewarna yang bisa mewarnai bermacam-macam. Contohnya, dupont

bisa dikenali dengan stain No. 4.

Cara kelima yaitu dengan cara mencari berat jenis serat. Serat yang akan diuji

diletakan dalam cairan yang telah diketahui berat jenisnya. Amati tenggelam atau

terapung. Xylene berat jenisnya : 0,87 , Ccl4 berat jenisnya 1,6. Berikut adalah tabel

berat jenis beberapa jenis serat :

Nama serat Berat jenis

Rayon 1,52

Spandex 1,25

Nylon 1,14

Polyester 1,38

Kapas 1,58

Sutera 1,25

Wol 1,32

Kelima cara ini akan diuraikan satu persatu. Untuk beberapa prinsip perlu diperhatikan

bahwa dalam melakukan identifikasi selalu kita dihadapi beberapa masalah yaitu :

1. Serat campuran, terutama yang salah satu komponenya adalah serat yang persentase

kecil, misalnya 5%.

2. Kotoran pada serat mentah, yang mengurangi akurasi identifikasi.

3. Bahan Finishing pada bahan tekstil, seperti bahan pewarna, kanji dan sebagainya.

Page 121: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

121

Oleh sebab itu sebelum satu identifikasi dikerjakan, semua bahan-bahan yang mungkin

mengganggu pemeriksaan harus dieliminasi terlebih dahulu.

4.1.2. Cara pembakaran

Cara ini didasarkan atas perbadaan sifat serat, di dalam pembakaran harus diperhatikan 4

macam pengamatan :

1. Bau asap hasil pembakaran

2. Kecepatan dan sifat pembakaran

3. Aksi sesudah meninggalkan api (continue or extinguish)

Adapun alat yang dipakai dalam cara pembakaran :

1. Sumber api

2. Penjepit

3. Tabel sifat serat dalam pembakaran (to make conclusion)

4. Standar bermacam-macam serat yang dikenal (kalau ada)

Identifikasi dalam pembakaran harus dibarengi dengan uji dengan metode lain.

Penggolongan berdasarkan sifat pembakaran :

1. Terbakar cepat, sedikit abu ---> serat tumbuhan

2. Terbakar slowly, sisa gumpalan ---> serat hewan

3. Terbakar very slowly/ meleleh, gumpalan ---> serat buatan

4. Tidak terbakar ---> asbes, fibreglass

No. Nama serat Sebelum

sentuh api

Dalam nyala

api

Sesudah

meninggalkan

nyala api

Bau asap Sifat abu

Extinguish

itself

Extinguish

itself

Extinguish itself

1. Wol meleleh

sebelum

menyentuh api

meleleh &

terbakar

sukar membantu

pembakaran

rambut

terbakar

rapuh, bulat hitam

Page 122: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

122

2. Sutera s.d.a. s.d.a. sukar membantu

pembakaran

berbunyi slm

terbakar

s.d.a. s.d.a.

3. Nylon s.d.a. s.d.a. tidak segera

membantu

pembakaran

seperti

seledri

hard, bulat, coklat

muda sampai abu-

abu

4. Vicara &

Fibrolan

s.d.a. s.d.a. sukar membantu

pembakaran

rambut

terbakar

(stronger

than wol)

easy dihancurkn,

rapuh, bulat, hitam

5. Ardil s.d.a. meleleh,terba

kar,berbunyi

slm terbakar

sukar membantu

pembakaran

s.d.a. s.d.a.

6. Asbes &

Fibreglass

tidak

terpengaruh

bersinar/berca

haya atau

membara

tidak terbakar tidak berbau bila apinya panas,

berbentuk bubuk

4.1.3. Dengan mikroskop

Cara ini didasarkan atas penampakan dibawah mikroskop dengan keadaan membujur

dan melintang dari serat.

Alat bantu :

1. Jarum pengurai (pissecting needle)

2. Gelas slides (object glass)

3. Cover glass

4. Alat pembuat penampang melintang

Page 123: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

123

Serat kaps Serat flax Serat yute

4.2.Soal Latihan

1. Ada berapa cara identifikasi serat secara konvensional ?

2. Dalam hal identifikasi serat sulit dilakukan ?

3. Terangkan cara identifikasi serat untuk jenis serat kapas ?

4. Terangkan bagaimana kelarutan serat kapas dan raqyon dalam asam sulfat dan

bagaimana cara membedakannya dengan mikroskop ?

5. Bagaimana analisa mikroskop dalam penampang silang membujur dari serat wool

4.3.Rangkuman

Untuk mengidentifi kasi serat secara konvensional dapat dilakukan melalui

cara pembakaran, pelarutan, mikroskopis, pewarnaan dan berat jenis.

Dunia pereksilan semakin berkembang sehingga banyak penemuan baru serat sintetik,

proses finishing. Hal ini menyebabkan semakin suloit dalam mengidentifikasi serat secara

konvensional. Namun ada bebarapa hal menolong dalam mengidentifikasi serat, misalnya:

hampir semua serat sintetik meleleh, terbakar dan meninggalkan sisa pembakaran yang

keras, dalam pengerjaan identifikasi dengan cara pembakaran. Untuk mengatasi hal tersebut

diatas, dilakukan pula cara identifikasi yang lain agar hasilnya lebih akurat. Oleh karena itu

sebaiknya dalam mengidentifikasi serat dilakukan beberapa macam test.

5.Test formatif

Page 124: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

124

1. Sebutkan masing-masing 2 jenis serat dari nabati, hewani dan mineral ?

2. Terangkan perbedaan kain rajutan dan tenunan ?

3. Bagaimana perbedaan nomor benang langsung dan tidak langsung ?

4. Hitung nomor benagg Nm, Tex dan Ne1 bila diketahui Panjang benang 100 m berat 90 gram; Nm = 0,59 Ne1

5. Terangkan cara mengidentifikasi serat kapas dan poliester dengan cara uji bakar

6. Kunci Jawaban Test Formatif

1. Serat nabat I : kapas, jute 2) serat hewani : wool, sutera

3) serat mineral : rock wool dan asbes

2. Kain tenun diperoleh dari benang lusi dan benang pakan yang saling menyilang tegak

lurus satu sama lain; sedangkan kain rajutan adalah kain yang disusun dari satu benang

yang diakitkan

3. Nomor benang langsung perbandingan berat dan panjang; semakin besar benang semakin

besar nomor benang; Penomoran tidak langsung perbandingan panjang dan berat;

semakin besar benang, semakin kesil benangnya

4. Nm = 0,9 Tex = 1,11 Ne1 = 0,59 Ne1

5. Serat kapas dalam uji bakar mempunyai sifat mudah terbakar, sisa abu halus dan bau

seperti kertas terbakar; Sedangkan poliester terbakar dengan asap hitam dan bau harum

6. Umpan balik dan tindak lanjut

Bandingkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang ada di

belakang modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar atau sejauh mana Anda

menguasai mata pelajaran tersebut. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap terhadap materi kegiatan belajar

Rumus Tingkat Penguasaan

Apabila benar seluruhnya nilai menjadi 100 Untuk nilai

Arti tingkat penguasaan :

* 90 % - 100 % = Baik sekali

Page 125: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

125

* 80 % - 89 % = Baik

* 70 % - 79 % = Cukup

* 69 % = Kurang

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas Anda dapat meneruskan kepada

modul atau bagian pelajaran lain. Hasilnya Baik ! akan tetapi, bila tingkat penguasaan

Anda masih dibawah 80 %, Anda harus mengulangi membaca Modul kembali, terutama

bagian yang belum Anda kuasai

7. Daftar Kepustakaan

a. Harmonized System, Word Customs Organization, 2007 version

b. Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (2007).

Departemen Keuangan RI, Jakarta

c. Explanatory Notes, World Customs Organization, 2007

d. Ilmu Mengenal Barang. (1995)

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jakarta

e. Textile, Mc. Millan, 1994

London

***

Page 126: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

126

MODUL IV

BARANG DARI BATU, KERAMIK, KACA DAN

INTAN, BATU MULIA, LOGAM MULIA DAN

LOGAM TIDAK MULIA

SESUAI BAB 69-83

MATERI IDENTIFIKASI BARANG

OLEH :

TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA

2007

Page 127: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

127

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bahwa Modul ini dapat diselesaikan sesuai

waktunya.

Obyek dari kegiatan Direktorat Bea dan Cukai adalah barang. Pada zaman yang serba

canggih ini, membawa dampak terhadap produk berbagai jenis barang yang semakin

komplek komponen pembuatnya dan semakin banyak ragam kegunaannya. Oleh karena itu

dalam beberapa hal, jenis barang impor semakin sulit ditentukan jenis atau spesifikasinya.

Barang yang diimpor maupun diekspor harus ditentukan jenisnya, dalam rangka penentapan

tarif bea masuk dan kepentingan kepabeanan lainnya. Petugas Ditjen Bea dan Cukai

seyogyanya memiliki ketrampilan dalam mengidentifikasi barang agar pelayanan cepat dan

negara tidak dirugikan pada saat menetapkan besarnya bea masuk, karena ada kepastian

tentang jenis barang dan penetapan tarif posnya.

Modul ini merupakan seri dari mata pelajaran Identifikasi dan Klasifikasi Barang yang

terdiri dari 5 modul. Modul digunakan dalam Diklat Tekni Substantif Spesialisai

Kepabeanan dan Cukai. Modul ke-4 berjudul “Barang dari batu, keramik, kaca dan Intan,

batu mulia logam mulia serta logam tidak mulia sesuai bab 69 – 83 BTBMI.

Dalam kesempatan ini, Penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu hingga dapat diselesaikannya Modul ini. Semoga Allah membalas

atas amal kebaikan tersebut.

Mudah-mudahan modul ini bermanfaat sebagai penambah wawasan dan media

pengetahuan dalam mengidentifikasi barang.

Jakarta, Oktober 2007

Penulis

Page 128: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

128

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ............................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................................ ii

1 PENDAHULUAN .........................................................................

1.1. Deskripsi singkat.................................................................

1.2. Tujuan Pembelajaran Umum................................................

1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus...............................................

1

1

2

2

2 KEGIATAN BELAJAR 1

BARANG DARI BATU, PRODUK KERAMIK DAN BARANG

DARI KACA..................................................................................

2.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh...........................................

2.2. Latihan 1.............................................................................

2.3. Rangkuman.........................................................................

3

3

13

13

3 KEGIATAN BELAJAR 2

MUTIARA, INTAN DAN LOGAM MULIA.................................

3.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh...........................................

3.2. Latihan 2..............................................................................

3.3. Rangkuman...........................................................................

15

15

18

18

4 KEGIATAN BELAJAR 3

LOGAM TIDAK MULIA...............................................................

4.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh............................................

4.2. Latihan 3...............................................................................

4.3. Rangkuman...........................................................................

19

19

33

34

5 Test Formatif ................................................................................. 35

6 Kunci Jawaban ............................................................................... 35

7 Umpan Balik................................................................................... 36

8 Daftar Pustaka................................................................................ 37

Page 129: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

129

MODUL IV

BARANG DARI BATU, KERAMIK, KACA DAN LOGAM TIDAK MU LIA

I. PENDAHULUAN

Obyek dari kegiatan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah barang. Atas barang impor

dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor lainnya. Untuk penentapan tarif dan

harga barang yang tepat maka identifikasi barang diperlulan. Para pegawai yang telah

mengikuti pendidikan Diklat Teknis Substansif Dasar Kepabeanan dan Cukai seharusnya

telah mempunyai kemampuan teknis tertentu. Salah satu kompetensi yang dimiliki adalah

mempunyai pengetahuan tentang berbagai barang dari batu, keramik, kaca, barang dari

logam mulia maupun tidak mulia sesuai Bagian XII, XIII, XIV dan Bagian XV dalam

Harmonized sistem. Dengan kemampuan tersebut maka yang bersangkutan akan dapat

mengidentifikasi dan mengklasifikasi barang impor dan ekspor sesuai Buku Tarif Bea

Masuk Indonesia (BTBMI) dengan baik dan benar.

1.1. Deskripsi singkat

Keramik merupakan bahan yang dibuat dari tanah liat melalui proses pengadonan,

pencetakan dan pengeringan. Jenis keramik meliputi gerabah, keramik batu dan porselin.

Kaca dibuat dari pasir dan kapur yang dilelehkan. Oleh karena itu kaca merupakan padatan

yang dicairkan dan membentuk padat kembali. Barang dari logam mulia jenis platina, emas

dan perak memiliki kelebihan dari logam tidak mulia lainnya. Logam mulia umumnya

tahan oksidasi dan tahan bahan kimia sehingga lebih awet dari logam tidak mulia. Logam

tidak mulia seperti besi, nikel, tembaga, timbal, seng, timah banyak beredar dalam

perdaganga dunia sehingga merupakan judul bab dalam Harmonized System.

Page 130: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

130

1.2. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mempelajari modul ke 4 ini, para siswa diharapkan mampu menjelaskan tentang

berbagai barang dari batu, keamik, kaca intan, mutiara, logam mulia maupun tidak mulia

sesuai Bab 69 – 83 Buku Tarif Bea Masuk Indonesia.

1.3. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mempelajari modul 4 ini para Siswa diharapkan dapat menjelaskan :

1. Barang ari batu, keramik dan kaca

2. Mutiara, intan dan logam tidak mulia

3. Besi, Tembaga, Nikel, Aluminium, Timbal, Seng , Timah

Page 131: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

131

2. KEGIATAN BELAJAR 1

BARANG DARI BATU, PRODUK KERAMIK DAN

BARANG DARI KACA

2.1. Uraian, Contoh, dan Non Contoh.

2.1.1. Bahan dari batu, gips, semen, asbes, mika, atau bahan semacam itu

Bab 69 BTBMI meliputi :

1. Produk mineral tertentu yang telah mengalami pengerjaan lebih lanjut.

2. Produk yang dibuat dari bahan tertentu (bahan gosok buatan ).

Bab 69 merupakan kelompok dari Bagian XIII dalam BTBMI yaitu :

Bab 68 Bab 69 Bab 70

Barang dari batu, gips,smen dan mika

Produk keramik

Kaca dan barang dari kaca

Dari Tanah: Wol terak. Dari Aspal: Panil, Papan, Ubin. Dari Gips Dari Semen: Serat Asbes, Bahan gosokan, Mika. Dari Batu Dari mineral lain.

Pecahan I: Barang dari Tanah Pecahan II: Barang Keramik, Batu bata, Atap/Genteng, Pipa/Saluran, Ubin, Laboratorium, Bak cucian, Alat makan, patung kecil, Brg keramik lainnya.

Pecahan/sisa Jenis kaca, guci, sampul kaca, botol , brg kaca, meja dapur, brg sinyal/optic, kaca lonceng , balok, lempengan untuk laboratorium, manik kaca, serat kaca, brg lain dari kaca.

Produk tersebut kadang dibubuhi bahan pengikat atau bahan pengisi nabati atau digabung

dengan bahan kain tenunan atau kertas atau bahan lain, biasanya sebagai dasar atau sebagai

penunjang.

Sebagian besar produk tersebut atau barang yang terbuat daripadanya diperoleh dengan cara

mencetak atau mengempa atau menuang dan seterusnya, dimana bahan mentahnya tidak

mengalami perubahan yang berarti. Barang yang diperoleh dengan membakar tanah atau

Page 132: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

132

tanah liat yang sebelumnya telah diberi bentuk pada umumnya digolongkan dalam barang

keramik.

3. Wol terak (slag wool); wol batuan (rock wool).

Seperti yang diperoleh dari granit, basal, batu kapur, dialonit dengan mencairkan

bagianyan (saling dicampur atau tidak) dan merubah cairan yang dihasilkan menjadi serat

dengan tiupan uap air atau udara kempaan. Wol mineral tersebut diatas berserabut dan

berkeping-keping , menyerupai wol kaca.

4. Mika dalam keadaan alamiah seringkali digunakan dalam bentuk lembaran atau

belahan, namun untuk memperolehnya diperlukan biaya yang tinggi, maka seringkali

diganti dengan mika aglomerasi (built up mica, seperti micanite, mica folium) yang

diperoleh dengan mengaglomerasi (menggunakan bahan mengikat seperti sirlak, damar,

dan aspal). Mika tahan panas dan tembus mata, maka sangat baik untuk pembuatan kaca

penglihat dalam tanur atau pesawat pemanas, kaca untuk kaca mata pelindung bagi pekerja,

semprong lampu yang tidak dapat pecah dan sebagainya. Akan tetapi berhubung dengan

sifat dielektrisnya yang khusus, maka mika terutama digunakan dalam elektronik dan

pembuatan motor, generator, transformator, kondensator, atau tahanan listrik.

2.1.2. Produk keramik

Produk keramik merupakan produk yang diperoleh dari aglomerasi (dengan pemanasan)

baik tanah (tanah liat, fosil yang mengandung cilicium, dsb) maupun bahan lain yang

bertitik lebur tinggi (oksida magnesium, grafit buatan, carbon, carbida, nitrida, dsb). Bahan

mentahnya yang biasa telah digiling halus menjadi bubuk dibubuhi bahan pengikat (seperti

tanah liat tahan panas).

Proses pembuatan

a. Pembuatan adonan, seperti pada waktu membuat barang-barang dari oksida aluminium

sinter. Bahan mentahnya yang berbentuk bubuk langsung dibubuhi sedikit bahan pelumas,

seringkali bahan mentahnya itu dijadikan pasta dulu. Pada waktu membuat adonan bagian-

bagiannya ditakar dan dicampur, disaring, diremas-remas apabila airnya perlu dihilangkan,

adonan dibiarkan menjadi kaku dan udaranya dikeluarkan.

Page 133: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

133

b. Pemberian bentuk (shaping).

Pemberian bentuk ini bertujuan untuk mendekati bentuk terakhir yang dikehendaki atas

bubuk atau pasta yang diperoleh tadi. Pemberian bentuk dapat dilakukan dengan caa

ekstruksi (menggunakan acuan); dengan pengempaan dalam acuan; dengan penuangan;

dengan pemberian rupa atau dengan pemutaran diatas piringan; dalam hal-hal tertentu hal-

hal tersebut masih perlu disempurnakan lagi.

c. Pengeringan (drying) barang yang telah diperoleh.

d. Pembakaran (firing), produk yang masih “mentah” dipanasi sampai suhu antara 1.000 oC

sampai dengan 1.800 oC (kadang lebih tinggi lagi), sesuai dengan sifat produk yang

bersangkutan. Setelah pengolahan panas butiran adonan akan terikat erat karena difusi,

perubahan kimiawi atau pencairan sebagian.

e. Penyelesaian (finishing)

Penyelesaian tergantung dari tujuan penggunaan produk keramik, dapat terdiri atas suatu

pengerjaan mesin, yang dilaksanakan dengan tepat atau pengerjaan tertentu pada

permukaannya, seperti pemberian merk atau pelapisan dengan logam.

Pada waktu membuat keramik seringkali digunakan cat olahan dan bahan-bahan peredup,

campuran yang dapat dijadikan kaca, bahan pengkilap dan olahan lain yang semacam itu.

Olahan tersebut dapat dibubuhkan pada adonan atau digunakan sebagai lapisan atau sebagai

hiasan, dari batu-batuan jenis stealit yang dibiarkan terkena panas setelah diberi bentuk.

Jenis keramik

a. Gerabah.

Susunannya padat seperti porselin. Gerabah dapat dibedakan dengan porselin karena

gerabah tidak tembus cahaya sedangkan porselin tembus cahaya.

b. Gerabah batu adalah produk keramik yang tidak tembus cairan, berbunyi nyaring bila

dipukul, dan bila dibakar akan mencair sebagian. Gerabah batu seringkali diberi lapisan

kaca (permukaannya) dan diwarnai di dalam adonannya. Karena demikian kerasnya

gerabah batu tidak dapat digores dengan jarum baja.

Page 134: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

134

c. Semi porselin (imitation porcelain).

Bedanya dengan porselin tulen adalah pada bidang belahnya berbutir, redup dan tidak

mengalami pencairan sebagian, melekat pada lidah, menghisap air dan dapat digores

dengan pisau baja.

2.1.3. Kaca dan Barang Dari Kaca.

Kaca adalah suatu campuran serba sama dari silikat alkali (natrium atau kalium) dengan

silikat dan silikat timah hitam dan dalam jumlah yang kurang, dengan barium, aluminium,

mangan, magnesium, dan sebagainya. Berdasarkan susunannya maka secara teknis kaca

dibagi dalam beberapa jenis, misalnya: kaca bohemia, kaca biasa (crown glass), kaca kristal

(crystal glass), kaca kristal berat (flint glass), dan strass (strass paste).

Cara pembuatan:

1. Penuangan dalam bentuk papan (casting).

Contoh: untuk kaca cermin atau kaca tertentu guna memperbaiki ketajaman mata.

2. Penggilingan (rolling).

Contoh: kaca cermin.

3. Penuangan kedalam acuan disertai pengempaan atau peniupan atau tidak.

Contoh: pot, jambangan bunga dan yang semacam itu, untuk barang kaca tertentu guna

keperluan bangunan atau optis.

4. Peniupan mekanis atau dengan mulut.

Contoh: untuk membuat botol atau ampull, barang pajangan dan kadang-kadang kaca dan

jendela.

5. Penarikan (drawing) dan ekstruksi (terutama untuk kaca jendela, batang, pipa, dan serat

kaca ).

6. Pemotongan barang tertentu dari bongkah, bola, batang dan lain-lain yang sebelumnya

telah diperoleh dengan cara lain, dari oksida silicium leburan, dari kuarsa leburan, dan

seringkali dibuat dari batang atau barang yang padat maupun berongga.

Istilah “kaca” harus dianggap berlaku juga untuk leburan kwarsa dan leburan silika. Uraian

dikerjakan adalah berkenaan dengan semua barang yang dihembusi pasir, digosok, dipoles,

Page 135: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

135

dietsa, diukir, diberi simpai, dilapisi belakangnya (dengan ketas karbon, atau tekstil), diberi

bingkai (logam, kayu, atau plastik), dilukis, dicap atau dihiasi dengan cara apapun. Tetapi

barang-barang kaca yang tutup dan lehernya digosok atau ujungnya, dasarnya, dan sisinya

digosok atau dipoles hanya untuk keperluan teknis saja, digolongkan seperti barang tidak

dikerjakan.

1. Kaca keamanan.

Istilah kaca keamanan hanya berarti jenis kaca yang dipergunakan atas pertimbangan

keamanan, seperti kaca biasa tapi diperkuat dengan kawat dan kaca yang menyerap sinar

tertentu (contohnya kaca untuk memberi perlindungan terhadap bahaya sinar X).

2. Kaca keras, adalah kaca yang diperoleh dengan memanasi kaca cermin sedemikian rupa,

sehingga hampir menjadi lunak, tetapi belum berubah bentuk, selanjutnya didinginkan

secara cepat menurut proses yang telah dipilah (kaca keras thermis).

3. Kaca pengaman, biasanya disebut kaca duplex, kaca perisai, leminated glass, sandwich

glass. Yaitu kaca yang terdiri dari dua lapisan kaca atau lebih yang direkatkan dengan

sebuah lapisan bahan plastik atau lebih. Lapisan antaranya biasanya terdiri dari sebuah

selaput dari acetat cellulose atau dari damar vinil atau damar acryl. Perekatan biasanya

dilakukan dalam apitan yang dipanasi. Ciri khas dari kaca keras adalah jika terkena kejutan

atau tumbukan, kaca tersebut akan pecah menjadi potongan-potongan kecil yang tumpul

atau seluruhnya menjadi hancur menjadi butir kecil sehingga tidak membahayakan.

Kaca pengaman apabila hancur tidak menjadi butir kecil namun menjadi pecahan yang

sangat kecil, sehingga tidak membahayakan atau menimbulkan luka-luka yang parah

apabila terkena pecahan kaca itu. Berdasarkan sifat tersebut, kaca pengaman digunakan

untuk kaca mobil, pesawat terbang, membuat pintu toko, jendela, untuk kaca perisai yang

terdiri dari beberapa lapisan kaca tidak tembus peluru.

4. Kaca cermin, adalah lembaran atau papan kaca cermin atau kaca jendela yang sebelah

permukaannya dilapisi logam (perak, platinium atau aluminium) agar memantulkan

bayangan yang elas dan tajam. Apabila menggunakan lapisan perak, digunakan larutan

encer nitrat perak yang mengandung amoniak sehingga menimbulkan reduksi dan

Page 136: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

136

menyebabkan adanya lapisan logam perak yang berkilau. Apabila menggunakan lapisan

platinium, digunakan chlorida platinium yang dioleskan pada kaca lalu dipanasi sehingga

menjadi lunak.

5. Kaca optis, dan barang-barang yang dibuat dari kaca optis dalam bentuk benda (blanks)

dan unsur dari kaca optis, boleh terdapat dalam bentuk bongkahan yang tidak teratur,

papan, lembar atau jalur atau potongan berbentuk, asal kaca tersebut belum mengalami

perubahan optis.

6. Wol kaca, adalah:

a. Wol pelikan yang mengandung silika (SiO2) yang beratnya tidak kurang dari 60 %.

b. Wol pelikan yang mengandung silika (SiO2) 60 % tetapi mengandung juga oksida alkali

(K2O atau Na2O) yang beratnya lebih dari 5 % atau mengandung oksida borak ( B2O3 )

yang beratnya lebih dari 2 %.

Seperti diketahui, kaca pada umumnya dibuat dari pasir, lebih murni pasirnya maka lebih

bagus kacanya. Pasir biasanya mengandung persenyawaan besi (Fe). Kaca yang dibuat dari

pasir mengandung persenyawaan besi berwarna hijau tua atau coklat. Jadi warna ini hanya

timbul kalau kaca mengandung besi dan tidak dibersihkan. Untuk memurnikan dapat

dipakai asam garam (HCl) sehingga hasil akhir dari kaca ini jernih (bening, tidak

berwarna), kalau pasir yang tidak mengandung besi itu digunakan, kacanya akan berwarna

hijau-tua yang mudah dihilangkan kalau dalam bahan gelas yang dalam keadaan melebur

dibubuhi batu kawi (MnO2).Tetapi dalam peroses pembubuhan MnO2 dalam bahan kacanya

harus diawasi jangan sampai dibubuhi dari semestinya. Kalau banyaknya MnO2 lebih dari

semestinya, bahan kacanya dari hijau menjadi tidak berwarna dan kemudian menjadi ungu

(violet). Biasanya warna kaca dapat terjadi dengan persenyawaan dari salah satu logam

dengan zat asam (oksida logam) seperti zinkwit (putih seng, ZnO) dapat menimbulkan

warna putih pada kaca.

Persenyawaan tembaga dapat memberi warna kuning sampai hijau muda.

Persenyawaan emas dapat menghasilkan warna merah; cobalt warna biru dan persenyawaan

mangan menimbulkan warna ungu.

Page 137: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

137

Karena batu kawi (MnO2) dapat menghasilkan warna hijau dari besi didalam kaca, maka

batu kawi dinamai juga sabun dari perusahaan kaca, apabila dibandingkan dengan sabun

yang dapat menghilangkan kotoran-kotoran (warna yang tidak disenangi) dari pakaian dan

sebagainya.

Selain dari pasir, pada umumnya perlu juga memakai kapur (CaCO3). Pasir ialah silikat

(kwarts, SiO2, bentuknya seperti butir gula batu). Jadi bahan yang disebut diatas yakni pasir

dan kapur biasanya dipakai dalam perusahaan kaca. Selain dari pasir dan kapur juga sering

dipakai garam kimia seperti soda (Na2 CO3), atau garam glauber (Na2 SO4) dan sebagainya

. Yang penting dari garam ini adalah logam natrium (Na), karenanya dapat bersenyawa

dengan pasir dan kapur sehingga menghasilkan kaca dan karena pasir dasarnya adalah dari

silikat, maka gelas juga boleh disamakan dengan campuran dari garam silikat.Dalam hal ini

silikat dari Natrium dan Calsium (Ca-zat kapur). Jadi gelas atau kaca adalah campuran

dari silikat dari logam Na dan Ca atau Kalium (Ka) dan Ca.

1. Kaca Natron, adalah kaca yang dibuat dari soda (Na2 CO3) atau garam glauber (Na2

SO4) dinamai kaca natron atau kaca natron kapur. Contoh dari kaca natron ialah kaca

jendela biasa atau gelas dalam bentuk botol obat (dalam apotik). Pada umumnya kaca ini

termasuk kaca biasa.

2. Kaca Kalium.

Kalau garam soda atau garam glauber diganti dengan potas (soda abu, K2 CO3) sifat dari

kaca itu berubah dan kaca ini dapat tahan panas karena sukar untuk dilebur. Karena itu kaca

ini biasanya dipakai untuk alat-alat laboratorium, karena kaca ini dapat menahan panas,

dinamai Kaca Kalium.

3. Kaca Pyrex.

Kalau sebagian dari pasir yang dipakai untuk membuat kaca diganti dengan asam bor atau

garam bor, kacanya mempunyai sifat yang lain dari kaca kalium. Sifatnya sekarang ialah

dapat tahan penyusutan/pengembangan akibat perubahan suhu yang tiba-tiba dan tetap

susah dilebur (karena kaca ini mempunyai sifat kaca kalium). Kaca yang dapat menahan

perubahan suhu dinamakan kaca pyrex (pyro = api). Kaca pyrex dapat dipergunakan

Page 138: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

138

didalam dapur sebagai panci masak dari kaca untuk memasak makanan-makanan seperti

pastel, makaroni dan sebagainya.

4. Kaca Jena/Optik

Disamping kaca pyrex untuk alat-alat rumah tangga, juga dibuat kaca jena. Kaca ini ialah

kaca jena yang dipergunakan untuk pembuatan lensa-lensa (teropong, potret, proyektor

film/slide dan sebagainya) yang pada umumnya tergolong kaca optik. Sifat-sifat yang

dibutuhkan sebagai kaca thermometer yaitu pengembangan dan penyusutan yang teratur

perlu dibubuhi aluminium oksida (AL2 O3).

5. Kaca Bohemen.

Dalam perdagangan kaca dari Cekoslowakia atau kaca Bohemen (Bohemia) sangat

terkenal. Bohemen ialah suatu daerah di Cekoslowakia dimana terdapat pasir yang murni.

Dari pasir ini dibuat kaca kalium. Kaca ini istimewa warnanya yaitu kehijau-hijauan yang

sangat menarik. Kaca ini dinamai kaca Bohemen.

6. Kaca Kristal.

Kalau dalam pembuatan kaca kalium, semua kapurnya ditiadakan dan ditambah dengan

menie (Pb3 O4), maka diperoleh kaca kristal. Untuk memperoleh kaca kristal banyaknya

menie adalah kurang lebih 10%, kalau jumlah menie dikurangi sedikit dari 10%, maka

diperoleh kaca setengah kristal.

Kaca kristal ialah kaca yang terkenal, karena sifat-sifatnya:

- Bening,

- Lebih berat dari kaca biasa,

- Lebih lunak dari kaca biasa (oleh karena itu untuk menghias untuk selamanya diasah).

- Kalau dicentil atau dipukul dengan kuku jari tangan berbunyi nyaring.

Hiasan, perbedaan antara hiasan dengan cara mengasah dengan hiasan dengan cara

mencetak/menuang ialah bahwa garis-garis dari gambar hiasan dengan mengasah biasanya

tajam sedang dengan cetakan tumpul. Juga pinggiran dari hiasan yang diasah itu tajam,

sedang hiasan yang dituang/dicetak tumpul (bulat).

Page 139: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

139

7. Kaca ornament,

misalnya: Kaca Katedral, Kaca Diamant, Kaca Tetes Hujan, Kaca Es, dan Kaca

Oceanic.Ada juga kaca yang nampaknya dihias tetapi dianggap tidak dihias karena

hiasan-hiasan tersebut sangat sederhana dan dikerjakan dengan cara tuangan, yaitu Kaca

Berusuk.

Mosaik ialah hiasan atau lukisan yang timbul dengan menghubung-hubungkan pelat kecil

dari berbagai warna. Pelat-pelat ini biasa dari keramik, kaca, plastik, atau kayu, yang

dilekatkan pada dinding, atau lantai rumah. Jadi mosaik adalah pelapis dinding atau lantai,

yang lebih kecil dari ubin dan sesudah mosaik tersebut dipasang keseluruhannya memberi

kesan hiasan.

Keuntungan dari kaca:

• Tembus cahaya atau tembus mata.

• Keras, jadi tidak mudah digores.

• Kuat.

• Tahan asam, basa, garam, air, udara dan sebagainya, kecuali asam flour (HF) atau

fluor.

• Pembuatannya murah.

• Dalam keadaan lunak (panas tertentu) dapat dibentuk sesuka hati.

• Tidak terbakar.

Kerugian dari kaca:

• Kalau jatuh pecah dan dapat melukai.

• Berat.

Karena kerugian kaca yang disebut diatas, dari dulu orang sudah mencoba meniru kaca.

Artinya dicarikan bahan yang mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan seperti diatas

tetapi tidak memiliki sifat-sifat yang merugikan. iruan kaca yang pertama ialah celluloid

(1869). Tetapi celluloid ada juga kerugiannya yaitu lekas terbakar, mudah kusam.

Belakangan celluloiddiperbaiki dengan memakai bahan baku bukan dari cellulose tetapi

dari batu bara atau minyak bumi yaitu plastik.

Page 140: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

140

Salah satu pengganti kaca yang paling bagus dan sudah banyak dipakai pada kapal-kapal

terbang ialah plexiglas, sedang kaca jam tangan biasanya dibuat dari plastik dengan bahan

baku cellulose misalnya cellon.

Semua kaca dari plastik selamanya mudah tergores (tidak seperti kaca) permukaannya.

8. Kaca filigran ialah kaca berbentuk benang yang dijadikan perhiasan seperti perhiasan

dari kendari (kupu-kupu, kalajengking dan sebagainya yang dililiti dengan benang emas,

atau perak).

9. Kaca irisir ialah kaca yang berwarna-warni tergantung dari sudut mana dilihat kacanya.

Disebut juga kaca aventuri.

10. Kaca tahan peluru ialah kaca multiplex yang terdiri atas lebih dari dua lapis.

Kaca ballotini ialah butir-butir kaca. Jaman dahulu dipakai pada pemilihan umum, misalnya

butir merah untuk calon A, butir hijau untuk calon B, dan seterusnya.

3.2. Latihan

1. Sebutkan proses suatu batuan dari bab 25 yang dapat masuk ke bab 68

2. Ceritakan bahan baku dan proses pembuatan keramik ?

3. Jelaskan yang disebut kaca dan berikan bahan baku dalam proses pembuatannya

4. Terangkan yang dimaksud dengan : a) kaca pyrex dan kaca bohemia

5. Sebutkan bahan pengganti kaca, dan jelaskan kelemahan produk kaca

3.3. Rangkuman

Produk mineral pada bab 69 merupakan bahan mineral dari bab 25, apabila telah yang

mengalami pengerjaan lebih lanjut atau dikerjakan menjadi yang siap pakai, misalnya ubin

dan batu nisan. Produk lainnya ialah yang dibuat dari bahan tertentu (bahan gosok buatan ).

Sedang untuk bab 69 merupakan produk keramik yaitu bahan dari tanah liat yang dibentuk

dan dipanaskan. Kaca adalah suatu campuran serba sama dari silikat alkali (natrium atau

kalium) dengan silikat dan silikat timah hitam dan dalam jumlah yang terbatas, dengan

barium, aluminium, mangan, magnesium, dan sebagainya. Produk kaca banyak jenisnya,

misalnya kaca cermin, pengaman, pyrek, kristal dan lain sebagainya

Page 141: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

141

3. KEGIATAN BELAJAR 2

MUTIARA, INTAN DAN LOGAM MULIA

3.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh

3.1. 1. Pengantar

Bagian XIV hanya memiliki satu buah bab yaitu bab 71, dan memiliki judul yang sama

dengan bagiannya. Bab ini meliputi : Mutiara tiruan atau budidaya, batu-batu permata, batu

setengah permata (alam, sintetis atau rekontruksi), sisa-sisa tertentu dari pengerjaan batu-

batu tersebut; logam mulia (perak, emas, platina dan logam lainnya dari kelompok platina

seperti iridium, osnium, palladium, rhodium, dan ruthenium).

3.1.2. Mutiara dan batu permata

Mutiara yang digolongkan dalam kelompok ini adalah seperti indung mutiara, hasil dari

sekresi alamiah dari berbagai kerang laut/air tawar, tiram mutiara (pearl oyster) dan kerang

mutiara (pearl mussel). Mutiara mempunyai permukaan yang mengkilap (tersusun dari

lapisan karbonat kalsium), warnanya biasanya putih akan tetapi ada juga yang berwarna

kelabu, hitam, ungu, merah, kuning, hijau, dan biru. Bentuknya biasanya bulat, kadang-

kadang setengah bulat (button pearls) atau tidak teratur (baroque atau balister pearls)

dengan ukuran yang berlainan.

Mutiara budidaya, dihasilkan dengan campur tangan manusia, dengan meletakan butiran

kecil indung mutiara didalam gelembung yang dipotong dari kulit selubung sebuah tiram

dan kemudian menyisipkan gelembung tersebut dalam jaringan tiram lainnya yang sehat.

Beberapa tahun kemudian butiran tersebut akan diselimuti lapisan zat mutiara asli/tulen

yang melingkar.

Mutiara budidaya sulit dibedakan dengan mutiara asli. Perbedaannya hanya dapat dilihat

dengan menggunakan pesawat khusus (endoscopes / menggunakan sinar X)

Page 142: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

142

Mutiara imitasi.

Berongga atau padat yang berwarna, bentuk dan ukurannya sama dengan mutiara asli.

Sebagian besar mutiara berongga diperoleh dengan meniup bola yang kecil sekali, bola

tersebut lalu dipisahkan sehingga pada bekas gesekannya (titik singgungnya) terdapat

lubang kecil. Melalui lubang kecil tersebut dimasukan benang sehingga mutiara itu dapat

dirangkaikan. Mutiara berongga dapat juga ditiup sepanjang suatu batang yang bundar.

Supaya lebih kuat kadang-kadang mutiara itu diisi malam. Mutiara imitasi beratnya lebih

ringan daripada mutiara tulen.

Batu Permata Sintetik.

Biasanya mempunyai susunan yang hampir sama dengan batu permata alam, akan tetapi

diperoleh secara kimiawi. Yang biasa ditiru adalah: merah delima (ruby), batu nilam

(sapphire), dan zamrud (emerald).

Batu Permata Rekontruksi.

Diperoleh secara buatan dengan pengempaan dan peleburan bersama pecahan dari batu

permata alam atau dari batu setengah permataalam, biasanya dengan mempergunakan suatu

pipa tiup. Kedua batu tersebut hanya bisa dibedakan dengan yang asli/tulen melalui

penelitian mikroskopis, karena didalamnya terdapat gelembung bulat dan kecil berisi gas

dan bergaris.

3.1.3. Perak.

Perak adalah logam yang berwarna putih, diudara tidak berubah, tapi cenderung menjadi

suram, penghantar panas dan listrik yang sangat baik dan merupakan logam yang paling

mudah ditempa dan dilenturkan setelah emas. Sangat lunak dalam keadaan murni, dan

jarang sekali digunakan sebagai alloy (kecuali sebagai pelapis logam atau untuk membuat

pesawat tertentu yang digunakan dalam industri kimia, makanan atau dalam ilmu bedah).

Proses yang dipakai untuk mengekstraksi perak dari bijih sebagai berikut:

Page 143: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

143

- Proses Amalgamis (amalgamation).

Bijih ditumbuk, dicampur dengan chlorida natrium dan sulfat tembaga, kemudian

ditambahkan air raksa untuk membentuk suatu amalgam, lalu disuling untuk mendapatkan

peraknya.

- Proses Cyanide.

Perak didalam bijih yang ditumbuk halus, dilarutkan dalam larutan Na/K sianida, sesudah

penyaringan dan penyisipan unsurnya seperti tanah. Peraknya diendapkan dengan seng atau

aluminium.

Lembaran tipis dari Perak (foil), gunanya untuk menyepuh perak, biasanya diperoleh

dengan memukul/mengempa lembaran perak yang tipis yang saling dipisahkan oleh

lembaran kertas.

3.1.4. Emas.

Emas adalah logam berwarna kuning yang khas, tidak teroksidasi walaupun pada suhu

tinggi, dan mempunyai daya tahan kimiawi yang mengagumkan terhadap sebagian besar

pereaksi termasuk asam (kecuali aquaregia). Emas adalah logam yang paling mudah

ditempa dan paling lentur dari semua logam, akan tetapi sangat lunak, sehingga jarang

sekali dipakai sebagai paduan. Biasanya ditemukan dalam keadaan asli didalam korak

batuan kwarsa atau dalam pasir endapan (alluvial sands).

3.1.5. Platina.

Platina adalah logam putih keperak-perakan, lunak, mudah ditempa, tidak menjadi kusam

di udara, walaupun pada suhu tinggi dan tahan terhadap asam kecuali aqua regia.

Digunakan antara lain dalam pembuatan perhiasan, barang untuk keperluan gigi, barang

untuk alat pembedahan terutama jarum hypardemie, dan serat buatan. Sebagian besar

diperoleh dari pasir alluvial dimana logam lainnya seperti emas, perak, tembaga, nikel, dan

besi. Dapat juga diperoleh sebagai ikutan dari pemurnian logam lain (emas, perak, atau

tembaga). Palladium dan logam lainnya (kelompok platina) diperoleh dari hasil ikutan

pemurnian nikel.

Page 144: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

144

3.2. Latihan.

1. Bagaiman kelebihan sifat logam mulia dibandingkan logam tidak mulia

2. Apaperbedaan mutiara alam dan budidaya

3. Sebutkan sifat Platina

4. Jelaskan kegunaan emas

5. Bagaimana sifat Perak dan sebutkan kegunaan Perak

3.3. Rangkuman

Mutiara adalah hasil dari sekresi alamiah dari berbagai kerang laut/air tawar, tiram mutiara

(pearl oyster) dan kerang mutiara (pearl mussel). Sedangkan Perak adalah logam yang

berwarna putih, diudara tidak berubah, tapi cenderung menjadi suram. Emas adalah logam

berwarna kuning yang khas, tidak teroksidasi walaupun pada suhu tinggi, dan mempunyai

daya tahan kimiawi yang mengagumkan terhadap sebagian besar pereaksi termasuk asam

(kecuali aquaregia). Platina adalah logam putih keperak-perakan, lunak, mudah ditempa,

tidak menjadi kusam di udara, walaupun pada suhu tinggi dan tahan terhadap asam kecuali

aqua regia.

Page 145: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

145

4. KEGIATAN 3

LOGAM TIDAK MULIA

4.1. Uraian, Contoh, dan Non Contoh.

4.1.1. Besi dan Baja

Besi merupakan produk dasar metalurgi dan metalurgi baja, seperti pig iron, besi cermin

(spiegeleisen). Besi dan baja yang biasanya diperoleh dengan mengeluarkan zat dari besi

tuang kasar sampai diperoleh kadar karbon yang kurang dari 1,9% atau yang diperoleh dari

rongsokan yang mengandung besi. Istilah besi, terutama besi tempaan, umumnya diberikan

pada produk yang hampir seluruh zat arangnya telah dikeluarkan. Sedangkan istilah baja

biasanya adalah produk yang kadar antara zat arangnya antara kadar besi tuang kasar (pig

iron) dan besi tempaan.

Produk yang diperoleh dari pengerjaan besi atau baja berbentuk bongkah atau ingots

dengan jalan penggilingan, pengempaan atau penarikan.

Proses pengerjaan tersebut mencakup:

Memijarkan (annealing), mengeraskan, fermentasi dan mengolah panas semacam itu atau

dengan menggunakan zat lemas (nitriding) untuk memperbaiki sifat dari logamnya.

Membuang endapan arang (descaling), membersihkan dengan asam-asam atau dengan cara

lainnya, mengikis atau mengejakan dengan cara lainnya untuk menghapus lapisan karat dan

kulit yang timbul sewaktu pemanasan logamnya; melapisi secara kasar untuk mencegah

karatan (seperti dengan minyak, gemuk, ter atau meni timah hitam).

Penyelesaian (finishing treatments), dengan cara menggosok, mengkilapkan, mengkilaukan

(glazing), mengoksidasi secara buatan, mengerjakan dengan fosfat dan sebagainya.

Melogami seperti sementasi dengan seng (sherardizing), atau dengan aluminium.

Penyepuhan dengan listrik (elektroplating), seperti tembaga, chromium, nikel, cadmium,

mas, perak.

Pencelupan dalam cairan logam seperti seng, timah putih/hitam.

Page 146: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

146

Melapisi dengan bahan bukan logam seperti mengemail, mengecat.

Mencap permukaannya.

Melapisi (clading) yaitu menggabungkan logam-logam dari berbagai warna atau sifat

dengan saling penetrasi molekuler dari permukaan yang saling bersetuhan. Cara

penggabungan tersebut merupakan ciri khas dari logam kerajang yang dapat dibedakan

produk yang dilapisi logam dengan cara yang biasa, seperti secara listrik (elektroplating).

Melapisi ini dilakukan dengan bermacam cara seperti dengan cara menuangkan logam

pelapisnya lalu menggilingnya bersama logam yang akan dilapisi disertai dengan panas

agar logam tersebut tidak terikat erat.

Paduan Besi.

Dapat dibedakan dari besi tuang karena relatif mengandung sedikit besi, yang berperan

sebagai bahan pelarut bagi unsur paduannya, seperti mangan, chromium, wolfram, silisium,

barium atau nikel dan mengandung zat arang kurang dari 1,9% dari beratnya. Produk

tersebut terutama digunakan untuk memberi tambahan sejum;ah unsur tambahan pada baja

dan besi tuang, guna memperoleh mutu-mutu khusus. Beberapa paduan digunakan juga

sebagai bahan untuk menghilangkan zat asam, belerang atau zat lemas.

Rantai dan Bagiannya.

Meliputi semua rantai dari besi tuang/tempa/baja dari segala ukuran tanpa memandang cara

penbuatannya dan tujuan penggunaannya. Dilhat dari cara pembuatannya, rantai terdiri dari

mata rantai yang ditempa, dituang, dilas, ditumbuk, dari papan logam, diperoleh dengan

membengkokan kawat, maupun dari mata rantai yang dirangkai dengan baut.

Jenis rantai:

Rantai transmisi (transmission chains), digunakan untuk sepeda, mobil, dan mesin-mesin.

Rantai jangkar (anchor chains) dan rantai kepil (mooting chains), untuk menarik

(haulage)atau untuk menunda (towing chains).

Rantai untuk kasur logam (mattress chains) atau rantai kloset.

4.1.2. Tembaga dan barang daripadanya

Page 147: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

147

Tembaga adalah sebuah logam yang mudah dipipihkan dan ditempa, penghantar

listrik/panas yang sangat baik (terbaik setelah perak). Dalam keadaan murni tembaga

digunakan untuk keperluan listrik dalam bentuk kawat, untuk macam-macam pendingin

dalam bentuk spiral/lembaran, untuk keperluan industri berbentuk paduan.

1. Cara memperoleh tembaga:

Mengekstraksi bermacam-macam bijih logam (bab 26). Tembaga dipisahkan dari

sulfidanya dengan proses ekstraksi kering, dimana bila dianggap perlu, biji yang telah

menjadi serbuk dan pekat kadang-kadang bijji pekatan tersebut, tanpa dipasang lebih

dahulu dicairkan didalam tanur khusus yang berisi udara dan zat asam (flash smelting)

dipanggang untuk menghilangkan belerang yang terlampau banyak dan selanjutnya

dicairkan didalam sebuah tanur untuk memperoleh matte tembaga (coppe mate), mate

tembaga tersebut diolah didalam sebuah konvetter untuk menghilangkan sebagian besar

besi dan belerangnya, sehingga diperoleh tembaga hitam/tembaga lepuh (blister copper).

Untuk memperoleh tembaga hitam itu dimurnikan didalam sebuah dapur api.

2. Paduan Tembaga:

- Perunggu ( Bronzes).

Adalah paduan tembaga dengan timah yang kadang-kadang ditambah unsur-unsur lainnya

agar diperoleh sifat yang khas, contohnya adalah perunggu mata uang logam (coinage

bronze), perunggu keras (hard bronze) untuk membuat roda gigi dan bagian-bagian mesin

lainnya, logam genta (bell metal), untuk membuat patung (statuary bronze) dan sebagainya.

- Kuningan (Brasses).

Adalah paduan seng dengan tembaga dengan perbandingan yang berbeda, seperti kuningan

biasa (common brass) yang digunakan untuk bermacam keperluan; tombak (tombak)

terutama yang digunakan untuk membuat barang perhiasan imtasi/pajangan fantasi.

Paduan Seng - Nikel – Tembaga.

Mengandung nikel 10% dari beratnya, terkenal sebagai perak nikel yang digunakan untuk

membuat alat telekomunikasi, bangunan kontruksi logam, untuk industri makanan dan

bagian-bagian pesawat.

Page 148: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

148

Paduan Tembaga - Aluminium (Aluminium Bronze).

Mempunyai sifat-sifat mekanis yang baik dan daya tahannya besar terhadap karatan,

digunakan untuk kontruksi tertentu (enginering).

3. Foil Tembaga.

Diperoleh dengan menggiling, memukul dengan martil atau dengan elektrolisa. Berbentuk

lembaran yang sangat tipis (tebalnya tidak lebih dari 0,15 mm). Lembaran yang paling tipis

digunakan sebagai lembaran emas imitasi, untuk menghias. Biasanya diperdagangkan

diantara dua lembaran kertas dalam bentuk buku kecil. Tembaga lembaran yang dipakai

untuk membuat barang pajangan seringkali ditambatkan pada kertas, karton, bahan plastik

buatan dan yang semacam itu, untuk mempermudah penanganannya/ pengangkutan

maupun untuk pengerjaan kemudian.

Pada waktu menentukan batas ketebalan 0,15 mm, maka tebal lapisan pernis harus dihitung,

sedang alasnya (karton, kertas dan lain-lain) tidak dihitung.

4.1.3. Nikel

Meliputi nikel dan paduannya, serta kertas tertentu yang terbuat daripadanya. Nikel adalah

logam yang berwarna putih keabuan yang agak keras (titik leburnya 1.453 oC). Mempunyai

sifat feromagnetis, dapat ditempa, direnggangkan, ulet, tahan karat dan tahan oksidasi.

Terutama digunakan untuk memperoleh banyak paduan, khususnya baja paduan, untuk

melapisi logam-logam lain (biasanya dengan pengendapan elektrolitis) dan sebagai

katalisator untuk persenyawaan kimiawi. Nikel murni digunakan untuk membuat pesawat

yang diperlukan industri kimiawi, nikel murni atau nikel paduan juga digunakan untuk

membuat mata uang.

Paduan Nikel,

yang perlu diperhatikan dalam paduan ini adalah berat besinya.

Jenis paduan:

Paduan Nikel Besi.

Page 149: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

149

Dalam paduan ini nikel mempunyai berat paling banyak, karena pelantasan magnetisnya

(magnetic permeability) yang tinggi dan histerisnya yang rendah, maka paduan tersebut

digunakan untuk membuat kabel dalam laut, inti kumparan induksi, atau tirai magnetis.

Paduan Nikel - Chromium dan Nikel - Chromium - Besi

Paduan tersebut mencakup sebuah gamina yang khas dari paduan yang terdapat didalam

perdagangan yang mempunyai ciri ulet dan tahan oksidasi pada suhu tinggi.

Paduan Nikel – Tembaga.

Apabila dalam keadaan tersebut berat tembaganya yang paling banyak, maka paduan

tersebut biasanya disebut paduan cupro-nikel. Namun apabila nikelnya yang lebih banyak

disebut nikel-tembaga, yang mempunyai sifat tahan karat dan mekanis yang baik,

digunakan untuk poros baling-baling, alat penambat poros tersebut, pompa, cerat sumbat,

pipa dan peralatan lainnya yang harus tahan terhadap asam mineral dan asam organik atau

alkali dan garam.

4.1.4. Aluminium.

Aluminium dibuat terutama dari bauksit, yaitu hidroksida aluminium tidak murni. Tahap

pertama dari ekstraksi dimaksud untuk merubah bauksit menjadi oksida aluminium murni

(alumina). Untuk keperluan tersebut biji bauksit yang telah digiling dibakar lalu diolah

dengan hidroksida natrium yang kemudian disaring untuk menghilangkan kotoran yang

tidak mudah larut (oksida besi, silika dan sebagainya). Aluminium kemudian diendapkan

sebagai hidroksida aluminium, lalu dibakar agar diperoleh oksida aluminium murni dalam

bentuk bubuk putih.

Aluminium adalah sebuah logam berwarna putih kebiru-biruan yang ringan. Mudah

dipipihkan dan mudah dikerjakan. Aluminium juga baik sekali untuk di ekstrusi pada suhu

yang tinggi (melalui sebuah lobang). Aluminium dapat dilas atau dipatri, merupakan

penghantar panas dan listrik yang baik, serta mempunyai daya yang besar untuk

memantulkan panas.

Aluminium dan paduannya dipergunakan untuk:

- Industri penerbangan, mobil atau kapal.

- Industri bangunan gedung-gedung.

Page 150: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

150

- Pembuatan kereta api dan trem.

- Industri alat listrik (misalnya: kabel).

- Pembuatan segala jenis tempat penyimpanan bejana dalam segala ukuran , tong,

drum.Pembuatan alat keperluan rumah tangga dan perabot dapur.

- Pembuatan logam lembaran (foils) dan sebagainya.

Fuli Aluminium (cara pembuatan sama dengan fuli tembaga), makin banyak digunakan

untuk menggantukan timah dalam pembuatan tutup botol, kapsul, pembungkus barang

makanan, cerutu, rokok cigaret dan sebagainya. Aluminium lembaran digunakan juga untuk

membuat bubuk-bubuk halus, dalam bentuk lembaran yang berkerut untuk menutupi luka

dalam pembedahan hewan.

4.1.5. Timah hitam dan barang terbuat daripadanya.

Timbal (timah hitam) terutama diekstraksi dari beberapa biji sulfida timah hitam alam yang

mengandung perak. Biji yang telah digiling dipekatkan dengan proses peyapungan

kemudian biasanya dipanggang. Selanjutnya direduksi dengan menggunakan kokas dan

suatu bahan pencair menjadi timah hitam kerja (work lead atau bullion lead)yang masih

mengandung bahan-bahan lain, antara lain perak.

Timah hitam ialah logam yang berwarna kelabu kebiruan, berat jenisnya tinggi, dan sangat

lunak (mudah digores dengan kuku), mudah mencair dan mudah ditempa, tahan terhadap

sebagian asam (khususnya terhadap asam garam), karena itu digunakan pada waktu

mendirikan pesawat yang diperuntukkan guna membuat asam tersebut diatas (kamar timah

hitam). Timah hitam mempunyai titik lebur rendah, maka mudah dipadukan dengan unsur-

unsur lain membentuk paduan-paduan.

Paduan terdiri dari:

Paduan timbal (timah hitam) ditambah stanum (timah putih), digunakan untuk patri, untuk

membungkus teh.

Paduan timbal + Antimonium + Stanum, digunakan sebagai bahan huruf cetak dan sebagai

logam anti gesekan.

4.1.6. Seng

Page 151: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

151

Cara memperoleh seng terutama dengan mengekstraksi biji sulfida (zinc blende), juga dari

bijih karbonat dan bijih silikat (smithsonite, hemimorphite, dan sebagainya). Untuk

memperoleh seng atau silikat seng tanpa air pertama bijih logamnya dipekatkan, lalu

dipekatkan atau dipanasi.

Seng adalah sebuah logam yang berwarna putih kebiruan, pada -suhu yang cocok dapat

digilingditarik, dikempa, ditumbuk, mudah dituang. Karena seng tahan terhadap karatan

yang disebabkan oleh udara, maka seng digunakan dalam industri bangunan (atap) dan

untuk melapisi logam lain terutama besi atau baja, seperti dengan pencelupan (hot dip

galvanising), cara elektrolisa (elektro-deposition), cara serardiasi (sherardising) dan cara

pengecatan atau penyemprotan. Seng digunakan untuk membuat paduan.

Jenis seng:

Paduan-paduan Seng – Aluminium.

Biasanya diberi tambahan tembaga/magnesium. Digunakan untuk dituang dalam acuan

menjadi bagian otomobil (karburator, radiator, dash board dan sebagainya), untuk bagian

sepeda (pedal, kotak dinamo), untuk bagian pesawat radio, untuk bagian lemari pendingin.

Paduan Seng – Tembaga.

Untuk kancing dan barang tuangan.

4.1.7. Timah.

Timah diekstraksi secara industri dari biji timah yang mengandung oksida, yaitu cassiterite

atau batu timah (tir stone). Bijih tersebut ditemukan dalam urat (veins) atau didalam

endapan alluvial.

Tahapan dalam pembuatan timah:

Memekatkan bijinya dengan mencuci atau dengan menghancurkan dan mengapungkannya.

Mengolah oksida dengan memanggang, memisahkannya dengan magnet atau dengan

asam/bahan pelarut lainnya guna menghilangkan kotorannya, seperti belerang, arsenikum,

tembaga, plumbal, besi dan wolfram.

Page 152: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

152

Mereduksi oksidanya yang telah dimurnikan dengan kokas agar diperoleh timah kasar.

Memurnikan timah kasar tersebut dengan bermacam proses sehingga diperoleh logam

timah yang hampir murni.

Banyak juga timah yang diperoleh kembali dari rongsokan kaleng dengan chlorinasi atau

dengan pengolahan elektrolisis dan dari sisa/rongsokan timah dengan mencairkan kembali.

Proses tersebut dapat juga menghasilkan timah yang hampir murni.

Timah berwarna putih seperti perak, mempunyai kilau yang bagus, sangat mudah dicairkan

atau dipipihkan, lunak (walaupun lebih keras dari timbal) dan sukar untuk direnggangkan.

Timah dapat dituang, dipalu, digiling, atau dikempa pada suhu tinggi dengan mudah.

Apabila sehelai timah dilengkungkan, maka terdengan suara gemertak yang khas (cry of

tin). Timah tahan terhadap karat yang disebabkan oleh udara, tetapi tidak tahan terhadap

asam pekat.

Timah digunakan untuk:

1. Melapisi logam tidak mulia lainnya, khususnya besi dan baja (dalam pembuatan kaleng

yang digunakan untuk keperluan “canning industri”).

2. Menyusun paduan tembaga.

3. Timah murni/timah paduan digunakan juga untuk membuat pesawat-pesawat, tabung dan

pipa untuk industri barang makanan, tudung untuk ketel suling, pesawat pendingin,

tempat penyimpanan dan tangki untuk mematri, barang pajangan dan perabot meja,

barang mainan, pipa organ dan sebagainya.

4. Membuat timah lembaran (foil) dan tabung untuk pasta gigi dan lain-lain. Untuk

keperluan ini makin terdesak oleh aluminium.

Paduan Timah Putih – Timbal, digunakan untuk patri timah , perabot meja, barang mainan

keluarga dan timbangan-timbangan.

Paduan Timah – Antimonium, biasanya dibubuhi tembaga, misalnya logam Britania dan

digunakan khusus untuk perabot meja, bantalan (bearing) dan lain-lain.

Paduan Timah - Timbal - Antimonium, kadang-kadang dibubuhi tembaga, misalnya logam

tahan gesekan atas dasar timah Digunakan terutama sebagai penyumbat (packing) untuk

penuangan khususnya bantalan (bearings).

Page 153: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

153

Paduan Timah – Kadmium.

Paduan Timah - Seng – Kadmium, digunakan sebagai logam tahan gesekan.

Timah lembaran (Foil) yang beratnya tidak lebih dari 1 (satu) kg/m2:

Batas berat tiap m2 ditentukan dengan ikut menghitung lapisan (pernis, cat dan sebagainya)

yang mungkin ada, akan tetapi alas dasar (kertas dan lain-lain) yang mungkin ada tidak ikut

dihitung. Timah lembaran tidak hanya diperoleh dengan menggiling atau memukul, tetapi

juga diperoleh dengan mengupas sebuah silinder timah. Timah lembaran digunakan

terutama untuk membuat kapsul botol, membungkus barang makanan (kembang gula dan

lain-lain), melapisi timbal lembaran guna keperluan pengemasan dan untuk melapisi

cermin.

4.1.8. Logam tidak mulia lainnya dan sermet

Dalam kelompok jenis barang ini termasuk Wolfram, Molydenum, dan tantalum. Bismuth,

Cadmium, Cobalt, Mangan, Uranium dan lain-lain.

4.1.8.1. Tungsten (Wolfram).

Terbuat dari wolfranite (wolframat besi dengan persenyawaan-persenyawaan mangan) dan

scheelite (wolframat kalsium). Setelah biji wolfram diubah menjadi oksida wolfram, oksida

tersebut kemudian direduksi didalam dapur listrik dengan menggunakan zat air, atau di

dalam cawan lebur bersuhu tinggi dengan menggunakan aluminium dan zat arang. Logam

yang telah hancur menjadi bubuk lalu dikempa menjadi bongkah atau batang yang disinter.

Batang sinteran yang telah menjadi padat lalu dipukul secara mekanis dan akhirnya digiling

atau ditarik menjadi lembaran, batang penampangnya lebih kecil/kawat.

4.1.8.2. Wolfram

Wolfram adalah sebuah logam yang berwarna kelabu seperti baja, berat jenisnya tinggi,

titik leburnya tinggi, rapuh, keras dan tahan karat. Wolfram terutama digunakan dalam

pembuatan baja khusus (biasanya sebagai ferro wolfram), dan pembuatan karbida-karbida

wolfram.

Selain itu digunakan juga untuk:

Page 154: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

154

- Membuat kawat-kawat lampu pijar.

- Tabung radio.

- Unsur pemanasan dalam dapur listrik.

- Anti katoda tabung-tabung sinar X.

- Kontak listrik.

- Anti magnit bagi pesawat ukur/arloji dan sebagainya.

4.1.8.3. Magnesium.

Magnesium adalah sebuah logam berwarna putih keperakan mirip dengan aluminium,

bahkan lebih ringan dari aluminium. Apabila digosok maka magnesium dapat berkilu , bila

dibiarkan terkena udara maka kilauannya akan hilang karena terbentuk lapisan oksida yang

mekindungi logam tersebut terhadap karat.

Dalam bentuk kawat, lajur, lembaran-lembaran kecil tipis dan bentuk magnesium terbakar

diudara dengan sinar yang sangat menyilaukan. Bubuk magnesium harus diperhatikan

dengan sangat hati-hati, karena kalau dibiarkan terkena udara dapat menyala sendiri

(berbahaya).

Magnesium murni terutama digunakan dalam pembuatan berbagai persenyawaan kimiawi,

sebagai bahan reduksi dan bahan penghilang belerang dan metalurgi (misalnya dalam

pembuatan tembaga dan nikel dan paduannya), untuk membuat sinar kilat (light

photograpy), kembang api dan sebagainya.

Logam magnesium yang murni memiliki sifat mekanis yang baik, tetapi dengan unsur lain

akan menghasilkan paduan yang kuat yang dapat digiling, ditempa, ditarik, atau dituang.

Dan oleh karenanya banyak digunakan dalam bidang industri sebagai logam ringan.

Karena ringan, ulet dan tahan terhadap karat, maka paduan tersebut digunakan:

Dalam industri kapal terbang/mobil (misalnya untuk selubung, mesin, roda, karburator,

dinamo, tangki, bensin atau minyak).

Dalam kontruksi bangunan logam.

Dalam pembuatan bagian dan perlengkapan mesin, terutama mesin tekstil (kumparan,

gulungan, gelondong), pesawat perkakas pertukangan, mesin tik/jahit, sebagai papan

lithografis.

Page 155: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

155

4.1.8.4. Titanium.

Dalam bentuk padat, titanium berwarna putih dan berkilau. Sedangkan dalam bentuk bubuk

berwarna kelabu tua, keras dan bila tidak murni dalam keadaan panas sangat rapuh, tahan

terhadap karat yang disebabkan oleh beberapa kimiawi. Ferro titanium dan ferro-silicon-

titanium digunakan dalam pembuatan baja. Titanium dipadu juga dengan aluminium,

tembaga, nikel dan lain-lain.

Perhatian: Karbida titanium digolongkan sebagai karbida wolfram.

4.1.8.5. Mangaan.

Logam ini terutama dibuat dari biji yang mengandung oksida, yaitu pyrollusite, brannite,

manganite. Dapat juga diperoleh secara elektrolitis. Mangaan adalah logam yang sangat

keras, sangat rapuh, berwarna merah jambu keabu-abuan. Jarang digunakan dalam keadaan

murni. Mangaan terdapat dalam susunan besi cermin, ferro mangan, ferro silisium-mangaan

dan paduan besi tuang serta paduan baja tertentu (baja mangan). Mangaan dibubuhkan juga

dalam paduan yang memakai dasar tembaga, nikel, aluminium dan sebagainya.

4.1.8.6. Chromium .

Dibuat dari chronite (biji chrom besi) yang diubah menjadi sesquoksida, lalu direduksi,

diperoleh chrom besi atau logam chromium. Chromium berwarna seperti baja, tetapi bila

dikilapkan akan menjadi putih dan berkilau, sangat keras dan tahan terhadap karat, sukar

untuk ditempa, direnggangkan. Chromium murni digunakan untuk melapisi barang-barang

lain yang dibuat dari logam lain (melapiskan chromium dengan jalan elektrolitis). Sebagai

ferro chromium, terutama digunakan untuk membuat baja tahan karat (stainless steel).

Paduan chromium tertentu digunakan untuk pembuatan mesin jet, tabung pelindung bagi

unsur pemanas listrik dan sebagainya.

Page 156: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

156

4.1.8.7. Sermet (cermets).

Sermet terdiri dari sebuah komponen keramis/tahan panas dan titik leburnya sangat tinggi,

dan sebuah komponen dari logam. Cara yang digunakan untuk membuat produk tersebut

termasuk fisik dan kimiawinya, tergantung dari komponen keramisnya maupun komponen

logamnya. Itu sebabnya dinamakan sermet. komponen keramisnya biasanya oksida, barida

dan lain-lain. Komponen logamnya terdiri dari logam (besi, nikel, aluminium, chromium,

cobalt dan sebagainya). Sermet diperoleh dengan aglomerasi (sintering), dengan dispersi

(disperson) atau dengan cara lain.

Sermet terpenting diperoleh dari:

Sebuah logam dan sebuah oksida, misalnya : 1) besi oksida magnesium, nikel oksida

magnesium, chromium oksida aluminium, aluminium oksida aluminium. 2) Barida

zirconium atau barida chromium. Produk tersebut dikenal sebagai “boralites”.3) Karbida

zirconium atau karbida chromium, karbida wolfram dan lain-lain, dicampur cobalt, nikel

atau niobium. 4)Aluminium dan karbida bor, produk tersebut yang dilapisi aluminium yang

dikenal sebagai “boral cermets”.

4.1.8.9. Perkakas

Kelompok barang ini mencakup perkakas dan barang tajam dibuat dari logam tidak mulia.

Perkakas yang digolongkan dalam bab ini adalah :

- Perkakas tangan, yaitu benda yang digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan

tangan dan sifatnya semacam itu (pos 8201 s.d 8205).

- Perkakas yang terdiri dari dua atau lebih (pos 8202 s.d 8205) dan yang ditujukan untuk

penjualan eceran.

- Perkakas yang dapat ditukar untuk mesin perkakas dan untuk perkakas tangan yang

mekanis atau tidak ((8207), pisau dan mata pisau untuk mesin dan untuk pesawat mekanis

(8208), dan ujung perkakas (8209).

- Barang tajam (untuk keperluan pekerjaan, pribadi/rumah tangga), pesawat mekanis

tertentu untuk keperluan rumah tangga, sendok, garpu dan perabot meja/perkakas dapur

(8210 s.d 8215).

Page 157: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

157

Barang sebagai dimaksud dalam bab ini boleh diimpor dalam keadaan terbongkar atau

terpasang. Secara umum bab ini meliputi perkakas yang pada waktu digunakan dilayani dan

diatur dengan tangan, walaupun dilengkapi dengan mekanik sederhana seperti : roda gigi

(gearing); engkol (crank handles); pengisap (plunger); pompa sekerup (screw mehcanium

pupm)dan sebagainya.

Bab ini meliputi juga perkakas yang bagian kerjanya terdiri dari batu permata, setengah

permata, sintetis, rekontruksi, yang terpasang didalam atau pada sebuah pegangan yang

terbuat dari logam tidak mulia.

Perkakas yang dapat ditukar yang dibuat dari logam tidak mulia untuk mesin perkakas dan

perkakas tangan yang menyusun mata pisaunya atau bagian kerjanya, pada umumnya

digolongkan menurut bahan penyusun bagian kerjanya, misalnya dari karet (bab 40); dari

kulit (42); dan lain-lain.

Kelompok barang ini mencakup :

Perkakas/gunting dan barang tajam lainnya dari jenis yang lazim digunakan sebagai

peralatan kedokteran, kedokteran gigi, pembedahan atau kedokteran hewan (pos 9018).

Perkakas dan barang lainnya yang nyata-nyata bersifat mainan (bab 95).

4.1.8. 10. Bermacam barang dari logam tidak mulia sesuai bab 83

Dalam uraian ini meliputi alat pengunci mekanik, penguncinya bekerja dengan sebuah anak

kunci termasuk kunci keamanan dengan silinder atau dengan kombinasi huruf/angka

(combination lock). Pos ini meliputi juga kuci yang dibuka/ditutup dengan listrik (misalnya

: pintu luar atau pintu lift) atau dengan gelombang radio.

Kelompok barang ini mencakup :

a. Segala jenis kunci gantung (pad lock) untuk pintu, kopor, peti/tas, dan sepeda.

b.Segala jenis kunci untuk bangunan/pagar dan lain-lain.

Page 158: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

158

Kelompok pos 8304 ini mencakup : filling cabinets, car index cabinets, serting boxes dan

lain-lain) dari logam tidak mulia dari jenis yang dikantor disimpan di rak, meja, perabot

rumah lainnya untuk menyimpan, untuk memilih/menyusun surat, kartu index asalkan tidak

digunakan untuk ditaruh dilantai dan tidak tercakup dalam catatan 2 bab 94 (9403).

Kelompok barang ini mencakup :

Kait (hooks) dan mesin kecil (eyes, eyelets) untuk barang pakaian, sepatu dan lain-lain.

Paku keling berongga (tubular rivets) atau paku keling terbelah (bifurcated rivets) yang

digunakan dalam industri barang pakaian atau sepatu dan kontruksi mekanis (misalnya

dalam pembuatan pesawat terbang).

Penguraian dan singkang pengunci, tanpa kunci (clasps, fasteners, frames with clasps)

untuk tas tangan, tas surat dan barang untuk bepergian, arloji tangan, tidak mencakup

penguraian dan singkang pengunci yang dilengkapi dengan kunci/incarporating lock

(8301). Gesper (buckles, baik yang mempunyai lidah atau tidak) dan gesper pengunci

(buckle claps) untuk barang pakaian, tali penahan kaos kaki/sarung tangan dan lain-lain.

4.2 Latihan

1. Terangkan sifat dari besi

2 Sebutkan sifat dari logam aluminium ?

3. Apa kegunaan dari logam nikel ?

4. Jelaskan pengertian sermet ?

5. Jelaskan sifat dan kegunaan logam timbal ?

4.3. Rangkuman

Besi merupakan produk dasar metalurgi dan metalurgi baja, seperti pig iron, besi cermin

(spiegeleisen). Besi dan baja yang biasanya diperoleh dengan mengeluarkan zat dari besi

tuang kasar sampai diperoleh kadar karbon yang kurang dari 1,9% atau yang diperoleh dari

Page 159: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

159

rongsokan yang mengandung besi. Istilah besi, terutama besi tempaan, umumnya diberikan

pada produk yang hampir seluruh zat arangnya telah dikeluarkan. Sedangkan istilah baja

biasanya adalah produk yang kadar antara zat arangnya antara kadar besi tuang kasar (pig

iron) dan besi tempaan.

Kelompok perkakas dan barang tajam dibuat dari logam tidak mulia ini adalah :

perkakas tangan, perkakas yang terdiri dari dua atau lebih yang ditujukan untuk penjualan

eceran.; perkakas yang dapat dipertukarkan, pisau dan mata pisau untuk mesin barang tajam

(untuk keperluan pekerjaan, pribadi/rumah tangga), pesawat mekanis tertentu untuk

keperluan rumah tangga, sendok, garpu dan perabot meja/perkakas dapur

Page 160: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

160

5. Test Formatif

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan tepat

1. Apa yang dimaksud dengan gerabah batu ?

2. Jelaskan tentang kaca dan jenisnya ?

3. Jelaskan perbedaan perunggu dan kuningan

4.Jelaskan sifat dan kegunaan wolfram ?

5. Jelaskan sifat dan kegunaan logam kromium

6. Jawaban test formatif

Jawaban no. 1

Gerabah batu adalah produk keramik yang tidak tembus cairan, berbunyi nyaring bila

dipukul, dan bila dibakar akan mencair sebagian. Gerabah batu seringkali diberi lapisan

kaca (permukaannya) dan diwarnai di dalam adonannya. Karena demikian kerasnya

gerabah batu tidak dapat digores dengan jarum baja

Jawaban no. 2 Kaca adalah suatu campuran serba sama dari silikat alkali (natrium atau kalium) dengan

silikat dan silikat timah hitam dan dalam jumlah yang kurang, dengan barium, aluminium,

mangan, magnesium, dan sebagainya. Berdasarkan susunannya maka secara teknis kaca

dibagi dalam beberapa jenis, misalnya: kaca bohemia, kaca biasa (crown glass), kaca kristal

(crystal glass), kaca kristal berat (flint glass), dan strass (strass paste).

Jawaban no. 3

- Perunggu ( Bronzes).

Adalah paduan tembaga dengan timah yang kadang-kadang ditambah unsur-unsur lainnya

agar diperoleh sifat yang khas, contohnya adalah perunggu mata uang logam (coinage

bronze), perunggu keras (hard bronze) untuk membuat roda gigi dan bagian-bagian mesin

lainnya, logam genta (bell metal), untuk membuat patung (statuary bronze) dan sebagainya.

- Kuningan (Brasses).

Page 161: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

161

Adalah paduan seng dengan tembaga dengan perbandingan yang berbeda, seperti kuningan

biasa (common brass) yang digunakan untuk bermacam keperluan; tombak (tombak)

terutama yang digunakan untuk membuat barang perhiasan imtasi/pajangan fantasi.

Jawaban no. 4

Wolfram adalah sebuah logam yang berwarna kelabu seperti baja, berat jenisnya tinggi,

titik leburnya tinggi, rapuh, keras dan tahan karat. Wolfram terutama digunakan dalam

pembuatan baja khusus (biasanya sebagai ferro wolfram), dan pembuatan karbida-karbida

wolfram.

Selain itu digunakan juga untuk: membuat kawat lampu pijar, tabung radio, unsur

pemanasan dalam dapur listrik, anti katoda tabung sinar X, kontak listrik, anti magnit bagi

pesawat ukur atau arloji.

Jawaban no. 5 Chromium murni digunakan untuk melapisi barang lain dengan cara melapiskan chromium

dengan jalan elektrolitis. Sebagai ferro chromium, terutama digunakan untuk membuat baja

tahan karat (stainless steel). Paduan chromium tertentu digunakan untuk pembuatan mesin

jet, tabung pelindung bagi unsur pemanas listrik dan sebagainya.

7. Umpan balik dan tindak lanjut

Bandingkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang ada di

belakang modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar atau sejauh mana Anda

menguasai mata pelajaran tersebut. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap terhadap materi kegiatan belajar

Rumus Tingkat Penguasaan

Jumlah Jawaban yang benar dibagi 5 kemudian dikali 100 % = ............

Arti tingkat penguasaan :

* 90 % - 100 % = Baik sekali

* 80 % - 89 % = Baik

* 70 % - 79 % = Cukup

* 69 % = Kurang

Page 162: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

162

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% keatas Anda dapat meneruskan kepada

modul atau bagian pelajaran lain. Hasilnya Baik ! akan tetapi, bila tingkat penguasaan

Anda masih dibawah 80 %, Anda harus mengulangi membaca Modul kembali, terutama

bagian yang belum Anda kuasai

8. Kepustakaan

1. Catatan Penjelasan untuk Harmonized System, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,

tahun 2000

2. Harmonized System, World Customs Organization, 2007 version

3. Explanatory Notes, World Customs Organization, 2007

4. Mengenal Barang, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, 1979

5. Ensiklopedi Indonesia,

6. Dunia Pengetahuan Barang, Gramedia Pustaka

Page 163: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

163

MODUL V

MESIN DAN ELEKTRONIKA

SESUAI BAB 84 DAN 85

MATERI IDENTIFIKASI BARANG

OLEH :

TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA 2007

Page 164: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

164

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, bahwa Modul ini dapat diselesaikan sesuai

waktunya.

Obyek dari kegiatan Direktorat Bea dan Cukai adalah barang. Barang yang diimpor

maupun diekspor harus ditentukan jenisnya, dalam rangka penentapan tarif bea masuk dan

kepentingan kepabeanan lainnya. Petugas Ditjen Bea dan Cukai seyogyanya memiliki

ketrampilan dalam mengidentifikasi barang agar pelayanan cepat dan negara tidak

dirugikan pada saat menetapkan besarnya bea masuk, karena ada kepastian tentang jenis

barang dan penetapan tarif posnya.

Modul ini merupakan seri dari mata pelajaran pengetahuan barang yang terdiri dari 5

modul. Modul digunakan dalam Diklat Teknis Substantif Spesialisai Kepabeanan dan

Cukai. Modul ke-5 berjudul “Mesin dan Elektronik” menjelaskan tentang berbagai mesin

dan barang elektronik sesuai bab 84-85 BTBMI.

Dalam kesempatan ini, Penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu hingga dapat diselesaikannya Modul ini. Semoga Allah membalas

atas amal kebaikan tersebut.

Mudah-mudahan Modul ini bermanfaat sebagai penambah wawasan dan media

pengetahuan dalam mengidentifikasi barang.

Jakarta, Oktober 2007

Penulis

Page 165: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

165

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ............................................................................... i

Daftar Isi ......................................................................................... ii

1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1.1. Deskripsi singkat.................................................................

1.2. Tujuan Pembelajaran Umum........................................... 1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus...............................................

1 1 1 1

2 KEGIATAN BELAJAR 1

TEORI DASAR MESIN................................................................ 2.1. Uraian, Contoh dan Non contoh........................................... 2.2. Latihan 1............................................................................. 2.3. Rangkuman........................................................................

2 2 6 6

3 KEGIATAN BELAJAR 2

MESIN SESUAI BAB 84 BTBMI............................. 3.1. Uraian, Contoh dan Non contoh.......................................... 3.2. Latihan 2............................................................................ 3.3. Rangkuman......................................................................

7 7 15 15

4 KEGIATAN BELAJAR 3

TEORI ELEKTRONIK......................................................... 4.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................ 4.2. Latihan 3............................................................................... 4.3. Rangkuman...........................................................................

16 16 23 23

5 KEGIATAN BELAJAR 4.

KOMPONEN ELEKTRONIK SESUAI BAB 85 BTBMI......................................................................................... 5.1. Uraian, Contoh dan Non contoh............................................ 5.2. Latihan 4............................................................................... 5.3. Rangkuman...........................................................................

25 25 38 38

6 Test Formatif ............................................................................... 39

7 Kunci Jawaban .................................................. 39

8 Umpan Balik..................................................................... 40

9 Daftar Pustaka............................................................................. 41

Page 166: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

166

MODUL V

MESIN DAN BARANG ELEKTRONIK

SESUAI BAB 84 DAN BAB 85

I. PENDAHULUAN Pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang telah mengikuti pendidikan

Diklat Teknis Substansif Spesialis I Kepabeanan dan Cukai adalah pegawai yang

seharusnya telah mempunyai pengetaHuan barang yang handal. Pengetahuan barang

tersebut sebagai dasar untuk mengidentifikai berbagai mesin dan barang elektronik sesuai

Bagian XVI dalam Harmonized sistem. Dengan kemampuan tersebut maka yang

bersangkutan akan dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi barang impor dan ekspor

sesuai Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) dengan baik dan benar.

1.1. Deskripsi singkat

Dalam modul ini dibahas tentang mesin dan barang elektronik, yang didahului dengan teori

mesin dan teori tentang elektronik. Seperti kita ketahui bahwa pengertian mesin menurut

harmonized sistem berbeda dengan pengertian umum, misalnya air conditioner, kulkas,

kalkulator dan komputer dalam harmonized sistem termasuk mesin. Sebagai seorang

pemeriksa dalam lingkungan Direktorat Jenderal pengetahuan tentang mesin dan barang

elektronik mutlak diperlukan karena betapa banyaknya barang impor termasuk kelompok

barang elektronik masuk ke pasaran dalam negeri . Untuk alasan inilah diharapkan para

siswa lebih sungguh-sungguh memahami barang tersebut

1.2. Tujuan Intruksional Umum

Setelah mempelajari modul ke 5 ini, para peserta siswa diharapkan mampu menjelaskan

berbagai mesin dan barang elektronik sesuai bab 84 dan bab 85 Buku Tarif Bea Masuk

Indonesia.

Page 167: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

167

1.3. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mempelajari modul ini para lulusan Diklat diharapkan mampu : menjelaskan teori

dasar mesin, jenis mesin pada bab 84 BTBMI; teori dan barang elektronika sesuai bab 85

BTBMI

2. KEGIATAN BELAJAR 1

TEORI DASAR MESIN

2.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh

Teori Dasar Mesin

Mesin (mechine) adalah suatu alat (device) mekanik atau elektrik atau elektronik yang

terdiri dari rangkaian benda yang memiliki gerakan tertentu, dimana gerakan tersebut dapat

menghasilkan kerja yang berguna. Sedangkan sekumpulan mesin beserta bagiannya yang

disusun sedemikian rupa hingga dapat melaksanakan fungsi tertentu disebut sebagai

machinery (pesawat atau aparat)

Mesin dikelompokan menjadi menjadi :

- Mechanical device : bab 84,

- Electric /electronical devive : bab 85, dan

- Mechinery : bab 86, 87, dst.

Pada kesempatan ini kita hanya akan membahas bagian terpenting dari suatu mesin, yang

disebut sebagai bagian penggerak utama (primer mover) suatu mesin, yaitu engine. Engine

(mesin) memiliki pengertian suatu alat yang mengubah energi tertentu menjadi tenaga

gerak ; misalnya :

- tenaga listrik ------> Tenaga gerak : Motor listrik

- tenaga aliran angin ------> Tenaga gerak : Kincir angin

- tenaga aliran air ------> Tenaga gerak : Turbin air

Page 168: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

168

- tenaga panas ------> Tenaga gerak : Mesinkalor

(heat engine)

Di antara sekian banyak engine, yang berkepentingan dalam arti banyak digunakan adalah

mesin kalor. Oleh karenanya berikut ini akan dibahas lebih lanjut jenis-jenis mesin kalor.

2. Mesin kalor (heat engine)

Mesin kalor merupakan mesin yang mengubah tenaga panas (thermal energi) menjadi

tenaga gerak. Adapun tenaga panas itu sendiri dapat diperoleh dari proses pembakaran,

proses fisi bahan bakar nuklir, dan proses lainnya. Mesin kalor merupakan mesin yang

paling banyak digunakan dewasa ini, mulai dari alat rumah tangga sampai dengan industri

militer dan industri canggih lainnya.

Secara umum, mesin kalor digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu :

- External Combustion Engine (mesin pembakar luar) dan

- Internal Combustion Engine (mesin pembakar dalam).

Mesin pembakar luar :

- mesin uap torak

- turbin uap

Page 169: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

169

- turbin gas siklus tertutup.

Mesin pembakar dalam :

- motor bakar torak

- motor bensin

- motor diesel

- motor kepala pijar

- motor wankel, dsb.

- turbin gas system

- jet engine (produksi pancar gas) :

- turbo jet

- ram jet

- rocket, dll

Page 170: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

170

Mesin Pembakaran Luar

Pada mesin pembakaran luar, proses pembakaran bahan bakar yang menghasilkan energi

panas tersebut berlangsung di luar mesin itu sendiri.

Energi panas yang berupa gas hasil pembakaran dipindahkan menjadi fluida kerja melewati

dinding pemisah. Sebagai contoh mesin uap, dimana gas hasil pembakaran (gas bakar)

digunakan untuk memanasi air /uap air di dalam katel uap. Uap air bertekanan tinggi yang

dihasilkan oleh katel uap berfungsi sebagai fluida kerja yang menggerakan mesin.

Mesin uap torak (reciprocating steam engine)

Mesin Uap torak terdiri dari suatu silinder yang didalamnya terdapat torak (piston tuas) yang

dapat bergerak bebas dua arah (translasi). Uap air bertekanan tinggi yang dihasilkan katel

uap (boiler) dimasukan kedalam silinder sedemikian hingga sewaktu uap air mengembang

(ekspansi) akan menimbulkan gerak translasi (bolak-balik) yang kemudian diteruskan /

dirubah menjadi gerak berputar.

Uap air bertekanan tinggi dimasukan pada bagian kiri (top zone) dan bagian kanan (botom

zone) dari batang torak secara bergantian. Kedudukan maxsimum torak pada bagian kiri

disebut Top Dead Centre (titik mati atas) disingkat dengan TDC. Sedang maximum

kedudukan torak pada bagian kanan disebut titik Bottom Dead Centre (titik mati bawah)

atau disingkat dengan BDC.

Page 171: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

171

2.2. Latihan

NO. RUMUSAN SOAL JAWABAN

1. Terangkan apa itu mesin ?

2. Apa yang dimaksud dengan : mesin kalor ?

3. Apa yang dimaksud dengan mesin

cetus api ?

4. Berikan jenis barang yang termasuk dengan

bagian mesin kalor ?

5. Apa yang dimaksud dengan mesin

kompresi ?

2.3. Rangkuman

Mesin (mechine) adalah suatu alat (device) mekanik atau elektrik atau elektronik yang

terdiri dari rangkaian benda yang memiliki gerakan tertentu, dimana gerakan tersebut dapat

menghasilkan kerja yang berguna. Sedangkan sekumpulan mesin beserta bagiannya yang

disusun sedemikian rupa hingga dapat melaksanakan fungsi tertentu disebut sebagai

machinery (pesawat atau aparat)

Page 172: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

172

Secara umum, mesin kalor digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu : External

Combustion Engine (mesin pembakar luar) dan Internal Combustion Engine (mesin

pembakar dalam). Pada mesin pembakaran luar, proses pembakaran bahan bakar yang

menghasilkan energi panas tersebut berlangsung di luar mesin itu sendiri.

Page 173: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

173

3. KEGIATAN BELAJAR 2

MESIN

3.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh

3.1.1. Penjelasan Umum

Secara umum bab 84 meliputi pesawat atau mesin yang bekerja secara mekanik dan bab 85

meliputi listrik, seperti : perkakas tangan elektro mekanis dan pesawat elektro mekanis

untuk keperluan rumah tangga sedangkan bab 84 meliputi pesawat non mekanis, seperti

ketel uap dan pesawat pembantunya, pesawat untuk menyaring. Bab 84 meliputi semua

mesin dan pesawat mekanis dan bagiannya yang tidak diuraikan lebih terperinci dalam bab

85. Mesin dan pesawat dari jenis yang dimaksud dalam kelompok ini, tetap digolongkan

dalam bab ini, walaupun merupakan mesin dan pesawat listrik, misalnya :

1. Mesin yang digerakkan dengan motor listrik.

2. Mesin yang dipanasi dengan listrik dan mesin lainnya, contohnya : kalender, mesin untuk

mencuci atau mengelantang tekstil dan mesin pengempa yang dilengkapi dengan elemen

pemanas listrik.

3. Mesin atau pesawat elektro mekanis (contohnya adalah mesin tik) dan pesawat yang

dilengkapi dengan peralatan elektro magnetis sederhana, contohnya adalah alat tenun

tekstil yang dilengkapi dengan pesawat yang menhentikan gerakan secara otomatis

dengan listrik.

4. Mesin atau pesawat elektronis, misalnya mesin hitung, mesin statistik elektronis atau

mesin dan pesawat yang dilengkapi dengan peralatan foto elektronis (contohnya

gilingan yang dilengkapi dengan peralatan peneliti foto elektrik).

Dalam pengelompokan mesin, dianggap bukan mesin bila mesin dibuat dari bahan keramik

dan bagiannya ; barang kaca untuk keperluan laboratorium, mesin dan barang untuk di kaca

untuk keperluan teknis, tidak tercakup dalam kelompok mesin ini, akibatnya adalah bahwa

mesin/pesawat yang menunjukan sifat dari barang yang dibuat dari bahan keramik/kaca

tidak digolongkan dalam bab 84. Juga walaupun menurut sifatnya termasuk dalam uraian

pos dalam bab 84.

Page 174: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

174

Mesin atau pesawat yang dibuat dari bahan keramik/kaca yang tersusun dengan bagian

yang kurang penting yang dibuat dari bahan lainnya, misalnya sumbat, jalur penjepit atau

barang lainnya untuk menambatkan/menyangga.

Mesin yang dapat masuk dalam dua pos atau lebih : Pos 8401 meliputi mesin dan pesawat

yang dapat digunakan dalam banyak industri berdasarkan fungsinya. Dalam pos yang lain

dari pos ini mengenai mesin dan pesawat khususnya lebih diperhatikan sifat dari industri

atau cabang industri dimana mesin tersebut digunakan.

Barang keperluan elektronik yang dimaksud dalam salah satu pos dari bab 85, tetap tinggal

dalam pos tersebut, walaupun barang tersebut merupakan bagian dari mesin atau pesawat

yang dimaksud dalam bab ini.

Misalnya :

- Transformator listrik (8504)

- Magnit elektro ; magnit permanen (8505)

- Pesawat penyala listrik untuk motor tidak (8505)

- Penghubung listrik (swithces ; papan pengawas, kotak sambung (juntion boxes), dan

lain-lain (8535 s.d 8537).

- Tabung elektronik (electronic valves) : 8540

- Karbon-karbon listrik (8545), diodes ; transistor (8541).

- Alat penyambung (fittings) dari bahan isolasi (8547).

Bagian (parts) listrik lainnya digolongkan sebagai berikut :

- Dalam pos 8409 ; 8431 ; 8448 ; 8466 atau 8473 apabila barang tersebut mempunyai sifat

dari bagian yang dimaksud dalam pos tersebut.

- Apabila tidak, dalam bab ini dalam pos yang mencakup mesin yang bersangkutan, asalkan

bagian tersebut nyata digunakan untuk mesin tersebut, apabila bagian tersebut digunakan

untuk mesin yang termasuk dalam berbagai pos maka bagian-bagia tersebut digolongkan

dalam pos 8548.

3.1.2 Ketel Air

Kelompok ini mencakup generator uap air (ketel uap air), generator uap lainnya (contohnya

adalah uap air raksa) atau mesin lainnya yang membutuhkan tenaga uap air sebagai sumber

Page 175: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

175

tenaga atau untuk menyediakan uap air bagi pesawat yang digunakan untuk memanasi,

mensterilkan, dan lain-lain, termasuk ketel uap air atau pemanasan sentral. Ketel uap air

yang diimpor tersendiri tetap digolongkan dalam pos ini, walaupun ketel tersebut nyata-

nyata digunakan untuk menjadi bagian dari sebuah mesin tertentu ; pesawat tertentu atau

sebuah kendaraan tertentu (misalnya : sebuah ketel uap air untuk sebuah lokomotif) ketel

uap air dapat dipanasi dengan bahan bakar bukan padat atau cair, dengan gas atau listrik.

Ketel

1. Ketel tabung api (firetube boilers), seperti ketel untuk lokomotif, yang didalamnya

terdapat banyak tabung yang mengalirkan gas pembakaran.

2. Ketel tabung air (water tube boilers), didalam ketel tersebut, tabung airnya atau berkas

tabungnya disusun di dalam dapur api ; dinding dalam, dari ketel tertentu dibentuk oleh

tabung air itu sendiri.

3. Ketel gabungan (hybrid boilers). Ketel tersebut pada umumnya merupakan gabungan

dari 1 dan 2.

Ketel kecil.

Ketel kecil biasanya diimpor dalam keadaan terpasang, bagiannya tersusun didalam sebuah

kotak atau ditambatkan pada suatu landasan. Ketel yang lebih besar biasanya diimpor

terdiri dari unsur terpisah yang dipasang ditempat tujuan, baik di dalam satu kotak maupun

di dalam tembikar batu.

3.1.3. Motor Pembakaran Dalam (Spark Ignition Engines)

Ciri utama meisn ini adalah busi yang ada kepala silinder dan susunan pembakaran

tegangan tinggi listrik yang dilayani oleh poros motor, terdiri dari generator (dinamo),

bobine atau magneto, kondensator, pembagi aliran dan pemutus aliran. Bahan bakar yang

paling banyak digunakan adalah : bensin. Namun dapat juga : minyak tanah, alkohol, zat air

(hydrogen), gas batubara, methane dan lain-lain.

Page 176: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

176

Secara umum motor mempunyai kontruksi : silinder, penghisap, poros penggerak, poros

engkol, roda-roda gila; katup pemasukan (inlet valves) ; katup-katup pengeluaran (exhaust

valve). Campuran tersebut dibakar dalam silinder. Motor gas umumnya adalah mesin berat

yang mempunyai rupa yang sama dengan mesin uap air pengisap semi stasioner dan

digunakan untuk keperluan yang sama. Motor tersebut biasanya diisi oleh sebuah generator

gas yang kadang merupakan suatu kesatuan dengan motor tersebut, namun lebih sering

terdapat bahwa generator. Motor yang termasuk dalam pos ini digunakan untuk berbagai

macam keperluan, seperti dalam pertanian ; pesawat udara ; pompa ; kompresor mobil ;

sepeda motor.

Motor dalam kelompok ini boleh dilengkapi dengan pompa penyemprot bahan bakar (fuel

injection pump) ; bagian pembakaran (ignition parts); tanki bahan bakar ; roda gigi penukar

kecepatan dan lain-lain. Kelompok ini meliputi juga : motor tempel (out board motors)

yang terdiri dari : sebuah motor ; poros ; baling-baling ; kemudi yang semuanya merupakan

suatu kesatuan. Kelompok ini tidak mencakup motor yang pemampatannya sering berubah

(variable compression motors) yang khusus untuk menetapkan angka octane ; angka cetane

dari motor bakar (bab 90).

Page 177: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

177

3.1.4. Motor Bakar dengan Pemampatan (Compression Ignition Engines)

Pada motor tersebut udara dimampatkan di dalam silinder. Pada waktu pemampatan, timbul

suhu tinggi, sehingga bahan cair yang disemprotkan berupa kabut langsung terbakar.

Pemampatannya jauh lebih tinggi dari motor ledak. Oleh karena itu motor tersebut

kontruksinya lebih berat, namun jauh lebih sederhana dari motor ledak. Motor

menggunakan bahan cair yang berat ; minyak tanah berat dan sebagainya.

3.1.5. Pompa

Kelompok ini meliputi mesin yang digerakkan dengan tangan atau secara mekanis dan

digunakan menghisap atau memindahkan secara terus menerus bahan cair encer. Mesin

atau pesawat yang dilengkapi dengan motor yang dipasang di dalamnya. Pos ini meliputi

juga pompa distribusi cairan yang dilengkapi dengan pesawat pengukur/penghitung,

misalnya : pompa yang digunakan di garasi untuk distribusi bensin atau minyak serta

pompa yang khusus dibuat untuk dipasang di dalam mesin kendaraan dan sebagainya

(misalnya pompa bensin, pompa minyak atau air dan pompa untuk membuat serat, tekstil

tiruan).

Page 178: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

178

Mesin atau pesawat ini menurut cara kerjanya dapat dibagi :

1. Pompa pengisap dan yang semacam itu (Riciprocating pumps)

Yang didasarkan pada fungsi daya isap atau daya tekan sebuah pengisap yang berjalan

bolak dan lurus di dalam sebuah silinder. Katup mencegah cairan yang telah diisap atau

yang telah ditekan, mengalir kembali. Disebut : Single Acting apabila pompa tersebut

memanfaatkan satu sisi saja dari pengisapnya untuk mengisap. Double Acting apabila

pompa tersebut menggunakan kedua sisi pengisapnya.

Guna meningkatkan daya isapnya, maka beberapa pompa dibuat sedemikian rupa

sehingga pompa tersebut menggunakan baik daya isapnya maupun daya tekannya

(pompa tekan isap). Untuk menghasilkan debit yang banyak, seringkali daya kerja

beberapa pompa digabungkan.

Kelompok ini mencakup :

1. Pompa membran atau pompa diafragma (diafragma pumps)

Pompa ini mempunyai sebuah selaput dari logam, kulit; dan sebagainya yang

bentuknya dapat diubah yang digerakkan kian kemari dan demikian menggerakkan

cairan yang akan dipindahkan.

2. Pompa dengan bantalan minyak (oil-cushion pumps)

Digunakan untuk menguras, pengairan, mengeluarkan cairan kental, asam-asam dan

sebagainya. Didalam pompa tersebut terdapat sebuah cairan (yang tidak dapat

dicampur dengan cairan yang akan diisap), berperan sebagai selaput.

3. Pompa elektromagnetis yang digerakkan kian kemari secara elektromagnetis

(reciprocating pumps), ayunan sebuah sayap didalam suatu medan magnet.

4. Concrete Pump

2. Pompa yang berputar (rotary pumps)

Dalam pompa ini, cairan juga diisap dan ditekan keluar oleh depresi dan kompresi yang

susul menyusul yang ditimbulkan dengan menggunakan sebuah unsur atau lebih, yang

Page 179: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

179

selalu berputar mengelilingi sebuah poros yang menutup dinding kotak pompa pada satu

titik atau lebih. Pompa tersebut menurut mekanik pompanya yang berputar, terdiri atas :

1. Gear pumps (pompa roda gigi) dari berbagai jenis. Pompa tersebut bekerja dua roda gigi,

yang giginya berbentuk khusus saling menyangkut.

2. Vane pumps (pompa cincin cairan). Rotornya dapat berbentuk sebuah silinder yang

berputar secara eksentrik dan mempunyai sudu yang radial dan mempunyai atau terdiri

dari sebuah sudu yang ditambatkan pada kotak pompa dan sebuah motor licin yang

dipasang secara eksentrik.

3. Rotary piston lobe type pumps

4. Helicoidal pumps (pompa beroda gigi spiral) dimana cairannya dipindahkan menurut

arah membujur dari kotak pompa di bawah tekanan dari ruang antara beberapa roda gigi

spiral yang berputar sangat cepat.

5. Peistaltic pumps

3. Pompa Pusingan (Centrifugal Pumps)

Pada pesawat tersebut suatu cairan yang dialirkan masuk secara aksial disalurkan kedalam

roda sudu (kipas) dan oleh gaya pusingan diayunkan kedalam kotak pompa berbentuk

cincin (yang disebut rumah keong) yang mempunyai pipa pembuangan yang dipasang

secara tangensial. Rumah keong tersebut kadang-kadang dilengkapi dengan sudu yang

dipasang secara melingkar dimana kecepatan diubah menjadi tekanan. Guna meningkatkan

daya tekannya digunakan pompa pusingan bertingkat lebih (multi stage centrifuge pump).

Dalam pompa tersebut beberapa kipas dipasang secara beriring, misalnya pada turbin

bertingkat lebih. Karena kecepatan putarannya sangat tinggi, maka pompa pusingan selalu

digerakkan oleh sebuah motor atau sebuah turbin, biasanya dengan hubungan langsung,

sedangkan pada pompa pengisap dan pompa yang berputar perlu digunakan sebuah

pengurang kecepatan (reduction gears).

Pompa lainnya :

Pompa lainnya terdiri dari dua group :

1. Electro magnetic pumps

Pompa ini tidak mempunyai bagian gerak.

Page 180: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

180

2, Ejektor

Untuk mengisi ketel uap air dengan air, serta pompa injeksi untuk motor diesel yang

bekerja berdasarkan prinsip yang sama, digolongkan juga dalam pos ini.

3. Emulsion pumps (gas lift pumps)

4. Pompa dengan uap air atau dengan tekanan gas

Elvator cairan (liquid elvators)

Terdiri dari :

1. Elevating wheels (rinci) dengan ember dan lain-lain.

2. Elevator rantai dan elevator kabel dengan ember sudu, mangkuk karet dan sebagainya.

3. Elevator ban (band elevator) yang bekerja dengan menggunakan ban yang tidak berujung

pangkal, terbuat dari tekstil/logam yang berombak dan lembut dengan spiral karena pipa

tambatannya menahan air yang telah diambilnya sampai dilemparkan karena gaya

piringannya.

4. Archimides screw -type elevator

Bagian (parts)

Bagian dari pompa dan dari elevator sebagai dimaksud dalam pos ini digolongkan dalam

kelompok ini :

- Kotak pompa (pumps housing) atau badan pompa

- Barang-barang yang khusus menghubungkan dan menggerakkan pengisap dalam pompa

yang ditempatkan agak jauh dari mekanik penggerak (batang pompa atau sucker rods).

- Pengisap (piston ; plungers)

- dan sebagainy.

Kelompok ini tidak mencakup :

- Pompa dari bahan keramik (6909).

- Semprot minyak dan semprot gemuk (8205), pesawat pelumas dengan udara kempaan

(8467).

- Mesin untuk mengisi botol (8422).

- Pesawat untuk menyemprotkan, memancarkan dan mengabutkan cairan (8424).

- Motor fire engine untuk pemadam kebakaran (8705).

Page 181: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

181

3.2. Latihan

NO. RUMUSAN SOAL JAWABAN

1. Terangkan apa itu ketel air ?

2. Apa yang dimaksud dengan : motor

pembakaran dalam ?

3. Apa yang dimaksud dengan mesin hitung ?

4. Apa yang dimaksud dengan : motor

pembakaran luar ?

5. Apa yang dimaksud dengan pompa udara ?

3.3. Rangkuman

Bab 84 meliputi pesawat atau mesin yang bekerja secara mekanik dan bab 85 meliputi

listrik (seperti : perkakas tangan elektro mekanis dan pesawat-pesawat elektro mekanis

untuk keperluan rumah tangga) sedanagkan bab 84 meliputi pesawat-pesawat non mekanis

(seperti ketel uap dan pesawat pembantunya, pesawat untuk menyaring).

Namun hendaknya diperhatikan juga bahwa mesin dan pesawat dari jenis yang dimaksud

dalam bab 84 ini, tetap digolongkan dalam bab ini, walaupun merupakan mesin dan

pesawat listrik, misalnya : Mesin yang digerakkan dengan motor listrik dan Mesin yang

dipanasi dengan listrik pos 8419 dan mesin lainnya, contohnya : kalender, mesin untuk

mencuci atau mengelantang tekstil dan mesin pengempa yang dilengkapi dengan elemen

pemanas listrik.

Page 182: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

182

4. KEGIATAN BELAJAR 3

TEORI ELEKTRONIK

4.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh

Pada bahan ajar ini dijelaskan tentang asal arus, mengapa arus bisa terjadi dan berbagai

barang-barang elektronik dasar lainnya. Dalam memahami bahan ajar ini sebaiknya juga

memahami tentang bagaimana keadaan barangnya secara nyata. Dalam bagian modul ini

dijelaskan tentang : mengapa listrik mengalir, perubahan energi listrik, magnit dan induksi

listrik serta manfaat elektron

1. Listrik Mengalir

2. Perubahan Energi Listrik

3. Magnit dan Induksi Elektro Magnetik

4. Elektron dan Penggunaannya

4.1.1. Listrik Mengalir

(S) .

Sumber tegangan

. .

A -------------arus-------------------> B

<---------------elektron-----------

Listrik mengalir karena adanya perbedaab tegangan atau potensial.

Lihat gambar :

=> Titik A lebih besar tegangannya dari titik B, akibatnya lstrik mengalis dari A ke B.

Agar listrik etap mengalir, diperlukan sumber, dikatakan sebagai sumber tegangan

(S). Misalnya Batere dan Radio

Page 183: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

183

Beda potensila A dan B dinyatakan dengan simbol V (Volt). Potensial satu Volt

ialah bila sumber srus mengeluarkan energi 1 Joule untuk setiap Coulumb muatan yang

dipindahkan dari A ke B.

Jadi VAB = WAB / Q = Joule/Coulumb

Alat untuk mengukur beda potensial ialah Voltmeter

Sumber tegangan :

- elemen volta

- akki (timbal dalam larutan H2SO4 disekat dengan ebonit)

- dinamo

Arus dan Kuat Arus

Aliran muatan listrik dalam suatu penghantar disebut arus listrik.

I = Q / t = Coulumb per detik

Banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui suatu pengantar disebut kuat

arus. Aliran listrik dalam suatu rangkaian mungkin akan mendapat hambatan (R).

Hubungan hambatan, arus listrik dan beda potensial ialah sebagai berikut :

R = V / I = Volt / Amper Ohm. Simbol ...

Alat untuk mengukur hambatan listrik disebut Ohm meter. Dalam tehnik radio Ohm meter,

Amper meter dan Volt meter biasanya merupakan suatu kesatuan alat yang disebut Multi

Meter

Cara menyusun rangkaian : sumber tegangan dan hambatan, keduanya dapat disusun secara

seri atau paralel.

4.1.2. Perubahan Energi Listrik

Listrik mengali merupakan suatu bentuk energi. Salah satu keungguan energi listrik ialah

mudahnya energi istrik diubah menjadi beberapa bentuk energi lain. Misalnya :

a. Energi listrik menjadi energi kimia

Elektroplating

Page 184: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

184

Elektroplating digunakan dalam melapis logam. Misal suatu anak kunci akan dilapisi

dengan tembaga. Dalam larutan disediakan larutan tembaga sulfat. Bila antara lempeng

tembaga dan anak kunci diadakan beda potensial , maka ion positif Cu akan bergerak

menujum kunci dan ion negatif sulfat bergerak menuju lempeng tembaga. Sesampainya

pada anak kunci tembaga menerima dua elektron menjadi netral dan melekat pada anak

kunci.

b. Energi listrik menjadi energi kalor

Listrik dapat menimbulkan panas atau kalor. Misalnya bila lampu, seterika listrik, kompor

listrik dan alat solder disambungkan arus listrik.

c. Energi listrik menjadi energi cahaya

Lampu pijar listrik terbuat dari kawat wolfram kecil yang digulung menjadi spiral rangkap.

Kawat spiral tersebut disebut filament lampu. Model lainnya ialah filamen lampu dipasang

pada selubung yang hampa udara, tetapi diisi suatu gas yang dapat menghalangi

pembakaran.

Dalam lampu TL berbeda dengan lampu pijar. Lampu TL terdiri dari sebuah tabung yang

hampir hampa, diisi suatu jenis gas. Misal gas Argon. Pada ujung tabung terdapat sebuah

elektroda. Diantara kedua elektroda diadakan perbedaan tegangan yang cukup tinggi

sehingga terjadi loncatan bunga api listrik. Loncatan bunga api listrik ini memancarkan

suatu jenis cahaya yang tidak terlihat oleh mata disebut sinar UV. Sinar UV mengenai

dinding tabung bagian dalam yang dilapisi suatu zat, zat ini terpedar kalau kena cahaya.

d. Energi listrik menjadi energi kinetik

Perputaran kumparan beraliran listrik didalam medan magnit menjadi dasar bagi proses

pergerakan ini. Bila arus listrik dialirkan melalui kumparan yang bersifat sebagai magnit

kutub utara, maka lainnya akan bergerak mengarah kepada kutub selatan magnit.

4.1.3. Magnit dan Induksi Elektro Magnetik

a. Magnit

Page 185: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

185

Magnit dapat dibuat dari besi, baja atau campuran logam lainnya. Sifat kemagnitan ada

yang permanen dan ada yang bersifat sementara. Contoh penggunaan misalnya dalam alat :

ukur listrik, telepon, dinamo, dan lain sebagainya.

- Medan magnit

Suatu medan magnit mengadakan suatu perubahan terhadap keadaan ruang sekitarnya.

Didalam ruang sekitar magnit ini sebuah kutub magnit lainnya mengadakan suatu gaya,

dikatakan bahwa dalam ruang ini terdapat suatu medan magnit

- Induksi magnetik

Bila suatu pemghantar netral didekati sebuah benda bermuatan, maka seakan-akan benda

netral tersebut memperoleh muatan yang berlawanan tandanya dengan tanda yang

bermuatan tadi. Contoh penggunaan, misalnya dalam : bel lsitrik, penarik benda-

benda besi dengan magnit dan dasar kerja telepon

b. Induksi Elektro Magnetik

Bila garis gaya magnit masuk kedalam suatu kumparan berubah-ubah, maka pada ujung

kumparan itu timbul gaya gerak listrik atau beda potensial listrik. Bila ujung-ujung

kumparan itu dihubungkan oleh sebuh penghantar, maka dalam penghantar itu akan

mengalir arus listrik.

- Dinamo

Dalam sebuah dinamo atau generator sederhana, arus yang terjadi dalam kumparan ternyata

bolak balik. Pada suatu jangka waktu arus mengalir ke suatu arah, pada jangka waktu lain

ke arah yan lain. Besar aruspun berubah ubah. Arus bolak balik arahnya selalu berubah

Page 186: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

186

disebut arus bolak balik. Arus bolak balik disebut juga AC atau Alternating Current. Arus

searah disebut juga DC atau Alternating Current.

- Motor listrik

Generator pembangkit tenaga listrik yang besar menggnakan lebih dari suatu magnit yang

diputar di dalam susunan kuparan. Magnet yang digunakan biasanya magnet listrik. Bagian

generator yang berputar disebut rotor, bagian yang tidak berputar disebut stator. Dinamo

arus bolak balik dapat dirubah menjadi arus searah menggunakan cincin belah atau

komutator seperti pada motor listrik. Pada hakekatnya dinamo arus searah sama dengan

motor arus searah.

Page 187: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

187

-Transformator

Transformator ialah alat untuk mengubah tegangan arus bolak balik yang lebih besar atau

lebih kecil, biasanya disebut Trafo. Jenisnya ada step up atau step down. Kumparan primer

dihubungkan kepada sumber tegangan yang hendak diubah besarnya. Karena tegangan ini

tegangan bolak balik, maka besar dan arah tegangan itu berubah-ubah. Dalam inti besi

timbul medan magnit yang besar dan arahnya berubah-ubah pula. Perubahan medan magnit

ini menginduksi tegangan bolak balik pad kumparan sekunder. Besar tegangan sekunder

tergantung kepada besar tegangan primer dan kepada perbandingan banyaknya lilitan pada

kedua kumparan itu.

4.1.4. Elektron dan Penggunaannya

Pancaran (emisi) elektron

a. Emisi tegangan tinggi atau emisi katoda dingin

Elektron keluar dari permukaan katoda karena ada tegangan tinggi anatara katoda dan

anoda. Seakan-akan tegangan tinggi itu menarik lepas elektron-elektron dari katoda,

sedang katoda sendiri tidak dipanasi.

Page 188: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

188

b. Emisi Termionik

Energi panas ditambahkan pada zat, misalnya logam, sehingga elektron dari logam itu

memperoleh cukup kecepatan untuk meninggalkan permukaan logam tersebut.

Misalnya : elektron yag dikeluarkan oleh kawat pijar didalam lampu radio dan tabung

televisi

c. Emisi radio aktif

Dalam proses ini elektron keluar dari inti atom pada unsur radio aktif

d. Emisi ionisasi

Terjadi jika elektron, ion, atom atau molekul bertumbukan dengan molekul gas dan

molekul gas itu melepaskan gas elektron bebas. Molekul gas yang kehilangan elktronnya

akan menjadi ion positif. Proses ini terjadi pada loncatan gas seperti pada lampu tabung.

e. Emisi fotolistrik

Jika cahaya jatuh pada permukaan zat, misalnya Selenium, maka dari permukaan itu

akan keluar elektronnya. Hal ini disebabkan karena cahaya itu mempunyai energi; jadi

elektron dari atom-atom yang ada pada permukaan tersebut ditumbuk oleh cahaya dan

terlempar keluar permukaan.

Sifat yang demikian itu dipergunakan pada foto sel yang dipakai pada kamera untuk

mengukur kekuatan cahaya dan pada proyektor film untuk menimbulakan suara. Batere

matahari (solar batere) dari bahan Selenium, yang dipasang pada satelit juga

berdasarkan emisi foto elektrik,

f. Emisi Sekunder

Partikel primer seperti elektron atau ion yang mempunyai energi besar diarahkan

kepermukaan zat atau logam, melepaskan energinya sehingga elektron sekunder

dikeluarkan dari logam atau zat itu. Pada alat yang menggunakan sinar katoda seperti :

tabung televisi, radar dan sebagainya. Layar yang kena sinar katoda tadi itu

mengeluarkan elektron sekunder, meskipun hanya sedikti.

g. Semi Konduktor

Page 189: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

189

Disamping konduktor dan isolator ada bahan yang dapat menghantarkan listrik dalam

jumah yang sangat kecil. Jika suhu bahan itu dinaikan, ia lebih mudah menghantarkan

arus listrik, bahan-bahan yang demikian itu disebut semi konduktor.

Unsur semikonduktor yang banyak digunakan dalam alat-alat elektronik adalah :

Germanium dam Silikon. Germanium dan Silikon dapat dibuat menjadi alat yang

disebut transsistor yang dapat menggantikan tugas dioda atau trioda

Tarnsistor ditemukan oleh W. Shockley, W. Brattain dan J Barden dari Amerika

Serikat pada tahun 1948. Sejak penemuan transistor ini bidang elektronika maju

dengan pesat. Radio, tape recorder, mesin hitung, televisi, dan komputer sampai satelit

dan kendaraan ruang angkasa menggunakan transistor dalam rangkaian listriknya.

4.2. Latihan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat

NO. RUMUSAN SOAL JAWABAN

1 Terangkan mengapa listrik mengalir ?

2 Apa yang dimaksud dengan : emisi ionisasi

dan radio aktif ?

3 Apa yang dimaksud dinamo ?

4 Bagaimana membedakan antara arus bolak

balik dan arus searah ?

5. Apa pedoman pegawai Ditjen Bea dan cukai

dalam melaksanakan pemeriksaan alat-alat

elektronik seperti : dinamo, motor listrik,

transformator ?

4.3. Rangkuman

Page 190: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

190

Dasar elektronik membahas tentang landasan dasar mengapa listrik mengalir kemudian

perubahan energi dan dasar teori adanya transfomator sebagai penyusun barang elektronik

seperti : multi tester, motor maupun generator.

Listrik mengalir karena adanya perbedaan tegangan atau potensial. Beda potensila A dan B

dinyatakan dengan simbol V (Volt). Potensial satu Volt ialah bila sumber srus

mengeluarkan energi 1 Joule untuk setiap Coulumb muatan yang dipindahkan dari A ke B.

Listrik mengalir merupakan suatu bentuk energi. Salah satu keungguan energi listrik ialah

mudahnya energi istrik diubah menjadi beberapa bentuk energi lain. Misalnya : Energi

listrik menjadi energi kimia, energi mekanik, energi panas dan energi cahaya

Magnit memiliki sifat kemagnitan yang permanen dan yang bersifat sementara, dengan

penggunaan misalnya dalam alat : ukur listrik, telepon, dinamo, dan lain sebagainya.

Medan magnit mengadakan suatu perubahan terhadap keadaan ruang sekitarnya. Didalam

ruang sekitar magnit ini sebuah kutub magnit lainnya mengadakan suatu gaya, dikatakan

bahwa dalam ruang ini terdapat suatu medan magnit

Bila suatu penghantar netral didekati sebuah benda bermuatan, maka seakan-akan benda

netral tersebut memperoleh muatan yang berlawanan tandanya dengan tanda yang

bermuatan tadi. Contoh penggunaan, misalnya dalam : bel lsitrik, penarik benda-benda

besi dengan magnit dan dasar kerja telepon. Contoh penerapan medan magnit misalnya

dalam : dinamo, transformator. Motor.

Page 191: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

191

5. KEGIATAN BELAJAR 4

KOMPONEN ELEKTRONIK

5.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh

5.1.1. Umum

Bab 85 dalam BTBMI dikelompokan dalam 48 kelompok, meliputi semua mesin

dan pesawat listrik serta bagiannya, kecuali : a) Mesin atau pesawat yang dimaksud dalam

bab 84 yang tetap digolongkan dalam bab tersebut, walaupun mesin atau pesawat tersebut

bekerja dengan listrik.b) Barang tertentu (mesin atau pesawat) yang tidak termasuk dalam

bagian XVI. Barang yang dikelompokan sebagai barang elektronik ini berdasarkan sifatnya

tetap digolongkan dalam bab ini, walaupun barang tersebut dibuat dari kaca atau keramik

Bab 85 dibagi menjadi :

1. Mesin atau pesawat untuk membangkitkan (production), mengubah (transormation), atau

menghimpun dan menyimpan listrik (storage), misalnya generator, transformator dan

sebagainya (pos 801s.d 8504, baterai listrik primer (8506), akumulator (8507).

2, Pesawat elektromagnetis tertentu, misalnya perkakas pertukangan tangan (8508),

pesawat untuk keperluan rumah tangga (8509), dan pesawat cukur (shhvers) dan pesawat

pemotong rambut (8510).

3. Mesin atau pesawat atau alat tertentu yang tergantung pada cara kerjanya berdasarkan

sifat-sifat stau akibat listrik, seperti akibat elektromagnetik, sifat pemanasan (thermis)

dan sebagainya (8505, 8511, s.d 8518, 8525, s.d 8531, dan 8543).

4. Perkakas dan peralatan untuk merekam atau reproduksi suara ; video recorder atau

reproduksi ; bagian (parts), perlengkapan (accessories) untuk barang tersebut (pos 8519

s.d 8522).

5. Alat perekam suara atau seperti perekam lainnya, termasuk video recording tetapi tidak

termasuk fotography atau cinema tography yang ada di dalam Nan 37 (pos 8523 s.d

8524).

6. Barang-barang elektrik tertentu yang pada umumnya digunakan secara terpisah (bebas)

tersendiri tetapi di rancang untuk memainkan peranan sendiri sebagai komponen dalam

peralatan elektrik , misalnya capasitor (8532), tombol pemutus arus listrik atau switches,

sekering atau fuses, kotak penghubung kabel listrik atau junction boxes (8535 atau

Page 192: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

192

8536), lampu (8539) dan sebagainya, transistor dan mirip semi conductor (8541), karbon

elektro (8545).

7. Barang dan bahan tertentu yang digunakan dalam pesawat atau peralatan listrik, karena

sifatnya yang dapat menghantar atau mengisolasi seperti kawat isolasi dan susunannya

(pos 8544), alat isolasi (8546), perlengkapan isolasi (fitting)dan pipa dari logam yang

diisolasi sebelah dalamnya (8547).

5.1.2. Dioda, Transistor dan alat semikonduktor lainnya

Cara kerja dalam kelompok ini didasarkan pada sifat elektronik dari bahan

“semikonduktor”tertentu. Sifat utama dari bahan ini bahwa pada suhu ruangan tahanannya

berada diantara konduktor (logam) dan isolator.terdiri dari,misalnya , bijih terterntu (galena

kristal), elemenkimia tetravelen (garmenium ,silicon, dsb.) atau kombinasi elemen kimia

(misalnya elemen trivalent dan pentavalen, seperti gallium arsenide,indium antimonide.

Bahan semi konduktor yang terdiri dari elemen kimia tetravelen, “ketidak murnian”-nya

bisa berupa elemen kimia pentavalen(fosfor,arsenik,antimony,dsb.) atau elemen trivalent

(boron, alumunium, gallium, indium, dsb).Elemen pertama menghasilkan semikonduktor

jenis n dengan kelebihan electron (bermuatan negatif); elemen selanjutnya menghasilkan

semikonduktor jenis p dengan kekurangan electron, yaitu lubang-lubangnya (bermuatan

fositif) lebih banyak.

Bahan semikonduktor yang terdiri dari gabungan elemen kimia trivalent dan pentavalen

mengalami “doping”juga. Dalam bahan semikonduktor yang terdiri dari bijih-bijih

tertentu,ketidak murnian yang terdapat didalamnya secara alamiah berperan sebagai

“dopant”. Alat semikonduktor dari kelompok ini pada umumnya terdiri dari satu atau lebih

“sambungan/function” ,diantaran bahan semikonduktor jenis p dan jenis n.

Meliputi :

1)Dioda yang merupakan alat dengan dua terminal dengan junction p n tunggal, yang

melewatkan arus listrik hanya dalam satu jurusan (maju) tetapi melakukan perlawanan

besar dalam jurusan lainnya (terbalik).Dioda digunakan untuk mendektesi,mengarahkan

arus ,menghubungkan arus dsb.

Page 193: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

193

Jenis utama dari dioda adalah dioda isyarat ,dioada pengarah arus tenaga ,dioda pengatur

tegangan listrik,dioda penunjuk tegangan.

2) Transistor ,yaitu alat dengan tiga atau empat terminal yang mampu menguatkan ,

membolak balik,mengubah frekwensi,atau memindahkan arus listrik.Cara kerja transistor

tergantung variasi tahanan dinatara dua terminal pada aplikasi dari suatu medan listrik ke

terminal ketiga.sinyal kontrol atau medan listrik lebih lemah dari gerakan yang dihasilkan

oleh perubahan tahanan dan hasil aplikasi (arus listrik yang telah diperkuat).

Page 194: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

194

Transistor meliputi :

- Transistor bipolar, alat yang mempunyai tiga terminal terdiri dari sambungan dari jenis

dua doada, dan yang gerakan transistornya bergantung kepada pembawa muatan negatif

dan juga positif (maka dinakan bipolar).

- Field Effect Transistor(disebut juga sebagai semikonduktor oksida logam /metal oxide

Semikonduktor (MGS), yang �ias mempunyai sambungan atau tidak, tetapi yang

bergantung pada habisnya (atau meningkatnya) pembawa muatan diantara dua

terminal.gerakan transistor pada field effect transistor hanya menggunakan satu jenis

pembawa muatan (maka dinamakan unipolar). Transistor jenis MOS yang mempunyai

empat terminal disebut dengan tetroda.

3)Alat semikonduktor dimaksud disini adalah alat semikonduktor yang bekerja bergantung

variasi tahanan pada penggunaan medan listrik.

Meliputi :

a) Trisistor, terdiri dari empat daerah konduktivitas dalam bahan semikonduktor (tiga atau

lebih sambungan p n) dimana arus searah mengalir melaluinya dalam arah yang telah

ditentukan sementara pulsa kontrol melalui konduktivitas.Digunakan sebagai pengarah

yang dapat dikontrol, sebagai pemindah (switch) atau sebagai penguat dan berfungsi

sebagai dua transistor perlengkap yang saling bersambungan dengan kolektor/sambungan

dasar (base junction) gabungan.

b) Triak (Trisistor trioda dua arah), terdiri dari lima daerah konduktivitas dalam bahan semi

konduktor (untuk sambungan p n) dimana arus bolak balik mengalir melaluinya saat pulsa

kontrol memulai konduktivitas.

c) Diak, terdiri dari tiga daerah konduktivitas dalam bahan semikonduktor (dua sambungan

p n) dan digunakan sebagai penyedia pulsa yang dibutuhkan untuk menjalankan triak.

Page 195: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

195

- Varaktor (atau dioda dengan kapasitas tidak lengkap).

- Field effect device.seperti gridistor.

- Gunn effect device.

Namun, kelompok ini tidak mencakup alat semikonduktor yang berbeda dari yang

digambarkan diatas yang cara kerjanya terutama tergantung pada suhu, tekanan udara, dsb;

seperti resistor semikonduktor nonlinier (termistor,varistor,resistor magnet,dsb.) (pos

85.33). Untuk alat peka cahaya yang cara kerjanya bergantung kepada cahaya

(fotodioda,dsb.),lihat kelompok B. Alat-alat yang diuraikan diatas masuk dalam pos ini baik

dalam keadaan terpasang,yaitu dengan terminal atau lead atau pengemasnya

(komponen),tidak terpasang (elemen) atau bahkan dalam bentuk cakram tidak terpotong

(undiced) (wafer). Tetapi, bahan semikonduktor alamiah (misalnya galena) diklasifikasikan

dalam pos ini hanya jika dalam keadaan terpasang.

5.1.3. Alat semikonduktor peka cahaya

Kelompok ini terdiri dari alat semi konduktor peka cahaya dimana gerakan cahaya yang

tampak oleh mata,sinar infra-merah atau sinar ultra violet menyebabkan perubahan tahanan

membangkitkan tenaga elektromotif, oleh efek fotoelektronik dari dalam.

Jenis utama dari alat semikonduktor peka cahaya adalah :

Sel fotokonduktif (resistor yang bergantung pada cahaya / light dipendent resistor).biasanya

terdiri dari elektroda yang diantaranya terdapat dua substansi semikonduktor (kadmium

sulfida,timbal sulfida, dsb). Yang tahanan listriknya bermacam-macam dengan intensitas

pencahayaannya yang masuk (fall) dalam sel.

Sel ini digunakan dalam alat detector api, dalam alat ukur pencahayaan untuk kamera

otomatis, untruk menghitung objek bergerak , untuk alat ukur ketepatan otomatis , dalam

system pembuka pintu otomatis, dsb.

Sel fotovoltaik, yang mengubah cahaya secara langsung menjadi energi listrik tanpa

membutuhkan sumber arus listrik dari luar. Sel fotovoltaik berdasarkan selenium terutama

digunakan dalam luxmeter dan alat ukur pencahayaan .yang berdasarkan pada silicon

mempunyai keluaran lebih tinggi dan digunakan,khususnya , dalam perlengkapan kontrol

dan kendali, untuk mendektesi denyut cahaya , dalam system komunokasi yang

menggunakan serat optik, dsb.

Page 196: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

196

Kategori khusus sel Fotovoltaik adalah:

(1) Sel tenaga surya (solar cell), sel fotovoltaik silicon yang mengubah cahaya

matahari langsung menjadi tenaga listrik, Biasanya digunakan dalam kelompok

sebagai sumber tenaga listrik , misalnya, dalam roket atau setelit yang digunakan

dalam riset luar angkasa, untuk pemancar penyelamatan dipegunungan.

Pos ini juga meliputi sel tenaga

matahari, dirangkaikan atau tidak dalam suatu modul atau dibuat pada sebuah panel.

Namun pos ini tidak mencakup panel atau modul yang dilengkapi dengan elemen,

walaupun sederhana ,(misalnya, dioda untuk mengontrol arah dan arus listrik).yang

mengalirkan tenaga listrik secara langsung ke, misalnya , motor, alat elektrolisa.

(2) Fotodioda (garmenium , silicon, dsb), yang dicarikan adanya variasi tahanan saat

sinar menyentuh sambungan p n –nya.Digunakan dalam alat pemroses data otomatis

(membaca pita dan kartu berlubang/punched card, penyimpan data ), sebagai

fotokatoda pada tabung elektronik tertentu, pada pirometer radiasi,

dsb.Fototransistor dan fotoristor masuk dalam katagori pesawat penerima

fotoelektrik.

Alat dalam kategori ini dibedakan, jika dikemas, dari dioda, trasistor dan tiristor

dari bagian (A) diatas, dari tempatnya, yang sebagian tembus pandang agar

cahaya bisa masuk.

(3) Photocouples dan photorelays terdiri dari dioda electroluminescent yang

digabungkan dengan fotodioda , fototransistor atau fotoristor.

Alat semikonduktor peka cahaya masuk dalam pos ini baik dalam keadaan

terpasang (yaitu dan terminal atau lead-nya), dikemas maupun tidak terpasang.

Page 197: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

197

5.1.4. Kristal piezo elektrik

Elemen ini terutama dari barium titanat (termasuk elemen yang terpusat pada pelekristalin /

polycrystalline element dari barium titanat). Timbal titanat sirkonat atau kristal lain dari pos

38.24 atau kristal kuarsa atau turmalin. Alat ini umumnya digunakan dalam mikrofon,

pengeras suara, aparat ultrasonic, sirkit bolak-balik dengan frekwensi yang distabilkan

(stabilized frequency oscillating circuit). Barang tersebut diklasifikasikan disini hanya jika

dalam keadaan terpasang. Umumnya dalam bentuk pelat, batang, cakram, cincin dan harus,

paling tidak, dilengkapi dengan elektroda atau sambungan listrik, kristal ini dapat dilapisi

dengan grafit, pernis atau dipasang pada sebuah penyangga dan seringkali terbungkus

(misalnya dalam kotak logam, bola kaca). Barang tersebut secara keseluruhan (mounting

plus crystal ) tidak dapat dikatakan semata-mata sebagai kristal terpasang tetapi telah

diidentifikasi sebagai bagian khusus dari suatu mesin atau pesawat, rangkaiannya

diklasifikasikan sebagai bagian dari mesin atau pesawat bersangkutan : misalnya sel piezo –

elektrik untuk mikrofon atau pengeras suara (pos 85.18), sound-head (pos 85.22), pick-up

(90.33), osilator kuarsa untuk arloji elektronik (pos 91.14)

- Sirkit terpadu elektronik.

Meliputi :

Sirkit terpadu monolitik.Merupakan sirkit mikro di mana elemen sirkit(dioda transistor,

resistor, kapasitor, interconnection, dsb.) dibuat dalam jumlah besar (intinya) dan pada

permukaan bahan semikonduktor (doped silicon, misalnya) dan kemudian disatukan

dan tidak dapat dipisahkan .Sirkit terpadu monolitik _ias berupa digital,linier (analog)

atau digital-analog.

Sirkit terpadu monolitik bisa dalam keadaan :

- Terpasang, yaitu dengan terminal atau lead-nya, dibungkus dengan keramik, logam

maupun plastik. Selubung ini bisa berbentuk silinder, dalam bentuk prisma segitiga

dsb.

- Tidak terpasang, yaitu sebagai chip, biasanya empat persegi panjang, dengan sisi-sisi

yang umumnya hanya beberapa millimeter.

- Dalam bentuk wafer tidang terpotong (ysitu belum dipotong menjadi chip).

Page 198: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

198

- Dalam bentuk kartu yang biasanya disebut sebagai kartu “pintar” dengan sirkit terpadu

elektronik yang tertanam di dalamnya (mikroposesor) dalam bentuk chip dan dengan

tanpa lajur magnetic.

Sirkit terpadu digital monolitik meliputi :

- Semikonduktor oksida logam (teknologi MOS)

- Sirkit yang didapat dari teknologi bipolar.

- Sirkit yang didapat dengan kombinasi teknologi bipolar dan teknologi MOS

- Rakitan mikro elektronik.

Rakitan mikro elektronok yang dibuat dari komponen aktif, atau aktif dan pasif

tersendiri yang berlainan yang digabungkan dan dihubungkan satu sama lain.

Komponen-komponen tersendiri tersebut tidak dapat dibagi-bagi dan merupakan

komponen konstruksi elektronik dasar dalam suatu sistim, komponen inj bisa

mempunyai fungsi listrik aktif tunggal (alat semikonduktor yang didefinisikan dalam

catatan 5 (A) untuk bab 85) atau fungsi listrik pasif tunggal (resistor, kapasitor,

interconnection, dsb.)

Namun, komponen yang mengandung beberapa elemen sirkit listrik dan mempunyai

banyak fungsi listrik , seperti sirkit terpadu, tidak dianggap sebgaikomponen tersendiri.

Rakitan mikro elektronik umumnya berbentuk modul seperti :

1. Modul tercetak di mana komponen-komponennya ditempatkan dalam sebuah blok

(kubus,prisma segitiga, setengah bola, dsb) umumnya dari plastik

2. Mikromodul terbuat dengan melapisi (superimposing) dan menghubungkan beberapa

substrate persegi empat (termasuk bujur sangkar), masing-masing bertindak sebagai

pembawa satu atau lebih komponen.

Barang dalam kelompok ini dibuat dari elemen berikut ini :

a) Konduktor bisa terdiri dari satu helai (strand)atau banyak helai, dan bisa

keseluruhannya terbuat dari satu logam atau berbagai logam.

b) Satu atau lebih selubung(covering) dari bahan isolasi – tujuan selubung ini adalah

untuk mencegah kebocoran arus listrik dari konduktor , dan untuk melindunginya

dari kerusakan Bahan isolasi yang paling banyak digunakan adalah karet, kertas,

Page 199: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

199

plastik, asbes, mika, mikanit, benang serat kaca, benang tekstil (dilapisi lilin atau

tidak , atau diresapi), pernis email, ter batu bara, minyak, dsb. Pada kasus tertentu

isolasi didapatkan dari anodisi atau dengan proses semacam itu (misalnya pelapisan

permukaan dengan oksida logam atau garam).

c) Pada kasustertentu sebuah selubung logam (misalnya timbal, kuningan, alumunium

atau baja), digunakan sebagai selubung pelindung untuk isolasi, sebagai saluran

(channel) untuk isolasi gas atau minyak, atau sebagai konduktor pelengkap pada

kabel koaksial tertentu.

d) Terkadang digunakan lapisan baja (misalnya timbal , kuningan, alumunium atau

baja); digunakan terutama untuk melindungi kabel dibawah tanah atau didalam laut.

5.1.6. Kawat dan kabel yang diisolasi

1. Satu atau berapa helai kawat diisolasi.

2. Dua atau lebih jenis kawat yang diisolasi yang dijalin menjadi satu.

3. Dua atau lebih jenis kaat yang dirangkai menjadi satu dalam selubung isolasi biasa.

Kelompok ini meliputi :

(1) Kawat yang dilak (laquered) atau diemail, biasanya sangat tipis dan terutama

digunakan untuk menggulung kumparan.

(2) Kawat dianodisasi,dsb.

(3) Kawat dan kabel telekomunikasi (termasuk kabel bawah laut dan kawat dan kabel

transmisi data) umumnya dibuat dalam pair,Quad tersebut terdiri dari dua atau empat

kawat diisolasi, berturut-turut (masing-masing dibuat dari konduktor tembaga yang

diisolasi dengan berwarna dari plastik dengan ketebalan tidak melebihi 0,5 mm),

digintir menjadi satu. Inti kabel terdiri dari pair tunggal atau sebuah quad atau pair atau

quad helai jamak.

(4) Kabel diatas tanah yang diisolasi (insulated aerial cable)

(5) Kabel untuk hubungan jarak jauh permanen seringkali dengan saluran untuk diisi

dengan gas atau minyak isolator.

(6) Kabel bawah tanah dilapisi baja dengan selubung pelindung anti korosi.

(7) Kabel untuk digunakan dalam terowongan-terowongan tambang ; mempunyai lapisan

baja longitudinal/mambujur untuk menahan efek tekanan.

Selain itu pos meliputi jalinan kawat berlapis lak atau diselubungi isolator.

Page 200: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

200

Termasuk juga disini lajur yang diisolasi yang umumnya digunakan dalam mesin listrik

besar atau perlengkapan kontrol besar. Kawat, kabel, dsb. Tetap diklasifikasikan

dalam pos ini jika dipotong memanjang atau dilengkapi dengan penghubung (misalnya

plug, soket, lug, jack kontak(jack), dengan (sleeve) atau terminal ) pada satu atau kedua

ujungnya. Pos ini juga meliputi kawat, dsb.,dari jenis yang diuraikan diatas, dibuat

dalam suatu rangkaian (set) (misalnya kabel jamak untukmenghubungkan busi

kendaraan bermotor ke distributor).

Kelompok ini juga meliputi kabel serat optik, dibuat dari serat terselubung tersendiri,

dirangkai dengan konduktor listrik atau tidak. Selubung biasanya dari bermacam warna

untuk mengidentifikasi serat dikedua ujung kabel. Kabel serat optik terutama digunakan

dalan telekomunikasi karena kapasitas transmisi data-nya lebih besar daripada konduktor

listrik.

5.1.7 Elektroda karbon

Kelompok ini meliputi semua barang dari grafit atau karbon lain yang dikenal dari

bentuknya , ukurannya atau dari segi lain, sebagai barang keperluan listrik, mengandung

logam atau tidak. Pada umumnya, barang ini didapat dengan jalan ekstrusi atau dengan

pengecoran(biasanya dengan tekanan) dan pemanasan atas komposisi yang, selain bahan

dasarnya (karbon alam, jelaga/ carbon black, karbon gas, kokas, grafit alam atau buatan,

dsb) dan bahan pengikatnya (pek batubara, ter, dsb), juga bisa mengandung substansi lain

seperti serbuk logam.

Pada beberapa kasus barang dalampos bisa dilapisi secara elektrolitik atau dengan

penyemprotan (misalnya dengan tembaga) untuk meningkatkan konduktivitas-nya dan

menrunkan tingkat kausan-nya (wear)> Barang ini tetap diklasifikasikan disini walaupun

dilengkapi dengan lubang kontak, terminal atau jenis hubungan lainnya).

Pos ini meliputi :

a) Elektroda karbon untuk tungku-tungku.

Pada umumnya dalam bentuk silender atau batangan, dan terkadang diukir atau

diberi ulir pada ujung-ujungnya agar dapat disekrup pada suatu landasan.

(b) Elektroda karbon las

Page 201: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

201

umumnya dalam bentuk batangan.

(c) Elektroda karbon untuk elektrolis.

Bisa dalam bentuk pelat, batang (termasuk batang yang penampangnya berbentuk

silangan-silangan segitiga), selinder, dsb.Dirancang untuk dipasangkan atau

ditambatkan dalam bak-bak elektrolisa , dan dapat dilengkapi dengan perlengkapan

untuk keperluan ini seperti kait atau cincin. Jenis tertentu dapat ditembus dengan

lubang atau alur untuk memudahkan pembuangan gas yang terbentuk selama

pemakaian.

(d) Sikat karbon.

Digunakan sebagai kontak geser untuk generator, motor, seperti pengumpul arus

untuk lokomotuif listrik, dsb. Walaupun beberapa diantaranya dibuat dengan

mencetak langsung, sebagian besar dipotong dalam bentuk blok atau pelat “karbon”.

Dibuat sangat cermat dalam ukuran tertentu dan permukaannya dikerjakan dengan

sangat hati-hati menggunakan mesin dengan selisih beberapa ratus millimeter.

Sehingga barang-barang tersebut dapat dikenali dari ukurannya, bentuknya , dan

permukaannya yang telah dilapisi logam secara keseluruhan atau sebagian, atau

dilengkapi dengan penghubung. Sikat karbon semacam itu bisa dari tingkat mutu

manapun seperti yang diuraikan dalam catatan penjelasan untuk 38.01, atau bisa

mengandung perak.

(e) Karbon lampu busur atau karbon lampu lainnya.

Karbon lampu busur biasanya dalam bentuk batang atau pencil, terkadang mempunyai

inti dari komposisi khusus untuk memperbaiki stabilitas busur dan untuk

meningkatkan intensitas cahaya yang dikeluarkan, atau untuk memberi warna

khusus pada cahaya lampu.pos ini juga meliputi filamen karbon untuk lampu

tahanan listrik.

(a) Karbon baterai

Menurut jenis baterai sesuai dengan penggunaannya, karbon ini dapat berupa batang,

pelat, tabung dsb Terdiri dari cakram atau bagian lainnya yang dapat dikenali sebagai

bagian mikrofon.

(b) Barang lain dari grafit untuk menyambung karbon tungku / tanur menjadi

satu,seperti :

Page 202: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

202

i. Bagian penghubung (pentil/nipple)untuk menyambung karbon

tungku menjadi satu.

ii. Anoda,kisi-kisi(grid) dan layar (screen)untuk katup pengarah arus.

iii. Resistor panas, berbentuk pasak, batang, dsb. Untuk berbagai jenis

aparat pemanas.

iv. Cakram dan pelat tahanan untuk mengatur tegangan otomatis..

v. Kontak elektroda karbon lain.

5.1.8. Isolator

Isolator dalam pos ini digunakan untuk menambatkan, menyandarkan atau mengrahkan

konduktor-konduktor arus listrik sementara pada saat yang sama mengisolasi listrik

konduktor-konduktor tersebut satu samalain, mengisolasinya dari tanah, dsb. Pos ini tidak

mencakup perlengkapan isolasi (selain isolator) untuk mesin, pesawat atau perlengkapan

listrik, perlengkapan ini masuk pos 85.47 jika keseluruhannya terdiri dari bahan isolasi

(selain dari sejumlah kecil komponen dari logam, dipasang saat pengecoran untuk maksud

perakitan).

Biasanya ada kaitan diantara ukuran isolator dengan tegangannya (yang besar untuk

tegangan tinggi, yang kecil untuk tegangan rendah). Sama halnya, bentuk dari berbagai

jenis isolator dipengaruhi oleh pertimbangan listrik, termik dan mekanik. Permukaan luar

sangat halus untuk isolator seringkali berbentuk gentz. Akordion, petticoat, berulir, silinder,

atau bentuk lain. Jenis tertentu dibentuk sedemikian rupa sehingga setelah dipasang dapat

diberi minyak untuk mencegah kontaminasi pada permukaan oleh bahan penghantar.

Isolator dibuat dari berbagai bahan isolasi, biasanya sangat keras dan anti keropos,

misalnya bahan keramik (porselin, steatite), kaca, basalt tuangan, karet diperkeras, plastik

atau senyawa bahan campuran,Isolator tersebut bisa mengandung alat penambat (misalnya

siku-siku logam, skrup, baut, klip, tali(laces), sling, pin, bidang silang, tutup (cap), pasak,

gantungan atau pelindung atau klem untuk membentuk penangkal petir tidak termasuk (pos

85.35).

Page 203: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

203

Isolator yang digunakan pada kabel sal;uran luar, misalnya dalam sistim telekomunikasi,

jaringan tenaga listrik dan tenaga tarik listrik (kereta api, trem, trolley bus, dsb). Dan juga

untuk instalasi didalam ruangan atau pada mesin dan pesawat tertentu.

Isolator dalam pos ini meliputi :

a) Isolator tergantung (suspension insulator), seperti :

(1) isolator yang digantung dengan rantai.Terutama digunakan pada jaringan

saluran luar, dan terdiri dari beberap elemen isolator.Kabel atau kawat

konduktor dipasangkan pada dasar dari rakitan yang digantung pada

penyangga yang sesuai(lengan tiang, kabel gantung, dsb.).

(2) Isolator rantai gantung meliputi isolator jenis tutup (cap) atau kerudung

(hood), isolator petticoat ganda ; chain link insulator; isolator pasak

bersambung,(linked rod insulator ).

(3) Isolator gantung lainnya (misalnya isolator dalam bentuk bola ,genta, Derek,

dsb.) untuk saluran-saluran diatas rel kereta api, troleyybus, kereta Derek

(crane), dsb.,atau antena.

b. Isolator sandaran tetap (rigid insulator).

Isolator ini bisa dilengkapi dengan sandaran (misalnya kait logam, pin atau

sejenisnya), atau tanpa sandaran, tetapi dimaksudkan untuk ditempelkan kepada

kutub-kutub tenaga atau telegraf, dsb., atau ditambatkan pada dinding ], langit-

langit, lantai, dsb., dengan menggunakan paku, sekrup, baut, dsb. Isolator

dengan sandaran tetap dapat dibuat dari dua atau lebih elemen; yang tanpa

penyangga biasanya merupakan unit tunggal. Bentuknya bermacam-

macam(misalnya genta, kerucut,silinder,kancing,katrol).

c) Isolator penerus.

Digunakan kabel untuk kabel atau kawat pengarah melalui dinding, dsb. Bentuknya

bisa bermacam-macam(misalnya isolator berbentuk kerucut atau kerucut ganda, isolator

cakram, sleeve, pipa dan lekukan berbentuk pipa).

Page 204: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

204

5.2. Latihan

1. Jelaskan yang disebut semikonduktor ?

2. Apa kegunaan dari transistor ?

3. Jelaskan penggunaan dari resistor ?

4. Apa yang dimaksud dengan mesin pengolah data ?

5. Sebutkan berbagai jenis karbon ?

5.3. Rangkuman

Mesin atau pesawat dalam bab 85 termasuk mesin atau pesawat nuntuk membangkitkan

(production), mengubah (transormation), atau menghimpun dan menyimpan listrik

(storage), misalnya generator, transformator dan sebagainya. Juga termasuk pesawat

elektromagnetis tertentu, mesin atau pesawat atau alat tertentu yang tergantung pada cara

kerjanya serta perkakas dan peralatan untuk merekam atau reproduksi suara ; video

recorder atau reproduksi ; bagian (parts), perlengkapan (accessories) untuk barang tersebut

(pos 8519 s.d 8522). Dalam bab 85 juga termasuk alat perekam suara atau seperti perekam

dan barang elektrik tertentu yang pada umumnya digunakan secara terpisah (bebas)

tersendiri Barang dan bahan tertentu yang digunakan dalam pesawat atau peralatan listrik

Page 205: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

205

6. Test Formatif

1. Jelaskan yang dimaksud dengan mesin kalor ?

2. Apa perbedaan mesin bensin dan mesin dengan menggunakan bahan bakar solar ?

3. Bagaimana membedakan mesin 2 tak dan 4 tak ?

4. Terangkan apa yang dimaksud dengan : multi meter dan elektroplating

5. Coba Saudara identifikasi perbedaan dinamo dan motor listrik

7. Kunci Jawaban test formatif

Jawaban no. 1

Mesin kalor merupakan mesin yang mengubah tenaga panas (thermal energi) menjadi

tenaga gerak. Adapun tenaga panas itu sendiri dapat diperoleh dari proses pembakaran,

proses fisi bahan bakar nuklir, dan proses lainnya. Mesin kalor merupakan mesin yang

paling banyak digunakan dewasa ini, mulai dari alat rumah tangga sampai dengan industri

militer dan industri canggih lainnya.

Jawaban no. 2

Mesin Bensin Mesin solar

Jenis mesin Cetus api Kompresi

Tanda Menggunakan busi Tanpa busi

Kebisingan suara Lebih halus Suara berisik

Asap Relatif bersih Kadangkala lebih berasap

Jawaban no. 3

Mesin 2 tak Mesin 4 tak

Jenis mesin Setiap torak naik akan

mengeluarkan ledakan; 2

gerakan 1 ledakan

Mesin cepat panas

Ledakan terjadi berseling, 4

gerakan 1 kali ledakan

Mesin tidak cepat panas

Tanda Tidak ada klep Ada klep

Page 206: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

206

Kebisingan suara Lebih berisik Halus

Asap Relatif lebih berasap Relatyif lebih bersih

Bahan bakar Boros Lebih irit

Tarikan Relatif lebih kuat Relatif lebih lemah

Jawaban no. 4

Alat untuk mengukur Ohm meter, Amper meter dan Volt meter biasanya merupakan suatu

kesatuan alat yang disebut Multi Meter

Elektroplating adalah alat yang digunakan untuk melapis Suatu logam melalui electrolisa.

Misal suatu anak kunci akan dilapisi dengan tembaga. Dalam larutan disediakan larutan

tembaga sulfat. Bila antara lempeng tembaga dan anak kunci diadakan beda potensial atau

dialiri aliran listrik yang searah (DC)

Jawaban no. 5

Dinamo adalah mesin yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dengan kata

lain diputar untuk menghasilkan listrik

Motor adalah mesin yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik; dengan kata lain

untyuk dihubungkan dengan listrik agar menghasilkan listrik

8. Umpan balik dan tindak lanjut

Bandingkanlah hasil jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang ada di

belakang modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar atau sejauh mana Anda

menguasai mata pelajaran tersebut. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap terhadap materi kegiatan belajar

Rumus Tingkat Penguasaan

Jumlah Jawaban yang benar dibagi 5 kemudian dikali 100 % = ............

Arti tingkat penguasaan :

* 90 % - 100 % = Baik sekali

* 80 % - 89 % = Baik

* 70 % - 79 % = Cukup

Page 207: 3 Modul Dtsd Identifikasi Barang

207

* 69 % = Kurang

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% keatas Anda dapat meneruskan kepada

modul atau bagian pelajaran lain. Hasilnya Baik ! akan tetapi, bila tingkat penguasaan

Anda masih dibawah 80 %, Anda harus mengulangi membaca Modul kembali, terutama

bagian yang belum Anda kuasai

9. Daftar Kepustakaan

a. Machine

Mc. Graw Hill. London. 1967

b. Electronic appliance

Durban, Nem York. 1967

c. Buku Penjelasan Explanatory Notes, 2007

Terjemahan Explanatory Notes, WCO, 2002

d. Pengantar Pengetahuan Barang.

Pusdiklat Bea dan Cukai . 1992

e. Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, 2007

Departemen Keuangan RI, 2006

---