571-764-1-sm

14
 35 PROFIL ANTHROPOMETRIK TULANG BELAKANG PADA PEKERJA KONVEKSI BAGIAN MENJAHIT DENGAN POSISI DUDUK (STUDI PADA NOVA COLLECTION  , KOTA-KUDUS) Sugiarto dan Hadi Setyo Subiyono *)  ABS TR AK T ujuan peneliti an ini adalah mengetahui apakah ada penyimp angan kurva tulang belakang dari normal dan profil penyimpangannya pada pekerja konveksi bagian menjahit dengan posisi duduk di Nova Collection, Kota- Kudus. Jenis penelitian ini yaitu riset deskriptif eksploratif dengan teknik survei tes. Populasi penelitian yaitu pekerja konveksi bagian menjahit,  jenis kelamin perempuan yang berjumlah 46 orang. T eknik sampling yang digunakan total sampling. Variabel penelitian yaitu profil  anthropometrik tulang belakang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan rumus uji t dengan bantuan program SPSS version 12.00 for windows. Hasil penelitian: 1) ada penyimpangan nyata pada kurva tulang belakang para pekerja konveksi. Penyimpangan ini ada dua yaitu di daerah thorak-caudal dan di daerah servikal-lumbal. Penyimpangan kurva thorak-caudal rata-rata sebesar -1,1543 cm, penyimpangan kurva servikal-lumbal rata-rata sebesar-2,4348 cm. 2) Profil penyimpangan kurva tulang belakang pada daerah thorak -kaudal diperoleh titik terendah = -1,6680 cm, dan titik penyimpangan tertinggi =-0,6407 cm. Profil penyimpangan kurva tulang belakang pada daerah servikal- lumbal diperoleh titik terendah =-3,0040 cm dan titik penyimpangan tertinggi =-1,8655 cm. Simpulan penelitian yaitu ada penyimpangan kurva yang nyata pada pekerja konveksi bagian menjahit. Penyimpangan ini ada dua yaitu di daerah thorak-caudal dan di daerah servikal-lumbal. Saran; 1) Hendaknya para pekerja konveksi bagian menjahit melakukan aktivitas (olahraga) untuk menetralisir terhadap penyimpangan kurva tulang belakang. 2) Hendaknya pekerja duduk dengan ergonomis, sehingga tekanan terhadap tulang belakang saat bekerja dapat menurun. 3) Hendaknya pihak perusahaan konveksi, meninjau ulang terhadap meja dan kursi yang digunakan menjahit, karena terbukti ada penyimpangan nyata kurva tulang belakang para pekerja. Kata Kunci: Anthropometrik T ulang Belakang dan Pekerja Konveks i *) Sta f penga jar Jur usan IKOR, FIK UNNES . Profil Anthropometrik Tula ng Belakang Pada ... – Sugiarto; Hadi Setyo S ubiyono 

Upload: budi-setiawan

Post on 16-Jul-2015

88 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 1/14

35

PROFIL ANTHROPOMETRIK TULANG BELAKANG PADAPEKERJA KONVEKSI BAGIAN MENJAHIT DENGAN

POSISI DUDUK 

(STUDI PADA NOVA COLLECTION   , KOTA-KUDUS)

Sugiarto dan Hadi Setyo Subiyono *)

 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada penyimpangan kurva tulang belakang dari normal dan profil penyimpangannya pada pekerja 

konveksi bagian menjahit dengan posisi duduk di Nova Collection, Kota- Kudus. Jenis penelitian ini yaitu riset deskriptif eksploratif dengan teknik survei tes. Populasi penelitian yaitu pekerja konveksi bagian menjahit,

  jenis kelamin perempuan yang berjumlah 46 orang. Teknik sampling yang digunakan total sampling. Variabel penelitian yaitu profil anthropometrik tulang belakang. Analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan rumus uji t dengan bantuan program SPSS version 12.00 for windows. Hasil penelitian: 1) ada penyimpangan nyata pada kurva tulang belakang para pekerja konveksi. Penyimpangan ini ada dua yaitu di daerah thorak-caudal dan di daerah servikal-lumbal.

Penyimpangan kurva thorak-caudal rata-rata sebesar -1,1543 cm,penyimpangan kurva servikal-lumbal rata-rata sebesar-2,4348 cm. 2) Profil penyimpangan kurva tulang belakang pada daerah thorak-kaudal diperoleh titik terendah = -1,6680 cm, dan titik penyimpangan tertinggi =-0,6407 cm. Profil penyimpangan kurva tulang belakang pada daerah servikal- lumbal diperoleh titik terendah =-3,0040 cm dan titik penyimpangan tertinggi =-1,8655 cm. Simpulan penelitian yaitu ada penyimpangan kurva yang nyata pada pekerja konveksi bagian menjahit. Penyimpangan ini ada dua yaitu di daerah thorak-caudal dan di daerah servikal-lumbal.Saran; 1) Hendaknya para pekerja konveksi bagian menjahit melakukan aktivitas (olahraga) untuk menetralisir terhadap penyimpangan kurva tulang belakang. 2) Hendaknya pekerja duduk dengan ergonomis,sehingga tekanan terhadap tulang belakang saat bekerja dapat menurun.3) Hendaknya pihak perusahaan konveksi, meninjau ulang terhadap meja dan kursi yang digunakan menjahit, karena terbukti ada penyimpangan nyata kurva tulang belakang para pekerja.

Kata Kunci:  Anthropometrik Tulang Belakang dan Pekerja Konveksi 

*) Staf pengajar Jurusan IKOR, FIK UNNES.

Profil Anthropometrik Tulang Belakang Pada ... – Sugiarto; Hadi Setyo Subiyono 

Page 2: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 2/14

36

KEMAS - Volume 4 / No. 1 / Juli - Desember 2008 

PENDAHULUANTubuh terbentuk atas banyak 

 jaringan dan organ yang masing-masing

mempunyai fungsi yang khusus atauspesifik. Salah satu organ manusia yangsangat penting peranannya dalam tubuhmanusia yaitu tulang. Tulang sebagai or-gan manusia terdiri dari berjuta-juta seldan membentuk kumpulan jaringan.Kumpulan jaringan tulang ini akhirnyamenjadi tulang. (Evelyn C. Pearce,1992:1). Menurut Russell R. Pate, dkk,(1992:157), tulang belakang dirancang

untuk mendukung dan membentuk tubuh manusia, memungkinkanterjadinya gerakan berputar tulangrangka, melindungi corda spinalis yanglemah, dan untuk membantu menyerapgaya berat terhadap tubuh.

Hal-hal yang berpengaruh terhadapbentuk tulang belakang yaitu; tulangbelakang sering menanggung beban yangcukup berat, karena pengaruh hormon,pengaruh vitamin saat masa-masapertumbuhan, dan karena infeksi kuman(Slamet Prawirohartono, 1993:22).Bentuk tulang belakang juga dipengaruhioleh; 1) keretakan atau fraktur tulangbelakang, 2) nekrosa tulang belakangatau kematian sel-sel tulang belakang, 3)kebiasaan duduk yang salah atau seringmembungkuk terus-menerus, 4) bawaandari lahir atau faktor keturunan, 5) os-teoporosis tulang yang menyebabkan

pemendekan tulang, 6) tidak adakeseimbangan kadar kalsium dalamtulang sehingga tulang belakang menjadilunak dan membengkok. Selain itu,bentuk kurva tulang belakang jugadipengaruhi oleh tekanan benda beratpada punggung, cidera pada diskusintervertebralis, elastisitas tulangbelakang yang berkurang, hernia padadiskus intervertebralis yang disebabkan

oleh rusaknya lapisan pembungkusintervertebralis.

Duduk memerlukan lebih sedikit

energi dari pada berdiri, karena hal itudapat mengurangi banyaknya beban ototstatis pada kaki. Menurut Eko Nurmianto(2003:109), seorang operator yangbekerja sambil duduk memerlukan sedikitistirahat dan secara potensial lebihproduktif. Disamping itu operator tersebut

 juga lebih kuat bekerja dan oleh karenaitu lebih cekatan dan mahir. Sikap duduk yang keliru akan menyebabkan adanya

masalah-masalah punggung. Operatordengan sikap duduk yang salah akanmenderita pada bagian punggungnya.Tekanan bagian tulang belakang akanmeningkat pada saat duduk,dibandingkan dengan saat berdiriataupun berbaring. Jika diasumsikantekanan tersebut sekitar 100%, maka caraduduk yang tegang atau kaku (erect pos- ture ) dapat menyebabkan tekanantersebut mencapai 140% dan cara duduk yang dilakukan dengan membungkuk kedepan menyebabkan tekanan tersebutmencapai 190% (Eko Nurmianto,2003:109). Sikap duduk yang teganglebih banyak memerlukan aktivitas ototatau urat saraf belakang dari pada sikapduduk yang condong ke depan. Kenaikantekanan tersebut dapat meningkat darisuatu perubahan dalam lekukan tulangbelakang yang terjadi pada saat duduk.

Jenis pekerjaan yang dilakukandengan posisi duduk yaitu pembuatanpakaian jadi pada sebuah konveksibagian menjahit. Kebiasaan dan pekerjaanmonoton yang berlangsung lama bahkanbertahun-tahun, bila tidak disertaiaktivitas fisik untuk menetralisir ataumengurangi efek dari posisi duduk yangsalah, dimungkinkan dapat menyebabkanperubahan bentuk (deformitas).

Page 3: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 3/14

37

Perubahan bentuk yang sering kalimuncul pada kebiasaan duduk yang salahyaitu nampak pada perubahan bentuk 

atau lengkungan tulang belakang.Sedangkan tulang belakang sendirisecara keseluruhan merupakan faktoryang penting dalam tubuh yaitu sebagaipendukung badan yang kokoh dansekaligus sebagai penyangga tubuhmanusia.

  Akibat yang timbul dari kelainanbentuk tulang belakang antara lain; secaraestetika akan mengakibatkan postur

tubuh seseorang menjadi jelek sehinggamengurangi kesenangan dankepercayaan diri, dalam bidang kesehatanyaitu; menimbulkan deformitas ataucacat, dapat mengganggu respirasi, gerak 

  jantung, dan pencernaan. Akibat lainsecara mekanika tubuh yaitu; dapatmemberi beban yang lebih pada ototuntuk melawan tarikan gravitasi,menimbulkan kelelahan yang cepat, danmembuat tegang ligamentum (SoedjonoBasoeki, 1988:128).

Sistem kerangka terdiri dari tulang-tulang dan persendian (Soedarminto,1992:21). Menurut Slamet Prawiro-hartono, dkk (1993:14), rangka manusiaterdiri atas 3 komponen utama, yaitutulang rawan, tulang dan ligamen atauikat. Tulang rawan atau kartilago tersusunatas sel-sel tulang rawan yangmengeluarkan matriks yang disebut

kondrin. Sedangkan tulang atau osteonterdiri atas kumpulan sel-sel tulang.Diantara sel-sel tulang terdapat matriksyang banyak mengandung senyawa kapur.

Kerangka manusia terletak di dalam jaringan-jaringan lemak dari tubuh danbertugas memberikan dukungan kepada

 jaringan-jaringan lunak dari tubuh sepertitempat melekatnya otot, ligamenta danfascia. Selain itu juga memberikan

perlindungan kepada organ-organ vital.Organ-organ vital itu contohnya otak didalam tengkorak, paru-paru dan jantung

di dalam rongga dada dan sistem syaraf penting di dalam ruas tulang belakang,organ kandung kencing dan uterus didalam tulang-tulang panggul. Tulangbekerja sebagai pengungkit dan dalamhubungannya dengan otot-otol, cartilago,ligamenta-ligamenta memberikan dasarbagi gerakan-gerakan (Soedarminto,1992:16). Fungsi rangka secara umumyaitu; penunjang tegaknya tubuh, alat

gerak pasif, melekatnya otot-otot rangka,pelindung alat-alat dalam tubuh yanglemah dan tempat pembentukan sel-seldarah (Slamet Prawirohartono, dkk 1993:13).

Menurut Evelyn C. Pearce(1992:20), tulang adalah jaringan yangpaling keras diantara jaringan ikat lainnyapada tubuh. Terdiri atas hampir 50 %air, bagian padat tulang terdiri atasberbagai bahan mineral, terutama garamkalsium 67 %, dan bahan seluler 33 %.Sedangkan menurut Slamet Prawiro-hartono (1993:14), tulang atau osteonterdiri atas kumpulan sel-sel tulang.Diantara sel-sel tulang terdapat matriksyang banyak mengandung senyawakapur. Senyawa ini menyebabkan tulangmenjadi keras, apabila matriks tulang iturapat maka terbentuklah tulang keras,tetapi apabila matriksnya berongga akan

terbentuk tulang karang atau tulang spon.Columna vertebralis beruas-ruas

sehingga mudah melentur. Ada 26 tulangpenyusunnya, saling bersendi, sehinggamemungkinkan gerak ke depan, kebelakang, dan ke samping. Kepalabertengger pada ujung atas columna,costae dan sternum bergantung di depan,extremitas inferior melekat di bawah, dancorda spinalis ada di dalamnya. Inilah

Profil Anthropometrik Tulang Belakang Pada ... – Sugiarto; Hadi Setyo Subiyono 

Page 4: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 4/14

38

KEMAS - Volume 4 / No. 1 / Juli - Desember 2008 

yang sesungguhnya disebut tulangbelakang. Dari 26 ruas tulang belakangtersebut, tujuh ruas menyusun leher, 12

ruas menyusun vertebrae thorachalis, 5ruas vertebrae lumbalis, dan di bawahnyasacrum dan coccygis (Soedjono Basoeki,1988:44-45).

Menurut Anne M.R. Agur(1997:203), perkembangan tulang-tulangbelakang adalah sebagai berikut:1) Pada waktu lahir, satu tulang verte-

brae terdiri atas 3 bagian tulang, yangdisatukan oleh tulang rawan hialin.

2) Penatahan “computed tomographic (CT)” memperlihatkan ke tiga bagiantulang dari satu tulang vertebrae padawaktu lahir.

3) Sejak umur 2 tahun, separuh bagiandari setiap arkus vertebralis mulaibersatu, dari daerah lumbal sampaidaerah servikal, yaitu kira-kira umur7 tahun, arkus-arkus tersebut bersatuke arah pusat mulai daerah servikalsampai daerah lumbal.

4) Selama masa remaja, muncul pusat-pusat penulangan (0) sekunder untuk ujung prosesus-prosesus spinosusdan transversus. Lempeng epifisialkorpusnya terdiri atas suatu lempengrulang rawan hialin dan dikelilingisuatu cincin tulang.Ruas-ruas tulang belakang menurut

Syaifuddin (1997:21), terdiri atasbeberapa bagian yaitu:

1) Badan ruas, merupakan bagian yangterbesar, bentuknya tebal dan kuatserta terletak di sebelah depan.

2) Lengkung ruas, bagian yangmelingkari dan melindungi lubangruas tulang belakang, terletak disebelah belakang dan pada bagian initerdapat beberapa tonjolan yaitu:Prosesus spinosus atau taju duri,tonjolan ini terdapat di tengah-tengah

lengkung ruas dan menonjol kebelakang. Prosesus transversum atautaju sayap, tonjolan ini terdapat di

samping kiri dan kanan lengkungruas. Prosesus artikularis atau tajupenyendi, tonjolan ini membentuk persendian dengan ruas tulangbelakang.Menurut Evelyn C. Pearce (1992:56-

59), bagian-bagian dari ruas tulangbelakang meliputi: 1) ruas tulang leher(vertebrae cervicalis ), 2) ruas tulangpunggung (vertebrae thoracalis ), 3) ruas

tulang pinggang (vertebrae lumbalis ), 4)tulang kelangkang (os sacrum ), 5) tulangtungging (os coccyx ).

Meskipun ke 24 vertebrae daritulang belakang secara individual tidak memberikan gerakan yang luas, tetapisecara keseluruhan tulang belakanggerakannya sangat luas. Cakram antarruas merupakan faktor yang sangatpenting didalam gerakan tulang belakangkarena sendi-sendi hanya dapatmenggeser dan berputar karena diskusini bersifat elastis untuk memudahkangerakan. Menurut Soedarminto(1992:40), gerakan dari tulang belakangmeliputi: 1) fleksi tulang belakang, sepertimembungkukkan badan dan menciumlutut. 2) ekstensi tulang belakang, sepertimeluruskan tulang belakang dari posisifleksi dan membengkokkan tulangbelakang ke belakang. 3) fleksi lateral

yaitu membengkokkan tulang belakangke samping kiri atau ke samping kanan.4) rotasi tulang belakang yaitu gerakanmemilih dalam bidang transversal dengansumbu longitudinal seperti dalammemutar kepala dan bahu untuk menengok ke belakang.

Dilihat dari samping maka tulangbelakang memperlihatkan empat kurvaatau lengkung antero-posterior.

Page 5: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 5/14

39

Lengkung vertikal pada daerah lehermelengkung ke depan, daerah torakalmelengkung ke belakang, daerah lumbal

melengkung ke depan, dan daerah pel-vis melengkung ke belakang. Kedualengkung yang menghadap posterior,yaitu torakal dan pelvis disebut primerkarena kedua lengkung inimempertahankan lengkung aslinya kebelakang dari tulang belakang, yaitubentuk C sewaktu janin dengan kepalamembengkok ke bawah sampai batasdada dan gelang panggul dimiringkan ke

atas ke arah depan badan. Kedualengkung yang menghadap ke anterioradalah sekunder karena lengkung servikalberkembang ketika kanak-kanak mengangkat kepalanya untuk melihat

sekelilingnya sambil menyelidiki danlengkung lumbal dibentuk ketika iamerangkak, berdiri dan berjalan serta

mempertahankan tegak (Evelyn C.Pearce, 1992:59-60).

Menurut Anne M.R. Agur(1997:202), lengkung servikal yangcembung ke anterior terletak di antaratulang vertebrae Se 1 dan T2, lengkungtorakal yang cekung ke anterior terletak di antara tulang vertebrae T2 sampai T12,lengkung lumbal yang cembung ke an-terior terletak di antara T12 dan sendi

lumbosakral, serta lengkung sakrokok-sigeal (pelvis) yang cekung ke anteriorterbentang antara sendi lumbosakral danujung tulang koksigis.

Lengkung-lengkung tulang bela-

Gambar 1. Bentuk Normal Kurva Columna Vertebrae dalam Sikap yang Benar(Werner Spalteholz, 1993:4).

Profil Anthropometrik Tulang Belakang Pada ... – Sugiarto; Hadi Setyo Subiyono 

Page 6: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 6/14

40

KEMAS - Volume 4 / No. 1 / Juli - Desember 2008 

kang berkembang sebagai akibat tekananwaktu sedang duduk dan berdiri. Padaorang dewasa (setelah pubertas), garis

dari pusat gravitasi sebagian terletak didepan dan sebagian di belakang tulangbelakang, pada anak-anak usia 10 bulan,lengkung-lengkung telah ada tetapi garispusat gravitasi terletak di belakang tulangbelakang dan pada bayi yang berusia 3bulan hanya merupakan petunjuk (Werner Platzer, 1991:62).

Menurut Werner Spalteholz(1993:4), Columna vertebralis yang

berbentuk normal jika lengkungan mulusyang sebangun pada daerah thoracalisdan lumbalis. Lengkungan daerahthoracalis yang cekung ke depandinamakan kifosis, sedangkanlengkungan daerah lumbalis yang

cembung ke depan disebut lordosis.Sri Kentjananingsih (1989:6),

berpendapat bahwa ada 7 macam

kelainan bentuk tubuh manusia yaitu: 1)skoliosis  yaitu bentuk tubuh bagianbelakang tidak lurus, karena rangkaiantulang belakang membengkok terhadapbidang median. 2) kyphosis yaitu bentuk tubuh bongkok karena kurva tulangbelakang bagian punggung terlalucembung. 3) lordosis yaitu bentuk pantatterlalu menonjol karena kurva tulangbelakang bagian pinggang terlalu cekung.

4) Dwarfism  (kerdil) yaitu tubuh kecil,tulang panjang kurang berkembangkarena produksi hormon pertumbuhansemasa pertumbuhan kurang. 5) Cretin- ism  (kerdil) yaitu tubuh dan kelaminkurang berkembang, laju metabolisme

Gambar 2. Kelainan Kurva Tulang Belakang(Sri Kentjananingsih, 1989:8)

Skoliosis Kyphosis Lordosis

Page 7: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 7/14

41

rendah, dan sering disertai denganterhambatnya perkembangan mental. 6) Gigantism  yaitu tubuh abnormal tinggi,

karena banyaknya sekresi hormonpertumbuhan semasa pertumbuhan(sebelum epiphisis tertutup). 7) 

 Acromegali  yaitu membesarnya bagian-bagian persendian dari tulang panjang,karena kelebihan produksi hormonpertumbuhan setelah masa pertumbuhan.

Sedangkan menurut SlametPrawirohartono, dkk (1993:23),gangguan pada ruas-ruas tulang belakang

disebabkan antara lain karena kebiasaanduduk yang salah atau bawaan dari lahir.Menurutnya apabila ruas-ruas tulangbelakang tersebut terlalu bengkok kedepan disebut lordosis, apabila terlalubengkok ke belakang disebut kifosis, danapabila bengkok ke arah samping disebutskoliosis. Pendapat lain mengenaiperubahan bentuk (deformitas) daritulang belakang juga dikemukan olehEvelyn C. Pearce, yaitu lengkung torakalyang berlebihan mengakibatkan bongkok atau kifosis. Bongkok adalah karenakurang luasnya dada, kepala menunduk ke depan dan dada ceper. Lengkunglumbal yang berlebihan disebut lordosis.Dalam kondisi ini pelvis terangkat kedepan, otot perut longgar, danketegangan diletakkan pada ligamen didepan ujung pinggang (1992:65).

Menurut Werner Platzer (1991:62),

yang disebut lordosis yaitu dualengkungan konveks ke anteriorsedangkan lordosis yaitu dua lengkungankonveks ke posterior. Lordosis terdapatpada daerah servikal dan lumbal, dankifosis terdapat pada daerah torakal dansakral. Secara spesifik, lengkung daerahservikal sendiri sangat variabel. Antarausia 20 dan 30 tahun terdapat 3 jenisyaitu; (1) lordosis asli, (2) lordosis ganda

atau bungkuk lordotik, jenis ini seringditemukan pada orang dewasa yanghidup pada dekade ke tiga, (3) lordosis

bentuk “attenuated”. Lordosis asli dan lor-dosis ganda lebih jarang pada wanitasedang jenis attenuated lebih sering padapria dari pada wanita.

Pabrik konveksi adalah pabrik pakaian jadi. Pakaian-pakaian dibuatdengan ukuran baku sehingga orangtinggal memilih ukuran yang sesuaidengan ukuran badannya. Tanda yangdipakai untuk mengenai jenis ukuran

tersebut adalah S (small ), M (medium ),L (large ), dan LL (extra large ). Disampingitu sering disertakan tanda-tanda ataupetunjuk cara pemeliharaan. Sistempembuatan pakaian di pabrik konveksimengikuti sistem ban berjalan. Dari satumesin pindah ke mesin berikutnyamerupakan suatu pekerjaan menjahityang beranting. Pekerja hanyamengerjakan sebagian kecil penyelesaianuntuk satu pakaian, tetapi berulang dalam

  jumlah yang banyak. Semua teknik penyelesaian dikerjakan dengan mesin(Z.D. Enna Lamimi dkk, 1982:25).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indo-nesia (2001:344), menjahit adalahmelekatkan (menyambung, mengelem,dsb) dengan jarum dan benang,sedangkan jahitan yang menggunakanmesin disebut jahit mesin. Sikap dankondisi fisik para pekerja adalah faktor

yang periling dalam proses menjahit.Sikap sehari-hari waktu duduk, berdiriataupun berjalan perlu diperhatikan. Caraduduk dan berjalan ini mempengaruhipertumbuhan badan. Sikap duduk dipengaruhi oleh tinggi rendahnya kursi.Kursi yang terlalu rendah menyebabkanletak lutut lebih tinggi dari pinggang.Kursi yang terlalu tinggi menyebabkankaki tergantung bila duduk. Jadi kursi

Profil Anthropometrik Tulang Belakang Pada ... – Sugiarto; Hadi Setyo Subiyono 

Page 8: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 8/14

42

KEMAS - Volume 4 / No. 1 / Juli - Desember 2008 

harus sesuai dengan tinggi badan danpanjang kaki kita. Sikap duduk yang baik adalah dengan meletakkan tulang

punggung tetap tegak dan tidak kaku.Tulang diletakkan pada tempat duduk seenak mungkin. Lutut dirapatkan,lengan diletakkan di pangkuan sehinggatercapai keseimbangan tubuh. Kepalategak menghadap tujuan. Sewaktu duduk hendaknya jangan menjatuhkan diri.Ketika hendak berdiri pakailah tangansebagai penopang. Apabila lelah janganduduk meluncur karena hal ini akan

merusak tulang punggung (Z.D. EnnaLamimi dkk, 1982:25).Sikap duduk waktu menjahit dalam

sebuah pabrik konveksi perlumendapatkan perhatian, karena dikonveksi terutama bagian menjahitmembutuhkan duduk yang agak lama.Bila sikap duduk kita baik, yang artinyaduduk dengan punggung lurus kakiterletak ke bawah, kita tidak akan lekasmerasa lelah. Untuk menghindari salahduduk ini, ada beberapa faktor yang perludiketahui antara lain:1) Tempat duduk jangan terlalu rendah,

karena mengakibatkan tidak dapatmelihat dengan baik pekerjaan yangsedang dijahit.

2) Tempat duduk jangan terlalu tinggi,karena mengakibatkan tidak dapatmeletakkan kaki di atas lantai atautidak dapat menginjak injakan mesin

 jahit atau dinamo mesin dengan baik.3) Letak tempat duduk harus dekat

dengan mesin jahit, agar punggungtetap lurus dan tidak membengkok (Z.D. Enna Lamimi dkk, 1982:129).Pada waktu duduk, tulang dan otot

pada tubuh seorang penjahit sangatberpengaruh sekali. Tulang berusahategak untuk tetap menopang tubuh,begitu juga dengan otot. Otot

berkontraksi dan menegang untuk membantu tugas dari tulang, yaitubertahan dari posisi duduk. Otot yang

kuat akan meringankan beban kerjatulang, dan otot yang lemah akanmenambah beban kerja tulang.

Otot-otot yang ikut bekerja untuk membantu tubuh dalam posisi duduk adabeberapa bagian. Menurut Syaifuddin(1997:38-43), otot-otot tersebut adalah:1) Otot bagian leher (Muskulus

platisma, Muskulus sternokleido-mastoid, Muskulus longisinis kapitis).

2) Otot bagian bahu dan dada(Muskulus infraspinatus, Muskulusteres mayor, Muskulus teres minor.Otot dada yang berperan dalamaktivitas duduk dalam menjahit yaituotot dada besar (muskulus pektoralismayor). Pangkalnya terdapat di ujungtengah tulang selangka, tulang dada,dan rawan iga. Fungsinya dapatmemutar lengan ke dalam danmenengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkanlengan ke dalam.

3) Otot perut Otot perut yang ikut terlibatuntuk membantu seorang penjahitdapat luduk dengan tegak yaitu ototrektus abdominis. Otot perut ini dapatmenopang abuh agar bertahan dalamposisi duduk yang tegak.

4) Otot punggung (otot bagian belakangtubuh).

Otot punggung yang terlibat dalamaktivitas duduk dalam menjahit yaitu:Otot yang ikut rnenggerakkan lengan(Trapezius/otot kerudung), Muskuluslatissimus dorsi (otot punggunglebar), Muskulus romboid (otot belahketupat), Otot punggung sejati(Muskulus inter spinalis transversidan muskulus semispinalis, Muskulussakro spinalis (muskulus erektor

Page 9: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 9/14

43

spina), Muskulus quadratuslumborum.

5) Otot sekitar panggul. Otot ini berasal

dari tulang panggul atau columnavertebralis menuju ke jangkal paha,terdiri dari: sebelah depan bagiandalam dari panggul dan sebelahbelakang bagian luar (Muskulus glu-teus maksimus, Muskulus gluteusmedius dan minimus.Cara bekerja yang salah selama

menjahit apabila terus menerus dibiarkandapat menyebabkan pertumbuhan badan

yang tidak normal dan melelahkan. Sikapdan kebiasaan yang perlu diperhatikanuntuk memperoleh ketahanan bekerjaserta hasil yang memuaskan adalahsebagai berikut:1) Menjaga kebersihan diri dan alat-alat

serta lingkungan, antara lain mencucitangan sebelum bekerja danmemeriksa serta membersihkan alat-alat sebelum memakainya.

2) Melengkapi diri dengan alat-alat yangwajib dimiliki tiap pekerja sehingga

tidak perlu meminjam kepadapekerja lain, selain membuang waktu

 juga mengganggu teman.

3) Menyimpan alat-alat pada tempattertentu sehingga mudah dicari biladiperlukan.

4) Sikap duduk yang baik atau benar(Z.D. Enna Lamimi, dkk, 1982:172).

METODEJenis penelitian ini yaitu riset 

deskriptif eksploratif  menggunakanmetode survei dengan teknik tes. Populasi

penelitian yaitu pekerja konveksi bagianmenjahit, jenis kelamin perempuanberjumlah 46 orang. Teknik samplingyang digunakan total sampling.Instrumen penelitian menggunakan alatpengukur kurva tulang belakang manualyang disebut “Curaton Gunby-SugiartoCorformateur”. Analisis data menggu-nakan analisis deskriptif persentase danrumus uji t dengan bantuan programSPSS version 12.00 for windows .

Penyimpangan

 j   um

l   a h 

Grafik 1. Grafik penyimpangan kurva thorak-kaudal

Profil Anthropometrik Tulang Belakang Pada ... – Sugiarto; Hadi Setyo Subiyono 

Page 10: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 10/14

44

KEMAS - Volume 4 / No. 1 / Juli - Desember 2008 

HASILPenyimpangan Kurva Tulang

Belakang Para Pekerja

Berdasarkan hasil penelitian danproses analisis data tentang pengukurankelengkungan tulang belakang (Columna vertebrae ) para pekerja konveksi, adapenyimpangan yang nyata pada kurvatulang belakang. Penyimpangan tersebutterjadi di daerah servikal, thorakal, danlumbal. Pada penyimpangan kurva tulangbelakang para pekerja dibagi menjadidua kategori yaitu penyimpangan pada

kurva thofak-kaudal dan penyimpanganpada kurva servikal-lumbal.Penyimpangan pada kurva

thorak-kaudalSetelah dilakukan analisis terhadap

hasil pengukuran kelengkungan tulangbelakang dari 46 sampel pekerja konveksidengan parameter kurva tulang belakangnormal, dapat diketahui bahwa rata-ratasampel mengalami penyimpangan padakurva thorak-kaudal sebesar -1,1543 cm,standard deviasi sebesar 1,7296 dan stan-

dard error rata-rata sebesar 0,2550.Tanda (-) artinya mengalamipenyimpangan ke arah depan atau ke arah

sumbu X negatif dari garis normal(sumbu X=0), dan tanda (+) artinyamengalami penyimpangan ke arahbelakang atau ke arah sumbu X positipdari garis normal (sumbu X=0).

Dari analisis data, dengan thitung

sebesar -4,527, df = 45, rata-rataperbedaan (mean difference ) = -1,1543,dan probabilitas 0,000 kurang dari 0,05(0.5 %), atinya ada penyimpangan yang

nyata pada kurva thorak-kaudal.Penyimpangan pada kurvaservikal-lumbal

Setelah dilakukan analisis terhadaphasil pengukuran kelengkungan tulangbelakang (columna vertebrae ) dari 46sampel pekerja konveksi dengan param-eter kurva tulang belakang normal, dapatdiketahui bahwa rata-rata sampelmengalami penyimpangan pada kurvaservikal-lumbal sebesar -2,4348 cm, stan-dard deviasi sebesar 1,9169 dan stan-

Penyimpangan

 j   um

l   a h 

Grafik 2 Grafik penyimpangan kurva servikal-kumbal

Page 11: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 11/14

45

dard error rata-rata sebesar 0,2826.Tanda (-) artinya mengalami penyim-pangan ke arah depan atau ke arah

sumbu X negatif dari garis normal(sumbu X=0), dan tanda (+) artinyamengalami penyimpangan ke arahbelakang atau ke arah sumbu X positipdari garis normal (sumbu X=0).

Dari analisis data, dengan thitung

sebesar -8,615, df = 45, rata-rataperbedaan (mean difference ) = -2,4348,dan probabilitas 0,000 kurang dari 0,05(5 %), artinya ada penyimpangan yang

nyata pada kurva servikal-lumbal.Profil Penyimpangan KurvaTulang Belakang Para Pekerja

Profil penyimpangan yang terjadi pada kurva thorak-kaudal 

Berdasarkan analisis data, diperolehtitik penyimpangan terendah =-1,6680

  ‘cm dan titik penyimpangan tertinggi -0,6407 cm, artinya jika penyimpanganpada kurva thorak-kaudal bernilai di atas-0,6407 cm maka dapat disimpulkankurva tersebut tidak mengalamipenyimpangan kelengkungan atau masihdalam kategori normal, bernilai antara -1,6680 cm sampai -0,6407 cm berartimengalami penyimpangan keleng-kungan, dan jika bernilai dibawah -1,6680 cm, dapat disimpulkan kurvathorak-kaudal mengalami penyimpangankelengkungan yang sangat besar.

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa dari 46 sampel, terdapat 1 orangmengalami penyimpangan kelengkungansebesar -7,0 cm, 3 orang -4,0 cm, 5 or-ang -3,0 cm, 6 orang -2,0 cm, 13 orang-1,0 cm, 10 orang tidak mengalamipenyimpangan dari normal, 6 orangkelengkungannya menyimpang +1,0 cm,dan 2 orang +2,0 cm.

Profil penyimpangan yang terjadi pada kurva servikal-lumbal 

Berdasarkan analisis data, diperoleh

titik penyimpangan terendah =-3,0040cm dan titik penyimpangan tertinggi -1,8655 cm, artinya jika penyimpanganpada kurva servikal-lumbal bernilai di atas-1,8655 cm maka dapat disimpulkankurva tersebut tidak mengalamipenyimpangan kelengkungan atau masihdalam kategori normal, bernilai antara -3,0040 cm sampai -1,8655 cm berartimengalami penyimpangan keleng-

kungan, dan jika bernilai dibawah -3,0040 cm, dapat disimpulkan kurvaservikal-lumbal mengalami penyim-pangan kelengkungan yang sangat besar.

Hasil penelitian menunjukkanbahwa dari 46 sampel, terdapat 1 or-ang mengalami penyimpangankelengkungan sebesar -8,0 cm, 1 orang-7,0 cm, 1 orang -6,0 cm, 5 orang -5,0cm, 1 orang -4,0 cm, 10 orang -3,0 cm,14 orang -2,0 cm, dan 5 orang -1,0 cm.Sampel yang t idak mengalamipenyimpangan sebanyak 7 orang dan 1orang mengalami penyimpangankelengkungan sebesar +2,0 cm.

PEMBAHASANPenyimpangan Kurva Tulang

Belakang Para PekerjaDari hasil analisis data dapat

diketahui bahwa rata-rata pekerja

konveksi bagian menjahit mengalamipenyimpangan kelengkungan tulangbelakang. Penyimpangan kelengkungantulang belakang ini dapat dilihat daribesarnya nilai penyimpangankelengkungan pada daerah tulangbelakang bagian leher (bagian servikalis),tulang belakang bagian punggung(thorakalis), tulang belakang bagianpinggang (lumbalis), dan tulang belakang

Profil Anthropometrik Tulang Belakang Pada ... – Sugiarto; Hadi Setyo Subiyono 

Page 12: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 12/14

46

KEMAS - Volume 4 / No. 1 / Juli - Desember 2008 

bagian paling bawah yaitu kaudalis. Tulangbelakang yang bernilai -, berartimengalami penyimpangan kelengkungan

tulang belakang menjauhi garis koordinat/garis normal ke arah depan, dan tulangbelakang yang bernilai +, berartimengalami penyimpangan kelengkungantulang belakang menjauhi garis koordinat/garis normal ke arah belakang.

Faktor yang dimungkinkan sebagaipenyebab dari penyimpangan keleng-kungan tulang belakang yaitu posisiduduk waktu bekerja menjahit yang tidak 

benar atau tidak normal, peralatanmenjahit yang tidak ergonomis,ketinggian duduk yang berbeda darimasing-masing pekerja tetapi dengantinggi kursi yang sama, lemahnya otot-otot tubuh yang berperan dalammembantu posisi duduk dalam menjahit(otot sekitar panggul, otot perut, dan ototdada serta otot bahu), lemahnya tulangbelakang untuk menegakkan tubuhdengan posisi benar dan mungkinmengalami kerasakan struktur padatulang belakang.

Faktor-faktor tersebut diatas jikadialami oleh pekerja dalam kurun waktuyang lama dan tidak pernah menjadiperhatian bagi pekerja atau pemilik perusahaan dapat menjadi faktorpenghambat dalam proses produksipakaian jadi. Hal ini karena duduk saatmenjahit adalah hal yang sangat

berpengaruh pada lama tidaknya pekerjauntuk duduk. Duduk dengan benar akanmeringankan beban kerja otot dan tulang,sehingga tekanan pada tulangbelakangpun berkurang. Sebaliknya,duduk yang salah, akan menambah bebankerja otot dan tulang sehingga tekananpada tulang belakang. Tekanan padatulang belakang yang semakin meningkatdan dalam kurun waktu yang lama akan

menyebabkan tulang belakang mengalamideformitas atau perubahan bentuk.

Perbedaan posisi duduk para

penjahit juga dipengaruhi oleh tinggirendahnya kursi duduk. Tinggi tempatduduk yang tidak ergonomis dengantinggi duduk para pekerja dapatmenyebabkan adanya pembebanan statispada otot tungkai menjadi meningkat,sehingga kelelahan, pegal, dan keluhannyeripun tidak dapat dihindarkan. Selainitu dengan peralatan menjahit yang tidak harmonis akan memberikan beban kerja

pada otot-otot bagian tubuh yangberlebihan, rnisalnya otot lengan, ototsekitar leher, otot punggung, dan otottungkai. Bagi para pekerja yang sudahmendapatkan kursi yang ergonomis atausesuai dengan proporsi para pekerja,maka pembebanan otot tertentu ditubuhpun tidak akan dialami karenapembebanan saat duduk dalam bekerjadisebarkan merata ke seluruh tubuh.

Selain peralatan yang tidak ergonomis, kekuatan tulang dan ototpunmenjadi faktor yang utama. Walaupunpara pekerja sudah berusaha untuk berposisi ergonomis, kekuatan otot yangmembantu dalam posisi duduk dan tulangbelakang lemah, maka posisi duduk yangergonomispun tidak bisa dipertahankandalam kurun waktu yang lama. Lemahnyaotot dan tulang ini mengakibatkanperubahan posisi duduk para pekerja ke

arah tidak normal. Posisi duduk yangdilakukan para pekerja saat menjahitmelibatkan otot-otot bagian gluteusmaksimus. Otot ini bekerja ekstra untuk bisa menahan kaudal dalam posisi duduk,otot perut dan otot dada bekerja untuk menahan tubuh condong ke depan danotot-otot bahu serta punggung berperandalam membantu gerakan lengan kedepan untuk melakukan tugasnya dalam

Page 13: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 13/14

47

menjahit. Kelemahan otot-otot yangmembantu agar tubuh bisa duduk denganbaik dan tulang belakang yang tidak kuat

menahan tekanan, menyebabkanberubahnya posisi duduk sehinggatekanan pada tulang belakangpunmeningkat. Pemberian tekanan yangsemakin besar pada tulang belakangakan menyebabkan penyimpangankelengkungan tulang belakang. Tulangbelakang yang sudah mengalamipenyimpangan bentuk akanmempengaruhi postur tubuh seseorang,

sehingga secara visual orang itu dikatakanmengalami penyimpangan postur ataubentuk tubuh.

Penyimpangan kelengkungan padatulang belakang yang dialami parapekerja dapat menyebabkan keluhan-keluhan di sekitar tulang belakang.Keluhan ini dapat terjadi pada saraf yangmenempel pada tulang belakang,persendian pada tulang belakang ataupunotot-otot sekitar tulang belakang. Darihasil penelitian, para pekerja konveksibagian menjahit rata-rata mengalamigangguan dan keluhan pada tubuh,punggung dan pinggang saat bekerja. Halini dimungkinkan karena adanyapenekanan terhadap saraf-saraf dan otot-otot sekitar tulang belakang. Keluhan,gangguan dan penekanan pada tulangbelakang serta otot-otot yang semakinmeningkat dapat menyebabkan

gangguan tubuh secara keseluruhan,sehingga untuk bisa duduk yangergonomis dan bertahan dalam waktuyang lama tidak akan tercapai. Jika halini dibiarkan terus menerus, produktifitaspara pekerjapun akan mengalamipenurunan. Produktifitas kerja yangmenurun pada sebuah perusahaankonveksi juga akan berpengaruh padakelangsungan perusahaan konveksi.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini,

simpulan yang dapat disampaikan yaituada penyimpangan kurva yang nyatapada pekerja konveksi bagian menjahit.Penyimpangan ini ada dua yaitu di daerahthorak-caudal dan di daerah servikal-lumbal. Penyimpangan pada kurvathorak-kaudal rata-rata sebesar -1,1543cm dan penyimpangan kurva servikal-lumbal rata-rata sebesar -2,4348 cm.

SaranSaran yang dapat disampaikan darihasil penelitian ini yaitu:1) Hendaknya para pekerja konveksi

bagian menjahit dan pihak perusahaanbersama-sama menyelenggarakanaktivitas fisik melalui olahragauntuk menetralisir terhadappenyimpangan kurva tulang belakang.

2) Hendaknya pekerja duduk denganbenar atau ergonomis, sehinggatekanan terhadap tulang belakangsaat bekerja dengan duduk dapatmenurun.

3) Hendaknya pihak perusahaankonveksi, meninjau ulang terhadapmeja dan kursi yang digunakanmenjahit, karena terbukti adapenyimpangan nyata kurva tulangbelakang para pekerja berdasarkanlamanya kerja.

Profil Anthropometrik Tulang Belakang Pada ... – Sugiarto; Hadi Setyo Subiyono 

Page 14: 571-764-1-SM

5/13/2018 571-764-1-SM - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/571-764-1-sm 14/14

48

KEMAS - Volume 4 / No. 1 / Juli - Desember 2008 

DAFTAR PUSTAKA

  Agur Anne M.R dan Lee Ming J. 1997.Buku Atlas Anatomi Grant.Terjemahan Santoso Gunardi.Jakarta: Binarupa Aksara.

Eko Nurmianto. 2003. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya:Prima Printing.

Johnson Barry L dan Nelson Jack K. 1986.Practical Measurements for Evalua- 

tion in Physical Education. New York: Macmillan Publishing Com-pany.

Pearce Evelyn C. 1992.   Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:PT. Gramedia.

Platzer Werner. 1991. Atlas dan Buku Teks  Anatomi Manusia. Terjemahan AdjiDharma. Jakarta: EGC.

Slamet Prawirohartono, dkk. 1993.BiologiSMA. Jakarta: Yudhistira.

Soedjono Basoeki. 1988.  Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jakarta:Depdikbud Dirjen Dikti.

Soedarminto. 1992. Kinesiologi. Jakarta:Depdikbud Dirjen Dikti.

Spalteholz Werner dan Spanner Rudolf.1993.   Atlas Anatomi Manusia.Terjemahan Med. Adji Dharma danPetrus Andrianto. Jakarta:Hipokrates.

Sri Kentjananingsih. 1989. Petunjuk Praktikum Struktur dan Fungsi Manusia untuk Mahasiswa S1 dan D3. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Syaefudin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC.

Tim Penyusun. 2001. Kamus BesarBahasa Indonesia. Jakarta:Depdikbud.

Z.D. Enna Lamimi, dkk. 1982. Trampil 

Memantas Diri dan Menjahit.Jakarta: Depdikbud.