54121987 manajemen industri makalah

20
BAB I PENDAHULUAN Produksi dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk mengolah atau membuat bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.Produksi dapat juga diartikan sebagai tindakan intensional untuk menghasilkan sesuatu yang berguna. Pengawasan produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumberdaya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Fungsi terpenting dalam produksi dan operasi meliputi: Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan 1. Jasa-jasa penunjang merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. 2. Perencanaan merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau 1

Upload: eko-saputro

Post on 30-Dec-2014

105 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: 54121987 Manajemen Industri Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

Produksi dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk mengolah atau

membuat bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan.Produksi dapat juga diartikan sebagai tindakan

intensional untuk menghasilkan sesuatu yang berguna.

Pengawasan produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan

mengkoordinasikan penggunaan sumberdaya dana serta bahan secara efektif dan

efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.

Fungsi terpenting dalam produksi dan operasi meliputi:

Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan

1. Jasa-jasa penunjang merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu

untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses

pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

2. Perencanaan merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari

kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu

atau periode tertentu pengendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk

menjamin terlaksananya sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan

tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan pada kenyataannya dapat

dilaksanakan

3. Manajemen operasi merupakan pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial yang

dibawakan dalam pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian, dan

pengawasan sistem-sistem produktif. Faktor-faktor produksi yang digunakan

dalam proses transformasi bahan baku menjadi berbagai produk atau jasa

mencakup tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya.

1

Page 2: 54121987 Manajemen Industri Makalah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Produksi

Produksi dalam sebuah organisasi pabrik merupakan inti yang paling dalam, spesifik

serta berbeda dengan bidang fungsional seperti keuangan, personalia dan lain-lain.

Sistem produksi merupakan kata yang sudah tidak asing di dunia industri.

Sistem produksi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan produksi. Defenisi kata sistem

adalah kelompok elemen yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu,

sedangkan defenisi kata produksi adalah aktivitas untuk menghasilakan barang

dan/atau jasa.

SISTEM PRODUKSI YG BAIK

Tenaga kerja-Modal-Material-Energi-Tanah-Manajerial-Informasi

Masukan

PROSES TRANSFORMASI

Keluaran

ProdukBarang/Jasa

PEMERINTAH

TE

KN

OL

OG

IB

UD

AY

A/M

AS

Y.Feedback/umpan balik

Sistem produksi memiliki komponen stuktural dan fungsional yang berperan

penting dalam menunjang kontunuitas operasional sistem produksi. Komponen

struktural yang membentuk sistem produksi terdiri dari bahan baku (material), mesin

dan peralatan, tenaga kerja, modal, informasi, dan lain-lain. Sedangkan komponen

fungsional terdiri dari : perencanaan, pengendalian, koordinasi, yang kesemuanya

berkaitan dengan manajemen dan organisasi.

2

Page 3: 54121987 Manajemen Industri Makalah

Kesimpulan yang didapat adalah sistem produksi merupakan keseluruhan

proses atau kegiatan operasional yang dimulai ketika muncul order dari bagian

marketing, kemudian perencanaan produksi disusun oleh bagian PPIC sampai dengan

selesainya order tersebut di bagian produksi dan siap untuk dikirim ke customer.

Adapun elemen-elemen utama dalam sistem produksi adalah input, proses dan

output, serta adanya mekanisme umpan balik untuk pengendalian sistem produksi itu

agar mampu melakukan continious improvement.

Suatu proses dalam sistem produksi dapat didefenisikan sebagai integrasi dari

input, yaitu : Tenaga kerja, material, informasi metode kerja, dan mesin atau peralatan

dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah bagi produk, agar dapat

dijual dengan harga yang kompetitif di pasar. Proses itu mengubah input menjadi

output melalui sejumlah langkah yang terorgananisasi.

Agar suatu sistem produksi dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya

perencanaan (planning) dengan baik pula. Tujuan utama dari proses perencanaan

adalah menyeimbangkan antara supply dan permintaan (demand). Supply

menunjukkan kemampuan untuk memproduksi barang/jasa untuk memenuhi

permintaan dengan tergantung pada sumber daya yang dimiliki dalam sistem.

B. Sistem Perencanaan Produksi

Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi

perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu

yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan merupakan salah satu

sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu setiap

tingkat manajemen dalam organisasi sangat membutuhkan aktivitas perencanaan

Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali perencanaan

harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus besifat luwes dan

terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan.  Sifat luwes ini mengakibatkan

pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang

3

Page 4: 54121987 Manajemen Industri Makalah

disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan

yang ditetapkan.

Perencanaan juga merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara

kebijaksanaan, program dan pemilihan langkah-langkah apa yang harus dilakukan,

siapa yang melakukan dan kapan aktivitasnya dilaksanakan.

Dalam perencanaan produksi kita selalu menginginkan agar diperoleh

perencanaan produksi yang baik namun merencanakan proses produksi bukanlah hal

yang mudah karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor internal

relative mudah dapat dikuasai oleh PPC manager, namun faktor external tidak

demikian. Karena itu perencanaan harus dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat

dirubah bila diperlukan dan kemungkinan perubahan ini juga harus diperhitungkan

agar tidak menimbulkan kesulitan. Perencanaan  yang baik hanya akan diperoleh

dengan didasarkan kepada informasi yang baik dan pengukuran keberhasilan

didasarkan kepada standard  yang ditetapkan.

C. Unsur-unsur Perencanaan

Perencanaan adalah suatu hasil pemikiran yang rasional dimana di dalamnya terdapat

dugaan/perkiraan, perhitungan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai pada masa

yang akan datang. Syarat mutlak suatu perencanaan harus mempunyai  tujuan yang

jelas dan mudah dimengerti. Perencanaan harus terukur  dan mempunyai standard

tertentu.

Perencanaan digolongkan sebagai fakta yang Objective  kebenarannya bahwa

pemikiran yang rasional itu tidak atas hayalan belaka tetapi  suatu perhitungan

berdasarkan data yang objective.  Walau perencanaan mengandung unsur

dugaan/pemikiran namun harus didasarkan pada suatu  standard  yang terukur.

Perencanaan adalah sebagai tahap persiapan / tindakan pendahuluan untuk

melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan penyimpangan yang mungkin terjadi

4

Page 5: 54121987 Manajemen Industri Makalah

D. Fungsi  Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam

bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan

dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.

Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian persediaan

sehingga sebagian besar perusahaan manufacture menempatkan fungsi perencanaan

dan pengendalian persediaan dalam satu kesatuan.

Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang

satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang

menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis.

Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang dengan spesifikasi tertentu

memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan dalam Order

Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian dapat

disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya  dirumuskan oleh sales department,

berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan produksi dirumuskan

berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi perencanan produksi

pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat dikatakan tidak

signifikan.

Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam perencanaan produksi dan

pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas komunikasi  dan

sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data terdistribusi. Program

aplikasi database management system yang terintegrasi dengan sistem lainnya di

lingkungan perusahaan sehinngga bagian perencanaan produksi dan pengendalian

persediaan memiliki sarana yang cukup handal yang dapat memberikan informasi

yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat. Bagian perencanaan dengan 

mudah dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam menyusun

perencanaan produksi.

Agar masing-masing fungsi yang terdapat dalam Sistem perencanaan dan

bagian terkait dengan sistem perencanaan produksi dapat menjalankan kerja dan

5

Page 6: 54121987 Manajemen Industri Makalah

tanggungjawabnya sesuai  dengan sistem, maka setiap  personal  disyaratkan

mengenal sistem akuntansi komputer dan procedure yang diterapkan.  Dengan

demikian efektifitas kerja dapat ditingkatkan.

Dalam usaha mencapai tujuan perencanaan produksi terdapat berbagai macam

permasalahan sesuai dengan proses yang akan dilaksanakan, kemudian dirumuskan

bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan secara efektif dan efisien serta bagaimana

cara pengendaliannya.  Keberhasilan dalam membuat perencanaan produksi dan

pencapaiannya tidak hanya tergantung pada organisasi  bagian perencanaan itu

sendiri, melainkan sangat tergantung pada struktur organisasi secara keseluruhan dan

sistem  yang diterapkan.

Kegagalan dapat terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan sistem informasi

tidak efektif, bahkan sering terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan akibat

tidak memahami informasi yang ditampilkan  oleh sistem informasi yang tersedia.

Manajer bagian prencanaan mutlak harus memahami sistem informasi yang

digunakan, karena sistem informasi yang digunakan adalah berbasis komputer maka

manajer bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan serta bagian yang

terkait langsung dengan bagian tersebut harus memahami dan mengerti sistem

komputer yang digunakan. Jika tidak maka terbuka peluang untuk mengambil

keputusan-keputusan yang keliru.

Kelancaran proses produksi ditentukan oleh tingkat kematangan penjadwalan

produksi. Dalam menyusun perencanaan harus memperhatikan berbagai element dari

berbagai bagian sehingga sangat memerlukan sistem yang terintegrasi dan harus

didukung dengan fasilitas yang memadai. Perencanaan produksi dituntut harus lebih

besifat (sales oriented) namun di sisi lain tanpa mengabaikan efisiensi dan kelancaran

proses produksi.

Kemampuan sumber daya manusia sangat tergantung pada sistem yang

diterapkan.  Tidak jarang orang yang mampu tidak dapat berbuat karena terikat oleh

sistem dan fasilitas yang tersedia. Pembagian tugas dan tanggung jawab harus jelas

dan dilakukan pengukuran efektifitas kerja. (Standard operational process) dan

6

Page 7: 54121987 Manajemen Industri Makalah

(Standard Instruction Process) harus dipahami oleh bagian operasional dan juga

bagian perencanaan.

Perencanaan produksi sangat tergantung pada kapasitas, jenis perusahaan,

sumberdaya  dan jenis produksi yang dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut perusahaan

yang mengerjakan order yang terputus-pustus berdasarkan permintaan pelanggan

yang pemenuhannya pada waktu yang akan datang,  tingkat kesulitan dalam

menyusun perencanaan jauh lebih sulit  dibanding perusahaan yang mengerjakan

produksi continue. Pengukuran keberhasilan perencanaan tidak tepat untuk

dibandingkan dengan perusahaan lain karena perbedaan kelengkapan, kapasitas dan

sumberdaya  apalagi dibanding dengan perusahaan lain yang tidak sejenis.

Faktor penting dalam melakukan pengukuran adalah standar produksi meliputi waktu,

mutu, jumlah yang dapat dihasilkan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada

jangka waktu tertentu di perusahaan ini.  Pengukuran perlu dilakukan secara terus-

menerus sehingga keputusan yang diambil untuk pengembangan jangka panjang

mempunyai dasar yang objektif.

E. Perencanaan Dan Pengawasan Produksi

Perencanaan dan pengawasan produksi adalah penentuan dan penetapan kegiatan-

kegiatan produksi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan pabrik

tersebut dan mengawasi kegiatan pelaksanaan dari proses dan hasil produkai agar apa

yang telah direncanakan dapat terlaksana dan tujuan yang di harapkan dapat tercapai.

Tujuan perencanaan dan pengawasan produksi :

1. Mengusahakan supaya perusahaan pabrik dapat menggunakan barang modalnya

seoptimal mungkin

2. Mengusahakan supaya perusahaan pabrik dapat berproduksi pada tingkat efisien

dan efektifitas yang tinggi

3. Mengusahakan agar supaya perusahaan pabrik dapat mengusai pasar atau bagian

pasar yang luas. Hal ini memungkinkan apabila perusahaan pabrik dapat : a)

Berproduksi dengan biaya yang rendah , b) Menjual produksi dalam jumlah yang

banyak.

7

Page 8: 54121987 Manajemen Industri Makalah

4. Mengusahakan agar kesempatan kerja yang ada pada perusahaan pabrik menjadi

rata dalam waktu tertentu

5. Memperoleh keuntungan yang cukup besar bagi pengembangan dan kemajuan

perusahaan pabrik.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan produksi :

1. Proses produksi yang terdiri dari proses produksi terputur-putur (intermittent

process manufacturing) atau proses produksi yang terus menrus (continous

process).

2. Jenis dan mutu barang yang diproduksi

3. barang yang diproduksi apakah merupakan barang baru ataukah barang lama.

F. Pengawasan Produksi

Pengawasan produksi adalah kegiatan untuk mengkoordinir aktivitas-aktivitas

pengerjaan/pengolahan agar waktu penyelesaian yang telah ditentukan terlebih

dahulu dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Fungsi kegiatan pengawasan produksi

1. Routing adalah fungsi menetukan dan mengatur urutan kegiatan pengerjaan yang

logis, sistematis dan ekonomis melalui urutan-urutan mana bahan-bahan

dipersiapkan untuk diproses menjadi barang jadi.

2. Schedulling, menyangkut penetapan kapan suatu operasi atau kegiatan harus

dimulai agar penyelesaian pembuatan produk dapat dipenuhi . Schedulling

merupakan penentuan dan pengaturan muatan pekerjaan ( work load ) pada

masing-masing pusat pekerjaan (work centre) sehingga dapat ditentukan berapa

lama waktu yang diperlukan pada setiap operasi tanpa adanya penundaan atau

keterlambatan waktu (time delay). dalam penentuan waktu operasi kita kenal dua

catra penetapan waktu setiap oerasi yaitu :

a. Forward scheduling, skedul-skedul ini disusun berdasarkan tanggal permulaan

operasi yang diketahui dan kemudian bergerak ke muka dari operasi pertama

sampai operasi terakhir untuk menetukan tanggal penyelesaian.

8

Page 9: 54121987 Manajemen Industri Makalah

b. Backward scheduling, proses scheduling dimulai dengan tanggal penyelasian

yang ditentukan dan bekerja untuk menentukan tanggal mulai setiap operasi

yang diperlukan. Proses ini menghasilkan tanggal yang ditetapkan dalam

penyampaian order kepada pabrik untuk setiap komponen dan merupakan

batas waktu setiap order.

3. Dispatching, berarti pengeluaran perintah-perintah pengerjaan (work order)

secara nyata kepada karyawan. Pemberian perintah pengerjaan merupakan

realisasi produksi untuk menghasilkan suatu produk. secara normal dispatching

menimbulkan beberapa masalah jika terjadi beban kerja pusat-pusat kerja

melebihi kapasitasnya, sehingga perlu dikembangkan system perioritas order

untuk memilih order-order pengerjaan pada proses berikutnya. dalam membuat

perintah pengerjaan perlu dilengkapi dengan surat tugas, daftar kebutuhan

barang-barang dan meneliti ketersedianya bahan-bahan sebelum perintah dibuat.

4. Follow up, merupakan kegiatan pengawasan produksi untuk memonitor dan

mengecek secara terus menerus proses pengerjaan order-order produksi maupun

pembelian komponen-komponen dari pihak luar perusahaan , apakah berjalan

sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam skedul produksi induk.

G. Jenis-jenis Pengawasan Produksi

Tipe proses produksi berbeda akan memerlukan tipe pengawasan produksi yang

berbeda pula. Secara ringkas pengawasan produksi dapat dikelompokkan sebagi

berikut :

1. Order control atau pengawasan pengerjaan pesanan adalah pengawasan

produksi yang dilakukan terhadap produk yang dikerjakan, sehingga produk

yang dikerjakan itu sesuai dengan keinginan si pemesan baik mengenai

bentuk, jenis dan kualitasnya.

2. Flow Control atau pengawasan arus adalah pengawasan produksi yang

dilakukan terhadap arus pekerjaan sehingga dapat menjamin kelancaran

proses pengerjaan .

9

Page 10: 54121987 Manajemen Industri Makalah

3. Load control , pengawasan terhadap pengaturan pembebanan mesin-mesin

yang digunakan untuk pengerjaan beberapa produk-produk berbagai ukuran

dan variasi ( contoh percetakan, penerbitan dan sebagaianya).

4. Block control, pengawasan ini mengelompokkan order-order menurut model,

ukuran, dan style tertentu dan kemudian menggabungkannya menjadi secar

block. Suatu block adalah sejumlah produk yang dapat diproduksikan pabrik

dalam periode tertentu misal satu hari (contoh kegiatan produksi pakaian jadi).

10

Page 11: 54121987 Manajemen Industri Makalah

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem produksi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan produksi. Defenisi kata sistem

adalah kelompok elemen yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu,

sedangkan defenisi kata produksi adalah aktivitas untuk menghasilakan barang

dan/atau jasa.

Adapun elemen-elemen utama dalam sistem produksi adalah input, proses dan

output, serta adanya mekanisme umpan balik untuk pengendalian sistem produksi itu

agar mampu melakukan continious improvement.

Agar suatu sistem produksi dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya

perencanaan (planning) dengan baik pula. Tujuan utama dari proses perencanaan

adalah menyeimbangkan antara supply dan permintaan (demand). Supply

menunjukkan kemampuan untuk memproduksi barang/jasa untuk memenuhi

permintaan dengan tergantung pada sumber daya yang dimiliki dalam sistem.

Perencanaan dan pengawasan produksi adalah penentuan dan penetapan

kegiatan-kegiatan produksi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan

pabrik tersebut dan mengawasi kegiatan pelaksanaan dari proses dan hasil produkai

agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dan tujuan yang di harapkan dapat

tercapai.

Pengawasan produksi adalah kegiatan untuk mengkoordinir aktivitas-aktivitas

pengerjaan/pengolahan agar waktu penyelesaian yang telah ditentukan terlebih

dahulu dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

11

Page 12: 54121987 Manajemen Industri Makalah

B. Saran

Pengendalian produksi sangat penting dalam suatu manajemen industri yang meliputi

sistem produksi, sistem perencanaan produksi dan pengawasan produksi yang saling

terkait satu sama lain sehingga tidak dapat dipisahkan. Tujuan produksi tidak akan

mungkin tercapai dengan baik tanpa adanya hal tersebut di atas.

12

Page 13: 54121987 Manajemen Industri Makalah

DAFTAR RUJUKAN

http://mutiarailmudrajat.blogspot.com/2010/12/perencanaan-dan-pengawasan-produksi.html

http://digilib.petra.ac.id/junkpe/s1/2008/junkpe-ns-s1-2008-25404028-9886 - cv_dirgahayu-chapter2.pdf

13