52692056-konduktometri

22
 PENENTUAN LAJU DAN ORDE REAKSI DENGAN METODE KONDUKTOMETRI MAKALAH LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia Fisika Dosen Pengampu : Ir. Sri Wahyuni, M.Si Harjito, S.Pd, M.Sc Disusun oleh: 1. Dimas Gigih D. (4301408052) 2. Diah Ika Rusmawati (4301408054) 3. Hermawan Agung P (4301408064) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

Upload: mona-maulina-arief

Post on 10-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

konduktometri - kimia fisika

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    1/22

    PENENTUAN LAJU DAN ORDE REAKSI DENGAN METODE

    KONDUKTOMETRI

    MAKALAH LAPORAN AKHIR

    Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia Fisika

    Dosen Pengampu : Ir. Sri Wahyuni, M.Si

    Harjito, S.Pd, M.Sc

    Disusun oleh:1. Dimas Gigih D. (4301408052)

    2. Diah Ika Rusmawati (4301408054)

    3. Hermawan Agung P (4301408064)

    JURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2010

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    2/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya

    hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (L) suatu larutan bergantung

    pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan. Daya hantar listrik

    berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah

    bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar. Daya hantar listrik (L)

    merupakan kebalikan dari tahanan (R), sehingga daya hantar listrik

    mempunyai satuan ohm-1. Bila arus listrik dialirkan dalam suatu larutan

    mempunyai dua elektroda, maka daya hantar listrik (L) berbanding lurusdengan luas permukaan elektroda (A) dan berbanding terbalik dengan jarak

    kedua elektroda (l).

    L= l/R = k (A / l)

    dimana k adalah daya hantar jenis dalam satuan ohm -1 cm -1

    Kuat lemahnya larutan elektrolit sangat ditentukan oleh partikel-

    partikel bermuatan di dalam larutan elektrolit. Larutan elektrolit akan

    mengalami ionisasi, dimana zat terlarutnya terurai menjadi ion positif dan

    negatif, dengan adanya muatan listrik inilah yang menyebabkan larutan

    memiliki daya hantar listriknya.

    Proses ionisasi memegan peranan untuk menunjukkan kemapuan daya

    hantarnya, semakin banyak zat yang terionisasi semakin kuat daya hantarnya.

    Demikian pula sebaliknya semakin sulit terionisasi semakin lemah daya

    hantar listriknya.

    Untuk larutan elektrolit besarnya harga 0 < < 1, untuk larutan non-

    elektrolit maka nilai = 0. Dengan ukuran derajat ionisasi untuk larutan

    elektrolit memiliki jarak yang cukup besar, sehingga diperlukan pembatasan

    larutan elektrolit dan dibuat istilah larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit

    lemah. Untuk elektrolit kuat harga = 1, sedangkan elektrolit lemah harga

    derajat ionisasinya, 0 < < 1.

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    3/22

    B. TUJUAN

    Dalam percobaan ini akan ditunjukan bahwa reaksi penyabunan etil asetat

    oleh ion hidroksida.

    CH3COOC2H5+ OH CH3COO-+ C2H5OH

    Adalah reaksi orde kedua. Disamping itu ditentukan pula tetapan laju

    reaksinya.

    Penentuan ini dilakukan dengan cara konduktometri.

    C. MANFAAT

    Mengetahui bahwa reaksi penyabunan etil asetat oleh ion hidroksida adalah

    reaksi orde kedua menggunakan cara konduktometri.

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    4/22

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Salah satu sifat larutan elektrolit adalah kemampuannya untuk

    menghantarkan arus listrik. Sifat hantaran ini sangat berguna di dalam pemecahan

    berbagai persoalan dalam bidang elektro analisis. Secara kuantitatif sifat hantaran

    ini dapat digunakan untuk analisis suatu zat yang dipelajari dalam konduktometri.

    Konduktometri merupakan metode analisis kimia yang didasarkan daya

    hantar listrik suatu larutan. Besaran hantaran (L) bergantung pada jenis dan

    konsentrasi zat dalam larutan. Besaran hantaran ini merupakan kebalikan dari

    hantaran atau tahanan R.

    Pada temperature tetapan hantaran suatu larutan bergantung pada (a)konsentrasi ion, dan (b) kemobilan ion dalam larutan. Umumnya sifat hantaran

    listrik dalam suatu elektrolit mengikuti hukum ohm, V=IR denga tegangan V, arus

    I dan tahanan R. Hantaran (L) suatu larutan didefinisikan sebagai berikut sebagai

    kebalikan dari tahanan,

    L=I/R (9)

    Hantaran jenis () suatu larutan ialah hantaran sebatang larutan tersebut yang

    panjang l meter dan luas penampang lintangnya 1m2. Maka untuk permukaan

    sejajar seluas A m2 dan berjarak l m satu dari lain, berlakunya hubungan,

    L= A/l ..(10)

    Dalam pegukuran hantaran diperlukan pula suatu tetapan sel (k) yang

    merupakan suatu bilangan, bila dikalikan dengan hantaran suatu larutan dalam sel

    bersangkutan akan memberikan hantaran sejenis dari larutan tersebut, jadi :

    = KL= k/R..(11)

    dari persaman (10) dan (11) jelaslah bahwa k =l /A yang merupakan tetapan bagi

    suatu sel. Hantaran molar () yang terlarut didefinisikan sebagai hantaran yang

    diperoleh kalau antara 2 elektroda yang cukup luas sejajar dan berjarak l meter,

    ditemukan sejulah larutan yang mengandung 1 mol elektrolit itu. Dari

    definisihantaran molar ini dan persamaan (10) dapat diturunkan persamaan

    berikut,

    = / c (12)

    Dengan c adalah konsentrasi larutan dalam mol/ m3

    = c ..(13)

    persamaan (12) berlaku untuk kehadiran sebuah elektrolit dalam larutan. Jika

    lebih dari sebuah elektrolit yang terlarut, maka sesuai dengan hukum keaditifan

    hantaran Kohlrausch untuk larutan yang encer haruslah berlaku:

    (14)ki = hantaran jenis karena kehadiral elektrolit i

    ci= konsentrasi elektrolit I dalam mol/ m3

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    5/22

    cki = konsentrasi kation elektrolit i dalam mol/ m3

    cai= konsentrasi anion elektrolit dalam mol/ m3

    = hantaran ion kation elektrolit iai = hantaran ion anion dalam elektrolit i

    dengan menggunakan persamaan (10) dan (12) dapat diturunkan :

    Lt= (1/k) i ckiki + cai ai..(15)

    Dengan konduktometri dapat ditentukan pula orde reaksi serta laju reaksinya.

    Berlainan dengan cara titrasi maka pada konduktometri tidak dilakukan

    penghentian reaksi. Selama reaksi berlangsung hantaran campuran berkurang

    karena terjadi penggantian ion OH- dari larutan dengan ion CH3COO-. Dengan

    pengandaian bahwa etil asetat, alcohol dan air tidak menghantarkan listrik

    sedangkan NaOH dan CH3COONa terionisasi sempurna, maka hantaran larutanpada waktu sama itu mengikuti persamaan,

    Lt = (1/k) [(9b-x) OH-+ X CH3COO

    - +b Na+] (16)

    Hantaran pada waktu t=0 dinyatakan dengan,

    Lo = (1/n) (b OH- + b Na

    +) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (17)

    Hantaran x mulai dari x = 0 hingga x = c dengan c adalah konsentrasi awal

    pereaksi yang paling kecil, sedangkan bila a = b, maka c = a = b. Untuk semua

    persamaan (16) dapat dinyatakan,

    L0Lt = (1/k) [ x (OH- - CH3COO

    -)](18)

    L0Lc = (1/k) [ c (OH-

    - CH3COO-

    )]..(19)Dari persamaan (18) dan (19) diperoleh,

    ( ) ( )

    .. (20)Hubungan hantaran atau tahanan dengan waktu tergantung pada berbagai keadaan

    awal:

    a. a = bdengan mensubstitusikan persamaan (20) ke dalam persamaan (8) akan

    memberikan,

    Yang dapat disusun ulang menjadi,

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    6/22

    Persamaan (25) mengungkapkan bahwa Lt terhadap (l0-Lt)/t merupakan

    garis lurus dengan arah lereng 1/k2 sehingga penentuan arah lereng itu

    memungkinkan perhitungan dari tetapan laju reaksi k1.

    [] [] []Persamaan tersebut memungkinkan kita meramalkan konsentrasi A pada

    setiap waktu setelah reaksi. Persamaan ini menunjukan bahwa dengan laju awal

    yang sama, konsentrasi A mendekati nol dengan lebih lambat daripada reaksi orde

    pertama.

    Jika reaksi orde kedua keseluruhannya, tetapi orde pertama terhadap

    masing-masing reaktan A dan B, maka hukum lajunya adalah.

    [] [][]Kita tidak dapat mengintegrasikan hukum ini, sampai kita mengetahuihubungan antara konsentrasi A dengan konsentrasi B yang bergantung pada

    stoikiometri reaksi.

    Jika konsentrasi awal [A]0 dan [B]0, maka ketika konsentrasi A turun

    menjadi [A]0x, maka konsentrasi B akan turun menjadi [B]0x (karena setiap

    hilangnya A, memerlukan kehilangan satu B). dengan demikian

    []

    [] []

    Konsentrasi

    Waktu

    k kecil

    k besar

    Gambar 1. Variasi konsentrasi reaktan terhadap waktu dalam

    reaksi kedua. Garis tipis merupakan pengurangan yang

    bersangkutan, dalam reaksi orde pertama, dengan laju awal yang

    sama.

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    7/22

    ln v

    Maka, karena d[A]/dt = -dx/dt, hukum lajunya adalah:

    [] [] Karena x=0 jika t=0, maka [] []

    [] [] {[]

    [] []

    [] }Dengan memperhatikan A =[A]0x dan B=[B]0x; jadi

    [] [] [][][][]

    Slo e = k

    Slo e = n

    ln k

    ln C

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    8/22

    BAB III

    METODOLOGI

    A. Alat-alat

    Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

    1) Konduktometri 5) Pipet volume 20 ml

    2) Labu ukur 200 ml 1 buah 6) Botol timbang

    3) Labu ukur 100 ml 1 buah 7) Gelas Kimia 50 ml

    4) Labu erlenmeyer 250 ml 6 buah 8) Stopwatch

    5) Pipet volume 10 ml

    B. Bahan-bahan

    Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:1)

    Etil asetat

    2)

    Larutan NaOH 0,02 M 200 ml

    3)

    Larutan KCl 0,1 M

    4) Aquades

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    9/22

    C. Prosedur Percobaan

    Membuat larutan etil asetat 0,02 M 200 ml

    Mencuci sel dengan air dan menentukan

    hantarannya berulang sampai

    menunjukkan hasil yang tetap

    Membuat larutan KCl 0,1 M 100 ml

    Membuat larutan NaOH 0,02 M 200 ml

    Membilas dengan larutan KCl 0,1 M dan

    menentukan hantarann a dalam larutan

    Menentukan temperature larutan tersebut Menambahkan masing-masing NaOH dan

    etil asetat ke dalam Erlenmeyer tertutup

    Memipet larutan NaOH dan

    mengencerkannya hingga volumenya sama

    den an cam uran NaOH dan etil asetat

    Meletakan dalam thermostat dan

    menentukan hantarannya

    Membilas sel hantaran dengan air dan

    memasukannya ke dalam Erlenmeyer

    Bila larutan NaOH dan etil asetat telah

    mencapai thermostat maka kedua larutan

    dicampu dan dikocok. Menjalankan

    Sto watch saat kedua larutan tercam ur.

    Menentukan hantaran pada menit

    ke-5, 10, 15, 20, 25, dan 30

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    10/22

    Sisa campuran dipanaskan beberapa menit kemudian didinginkan dan ditentukan

    hantarannya.

    Gambar alat:

    D.Data Pengamatan

    Suhu Aquades : 28 0C

    Suhu Larutan KCl : 290C

    Tabel 1. Data Hantaran (Lo) pada Sampel

    Sampel Tahanan (Ro) Hantaran (Lo)

    Aquades 0,0287 - s- 34,8 s

    Larutan KCl 0,0714 - s- 14 s

    Larutan NaOH dan

    Aquades

    5,4795 x 10- - s- 182,5 s

    Tabel 2. Data Hantaran (Lo) pada Larutan NaOH + Etil asetat

    No. Waktu(sekon)

    Tahanan (Ro) Hantaran(Lo)

    (Lo

    Lt)/t

    x (mmol) k

    1. 300 7,8616 x 10-

    -1s-1

    127,2 s 0,1843

    0,16

    2. 600 9,1491 x 10-

    -1s-1

    109,3 s 0,122 0,1537

    3. 900 0,01 - s- 99,3 s 0,0924 0,15564. 1200 0,0106 - s- 94,2 s 0,0736 0,14965. 1500 0,0114 - s- 87,8 s 0,0631 0,17346. 1800 0,012

    -1

    s

    -1

    83,4 s 0,0551

    7. 2100 0,0123 - s- 81.1 s 0,0483 0,218. Dipanaskan 0,0144 - s- 69,6 s - -

    Harga k rata-rata = 0,1717

    Tabel 3. Data kalibrasi Konduktometer dengan KCl

    T

    C

    21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

    L 12,6

    4

    12,9

    5

    13,4

    5

    13,8

    5

    14,1

    9

    14,4

    9

    14,9

    6

    15,5

    3

    16,0

    5

    16,2

    5

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    11/22

    Grafik

    Dari grafik didapat persamaan:

    y = 337,21 x + 66,699 dengan R2= 0,9867

    Lt=

    maka,

    y = 337.21x + 66.699

    R = 0.9867

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    0 0.05 0.1 0.15 0.2

    Lt

    (Lo- Lt)/ t

    Grafik Hubungan antara Ltdan (Lo- Lt)/ t

    y x

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    12/22

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Penentuan laju reaksi/ tetapan laju reaksi pada reaksi penyabunan etil

    asetat oleh ion hidroksida dapat ditentukan secara konduktometri.

    Reaksi yang terjadi:

    Selain itu, percobaan inu juga bertujuan untuk menunjukkan bahwa reaksi

    di atas merupakan reaksi orde dua. Penggunaan konduktometri dalam perobaan

    ini karena zat yang bereaksi merupakan suatu larutan elektrolit, sehingga

    penentuan konsentrasi zat tersebut dapat dilakukan melalui pengukuran daya

    hantar listriknya. Jika konsentrasi pereduksi berkurang maka daya hantar

    listriknya pun berkurang. Jadi konsentrasi suatu larutan yang bereaksi berbanding

    lurus dengan daya hantar listriknya. Daya hantar listrik sendiri berbanding terbalik

    dengan harga tahanannya, .Sebelum larutan etil asetat dan NaOH (direaksikan) diukur daya

    hantarnya, konduktometer dikalibrasi terlebih dahulu dengan larutan KCl padaberbagai suhu. Campuran etil asetat dan NaOH diukur daya hantarnya setelah

    bereaksi selama 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit, dan 35

    menit. Dari hasil pengukuran diperoleh daya hantar listrik ampuran semakin lama

    reaksi semakain berkurang. Hal ini karena makin lama waktu reaksi, maka

    konsentrasi pereaksi makin berkurang sedangkan konsentrasi produk semakin

    semakin bertambah. Sehingga konsentrasi etil asetat atau ion OH - dengan

    CH3COO-pada larutan. Harga daya hantar listrik berturut-turut dari reaksi selama

    5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit, dan 35 menit adalah

    127,2 s; 109,3 s; 99,3 s; 94,2 s; 87,8 s; 83,4 s; dan 81,1 s. Adapun sisa

    campuran kemudian dipanaskan, setelah itu didinginkan dan diukur daya

    hantarnya dengan konduktometer. Diperoleh daya hantar yang lebih kecil dari

    waktu reaksi 35 yaitu: 69,6 s. Hal itu karena ketika dipanaskan reaksi

    berlangsung sempurna dan ion OH- yang ada semakin sedikit dan membentuk

    produk.

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    13/22

    Daya hantar NaOH sendiri, sebelum direaksikan dengan etil asetat besar

    yaitu 182,5 s. Karena NaOH termasuk elektrolit kuat dan ion-ionnya masih utuh

    apalagi diencerkan dengan aquades.

    Konsentrasi etil asetat dan NaOH yang digunakan pada percobaan ini

    sama (a=b) yaitu 0.02 M. dengan demikian analisis data yang digunakan pada

    percobaan ini juga menggunakan analisis untuk besar a=b, yaitu persamaan

    .Untuk menentukan harga x atau besarnya konsentrasi zat yangterpakai, serta persamaan . Untuk menentukan k atautetapan laju reaksinya.

    Dari perhitungan diperoleh nilai x yang semakin lama reaksi, semakin

    besar nilai x, artinya semakin banyak zat yang bereaksi. Sedangkan nilai k

    diperoleh 0,1717

    Dari grafik terhadap Lt diperoleh suatu garis yang linear.Grafik yang berupa garis lurus inilah yang menunjukkan bahwa reaksi etil asetat

    dan NaOH merupakan arde kedua. Sehingga diperoleh persamaan y = 337,21 x +

    66,699 dengan ketelitian R2= 0,9867; 98,67 %dari persamaan tersebut dapat dicari

    nilai k dengan persamaan

    dan diperoleh nilai k sebesar

    BAB V

    KESIMPULAN

    Dari percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan:

    1. Penetapan laju reaksi dan reaksi penyabunan etil asetat oleh ion hidroksida

    dapat ditentukan dengan ara konduktometri.

    2. Besarnya harga k secara perhitungan adalah 0,1717 sedangkan secara grafik

    sebesar 0,1483.

    3. Dari grafik yang diperoleh berupa garis lurus/ linear yang membuktikan

    bahwa reaksi penyabunan etil asetat dan ion hidroksida merupakan orde

    kedua.

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    14/22

    DAFTAR PUSTAKA

    Alberty, R. A. 1987.Physical Chemistry. New York : John Wiley and Sons

    Castellan, G.W. 1983. Physical Chemistry. New York : Addison- Wesley

    Publising

    Company.

    Mulyani, Sri. 2003.Kimia Fisika II. Bandung: UPI.

    Tim Dosen Kimia Fisika. 2010.Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Fisik.

    Semarang: Unnes.

    Steinbach, King.-.Experiments in Physical Chemistry,hal.145-149.

    http://akafarma.htm

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    15/22

    LAMPIRAN

    Analisis Data:

    Pembuatan Larutan :

    1. Membuat larutan etil asetat 0,02M 200ml

    M =Mr

    10%

    =11,88

    10995,99,0

    = 10,1634 M

    Pengenceran :

    M1.V1= M2.V2

    10,1634M x V1 = 0,02 x 200

    V1=1634,10

    4 = 0,3936 ml ~ 0,4 ml

    Jadi, larutan etil asetat yang akan siencerkan sejumlah 0,4 ml dalam labu

    tukur 200 ml dengan aquades sampai tanda batas.

    2. Membuat larutan KCl 0,1 M 100ml, Mr KCl=74,56

    M =Mr

    grx

    p

    1000

    0,1 =56,74

    grx

    100

    1000

    gr = 0,7456 gram

    jadi, KCl yang digunakan untuk membuat 100 ml KCl dengan konsentrasi

    0,1 M yaitu sebanyak 0,7456 gram.

    3.

    Membuat larutan NaOH 0,02 M 200ml, Mr NaOH=40

    M =Mr

    grx

    p

    1000

    0,02 =40

    grx

    200

    1000

    gr = 0,16 gram

    Jadi, KCl yang digunakan untuk membuat 200 ml NaOH dengan

    konsentrasi 0,02 M yaitu sebanyak 0,16 gram.

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    16/22

    Menghitung Ro,Rt dan Rc

    1)

    Ro = Lo

    1

    Sampel air = Lo = 34,8 s

    Ro =Lo

    1

    =8,34

    1= 0,0287 -1s-1

    Sampel KCl = Lo = 14 s

    Ro =

    Lo

    1

    =14

    1= 0,0714 -1s-1

    Sampel NaOH dan aquades= Lo = 182,5 s

    Ro =Lo

    1

    =5,182

    1= 5,4795 x 10-3-1s-1

    2)Rt =

    Lt

    1

    t = 5 menit = 300 sekon, Lt = 127,2 s

    Rt =2,127

    1= 7,8616 x 10-3-1s-1

    t = 10 menit = 600 sekon, Lt = 109,3 s

    Rt =3,109

    1= 9,1491x10-3-1s-1

    t = 15 menit = 900 sekon, Lt = 99,3 s

    Rt = 3,99

    1

    = 0,01

    -1

    s

    -1

    t = 20 menit = 1200 sekon, Lt = 94,2 s

    Rt =2,94

    1= 0,0106 -1s-1

    t = 25 menit = 1500 sekon, Lt = 87,8 s

    Rt =8,87

    1= 0,0114 -1s-1

    t =30 menit = 1800 sekon, Lt = 83,4 s

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    17/22

    Rt =4,83

    1=0,012 -1s-1

    t = 35 menit = 2100 sekon, Lt = 81,1 s

    Rt =1,81

    1=0,0123 -1s-1

    Setelah dipanaskan :

    Lc = 69,6 s

    Rc =Lc

    1=

    6,69

    1

    = 0,0144 -1

    s-1

    Menghitung A dan B dimana a = b = c = 0,02 M

    A =

    11

    1

    Rc

    Ro

    ca

    Ro

    =

    1

    0144,0

    104795,51

    02,002,0

    104795,5

    1 3

    3 c

    = 16195,04984,182 = -69,4406

    B =

    11

    1

    Rc

    Ro

    cb

    Ro

    = -69,4406 ,karena a =b =c = 0,02 M

    Menentukan harga K

    Lt = LcLtLoatK

    1

    1

    t = 5 menit = 300 sekon

    127,2 = 6,692,1275,18230002,0

    1

    1

    K

    127,2 = 6,693,556

    1

    1

    K

    127,2 = 6,692167,9

    1

    K

    57,6 K1= 9,2167

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    18/22

    K1 = 0,16

    t = 10 menit = 600 sekon

    3,109 = 6,693,1095,18260002,0

    1

    2

    K

    3,109 = 6,692,7312

    1

    2

    K

    3,109 = 6,691,6

    2

    K

    39,7 K2= 6,1

    K2 = 0,1537

    t = 15 menit = 900 sekon

    5,182 = 6,693,995,18290002,0

    1

    3

    K

    5,182 = 6,692,8318

    1

    3

    K

    5,182 = 6,69622,4

    3

    K

    29,7 K3= 4,622

    K3 = 0,1556

    t = 20 menit = 1200 sekon

    2,94 = 6,692,945,182120002,0

    1

    4

    K

    2,94 = 6,693,8824

    1

    4

    K

    2,94 = 6,696792,3

    4

    K

    24,6 K4= 3,6792

    K4 = 0,1496

    t = 25 menit = 1500 sekon

    8,87 = 6,698,875,182150002,0

    1

    5

    K

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    19/22

    8,87 = 6,697,9430

    1

    5

    K

    8,87 = 6,691567,3

    5

    K

    18,2 K5= 3,1567

    K5 = 0,1734

    t = 30 menit = 1800 sekon

    4,83 = 6,694,835,182180002,0

    1

    6

    K

    4,83 = 6,697,9436

    1

    6

    K

    4,83 = 6,691567,3

    6

    K

    t = 35 menit = 2100 sekon

    Menghitung x pada t menit t = 5 menit = 300 sekon

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    20/22

    t = 10 menit = 600 sekon

    t = 15 menit = 900 sekon

    t = 20 menit = 1200 sekon

    t = 25 menit = 1500 sekon

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    21/22

    t = 30 menit = 1800 sekon

    t = 35 menit = 2100 sekon

    Menghitung

    t = 5 menit = 300 sekon

    t = 10 menit = 600 sekon

    t = 15 menit = 900 sekon

    t = 20 menit = 1200 sekon

    t = 25 menit = 1500 sekon

  • 5/20/2018 52692056-Konduktometri

    22/22

    t = 30 menit = 1800 sekon

    t = 35 menit = 2100 sekon

    Menghitung harga

    Karena hargaA = BmakaARt+ 1 =BRt+ 1, sehingga

    t = 5 menit

    []

    t = 10 menit

    []

    t = 15 menit

    []

    t = 20 menit

    []

    t = 25 menit

    []

    t = 30 menit

    []

    t = 35 menit

    []