5. politik dan strategi nasional

26
BAB V POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL 1. PENGERTIAN POLITIK, STRATEGI, DAN POLSTRANAS a. Pengertian Politik Kata “politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani poitenia, yang akar katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara, dan teia yang berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia,politik dalam arti politics mempunyai makna kepantingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang dikehendaki. Politics dan policy memiliki hubungan yang erat dan timbal balik. Politics memberi asas, jalan, cara, arah, dan madannya, sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan azas, jalan, dan arah tersebut sebaik-baiknya. Dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita dan tujuan tertentu. Sementara itu. policy yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kebijaksanaan, adalah penggunaan pertimbangan- pertimbangan yang yang dianggap dapat lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita, dan tujuan yang dikehendaki. Pengambil kebijaksanaan biasanya dilakukan leh seorang pemimpin. Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum (pblik policies) yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber daya yang ada. Perlu diingat bahwa penentuan kebijakan umum, pengaturan, pembagian ataupun aloksi sumber daya yang ada 73

Upload: waryo-saputra

Post on 22-Dec-2015

46 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

pkn

TRANSCRIPT

Page 1: 5. Politik Dan Strategi Nasional

BAB VPOLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

1. PENGERTIAN POLITIK, STRATEGI, DAN POLSTRANAS

a. Pengertian PolitikKata “politik” secara etimologis berasal dari bahasa Yunani poitenia, yang

akar katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara, dan teia yang berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia,politik dalam arti politics mempunyai makna kepantingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang dikehendaki. Politics dan policy memiliki hubungan yang erat dan timbal balik. Politics memberi asas, jalan, cara, arah, dan madannya, sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan azas, jalan, dan arah tersebut sebaik-baiknya.

Dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan,

cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita dan tujuan tertentu. Sementara itu. policy yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kebijaksanaan, adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan yang yang dianggap dapat lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita, dan tujuan yang dikehendaki. Pengambil kebijaksanaan biasanya dilakukan leh seorang pemimpin.

Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara melaksanakannya. Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum (pblik policies) yang menyangkut pengaturan, pembagian, atau alokasi sumber daya yang ada.

Perlu diingat bahwa penentuan kebijakan umum, pengaturan, pembagian ataupun aloksi sumber daya yang ada memerlukan kekuasaan dan wewenang (autority). Kekuasaan dan wewenang ini memainkan peranan yang sangat panting dalam pembinaan kerja sama dan penyelesaian konflik yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan.

Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kesatuan, pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi sumber daya.

1. NegaraNegara merupakan suatu organisasi dalam sutu wilayah yang memiliki

kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. Boleh dikatakan negara merupakan bentuk masyarakat dn organisasi politik yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat. 2. Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai keinginannya.

73

Page 2: 5. Politik Dan Strategi Nasional

Dalam politik, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mempertahankannya dan bagaimana melaksanakannya. 3. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Dalam pengambilan keputusan itu dan untuk iapa keputusan itu dibuat. Jadi, politik adlah pengambilan pengambilan keputusan melalui sarana umum. Keputusan yang diambil menyangkut sector public dari suatu negara.4. Kebijakan Umum

Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan tersebut. Dasar pemikiranny adalah bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan bersama yang ingin dicapai secara bersama pula. Dengan demikian, perlu ada rencana yang mengikat yang dirumuskan dalam kebijakan-kebijakan oleh pihak yang berwenang.5. Distribusi

Adapun yang dimaksud dengan distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai (value) dalam masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting. Nilai harus dibagi secara adil. Politik membicarakan bagaimana pembagiandan penglokasian nilai secara mengikat.

b. Pengertian StrategiStrategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “The art

of general”atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sementara itu, perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.

Pada abad modern ini penggunaan kata strategi tidak lagi terbatas pada konsep atau seni perang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan secara luas, termasuk dalam ilmu ekonomi ataupun bidang olahraga. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan.

Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang militer, tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan. Srategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu dalam menggunakan serta mengembangkan kekuatan (ideology, politik, social budaya, dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

c. Politik dan Strategi NasioanalPolitik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan

kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, defenisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha, kebijaksanaan negara tentang pembinaan serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Strategi nasional disusun untuk pelaksanaan politik nasional misalnya stretegi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Jadi, strategi adalah cara melaksanakan

74

Page 3: 5. Politik Dan Strategi Nasional

politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan dalam konteks politik nasional.

d. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional Dalam penyusunan politik dan strategi nasional perlu dipahami pokok-pokok

pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasilan, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.

Landasan pemikiran dalam sistem manajemen nasional ini sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik dan strategi nasional karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-cita nasional, dan konsep strategis bangsa Indonesia.

e. Penyusunan Politik dan Strategi NasionalPolitik dan strategi nasional yang berlangsung selama ini disusun berdasarkan

sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang menyatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik”. Lembaga-lembaga tersebut adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan MA. Sementara itu badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik” yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok berpengaruh (pressure group). Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang.

Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden. Dalam melaksanakan tugas ini, presiden dibantu oleh berbagai lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan koordinasi, seperti Dewan Stabilitas Ekonomi Nasional, Dewan Penerbangan dan Antariksan Nasional RI, Dewan Maritim. Dewan Otonomi Daerah dan Dewan Stabilitas Politik dan Keamanan.

Proses penyusunan politik dan strategi nasional ditingkat suprastruktur politik dilakukan setelah presiden menerima GBHN. Selanjutnya, presiden menyusun program kabinet dan memilih menteri-menteri yang akan melaksanakan program-program tersebut. Program kabinet dapat dipandang sebagai dokumen resmi yang memuat politik nasional yang digariskan oleh presiden. Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah nondepartemen berdasarkan petunjuk presiden. Adapun yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan. Didalamnya, sudah tercantum program-program yang lebih konkret yang disebut sasaran nasional.

Proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia. Sesuai dengan kebijakan politik

75

Page 4: 5. Politik Dan Strategi Nasional

nasional, penyelenggara negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat dengan mencantumkan sasaran sektoralnya.

Melalui pranata-pranata politik, masyarakat ikut berpartisipasi dalam kehidupan politik nasional. Dalam era reformasi saat ini, masyarakat memiliki peran yang sangat besar dalam mengontrol jalannya politik dan strategi nasional yang ditetapkan oleh MPR ataupun yang dilaksanakan oleh presiden. Pandangan masyarakat terhadap kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, ataupun bidang Hankam akan selalu berkembang karena :

1) Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;2) Semakin terbuka akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya;3) Semakin meningkat kemampuan untuk menentukan pilihan dalam

pemenuhan kebutuhan hidup;4) Semakin meningkat kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan

semakin tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; serta

5) Semakin kritis dan terbukanya masyarakat terhadap ide baru.

2. STRATIFIKASI POLITIK NASIONALStratifikasi politik (kebijakan) nasional dalam Negara Republik Indonesia

sebagai berikut :

a. Tingkat Penentu Kebijakan Puncak1) Tingkat kebijakan puncak meliputi kebijakan tertinggi yang

menyeluruh secara nasional dan mencakup penentuan Undan-Undang Dasar, penggarisan masalah makropolitik bangsa dan negara untuk merumuskan tujuan nasional (national goals) berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945. Hasil-hasilnya berbentuk a) Undang-undang yang kekuasaan pembuatnya terletak

di tangan presiden dengan persetujuan DPR (UUD 1945, Pasal 5 ayat (1) atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) dalam hal ihwal kepentingan yang memaksa)

b) Peraturan pemerintah untuk mengatur pelaksanaan undang-undang yang wewenang penerbitannya berada di tangan presiden (UUD 1945, pasal 5 ayat (2).

c) Keputusan atau instruksi presiden yang berisi kebijakan-kebijakan penyelenggaraan pemerintahan yang wewenang pengeluarannya berada di tangan presiden dalam rangka pelaksanaan kebijakan nasional dan perundang-undangan yang berlaku (UUD 1945, Pasal 4 ayat (1); serta

d) Dalam keadaan tertentu dapat pula dikeluarkan maklumat presiden.

2) Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara, seperti tercantum pada Pasal 10 sampai dengan Pasal 15 UUD 1945,

76

Page 5: 5. Politik Dan Strategi Nasional

tingkat penentuan kebijakan puncak ini juga mencakup kewenangan presiden sebagai kepala negara. Bentuk hukum dari kebijakan nasional yang ditentukan oleh kepala negara itu dapat berupa dekrit, peraturan, atau piagam kepala negara.

b. Tingkat Kebijakan Umum

Tingkat kebijakan umum merupakan tingkat kebijakan dibawah tingkat kebijakan puncak yang lingkupnya juga menyeluruh nasional dan berupa penggarisan mengenai masalah makro-strategis untuk mencapai tujuan nasional dalam situasi dan kondisi tertentu. Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan puncak dalam rangka merumuskan strategi administrasi, sistem dan prosedur dalam bidang utama tersebut. Wewenang kebijakan umum berada di tangan menteri berdasarkan kebijakan pada tingkat diatasnya. Hasilnya dirumuskan dalam bentuk Peraturan Menteri, Keputusan Menteri atau Instruksi Menteri dalam bidang pemerintahan yang dipertanggungjawabkan kepadanya. Dalam keadaan tertentu menteri juga dapat mengenal Surat Edaran Menteri.

c. Tingkat Penentu Kebijakan Khusus

Kebijakan khusus merupakan penggarisan terhadap suatu bidang utama (major area) pemerintahan. Wewenang pengeluaran kebijakan khusus ini terletak di tangan pimpinan eselon pertama departemen pemerintahan dan pimpinan lembaga-lembaga nondepartemen. Hasil penentuan kebijakan dirumuskan dalam bentuk Peraturan, Keputusan, atau Instruksi Pimpinan Lembaga Nondepartemen/Direktur Jenderal. Hasil penentuan dari pimpinan lembaga nondepartemen itu lazimnya merupakan pedoman pelaksanaan. Didalam tata laksana pemerintahan, sekjen sebagai pembantu utama menteri bertugas mempersiapkan dan merumuskan kebijakan umum menteri dan pimpinan rumah tangga departemen. Selain itu, ada inspektur jenderal dalam penyelenggaraan pengendalian departemen. Ia juga mempunyai wewenang untuk membantu mempersiapkan kebijakan umum menteri.

d. Tingkat Penentuan Kebijakan Teknis

Kebijakan teknis meliputi penggarisan dalam satu sector dari bidang utama diatas dalam bentuk prosedur serta teknik untuk mengimplementasikan rencana, program, dan kegiatan. Kebijakan teknis ini dilakukan oleh kepala daerah, provinsi, dan kabupaten/kota. Sementara itu, dibawah ini terdapat dua macam kekuasaan dalam pembuatan aturan di daerah.1) Wewenang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah

pusat di daerah terletak di tangan gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat di daerah yuridikasinya masing-masing. Bagi daerah provinsi, wewenang itu berada di tangan gubernur, sedangkan bagi daerah kota/ kabupaten berada di tangan Bupati atau Walikota. Perumusan hasil kebijaksanaan tersebut dikeluarkan dalam keputusan dan instruksi gubernur

77

Page 6: 5. Politik Dan Strategi Nasional

untuk wilayah provinsi, serta keputusan dan instruksi bupati atau walikota untuk wilayah bupati atau walikota.

2) Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD. Perumusan hasil kebijakan tersebut diterbitkan sebagai kebijakan daerah dalam bentuk peraturan daerah provinsi atau kota/kabupaten, serta keputusan dan instruksi kepala daerah provinsi atau kota/kabupaten.Menurut kebijakan yang berlaku sekarang, jabatan gubernur, bupati/walikota, dan kepala daerah tingkat I atau II disatukan dalam satu jabatan yang disebut Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I, serta Bupati/Kepala Daerah Tingkat II atau Walikota/Kepala Daerah Tingkat II.

3. POLITIK PEMBANGUNAN NASIONAL DAN MANAJEMEN NASIONAL

Politik merupakan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan politik bangsa Indonesia telah tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap seluruh bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dengan demikian, politik pembangunan harus berpedoman pada pembukaan UUD 1945.

Politik pembangunan sebagai pedoman dalam pembangunan nasional memerlukan kepanduan tata nilai, struktur, dan proses. Keterpaduan tersebut merupakan himpunan usaha untuk mencapai efisiensi, daya guna, dan hasil guna sebesar mungkin dalam penggunaan sumber daya dan dana nasional dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Karena itu diperlukan sistem manajemen nasional yang berfungsi memadukan penyelenggaraan siklus kegiatan perumusan, pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan. Sistem manajemen nasional memadukan seluruh upaya manajerial yang melibatkan pengambilan keputusan berkewenangan dalam rangka penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan ketertiban nasional sosial, politik, dan administrasi.

a. Makna Pembangunan NasionalPembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan

masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dengan memperhatikan tantangan perkembangan global. Pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa-bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan moral dan etikanya. Tujuan pembangunan itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Adapun pelaksanaannya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia.

78

Page 7: 5. Politik Dan Strategi Nasional

Maksudnya, setiap warga negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing.

Keikutsertaan setiap warga negara dalam pembangunan nasional dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengikuti program wajib belajar, membayar pajak, melestarikan lingkungan hidup, menaati segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, menjaga ketertiban dan keamanan, dan lain-lain. Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah dan batiniah yang selaras, serasi dan seimbang. Itulah sebabnya, pembangunan nasional bertujuan mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin.

Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan, perumahan, pabrik, gedung, perkantoran, pengairan, sarana dan prasarana transportasi, olahraga, dan lain-lain. Sementara itu, contoh pembangunan yang bersifat batiniah adalah pembangunan sarana dan prasarana ibadah, rekreasi, hiburan, kesehatan dan lain-lain. Untuk mengetahui proses pembangunan nasional itu berlangsung, harus dipahami manajemen nasional yang terangkai dalam sistem.

b. Visi Pembangunan Nasional 1) Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman

bersatu, rukun, dan damai.2) Terwujdnya masyarakat, bangsa dan negara yang menjunjung tinggi

hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia; serta3) Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja

dan penghidupan yang layak, serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.

c. Misi Pembangunan Nasional 1) Mewujudkan Indonesia yang aman dan damai;2) Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis; serta3) Mewujudkan Indonesia yang sejahtera.

Didalam mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan nasional, ditempuh 2 (dua) strategi pokok pembangunan, yaitu :

1) Strategi penataan kembali Indonesia yang diarahkan pada sistem ketatanegaraan yang dilandasi dengan berdirinya negara kebangsaan Indonesia, yang meliputi Pancasila, UUD 1945, tetap tegaknya NKRI, serta tetap berkembangnya pluralisme dan keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika

2) Strategi pembangunan Indonesia yang diarahkan untuk membangun Indonesia di segala bidang merupakan perwujudan dari amant yang tertera jelas dalam pembukaan UUD 1945.

79

Page 8: 5. Politik Dan Strategi Nasional

i. Strategi pembangunan pertama, dimaksudkan untuk mengembangkan sistem sosial politik yang tangguh sehingga sistem dan kelembagaan ketatanegaraan yang terbangun tahan menghadapi berbagai goncangan sebagai suatu sistem sosial politik yang berkelanjutan. Strategi ini bermaksud untuk membangun demokrasi yang dijiwai oleh Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, yaitu demokrasi yang mengandung elemen tanggung jawab disamping hak.

ii. Strategi pembangunan kedua, diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu pemenuhan hak dasar rakyat serta penciptaan landasan pembangunan yang kokoh.

d. Manajemen NasionalManajemen nasional pada dasarnya merupakan sebuah sistem sehingga

lebih tepat jika digunakan istilah “sistem manajemen nasional” layaknya sebuah sistem, pembahasannya bersifat komprehensif-strategis-integral. Orientasinya adalah pada penemuan dan pengenalan (identifikasi) faktor-faktor strategis secara menyeluruh dan terpadu. Dengan demikian, sistem manajemen nasional dapat menjadi kerangka dasar, landasan, pedoman serta sarana bagi perkembangan proses pembelajaran (learning process) ataupun penyempurnaan fungsi penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat umum ataupun untuk pembangunan.

Sistem manajemen nasional merupakan perpaduan antara nilai, struktur, dan proses untuk mencapai kehematan, daya guna dan daya nasional demi mencapai tujuan nasional. Proses penyelenggaraan yang serasi dan terpadu meliputi siklus kegiatan perumusan kebijaksanaan (policy formulation) pelaksanaan kebijaksanaan (policy implementation), dan penilaian hasil kebijaksanaan (policy evaluation) terhadap berbagai kebijaksanaan nasional. Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem sekurang-kurangnya harus dapat menjelaskan unsur, struktur, proses, fungsi serta lingkungan yang mempengaruhi.

1. Unsur, Struktur dan ProsesSecara sederhana unsur-unsur utama sistem manajemen nasional bidang

ketatatnegaraan meliputi hal-hal berikut :a) Negara sebagai “organisasi kekuasaan” mempunyai hak dan

peranan atas pemilikan, pengaturan dan pelayanan yang diperlukan dalam mewujudkan cita-cita bangsa, termasuk usaha produksi serta distribusi barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat umum (public goods and services).

b) Bangsa Indonesia sebagai unsur “pemilik negara” berperan dalam menentukan sistem nilai dan arah/haluan/kebijakan negara yang digunakan sebagai landasan dan pedoman bagi penyelenggaraan fungsi-fungsi negara.

c) Pemerintah sebagai unsur “manajer dan penguasa” berperan dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan umum serta pembanunan kearah cita-cita bangsa dan kelangsungan pertumbuhan negara.

80

Page 9: 5. Politik Dan Strategi Nasional

d) Masyarakat adalah unsur “penunjang dan pemakai” yang berperan sebagai kontributor, penerima dan konsumen bagi berbagai hasil kegiatan penyelenggaraan fungsi pemerintahan seperti yang telah disebutkan.Sejalan dengan pokok pikiran sebelumnya, unsur-unsur utama sistem

Manajemen Nasional (SISMENNAS) tersebut secara structural tersusun atas empat tananan (setting). Adapun yang dilihat dari dalam ke luar adalah Tata Laksana Pemerintahan (TLP), Tata Administrasi Negara (TAN), Tata Politik Nasional (TPN), dan Tata Kehidupan Masyarakat (TKM). Tata laksana dan tata administrasi pemerintahan merupakan tatanan dalam (inner setting) dari SISMENNAS. Dilihat dari sisi prosesnya, SISMENNAS berpusat pada satu rangkaian pengambilan keputusan yang berkewenangan yang terjadi pada tatanan dalam TAN dan TLP. Kata kewenangan disini mempunyai konotasi bahwa keputusan-keputusan yang diambil adalah berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh si pemutus kewenangan berdasarkan hukum. Karena itu, keputusan-keputusan itu bersifat mengikutserta dapat dipaksakan (compulsory) demham sanksi-sanksi atau dengan insentif dan disinsentif tertentu yang ditujukan kepada seluruh anggota masyarakat. Sehubungan dengan ini, tatanan dalam (TAN + TLP) dapat disebut Tatanan Pengembalian Berkewenangan (TPKB). Sementara itu, penyelenggaraan TPKB memerlukan proses arus masuk yang dimulai dari TKM melalui TPN. Aspirasi dari TKM dapat berasal dari terselenggaranya kegiatan rakyat, baik secara individual maupun melalui organisasi kemasyarakatan, partai politik, kelompok berpengaruh, organisasi kepentingan, dan pers. Masukan ini berintikan kepentingan rakyat. Rangkaian kegiatan dalam TPKB menghasilkan berbagai keputusan yang terhimpun dalam proses arus keluar yang selanjutnya disalurkan ke PTN dan TKM. Arus keluar ini pada dasarnya merupakan tanggapan pemerintah terhadap berbagai tuntutan, tantangan, serta peluang dari lingkungannya. Keluaran tersebut pada umumnya berupa berbagai kebijaksanaan yang lazimnya dituangkan ke dalam bentuk-bentuk perundangan/peraturan yang sesuai dengan permasalahan, serta klasifikasi kebijakan dan instansi yang mengeluarkannya.

Sementara itu, terdapat suatu proses umpan balik sebagai bagian dari siklus kegiatan fungsional SISMENNAS yang menghubungkan Arus Keluar dan Arus Masuk ataupun Tatanan Pengambilan Keputusan Kerkewenangan (TPKB). Dengan demikian, secara procedural, SISMENNAS merupakan satu siklus berkesinambungan.

2. Fungsi Sistem Manajemen NasionalFungsi disini dikaitkan dengan pengaruh, efek atau akibat dari terpadunya

sebuah organisasi atau sistem dalam rangka pembenahan (adaptasi) serta penyesuaian (adjustment) dengan tata lingkungannya untuk memelihara kelangsungan hidup dan mencapai tujuan-tujuannya. Dalam proses melaraskan diri serta pengaruh mempengaruhi dengan lingkungan itu, SISMENNAS memiliki fungsi pokok, yaitu “pemasyarakatan politik”. Hal ini berarti bahwa segenap usaha dan kegiatan SISMENNAS diarahkan pada penjaminan hak dan

81

Page 10: 5. Politik Dan Strategi Nasional

penertiban kewajiban rakyat. Hak rakyat pada pokoknya adalah terpenuhinya berbagai kepentingan rakyat, sedangkan kewajiban rakyat pada pokoknya adalah keikutsertaan dan tanggungjawab atas terbentuknya situasi dan kondisi kewarganegaraan yang baik. Sehubungan dengan hal ini, setiap warga negara terdorong untuk setia pada negara, taat kepada falsafah, serta taat pada peraturan dan perundangan.

Dalam proses arus masuk terdapat dua fungsi, yaitu pengenalan kepentingan dan pemilihan kepemimpinan. Fungsi pengenalan kepentingan adalah untuk menemukan, mengenali, serta merumuskan berbagai permasalahan dan kebutuhan rakyat yang terdapat pada struktur pada Tata Kehidupan Masyarakat (TKM). Di dalam Tata Politik Nasional (TPN), permasalahan dan kebutuhan tersebut diolah serta dijabarkan sebagai kepentingan nasional.

Pemilihan kepemimpinan berfungsi memberikan masukan tentang tersedianya orang-orang yang berkualitas untuk menempati berbagai kedudukan dan jabatan tertentu, serta menyelenggarakan berbagai tugas dan pekerjaan dalam rangka TPKB.

Pada Tatanan Pengambilan Keputusan Berkewenangan (TPKB) yang merupakan inti SISMENNAS, fungsi-fungsi yang mentransformasikan kepentingan kemasyarakatan ataupun kebangsaan yang bersifat politis terselenggara dalam bentuk-bentuk administrative untuk memudahkan pelaksanannya. Selain itu, untuk meningkatkan daya guna dan hasil gunanya. Fungsi-fungsi tersebut adalah :

1) Perencanaan sebagai rintisan dan persiapan sebelum pelaksanaan, sesuai dengan kebijaksanaan yang dirumuskan;

2) Pengendalian sebagai pengarahan, bimbingan dan koordinasi selama pelaksanaan; serta

3) Penilaian untuk membandingkan hasil pelaksanaan dengan keinginan setelah pelaksanaan selesai.

Ketiga fungsi TPKB tersebut merupakan proses pengelolaan lebih lanjut secara strategis, manajerial, dan operasional terhadap berbagai keputusan kebijaksanaan. Keputusan-keputusan tersebut merupakan hasil dari fungsi-fungsi yang dikemukakan sebelumnya, yaitu fungsi pengenalan kepentingan dan fungsi pemilihan kepemimpinan yang ditransformasikan dari masukan politik menjadi tindakan administratif.

Pada aspek arus keluar, SISMENNAS diharapkan menghasilkan :1) Aturan, norma, patokan, pedoman, dan lain-lain, yang secara

singkat dapat disebut kebijaksanaan umum (public policies).2) Penyelenggaraan, penerapan, penegakan, ataupun pelaksanaan

berbagai kebijaksanaan nasional yang lazimnya dijabarkan dalam sejumlah program dan kegiatan; serta

82

Page 11: 5. Politik Dan Strategi Nasional

3) Penyelesaian segala macam perselisihan, pelanggaran dan penyelewengan yang timbul sehubungan dengan kebijaksanaan umum serta program tersebut dalam rangka pemeliharaan tertib hukum.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pada arus keluar SISMENNAS memiliki tiga fungsi utama berikut, yaitu pembuatan aturan (rule making), penetapan aturan (rule application), dan penghakiman aturan (rule adjudication) yang mengandung arti penyelesaian perselisihan berdasarkan penentuan kebenaran peraturan yang berlaku.

4. PERMASALAHAN DAN AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN

Pembangunan nasional merupakan agenda nasional yang merupakan perwujudan dari program kerja pemerintah untuk beberapa tahun kedepan. Pada beberapa hal dalam agenda pembangunan terdapat beberapa masalah yang dihadapi, seperti : a. Permasalahan Pembangunan Nasional

1) Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan semakin rendah dan menurunnya tingkat kesejahteraan rakyat, serta munculnya masalah sosial yang mendasar;

2) Kualitas sumber daya manusia Indonesia semakin rendah;3) Kualitas manusia dipengaruhi oleh kemampuan dalam

mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup;4) Kesenjangan pembangunan antar daerah masih lebar;5) Perbaikan kesejahteraan rakyat sangat ditentukan oleh

hubungan infrastruktur dalam pembangunan;6) Belum tuntasnya penanganan secara menyeluruh terhadap

aksi separatisme di Aceh dan Papua;7) Masih tingginya kejahatan nasional dan transnasional;8) Dengan wilayah yang sangat luas, serta kondisi sosial

ekonomi budaya yang beragam maka potensi ancaman, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri tidak bias diabaikan;

9) Masih banyaknya peraturan perundang-undangan yang belum mencerminkan keadilan, kesetaraan, perghormatan dan perlindungan terhadap HAM;

10) Rendahnya kualitas pelayanan umum terhadap masyarakat; serta

11) Belum menguatnya pelembagaan politik, lembaga penyelenggara negara, dan lembaga kemasyarakatan.

Disamping masalah pokok diatas, masih terdapat permasalahan yang mendasar, antara lain:

1) Masih lambatnya karakter bangsa2) Belum terbangunnya sistem pembangunan, pemerintahan, dan

pembangunan yang berkelanjutan;

83

Page 12: 5. Politik Dan Strategi Nasional

3) Belum berkembangnya nasionalisme, kemanusiaan serta demokrasi politik dan ekonomi;

4) Belum terjawantahnya nilai-nilai utama kebangsaan, belum berkembangnya sistem yang memungkinkan masyarakat untuk mengadopsi dan memaknai nilai-nilai kontemporer secara bijaksana; serta

5) Kegamangan dalam menghadapi masa depan serta rentannya sistem pembangunan, pemerintahan, dan kenegaraan dalam menghadapi perubahan.

6) Strategi pembangunan kedua, diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu pemenuhan hak dasar rakyat serta penciptaan landasan pembangunan yang kokoh.

b. Prioritas Pembangunan Nasional IndonesiaAgenda mewujudkan Indonesia yang damai dan aman meliputi :

1) Peningkatan saling percaya dan harmonisasi antar kelompok masyarakat;

2) Mengembangkan kebudayaan yang berlandaskan pada nilai luhur;

3) Peningkatan keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas;

4) Pencegahan dan penanggulangan separatisme;5) Pencegahan dan penanggulangan gerakan terorisme;6) Peningkatan pengetahuan pertahanan negara; serta7) Pemantapan politik luar negeri dan peningkatan kerjasama

internasional.

Agenda mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis :1). pembenahan sistem hukum nasional dan politik hukum;2). Penghapusan diskriminasi dalam berbagai bentuk;3). Penghormatan, pemenuhan serta penegakan hukum dan pengakuan atas

hak asasi manusia;4). Peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta kesejahteraan

dan perlindungan anak.5). Revitalisasi proses desentralisasi dan otonomi daerah;6). Penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta7). Perwujudan lembaga demokrasi yang makin kokoh.

Agenda meningkatkan kesejahteraan masyarakat :1) Penanggulangan kemiskinan2) Peningkatan investasi dan ekspor nonmigas3) Peningkatan daya saing industri manufaktur4) Revitalisasi pertanian5) Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah;6) Peningkatan pengelolaan BUMN7) Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi8) Perbaikan iklim ketenagakerjaan; serta9) Pemantapan stabilitas ekonomi makro

84

Page 13: 5. Politik Dan Strategi Nasional

Agenda Pemberdayaan masyarakat :Agenda utama dalam meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat adalah

Pemberdayaan Masyarakat, Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian community development (Pemberdayaan masyarakat) dan Community-based development (pembangunan yang bertumpu pada masyarakat), dan tahap selanjutnya muncul istilah Community driven development yang diterjemahkan sebagai pembangunan yang diarahkan masyarakat atau diistilahkan pembangunan yang digerakkan masyarakat.

Proses pemahaman secara mendalam, maka perlu dipahami tentang arti dan makna keberdayaan dan pemberdayaan masyarakat. Keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat yang sebagian besar anggotanya sehat fisik dan mentalk, terdidik dan kuat serta inovatif, tentu memiliki keberdayaan yang tinggi.

Namun selain nilai fisik tersebut di atas, maka ada pula nilai-nilai intrinsic dalam masyarakat yang juga menjadi sumber keberdayaan, seperti nilai kekeluargaan, kegotongroyongan, kejuangan, dan yang khas pada masyarakat Indonesia yaitu Kebhinekaan.

Keberdayaan masyarakat merupakan unsur-unsur yang memungkin masyarakat untuk bertahan (survive) dan dalam pengertian dinamis mengembangkan diri dan mencapai suatu kemajuan. Keberdayaan masyarakat ini menjadi sumber dari apa yang dalam wawasan politik pada tingkat nasional disebut Ketahanan Nasional.

Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkat harkat dan martabat lapisan masyarakat Indonesia yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan masyarakat adalah memampukan dan memandirikan masyarakat secara maksimal.

Meskipin pemberdayaan masyarakat bukan semata-mata konsep ekonomi, dari sudut pandang yang lain, bahwa pemberdayaan masyarakat secara implisit mengandung arti menegakkan demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi secara harfiah berarti kedaulatan rakyat dibidang ekonomi, dan kegiatan ekonomi yanga berlangsung adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Konsep ini menyangkut penguasaan teknologi, pemilikan modal, akses ke pasar dan kedalam sumber-sumber informasi serta keterampilan manajemen. Agar demokrasi ekonomi dapat berjalan, aspirasi masyarakat yang tertampung harus diterjemahkan menjadi rumusan-rumusan kegiatan yang nyata.

Untuk menerjemahkan rumusan menjadi suatu kegiatan nyata, Negara mempunyai birokrasi. Birokrasi tersebut harus dapat berjalan efektif, artinya mampu menjabarkan dan melaksanakan rumusan-rumusan kebijaksanaan

85

Page 14: 5. Politik Dan Strategi Nasional

Negara (public policies) dengan baik, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang dikehendaki. Dalam paham bangsa Indonesia, masyarakat adalah pelaku utama pembangunan, sedangkan pemerintah (birokrasi) berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan iklim yang menunjang masyarakat untuk berkreasi secara maksimal sesuai dengan bakat dan kemampuan yang mereka miliki.

Berkaitan hal tersebut, maka juga perlu dipahami tentang tujuan pembangunan, konsep pemberdayaan masyarakat dalam konteks perkembangan paradigm pembangunan, pendekatan, aspek kelembagaan beserta mekanismenya serta strategi dalam mewujudkannya. (Khusus bahasan ini, akan dikaji melalui proses diskusi kelompok pada kelas pembelajaran).

Serangkaian dengan hal tersebut di atas, maka permasalah-permasalahn nyata yang terjadi di Indonesia adalah konsumsi penduduk, kemiskinan yang bersifat multidimensi, dan kesenjangan antar wilayah. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan empat strategi, yaitu: (1) strategi pertumbuhan yang berkualitas (quality growth), (2) strategi peningkatan akses pelayanan dasar bagi keluarga miskin (accessibility to basic public service), dan (3) strategi perlindungan sosial (social protection), serta (4) strategi pemberdayaan masyarakat (community development).

5. DRAF RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) TAHUN 2010-2014

Presiden RI telah meluncurkan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) No. 5 Tahun 2010. Turut hadir menyaksikan peluncuran Perpres tersebut adalah para Menteri KIB II dan Kepala UKP4, Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), para Gubernur seluruh Indonesia, Staf Khusus Presiden, Kepala LPNK, dan Kepala Bappeda seluruh Indonesia.

Penyusunan RPJMN ini merupakan tugas pemerintah yang diamanatkan kepada Bappenas dan tertuang dalam UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). UU SPPN menyatakan bahwa dokumen perencanaan jangka menengah (RPJMN) ditetapkan dengan Peraturan Presiden paling lambat tiga bulan setelah Presiden dilantik.

Secara umum perencanaan yang disusun di dalam dokumen tersebut merupakan penerjemahan dari visi dan misi presiden dan wakil presiden terpilih, serta mengakomodasi arahan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, yaitu memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing

86

Page 15: 5. Politik Dan Strategi Nasional

perekonomian. RPJMN 2010-2014 merupakan tahap kedua dari RPJPN 2005-2025 yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007.

RPJMN 2010-2014 disusun dalam tiga buku yang merupakan satu kesatuan yang utuh:

Buku I memuat strategi, kebijakan umum, dan kerangka ekonomi makro yang merupakan penjabaran dari visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden, yaitu terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan. Untuk mewujudkan visi tersebut telah disusun 3 (tiga) misi jangka menengah, yaitu pertama, melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera; kedua, memperkuat pilar-pilar demokrasi; dan ketiga, memperkuat dimensi keadilan di semua bidang.

Buku II memuat rencana pembangunan yang mencakup bidang-bidang kehidupan masyarakat sebagaimana tertuang dalam RPJPN 2005-2025 yang bertema memperkuat sinergi antarbidang pembangunan dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional yang tercantum dalam Buku I. Di dalam rencana berbagai bidang tersebut, diletakkan pengarusutamaan pembangunan yang meliputi pembangunan berkelanjutan, tata kelola pemerintahan yang baik serta kesetaraan gender. Di samping itu, didalam Buku II ini juga ditekankan 4 (empat) isu lintas bidang, yaitu penaggulangan kemiskinan, perlindungan anak, perubahan iklim, serta pembangunan kelautan berdimensi kepulauan.

Buku III menguraikan pembangunan wilayah Indonesia, yang dibagi ke dalam 7 (tujuh) wilayah pembangunan, yaitu wilayah Sumatera, Jawa-Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, serta Papua. Strategi dan arah kebijakan pengembangan wilayah jangka menengah adalah pertama, mendorong pertumbuhan wilayah-wilayah potensial di luar Jawa-Bali dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan di wilayah Jawa-Bali; kedua, meningkatkan keterkaitan antarwilayah melalui peningkatan perdagangan antar wilayah untuk mendukung perekonomian ; dan ketiga, meningkatkan daya saing daerah melalui pengembangan sektor-sektor unggulan di tiap wilayah. Penyusunan ketiga buku tersebut diarahkan untuk dapat menyinergikan perencanaan pembangunan, baik sektoral maupun regional untuk mencapai prioritas nasional jangka menengah.

Lebih jauh lagi, semua rencana kerja ini disusun lebih realistis dan implementatif. Rencana kerja yang disusun dilengkapi dengan indikator dan sasaran yang terukur sehingga memudahkan pemantauan dan evaluasi kinerja, serta meningkatkan akuntabilitas dari pelaksanaan rencana tersebut. Perkuatan akuntabilitas juga ditekankan melalui kejelasan institusi penanggung jawab dan pelaksana setiap program dan kegiatan.

Di dalam penyusunannya, dokumen perencanaan ini telah diupayakan semaksimal mungkin untuk dapat mengakomodasikan dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Dokumen ini menampung tiga hal utama, yakni dengan

87

Page 16: 5. Politik Dan Strategi Nasional

memperhatikan, pertama, visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden, yaitu terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan; kedua, pelaksanaan National Summit yang bertujuan untuk mendapatkan masukan dari stakeholders, serta ketiga, pelaksanaan Musrenbangnas RPJMN 2010-2014 yang bertujuan untuk menyosialisasikan 11 Program Prioritas Pembangunan Nasional dan mendapatkan masukan dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, serta masyarakat luas.

RPJMN ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan acuan bagi para pemangku kepentingan dan pelaksana pembangunan, baik pada tingkatan kementerian/lembaga di pusat dalam menyusun Renstra Kementerian/Lembaga dan menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Daerah dalam menyusun rencana pembangunan daerahnya masing-masing serta masyarakat pada umumnya. Untuk pelaksanaan lebih lanjut, RPJMN akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan RAPBN 2011 yang akan kita mulai segera untuk dapat mewujudkan visi pembangunan jangka menengah kita, yaitu terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan.

88

Page 17: 5. Politik Dan Strategi Nasional

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab, S. 2000. Desentralisasi dan Pembangunan Untuk Rakyat Miskin. PPS

UB : Malang.

Azra, Azyumardi. 2003. Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani.

Prenada Media : Jakarta.

----------.2004. Himpunan Perundang-undangan. Undang-Undang No. 25 tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Fokusmedia :

Jakarta.

Basrie, Chaidir. 2005. Politik Nasional dan Strategi Nasional Perwujudannya Dalam

Perencanaan Berbangsa dan Bernegara. Dirjendikti, makalah SUSCADOS

Angkatan I 2005. Jakarta

----------.2005. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-

2009, Sinar Grafika : Jakarta.

Mansoer, Handan, dkk.2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia : Jakarta.

Soeminarno, Slamet. 2005. Geopolitik Indonesia. Dirjendikti, Makalah SUSCADOS

Angkatan I 2005. Jakarta.

----------.2005. Beningan Materi Pendidikan Kewarganegaraan. Power Point

Suscadoswar 2005. Jakarta.

89

Page 18: 5. Politik Dan Strategi Nasional

90