5 hasil dan pembahasan · 2015-11-17 · spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar selat bali...

37
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Aktivitas Penangkapan Ikan Lemuru 5.1.1 Alat tangkap Purse seine merupakan alat tangkap utama yang digunakan oleh nelayan di sekitar Selat Bali dalam menangkap ikan lemuru. Purse seine merupakan alat tangkap yang paling efektif digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang membentuk gerombolan. Alat tangkap purse seine terbuat dari gabungan beberapa helai jaring yang digabung menjadi satu. Tepi bagian atas diapungkan di permukaan air dengan bantuan sejumlah pelampung. Sedangkan di tepi bagian bawah diberi pemberat serta terdapat sebuah tali yang dipasang melalui lubang- lubang berbentuk cincin yang telah terikat dengan tepat pada tepi jaring bagian bawah. Hal tersebut agar tali kolor yang melalui cincin tadi dapat ditarik dan cincin terkumpul sehingga jaring mengkerut membentuk kantong yang mengurung gerombolan ikan lemuru. Alat tangkap purse seine yang digunakan di sekitar Selat Bali dioperasikan dengan menggunakan 2 unit kapal (two boat system). Gambaran mengenai desain bentuk jaring alat tangkap purse seine dengan two boat system dapat dilihat pada Gambar 17. (a) Konstruksi alat tangkap purse seine dengan two boat system (b) Purse seine yang digunakan nelayan di Selat Bali Gambar 17. Alat tangkap purse seine di Selat Bali Tali Pelampung Pelampumg Tali Ris Atas Tali Ris Bawah Tali Kolor Tali Pemberat Cincin Pembera t

Upload: hoanghuong

Post on 17-Mar-2019

287 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Aktivitas Penangkapan Ikan Lemuru

5.1.1 Alat tangkap

Purse seine merupakan alat tangkap utama yang digunakan oleh nelayan

di sekitar Selat Bali dalam menangkap ikan lemuru. Purse seine merupakan alat

tangkap yang paling efektif digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang

membentuk gerombolan. Alat tangkap purse seine terbuat dari gabungan beberapa

helai jaring yang digabung menjadi satu. Tepi bagian atas diapungkan di

permukaan air dengan bantuan sejumlah pelampung. Sedangkan di tepi bagian

bawah diberi pemberat serta terdapat sebuah tali yang dipasang melalui lubang-

lubang berbentuk cincin yang telah terikat dengan tepat pada tepi jaring bagian

bawah. Hal tersebut agar tali kolor yang melalui cincin tadi dapat ditarik dan

cincin terkumpul sehingga jaring mengkerut membentuk kantong yang

mengurung gerombolan ikan lemuru.

Alat tangkap purse seine yang digunakan di sekitar Selat Bali dioperasikan

dengan menggunakan 2 unit kapal (two boat system). Gambaran mengenai desain

bentuk jaring alat tangkap purse seine dengan two boat system dapat dilihat pada

Gambar 17.

(a) Konstruksi alat tangkap purse seine

dengan two boat system

(b) Purse seine yang digunakan nelayan di

Selat Bali

Gambar 17. Alat tangkap purse seine di Selat Bali

Tali Pelampung

Pelampumg Tali Ris Atas

Tali Ris Bawah

Tali Kolor

Tali Pemberat

Cincin

Pembera t

Page 2: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

76

Bahan jaring yang digunakan untuk alat tangkap purse seine umumnya

terbuat dari nylon. Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali

sebagai berikut :

- Bahan badan jaring : Nylon

- Ukuran benang : 210d/6, 210d/9, dan 210d/12

- Ukuran mata jaring (mesh size) : 0.75 inch, dan 1 inch (1 inch = 2.5 cm)

- Panjang jaring : 400 meter

- Pelampung terbuat dari plastik atau rubber bulat memanjang dengan garis

tengah 7 cm dan panjang 14 cm, lazimnya disebut dengan pelampung W35

DL.

- Pemberat terbuat dari timah dengan diameter 2 cm dan panjang 5,5 cm

- Ring atau cincin oleh para nelayan muncar disebut kolong, digunakan

sebagai tempat tali kolor dan terbuat dari bahan kuningan yang berukuran

diameter 5.5 cm dan lebar 6.5 cm.

- Alat bantu penangkapan lainnya yang digunakan meliputi palu, serok,

bambu, keranjang dan lampu.

Berdasarkan Keppres No. 85, 1982 dan SKB Gubernur KDH Tingkat I

Jawa Timur dan Bali No. 238 Tahun 1992//674 Tahun 1992 ditetapkan untuk

ukuran mata jaring yang digunakan minimal adalah 1 inchi = 2,5 cm. Pada

kenyataanya, sebagian unit jaring purse seine di Selat Bali menggunakan ukuran

mata jaring kurang dari 1 inchi yaitu 0,75 inchi. Panjang jaring yang ditetap dalam

SKB sebesar 300 meter dengan kedalaman 60 meter. Panjang jaring yang

digunakan oleh nelayan di Selat Bali telah melebihi ukuran yang ditetapkan dalam

SKB yaitu mencapai 400 meter dengan kedalaman dapat mencapai 100 meter.

Kondisi ini menunjukkan aturan yang telah ditetapkan dalam SKB tahun 1992

sudah banyak yang tidak dipatuhi oleh nelayan. Praktek pengoperasian alat

tangkap purse seine semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan.

Tingginya tingkat persaingan usaha dapat menjadi salah satu pemicu bagi nelayan

melakukan berbagai cara untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan.

Page 3: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

77

5.1.2 Armada kapal

Kapal yang digunakan untuk satu unit alat tangkap purse seine yaitu

sebanyak dua unit. Beberapa keunggulan operasi purse seine dengan two boat

system yaitu waktu yang diperlukan untuk melingkari gerombolan ikan akan

menjadi lebih cepat dari waktu yang diperlukan oleh one boat system.

Gerombolan ikan akan lebih mudah dilingkari dan dapat dilakukan dengan cepat,

sehingga diharapkan akan mengakibatkan catch yang besar. Kelamahannya yaitu

biaya operasional dengan dua unit kapal lebih besar dibandingkan hanya

menggunakan satu unit kapal.

Ukuran setiap unit armada kapal penangkapan dengan alat tangkap purse

seine di Selat Bali sebagai berikut :

- Panjang kapal (LOA) : 20 m

- Lebar kapal : 6 – 6.5 m

- Draft : 3 – 3.5 m

- Bahan kapal : Kayu Jati (Tectona grandis)

- Anak Buah Kapal (ABK) : 45 – 50 orang

- Bahan bakar : Solar

- Merek Mesin Disel : Yanmar

- Kekuatan Mesin : @ 30 PK dengan 4 Mesin

Desain kapal purse seine di Selat Bali dibentuk untuk pengoperasian one

day fishing sehingga kapal berbentuk terbuka tanpa ada atap penutup. Kondisi ini

dilakukan untuk lebih memudahkan dalam pengoperasian alat tangkap. Ukuran

lebar kapal cukup besar dan tidak terlalu tinggi berguna untuk mendapatkan

stabilitas kapal yang baik, tinggi kapal yang rendah untuk mencegah agar titik

berat kapal tidak naik.

Dua unit kapal yang digunakan untuk operasi penangkapan purse seine di

Selat Bali dibedakan menjadi perahu pemburu atau perahu selerek dan perahu

jaring. Perahu selerek bertugas untuk menarik tali kolor atau purse line dan

mengangkut hasil tangkapan sedangkan perahu jaring mempunyai tugas untuk

membawa jaring serta melingkarkan jaring untuk mengurung gerombolan ikan.

Alat tangkap jaring biasanya diletakkan diatas lambung kapal sebelah kiri.

Page 4: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

78

Gambaran selengkapnya mengenai armada kapal purse seine di Selat Bali dapat

dilihat pada Gambar 18.

(a) Penataan jaring di atas kapal (b) kapal purse seine di Selat Bali

Gambar 18. Kapal purse seine di Selat Bali

5.1.3 Pengoperasian alat tangkap

Purse seine atau pukat cincin adalah perangkat jaring penangkap ikan

yang dirakit untuk dipergunakan dengan cara melingkari ikan sasaran sedemikian

rupa sehingga ikan tidak dapat meloloskan diri secara horisontal dan atau vertikal.

Metode pengoperasian alat tangkap purse seine dapat dilakukan dengan alat bantu

lampu dan tidak menggunakan lampu. Sistem operasi alat tangkap purse seine

dilakukan dengan menggunakan dua buah kapal (two boat sistem). Pengoperasian

purse seine menggunakan lampu (ngoncor) dipengaruhi oleh umur bulan dan

biasanya dilakukan pada saat musim barat, sedangkan pada musim timur

pengoperasian purse seine tidak menggunakan lampu (gadangan). Pencarian

gerombolan ikan pada saat Musim Timur dilihat dengan mata telanjang (tanpa

bantuan alat lain).

Metode pengoperasian alat apabila dilihat ada gerombolan ikan yang

cukup besar, baru dilakukan operasi penangkapan dengan penurunan jaring. Pada

musim Barat, operasi penangkapan dilakukan dengan memakai lampu, yaitu

perahu behenti disuatu daerah penangkapan tertentu, lalu memasang lampu

petromak sebanyak 4-6 buah atau lampu dengan genset dalam satu bangkrak.

Lampu ini dimaksudkan untuk menarik pehatian ikan lemuru untuk berkumpul di

Page 5: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

79

dekat lampu. Jika sudah telihat banyak ikan yang bergerornbol dekat lampu,

operasi penangkapan dilakukan penurunan jaring. Pada Musim Barat ini tidak

selalu memakai lampu, karena sering terjadi saat menuju daerah penangkapan

ikan terlihat gerombolan ikan yang cukup besar, yang selanjutnya dilakukan

penurunan jaring. Gambaran selengkapnya mengenai metode operasi

penangkapan alat tangkap purse seine dengan menggunakan 2 buah kapal (two

boat system) dapat dilihat pada Gambar 19.

Keterangan : Kapal A = kapal jaring Kabal B = kapal selerek/pemburu

Gambar 19. Metode operasi penangkapan alat tangkap purses seine dengan

menggunakan dua kapal (two boat purse seine)

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

Page 6: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

80

Metode pengoperasian alat tangkap purse seine dengan 2 unit kapat (two

boat system) dilakukan dengan cara apabila sudah diketahui gerombolan ikan

lemuru maka kapal jaring mendekati kapal selerek (Gambar 19a), selanjutnya

ujung jaring diikat ke kapal selerek lalu kapal jaring dan selerek melingkari

gerombolan ikan (Gambar 19b). Laju arah kedua kapal dalam melingkari

gerombolan ikan tersebut berlawan arah. Hal ini dimaksudkan agar proses

melingkari gerombolan ikan dengan menggunakan 2 kapal dapat berlangsung

cepat sehingga sedikit ikan yang dapat meloloskan diri. Setelah gerombolan ikan

dilingkari dan kedua kapal bertemu maka tali jaring bagian bawah yang berada

pada lobang cincin atau tali kolor diikatkan ke kapal selerek (Gambar 19c). Kapal

selerek menarik tali kolor agar bagian bawah jaring dapat tertutup sehingga ikan

tidak dapat meloloskan ke bagian bawah jaring (Gambar 19d). Setelah jaring

bagian bawah tertutup, kapal selerek dan kapal jaring melakukan persiapan untuk

proses mengangkat jaring atau hauling (Gambar 19e). Pengangkatan jaring

dilakukan oleh ABK yang ada di kapal jaring maupun di kapal selerek (Gambar

19f).

Waktu operasi mengikuti peredaran bulan. Operasi penangkapan hanya

dilakukan pada saat bulan gelap saja dan dilakukan pada malam hari. Pada setiap

kali operasi penangkapan, nelayan akan segera kembali kepangkalan begitu bulan

mulai muncul. Pada waktu bulan purnama yaitu sekitar 2-3 hari sebelum dan

sesudah purnama penuh, kegiatan operasi penangkapan terhenti. Waktu-waktu

istirahat ini dipergunakan untuk memperbaiki jaring atau perahu. Jumlah hari

operasi penangkapan (hari aktif) setiap bulan bekisar antara 18-20 hari.

5.1.4 Daerah penangkapan ikan

Secara tradisional masyarakat nelayan sudah mengenal daerah

penangkapan (fishing ground) secara turun temurun. Fishing ground tersebut

diberikan berdasarkan nama daratan terdekat, yaitu : Klosot (Wringinan-paparan

Jawa), Senggrong (paparan Jawa), Tanjung Angguk (paparan Jawa), Karang Ente

(paparan Jawa), Grajakan (paparan Jawa), Pulukan (paparan Bali), Seseh (paparan

Bali), dan Uluwatu (paparan Bali). Selain itu, daerah penangkapan ikan lemuru

dilakukan di Teluk Pangpang, Teluk Banyubiru dan Teluk Senggrong.

Page 7: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

81

Ikan lemuru ukuran kecil (sempenit) banyak tertangkap di daerah Klosot

(wringinan), Senggrong dan Teluk Pangpang. Ikan lemuru dengan ukuran besar

tertangkap di daerah penangkapan Tanjung Angguk, Karang Ente, Seseh dan

Uluwatu. Daerah penangkapan tersebut sekaligus merupakan migrasi berdasarkan

ukuran ikan lemuru. Sebaran daerah penangkapan ikan lemuru dapat dilihat pada

Gambar 20.

Gambar 20. Daerah penyebaran ikan lemuru di Selat Bali

5.1.5 Musim penangkapan ikan

Musim ikan lemuru terjadi pada saat musim barat karena persentase ikan

lemuru yang tertangkap lebih tinggi pada bulan musim barat, sehingga hasil

tangkap pada bulan musim timur hasil tangkapnya relatif lebih sedikit dari pada

bulan-bulan musim barat. Produksi ikan Lemuru umumnya mulai naik pada bulan

Oktober dan puncaknya adalah bulan Desember dan Januari selanjutnya pada

bulan Februari mengalami penurunan kembali. Untuk lebih jelasnya mengenai

musim penangkapan ikan di Perairan Selat Bali, pada Gambar 21 disajikan

Page 8: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

82

gambar indeks musim penangkapan ikan. indeks musim penangkapan tersebut

dihitung berdasarkan hasil tangkapan ikan di Kabupaten Banyuwangi dan

Kabupaten Jembrana.

Gambar 21. Indeks musim penangkapan ikan lemuru di Selat Bali

Pada gambar di atas terlihat bahwa musim penangkapan ikan di Perairan Selat

Bali terlihat meningkat mulai bulan oktober hingga bulan Februari. Aktivitas

penangkapan ikan di Perairan tersebut mengalami puncaknya pada akhir tahun

yakni bulan November dan Desember.

5.2 Produksi Ikan Lemuru menurut Jenis Alat Tangkap

Sumberdaya ikan lemuru merupakan spesies tangkapan utama bagi

nelayan di sekitar Perairan Selat Bali karena jumlahnya yang melimpah. Aktivitas

penangkapan ikan lemuru di Selat Bali didominasi oleh alat tangkap purse seine.

Alat tangkap lainnya yang digunakan oleh nelayan di sekitar selat bali yaitu

payang dan gillnet.

Secara administrasi Perairan Selat Bali berada di 2 wilayah Provinsi yaitu

Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali. Wilayah yang berbatasan langsung

dengan Perairan Selat Bali di Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Banyuwangi.

Sedangkan di Provinsi Bali terdiri dari 2 wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten

Jembrana dan Kabupaten Badung. Namun demikian aktivitas kegiatan

penangkapan ikan lemuru di Kabupaten Badung menempati proporsi yang kecil

karena di Kabupaten Badung sebagian besar wilayah pantainya merupakan

wilayah wisata. Sehingga hanya ada sebagian kecil yang dijadikan sebagai

0

0.5

1

1.5

2

2.5

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Page 9: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

83

wilayah pendaratan ikan. Sebagian besar pendaratan ikan lemuru di Provinsi Bali

dilakukan di Kabupaten Jembrana, tepatnya di PPN Pengambengan. Dengan

demikian, kegiatan pengelolaan ikan lemuru di Selat Bali terdapat 2 wilayah yaitu

di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jembrana.

Produksi ikan lemuru di Kabupaten Banyuwangi lebih besar dibandingkan

produksi ikan lemuru di wilayah Kabupaten Jembrana. Hal ini disebabkan karena

jumlah alat tangkap utama ikan lemuru yaitu alat tangkap purse seine yang ada di

Kabupaten Banyuwangi lebih banyak dibandingkan di Kabupaten Jembrana. Pada

tahun 2009 tercatat jumlah alat tangkap purse seine di Kabupaten Banyuwangi

tercatat sebanyak 216 unit sedangkan di Kabupaten Jembrana tercatat sebanyak

108 unit purse seine pada tahun yang sama.

Volume produksi ikan lemuru selang periode tahun 1995 hingga tahun

2010 berfluktuatif. Selama selang periode tersebut produksi ikan lemuru

mengalami produksi tertinggi pada tahun 2007 yang mencapai 67848,94 ton dan

pada tahun 2009 mencapai 65.237,54 ton. Data selengkapnya mengenai jumlah

produksi ikan lemuru di Selat Bali menurut jenis alat tangkap dapat dilihat pada

Tabel 23.

Tabel 23. Produksi ikan lemuru di Selat Bali menurut jenis alat tangkap, tahun

1995 – 2010 (satuan ton) Tahun Purse seine Payang Gillnet

1995 14.216 506 128

1996 8.512 272 173

1997 21.296 412 131

1998 53.096 4.130 938

1999 5.840 251 64

2000 7.586 450 134

2001 9.013 886 247

2002 34.075 1.881 300

2003 30.797 3.083 421

2004 19.750 1.333 101

2005 13.451 962 152

2006 56.777 3.485 324

2007 67.042 604 203

2008 36.381 1.392 557

2009 62.793 1.556 889

2010 14.790 4 1

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi

Dinas Pertanian Kehutanan Dan Kelautan Kabupaten Jembrana

PPP Muncar

PPN Pengambengan

Page 10: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

84

Berdasarkan data yang dihimpun diperoleh jumlah trip operasi

penangkapan ikan lemuru di Selat Beli menurut jenis alat tangkap seperti yang

disajikan pada Tabel 24. Data tersebut merupakan data dari banyaknya jumlah

kapal yang tercatat medaratkan ikan di masing-masing pelabuhan. Pada faktanya

jumlah armada kapal penangkapan ikan di perairan Selat Bali masih banyak yang

belum tercatat. Berdasarkan data primer diperoleh informasi bahwa jumlah hari

operasi untuk setiap alat tangkap purse seine rata-rata sebanyak 18 hari per bulan.

Dengan demikian apabila dibandingkan dengan jumlah hari operasi armada kapal

maka data jumlah kapal yang mendaratkan ikan di pelabuhan baru sekitar 40

persen dari jumlah hari operasi armada kapal yang tersedia. Berdasarkan data

pada Tabel 24 diketahui bahwa aktivitas penangkapan ikan lemuru dengan

menggunakan alat tangkap purse seine paling tinggi terjadi pada tahun 2004

sebanyak 30.310 trip dan tahun 2009 sebanyak 26.141 trip.

Tabel 24. Jumlah trip operasi penangkapan ikan lemuru di Selat Bali menurut

jenis alat tangkap, tahun 1995-2010 (satuan trip)

Tahun Purse seine Seine Net Gillnet

1995 11.367 9.532 51.192

1996 11.212 10.310 52.988

1997 11.835 11.686 53.790

1998 11.796 11.871 54.308

1999 12.102 11.885 55.675

2000 10.938 9.500 52.197

2001 12.447 16.184 17.893

2002 10.345 16.720 20.763

2003 11.715 16.788 45.667

2004 30.310 22.781 23.425

2005 17.584 51.037 35.401

2006 20.269 51.037 35.244

2007 22.756 8.136 48.820

2008 22.175 8.136 48.820

2009 26.141 7.766 58.009

2010 23.613 17.197 52.840 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banyuwangi

Dinas Pertanian Kehutanan Dan Kelautan Kabupaten Jembrana

PPP Muncar

PPN Pengambengan

Page 11: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

85

5.3 Standarisasi Alat Tangkap

Data jumlah input agregat (total effort) dari sumberdaya perikanan

diperlukan dalam melakukan analisis bionomi untuk optimasi pemanfaatan

sumberdaya ikan. Karakteristik perikanan di Indonesia umumnya bersifat spesies

yang beragam dan alat tangkap yang beragam, sehingga unit alat tangkap, jenis

dan jumlah spesies yang tertangkap mempunyai kemampuan yang berbeda.

Standarisasi terhadap alat tangkap yang memiliki produktivitas tertinggi

digunakan untuk mengetahui masing-masing sumberdaya ikan yang tertangkap

oleh alat tangkap nelayan.

Standarisasi alat tangkap dilakukan terhadap alat tangkap yang memiliki

produktivitas tertinggi. Sumberdaya ikan lemuru di selat bali ditangkap oleh alat

tangkap purse seine, payang dan gillnet. Alat tangkap payang dan gillnet

distandarkan ke alat tangkap purse seine, karena alat tangkap purse seine

memiliki produktivitas yang lebih tinggi dari kedua alat tangkap tersebut

(Lampiran 2).

Gambar 22. Perbandingan produksi, effort dan CPUE pada sumberdaya ikan

lemuru di Selat Bali, tahun 1995-2010

Pada Gambar 22 menggambarkan perbandingan produksi, effort dan

CPUE pada sumberdaya ikan lemuru di Perairan Selat Bali dari Tahun 1998

hingga tahun 2010. Jumlah effort mulai dari tahun 1995 hingga tahun 2010

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

CP

UE

(to

n/t

rip

)

Pro

du

ksi (

ton

) /

Effo

rt (

trip

)

Produksi (ton) Effort (trip) CPUE

Page 12: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

86

cenderung terus mengalami peningkatan, puncaknya terjadi pada tahun 2004

dengan jumlah effort mencapai 32.511 trip dan tahun 2009 dengan jumlah effort

sebanyak 27.159 trip. Produksi ikan lemuru dari tahun 1995 hingga tahun 2010

berfluktuatif, jumlah produksi tertinggi terjadi pada tahun 2007 yang mencapai

67.849 ton dan tahun 2009 sebesar 65.238 ton. Hal yang sama juga ditunjukkan

dari nilai CPUE yang berfluktuatif. Nilai CPUE tertinggi terjadi pada tahun 1998

sebesar 4,5 ton per trip, sedangkan nilai CPUE pada tahun 2009 mencapai 2,4 ton

per trip.

5.4 Hubungan Catch per Unit Effort (CPUE) dan Effort

Hubungan antara CPUE dan effort pada sumberdaya ikan lemuru yang

disajikan pada Gambar 23 menunjukkan peningkatan aktivitas penangkapan

(effort) semakin menurunkan produktivitas hasil tangkapan (CPUE). Secara linier

hubungan CPUE dan effort digambarkan dalam persamaan y = -2E-05x + 2,0304

yang artinya setiap terjadi peningkatan effort sebanyak 1 trip, maka CPUE akan

turun sebesar 0,00002 ton per trip. Kondisi ini mengindikasikan sumberdaya ikan

lemuru hampir mengalami overfishing secara biologi. Hubungan antara CPUE dan

effort pada sumberdaya ikan lemuru dalam 16 tahun terakhir secara lebih jelas

dapat dilihat pada Gambar 23.

Gambar 23. Hubungan antara CPUE dan effort pada sumberdaya ikan lemuru

y = -2E-05x + 2,0304

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000

CPUE Linear (CPUE)

Page 13: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

87

5.5 Estimasi Parameter Biologi

Ada beberapa model estimasi yang digunakan dalam melakukan estimasi

parameter biologi, yaitu model estimasi Algoritma Fox, model estimasi Clark,

Yoshimoto dan Pooley (CYP), model estimasi Walters dan Hilborn (WH), dan

model estimasi Schnute. Pemilihan model estimasi yang paling cocok dengan

karakteristik sumberdaya ikan lemuru di Perairan Selat Bali dilakukan dengan

cara membandingkan tingkat pertumbuhan intrinsik (r), koefisien daya tangkap

(q) dan daya dukung lingkungan (K) dari masing-masing model estimasi. Selain

itu dilakukan uji statistik dan membandingkan biomas (x), produksi (h), dan effort

(E) pemanfaatan aktual dengan optimal (MSY) sumberdaya ikan dari masing-

masing model estimasi. Parameter biologi yang akan diestimasi meliputi tingkat

pertumbuhan intrinsik (r), koefisien daya tangkap (q) dan daya dukung

lingkungan (K). Parameter biologi dan nilai uji statistik dari masing-masing

model estimasi dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Perbandingan data aktual, parameter biologi, MSY dan uji statistik pada

sumberdaya ikan lemuru

Pemanfaatan Aktual

Parameter Biologi

MSY

Persentase

aktual

terhadap

MSY

Uji Statistik

r q K Uji F Sig R2

Algoritma Fox 0,890925 7,0415E-06 288347,9 0,112171 0,742652 0,007949

Biomas (x) (ton) 144.173,97

Produksi (h) (ton) 30.086,63 64.224,12 46,85

Effort (E) (trip) 17.605,42 63.262,47 27,41

CYP 1,931011 1,87222E-05 87605,43 0,032515 0,968093 0,00539

Biomas (x) (ton) 43.802,72

Produksi (h) (ton) 30.086,63 42.291,76 71,14

Effort (E) (trip) 17.605,42 51.570,13 34,14

Walter - Hilborn 2,142987 3,09083E-05 109335,49 3,628129 0,058567 0,376826

Biomas (x) (ton) 54.667,74

Produksi (h) (ton) 30.086,63 58.576,12 51,36

Effort (E) (trip) 17.605,42 34.666,87 50,78

Schnute 0,754851 2,9483E-05 215417,07 0,233153 0,795274 0,034628

Biomas (x) (ton) 107.708,53

Produksi (h) (ton) 30.086,63 40.651,94 74,01

Effort (E) (trip) 17.605,42 12.801,46 137,53

Pada Tabel 25, dapat dilihat perbandingan tingkat pertumbuhan instrinsik

(r), koefisien daya tangkap (q) dan daya dukung lingkungan (K) dari masing-

masing model estimasi. Tingkat pertumbuhan intrinsik (r) yang paling tinggi dari

keempat model estimasi tersebut adalah model estimasi CYP yaitu sebesar 1,93

Page 14: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

88

ton per tahun. Sedangkan untuk koefisien daya tangkap (q) yang tertinggi adalah

model estimasi WH yaitu 0,00003 ton per trip dan model yang memiliki nilai daya

dukung lingkungan (K) tertinggi adalah model estimasi Algoritma Fox yaitu

sebesar 288.347,9 ton per tahun.

Nilai Uji F dan R square digunakan untuk mengukur goodness of fit dari

model regresi dan untuk membandingkan tingkat validitas hasil regresi terhadap

variable independen dalam model, dimana jika nilai signifikansi Uji F lebih kecil

dan nilai R square semakin besar menunjukkan bahwa model tersebut semakin

baik. Pada Tabel di atas dapat dilihat model estimasi yang memiliki nilai

signifikasi paling kecil dan nilai R square paling tinggi yaitu model estimasi

Walter Hilborn. Berdasarkan perbandingan nilai pemanfaatan aktual dengan

optimal (MSY) pada sumberdaya ikan lemuru, rata-rata tingkat produksi aktual

dari model estimasi Walter Hilborn telah mencapai 30.190,09 ton atau 67 persen

dari tingkat produksi maksimal (nilai MSY = 45.128,38 ton). nilai biomas dari

model estimasi Walter Hilborn sebesar 58.576,12 ton. Dari hasil estimasi model

Walter Hilborn diperoleh nilai koefisien tingkat pertumbuhan intrinsik (r) sebesar

2,14; 2) koefisien daya tangkap (q) sebesar 0,00003 ton per trip; dan 3) dan daya

dukung lingkungan (K) sumberdaya ikan lemuru sebesar 109.335,49 ton per

tahun. Apabila dilihat dari nilai koefisien tingkat pertumbuhan intrinsik (r)

sebesar 2,14 dimana lebih besar dari 1, maka secara logika dan teoritis hal tersebut

menunjukkan bahwa model estimasi Walter Hilborn tidak dapat digunakan untuk

menduga dan menggambarkan kondisi pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru di

Selat Bali.

Berdasarkan pada Tabel 25 terdapat dua model estimasi yang memiliki

nilai koefisien tingkat pertumbuhan intrinsik (r) yang lebih kecil dari 1 yaitu

model estimasi Algoritma Fox dan model estimasi Schnute. Apabila dilihat dari

nilai R square diketahui bahwa model estimasi Schnute memiliki nilai R square

yang lebih besar. Dengan demikian model estimasi Schnute lebih memungkinkan

digunakan untuk menduga dan menggambarkan kondisi pemanfaatan sumberdaya

ikan lemuru di Selat Bali.

Berdasarkan model estimasi Schnute, maka diperoleh parameter biologi

yang meliputi: 1) tingkat pertumbuhan intrinsik (r), dimana sumberdaya ikan

lemuru akan tumbuh secara alami tanpa ada gangguan dari gejala alam meupun

kegiatan manusia sebesar 0,75 ton per tahun; 2) koefisien daya tangkap (q), yang

Page 15: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

89

mengindikasikan bahwa setiap peningkatan satuan upaya penangkapan akan

berpengaruh berpengaruh sebesar 0,000029 ton per trip; dan 3) dan daya dukung

lingkungan (K), yang menunjukkan kemampuan ekosistem mendukung produksi

sumberdaya ikan lemuru sebesar 215.417,07 ton per tahun. Hasil perhitungan dari

parameter biologi menurut model estimasi dapat dilihat pada Lampiran 3.

5.6 Estimasi Parameter Ekonomi

5.6.1 Standarisasi biaya input

Data untuk biaya input diperoleh dari responden yang menggunakan alat

tangkap purse seine, payang dan gillnet yang terkait dengan sumberdaya ikan

lemuru. Struktur biaya dan harga ini merupakan data cross section dan series yang

diperoleh melalui wawancara di lapangan. Biaya merupakan faktor penting dalam

usaha perikanan tangkap, karena besarnya biaya akan mempengaruhi efisiensi dari

usaha tersebut. Struktur biaya dari masing-masing alat tangkap dari data time

series diperoleh melalui penyesuaian dengan Indek Harga Konsumen (IHK) dari

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, untuk menghasilkan nilai biaya

series tahun 1995-2010. Hasil perhitungan biaya per unit effort tahun 1995-2010,

untuk masing-masing alat tangkap, seperti Tabel 26.

Tabel 26. Biaya per unit effort dan rata-rata biaya masing-masing alat tangkap

tahun 1995-2010 Tahun IHK 2006 Biaya (Rp)

1995 25,40 521.634

1996 26,99 554.163

1997 27,81 571.120

1998 53,56 1.099.792

1999 53,69 1.102.452

2000 59,30 1.217.718

2001 67,68 1.389.785

2002 73,87 1.516.966

2003 77,41 1.589.561

2004 82,12 1.686.318

2005 93,71 1.924.442

2006 100,00 2.053.506

2007 106,27 2.182.238

2008 117,85 2.420.029

2009 121,20 2.488.912

2010 124,87 2.564.213

Rataan 75,73 1.555.178

Page 16: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

90

Dari Tabel 26 secara berturut-turut diketahui besarana rata-rata biaya riil

dari penangkapan sumberdaya ikan lemuru rata-rata sebesar Rp 1,55 juta per trip.

Perhitungan tersebut dilakukan selama selang periode tahun 1995 sampai dengan

tahun 2010 dan indeks harga konsumen dengan tahun dasar tahun 2006.

5.6.2 Standarisasi harga output

Dalam menganalisis bionomi sumberdaya tersebut selain faktor biaya juga

sangat diperlukan faktor harga atau nilai dari sumberdaya yang dimanfaatkan.

Variabel harga berpengaruh terhadap jumlah penerimaan yang diperoleh dalam

usaha penangkapan ikan. Data harga nominal merupakan nilai rataan dari masing-

masing target spesies dari alat tangkap. Harga jenis ikan tersebut disajikan dalam

bentuk harga ikan per ton, yang diperoleh dari data primer di lapangan. Setelah

melalui penyesuaian dengan Indek Harga Konsumen (IHK) dari BPS Provinsi

Jawa Timur maka diperoleh nilai harga ikan time series tahun 1995-2010, seperti

Tabel 27.

Tabel 27. Rata-rata harga ikan lemuru tahun 1995-2010

Tahun IHK

Tahun Dasar 2006

Harga Ikan Lemuru

Rp/kg

1995 25.40 815.22

1996 26.99 866.06

1997 27.81 892.56

1998 53.56 1718.79

1999 53.69 1722.94

2000 59.30 1903.08

2001 67.68 2172.00

2002 73.87 2370.76

2003 77.41 2484.21

2004 82.12 2635.43

2005 93.71 3007.57

2006 100.00 3209.28

2007 106.27 3410.46

2008 117.85 3782.09

2009 121.20 3889.74

2010 124.87 4007.43

Rataan 75.73 2430.48

Dari Tabel 27 diketahui bahwa harga rata-rata ikan lemuru pada tahun

2010 mencapai Rp 4007,43 per kg. Harga riil selang periode tahun 1995 hingga

tahun 2010 rata-rata sebesar Rp 2430,48 per kg atau sebesar Rp 2,43 juta per ton.

Page 17: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

91

5.7 Estimasi Discount Rate

Hasil perhitungan real discount rate mengacu pada nilai laju pertumbuhan

(ekonomi) PDRB di Kabupaten Banyuwangi rata-rata sebesar 0,11727 atau g =

11,73 persen dan nilai nominal discount rate saat ini sebesar 15 persen, sehingga

dengan menggunakan pendekatan Kula (1984) diacu dalam Anna S (2003)

diperoleh nilai riil discount rate sebesar 3,27 persen. Nilai riil discount rate ini

kemudian dijustifikasi untuk mendapatkan nilai riil discount rate dalam bentuk

annual continues discount rate dengan menggunakan persamaan )1ln( r ,

sehingga diperoleh nilai annual continues discount rate sebesar 3,22 persen

(Lampiran 4).

5.8 Estimasi Produk Lestari

Estimasi produksi lestari dilakukan dengan cara mensubstitusikan hasil

parameter biologi yang telah didapatkan ke dalam persamaan sehingga diperoleh

fungsi produksi lestari atau yang dikenal dengan istilah sustainable yield-effort

curve. Perbandingan produksi aktual dan produksi lestari sumberdaya ikan

lemuru selama tahun 1995 -2010 dapat dilihat pada Gambar 24.

Pada tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 volume produksi aktual ikan

lemuru di Perairan Selat Bali bersifat fluktuatif. Puncak produksi ikan lemuru

selama selang periode tahun 1995 hingga tahun 2010 terjadi pada tahun 2007

yang mencapai produksi aktual sebesar 67.848,94 ton dan pada tahun 2009

dengan volume sebesar 65.237,54 ton, selanjutnya pada tahun 2006 mencapai

angka produksi sebesar 60.586,38 ton. Peningkatan atau penurunan volume

produksi aktual dan volume produksi lestari disebabkan oleh peningkatan atau

penurunan upaya tangkap (effort), kemampuan armada atau alat tangkap yang

digunakan oleh nelayan serta kemampuan sumberdaya ikan lemuru dalam

melakukan perbaharuan atau mempengaruhi diri.

Page 18: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

92

Gambar 24. Perbandingan produksi aktual dan produksi lestari sumberdaya

ikan lemuru di Belat Bali

Berdasarkan pada gambar tersebut terlihat bahwa adanya penambahan

effort pada tahun 2004 menyebabkan produksi lestari ikan lemuru menurun tajam.

Selanjutnya karena adanya penurunan produksi pada tahun 2004, maka pada tahun

2005 jumlah effort mulai berkurang sehingga produksi pada tahun 2006 mulai

meningkat. Akan tetapi mulai tahun 2006 hingga tahun 2009 jumlah effort yang

digunakan untuk menangkap sumberdaya ikan lemuru mengalami peningkatan

sehingga produksi ikan lestarinya mengalami penurunan mulai tahun 2006 hingga

tahun 2000. Penangkapan ikan lemuru mulai dari tahun 2004 dan berlanjut dari

tahun 2006 hingga tahun 2009 telah melebihi dari batas produksi lestasi. Besarnya

tingkat eksploitasi tangkapan terhadap sumberdaya ikan lemuru selama tahun

2006 hingga tahun 2009 diduga menjadi penyebab produksi ikan lemuru mulai

tahun 2010 hingga saat ini mengalami penurunan.

Selama tahun 1995 hingga tahun 2010, sebagian besar volume produksi

aktual sumberdaya ikan lemuru berada di dalam kurva produksi lestari, namun

pada tahun 1998 dan 2004 serta mulai tahun 2006 hingga tahun 2009 volume

produksi aktual berada di luar kurva produksi lestari. Kondisi ini menunjukkan

bahwa kemampuan sumberdaya ikan lemuru dalam melakukan perbaharuan atau

mempengaruhi diri sudah berkurang, sehingga pemanfaatan sumberdaya ikan

-80000

-60000

-40000

-20000

0

20000

40000

60000

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Pro

du

ksi L

est

ari (

ton

)

Pro

du

ksi A

ktu

al (

ton

)

Tahun

Produksi Aktual Produksi Lestari

Page 19: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

93

lemuru di Selat Bali mulai tahun 2006 hingga tahun 2009 terindikasi mengalami

overfishing secara biologi (biological overfishing). Gambaran selengkapnya

mengenai hubungan produksi aktual dengan kurva produksi lestasi dapat dilihat

pada Gambar 25.

Gambar 25. Kurva hubungan produksi lestari, produksi aktual dan effort

sumberdaya ikan lemuru di Selat Bali

5.9 Analisis Pemanfaatan Optimal Sumberdaya Ikan Lemuru

5.9.1 Analisis optimasi statik pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru

Optimasi pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru dianalisis dalam beberapa

kondisi pengelolaan, yaitu kondisi pengelolaan sole owner atau maximum

economic yield (MEY), open access (OA) dan maximum sustainable yield (MSY).

Ketiga kondisi pengelolaan tersebut juga dibandingkan dengan kondisi aktual dari

pemanfaatan tiap-tiap sumberdaya perikanan di Perairan Selat Bali. Hasil analisis

optimasi static dari pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru di Perairan Selat Bali

disajikan pada Tabel 28.

1995

1996

1997

1998

1999 2000 2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000

Pro

du

kasi

(t

on

)

Effort (trip)

Produksi Aktual Produksi Lestari

Page 20: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

94

Tabel 28. Hasil analisis optimasi statik pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru

Pemanfaatan

sumberdaya

model pengelolaan

Aktual Sole Owner /

MEY

Open

Access/OAY MSY

Biomass (x) (ton)

118.559,97 21.702,86 107.708,53

Produksi (h) (ton) 30.086,63 40.239,31 14.731,93 40.651,94

Effort (E) (trip) 17.605 11.512 23.023 12.801

alat tangkap (unit) 357 234 467 260

π (juta Rp) 45.745,30 79.897,92 0 78.895,05

Pada Tabel 28 menunjukkan bahwa sumberdaya ikan lemuru di Perairan

Selat Bali memiliki : 1) tingkat biomass (x) pada kondisi pengelolaan sole owner

atau maximum economic yield (MEY) sebesar 118.559,97 ton per tahun, open

access (OA) sebesar 21.702,86 ton per tahun dan maximum sustainable yield

(MSY) sebesar 107.708,53 ton per tahun; 2) tingkat produksi (h) pada kondisi

pengelolaan sole owner atau maximum economic yield (MEY) sebesar 40.239,31

ton per tahun, open access (OA) sebesar 14.731,93 ton per tahun dan maximum

sustainable yield (MSY) sebesar 40.651,94 ton per tahun; 3) tingkat upaya (effort)

pada kondisi pengelolaan sole owner atau maximum economic yield (MEY)

sebesar 11.512 trip per tahun, open access (OA) sebesar 23.023 trip per tahun dan

maximum sustainable yield (MSY) sebesar 12.801 trip per tahun.

Tingkat produksi (h) aktual sumberdaya ikan lemuru selama rentang waktu

1995-2010 sebesar 30.086,63 ton per tahun. Tingkat produksi (h) aktual ini masih

memiliki nilai yang sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat

produksi (h) optimal, yaitu 40.239,31 ton per tahun (sole owner atau maximum

economic yield) dan maximum sustainable yield (MSY) sebesar 40.651,94 ton per

tahun. Akan tetapi apabila dilihat dari tingkat produksi aktual (h) pada tahun 2009

yang mencapai 65.237,54 ton maka jauh lebih besar dibandingkan dengan tingkat

produksi (h) optimal tersebut.

Pada effort aktual (E) sumberdaya ikan lemuru selama tahun 1995-2010

memiliki nilai effort yang lebih kecil dari tingkat effort optimal. Nilai effort (E)

pada kondisi aktual rata-rata sebanyak 17.605 trip per tahun, masih lebih tinggi

dibandingkan nilai effort (E) pada sole owner atau maximum economic yield

(MEY) sebesar 11.512 trip per tahun dan maximum sustainable yield (MSY)

Page 21: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

95

sebesar 12.801 trip per tahun. Namun demikian, nilai effort (E) memiliki nilai

effort lebih rendah dari effort open access (OA) yaitu sebanyak 23.023 trip per

tahun. Apabila dilihat dari nilai effort (E) aktual pada tahun 2009 yang mencapai

27.159 trip per tahun, lebih tinggi dibandingkan dengan nilai effort (E) optimal.

Hasil tangkapan dengan effort tersebut telah melebihi dari hasil tangkapan

optimal. Hal ini menunjukkan telah terjadi peningkatan daya tangkap ikan dari

alat tangkap yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan lemuru di perairan

selat bali.

Dari Tabel 28 di atas juga dapat diketahui tingkat keuntungan atau rente

optimal yang bisa diperoleh sebesar Rp 79.897,92 juta per tahun pada kondisi sole

owner atau maximum economic yield (MEY), dan sebesar Rp 78.895,05 juta per

tahun pada kondisi pengelolaan maximum sustainable yield (MSY). Berdasarkan

kondisi aktual diperoleh tingkat keuntungan atau rente aktual sebesar Rp

45.745,30 juta per tahun, maka dapat dilihat selisih jumlah keuntungan yang

cukup besar. Selisih jumlah rente ini disebabkan oleh menurunnya jumlah

produksi hasil tangkapan dan tingkat effort yang semakin tinggi, sehingga biaya

yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas penangkapan sumberdaya ikan

lemuru tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa

adanya indikasi ke arah overfishing secara ekonomi (economical overfishing).

Oleh karena itu, upaya penangkapan (effort) harus segera diturunkan agar dapat

diperoleh keuntungan yang maksimal.

Gambar 26. Perbandingan pemanfaatan optimasi statik sumberdaya ikan lemuru

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

90000

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

Aktual Sole Owner / MEY

Open Access/OAY

MSY

Re

nte

eko

no

mi (

Rp

juta

)

Pro

du

ksi (

ton

) d

an e

ffo

rt (

trip

)

Produksi (h) (ton) Effort (E) (trip) π (juta Rp)

Page 22: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

96

Pada Gambar 26 menunjukkan perbandingan pemanfaatan optimasi statik

sumberdaya ikan lemuru. Pada Gambar 26 terlihat tingkat produksi dan

keuntungan atau rente ekonomi pada kondisi aktual lebih rendah dibandingkan

pada kondisi pengelolaan sole owner atau maximum economic yield (MEY) dan

kondisi pengelolaan maximum sustainable yield (MSY). Walaupun demikian,

apabila dibandingkan pada kondisi pengelolaan open access, tingkat produksi

aktual masih lebih tinggi dan tingkat effort aktual juga lebih rendah.

Upaya pengelolaan (effort) pada kondisi aktual lebih tinggi dibandingkan

pada kondisi pengelolaan sole owner atau maximum economic yield (MEY) dan

kondisi pengelolaan maximum sustainable yield (MSY). Sehingga kondisi ini

telah menimbulkan terjadinya alokasi sumberdaya yang tidak tepat. Tingkat effort

yang diperlukan untuk mencapai kondisi pengelolaan sole owner atau maximum

economic yield (MEY) tampak lebih kecil daripada yang diperlukan dalam

mencapai kondisi pengelolaan maximum sustainable yield (MSY). Oleh karena

itu, keseimbangan kondisi pengelolaan sole owner atau maximum economic yield

(MEY) terlihat lebih conservative minded (lebih bersahabat dengan lingkungan)

dibandingkan dengan tingkat upaya pada titik keseimbangan pada kondisi

pengelolaan maximum sustainable yield (MSY). Lebih jelasnya dapat dilihat pada

Gambar 27.

Gambar 27. Keseimbangan bioekonomi model Gordon Schaefer pada sumberdaya

ikan lemuru di Selat Bali

-5000

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000

TR

da

n T

C (

juta

ru

pia

h)

Effort (trip)

MSYMEY

max.

TC

OA

Page 23: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

97

5.9.2 Analisis optimasi dinamik pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru

Analisis optimasi dinamik pemanfaatan sumberdaya perikanan dilakukan

karena tangkapan (yield) dan upaya penangkapan (effort) pada kegiatan perikanan

tidak bersifat statis. Kegiatan perikanan bergerak mengikuti perubahan-perubahan

yang terjadi pada sumberdaya dan faktor eksternal lainnya. Aspek pemanfaatan

sumberdaya perikanan dengan pendekatan model dinamik bersifat intertemporal,

maka dalam menganalisis aspek tersebut dijembatani dengan penggunaan

discount rate, dimana discount rate yang digunakan dalam penelitian ini

mengikuti pendekatan Kula, yaitu 3,22% dan discount rate dari World Bank yaitu

10%, 12%, 15% dan 18%.

Nilai discount rate digunakan dalam menghitung tingkat pemanfaatan

optimal dinamik sumberdaya ikan lemuru. Hasil estimasi pada masing-masing

tingkat discount rate dapat dilihat pada Tabel 29.

Tabel 29. Hasil analisis optimasi dinamik pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru

di Selat Bali Pemanfaatan

sumberdaya

Optimasi Dinamik

i= 3,22% i = 10% i = 12% i = 15% i = 18%

Biomass (x) (ton) 114.833,18 107.700,78 105.709,23 102.826,64 100.065,19

Produksi (h) (ton) 40.474,07 40.651,94 40.637,93 40.568,42 40.447,22

Effort (E) (trip) 11.955 12.802 13.039 13.382 13.710

alat tangkap (unit) 243 260 265 272 278

π (juta Rp) 2.477.252,45 827.756,43 692.600,10 556.587,25 465.123,89

Pada Tabel 29 dapat dilihat perbandingan pemanfaatan sumberdaya ikan

lemuru pada kondisi aktual dan kondisi optimal dinamik dengan tingkat discount

rate yang berbeda. Berdasarkan tingkat volume produksi, maka tingkat volume

produksi yang dapat diperoleh jika pemanfaatan menggunakan optimal dinamik

akan jauh lebih besar dibandingkan dengan tingkat volume produksi pada

pemanfaatan aktual, sedangkan dari sisi tingkat upaya penangkapan (effort)

menunjukkan tingkat upaya (effort) yang dilakukan pada kondisi optimal dinamik

lebih sedikit dari tingkat upaya (effort) pada kondisi aktual. Hal yang sama terjadi

pada nilai rente ekonomi, dimana tingkat keuntungan yang diperoleh pada kondisi

aktual jauh lebih kecil daripada pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru pada

kondisi dinamik. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemanfaatan sumberdaya ikan

Page 24: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

98

lemuru di Perairan Selat Bali telah menunjukkan gejala yang overfishing baik

secara biologi maupun ekonomi. Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah

dalam mengatasinya seperti mengurangi upaya penangkapan (effort) agar

kelestarian sumberdaya ikan lemuru dapat terjaga.

Hubungan tingkat discount rate dan rente ekonomi optimal dinamik pada

sumberdaya ikan lemuru di Perairan Selat Bali dapat dilihat pada Gambar 28.

Pada gambar tersebut menunjukkan tingkat discount rate yang tinggi akan

mendorong semakin lajunya tingkat effort dan sebaliknya tingkat discount rate

yang rendah akan memperlambat laju tingkat effort. Secara umum tingkat

discount rate yang lebih rendah dapat menghasilkan optimal yield dan optimal

biomass yang lebih tinggi dan apabila tingkat discount rate turun hingga ke level

nol, maka analisis dinamik pada sumberdaya ikan lemuru ini identik dengan

analisis statik pada pengelolaan sole owner atau maximum economic yield (MEY).

Tingkat discount rate yang tinggi akan memacu eksploitasi sumberdaya ikan

lemuru yang lebih ekstraktif dan dampaknya akan mempertinggi tekanan

sumberdaya ikan lemuru. Jika discount rate semakin tinggi hingga tak terhingga,

maka analisis dinamik sumberdaya ikan lemuru akan sama dengan analisis statik

pada pengelolaan open access (OA), sehingga keadaan ini akan mengakibatkan

terjadinya degradasi yang menjurus kepada kepunahan sumberdaya ikan lemuru.

Hal yang sama juga terlihat pada rente ekonomi yang diperoleh, dimana rente

ekonomi yang diperoleh akan semakin besar apabila semakin rendahnya tingkat

discount rate, sebaliknya jika tingkat discount rate semakin tinggi maka akan

membuat rente ekonomi yang diperoleh semakin kecil. Artinya bahwa ekstraksi

sumberdaya ikan lemuru secara berlebihan saat ini dengan nilai rente ekonomi

yang diterima untuk waktu jangka panjang ternyata tidak memberikan nilai rente

yang optimal. Peningkatan upaya yang berlebihan akan mengakibatkan

peningkatan terhadap biaya yang dikeluarkan. Hal ini berimplikasi terhadap laju

degradasi sumberdaya ikan lemuru yang semakin cepat.

Page 25: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

99

Gambar 28. Hubungan tingkat discount rate dan rente ekonomi optimal dinamik

sumberdaya ikan lemuru

5.10 Analisis Laju Degradasi dan Laju Depresiasi

Degradasi dan depresiasi sumberdaya dapat diartikan sebagai penurunan

nilai dari sumberdaya baik secara kuantitas maupun kualitas dan manfaat secara

ekonomi sebagai dampak dari pemanfaatan sumberdaya tersebut. Jika nilai

koefisien degradasi dan depresiasi suatu sumberdaya berada pada kisaran nilai

toleransi yaitu 0 hingga 0,5, maka sumberdaya tersebut belum mengalami

degradasi dan depresiasi. Hasil analisis laju degradasi dan depresiasi pada

sumberdaya ikan lemuru dapat dilihat pada Tabel 30.

Koefisien laju degradasi dan laju depresiasi pada sumberdaya ikan lemuru

tiap tahun secara berturut-turut rata-rata mencapai 0,26 dan 0,31. Nilai koefisien

ini lebih kecil dari nilai toleransi koefisien laju degradasi dan laju depresiasi. Hal

ini menunjukkan bahwa sumberdaya ikan lemuru di perairan Selat Bali secara

rata-rata selang periode tahun 1995 hingga 2010 belum mengalami degradasi dan

depresiasi. Namun demikian, pada tahun 2004 nilai koefisien laju degradasi

mencapai 0,93, lebih besar dari nilai toleransi (>0,5). Hal tersebut menunjukkan

bahwa pada tahun 2004 sumberdaya ikan lemuru di Perairan Selat Bali telah

terdegradasi. Selain itu, nilai laju degradasi dan depresiasi ikan lemuru pada tahun

2009 sebesar 0,54 dan 0,64, lebih tinggi dari nilai toleransi (>0,5), yang berarti

y = 7E+06x-0,813 R² = 0,9992

-

500,000.00

1,000,000.00

1,500,000.00

2,000,000.00

2,500,000.00

3,000,000.00

0 5 10 15 20

Re

nte

eko

no

mi (

Rp

juta

)

Discount Rate (%)

Page 26: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

100

bahwa sumberdaya ikan lemuru telah terdegradasi dan terdepresiasi pada tahun

2009.

Tabel 30. Hasil analisis laju degradasi dan laju depresiasi pada sumberdaya ikan

lemuru

Tahun Produksi (ton) RenteEkonomi (Rp juta) Laju

Degradasi

Laju

Depresiasi Aktual Lestari Aktual Lestari

1995 14.850,61 40.438,86 5.912,35 26.772,51 0,06 0,01

1996 8.957,77 40.402,65 1.219,42 28.452,63 0,01 0,00

1997 21.838,99 40.542,32 12.561,16 29.255,07 0,14 0,09

1998 58.164,36 40.648,30 85.759,92 55.653,55 0,33 0,34

1999 6.154,99 40.651,41 -3.457,71 55.977,68 0,00 1,00

2000 8.170,25 40.393,46 1.203,13 62.526,61 0,01 0,00

2001 10.145,40 40.288,91 2.563,23 68.034,82 0,02 0,00

2002 36.256,04 39.853,26 69.256,84 77.785,00 0,25 0,25

2003 34.301,27 40.636,93 64.471,89 80.211,00 0,23 0,22

2004 21.184,19 -55.709,53 1.005,93 -201.641,81 0,93 1,00

2005 14.565,45 30.996,86 7.164,89 56.583,56 0,11 0,00

2006 60.586,38 21.320,15 150.022,64 24.006,37 0,41 0,46

2007 67.848,94 14.698,53 181.139,34 -128,27 0,45 0,50

2008 38.329,55 12.983,80 88.427,78 -7.432,17 0,42 0,52

2009 65.237,54 -10.480,91 186.161,86 -108.363,50 0,54 0,64

2010 14.794,34 11.617,69 -1.279,86 -14.010,03 0,31 0,00

Rataan 30.086,63 24.330,17 53.258,30 14.605,19 0,26 0,31

Pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru pada tahun 2009 mempunyai track

record terdegradasi dan terdepresiasi. Kemudian pada tahun sebelumnya yaitu

tahun 2006 hingga tahun 2008 mempunyai track record nilai laju degradasi yang

hampir mendekati nilai toleransi yaitu sebesar 0,5, sedangkan nilai depresiasinya

sudah melebihi dari nilai toleransi (>0,5). Hal ini menindikasikan bahwa pada

tahun 2006 hingga 2008, sumberdaya ikan lemuru walaupun belum sampai

terdegradasi tetapi telah mengalami depresiasi. Oleh karena itu, tindakan preventif

pada pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru harus segera dilakukan agar nilai

koefisien degradasi dan depresiasi tidak semakin tinggi. Untuk lebih jelasnya

mengenai laju degradasi dan laju depresiasi sumberdaya ikan lemuru dapat dilihat

pada Gambar 29.

Page 27: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

101

Gambar 29. Grafik laju degradasi dan laju depresiasi pada sumberdaya

ikan lemuru

Pada Gambar 26 terlihat pola grafik laju degradasi dan laju depresiasi

sumberdaya ikan lemuru yang hampir sama, karena besaran nilai keduanya yang

tidak jauh berbeda. Menurun atau meningkatnya nilai koefisien laju degradasi

akan diikuti oleh menurunnya atau meningkatnya nilai koefisien laju depresiasi.

Artinya, kondisi biologi sumberdaya ikan lemuru akan sangat berpengaruh pada

tingkat ekonomi yang akan diperoleh oleh para nelayan

5.11 Analisis Sistem Tarif

5.11.1 Analisis rente sumberdaya

Analisis rente ekonmi sumberdaya ikan lemuru dihitung berdasarkan nilai

produksi optimal pada kondisi statik dan kondisi optimal dinamik. Besaran nilai

rente ekonomi dihitung berdasarkan nilai Net Present Value (NPV) selama 10

tahun ke depan pada tingkat discount rate 10% dan 18%. Penentuan tingkat

discount rate dilakukan berdasarkan tingkat discount rate dari World Bank yaitu

sebesar 10% sampai dengan 18%, sehingga tingkat discount rate dipilih pada

batas tingkat discount rate yang paling kecil yaitu 10% dan tingkat discount rate

paling besar yaitu 18%.

-0.20

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Laju

de

grad

asi d

an L

aju

de

pre

sias

i

Laju degradasi Laju depresiasi Bench Marking

Page 28: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

102

Ada 2 skenario yang digunakan dalam menghitung nilai rente ekonomi

yaitu pada skenario 1 digunakan perhitungan tanpa memasukkan nilai investasi;

dan pada skenario 2, besaran biaya investasi dimasukkan dalam perhitungan.

Biaya investasi yang dibutuhkan untuk satu unit penangkapan purse seine untuk

mengekstraksi sumberdaya ikan lemuru sebesar Rp 1,311 milyar. Hasil

perhitungan besaran nilai rente sumberdaya ikan lemuru di Selat Bali dapat dilihat

pada Tabel 31.

Tabel 31. Besaran nilai rente sumberdaya ikan lemuru di Selat Bali selama 10

tahun ke depan (satuan juta rupiah)

No. Kondisi Pengelolaan

Skenario 1 Skenario 2

NPV

( = 10%)

NPV

( = 18%)

NPV

( = 10%)

NPV

( = 18%)

1 Optimasi Statik (MEY) 490.938 359.068 184.679 52.809

2 Optimasi Dinamik (i = 3,22%) 490.211 358.537 172.168 40.493

3 Optimasi Dinamik (i = 10%) 484.767 354.555 144.171 13.959

4 Optimasi Dinamik (i = 12%) 482.296 352.747 135.403 5.854

5 Optimasi Dinamik (i = 15%) 477.984 349.594 121.976 -6.414

6 Optimasi Dinamik (i = 18%) 473.038 345.976 108.298 -18.764

Pada Tabel 31 terlihat bahwa besaran nilai rente ekonomi sumberdaya ikan

lemuru di Selat Bali pada kondisi optimal statik (MEY) memiliki nilai rente yang

paling besar baik pada skenario 1 maupun skenario 2 dengan berbagai tingkat

discount rate. Hal ini dikarenakan pada kondisi optimal statik tidak ada tekanan

terhadap sumberdaya (i=0%). Besaran nilai rente ekonomi sumberdaya ikan

lemuru pada kondisi optimal statik pada skenario 1 berkisar Rp 359,1 milyar

sampai Rp 490,9 milyar. Sementara itu, pada skenario 2 nilai NPV lebih rendah

yang disebabkan karena adanya biaya investasi. Besaran nilai rente ekonomi

skenario 2 berkisar Rp 52,8 milyar sampai Rp 184,7 milyar.

Besaran nilai rente ekonomi kondisi optimal dinamik pada skenario 1 dan

tingkat discount rate 10% berkisar Rp 473 milyar sampai dengan Rp 490 milyar,

pada tingkat discount rate 18% berkisar Rp 346 milyar sampai dengan Rp 358,5

milyar. Hal yang menarik yaitu besaran nilai rente ekonomi sumberdaya ikan

lemuru pada kondisi optimal dinamik dengan skenario 2 dan tingkat discount rate

18% yang memiliki nilai NPV negatif pada kondisi pengelolaan optimal dinamik

dengan i=15% dan i=18%. kondisi ini menunjukkan bahwa pada tingkat discount

rate 18 %, besarnya biaya investasi yang dikeluarkan pada kondisi pengelolaan

Page 29: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

103

dinamik i=15% dan i=18% tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh.

Oleh kerana itu, pada kondisi tersebut maka kegiatan usaha penangkapan

sumberdaya ikan lemuru di Selat Bali tidak layak dilakukan.

5.11.2 Analisis resource rent tax (RRT)

Nilai rente menunjukan adanya selisih atau surplus atas pemanfaatan

sumberdaya tersebut. Sebagian dari surplus ini kemudian diambil kembali dalam

bentuk tax, maka tax tersebut menjadi resource rent tax (RRT) atau user fee.

Karena pada faktanya setiap rente sumberdaya tersebut dihasilkan dari

memanfaatkan sumberdaya yang ada. Nilai besaran pajak rente sumberdaya

(RRT=Resource Rent Tax) dilakukan dengan menghitung suatu proporsi terhadap

besaran rente yang didapatkan secara keseluruhan.

Hal yang menarik adalah pada umumnya nelayan bersedia membayar

pungutan apabila ada jaminan sumberdaya ikan lemuru di waktu yang akan datang

selalu tersedia, sehingga penangkapan ikan dapat dilakukan sepanjang tahun.

Umumnya nelayan lemuru sudah membayar pungutan rata-rata sebesar 2 persen

dari nilai total penerimaan (gross) atau rata-rata sebesar 12 persen dari

keuntungan usaha (net profit). Akan tetapi berdasarkan kuesioner, responden juga

mengakui sebagian nelayan tidak membayar pungutan tetapi sebagian lagi

membayar pungutan. Pengenaan pungutan tambahan dari yang sekarang sudah

dilakukan dirasakan akan memberatkan dan bersifat disinsentif untuk usaha. Oleh

karena itu perlu dilakukan secara lebih berhati-hati.

Apabila nelayan sekarang ini bersedia membayar pungutan sekitar 12%

dari keuntungan usaha (net profit), maka diperoleh total besaran RRT per tahun

pada kondisi optimal statik skenario 1 dengan discount rate sebesar 10% sebesar

Rp 5,89 milyar per tahun dan dengan discount rate sebesar 18% sebesar Rp 4,3

milyar per tahun. Nilai RRT per tahun pada model dinamik berkisar Rp 5,6 milyar

per tahun sampai Rp 5,88 milyar per tahun pada tingkat discount rate sebesar

10%, sedangkap pada discount rate sebesar 18% nilai RRT diperoleh berkisar Rp

4,15 milyar per tahun sampai Rp 4,3 milyar per tahun. Besaran nilai RRT

pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru pada skenario 1 disajikan pada Tabel 32.

Page 30: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

104

Tabel 32. Besaran nilai RRT Skenario 1 pada pemanfaatan sumberdaya ikan

lemuru di Selat Bali (satuan juta rupiah)

No. Kondisi Pengelolaan

Discount rate = 10% Discount rate = 18%

NPV RRT per

tahun NPV

RRT per

tahun

1 Optimasi Statik (MEY) 490.938 5.891 359.068 4,309

2 Optimasi Dinamik (i = 3,22%) 490.211 5.883 358.537 4,302

3 Optimasi Dinamik (i = 10%) 484.767 5.817 354.555 4,255

4 Optimasi Dinamik (i = 12%) 482.296 5.788 352.747 4,233

5 Optimasi Dinamik (i = 15%) 477.984 5.736 349.594 4,195

6 Optimasi Dinamik (i = 18%) 473.038 5.676 345.976 4,152

Besaran nilai RRT per tahun pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru di

Selat Bali pada skenario 2 disajikan pada Tabel 33. Hasilnya menunjukkan bahwa

besaran nilai RRT pada kondisi statis dengan sebesar Rp 2,2 milyar per tahun dan

dengan discount rate 18% sebesar Rp 0,6 milyar per tahun. Nilai RRT pada model

dinamik discount rate 10% berkisar Rp 1,3 milyar per tahun sampai Rp 2 milyar

per tahun. Sedangkan pada tingkat discount rate 18%, diperoleh nilai RRT pada

kondisi dinamik i=15% dan i=18% sama dengan nol, karena nilai NPV negatif.

Tabel 33. Besaran nilai RRT Skenario 2 pada pemanfaatan sumberdaya ikan

lemuru di Selat Bali (satuan juta rupiah)

No. Kondisi Pengelolaan

Discount rate = 10% Discount rate = 18%

NPV RRT per

tahun NPV

RRT per

tahun

1 Optimasi Statik (MEY) 184.679 2,216 52.809 634

2 Optimasi Dinamik (i = 3,22%) 172.168 2,066 40.493 486

3 Optimasi Dinamik (i = 10%) 144.171 1,730 13.959 168

4 Optimasi Dinamik (i = 12%) 135.403 1,625 5.854 70

5 Optimasi Dinamik (i = 15%) 121.976 1,464 -6.414 0

6 Optimasi Dinamik (i = 18%) 108.298 1,300 -18.764 0

Nilai rente tersebut diperoleh dari sejumlah unit alat tangkap yang

dioperasikan. Besaran nilai tax atau user fee dalam rangka pemanfaatan

sumberdaya ikan lemuru di Selat Bali pada skenario 1 pada kondisi pengelolaan

statik dengan tingkat discount rate 10% sebesar Rp 511.761 per trip, sedangkan

pada tingkat discount rate 18% sebesar Rp 374.298 per trip. Pada kondisi

pengelolaan dinamik dengan discount rate 10% berkisar Rp 414.041 per trip

sampai dengan Rp 492.070 per trip, pada tingkat discount rate 18% berkisar Rp

Page 31: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

105

302.826 per trip sampai Rp 359.896 per trip. Besaran nilai user fee atau RRT per

trip pada skenario 1 dengan berbagai kondisi pengelolaan disajikan pada Tabel 34.

Tabel 34. Nilai Resource Rent Tax per tahun dan per trip untuk pemanfaatan

sumberdaya ikan lemuru di Selat Bali Skenario 1

Kondisi

Pengelolaan

Effort

optimum

(trip)

Discount rate = 10% Discount rate = 18%

RRT per

tahun

(Rp juta)

RRT per

trip

(Rp per

trip)

RRT per

tahun

(Rp

juta)

RRT per

trip

(Rp per

trip)

Optimasi Statik (MEY) 11.512 490.938 511.761 359.068 374.298

Optimasi Dinamik (i = 3,22%) 11.955 490.211 492.070 358.537 359.896

Optimasi Dinamik (i = 10%) 12.802 484.767 454.384 354.555 332.333

Optimasi Dinamik (i = 12%) 13.039 482.296 443.862 352.747 324.637

Optimasi Dinamik (i = 15%) 13.382 477.984 428.631 349.594 313.497

Optimasi Dinamik (i = 18%) 13.710 473.038 414.041 345.976 302.826

Besaran nilai RRT per trip pada skenario 2 dengan kondisi pengelolaan

statik dengan tingkat discount rate 10% sebesar Rp 192.511 per trip, sedangkan

pada tingkat discount rate 18% sebesar Rp 55.048 per trip. Pada kondisi

pengelolaan dinamik dan dengan discount rate 10% diperoleh nilai RRT per trip

berkisar Rp 94.791 per trip sampai dengan Rp 172.820 per trip. Akan tetapi,

apabila tingkat discount rate 18% pada kondisi dinamik i=15% dan i=18%

besaran nilai RRT per trip sama dengan nol, karena kegiatan usaha penangkapan

mengalami kerugian. Besaran nilai user fee atau RRT per trip pada skenario 2

dengan berbagai kondisi pengelolaan disajikan pada Tabel 35.

Tabel 35. Nilai Resource Rent Tax per tahun dan per trip untuk pemanfaatan

sumberdaya ikan lemuru di Selat Bali Skenario 2

Kondisi

Pengelolaan

Effort

optimum

(trip)

Discount rate = 10% Discount rate = 18%

RRT per

tahun

(Rp juta)

RRT per

trip

(Rp per

trip)

RRT per

tahun

(Rp

juta)

RRT per

trip

(Rp per

trip)

Optimasi Statik (MEY) 11.512 184.679 192.511 52.809 55.048

Optimasi Dinamik (i = 3,22%) 11.955 172.168 172.820 40.493 40.646

Optimasi Dinamik (i = 10%) 12.802 144.171 135.135 13.959 13.084

Optimasi Dinamik (i = 12%) 13.039 135.403 124.612 5.854 5.388

Optimasi Dinamik (i = 15%) 13.382 121.976 109.382 -6.414 0

Optimasi Dinamik (i = 18%) 13.710 108.298 94.791 -18.764 0

Page 32: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

106

Berdasar analisis diatas terlihat bahwa berbagai skenario besaran pungutan

baik untuk model statik maupun model dinamik. Hal ini dapat memberikan

berbagai pilihan besaran jumlah pungutan, akan tetapi tentunya mekanisme

pengumpulan pungutan perlu dilakukan secara efisien. Apabila dilihat dari

besaran nilai RRT maka model statik memiliki nilai RRT yang paling besar

dibandingkan dengan model dinamik pada berbagai skenario dan tingkat discount

rate. Model pungutan pada skenario 2 lebih dapat diterapkan karena kegiatan

usaha penangkapan ikan lemuru dipandang sebagai suatu unit bisnis sehingga

perlu dimasukkan besaran biaya investasi yang dikeluarkan oleh pelaku usaha.

Besaran nilai user fee pada skenario ini pada kondisi pengelolaan statik dan

tingkat discount rate 10% sebesar Rp 192.511 per trip. Nilai tersebut merupakan

nilai user fee paling tinggi. Apabila tingkat discount rate 18% maka perlu

dilakukan secara lebih berhati-hati, karena pada kondisi optimal dinamik dengan

i=15% dan i=18% kegiatan usaha penangkapan secara bisnis mengalami kerugian.

5.12 Implikasi Kebijakan

Tujuan pengelolaan perikanan termasuk di dalamnya perikanan tangkap

sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No.31 tahun 2004 tentang

Perikanan mengandung beberapa makna, diantaranya adalah melakukan

pemanfaatan sumberdaya ikan secara optimal dan berkelanjutan, meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan nelayan, serta meningkatkan peran perikanan

tangkap terhadap pembangunan perikanan nasional

Sumberdaya ikan pada umumnya bersifat open access dan common

property, artinya pemanfaatan ikan bersifat terbuka oleh siapa saja dan

kepemilikannya bersifat umum, tanpa ada pengelolaan. Konsekuensi dari sifat

sumberdaya seperti ini adalah munculnya gejala eksploitasi berlebih (over

exploitation), investasi berlebih (over investment) dan tenaga kerja berlebih (over

employment). Dalam kondisi seperti ini, jika tidak segera diambil kebijakan yang

tepat, maka sulit rasanya untuk mencapai tujuan pengelolaan perikanan yang telah

digariskan di atas.

Begitu pula dengan yang terjadi pada sumberdaya ikan lemur di Perairan

Selat Bali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan sumberdaya ikan

Page 33: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

107

lemuru selama kurun waktu dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 sudah

nampak tingginya tingkat aktivitas penangkapan, sehingga walaupun secara rata-

rata masih berada dibawah tingkat MSY akan tetapi pada sejak tahun 2006 hingga

tahun 2009 tingkat eksploitasi penangkapan sudah melebihi nilai MSY. Hal

tersebut menunjukkan bahwa aktivitas panangkapan sumberdaya ikan lemuru

memiliki kecenderungan overfishing. Hal ini juga yang diindikasi menjadi

penyebab hasil tangkapan ikan lemuru mulai tahun 2010 mengalami penurunan

yang cukup drastis.

Perairan Selat Bali memiliki potensi sumberdaya ikan lemuru yang sangat

besar sebagai salah satu sumber ekonomi bagi pendapatan daerah, namun

besarnya potensi sumberdaya ikan lemuru di perairan Selat Bali belum diimbangi

dengan optimalnya pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki. Dari hasil penelitian

menunjukkan selain terjadinya ketidakefektifan biaya dalam kegiatan

penangkapan ikan juga menunjukkan adanya indikasi terjadi gejala kelebihan

tangkap secara ekologi dan secara ekonomi dalam pemanfaatan sumberdaya ikan

lemuru di perairan Selat Bali. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengelolaan yang

baik dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan lemuru dengan melakukan

penilaian menyeluruh, menentukan tujuan dan sasaran, merencanakan dan

mengelola seluruh kegiatan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang optimal dan

berkelanjutan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa volume produksi

sumberdaya ikan lemuru optimal pada kondisi MSY sebesar 40.651,94 ton per

tahun dengan tingkat effort sebesar 12.801 trip per tahun, tingkat CPUE rata-rata

sebesar 3,2 ton per trip dan rente optimal yang bisa diperoleh sebesar Rp 78,9

milyar per tahun, sedangkan pada kondisi MEY produksi optimal ikan lemuru

sebesar 40.239,31 ton per tahun diperoleh pada tingkat effort optimal sebanyak

11.512 trip per tahun, dengan tingkat CPUE sebesar 3,5 ton per trip dan rente

optimal yang bisa diperoleh sebesar Rp 79,9 milyar per tahun.

Pada analisis laju degradasi dan laju depresiasi juga menunjukkan arah

semakin kuatnya tekanan terhadap sumberdaya ikan lemuru yang diakibatkan

besarnya tingkat effort yang dilakukan dalam kegiatan penangkapan dibandingkan

dengan jumlah upaya (effort) optimal. Dari hasil analisis bionomi pada

pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru menunjukkan jumlah effort aktual lebih

Page 34: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

108

besar dibandingkan effort optimal (Eaktual > Eoptimal). Selama selang periode tahun

1995 hingga tahun 2010, rata-rata jumlah effort aktual sebesar 17.605 trip per

tahun, sedangkan jumlah effort optimal pada kondisi MSY sebesar 12.801 trip per

tahun dan pada kondisi MEY sebesar 11.512 trip per tahun. Dengan demikian

maka perlu adanya pengurangan jumlah upaya penangkapan (effort).

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa banyaknya jumlah alat

tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan lemuru di perairan Selat Bali

yaitu purse seine sebanyak 324 unit, payang sebanyak 103 unit dan gillnet

sebanyak 7278 unit. setelah dilakukan standarisasi alat tangkap ke alat tangkap

purse seine diperoleh jumlah alat tangkap sebanyak 357 unit setara purse seine.

berdasarkan hasil analisis optimal maka perlu adanya pengurangan unit alat

tangkap sehingga pada kondisi MEY menjadi sebanyak 234 unit setara purse

seine. Apabila dikonversi dengan index power maka diperoleh rincian sebanyak

212 unit purse seine, payang sebanyak 67 unit dan gillnet sebanyak 4767 unit.

Dari data tersebut di atas terlihat dengan jelas bahwa pengelolaan

sumberdaya perikanan lemuru di Selat Bali selama ini belum berjalan dengan

optimal, sehingga berdampak pada minimnya produksi dan manfaat ekonomi

yang diperoleh nelayan. Oleh karena itu, harus segera melakukan pembenahan,

membuat kebijakan antisipatif dan strategis sebagai solusi dari permasalahan

pengelolaan sumberdaya perikanan lemuru di Selat Bali. Sehubungan dengan hal

itu, kegiatan pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru dapat dilakukan melalui

pengendalian output dan pengendalian input.

Alternatif kebijakan yang dapat dilakukan dalam pengendalian dari sisi

output sebagai berikut:

- Penetapan kuota atau pembatasan dari sisi output yang dapat dilakukan

melalui batasan jumlah maksimum ikan lemuru yang dapat ditangkap. Hasil

analisis bionomi menunjukkan batasan jumlah ikan maksimum sumberdaya

ikan lemuru pada kondisi pengelolaan sole owner atau maximum economic

yield (MEY) yaitu sebesar 40.239,31 ton per tahun.

- Melakukan moratorium penangkapan ikan lemuru di Selat Bali selama

beberapa tahun. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada ikan

lemuru untuk melakukan reproduksi kembali hingga mencapai pada kondisi

yang optimum.

Page 35: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

109

- Melakukan moratorium penangkatan ikan lemuru secara terbatas, yaitu hanya

boleh melakukan aktivitas penangkapan ikan lemuru pada saat musim

penangkapan, sedangkan pada saat musim sedikit ikan yang berlangsung

mulai bulan April sampai bulan Juli penangkapan ikan lemuru ditutup.

Karena pada bulan April sampai dengan bulan Juli ikan lemuru sempenit dan

protolan masih berukuran muda dan sebagian besar diduga belum matang

gonad reproduksi sehingga aktivitas penangkapan pada bulan tersebut cukup

membahayakan kelestarian sumberdaya ikan lemuru.

Alternatif kebijakan yang dapat dilakukan dari sisi pengendalian input

sebagai berikut :

- Membuat regulasi tentang rasionalisasi jumlah alat tangkap. Kebijakan ini

bertujuan untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan dari jumlah alat tangkap

yang berlebih. jumlah unit alat tangkap yang optimal pada kondisi pengelolaan

sole owner atau maximum economic yield (MEY) yaitu sebanyak 234 unit.

Saat ini jumlah unit alat tangkap yang tersedia sebannyak 357 unit setara

purse seine. Sehingga ada sekitar 123 unit alat tangkap setara purse seine yang

perlu dirasionalisasi. Kebijakan ini memiliki cost dan resistensi yang cukup

tinggi, karena dengan kebijakan mengurangi alat tangkap dan membatasi alat

tangkap, apabila memang sudah berlebih, berarti menuntut harus ada yang

dikorbankan, kondisi ini sama halnya dengan menghalangi seseorang untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya.

- Pengurangan jumlah alat tangkap yang melebihi jumlah optimum dapat

dilakukan oleh pemerintah dengan membeli kelebihan jumlah alat tangkap

dengan harga yang sesuai dan biaya lain sebagai kompensasi bagi nelayan

maupun masyarakat yang terkena dampak dari kebijakan divestasi.

Konsekuensinya adalah pemerintah harus menganggarkan sejumlah dana agar

program pengurangan jumlah alat tangkap dapat terlaksana. Selain itu, dapat

juga dilakukan dengan mengalihkan unit armada alat tangkap ke jenis alat

tangkap lainnya dengan target spesies ikan yang berbeda seperti alat tangkap

pancing untuk menangkap ikan tuna. Hal ini dapat dilakukan mengingat di

sebelah selatan perairan selat bali saat ini banyak yang dipasang rumpon

dengan target spesies ikan tuna dan tongkol.

Page 36: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

110

- Penetapan schedule of catch. Kebijakan penetapan jadwal penangkapan ikan

dilatarbelakangi oleh banyaknya kendala dalam implementasi kebijakan untuk

mengurangi dan mengontrol peningkatan jumlah alat tangkap. Dengan

kebijakan ini diharapkan tidak ada yang dikorbankan terutama para nelayan,

karena masih bisa melaut. Penjadwalan ini diatur sedemikian rupa, sehingga

tingkat produksi effort dan manfaat rente yang diperoleh tetap dalam kondisi

yang optimal.

Apabila dilihat dari uraian di atas, maka kegiatan pengendalian

pemanfaatan sumberdaya ikan lemuru dari sisi output lebih sulit

diimplementasikan dan memerlukan biaya yang cukup besar. Pengawasan

terhadap output hasil tangkapan ikan nelayan relatif lebih sulit, selain itu nilai

kearifan lokal dalam prilaku penangkapan ikan di Selat Bali sudah hilang.

Kegiatan moratorium penangkapan akan memberikan dampak perekonomian

kepada masyarakat nelayan, mengingat aktivitas penangkapan ikan merupakan

mata pencaharian utamanya. Oleh karena itu, pengendalian dari sisi input akan

lebih relevan dilakukan dan lebih mudah yakni dengan melakukan pembatasan

effort penangkapan.

Aturan kegiatan pengelolaan ikan lemuru di Perairan Selat Bali yang sudah

diatur dalam SKB Gubernur Tingkat I Jawa Timur dan Bali No.238 Tahun

1992//674 Tahun 1992 perlu diaktifkan kembali dan ditinjau mengingat bahwa

pada peraturan tersebut jumlah purse seine yang diijinkan sebanyak 273 unit

(Jawa Timur=190 unit dan Bali=83 unit). Pada kenyataannya jumlah alat tangkap

purse seine yang beroperasi telah melebihi dari batas maksimum yang ditetapkan

SKB tersebut yaitu sebanyak 357 unit. Semantara itu, hasil analisis bioekonmi

diperoleh jumlah optimal alat tangkap purse seine sebanyak 234 unit

Kebijakan lainnya yang dapat dilakukan yaitu pengembangan sumberdaya

manusia (human development), mengingat manusia merupakan pelaku utama

dalam aktivitas pemanfaatan sumberdaya ikan. Kebijakan sehebat apa pun atau

sebagus apa pun seringkali terlihat mentah di lapangan, tidak memberikan dampak

apa-apa sebagaimana tujuan dari ditetapkannya kebijakan tersebut, jika tidak

didukung sendiri oleh para pelaku utama dari kebijakan tersebut, baik pembuat

kebijakan atau pun yang harus melaksanakan kebijakan. Kebijakan ini ditujukan

Page 37: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN · 2015-11-17 · Spesifikasi alat tangkap purse seine di sekitar Selat Bali ... semakin menuju ke arah yang tidak ramah lingkungan. ... Purse seine atau pukat

111

bagi peningkatan kualitas dan profesionalitas para pemegang kebijakan dan

pengelola perikanan, juga ditujukan kepada para nelayan dalam bentuk

memberikan penyadaran, sosialisasi, pemahaman, rasa memiliki dan rasa

tanggung jawab akan pentingnya pembangunan perikanan yang berkelanjutan

bagi kehidupan di kemudian hari, pentingnya memanfaatkan sumberdaya ikan

agar memberikan manfaat ekonomi yang optimal secara terus menerus.

Kondisi sosial budaya masyarakat nelayan di sekitar Selat Bali saat ini

sudah tidak lagi bentuk kearifan lokal. Kebijakan pengembangan sumberdaya

manusia dalam hal ini nelayan di sekitar Selat Bali sebagai pelaku utama

penangkapan ikan perlu diarahkan kembali dalam menjaga kearifan lokal seperti

pelarangan penggunaan alat tangkap yang berbahaya dan merusak lingkungan

yang dapat menyebabkan hancurnya sumberdaya ikan di Selat Bali.

Pengambilan pungutan sumberdaya dapat digunakan dengan maksud

untuk mengurangi jumlah effort sehingga tekanan terhadap sumberdaya ikan

lemuru dapat berkurang. Selain itu, hasil dari pungutan user fee tersebut

hendaknya digunakan dalam rangka kegiatan pengelolaan sumberdaya ikan

lemuru di Selat Bali. Berdasarkan analisis rente ekonomi maka diperoleh berbagai

skenario besaran pungutan baik untuk model statik maupun model dinamik.

Besaran nilai user fee yang dapat dipungut pada kondisi statik yaitu sebesar Rp

192.511 per trip alat tangkap purse seine, sedangkan pada kondisi dinamik

berkisar Rp 94.791 per trip sampai dengan Rp 172.820 per trip.

Kebijakan penting lainnya yang harus diperhatikan yaitu melakukan

monitoring, controlling dan law enforcement (penegakkan hukum), kebijakan ini

bertujuan agar produksi aktual yang dihasilkan tidak melebihi kapasitas dari

produksi optimal yang seharusnya dihasilkan, juga untuk meminimalkan praktek

pencurian ikan, hasil tangkapan yang tidak dilaporkan (unreported catch),

penangkapan yang merusak ekosistem (destructive fishing).