5 fisiologi pembentukan urin

2
5. Fisiologi pembentukan urin dan berkemih Pembentukan urin Terdapat 3 mekanisme utama dalam pembentukan urin yaitu : 1. Filtrasi glomerulus Merupakan penyaringan besar-besaran plasma (hampir bebas protein) dari kapiler glomerulus ke dalam kapsula bowman. Membran glomerulus bersifat sangat permeabel terhadap air dan kristaloid, tetapi tidak permeabel untuk molekul berukuran besar seperti koloid (protein plasma). Terdapat 20% plasma yang difiltrasi dengan hasil 19% direabsorpsi dan 1% dieksresikan. 2. Reabsorpsi tubulus Merupakan perpindahan zat dari lumen tubulus menuju plasma kapiler peritubulus yang berguna untuk mengembalikan bahan-bahan yang bermanfaat bagi tubuh. 99% cairan yang difiltrasi oleh glomerulus diserap kembali oleh tubulus yang sebagian besar di tubulus proksimal, dan 1% diekskresi. Reabsorpsi ini dapat berupa reabsorpsi natrium di tubulus proksimal melalui kanal ion, reabsorpsi glukosa di tubulus proksimal melalui transport aktif sekunder dengan simport natrium, dan reabsorpsi urin di tubulus proksimal dengan cara difusi pasif karena gradien konsentrasi urea yang disebabkan oleh reabsorpsi natrium dan solut lain. 3. Sekresi tubulus Merupakan perpindahan zat dari plasma kapiler menuju lumen tubulus. Sekresi bergantung pada sistem transport membran yang merupakan transport aktif karena melawan gradien konsentrasi dan sebagian besar melalui transport aktif sekunder. Proses sekres terjadi saat difusi zat dari kapiler peritubulus ke interstisium. Kemudian zat menuju lumen tubulus dengan menyebrangi tight junction antar sel (jalur paraselular) atau melewati membran basolateral & membran apikal(jalur transelular).

Upload: reinitavany

Post on 09-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

urologi

TRANSCRIPT

5. Fisiologi pembentukan urin dan berkemih

Pembentukan urin

Terdapat 3 mekanisme utama dalam pembentukan urin yaitu :1. Filtrasi glomerulusMerupakan penyaringan besar-besaran plasma (hampir bebas protein) dari kapiler glomerulus ke dalam kapsula bowman. Membran glomerulus bersifat sangat permeabel terhadap air dan kristaloid, tetapi tidak permeabel untuk molekul berukuran besar seperti koloid (protein plasma). Terdapat 20% plasma yang difiltrasi dengan hasil 19% direabsorpsi dan 1% dieksresikan.

2. Reabsorpsi tubulusMerupakan perpindahan zat dari lumen tubulus menuju plasma kapiler peritubulus yang berguna untuk mengembalikan bahan-bahan yang bermanfaat bagi tubuh. 99% cairan yang difiltrasi oleh glomerulus diserap kembali oleh tubulus yang sebagian besar di tubulus proksimal, dan 1% diekskresi. Reabsorpsi ini dapat berupa reabsorpsi natrium di tubulus proksimal melalui kanal ion, reabsorpsi glukosa di tubulus proksimal melalui transport aktif sekunder dengan simport natrium, dan reabsorpsi urin di tubulus proksimal dengan cara difusi pasif karena gradien konsentrasi urea yang disebabkan oleh reabsorpsi natrium dan solut lain.

3. Sekresi tubulusMerupakan perpindahan zat dari plasma kapiler menuju lumen tubulus. Sekresi bergantung pada sistem transport membran yang merupakan transport aktif karena melawan gradien konsentrasi dan sebagian besar melalui transport aktif sekunder.Proses sekres terjadi saat difusi zat dari kapiler peritubulus ke interstisium. Kemudian zat menuju lumen tubulus dengan menyebrangi tight junction antar sel (jalur paraselular) atau melewati membran basolateral & membran apikal(jalur transelular).

Setelah terjadi ketiga mekanisme utama tersebut maka terjadi ekskresi urin. Ekskresi terjadi karena kadar zat dlm a.renalis lebih dari kadar zat dalam v.renalisSehingga plasma dibersihkan dari berbagai zat.

Proses berkemih

1. Dimulai saat volume urin mencapai volume 300 ml, vesica urinaria akan teregang dan akan mengirimkan impuls aferen hingga menuju otak, sehingga pada saat ini orang tersebut sadar ingin berkemih.2. Impuls aferen akan dibawa serabut aferen melalui nervi sphlanchnici pelvici menuju medulla spinalis sakral II-IV. Sebagian serabut aferen berjalan bersama saraf simpatis dan masuk ke medula spinalis segmen Lumbal I dan II.3. Impuls eferen berjalan melalui medula spinalis sakral II-IV yang akan meningkatkan kontraksi musculus detrusor vesicae dan merelaksasi musculus sphincter vesicae. Impuls efferent lainnya yang dikirim nervus pudendus akan merelaksasi muskulus sphincter urethrae.4. Reflek berkemih dapat dihambat oleh aktifitas korteks cerebri. Serabut inhibitor berjalan melalui traktus kortikospinalis menuju medula spinalis sakral II-IV yang akan mengakibatkan kontaksi musculus sphincter urethrae.

Dapus

Purnomo, Basuki B. 2011. Dasar-Dasar Urologi Edisi Ketiga. Jakarta : Sagung Seto

http://staff.ui.ac.id/kuntarti/material/fisiologiginjalberkemih.pdfdiakses pada 20 Maret 2014