5. bab iii

Upload: harinugroho

Post on 10-Jan-2016

66 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vbg

TRANSCRIPT

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 39

    BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    Format Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun

    2014 tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah

    berjalan mulai dari Perencanaan Strategis (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah

    Daerah (RKPD) ataupun Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Penetapan Kinerja

    (PK) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, serta tidak terlepas dari pelaksanaan

    pembangunan itu sendiri sebagai fungsi Actuating dari berbagai piranti perencanaan

    yang sudah dibuat tersebut, hingga kemudian sampailah pada saat pertanggung

    jawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya

    manajemen pendukungnya.

    Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur,

    terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya.

    Pertanggungjawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan

    sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran

    dilaksanakan tidak salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah

    dibuat.

    A. SKALA PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014

    Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan

    target setiap Indikator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan

    penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (performance gap).

    Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna

    mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan

    datang (performance improvement).

    Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran

    menggunakan skala pengukuran 4 (empat) katagori sebagai berikut :

    Tabel 3.1. Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2014

    Terdapat dua jenis skala penilaian pengukuran :

    Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala yang

    digunakan sebagai berikut :

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 40

    Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

    4 Antara 96 sampai 100 Sangat berhasil

    3 76 % sampai 95 % Berhasil

    2 56 % sampai 75 % Cukup berhasil

    1 Kurang dari 55 % Kurang/tidak berhasil

    Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres negatif,

    maka skala yang digunakan sebagai berikut :

    Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

    1 Antara 91 sampai 100 Kurang

    2 76 % sampai 90 % Cukup

    3 56 % sampai 75 % Berhasil

    4 Kurang dari 55 % Sangat Berhasil

    B. CAPAIAN DAN ANALISIS KINERJA

    Pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014

    menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 53 tahun 2014 tentang

    Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja , pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

    Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

    Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran

    Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tahun 2014 disajikan sebagai berikut :

    1. CAPAIAN TERHADAP MISI KE 1 (SATU) MENINGKATKAN

    PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS, SEIMBANG DAN

    BERKELANJUTAN BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN DAN

    KEUNGGULAN DAERAH

    Misi 1 Tujuan 1 :

    Meningkatnya perkembangan ekonomi sesuai dengan potensi migas dan

    agroindustri yang berkualitas, merata dan berkelanjutan dijabarkan dalam 12

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 41

    (dua belas) sasaran dan 26 (dua puluh enam) indikator dengan penjelasan

    sebagai berikut :

    Sasaran (1) meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi diukur melalui

    indikator prosentase peningkatan koperasi aktif sebagaimana tabel

    berikut:

    TABEL 3.2 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 1

    Sasaran Indikator/ Satuan

    Formula Realisasi

    2013 Target 2014

    Realisasi 2014

    Tercapai/ kurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi

    Prosentase koperasi aktif (%)

    Jumlah koperasi x 100% Jumlah seluruh koperasi

    93,30

    93,42

    93,66

    tercapai

    naik

    -

    . Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 3.2

    Sasaran meningkatnya kualitas kelembagaan Koperasi diukur melalui indikator

    Prosentase Koperasi aktif target yang ditetapkan 93,42 % tercapai 93,66 % jadi

    dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan

    capaian tahun 2013 naik

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

    Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif.

    Tingkat Pencapaian Kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

    Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 - 2014

    NO URAIAN SATUAN Perkembangan

    2013 2014

    1 2 3 4 5

    1 Jumlah Koperasi Unit 1,078 1,120

    2 Jumlah Anggota Orang 213,065 214,063

    3 Jumlah Manajer Orang 40 40

    4 Jumlah Karyawan Orang 439 451

    5 Jumlah Pengurus Orang 3234 3,321

    6 RAT Koperasi 650 650

    7 Modal sendiri (dalam ribuan) Rp. 124,948,803 128,564,851

    8 Modal luar (dalam ribuan) Rp. 32,230,911 32,255,911

    9 Asset (dalam ribuan) Rp. 234,372,807 237,564,172

    10 Volume usaha (dalam ribuan) Rp. 277,885,156 289,320,345

    11 Sisa Hasil Usaha (dalam ribuan) Rp. 31,352,342 36,375,239

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 42

    Perkembangan Kredit Modal Usaha Bagi Koperasi Pinjaman Perkuatan Permodalan

    Sumber Dana APBD Kabupaten BojonegoroTahun 2013 - 2014

    NO URAIAN TAHUN ANGGARAN

    2013 2014

    1 2 3 4

    1 Alokasi Dana Rp. 670.000.000, - Rp.490.000.000, -

    2 Koperasi Penerima 12 Unit 10 Unit

    Perkembangan Dana Hibah Koperasi

    Sumber Dana APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014

    NO URAIAN TAHUN ANGGARAN

    2013 2014

    1 2 3 4

    1 Alokasi Dana Rp. 2.785.000.000, Rp. 1.650.000.000, -

    2 Koperasi 63 66

    Perkembangan Dana Hibah Koperasi

    Sumber Dana APBN Tahun 2014

    NO URAIAN TAHUN ANGGARAN

    2013 2014

    1 2 3 4

    1 Alokasi Dana Rp. 100.000.000, - -

    2 Koperasi 1 -

    Pencapaian Prestasi Koperasi Usaha Kecil Menengah Tahun 2014

    No Capaian Prestasi

    1. Penghargaan Bakti Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dari Menteri Koperasi dan UKM RI atas nama Dra. Hj. MAHFUDHOH SUYOTO, M.Si

    2. Juara II Lomba Kreativitas Seni yang diberikan kepada SMAN 3 Bojonegoro Tahun 2014

    3 Juara Harapan I Lomba Uji Kompetensi yang diberikan kepada SMAN 3 Bojonegoro Tahun 2014.

    4 Juara Harapan I Lomba Stand Up Comedy yang diberikan kepada Demas Dwi K. Nugraha (siswa SMAN 3 Bojonegoro) Tahun 2014.

    5 Juara Harapan II Lomba Bola Volley yang diberikan kepada SMAN 3 Bojonegoro Tahun 2014.

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 43

    Permasalahan

    1. Rendahnya daya saing UMKM dan Koperasi, karena kualitas pelaku / SDM yang

    masih kurang baik sehingga mempengaruhi kinerja pengelolaan manajemen,

    pengelolaan kelembagaan, strategi pemasaran, dan penguasaan teknologi

    informasi.

    2. Rendahnya daya saing Koperasi dan UMKM, sehingga berakibat kurang

    kompetitifnya peranan mereka dalam persaingan global yang mempunyai

    turbulensi tinggi dalam hal inovasi, efesiensi, diversifikasi produk, maupun dalam

    penciptaan dan membangun jaringan pasar dalam berbagai kawasan strata

    ekonomi.

    3. Masih terbatasnya akses Koperasi dan UMKM terhadap sumber daya produktif

    yang meliputi tiga aspek penting, yaitu modal kerja, informasi, dan pasar.

    4. Tidak jarang ditemui kreditur yang macet sehingga menghambat proses

    penagihan kredit pinjaman dari Koperasi maupun UMKM.

    5. Masih kurang optimalnya perkembangan dan kontribusi Usaha Mikro Kecil dan

    Menengah terhadap Pendapatan Asli Daerah.

    Solusi

    Terkait permasalahan yang dihadapi dan kondisi yang ada, maka diambil strategi

    dan langkah langkah sebagai berikut :

    1. Mengembangkan Koperasi dan UMKM yang diarahkan untuk memberi kontribusi

    yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan

    kerja baru yang lebih luas, serta peningkatan produktifitas SDM dan daya saing.

    2. Memperluas basis dan kesempatan berusaha, menumbuhkan jiwa

    kewirausahaan untuk menciptakan usaha dan inovasi baru serta memiliki

    keunggulan kompetitif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan

    ekspor produk dalam negeri, serta penciptaan dan perluasan lapangan kerja.

    3. Membangun tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi yang solid dan

    sesuai dengan jatidiri Koperasi, meningkatkan kepedulian dan dukungan

    stakeholders, dan meningkatkan kemandirian gerakan koperasi.

    4. Mengusahakan tambahan personil / pegawai yang disesuaikan dengan

    kualifikasi pendidikan dan formasi yang dibutuhkan, serta sarana prasarana yang

    bermanfaat untuk menunjang kinerja Dinas.

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 44

    5. Melaksanakan penerapan rintisan teknologi sederhana untuk mengarahkan

    pengelolaan Koperasi menuju sistem manajemen yang lebih modern dan efisien.

    UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM PENCAPAIAN PENINGKATAN TARGET

    1. Sosialisasi Undang - Undang Perkoperasian yang berlaku

    2. Kegiatan Bimtek (Pelatihan) mengenai Managemen Perkoperasian, Akuntansi,

    IT, kewirausahaan baik dari Anggaran APBD II, APBD I maupun dari APBN.

    3. Revitalisasi KUD melalui monev.

    4. Pembinaan langsung kepada Kelompok masyarakat yang akan membentuk

    Koperasi.

    5. Tindak lanjut kerjasama antar instansi yang mempunyai kelompok masyarakat

    maupun kelompok usaha.

    Contoh : - Kerjasama dengan Perhutani : LMDH menjadi KMDH

    - Kantor Ketahanan Pangan : Kelompok Lumbung Pangan menjadi

    Koperasi Tani

    - Dinas Pertanian : LKMA (Lembaga Keuangan Mikro Agribis)

    menjadi Koperasi KMA

    - Disnakertrans : KUB (Kelompok Usaha Bersama) menjadi KSU

    maupun KSP

    - Dinas Peternakan dan Perikanan : Kelompok Budidaya Ikan menjadi

    Koperasi

    6. Penguatan modal melalui pinjamam modal lunak dari APBD II maupun bantuan

    Hibah dari APBD I dan APBN.

    7. Mengingatkan kepada Koperasi yang kurang aktif melaksanakan RAT tiap

    tahunnya.

    PENURUNAN JUMLAH UMKM

    1. Jumlah UMKM di Kabupaten Bojonegoro tahun 2014 ada penambahan pada

    usaha Mikro, Kecil dan Menengah, namun jumlah secara keseluruhan

    mengalami penurunan disebabkan karena adanya pelaku usaha yang sudah

    tidak aktif atau berhenti usahanya di tahun 2014.

    2. Bahwa data yang kami kirimkan merupakan data hasil verifikasi (pendataan

    ulang).

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 45

    Sasaran (2) meningkatnya investasi daerah yang mendorong penciptaan

    lapangan kerja dan berkembangnya sektor ekonomi lokal diukur melalui

    indikator: 1. Prosentase peningkatan investasi PMA

    2. Prosentase peningkatan investasi PMDN

    3. Prosentase peningkatan investasi non PMA/non PMDN

    Sebagaimana tabel berikut :

    TABEL 3.3 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 2

    Sasaran Indikator/ Satuan

    Formula Realisasi

    2013 Target 2014

    Realisasi 2014

    Tercapai/ kurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Meningkatnya investasi daerah yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan berkembang nya sektor ekonomi lokal

    1.Prosentase peningkatan investasi PMA

    Realisasi PMA th skrg -realisasi th lalu x 100%

    Realisasi PMA th lalu

    23,69 4,76 475,96,96 tercapai naik -

    2.Prosentase peningkatan investasi PMDN

    Realisasi PMDN th skrg realisasi PMDN th lalu x 100%

    Realisasi PMDN th lalu

    0

    100

    0

    Kurang tercapai

    turun

    -

    3.Prosentase peningkatan investasi non PMA/non PMDN

    Realisasi non PMA/non PMDN th skrg realisasi non PMA/non PMDN th lalu x 100%

    Realisasi non PMA/non PMDN th lalu

    115.897

    5.38

    538,66

    tercapai

    naik

    -

    Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 3.2

    Sasaran meningkatnya investasi daerah yang mendorong penciptaan lapangan

    kerja dan berkembangnya sektor ekonomi lokal diukur melalui indikator

    1. Prosentase peningkatan investasi PMA target yang ditetapkan 4,76 %

    tercapai 475.96 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    2. Prosentase peningkatan investasi PMDN target yang ditetapkan 100%

    tercapai 0 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut kurang

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun

    3. Prosentase peningkatan investasi non PMA/non PMDN target yang

    ditetapkan 5,38 % tercapai 538,66 % jadi dapat disimpulkan capaian dari

    sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 46

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

    Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi.

    Untuk nilai investasi PMA yaitu PMA fasilitasi yang ijin prinsipnya di BKPM dari

    target Rp. 53.397.162.000 terealisasi sebesar Rp. 254.148.590.000 sehingga

    prosentase pencapaian targetnya mencapai 475,96%. Sedangkan nilai investasi

    PMDN yaitu PMDN fasilitasi yang ijin prinsipnya berada di BPM Provinsi dari

    target Rp. 78.496.346.250 terealisasi sebesar 0 karena tidak ada investasi

    PMDN fasilitasi yang masuk ke Bojonegoro.

    Sedangkan nilai investasi non PMA/PMDN yang merupakan investasi

    PMA/PMDN non fasilitasi yang ijin prinsipnya diproses oleh Badan Perijinan

    Kabupaten Bojonegoro dari target Rp. 714.993.851.000,- terealisasi sebesar

    Rp. 3.851.400.167.252,- sehingga prosentase pencapain targetnya mencapai

    538,66%.

    Data Perusahaan Daerah

    No Indikator kinerja pembangunan Satuan

    Target Realisasi % Pencapain

    Target

    1 Jumlah perusahaan daerah dalam kondisi sehat

    Perusahaan daerah dlm

    kondisi sehat 3 2 66,67

    2 % setoran PAD dari perusahaan daerah sesuai target daerah

    % 83,33 86,99 104,39

    3

    Jumlah perusahaan daerah yang mempunyai kinerja dan laporan keuangan secara wajar

    Perusahaan daerah

    7 7 100

    Pencapaian indikator jumlah perusahaan daerah dalam kondisi sehat dari

    target 3 perusahaan daerah ( perusahaan daerah yang ditarget sehat adalah

    PDAM, PD. BPR dan PD. Apotek Sidowaras) hanya terealisasi sebanyak 2

    perusahaan daerah yaitu PDAM dan PD. BPR. Sedangkan PD. Apotek

    Sidowaras tidak dapat mencapai target sehat dikarenakan pada tahun ini

    operasional perusahaan tidak berjalan dengan baik dikarenakan terhitung

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 47

    sejak tanggal 1 Januari 2014 PD. Apotek Sidowaras tidak bekerjasama lagi

    dengan PT ASKES dan berdampak sangat signifikan dimana biaya

    operasional lebih besar daripada pendapatan.

    Untuk persentase setoran PAD dari perusahaan daerah sesuai target daerah

    dari target 83,33% terealisasi 86,99% dimana target daerah yang ditetapkan

    sebesar Rp. 6.996.947.234 terealisasi Rp. 6.086.697.234 sehingga prosentase

    pencapaian target RPJMD mencapai 104,39%. Sedangkan untuk indikator

    jumlah perusahaan daerah yang mempunyai kinerja dan laporan keuangan

    secara wajar dari target 7 perusahaan daerah terealisasi 7 perusahaan daerah

    sehingga prosentase pencapaian target RPJMD mencapai 100%.

    Sasaran (3) Berkembangnya usaha perdagangan dan jasa diukur melalui

    indikator :

    1. Prosentase peningkatan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB (%)

    2. Prosentase peningkatan kontribusi sektor/ jasa terhadap PDRB (%)

    Sebagaimana tabel berikut :

    TABEL 3.4 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 3

    Sasaran Indikator/ Satuan Formula Realisasi

    2013 Target 2014

    Realisasi 2014

    Tercapai/ kurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Berkembang nya usaha perdagangan dan jasa

    1.Prosentase peningka tan kontri busi sektor perdaga ngan terhadap

    PDRB (%)

    Nilai PDRB sektor perdagangan ADHB x100%

    Nilai PDRB ADHB

    14,37 14,40 tunggu BPS

    -

    -

    -

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 48

    2.Prosentase peningkatan kontribusi sektor/ jasa terhadap PDRB (%)

    Nilai PDRB sektor jasa ADHB x100%

    Nilai PDRB ADHB

    11,79 12.956 unit

    12.673 unit

    kurang tercapai

    turun -

    Sasaran berkembangnya usaha perdagangan dan jasa diukur melalui indikator

    1. Prosentase peningkatan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

    target yang ditetapkan 14,40 % tercapai ( - ) jadi dapat disimpulkan capaian

    dari sasaran tersebut ( - ) dan dibandingkan capaian tahun 2013 ( - )

    2. Prosentase peningkatan kontribusi sektor/jasa terhadap PDRB unit target

    yang ditetapkan 12.956 unit tercapai 12.673 unit jadi dapat disimpulkan

    capaian dari sasaran tersebut kurang tercapai dan dibandingkan capaian

    tahun 2013 turun

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

    Program peningkatan dan pengembangan ekspor

    Perkembangan Unit Usaha Perdagangan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan 2013 2014

    1 Pedagang/Usaha Besar Unit 408 480

    2 Pedagang/Usaha menengah

    Unit 1.263 1.382

    3 Pedagang/ Usaha kecil Unit 10.108 10.811

    Jumlah Unit 11.779 12.673

    Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

    Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan 2013 2014

    1 Pedagang/Usaha Besar Orang 15.393 17.725

    2 Pedagang/Usaha menengah

    Orang 7.359 7.973

    3 Pedagang/ Usaha kecil Orang 31.059 31.786

    Jumlah Orang 53.811 57.484

    Sumber : Dinas perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 49

    Perkembangan Nilai Investasi Perdagangan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan 2013 2014

    1 Pedagang/Usaha Besar Ribuan Rp. 1.0020541.632,39 71.878.794.705

    2 Pedagang/Usaha menengah

    Ribuan Rp. 244.932.583,13 39.562.978.831

    3 Pedagang/ Usaha kecil Ribuan Rp. 383.441.177,85 125.036.203.551

    Jumlah Ribuan Rp. 1.630.915.393,37 236.477.977.087

    Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

    Perdagangan Yang Bergerak Dibidang Eksport Dan Import Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan 2013 2014

    Eksport

    1 Tembakau US $ 480.000 742.851

    2 Daging bekicot US $ 1.148.110 876.260,34

    3 Sono Prima/ Kayu Olahan US $ 329.778 216.424,78

    4 Kerajinan US $ 35.541 -

    5 Sarang burung walet US $ - 9.791.398

    Jumlah US $ 1.993.429 11.626.934,12

    Import

    1 Tembakau US $ 61.538 136.905,60

    Jumlah US $ 61.538 136.905,60

    Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

    Sasaran (4) Meningkatnya jumlah dan volume sektor industri diukur melalui

    indikator : 1. Prosentase peningkatan jumlah perusahaan industri.

    2. Prosentase peningkatan volume sektor industri.

    Sebagaimana tabel berikut :

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 50

    TABEL 3.5 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 4

    Sasaran Indikator/ Satuan Formula Realisasi

    2013 Target 2014

    Realisasi 2014

    Tercapai/ kurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Berkembang nya jumlah dan volume sektor industri

    1.Prosentase peningkatan jumlah perusaha an industri

    Jml perusahaan th skrg -Jml perusahaan th lalu x100%

    Jml perusahaan th lalu

    6,20 6,40 tunggu BPS

    tercapai naik

    2.Prosentase peningkatan volume sektor industri.

    Nilai PDRB sektor industri ADHB - x100%

    Nilai PDRB ADHB

    24.414 unit

    2% 2% tercapai naik

    Sasaran berkembangnya jumlah dan volume sektor industri diukur melalui

    indikator

    1. Prosentase peningkatan jumlah perusahaan industri target yang ditetapkan

    6,40 % tercapai ( - ) jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    2. Prosentase peningkatan volume sektor industri target yang ditetapkan 2%

    tercapai 2% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai

    dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

    Program peningkatan dan pengembangan ekspor

    Perkembangan Unit Usaha Sektor Industri Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan 2013 2014

    1 Industri kimia, agro dan hasil hutan Unit 22.280 22.716

    2 Industri logam, mesin elektro dan aneka

    Unit 2.134 2.176

    Jumlah Unit 24.414 24.892

    Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 51

    Perkembangan Tenaga Kerja pada Sektor Industri Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan 2013 2014

    1 Industri kimia, agro dan hasil hutan

    Orang 67.075 68.609

    2 Industri logam, mesin elektro dan aneka

    Orang 5.315 5.437

    Jumlah Orang 72.390 74.046

    Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

    Perkembangan Pendapatan di Sektor Industri Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan 2013 2014

    1 Industri kimia, agro dan hasil hutan

    Ribuan Rp. 2.035.266.000 2.165.216.000

    2 Industri logam, mesin elektro dan aneka

    Ribuan Rp. 265.309.718 281.780.218

    Jumlah Ribuan Rp. 2.300.575.718 2.446.996.218

    Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

    Perkembangan Nilai Produksi di Sektor Industri Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan 2013 2014

    1 Industri kimia, agro dan hasil hutan

    Ribuan Rp. 3.866.554.277 4.167.902.305

    2 Industri logam, mesin elektro dan aneka

    Ribuan Rp. 750.378.500 810.908.000

    Jumlah Ribuan Rp. 4.616.932.777 4.978.810.305

    Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

    Perkembangan Nilai Investasi di Sektor Industri Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan 2013 2014

    1 Industri kimia, agro dan hasil hutan

    Ribuan Rp. 195.501.383 205.234.173

    2 Industri logam, mesin elektro dan aneka

    Ribuan Rp. 12.350.690 14.200.000

    Jumlah Ribuan Rp. 207.852.073 219.434.273

    Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 52

    Sasaran (5) Meningkatnya industri kreatif pariwisata diukur melalui indikator :

    1. Prosentase peningkatan PAD sektor pariwisata (%).

    2. Prosentase peningkatan kunjungan wisata.

    Sebagaimana tabel berikut :

    TABEL 3.6

    Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 5

    Sasaran Indikator/ Satuan

    Formula Realisasi

    2013 Target 2014

    Realisasi 2014

    Tercapai/ kurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Meningkatnya industri kreatif pariwisata

    1.Prosentase peningkatan PAD sektor pariwisata (%)

    Jml PAD sektor pariwisata th n Th (n-1) x100%

    Jml PAD sektor pariwisata Th (n-1)

    1,16 100 7,9 % kurang tercapai

    turun -

    2.Prosentasi peningka tan kunjungan wisata.

    Jml kunjungan Th n

    Th (n-1) pertumbuhan x100%

    Jml kunjungan Th (n-1)

    100

    100

    71

    Kurang tercapai

    turun

    -

    Sasaran meningkatnya industri kreatif pariwisata diukur melalui indikator

    1. Prosentase peningkatan PAD sektor pariwisata (%) target yang ditetapkan

    100 % tercapai 7,9 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    2. Prosentase peningkatan kunjungan wisata target yang ditetapkan 100%

    tercapai 71% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut kurang

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

    Program pengembangan destinasi pariwisata.

    Permasalahan dan Solusi :

    Pemasalahan:

    1. PAD tidak bisa memenuhi target Tahun 2014 dikarenakan ada rehab/ renovasi

    pada obyek wisata Tirta Wana Dander dan Gedung Serba Guna.

    2. Sebagian besar obyek wisata di Bojonegoro, tanahnya milik Perhutani.

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 53

    3. Masih banyaknya obyek wisata di Bojonegoro yang belum tersentuh/ belum

    diperhatikan pembagunannya.

    4. Obyek wisata di Bojonegoro banyak yang belum dikenal di daerah lain.

    Solusi/ Pemecahannya:

    1. Meningkatnya daya tarik wisata dengan cara meningkatkan sarana dan

    prasarana pariwisata agar obyek wisata di Bojonegoro dinikmati Wisatawan

    dalam daerah dan luar daerah.

    2. Koordinasi dan kerjasama dengan pihak Perhutani/ Regulasi.

    3. Meningkatkan penggalian dan pengembangan obyek wisata untuk meningkatkan

    pengunjung wisata.

    4. Meningkatkan pemasaran dan promosi Pariwisata melalui media informasi

    (Website, Leaflet Booklet dan Pembuatan CD Obyek Wisata)

    Sasaran (6) Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan diukur melalui indikator :

    1. Prosentase peningkatan Produksi ikan.

    2. Prosentase peningkatan Konsumsi ikan.

    Sebagaimana tabel berikut :

    TABEL 3.7 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 6

    Sasaran Indikator/ Satuan

    Formula Realisasi

    2013

    Target

    2014

    Realisasi 2014

    Tercapai/ kurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan

    1.Prosenta se peningkatan produksi ikan

    Jml produksi ikan

    th n - th (n-1)

    pertumbuhan x100%

    Jml produksi ikan Th (n-1)

    14,42 12 17,55 tercapai naik -

    2.Prosenta se peningka tan konsumsi ikan.

    Jml konsumsi ikan

    th n - th (n-1)

    pertumbuhan x100%

    Jml konsumsi ikan Th (n-1)

    10,27

    5

    5,3

    tercapai

    naik

    -

    Sasaran meningkatnya produksi dan konsumsi ikan diukur melalui indikator

    1. Prosentase peningkatan produksi ikan target yang ditetapkan 12 %

    tercapai 17,55 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik.

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 54

    2 Prosentase peningkatan konsumsi ikan target yang ditetapkan 5 % tercapai

    5,3 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan

    dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan

    dengan : 1. Program pengembangan budidaya perikanan

    2. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

    Perkembangan Budidaya Perikanan di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 - 2014

    No. Uraian Satuan Tahun

    2013 2014

    1 2 3 4 5

    1 Tambak - - -

    2 Kolam Ha 110,17 110,52

    3 Sawah Tambak Ha 166 166

    4 Mina Padi - 1 2

    5. Waduk Ha 620 620

    Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

    Perkembangan Produksi Perikanan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan Tahun

    2013 2014

    1 2 3 4 5

    1 Penangkapan 850,73 898,50

    ~ Sungai Ton 379,32 397,50

    ~ Rawa/lain-lain Ton 28,84 28,80

    ~ Waduk Ton 442,57 472,2

    2 Budidaya 2.229,32 2.765,70

    ~ Tambak - -

    ~ Kolam Ton 1.891,61 2.339,84

    ~ Sawah Tambak

    Ton 334,96 422,90

    ~ Mina Padi Ton 2,75 3,00

    Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

    Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja di Bidang Perikanan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan Tahun

    2013 2014

    1 2 3 4 5

    1 Penangkapan 1.186 1.161

    ~ Sungai Orang 388 560

    ~ Rawa/lain-lain Orang 22 15

    ~ Waduk Orang 776 776

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 55

    2 Budidaya 2.081 2.176

    ~ Tambak -

    ~ Kolam Orang 1.999 2.092

    ~ Sawah Tambak

    Orang 80 80

    ~ Mina Padi Orang 2 4

    Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

    Perkembangan Pendapatan di Bidang Perikanan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan Tahun

    2013 2014

    1 2 3 4 5

    1 Penangkapan

    ~ Sungai Rp/Tahun 9.471.300 9.471.350

    ~ Rawa/lain-lain Rp/Tahun 9.118.100 9.118.200

    ~ Waduk Rp/Tahun 7.780.700 7.780.700

    2 Budidaya

    ~ Tambak Rp/Tahun - -

    ~ Kolam Rp/Tahun 16.300.000 19.653.600

    ~ Sawah Tambak

    Rp/Tahun 62.800.000 99.536.200

    ~ Mina Padi Rp/Tahun 16.000.000 28.950.000

    Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

    Perkembangan Konsumsi Ikan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No Uraian Satuan Tahun

    2013 2014

    1 2 3 4 5

    1. Konsumsi Ikan Kg/Kapita/Thn 16,10 16,90

    Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

    Di bidang Perikanan, dari sisi luas lokasi budidaya perikanan pada luas

    Kolam ada peningkatan sebesar 0,31% sedangkan Mina Padi ada peningkatan

    sebesar 100%, hal ini disebabkan banyak Pembudidaya Ikan membangun Kolam-

    kolam serta peningkatan budidaya Mina Padi. Sedangkan Sawah Tambak dan

    Waduk cenderung tetap, hal ini disebabkan karena masyarakat lebih menyukai

    usaha budidaya ikan di Kolam.

    Produksi perikanan pada perikanan tangkap di Sungai mengalami kenaikan

    sebesar 4,79%, Rawa mengalami penurunan 0,14%, Waduk mengalami peningkatan

    sebesar 6,70%. Produksi perikanan budidaya pada Kolam mengalami peningkatan

    sebesar 23,70%, Sawah Tambak sebesar 26,25% dan Mina Padi sebesar 9,09%.

    Secara keseluruhan produksi perikanan tangkap pada tahun 2014 dibandingkan

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 56

    tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 5,62%, sedangkan produksi perikanan

    budidaya mengalami peningkatan sebesar 22,08%.

    Konsumsi ikan mengalami peningkatan sebesar 4,97 %. Dengan

    meningkatnya produksi dan konsumsi ikan maka pendapatan petani pembudidaya

    ikan juga meningkat.

    a. Peningkatan produksi ikan disebabkan karena hal sebagai berikut :

    1. Meningkatnya penebaran ikan di perairan umum (restocking).

    2. Meningkatnya jumlah pembudidaya ikan.

    3. Pembudidaya ikan menerapkan teknologi intensifikasi dalam budidaya.

    4. Adanya bantuan sarana prasarana budidaya ikan.

    b. Peningkatan konsumsi ikan disebabkan karena hal sebagai berikut :

    1. Meningkatnya kesadaran dalam konsumsi makan ikan.

    2. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap produk pangan asal ikan.

    3. Upaya Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dari Dinas

    Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro.

    4. Dibantunya alat-alat pemasaran sehingga produk perikanan dapat sampai ke

    tangan konsumen dalam keadaan lebih segar.

    Usaha perikanan dapat meningkatkan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja

    bidang perikanan hal ini menunjukkan bahwa di bidang perikanan baik perikanan

    tangkap maupun perikanan budidaya merupakan usaha yang sangat

    menjanjikan dan kesejahteraan masyarakat.

    Permasalahan yang dihadapi di bidang perikanan adalah :

    1. Kurang optimalnya pengelolaan lingkungan pada usaha perikanan yang

    berdampak sosial pada masyarakat sekitar.

    2. Kurangnya modal pembudidaya untuk usaha perikanan

    3. Keterbatasan sumber daya air sebagai media untuk budidaya ikan di musim

    kemarau.

    4. Masih rendahnya produksi dan konsumsi ikan

    5. Pembudidaya ikan masih banyak yang belum profesional dan usaha budidaya

    masih merupakan usaha sampingan keluarga.

    Upaya pemecahan masalah di bidang perikanan :

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 57

    1. Pembinaan dan pengelolaan lingkungan pada usaha perikanan lebih

    diintensifkan.

    2. Pemberian fasilitasi permodalan.

    3. Membuat kolam terpal dan pasangan untuk daerah yang keterbatasan air dan

    menyarankan pembuatan embung-embung untuk menampung air.

    4. Melakukan penyuluhan teknologi budidaya dan menggalakkan Gerakan

    Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan)

    5. Menumbuhkan dan memantapkan kelompok pembudidaya ikan yang yang

    mandiri.

    Sasaran (7) Meningkatnya produksi dan populasi peternakan diukur melalui

    indikator:

    1. Prosentase peningkatan Produksi peternakan.

    - Daging

    - Telur

    - Susu

    2. Prosentase peningkatan populasi ternak.

    - Sapi

    - Sapi perah

    - Kambing

    - Domba

    - Ayam Ras pedaging

    - Ayam ras petelor

    - Ayam buras

    Sebagaimana tabel berikut :

    TABEL 3.8 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 7

    Sasaran Indikator/ Satuan

    Formula Realisasi

    2013

    Target

    2014

    Realisasi 2014

    Tercapai/ kurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Meningkat nya produksi dan populasi peternakan.

    1.Prosentase peningkatan produksi peternakan

    Jml produksi peternakan

    th n - th (n-1) x100%

    Jml produksi peternakan Th (n-1)

    21,33 5,57 28,35 tercapai naik -

    Daging 8,00 5,50 6,62

    Telur 14,00 4,30 4,77

    Susu 42,00 10,00 73,68

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 58

    2.Prosentase peningkatan populasi peternakan

    Populasi ternak -

    th n - th (n-1) pening

    katan x100%

    Populasi ternak

    Th (n-1)

    21,71 5,57 14,84 tercapai turun -

    Sapi 10,00 8,00 7,90

    Sapi perah 42,00 10,00 73,68

    Kambing 6,00 5,00 5,19

    Domba 8,00 5,00 6,65

    Ayan ras pedaging

    14,00 5,00 7,45

    Ayan ras petelur

    8,00 5,00 1,69

    Ayan buras 5,00 1,00 1,31

    Sasaran meningkatnya produksi dan populasi peternakan diukur melalui indikator

    1. Prosentase peningkatan produksi peternakan target yang ditetapkan 6,6 %

    tercapai 28,35 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    2. Prosentase peningkatan populasi peternakan target yang ditetapkan 5,57 %

    tercapai 14,84 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

    Program : 1. peningkatan hasil produksi peternakan

    2. program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

    Perkembangan Konsumsi Daging, Telor dan Susu Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No. Uraian Satuan Tahun

    2013 2014

    1 2 3 5 5

    1 Daging Kg/Kapita/Th 9,65 13,13

    2 Telor Kg/Kapita/Th 4,95 5,07

    3 Susu Kg/Kapita/Th 2,94 3,01

    Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 59

    Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja di Bidang Peternakan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No. Uraian Satuan Tahun

    2013 2014

    1 2 3 5 5

    1 Ternak Besar

    ~ Sapi Orang 54.416 58.712

    ~ Kerbau Orang 349 347

    ~ Kuda Orang 42 61

    2 Ternak Kecil

    ~ Kambing Orang 4.935 5.523

    ~ Domba Orang 6.022 6.932

    3 Ternak Unggas

    ~ Ayam Ras Pedaging

    Orang 645 906

    ~ Ayam Ras Petelor Orang 39 43

    ~ Ayam Buras Orang 1.431 1.520

    ~ Itik Orang 636 1.084

    ~ Mentok Orang 672 432

    Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

    Perkembangan Pendapatan Petani di Bidang Peternakan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014

    No. Uraian Satuan Tahun

    2013 2014

    1 2 3 4 5

    1 Ternak Besar

    ~ Sapi Rp. / Tahun 5.882.000 6.274.133

    ~ Kerbau Rp. / Tahun 3.922.667 4.314.933

    ~ Kuda Rp. / Tahun 5.882.000 6.274.133

    2 Ternak Kecil

    ~ Kambing Rp. / Tahun 6.666.667 8.000.000

    ~ Domba Rp. / Tahun 6.666.667 8.000.000

    3 Ternak Unggas

    ~ Ayam Ras Pedaging

    Rp. / Tahun 17.777.778 26.666.667

    ~ Ayam Ras Petelor Rp. / Tahun 16.666.667 22.222.222

    ~ Ayam Buras Rp. / Tahun 13.333.333 15.555.556

    ~ Itik Rp. / Tahun 3.333.333 3.888.889

    ~ Mentok Rp. / Tahun 2.222.222 2.777.778

    Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro

    Perkembangan populasi ternak menurut jenis ternak, bahwa populasi ternak

    pada Sapi Potong tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 mengalami peningkatan

    sebesar 7,90%. Populasi Sapi Perah mengalami sebesar 73,68%. Populasi

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 60

    Kambing mengalami peningkatan sebesar 5,19% . Sedangkan Populasi Domba

    mengalami peningkatan sebesar 6,65%.

    Perkembangan ternak unggas yaitu Ayam Ras Pedaging mengalami

    peningkatan sebesar 7,45%, Ayam Ras Petelur 1,69%, Ayam Buras 1,21%, Itik

    10,44% dan Menthok 7,40%.

    Perkembangan produksi ternak berupa daging tahun 2014 dibandingkan

    tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 6,62%, produksi ternak berupa telur

    juga mengalami peningkatan sebesar 4,77%. Produksi Susu sebesar 73,68%.

    Perkembangan konsumsi daging tahun 2014 dibandingkan tahun 2013

    mengalami peningkatan sebesar 36,06%, telur 2,42% dan Susu 2,38%.

    Dengan meningkatnya populasi ternak, produksi dan konsumsi, maka

    pendapatan petani peternak akan meningkat pula sesuai dengan target outcome

    kegiatan.

    Peningkatan tersebut disebabkan karena beberapa hal seperti :

    1. Optimalisasi kawin buatan/Inseminasi Buatan yang merupakan reka teknologi

    tepat guna yang dilaksanakan untuk meningkatkan kelahiran Sapi dan

    Kambing/Domba yang merupakan kerjasama antara Petugas Inseminator

    dengan para Peternak.

    2. Penyebaran ternak, serta permodalan melalui kredit dan kemitraan.

    3. Pengendalian pemotongan betina produktif dan pengamanan ternak.

    4. Optimalisasi kesehatan hewan untuk peningkatan produktifitas ternak

    5. Manajemen pakan yang semakin baik melalui teknologi pakan

    6. Teknologi reproduksi yang semakin baik melalui Sinkronisasi Birahi, Embrio

    transfer, dan kelahiran kembar

    7. Tersedianya pakan ternak yang cukup melalui perluasan dan Penyebaran HMT

    8. Pengawasan lalu lintas ternak untuk memantau pengeluaran ternak antar

    kabupaten

    9. Meningkatkan kualitas SDM peternak dan petugas melalui pelatihan, seminar,

    workshop

    10. Penanganan pasca panen untuk memampung hasil produksi.

    11. Semakin bergairahnya usaha peternakan merupakan usaha yang sangat

    menjanjikan serta iklim usaha yang semakin kondusif.

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 61

    12. Peningkatan produksi daging dan telur dipengaruhi oleh peningkatan populasi

    ternak serta peningkatan peningkatan permintaan daging dan telur untuk

    dikonsumsi.

    13. Peningkatan konsumsi daging dan telur menunjukkan bahwa kesadaran

    masyarakat dan meningkatnya daya beli masyarakat terhadap produk pangan

    asal hewan semakin baik, serta banyak sekali telur yang didatangkan dari luar

    Bojonegoro akan menambah peningkatan konsumsi telur.

    Populasi Kerbau mengalami penurunan sebesar 0,59%, hal ini karena peranan

    kerbau sebagai pembajak sawah mekanisasi berupa mesin motor.

    Permasalahan Dan Pemecahannya

    Permasalahan yang dihadapi di bidang peternakan adalah :

    1. Masih adanya pemotongan betina produktif.

    2. Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) belum optimal.

    3. Bahan baku pakan ternak relatif mahal.

    4. Skala usaha ternak masih rendah

    5. Tataniaga ternak besar masih berdasarkan taksiran

    6. Sarana Rumah Potong Hewan ( RPH ) belum memadai.

    7. Rendahnya pengelolaan lingkungan pada usaha peternakan dan perikanan yang

    berdampak pada sosial

    8. Kurangnya modal peternak untuk usaha peternakan

    9. Peternak masih banyak yang belum profesional/tradisional.

    Upaya pemecahan masalah di bidang peternakan :

    1. Melaksanakan sosialisasi pelarangan pemotongan betina produktif kepada

    masyarakat dan petugas yang di lapangan.

    2. Meningkatkan mutu bibit ternak melalui optimalisasi Inseminasi Buatan (IB) dan

    penyebaran ternak

    3. Meningkatkan efisiensi limbah pertanian dengan proses fermentasi atau dengan

    amoniasi.

    4. Meningkatkan kelembagaan peternakan dengan mengaktifkan kelompok-

    kelompok tani ternak sehingga skala usahanya bisa berdaya saing.

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 62

    5. Memasang timbangan di pasar hewan dan mengarahkan peternak untuk menjual

    dan membeli ternaknya dengan sistem timbangan.

    6. Rehabilitasi sarana Rumah Potong Hewan (RPH) yang lebih memadai.

    7. Meningkatkan pengelolaan lingkungan pada usaha peternakan yang berdampak

    pada sosial dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan terutama kepada

    Peternak Unggas agar melakukan usaha peternakan sesuai dengan SOP

    pemeliharaan ternak unggas

    8. Pemberian fasilitasi permodalan dan pemberian pinjaman modal usaha tanpa

    bunga dari dana APBD.

    Sasaran (8) Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan

    holtikultura, diukur melalui indikator :

    1. Prosentase peningkatan Produksi tanaman pangan.

    2. Prosentase peningkatan produktifitas tanaman pangan.

    3. Prosentase peningkatan produksi holtikultura.

    Sebagaimana tabel berikut :

    TABEL 3.9 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 8

    Sasaran Indikator/ Satuan

    Formula Realisasi

    2013

    Target

    2014

    Realisasi 2014

    Tercapai/ kurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan & holtikultura.

    1.Prosentase peningkatan produksi tanaman pangan

    Produksi tanaman

    Pangan Tahun n Tahun (n-1) pe- ningkatan x100%

    Produksi Tanaman pangan Tahun (n-1)

    1.094.574,3 1.157.808,45

    1.155.724 kurang tercapai

    turun

    padi 802.528,20 924.098 847.857

    Jagung 169.054.49 188.627 190.611

    Kedelai 18.807,31 32.605 27.926

    Kacang 2.631.60 3.486 2.462

    Kacang hijau 11.647,35 6.596 8.064

    Ubi kayu 84.910,10 55.451 71.198

    Ubi jalar 4.995,24 2.341 7.606

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 63

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    2.Prosentase peningkatan produktivi tas tanaman pangan

    Produktivitas tanaman

    Pangan Tahun n Tahun (n-1) pe- ningkatan x100%

    Produktivitas Tanaman pangan Tahun (n-1)

    189,52 151 183,7 tercapai turun

    padi 56,00 67 56,17

    Jagung 50,42 52 50,47

    Kedelai 12,21 16 14,39

    Kacang tanah 11,51 16 11,04

    Kacang hijau 6,48 14 7,18

    Ubi kayu 22,75 295 21,19

    Ubi jlar 31,15 152 23,26

    3.Prosentase peningkatan produksi holtikultura

    Produksi holtikultura

    Tahun n Tahun (n-1) peningkatan x100%

    Produksi holtikultura Tahun (n-1)

    36,94

    0

    59,22

    tercapai

    naik

    Pisang 7,53 0 15,88

    Blimbing 8,01 0 17,01

    Salak 7,53 0 6,65

    Jambu biji 13,87 0 19,68

    Sasaran Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan & holtikultura

    1. Prosentase peningkatan produksi tanaman pangan target yang ditetapkan

    1.157.808,45 % tercapai 1.155.724 % jadi dapat disimpulkan capaian dari

    sasaran tersebut kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013

    turun

    2. Prosentase peningkatan produktivitas tanaman pangan target yang

    ditetapkan 151 % tercapai 183,7 % jadi dapat disimpulkan capaian dari

    sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun

    3. Prosentase peningkatan produksi holtikultura target yang ditetapkan 0%

    tercapai 59,22 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

    Program Peningkatan produksi pertanian.

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 64

    Potensi sumber daya lahan pertanian di Kabupaten Bojonegoro terdiri dari

    sawah dengan luas 77.887 Ha, dimana 36.598 Ha adalah sawah dengan pengairan

    irigasi, 41.289 Ha berpengairan tadah hujan dan sisanya merupakan lahan bukan

    sawah 98.393. Dengan kondisi lahan sawah tersebut, dapat menghasilkan

    komoditas pertanian tanaman padi dengan luas panen 150.945 Ha dengan hasil

    produksi sebesar 847.857 Ton (GKG), tanaman Jagung luas panen 37.765. Ha

    dengan produksi 190.611 ( pipilan kering ) dan tanaman Kedelai luas panen 19.405

    Ha dengan produksi 27.926 ( Ose ).

    Selain komoditi diatas, komoditas yang dihasilkan di wilayah Kabupaten

    Bojonegoro antara lain Ubi kayu, Ubi jalar, Kacang tanah, Kacang hijau, Sayur

    sayuran yang terdiri dari Bawang merah, Kacang panjang, Cabe, Tomat, Terong

    sedangkan untuk tanaman buah - buahan terdiri dari Belimbing, Mangga, Pisang,

    Salak sedang untuk tahun 2014 di kembangkan komoditi jambu merah. Guna

    menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dan berdaya jual tinggi dibutuhkan

    penggunaan pupuk yang berimbang dan Obat - obatan pembasmi hama, serta lebih

    di insentifkan penggunaan pupuk dan Obat - obatan organik, karena pupuk dan

    obat obatan organik teramat sangat penting bagi kelangsungan produksi pertanian.

    Selain itu, untuk mendukung keberhasilan produksi pertanian juga di dukung

    peran serta tenaga penyuluh pertanian dan kelompok tani yang ditentukan oleh

    kualitas sumber daya manusia utamanya petani penggarap lahan pertanian

    tersebut, sarana prasarana, pengairan, pemasaran produk pertanian dan dukungan

    teknologi pertanian yang menyeluruh, berkelanjutan dan berdaya saing.

    Sasaran (9) Meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat, diukur melalui

    indikator:

    1. Ketersediaan dan cadangan pangan

    2. Distribusi dan akses pangan

    3. Penganekaragaman dan keamanan pangan

    4. Penanganan kerawanan pangan

    Sebagaimana tabel berikut

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 65

    TABEL 3.10 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 9

    Sasaran Indikator/ Satuan

    Formula Realisasi

    2013

    Target

    2014

    Realisasi 2014

    Tercapai/ kurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat.

    1.Ketersediaan dan cadangan pangan:

    -Ketersediaan energi -Ketersediaan protein

    -Penguatan cadangan pangan Kabupaten

    Kab/hari

    Gram/Kab/hari %

    4.889

    128

    90

    5.200

    140

    95

    5.236

    143

    95

    tercapai

    naik

    -

    2.Distribusi dan akses pangan:

    -Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan didaerah.

    -Stabilitas harga dan pasokan pangan.

    %

    %

    70

    80

    70

    85

    70

    85

    tercapai

    naik

    -

    3.Penganekaragaman dan keamanan pangan:

    -Skor pola pangan harapan (PPH)

    -Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan.

    Skor

    %

    67

    0

    70

    70

    68,8

    90,81

    kurang tercapai

    naik

    -

    4.Penanganan kerawanan pangan:

    -Penanganan daerah rawan pangan.

    % 85.19 55 78,57 tercapai

    naik

    -

    Sasaran meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat diukur melalui indikator

    1. Ketersediaan dan cadangan pangan target 5.435 % tercapai 5.474 % jadi

    dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan

    capaian tahun 2013 naik

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 66

    2. Distribusi dan akses pangan target yang ditetapkan 155 % tercapai 155 %

    jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan

    dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    3. Penganekaragaman dan keamanan pangan target yang ditetapkan 140%

    tercapai 159,61% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    4. Penanganan kerawanan pangan target yang ditetapkan 55 % tercapai 78,57

    % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan

    dibandingkan capaian tahun 2013 turun

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

    Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan

    Permasalahan

    Untuk mencapai sasaran pembangunan dibidang pertanian dijumpai

    beberapa kendala yakni ketersediaan lahan yang semakin berkurang pada setiap

    tahun akibat dari pelaksanaan pembangunan diluar sektor pertanian ( utamanya

    pembangunan fisik sektor pengembangan perumahan dll ) dan kondisi alam yang

    kurang ramah seperti sering terjadi bencana alam banjir dan kekeringan serta tingkat

    kesuburan tanah yang semakin berkurang akibat kerusakan lingkungan. Disamping

    itu hal-hal yang perlu diperhatikan dan sering menjadi masalah tersendiri seperti :

    1. Semakin rendahnya minat masyarakat khususnya generasi muda untuk menjadi

    pelaku pembangunan pertanian yang diakibatkan oleh kurang menariknya sektor

    pertanian jika dilihat dari aspek ekonomi dan sosial kultural sehingga sebagian

    masyarakat beralih menjadi pelaku di sektor industri dan jasa;

    2. Rendahnya efesiensi pembangunan pertanian yang disebabkan oleh skala

    usaha yang relatif kecil karena kepemilikan lahan yang rata rata sempit yakni

    sebagian besar berada pada luasan kurang dari 0.5 hektar;

    3. Kurangnya penguasaan petani terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi

    pertanian yang modern dan efesiensi yang berakibat pada rendahnya nilai

    tambah produk produk pertanian;

    4. Rendahnya akses petani terhadap lembaga keuangan perbankan dan non

    perbankan;

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 67

    5. Sempitnya aksebilitas petani terhadap produk - produk pertanian yang

    disebabkan oleh kualitas produk yang tidak kompetetif dan strategi pemasaran

    yang tidak efektif dan efesien;

    6. Kurangnya upaya upaya penerapan teknologi pasca panen untuk memberikan

    nilai tambah pada produk pertanian;

    7. Adanya kecenderungan meningkatnya alih fungsi lahan pertanian produktif

    kearah non pertanian.

    Upaya Pemecahan Masalah

    Sebagai upaya untuk mencapai sasaran pembangunan pertanian serta

    mengatasi kendala, yang dihadapi telah dilaksanakan beberapa program

    pembangunan pertanian diantaranya melalui :

    1. Penyusunan peta komoditas berbasis keunggulan komparatif agro- ekosistem;

    2. Refungsionalisasi kelembagaan petani;

    3. Ketersediaan Saprodi khususnya pupuk;

    4. Fasilitasi akses permodalan ke lembaga keuangan;

    5. Penerapan teknologi tepat guna pasca panen;

    6. Refungsionalisasi infrastruktur pertanian khususnya pengairan dan juga

    pembuatan embung-embung serta bendung gerak;

    7. Kampanye konsumsi pangan lokal;

    8. Peningkatan kemampuan petani dan pelaku pertanian dengan perkuatan

    lembaga pendukungnya utamanya di pedesaan guna meningkatkan akses

    petani kepada sumber daya produktif;

    9. Pengamanan ketahanan pangan dengan jalan mempertahankan tingkat

    produksi dan meningkatkan ketersediaan pangan;

    10. Peningkatan efesiensi, produktivitas, produksi, daya saing dan nilai tambah

    produk pertanian melalui pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan

    kewilayahan terpadu, pemberian insentif untuk peningkatan pasca panen dan

    pengolahan hasil pertanian.

    Sasaran (10) Meningkatnya produksi hasil perkebunan, diukur melalui indikator :

    1. Prosentase peningkatan produksi komoditi perkebunan.

    Sebagaimana tabel berikut :

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 68

    TABEL 3.11 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 10

    Sasaran Indikator/ Satuan

    Formula Realisasi

    2013

    Target

    2014

    Realisasi 2014

    Tercapai/ kurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Meningkat nya produksi hasil perkebunan.

    1.Prosentase peningkatan produksi komoditi perkebunan

    Produksi perkebunan Th n Th (n-1) pening- katan x100%

    Produksi perkebunan Tahun (n-1)

    266.47 186.764 151.401,6 kurang tercapai

    turun

    Tembakau virginia

    8.550 9.550 5.964,70

    Tembakau jawa

    3.360 3.360 2.749,90

    Kelapa 3.462 3.479 3.479

    Tebu 112.75 170.375 132.208

    Porang - - -

    Empon- empon

    - - -

    Sasaran meningkatnya produksi hasil perkebunan diukur melalui indikator

    prosentase peningkatan produksi komoditi perkebunan target yang ditetapkan

    186.764 tercapai 151.401.6 jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

    Program 1. Peningkatan kesejahteraan petani

    2. Peningkatan kualitas bahan baku

    Perkembangan luas tanaman perkebunan

    Di Kabupaten Bojonegoro tahun tahun 2012 2014

    NO URAIAN SAT TAHUN

    2012 2013 2014

    1 2 3 4 5 6

    1. Tembakau

    - Tembakau Virginia

    - Tembakau Jawa

    Ha

    Ha

    9.441

    2.892

    6.414,5

    687,5

    4.863,5

    2.135

    2. Kelapa (100 btg/Ha) Ha 8.482 907 1.649,5

    3. Tebu Ha 1.161 1.670,985 1.886

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 69

    Tembakau virginia mengalami penurunan areal , hal ini disebabkan banyak petani

    yang pindah menanam tembakau jawa , karena banyaknya pembeli tembakau jawa

    dari Jawa Tengah.

    Perkembangan Luas Panen Perkebunan Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014

    NO URAIAN SAT TAHUN

    2012 2013 2014

    1 2 3 4 5 6

    1. Tembakau - Tembakau Virginia - Tembakau Jawa

    Ha Ha

    9.441 2.892

    6.414,5 687,5

    4.863,5 2.135

    2. Kelapa Ha 4.624 907 1.649,5

    3. Tebu Ha 1.161 1.670,985 1.886

    Jumlah produksinya sebagaimana disajikan:

    Perkembangan Produksi Perkebunan Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014

    NO URAIAN SAT TAHUN

    2012 2013 2014

    1 2 3 4 5 6

    1. Tembakau - Tembakau Virginia - Tembakau Jawa

    Ton Ton

    7.977 3.239

    5.291,96

    616

    5.964,7 2.749,9

    2. Kelapa Ton 3.445 3.462 3.479

    3. Tebu Ton 76.394 112.725 132.208

    Perkembangan penyerapan tenaga kerja dapat dilihat perkembangannya,

    sebagaimana disajikan berikut :

    Perkembangan penyerapan tenaga kerja

    Di bidang perkebunan Di Kabupaten Bojonegoro tahun 2012 2014

    NO URAIAN SAT TAHUN

    2012 2013 2014

    1 2 3 4 5 6

    1. Tembakau Org 37.122 21.306 18.030

    2. Kelapa Org 7.632 9.632 16.500

    3. Tebu Org 4.201 6.046 9.430

    Perkembangan Keadaan pendapatan di sektor perkebunan dapat dilihat berikut :

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 70

    Perkembangan Pendapatan per ha Disektor Perkebunan Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014

    NO URAIAN SAT TAHUN

    2012 2013 2014

    1 2 3 4 5 6

    1. Tembakau Rp. 6.907.500 5.871.375 7.900.000

    2. Kelapa Rp. 3.250.500 9.000.000 11.000.000

    3. Tebu Rp. 22.646.850 23.381.200 18.650.000

    Sasaran (11) Meningkatnya produksi hasil hutan rakyat yang memperhatikan

    pelestarian hutan, diukur melalui indikator :

    1. Prosentase peningkatan produksi hasil hutan rakyat.

    2. Prosentase luas area lahan kritis.

    Sebagaimana tabel berikut :

    TABEL 3.12 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 11

    Sasaran Indikator/ Satuan

    Formula Realisasi

    2013

    Target

    2014

    Realisasi 2014

    Tercapai/ kurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Meningkat nya produksi hasil hutan rakyat yang memperhati kan pelestarian hutan.

    1.Prosentase

    peningkatan produksi hasil hutan rakyat.

    Produksi hutan rakyat Th n Th (n-1) pening- katan x100% Produksi hutan rakyat Tahun (n-1)

    28.690

    28.891

    28.891

    tercapai

    naik

    -

    2.Prosentase

    peningkatan luas area lahan kritis

    Produksi lahan kritis Th n Th (n-1) pening- katan x100% Produksi lahan kritis Tahun (n-1)

    1.143

    258

    258

    tercapai

    naik

    -

    Sasaran Meningkatnya produksi hasil hutan rakyat yang memperhatikan

    pelestarian hutan.

    1. Prosentase peningkatan produksi hasil hutan rakyat. target yang ditetapkan

    28.891 Ha tercapai 28.891 Ha jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran

    tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    2. Prosentase peningkatan luas area lahan kritis target yang ditetapkan 258 Ha

    tercapai 258 Ha jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 71

    Program 1. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan.

    2. Rehabilitasi hutan dan lahan.

    3. Pemanfaatan potensi sumberdaya hutan

    Perkembangan Areal Tanaman Hutan

    Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014

    NO URAIAN SAT TAHUN

    2012 2013 2014

    1 2 3 4 5 6

    1. Hutan Produksi Ha 95.197,8 95.197,8 95.197,8

    2. Hutan lindung Ha 1.509,04 1.509,04 1.509,04

    3. Hutan Rakyat Ha 28.262 28.690 28.891

    4. Lahan Dengan Tujuan Istimewa (LDTI)

    Ha 1.881,3 1.881,3 1.881,3

    Perkembangan areal tanaman hutan di Kabupaten Bojonegoro terdiri dari

    dua kategori yaitu hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani dan Hutan Rakyat yang

    dimiliki oleh masyarakat.

    Hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani terdiri dari Hutan Produksi dan

    Hutan Lindung. Untuk Hutan Produksi setiap tahun ada penebangan sesuai dengan

    JPT (Jatah Penebangan Tahunan) yang ditetapkan oleh Propinsi Jawa Timur. Untuk

    lahan yang telah ditebang diupayakan ada penanaman kembali.

    Untuk Tahun 2010 Perum Perhutani memberikan data areal Lahan Dengan

    Tujuan Istimewa (LDTI), yang dimaksud LDTI adalah lahan di dalam kawasan hutan

    yang dipergunakan untuk kepentingan sosial dan masyarakat (Pemakaman, Sumber

    air, tempat ritual).

    Sedangkan untuk hutan rakyat setiap tahun mengalami kenaikan. Hutan

    rakyat ini ditanam diluar Kawasan Hutan milik Perum Perhutani sejak tahun 2003

    sampai sekarang areal hutan rakyat terus bertambah berkat adanya penanaman

    secara swadaya dan adanya kegiatan GN-RHL/GERHAN, mulai tahun 2008 adanya

    program nasional One Man One Tree (OMOT) dan pada tahun 2010 adanya

    program nasional One Billion Indonesian Tree (OBIT), dan dilanjutkan adanya

    kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR).

    Dengan berkembangnya industri rumah tangga yang memanfaatkan kayu khususnya

    kayu jati, maka pengelolaan usaha tani hutan rakyat diarahkan pada hutan produksi

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 72

    dengan komoditas kayu jati dan kayu lainnya yang dapat dijadikan bahan baku

    industri rumah tangga (Meubel, bubut dll).

    Perkembangan produksi kayu hutan dapat dilihat sebagai berikut

    Perkembangan Produksi Kayu Hutan

    Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014

    NO URAIAN SAT TAHUN

    2012 2013 2014

    1 2 3 4 5 6

    1.

    Hutan Produksi/Hutan Kawasan

    Kayu Jati M3 15.985,161 15.982,762 14.078,379

    Kayu Rimba M3 1.168,28 1.125,837 1.670,598

    2. I. Hutan Rakyat

    Kayu Jati M3 431,078 2,341 117,083

    Kayu Rimba M3 2,825 - -

    Kayu Galian M3 27,220 - -

    3. II. Kayu Olahan

    Bongkaran Rumah M3 126,6971 41,5571 -

    Bekas Pakai M3 112,3010 - -

    Perkembangan produksi hasil hutan diluar kawasan hutan pada

    kenyataannya mengalami pasang surut. Hal ini disebabkan ketersediaan pohon jati

    rakyat yang layak tebang makin lama makin berkurang karena tanaman jati yang

    ditanam masih banyak yang umurnya relatif muda (umur 1 s/d 5 tahun).

    Pada tahun 2014 terjadi penurunan produksi kayu jati dari hutan negara

    menjadi 14.078,379 m3 atau 0,12 %, untuk produksi hutan negara sudah ditentukan

    oleh Menteri Kehutanan melalui Jatah Penebangan Tahunan (JPT), untuk kayu

    rimba terjadi peningkatan menjadi 1.670,598 m3 atau 0,48 %, hal ini disebabkan

    karena peningkatan target produksi penebangan dari kayu rimba.

    Perkembangan jumlah industri kayu hasil hutan dapat dilihat sebagaimana

    yang disajikan sebagai berikut :

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 73

    Perkembangan Industri Hasil Hutan Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014

    NO URAIAN SAT TAHUN

    2012 2013 2014

    1 2 3 4 5 6

    1. Industri Kayu Jati Unit 120 120 120

    2. Industri Kayu non Kayu Jati

    Unit 3 3 3

    Merupakan ciri khas Kabupaten Bojonegoro untuk Industri Kayu, bahan baku kayu

    yang banyak digunakan adalah kayu jati. Untuk Industri non kayu di Bojonegoro tidak

    ada perusahaan yang mempunyai komoditas tersebut (Getah dan rotan).

    Sasaran (12) Meningkatnya pelayanan transportasi dan telekomunikasi untuk

    menunjang kegiatan ekonomi diukur melalui indikator :

    1. Prosentase peningkatan jumlah barang yang terangkut angkutan umum.

    2. Prosentase peningkatan jumlah arus penumpang angkutan umum.

    Sebagaimana tabel berikut:

    TABEL 3.13 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 12

    Sasaran Indikator/ Satuan

    Formula Realisasi 2013

    Target

    2014

    Realisasi 2014

    Tercapai/ kkurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Meningkat nya pelayanan transportasi dan telekomuni kasi untuk menunjang kegiatan ekonomi.

    1.Prosentase

    peningkatan jumlah barang yang terangkut angkutan umum.

    Jml barang terangkut th n - th (n-1) x100% Jml barang terangkut Th (n-1)

    29,96

    29,97

    30

    tercapai

    naik

    -

    2.Prosentase

    peningkatan jumlah arus penumpang angkutan umum.

    Jml arus penumpang

    th n - th (n-1) x100%

    Jml arus penumpang Th (n-1)

    7,76

    10,00

    25,98

    tercapai

    naik

    -

    Sasaran meningkatnya pelayanan transportasi dan telekomunikasi untuk

    menunjang kegiatan ekonomi diukur melalui indikator

    1. Prosentase peningkatan jumlah barang yang terangkut angkutan umum

    target yang ditetapkan 29,97 % tercapai 30 % jadi dapat disimpulkan

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 74

    capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun

    2013 naik

    2. Prosentase peningkatan jumlah arus penumpang angkutan umum target

    yang ditetapkan 10,00 % tercapai 25,98 % jadi dapat disimpulkan capaian

    dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

    Program peningkatan pelayanan angkutan.

    Permasalahan dan Pemecahannya :

    Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan dibidang transportasi,

    Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro dalam kurun waktu 2014 mengalami

    beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu sebagai berikut:

    1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan tertib lalu lintas;

    2. Masih banyaknya angkutan kendaraan barang yang masuk dalam kota;

    3. Sarana dan prasarana kurang dan atau perlu perbaikan (Perlengkapan jalan,

    palang pintu perlintasan kereta api, Sub-Terminal, Perlengkapan pengujian UPT-

    PKB, halte, terminal cargo dan gedung induk Dishub);

    4. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan sarana dan

    prasarana transportasi air yang sesuai dengan standar keamanan dan

    keselamatan angkutan sungai;

    5. Perlunya peningkatan sumber daya manusia ( SDM ) Staf Dinas Perhubungan;

    6. Belum optimalnya pelaksanaan parkir ditepi jalan umum.

    Langkah-langkah pemecahan masalah :

    1. Meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas angkutan

    jalan;

    2. Mengusulkan pembangunan ring road dan terminal cargo;

    3. Menerapkan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan sarana, prasarana lalu

    lintas dan angkutan jalan serta meningkatkan keterlibatan/ partisipasi pihak lain;

    4. Membangun sarana dan prasarana perhubungan ( Perlengkapan jalan, palang

    pintu perlintasan kereta api, halte dan rehab aula gedung induk Dishub);

    5. Melaksanakan sosialisasi dan pembinaan bagi operator/ pemilik perahu

    penyeberangan;

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 75

    6. Meningkatkan SDM yang berkompeten dalam pengelolaan lalu lintas pergerakan

    manusia ( dibidang perhubungan) melalui pendidikan dan pelatihan;

    7. Pembinaan secara rutin tiap bulan terhadap petugas parkir.

    Guna mencapai keberhasilan pencapaian target sasaran di bidang lalu lintas

    dan angkutan jalan Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro telah meningkatkan

    kondisi kelaikan jumlah sarana dan prasarana perhubungan serta meningkatkan

    pengendalian disiplin pengoperasian lalu lintas dan angkutan dan mengadakan

    pengujian kendaraan bermotor,sehingga pencapaian sasaran dapat dicukupi.

    Indikator kinerja pembangunan daerah

    Satuan

    Tahun 2013 Tahun 2014

    Ket

    Target Eksisting Target Realisasi %

    pencapaian target

    1 Jumlah arus penumpang angkutan umum

    Orang 1,245,801 1,441,764 1,283,175 1,865,205 1,45

    2 Jumlah uji kir angkutan umum

    buah 4,415 6,994 4,636 7,802 1,68

    3 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

    buah 5 5 5 5 100

    4 Kepemilikan KIR angkutan umum

    % 0,17 0,17 0,16 0,16 100

    5 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)

    menit 25 25 10 10 100

    6 Jumlah kebutuhan perlengkapan Jalan :

    Rambu-rambu buah 1,324 1,224 1,520 1,414 0,93

    Marka Jalan meter 141,243 272,743 167,363 283,343 1,69

    Traffight Light buah 18 18 20 18 0,90

    Warning Light buah 21 21 25 25 100

    7 Jumlah halte pada setiap Kab/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek

    buah 0 0 8 17 200,12

    8 Jumlah terminal cargo pada setiap kab/kota yang telah dilayani angkutan barang

    buah 0 0 0 0 0

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 76

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    9 Jumlah pelabuhan sungai dan danau yang beroperasi pada trayek dalam kab/kota pada wilayah yang telah melayani angkutan sungai dan danau:

    buah 86 86 86 86 100

    10 Jaringan prasarana angkutan jalan

    kegiatan 0 0 1 1 100

    11 Jumlah trayek angkutan umum

    buah 728 728 728 728 100

    12 Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum

    orang 629,904 672,134 642,502 849,444 1,32

    2. CAPAIAN TERHADAP MISI KE 2 (DUA) MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP,

    PELAYANAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN YANG TERJANGKAU BAGI

    SELURUH MASYARAKAT

    Misi 2 Tujuan 1 :

    Terwujudnya masyarakat yang mampu secara ekonomi, sehat, terpelajar, dan

    sejahtera lahir dan bathin, dijabarkan dalam 6 (enam) sasaran dan 25 (dua puluh

    lima ) indikator dengan penjelasan sebagai berikut :

    Sasaran (1) meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan formal dan non

    formal diukur melalui indikator :

    1. Prosentase peningkatan APK

    2. Propsentase peningkatan APM

    3. Prosentase penurunan angka putus sekolah

    4. Prosentase peningkatan nilai rata rata UAN

    5. Prosentase peningkatan angka partisipasi sekolah

    6. Prosentase peningkatan angka kelulusan

    7. Peningkatan rata rata lama sekolah (tahun)

    8. Prosentase peningkatan angka melek huruf.

    Sebagaimana tabel berikut :

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 77

    TABEL 3.14 Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 1

    Sasaran Indikator/ Satuan Formula Realisasi 2013

    Target

    2014 Realisasi

    2014 Tercapai/

    kurang tercapai

    Naik/ turun

    Target Nasional

    Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan formal dan non formal

    1.Prosentase

    peningkatan APK : APK/PAUD (%)

    Jml siswa pd jenjang TK/RA/penitipan ank x 100%

    Jml ank usia 4-6 thn

    71,27

    73,33

    76,30

    tercapai

    naik

    -

    APK SD/MI/ paket A (%)

    Jml siswa di jenjang SD/MI/Paket A x100%

    Jml penduduk kelom-

    pok usia 7-12 thn

    100.99 101,01 101,01

    APK SMP/ MTs/Paket B (%)

    Jml siswa di jenjang SMP/MTs/Paket B x100%

    Jml penduduk kelom-

    pok usia 13-15 thn

    100,01 100,03 100,03

    APK SMA/ SMK/MA/Paket C (%)

    Jml siswa dijenjang SMA/SMK/MA/Paket Cx100%

    Jml penduduk kelom-

    pok usia 16-18 thn

    80,88 84,94 84,95

    2.Prosentase

    peningkatan APM :

    APK/PAUD

    Jml siswa pd jenjang TK/RA/penitipan ank x100%

    Jml ank usia 4-6 thn

    62,07

    64,99 0 tercapai naik

    -

    APK SD/MI/ paket A (%)

    Jml siswa usia 7-12 jenjangSD/MI/Paket A x 100%

    Jml penduduk kelom-

    pok usia 7-12 thn

    99,41 99,71 99,73

    APK SMP/ MTs/Paket B (%)

    Jml siswa usia 13-15 dijenjang SMA/SMK/MA/Paket Cx100%

    Jml penduduk kelom-

    pok usia 13-15 thn

    92,40 93,13 93,19

    APK SMA/ SMK/MA/Pa ket C (%)

    Jml siswa usia 16-18 dijenjang

    SMA/SMK/MA/Paket Cx100%

    Jml penduduk kelom-

    pok usia 16-18 thn

    75,72 79,88 80,01

    3.Prosentase peningkatan angka putus sekolah :

    SD/MI SMP/MTs

    SMA/SMK /MA

    Jml putus sekolah pada jenjang.............. x100%

    Jml sekolah pd jenjang-

    Pd tahun ajaran sebe- lumnya

    0,04

    0,25

    0,70

    0,03

    0,20

    0,64

    0,03

    0,23

    0,34

    tercapai turun

    -

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 78

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    4.Prosentase

    peningkatan nilai rata rata UAN: SD/MI SMP/MTs

    SMA/SMK/MA

    Jml rata rata UAN Tahun n Tahun (n-1) x100%

    Nilai rata rata UAN

    Tahun (n-1)

    100

    99,79

    99,84

    100

    99,88

    99,89

    100

    99,88

    99,89

    tercapai naik

    -

    5.Prosentase

    peningkatan angka partisipasi sekolah :

    APK SD/MI/Paket A (%)

    APK SMP/MTs/ Paket B (%)

    APK SMA/SMK/MA/Paket C (%)

    Jml siswa usia....th dijenjang .................... x100%

    Jml penduduk kelom

    Pok usia..............th

    99,41

    92,40

    75,72

    99,71

    93,13

    79,88

    99,73

    93,19

    80,01

    tercapai naik

    -

    6.Prosentase

    peningkatan angka kelulusan:

    SD/MI

    SMP/MTs

    SMA/SMK /MA

    Jml lulusan x100%

    Jml siswa kelas terti-

    Nggi

    100

    99,79

    99,84

    100

    99,97

    99,89

    100

    100

    100

    tercapai

    naik

    -

    7.Peningka tan

    rata rata lama sekolah

    Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang diduduki dan pendidikan yang ditamatkan.

    6,9 7,01 7,14 tercapai naik

    -

    8.Prosentase

    Peningkatan angka melek huruf

    LITt15+=

    LT15+ x 100

    Pt15+

    Dimana

    LITt15+ = angka melek huruf (penduduk usia 15 th keatas) pada tahun t

    LT15+ = Jumlah penduduk (usia diatas 15 th) yg bisa menulis pada tahun

    Pt15+ = Jumlah penduduk usia 15 th keatas

    96,92

    97,96 100 tercapai naik

    -

    Sasaran Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan formal dan non formal

    1. Prosentase peningkatan APK target yang ditetapkan 89,88 % tercapai 90,57

    % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan

    dibandingkan capaian tahun 2013 naik

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 79

    2. Prosentase peningkatan APM target yang ditetapkan 84,21 % tercapai

    90,98 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan

    dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    3. Prosentase peningkatan angka putus sekolah target yang ditetapkan 0,29 %

    tercapai 0,2 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun

    4. Prosentase peningkatan nilai rata rata UAN target yang ditetapkan 99,92 %

    tercapai 99,92 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    5. Prosentase peningkatan angka partisipasi sekolah target yang ditetapkan

    90,90 % tercapai 90,97 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran

    tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    6. Prosentase peningkatan angka kelulusan target yang ditetapkan 99,95%

    tercapai 100% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    7. Prosentase Peningkatan rata rata lama sekolah target yang ditetapkan 7,01

    % tercapai 7,14 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    8. Prosentase Peningkatan angka melek huruf target yang ditetapkan 97,96 %

    tercapai 100 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut

    tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik

    Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan

    - Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

    - Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun

    - Program pendidikan menengah

    - Program pendidikan anak usia dini

    Permasalahan dan Pemecahannya

    Permasalahan yang dihadapi di dunia pendidikan adalah sebagai berikut :

    1. Perkembangan angka melek huruf di Kabupaten Bojonegoro 5 tahun terakhir

    mengalami peningkatan hingga tahun 2011. Pada tahun 2011 angka melek

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 80

    huruf di Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi yaitu mencapai 85,79%, namun

    angka tersebut masih berada dibawah rata-rata angka melek huruf di Provinsi

    Jawa Timur yaitu 88,79%.

    2. Rendahnya rata-rata lama sekolah. Angka rata-rata lama sekolah didasarkan

    pada rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Bojonegoro dengan umur

    15 tahun keatas. Berdasarkan data yang ada, rata-rata lama sekolah di

    Kabupaten Bojonegoro adalah 6,4 tahun. Angka tersebut masih dibawah

    ketentuan wajib belajar 9 tahun dan dibawah angka rata-rata lama sekolah

    Provinsi Jawa Timur yaitu 7,4 tahun.

    3. Belum semua guru berpendidikan S1 dan bersertifikasi pendidik.

    4. Prestasi UASBN Bojonegoro 28,50, angka ini masih dibawah rata-rata Jawa

    Timur yaitu 28,95.

    5. Fasilitas pelayanan pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan pertama

    dan yang lebih tinggi bagi anak-anak yang mempunyai kelainan dan anak-anak

    yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belum tersedia secara

    merata sehingga menyebabkan terbatas dan sulitnya masyarakat untuk

    mengakses pelayanan pendidikan yang diharapkan.

    6. Pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan

    kompetensi peserta didik yang disebabkan keterbatasan ketersediaan tenaga

    pendidik baik dari segi kuantitas maupun kualitas, tingkat kesejahteraan

    pendidik yang masih relatif rendah, fasilitas belajar belum tersedia secara

    mencukupi dan biaya operasional pendidikan belum dapat disediakan secara

    memadai. Disamping itu pembangunan pendidikan kejuruan juga belum mampu

    meningkatkan kemampuan kewirausahaan lulusannya.

    7. Manajemen pendidikan belum dapat berjalan secara efektif dan efisien sejalan

    dengan arah kebijakan pembangunan pendidikan.

    8. Belum semua sekolah melaksanakan MBS.

    9. Masih terbatasnya sarana dan prasarana PAUD (indoor dan outdoor di tingkat

    TK).

    10. Belum tercukupinya sarana dan prasarana sekolah (Perpustakaan, Bengkel

    Praktek, Laboratorium, dan lainnya)

    11. Belum semua sekolah dilaksanakan akreditasi. Utamanya untuk sekolah-

    sekolah baru.

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 81

    12. Belum terpenuhinya jumlah guru sesuai kebutuhan secara proposional.

    13. Belum tersedianya BOSDA untuk mencukupi biaya pendidikan.

    Dengan melihat permasalahan diatas maka Dinas Pendidikan sebagai leader sektor

    di dunia pendidikan telah menrumuskan program/ kegiatan yang bisa mengurangi

    maupun memecahkan permasalahan diatas, yaitu :

    1) Permasalahan buta huruf, Dinas Pendidikan pada tahun 2014 ini telah

    memprogramkan kegiatan tuntas buta huruf dengan usia 15-59 Tahun dengan

    sisa garapan sebanyak 7.669 orang dengan rincian 4.651 laki-laki dan 3.018

    perempuan, sehingga pada tahun 2014 telah selesai digarap semua penduduk

    buta huruf dengan mendapatkan SUKMA I (SUrat Keterangan Melek Aksara).

    Dan pana Tahun 2015 nanti tetap dianggarkan kegiatan untuk memperoleh

    SUKMA II agar nantinya yang sudah melek aksara tidak kembali menjadi buta

    huruf.

    2) Rata lama sekolah di kabupaten masih rendah akan tetapi Dinas Pendidikan

    telah meningkatkan program paket A, B, dan C baik dari segi kegiatan maupun

    anggaran sehingga nantinnya bisa menampung banyak penduduk yang masih

    memiliki pendidikan yang rendah menjadi pendidikan yang lebih tinggi.

    3) Dinas Pendidikan telah melakukan kajian dan pembinaan sekaligus himbauan

    agar guru baik negeri dan swasta agar segera meningkatkan kualifikasi dan

    kompetensi tenaga pendidik menjadi jenjang S1.

    4) Dpada Tahun 2014 Dinas Pendidikan telah menganggarkan kegiatan try out

    dengan dibiayai dari APBD II maupun kerjasama dengan pihak ketiga untuk

    meningkatkan nilai UNAS di jenjang SD sampai SMA/SMK.

    5) Pembangunan sarana dan prasarana sekolah setiap tahun telah dianggarakan

    dari APBD II, APBD I, APBN maupun bantuan dari pihak ketiga untuk

    meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada.

    6) Dinas Pendidikan pada tahun 2014 lewat bidang ketenagaan telah melakukan

    kegiatan pelatihan bagi tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas,

    kompetensi Tenaga Pendidik maupun Tenaga Kependidikan dengan

    berkerjasama dengan LPMP maupun Pihak Ketiga.

    7) Pada Tahun 2014 Dinas Pendidikan telah menerapkan SOP yang jelas dalam

    melayani pendidikan kepada masyarakat.

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 82

    8) Bidang teknis baik Bidang Pendidikan TK/SD maupun Bidang SMP/SMA/SMK

    telah melaksanakan pelatihan dan pendampingan tentang pelaksanaan MBS

    dengan melibatkan pengawas sekolah.

    9) Dengan jumlah lembaga PAUD yang berjumlah banyak di Kabupaten

    Bojonegoro untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana akan dipenuhi

    secara bertahap oleh Dinas Pendidikan sesuai dengan kemampuan anggaran

    yang ada.

    10) Kebutuhan laboratorium dan sebagainya di jenjang SD/SMP/SMA/SMK aka

    dipenuhi secara bertahap sesuai dengan kemampuan Anggaran Dinas

    Pendidikan.

    11) Pelaksanaan akreditasi yang dilakukan secara insentif oleh Dinas Pendidikan

    dengan Pengawas sekolah sehingga diharapkan semua lembaga sudah di

    akreditasi.

    12) Dinas Pendidikan telah melakukan redistribusi guru agar semua daerah di

    wilayah kabupaten bojonegoro bisa terpenuhi. Salah satunya dengan

    penempatan guru CPNS di daerah pedesaan sesuai dengan kebutuhan.

    13) Dinas Pendidikan akan berusaha mencukupi kebutuhan biaya operasional

    pendidikan sesuai dengan kemampuan anggaran Dinas Pendidikan.

    DATA LULUSAN UJIAN NASIONAL SMP/MTs KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

    NO. SEKOLAH

    JUMLAH JUMLAH TIDAK % KET.

    PESERTA LULUSAN LULUS KELULUSAN

    1 2 3 4 5 6 7

    1 SMP N 1 Bojonegoro 249 249 0 100

    2 SMP N 2 Bojonegoro 191 191 0 100

    3 SMP N 3 Bojonegoro 253 253 0 100

    4 SMP N 4 Bojonegoro 267 267 0 100

    5 SMP N 5 Bojonegoro 280 280 0 100

    6 SMP N 6 Bojonegoro 205 205 0 100

    7 SMP N 7 Bojonegoro 212 212 0 100

    8 SMP N Model Terpadu Bojonegoro 109 109 0 100

    9 SMP N 1 Kapas 203 203 0 100

    10 SMP N 1 Sukosewu 105 105 0 100

    11 SMP N 1 Balen 253 253 0 100

    12 SMP N 2 Balen 217 217 0 100

    13 SMP N 1 Dander 218 218 0 100

    - SMP Terbuka Dander 17 17 0 100

    14 SMP N 1 Sugihwaras 283 283 0 100

    - SMP Terbuka Sugihwaras 18 18 0 100

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 83

    1 2 3 4 5 6 7

    15 SMP N 2 Sugihwaras 92 92 0 100

    16 SMP N 1 Baureno 249 249 0 100

    17 SMP N 2 Baureno 58 58 0 100

    18 SMP N 3 Baureno 139 139 0 100

    19 SMP N 1 Kedungadem 278 278 0 100

    - SMPN S.A. Kesongo Kedungadem 23 23 0 100

    20 SMP N 2 Kedungadem 68 68 0 100

    21 SMP N 3 Kedungadem 78 78 0 100

    22 SMP N 1 Sumberrejo 274 274 0 100

    23 SMP N 2 Sumberrejo 160 160 0 100

    24 SMP N 3 Sumberrejo 29 29 0 100

    25 SMP N 1 Kanor 274 274 0 100

    26 SMP N 1 Kepohbaru 123 123 0 100

    27 SMP N 2 Kepohbaru 63 63 0 100

    28 SMP N 1 Padangan 311 311 0 100

    29 SMP N 2 Padangan 147 147 0 100

    30 SMP N 1 Kasiman 218 218 0 100

    31 SMP N 1 Kedewan 132 132 0 100

    32 SMP N 1 Purwosari 275 275 0 100

    33 SMP N 2 Purwosari 85 85 0 100

    34 SMP N 1 Tambakrejo 275 275 0 100

    - SMPN S.A. Turi Tambakrejo 14 14 0 100

    35 SMP N 2 Tambakrejo 99 99 0 100

    36 SMP N 1 Ngraho 242 242 0 100

    - SMPN S.A. Sugihwaras Ngraho 10 10 0 100

    37 SMP N 1 Ngambon 253 253 0 100

    38 SMP N 1 Sekar 155 155 0 100

    - SMPN S.A. Bobol Sekar 13 13 0 100

    39 SMP N 1 Kalitidu 288 288 0 100

    40 SMP N 2 Kalitidu 164 164 0 100

    41 SMP N 1 Ngasem 242 242 0 100

    42 SMP N 1 Gayam 123 123 0 100

    43 SMP N 1 Bubulan 121 121 0 100

    - SMPN S.A. Clebung Bubulan 14 14 0 100

    44 SMP N 1 Gondang 182 182 0 100

    45 SMP N 2 Gondang 81 81 0 100

    46 SMP N 1 Malo 196 196 0 100

    47 SMP N 1 Trucuk 165 165 0 100

    48 SMP N 1 Temayang 220 220 0 100

    - SMP Terbuka Temayang 10 10 0 100

    - SMPN S.A. Soko Temayang 28 28 0 100

    49 SMP N 1 Margomulyo 148 148 0 100

    Jumlah SMP Negeri : 9.199 9.199 0 100

    SMP SWASTA

    1 SMP PGRI 1 Bojonegoro 118 118 0 100

    2 SMPK St. Tarsisius Bojonegoro 34 34 0 100

    3 SMP Islam Bojonegoro 96 96 0 100

    4 SMP Muhm. 2 Bojonegoro 23 23 0 100

    5 SMP Plus Ar Rahmat Bojonegoro 58 58 0 100

  • BAB III

    Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 84

    1 2 3 4 5 6 7

    6 SMP Plus Al Fatimah Bojonegoro 110 110 0 100

    7 SMP Muhm. 9 Bojonegoro 28 28 0 100

    8 SMP Islam Klepek Sukosewu 17 17 0 100

    9 SMP Al Mutamakin Sukosewu 31 31 0 100

    10 SMP Islam Al Arif Sukosewu 12 12 0 100

    11 SMP Islam Kedungbondo Balen 26 26 0 100

    12 SMP Muhm. 4 Balen 41 41 0 100

    13 SMP Islam Ngunut Dander 26 26 0 100

    14 SMP PGRI Sumberagung Dander 34 34 0 100

    15 SMP Pancasila Dander 55 55 0 100

    16 SMP Plus Al Amanah Dander 102 102 0 100

    17 SMP Islam Al Hidayah Dander 23 23 0 100

    18 SMP Muhm. 6 Sugihwaras 54 54 0 100

    19 SMP Tri Tunggal Sugihwaras 26 26 0 100

    20 SMP A. Yani 1 Baureno 69 69 0 100

    21 SMP Daru