5. bab iii
DESCRIPTION
vbgTRANSCRIPT
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 39
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Format Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun
2014 tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah
berjalan mulai dari Perencanaan Strategis (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) ataupun Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Penetapan Kinerja
(PK) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, serta tidak terlepas dari pelaksanaan
pembangunan itu sendiri sebagai fungsi Actuating dari berbagai piranti perencanaan
yang sudah dibuat tersebut, hingga kemudian sampailah pada saat pertanggung
jawaban pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya
manajemen pendukungnya.
Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur,
terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya.
Pertanggungjawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan
sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran
dilaksanakan tidak salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah
dibuat.
A. SKALA PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014
Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan
target setiap Indikator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan
penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (performance gap).
Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna
mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan
datang (performance improvement).
Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran
menggunakan skala pengukuran 4 (empat) katagori sebagai berikut :
Tabel 3.1. Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2014
Terdapat dua jenis skala penilaian pengukuran :
Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala yang
digunakan sebagai berikut :
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 40
Skor Rentang Capaian Kategori Capaian
4 Antara 96 sampai 100 Sangat berhasil
3 76 % sampai 95 % Berhasil
2 56 % sampai 75 % Cukup berhasil
1 Kurang dari 55 % Kurang/tidak berhasil
Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres negatif,
maka skala yang digunakan sebagai berikut :
Skor Rentang Capaian Kategori Capaian
1 Antara 91 sampai 100 Kurang
2 76 % sampai 90 % Cukup
3 56 % sampai 75 % Berhasil
4 Kurang dari 55 % Sangat Berhasil
B. CAPAIAN DAN ANALISIS KINERJA
Pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014
menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja , pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tahun 2014 disajikan sebagai berikut :
1. CAPAIAN TERHADAP MISI KE 1 (SATU) MENINGKATKAN
PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS, SEIMBANG DAN
BERKELANJUTAN BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN DAN
KEUNGGULAN DAERAH
Misi 1 Tujuan 1 :
Meningkatnya perkembangan ekonomi sesuai dengan potensi migas dan
agroindustri yang berkualitas, merata dan berkelanjutan dijabarkan dalam 12
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 41
(dua belas) sasaran dan 26 (dua puluh enam) indikator dengan penjelasan
sebagai berikut :
Sasaran (1) meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi diukur melalui
indikator prosentase peningkatan koperasi aktif sebagaimana tabel
berikut:
TABEL 3.2 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 1
Sasaran Indikator/ Satuan
Formula Realisasi
2013 Target 2014
Realisasi 2014
Tercapai/ kurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi
Prosentase koperasi aktif (%)
Jumlah koperasi x 100% Jumlah seluruh koperasi
93,30
93,42
93,66
tercapai
naik
-
. Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 3.2
Sasaran meningkatnya kualitas kelembagaan Koperasi diukur melalui indikator
Prosentase Koperasi aktif target yang ditetapkan 93,42 % tercapai 93,66 % jadi
dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan
capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif.
Tingkat Pencapaian Kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 - 2014
NO URAIAN SATUAN Perkembangan
2013 2014
1 2 3 4 5
1 Jumlah Koperasi Unit 1,078 1,120
2 Jumlah Anggota Orang 213,065 214,063
3 Jumlah Manajer Orang 40 40
4 Jumlah Karyawan Orang 439 451
5 Jumlah Pengurus Orang 3234 3,321
6 RAT Koperasi 650 650
7 Modal sendiri (dalam ribuan) Rp. 124,948,803 128,564,851
8 Modal luar (dalam ribuan) Rp. 32,230,911 32,255,911
9 Asset (dalam ribuan) Rp. 234,372,807 237,564,172
10 Volume usaha (dalam ribuan) Rp. 277,885,156 289,320,345
11 Sisa Hasil Usaha (dalam ribuan) Rp. 31,352,342 36,375,239
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 42
Perkembangan Kredit Modal Usaha Bagi Koperasi Pinjaman Perkuatan Permodalan
Sumber Dana APBD Kabupaten BojonegoroTahun 2013 - 2014
NO URAIAN TAHUN ANGGARAN
2013 2014
1 2 3 4
1 Alokasi Dana Rp. 670.000.000, - Rp.490.000.000, -
2 Koperasi Penerima 12 Unit 10 Unit
Perkembangan Dana Hibah Koperasi
Sumber Dana APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
NO URAIAN TAHUN ANGGARAN
2013 2014
1 2 3 4
1 Alokasi Dana Rp. 2.785.000.000, Rp. 1.650.000.000, -
2 Koperasi 63 66
Perkembangan Dana Hibah Koperasi
Sumber Dana APBN Tahun 2014
NO URAIAN TAHUN ANGGARAN
2013 2014
1 2 3 4
1 Alokasi Dana Rp. 100.000.000, - -
2 Koperasi 1 -
Pencapaian Prestasi Koperasi Usaha Kecil Menengah Tahun 2014
No Capaian Prestasi
1. Penghargaan Bakti Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dari Menteri Koperasi dan UKM RI atas nama Dra. Hj. MAHFUDHOH SUYOTO, M.Si
2. Juara II Lomba Kreativitas Seni yang diberikan kepada SMAN 3 Bojonegoro Tahun 2014
3 Juara Harapan I Lomba Uji Kompetensi yang diberikan kepada SMAN 3 Bojonegoro Tahun 2014.
4 Juara Harapan I Lomba Stand Up Comedy yang diberikan kepada Demas Dwi K. Nugraha (siswa SMAN 3 Bojonegoro) Tahun 2014.
5 Juara Harapan II Lomba Bola Volley yang diberikan kepada SMAN 3 Bojonegoro Tahun 2014.
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 43
Permasalahan
1. Rendahnya daya saing UMKM dan Koperasi, karena kualitas pelaku / SDM yang
masih kurang baik sehingga mempengaruhi kinerja pengelolaan manajemen,
pengelolaan kelembagaan, strategi pemasaran, dan penguasaan teknologi
informasi.
2. Rendahnya daya saing Koperasi dan UMKM, sehingga berakibat kurang
kompetitifnya peranan mereka dalam persaingan global yang mempunyai
turbulensi tinggi dalam hal inovasi, efesiensi, diversifikasi produk, maupun dalam
penciptaan dan membangun jaringan pasar dalam berbagai kawasan strata
ekonomi.
3. Masih terbatasnya akses Koperasi dan UMKM terhadap sumber daya produktif
yang meliputi tiga aspek penting, yaitu modal kerja, informasi, dan pasar.
4. Tidak jarang ditemui kreditur yang macet sehingga menghambat proses
penagihan kredit pinjaman dari Koperasi maupun UMKM.
5. Masih kurang optimalnya perkembangan dan kontribusi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Solusi
Terkait permasalahan yang dihadapi dan kondisi yang ada, maka diambil strategi
dan langkah langkah sebagai berikut :
1. Mengembangkan Koperasi dan UMKM yang diarahkan untuk memberi kontribusi
yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan
kerja baru yang lebih luas, serta peningkatan produktifitas SDM dan daya saing.
2. Memperluas basis dan kesempatan berusaha, menumbuhkan jiwa
kewirausahaan untuk menciptakan usaha dan inovasi baru serta memiliki
keunggulan kompetitif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan
ekspor produk dalam negeri, serta penciptaan dan perluasan lapangan kerja.
3. Membangun tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi yang solid dan
sesuai dengan jatidiri Koperasi, meningkatkan kepedulian dan dukungan
stakeholders, dan meningkatkan kemandirian gerakan koperasi.
4. Mengusahakan tambahan personil / pegawai yang disesuaikan dengan
kualifikasi pendidikan dan formasi yang dibutuhkan, serta sarana prasarana yang
bermanfaat untuk menunjang kinerja Dinas.
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 44
5. Melaksanakan penerapan rintisan teknologi sederhana untuk mengarahkan
pengelolaan Koperasi menuju sistem manajemen yang lebih modern dan efisien.
UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM PENCAPAIAN PENINGKATAN TARGET
1. Sosialisasi Undang - Undang Perkoperasian yang berlaku
2. Kegiatan Bimtek (Pelatihan) mengenai Managemen Perkoperasian, Akuntansi,
IT, kewirausahaan baik dari Anggaran APBD II, APBD I maupun dari APBN.
3. Revitalisasi KUD melalui monev.
4. Pembinaan langsung kepada Kelompok masyarakat yang akan membentuk
Koperasi.
5. Tindak lanjut kerjasama antar instansi yang mempunyai kelompok masyarakat
maupun kelompok usaha.
Contoh : - Kerjasama dengan Perhutani : LMDH menjadi KMDH
- Kantor Ketahanan Pangan : Kelompok Lumbung Pangan menjadi
Koperasi Tani
- Dinas Pertanian : LKMA (Lembaga Keuangan Mikro Agribis)
menjadi Koperasi KMA
- Disnakertrans : KUB (Kelompok Usaha Bersama) menjadi KSU
maupun KSP
- Dinas Peternakan dan Perikanan : Kelompok Budidaya Ikan menjadi
Koperasi
6. Penguatan modal melalui pinjamam modal lunak dari APBD II maupun bantuan
Hibah dari APBD I dan APBN.
7. Mengingatkan kepada Koperasi yang kurang aktif melaksanakan RAT tiap
tahunnya.
PENURUNAN JUMLAH UMKM
1. Jumlah UMKM di Kabupaten Bojonegoro tahun 2014 ada penambahan pada
usaha Mikro, Kecil dan Menengah, namun jumlah secara keseluruhan
mengalami penurunan disebabkan karena adanya pelaku usaha yang sudah
tidak aktif atau berhenti usahanya di tahun 2014.
2. Bahwa data yang kami kirimkan merupakan data hasil verifikasi (pendataan
ulang).
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 45
Sasaran (2) meningkatnya investasi daerah yang mendorong penciptaan
lapangan kerja dan berkembangnya sektor ekonomi lokal diukur melalui
indikator: 1. Prosentase peningkatan investasi PMA
2. Prosentase peningkatan investasi PMDN
3. Prosentase peningkatan investasi non PMA/non PMDN
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.3 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 2
Sasaran Indikator/ Satuan
Formula Realisasi
2013 Target 2014
Realisasi 2014
Tercapai/ kurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Meningkatnya investasi daerah yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan berkembang nya sektor ekonomi lokal
1.Prosentase peningkatan investasi PMA
Realisasi PMA th skrg -realisasi th lalu x 100%
Realisasi PMA th lalu
23,69 4,76 475,96,96 tercapai naik -
2.Prosentase peningkatan investasi PMDN
Realisasi PMDN th skrg realisasi PMDN th lalu x 100%
Realisasi PMDN th lalu
0
100
0
Kurang tercapai
turun
-
3.Prosentase peningkatan investasi non PMA/non PMDN
Realisasi non PMA/non PMDN th skrg realisasi non PMA/non PMDN th lalu x 100%
Realisasi non PMA/non PMDN th lalu
115.897
5.38
538,66
tercapai
naik
-
Berdasarkan Hasil Pengukuran pada Tabel 3.2
Sasaran meningkatnya investasi daerah yang mendorong penciptaan lapangan
kerja dan berkembangnya sektor ekonomi lokal diukur melalui indikator
1. Prosentase peningkatan investasi PMA target yang ditetapkan 4,76 %
tercapai 475.96 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
2. Prosentase peningkatan investasi PMDN target yang ditetapkan 100%
tercapai 0 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut kurang
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun
3. Prosentase peningkatan investasi non PMA/non PMDN target yang
ditetapkan 5,38 % tercapai 538,66 % jadi dapat disimpulkan capaian dari
sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 46
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi.
Untuk nilai investasi PMA yaitu PMA fasilitasi yang ijin prinsipnya di BKPM dari
target Rp. 53.397.162.000 terealisasi sebesar Rp. 254.148.590.000 sehingga
prosentase pencapaian targetnya mencapai 475,96%. Sedangkan nilai investasi
PMDN yaitu PMDN fasilitasi yang ijin prinsipnya berada di BPM Provinsi dari
target Rp. 78.496.346.250 terealisasi sebesar 0 karena tidak ada investasi
PMDN fasilitasi yang masuk ke Bojonegoro.
Sedangkan nilai investasi non PMA/PMDN yang merupakan investasi
PMA/PMDN non fasilitasi yang ijin prinsipnya diproses oleh Badan Perijinan
Kabupaten Bojonegoro dari target Rp. 714.993.851.000,- terealisasi sebesar
Rp. 3.851.400.167.252,- sehingga prosentase pencapain targetnya mencapai
538,66%.
Data Perusahaan Daerah
No Indikator kinerja pembangunan Satuan
Target Realisasi % Pencapain
Target
1 Jumlah perusahaan daerah dalam kondisi sehat
Perusahaan daerah dlm
kondisi sehat 3 2 66,67
2 % setoran PAD dari perusahaan daerah sesuai target daerah
% 83,33 86,99 104,39
3
Jumlah perusahaan daerah yang mempunyai kinerja dan laporan keuangan secara wajar
Perusahaan daerah
7 7 100
Pencapaian indikator jumlah perusahaan daerah dalam kondisi sehat dari
target 3 perusahaan daerah ( perusahaan daerah yang ditarget sehat adalah
PDAM, PD. BPR dan PD. Apotek Sidowaras) hanya terealisasi sebanyak 2
perusahaan daerah yaitu PDAM dan PD. BPR. Sedangkan PD. Apotek
Sidowaras tidak dapat mencapai target sehat dikarenakan pada tahun ini
operasional perusahaan tidak berjalan dengan baik dikarenakan terhitung
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 47
sejak tanggal 1 Januari 2014 PD. Apotek Sidowaras tidak bekerjasama lagi
dengan PT ASKES dan berdampak sangat signifikan dimana biaya
operasional lebih besar daripada pendapatan.
Untuk persentase setoran PAD dari perusahaan daerah sesuai target daerah
dari target 83,33% terealisasi 86,99% dimana target daerah yang ditetapkan
sebesar Rp. 6.996.947.234 terealisasi Rp. 6.086.697.234 sehingga prosentase
pencapaian target RPJMD mencapai 104,39%. Sedangkan untuk indikator
jumlah perusahaan daerah yang mempunyai kinerja dan laporan keuangan
secara wajar dari target 7 perusahaan daerah terealisasi 7 perusahaan daerah
sehingga prosentase pencapaian target RPJMD mencapai 100%.
Sasaran (3) Berkembangnya usaha perdagangan dan jasa diukur melalui
indikator :
1. Prosentase peningkatan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB (%)
2. Prosentase peningkatan kontribusi sektor/ jasa terhadap PDRB (%)
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.4 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 3
Sasaran Indikator/ Satuan Formula Realisasi
2013 Target 2014
Realisasi 2014
Tercapai/ kurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Berkembang nya usaha perdagangan dan jasa
1.Prosentase peningka tan kontri busi sektor perdaga ngan terhadap
PDRB (%)
Nilai PDRB sektor perdagangan ADHB x100%
Nilai PDRB ADHB
14,37 14,40 tunggu BPS
-
-
-
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 48
2.Prosentase peningkatan kontribusi sektor/ jasa terhadap PDRB (%)
Nilai PDRB sektor jasa ADHB x100%
Nilai PDRB ADHB
11,79 12.956 unit
12.673 unit
kurang tercapai
turun -
Sasaran berkembangnya usaha perdagangan dan jasa diukur melalui indikator
1. Prosentase peningkatan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
target yang ditetapkan 14,40 % tercapai ( - ) jadi dapat disimpulkan capaian
dari sasaran tersebut ( - ) dan dibandingkan capaian tahun 2013 ( - )
2. Prosentase peningkatan kontribusi sektor/jasa terhadap PDRB unit target
yang ditetapkan 12.956 unit tercapai 12.673 unit jadi dapat disimpulkan
capaian dari sasaran tersebut kurang tercapai dan dibandingkan capaian
tahun 2013 turun
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program peningkatan dan pengembangan ekspor
Perkembangan Unit Usaha Perdagangan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan 2013 2014
1 Pedagang/Usaha Besar Unit 408 480
2 Pedagang/Usaha menengah
Unit 1.263 1.382
3 Pedagang/ Usaha kecil Unit 10.108 10.811
Jumlah Unit 11.779 12.673
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro
Perkembangan Tenaga Kerja Sektor Perdagangan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan 2013 2014
1 Pedagang/Usaha Besar Orang 15.393 17.725
2 Pedagang/Usaha menengah
Orang 7.359 7.973
3 Pedagang/ Usaha kecil Orang 31.059 31.786
Jumlah Orang 53.811 57.484
Sumber : Dinas perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 49
Perkembangan Nilai Investasi Perdagangan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan 2013 2014
1 Pedagang/Usaha Besar Ribuan Rp. 1.0020541.632,39 71.878.794.705
2 Pedagang/Usaha menengah
Ribuan Rp. 244.932.583,13 39.562.978.831
3 Pedagang/ Usaha kecil Ribuan Rp. 383.441.177,85 125.036.203.551
Jumlah Ribuan Rp. 1.630.915.393,37 236.477.977.087
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro
Perdagangan Yang Bergerak Dibidang Eksport Dan Import Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan 2013 2014
Eksport
1 Tembakau US $ 480.000 742.851
2 Daging bekicot US $ 1.148.110 876.260,34
3 Sono Prima/ Kayu Olahan US $ 329.778 216.424,78
4 Kerajinan US $ 35.541 -
5 Sarang burung walet US $ - 9.791.398
Jumlah US $ 1.993.429 11.626.934,12
Import
1 Tembakau US $ 61.538 136.905,60
Jumlah US $ 61.538 136.905,60
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro
Sasaran (4) Meningkatnya jumlah dan volume sektor industri diukur melalui
indikator : 1. Prosentase peningkatan jumlah perusahaan industri.
2. Prosentase peningkatan volume sektor industri.
Sebagaimana tabel berikut :
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 50
TABEL 3.5 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 4
Sasaran Indikator/ Satuan Formula Realisasi
2013 Target 2014
Realisasi 2014
Tercapai/ kurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Berkembang nya jumlah dan volume sektor industri
1.Prosentase peningkatan jumlah perusaha an industri
Jml perusahaan th skrg -Jml perusahaan th lalu x100%
Jml perusahaan th lalu
6,20 6,40 tunggu BPS
tercapai naik
2.Prosentase peningkatan volume sektor industri.
Nilai PDRB sektor industri ADHB - x100%
Nilai PDRB ADHB
24.414 unit
2% 2% tercapai naik
Sasaran berkembangnya jumlah dan volume sektor industri diukur melalui
indikator
1. Prosentase peningkatan jumlah perusahaan industri target yang ditetapkan
6,40 % tercapai ( - ) jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
2. Prosentase peningkatan volume sektor industri target yang ditetapkan 2%
tercapai 2% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai
dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program peningkatan dan pengembangan ekspor
Perkembangan Unit Usaha Sektor Industri Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan 2013 2014
1 Industri kimia, agro dan hasil hutan Unit 22.280 22.716
2 Industri logam, mesin elektro dan aneka
Unit 2.134 2.176
Jumlah Unit 24.414 24.892
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 51
Perkembangan Tenaga Kerja pada Sektor Industri Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan 2013 2014
1 Industri kimia, agro dan hasil hutan
Orang 67.075 68.609
2 Industri logam, mesin elektro dan aneka
Orang 5.315 5.437
Jumlah Orang 72.390 74.046
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro
Perkembangan Pendapatan di Sektor Industri Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan 2013 2014
1 Industri kimia, agro dan hasil hutan
Ribuan Rp. 2.035.266.000 2.165.216.000
2 Industri logam, mesin elektro dan aneka
Ribuan Rp. 265.309.718 281.780.218
Jumlah Ribuan Rp. 2.300.575.718 2.446.996.218
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro
Perkembangan Nilai Produksi di Sektor Industri Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan 2013 2014
1 Industri kimia, agro dan hasil hutan
Ribuan Rp. 3.866.554.277 4.167.902.305
2 Industri logam, mesin elektro dan aneka
Ribuan Rp. 750.378.500 810.908.000
Jumlah Ribuan Rp. 4.616.932.777 4.978.810.305
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro
Perkembangan Nilai Investasi di Sektor Industri Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan 2013 2014
1 Industri kimia, agro dan hasil hutan
Ribuan Rp. 195.501.383 205.234.173
2 Industri logam, mesin elektro dan aneka
Ribuan Rp. 12.350.690 14.200.000
Jumlah Ribuan Rp. 207.852.073 219.434.273
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bojonegoro
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 52
Sasaran (5) Meningkatnya industri kreatif pariwisata diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan PAD sektor pariwisata (%).
2. Prosentase peningkatan kunjungan wisata.
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.6
Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 5
Sasaran Indikator/ Satuan
Formula Realisasi
2013 Target 2014
Realisasi 2014
Tercapai/ kurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Meningkatnya industri kreatif pariwisata
1.Prosentase peningkatan PAD sektor pariwisata (%)
Jml PAD sektor pariwisata th n Th (n-1) x100%
Jml PAD sektor pariwisata Th (n-1)
1,16 100 7,9 % kurang tercapai
turun -
2.Prosentasi peningka tan kunjungan wisata.
Jml kunjungan Th n
Th (n-1) pertumbuhan x100%
Jml kunjungan Th (n-1)
100
100
71
Kurang tercapai
turun
-
Sasaran meningkatnya industri kreatif pariwisata diukur melalui indikator
1. Prosentase peningkatan PAD sektor pariwisata (%) target yang ditetapkan
100 % tercapai 7,9 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
2. Prosentase peningkatan kunjungan wisata target yang ditetapkan 100%
tercapai 71% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut kurang
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program pengembangan destinasi pariwisata.
Permasalahan dan Solusi :
Pemasalahan:
1. PAD tidak bisa memenuhi target Tahun 2014 dikarenakan ada rehab/ renovasi
pada obyek wisata Tirta Wana Dander dan Gedung Serba Guna.
2. Sebagian besar obyek wisata di Bojonegoro, tanahnya milik Perhutani.
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 53
3. Masih banyaknya obyek wisata di Bojonegoro yang belum tersentuh/ belum
diperhatikan pembagunannya.
4. Obyek wisata di Bojonegoro banyak yang belum dikenal di daerah lain.
Solusi/ Pemecahannya:
1. Meningkatnya daya tarik wisata dengan cara meningkatkan sarana dan
prasarana pariwisata agar obyek wisata di Bojonegoro dinikmati Wisatawan
dalam daerah dan luar daerah.
2. Koordinasi dan kerjasama dengan pihak Perhutani/ Regulasi.
3. Meningkatkan penggalian dan pengembangan obyek wisata untuk meningkatkan
pengunjung wisata.
4. Meningkatkan pemasaran dan promosi Pariwisata melalui media informasi
(Website, Leaflet Booklet dan Pembuatan CD Obyek Wisata)
Sasaran (6) Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan Produksi ikan.
2. Prosentase peningkatan Konsumsi ikan.
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.7 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 6
Sasaran Indikator/ Satuan
Formula Realisasi
2013
Target
2014
Realisasi 2014
Tercapai/ kurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Meningkatnya produksi dan konsumsi ikan
1.Prosenta se peningkatan produksi ikan
Jml produksi ikan
th n - th (n-1)
pertumbuhan x100%
Jml produksi ikan Th (n-1)
14,42 12 17,55 tercapai naik -
2.Prosenta se peningka tan konsumsi ikan.
Jml konsumsi ikan
th n - th (n-1)
pertumbuhan x100%
Jml konsumsi ikan Th (n-1)
10,27
5
5,3
tercapai
naik
-
Sasaran meningkatnya produksi dan konsumsi ikan diukur melalui indikator
1. Prosentase peningkatan produksi ikan target yang ditetapkan 12 %
tercapai 17,55 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik.
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 54
2 Prosentase peningkatan konsumsi ikan target yang ditetapkan 5 % tercapai
5,3 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan
dengan : 1. Program pengembangan budidaya perikanan
2. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
Perkembangan Budidaya Perikanan di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 - 2014
No. Uraian Satuan Tahun
2013 2014
1 2 3 4 5
1 Tambak - - -
2 Kolam Ha 110,17 110,52
3 Sawah Tambak Ha 166 166
4 Mina Padi - 1 2
5. Waduk Ha 620 620
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro
Perkembangan Produksi Perikanan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan Tahun
2013 2014
1 2 3 4 5
1 Penangkapan 850,73 898,50
~ Sungai Ton 379,32 397,50
~ Rawa/lain-lain Ton 28,84 28,80
~ Waduk Ton 442,57 472,2
2 Budidaya 2.229,32 2.765,70
~ Tambak - -
~ Kolam Ton 1.891,61 2.339,84
~ Sawah Tambak
Ton 334,96 422,90
~ Mina Padi Ton 2,75 3,00
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro
Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja di Bidang Perikanan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan Tahun
2013 2014
1 2 3 4 5
1 Penangkapan 1.186 1.161
~ Sungai Orang 388 560
~ Rawa/lain-lain Orang 22 15
~ Waduk Orang 776 776
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 55
2 Budidaya 2.081 2.176
~ Tambak -
~ Kolam Orang 1.999 2.092
~ Sawah Tambak
Orang 80 80
~ Mina Padi Orang 2 4
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro
Perkembangan Pendapatan di Bidang Perikanan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan Tahun
2013 2014
1 2 3 4 5
1 Penangkapan
~ Sungai Rp/Tahun 9.471.300 9.471.350
~ Rawa/lain-lain Rp/Tahun 9.118.100 9.118.200
~ Waduk Rp/Tahun 7.780.700 7.780.700
2 Budidaya
~ Tambak Rp/Tahun - -
~ Kolam Rp/Tahun 16.300.000 19.653.600
~ Sawah Tambak
Rp/Tahun 62.800.000 99.536.200
~ Mina Padi Rp/Tahun 16.000.000 28.950.000
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro
Perkembangan Konsumsi Ikan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No Uraian Satuan Tahun
2013 2014
1 2 3 4 5
1. Konsumsi Ikan Kg/Kapita/Thn 16,10 16,90
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro
Di bidang Perikanan, dari sisi luas lokasi budidaya perikanan pada luas
Kolam ada peningkatan sebesar 0,31% sedangkan Mina Padi ada peningkatan
sebesar 100%, hal ini disebabkan banyak Pembudidaya Ikan membangun Kolam-
kolam serta peningkatan budidaya Mina Padi. Sedangkan Sawah Tambak dan
Waduk cenderung tetap, hal ini disebabkan karena masyarakat lebih menyukai
usaha budidaya ikan di Kolam.
Produksi perikanan pada perikanan tangkap di Sungai mengalami kenaikan
sebesar 4,79%, Rawa mengalami penurunan 0,14%, Waduk mengalami peningkatan
sebesar 6,70%. Produksi perikanan budidaya pada Kolam mengalami peningkatan
sebesar 23,70%, Sawah Tambak sebesar 26,25% dan Mina Padi sebesar 9,09%.
Secara keseluruhan produksi perikanan tangkap pada tahun 2014 dibandingkan
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 56
tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 5,62%, sedangkan produksi perikanan
budidaya mengalami peningkatan sebesar 22,08%.
Konsumsi ikan mengalami peningkatan sebesar 4,97 %. Dengan
meningkatnya produksi dan konsumsi ikan maka pendapatan petani pembudidaya
ikan juga meningkat.
a. Peningkatan produksi ikan disebabkan karena hal sebagai berikut :
1. Meningkatnya penebaran ikan di perairan umum (restocking).
2. Meningkatnya jumlah pembudidaya ikan.
3. Pembudidaya ikan menerapkan teknologi intensifikasi dalam budidaya.
4. Adanya bantuan sarana prasarana budidaya ikan.
b. Peningkatan konsumsi ikan disebabkan karena hal sebagai berikut :
1. Meningkatnya kesadaran dalam konsumsi makan ikan.
2. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap produk pangan asal ikan.
3. Upaya Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dari Dinas
Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro.
4. Dibantunya alat-alat pemasaran sehingga produk perikanan dapat sampai ke
tangan konsumen dalam keadaan lebih segar.
Usaha perikanan dapat meningkatkan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja
bidang perikanan hal ini menunjukkan bahwa di bidang perikanan baik perikanan
tangkap maupun perikanan budidaya merupakan usaha yang sangat
menjanjikan dan kesejahteraan masyarakat.
Permasalahan yang dihadapi di bidang perikanan adalah :
1. Kurang optimalnya pengelolaan lingkungan pada usaha perikanan yang
berdampak sosial pada masyarakat sekitar.
2. Kurangnya modal pembudidaya untuk usaha perikanan
3. Keterbatasan sumber daya air sebagai media untuk budidaya ikan di musim
kemarau.
4. Masih rendahnya produksi dan konsumsi ikan
5. Pembudidaya ikan masih banyak yang belum profesional dan usaha budidaya
masih merupakan usaha sampingan keluarga.
Upaya pemecahan masalah di bidang perikanan :
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 57
1. Pembinaan dan pengelolaan lingkungan pada usaha perikanan lebih
diintensifkan.
2. Pemberian fasilitasi permodalan.
3. Membuat kolam terpal dan pasangan untuk daerah yang keterbatasan air dan
menyarankan pembuatan embung-embung untuk menampung air.
4. Melakukan penyuluhan teknologi budidaya dan menggalakkan Gerakan
Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan)
5. Menumbuhkan dan memantapkan kelompok pembudidaya ikan yang yang
mandiri.
Sasaran (7) Meningkatnya produksi dan populasi peternakan diukur melalui
indikator:
1. Prosentase peningkatan Produksi peternakan.
- Daging
- Telur
- Susu
2. Prosentase peningkatan populasi ternak.
- Sapi
- Sapi perah
- Kambing
- Domba
- Ayam Ras pedaging
- Ayam ras petelor
- Ayam buras
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.8 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 7
Sasaran Indikator/ Satuan
Formula Realisasi
2013
Target
2014
Realisasi 2014
Tercapai/ kurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Meningkat nya produksi dan populasi peternakan.
1.Prosentase peningkatan produksi peternakan
Jml produksi peternakan
th n - th (n-1) x100%
Jml produksi peternakan Th (n-1)
21,33 5,57 28,35 tercapai naik -
Daging 8,00 5,50 6,62
Telur 14,00 4,30 4,77
Susu 42,00 10,00 73,68
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 58
2.Prosentase peningkatan populasi peternakan
Populasi ternak -
th n - th (n-1) pening
katan x100%
Populasi ternak
Th (n-1)
21,71 5,57 14,84 tercapai turun -
Sapi 10,00 8,00 7,90
Sapi perah 42,00 10,00 73,68
Kambing 6,00 5,00 5,19
Domba 8,00 5,00 6,65
Ayan ras pedaging
14,00 5,00 7,45
Ayan ras petelur
8,00 5,00 1,69
Ayan buras 5,00 1,00 1,31
Sasaran meningkatnya produksi dan populasi peternakan diukur melalui indikator
1. Prosentase peningkatan produksi peternakan target yang ditetapkan 6,6 %
tercapai 28,35 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
2. Prosentase peningkatan populasi peternakan target yang ditetapkan 5,57 %
tercapai 14,84 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program : 1. peningkatan hasil produksi peternakan
2. program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Perkembangan Konsumsi Daging, Telor dan Susu Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No. Uraian Satuan Tahun
2013 2014
1 2 3 5 5
1 Daging Kg/Kapita/Th 9,65 13,13
2 Telor Kg/Kapita/Th 4,95 5,07
3 Susu Kg/Kapita/Th 2,94 3,01
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 59
Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja di Bidang Peternakan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No. Uraian Satuan Tahun
2013 2014
1 2 3 5 5
1 Ternak Besar
~ Sapi Orang 54.416 58.712
~ Kerbau Orang 349 347
~ Kuda Orang 42 61
2 Ternak Kecil
~ Kambing Orang 4.935 5.523
~ Domba Orang 6.022 6.932
3 Ternak Unggas
~ Ayam Ras Pedaging
Orang 645 906
~ Ayam Ras Petelor Orang 39 43
~ Ayam Buras Orang 1.431 1.520
~ Itik Orang 636 1.084
~ Mentok Orang 672 432
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro
Perkembangan Pendapatan Petani di Bidang Peternakan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 2014
No. Uraian Satuan Tahun
2013 2014
1 2 3 4 5
1 Ternak Besar
~ Sapi Rp. / Tahun 5.882.000 6.274.133
~ Kerbau Rp. / Tahun 3.922.667 4.314.933
~ Kuda Rp. / Tahun 5.882.000 6.274.133
2 Ternak Kecil
~ Kambing Rp. / Tahun 6.666.667 8.000.000
~ Domba Rp. / Tahun 6.666.667 8.000.000
3 Ternak Unggas
~ Ayam Ras Pedaging
Rp. / Tahun 17.777.778 26.666.667
~ Ayam Ras Petelor Rp. / Tahun 16.666.667 22.222.222
~ Ayam Buras Rp. / Tahun 13.333.333 15.555.556
~ Itik Rp. / Tahun 3.333.333 3.888.889
~ Mentok Rp. / Tahun 2.222.222 2.777.778
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Bojonegoro
Perkembangan populasi ternak menurut jenis ternak, bahwa populasi ternak
pada Sapi Potong tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 mengalami peningkatan
sebesar 7,90%. Populasi Sapi Perah mengalami sebesar 73,68%. Populasi
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 60
Kambing mengalami peningkatan sebesar 5,19% . Sedangkan Populasi Domba
mengalami peningkatan sebesar 6,65%.
Perkembangan ternak unggas yaitu Ayam Ras Pedaging mengalami
peningkatan sebesar 7,45%, Ayam Ras Petelur 1,69%, Ayam Buras 1,21%, Itik
10,44% dan Menthok 7,40%.
Perkembangan produksi ternak berupa daging tahun 2014 dibandingkan
tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 6,62%, produksi ternak berupa telur
juga mengalami peningkatan sebesar 4,77%. Produksi Susu sebesar 73,68%.
Perkembangan konsumsi daging tahun 2014 dibandingkan tahun 2013
mengalami peningkatan sebesar 36,06%, telur 2,42% dan Susu 2,38%.
Dengan meningkatnya populasi ternak, produksi dan konsumsi, maka
pendapatan petani peternak akan meningkat pula sesuai dengan target outcome
kegiatan.
Peningkatan tersebut disebabkan karena beberapa hal seperti :
1. Optimalisasi kawin buatan/Inseminasi Buatan yang merupakan reka teknologi
tepat guna yang dilaksanakan untuk meningkatkan kelahiran Sapi dan
Kambing/Domba yang merupakan kerjasama antara Petugas Inseminator
dengan para Peternak.
2. Penyebaran ternak, serta permodalan melalui kredit dan kemitraan.
3. Pengendalian pemotongan betina produktif dan pengamanan ternak.
4. Optimalisasi kesehatan hewan untuk peningkatan produktifitas ternak
5. Manajemen pakan yang semakin baik melalui teknologi pakan
6. Teknologi reproduksi yang semakin baik melalui Sinkronisasi Birahi, Embrio
transfer, dan kelahiran kembar
7. Tersedianya pakan ternak yang cukup melalui perluasan dan Penyebaran HMT
8. Pengawasan lalu lintas ternak untuk memantau pengeluaran ternak antar
kabupaten
9. Meningkatkan kualitas SDM peternak dan petugas melalui pelatihan, seminar,
workshop
10. Penanganan pasca panen untuk memampung hasil produksi.
11. Semakin bergairahnya usaha peternakan merupakan usaha yang sangat
menjanjikan serta iklim usaha yang semakin kondusif.
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 61
12. Peningkatan produksi daging dan telur dipengaruhi oleh peningkatan populasi
ternak serta peningkatan peningkatan permintaan daging dan telur untuk
dikonsumsi.
13. Peningkatan konsumsi daging dan telur menunjukkan bahwa kesadaran
masyarakat dan meningkatnya daya beli masyarakat terhadap produk pangan
asal hewan semakin baik, serta banyak sekali telur yang didatangkan dari luar
Bojonegoro akan menambah peningkatan konsumsi telur.
Populasi Kerbau mengalami penurunan sebesar 0,59%, hal ini karena peranan
kerbau sebagai pembajak sawah mekanisasi berupa mesin motor.
Permasalahan Dan Pemecahannya
Permasalahan yang dihadapi di bidang peternakan adalah :
1. Masih adanya pemotongan betina produktif.
2. Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) belum optimal.
3. Bahan baku pakan ternak relatif mahal.
4. Skala usaha ternak masih rendah
5. Tataniaga ternak besar masih berdasarkan taksiran
6. Sarana Rumah Potong Hewan ( RPH ) belum memadai.
7. Rendahnya pengelolaan lingkungan pada usaha peternakan dan perikanan yang
berdampak pada sosial
8. Kurangnya modal peternak untuk usaha peternakan
9. Peternak masih banyak yang belum profesional/tradisional.
Upaya pemecahan masalah di bidang peternakan :
1. Melaksanakan sosialisasi pelarangan pemotongan betina produktif kepada
masyarakat dan petugas yang di lapangan.
2. Meningkatkan mutu bibit ternak melalui optimalisasi Inseminasi Buatan (IB) dan
penyebaran ternak
3. Meningkatkan efisiensi limbah pertanian dengan proses fermentasi atau dengan
amoniasi.
4. Meningkatkan kelembagaan peternakan dengan mengaktifkan kelompok-
kelompok tani ternak sehingga skala usahanya bisa berdaya saing.
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 62
5. Memasang timbangan di pasar hewan dan mengarahkan peternak untuk menjual
dan membeli ternaknya dengan sistem timbangan.
6. Rehabilitasi sarana Rumah Potong Hewan (RPH) yang lebih memadai.
7. Meningkatkan pengelolaan lingkungan pada usaha peternakan yang berdampak
pada sosial dengan melakukan sosialisasi dan penyuluhan terutama kepada
Peternak Unggas agar melakukan usaha peternakan sesuai dengan SOP
pemeliharaan ternak unggas
8. Pemberian fasilitasi permodalan dan pemberian pinjaman modal usaha tanpa
bunga dari dana APBD.
Sasaran (8) Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan
holtikultura, diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan Produksi tanaman pangan.
2. Prosentase peningkatan produktifitas tanaman pangan.
3. Prosentase peningkatan produksi holtikultura.
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.9 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 8
Sasaran Indikator/ Satuan
Formula Realisasi
2013
Target
2014
Realisasi 2014
Tercapai/ kurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan & holtikultura.
1.Prosentase peningkatan produksi tanaman pangan
Produksi tanaman
Pangan Tahun n Tahun (n-1) pe- ningkatan x100%
Produksi Tanaman pangan Tahun (n-1)
1.094.574,3 1.157.808,45
1.155.724 kurang tercapai
turun
padi 802.528,20 924.098 847.857
Jagung 169.054.49 188.627 190.611
Kedelai 18.807,31 32.605 27.926
Kacang 2.631.60 3.486 2.462
Kacang hijau 11.647,35 6.596 8.064
Ubi kayu 84.910,10 55.451 71.198
Ubi jalar 4.995,24 2.341 7.606
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 63
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.Prosentase peningkatan produktivi tas tanaman pangan
Produktivitas tanaman
Pangan Tahun n Tahun (n-1) pe- ningkatan x100%
Produktivitas Tanaman pangan Tahun (n-1)
189,52 151 183,7 tercapai turun
padi 56,00 67 56,17
Jagung 50,42 52 50,47
Kedelai 12,21 16 14,39
Kacang tanah 11,51 16 11,04
Kacang hijau 6,48 14 7,18
Ubi kayu 22,75 295 21,19
Ubi jlar 31,15 152 23,26
3.Prosentase peningkatan produksi holtikultura
Produksi holtikultura
Tahun n Tahun (n-1) peningkatan x100%
Produksi holtikultura Tahun (n-1)
36,94
0
59,22
tercapai
naik
Pisang 7,53 0 15,88
Blimbing 8,01 0 17,01
Salak 7,53 0 6,65
Jambu biji 13,87 0 19,68
Sasaran Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan & holtikultura
1. Prosentase peningkatan produksi tanaman pangan target yang ditetapkan
1.157.808,45 % tercapai 1.155.724 % jadi dapat disimpulkan capaian dari
sasaran tersebut kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013
turun
2. Prosentase peningkatan produktivitas tanaman pangan target yang
ditetapkan 151 % tercapai 183,7 % jadi dapat disimpulkan capaian dari
sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun
3. Prosentase peningkatan produksi holtikultura target yang ditetapkan 0%
tercapai 59,22 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Peningkatan produksi pertanian.
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 64
Potensi sumber daya lahan pertanian di Kabupaten Bojonegoro terdiri dari
sawah dengan luas 77.887 Ha, dimana 36.598 Ha adalah sawah dengan pengairan
irigasi, 41.289 Ha berpengairan tadah hujan dan sisanya merupakan lahan bukan
sawah 98.393. Dengan kondisi lahan sawah tersebut, dapat menghasilkan
komoditas pertanian tanaman padi dengan luas panen 150.945 Ha dengan hasil
produksi sebesar 847.857 Ton (GKG), tanaman Jagung luas panen 37.765. Ha
dengan produksi 190.611 ( pipilan kering ) dan tanaman Kedelai luas panen 19.405
Ha dengan produksi 27.926 ( Ose ).
Selain komoditi diatas, komoditas yang dihasilkan di wilayah Kabupaten
Bojonegoro antara lain Ubi kayu, Ubi jalar, Kacang tanah, Kacang hijau, Sayur
sayuran yang terdiri dari Bawang merah, Kacang panjang, Cabe, Tomat, Terong
sedangkan untuk tanaman buah - buahan terdiri dari Belimbing, Mangga, Pisang,
Salak sedang untuk tahun 2014 di kembangkan komoditi jambu merah. Guna
menghasilkan produk pertanian yang berkualitas dan berdaya jual tinggi dibutuhkan
penggunaan pupuk yang berimbang dan Obat - obatan pembasmi hama, serta lebih
di insentifkan penggunaan pupuk dan Obat - obatan organik, karena pupuk dan
obat obatan organik teramat sangat penting bagi kelangsungan produksi pertanian.
Selain itu, untuk mendukung keberhasilan produksi pertanian juga di dukung
peran serta tenaga penyuluh pertanian dan kelompok tani yang ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia utamanya petani penggarap lahan pertanian
tersebut, sarana prasarana, pengairan, pemasaran produk pertanian dan dukungan
teknologi pertanian yang menyeluruh, berkelanjutan dan berdaya saing.
Sasaran (9) Meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat, diukur melalui
indikator:
1. Ketersediaan dan cadangan pangan
2. Distribusi dan akses pangan
3. Penganekaragaman dan keamanan pangan
4. Penanganan kerawanan pangan
Sebagaimana tabel berikut
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 65
TABEL 3.10 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 9
Sasaran Indikator/ Satuan
Formula Realisasi
2013
Target
2014
Realisasi 2014
Tercapai/ kurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat.
1.Ketersediaan dan cadangan pangan:
-Ketersediaan energi -Ketersediaan protein
-Penguatan cadangan pangan Kabupaten
Kab/hari
Gram/Kab/hari %
4.889
128
90
5.200
140
95
5.236
143
95
tercapai
naik
-
2.Distribusi dan akses pangan:
-Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan didaerah.
-Stabilitas harga dan pasokan pangan.
%
%
70
80
70
85
70
85
tercapai
naik
-
3.Penganekaragaman dan keamanan pangan:
-Skor pola pangan harapan (PPH)
-Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan.
Skor
%
67
0
70
70
68,8
90,81
kurang tercapai
naik
-
4.Penanganan kerawanan pangan:
-Penanganan daerah rawan pangan.
% 85.19 55 78,57 tercapai
naik
-
Sasaran meningkatnya ketersediaan pangan masyarakat diukur melalui indikator
1. Ketersediaan dan cadangan pangan target 5.435 % tercapai 5.474 % jadi
dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan
capaian tahun 2013 naik
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 66
2. Distribusi dan akses pangan target yang ditetapkan 155 % tercapai 155 %
jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 naik
3. Penganekaragaman dan keamanan pangan target yang ditetapkan 140%
tercapai 159,61% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
4. Penanganan kerawanan pangan target yang ditetapkan 55 % tercapai 78,57
% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 turun
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
Permasalahan
Untuk mencapai sasaran pembangunan dibidang pertanian dijumpai
beberapa kendala yakni ketersediaan lahan yang semakin berkurang pada setiap
tahun akibat dari pelaksanaan pembangunan diluar sektor pertanian ( utamanya
pembangunan fisik sektor pengembangan perumahan dll ) dan kondisi alam yang
kurang ramah seperti sering terjadi bencana alam banjir dan kekeringan serta tingkat
kesuburan tanah yang semakin berkurang akibat kerusakan lingkungan. Disamping
itu hal-hal yang perlu diperhatikan dan sering menjadi masalah tersendiri seperti :
1. Semakin rendahnya minat masyarakat khususnya generasi muda untuk menjadi
pelaku pembangunan pertanian yang diakibatkan oleh kurang menariknya sektor
pertanian jika dilihat dari aspek ekonomi dan sosial kultural sehingga sebagian
masyarakat beralih menjadi pelaku di sektor industri dan jasa;
2. Rendahnya efesiensi pembangunan pertanian yang disebabkan oleh skala
usaha yang relatif kecil karena kepemilikan lahan yang rata rata sempit yakni
sebagian besar berada pada luasan kurang dari 0.5 hektar;
3. Kurangnya penguasaan petani terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi
pertanian yang modern dan efesiensi yang berakibat pada rendahnya nilai
tambah produk produk pertanian;
4. Rendahnya akses petani terhadap lembaga keuangan perbankan dan non
perbankan;
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 67
5. Sempitnya aksebilitas petani terhadap produk - produk pertanian yang
disebabkan oleh kualitas produk yang tidak kompetetif dan strategi pemasaran
yang tidak efektif dan efesien;
6. Kurangnya upaya upaya penerapan teknologi pasca panen untuk memberikan
nilai tambah pada produk pertanian;
7. Adanya kecenderungan meningkatnya alih fungsi lahan pertanian produktif
kearah non pertanian.
Upaya Pemecahan Masalah
Sebagai upaya untuk mencapai sasaran pembangunan pertanian serta
mengatasi kendala, yang dihadapi telah dilaksanakan beberapa program
pembangunan pertanian diantaranya melalui :
1. Penyusunan peta komoditas berbasis keunggulan komparatif agro- ekosistem;
2. Refungsionalisasi kelembagaan petani;
3. Ketersediaan Saprodi khususnya pupuk;
4. Fasilitasi akses permodalan ke lembaga keuangan;
5. Penerapan teknologi tepat guna pasca panen;
6. Refungsionalisasi infrastruktur pertanian khususnya pengairan dan juga
pembuatan embung-embung serta bendung gerak;
7. Kampanye konsumsi pangan lokal;
8. Peningkatan kemampuan petani dan pelaku pertanian dengan perkuatan
lembaga pendukungnya utamanya di pedesaan guna meningkatkan akses
petani kepada sumber daya produktif;
9. Pengamanan ketahanan pangan dengan jalan mempertahankan tingkat
produksi dan meningkatkan ketersediaan pangan;
10. Peningkatan efesiensi, produktivitas, produksi, daya saing dan nilai tambah
produk pertanian melalui pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan
kewilayahan terpadu, pemberian insentif untuk peningkatan pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian.
Sasaran (10) Meningkatnya produksi hasil perkebunan, diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan produksi komoditi perkebunan.
Sebagaimana tabel berikut :
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 68
TABEL 3.11 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 10
Sasaran Indikator/ Satuan
Formula Realisasi
2013
Target
2014
Realisasi 2014
Tercapai/ kurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Meningkat nya produksi hasil perkebunan.
1.Prosentase peningkatan produksi komoditi perkebunan
Produksi perkebunan Th n Th (n-1) pening- katan x100%
Produksi perkebunan Tahun (n-1)
266.47 186.764 151.401,6 kurang tercapai
turun
Tembakau virginia
8.550 9.550 5.964,70
Tembakau jawa
3.360 3.360 2.749,90
Kelapa 3.462 3.479 3.479
Tebu 112.75 170.375 132.208
Porang - - -
Empon- empon
- - -
Sasaran meningkatnya produksi hasil perkebunan diukur melalui indikator
prosentase peningkatan produksi komoditi perkebunan target yang ditetapkan
186.764 tercapai 151.401.6 jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
kurang tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program 1. Peningkatan kesejahteraan petani
2. Peningkatan kualitas bahan baku
Perkembangan luas tanaman perkebunan
Di Kabupaten Bojonegoro tahun tahun 2012 2014
NO URAIAN SAT TAHUN
2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6
1. Tembakau
- Tembakau Virginia
- Tembakau Jawa
Ha
Ha
9.441
2.892
6.414,5
687,5
4.863,5
2.135
2. Kelapa (100 btg/Ha) Ha 8.482 907 1.649,5
3. Tebu Ha 1.161 1.670,985 1.886
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 69
Tembakau virginia mengalami penurunan areal , hal ini disebabkan banyak petani
yang pindah menanam tembakau jawa , karena banyaknya pembeli tembakau jawa
dari Jawa Tengah.
Perkembangan Luas Panen Perkebunan Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014
NO URAIAN SAT TAHUN
2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6
1. Tembakau - Tembakau Virginia - Tembakau Jawa
Ha Ha
9.441 2.892
6.414,5 687,5
4.863,5 2.135
2. Kelapa Ha 4.624 907 1.649,5
3. Tebu Ha 1.161 1.670,985 1.886
Jumlah produksinya sebagaimana disajikan:
Perkembangan Produksi Perkebunan Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014
NO URAIAN SAT TAHUN
2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6
1. Tembakau - Tembakau Virginia - Tembakau Jawa
Ton Ton
7.977 3.239
5.291,96
616
5.964,7 2.749,9
2. Kelapa Ton 3.445 3.462 3.479
3. Tebu Ton 76.394 112.725 132.208
Perkembangan penyerapan tenaga kerja dapat dilihat perkembangannya,
sebagaimana disajikan berikut :
Perkembangan penyerapan tenaga kerja
Di bidang perkebunan Di Kabupaten Bojonegoro tahun 2012 2014
NO URAIAN SAT TAHUN
2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6
1. Tembakau Org 37.122 21.306 18.030
2. Kelapa Org 7.632 9.632 16.500
3. Tebu Org 4.201 6.046 9.430
Perkembangan Keadaan pendapatan di sektor perkebunan dapat dilihat berikut :
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 70
Perkembangan Pendapatan per ha Disektor Perkebunan Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014
NO URAIAN SAT TAHUN
2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6
1. Tembakau Rp. 6.907.500 5.871.375 7.900.000
2. Kelapa Rp. 3.250.500 9.000.000 11.000.000
3. Tebu Rp. 22.646.850 23.381.200 18.650.000
Sasaran (11) Meningkatnya produksi hasil hutan rakyat yang memperhatikan
pelestarian hutan, diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan produksi hasil hutan rakyat.
2. Prosentase luas area lahan kritis.
Sebagaimana tabel berikut :
TABEL 3.12 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 11
Sasaran Indikator/ Satuan
Formula Realisasi
2013
Target
2014
Realisasi 2014
Tercapai/ kurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Meningkat nya produksi hasil hutan rakyat yang memperhati kan pelestarian hutan.
1.Prosentase
peningkatan produksi hasil hutan rakyat.
Produksi hutan rakyat Th n Th (n-1) pening- katan x100% Produksi hutan rakyat Tahun (n-1)
28.690
28.891
28.891
tercapai
naik
-
2.Prosentase
peningkatan luas area lahan kritis
Produksi lahan kritis Th n Th (n-1) pening- katan x100% Produksi lahan kritis Tahun (n-1)
1.143
258
258
tercapai
naik
-
Sasaran Meningkatnya produksi hasil hutan rakyat yang memperhatikan
pelestarian hutan.
1. Prosentase peningkatan produksi hasil hutan rakyat. target yang ditetapkan
28.891 Ha tercapai 28.891 Ha jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran
tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
2. Prosentase peningkatan luas area lahan kritis target yang ditetapkan 258 Ha
tercapai 258 Ha jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 71
Program 1. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan.
2. Rehabilitasi hutan dan lahan.
3. Pemanfaatan potensi sumberdaya hutan
Perkembangan Areal Tanaman Hutan
Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014
NO URAIAN SAT TAHUN
2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6
1. Hutan Produksi Ha 95.197,8 95.197,8 95.197,8
2. Hutan lindung Ha 1.509,04 1.509,04 1.509,04
3. Hutan Rakyat Ha 28.262 28.690 28.891
4. Lahan Dengan Tujuan Istimewa (LDTI)
Ha 1.881,3 1.881,3 1.881,3
Perkembangan areal tanaman hutan di Kabupaten Bojonegoro terdiri dari
dua kategori yaitu hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani dan Hutan Rakyat yang
dimiliki oleh masyarakat.
Hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani terdiri dari Hutan Produksi dan
Hutan Lindung. Untuk Hutan Produksi setiap tahun ada penebangan sesuai dengan
JPT (Jatah Penebangan Tahunan) yang ditetapkan oleh Propinsi Jawa Timur. Untuk
lahan yang telah ditebang diupayakan ada penanaman kembali.
Untuk Tahun 2010 Perum Perhutani memberikan data areal Lahan Dengan
Tujuan Istimewa (LDTI), yang dimaksud LDTI adalah lahan di dalam kawasan hutan
yang dipergunakan untuk kepentingan sosial dan masyarakat (Pemakaman, Sumber
air, tempat ritual).
Sedangkan untuk hutan rakyat setiap tahun mengalami kenaikan. Hutan
rakyat ini ditanam diluar Kawasan Hutan milik Perum Perhutani sejak tahun 2003
sampai sekarang areal hutan rakyat terus bertambah berkat adanya penanaman
secara swadaya dan adanya kegiatan GN-RHL/GERHAN, mulai tahun 2008 adanya
program nasional One Man One Tree (OMOT) dan pada tahun 2010 adanya
program nasional One Billion Indonesian Tree (OBIT), dan dilanjutkan adanya
kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR).
Dengan berkembangnya industri rumah tangga yang memanfaatkan kayu khususnya
kayu jati, maka pengelolaan usaha tani hutan rakyat diarahkan pada hutan produksi
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 72
dengan komoditas kayu jati dan kayu lainnya yang dapat dijadikan bahan baku
industri rumah tangga (Meubel, bubut dll).
Perkembangan produksi kayu hutan dapat dilihat sebagai berikut
Perkembangan Produksi Kayu Hutan
Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014
NO URAIAN SAT TAHUN
2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6
1.
Hutan Produksi/Hutan Kawasan
Kayu Jati M3 15.985,161 15.982,762 14.078,379
Kayu Rimba M3 1.168,28 1.125,837 1.670,598
2. I. Hutan Rakyat
Kayu Jati M3 431,078 2,341 117,083
Kayu Rimba M3 2,825 - -
Kayu Galian M3 27,220 - -
3. II. Kayu Olahan
Bongkaran Rumah M3 126,6971 41,5571 -
Bekas Pakai M3 112,3010 - -
Perkembangan produksi hasil hutan diluar kawasan hutan pada
kenyataannya mengalami pasang surut. Hal ini disebabkan ketersediaan pohon jati
rakyat yang layak tebang makin lama makin berkurang karena tanaman jati yang
ditanam masih banyak yang umurnya relatif muda (umur 1 s/d 5 tahun).
Pada tahun 2014 terjadi penurunan produksi kayu jati dari hutan negara
menjadi 14.078,379 m3 atau 0,12 %, untuk produksi hutan negara sudah ditentukan
oleh Menteri Kehutanan melalui Jatah Penebangan Tahunan (JPT), untuk kayu
rimba terjadi peningkatan menjadi 1.670,598 m3 atau 0,48 %, hal ini disebabkan
karena peningkatan target produksi penebangan dari kayu rimba.
Perkembangan jumlah industri kayu hasil hutan dapat dilihat sebagaimana
yang disajikan sebagai berikut :
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 73
Perkembangan Industri Hasil Hutan Di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2012 2014
NO URAIAN SAT TAHUN
2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6
1. Industri Kayu Jati Unit 120 120 120
2. Industri Kayu non Kayu Jati
Unit 3 3 3
Merupakan ciri khas Kabupaten Bojonegoro untuk Industri Kayu, bahan baku kayu
yang banyak digunakan adalah kayu jati. Untuk Industri non kayu di Bojonegoro tidak
ada perusahaan yang mempunyai komoditas tersebut (Getah dan rotan).
Sasaran (12) Meningkatnya pelayanan transportasi dan telekomunikasi untuk
menunjang kegiatan ekonomi diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan jumlah barang yang terangkut angkutan umum.
2. Prosentase peningkatan jumlah arus penumpang angkutan umum.
Sebagaimana tabel berikut:
TABEL 3.13 Misi 1 Tujuan 1 Sasaran 12
Sasaran Indikator/ Satuan
Formula Realisasi 2013
Target
2014
Realisasi 2014
Tercapai/ kkurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Meningkat nya pelayanan transportasi dan telekomuni kasi untuk menunjang kegiatan ekonomi.
1.Prosentase
peningkatan jumlah barang yang terangkut angkutan umum.
Jml barang terangkut th n - th (n-1) x100% Jml barang terangkut Th (n-1)
29,96
29,97
30
tercapai
naik
-
2.Prosentase
peningkatan jumlah arus penumpang angkutan umum.
Jml arus penumpang
th n - th (n-1) x100%
Jml arus penumpang Th (n-1)
7,76
10,00
25,98
tercapai
naik
-
Sasaran meningkatnya pelayanan transportasi dan telekomunikasi untuk
menunjang kegiatan ekonomi diukur melalui indikator
1. Prosentase peningkatan jumlah barang yang terangkut angkutan umum
target yang ditetapkan 29,97 % tercapai 30 % jadi dapat disimpulkan
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 74
capaian dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun
2013 naik
2. Prosentase peningkatan jumlah arus penumpang angkutan umum target
yang ditetapkan 10,00 % tercapai 25,98 % jadi dapat disimpulkan capaian
dari sasaran tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
Program peningkatan pelayanan angkutan.
Permasalahan dan Pemecahannya :
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan dibidang transportasi,
Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro dalam kurun waktu 2014 mengalami
beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu sebagai berikut:
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan tertib lalu lintas;
2. Masih banyaknya angkutan kendaraan barang yang masuk dalam kota;
3. Sarana dan prasarana kurang dan atau perlu perbaikan (Perlengkapan jalan,
palang pintu perlintasan kereta api, Sub-Terminal, Perlengkapan pengujian UPT-
PKB, halte, terminal cargo dan gedung induk Dishub);
4. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan sarana dan
prasarana transportasi air yang sesuai dengan standar keamanan dan
keselamatan angkutan sungai;
5. Perlunya peningkatan sumber daya manusia ( SDM ) Staf Dinas Perhubungan;
6. Belum optimalnya pelaksanaan parkir ditepi jalan umum.
Langkah-langkah pemecahan masalah :
1. Meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas angkutan
jalan;
2. Mengusulkan pembangunan ring road dan terminal cargo;
3. Menerapkan skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan sarana, prasarana lalu
lintas dan angkutan jalan serta meningkatkan keterlibatan/ partisipasi pihak lain;
4. Membangun sarana dan prasarana perhubungan ( Perlengkapan jalan, palang
pintu perlintasan kereta api, halte dan rehab aula gedung induk Dishub);
5. Melaksanakan sosialisasi dan pembinaan bagi operator/ pemilik perahu
penyeberangan;
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 75
6. Meningkatkan SDM yang berkompeten dalam pengelolaan lalu lintas pergerakan
manusia ( dibidang perhubungan) melalui pendidikan dan pelatihan;
7. Pembinaan secara rutin tiap bulan terhadap petugas parkir.
Guna mencapai keberhasilan pencapaian target sasaran di bidang lalu lintas
dan angkutan jalan Dinas Perhubungan Kabupaten Bojonegoro telah meningkatkan
kondisi kelaikan jumlah sarana dan prasarana perhubungan serta meningkatkan
pengendalian disiplin pengoperasian lalu lintas dan angkutan dan mengadakan
pengujian kendaraan bermotor,sehingga pencapaian sasaran dapat dicukupi.
Indikator kinerja pembangunan daerah
Satuan
Tahun 2013 Tahun 2014
Ket
Target Eksisting Target Realisasi %
pencapaian target
1 Jumlah arus penumpang angkutan umum
Orang 1,245,801 1,441,764 1,283,175 1,865,205 1,45
2 Jumlah uji kir angkutan umum
buah 4,415 6,994 4,636 7,802 1,68
3 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
buah 5 5 5 5 100
4 Kepemilikan KIR angkutan umum
% 0,17 0,17 0,16 0,16 100
5 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
menit 25 25 10 10 100
6 Jumlah kebutuhan perlengkapan Jalan :
Rambu-rambu buah 1,324 1,224 1,520 1,414 0,93
Marka Jalan meter 141,243 272,743 167,363 283,343 1,69
Traffight Light buah 18 18 20 18 0,90
Warning Light buah 21 21 25 25 100
7 Jumlah halte pada setiap Kab/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek
buah 0 0 8 17 200,12
8 Jumlah terminal cargo pada setiap kab/kota yang telah dilayani angkutan barang
buah 0 0 0 0 0
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 76
1 2 3 4 5 6 7 8 9
9 Jumlah pelabuhan sungai dan danau yang beroperasi pada trayek dalam kab/kota pada wilayah yang telah melayani angkutan sungai dan danau:
buah 86 86 86 86 100
10 Jaringan prasarana angkutan jalan
kegiatan 0 0 1 1 100
11 Jumlah trayek angkutan umum
buah 728 728 728 728 100
12 Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum
orang 629,904 672,134 642,502 849,444 1,32
2. CAPAIAN TERHADAP MISI KE 2 (DUA) MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP,
PELAYANAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN YANG TERJANGKAU BAGI
SELURUH MASYARAKAT
Misi 2 Tujuan 1 :
Terwujudnya masyarakat yang mampu secara ekonomi, sehat, terpelajar, dan
sejahtera lahir dan bathin, dijabarkan dalam 6 (enam) sasaran dan 25 (dua puluh
lima ) indikator dengan penjelasan sebagai berikut :
Sasaran (1) meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan formal dan non
formal diukur melalui indikator :
1. Prosentase peningkatan APK
2. Propsentase peningkatan APM
3. Prosentase penurunan angka putus sekolah
4. Prosentase peningkatan nilai rata rata UAN
5. Prosentase peningkatan angka partisipasi sekolah
6. Prosentase peningkatan angka kelulusan
7. Peningkatan rata rata lama sekolah (tahun)
8. Prosentase peningkatan angka melek huruf.
Sebagaimana tabel berikut :
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 77
TABEL 3.14 Misi 2 Tujuan 1 Sasaran 1
Sasaran Indikator/ Satuan Formula Realisasi 2013
Target
2014 Realisasi
2014 Tercapai/
kurang tercapai
Naik/ turun
Target Nasional
Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan formal dan non formal
1.Prosentase
peningkatan APK : APK/PAUD (%)
Jml siswa pd jenjang TK/RA/penitipan ank x 100%
Jml ank usia 4-6 thn
71,27
73,33
76,30
tercapai
naik
-
APK SD/MI/ paket A (%)
Jml siswa di jenjang SD/MI/Paket A x100%
Jml penduduk kelom-
pok usia 7-12 thn
100.99 101,01 101,01
APK SMP/ MTs/Paket B (%)
Jml siswa di jenjang SMP/MTs/Paket B x100%
Jml penduduk kelom-
pok usia 13-15 thn
100,01 100,03 100,03
APK SMA/ SMK/MA/Paket C (%)
Jml siswa dijenjang SMA/SMK/MA/Paket Cx100%
Jml penduduk kelom-
pok usia 16-18 thn
80,88 84,94 84,95
2.Prosentase
peningkatan APM :
APK/PAUD
Jml siswa pd jenjang TK/RA/penitipan ank x100%
Jml ank usia 4-6 thn
62,07
64,99 0 tercapai naik
-
APK SD/MI/ paket A (%)
Jml siswa usia 7-12 jenjangSD/MI/Paket A x 100%
Jml penduduk kelom-
pok usia 7-12 thn
99,41 99,71 99,73
APK SMP/ MTs/Paket B (%)
Jml siswa usia 13-15 dijenjang SMA/SMK/MA/Paket Cx100%
Jml penduduk kelom-
pok usia 13-15 thn
92,40 93,13 93,19
APK SMA/ SMK/MA/Pa ket C (%)
Jml siswa usia 16-18 dijenjang
SMA/SMK/MA/Paket Cx100%
Jml penduduk kelom-
pok usia 16-18 thn
75,72 79,88 80,01
3.Prosentase peningkatan angka putus sekolah :
SD/MI SMP/MTs
SMA/SMK /MA
Jml putus sekolah pada jenjang.............. x100%
Jml sekolah pd jenjang-
Pd tahun ajaran sebe- lumnya
0,04
0,25
0,70
0,03
0,20
0,64
0,03
0,23
0,34
tercapai turun
-
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 78
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4.Prosentase
peningkatan nilai rata rata UAN: SD/MI SMP/MTs
SMA/SMK/MA
Jml rata rata UAN Tahun n Tahun (n-1) x100%
Nilai rata rata UAN
Tahun (n-1)
100
99,79
99,84
100
99,88
99,89
100
99,88
99,89
tercapai naik
-
5.Prosentase
peningkatan angka partisipasi sekolah :
APK SD/MI/Paket A (%)
APK SMP/MTs/ Paket B (%)
APK SMA/SMK/MA/Paket C (%)
Jml siswa usia....th dijenjang .................... x100%
Jml penduduk kelom
Pok usia..............th
99,41
92,40
75,72
99,71
93,13
79,88
99,73
93,19
80,01
tercapai naik
-
6.Prosentase
peningkatan angka kelulusan:
SD/MI
SMP/MTs
SMA/SMK /MA
Jml lulusan x100%
Jml siswa kelas terti-
Nggi
100
99,79
99,84
100
99,97
99,89
100
100
100
tercapai
naik
-
7.Peningka tan
rata rata lama sekolah
Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang diduduki dan pendidikan yang ditamatkan.
6,9 7,01 7,14 tercapai naik
-
8.Prosentase
Peningkatan angka melek huruf
LITt15+=
LT15+ x 100
Pt15+
Dimana
LITt15+ = angka melek huruf (penduduk usia 15 th keatas) pada tahun t
LT15+ = Jumlah penduduk (usia diatas 15 th) yg bisa menulis pada tahun
Pt15+ = Jumlah penduduk usia 15 th keatas
96,92
97,96 100 tercapai naik
-
Sasaran Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan formal dan non formal
1. Prosentase peningkatan APK target yang ditetapkan 89,88 % tercapai 90,57
% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 naik
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 79
2. Prosentase peningkatan APM target yang ditetapkan 84,21 % tercapai
90,98 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut tercapai dan
dibandingkan capaian tahun 2013 naik
3. Prosentase peningkatan angka putus sekolah target yang ditetapkan 0,29 %
tercapai 0,2 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 turun
4. Prosentase peningkatan nilai rata rata UAN target yang ditetapkan 99,92 %
tercapai 99,92 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
5. Prosentase peningkatan angka partisipasi sekolah target yang ditetapkan
90,90 % tercapai 90,97 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran
tersebut tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
6. Prosentase peningkatan angka kelulusan target yang ditetapkan 99,95%
tercapai 100% jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
7. Prosentase Peningkatan rata rata lama sekolah target yang ditetapkan 7,01
% tercapai 7,14 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
8. Prosentase Peningkatan angka melek huruf target yang ditetapkan 97,96 %
tercapai 100 % jadi dapat disimpulkan capaian dari sasaran tersebut
tercapai dan dibandingkan capaian tahun 2013 naik
Strategi yang dilaksanakan untuk capaian kinerja tersebut dilakukan dengan
- Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
- Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
- Program pendidikan menengah
- Program pendidikan anak usia dini
Permasalahan dan Pemecahannya
Permasalahan yang dihadapi di dunia pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan angka melek huruf di Kabupaten Bojonegoro 5 tahun terakhir
mengalami peningkatan hingga tahun 2011. Pada tahun 2011 angka melek
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 80
huruf di Kabupaten Bojonegoro cukup tinggi yaitu mencapai 85,79%, namun
angka tersebut masih berada dibawah rata-rata angka melek huruf di Provinsi
Jawa Timur yaitu 88,79%.
2. Rendahnya rata-rata lama sekolah. Angka rata-rata lama sekolah didasarkan
pada rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Bojonegoro dengan umur
15 tahun keatas. Berdasarkan data yang ada, rata-rata lama sekolah di
Kabupaten Bojonegoro adalah 6,4 tahun. Angka tersebut masih dibawah
ketentuan wajib belajar 9 tahun dan dibawah angka rata-rata lama sekolah
Provinsi Jawa Timur yaitu 7,4 tahun.
3. Belum semua guru berpendidikan S1 dan bersertifikasi pendidik.
4. Prestasi UASBN Bojonegoro 28,50, angka ini masih dibawah rata-rata Jawa
Timur yaitu 28,95.
5. Fasilitas pelayanan pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan pertama
dan yang lebih tinggi bagi anak-anak yang mempunyai kelainan dan anak-anak
yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa belum tersedia secara
merata sehingga menyebabkan terbatas dan sulitnya masyarakat untuk
mengakses pelayanan pendidikan yang diharapkan.
6. Pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan
kompetensi peserta didik yang disebabkan keterbatasan ketersediaan tenaga
pendidik baik dari segi kuantitas maupun kualitas, tingkat kesejahteraan
pendidik yang masih relatif rendah, fasilitas belajar belum tersedia secara
mencukupi dan biaya operasional pendidikan belum dapat disediakan secara
memadai. Disamping itu pembangunan pendidikan kejuruan juga belum mampu
meningkatkan kemampuan kewirausahaan lulusannya.
7. Manajemen pendidikan belum dapat berjalan secara efektif dan efisien sejalan
dengan arah kebijakan pembangunan pendidikan.
8. Belum semua sekolah melaksanakan MBS.
9. Masih terbatasnya sarana dan prasarana PAUD (indoor dan outdoor di tingkat
TK).
10. Belum tercukupinya sarana dan prasarana sekolah (Perpustakaan, Bengkel
Praktek, Laboratorium, dan lainnya)
11. Belum semua sekolah dilaksanakan akreditasi. Utamanya untuk sekolah-
sekolah baru.
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 81
12. Belum terpenuhinya jumlah guru sesuai kebutuhan secara proposional.
13. Belum tersedianya BOSDA untuk mencukupi biaya pendidikan.
Dengan melihat permasalahan diatas maka Dinas Pendidikan sebagai leader sektor
di dunia pendidikan telah menrumuskan program/ kegiatan yang bisa mengurangi
maupun memecahkan permasalahan diatas, yaitu :
1) Permasalahan buta huruf, Dinas Pendidikan pada tahun 2014 ini telah
memprogramkan kegiatan tuntas buta huruf dengan usia 15-59 Tahun dengan
sisa garapan sebanyak 7.669 orang dengan rincian 4.651 laki-laki dan 3.018
perempuan, sehingga pada tahun 2014 telah selesai digarap semua penduduk
buta huruf dengan mendapatkan SUKMA I (SUrat Keterangan Melek Aksara).
Dan pana Tahun 2015 nanti tetap dianggarkan kegiatan untuk memperoleh
SUKMA II agar nantinya yang sudah melek aksara tidak kembali menjadi buta
huruf.
2) Rata lama sekolah di kabupaten masih rendah akan tetapi Dinas Pendidikan
telah meningkatkan program paket A, B, dan C baik dari segi kegiatan maupun
anggaran sehingga nantinnya bisa menampung banyak penduduk yang masih
memiliki pendidikan yang rendah menjadi pendidikan yang lebih tinggi.
3) Dinas Pendidikan telah melakukan kajian dan pembinaan sekaligus himbauan
agar guru baik negeri dan swasta agar segera meningkatkan kualifikasi dan
kompetensi tenaga pendidik menjadi jenjang S1.
4) Dpada Tahun 2014 Dinas Pendidikan telah menganggarkan kegiatan try out
dengan dibiayai dari APBD II maupun kerjasama dengan pihak ketiga untuk
meningkatkan nilai UNAS di jenjang SD sampai SMA/SMK.
5) Pembangunan sarana dan prasarana sekolah setiap tahun telah dianggarakan
dari APBD II, APBD I, APBN maupun bantuan dari pihak ketiga untuk
meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada.
6) Dinas Pendidikan pada tahun 2014 lewat bidang ketenagaan telah melakukan
kegiatan pelatihan bagi tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas,
kompetensi Tenaga Pendidik maupun Tenaga Kependidikan dengan
berkerjasama dengan LPMP maupun Pihak Ketiga.
7) Pada Tahun 2014 Dinas Pendidikan telah menerapkan SOP yang jelas dalam
melayani pendidikan kepada masyarakat.
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 82
8) Bidang teknis baik Bidang Pendidikan TK/SD maupun Bidang SMP/SMA/SMK
telah melaksanakan pelatihan dan pendampingan tentang pelaksanaan MBS
dengan melibatkan pengawas sekolah.
9) Dengan jumlah lembaga PAUD yang berjumlah banyak di Kabupaten
Bojonegoro untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana akan dipenuhi
secara bertahap oleh Dinas Pendidikan sesuai dengan kemampuan anggaran
yang ada.
10) Kebutuhan laboratorium dan sebagainya di jenjang SD/SMP/SMA/SMK aka
dipenuhi secara bertahap sesuai dengan kemampuan Anggaran Dinas
Pendidikan.
11) Pelaksanaan akreditasi yang dilakukan secara insentif oleh Dinas Pendidikan
dengan Pengawas sekolah sehingga diharapkan semua lembaga sudah di
akreditasi.
12) Dinas Pendidikan telah melakukan redistribusi guru agar semua daerah di
wilayah kabupaten bojonegoro bisa terpenuhi. Salah satunya dengan
penempatan guru CPNS di daerah pedesaan sesuai dengan kebutuhan.
13) Dinas Pendidikan akan berusaha mencukupi kebutuhan biaya operasional
pendidikan sesuai dengan kemampuan anggaran Dinas Pendidikan.
DATA LULUSAN UJIAN NASIONAL SMP/MTs KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NO. SEKOLAH
JUMLAH JUMLAH TIDAK % KET.
PESERTA LULUSAN LULUS KELULUSAN
1 2 3 4 5 6 7
1 SMP N 1 Bojonegoro 249 249 0 100
2 SMP N 2 Bojonegoro 191 191 0 100
3 SMP N 3 Bojonegoro 253 253 0 100
4 SMP N 4 Bojonegoro 267 267 0 100
5 SMP N 5 Bojonegoro 280 280 0 100
6 SMP N 6 Bojonegoro 205 205 0 100
7 SMP N 7 Bojonegoro 212 212 0 100
8 SMP N Model Terpadu Bojonegoro 109 109 0 100
9 SMP N 1 Kapas 203 203 0 100
10 SMP N 1 Sukosewu 105 105 0 100
11 SMP N 1 Balen 253 253 0 100
12 SMP N 2 Balen 217 217 0 100
13 SMP N 1 Dander 218 218 0 100
- SMP Terbuka Dander 17 17 0 100
14 SMP N 1 Sugihwaras 283 283 0 100
- SMP Terbuka Sugihwaras 18 18 0 100
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 83
1 2 3 4 5 6 7
15 SMP N 2 Sugihwaras 92 92 0 100
16 SMP N 1 Baureno 249 249 0 100
17 SMP N 2 Baureno 58 58 0 100
18 SMP N 3 Baureno 139 139 0 100
19 SMP N 1 Kedungadem 278 278 0 100
- SMPN S.A. Kesongo Kedungadem 23 23 0 100
20 SMP N 2 Kedungadem 68 68 0 100
21 SMP N 3 Kedungadem 78 78 0 100
22 SMP N 1 Sumberrejo 274 274 0 100
23 SMP N 2 Sumberrejo 160 160 0 100
24 SMP N 3 Sumberrejo 29 29 0 100
25 SMP N 1 Kanor 274 274 0 100
26 SMP N 1 Kepohbaru 123 123 0 100
27 SMP N 2 Kepohbaru 63 63 0 100
28 SMP N 1 Padangan 311 311 0 100
29 SMP N 2 Padangan 147 147 0 100
30 SMP N 1 Kasiman 218 218 0 100
31 SMP N 1 Kedewan 132 132 0 100
32 SMP N 1 Purwosari 275 275 0 100
33 SMP N 2 Purwosari 85 85 0 100
34 SMP N 1 Tambakrejo 275 275 0 100
- SMPN S.A. Turi Tambakrejo 14 14 0 100
35 SMP N 2 Tambakrejo 99 99 0 100
36 SMP N 1 Ngraho 242 242 0 100
- SMPN S.A. Sugihwaras Ngraho 10 10 0 100
37 SMP N 1 Ngambon 253 253 0 100
38 SMP N 1 Sekar 155 155 0 100
- SMPN S.A. Bobol Sekar 13 13 0 100
39 SMP N 1 Kalitidu 288 288 0 100
40 SMP N 2 Kalitidu 164 164 0 100
41 SMP N 1 Ngasem 242 242 0 100
42 SMP N 1 Gayam 123 123 0 100
43 SMP N 1 Bubulan 121 121 0 100
- SMPN S.A. Clebung Bubulan 14 14 0 100
44 SMP N 1 Gondang 182 182 0 100
45 SMP N 2 Gondang 81 81 0 100
46 SMP N 1 Malo 196 196 0 100
47 SMP N 1 Trucuk 165 165 0 100
48 SMP N 1 Temayang 220 220 0 100
- SMP Terbuka Temayang 10 10 0 100
- SMPN S.A. Soko Temayang 28 28 0 100
49 SMP N 1 Margomulyo 148 148 0 100
Jumlah SMP Negeri : 9.199 9.199 0 100
SMP SWASTA
1 SMP PGRI 1 Bojonegoro 118 118 0 100
2 SMPK St. Tarsisius Bojonegoro 34 34 0 100
3 SMP Islam Bojonegoro 96 96 0 100
4 SMP Muhm. 2 Bojonegoro 23 23 0 100
5 SMP Plus Ar Rahmat Bojonegoro 58 58 0 100
-
BAB III
Laporan Kinerja Kab. Bojonegoro Tahun 2014 Page 84
1 2 3 4 5 6 7
6 SMP Plus Al Fatimah Bojonegoro 110 110 0 100
7 SMP Muhm. 9 Bojonegoro 28 28 0 100
8 SMP Islam Klepek Sukosewu 17 17 0 100
9 SMP Al Mutamakin Sukosewu 31 31 0 100
10 SMP Islam Al Arif Sukosewu 12 12 0 100
11 SMP Islam Kedungbondo Balen 26 26 0 100
12 SMP Muhm. 4 Balen 41 41 0 100
13 SMP Islam Ngunut Dander 26 26 0 100
14 SMP PGRI Sumberagung Dander 34 34 0 100
15 SMP Pancasila Dander 55 55 0 100
16 SMP Plus Al Amanah Dander 102 102 0 100
17 SMP Islam Al Hidayah Dander 23 23 0 100
18 SMP Muhm. 6 Sugihwaras 54 54 0 100
19 SMP Tri Tunggal Sugihwaras 26 26 0 100
20 SMP A. Yani 1 Baureno 69 69 0 100
21 SMP Daru