49393014-indra-rasa

13
Pada kulit kita terdapat beberapa jenis reseptor rasa. Mekanisme sensoris pada reseptor-reseptor tersebut dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan philogenesis, jalur-jalur syaraf spinal, dan daerah cortex cerebri. Golongan pertama, yakni paleo-sensibilities, meliputi rasa-rasa primitif atau rasa-rasa vital, antara lain rasa raba, rasa tekan, nyeri, dingin, dan panas. Syaraf-syaraf afferen dari rasa-rasa ini bersinap dengan interneuron- interneuron yang bersinap lagi dengan motor-motor neuron dari medulla spinalis dan juga dengan thalamus dan cortex cerebri melalui traktus spinotalamicus. Indera somatik merupakan mekanisme saraf yang mengumpulkan informasi sensoris dari tubuh. Indera somatik dapat digolongkan menjadi tiga jenis fisiologis yaitu indera somatik mekanoreseptif yang dirangsang oleh pemindahan mekanis sejumlah jaringan tubuh, indera termoreseptor yang mendeteksi panas dan dingin, dan indera nyeri yang digiatkan oleh faktor apa saja yang merusak jaringan. Percobaan untuk mendeteksi rasa panas dan dingin dilakukan dengan memasukkan telunjuk ke dalam air es, air panas 40⁰C, dan air dengan suhu kamar (air PDAM). Jari telunjuk yang dimasukkan ke dalam air es lalu dimasukkan ke dalam air dengan suhu kamar (air PDAM) terasa lebih hangat, sedangkan jari telunjuk yang dimasukkan ke dalam air panas 40⁰C terasa lebih dingin saat dimasukkan ke dalam air dengan suhu kamar (air PDAM). Hal ini disebabkan karena adanya perbandingan atau perbedaan relatif indera rasa kita saat merasakan panas dan dingin, bukan kekuatan mutlak dari suhu suatu benda.

Upload: shafira-wilda-k

Post on 25-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

faal

TRANSCRIPT

Page 1: 49393014-INDRA-RASA

Pada kulit kita terdapat beberapa jenis reseptor rasa. Mekanisme sensoris pada

reseptor-reseptor tersebut dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan philogenesis, jalur-jalur

syaraf spinal, dan daerah cortex cerebri.

Golongan pertama, yakni paleo-sensibilities, meliputi rasa-rasa primitif atau rasa-rasa

vital, antara lain rasa raba, rasa tekan, nyeri, dingin, dan panas. Syaraf-syaraf afferen dari

rasa-rasa ini bersinap dengan interneuron-interneuron yang bersinap lagi dengan motor-motor

neuron dari medulla spinalis dan juga dengan thalamus dan cortex cerebri melalui traktus

spinotalamicus. Indera somatik merupakan mekanisme saraf yang mengumpulkan informasi

sensoris dari tubuh. Indera somatik dapat digolongkan menjadi tiga jenis fisiologis yaitu

indera somatik mekanoreseptif yang dirangsang oleh pemindahan mekanis sejumlah jaringan

tubuh, indera termoreseptor yang mendeteksi panas dan dingin, dan indera nyeri yang

digiatkan oleh faktor apa saja yang merusak jaringan.

Percobaan untuk mendeteksi rasa panas dan dingin dilakukan dengan memasukkan

telunjuk ke dalam air es, air panas 40⁰C, dan air dengan suhu kamar (air PDAM). Jari

telunjuk yang dimasukkan ke dalam air es lalu dimasukkan ke dalam air dengan suhu kamar

(air PDAM) terasa lebih hangat, sedangkan jari telunjuk yang dimasukkan ke dalam air panas

40⁰C terasa lebih dingin saat dimasukkan ke dalam air dengan suhu kamar (air PDAM). Hal

ini disebabkan karena adanya perbandingan atau perbedaan relatif indera rasa kita saat

merasakan panas dan dingin, bukan kekuatan mutlak dari suhu suatu benda.

Pada percobaan meniup punggung tangan, mahasiswa coba merasa dingin karena

terjadi penguapan pada permukaan punggung tangan dengan mengambil panas dari kulit.

Saat punggung tangan dibasahi oleh air kemudian ditiup, air akan menyerap kalor untuk

menguap, tetapi proses penguapan air lebih lama dibandingkan dengan proses penguapan

alkohol. Maka dari itu, saat mahasiswa coba mengoleskan alkohol terlebih dahulu, tiupan

akan terasa lebih dingin dibanding saat diberi air. Hal ini disebabkan karena titik penguapan

alkohol lebih rendah dari air sehingga mengambil kalor lebih banyak dari permukaan kulit

dan mahasiswa coba merasa lebih dingin.

Pada percobaan dengan alkohol pada kulit, mula-mula timbul rasa dingin lalu disusul

rasa panas. Rasa dingin ini disebabkan oleh penguapan alkohol, tetapi karena proses

penguapan alkohol berlangsung cepat, maka lama-kelamaan alkohol menguap habis dan suhu

permukaan kulit kembali normal. Saat permukaan kulit kembali ke suhu normal, mahasiswa

coba merasakan panas karena kulit mengalami kenaikan suhu.

Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan, bila suatu rangsang tetap diberikan

secara terus-menerus pada suatu reseptor, frekuensi potensial aksi di saraf sensorik lama-

Page 2: 49393014-INDRA-RASA

kelamaan akan menurun. Hal ini yang dinamakan dengan adaptasi. Dengan adanya proses

adaptasi pada tubuh seseorang, rasa panas yang dirasakan pada percobaan meniup punggung

tangan dengan mengoleskan alkohol sebelumnya akan hilang dan tidak berlangsung terus-

menerus.

Golongan kedua adalah gnostic atau neo-sensibilities yang meliputi rasa-rasa yang

sangat dideferensiasikan, antara lain sensasi raba yang membutuhkan rangsangan dengan

derajat lokalisasi tinggi, sensasi getaran, sensasi posisi tubuh, sensasi tekan yang berkaitan

dengan derajat penentuan intensitas tekanan. Syaraf-syaraf afferen dari rasa-rasa ini

menghantarkan impuls-impuls yang terutama dialirkan melalui traktus dorsospinalis ke

daerah sensoris di dalam cortex cerebri setelah diintegrasikan seperlunya.

Dari percobaan yang telah dilakukan, dibuktikan bahwa tubuh memiliki tingkat

kepekaan yang berbeda-beda pada tiap bagiannya. Hal ini disebabkan kepadatan titik-titik

reseptor di setiap bagian kulit tidaklah sama. Pada hasil percobaaan kami, dapat dilihat bahwa

daerah yang memiliki kepekaan paling tinggi adalah pipi, diikuti dengan kuduk, lengan

bawah, dan telapak tangan. Pada pemberian rangsangan dingin, lengan bawah terdapat 21

titik reseptor, dengan kata lain rangsangan dingin paling dirasakan oleh lengan bawah pada

percobaan ini. Pada pemberian rangsangan panas, kuduk mempunyai titik reseptor rasa panas

yang lebih banyak. Sedangkan pada pemberian rangsangan nyeri, pipi dan telapak tangan

lebih terasa. Pada semua pemberian rangsangan tersebut juga dirasakan rasa tekan.

Reseptor dingin dan reseptor hangat terletak tepat di bawah kulit, yakni pada titik-titik

yang berbeda dan terpisah-pisah, dengan diameter perangsangan kira-kira 1 mm. Pada

sebagian besar daerah tubuh jumlah reseptor dingin kira-kira tiga sampai sepuluh kali

reseptor panas dan pada berbagai daerah tubuh jumlah reseptor bervariasi, 3-5 titik dingin

pada jari-jari, dan kurang dari satu titik dingin per sentimeter persegi pada daerah permukaan

dada yang luas. Sedangkan jumlah titik hangatnya lebih sedikit. Alat indera untuk nyeri

adalah ujung saraf telanjang yang terdapat di hampir semua jaringan tubuh.

Rangsangan raba, tekan, dan getaran dideteksi oleh jenis reseptor yang sama. Satu-

satunya perbedaan dari ketiga jenis sensasi ini adalah sensasi raba umumnya disebabkan oleh

perangsangan reseptor taktil di dalam kulit, sensasi tekanan biasanya disebabkan oleh

perubahan bentuk jaringan yang lebih dalam, dan sensasi getaran disebabkan oleh isyarat

sensoris yang berulang dengan cepat, tetapi menggunakan beberapa jenis reseptor yang sama

seperti yang digunakan untuk raba dan tekanan, terutama jenis reseptor yang cepat

beradaptasi.

Page 3: 49393014-INDRA-RASA

Reseptor taktil terdapat di beberapa ujung saraf bebas yang dapat ditemukan di dalam

kulit dan di dalam banyak jaringan lain serta dapat mendeteksi raba dan tekanan. Reseptor

raba dengan kepekaan khusus adalah korpuskuslus Meissner, suatu ujung saraf berkapsul

yang merangsang serabut saraf sensoris besar bermielin. Reseptor ini terutama banyak di

dalam ujung jari, bibir, dan daerah kulit lain, tempat kemampuan seseorang untuk

membedakan sifat-sifat ruang dari sensasi raba sangat berkembang. Reseptor-reseptor ini

terutama bertanggung jawab bagi kemampuan untuk mengenali dengan tepat letak tubuh

bagian mana yang disentuh dan untuk mengenali tekstur benda yang diraba.

Guyton menyebut golongan paleo-sensibilities dengan golongan sistem anterolateral.

Sedangkan untuk golongan neo-sensibilities, guyton menyebut dengan golongan sistem

kolumna dorsalis-lemnikus medialis. Sistem anterolateral atau paleo-sensibilities mempunyai

kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh sistem dorsalis, yaitu kemampuan unutk

menjalarkan modalitas sensasi yang sangat luas.

Page 4: 49393014-INDRA-RASA

2. Neo sensibilitas

2.1 Lokalisasi rasa tekan

Ujung jari

Percobaan ke- Jarak titik rangsangan dengan titik yang ditunjuk (cm)

I

II

0.3

0.4

Telapak tangan

Percobaan ke- Jarak titik rangsangan dengan titik yang ditunjuk (cm)

I

II

III

1

1

0.8

Lengan bawah

Percobaan ke- Jarak titik rangsangan dengan titik yang ditunjuk (cm)

I

II

III

1.6

2.5

2.5

Lengan atas

Percobaan ke- Jarak titik rangsangan dengan titik yang ditunjuk (cm)

I

II

III

0

0.2

0.3

Kuduk

Percobaan ke- Jarak titik rangsangan dengan titik yang ditunjuk (cm)

I

II

III

0.8

1.2

1.2

Page 5: 49393014-INDRA-RASA

Wajah

Percobaan ke- Jarak titik rangsangan dengan titik yang ditunjuk (cm)

I

II

III

1.1

0

2.1

Page 6: 49393014-INDRA-RASA

2.3 Diskriminasi Kekuatan Rangsangan

Percobaan I

Beban 5 gram

Beban (gram) Pertambahan Berat

10

20

30

40

50

-

-

-

-

+

Percobaan II

Beban 10 gram

Beban (gram) Pertambahan Berat

15

25

35

45

-

-

-

+

Percobaan III

Beban 50 gram

Beban (gram) Pertambahan Berat

55

105

-

+

Page 7: 49393014-INDRA-RASA

Percobaan IV

Beban 100 gram

Beban (gram) Pertambahan Berat

105

115

125

135

145

155

165

-

-

-

-

-

-

+

Detik ke- Volt

Rasa Nyeri

Percobaan I Percobaan II

(Mengalihkan

Perhatian)

Percobaan III

(+ Balsem)

Percobaan IV

(+Benzokain)

10.1 20 - - - -

10.2 40 - - - -

10.3 60 - - - -

10.4 80 - - - -

10.5 100 - - - -

10.6 120 - - - -

10.7 140 - - - -

10.8 160 - - - -

10.9 180 - - - +

10.10 200 - - +

10.11 220 + -

10.12 240 +

Rasa Nyeri Kulit dan Otot

Percobaan Hardy-Wolff

Page 8: 49393014-INDRA-RASA
Page 9: 49393014-INDRA-RASA

Kemampuan Diskriminasi

1. Kemampuan Diskriminasi Kekasaran

Jari

Kekasaran Daya Pembeda

Halus +

Lebih kasar +

Lengan bawah

Kekasaran Daya Pembeda

Halus +

Lebih kasar +

2. Kemampuan Diskriminasi Bentuk

No. Benda Kemampuan Membedakan

Jari Telapak Tangan

1 Balok panjang padat + +

2 Tabung, ada topinya + -

3 Tabung, lebih kecil, polos + +

4 Tabung, ada tutup di atas dan bawah + -

5 Tabung, 2/5 nya ada tonjolan + +

6 Oval, tengahnya kosong + -

7 Persegi, tengahnya kosong + -

8 Oval, lempengnya penuh + +

9 Balok pendek + +

10 Skrup + -

11 ½ kerucut padat + +

12 Segienam, lempengnya penuh + -

Page 10: 49393014-INDRA-RASA

13 Segitiga, tengahnya kosong + -

Teman2. Ada data hasil yang belum aku taruh disini, tapi udah tak copy d transparan..

Yang belum ada mohon dilihat d buku praktikum masing2 ya.. trims…