document4

20
Scientific research: kegiatan manusia yang membutuhkan kecer dikan (astute), pengamatan atau persepsi obyektif dan dan daya evaluasi dan generalisasi yang tajam. Tujuan dari penelitian ilmiah adalah untuk memperoleh pengertian terhadap suatu fenomena atau proses dalam penyelidikan spesifik untuk dapat memprediksikan dengan akurat mengenai apa yang terjadi dalam proses itu sendiri atau memodifikasikan proses atau dalam mengembangkan proses baru seperti metoda produksi (teknologi) yang lebih efisien. Dilihat dari segi metodologi, seluruh ilmu pengetahuan didasarkan pada: (1). Pengamatan dan pengalaman manusia yang terus menerus; dan pengumpulan data yang sistematis. (2). Analisis yang digunakan dalam bentuk berbagai cara, antara lain: (a). Analisis langsung (direct analysis), (b). Analisis perbandingan (comparative analysis), (c). Analisis matematis dengan meng gunakan model matematis. (3). Penyusunan model-model atau teori, serta pemuatan peramalan- peramalan dengan menggunakan model itu. (4). Penelitian-penelitian untuk menguji ramalan-ramalan tersebut, hasilnya mungkin benar atau mungkin salah. Proses penelitian juga dapat diartikan sebagai usaha manusia yang dilakukan secara sadar dan terencana dengan pentahapan proses secara sistematik untuk : (1) memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan praktis di lapang, atau (2) menambah khasanah ilmu penge tahuan, baik berupa penemuan teori-teori baru atau penyempurnaan yang sudah ada. Dengan demikian penelitian juga dapat digunakan sebagai tolok ukur kemajuan suatu negara, karena melalui penelitian inilah ilmu pengetahuan dan teknologi baru dapat dihasilkan. Secara umum penelitian (research), dalam pengertian umum dapat dibedakan antara survai (survey) atau studi kasus (case study) di satu pihak dan penelitian (experiment) di pihak lain. Untuk dapat melaksanakan penelitian secara baik, diperlukan penguasaan yang memadai tentang metode penelitian itu sendiri, baik yang menyangkut pengetahuan teoritikal, ketrampilan dalam praktek dan juga pengalaman-pengalaman. Lebih dari itu, cara pelaksanaan penelitian yang baik saja sering dirasa belum mencukupi bila kita tidak berhasil menyebar luaskan dan meyakinkan akan kegunaan hasil penelitian tersebut kepada masyarakat, melalui publikasi- publikasi dan pertemuan ilmiah. Sementara orang seringkali mencampur-adukkan pengertian "metode penelitian" dan "metodologi penelitian". Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya, serta pemilihan metode yang akan digunakan dalam

Upload: rudi-hartono

Post on 20-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rr

TRANSCRIPT

Page 1: Document4

Scientific research: kegiatan manusia yang membutuhkan kecer dikan (astute), pengamatan atau persepsi obyektif dan dan daya evaluasi dan generalisasi yang tajam. Tujuan dari penelitian ilmiah adalah untuk memperoleh pengertian terhadap suatu fenomena atau proses dalam penyelidikan spesifik untuk dapat memprediksikan dengan akurat mengenai apa yang terjadi dalam proses itu sendiri atau memodifikasikan proses atau dalam mengembangkan proses baru seperti metoda produksi (teknologi) yang lebih efisien. Dilihat dari segi metodologi, seluruh ilmu pengetahuan didasarkan pada: 

(1). Pengamatan dan pengalaman manusia yang terus menerus; dan pengumpulan data yang sistematis. 

(2). Analisis yang digunakan dalam bentuk berbagai cara, antara lain: (a). Analisis langsung (direct analysis), (b). Analisis perbandingan (comparative analysis), (c). Analisis matematis dengan meng gunakan model matematis. 

(3). Penyusunan model-model atau teori, serta pemuatan peramalan-peramalan dengan menggunakan model itu. 

(4). Penelitian-penelitian untuk menguji ramalan-ramalan tersebut, hasilnya mungkin benar atau mungkin salah. 

Proses penelitian juga dapat diartikan sebagai usaha manusia yang dilakukan secara sadar dan terencana dengan pentahapan proses secara sistematik untuk : (1) memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan praktis di lapang, atau (2) menambah khasanah ilmu penge tahuan, baik berupa penemuan teori-teori baru atau penyempurnaan yang sudah ada. 

Dengan demikian penelitian juga dapat digunakan sebagai tolok ukur kemajuan suatu negara, karena melalui penelitian inilah ilmu pengetahuan dan teknologi baru dapat dihasilkan. Secara umum penelitian (research), dalam pengertian umum dapat dibedakan antara survai (survey) atau studi kasus (case study) di satu pihak dan penelitian (experiment) di pihak lain. Untuk dapat melaksanakan penelitian secara baik, diperlukan penguasaan yang memadai tentang metode penelitian itu sendiri, baik yang menyangkut pengetahuan teoritikal, ketrampilan dalam praktek dan juga pengalaman-pengalaman. Lebih dari itu, cara pelaksanaan penelitian yang baik saja sering dirasa belum mencukupi bila kita tidak berhasil menyebar luaskan dan meyakinkan akan kegunaan hasil penelitian tersebut kepada masyarakat, melalui publikasi-publikasi dan pertemuan ilmiah. 

Sementara orang seringkali mencampur-adukkan pengertian "metode penelitian" dan "metodologi penelitian". Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya, serta pemilihan metode yang akan digunakan dalam suatu penelitian. Sedangkan "metode penelitian" mengemukakan secara teknis tentang metode-metod yang dipakai dalam suatu penelitian. 

Seringkali metodologi penelitian diperkenalkan dalam maknanya yang teknis belaka, misalnya langsung membahas tentang populasi, teknik sampling, merumuskan masalah, mendisain dan merancang instrumen kuantifikasi data, dan sebagainya. Selain itu, banyak peneliti telah tenggelam pada berbagai teknik sampling, teknik instrumentasi, teknik analisis, tanpa menyadari bahwa dia telah menjadi penganut filsafat ilmu tertentu. Pengguna metodologi seperti biasnaya akan cenderung menolak cara-cara kerja lainnya sebagai spekulatif, subyektif, dan sebagainya. Sebaliknya para penganbut filsafat ilmu yang berbeda memberi cap "bohong", "munafik" pada lanbgkah-langkah kerja penelitian yang memulai tulisannya dengan "alasan pemilihan judul",

Page 2: Document4

dan lainnya. Mereka ini lupa atau tidak tahu bahwa ada metodologi penelitian berbeda yang menggunakan dasar filsafat ilmu yang lain, yang memang menuntut langkah kerja seperti itu. 

Berdasarkan uraian di atas maka seyogyanya seorang peneliti mengetahui dan menyadari bahwa dia menggunakan landasan filsafat ilmu yang mana untuk metodologi penelitian yang digunakannya; sehingga dia menyadari kelebihan dan kelemahan metodologi yang digunakannya, dan sadar pula bahwa ada metodologi epenelitian lain yang menggunakan landasan filsafat ilmu yang berbeda. 

Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian, ilmu tentang alat-alat untuk penelitian. Di lingkungan filsafat, logika dikenal sebagai ilmu tentang alat untuk mencari kebenaran, dan kalau disusun secara sistematis, metodologi penelitian merupakan bagian dari logika. Kita mengenal lima macam model logika, yaitu (1) logika formal Aristoteles, (2) Logika matematika deduktif, (3) Logika matematika induktif, (4) Logika matematik probabilistik, dan (5) Logika reflektif. 

Logika formal Aristoteles berupaya menyusun struktur hubungan antara sejumlah proposisi. Untuk membuat generalisasi, logika Aristoteles mengaksentuasikan pada prinsip-prinsip relasi formal antar proposisi. Proposisi merupakan penegasan tentang relasi antar jenis , proposisi juga dapat dimaknakan sebagai hubungan antar konsep. 

Logika matematika deduktif membangun konstruksi pembuktian kebenaran mendasarkan pada proposisi-proposisi kategorik seperti Logika tradisional Aristoteles. Bedanya ialah kalau Logika Aristoteles mendasarkan pada kebenaran formalnya, sedangkan Lohgika Matematik deduktif mendasrakan pada kebenaran materiil. Logika Aristoteles menguji kebenaran formal dari proposisi khusus (yang disebut sebagai premis minor) berdasar kebenaran proposisi universal (disebut sebagai premis mayor). Kontradiksi antar keduanya berarti premis minor ditolak. Konstruksi keseluruhan pembuktiannya menggunakan silogisme: bahwa kalau a termasuk dalam b dan b dalam c, maka a termasuk dalam c. Logika matematik deduktif menguji kebenaran materiil kasus berdasarkan dalil, hukum, teori, atau proposisi umum universal lain. Logika Aristoteles menuntut dipenuhi syarat formal, logika matematika deduktif melihat kebenaran materiil. Proposisi universal dikenal dengan nama-nama: asumsi, aksioma, postulat, teori, dan tesis. Asumsi merupakan proposisi universal yang "self evident" benar dan tidak memerlukan pembuktian. Aksioma merupakan pernyataan tentang sejumlah sesuatu yang mempunyai hubungan tertentu dan benar; kebenaran ini kalau perlu dapat dibuktikan. Setara dengan "aksioma", dalam ilmu-ilmu sosial dikenal istilah "postulat". Tesis merupakan pernyataan yang telah diuji kebenarannya lewat evidensi, mungkin berlandaskan empoiris, atau berdasarkan argumentasi tergantung pada teori yang dianut. "Teori" merupakan suatu konstruksi pernyataan yang integratif yang didalamnya terkandung asumsi, aksioma/postulat, sejumlah tesis, dan sejumlah proposisi. Teori yang valid memuat lebih banyak tesis daripada proposisi. 

Logika matematik induktif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu logika matematika induktif kategorik dan logika matematik probabilistik. Keduanya membangun generalisasi secara induktif berdasarkan empiri. Logika kategorik menetapkan kebenaran dengan penetapan yang implisit dan eksplisit terhadap ketegorisasi yang ditetapkan; sedangkan Logika probabilistik menamplkan proposisi universal relatif yang memberi peluang atas kemungkinan benar dan salah dalam proposisinya. 

Untuk menguji dan memperoleh kebenaran logika reflektif bergerak mondar-mandir antara induksi dan deduksi. Untuk hal-hal yang deterministik digunakan logika reflektif kategorik, sedngkan untuk hal-hal yang indeterministik digunakan logika reflektif probabilistik. 

Lllllllllllllllll

Page 3: Document4

Pengaruh Sampah terhadap Lingkungan

BAB IPENDAHULUAN1.2  Latar Belakang            Sampah adalah suatu barang yang sudah tidak terpakai lagi dan tidak di gunakan lagi. Apabila tidak di tangani dengan benar akan menimbulkan bau yang tidak sedap, sumber berbagai penyakit, penyumbatan saluran air dan juga dapat menyebabkan banjir. Seiring berjalannya waktu maka di temukanlah cara untuk menanggulangi sampah. Kalau dulu sampah hanya di biarkan sampai menimbulkan bau tak sedap, sekarang sampah di manfaarkan menjadi sumber penghasilan. Misalnya, sampah organik yaitu : sampah sisa-sisa makanan di jadikan kompos, pupuk dll. Sedangkan sampah anorganik diantaranya sampah plastik di jadikan kerajinan tangan atau di daur ulang.

1.3 Rumusan Masalah            Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah karya tulis ilmiah ini adalah “ Bagaimana pengaruh sampah terhadap lingkungan?”.

1.4 Tujuan Penulisan·         Mengetahui jenis dan sifat sampah·         Mengetahui manfaat pengolahan sampah·         Mengetahui pengaruh sampah terhadap lingkungan

1.5  Manfaat Penulisan

ü  Masyarakat sadar akan kebersihan lingkungan.ü  Banyak kreativitas yang di hasilkan leh masyarakatü  Lingkungan menjadi bersih dan nyaman

BAB IIJENIS – JENIS SAMPAH

         Sampah sangatlah lekat dengan kita, dimana pun kita berada pastilah kita menemui sampah. Berdasarkan bahan dasar dan kandungan yang terdapat di dalamnya sampah di bagi menjadi tiga:

2.1. Sampah Organik         Sampah organik adalah sampah yang dapat diurai, yang mudah membusuk. Sampah ini termasuk sampah basah yang dapat diolah menjadi kompos.Contoh sampah organik adalah :·         Sisa makanan·         Sayuran·         Dedaunan dan sebagainya

Page 4: Document4

2.2. Sampah Anorganik         Sampah anorganik adalah sampah yang tidak terurai, yang tidak dapat membusuk. Sampah ini termasuk sampah kering yang dapat di jadikan sampah komersial atau sampah yang laku di jual kembali untuk diolah kembali menjadi barang yang bisa di gunakan lagi.Contoh sampah anorganik adalah :·         Plastik·         Kertas·         Gelas atau kaca·         Botol

2.3. Sampah Berbahaya         Sampah Berbahaya adalah sampah yang beracun penyabab infeksi, mempunyai sifat korosif. Korosif adalah sifat suatu subtansi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memeroleh dampak negatif. Sampah ini biasanya berasal dari limbah pabrik yang merusak sungai setempat karena memiliki racun. Sampah ini sangat memengaruhi linkungan dan mengakibatkan kerusakan yang merugikan bagi kehidupan makhluk hidup.Contoh sampah berbahaya adalah :·         Logam                                                            ·         Pestisida·         Zat kimia·         Sisa perindustrian

BAB IIICARA PENGOLAHAN SAMPAH

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaurulangan dari material sampah. Hal ini biasanya dihasilkan dari kegiatan manusia, dan dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan. Pengelolaan ini melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif. Praktek pengelolaan sampah berbeda  antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga  perumahan dan industri. sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan di daerah perkotaan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Metode ini  berbeda-beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. Dan caranya dibagi rata dengan jenisnya, dari sampah organik, sampah anorganik, dan sampah berbahaya.

3.1 Pengolahan Sampah OrganikSampah organik tergolong sampah yang gampang busuk.seperti sisa makanan, dedaunan dan masih banyak lagi. Sebenarnya sampah jenis ini masih bisa kita manfaatkan lagi. Asalkan kita tahu kegunaan dan juga cara mengolahnya. Jenis sampah organik bisa kita manfaatkan lagi menjadi pupuk kompos. Karena sampah organik berasal dari makluk hidup. Pengomposan yaitu

Page 5: Document4

zat tanaman, sisa makanan atau kertas, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis. Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik ini adalah Green Bin Program (program tong hijau) yaitu seluruh  sampah organik  dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

3.2 Pengolahan Sampah AnorganikSampah anorganik sebaiknya kita daur ulang kembali. Jangan membuangnya secara sembarangan, karena jenis sampah ini tidak mudah untuk hancur. Kita memerlukan kreatifitas tinggi untuk mengubah sampah tersebut menjadi suatu barang yang mempunyai nilai beda. Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi. Kedua mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang.Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum, kaleng baja makanan atau minuman, kertas, koran, majalah, dan kardus. Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.

 3.3 Sampah BerbahayaTahap penanganan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) dari rumah tangga dimulai dari pemilahan. Sampah B3 harus dipilah dan dipisahkan dari sampah organik dan anorganik. Kemudian sampah B3 yang sudah terkumpul dimasukkan dalam wadah yang aman. Pastikan menggunakan sarung tangan saat melakukannya. Selanjutnya,  jika penganangan sampah B3 dilakukan secara terkoordinasi dengan warga masyarakat di perumahan sekitar, maka tahap selanjutnya adalah dengan pewadahan dan pengumpulan besar, pengangkutan dan penyimpanan sementara. Semuanya harus dilakukan dengan metode pengelolaan sampah B3 yang sesuai dengan aturan pemerintah dan anjuran ahli. Dalam menyikapi sampah B3 Sebagai warga juga konsumen perlu memiliki peran yang baik. Usahakan mengurangi konsumsi produk yang mengandung bahan berbahaya beracun, dan lebih memilih produk ramah lingkungan. Kita juga bisa memperpanjang umur dengan memakai suatu produk dengan pemakaian yang bijak. Misalnya dengan merawat baterai alat elektronik agar awet atau menghemat penggunaan bahan pembersih. Perlu diketahui juga bahwa produsen memegang peran yang sama pentingnya. Produsen wajib mencantumkan material yang dikategorikan sebagai kandungan berbahaya ataupun beracun pada semua produknya. Tujuannya agar konsumen tahu cara penanganannya. Produsen juga memiliki kewajiban untuk melakukan upaya-upaya yang dirasa perlu untuk mengolah produk tersebut setelah digunakan. Dan jika terjadi pencemaran lingkunga, produsen wajib bertanggung jawab untuk memulihkannya. Dengan mengetahui apa itu sampah B3 dan peran apa yang bisa kita lakukan untuk menanggulanginya, semoga keluarga dan lingkungan kita tetap sehat dan aman untuk selamanya.

BAB IVPENUTUP

Page 6: Document4

4.1  SimpulanSampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

4.2  SaranCara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya alam ini.Sebaiknya setiap rumah tangga melakukan pembuangan sampah dengan cara memilahkan sampah sesuai jenisnya. Agar pihak TPA(tempat pembuangan akhir)   mudah untuk dijadikan sesuai kebutuhan.

Judul Karya Ilmiah : Pengaruh rokok terhadap kesehatan dikalangan masyarakat

Page 7: Document4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Seperti yang kita ketahui rokok tidak asing lagi kita dengar dan kita lihat, kini setiap toko atau warung sudah memperjual

belikan rokok, hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat karena rokok dapat menyebabkan kanker,

serangan jantung, hipertensi, gangguan kehamilan dan janin.

Selain itu hal ini juga dapat merusak kadar – kadar jati diri bangsa. Sekarang banyak siswa yang mengkomsumsi rokok.

Ini semua membuktikan bahwa rokok sudah merajalela dikalangan masyarakat. Mengkomsumsi rokok juga dapat

mengakibatkan rusaknya mental masyarakat.

B. Rumusan masalah

1. Apakah yang melatarbelakangi masyarakat menggunakan rokok ?

2. Bagaimana pengaruh rokok dikalangan masyarakat ?

3. Bagaimana upaya penanggulangan penggunaan rokok dikalangan masyarakat?

C. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui latar belakang masyarakat menggunakan rokok.

2. Untuk mengetahui pengaruh rokok dikalangan masyarakat.

3. Untuk mengetahui upaya penanggulangan rokok dikalangan masyarakat.

D. Manfaat penelitian

Untuk mengetahui dampak positif dan negatif terhadap rokok dan mengetahui seluk – beluk rokok.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut.

Bab I merupakan bab pendahuluan yang mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab II merupakan bab tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang menguraikan tentang tinjauan pustaka dan kerangka pikir.

Bab III merupakan bab metodologi penulisan yang menjelaskan sumber data, metode pengumpulan data.

Bab IV merupakan bab pembahasan yang berisi tentang narkotika di kalangan remaja.

Bab V merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Rokok / Tembakau

Menurut, Drs. Yayan Suherian di buku sosiologinya halaman 69 mengatakan bahwa tembakau mengandung racun nikotin

keras, untungnya nikotin lenyap pada waktu tembakau terbakar urap saraf dapat menimbulkan ketagihan. TIRmerupakan

zat yang mengandung dalam tembakau yang dapat menimbulkan penyakit kanker paru-paru mengapa para remaja harus

diselamatkan dari bahaya Narkotika! Orang tua tidak selamanya kuat dan hidup.

Page 8: Document4

Orang tua itu bila sudah umur 55 Tahun ke atas, tenaganya tidak kuat lagi untuk bekerja. Umur 55 tahun untuk pegawai

negeri sudah mulai pensium dan harus di ganti dengan angkatan mudah . peran remaja haruslah mempersiapkan diri

menjadi orang besar berjiwa besar dan tangguh menghadapi kesulitan – kesulitan dan mampu mengatasinya.

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan

diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan

dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke

dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan

yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru

atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual

seperti memuja dewa atau roh.Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para

penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa.Kemudian

kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa.Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk

keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata.Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke

Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, disamping menyebabkan

banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan

emfisema.

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi

rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.

Rokok berdasarkan bahan pembungkus.

• Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.

• Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.

• Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.

• Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.

• Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa

dan aroma tertentu.

• Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk

mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

• Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus

untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

Rokok berdasarkan proses pembuatannya.

• Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan caradigiling atau dilinting dengan menggunakan

tangan dan atau alat bantu sederhana.

• Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok

dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat

ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per

menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan

bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu

menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang

mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar

pangkal rokok dan lingkar ujung rokoksama besar.

Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :

Page 9: Document4

1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses pembuatannya ditambahkan aroma rasa yang

khas. Contoh: Gudang Garam Filter Internasional, Djarum Super, dll.

2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang menggunakan kandungan tar dan nikotin yang rendah.

Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild, LA Light, Surya

Slim, dll.

Rokok berdasarkan penggunaan filter.

• Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.

• Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.

Hidup Bebas Tanpa Rokok

Kebanyakan perokok, yang jarang merokok, ataupun yang bisa menghabiskan 2 pack rokok setiap hari, ingin berhenti

merokok.Kita tahu bahwa disamping rasa rokok yang enak, energi yang timbul setelah merokok, dan perasaan nyaman

setelah menghirup udara, ada keinginan untuk berhenti karena takut akan bahaya merokok atau hal lain.

Takut terkena kanker di kemudian hari, kolesterol meningkat, detak jantung tidak beraturan, penyakit maag, hingga

masalah penampilan seperti gigi menguning dan nafas bau tembakau serta baju bau asbak.Alasan orang untuk merokok

bermacam-macam. Ada yang merokok karena ingin mendapat efek segar, atau karena kebiasaan, misalnya senang, marah,

gelisah yang memicu keinginan merokok, atau karena tubuh meminta dosis nikotin yang minimal sama dengan hari

sebelumnya.

Kalau ditanya, hampir semua perokok ingin berhenti.Tetapi ini bukan perkara gampang.Pemicu keinginan merokok bisa

bermacam-macam, dan tiba-tiba datangnya. Pada saat itu, orang yang sudah berhenti merokok selama 3 bulan sekalipun

bisa kembali merokok

2. Kesehatan

Menurut Drs. Bambang Marhijanto mengatakan di kamus BHS. Indonesianya kesehatan merupakan dari kata yang artinya

keadaan badan segera tak terasa apapun.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan

masyarakat, salah satu aspeknya adalah “tidak ada anggota keluarga yang merokok“.Sedangkan PHBS harus menjadi

kewajiban saya dan para kader kesehatan untuk mensosialisasikannya.

Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4.000 macam racun! Karena

itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok

mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita mungkiri.Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk

merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga

bagi orang di sekitarnya.

Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-negara berkembang.Keadaan ini

merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia

(WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun,

70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang.

Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas

Tembakau Sedunia setiap tahun.Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak

orang.Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas.Banyak penelitian membuktikan

bahwa kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit.Seperti penyakit jantung dan gangguan

pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi,

impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.

Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-

orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif.

ZAT KIMIA

Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni tembakau. Di Indonesia, tembakau ditambah

Page 10: Document4

cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai

rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah).

Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid.

Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol.Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker

(karsinogen).

NIKOTIN

Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan

penyempitan pembuluh darah tepi, dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya.Kadar nikotin 4-6

mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih

yang beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17 mg per

batang.

TIMAH HITAM (Pb)

Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap

dalam satu hari akanmenghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah

20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak

zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh!

GAS KARBONMONOKSIDA (CO)

Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah.

Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas

CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin

bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah

perokok mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat!

TAR

Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat

rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk

endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-

40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.

DAMPAK PARU-PARU

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru.Pada saluran napas

besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia).Pada saluran napas kecil,

terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir.Pada jaringan paru-paru, terjadi

peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.

Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala

macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM).Dikatakan

merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.

Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini.Didapatkan hubungan erat

antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru.Bahkan ada yang secara tegas

menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.

Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan

dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada

perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.

DAMPAK TERHADAP JANTUNG

Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta

kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi

darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan

Page 11: Document4

1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen

(peringkat pertama).

Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut.Bukan hanya menyebabkan penyakit

jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.

Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream

smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan

asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.

Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat

menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida

(CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali.

Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.

Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan

oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.

Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard.Selain menyebabkan

ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah,

kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung.Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan

banyak bagian tubuh lainnya.Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan)

ke dinding pembuluh darah.

Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh

tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan

mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan

kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.

Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan

mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan

dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan

kolesterol HDL lebih rendah.

B. Kerangka Pikir

1. Kerangka Pikir Penulis

Rokok adalah tembakau mengandung racun nikotin keras, untungnya nikotin hanya lenyap pada tembakau terbakar urap

saraf dapat menimbulkan ketagihan. TIR merupakan zat yang mengandung dalam tembakau yang dapat menimbulkan

penyakit kanker paru – paru.

Kesehatan dalam keadaan badan segar tak terasa apapun. Oleh sebab itu di duga ada pengaruh yang ditimbulkan rokok

terhadap tingkat kesehatan siswa.

Kesehatan merupakan faktor utama penunjang kebugaran tubuh seorang namun karena adanya rokok mengakibatkan

kondisi tubuh melemah.

Page 12: Document4

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Dalam penulisan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada masyarakat pengguna rokok yang ada di

Makassar.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2011 sampai 1 Februari 2011.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap.Populasi dalam penelitian ini adalah remaja.

Sedangkan sampel yaitu himpunan bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian.Adapun

sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari masyarakat yang ada di Kota Makassar.

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Sistematis dimana pengambilan sampel

berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data kuantatif yaitu data yang berbentuk pengolahan angka atau bilangan atau data numerik untuk dapat menghasilkan

penafsiran yang kokoh.

b. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa pernyataan atau tulisan yang dijadikan pertimbangan dalam

memperoleh suatu kesimpulan untuk memperjelas pemecahan masalah berupa tanggapan responden.

2. Sumber Data

a. Data Primer adalah data yang diperoleh melalui hasil penelitian langsung terhadap obyek yang diteliti. Data tersebut

diperoleh melalui metode wawancara, observasi, dan hasil angket dari responden. Jawaban responden kemudian diberi

skor dan ditabulasikan.

b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari dokumentasi/tulisan (buku-buku,

laporan-laporan, karya ilmiah dan hasil penelitian) dan dari informasi pihak-pihak yang berkaitan dengan kajian yang

diteliti.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Riset kepustakaan, adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari berbagai

literatur karya ilmiah, majalah, dan buku-buku yang menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas.

2. Riset lapangan, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan di lokasi (objek penelitian) secara langsung yang

terdiri dari :

a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada masyarakat, khususnya remaja pengguna rokok.

b. Angket, untuk mengetahui lebih jelas pemahaman masyarakat terhadap penggunaan rokok.

E. Variabel Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis yang telah dikemukakan, maka variabel yang akan diteliti dalam penelitian

ini adalah:

a. Variabel independen (variabel bebas) yang dilambangkan dengan (x) adalah faktor yang mempengaruhi variabel terikat.

Variabel bebas dalam hal ini adalah rokok.

b. Variabel dependen (variabel terikat) yang dilambangkan dengan (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Dalam hal ini variabel dependen adalah masyarakat.

Page 13: Document4

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument penelitian yang telah dikembangkan oleh Dessy Sutianto (2007)

yang terdiri dari 10 pertanyaan angket sesuai dengan variabel penelitian yang digunakan.Angket untuk disebarkan kepada

responden yang merupakan bagian dari anggota organisasi.Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan

judul karya tulis penulis.Alat ukur yang digunakan untuk angket ini adalah metode skala likert.Metode ini merupakan

metode penskalaan, pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan skalanya.Untuk

melakukan penskalaan dengan metode ini responden diminta untuk menyatakan kesesuaian atau tidak kesesuaian terhadap

isi pertanyaan dalam 4 kategori jawaban yakni dengan skala sebagai berikut.

a. Skala 1 = sangat rendah

b. Skala 2 = rendah

c. Skala 3 = baik

d. Skala 4 = sangat baik

Untuk mengantisipasi agar jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sesungguhnya pasti atau bukan ragu-ragu, maka

penulis meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu (Undecided).Hal ini sesuai dengan pernyataan Hadi Sutrisno dalam

Sutianto (2007). Alas an untuk meniadakan jawaban ragu-ragu adalah: 1) Kategori Undecided mempunyai arti ganda. Bisa

diartikan belum bias member jawaban, netral atau ragu-ragu.Kategori yang memiliki arti ganda (multi intertable) ini

diharapkan dalam instrument. 2) Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah

(centraltendesi effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas kecenderungan jawabannya. 3) Disediakan jawaban di

tengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian, sehingga mengurangi banyaknya info yang sepatutnya dapat

diperoleh dari responden.

G. Metode Analisis

Analisis data dilakukan dengan cara menganalisa jawaban-jawaban yang telah diberikan responden yang tercantum pada

angket. Teknik analisis data yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis stalitis infrensional

korelasional. Teknik penulis, uji statistik yang dipergunakan adalah produknya momen pearson dengan rumus sebagai

berikut :

n å x y – (åx) (åy)

R x y =

{nåx2 – (åx)2 }{åy2- (åy)2}

Keterangan :

R = Keofisien Korelasi

∑x = Skor butir item dari variabel x

∑y = Skor butir item dari variabel y

∑ x y = Hasil kali dengan skor butir item

N = Jumlah sampel

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Hasil Angket

Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan membagikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan

Page 14: Document4

mengenai variabel x dan y, kuesioner yang telah diberikan kepada responden selanjutnya ditanggapi dengan memberikan

tanda cheklist (√) guna memperoleh data untuk kemudian dikelola oleh kami selaku peneliti.

Angketberisi masing-masing 10 pertanyaan dengan 4 jenis pilihan tanggapan yang masing-masing memiliki point berikut

pilihan tanggapan :

Sangat Setuju (SS) : 4 poin

Setuju (S) : 3poin

Tidak Setuju (TS) : 2 poin

Sangat Tidak setuju (STS) : 1 poin

Tabel 4.1

Distribusi statistik deskriftif variabel x dengan variabel y dengan presentase faktor disrtibusi hubungan penggunaan rokok

di kalangan masyarakat

No Variabel Jumlah responden Skor

1.

2. X

Y 30 orang

30 orang 897

888

Jumlah 60 orang 1785

Dilihat dari jumlah responden 30 orang dengan 2 variabel sehingga berjumlah 30 x 2 = 60. hasil pengolahan data variabel

x dengan skor897 dengan variabel y dengan skor 888 maka jumlah 1785.

Hasil analisis data penggunaan rumus korelasi produk moment yaitu sebagai berikut :

n å x y – (åx) (åy)

R x y =

{nåx2 – (åx)2 }{nåy2- (åy)2}

30 (28313) – (897) (888)

R x y =

{30(29239) - 804609} {30(28128) - 288544¬¬¬¬}

52854

=

69561 × 55296

52854

=

3846445056

= 0,85

Dilihat dari hasil perhitungan tersebut tampak bahwa koefisien korelasi dari pengolahan data kuesioner dengan rumus

produk momen person adalah 0,81 menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel x (rokok) dan variabel y

Page 15: Document4

(penggunaan rokok dikalangan masyarakat), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh penggunaan rokok

dikalangan masyarakat.

2. Hasil wawancara

Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan terhadap narasumber dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

masyarakat telah mengkonsumsi rokok.Kebanyakan dari mereka sulit untuk berhenti merokok karena mereka telah

mengalami ketergantungan terhadap rokok.Mereka tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan oleh rokok sangat

besar.Salah satu latar belakang mereka menggunakan rokok adalah untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas, dan

lain-lain.Adapun kerugian yang mereka alami yaitu kerugian dibidang materi dan kesehatan.Sebagian dari mereka ingin

berhenti merokok dan upaya-upaya yang mereka lakukan untuk berhenti merokok adalah tidak bergaul dengan orang-

orang yang merokok, berniat dan bertekad untuk berhenti merokok.

B. Pembahasan

Berdasarkan jawaban-jawaban para responden baik yang tertuang di dalam angket maupun wawancara, maka terjawablah

permasalahan pada bab sebelumnya.Masyarakat menggunakan rokok untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas

dan lain-lain.

Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok dikalangan masyarakat adalah masalah kesehatan dan keuangan. Masalah

kesehatan tersebut yaitu, kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan kehamilan dan janin.

Upaya-upaya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak merokok lagi yaitu, mengajarkan kepada masyarakat cara hidup

sehat, mengadakan penyuluhan tentang bahaya rokok, dan sebagainya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A .Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Masyarakat menggunakan rokok untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas dan lain-lain.

2. pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok dikalangan masyarakat adalah masalah kesehatan dan keuangan. Masalah

kesehatan tersebut yaitu, kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan kehamilan dan janin.

3. Upaya-upaya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak merokok lagi yaitu, mengajarkan kepada masyarakat cara

hidup sehat, mengadakan penyuluhan tentang bahaya rokok, dan sebagainya.

B. Saran

1. Sebaiknya prilaku mengkonsumsi rokok dihindari

2. Jangan membawa pemantik atau korek, hal ini dapat mengurangi penggunaan rokok di tempat umum.

3. Harga rokok sebaiknya dinaikkan, agar para perokok berpikir panjang untuk membeli rokok yang sangat mahal.

Page 16: Document4

4. Diutamakan bergaul dengan orang-orang yang tidak merokok.

5. Jika sudah terlanjur menjadi perokok, berusahalah untuk berhenti secara perlahan.

Bagi anda yang ingin mengetahui cuaca hari ini untuk beberapa saat yang akan datang secara tradisional tanpa menggunakan teknologi apapun, anda bisa memperkirakan apakah cuaca akan baik, buruk, cerah, hujan, dan lain sebagainya hanya dengan melihat kondisi dan gejala-gejala yang terlihat di alam. Matahari, bulan, angin, kabut, awan dan asap bisa dijadikan patokan untuk prediksi cuaca ke depan, namun sudah pasti hasilnya tidak akan 100% tepat.

Mari kita belajar memprakirakan, meramal, memprediksi, memperkirakan cuaca beberapa saat ke depan :

1. Memprediksi Cuaca Dengan Melihat Kondisi Matahari- Apabila ketika terbit memiliki warna merah tua disertai awan gelap maka kemungkinan akan turun hujan. Jika terang dengan cahaya penuh maka kemungkinan cuaca akan cerah.- Jika ketika matahari terbenam warnanya kuning cerah dan warna oranye di bawahnya, maka kemungkinan hujan akan turun. Hujan juga mungkin akan turun jika warnanya kuning pucat.

2. Memprediksi Cuaca Dengan Melihat Kondisi Bulan- Jika bulan bersinar sangat terang, itu berarti menandakan cuaca dengan baik alias cerah.- Jika banyak awan yang menyelimuti bulan ada kemungkinan hujan akan turun.- Jika ada cahaya lingkaran di sekitar bulan kemungkinan ada suatu perubahan cuaca.

3. Memprediksi Cuaca Dengan Melihat Kondisi Awan- Jika saat ada awan kumulus atau awan yang bulat seperti gunung tertutup salju hawanya terasa panas, maka kemungkinan akan turun hujan.- Apabila ada awan sirrus atau awan yang seperti arak-arakan kepulan awan yang sangat tinggi letaknya, maka kemungkinan akan turun hujan.

4. Memprediksi Cuaca Dengan Melihat Kondisi Angin- Jika ada angin lemah dari arah utara atau timur kemungkinan akan terjadi cuaca baik, namun jika datangnya dari arah barat atau barat daya, kemungkinan hujan atau gerimis akan tiba.- Jika putaran angin searah jarum jam, maka cuaca kemungkinan baik. Sedangkan jika arah putaran angin berputar berlawanan arah jarum jam kemungkinan akan hujan.

5. Memprediksi Cuaca Dengan Melihat Kondisi Kabut- Jika kabut menggumpal cerah seperti awan maka cuaca mungkin akan baik.- Jika ada kabut gunung kemungkinan akan ada hujan, akan tetapi jika kabut lembah maka kira-kira kemungkinan cuaca akan cerah.- Cuaca berawan/berkabut di pagi hari yang terlihat semakin cerah, maka mungkin cuaca akan terus cerah.

6. Memprediksi Cuaca Dengan Melihat Kondisi Asap / Asep- Jika kita membakar sesuatu dengan asap membumbung tinggi menjulang ke langit, kemungkinan cuaca cerah.- Apabila asap yang dihasilkan dari pembakaran cepat pudar dan hilang, serta arahnya agak condong ke bawah, kemungkinan hujan akan turun membasahi permukaan bumi.