#4 warta diamma

1
Alih-alih Ubah Model, MaBa Fikom 2012 Belum Miliki Jaket Almamater Editorial Berita Utama W ARTA Diamma Edisi #4 | Oktober/2012 Dilarang Mencabut/ Merusak, Dibuat dengan Uang Mahasiswa Progresif Mengukir Perubahan K einginan universitas untuk mengubah desain dan kualitas bahan jaket almamamter disambut baik oleh Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom). Tapi untuk perubahan jaket almamater itu berdampak pada tertundanya ziarah mahasiswa Fikom ke makam pak Moestopo dan menjelang Ujian Tengah Semester (UTS). Padahal untuk pendanaan, pembuatan almamater baru telah didukung dengan disubsidinya kekurangan biaya produksi oleh universitas. Belakangan diketahui proses produksi yang memakan waktu lama sekitar satu setengah bulan, membuat Lembaga Kedaulatan Mahasiswa (LKM) Fikom enggan menunggu. Mirisnya, penantian panjang mahasiswa Fikom 2012 harus berakhir pada model jaket almamater yang lama. Dengan alasan bentuk yang kurang elegan dari segi desain dan kualitas bahan, Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan, Andriansyah mengusulkan adanya perubahan jaket almamater. Menurutnya, hal tersebut ditandai dengan kurangnya rasa menghargai dari beberapa mahasiswa yang sering menguntel-nguntel jaket. Wakil Dekan III FIKOM bidang kemahasiswaan, Prasetya Yoga Santoso, menambahkan tentunya untuk perubahan jaket almamater memiliki konsekuensi. Peningkatan kualitas jaket almamater akan mengeluarkan biaya dan waktu pembuatan produksi yang lebih. Untuk itu, kekurangan biaya akan disubsidi oleh universitas sedangkan waktu pengerjaan memakan waktu sekitar satu setengah bulan. Dalam prosesnya, pengkajian pembuatan jaket almamater yang baru berdampak pada penundaan ziarah bagi mahasiswa Fikom 2012. Lantaran itu, semula ziarah yang rencananya akan bersama-sama fakutas lain pada minggu (07/10/2012), ternyata harus ditunda. Dikarenakan pada tanggal tersebut mahasiswa baru Fikom belum mendapatkan almamater. Sedangkan Fransisca Diana Slamet Tjitrosampurno ketua senat Fikom turut menanggapi perihal keterlambatan pembagian almamater dan penundaan ziarah tersebut. Fransisca menuturkan bahwa dirinya merasa menyayangkan atas keterlambatan tersebut, selain itu juga dengan tidak adanya perkiraan perhitungan waktu dan persiapannya matang. Menurutnya estimasi waktu teknis pelaksanaan LKM sebagai fasilitator, mencoba untuk mengaspirasikan kekhawatiran mahasiswa terhadap mahasiswa baru. Dilain tempat Verdiani Nadya Kariga mahasiswa Fikom 2012 mengungkapkan perasaan yang sangat kecewa terhadap tidak ikut sertanya mahasiswa Fikom 2012 berziarah. Menurutnya, ia antusias sekali untuk mengetahui makam pendiri kampus, karena baginya sangat penting untuk mengetahuinya. Verdiani berharap, agar proses pembuatan almamater segera selesai dan langsung di bagikan kepada mahasiswa Fikom 2012. “Jangan sampai membuat janji yang tidak pasti. Semoga setelah almamater dibagikan, ziarah ke makam Pak Moes bisa berjalan dengan lancar,” katanya. Reporter: Fadhis Abby Putra Pemimpin Redaksi: Tri Susanto Setiawan, Redaktur Pelaksana: Frieska Maulidiyah, Kord Desain: Kevin Erens Giri Layouter: Tri Susanto Setiawan, Aslan La Ode, Pemimpin Perusahaan: Novita Uli Utami, Percetakan: Karlina Nur Hayati, Pemasaran: Kharis Karim, Reporter: Fadhis Abby Putra, Fariz A Sudrajat, Novriadji Wibowo. Alamat Redaksi: Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Pusgiwa 04, Jln. Hanglekir I/8 Kebayoran Lama Jakarta Pusat. Web: www.diamma.com Email: [email protected] Twitter: @ diammamoestopo. S atu demi satu, program yang diharapkan dapat meningkatkan mutu sarana dan prasarana Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) akan terlihat. Kenyataan itu dibuktikan dengan akan di eksekusikannya rencana pembangunan dua gedung dikampus II Bintaro yang diperuntukkan bagi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Serta kampus III Swadharma yang diperuntukkan bagi pembangunan laboratorium televisi dan radio bagi Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom). Kedua pembangunan tersebut dicanangkan akan dimulai secara bersamaan, fantastik. Padahal secara kasat mata, Kampus I Hang Lekir yang diisi oleh tiga fakultas seperti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi (FE), dan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) dikenal sebagai kampus yang memiliki tingkat aktivitas terpadat diantara dua kampus lainnya. Seperti seringnya digelar berbagai event kelembagaan, seminar, dan sebagainya rutin dilaksanakan. Tapi dibalik itu, ketiadaan insfratuktur yang memadai seperti tak adanya auditorium, ruang terbuka, dan lain-lain masih menyisakan dilema bagi mahasiswa yang mempunyai berbagai macam acara. Terlebih lagi permasalahan kompleks seperti parkiran yang tak kunjung memadai, fasilitas perpustakaan yang masih kurang menunjang, bisa berdampak pada ketidakmerataan perhatian terhadap kualitas masing-masing kampus. Alih-alih pembangunan baru tersebut mungkin mahasiswa senang, tapi harus dilihat juga skala prioritas yang harus diperhitungkan. Yang Penting Punya Gedung Baru Dengan alasan mengubah model, saat ini mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2012 belum mendapatkan jaket Almamater. Dampaknya, mahasiswa harus tunda ziarah ke makam Pak Moes. Laporan Khusus Sudah Berbelit, Tidak Terdaftar Kuliah Dua Gedung Baru Siap Di Eksekusi G una mewujudkan visi-misi UPDM(B), pihak universitas dan yayasan berencana untuk membangun Rumah Sakit Gigi dan Mulut di area Fakultas Kedokteran Gigi yang akhirnya akan terealisasi. Hal ini dijelaskan oleh Ketua Pengurus Yayasan Ignatius yang sedang meninjau langsung bersama tim kontraktor dan tim Management Building. Selain dijadikan tempat perkuliahan, gedung baru yang memakan area parkiran FKG akan dimanfaatkan juga menjadi tempat seminar dan kantor kesekretariatan FKG. Sampai saat ini, keadaan rencana pembangunan sudah memasuki sistem tender, sudah ada tiga perusahaan kontraktor yang melirik proyek pembangunan gedung enam lantai ini. “Nanti akan dibangun semi basement, kita tidak berani kalau basement karena resikonya tinggi, dan dananya juga tidak mencukupi,” tutur Ignatius. Mengenai anggaran, Ignatius mengatakan, belum mengetahui total cost yang akan dikeluarkan untuk membangun T ak hanya birokrasi yang berbelit untuk para mahasiswa yang telah mengharumkan nama UPDM(B) pada Program Pertukaran Budaya ASEAN periode tahun 2012 dari Indonesia untuk Thailand. Ketiga mahasiswa ini, tidak terdaftar saat masuk perkuliahan di semester ganjil. Namun bukannya diberikan kemudahan dalam menjalani program kampus, para mahasiswa FISIP ini saat masuk kuliah tidak terdaftar dalam pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) di absensi kehadiran. “Saat kami berangkat itu liburan semester, setelah masuk kuliah dua orang dari kamu tidak terdaftar absensi. Tapi mereka sudah bayar administrasi, isi KRS online tepat waktunya setelah masuk tidak terdaftar,” kata Lintang FISIP 2008 Peserta Pertukaran Budaya yang mewakili tiga temannya. Hal tersebut membuat peserta menjadi dirugikan saat memasuki kuliah. “Jadi nol sudah bawa kesan nama kampus, mengharumkan nama kampus,” sesalnya. Dalam program pertukaran budaya selama satu bulan para peserta mempelajari kebudayaan yang berada di negeri gajah putih. “Seperti kehidupannya, makanannya kami difasilitasi tempat tinggal,” ucapnya. Tidak Masuk Akal Lintang juga menanggapi pernyataan Wadek III FISIP penyebab kurangnya kordinasi terhadap mahasiswa dalam birokrasi kampus. “Para Kajur (Ketua Jurusan-Red) dan Dekan sudah tahu, jadi alasan beliau bilang kurang kordinasi itu bohong dan itu tidak masuk akal,” tanggap Lintang saat dikonfirmasi oleh Diamma. Sementara itu, Wadek III FISIP Paiman Rahardjo mengatakan, para peserta mengharumkan nama kampus tersebut tidak memliki etika terhadapnya. “Untuk masalah tidak perhatiannya, mereka saja tidak izin kepada fakultas,” ujarnya. Menurutnya dalam perizinan perjalanan belum ada balasan dari Fakultas. “Apabila dapat undangan dari sana, balasannya dari sini dikirimnya. Terkadang anak-anak ingin jalan sendiri,” imbuh Wadek III. Tidak munculnya kehadiran para peserta yang pergi dalam absensi perkuliahan disebabkan karena terlambatnya dalam pengisian KRS. “Saya juga mengajar kuliah, kalau mereka tidak muncul di absen, mungkin mereka terlambat pengisiannya,” katanya. Reporter: Novriadji Wibowo kampus yang berlokasi di Jalan Bintaro Permai. Namun beliau mengatakan, dana yang lebih akan dikembalikan kedalam dana pendidikan mahasiswa, dan kami pun siap apabila ada pengauditan. Selain itu, pembangunan gedung baru juga akan dilakukan secara bersamaan di kampus III yang berlokasi di Jalan Swadharma. “Di kampus III, akan dibangun laboratorium TV dan Radio. Jadi ketika mahasiswa itu bekerja jadi tidak kaget lagi,” tambahnya. Meski demikian, pihak yayasan berharap agar pembangunan yang sudah di rencanakan sejak lama ini dapat mulai terealisasi pada bulan November. “Semoga bulan November sudah bisa dimulai pembangunanya dan tidak mengalami kendala yang berarti,” ungkap Ignatius. Pembangunan bertujuan untuk memenuhi proses pembelajaran dan untuk memenuhi persyaratan saat akreditasi, selain itu juga menjadikan lulusan yang berkualitas dengan sarana dan prasana yang menunjang. Benedict Sunarja mantan ketua Orientasi FKG 2012 mengatakan ruang FKG memang terbatas dan kurang memadai. Ia mengharapkan jika gedung baru nantinya akan bermanfaat dan bisa menampung lebih banyak mahasiswa. Reporter : Fariz A Sudrajat Foto Ilustrasi: Dok. Bimo Rintoko/google.com Foto: Dok. Lintang Idhayu Sandhinika Ilustrasi: Fadhis Abby Putra Laporan Khusus D iamma Online Portal Berita Mahasiswa UPDM(B) Jakarta diamma. com @diammamoestopo LPM Diamma

Upload: lpm-diamma

Post on 24-Mar-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

#4 Warta Diamma

TRANSCRIPT

Alih-alih Ubah Model, MaBa Fikom 2012 Belum Miliki Jaket Almamater

EditorialBerita Utama

WARTA Diamma Edisi #4 | Oktober/2012

Dilarang Mencabut/ Merusak, Dibuat dengan

Uang MahasiswaProgresif Mengukir Perubahan

Keinginan universitas untuk mengubah desain dan kualitas bahan jaket almamamter disambut baik oleh

Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom). Tapi untuk perubahan jaket almamater itu berdampak pada tertundanya ziarah mahasiswa Fikom ke makam pak Moestopo dan menjelang Ujian Tengah Semester (UTS). Padahal untuk pendanaan, pembuatan almamater baru telah didukung dengan disubsidinya kekurangan biaya produksi oleh universitas. Belakangan diketahui proses produksi yang memakan waktu lama sekitar satu setengah bulan, membuat Lembaga Kedaulatan Mahasiswa

(LKM) Fikom enggan menunggu. Mirisnya, penantian panjang mahasiswa Fikom 2012 harus berakhir pada model jaket almamater yang lama. Dengan alasan bentuk yang kurang elegan dari segi desain dan kualitas bahan, Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan, Andriansyah mengusulkan adanya perubahan jaket almamater. Menurutnya, hal tersebut ditandai dengan kurangnya rasa menghargai dari beberapa mahasiswa yang sering menguntel-nguntel jaket. Wakil Dekan III FIKOM bidang kemahasiswaan, Prasetya Yoga Santoso, menambahkan tentunya untuk perubahan

jaket almamater memiliki konsekuensi. Peningkatan kualitas jaket almamater akan mengeluarkan biaya dan waktu pembuatan produksi yang lebih. Untuk itu, kekurangan biaya akan disubsidi oleh universitas sedangkan waktu pengerjaan memakan waktu sekitar satu setengah bulan. Dalam prosesnya, pengkajian pembuatan jaket almamater yang baru berdampak pada penundaan ziarah bagi mahasiswa Fikom 2012. Lantaran itu, semula ziarah yang rencananya akan bersama-sama fakutas lain pada minggu (07/10/2012), ternyata harus ditunda. Dikarenakan pada tanggal tersebut mahasiswa baru Fikom belum mendapatkan almamater. Sedangkan Fransisca Diana Slamet Tjitrosampurno ketua senat Fikom turut menanggapi perihal keterlambatan pembagian almamater dan penundaan ziarah tersebut. Fransisca menuturkan bahwa dirinya merasa menyayangkan atas keterlambatan tersebut, selain itu juga dengan tidak adanya perkiraan perhitungan waktu dan persiapannya matang. Menurutnya estimasi waktu teknis pelaksanaan LKM sebagai fasilitator, mencoba untuk mengaspirasikan kekhawatiran mahasiswa terhadap mahasiswa baru. Dilain tempat Verdiani Nadya Kariga mahasiswa Fikom 2012 mengungkapkan perasaan yang sangat kecewa terhadap tidak ikut sertanya mahasiswa Fikom 2012 berziarah. Menurutnya, ia antusias sekali untuk mengetahui makam pendiri kampus, karena baginya sangat penting untuk mengetahuinya. Verdiani berharap, agar proses pembuatan almamater segera selesai dan langsung di bagikan kepada mahasiswa Fikom 2012. “Jangan sampai membuat janji yang tidak pasti. Semoga setelah almamater dibagikan, ziarah ke makam Pak Moes bisa berjalan dengan lancar,” katanya. Reporter: Fadhis Abby Putra

Pemimpin Redaksi: Tri Susanto Setiawan, Redaktur Pelaksana: Frieska Maulidiyah, Kord Desain: Kevin Erens Giri Layouter: Tri Susanto Setiawan, Aslan La Ode, Pemimpin Perusahaan: Novita Uli Utami, Percetakan: Karlina Nur Hayati, Pemasaran: Kharis Karim, Reporter: Fadhis Abby Putra, Fariz A Sudrajat, Novriadji Wibowo. Alamat Redaksi: Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Pusgiwa 04, Jln. Hanglekir I/8 Kebayoran Lama Jakarta Pusat. Web: www.diamma.com Email: [email protected] Twitter: @diammamoestopo.

Satu demi satu, program yang diharapkan dapat meningkatkan mutu sarana dan prasarana Universitas Prof.

DR. Moestopo (Beragama) akan terlihat. Kenyataan itu dibuktikan dengan akan di eksekusikannya rencana pembangunan dua gedung dikampus II Bintaro yang diperuntukkan bagi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Serta kampus III Swadharma yang diperuntukkan bagi pembangunan laboratorium televisi dan radio bagi Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom). Kedua pembangunan tersebut dicanangkan akan dimulai secara bersamaan, fantastik. Padahal secara kasat mata, Kampus I Hang Lekir yang diisi oleh tiga fakultas seperti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi (FE), dan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) dikenal sebagai kampus yang memiliki tingkat aktivitas terpadat diantara dua kampus lainnya. Seperti seringnya digelar berbagai event kelembagaan, seminar, dan sebagainya rutin dilaksanakan. Tapi dibalik itu, ketiadaan insfratuktur yang memadai seperti tak adanya auditorium, ruang terbuka, dan lain-lain masih menyisakan dilema bagi mahasiswa yang mempunyai berbagai macam acara. Terlebih lagi permasalahan kompleks seperti parkiran yang tak kunjung memadai, fasilitas perpustakaan yang masih kurang menunjang, bisa berdampak pada ketidakmerataan perhatian terhadap kualitas masing-masing kampus. Alih-alih pembangunan baru tersebut mungkin mahasiswa senang, tapi harus dilihat juga skala prioritas yang harus diperhitungkan.

Yang Penting Punya Gedung Baru

Dengan alasan mengubah model, saat ini mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2012 belum mendapatkan jaket Almamater. Dampaknya, mahasiswa harus tunda ziarah ke makam Pak Moes.

Laporan KhususSudah Berbelit, Tidak Terdaftar Kuliah

Dua Gedung Baru Siap Di Eksekusi

Guna mewujudkan visi-misi UPDM(B), pihak universitas dan yayasan berencana untuk membangun

Rumah Sakit Gigi dan Mulut di area Fakultas Kedokteran Gigi yang akhirnya akan terealisasi. Hal ini dijelaskan oleh Ketua Pengurus Yayasan Ignatius yang sedang meninjau langsung bersama tim kontraktor dan tim Management Building. Selain dijadikan tempat perkuliahan, gedung baru yang memakan area parkiran FKG akan dimanfaatkan juga menjadi tempat seminar dan kantor kesekretariatan FKG. Sampai saat ini, keadaan rencana pembangunan sudah memasuki sistem tender, sudah ada tiga perusahaan kontraktor yang melirik proyek pembangunan gedung enam lantai ini. “Nanti akan dibangun semi basement, kita tidak berani kalau basement karena resikonya tinggi, dan dananya juga tidak mencukupi,” tutur Ignatius. Mengenai anggaran, Ignatius mengatakan, belum mengetahui total cost yang akan dikeluarkan untuk membangun

Tak hanya birokrasi yang berbelit untuk para mahasiswa yang telah mengharumkan nama UPDM(B) pada

Program Pertukaran Budaya ASEAN periode tahun 2012 dari Indonesia untuk Thailand. Ketiga mahasiswa ini, tidak terdaftar saat masuk perkuliahan di semester ganjil. Namun bukannya diberikan kemudahan dalam menjalani program kampus, para mahasiswa FISIP ini saat masuk kuliah tidak terdaftar dalam pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) di absensi kehadiran. “Saat kami berangkat itu liburan semester, setelah masuk kuliah dua orang dari kamu tidak terdaftar absensi. Tapi mereka sudah bayar administrasi, isi KRS online tepat waktunya setelah masuk tidak terdaftar,” kata Lintang FISIP 2008 Peserta Pertukaran Budaya yang mewakili tiga temannya. Hal tersebut membuat peserta menjadi dirugikan saat memasuki kuliah. “Jadi nol sudah bawa kesan nama kampus, mengharumkan nama kampus,” sesalnya. Dalam program pertukaran budaya selama satu bulan para peserta mempelajari kebudayaan yang berada di negeri gajah putih. “Seperti kehidupannya, makanannya kami difasilitasi tempat tinggal,” ucapnya.

Tidak Masuk Akal Lintang juga menanggapi pernyataan Wadek III FISIP penyebab kurangnya kordinasi terhadap mahasiswa dalam birokrasi kampus. “Para Kajur (Ketua Jurusan-Red) dan Dekan sudah tahu, jadi alasan beliau bilang kurang kordinasi itu bohong dan itu tidak masuk akal,” tanggap Lintang saat dikonfirmasi oleh Diamma. Sementara itu, Wadek III FISIP Paiman Rahardjo mengatakan, para peserta mengharumkan nama kampus tersebut tidak memliki etika terhadapnya. “Untuk masalah tidak perhatiannya, mereka saja tidak izin kepada fakultas,” ujarnya. Menurutnya dalam perizinan perjalanan belum ada balasan dari Fakultas. “Apabila dapat undangan dari sana, balasannya dari sini dikirimnya. Terkadang anak-anak ingin jalan sendiri,” imbuh Wadek III. Tidak munculnya kehadiran para peserta yang pergi dalam absensi perkuliahan disebabkan karena terlambatnya dalam pengisian KRS. “Saya juga mengajar kuliah, kalau mereka tidak muncul di absen, mungkin mereka terlambat pengisiannya,” katanya.

Reporter: Novriadji Wibowo

kampus yang berlokasi di Jalan Bintaro Permai. Namun beliau mengatakan, dana yang lebih akan dikembalikan kedalam dana pendidikan mahasiswa, dan kami pun siap apabila ada pengauditan. Selain itu, pembangunan gedung baru juga akan dilakukan secara bersamaan di kampus III yang berlokasi di Jalan Swadharma. “Di kampus III, akan dibangun laboratorium TV dan Radio. Jadi ketika mahasiswa itu bekerja jadi tidak kaget lagi,” tambahnya. Meski demikian, pihak yayasan berharap agar pembangunan yang sudah di rencanakan sejak lama ini dapat mulai terealisasi pada bulan November. “Semoga bulan November sudah bisa dimulai pembangunanya dan tidak mengalami kendala yang berarti,” ungkap Ignatius. Pembangunan bertujuan untuk memenuhi proses pembelajaran dan untuk memenuhi persyaratan saat akreditasi, selain itu juga menjadikan lulusan yang berkualitas dengan sarana dan prasana yang menunjang.Benedict Sunarja mantan ketua Orientasi FKG 2012 mengatakan ruang FKG memang terbatas dan kurang memadai. Ia mengharapkan jika gedung baru nantinya akan bermanfaat dan bisa menampung lebih banyak mahasiswa. Reporter : Fariz A Sudrajat

Foto

Ilu

stra

si:

Dok

. Bim

o Ri

ntok

o/go

ogle

.com

Foto

: D

ok. L

inta

ng I

dhay

u Sa

ndhi

nika

Ilust

rasi

: Fa

dhis

Abb

y Pu

tra

Laporan Khusus

Diamma Online

Portal Berita Mahasiswa UPDM(B) Jakar ta d i a mm a . c om

@diammamoestopo LPM Diamma