4 wahyono, eksergi sept 2012

Upload: marganasmr

Post on 02-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 4 Wahyono, Eksergi Sept 2012

    1/6

    EksergiJurnal Teknik Energi Vol 8 No. 3 September 2012; 95 - 100

    PERBANDINGAN PENGARUH KEDALAMAN ELEKTRODA

    TERHADAP NILAI TAHANAN PEMBUMIAN DI DAERAH

    TANAH LIAT DAN PANTAI

    Wahyono

    Stap Pengajar Jurusan teknik mesin Politeknik Negeri SemarangJl. Prof. Sudarto, SH Semarang

    Abstract

    Sistem pentanahan bertujuan untuk mengamankan peralatan-peralatan listrik maupun manusia yang

    berlokasi disekitar gangguan dengan cara mengalirkan arus gangguan ketanah. Salah satu factor untuk

    mendapatkan nilai tahanan pentanahan yang kecil yaitu kedalaman elektroda yang ditanam.Untuk

    mengetahui nilai tahanan pentanahan tersebut maka diperlukan pengukuran langsung. Pengukuran nilai

    tahanan pentanahan dilakukan dengan metode tiga titik dengan menggunakan elektroda jenis batang

    yang terbuat dari tembaga berdiameter 1,0 cm dengan panjang 150cm. Pengukuran tahanan pentanahan

    dilakukan pada kondisi tanah liat dan tanah pasirpantai. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui

    besarnya tahanan pentanahan pada kondisi tanah yang berbeda. Hasil pengukuran diperoleh kesimpulan

    bahwa nilai tahanan pentanahan terbesar pada tanah liat yaitu 35,53 Ohm dan pada tanah pasir nilai

    tahanan pentanahan terbesar yaitu 5,84 Ohm pada masing-masing kedalaman 0,25m. Sedangkan nilaitahanan pentanahan terkecil pada tanah liat yaitu 5,65 ohm dan pada tanah pasir nilai tahanan

    pentanahan terkecil yaitu 0,53 Ohm padamasing-masingkedalaman 1,5 m

    Katakunci: .elektroda, pembumian

    1. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Sistem pembumian memegang

    peranan yang sangat penting dalam sistem

    proteksi.Sistem pembumian digunakansebagai jalur pelepasan arus gangguan ke

    tanah. Menurut fungsinya pembumian

    dibedakan menjadi 2, yaitu pembumian

    titik netral sistem tenaga dan pembumian

    peralatan. Pembumian netral sistem tenaga

    berfungsi sebagai pengaman sistem /

    jaringan, sedangkan pada pembumian

    peralatan berfungsi sebagai pengaman

    terhadap tegangan sentuh.

    Pembumian mula-mula dilakukan

    dengan menanamkan batang-batangkonduktor tegak lurus ke permukaan tanah

    (vertikal). Tetapi kemudian orang

    menggunakan batang-batang konduktor

    sejajar dengan permukaan tanah (horisontal)

    dengan kedalaman beberapa m di bawah

    permukaan tanah. Hal ini dilakukan mula-

    mula karena pada suatu daerah yang

    berbatu tidak dapat menanamkan elektroda

    pembumian lebih dalam. Setelah diselidiki

    lebih lanjut ternyata pembumian dengan

    sistem penanaman horisontal dengan bentukkisi-kisi (grid) mempunyai keuntungan-

    keuntungan dibandingkan dengan

    pembumian yang memakai batang-batang

    vertikal. Sistem pembumian batang vertikal

    masih banyak digunakan pada gardu induk,

    dan juga merupakan teori dasar dari sistem

    pembumian.

    Sistem pembumian yang baik adalahsistem pembumian yang memiliki nilai

    tahanan pembumian yang kecil. Untuk

    mendapatkan nilai tahanan pembumian yang

    kecil akan dilakukan penelitian dengan

    variasi jarak penanaman dan kedalaman

    penanaman antar 2 batang elektroda utama

    yang diparalel.

    II. METODE

    2.1. Pengukuran Tahanan Pentanahan

    Untuk mengetahui apakah suatu

    tahanan pentanahan sesuai dengan standar,

    maka diperlukan pengukuran tahanan

    pentanahan secara langsung.Dalam

    pengukuran tahanan pentanahan harus

    memperhatikan temperatur dan kondisi

    lingkungan dari jenis tanah tersebut

    Pengukuran yang disebut diatas adalah

    pengukuran tahanan pentanahan yangbertujuan mengetahui besarnya tahanan

    pentanahan dari beberapa kondisi

    95

  • 7/27/2019 4 Wahyono, Eksergi Sept 2012

    2/6

    Perbandingan Pengaruh Kedalaman Elektroda Terhadap Nilai Tahanan Pembumian (Wahyono)

    tanah.Pengukuran tahanan pentanahan

    direncanakan pada bulan April sampai bulan

    Mei 2012.

    2.2.Tempat Pengukuran dan Elektroda

    Tempat pengukuran tahananpentanahan akan dilakukan pada 2 jenis

    kondisi tanah yaitu :

    1. Kondisi Tanah Liat

    Tanah liat ialah kata umum untuk partikel

    mineral berkerangka dasar silikat yang

    berdiameter kurang dari 4 mikrometer.

    Tanah Liat terbentuk dari proses pelapukan

    batuan silika oleh asam karbonat dan

    sebagian dihasilkan dari aktivitas panas

    bumi. Pengukuran tahanan pentanahan padakondisi tanah liat ini dilakukan pada daerah

    Tembalang,Semarang.

    2. Kondisi Tanah Pasir

    Pasiradalah contoh bahan material butiran.

    Butiran pasir umumnya berukuran antara

    0,0625 sampai 2 milimeter. Materi

    pembentuk pasir adalah silikon dioksida,

    tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis

    umumnya dibentuk dari batu kapur.Pasir

    tidak dapat di tumbuhi oleh tanaman, karena

    rongga-rongganya yang besar-besar.Pengukuran tahanan pentanahan pada

    kondisi tanah pasir ini dilakukan pada daerah

    Pantai Maron, Semarang.

    2.3. Elektroda

    Elektroda adalah penghantar yang

    ditanam dalam tanah dan membuat kontak

    langsung dengan tanah. Adapun jenis

    elektroda yang digunakan yaitu :

    1. Elektroda PitaAdalah elektroda yang dibuat dari

    penghantar berbentuk pita atau

    berpenampang bulat yang ditanam secara

    dangkal.

    2. Elektroda batang

    Adalah elektroda dari pipa besi, baja, atau

    batang logam lainnya yang ditanam ke

    dalam tanah

    3. Elektroda Pelat

    Adalah elektroda dari bahan logam utuh atau

    berlubang.

    Dalam pengujian elektroda yang

    digunakan adalah elektroda jenis batang

    yang terbuat dari tembaga pejal berdiameter

    1,0 cm dengan panjang 150 cm yang ditanam

    kedalam tanah.

    2.4 Peralatan Pengukuran

    Peralatanperalatan yang diperlukan

    dalam proses pengukuran tahanan

    pentanahan, antara lain :

    1. Earth Resistance Tester

    Dengan data sebagai berikut :

    Sumber tenaga : 9V DC jenis baterai

    R6P (SUM-3) x 6

    Jenis :Digital Earth Resistance Tester

    4105A Alat ini berfungsi untuk menampilkan

    nilai tahanan pentanahan yang terukur

    dengan kemampuan mengukur sampai

    1999 (ohm).

    Gambar 1. Earth Resistance Tester

    Keterangan :

    1. Pembacaan nilai yang ditunjukkan

    alat ukur

    2. Satuan yang diguanakan pengukuran

    3. Indikator

    4. Tombol

    5. Skala untuk pengukuran alat

    6. Terminal

    2. Elektroda Bantu

    Elektroda bantu berfungsi sebagai

    pembanding dari elektroda utama untuk

    mendapatkan nilai tahanan pentanahan.

    3. Meteran (5 meter)

    Meteran digunakan untuk mengukur jarak

    eletroda utama dan elektroda bantu,dan

    kedalaman elektroda.

    4. Kabel Penghubung

    Kabel penghubung (warna merah, kuning,hijau) berfungsi untuk menghubungkan

    96

  • 7/27/2019 4 Wahyono, Eksergi Sept 2012

    3/6

    EksergiJurnal Teknik Energi Vol 8 No. 3 September 2012; 95 - 100

    Digital Earth Resistance Tester dengan

    elektroda utama dan elektroda bantu.

    5. Martil

    Martil adalah alat yang digunakan untuk

    membantu menanam elektroda ke dalam

    tanah.6. Timbangan

    Digunakan untuk menimbang berat tanah.

    7. Linggis

    Digunakan untuk membuat lubang pada

    tanah

    III. Analisa Dan Bahan

    Analisa data berupa perhitungan

    tahanan pentanahan dengan mengambil nilai

    tahanan jenis tanah ( ), Kadar Air yang

    terkandung dalam tanah dan grafik padaTanah Liat dan Tanah Pasir Pantai dimana

    pengukuran menggunakan metode tiga titik

    dengan elektroda jenis batang yang terbuat

    dari tembaga pejal berdiameter 1.0cm

    dengan panjang 150 cm yang ditanam

    kedalam tanah.

    3.1. Perhitungan Pengujian I

    Dalam analisis hasil penelitian ini

    perhitungan tahanan pentanahan secara

    teoritis dengan mengambil nilai (tahananjenis tanah) untuk tanah liat yaitu 100 -m

    digunakan rumus :R =

    Berdasarkan rumus diatas tahanan

    pentanahan pada tanah liat dapat dihitung

    sebagai berikut :

    Untuk Kedalaman Elektroda 0,25 meter

    Diketahui :

    = 100 Ohm

    L= 0,25 metera= 0,005 meter

    R =

    R = 229,62

    3.1.1. Analisa Grafik Pada Tanah Liat

    Grafik dan analisa pada pengujian

    pertama menggunakan elektroda batang

    berbahan tembaga yang divariasi

    kedalamanya adalah sebagai berikut :

    A. Grafik Hubungan Antara Tahanan

    Pentanahan Dan Kedalaman Elektroda

    Pada Tanah Liat

    Gambar 2. Grafik Hubungan Antara Tahanan

    Pentanahan Secara Perhitungan Dan

    Kedalaman Elektroda Pada Tanah Liat

    Gambar 3. Grafik Hubungan Antara Tahanan

    Pentanahan Secara Pengukuran Dan

    Kedalaman Elektroda Pada Tanah Liat

    Dalam grafik di atas penambahankedalaman elektroda menyebabkan

    penurunan nilai tahanan pentanahan

    Semakin dalam elektroda yang ditanam

    semakin kecil nilai tahanan pentahan.

    97

  • 7/27/2019 4 Wahyono, Eksergi Sept 2012

    4/6

    Perbandingan Pengaruh Kedalaman Elektroda Terhadap Nilai Tahanan Pembumian (Wahyono)

    Dengan membandingkan gambar 2

    dengan gambar 3, nilai tahanan

    pentanahan yang terukur lebih kecil

    dibandingkan tahanan pentanahan secara

    perhitungan. Dikarenakan jenis tanah

    yang diambil mempunyai tahanan jenistanah berbeda.

    Nilai tahanan pentanahan yang terbesar

    pada tanah liat titi 1 dan tanah tanah liat

    titik 2 di tembalang yaitu 35,53 Ohm

    dan 32,26 Ohm dengan kedalaman

    elektroda 0,25 m dan yang paling kecil

    yaitu 6,64 Ohm dan 5,65 ohm dengan

    kedalaman elektroda 1,5 m.

    B. Grafik Hubungan Antara Tahanan

    Pentanahan Dan Kadar Air Pada Tanah

    Liat

    Gambar 4. Grafik Hubungan Antara Tahanan

    Pentanahan Dan Kadar Air Pada Tanah Liat

    Dalam grafik di atas terlihat bahwa untuk

    tanah yang sama namun kandungan air

    yang terkandung dalam tanah berbeda hal

    ini berpengaruh pada nilai tahanan

    pentanahan.

    Semakin besar kadar air yang terkandung

    dalam tanah semakin kecil nilai tahanan

    pentanahan.

    Kandungan air terbanyak yaitu 64 % pada

    kedalaman 1,5 m dengan nilai tahananan

    pentanahan 6,64 ohm dan 5,65ohm,sedangkan yang terkecil yaitu 50 %

    pada kedalaman 0,25 m dengan nilai tahanan

    pentanahan 35,56 ohm.

    3.2. Perhitungan Pengujian II

    Dalam analisis hasil penelitian ini

    perhitungan tahanan pentanahan secarateoritis dengan mengambil nilai (tahanan

    jenis tanah) untuk tanah pasir yaitu 200 -m

    digunakan rumus :

    R =

    Berdasarkan rumus diatas tahanan

    pentanahan dapat dihitung sebagai berikut:

    Untuk Kedalaman 0,25 meter

    Diketahui :

    = 200 -m

    L= 0,25 meter

    a= 0,005 meter

    R =

    R = 459,25

    3.2.1. Analisa Grafik Pada Tanah Pasir

    Grafik dan analisa pada pengujian

    pertama menggunakan elektroda batang

    berbahan tembaga yang divariasi

    kedalamanya adalah sebagai berikut :

    A. Grafik Hubungan Antara Tahanan

    Pentanahan Dan Kedalaman Elektroda

    Pada Tanah Pasir Pantai

    Gambar 5. Grafik Hubungan Antara Tahanan

    Pentanahan Secara Perhitungan Dan

    98

  • 7/27/2019 4 Wahyono, Eksergi Sept 2012

    5/6

    EksergiJurnal Teknik Energi Vol 8 No. 3 September 2012; 95 - 100

    Kedalaman Elektroda Pada Tanah Pasir

    Pantai

    Gambar 6. Grafik Hubungan Antara Tahanan

    Pentanahan Secara Pengukuran DanKedalaman Elektroda Pada Tanah Pasir

    Pantai

    Dalam grafik di atas penambahan

    kedalaman elektroda menyebabkan

    penurunan nilai tahanan pentanahan

    Semakin dalam elektroda yang ditanam

    semakin kecil nilai tahanan pentahan.

    Dengan membandingkan gambar 5

    dengan gabar 6, nilai tahanan pentanahanyang terukur lebih kecil dibandingkan

    tahanan pentanahan secara perhitungan.

    Dikarenakan jenis tanah yang diambil

    mempunyai tahanan jenis tanah berbeda

    dan mempunyai kandungan garam yang

    cukup banyak di dalam tanah pasir

    tersebut.

    Nilai tahanan pentanahan yang terbesar

    pada tanah pasir titik 1 dan tanah pasir

    titik 2 di Pantai Maron yaitu 4,538 Ohmdan 5,84 Ohm dengan kedalaman

    elektroda 0,25 m dan yang paling kecil

    yaitu 0,53 Ohm 0,746 ohm dengan

    kedalaman elektroda 1,5 m.

    B. Grafik Hubungan Antara Tahanan

    Pentanahan Dan Kadar Air Pada Tanah

    Pasir Pantai

    Gambar 7. Grafik Hubungan Antara Tahanan

    Pentanahan Dan Kadar Air Pada Tanah Pasir

    Pantai

    Dalam grafik di atas terlihat bahwa untuk

    tanah yang sama namun kandungan air

    yang terkandung dalam tanah berbeda hal

    ini berpengaruh pada nilai tahanan

    pentanahan.

    Semakin besar kadar air yang terkandung

    dalam tanah semakin kecil nilai tahanan

    pentanahan.

    Kandungan air terbanyak yaitu 57 %

    pada kedalaman 1,5 m dengan nilai

    tahananan pentanahan 0,53 ohm dan

    0,746 ohm,sedangkan yang terkecil yaitu49 % pada kedalaman 0,25 m dengan

    nilai tahanan pentanahan 5,84ohm.

    IV. PENUTUP

    4.1. Kesimpulan

    1. Berdasarkan hasil pengukuran, tahanan

    pentanahan dipengaruhi oleh kedalaman

    elektroda yang di tanam. Selain itu

    tahanan pentanahan juga dipengaruhibanyaknya kadar air yang terkandung

    dalam tanah,semakin banyak kadar air

    dalam tanah semakin kecil tahanan

    pentanahan.

    2. Nilai tahanan pentanahan yang terbesar

    pada tanah liat titik1 dan tanah tanah liat

    titik 2 di tembalang yaitu 35,53 Ohm dan

    32,26 Ohm dengan kedalaman elektroda

    0,25 m dan yang paling kecil yaitu 6,64

    Ohm dan 5,65 ohm dengan kedalamanelektroda 1,5 m.

    99

  • 7/27/2019 4 Wahyono, Eksergi Sept 2012

    6/6

    Perbandingan Pengaruh Kedalaman Elektroda Terhadap Nilai Tahanan Pembumian (Wahyono)

    3. Nilai tahanan pentanahan yang terbesar

    pada tanah pasir titik 1 dan tanah pasir

    titik 2 di Pantai Maron yaitu 4,538 Ohm

    dan 5,84 Ohm dengan kedalaman

    elektroda 0,25 m dan yang paling kecil

    yaitu 0,53 Ohm dan 0,746 ohm dengankedalaman elektroda 1,5 m.

    4. Kandungan air terbanyak yaitu 64 % pada

    kedalaman 1,5 m dengan nilai tahananan

    pentanahan 6,64 ohm dan 5,65

    ohm,sedangkan yang terkecil yaitu 50 %

    pada kedalaman 0,25 m dengan nilai

    tahanan pentanahan 35,56 ohm.

    5. Kandungan air terbanyak yaitu 57 % pada

    kedalaman 1,5 m dengan nilai tahanananpentanahan 0,53 ohm dan 0,746

    ohm,sedangkan yang terkecil yaitu 49 %

    pada kedalaman 0,25 m dengan nilai

    tahanan pentanahan 5,84ohm.

    4.2. Saran

    1. Untuk mencapai nilai tahanan pentanahan

    yang sesuai standart PUIL (< 5 )

    disarankan untuk menambah jumlah batng

    elektroda yang ditanam secar paralel

    dengan elektroda batang yang telah adasebelumnya.

    2. Penambahan zat aditif yang berupa garam

    maupun berupa bentonit dapat

    menurunkan nilai tahanan pentanahan.

    DAFTAR PUSTAKA

    BadanStandarisasiNasional BSN,

    Persyaratan Umum Instalasi Listrik

    2000 ( PUIL 2000 .)Dermawan, A. Analisis, Perbandingan Nilai

    Tahanan Pentanahan Yang Ditanam Di

    Tanah Dan di DiSpictenk Pada

    Perumahan. Makalah seminar Tugas

    Akhir : Semarang : Jurusan Teknik

    Elektro, Fakultas Teknik Universitas

    Diponegoro.

    Hutauruk,T.S,PengetanahanNetral Sistem

    Tenaga dan Pengetanahan Peralatan.

    Erlangga, Jakarta, 1999.

    Munandar, A.Aris, Dr, MSc. Dan SusumuKawahara, Dr. TeknikTenagaListrik II,

    TransmisiDistribusi. PradnyaParamita:

    Jakarta.

    Tadjuddin,ElektrodaBatangMereduksiTahan

    an, Ujung Pandang, 1998.

    http://dunia-

    listrik.blogspot.com/2008/09/konduktor.html

    http://dunia-

    listrik.blogspot.com/2009/05/sitem-

    pentanahan.html

    100

    http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/09/konduktor.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2008/09/konduktor.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2008/09/konduktor.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/sitem-pentanahan.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/sitem-pentanahan.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/sitem-pentanahan.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2008/09/konduktor.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2008/09/konduktor.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2008/09/konduktor.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/sitem-pentanahan.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/sitem-pentanahan.htmlhttp://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/sitem-pentanahan.html