4. hasil penelitian dan pembahasan 4.1. hasil penelitian · fungsional dan berwenang garis atau...

29
40 Universitas Kristen Petra 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan P.T. Waxco Pratama di Surabaya didirikan oleh Bapak Andy Tio dan Bapak Eric Pranata pada 17 Januari 1997. Selanjutnya kedua pendiri tersebut ditetapkan sebagai komisaris, sedangkan jabatan direktur dirangkap oleh Bapak Andy Tio. Dalam aktivitasnya sehari-hari perusahaan memasarkan produk auto care merek Waxco, buatan Malaysia dengan teknologi dari Amerika. Latar belakang dipasarkan auto care merek Waxco di Indonesia, karena di Indonesia jumlah mobil, baik mobil keluarga maupun mobil mewah dari waktu ke waktu terus bertambah. Dalam realitasnya, baru beberapa bulan memperkenalkan auto care merek Waxco ke pasar, negara Indonesia mengalami krisis, sehingga pemasaran auto care merek Waxco di Indonesia tidak seperti yang diharapkan. Tepatnya pada bulan Juli 1997, perekonomian negara Indonesia terpuruk yang diindikasikan dengan terdepresiasi mata uang rupiah atas USD (dollar US). Hal ini berdampak tidak saja pada P.T. Waxco Pratama di Surabaya, melainkan pada semua sektor industri di Indonesia. Mulai bulan Juli 1997 – Juli 1998, penjualan auto care merek Waxco sangat memprihatinkan, mengingat nilai tukar dollar tidak stabil, bahkan cenderung tinggi membuat harga-harga produk impor sangat tinggi (mahal) dan tidak terjangkau. Menjelang awal tahun 1999, nilai dollar relatif stabil meskipun berada di kisaran Rp 9.500/USD, perekonomian Indonesia mulai mengeliat dan hidup, termasuk aktivitas P.T. Waxco Pratama di Surabaya dalam menjual auto care merek Waxco mulai bertumbuh. Pada awal tahun 2000 atau Semester I/2000, penjualan auto care merek Waxco yang dihasilkan perusahaan menunjukkan perkembangan naik. Prestasi penjualan auto care merek Waxco tersebut diraikan perusahaan hingga pada semester II/2002, tetapi pada lima semester terakhir (Semester II/2002–II/2004) penjualan auto care merek Waxco mengalami penurunan hingga mencapai 20,03%.

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

40 Universitas Kristen Petra

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

P.T. Waxco Pratama di Surabaya didirikan oleh Bapak Andy Tio dan

Bapak Eric Pranata pada 17 Januari 1997. Selanjutnya kedua pendiri tersebut

ditetapkan sebagai komisaris, sedangkan jabatan direktur dirangkap oleh Bapak

Andy Tio. Dalam aktivitasnya sehari-hari perusahaan memasarkan produk auto

care merek Waxco, buatan Malaysia dengan teknologi dari Amerika.

Latar belakang dipasarkan auto care merek Waxco di Indonesia, karena

di Indonesia jumlah mobil, baik mobil keluarga maupun mobil mewah dari waktu

ke waktu terus bertambah. Dalam realitasnya, baru beberapa bulan

memperkenalkan auto care merek Waxco ke pasar, negara Indonesia mengalami

krisis, sehingga pemasaran auto care merek Waxco di Indonesia tidak seperti yang

diharapkan. Tepatnya pada bulan Juli 1997, perekonomian negara Indonesia

terpuruk yang diindikasikan dengan terdepresiasi mata uang rupiah atas USD

(dollar US). Hal ini berdampak tidak saja pada P.T. Waxco Pratama di Surabaya,

melainkan pada semua sektor industri di Indonesia.

Mulai bulan Juli 1997 – Juli 1998, penjualan auto care merek Waxco

sangat memprihatinkan, mengingat nilai tukar dollar tidak stabil, bahkan

cenderung tinggi membuat harga-harga produk impor sangat tinggi (mahal) dan

tidak terjangkau. Menjelang awal tahun 1999, nilai dollar relatif stabil meskipun

berada di kisaran Rp 9.500/USD, perekonomian Indonesia mulai mengeliat dan

hidup, termasuk aktivitas P.T. Waxco Pratama di Surabaya dalam menjual auto

care merek Waxco mulai bertumbuh.

Pada awal tahun 2000 atau Semester I/2000, penjualan auto care merek

Waxco yang dihasilkan perusahaan menunjukkan perkembangan naik. Prestasi

penjualan auto care merek Waxco tersebut diraikan perusahaan hingga pada

semester II/2002, tetapi pada lima semester terakhir (Semester II/2002–II/2004)

penjualan auto care merek Waxco mengalami penurunan hingga mencapai

20,03%.

Page 2: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

41

4.1.2. Tujuan Perusahaan

Setiap perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan yang hendak

dicapai, demikian halnya dengan P.T. Waxco Pratama di Surabaya. Tujuan

perusahaan adalah sebagai arah gerak langkah maju untuk mewujudkan cita-cita

usaha. Adapun tujuan yang ditetapkan P.T. Waxco Pratama di Surabaya bila

ditinjau dari waktu pencapaian dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Tujuan Jangka Pendek

Tujuan jangka pendek, yaitu tujuan yang akan dicapai perusahaan

dalam waktu 1 (satu) tahun, yang meliputi:

a. Meningkatkan volume penjualan dan laba.

b. Memperluas daerah pemasaran dan memperbesar pangsa pasar.

c. Meningkatkan kepuasan pelanggan.

2. Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang, yaitu tujuan yang akan dicapai perusahaan

dalam waktu 5 (lima) tahun, yang meliputi:

a. Mengadakan perluasan usaha, baik pada lini usaha yang sama maupun lini

usaha yang berbeda.

b. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

c. Meningkatkan kemakmuran pemegang saham dan seluruh karyawan.

4.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu bagan tanggung jawab dan

wewenang yang tersusun secara hirarki, yang digunakan oleh pemimpin

perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Struktur

organisasi yang ditetapkan diharapkan hubungan kerja sama antar individu

maupun antar bagian yang ada di dalam organisasi perusahaan dapat berjalan

dengan baik dan harmonis.

Struktur organisasi P.T. Waxco Pratama di Surabaya adalah berbentuk

fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis.

Artinya, masing-masing bagian yang ada dibedakan menurut fungsi dan

dihubungkan dengan garis komando dan garis pertanggungjawaban. Garis

komando atau garis perintah adalah garis yang menghubungkan antara atasan

Page 3: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

42

dengan bawahan, sedangkan garis pertanggungjawaban adalah garis yang

menghubungkan antara bawahan dengan atasan. Adapun bagan struktur organisasi

P.T. Waxco Pratama di Surabaya ditunjukkan pada Gambar 4.1.

SPG

Gambar 4.1. Struktur Organisasi P.T. Waxco Pratama di Surabaya Sumber: Data intern P.T. Waxco Pratama di Surabaya, Tahun 2005.

KOMISARIS

DIREKTUR

MANAJER PEMASARAN

MANAJER ADMINISTRASI &

KEUANGAN

ADMINISTRASI PENJUALAN

PAJAK KEPAL SEKSI ADMINISTRASI

SALES PROMOTION GIRL

(SPG)

KASIR SALESMAN

GUDANG

STAF ADMINISTRASI

SALES SUPERVISOR

EKSPEDISI

SUPIR

Page 4: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

43

Deskripsi tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi pada

Gambar 4.1 di atas adalah sebagai berikut:

1. Komisaris

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Menentukan kebijaksanaan makro perusahaan, baik internal maupun

eksternal perusahaan dan mendelegasikan kepada Direktur.

b. Menyusun anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART).

c. Mengangkat, memberhentikan Direktur, dan meminta pertanggungjawaban

Direktur atas operasional perusahaan yang telah berjalan.

2. Direktur

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Menterjemahkan kebijaksanaan makro perusahaan yang ditetapkan oleh

Komisaris ke dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan mikro yang strategis.

b. Menyusun perencanaan, mengorganisir sumber daya, mendelegasikan

wewenang kepada bawahan, serta mengawasi operasional perusahaan

dengan mendasarkan pada kebijakan-kebijakan mikro yang telah ditetapkan.

c. Menerima pertanggungjawaban dari para manajer yang dibawahi.

d. Bertanggung jawab atas kinerja organisasi kepada Komisaris.

e. Menjalin kerja sama dengan produsen auto care merek Waxco di Malaysia

dan kantor pemasaran auto care merek Waxco yang ada di Jakarta.

3. Manajer Pemasaran

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Menyusun dan menetapkan rencana penjualan, kegiatan promosi,

mengembangkan pasar, mengadakan penetrasi pasar dan melakukan

pengawasan dan bertanggung jawab atas hasil yang dicapai kepada Direktur.

b. Mencari terobosan-terobosan pemasaran yang strategis terutama dalam

menghadapi persaingan di pasar.

c. Bertanggung jawab atas pencapaian volume penjualan yang dihasilkan dan

keharmonisan pelayanan yang diberikan kepada penyalur (toko-toko

pengecer dan salon-salon mobil).

d. Manajer Pemasaran membawahi:

1) Administrasi Penjualan

Page 5: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

44

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Menerima pesanan lewat telepon.

b. Membuat surat order penjualan (SOP) dan surat jalan (SJ).

c. Membuat laporan penjualan per salesman dan per daerah.

d. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan penjualan yang dibuat

kepada Manajer Pemasaran.

2) Sales Supervisor

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Menerima perencanaan penjualan dari Manajer Pemasaran dan

mengalokasikan perencanaan penjualan kepada tiap-tiap salesman.

b. Memonitor pasar dan mengadakan riset pasar untuk mencari dan

mendapatkan peluang-peluang pemasaran yang menguntungkan.

c. Mencari dan mendapatkan penyalur potensial, menjalin kerjasama

dengan penyalur dan memotivasi penyalur agar dapat meningkatkan

penjualan.

d. Bertanggung jawab atas tercapainya target penjualan kepada

Manajer Pemasaran.

3) Sales Supervisor mengkoordinir:

a. Salesman, yang bertugas mencari dan mendapatkan penyalur (toko-

toko pengecer dan salon-salon mobil) potensial yang bersedia

memasarkan dan menjual produk auto care merek Waxco untuk 4

wilayah: Surabaya Timur, Surabaya Selatan, Surabaya Barat, dan

Surabaya Utara/Pusat.

b. SPG (Sales Promotion Girls), yang bertugas melakukan pengenalan

produk auto care merek Waxco kepada calon-calon konsumen di

Supermarket dan Hypermarket secara temporer.

5. Manajer Administrasi dan Keuangan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Membuat budget atas segala aktivitas administrasi dan operasional

perusahaan serta mengesahkan laporan keuangan yang dibuat bawahan.

b. Bertanggung jawab kepada Direktur atas seluruh kegiatan administrasi dan

keuangan perusahaan, terutama dalam menjaga keamanan harta perusahaan

Page 6: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

45

dan sistem informasi akutansi (SIA) untuk dapat menyajikan laporan

keuangan yang akurat, efisien, dan efektif.

c. Manajer Administrasi dan Keuangan membawahi:

1) Pajak

Tugas dan tanggung jawabnya:

a. Menghitung pajak yang terhutang, baik pajak penghasilan dan

pendapatan usaha.

b. Mengisi blanco pajak dan membayar pajak pada kantor pajak atau

kantor pos yang ditunjuk.

c. Bertanggung jawab atas ketepatan pembayaran pajak pada Direktur.

2) Kepala Seksi Administrasi

Tugas dan tanggung jawabnya:

a. Mengkoordinir pencatatan semua transaksi dan penyusunan laporan

keuangan perusahaan.

b. Merencanakan jumlah barang masuk dan keluar untuk mendukung

kelancaran operasional pemasaran.

c. Mengkoordinir gudang dan ekspedisi.

d. Bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang ditangani kepada

Direktur.

3) Kepala Seksi Administrasi mengkoordinir:

a. Staf Keuangan dan Akuntansi, yang bertugas membuat jurnal atas

semua transaksi yang terjadi dan harga pokok penjualan, serta

membuat laporan keuangan.

b. Kasir, yang bertugas menerima dan mengeluarkan uang sesuai

dengan bukti tertulis, membuat laporan kas harian, mengatur

pembelian kecil sehari-hari, dan bertanggung jawab atas jumlah

uang dan kebenaran laporan.

c. Petugas Gudang, yang bertugas menerima barang dan mengeluarkan

barang sesuai bukti tertulis, membuat laporan persediaan barang,

dan bertanggung jawab atas jumlah barang dalam gudang.

Page 7: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

46

d. Ekspedisi, yang bertugas mengirim barang pesanan kepada

pemesan, dan bertanggung jawab atas ketepatan jumlah barang yang

dikirim dan waktu sampai ditujuan.

4.1.4. Personalia Perusahaan

P.T. Waxco Pratama di Surabaya sampai dengan saat penelitian dilakukan

(Juli 2005) mempunyai tenaga kerja sebanyak 44 orang, yang terdiri 36 orang,

bagian pemasaran (32 orang salesman dan 4 orang staf administrasi pemasaran)

dan 8 orang Bagian Administrasi dan Keuangan. Jumlah tersebut tidak termasuk

SPG (Sales Promotion Girls), yang direkrut secara temporer apabila dibutuhkan

untuk pengenalan produk di Supermarket dan Hypermarket.

Semua karyawan berstatus karyawan tetap dan mendapatkan gaji setiap

akhir bulan. Khusus untuk salesman di samping mendapatkan gaji, juga

mendapatkan komisi penjualan sebesar 0,50% (bila tidak mencapai target)

dan 1,20% (bila mencapai target) dari total penjualan yang diperoleh, uang

perbaikan kendaraan (uang sewa kendaraan) sebesar Rp 100.000 per bulan, uang

makan dan bensin sebesar Rp 10.000 per hari.

Hari dan jam kerja P.T. Waxco Pratama di Surabaya ditetapkan sebagai

berikut:

a. Hari Senin–Jumat bekerja mulai pukul 07.30 – 15.30 (WIB), jam istirahat

ditetapkan mulai pukul 12.00 – 13.00 (WIB), sedangkan hari Jumat istirahat

mulai pukul 11.15 – 13.00 (WIB).

b. Hari Sabtu bekerja mulai pukul 07.30 – 12.30 (WIB) tanpa istirahat.

c. Karyawan yang bekerja di luar jam kerja akan diperhitungkan sebagai lembur.

4.1.5. Kebijakan Pemasaran

Pemasaran suatu produk tidak terlepas dari bauran pemasaran, di mana

setiap variabel bauran pemasaran perlu ditetapkan kebijakan-kebijakan yang

merupakan landasan kerja dan sarana untuk mencapai tujuan perusahaan, demikian

halnya yang diterapkan pada P.T. Waxco Pratama di Surabaya.

Adapun kebijakan-kebijakan pemasaran yang ditetapkan P.T. Waxco

Pratama di Surabaya meliputi antara lain:

Page 8: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

47

1. Kebijakan Produk

Perusahaan memasarkan bermacam-macam produk auto care merek

Waxco buatan Malaysia. Ada 23 jenis produk auto care merek Waxco.

Beragam jenis produk auto care merek Waxco yang dipasarkan diharapkan

dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta sekaligus sebagai

alat pemasaran untuk memenangkan persaingan bisnis produk auto care yang

sangat tajam dewasa ini. Dari 23 jenis produk auto care merek Waxco yang

dipasarkan, ternyata yang banyak diminati oleh konsumen sebanyak 15 jenis

(lihat Tabel 4.1), sedangkan 9 jenis kurang diminati konsumen dan hanya

dijadikan produk pelengkap serta tidak diandalkan penjualannya.

Tabel 4.1. Jenis Produk Auto Care Merek Waxco Potensial dan Harga Produk P.T. Waxco Pratama Di Surabaya, Tahun 2005

No Kode Produk Nama Produk Isi per Karton

Harga Wholesales

(Rp/pcs)

Harga Dealer

(Rp/pcs)

Harga Retail

(Rp/pcs)

1 WX-1000-CS/12 WAXCO Wash & Wax Car Shampoo 12 pcs 14.400 16.000 20.000

2 WX-1000-WS/12 WAXCO Wash &Shine Car Shampoo 12 pcs 8.280 9.200 11.500

3 WX-1000-CW/12 WAXCO Car Wash Super Duty 12 pcs 13.680 15.200 19.000

4 WX-200-MW/24 WAXCO Premium Metalic Wax 24 pcs 12.240 13.600 17.000

5 WX-500-LW/12 WAXCO Liquid Wax Car Polish 12 pcs 23.400 26.000 32.500

6 WX-500-MK/12 WAXCO Metalic & 2K Car Polish 12 pcs 26.640 29.600 37.000

7 WX-125-LS/24 WAXCO Leather Shine 24 pcs 9.720 10.800 13.500 8 WX-250-TS/24 WAXCO Tyre Shine 24 pcs 14.400 16.000 20.000 9 WX-500-TS/24 WAXCO Tyre Shine 24 pcs 23.760 26.400 33.000

10 WX-320-AGP/24 WAXCO Auto Guard Protection 24 pcs 18.000 20.000 25.000

11 WX-500-HF/24 WAXCO Hands Free Cleans & Shine Tyre Foam

24 pcs 16.200 18.000 22.500

12 WX-500-TS/24 WAXCO Tough Stain Cleaning Foam 24 pcs 19.800 22.000 27.500

13 WX-250-AC/24 WAXCO Auto Cockpit Interior Cleaner 24 pcs 16.560 18.400 23.000

14 WX-600-AGP/12 WAXCO Auto Guard Protectant-All in One 12 pcs 25.200 28.000 35.000

15 WX-250-RA/12 WAXCO Rain Act 12 pcs 15.120 16.800 21.000 Sumber: P.T. Waxco Pratama di Surabaya.

Page 9: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

48

2. Kebijakan Saluran Distribusi

Perusahaan memasarkan produk auto care merek Waxco secara tidak

langsung kepada konsumen akhir (pemilik mobil keluarga dan mobil mewah),

yaitu menggunakan jasa saluran distribusi. Hal ini dimaksudkan agar dapat

mengatasi kesenjangan waktu dan tempat antara perusahaan dengan masyarakat

yang ada di berbagai tempat.

Jasa saluran distribusi yang digunakan perusahaan adalah toko-toko

pengecer dan salon-salon mobil yang tersebar di wilayah Surabaya. Toko-toko

pengecer termasuk supermarket, grosir-perkulakan, dan hypermarket.

Gambar 4.2. Saluran Distribusi yang Diterapkan P.T. Waxco Pratama

Di Surabaya Sumber: Data intern P.T. Waxco Pratama di Surabaya.

3. Kebijakan Promosi

Menghadapi para pesaing yang sama-sama memasarkan produk auto

care di pasar, P.T. Waxco Pratama di Surabaya menetapkan kebijakan bauran

promosi sebagai berikut:

a. Advertensi

Bentuk advertensi yang dijalankan perusahaan adalah memasang iklan di

Tabloid Ototrend setiap minggu secara rutin.

b. Personal Selling

Perusahaan menggerakkan 32 orang Salesman (termasuk 1 orang Sales

Supervisor) untuk mencari dan mendapatkan toko-toko pengecer dan salon-

salon mobil yang potensial di Surabaya maupun di kota-kota besar di Jawa

Timur. Tenaga penjualan juga diberi tugas membina hubungan baik dengan

para penyalur serta memantau kekuatan pesaing yang ada di pasar. Setiap

salesman ditargetkan mengadakan kunjungan minimal 8 kali/hari dan setiap

Produsen (Malaysia)

P.T. Waxco Pratama

Toko–Toko Pengecer

dan Salon-Salon

Mobil

Konsumen Akhir

Page 10: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

49

sore atau paling lambat keesokkan harinya melaporkan daftar kunjungan

kepada supervisor.

c. Sales Promotion

1) Bentuk sales promotion pertama yang diterapkan perusahaan kepada

sejumlah penyalur, yaitu memberikan potongan tunai dari kebijakan

kredit yang diterapkan. Kebijakan kredit yang diterapkan perusahaan

pada Semester I/2005 adalah 2,5/14,n.30. Artinya memberikan potongan

harga sebesar 2,50% kepada penyalur (konsumen) yang membayar

sampai dengan hari ke-14, sedangkan batas jatuh tempo kredit 30 hari.

Apabila ada penyalur yang belum mampu membayar hutang pada hari

ke-30, perusahaan memberikan toleransi waktu 7 hari.

2) Bentuk sales promotion kedua yang diterapkan perusahaan kepada

sejumlah penyalur, yaitu memberikan bonus 1 pcs produk auto care

merek Waxco untuk setiap pembelian 1 karton auto care merek Waxco

dengan jenis yang sama.

3) Bentuk sales promotion ketiga yang diterapkan perusahaan adalah SPG

(Sales Promotion Girls) di Supermarket dan Hypermarket untuk

memperkenalkan produk baru kepada calon konsumen yang datang ke

lokasi retail tersebut sambil melakukan demo produk auto care merek

Waxco. Pelasanaan SPG sifatnya temporer atau tidak terus-menerus.

4) Bentuk sales promotion keempat, yaitu perusahaan membuat brosur-

brosur produk auto care merek Waxco dan daftar harga yang dibagikan

kepada toko-toko pengecer dan salon-salon mobil.

5) Bentuk sales promotion kelima, yaitu perusahaan membuat kalender

yang dibagikan secara gratis kepada para penyalur, dan memberikan

kartu ucapan selamat Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru kepada para

penyalur.

d. Publisitas

Setiap tahun sekali, tepatnya saat hari ulang tahun perusahaan, pimpinan

perusahaan mengundang wartawan dari media cetak untuk

mempublikasikan prestasi pemasaran yang dicapai dan turut mensponsori

kegiatan olah raga.

Page 11: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

50

4.1.6. Perkembangan Volume Penjualan

Di muka telah diuraikan bahwa P.T. Waxco Pratama di Surabaya adalah

perusahaan yang memasarkan dan menjual produk auto care merek Waxco buatan

Malaysia dengan tekonologi Amerika. Perusahaan menginginkan volume

penjualan auto care merek Waxco meningkat setiap periode (semester). Hal ini

didasarkan pertimbangan bahwa jumlah mobil meningkat dari waktu ke waktu.

Tetapi, dalam realitasnya volume penjualan yang dicapai perusahaan kadang kala

naik dan kadang kala turun, tidak selalu meningkat seperti yang diharapkan.

Volume penjualan auto care merek Waxco yang dihasilkan P.T. Waxco

Pratama di Surabaya dan tingkat perkembangannya pada 11 semester terakhir

(Semester II/1999–II/2004) ditunjukkan pada Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2. Volume Penjualan Auto Care Merek Waxco dan Tingkat Perkembangan Volume Penjualan P.T. Waxco Pratama Di Surabaya

Semester II/1999-II/2004 (karton)

PERKEMBANGAN SEMESTER

VOLUME PENJUALAN +/- %

II/1999 13.152 - - I /2000 14.374 1.222 9,29 II/2000 15.195 821 5,71 I /2001 15.870 675 4,44 II/2001 17.226 1.356 8,54 I /2002 17.988 762 4,42 II/2002 16.637 -1.351 -7,51 I /2003 14.998 -1.639 -9,85 II/2003 13.310 -1.688 -11,25 I/2004 12.050 -1.260 -9,47 II/2004 9.636 -2.414 -20,03

Sumber: Data intern perusahaan, Lampiran 1. Keterangan: Semester I: bulan Januari s.d Juni.

Semester II: bulan Juli s.d Desember.

Perkembangan volume penjualan auto care merek Waxco merupakan

selisih antara volume penjualan pada semester t dengan semester t-1 (semester

sebelumnya). Sebagai contoh perhitungan perkembangan volume penjualan pada

Semester I/2000 dari Semester II/1999 adalah sebagai berikut:

Volume penjualan auto care merek Waxco pada semester I/2000 (t)

= 14.374 karton dan volume penjualan pada semester II/1999 (t-1) = 13.152

Page 12: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

51

karton, maka perkembangannya sebesar 1.222 karton (= 14.374 karton – 13.152

karton) atau 9,29% (= 1.222 / 13.152 x 100%). Menggunakan cara perhitungan

yang sama seperti di atas, maka tingkat perkembangan volume penjualan auto care

merek Waxco sampai dengan semester II/2004 dapat dihitung, di mana hasil

perhitungan selengkapnya telah ditunjukkan pada Tabel 4.2 di atas.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa setiap semester volume penjualan auto

care merek Waxco kadang meningkat dan kadang menurun. Peningkatan volume

penjualan terjadi pada semester I/2000–I/2002, yaitu mencapai 4,42% (semester

I/2002) sampai dengan 9,29% (semester I/2000). Peningkatan volume penjualan

pada 6 semester tersebut adalah seperti yang diharapkan perusahaan. Harapan atau

keinginan perusahaan direspon positif oleh tenaga penjualan. Seluruh tenaga

penjualan bekerja keras, sehingga volume penjualan meningkat pada setiap

semesternya.

Sebaliknya, pada 5 semester terakhir (Semester II/2002-II/2004), volume

penjualan auto care merek Waxco mengalami penurunan, yaitu bervariasi

antara 7,51% s.d 20,03%. Sesuai kebijakan intern perusahaan, penurunan volume

penjualan ditoleransi sampai dengan 5%, apabila melebihi dari ambang batas

tersebut maka volume penjualan dinyatakan bermasalah. Itu berarti, seluruh

penurunan volume penjualan yang terjadi pada 5 semester terakhir (Semester

II/2002–II/2004) dinyatakan bermasalah. Penurunan volume penjualan tersebut

merupakan indikasi prestasi kerja karyawan bagian pemasaran belum sesuai

dengan yang diharapkan perusahaan.

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur (Kuesioner)

Sebelum menuju pada model analisis regresi linier berganda, maka

terlebih dahulu alat pengumpul data (kuesioner) diuji. Uji kuesioner pertama

adalah uji validitas (kesahian), yaitu menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur yang digunakan dapat mengukur apa yang ingin diukur.

Pada hari Senin, 11 Juli 2005, diserahkan 32 kuesioner prestasi kerja

(PK) kepada Manajer Pemasaran untuk diisi. Dipilihnya Manajer Pemasaran untuk

mengisi kuesioner karena yang bersangkutan lebih memahami prestasi kerja

masing-masing karyawan bagian pemasaran. Pada hari yang sama, juga

Page 13: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

52

diserahkan 32 kuesioner stres kerja (SK) kepada masing-masing karyawan bagian

pemasaran (tidak termasuk bagian administrasi pemasaran).

Pada tanggal 15 Juli 2005, semua lembar kuesioner yang disebarkan,

baik kepada Manajer Pemasaran maupun seluruh karyawan bagian pemasaran

diterima kembali. Selanjutnya, jawaban kuesioner ditabulasi (dengan

menggunakan Excel), di mana hasil tabulasi data ditunjukkan pada Lampiran 3.

Untuk keperluan analisis, maka tabulasi data tersebut dicopy ke dalam SPSS untuk

diolah validitas dan reliabilitasnya. Hasil pengolahan validitas dan reliabilitas

ditunjukkan pada Lampiran 5, dan untuk keperluan analisis ditunjukkan kembali

pada sub-sub bab berikut ini.

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Prestasi Kerja (PK) Karyawan

Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Prestasi Kerja

Variabel Corrected Item-Total

Correlation (r-Validitas)

r-Kritis r(á;n-2)

Keputusan

PK1 0,4876 0,349 Valid PK2 0,3946 0,349 Valid PK3 0,4938 0,349 Valid PK4 0,3720 0,349 Valid PK5 0,4302 0,349 Valid PK6 0,4510 0,349 Valid PK7 0,4300 0,349 Valid PK8 0,3621 0,349 Valid PK9 0,5089 0,349 Valid PK10 0,3621 0,349 Valid PK11 0,4062 0,349 Valid PK12 0,3703 0,349 Valid PK13 0,3514 0,349 Valid PK14 0,4923 0,349 Valid PK15 0,4173 0,349 Valid PK16 0,3631 0,349 Valid PK17 0,4673 0,349 Valid PK18 0,4120 0,349 Valid

- - - - Alpha 0,8226 0,60 Reliabel

Sumber: Data primer, jawaban responden sesudah diolah (Lampiran 5). Keterangan: r-Kritis = r(0,05;32-2) = 0,349 (Lampiran 7).

r-Validitas • 0,349 diputuskan valid. r-Alpha • 0,60 diputuskan reliabel.

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa semua pertanyaan prestasi

kerja (PK1 s.d PK18) dinyatakan valid karena memiliki nilai Corrected Item-

Page 14: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

53

Total Correlation di atas 0,349 (r-kritis). Tabel 4.3 di atas juga menunjukkan

bahwa r-alpha yang merupakan nilai perhitungan reliabilitas yaitu 0,8226

adalah lebih besar dari 0,60 (Hair, Anderson, Tatham, & Black, 1995, p. 118),

sehingga diputuskan butir-butir pertanyaan yang terangkum dalam variabel

prestasi kerja adalah reliabel. Dengan kata lain, butir-butir pertanyaan prestasi

kerja (PK) dapat diandalkan untuk mendapatkan data yang dikehendaki, baik

pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Stressor Intern (SI)

Tabel 4.4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Stressor Intern

Variabel Corrected Item-Total

Correlation (r-Validitas)

r-Kritis r(á;n-2)

Keputusan

SI1 0,3616 0,349 Valid SI2 0,3815 0,349 Valid SI3 0,4203 0,349 Valid SI4 0,4806 0,349 Valid SI5 0,5735 0,349 Valid SI6 0,4473 0,349 Valid SI7 0,6715 0,349 Valid SI8 0,6818 0,349 Valid SI9 0,5345 0,349 Valid SI10 0,5089 0,349 Valid SI11 0,4493 0,349 Valid SI12 0,4067 0,349 Valid SI13 0,3785 0,349 Valid SI14 0,4447 0,349 Valid SI15 0,4599 0,349 Valid

- - - - Alpha 0,8448 0,60 Reliabel

Sumber: Data primer, jawaban responden sesudah diolah (Lampiran 5). Keterangan: r-Kritis = r(0,05;32-2) = 0,349 (Lampiran 7).

r-Validitas • 0,349 diputuskan valid. r-Alpha • 0,60 diputuskan reliabel.

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa semua pertanyaan stressor

intern (SI1 s.d SI15) dinyatakan valid karena memiliki nilai Corrected Item-

Total Correlation di atas 0,349 (r-kritis). Tabel 4.4 di atas juga menunjukkan

bahwa r-alpha yang merupakan nilai perhitungan reliabilitas yaitu 0,8448

adalah lebih besar dari 0,60 (Hair, Anderson, Tatham, & Black, 1995, p. 118),

sehingga diputuskan butir-butir pertanyaan yang terangkum dalam variabel

Page 15: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

54

stressor intern adalah reliabel. Dengan kata lain, butir-butir pertanyaan

stressor intern (SI) dapat diandalkan untuk mendapatkan data yang

dikehendaki, baik pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Stressor Ekstern (SE)

Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Stressor Ekstern

Variabel Corrected Item-Total

Correlation (r-Validitas)

r-Kritis r(á;n-2)

Keputusan

SE1 0,8926 0,349 Valid SE2 0,7751 0,349 Valid SE3 0,9346 0,349 Valid SE4 0,7651 0,349 Valid SE5 0,8070 0,349 Valid

- - - - Alpha 0,9383 0,60 Reliabel

Sumber: Data primer, jawaban responden sesudah diolah (Lampiran 5). Keterangan: r-Kritis = r(0,05;32-2) = 0,349 (Lampiran 7).

r-Validitas • 0,349 diputuskan valid. r-Alpha • 0,60 diputuskan reliabel.

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa semua pertanyaan stressor

ekstern (SE1 s.d SE5) dinyatakan valid karena memiliki nilai Corrected Item-

Total Correlation di atas 0,349 (r-kritis). Tabel 4.5 di atas juga menunjukkan

bahwa r-alpha yang merupakan nilai perhitungan reliabilitas yaitu 0,9383

adalah lebih besar dari 0,60 (Hair, Anderson, Tatham, & Black, 1995, p. 118),

sehingga diputuskan butir-butir pertanyaan yang terangkum dalam variabel

stressor ekstern adalah reliabel. Dengan kata lain, butir-butir pertanyaan

stressor ekstern (SE) dapat diandalkan untuk mendapatkan data yang

dikehendaki, baik pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang.

4.3. Analisis Variabel-Variabel Penelitian

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas pada sub bab di atas

diputuskan bahwa semua variabel adalah valid (sahih) dan reliabel (andal).

Langkah selanjutnya adalah menghitung rata-rata nilai (mean) masing-masing

pertanyaan dan variabel, di mana hasilnya telah ditunjukkan pada Lampiran 3.

Deskripsi dari masing-masing mean variabel penelitian disajikan berikut ini.

Page 16: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

55

1. Analisis Variabel Prestasi Kerja (PK)

Tabel 4.6. Mean dan SD Prestasi Kerja Karyawan Bagian Pemasaran P.T. Waxco Pratama di Surabaya

No Indikator Prestasi Kerja Mean SD

PK1 Kemampuan dalam mencapai target penjualan yang ditetapkan

3,6 0,6

PK2 Kemampuan membuat perencanaan pekerjaan 3,5 0,6 PK3 Kemampuan mengatur waktu kerja 3,8 0,6 PK4 Keandalan dalam memecahkan masalah 3,6 0,4 PK5 Bakat menjual yang dimiliki 3,5 0,7 PK6 Kegigihan dalam menjual 3,6 0,6 PK7 Potensi untuk maju 3,6 0,6 PK8 Pengetahuan mengenai tentang produk 3,3 0,8 PK9 Luas hubungan yang dimiliki 3,5 0,6

PK10 Kemampuan menjalin kerja sama dengan kelompok kerja (tim)

3,5 0,8

PK11 Kemampuan dalam berkomunikasi 3,3 0,7 PK12 Ketepatan waktu dalam menyajikan laporan 3,6 0,6 PK13 Inisiatif dalam mengajukan usul-usul perbaikan 3,7 0,5 PK14 Kepatuhan memenuhi peraturan perusahaan 3,5 0,6 PK15 Penampilan (kerapian) sehari-hari 3,4 0,7 PK16 Sikap kepada atasan 3,6 1,0 PK17 Semangat/kegairahan dalam bekerja 3,6 0,6 PK18 Tingkat kehadiran dalam tiga bulan terakhir 3,7 0,4 - - Prestasi kerja secara keseluruhan 3,553 0,334

Sumber: Data primer sesudah diolah (Lampiran 3 dan Lampiran 6). Keterangan: Mean < 4,0, prestasi kerja karyawan adalah rendah.

SD (Standard Deviation) < 20% dari mean, prestasi kerja homogen (Santoso, 2002a, p.45).

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa masing-masing indikator

prestasi kerja karyawan bagian pemasaran lebih kecil dari 4,0. Hal ini

menunjukkan bahwa prestasi kerja karyawan bila ditinjau dari masing-masing

indikator adalah rendah atau belum sesuai dengan yang diharapkan

perusahaan. Demikian halnya bila ditinjau secara sekeluruhan, prestasi kerja

karyawan bagian pemasaran adalah rendah (mean 3,553 < 4,0), di mana

tingkat prestasi kerja karyawan satu dengan yang lain adalah homogen

(SD 0,334 < 20% dari mean). Artinya, prestasi kerja bagian pemasaran satu

dengan yang lainnya adalah relatif sama, yaitu rendah dan tidak sesuai dengan

yang diharapkan perusahaan. Dengan demikian hipotesis pertama yang

diajukan, “tingkat prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco

Page 17: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

56

Pratama di Surabaya adalah rendah” secara deskriptif dapat diterima

kebenarannya.

2. Analisis Variabel Stressor Intern (SI)

Tabel 4.7. Mean dan SD Stressor Intern

No Indikator Stressor Intern Mean SD SI1 Beban kerja berlebihan 5,3 1,1 SI2 Waktu penyelesaian kerja yang mendesak 5,6 1,0 SI3 Kualitas supervisi yang kurang baik 5,4 1,0 SI4 Iklim kerja yang kurang sehat 5,7 1,1

SI5 Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai

5,4 1,0

SI6 Wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab

5,6 0,9

SI7 Ambiguitas peran, karena deskripsi pekerjaan yang kabur

5,7 0,9

SI8 Konflik antar pribadi 5,7 0,8 SI9 Konflik antar kelompok (tim) 5,7 0,8

SI10 Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan

5,8 0,8

SI11 Berbagai bentuk perubahan peraturan perusahaan 5,8 0,7 SI12 Sikap pimpinan yang kurang adil 5,8 0,9

SI13 Gaji yang diterima kurang sesuai dengan pengorbanan

5,8 0,8

S14 Tunjangan kesejahteraan kurang mendukung semangat kerja

6,0 0,7

SI15 Fasilitas penunjang kerja (kendaraan dan peralatan kerja) kurang memadai

6,0 0,7

- - Stressor intern secara keseluruhan 5,672 0,508

Sumber: Data primer sesudah diolah (Lampiran 3 dan Lampiran 6). Keterangan: Mean • 4,0, stressor intern adalah tinggi.

SD (Standard Deviation) < 20% dari mean, jawaban responden adalah homogen.

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa masing-masing indikator

stressor intern lebih besar dari 4,0. Hal ini menunjukkan bahwa stressor intern

yang dirasakan karyawan bagian pemasaran bila ditinjau dari masing-masing

indikator adalah tinggi atau relatif membebani karyawan dalam berprestasi.

Demikian halnya bila ditinjau secara sekeluruhan, stressor intern yang ada di

P.T. Waxco Pratama di Surabaya adalah tinggi (mean 5,672 > 4,0), di mana

pendapat karyawan satu dengan yang lain adalah homogen (SD 0,508 < 20%

Page 18: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

57

dari mean). Artinya, masing-masing karyawan bagian pemasaran dalam

menilai stressor intern yang ada di perusahaan adalah relatif sama, yaitu relatif

membebani karyawan dalam berprestasi.

3. Analisis Variabel Stressor Ekstern (SE)

Tabel 4.8. Mean dan SD Stressor Ekstern

No Indikator Stressor Ekstern Mean SD SE1 Ada kekuatiran finansial di dalam keluarga 5,7 0,9

SE2 Ada masalah bersangkutan dengan keluarga (istri, anak, orang tua, saudara, teman dekat)

5,5 0,9

SE3 Ada masalah dengan fisik (kurang sehat) 5,7 0,9

SE4 Ada perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal

5,6 0,9

SE5 Ada masalah pribadi yang tidak bisa diungkapkan 5,8 0,9 - - Stressor ekstern secara keseluruhan 5,656 0,823

Sumber: Data primer sesudah diolah (Lampiran 3 dan Lampiran 6). Keterangan: Mean • 4,0, stressor ekstern adalah tinggi.

SD (Standard Deviation) < 20% dari mean, jawaban responden adalah homogen.

Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa masing-masing indikator

stressor ekstern lebih besar dari 4,0. Hal ini menunjukkan bahwa stressor

ekstern yang dirasakan karyawan bagian pemasaran bila ditinjau dari masing-

masing indikator adalah tinggi atau relatif membebani karyawan dalam

berprestasi. Demikian halnya bila ditinjau secara sekeluruhan, stressor ekstern

yang berasal dari keluarga karyawan adalah tinggi (mean 5,656 > 4,0), di

mana pendapat karyawan satu dengan yang lain adalah homogen (SD 0,823

< 20% dari mean). Artinya, masing-masing karyawan bagian pemasaran dalam

menilai stressor ekstern yang berasal dari keluarga karyawan adalah relatif

sama, yaitu relatif membebani karyawan dalam berprestasi. Dengan kata lain,

karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di Surabaya relatif

mengalami stres yang ditimbulkan dari keluarga karyawan masing-masing.

Dengan demikian hipotesis kedua yang diajukan, “Tingkat stres karyawan

bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di Surabaya, ditinjau dari stressor

intern dan stressor ekstern adalah tinggi” secara deskriptif dapat diterima

kebenarannya.

Page 19: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

58

4.4. Pengujian Hipotesis

Dari deskripsi hasil penelitian pada sub-sub bab di muka secara implisit

diketahui bahwa stressor intern dan stressor ekstern mempunyai hubungan negatif

dengan prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di

Surabaya. Hal ini diindikasikan, stressor intern dan stressor ekstern tinggi, prestasi

kerja karyawan rendah. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan

pada bab dua secara analitik (dengan rumus korelasi dan regresi), maka data mean

strressor intern (X1) dan mean stressor ekstern (X2) diregresikan dengan mean

prestasi kerja (Y). Hasil regresi dengan menggunakan SPSS versi 11.01

ditunjukkan pada Lampiran 6, sedangkan analisisnya disajikan pada sub-sub bab

berikut ini.

4.4.1. Analisis dan Uji Hubungan dan Pengaruh Secara Simultan: R, R², dan Uji F

R (koefisien korelasi berganda) dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui kekuatan dan arah hubungan antara stres, yang terdiri dari stressor

intern (X1) dan stressor ekstern (X2) secara simultan dengan prestasi kerja

karyawan. Sedangkan R² (koefisien determinasi berganda) untuk mengetahui

kontribusi atau proporsi pengaruh antara stres, yang terdiri dari stressor intern (X1)

dan stressor ekstern (X2) secara simultan terhadap prestasi kerja karyawan (Y).

Hasil perhitungan koefisien korelasi berganda (R) dan koefisien

determinasi berganda (R²) dengan menggunakan SPSS pada Lampiran 6,

ditunjukkan kembali pada Tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9. Model Summary

R R Square (R²) Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Hasil 0,730 0,533 0,501 0,2361

Sumber: Data primer sesudah diolah, Lampiran 6.

R (koefisien korelasi berganda) sebesar 0,730 (berada di antara 0,70

s.d 1,0, Lampiran 8), menunjukkan bahwa stressor intern dan stressor ekstern

secara simultan (bersama-sama) mempunyai hubungan kuat dengan prestasi kerja

karyawan. Hubungan tersebut adalah negatif, yang diindikasikan dari hubungan

secara parsial keduanya adalah negatif (-). Hal ini menunjukkan apabila stressor

intern dan stressor ekstern secara simultan meningkat, maka prestasi kerja

Page 20: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

59

karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di Surabaya akan menurun

dengan kuat, demikian juga sebaliknya. Sedangkan nilai R² sebesar 0,533

menunjukkan bahwa 53,30% prestasi kerja karyawan bagian pemasaran mampu

dijelaskan oleh keberadaan stressor intern dan stressor ekstern secara simultan.

Dengan kata lain, kontribusi (proporsi pengaruh) stressor intern dan stressor

ekstern secara simultan terhadap prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T.

Waxco Pratama di Surabaya adalah sebesar 53,30%, sedangkan kontribusi

variabel-variabel lain di luar model analisis (stressor intern dan stressor intern)

sebesar 46,70% (= 100% -53,30%).

Untuk mengetahui signifikan-tidaknya hubungan dan pengaruh variabel

stressor intern dan stressor ekstern secara simultan terhadap prestasi kerja

karyawan bagian pemasaran di atas, digunakan uji-F.

Hipotesis statistik yang diajukan pada uji F adalah:

Ho: βi = 0, di mana i = 1 dan 2 menunjukkan stressor intern dan stressor ekstern

secara simultan tidak mempunyai hubungan (pengaruh) signifikan

terhadap prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama

di Surabaya.

H1: βi • 0, di mana i = 1 dan 2 menunjukkan stressor intern dan stressor ekstern

secara simultan mempunyai hubungan (pengaruh) signifikan terhadap

prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di

Surabaya.

Hasil perhitungan uji F dengan SPSS pada Lampiran 6, ditunjukkan

kembali pada Tabel 4.10 berikut ini.

Page 21: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

60

Tabel 4.10. F Hitung

No Model Sum of Squares df Mean Square F (FHitung)

Sig.

(1) (2) (3) (4=2/3) (5=4a/4b) (6)

a Regression 1,844 2 0,922 16,543 0,000 b Residual 1,616 29 0,056 c Total 3,460 31

Sumber: Data primer sesudah diolah, Lampiran 6. Keterangan: Nilai tabel F(á;k;n-k-1) = F(0,05;2;29) = 3,33 (Tabel F, Lampiran 9).

Berdasarkan nilai Fhitung dan Ftabel di atas, maka kurva uji hipotesis secara

simultan dapat digambar seperti Gambar 4.3 berikut ini.

Ho diterima Ho ditolak (H1 ditolak) (H1 diterima)

0 3,33 16,543

Gambar 4.3. Kurva Normal Uji Hipotesis Secara Simultan Sumber: Tabel 4.10, diolah.

Gambar 4.3 di atas menunjukkan bahwa pada tingkat á sebesar 5% nilai

Fhitung 16,543 lebih besar dari 3,33 (Ftabel), sehingga Ho ditolak dan H1 diterima,

yang didukung oleh Sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (á). Hal ini

menunjukkan bahwa adanya hubungan kuat antara stressor intern dan stressor

ekstern secara simultan dengan prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T.

Waxco Pratama di Surabaya adalah signifikan (nyata), sehingga hipotesis ketiga

yang diajukan, “terdapat hubungan kuat antara stressor intern dan stressor ekstern

secara simultan dengan prestasi kerja karyawan P.T. Waxco Pratama di Surabaya”

secara statistik dapat diterima kebenarannya.

Nilai Sig. 0,000 < 0,05 di atas, sekaligus juga membuktikan bahwa

kontribusi stressor intern dan stressor ekstern secara simultan terhadap prestasi

kerja karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di Surabaya

sebesar 53,30% adalah relatif besar dan signifikan bila dibandingkan dengan

kontribusi variabel-variabel lain di luar model analisis, sehingga hipotesis keempat

Page 22: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

61

yang diajukan, “Kontribusi stressor intern dan stressor ekstern secara simultan

terhadap prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di

Surabaya adalah relatif besar” secara statistik dapat diterima kebenarannya.

4.4.2. Analisis dan Uji Hubungan dan Pengaruh Secara Parsial: Regresi Linier

Berganda, Koefisien Determinasi Parsial, dan Uji t

Regresi linier berganda dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan

(pengaruh) stres, yang terdiri dari stressor intern dan stressor ekstern secara

parsial dengan prestasi kerja karyawan bagian pemasaran. Koefisien determinasi

parsial untuk mengetahui kontribusi (proporsi pengaruh) stres, yang terdiri dari

stressor intern dan stressor ekstern secara parsial terhadap prestasi kerja karyawan

bagian pemasaran. Sedangkan uji t untuk menguji signifikansi pengaruh masing-

masing variabel bebas secara parsial tersebut terhadap prestasi kerja karyawan.

Hipotesis statistik yang diajukan pada uji t adalah:

Ho: bi = 0, di mana i = 1 dan 2 menunjukkan stressor intern dan stressor ekstern

secara parsial tidak mempunyai hubungan (pengaruh) signifikan terhadap

prestasi kerja karyawan bagian pemasaran.

H1: bi • 0, di mana i = 1 dan 2 menunjukkan stressor intern dan stressor ekstern

secara simultan mempunyai hubungan (pengaruh) signifikan terhadap

prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di

Surabaya.

Hasil perhitungan regresi linier berganda dan uji t pada Lampiran 6

ditunjukkan kembali pada Tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.11. Coefficients

Variabel

Unstandardized

Coefficients (B)

Std. Error

t (thitung)

Sig.

r-Partial

r-Square

(1) (2) (3) (4=2/3) (5) (6) (7=6²)

(Constant) (a) 6,839 0,573 11,938 0,000 - - Stressor intern (b1) -0,411 0,084 -4,908 0,000 -0,674 45,43% Stressor ekstern (b2) -0,169 0,052 -3,279 0,003 -0,520 27,04%

Sumber: Data primer sesudah diolah, Lampiran 6. Keterangan: Nilai tabel t(á/2,n-k-1), dimana á = 5%, n = 32, dan k = 2, maka t(0,025;29)

= 2,045 (Tabel t, Lampiran 10) dan nilai e = 0,2361 (Lampiran 6).

Page 23: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

62

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, persamaan regresi linier berganda dengan

formulasi: Y = a + b1X1 + b2X2 + e

menjadi: Y = 6,839 - 0,411 X1 - 0,169 X2 + 0,2361

Nilai e pada persamaan di atas menunjukkan bahwa persamaan regresi

linier berganda tersebut mempunyai kesalahan baku estimasi ± 0,2361.

Bilangan konstanta (a) dan masing-masing koefisien regresi (bi) di atas

dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Bilangan Konstanta (a)

Bilangan konstanta (a) sebesar 6,839, menunjukkan apabila stressor

intern dan stressor ekstern sama dengan nol, maka prestasi kerja karyawan

bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di Surabaya sebesar 6,839 (sangat baik,

karena angka tertinggi 7). Dengan kata lain, apabila karyawan tidak mengalami

stres yang disebabkan oleh stressor intern dan stressor ekstern, maka prestasi

kerja karyawan bagian pemasaran sangat tinggi.

2. Koefisien Regresi Pertama (b1)

Koefisien regresi stressor intern (b1) sebesar -0,411, menunjukkan

stressor intern mempunyai hubungan negatif dengan prestasi kerja karyawan,

yang didukung dengan nilai korelasi parsial -0,674. Hubungan kedua variabel

tersebut cukup kuat (0,674 berada di antara 0,40-0,70, lihat Lampiran 8). Hal

ini menunjukkan apabila stressor intern meningkat sebesar 1 skala, maka

prestasi kerja karyawan akan menurun sebesar 0,411 skala. Sebaliknya, apabila

stressor intern menurun sebesar 1 skala, maka prestasi kerja karyawan akan

meningkat sebesar 0,411 skala. Sedangkan kontribusi (proporsi pengaruh)

stressor intern terhadap prestasi kerja karyawan ditunjukkan dengan nilai

r-square (stressor intern) sebesar 45,43%. Hubungan dan pengaruh stressor

intern terhadap prestasi kerja karyawan tersebut setelah diuji secara statistik

terbukti signifikan karena thitung sebesar |-4,908| lebih besar dari 2,045 (ttabel),

sehingga Ho ditolak dan H1 diterima, yang didukung oleh Sig. 0,000 lebih kecil

dari 0,05 (5%) seperti ditunjukkan pada Gambar 4.4 berikut ini.

Page 24: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

63

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak (H1 diterima) (H1 ditolak) (H1 diterima)

-4,908 -2,045 0 2,045

Gambar 4.4. Kurva Normal Uji Hubungan Stressor Intern

terhadap Prestasi Kerja Karyawan Sumber: Tabel 4.11, sesudah diolah.

Hasil uji hipotesis di atas membuktikan bahwa stressor intern secara

parsial mempunyai hubungan (pengaruh) negatif dan signifikan terhadap

prestasi kerja karyawan bagian pemasaran, dengan demikian hipotesis kelima

yang diajukan “terdapat hubungan negatif antara stressor intern secara parsial

dengan prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di

Surabaya” dapat diterima kebenarannya.

3. Koefisien Regresi Kedua (b2)

Koefisien regresi stressor ekstern (b2) sebesar -0,169, menunjukkan

stressor ekstern mempunyai hubungan negatif dengan prestasi kerja karyawan,

yang didukung dengan nilai korelasi parsial -0,520. Hubungan kedua variabel

cukup kuat (0,520 berada di antara 0,40-0,70, lihat Lampiran 8). Hal ini

menunjukkan apabila stressor ekstern meningkat sebesar 1 skala, maka

prestasi kerja karyawan akan menurun sebesar 0,169 skala. Sebaliknya, apabila

stressor ekstern menurun sebesar 1 skala, maka prestasi kerja karyawan akan

meningkat sebesar 0,169 skala. Sedangkan kontribusi (proporsi pengaruh)

stressor ekstern terhadap prestasi kerja karyawan ditunjukkan dengan nilai

r-square (stressor ekstern) sebesar 27,04%. Hubungan dan pengaruh stressor

intern terhadap prestasi kerja karyawan tersebut setelah diuji secara statistik

terbukti signifikan karena thitung sebesar |-3,279| lebih besar dari 2,045 (ttabel),

sehingga Ho ditolak dan H1 diterima, yang didukung oleh Sig. 0,003 lebih kecil

dari 0,05 (5%) seperti ditunjukkan pada Gambar 4.5 berikut ini.

Page 25: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

64

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak (H1 diterima) (H1 ditolak) (H1 diterima)

-3,279 -2,045 0 2,045

Gambar 4.5. Kurva Normal Uji Hubungan Stressor Ekstern

terhadap Prestasi Kerja Karyawan Sumber: Tabel 4.11, sesudah diolah.

Hasil uji hipotesis di atas membuktikan bahwa stressor ekstern secara

parsial mempunyai hubungan (pengaruh) negatif dan signifikan terhadap

prestasi kerja karyawan bagian pemasaran, dengan demikian hipotesis keenam

yang diajukan “Terdapat hubungan negatif antara stressor ekstern secara

parsial dengan prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama

di Surabaya” dapat diterima kebenarannya.

4.5. Interpretasi Hasil Penelitian

Sesuai dengan teori yang diajukan pada bab dua, penyebab stres ada dua,

yaitu stressor intern dan stressor ekstern (Hasibuan, 1992, p. 200). Orang yang

mengalamai stres tidak dapat rileks dan bersikap tidak kooperatif, sehingga tidak

dapat bekerja seperti yang diharapkan perusahaan (Hasibuan, 1995, p. 224). Teori

tersebut masih relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan pada karyawan

bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di Surabaya, di mana hasil selengkapnya

dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Secara simultan, stressor intern dan stressor ekstern mempunyai hubungan

yang kuat dengan prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco

Pratama di Surabaya, yang ditunjukkan dengan nilai R sebesar 0,730. Hal ini

menunjukkan apabila stressor intern dan stressor ekstern secara simultan

meningkat, maka prestasi kerja karyawan akan menurun dengan kuat pula,

demikian juga sebaliknya. Hubungan yang kuat tersebut juga mencerminkan

adanya kontribusi (proporsi pengaruh) yang relatif besar antara stressor intern

dan stressor ekstern terhadap prestasi kerja karyawan, yakni mencapai 53,30%

Page 26: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

65

(R²). Hubungan dan kontribusi stressor intern dan stressor ekstern secara

simultan terhadap prestasi kerja karyawan tersebut setelah diuji secara statistik

terbukti signifikan, yang diindikasikan oleh Fhitung 16,543 > 3,33 (Ftabel), yang

didukung oleh Sig. 0,000 < 5%. Sebagai implementasinya, apabila P.T. Waxco

Pratama di Surabaya menginginkan prestasi kerja karyawan meningkat dari

kurang baik (pada saat ini) menjadi baik (untuk waktu mendatang), maka

hendaknya Manajer Pemasaran bersedia memperhatikan hal-hal yang dapat

menimbulkan karyawan bagian pemasaran stres, terutama stressor intern.

Sedangkan mengenai stressor ekstern, hendaknya Manajer Pemasaran bersedia

meluangkan waktu untuk mengadakan konseling dengan karyawan, mendengar

keluhan-keluhan karyawan dan mencari solusi yang baik. Adapun

implementasinya dapat dilihat dalam bahasan secara parsial di bawah ini.

2. Secara parsial dua penyebab stres, yaitu stressor intern dan stressor ekstern

dapat dibuktikan mempunyai hubungan dan pengaruh negatif signifikan

terhadap prestasi kerja karyawan bagian pemasaran pada P.T. Waxco Pratama

di Surabaya, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Antara stressor intern dengan prestasi kerja karyawan terdapat hubungan

negatif dan cukup kuat, yang diindikasikan dengan r-parsial -0,674.

Hubungan negatif tersebut didukung oleh nilai koefisien regresi, b1 sebesar

-0,411. Artinya, setiap ada peningkatan stressor intern sebesar 1 skala,

maka prestasi kerja karyawan bagian pemasaran akan menurun sebesar

0,411, demikian juga sebaliknya. Adapun kontribusi (proporsi pengaruh)

stressor intern terhadap prestasi kerja karyawan adalah relatif besar, yakni

mencapai 45,43% (r1²) dan signifikan, karena thitung |-4,908| > 2,045 (ttabel),

yang didukung oleh Sig. 0,000 < 0,05 (5%). Dengan kata lain, rendahnya

prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di

Surabaya (terutama pada lima semester terakhir: Semester II/2002-II/2004)

secara nyata dipengaruhi oleh stressor intern, yaitu stres yang ditimbulkan

dari dalam/intern perusahaan sendiri. Dari hasil wawancara dengan

beberapa orang karyawan diketahui bahwa rendahnya prestasi kerja

karyawan karena karyawan mengalami stres yang ditimbulkan oleh: (1)

Beban kerja melebihi dari kemampuan karyawan. (2) Waktu penyelesaian

Page 27: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

66

kerja yang selalu dibuat mendesak. (3) Kualitas supervisi yang kurang baik

dalam arti kurang bijaksana dalam memecahkan permasalahan pemasaran.

(4) Iklim kerja yang kurang sehat, senantiasa cenderung membesarkan

masalah-masalah kecil. (5) Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang

tidak memadai. (6) Keterbatasan wewenang yang diberikan karyawan,

sehingga tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab. (7)

Ambiguitas peran, karena deskripsi pekerjaan yang kabur. (8) Adanya

konflik antar pribadi yang tidak sehat. (9) Adanya konflik antar kelompok

(tim) yang juga tidak sehat. (10) Adanya perbedaan antara nilai-nilai

perusahaan dan karyawan. (11) Berbagai bentuk perubahan peraturan

perusahaan yang menghimpit hak-hak karyawan. (12) Pimpinan sering

bersikap kurang adil dalam memecahkan masalah. (13) Gaji yang diterima

kurang sesuai dengan pengorbanan, terutama waktu, tenaga, dan pikiran.

(14) Tunjangan kesejahteraan kurang mendukung semangat kerja. (15)

Fasilitas penunjang kerja (kendaraan dan peralatan kerja) kurang memadai.

Berbagai hal stressor intern tersebut di atas, kiranya membuat karyawan

kurang semangat dalam bekerja sehari-hari, tidak sepenuh hati memasarkan

produk Waxco, sehingga volume penjualan menurun dari semester ke

semester, khususnya pada Semester II/2002-II/2004. Itulah sebabnya,

apabila P.T. Waxco Pratama di Surabaya berkeinginan meningkatkan

prestasi kerja karyawan bagian pemasaran menjadi lebih baik atau sangat

baik dari prestasi kerja yang ada sekarang, maka hendaknya Manajer

Pemasaran bersedia mengatur (manage) kembali hal-hal yang menjadi

penyebab stres intern secara profesional, misalnya dengan mengadakan

komunikasi dua arah, meluangkan waktu untuk mendengar keluhan

karyawan melalui konseling, mencermati kemampuan masing-masing

individu karyawan secara spesifik, tidak memihak pada karyawan tertentu,

bersikap adil dan bijaksana dalam memecahkan permasalahan.

b. Antara stressor ekstern dengan prestasi kerja karyawan terdapat hubungan

negatif dan cukup kuat, yang diindikasikan dengan r-parsial -0,520.

Hubungan negatif tersebut didukung oleh nilai koefisien regresi, b2 sebesar

-0,169. Artinya, setiap ada peningkatan stressor ekstern sebesar 1 skala,

Page 28: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

67

maka prestasi kerja karyawan bagian pemasaran akan menurun sebesar

0,169, demikian juga sebaliknya. Adapun kontribusi (proporsi pengaruh)

stressor ekstern terhadap prestasi kerja karyawan adalah cukup besar, yakni

mencapai 27,04% (r2²) dan signifikan, karena thitung |-3,279| > 2,045 (ttabel),

yang didukung oleh Sig. 0,003 < 0,05 (5%). Dengan kata lain, rendahnya

prestasi kerja karyawan bagian pemasaran P.T. Waxco Pratama di

Surabaya (terutama pada lima semester terakhir) secara nyata juga

dipengaruhi oleh stressor ekstern, yaitu stres yang ditimbulkan dari luar

perusahaan, tepatnya dari dalam keluarga karyawan sendiri. Namun

demikian stressor eksternal juga dapat ditimbulkan dari stressor intern,

karena tidak menutup kemungkinan stres di tempat kerja di bawa ke dalam

keluarga, atau keterbatasan penghasilan tidak dapat mendukung kebutuhan

keluarga karyawan. Dari hasil wawancara dengan beberapa orang

karyawan diketahui bahwa rendahnya prestasi kerja karyawan karena

karyawan mengalami stres yang ditimbulkan oleh keluarga, yang meliputi:

(1) Kekuatiran finansial di dalam keluarga, karena tidak memadainya

income yang diperoleh karyawan. (2) Masalah bersangkutan dengan

keluarga, istri atau anak. (3) Masalah dengan kesehatan fisik keluarga,

karena terbatasnya kemampuan finansial untuk hidup sehat. (4) Perubahan-

perubahan yang terjadi di tempat tinggal. (5) Masalah pribadi yang tidak

bisa diungkapkan. Stressor ekstern tersebut di atas kiranya membuat

karyawan kurang semangat dalam bekerja sehari-hari, tidak sepenuh hati

memasarkan produk Waxco, sehingga volume penjualan menurun

khususnya 5 semester terakhir (Semester II/2002-II/2004). Itulah sebabnya,

apabila P.T. Waxco Pratama di Surabaya berkeinginan meningkatkan

prestasi kerja karyawan bagian pemasaran menjadi lebih baik atau sangat

baik dari prestasi kerja yang ada sekarang, maka hendaknya Manajer

Pemasaran bersedia: (1) Memberikan kompensasi yang memadai kepada

karyawan, karena tidak menutup kemungkinan problem yang terjadi di

rumah tangga karyawan karena keterbatasan income yang diperoleh. (2)

Meluangkan waktu untuk mendengar keluhan karyawan mengenai

masalah-masalah intern keluarga karyawan dan sedapat mungkin mampu

Page 29: 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian · fungsional dan berwenang garis atau yang lazim disebut struktur organisasi garis. Artinya, masing-masing bagian yang ada

Universitas Kristen Petra

68

memberikan solusi yang terbaik. (3) Memberikan bantuan finansial kepada

karyawan yang sangat membutuhkan, melalui koperasi yang diambilkan

dari sebagian keuntungan perusahaan. (4) Mengajak karyawan bagian

pemasaran berdoa bersama sebelum melakukan kegiatan sepanjang hari,

agar tercipta keharmonisan kerja dan semangat kerja yang menyala-nyala.