3._perencanaan_dan_pemodelan_transportas.doc
TRANSCRIPT
PERENCANAAN
DAN PEMODELAN TRANSPORTASI
A. PERENCANAAN TRANSPORTASI
Perencanaan adalah suatu proses yang kontinu yang melibatkan keputusan/pilihan
tentang bagaimana memanfaatkan/mengalokasi sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan tertentu di masa yang akan datang.
VisiIptek, Strategi Mimpi
Keahlian InstrumentKeinginan
Tujuan
Dari gambar di atas, perencanaan transportasi dapat diartikan “dengan bekal ilmu
pengetahuan, teknologi dan keahlian kita berusaha menentukan strategi, memilih
instrument/alat atau cara yang paling efektif untuk ‘mencapai tujuan’ atau ‘impian’
yang kita kehendaki terjadi di ‘masa yang akan datang’ tentang ‘kinerja’ system
transportasi yang menjadi objek perencanaan, dengan memanfaatkan sumber daya
yang mungkin diadakan.
Kegiatan perencanaan:
1. Identifikasi masalah
Merupakan sumber kesenjangan antara ’harapan/tujuan’ dengan ’kondisi
sekarang’.
2. Alternatif kebijakan (policy options) atau solusi
Berbagai alternatif kebijakan diperiksa efektifitasnya dalam mencapai tujuan, dan
untuk ini biasanya akan lebih mudah bila tersedia alat bantu (model).
Pendekatan dalam mengidentifikasi masalah:
1. Bottom-up
Dimaksudkan untuk mendapatkan masukan permasalahan yang teridentifikasi
langsung dari tingkat bawah (operasional) maupun masyarakat.
Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan eksperimen yang dilakukan di
laboratorium dengan bantuan model. Langkah selanjutnya adalah membuat daftar
masalah yang layak menjadi sorotan dalam pengusulan alternatif kebijakan.
2. Top down
Merupakan hasil identifikasi masalah yang diperoleh dari pengamatan manajemen
tingkat atas, perencana, pakar atau pengamat lainnya.
Masalah dapat diidentifikasi dari kesenjangan antara kondisi yang menjadi
harapan/tujuan dengan kondisi yang terjadi sekarang.
Dalam praktek perencanaan transportasi, kedua pendekatan tersebut sebaiknya
dipadukan dalam mengidentifikasi masalah.
Pembuatan Keputusan dan Pemecahan MasalahProses pembuatan keputusan (”IF NOT GET ME”):
Urutan Langkah Fokus Pertanyaan
Identify the problem
Fix the objectiveMasalah
Apa yang menjadi masalah dan
apa yang harus dicapai?
Note the evidence
Organise the information
Test the data
Evidence (bukti)
Apa buktinya dan apa yang ia
jelaskan/tunjukkan?
Generate alternative
Evaluate the option
Target the best choice
Alternatif
Apa alternatifnya dan yang mana
yang terbaik?
Make the dicision
Explain the resultsKeputusan
Mana keputusan yang harus
dipilih?
Pembuatan keputusan (decision making) berbeda dengan pemecahan masalah
(problem solving).
Pemecahan masalah adalah berupa pembuatan keputusan ditambah kegiatan
mengimplementasi hasil keputusan dan memonitor konsekuensi dan
perkembangannya di lapangan, dan memberi umpan balik ke proses pembuatan
keputusan, sampai masalah terpecahkan.
Sedangkan pembuatan keputusan berhenti setelah keputusan dibuat dan dijelaskan.
Jenis Perencanaan TransportasiPerencanaan transportasi dapat dibedakan menjadi:
1. Perencanaan jangka pendek (Perencanaan operasional)
Cakupan tingkat perencanaan operasional adalah membuat denah untuk
persimpangan, penyeberangan pejalan kaki, lokasi parkir, penempatan
pemberhentian bis, metode pemberian karcis, langkah-langkah keselamatan dan
lain sebagainya.
2. Perencanaan jangka menengah (Perencanaan taktis)
Tingkat perencanaan ini berkaitan dengan pola manajemen lalu lintas, pembuatan
jalan lokal, pengendalian parkir, pengorganisasian angkutan umum, koordinasi
pemberlakuan tarif, membuat kawasan pejalan kaki, dan lain sebagainya.
3. Perencanaan jangka panjang (Perencanaan strategis)
Berhubungan dengan struktur dan kapasitas jaringan jalan utama dan transportasi
umum, keterkaitan antara transportasi dan guna lahan, keseimbangan antara
permintaan dan penawaran, keterkaitan antara tujuan transportasi dengan
ekonomi, tujuan lingkungan dan sosial.
Lingkup Perencanaan TransportasiLingkup perencanaan transportasi meliputi aspek-aspek yang berkaitan dengan
rencana pengembangan wilayah/daerah. Contoh tipe atau lingkup kajian studi
perencanaan transportasi:
1. Studi perencanaan prasarana transportasi:
- penyiapan rencana induk (masterplan) pelabuhan, bandar udara atau terminal
antarmoda
- penentuan trase jalan raya atau trase rel kereta
- penyiapan master plan pengembangan jaringan jalan
- penyiapan master plan prasarana transportasi bagi suatu daerah pemukiman
2. Studi kebijakan operasional:
- penyiapan sistem sirkulasi lalu lintas jalan
- strategi pengembangan tingkat pelayanan angkutan umum
- strategi operasional angkutan udara
3. Studi perencanaan transportasi komprehensif:
- studi kebutuhan prasarana dan sarana transportasi dari suatu rencana
pengembangan daerah baru (daerah rekreasi, daerah industri atau daerah
komersial)
- studi pengembangan sistem transportasi regional
- studi pengembangan sistem transportasi nasional
Pihak yang Terlibat dalam Perencanaan Transportasi1. Pihak penyelenggara/penanggung jawab studi, yaitu orang atau lembaga yang
bertanggungjawab dalam pengambilan keputusan dari hasil studi.
2. Pihak profesional/pakar, yaitu pihak yang bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan studi.
3. Masyarakat, yaitu terdiri dari sekelompok anggota masyarakat yang dipilih untuk
mewakili masyarakat umum dalam proses studi.
Pihak penyelenggara dan pihak masyarakat melakukan tugas pengawasan atau
pengarahan, yang diklasifikasikan menjadi 3 komite, yaitu:
1. Komite eksekutif, terdiri dari representatif dari pihak-pihak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan.
2. Komite pengarah teknis, terdiri dari perwakilan penyelenggara studi atau
perwakilan dari lembaga-lembaga yang terkait dengannya. Komite ini bersifat
teknis, yaitu mampu melakukan pengarahan secara substantif mulai pelaksanaan
studi.
3. Komite perwakilan masyarakat, terdiri atas perwakilan dari kelompok-kelompok
kepentingan yang ada di masyarakat luas.
Karakteristik Dasar Perencanaan Transportasi1. Multi moda
Obyek dasar dalam studi perencanaan transportasi adalah pergerakan manusia dan
barang, sehingga melibatkan banyak moda transportasi.
2. Multi disiplin
Aspek kajian dalam studi perencanaan transportasi yang beragam, mulai dari
karakteristik pergerakan, karakteristik pengguna jasa sampai dengan karakteristik
prasarana atau sarana transportasi itu sendiri, menyebabkab banyaknya disiplin
ilmu yang terlibat.
3. Multi sektoral
Multi sektoral adalah banyaknya lembaga atau pihak yang terkait memiliki
kepentingan pada suatu studi perencanaan transportasi.
4. Multi problem
Perencanaan transportasi merupakan studi yang multi moda, multi disiplin dan
multi sektoral, maka dengan demikian akan mengakibatkan multi problem.
Tahapan KegiatanTahapan untuk proses studi perencanaan transportasi adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan tujuan dan sasaran perencanaan
2. Pengumpulan data lapangan
3. Identifikasi masalah
4. Penyusunan alternatif perencanaan
5. Prediksi dampak perencanaan
6. Evaluasi
B. PEMODELAN TRANSPORTASI
Pengertian Model TransportasiModel merupakan representasi atau simplifikasi dari alam/kenyataan, agar terkendali
dengan pengabaian dan pembatasan sampai tingkat tertentu sehingga detail eksternal
dapat dihindari dan faktor-faktor utama yang menjadi tinjauan menjadi terobservasi.
Tujuan utama model adalah untuk mengestimasi perilaku sistem tertentu di alam
terhadap-perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.
Model transportasi terdiri dari modelModel transportasi terdiri dari model perilaku
dasar interaksi antar komponen sistem transportasi dan model interaksi komponen
sistem transportasi dengan waktu.
Model transportasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- tingkat akurasi model yang sesuai tujuan dan lingkup kajian
- praktis dan ekonomis dalam pembangunan dan penggunaan model
- mampu menghasilkan parameter yang sesuai dengan tujuan dan lingkup kajian
- mampu merepresentasikan proses dan interaksi komponen transportasi tinjauan
- memiliki dimensi ruang yang mencukupi
- dapat diketahui tingkat keandalannya
Asumsi Dasar Model Transportasi- Pola interaksi dan perilaku
Asumsi ini merupakan asumsi yang paling mendasar, yang menganggap bahwa
perilaku elemen-elemen transportasi memiliki pola, begitu juga dengan interaksi
yang terjadi di antara elemen-elemen tersebut.
- Memaksimalkan utilitas
Asumsi ini menganggap bahwa pelaku perjalanan selalu berusaha untuk
memaksimalkan kegunaan dari sarana/prasarana transportasi yang digunakannya.
- Kesetimbangan (equilibrium)
Adalah kondisi dimana suatu sistem akan mencapai kondisi yang tetap (steady
state).
- Agregasi
Aadalah pengelompokkan pelaku perjalanan berdasarkan karakteristik tertentu
dan mengasumsikan bahwa kelompok pelaku perjalanan tersebut memiliki
perilaku yang sama.