3.dobletrek
TRANSCRIPT
PEMBANGUNAN PROYEK JEMBATAN KERETA API JALUR GANDA
MBRUMBUNG TEGOWANULINTAS SEMARANG - BOJONEGORO
SEMARANG, 24 SEPTEMBER 2013
KONSULTAN SUPERVISI : PT. Rayakonsult. Kso KONTRAKTOR PELAKSANA :
PT. AGUNG KUSUMAKONSULTAN PERENCANA : PT. Dardela Yasa Guna
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
Tingginya Permintaan Jasa Transportasi Darat
Tingginya Permintaan Kereta Api
Kemacetan di Jalan Raya
Penambahan Jalur KA ( JALUR GANDA )
FUNGSI DAN TUJUAN
Maksud pembangunan jembatan kereta api lintas Sematarang - Bojonegoro BH 86 Njambon, Purwodadi antara Mbrumbung – Tegowanu adalah untuk menopang jalan rel ganda yang akan dibuat sehingga dapat memperlancar perjalanan kereta api tanpa mengganggu kelancaran lalu lintas kereta api dan merubah trase yang sudah ada.
Tujuan pembangunan Jembatan BH 86 Njambon, Purwodadi antara Mbrumbung - Tegowanu lintas Semarang-Bojonegoro adalah untuk meningkatkan pelayanan kereta api di Indonesia khusunya jalur antara Semarang-Bojonegoro.
DATA UMUM
Data Umum ProyekPaket : JGSBj-60Pekerjaan : Pembangunan Jembatan KAAntara : Sedadi – NgromboLintas : Semarang – Bojonegoro
Data Kontrak ProyekPemilik Proyek :Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perkeretaapian Satuan Kerja Pembangunan Jalur Ganda Semarang Tawang-BojonegoroKonsultan Supervise : PT. Rayakonsult. KsoKonsultan Perencana : PT. Dardela Yasa GunaKontraktor Pelaksana : PT. AGUNG KUSUMANomor Kontrak : 345/SKPPJ-TH/2012Tanggal Kontrak : 5 April 2012
Data Kontrak ProyekNilai Kontrak : Rp 41.980.153.000,00Sumber Dana : APBNWaktu Pelaksanaan : 570 hari kalenderMasa Pemeliharaan : 360 hari kalenderNomor SPM : 345/SKPPJ-TH/2012Tanggal PHO : 26 Oktober 2013Tanggal FHO : 26 Oktober 2014
DATA UMUM
STRUKTUR ORGANISASI
Project Manager : Ir. Cornelius JohanSite Manager : Cholix Yulianto,STMekanik : SumantriJuru Ukur : - Haryono,ST - Margi LaksonoPelaksana : - Eko Agung Heryanto, ST
- SaipulAdministrasi Proyek : KusnantoLogistik : Carwan
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan jembatan kereta api jalur ganda meliputi :
•Pekerjaan Tanah (galian dan timbunan)•Pekerjaan Abuthment•Pekerjaan pembuatan penyangga
jembatan•Penyetelan jembatan•Penyetelan lendutan (Chamber) untuk
jembatan•Pemasangan andas•Pengecatan•Pemasangan bantalan beton
Pada saat KKL 2013, yang sedang berjalan adalah pekerjaan abuthment dan pembuatan penyangga jembatan
LINGKUP PEKERJAAN
DATA TEKNIS
Data Teknik ProyekNama Jembatan : Jembatan BH.86 (KM.19+863) antara Mbrumbung - TegowanuBentang : 31,7 m (WTP-31) dan 76,5 (WTT-76,5)Konstruksi bangunan bawah terdiri dari :
• Dua unit Abutmen• Satu unit pilar
Konstruksi bangunan atas terdiri dari:• Membuat penyangga untuk penyetelan
jembatan• Penyetelan jembatan• Penyetelan lendutan (Chamber) untuk jembatan• Pemasangan andas• Pengecatan• Pemasangan bantalan beton
PERENCANAAN KONSTRUKSI
Struktur BawahMacam bangunan bawah meliputi:
• Pondasi • Abutment (Kepala Jembatan)• Pilar
Beban-beban yang bekerja :• Beban vertikal Yang diakibatkan oleh berat sendiri struktur atas dan kereta termasuk penumpang.• Beban horizontal, yang meliputi:
• Gaya akibat gempa bumi• Gaya akibat tekanan tanah• Kepala jembatan (abutment) harus direncanakan
dapat menahan tekanan dari belakang.
Pondasi adalah bagian struktur yang berada di bawah jembatan dan berfungsi meneruskan beban-beban di atasnya ke tanah keras. Setelah diadakan analisis pendahuluan dan mempertimbangkan kondisi tanah dasar serta beban yang didukung, maka proyek ini memilih tipe pondasi Bore Pile untuk setiap abutment dan pilar dengan mutu beton K-350 (f’c = 30 Mpa) dengan kedalaman 25 meter
PONDASI
AbutmentBentuk alas abutment adalah persegi panjang dengan ukuran 8,8m x 7,6m. Dengan jumlah bore pile 16 buah tiap abutment atau total 32 buah.
Pilar Pilar merupakan bangunan yang berfungsi untuk mendukung bangunan atas. Pada proyek ini bagian pilar menggunakan struktur beton bertulang dengan pengecoran di tempat dengan mutu beton K-350 (f’c=25 Mpa).
ABUTMENT & PILAR
Balok GirderBalok girder keseluruhan diadakan dengan cara pabrikasi oleh PT. AGUNG KUSUMA.
Bearing Pad (Landasan)Landasan jembatan yang berfungsi sebagai tumpuan bangunan atas yang terletak di atas bangunan bawah, fungsi dari landasan adalah sebagai berikut:
• Landasan tetap (mati/fix)• Landasan bergerak ( rol/move)• Pelat Lantai
Struktur plat lanatai ini di gunakan sebagai alas untuk penempatan balas dan rel kereta api.
• Sarana pelengkap dan pendukungSarana pelengkap dan pendukung berguna untuk menunjang bangunan pokok agar dapat berfungsi dengan baik.
STRUKTUR ATAS
Struktur Bawah• Tentukan titik bor dengan pengukuran
koordinat• Bor titik dengan kedalaman 25 m• Penulangan• Masukkan premi sebagai corong• Pengecoran pilar setiap 3mStruktur Atas
Pekerjaan jembatan yang direncanakan adalah center to center ( as ke as) atau bentang teoritis. Bentang teoritis 61,81 m , jenis rangka baja dengan tipe box.
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Struktur Atas
Untuk perawatan dan pengoperasian Jembatan Kereta Api adalah:
• Perawatan berkala• Pengecekan system sambungan jembatan• Pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan perawatan perlu dilakukan secara baik dan benar karena dengan pengawasan yang baik akan diperoleh hasil pekerjaan yang baik pula.
MAINTENANCE
Struktur Atas
Untuk perawatan dan pengoperasian Jembatan Kereta Api adalah:
• Perawatan berkala• Pengecekan system sambungan jembatan• Pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan perawatan perlu dilakukan secara baik dan benar karena dengan pengawasan yang baik akan diperoleh hasil pekerjaan yang baik pula.
MAINTENANCE
Maksud untuk memenuhi target tercapainya mutu, waktu, serta biaya yang ideal dalam proyek seperti yang telah direncanakan sebelumnyaTujuan pengawasan dan pengendalian dalam suatu proyek pada dasarnya adalah untuk mengendalikan pelaksanaan proyek tersebut (mutu, biaya dan waktu) sehingga dapat tercapai sesuai dengan target.Dengan dilakukannya pengawasan dan pengendalian proyek diharapkan :
• Pelaksanaan proyek dapat terpantau dengan baik dari unsur mutu, biaya dan waktu, dengan demikian proyek akan dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.
• Dapat dengan cepat diketahui adanya penyimpangan (mutu, biaya dan waktu) ataupun kesalahan proses pekerjaan
SISTEM PENGENDALIAN PROYEK
Proyek Pembangunan Jembatan Kereta Api BH 86, Jambon, Purwodadi dalam time schedule memiliki jadwal masa pelaksanaan antara 30 Maret 2012 sampai dengan 20 Oktober 2013. Adapun pekerjaan bangunan yang akan dibuat dalam proyek Pembangunan Jembatan Kereta Api BH 86, Jambon, Purwodadi adalah sebagai berikut :
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Konstruksi bangunan bawah terdiri dari :Dua unit AbutmenSatu unit pilarKonstruksi bangunan atas terdiri dari:Membuat penyangga untuk penyetelan jembatan
Penyetelan jembatanPenyetelan lendutan (Chamber)Pemasangan andasPengecatanPemasangan bantalan beton
Pengawasan dan pengendalian memegang peranan penting dalam suatu proyek. Hal ini dilakukakan dengan maksud untuk memenuhi target tercapainya mutu, waktu, serta biaya yang ideal dalam proyek seperti perencanaan. Dengan dilakukannya pengawasan dan pengendalian proyek diharapkan :1. Pelaksanaan proyek dapat terpantau dengan
baik dari unsur mutu, biaya dan waktu, dengan demikian proyek akan dapat berjalan dengan baik sesuai rencana.
2. Dapat dengan cepat diketahui adanya penyimpangan (mutu, biaya dan waktu) ataupun kesalahan proses pekerjaan
.
SISTEM PENGENDALIAN PROYEK
Dalam Proyek jembatan rel jalur ganda BH 86 antara Mbrumbung - Tegowanu, pengendalian dan pengawasan proyek dilakukan oleh Konsultan Pengawas. Dalam tubuh internal kontraktor juga melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan. Dalam beberapa kesempatan owner juga terlibat dalam pengawasan
SISTEM PENGENDALIAN PROYEK
Pada Pembangunan Jembatan Kereta Api BH 86, Jambon, adapun hambatan-hambatan yang terjadi di lapangan, dan untuk itu sebagai seorang engineer, tindakan – tindakan untuk memecahkan permasalahan tersebut direncanakan sedemikian rupa sehingga proyek tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya.Permasalah dan Solusi tersebut antara lain :1. Pembebasan Tanah.2. Pemindahan Utilitas.3. Pejagaan Kinerja Operasi KA Eksisting.4. Dampak Lingkungan.
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN
KesimpulanPerencanaan konstruksi pada Pembangunan
jembatan BH.86 (KM.19+863) antara Mbrumbung - Tegowanu ini dibagi menjadi struktur bawah dan struktur atas yang terdiri dari beberapa bagian.1. Struktur Bawah
a.Pondasib.Abutment (Kepala Jembatan)c.Pilar
2. Struktur atasd.Plate girdere.Bearing Pad (Landasan)f.Pelat Lantai
KESIMPULAN
Banyak kendala yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan jembatan BH.86 (KM.19+863) antara Mbrumbung – Tegowanu dari mulai pada saat pra- pelaksanaan hingga setelah memasuki tahap konstruksi. Perlunya komunikasi antara pihak pelaksana dengan pemerintah dan warga serta koordinasi internal proyek penting agar proyek dapat berjalan lancar sehingga sesuai dengan perencanaan.
KESIMPULAN
Saran1.Pelaksanaan sosialisasi dilakukan oleh orang-
orang yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat baik dan dilakukan jauh-jauh hari sehingga tidak menghambat pengerjaan proyek itu sendiri.
2.Quality control senantiasa menjaga dan mengawasi agar output yang dihasilkan tetap sesuai dengan spesifikasi.
3.Tuntutan warga dan pemerintah harap diperhatikan dan dilaksanakan seperti berkaitan dengan masalah penghijauan di lokasi sekitar proyek.
4.Pengendalian proyek selalu diperhatikan agar nantinya proyek yang dilaksanakan tepat mutu dan tepat waktu.
5.Pelaksanaan K3 yang ada sudah cukup baik namun belum sepenuhnya dipatuhi seperti pelanggaran K3 terkait perlengkapan APD di area yang diharuskan yang dilakukan oleh beberapa pekerja. Hal ini dapat dicegah dengan memberi teguran atau sanksi pada pihak yang bersangkutan.
KESIMPULAN DAN SARAN