3712100021_innanda_ tugas 3 anlisa data well log.docx
DESCRIPTION
3712100021_Innanda_ Tugas 3 Anlisa Data Well Log.docxTRANSCRIPT
-
TUGAS 3
Analisa Data Well Log Innanda Rizqiani P - 3712100021
-
1 | I n n a n d a R ( 3 7 1 2 1 0 0 0 2 1 )
TUGAS 3 - ANALISA DATA WELL LOG
THE EFFECT OF SHALE DISTRIBUTION
Dalam dunia perminyakan, sering muncul permasalahan shaly sand (batu pasir yang
mengandung lempung). Pada interpretasi log, hal ini sering menjadi pertanyaan pada saat
melakukan identifikasi dan penentuan pengaruh kandungan shale di reservoir karena shale akan
memberi pengaruh pada porositas dan permeabilitas. Pemahaman tentang sifat dari shale dan
koreksi data log dibutuhkan bila jumlah shale dalam reservoir cukup banyak, agar tidak terjadi
kesalahan pengambilan keputusan, baik pada kegiatan eksplorasi maupun pengembangan.
Adanya clay atau shale di dalam batuan sedimen menyebabkan terjadinya penyimpangan
interpretasi log bila menggunakan rumus-rumus untuk batuan bersih. Efek adanya shale dalam
formasi :
1. Mengurangi porositas efektif, umumnya signifikan
2. Mengurangi permeabilitas, terkadang dengan drastis
3. Memberikan resistivitas yang berbeda dengan yang diperoleh berdasarkan persamaan
Archie
4. Shale memberikan pembacaan log porositas (neutron, density dan sonik) yang tidak
sesuai dengan keadaan sebenarnya. Porositas akan selalu dibaca terlalu tinggi, kecuali
pada log density yang tidak akan membaca porositas terlalu tinggi bila densitas shale
(atau clay) sama atau lebih besar dari densitas matriks.
Apabila mengetahui jumlah shale di dalam suatu batuan maka interpretasi log untuk jenis
batuan tersebut akan lebih teliti.
Clay adalah komponen utama dari shale, terdiri dari partikel-partikel sangat kecil dengan
luas permukaan yang sangat luas, dan akibatnya dapat mengikat air formasi dalam jumlah banyak
dipermukaannya. Untuk pasir, air ini berpengaruh pada konduktivitas elektrik tetapi tidak
berpengaruh pada konduktivitas hidroliknya. Air yang terikat itu tidak dapat didorong oleh
hidrokarbon dan tidak dapat mengalir. Berdasarkan hal ini, kita definisikan:
-
2 | I n n a n d a R ( 3 7 1 2 1 0 0 0 2 1 )
1. Porositas efektif : besarnya pori-pori yang terisi oleh fluida yang terikat dengan batuan
non-clay
2. Porositas total : besar pori-pori yang terisi oleh fluida yang terikat pada batuan clay
maupun non-clay.
Formasi hidrokarbon yang mengandung shale mungkin hanya menunjukkan sedikit
perbedaan pada log resistivity, dibandingkan dengan batu pasir yang mengandung air atau
dengan shale-shale lain yang berdekatan. Hal ini berakibat lapisan batu pasir yang mengandung
shale sulit untuk ditentukan pada log resistivity. Walaupun dapat ditentukan, penggunaan
persamaan Archie dalam kondisi ini akan memberikan hasil saturasi air yang tidak tepat.
Bila jumlah shale dalam reservoir dapat menghentikan produksi karena permeabilitasnya
yang sangat rendah, tetapi pada jumlah tertentu keberadaan shale dalam reservoir dapat
menguntungkan yaitu bila shale menyebar. Hal ini dapat menguntungkan karena shale akan
mengikat air dan mengurangi saturasi air. Dengan kondisi tersebut, suatu lapisan yang memiliki
saturasi air yang tinggi tetap dapat diproduksikan secara ekonomis.
Umumnya shale terdiri dari padatan sebagai berikut : 50% clay, 25% silica, 10% feldspar,
10% karbonat, 3% besi oksida, 1% bahan organik dan 1% material lainnya. Shale dapat menyerap
air sebanyak 2-40% dari volumenya. Komponen clay yang terdapat dalam shale menyebabkan
terjadinya penyimpangan (abnormal) dalam pembacaan log. Mineral-mineral clay diklasifikasikan
dalam beberapa jenis, tergantung pada struktur kristalnya. Pada batuan sedimen, clay yang
ditinjau adalah jenis montmorillonite, illite, kaolinite, chlorite dan mineral campuran yang
biasanya berbentuk lapisan. Tabel 1 mendaftarkan sifat-sifat dari tiap jenis clay yang penting
dalam penilaian formasi.
-
3 | I n n a n d a R ( 3 7 1 2 1 0 0 0 2 1 )
Tabel 1. Sifat-sifat clay yang berpengaruh dalam logging
Kolom pertama dalam tabel menampilkan parameter yang penting, yaitu Kapasitas
Perpindahan Kation (Cation Exchange Capacity CEC). Perhatikan bahwa nilai CEC dari
montmorillonite dan illite lebih besar dibandingkan dengan chlorite dan kaolite. Kolom kedua
menampilkan porositas yang dibaca oleh log CNL Neutron, pada keadaan (teoritis) 100% formasi
clay. Kolom berikutnya menunjukkan densitas clay rata-rata. Parameter ini memiliki nilai yang
bervariasi, sesuai dengan konsentrasi hidrogen dan mineral berat yang mengotori, misalnya
mineral besi. Tiga kolom terakhir pada Tabel 1 adalah konsentrasi rata-rata dari komponen
radioaktif natural yang terdapat dalam clay. Perlu diperhatikan bahwa konsentrasi potassium
yang tinggi terdapat pada illite, sedangkan konsentrasi thorium yang tinggi terdapat pada
montmorillonite. Distribusi shale atau clay dalam batu pasir (sand) dibagi menjadi :
Laminated
Dispersed
Structural.
Tidak ada satupun metode perekaman logging yang dapat mengukur secara tepat jumlah
kandungan shale di dalam batuan. Sampai saat ini penentuan jumlah shale dilakukan dengan cara
perhitungan dari beberapa rekaman log yang dapat menunjukkan adanya shale. Menentukan
volume shale di dalam batuan dikenal lima metode, yaitu:
1. Log Gamma Ray
2. Log SP
3. Log Rt
4. Log Neutron
5. Log Density Neutron