well drilling and logging

14
Minyak bumi adalah salah satu sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbaruhi. Maka dari itu dalam pengambilan minyak bumi tidak boleh sembarangan, tidak boleh di eksplor berlebihan. Selain itu juga dalam proses pengeboran untuk mendapat minyak bumi tidak boleh sembarangan, harus sesuai dengan prosedur yang berlaku. Berikut ini Proses Pengeboran Minyak Bumi sesuai dengan standard internasional : 1. Seismic

Upload: boy-andika-simbolon

Post on 05-Dec-2014

104 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Well Drilling and Logging

Minyak bumi adalah salah satu sumber daya alam (SDA) yang

tidak dapat diperbaruhi. Maka dari itu dalam pengambilan

minyak bumi tidak boleh sembarangan, tidak boleh di eksplor

berlebihan. Selain itu juga dalam  proses pengeboran untuk

mendapat minyak bumi tidak boleh sembarangan, harus sesuai

dengan prosedur yang berlaku. Berikut ini Proses Pengeboran

Minyak Bumi sesuai dengan standard internasional :

1. Seismic

Page 2: Well Drilling and Logging

Proses ini bertujuan untuk mencari tempat yang memiliki

kandungan gas/ minyak bumi. Dengan menggunakan gelombang

akustik (acoustic waves) yang merambat ke lapisan tanah.

Gelombang ini direfleksikan dan ditangkap lagi oleh sensor. Dari

proses perambatan gelombang ini akan diolah dan terlihatlah

lapisan-lapisan tanah untuk diolah manakah lapisan yang berpotensi

mengandung gas/oil.

2. Drilling and well construction

Proses ini disebut juga proses "pengeboran minyak". Biasanya

pake rig (tempat untuk mensupport proses pengeboran, dsb).simpel

nya, kita membuat lubang di tempat yang diidentifikasi ada

kemungkinan sumber minyak/gas di tempat tersebut.

Perlu di ketahui dalam proses ini ada kemungkinan blow out

(pressure yang tidak bisa di kontrol, langsung ke permukaan),

sehingga harus ada pengendalian pressure (tekanan) dari dalam

tanah.

Pressure downhole / dalam tanah lebih besar dari pressure

atmosferik, untuk mengimbanginya biasanya pake mud (lumpur)

dengan berat jenis tertentu. Mud ini akan menciptakan hydrostatic

pressure yang bisa menahan pressure dari dalam. Setelah "lubang"

Page 3: Well Drilling and Logging

siap, maka selanjutnya akan di cek apakah ada kandungan minyak/

gas nya

3. Well logging

Proses ini yang paling mahal. Tool nya mahal, karena harus

tahan pressure dan temperature yang tinggi. Di samping

memetakan lapisan tanah, proses ini juga mengambil sample untuk

nantinya d cek kandungannya (minyak, gas, ato cuma air).

Dari sini ketahuan lapisan tanah dan batuan. Mana yang

mengandung air, mana yang ada gas, dan lapisan tanah mana yang

"mungkin" ada kandungan minyaknya.

4. Well testing

Proses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan

mengandung oil/gas di "tembak" dengan explosif. Setelah itu

minyak yang terkandung diantara pori-pori batuan akan mengalir

menuju tempat yang pressure nya lebih kecil (ke permukaan

tanah).

Page 4: Well Drilling and Logging

Untuk melihat data yang didapatkan pada waktu pengeboran

sumur minyak, maka digunakan lah sebuah log yang digunakan

untuk menganalisis keadaan atau karakteristik sumur, baik selama

pengeboran maupun setelah pengeboran. Terdapat beberapa teknik

logging dalam pengeboran diantaranya :

a. Gamma

b. Neutron Porosity

c. Litho Density

d. Sonic

e. Induction

4.1 Gamma

Pengukuran dengan Gamma akan dilakukan dengan cara

mengukur aktivitas radioaktif alami per detik pada tanah yang

kemudian akan dikonversikan ke dalam standar level kalibrasi

Gamma API. Semua formasi yang meradiasikan kembali sinar

Gamma akan di cek apakah termasuk material yang memiliki radiasi

yang rendah atau yang tinggi.

Pengukuran dengan gamma ini menggunakan sodium iodide

scintilation detector. Penghitung Geiger digunakan untuk

mendeteksi radiasi Gamma, tetapi tidak digunakan untuk logging

karena memiliki waktu mati yang besar.

Page 5: Well Drilling and Logging

4.2 Neutron Porosity.

Log nuklir adalah log statistik dimana presisi tergantung pada

jumlah tercatat setiap kedalaman atau interupsi waktu. Presisi

statistik dapat ditingkatkan dengan melakukan logging lebih lambat

atau mengambil nilai rata-rata dari pengukuran yang telah lalu.

Neutron porosity menggunakan Counter He3 untuk mendeteksi

neutron panas. Americium 251/ Berylium akan mamancarkan

neutron. Dalam hitungan mikro detik neutron akan melambat

karena tabrakan antar neutron yang menimbulkan energi sebesar

0,0025 eV. Kemudian akan berdifusi secara acak, tanpa kehilangan

energi sampain mereka ditangkap atom nucleai seperti silikon,

clhorine maupun hidrogen. Penangkapan nucleus ini akan semakin

tereksitasi dengan intensif dan memancarkan satu atau lebih lagi.

Sinar gamma yang tinggi kemudian akan ditangkap.

Saat konsentrasi hidrogen pada material tinggi di sekitar sumber

neutron, maka neutron akan melambat pada jarak yang dekat dari

sumber neutron. Jika konsentrasi hidrogen lemah disekitar sumber

neutron maka neutron akan merambat jauh sebelum menemukan

hidrogen untuk di tangkap oleh sumber neutron lagi. Neutron dan

Hidrogen memiliki ukuran yang hampir sama sehingga saat

bertabrakan akan menghasilkan miliaran partikel.

Alat pengukuran neutron akan merespon index formasi Hidrogen.

Hidrogen Index (HI) merupakan besarnya nilai hidrogen pada suatu

volume dalam satu unit.Dimana nilai HI = 1 adalah air, HI < 1 maka

itu adalah minyak dan jika HI << 1 maka itu adalah gas.

Page 6: Well Drilling and Logging

4.3 Litho Density

Sinar gamma akan kehilangan banyak energi saat mereka

bertabrakan dengan elektron (Hamburan Compton). Semakin

banyak elektron pada suatu partikel maka akan semakin banyak

pula hamburan Compton.

Absorpsi potoelekrik merupakan hilangnya sebagian energi sinar

Page 7: Well Drilling and Logging

gamma akibat adanya tabrakan dengan elektron yang

mengakibatkan keluarnya elektron dari orbitnya. Interaksi ini terjadi

pada energi sinar gamma dibawah 100 KeV atau 75 KeV.

a. Sandstone 1.81

b. Limestone 5

c. Dolostone or dolomite 3

d. Shales 2-5

e. Coal <1

4.4 Sonic

Alat ukur akan merekam dan mengeluarkan gelombang sonic.

Partikel akan bergetar saat ada gelombang sonic melaluinya. Alat

akan menghitung waktu yang dibutuhkan dalam perambatan

gelombang melalui partikel oleh dua detektor. Jarak antara dua

detektor diketahui pasti sehingga waktu perambatan gelombang

dapat dihitung.

4.5 Induction

Page 8: Well Drilling and Logging

Koil transmitter akan dilewati dengan arus AC sehingga

menyebabkan adanya medan magnet disekitarnya. Menurut hukum

3 jari maka tegangan VL di induksi dalam formasi. Sesuai dengan

bentuk dari medan magnet utama arus IL yang menghasilkan aliran

dalam lingkaran atau ground loop seperti lubang bor.

Ground loop sendiri berperilaku seperti transmitter koil dan akan

menghasilkan medan magnet yang kedua. Yang akan menginduksi

medan magnet pada koil penerima. Tegangan yang diterima

seimbang dengan formasi konduktifitas C. Pada dasanya, semakin

indufktif ground loops maka akan semakin banyak arus yang

mengalir melaluinya, yang akan mengakibatkan medan magnet

yang kuat pada ground loops maupun pada koil penerima Induction

5. Analisa Log

Hasil dari pengukuran log tadi kemudian akan dianalisa, adapun

analisa tersebut digunakan untuk mengetahui jenis batuan yang

memiliki pori – pori dan permeabilitas, untuk estimasi porositas,

menghitung saturasi air, membedakan minyak dan gas.

Page 9: Well Drilling and Logging

Dari log diatas dapat dilihat mana yang merupakan batuan atau

bukan. Sedangkan Porositas adalah volume rongga pori dibagi

dengan volume batuan termasuk rongga porinya. Saturasi air

adalah pecahan volume yang terisi oleh air.

6. Well completion

Page 10: Well Drilling and Logging

Proses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum

nantinya sumur siap diproduksi. Fungsi utamanya adalah menyaring

"pasir" yang dihasilkan setelah proses penembakan dalam well

testing.

Pasir yang sampai ke permukaan dengan pressure diibaratkan

"peluru" yang nantinya akan membahayakan line produksi. Pipa

produksi akan terkikis oleh pasir dan akhirnya burst (pecah).

Dengan completion ini (alatnya gravel pack), akan menangkap pasir

di dalam sumur dan menyaringnya sehingga tidak ikut ke

permukaan.

7. Production

Inilah proses yang membahagiakan, dimana sumur siap untuk

berproduksi dan nantinya akan diolah lagi ke tempat penyulingan

untuk diolah dalam berbagai bentuk. Contoh: Minyak tanah, bensin,

solar,kerosin, lpg, dll.

Page 11: Well Drilling and Logging

TUGAS KAPITA SELEKTA 2

“Well Drilling and Logging”

Oleh:

BOY ANDIKA SIMBOLON

Page 12: Well Drilling and Logging

NIM 10223838

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

TEKNIK TELEKOMUNIKASI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI

NASIONAL

JAKARTA

2012