document3

5
3.4 Pengujian Kelekatan Agregat Terhadap Aspal (Affinity for Bitumen) Standar spesifikasi : SNI 2439:2011 3.4.1. Pendahuluan Faktor-faktor yang mempengaruhi kelekatan aspal pada agregat adalah sebagai berikut Pori-pori dan absorbsi. Agregat berpori berguna untuk menyerap aspal sehingga ikatan antara aspal dan agregat baik. Tetapi terlalu banyak pori dapat mengakibatkan terlalu banyak aspal yang terserap yang berakibat lapisan aspal menjadi tipis. Bentuk dan tekstur permukaan. Agregat berbentuk kubus dan kasar lebih baik mengikat aspal daripada agregat berbentuk bulat dan halus. Permukaan agregat yang kasar akan memberikan ikatan dengan aspal lebih baik daripada agregat dengan permukaan licin. Ukuran butiran. Selain itu, kelekatan aspal terhadap agregat dipengaruhi juga oleh sifat agregat terhadap air. Granit dan batuan yang mengandung silika merupakan agregat yang

Upload: sarasyta-mareta

Post on 17-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Teknik Sipil

TRANSCRIPT

3.4 Pengujian Kelekatan Agregat Terhadap Aspal (Affinity for Bitumen)Standar spesifikasi : SNI 2439:2011

3.4.1. PendahuluanFaktor-faktor yang mempengaruhi kelekatan aspal pada agregat adalah sebagai berikut Pori-pori dan absorbsi.Agregat berpori berguna untuk menyerap aspal sehingga ikatan antara aspal dan agregat baik. Tetapi terlalu banyak pori dapat mengakibatkan terlalu banyak aspal yang terserap yang berakibat lapisan aspal menjadi tipis. Bentuk dan tekstur permukaan.Agregat berbentuk kubus dan kasar lebih baik mengikat aspal daripada agregat berbentuk bulat dan halus. Permukaan agregat yang kasar akan memberikan ikatan dengan aspal lebih baik daripada agregat dengan permukaan licin. Ukuran butiran.Selain itu, kelekatan aspal terhadap agregat dipengaruhi juga oleh sifat agregat terhadap air. Granit dan batuan yang mengandung silika merupakan agregat yang bersifat hydrophilic yaitu agregat yang senang terhadap air. Agregat yang demikian tidak baik digunakan untuk bahan campuran dengan aspal, karena mudah terjadi stripping yaitu lepasnya lapis aspal dari agregat karena pengaruh air. Sebaliknya agregat seperti diorite dan andesit disebut agregat hydrophobic yaitu agregat yang tidak mudah terikat dengan air sehingga ikatan antara aspal dan agregat cukup baik.

3.4.2 Maksud dan TujuanPemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentuan kelekatan agregat terhadap aspal. Kelekatan agregat terhadap aspal. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui prosentase luas permukaan benda uji yang masih terlapis aspal.

3.4.3 Benda Ujia. Agregat yang lolos saringan 9.5 mm (3/8) dan tertahan pada saringan 6.3 mm (1/4) sebanyak 100 gram.b. Air suling dengan pH 6.0 sampai 7.0.c. Aspal

3.4.4Peralatana. Wadah untuk mengaduk, kapasitas minimal 500 mlb. Timbangan dengan kapasitas 200 gram, ketelitian 0.1 gramc. Pisau pengaduk dari baja (spatula) lebar 25 mm panjang 100 mmd. Tabung gelas kimia (beker) kapasitas 600 mle. Oven, yang dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi sampai (150 + 1)o Cf. Saringan 6.3 mm (1/4) dan 9.5 mm (3/8)g. Termometer logam + 200o C dan + 100o C

3.4.5 Persiapan benda ujia. Menyiapkan agregat yang lolos saringan 9.5 mm (3/8) dan tertahan pada saringan 6.3 mm (1/4) sebanyak 100 gram.b. Mencuci dengan air suling, mengeringkan pada suhu 140 + 5o C sehingga berat tidak berubah lagi (konstan), menyimpan di tempat yang tertutup rapat dan siap untuk memeriksa.c. Menentukan berat jenis kering permukaan jenuh (SSD) dan penyerapan dari agregat kasar untuk pelapisan agregat basah.

3.4.6 Prosedur pengujiana. Memanaskan 100 gram benda uji dalam wadah selama 1 jam didalam oven pada suhu tetap antara 135o C 149o C secara terpisah.b. Memasukan aspal yang sudah panas dalam benda uji yang sudah panas pula. Mengaduk sampai rata dengan menggunakan spatula yang sudah dipanasi selama 2-3 menit sampai benda uji terlapisi aspal. Mendiamkan sampai mencapai suhu ruang.c. Memindahkan ke dalam tabung gelas kimia 600 ml benda uji yang sudah terlapisi aspal. Menambahkan air suling sebanyak 400 ml dan mendiamkan pada suhu ruang selama 16-18 jam.d. Memeriksa luas permukaan benda uji yang masih berlapis aspal

3.4.7Data hasil pengujianDari hasil pengamatan diperoleh nilai kelekatan agregat terhadap aspal adalah kurang dari 90%.

3.5.8KesimpulanBerdasarkan hasil pemeriksaan luas permukaan agregat yang diselimuti adalah kurang dari 90%. Menurut spesifikasi Bina Marga aspal pen 60-70 minimum 95 % sehingga tidak memenuhi spesifikasi Bina Marga.

3.4.9Sarana. Agregat yang digunakan sebaiknya dalam kondisi panas sehingga aspal lebih mudah melekat pada agregat.b. Pada saat pencampuran agregat dan aspal, usahakan campuran benar-benar homogen sehingga semua permukaan agregat terselimuti aspal.