document3

19
3 BAB IIPEMBAHASANA. Tinjauan Teoritis Asuhan Komunitas dalam Pelayanan Kebidanan1. Asuhan Antenatal (Antenatal Care) di Komunitas Asuhan antenatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sejak konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan. Bidan akan menggunakan pendekatanyang berpusat pada ibu dalam memberikan asuhan kepada ibu dan keluarganyadengan berbagi informasi untuk memudahkannya membuat pilihan tentang asuhanyang akan diterima (Frase M Diane and Cooper A Margaret, 2009).a. Tujuan asuhan antenatalTujuan asuhan antenatal adalah memantau perkembangan kehamilan dalammeningkatkan kesehatan ibu dan perkembangan janin normal. Penting bagi bidan untuk secara kritis mengevaluasi dampak fisik, psikologis, dansosiologi kehamilan terhadap ibu dan keluarganya. Bidan dapat melakukanhal ini dengan :1) Mengembangkan hubungan kemitraan dengan ibu2) Melakukan pendekatan yang holistic dalam memberikan asuhan kepadaibu yang dapat memenuhi kebutuhan individualnya.3)

Upload: fitria

Post on 09-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

BAB IIPEMBAHASANA. Tinjauan Teoritis Asuhan Komunitas dalam Pelayanan Kebidanan1.

TRANSCRIPT

3BAB IIPEMBAHASANA.Tinjauan Teoritis Asuhan Komunitas dalam Pelayanan Kebidanan1.Asuhan Antenatal (Antenatal Care) di KomunitasAsuhan antenatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sejakkonfirmasi konsepsi hingga awal persalinan. Bidan akan menggunakan pendekatanyang berpusat pada ibu dalam memberikan asuhan kepada ibu dan keluarganyadengan berbagi informasi untuk memudahkannya membuat pilihan tentang asuhanyang akan diterima (Frase M Diane and Cooper A Margaret, 2009).a.Tujuan asuhan antenatalTujuan asuhan antenatal adalah memantau perkembangan kehamilan dalammeningkatkan kesehatan ibu dan perkembangan janin normal. Penting bagibidan untuk secara kritis mengevaluasi dampak fisik, psikologis, dansosiologi kehamilan terhadap ibu dan keluarganya. Bidan dapat melakukanhal ini dengan :1)Mengembangkan hubungan kemitraan dengan ibu2)Melakukan pendekatan yang holistic dalam memberikan asuhan kepadaibu yang dapat memenuhi kebutuhan individualnya.3)Meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan masyarakat bagiibu dan keluarganya.4)Bertukar informasi dengan ibu dan keluarganya dan membuat merekamampu menentukan pilihan berdasarlam informasi tentang kehamilandan kelahiran.5)Menjadi advokat bagi ibu dan keluarganya selama kehamilan,mendukung hak-hak ibu untuk memilih asuhan yang ssesuai dengankebutuhannya sendiri dan keluarganya.6)Mengetahui kesulitan kehamilan dan merujuk ibu dengan tepat dalamtim multidisiplin7)Memfasilitasi ibu dan keluarga dalam mempersiapkan kelahiran, danmembuat rencana persalinan8)Memfasilitasi ibu untuk membuat pilihan berdasarkan informasitentang metode pemberian makan untuk bayi dan memberikan saranyang tepat dan sensitive untuk mendukung keputusannya49)Memberikan penyuluhan tentang peran menjadi orang tua dalam suatuprogram terencana atau secara perseorangan10)Bekerja sama dengan organisasi lain.b.Pengkajian awal (kunjungan pertama)Tujuan kunjungan ini adalah memperkenalkan ibu dengan layananmaternitas. Dalam kunjungan ini, akan terjadi pertukaran informasi ntaraibu dan bidan dalam rangka mendiskusikan, merencanakan, danmengimplementasikan asuhan selama kehamilan, kelahiran, dan pascanatal.Meskipun penggunaan daftar yang telah disiapkan untuk memastikanbahwa informasi yang penting telah diberikan merupakan hal yang sangatmembantu, penting bagi bidan untuk tidak membacakan secara langsungsederet pertanyaan tersebut. Akan lebih efektif jika bidan mengintegrasikanpertanyaan tersebut secara sistematis ke dalam diskusi atau percakapan.Semakin dini kontak pertama yang dilakukan dengan bidan, semakintepat dan bermanfaat saran yang diberikan oleh bidan, terutama yangmenghubungkan antara nutrisi dan asuhan terhadap organ janin yang sedangberkembang, yang hampir sepenuhnya terbentuk pada usia gestasi 12minggu. Kondisi medis, konsumsi obat, atau alcohol, semuanya memilikidampak yang berat dan merugikan terhadap janin pada waktu ini.Awal kehamilan dapat membuat ibu merasa lelah, mual, dan terlaluterbebani berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya. ibu dapatdirujuk ke dokter umum atau dokter obstetric jika diketahui menderitamasalah medis atau psikologis yang data memperngaruhi kehamilan, ataujika kehamilan dapat memperburuk kondisi tersebut. Penting bagi bidanuntuk mempertahankan kontinuitas bersama ibu, sekalipun ia tidakmemberikan asuhan total selama kehamilan; ia dapat bertindak sebagaiadvokat bagi ibu untuk meningkatkan asuhan yang diberikan. Penting jugabagi bidan untuk memahami dan meningkatkan normalitas dalam konteksasuhan resiko tinggi.c.PerkenalanPerkenalan pertama ibu dengan layanan kebidanan merupakan hal yangpenting dalam membentuk kesan pertamanya terhadap layanan maternitas.5Pendekatan yang ramah dan professional akan memungkinkan terbentuknyakemitraan antara ibu dan bidan. Kunjungan awal berfokus pada pertukaraninformasi. Hal ini membantu bidan dan ibu untuk saling mengenal, idealnyahal ini dilakukan di lingkungan ibu sendiri. Bidan dapat bertemu dengananggota keluarga yang lain, dengan cara ini dapat memperoleh pandanganyang lebih holistic tentang kebutuhan ibu. Bidan juga harus memberikesempatan kepada ibu jika ibu ingin meluangkan waktu bersama bidanuntuk berdiskusi secara pribadi. Sebagai contoh, penting bagi bidan untukmengenali sikapnya sendiri terhadap agama dan budaya, dan untukmenerima perbedaan individu yang dapat bertentangan dengan hal tersebut.Menerima asuhan antenatal dari bidan di lingkungan yang tidak familieratau yang tidak dikenal, dapat merupakan pengalaman pertama bagibeberapa wanita di luar komunitasnya sendiri.d.Konsep dasar asuhan kehamilanFilosofi asuhan kehamilan menggambarkan keyakinan yang dianut olehbidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhankebidanan pada klien selama masa kehamilan. Dalam filosofi asuhan kehamilanini dijelaskan beberapa keyakinan yang akan mewarnai asuhan itu.1)Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahanyang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifatfisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan punadalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan harusmemfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindaritindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya.2)Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan(continuity of care) Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkanpelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu team keciltenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisimereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga merekamenjadi lebih percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal sipemberi asuhan.3)Pelayanan yang terpusat pada wanita (women centered) serta keluarga(family centered) . Wanita (ibu) menjadi pusat asuhan kebidanan dalam6arti bahwa asuhan yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhanibu, bukan kebutuhan dan kepentingan bidan. Asuhan yang diberikanhendaknya tidak hanya melibatkan ibu hamil saja melainkan jugakeluarganya, dan itu sangat penting bagi ibu sebab keluarga menjadibagianintegral/takterpisahkandariibuhamil.Sikap,perilaku,dankebiasaan ibu hamil sangat dipengaruhi oleh keluarga. Kondisi yangdialami oleh ibu hamil juga akan mempengaruhi seluruh anggotakeluarga. Selain itu, keluarga juga merupakan unit sosial yang terdekatdan dapat memberikan dukungan yang kuat bagi anggotanya. Dalamhal pengambilan keputusan haruslah merupakan kesepakatan bersamaantara ibu, keluarganya, dan bidan, dengan ibu sebagai penentu utamadalam proses pengambilan keputusan. Ibu mempunyai hak untukmemilih dan memutuskan kepada siapa dan dimana ia akanmemperoleh pelayanan kebidanannya.4)Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi danmemperoleh pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengankehamilannya. Tenaga profesional kesehatan tidak mungkin terusmenerus mendampingi dan merawat ibu hamil, karenanya ibu hamilperlumendapatinformasidanpengalamanagardapatmerawatdirisendiri secara benar. Perempuan harus diberdayakan untuk mampumengambil keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya melaluitindakan KIE dan konseling yang dilakukan bidan.e.Prinsip-prinsip pokok asuhan kehamilan1)Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dansehat.Sebagai bidan kita meyakini bahwa model asuhan kehamilan yangmembantu serta melindungi proses kehamilan & kelahiran normaladalah yang paling sesuai bagi sebagian besar wanita. Tidak perlumelakukan intervensi yang tidak didukung oleh bukti ilmiah (evidence-based practice).2)Pemberdayaan. Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan.Oleh karena itu, bidan harus memberdayakan ibu (dan keluarga)dengan meningkatkan pengetahuan & pengalaman mereka melalui122)ANC pada usia kehamilan lebih diniData statistik mengenai kunjungan ANC trimester pertamamenunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini sangat baik sebabmemungkinkan profesional kesehatan mendeteksi dini dan segeramenangani masalah-masalah yang timbul sejak awal kehamilan.Kesempatan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentangperubahan perilaku yang diperlukan selama hamil juga lebih banyak.3)Praktek yang berdasarkan bukti (evidence-based practice)Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasilpenelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dariseluruh penjuru dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kinitidak dianjurkan lagi. Sesuai dengan evidence-based practice,pemerintah telah menetapkan program kebijakan ANC sebagai berikut:a)Kunjungan ANCDilakukan minimal 4 x selama kehamilan :1.Trimester I : Sebelum 14 minggu untuk mendeteksi masalahyg dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa, mencegahmasalah(misal : tetanusneonatal, anemia, kebiasaan tradisionalyang berbahaya), membangun hubungan saling percaya,memulai persiapan kelahiran & kesiapan menghadapikomplikasi, mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan ,olahraga, istirahat, seks, dsb).2.Trimester II 1428 minggu : Sama dengan trimester Iditambah : kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan(deteksi gejala preeklamsia, pantau TD, evaluasi edema,proteinuria)3.Trimester III 2836 minggu - Sama, ditambah : deteksikehamilan ganda.4.Setelah 36 minggu - Sama, ditambah : deteksi kelainan letakatau kondisi yang memerlukan persalinan di RS.b)Pemberian suplemen mikronutrien :Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (= zat besi 60 mg) danasam folat 500g sebanyak 1 tablet/hari segera setelah rasa mual13hilang. Pemberian selama 90 hari (3 bulan). Ibu harus dinasehatiagar tidak meminumnya bersama teh / kopi agar tidak mengganggupenyerapannya.c)Imunisasi TT 0,5 cc : Interval Lama perlindungan % perlindungan1.TT 1 Pada kunjungan ANC pertama2.TT 2 : 4 minggu setelah TT 1 : 3 tahun 80%3.TT 3 : 6 bulan setelah TT 2 : 5 tahun 95%4.TT 4 : 1 tahun setelah TT 3 : 10 tahun 99%5.TT 5 : 1 tahun setelah TT 4 : 25 th/ seumur hidup 99%k.ANC Di RumahSeorang bidan dapat melakukan beberapa hal berikut :1)Bidan harus mempunyai data ibu hamil di wilayah kerjanya2)Identifikasi ibu hamil melakukan ANC teratur3)Bidan melakukan kunjungan ke rumah, bila ibu hamil tidak periksakehamilannya4)Kontrak waktu yang disepakati dengan ibu hamil5)Pemeriksaan sesuai dengan standar, identifikasi rumah untuk prosespersalinan2.Asuhan Intranatal (INC)a.PengertianPersalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidupdari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan dan kelahiran adalahakhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di luar rahim. Persalinan adalahproses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan ataudapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, denganbantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri (Manuaba, 2008 : 164).b.Faktor- faktor yang mempengaruhi persalinanMenurut Manuaba, 2009 :160, faktor- faktor yang mempengaruhi persalinanadalah :1)Power :Power (tenaga) meliputi kekuatan dan refleks meneran,2)Passage :Jalan lahir yang paling penting dalam menentukan prosespersalinan adalah pelvis143)Pasanger :Merupakan janin dan placenta, terdiri dari janin denganukuran dan Moulage, sikap fetus, letak janin, presentasi fetus dan posisifetus4)Posisi :Ganti posisi secara teratur kala II persalinan karena dapatmempercepat kemajuan persalinan. Bantu ibu memperoleh posisi yangpaling nyaman sesuai dengan keinginannya.5)Penolong Persalinan :Kehadiran penolong yang berkesinambungan(bila diinginkan ibu) dengan memelihara kontak mata seperlunya,bantuan memberi rasa nyaman, sentuhan pijatan dan doronganverbal,pujian serta penjelasan mengenai apa yang terjadi dan berbagaiinformasi.6)Pendamping persalinan :Pendamping persalinan merupakan faktorpendukung dalam lancarnya persalinan. Dorong dukunganberkesinambungan, harus ada seseorang yang menunggui setiap saat,memegang tangannya, dan memberikan kenyamanan.7)Psikologi ibu: Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapanintelektual, pengalaman bayi sebelumnya, kebiasaan adat, dukungandari orang terdekat pada kehidupan ibu.3.Asuhan Postnatal (PNC)a.DefinisiMasanifasmerupakan masa selamapersalinandan segera setelahkelahiranyang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktusaluran reproduksikembali ke keadaan tidakhamilyangnormal.(Cunningham, 2012).Asuhan kebidanan di komunitas adalah pemberian asuhan secaramenyeluruh tidak hanya kepada ibu nifas akan tetapi pemberian asuhan yangmelibatkan seluruh keluarga dan anggota masyarakat di sekitar ibu nifas.Asuhan ini merupakan kelanjutan asuhan dari rumah sakit atau pelayanankesehatan lainnya.Pelayanannifasmerupakanpelayanankesehatanyang sesuai standar padaibu mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pascapersalinanoleh tenagakesehatan.Asuhan masanifaspenting diberikan pada ibu danbayi,karena merupakan masakrisis baik ibu danbayi.Enam puluh persen (60%)kematian ibuterjadisetelahpersalinan,dan 50%kematianpada masanifasterjadi 24 jam pertama.19lingkungan dan kurangnya penguasaan ilmu ASI dan Menyusui, Sebaiknya Ibumempersiapkan diri akan ilmu dasar tentang ASI & menyusui kemudian transferke lingkungan terdekat ibu yaitu suami dan keluarga sehingga denganbanyaknya dukungan, pemberian ASI akan sukses.2)Kehamilan mempengaruhi seluruh anggota keluarga.Setiap anggota memerlukan proses adaptasi yang bergantung pada budayadan lingkungannya. Wanita segala umur selama masa kehamilannya beradaptasiuntuk berperan sebagai ibu, suatu proses belajar yang kompleks secara sosialdan kognitif.Peran ibu dimulai pada kehidupan seorang perempuan menjadi seorang ibudari anaknya. Persepsi lingkunagn sosialnya tentang aturan-aturan peran wanitadapat mempengaruhi pilihannya antara menjadi ibu atau perempuan karier,menikah atau tetap membujang, atau menjadi bebas dari pada tergantung orang.Bermain peran dengan boneka, mengasuh bayi dan mengasuh saudara dapatmeningkatkan pengertian seperti apa peran ibu. Perempuan yang menyukai bayiatau anak-anak mempunyai motivasi untuk menerima kehamilan dan menjadiibu.Kedekatan hubungan membuat ibu hamil lebih siap untuk berperan sebagaiibu. Pada saat anggota keluarga menyadari peran baru mereka, bisa terjadikonflik dan ketegangan. Diperlukan komunikasi yang efektif antara ib dengansuami dan keluarganya. Komponen-komponen yang penting seputar ibu hamiladalah : ibunya sendiri, reaksinya terhadap kehamilan anaknya, menghargaikemandirian anaknya, keberadaanya dimasa lampau dan sekarang, dankeinginan untuk mengenangnya.3)Tidak hanya pada masa kehamilan saja perlu dilakukan kelas ibu hamil,pada masa nifas juga masih diperlukan suatu kelompok yang biasanyadisebutpostpartum group.Kelompok postpartum merupakan salah satu bentuk kelompok atauorganisasi kecil dari ibu nifas, yang bertujuan untuk mendeteksi, mencegah, danmengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul selama masa nifas. Dalampostpartum grouppara ibu nifas bisa berkeluh kesah dan mendiskusikan20pengalaman melahirkannya, perasaannya, dan bagaimana cara menghadapi masanifas.Sebaiknya pembentukan kelompok ibu nifas dilakukan pada minggupertama masa nifas, yaitu setelah melakukan kunjungan pertama, sehinggaupaya deteksi dini, mencegah, dan mengatasi permasalahan pada masa nifasdapat dilakukan sesegera mungkin serta kesejahteraan ibu dan bayi bisaterwujud.Ibu nifas sering mengalami gangguan psikologis yang dikenal dengan postpartum blues. Di komunitas sebaiknya dibentuk postpartum group yaitukelompok ibu-ibu nifas. Dalam post partum group para ibu nifas bisa salingberkeluh kesah dan mendiskusikan pengalaman melahirkannya, perasaan saat inidan bagaimana cara menghadapi masa nifas. Melalui postpartum group ini makagangguan-gangguan psikologi saat nifas diharapkan bisa diatasi.Tahapan atau langkah-langkah dalam pembentukan kelompok ibu nifas :a)Kenali program-program yang ada untuk ibu nifas.Program untuk ibu nifas yang diberlakukan antara lain adalahkunjungan pada ibu nifas dan neonatus, pemberian ASI eksklusif,pemberian tablet tambah darah, dan pemberian tablet vitamin A.b)Pengumpulan Data.Pengumpulan data dapat dilakukan bersamaan dengan kunjungan padaibu nifas dan neonatus melalui posyandu, dasawisma, bidan setempat,ataupun melalui forum komunikasi desa (seperti PKK). Adapun datayang dibutuhkan untuk membentuk kelompok ibu nifas meliputi jumlahibu nifas dan bayi, kebiasaan atau trasisi setempat, permasalahan-permasalahan pada masa nifas dan bayi, sumber daya masyarakat, sertapenentu kebijakan.c)Lakukan pendekatan (mengatur strategi).Mengingat masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang masihmemegang teguh nilai-nilai atau kepercayaan, patuh kepada orang yangdianggap sebagai contoh, maka pendekatan dengan keluarga ibu, tokohmasyarakat, tokoh agama, kepala desa, dan kader sebagai pengambilkeputusan dan penentu kebijakan sangat diperlukan untuk mewujudkansuatu kelompok ibu nifas.21d)Buat Perencanaan.Untuk membuat suatu perencanaan harus melihat data yang telahterkumpul, buat usulan atau proposal yang didalamnya memuat tentanglatar belakang dan tujuan dari pembentukan kelompok post partum.Perencanaan meliputi kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalampembentukan kelompok post partum, tempat an waktu, anggaran, sertapeserta.e)Pelaksanaan.Dalam pelaksanaan mintalah orang yang dianggap sebagai model ataucontoh bagi masyarakat setempat, misalnya tokoh agama/kepala desauntuk memimpin ddiskusi. Bidan dapat berperan sebagai narasumber.Lakukan diskusi sampai terbentuk susunan organisasi ibu nifas(kelompok postpartum). Kemudian buat rencana tindak lanjut.f)Evaluasi.Evaluasi dilakukan pada akhir masa nifas, setelah kunjungan ke-4.Pastikan bahwa tujuan akhir daripembentukan kelompok postpartumbenar-benar tercapai, ibu dan bayi sehat, serta nifas berjalan normal.25Keadaan bayi saat ini: tali pusat kemerahan, berbau, tampak ikterus, telah diberi susuformula. Keluarga menyatakan jarak rumah dengan rumah cukup jauh.1.Tinjauan kasus berdasarkan asuhan antenatal (ANC)Dari kasus yang terjadi diatas, jika dilihat dari masa kehamilan, jelas Ny. Rbanyak mendapatkan masalah, yakni terkait :a.Terjadinya kehamilan remaja.Arus informasi globalisasi mengakibatkan prubahan perilaku remaja yangmakin menerima hubungan seksual sebagai cerminan fungsi rekreasi.Akibatnya, terjdi peningkatan kehamilan yang tidak dikehendaki atau terjadipenyakit hubungan seksual (Syafrudin, 2009).Berikut ini adalah beberapa dampak-dampak kehamilan remaja :1)Factor psikologis yang belum matura)Alat reproduksinya masih belum siap menerima kehamilansehingga dapat menimbulkan berbagai bentuk komplikasi.b)Remaja berusia muda yang sedang menuntut ilmu akan mengalamiputus sekolah sementara atau seterusnya, dan dapat kehilanganpekerjaan yang baru dirintisnyac)Perasaan tertekan karena mendapat cercaan dari keluarga, teman,atau lingkungan masyarakat.d)Tersisih dari pergaulan karena dianggap belum mampu membawadiri.e)Mungkin kehamilannya disertai kecanduan obat-obatan, merokokatau minuman keras2)Factor fisika)Mungkin kehamilan ini tidak diketahui siapa ayah sebenarnyab)Kehamilan dapat disertai penyakit hubungan seksual sehinggamemerlukan pemeriksaan ekstra yang lengkapc)Tumbuh-kembang janin dalam uterus yang belum matur dpatmenimbulkan abortus, persalinan premature, dapat terjadikomplikasi penyakit yang telah lama dideritanyad)Saat persalinan sering memerlukan tindakan medis operatife)Hasil janin mengalami kelainan kongenital atau berat badan lahirrendah26f)Kematian maternal dan perinatal pada kehamilan remaja lebihtinggi dibandingkan dengan usia reproduksi sehat (2035 tahun)Fungsi seksual, yaitu untuk prokreasi (mendapatkan keturunan), rekreasi(untuk kenikmatan), relasi (hubungan kekeluargaan), dan bersiat instuisi(kewajiban suami untuk istrinya). Hubungan seksual remaja merupakan masalahbesar dalam disiplin ilmu kedokteran (andrologi, seksologi, penyakit kulit dankelamin, kebidanan dan kandungan) (Syafrudin, 2009).Bagi ibu yang masih remaja, kehamilan dan menjadi orang tua berartiberakhirnya pendidikan mereka secara dini dengan konsekuensi kurangnyakesempatan berkarir dan meningkatnya kemungkinan bahwa mereka mengalamiisolasi social dan hidup dalam kemiskinan. Laporan dariGovernments SocialExclusion Unittentang kehamilan remaja, yang dipublikasikan pada Juni 1999,membentuk dua target utama : mengurangi sampai setengah angka kehamilanpada remaja yang berusia kurang dari 18 tahun pada tahun 2010 dan mengurangirisiko isolasi social jangka panjang bagi orang tua yang masih remaja dan anak-anaknya. Bidan berperan dalam pencapaian kedua target tersebut melalui peranmereka dalam kesehatan masyarakat dan pemberian layanan yang tepat danterjangkau (Frase M Diane and Cooper A Margaret, 2009).Dengan dukungan yang tepat, ibu muda dapat melakukan transisi yangefektif menjadi orang tua. Mereka dapat dibantu untuk mengembangkanketerampilan menjadi orang tua yang baik dan keterampilan hidup dan dibantukeluar dari situasi sulit tersebut, sikap yang menghakimi tidak menghasilkanapapun yang positif, tetapi malah mengurangi harga diri, menimbulkankebencian, dan merusak hubungan antara bidan dan kliennya (Frase M Dianeand Cooper A Margaret, 2009).b.Percobaan melakukan aborsi yang tidak aman.Di Indonesia diperkirakan 2-2,5 juta kasus aborsi terjadi setiap tahunnya.Sebagian besar masih dilakukan secara tersembunyi sehingga menimbulkanberbagai bentuk komplikasi ringan sampai meninggal dunia. Pelaksanaan aborsiyang liberal akan dapat meningkatkan sumber daya manusia karena setiapkeluarga dapat merencanakan kehamilan pada saat yang optimal. Akibatberatnya syarat-syarat yang harus dipenuhi dari UU Kesehatan No. 36Tahun2009 masyarakat yang memerlukan terminasi kehamilan akhirnnya mencari27jalan pintas dengan bantuan dukun yang beresiko tidak bersih dan tidak aman.Pertolongan terminasi kehamilan yang dilakukan secara illegal dengan fasilitasterbatas dan komplikasi yang sangat besar (yaitu, perdarahan-infeksi-trauma)dan menimbulkan mortalitas yang tinggi. Terminasi kehamilan yang tidakdiketahendaki merupakan fakta yang tidak dapat dihindari sebagai akibatperubahan perilaku seksual, khususnya remaja sehingga memerlukan pemecahanyang rasional dan dapat diterima di masyarakat (Syafrudin, 2009).Upaya promotif dan preventif pada remaja dengan memberi pendidikanseks yang sehat, termasuk menghindari kehamilan, menyediakan metode KBkhusus untuk remaja, memberi penjelasan tentang KB darurat, dan menyediakansarana terminasi kehamilan. Penyediaan sarana terminasi kehamilan dianggapmenjunjung hak asasi manusia karena penentuan nasib kandungan merupakanhak asasi perempuan. Tempat yang memenuhi syarat terminasi kehamilan sesuaidengan UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Hanya rumah sakit pemerintahsehingga pelaksanaan terminasi kehamilan berjalan bersih dan aman serta tujuanfungsi dan kesehatan reproduksi remaja dipertahankan (Syafrudin, 2009).