34 tata laksana penilai amdal

21
Bahan Ajar Pelatihan Penilaian AMDAL TATA LAKSANA PENILAI AMDAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP 2009

Upload: muh-darmawan-basoka

Post on 20-Dec-2015

42 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

wawan

TRANSCRIPT

Page 1: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

Bahan Ajar Pelatihan Penilaian AMDAL

TATA LAKSANA PENILAI AMDAL

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

2009

Page 2: 34 Tata Laksana Penilai Amdal
Page 3: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

Bahan Ajar Pelatihan Penilaian AMDAL

TATA LAKSANA PENILAI AMDAL

Disclaimer

Bahan ajar ini merupakan bahan referensi lepas yang diharapkan dapat mendukung pelaksanaan Pelatihan Penilaian AMDAL. Bahan ajar ini dapat dikembangkan oleh pengajar sesuai kebutuhan dengan tetap

mengacu pada kaidah kurikulum dan peraturan yang berlaku.

Page 4: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

iv

Bahan ajar ini dimaksudkan sebagai salah satu bahan pendukung dalam proses pembelajaran untuk Pelatihan Penilaian AMDAL yang diadakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Pusat Studi Lingkungan Hidup untuk membantu Pemerintah Daerah memenuhi persyaratan lisensi bagi Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2008 tentang Tata Laksana Lisensi Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota.

Bahan ajar ini disusun atas kerjasama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Negara Lingkungan Hidup dengan Asisten Deputi Urusan Pengkajian Dampak Lingkungan Kementrian Negara Lingkungan Hidup.

Bahan ajar ini disusun secara singkat dan sederhana agar mudah dipahami oleh peserta diklat, yaitu para penilai AMDAL, yang umumnya memiliki kemampuan beragam. Bahan ajar ini dapat dikembangkan oleh pengajar sesuai kebutuhan dengan tetap mengacu pada kaidah kurikulum dan peraturan yang berlaku. Bahan ajar ini masih perlu disempurnakan, karena itu saran dan kritik membangun untuk penyempurnaannya sangat diharapkan.

Maret, 2009

Penyusun

KATA PENGANTAR

Page 5: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

v

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang 1

1.2 Deskripsi Singkat 1

1.3 Tujuan Pembelajaran 1

1.4 Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok 2

BAB II LANDASAN HUKUM TATA LAKSANA PENILAIAN AMDAL 3

2.1 Landasan Hukum 3

2.2 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Proses Penilaian AMDAL 3

BAB III KOMISI PENILAI AMDAL 5

3.1 Komisi Penilai AMDAL 5

3.2 Kewenangan Penilaian AMDAL 6

3.3. Keanggotaan Komisi Penilai AMDAL 7

3.4. Tim Teknis Komisi Penilai AMDAL 9

3.5. Sekretariat Komisi AMDAL 9

BAB IV MEKANISME PENILAIAN AMDAL 10

4.1. Dokumen Kerangka Acuan Analisa Dampak Lingkungan (KA-ANDAL) 10

4.2. Dokumen ANDAL, RKL dan RPL 11

BAB V PENUTUP 14

5.1 Rangkuman 14

5.2 Evaluasi 14

DAFTAR PUSTAKA 15

Page 6: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

vi

DAFTAR GAMBARGambar 1. Tim Teknis dan Komisi Penilai 4

Gambar 2. Komisi Penilai Amdal 5

Gambar 3. SOP Sekretariat Komisi Amdal 13

Page 7: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

1

1.1. LATAR BELAKANGSuatu kegiatan pembangunan disamping menimbulkan dampak positif, juga menimbulkan dampak negatif yang mengakibatkan turunnya kualitas dan atau rusaknya lingkungan hidup. Untuk mengatasi, mencegah serta mengendalikan penurunan kualitas lingkungan dan/atau rusaknya lingkungan hidup, setiap rencana usaha dan atau kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dengan kata lain, sebagai salah satu instrumen pengelolaan lingkungan hidup, AMDAL merupakan kajian dampak lingkungan hidup terhadap rencana usaha dan atau kegiatan yang diprakirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan mengenai kelayakan lingkungan disamping kelayakan teknis dan ekonomis.

Sebagai dokumen kelayakan lingkungan, sebelum digunakan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan, diperlukan penilaian terhadap dokumen AMDAL oleh komisi penilai AMDAL, baik ditingkat pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten, sesuai tingkat kewenangannya. Untuk memperlancar tugas penilaian dokumen AMDAL tersebut diperlukan pemahaman mengenai Tata Laksana Penilaian AMDAL sehingga tercipta tertib pelaksanaan proses penilaian AMDAL dalam rangka pengambilan keputusan bagi dokumen AMDAL sebagai dokumen kelayakan lingkungan.

1.2. DESKRIPSI SINGKATModul Tata Laksana Penilaian AMDAL akan memfokuskan pembahasan pada Komisi Penilai AMDAL dan Mekanisme Penilaian AMDAL. Secara rinci modul akan menjelaskan mengenai tugas dan fungsi serta kewenangan Komisi Penilai AMDAL, termasuk hak dan kewajibannya, Tim Teknis AMDAL dan pihak-pihak lainnya yang terlibat dalam proses penilaian AMDAL, Sekretariat Komisi AMDAL dan Mekanisme Penilaian AMDAL termasuk permasalahan yang umumnya dihadapi dalam penilaian dokumen AMDAL.

Materi ajar ini pada dasarnya merupakan materi yang lebih bersifat penjelasan mengenai Komisi Penilai AMDAL dan Sekretariat Komisi AMDAL, serta prosedur penilaian dokumen AMDAL. yang dilakukan oleh Komisi Penilai AMDAL hingga menghasilkan masukan rekomendasi bagi pengambilan keputusan status AMDAL oleh Instansi yang ditugasi menangani lingkungan hidup, baik di Pusat maupun Daerah. Disamping peran Komisi AMDAL dalam tata laksana penilaian AMDAL, Komisi penilai dibantu oleh Tim Teknis. Sedangkan Sekrerariat Komisi AMDAL juga memegang peran penting dalam proses penilaian AMDAL.

Setelah mempelajari dan mendiskusikan materi ajar ini, peserta pelatihan harus dapat memahami prosedur penilaian AMDAL mulai dari tahap pengajuan dokumen AMDAL, tahap penilaian dokumen AMDAL dan penetapan status dokumen AMDAL.

1. 3. TUJUAN PEMBELAJARANPeserta diharapkan mampu memahami tata laksana dalam melakukan penilaian terhadap dokumen AMDAL setelah mempelajari materi modul Tata Laksana Penilaian AMDAL melalui pencapaian kompetensi dasar dan indikator keberhasilan.

1.3.1. KOMPETENSI DASAR

Setelah mengikuti pembelajaran Tata Laksana Penilaian AMDAL peserta diharapkan mampu memahami suatu tata laksana penilaian AMDAL yang meliputi (1) pihak-pihak yang berwenang melakukan penilaian dokumen AMDAL yaitu Komisi AMDAL dibantu Tim Teknis AMDAL, (2) kewenangan penilaian di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan (3) Sekretariat Komisi AMDAL, serta (4) Mekanisme Penilaian AMDAL.

1.3.2. INDIKATOR KEBERHASILAN

Diharapkan melalui modul ini peserta mencapai tujuan pembelajaran dengan indikator keberhasilan

BAB I. PENDAHULUAN

Page 8: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

2

sebagai berikut:

Mampu memahami tujuan pembelajaran1.

Mampu memahami proses AMDAL, khususnya penilaian dokumen AMDAL2.

Mampu memahami tugas dan fungsi serta kewenangan Komisi Penilai AMDAL dan Tim Teknis 3. AMDAL

Mampu memahami peran Sekretariat Komisi AMDAL4.

Mampu memahami dan menilai pelaksanaan Tata Laksana AMDAL5.

1.4. MATERI POKOK Materi pokok yang dibahas dalam modul Tata Laksana Penilaian AMDAL beserta masing-masing sub materi yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut:

Komisi Penilai AMDAL: tugas, fungsi dan kewenangan penilaian;1.

Tim teknis: tugas dan wewenang AMDAL;2.

Sekretariat Komisi AMDAL: Pengajuan dokumen, Seleksi Administrasi dan Sidang Penilaian AMDAL 3. serta penetapan status dokumen AMDAL.

Mekanisme Penilaian Dokumen AMDAL: Anggota Komisi AMDAL dan Sidang Komisi AMDAL, 4. Keterlibatan Masyarakat dalam AMDAL

Page 9: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

3

2.1. LANDASAN HUKUMTahapan penting dalam proses AMDAL sebagai kajian terhadap dampak penting suatu rencana kegiatan terhadap lingkungan hidup adalah pada tahap penilaian terhadap dokumen AMDAL sehingga proses pengambilan keputusan kelayakan lingkungan dapat dilakukan. Penilaian terhadap dokumen AMDAL tersebut dilakukan oleh Komisi penilai AMDAL baik di tingkat Pemerintah, Pemerintah Propinsi, maupun Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkat kewenangan penilaiannya.

Adapun peraturan yang melandasi proses penilaian AMDAL diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL yaitu pada:

pasal 8 mengenai ketentuan pembentukan komisi AMDAL, tim teknis AMDAL, tata kerja komisi, dan dokumen yang a. dinilai; pasal 9 dan 10 mengenai keanggotaan komisi penilai Pusat dan komisi penilai daerah;b. pasal 11 mengenai kriteria kewenangan komisi penilai pusat dan daerah;c. δ. pasal 12 mengenai unsur Tim Teknis AMDAL;pasal 13 mengenai pentingnya kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup, rencana pengembangan wilayah, e. rencana tata ruang wilayah dan kepentingan pertahanan keamanan melandasi pelaksanaan tugas Komisi penilai AMDAL;Pasal 15, 16, 18, 19, 20, 21 dan 22 mengenai Prosedur Penilaian dokumen Kerangka Acuan (KA) ANDAL, ANDAL f. dan RKL-RPL;Pasal 34 mengenai keterlibatan masyarakat dalam penilaian AMDAL;g. Pasal 35 mengenai ketentuan dokumen AMDAL sebagai dokumen publik;h. Pasal 36 dan 37 mengatur mengenai pembiayaan penilaian dokumen AMDAL Ketentuan lebih lanjut mengenai i. Komisi Penilai AMDAL dan Tim Teknis, diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota, dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 Tahun 2000 Tentang Susunan Keanggotaan Komisi Penilai dan Tim Teknis AMDAL.

2.2. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PROSES PENILAIAN AMDAL

Dalam proses penilaian dokumen AMDAL terdapat berbagai pihak yang terlibat yang dapat dijelaskan sebagai berikut

Komisi Penilai AMDAL beserta anggotanya yang terdiri dari wakil-wakil para pakar, perguruan tinggi, a. instansi terkait, warga masyarakat ;

Tim Teknis Komisi AMDAL;b.

Sekretariat Komisi AMDALc.

Instansi yang ditugaskan mengendalikan dampak lingkungand.

Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL dengan pengertian di tingkat pusat oleh komisi penilai AMDAL Pusat dan di tingkat daerah oleh komisi penilai AMDAL Daerah. Komisi Penilai AMDAL dalam menjalankan tugas penilaian tehnis dibantu oleh Tim Teknis yang beranggotakan atas para ahli dari instansi teknis yang membidangi usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan dan instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan, serta ahli lain dengan bidang ilmu yang terkait. Tim Teknis dipimpin oleh seorang ketua yang dalam hal ini dirangkap oleh sekretaris komisi penilai AMDAL. Sedangkan dalam prosedur administrasi penilaian dokumen AMDAL, Komisi Penilai AMDAL dibantu oleh kesekretariatan yaitu Sekretariat Komisi AMDAL.

BAB IILANDASAN HUKUM TATA LAKSANA PENILAIAN AMDAL

Page 10: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

4

Instansi yang bertanggung jawab adalah instansi yang berwenang memberikan keputusan kelayakan lingkungan hidup dengan pengertian bahwa kewenangan di tingkat pusat berada pada kepala instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan dan di tingkat daerah pada Gubernur dan Bupati. Sedangkan Instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan adalah instansi yang bertanggung jawab di bidang pengendalian dampak lingkungan.

Gambar 1. Tim Teknis dan Komisi Penilai

Page 11: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

5

3.1. KOMISI PENILAI AMDALKomisi Penilai AMDAL mempunyai tugas melakukan penilaian terhadap dokumen Kerangka Acuan Analisa Dampak Lingkungan (KA-ANDAL), ANDAL dan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL dan RPL). Dalam melaksanakan tugas tersebut, Komisi Penilai AMDAL mempunyai fungsi memberikan dasar pertimbangan dan masukan dalam pengambilan keputusan kesepakatan KA-ANDAL dan kelayakan lingkungan hidup (layak atau tidak layaknya dokumen ANDAL, RKL dan RPL) atas suatu rencana pembangunan kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup di Tingkat Pusat, Gubernur di tingkat Propinsi dan Bupati/Walikota di tingkat Kabupaten/Kota. Komisi Penilai dalam menjalankan tugasnya wajib memperhatikan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup, rencana pengembangan wilayah, rencana tata ruang wilayah, dan pertahanan keamanan.

Gambar 2. Komisi Penilai Amdal

Struktur Komisi penilai AMDAL terdiri dari Ketua, Sekretaris dan anggota, yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut :

Ketua Komisi Penilai1.

a. memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan yang menjadi tugas komisi penilai AMDAL;

b. memberikan pengarahan kebijaksanakan, petunjuk dan pertimbangan yang diajukan sekretaris dan anggota;

c. menetapkan rencana kerja dan jadual kegiatan sidang komisi penilai AMDAL.

Sekretaris Komisi Penilai AMDAL2.

a. mewakili ketua komisi penilai apabila berhalangan dalam menjalankan tugas-tugas komisi penilai;

b. membantu tugas-tugas ketua komisi penilai dalam memimpin pelaksanaan kegiatan tim teknis dan kesekretariatan;

c. membantu ketua komisi penilai dalam mempersiapkan agenda acara dan pelayanan teknis rapat berkala dan rapat khusus;

d. membantu ketua komisi dalam mengumpulkan dan mengolah bahan sidang komisi;

e. menyelenggarakan surat menyurat, dokumentasi, ketatalaksanaan, keuangan, perlengkapan, penyusunan laporan dan informasi untuk kelancaran pelaksanaan tugas komisi penilai;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan ketua komisi penilai.

Anggota Komisi Penilai AMDAL3.

a. memberikan bahan masukan yang berhubungan dengan kegiatan komisi penilai baik diminta maupun tidak diminta;

b. menghadiri secara aktif sidang yang diselenggarakan komisi penilai;

c. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan ketua komisi penilai;

Dalam melaksanakan tugas, komisi penilai AMDAL mempunyai fungsi memberikan saran, masukan dan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan kesepakatan Kerangka Acuan dan kelayakan

BAB IIIKOMISI PENILAI AMDAL

Page 12: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

6

lingkungan hidup atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan kepada :

Menteri Negara Lingkungan Hidup ditingkat Pemerintah Pusata.

Gubernur di tingkat Pemerintah Propinsib.

Bupati/Walikota di tingkat Pemerintah Kabupaten/Kotac.

3.2. KEWENANGAN PENILAIAN AMDALDasar kewenangan penilaian AMDAL bagi Komisi Penilai AMDAL Pusat, Propinsi diatur dalam PP 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, sedangkan PP 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, Propinsi dan Kabupaten/Kota mengatur mengenai kewenangan Komisi Penilai AMDAL Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota. Pertimbangan yang melandasi kewenangan penilaian yaitu didasarkan pada ekosistem (bioregion), bukan semata administratif dan terlaksananya fungsi manajemen (pemisahan keputusan kelayakan lingkungan dan pemberi ijin).

Komisi Penilai AMDAL di tingkat Pusat1.

Sesuai pasal 11 PP 27 Tahun 1999 tentang AMDAL dan dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 1 ayat 4 KepMenLH Nomor 40 Tahun 2000, Komisi Penilai Pusat berwenang menilai dokumen AMDAL bagi suatu rencana kegiatan yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Rencana kegiatan berpotensi menimbulkan dampak negatif pada masyarakat, bersifat strategis dan/atau menyangkut pertahanan dan keamanan negara, misalkan pembangunan dan pengoperasian reaktor nuklir, eksploitasi migas, teknologi peluncuran satelit, pembangunan industri bahan peledak, pembagunan industri senjata, pengolahan limbah bahan berbahaya beracun (B3), pembangunan bandara internasional, pembangunan pelabuhan samudera;

b. Rencana kegiatan yang berlokasi meliputi lebih dari satu provinsi;

c. Rencana kegiatan yang berlokasi di wilayah sengketa dengan negara lain;

d. Rencana kegiatan yang berlokasi di wilayah laut di atas 12 (dua belas) mil

e. Rencana kegiatan yang berlokasi di lintas batas NKRI dengan negara lain

Komisi Penilai AMDAL di tingkat Provinsi2.

Sesuai pasal 1 ayat 5 KepMenLH Nomor 40 Tahun 2000, Komisi Penilai Provinsi berwenang menilai dokumen AMDAL bagi suatu rencana kegiatan yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Rencana kegiatan berpotensi menimbulkan dampak negatif pada masyarakat seperti industri pulp atau industri kertas yang terintegrasi dengan industri pulp, pembangunan industri semen dan quarry nya, pembangunan industri petrokimia, pembangunan bandar udara, pembangunan pelabuhan di luar kategori pelabuhan samudera.

b. Rencana kegiatan berlokasi meliputi lebih dari satu kabupaten/kota;

c. Rencana kegiatan berlokasi di wilayah laut diantara 4 (empat) sampai 12 (dua belas) mil

Komisi Penilai AMDAL di tingkat Kabupaten/Kota3.

Komisi Penilai AMDAL di tingkat Kabupaten/Kota memiliki kewenangan penilaian terhadap hasil AMDAL bagi semua rencana usaha dan/atau kegiatan di luar kewenangan Pusat dan Provinsi (pasal 1 ayat 6 KepMenLH Nomor 40 Tahun 2000). Secara lengkap dapat dijelaskan pada kotak 1 dan 2 berikut ini.

Page 13: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

7

Kewenangan PenilaianKomisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota

• Reklamasi Rawa untuk Kepentingan Irigasi • Pembangunan Pengaman Pantai dan Perbaikan Muara Sungai• Normalisasi Sungai dan Pembuatan Kanal Banjir• Pembangunan Jalan Tol, Pembangunan Jalan Layang dan Sub Way• Pembangunan dan/atau Peningkatan Jalan dengan Kelebaran di Luar Daerah Milik Jalan• Pembuangan Sampah dengan sistem Control Land Fill/Sanitary Land fi ll (diluarB3), Tempat Pembuangan Sampah

Akhir (TPA) di Daerah Pasang Surut Pembangunan, Transfer Station dan TPA dengan sistem Open Dumping• Pembangunan Perumahan/Permukiman• Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), Termasuk Fasilitas Penunjangnya• Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Limbah Domestik Termasuk Fasilitas Penunjangnya,

Pembangunan Sistem Perpipaan Air Limbah• Pembangunan Saluran Drainase Permukiman• Pembangunan Jaringan Distribusi Dan Transisi Air Bersih di Kota Besar/Metropolitan• Pengambilan Air Dari Danau, Sungai, Mata Air Permukaan atau SumberAir Permukaan Lainnya• Pembangunan Pusat Perkantoran Pendidikan, OlahRaga, Kesenian, Tempat Ibadah• Perdagangan/Perbelanjaan Relatif Terkonsentrasi• Pembangunan Kawasan Pemukiman untuk Pemindahan Penduduk/Transmigrasi• Pengambilan Air Bawah Tanah(Sumur Tanah Dangkal, Sumur tanah Dalamdan Mata Air)• Kegiatan Pertambangan Umum dengan Luas Perijinan atau Daerah Terbuka di atas Batas Tertentu• Tahap Eksploitasi Produksi Batubara/Gambut BijihPrimer, Bijih Sekunder,Endapan Aluvial Bahan Galian• Bukan Logam atau Bahan Galian GolonganC: dan Bahan Galian Timbal Termasuk Pengolahan• Penambangan dan Pemurnian• Tambang di Laut• Melakukan Proses Pengolahan Bijih dengan Proses Sianidasi• Pembangunan Jaringan

3.3. KEANGGOTAAN KOMISI PENILAI AMDALKomisi Penilai Pembentukan komisi penilai AMDAL di tingkat pusat dilakukan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup, di tingkat Propinsi dilakukan oleh Gubernur dan ditingkat Kabupaten/Kota dilakukan oleh Bupati/Walikota.

Ketua Komisi Penilai AMDAL Pusat dijabat oleh Deputi yang membidangi AMDAL pada Kementerian Negara Lingkungan Hidup, sedangkan Ketua Komisi Penilai AMDAL Propinsi dijabat oleh Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah atau Pejabat lain yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan hidup di tingkat Propinsi, sedangkan Komisi Penilai AMDAL Daerah Kabupaten/Kota dijabat oleh Kepala Bapedal Kabupaten/Kota atau pejabat lain yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan hidup di tingkat Kabupaten/Kota.

Page 14: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

8

Keanggotaan Komisi Penilai AMDAL Pusat yang diatur pada pasal 9 PP Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL terdiri dari unsur-unsur :

Instansi yang ditugasi mengelola lingkungan hidupa.

Instansi yang ditugasi meengendalikan dampak lingkungan hidupb.

Departemen Dalam Negeric.

Instansi yang ditugasi bidang kesehatand.

Instansi yang ditugasi bidang pertahanan dan keamanane.

Instansi yang ditugasi bidang Penanaman Modalf.

Instansi yang ditugasi bidang Pertanahang.

Instansi yang ditugasi bidang Ilmu Pengetahuanh.

Departemen dan/atau Lembaga Pemerintah non departemen yang membidangi usaha dan/atau i. Lembaga Pemerintah Non Departemen yang terkait

Departemen dan/atau Lembaga Pemerintah non departemen yang terkaitj.

Wakil Propinsi yang bersangkutank.

Wakil Kabupaten/Kota yang bersangkutanl.

Ahli bidang lingkungan hidupm.

Ahli di bidang yang dikajin.

Organisasi lingkungan hidup sesuai dengan bidang usaha dan/atau kegiatan yang dikajio.

Wakil Masyarakat terkena dampakp.

Anggota lain yang dipandang perluq.

Saat ini susunan keanggotaan komisi penilai dan tim teknis AMDAL di tingkat pusat telah diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 Tahun 2000.

Sedangkan berdasarkan pasal 10 PP Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, keanggotaan Komisi Penilai AMDAL Propinsi terdiri dari unsur-unsur yang meliputi:

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsia.

Instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkunganb.

Instansi yang ditugasi bidang Penanaman Modal Daerahc.

Instansi yang ditugasi bidang Pertahanan Keamanan Daerahd.

Instansi yang ditugasi bidang Kesehatane.

Wakil dari instansi pusat dan/atau daerah yang membidangi usaha dan/atau kegiatan yang f. bersangkutan

Wakil instansi terkait di tingkat Provinsig.

Wakil kabupaten/kotamadya yang bersangkutanh.

Pusat studi lingkungan hidup perguruan tinggi daerah yang bersangkutani.

Ahli dibidang lingkungan hidupj.

Ahli di bidang yang berkaitank.

Organisasi lingkungan hidup di daerahl.

Organisasi lingkungan hidup sesuai bidang usaha dan/atau kegiatan yang dikajim.

Warga masyarakat terkena dampakn.

Anggota lain yang dipandang perlu.o.

Di tingkat Kabupaten/Kota, berdasarkan pasal 4 (4) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota, keanggotaan Komisi Penilai AMDAL terdiri dari:

Wakil dari Badan Perencanaan Pembangunan daerah Kabupaten/Kotaa.

Page 15: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

9

Wakil dari instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan daerah Kabupaten/Kotab.

Wakil dari instansi yang ditugasi bidang Penanaman Modal daerah Kabupaten /Kotac.

Wakil dari instansi yang ditugasi bidang Pertanahan daerah Kabupaten/Kotad.

Wakil dari instansi yang ditugasi bidang Pertahanan Keamanan daerah Kabupaten /Kotae.

Wakil dari instansi yang ditugasi bidang Kesehatan daeah Kabupaten/Kotaf.

Wakil dari instansi terkait di daerah Kabupaten/Kotag.

Ahli dibidang lingkungan hiduph.

Ahli di bidang yang berkaitan dengan rencana usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutani.

Wakil dari organisasi lingkungan hidup sesuai dengan bidang usaha dan/atau kegiatan yang j. bersangkutan

Wakil dari masyarakat terkena dampakk.

Anggota lain yang dipandang perlu.l.

3.4. TIM TEKNIS KOMISI PENILAI AMDALSebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa Komisi Penilai AMDAL dalam melakukan tugas yang bersifat teknis dibantu oleh suatu Tim Teknis yang bertugas melakukan penelaahan secara teknis terhadap dokumen KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL yang akan dinilai pada sidang penilaian AMDAL. Tim teknis berkerja berdasarkan permintaan dari Komisi Penilai AMDAL yang pada akhir pekerjaannya Tim tersebut akan menghasilkan masukan aspek tehnis kepada Komisi Penilai AMDAL.

Penelaahan secara teknis yang dilakukan oleh Tim Teknis meliputi penilaian terhadap:

Kesesuaian dengan pedoman umum dan/atau pedoman teknis di bidang AMDAL;1.

Kesesuaian peraturan perundang-undangan di bidang teknis sektor bersangkutan;2.

Ketepatan penerapan metode penelitian/analisis;3.

Kesahihan data yang digunakan;4.

Kelayakan desain, teknologi, dan proses produksi yang digunakan;5.

Menyiapkan, mengumpulkan dan mengolah bahan/data sebagai masukan kepada komisi a. penilai;

Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada komisi penilai;b.

Melaksanakan tugas lain yang diberikan ketua komisi penilai.c.

Tim teknis di tingkat pusat dibentuk oleh Menteri Departemen Teknis atau Pimpinan Lembaga Pemerintahan Non Departemen yang berkedudukan di masing-masing sektor, di tingkat provinsi oleh Kepala Bapedal Daerah Propinsi selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL LH Propinsi, dan di tingkat Kabupaten/Kota oleh Kepala Bapedal Daerah Kabupaten/Kota atau Pejabat yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan hidup selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL LH Kabupaten/Kota.

3.5. SEKRETARIAT KOMISI AMDALKesekretariatan suatu Komisi Penilai AMDAL dilakukan oleh Sekretariat Komisi Penilai AMDAL yang dipimpin oleh seorang Kepala yang langsung bertanggung jawab kepada Ketua Komisi Penilai. Berdasarkan Pasal 7 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL, Sekretariat Komisi berkedudukan mengikuti kedudukan Komisi Penilai AMDAL, baik di tingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Lingkup tugas Sekretariat Komisi meliputi bidang kesekretariatan, perlengkapan dan penyediaan informasi pendukung dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Komisi Penilai AMDAL (pasal 8 KepMenLH Nomor 40 Tahun 2000).

Page 16: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

10

4.1. DOKUMEN KERANGKA ACUAN ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL)

Kerangka Acuan bagi pembuatan analisis dampak lingkungan hidup merupakan pegangan yang diperlukan dalam penyusunan studi selanjutnya, yaitu ANDAL dan RKL-RPL. KA yang merupakan pelingkupan bagi studi ANDAL memuat komponen rencana kegiatan yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup, dan komponen-komponen parameter LH yang akan terkena dampak penting serta batas wilayah yang akan dikaji dalam ANDAL.

KA-ANDAL dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL bersama dengan pemrakarsa untuk menyepakati ruang lingkup kajian ANDAL yang akan dilaksanakan. Adapun keputusan atas KA-ANDAL wajib diberikan oleh instansi yang bertanggung jawab dalam jangka waktu selambat-lambatanya 75 (tujuh puluh lima) hari kerja dihitung sejak tanggal penerimaan dokumen yang siap untuk dinilai oleh Komisi Penilai. Bila dalam jangka waktu tersebut ternyata instansi tersebut tidak menerbitkan keputusan apapun maka dianggap KA-ANDAL tersebut telah disepakati. Penolakan terhadap KA-ANDAL dilakukan bila rencana kegiatan berlokasi di dalam kawasan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan.

4.1.1. TATA CARA PENERIMAAN DOKUMEN KA-ANDAL

Pemrakarsa mengajukan draft dokumen KA-ANDAL secara tertulis ditujukan kepada Ketua Komisi 1. Penilai AMDAL sejumlah dua eksemplar untuk diperiksa kelengkapan administrasi oleh sekretariat komisi AMDAL

Sekretariat membuat bukti penerimaan dokumen kepada pemrakarsa dengan menuliskan hari dan 2. tanggal penerimaan dokumen dan mengarsipnya

Sekretariat menyiapkan catatan kronologis proses AMDAL dan menentukan penanggung jawab 3. materi

Mendistribusikan draft KA-ANDAL kepada penanggung jawab materi untuk memeriksa kelengkapan 4. persyaratan administratif dokumen KA-ANDAL sesuai Keputusan MenLH Nomor 2 Tahun 2000 yang meliputi:

a. Salinan surat perjanjian kerjasama antara pemrakarsa dan konsultan

b. Salinan surat izin/rekomendasi yang telah dimiliki

c. Salinan akte pendirian badan hukum konsultan

d. Daftar riwayat hidup anggota tim penyusun, dilengkapi dengan sertifi kat kursus AMDAL yang telah dimiliki

Menginformasikan kepada pemrakarsa hasil pemeriksaan yaitu:5.

a. Bila draft belum lengkap, pemrakarsa harus melengkapi

b. Bila draft dinyatakan lengkap, pemrakarsa diminta memberikan dokumen sejumlah 35 eksemplar

Menerima dokumen KA-ANDAL sebanyak 35 eksemplar untuk rapat Komisi Penilai AMDAL/Tim Teknis 6. AMDAL

Sekretariat memberi tanda penerimaan dokumen KA-ANDAL kepada pemrakarsa dengan menuliskan 7. hari dan tanggal penerimaan dokumen dan mengarsipnya

4.1.2. PENILAIAN DOKUMEN KA-ANDAL

Meminta kepada Ketua Komisi untuk menentukan peserta rapat yang akan diundang dan menetapkan 1. jadwal rapat komisi penilaian dokumen KA-ANDAL dan kepada Ketua Tim Teknis untuk jadwal rapat Tim Teknis.

Mengirimkan undangan presentasi kepada pemrakarsa dan undangan rapat Tim Teknis atau komisi 2. Penilai selambat-lambatnya 10 hari kerja sebelum jadwal rapat

BAB IVMEKANISME PENILAIAN AMDAL

Page 17: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

11

mempersiapkan bahan-bahan rapat komisi seperti antara lain form masukan tertulis dari para 3. undangan, arahan rapat, daftar hadir, form berita acara

Mencatat masukan-masukan tertulis dari para undangan dan membuat berita acara yang disusun 4. oleh penanggung jawab materi yang selanjutnya ditandatangani oleh Pimpinan Rapat/Ketua Komisi AMDAL dan diserahkan kepada pemrakarsa untuk perbaikan dokumen.

4.1.3. PASCA PENILAIAN/PERBAIKAN DOKUMEN KA-ANDAL

Memproses notulensi rapat yang telah dibuat dan meminta tandatangan Ketua Komisi Penilai, 1. selanjutnya dikirimkan pada para peserta yang hadir.

Menerima masukan perbaikan dari pemrakrarsa dan membuat penerimaan dokumen2.

memeriksa dokumen perbaikan yang disampaikan oleh pemrakarsa3.

4.1.4. KESEPAKATAN KA-ANDAL

Menyerahkan format SK MenLH mengenai kesepakatan atau penolakan dokumen KA-ANDAL kepada 1. penanggung jawab materi untuk diperiksa

Memproses SK MenLH untuk Kesepakatan/Penolakan dan salinan SK nya2.

Mendistribusikan SK Kesepakatan/penolakan beserta dokumen KA-ANDAL kepada pemrakarsa dan 3. undangan

4.2. DOKUMEN ANDAL, RKL DAN RPLPemrakarsa menyusun ANDAL, RKL dan RPL berdasarkan KA-ANDAL yang telah mendapatkan keputusan dari instansi yang bertanggung jawab dan dokumen diajukan pemrakarsa kepada Komisi Penilai AMDAL. Instansi yang bertanggung jawab menerbitkan keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana kegiatan berdasarkan hasil penilaian Komisi Penilai AMDAL terhadap ANDAL, RKL dan RPL. Dalam keputusan kelayakan tersebut perlu dicantumkan dasar pertimbangan dikeluarkannya keputusan tersebut dan pertimbangan terhadap saran, pendapat dan tanggapan yang diajukan oleh warga masyarakat.

Instansi yang bertanggung jawab mengembalikan dokumen ANDAL, RKL dan RPL kepada pemrakarsa untuk diperbaiki bila kualitas dokumen tidak sesuai dengan pedoman penyusunan AMDAL sebagaimana hasil dari rapat penilaian oleh Komisi Penilai AMDAL. Bila hasil penilaian Komisi Penilai AMDAL menyatakan dampak penting yang ditimbulkan oleh rencana kegiatan tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia, atau biaya penanggulangan dampak penting lebih besar daripada manfaat dampak yang ditimbulkan oleh rencana kegiatan, maka instansi yang bertanggung jawab memberikan keputusan bahwa rencana kegiatan tersebut tidak layak lingkungan.

4.2.1. TATA CARA PENERIMAAN DOKUMEN ANDAL, RKL DAN RPL

Pemrakarsa mengajukan draft dokumen ANDAL, RKL dan RPL secara tertulis ditujukan kepada Ketua 1. Komisi Penilai AMDAL sejumlah dua eksemplar untuk diperiksa kelengkapan administrasi oleh sekretariat komisi AMDAL

Sekretariat membuat bukti penerimaan dokumen kepada pemrakarsa dengan menuliskan hari dan 2. tanggal penerimaan dokumen dan mengarsipnya

Sekretariat menyiapkan catatan kronologis proses AMDAL dan mendistribusikan draft ANDAL, RKL 3. dan RPL kepada penanggung jawab materi.

Menginformasikan kepada pemrakarsa hasil pemeriksaan yaitu:4.

a. Bila draft belum lengkap, pemrakarsa harus melengkapi sesuai hasil pemeriksaan

b. Bila draft dinyatakan lengkap, pemrakarsa diminta memberikan dokumen sejumlah 35 eksemplar

Sekretariat menerima dokumen ANDAL, RKL dan RPL sebanyak 35 eksemplar untuk rapat Komisi 5. Penilai AMDAL/Tim Teknis AMDAL dan sekretariat memberi tanda penerimaan dokumen ANDAL, RKL dan RPL kepada pemrakarsa dengan menuliskan hari dan tanggal penerimaan dokumen dan mengarsipnya

Page 18: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

12

4.2.2. PENILAIAN DOKUMEN ANDAL, RKL DAN RPL

Meminta kepada Ketua Komisi untuk menentukan peserta rapat yang akan diundang dan menetapkan 1. jadwal rapat komisi penilaian dokumen ANDAL, RKL dan RPL dan kepada Ketua Tim Teknis untuk jadwal rapat Tim Teknis.

Mengirimkan undangan presentasi kepada pemrakarsa dan undangan rapat Tim Teknis atau komisi 2. Penilai selambat-lambatnya 10 hari kerja sebelum jadwal rapat

mempersiapkan bahan-bahan rapat komisi seperti antara lain form masukan tertulis dari para 3. undangan, arahan rapat, daftar hadir, form berita acara

Ketua Komisi penilai AMDAL menyampaikan dokumen ANDAL, RKL dan RPL dan ringkasannya kepada 4. Tim Teknis

Tim Teknis mengadakan pembahasan dokumen ANDAL, RKL-RPL, kemudian melaporkan hasilnya 5. kepada Ketua Komisi Penilai AMDAL

Pemrakarsa mempresentasikan dokumen ANDAL, RKL dan RPL di dalam rapat Komisi Penilai AMDAL6.

Mencatat masukan-masukan tertulis dari para undangan dan membuat berita acara yang disusun 7. oleh penanggung jawab materi yang selanjutnya ditandatangani oleh Pimpinan Rapat/Ketua Komisi AMDAL dan diserahkan kepada pemrakarsa untuk perbaikan dokumen.

Apabila dari hasil penilaian dinyatakan sempurna maka ketua Komisi Penilai AMDAL menyampaikan 8. rekomendasi sebagai bahan pengambilan keputusan

Lama waktu 75 (tujuh puluh lima) hari kerja dihitung sejak diterimanya dokumen oleh Sekretariat 9. sebagaimana tercantum dalam tanda terima dokumen

Bagi dokumen yang memerlukan perbaikan, penghitungan waktu dihitung sejak diterimanya 10. dokumen yang sudah diperbaiki sesuai tanda terima dari Sekretariat.

4.2.3. PASCA PENILAIAN/PERBAIKAN DOKUMEN ANDAL, RKL DAN RPL

Memproses notulensi rapat yang telah dibuat dan meminta tandatangan Ketua Komisi Penilai, 1. selanjutnya dikirimkan pada para peserta yang hadir.

Setelah dilakukan perbaikan atau penyempurnaan terhadap dokumen ANDAL, RKL-RPL yang 2. dikembalikan, pemrakarsa menyerahkan kembali untuk diperiksa

Menerima masukan perbaikan dari pemrakrarsa dan membuat penerimaan dokumen3.

memeriksa dokumen perbaikan yang disampaikan oleh pemrakarsa4.

Keputusan terhadap penilaian dokumen ANDAL, RKL-RPL harus diberikan diberikan kepada 5. pemrakarsa selambat-lambatnya 75 (tujuh puluh lima) hari kerja sejak dokumen ANDAL, RKL-RPL diterima di Sekretariat

Apabila dalam jangka waktu 75 (tujuh puluh lima) hari kerja ketua komisi belum memutuskan, maka 6. dokumen ANDAL, RKL-RPL tersebut dianggap sah

4.2.4. KEPUTUSAN KELAYAKAN LINGKUNGAN

Menyerahkan format SK MenLH mengenai kelayakan lingkungan atau ketidaklayakan dokumen 1. ANDAL, RKL dan RPL suatu rencana kegiatan kepada penanggung jawab materi untuk diperiksa

Memproses SK MenLH kelayakan lingkungan atau ketidaklayakan dan salinan SK nya2.

Mendistribusikan SK Kelayakan Lingkungan/Ketidaklayakan beserta dokumen ANDAL, RKL dan RPL 3. kepada pemrakarsa dan para peserta rapat Komisi Penilai AMDAL

Sebagaimana dengan ketentuan Pasal 16 dan Pasal 20 PP 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, waktu yang diberikan kepada Pemerintah untuk memproses suatu dokumen AMDAL selambat-lambatnya 75 (tujuh puluh lima) hari kerja. Untuk itu perlu pengaturan terhadap sistem dan mekanisme pelaksanaan penilaian AMDAL. Salah satu kunci keberhasilan proses penilaian AMDAL terletak pada kedisiplinan dan keteraturan mekanisme kesekretariatan Komisi Penilai. Secara lengkap dan rinci mengenai mekanisme penilaian dokumen AMDAL dapat dilihat pada buku SOP Sekretariat Komisi Penilai AMDAL (2002).

Page 19: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

13

Gambar 3. SOP Sekretariat Komisi Amdal

Page 20: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

14

5.1. RANGKUMANKomisi Penilai AMDAL adalah sebuah tim ad hoc khusus yang beranggotakan lintas instansi 1. pemerintah, pakar multi disiplin, kelompok-kelompok kepentingan sosial, wakil kelompok masyarakat yang berpotensi terkena dampak, pihak-pihak lain yang relevan dan berkepentingan, dengan tugas menilai KA-ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL.

Komisi Penilai AMDAL berada di tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota.2.

Dasar kewenangan penilaian AMDAL bagi Komisi Penilai AMDAL Pusat, Propinsi diatur dalam PP 27 3. Tahun 1999 tentang AMDAL, sedangkan PP 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, Propinsi dan Kabupaten/Kota mengatur mengenai kewenangan Komisi Penilai AMDAL Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota. Pertimbangan yang melandasi kewenangan penilaian didasarkan pada ekosistem (bioregion), bukan semata administratif dan terlaksananya fungsi manajemen (pemisahan keputusan kelayakan lingkungan dan pemberi ijin).

Tim Teknis AMDAL membantu Komisi Penilai dalam hal penilaian teknis meliputi kesesuaian pedoman, 4. kesesuaian peraturan per UU an, kesesuaian kaidah tata ruang, kesesuaian metode penelitian, kesahihan data, kelayakan desain, teknologi proses dan kelayakan ekologis.

Sekretariat Komisi Penilai membantu Komisi Penilai AMDAL dan Tim Teknis di bidang kesekretariatan 5. yaitu meliputi upaya menjaga agar pelayanan publik optimal dan tidak melampaui batas penanganan 75 hari kerja dan perlengkapan dan penyediaan data pendukung.

5.2. EVALUASISebutkan kebijakan yang melandasi penilaian AMDAL, baik di Pusat mauoun Daerah1.

Sebutkan keanggotaan Komisi Penilai AMDAL Pusat2.

Jelaskan pembentukan Komisi Penilai AMDAL3.

Jelaskan mengenai kewenangan Komisi Penilaian AMDAL, kewenangan Pusat, Propinsi dan 4. Kabupaten/Kota

elaskan mengenai mekanisme penilaian AMDAL5.

BAB VPENUTUP

Page 21: 34 Tata Laksana Penilai Amdal

15

Anonim, 1997. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 86; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699)

Anonim, 1999, Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999, Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3838)

Anonim, 2000, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 40 Tahun 2000, Tentang Pedoman tata Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

Anonim, 2000, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 41 Tahun 2000, Tentang Pedoman Peembentukan komisi penilai Analisis mengenai Dampak Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota

Anonim, 2003, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 42 Tahun 2000, Tentang Susunan Keanggotaan Komisi Penilai dan Tim Teknis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Pusat

DAFTAR PUSTAKA