3385-4690-1-sm

Upload: arumdesipratiwi

Post on 18-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

  • 70

    Aktivitas Sediaan Gel Ekstrak Batang Pohon PisangAmbon dalam Proses Penyembuhan Luka pada Mencit

    ACTIVITY OF AMBON BANANA EXTRACT IN GEL FORMULATION ON THE WOUNDHEALING PROCESS OF MICE SKIN

    Bayu Febram Prasetyo 1, Ietje Wientarsih2, Bambang Pontjo Priosoeryanto21,2Sub Bagian Farmasi , 2 Bagian Patologi

    Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Dramaga,Bogor.Telp :0251-8626368, Fax :0251-8629464. E-mail : [email protected]

    ABSTRACT

    The purpose of this study is to examine the activity of Ambon banana extract in gel formulation on thewound healing process of mice skin (Mus musculus albinus) based on gross and microscopic observations.The wound healing process were observe grossly everyday while the microscopic lesion was observed on the3rd, 5th, 7th, 14th and 21st days after skin incisition. The wounded skin were sampled after the mice wereeuthanized for further microscopic observation. The gross parameters were the existence of blood coagulation,scab formation, wound covering and wound size. The microscopic parameters observed the percentation ofwound reepitelization and the the tickness of wound connective tissues (fibroblast). Gross lesion and thefibroblast thickness were presented descriptively as a qualitative data. Grossly, it was observed that thescab formation was faster in mice treated with the extract of ambon banana than that of negative control.Based on the research the ambon banana extrack in gel can be used in the acceleratiof wound healing.

    Key words : gel , Ambon Banana extract, wound healing, mice

    PENDAHULUAN

    Tanaman yang tumbuh di Indonesiabanyak memiliki manfaat bagi kesehatanmanusia di antaranya untuk meredakan panas,mengobati luka, menurunkan tekanan darah,dan mencegah penyakit jantung (Wijaya-kusuma, 1998). Salah satu dari tanaman ituadalah pohon pisang ambon (Musa paradisiacavar.sapientum ) yang sudah dikenal lama dandibudidayakan serta memiliki berbagai manfaatseperti buahnya dapat dimakan, daunnyadigunakan untuk keperluan rumah tangga,batangnya pun dapat digunakan sebagai pakanternak .

    Batang pohon pisang ambon diketahuimemiliki bahan aktif di antaranya saponin,antrakuinon, kuinon yang dapat menghilang-kan rasa sakit , merangsang pembentukan sel-sel baru pada kulit. Kandungan lignin padabatang pisang ambon membantu peresapansenyawa pada kulit sehingga dapat digunakanuntuk mengobati luka memar, luka bakar,bekas gigitan serangga, dan sebagai antiradang(Djulkarnain, 1998)

    Telah dilakukan penelitian menggunakangetah batang pisang ambon pada prosespenyembuhan luka menggunakan hewan cobamencit dan hasilnya dapat menyembuhkan luka,selain itu secara histologi juga memberikan efekkosmetik dengan memperbaiki struktur kulityang rusak tanpa meninggalkan jaringan bekasluka atau jaringan parut dan mempercepatproses re-epitelisasi jaringan epidermis,pembentukan buluh darah baru (neokapila-risasi), pembentukan jaringan ikat (fibroblas)dan infiltrasi sel-sel radang pada daerah luka(Priosoeryanto et al., 2006). Berdasarkan uraianlatar belakang tersebut di atas maka dilakukanpenelitian dengan memformulasikan ekstrakbatang pisang ambon ke dalam sediaan gelsekaligus melakukan uji penyembuhan lukapada mencit.

    METODE PENELITIAN

    Pembuatan Estrak Batang Pisang AmbonSimplisia batang pisang ambon diambil

    sebanyak 100 gram kemudian dilakukan

    Jurnal Veteriner Juni 2010 Vol. 11 No. 2 : 70-73ISSN : 1411 - 8327

  • 71

    ekstraksi menggunakan prosedur soxhletasimenggunakan pelarut alkohol 70% sebanyak 1liter selama 4 jam, kemudian cairan ekstraksidipekatkan menggunakan rotary evaporatordan dihasilkan ekstrak kental sebanyak 5 gram.

    Pembuatan Sediaan GelUntuk pembuatan sediaan gel dibuat

    dengan cara mencampurkan bahan dasar gelyaitu poligel , trietanolamin stearat , propilen-glikol , nipagin kemudian ditambahkan aquadessteril hingga terbentuk massa gel kemudianditambahkan ekstrak dan disimpan di dalamlemari es bersuhu 40C.

    Perlukaan Pada MencitSebelum dilakukan perlukaan, bulu di

    sekitar punggung dicukur dan kulit diolesidengan alkohol, kemudian mencit diadaptasikanselama 2 hari, baru kemudian dilukai. Perlu-kaan dilakukan pada punggung mencit denganmembuat sayatan dengan panjang 1 -1,5 cmdan lebar 0,5 mm menggunakan skalpel yangsteril. Sebelum dilakukan penyayatan, mencitterlebih dahulu dianestesi menggunakan eter.

    Pemberian Sediaan Gel Ekstrak BatangPisang Ambon

    Pemberian gel dilakukan dengan caramengoleskannya di bagian luka pada mencitperlakuan setiap hari, dari hari ke-1 sampaihari ke 21 setelah perlukaan. Sebagai pem-banding digunakan kontrol negatif yaitu mencityang diberi gel placebo dan kontrol positif yangdiberi obat luka komersial mengandungneomycin sulfat dan ekstrak plasenta

    Pengamatan Histopatologi.Pengamatan histopatologi menggunakan

    metode penghitungan menurut cara Prio-soeryanto et al., (2006) dan Low et al., (2001)dengan menghitung jumlah sel yang diamati.Parameter yang digunakan adalah merapatnyalapis epidermis (re-epitelisasi), pembentukanneokapiler dan sel-sel fibroblas yang ada dalamluka. Pengamatan histopatologi dilakukanmenggunakan mikroskop cahaya (Olympus tipeBH-2, Olympus Corp, Jepang).

    Tabel 1. Nilai rata-rata persentase re-epitelisasi

    Hari Pengamatan

    Kelompok3 5 7 14 21

    Kelompok I ( gel placebo ) 0 0,29 0,52 1,00 1,00Kelompok II ( pemberian Obat komersial) 0 0,34 0,62 1,00 1,00Kelompok III ( pemberian gel ekstrak 0 0,40 0,60 1,00 1,00batang pisang Ambon )

    Tabel 2. Perbandingan neokapilerisasi pada ketiga kelompok di daerah luka.

    KelompokHari ke-

    Kontrol Negatif Kontrol Positif Gel Ekstrak

    3 43.00 8.49DE 61.00 4.24CDE 73.50 2.12BCD

    5 103.00 1.41AB 121.50 9.19AB 111.50 2.12AB

    7 93.00 42.43ABC 110.00 25.46AB 107.50 33.23AB

    14 64.00 2.83CDE 63.00 1.41CDE 63.50 0.71CDE

    21 35.00 4.24E 33.00 5.66E 30.50 4.95E

    Keterangan: Huruf (superskrip) yang berbeda pada baris yang sama menunjukan ada perbedaanyang nyata (P< 0,05).

    Prasetyo et al Jurnal Veteriner

  • 72

    Rumus Penghitungan % Re-epitelisasi(Penghitungan menggunakan VideoMeasuring Device)% Re-epitelisasi = Panjang luka yang ditutupi epitel X 100% Panjang Luka Total

    Sumber : Maiwahyudi (1999)

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Re-epitelisasiRe-epitelisasi merupakan tahapan

    perbaikan luka yang meliputi mobilisasi,

    migrasi, mitosis, dan diferensiasi sel epitel.(Tahapan-tahapan ini akan mengembalikanintregitas kulit yang hilang. Perbedaan yangmencolok antara kelompok perlakuan (kelompokyang diberi obat komersial dan gel ekstrakbatang pisang) dengan kontrol terlihat pada harike-7. Rata-rata re-epitelisasi pada keduakelompok perlakuan sudah mencapai kisaran0,60 sedangkan pada kelompok kontrol masih0,52 dan dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil inimemperlihatkan bahwa gel ekstrak batangpisang mempunyai kemampuan yang relatifsama dengan obat komersial untuk meningkat-kan re-epitelisasi epidermis, sehingga luka lebihcepat menutup.

    Gambar 1. Gambaran mikroskopik proses re-epitelisasi luka pada hari ke-7.Kelompok kontrol negatif (I), Kelompok Obat komersial (II), Kelompok gel batang pisang Ambon (III).Terlihat pada kelompok I re-epitelisasi epidermis belum terjadi sempurna, keropeng/fibrin masih terlihat(a). Pada kelompok II proses re-epitelisasi sudah terjadi (b) walaupun keropeng/fibrin (c) masih terlihattetapi sudah mulai lepas dari luka, disertai fibrosis dengan kerapatan tinggi (d). Pada kelompok III re-epitelisasi sudah mulai sempurna (e), keropeng sudah lepas, luka menyempit, serta fibrosis dengankerapatan tinggi (f). Pewarnaan HE. Pembesaran 20 X.

    Gambar 2. Gambaran mikroskopik jaringan ikat (fibroblas) pada ketiga kelompok di daerahluka pada hari ke-14 dengan pewarnaan MT dan pembesaran 400 X.Gambar A adalah kontrol gel placebo dimana gambar kepadatan serabut kolagen pada daerah lukarapat, jaringan ikat padat tetapi masih ada rongga. Gambar B adalah kontrol gel komersial dimanakepadatan serabut kolagen pada daerah luka sangat rapat dan jaringan ikat padat dan kompak. GambarC adalah kontrol gel ekstrak dimana kepadatan serabut kolagen pada daerah luka sangat rapat danjaringan ikat padat dan kompak

    I II III

    A B C

    Jurnal Veteriner Juni 2010 Vol. 11 No. 2 : 70-73

  • 73

    Penyembuhan luka sangat dipengaruhi olehre-epitelisasi, karena semakin cepat proses re-epitelisasi semakin cepat pula luka tertutupsehingga semakin cepat penyembuhan luka.Kecepatan dari penyembuhan luka dapatdipengaruhi dari zat-zat yang terdapat dalamobat yang diberikan, jika obat tersebutmempunyai kemampuan untuk meningkatkanpenyembuhan dengan cara merangsang lebihcepat pertumbuhan sel-sel baru pada kulit(Gambar 1)

    NeokapilerisasiNeokapilerisasi merupakan pembuluh

    darah baru berupa tunas-tunas yang terbentukdari pembuluh darah dan akan berkembangmenjadi percabangan baru pada jaringan luka.Neokapilerisasi akan saling beranastomosis danmembentuk suatu jaringan sirkulasi darah yangpadat pada jaringan luka. Pembuluh darahmemiliki peranan penting dalam perbaikanjaringan untuk memberikan asupan nutrisi bagijaringan yang sedang beregenerasi. Pembuluhdarah juga menghantarkan sel-sel radang yangdibentuk di dalam sumsum tulang untukmendekati jaringan yang terluka hingga selradang tersebut melakukan emigrasi (Singerdan Clark, 1999).

    Jumlah yang tertinggi dari semuakelompok dapat terlihat pada hari ke-5. Padahari ke-5 ini neokapiler memberikan nutrisi yangmaksimal bagi jaringan yang tengahberegenerasi (Tabel 2).

    Fibroblas (Jaringan Ikat)Fibroblas merupakan sel pada jaringan ikat

    yang berpengaruh dalam proses penyembuhanluka. Fibroblas akan mengalami beberapaperubahan fenotip dan menjadi myofibroblasyang berfungsi untuk retraksi luka (Kalangi,2004).

    Pada hari ke-14, kepadatan fibroblas padakelompok ekstrak batang pohon pisang ambontidak berbeda dengan kelompok gel komersilyang sudah sempurna, namun keduanyaberbeda dengan kelompok kontrol yangkepadatannya padat meski masih ada rongga,hal ini menunjukkan bahwa proses re-epitelisasilebih cepat pada kelompok ekstrak batang pohonpisang ambon yang mengindikasikan prosespenutupan luka yang lebih cepat dibandingkankelompok lainnya. Pada hari ke-21 semuakelompok mengalami kepadatan fibroblas yangsudah sempurna. (Gambar 2)

    Kepadatan jaringan ikat yang lebih padatpada kelompok ekstrak batang pohon pisangambon menunjukkan bahwa pengecilan besarluka lebih cepat terjadi pada kelompok ekstrakbatang pohon pisang ambon, ini dikarenakansemakin banyaknya jaringan ikat pada lukamaka semakin besar daya kontraksi lukasehingga sisi luka akan tertarik danmenyebabkan besar luka menjadi mengecil.

    SIMPULAN

    Sediaan gel ekstrak batang pisang Ambonmemiliki aktivitas mempercepat prosespenyembuhan luka pada subjek penelitiandengan mempercepat re-epitelisasi, memper-cepat proses neokapilerisasi, meningkatkanpembentukan jaringan ikat pada kulit sehinggadapat digunakan sebagai alternatif untukpenyembuhan luka pada mencit

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,Depdiknas RI melalui Proyek Hibah BersaingXIII tahun 2006.

    DAFTAR PUSTAKA

    Djulkarnain HB.1998. Pohon Obat Keluarga.Jakarta: Intisari

    Kalangi SJR. 2004. Peran Kolagen padaPersembuhan Luka. http://www.dexa-medica.com/test/htdocs/dexamedica/article_files/kolagen.pdf. html [15 /12/2006]

    Low QEH, Drugea IA, Duffner LA, Quinn DG,Cook DN, Rollins BJ, Kovacs EJ, DiPietroLA. 2001. Wound Healing in MIP-alpha-/-and MCP-1-/- Mice. American Journal ofPathology 159:457-463.

    Priosoeryanto BP, Huminto H, Wientarsih I,Estuningsih S. 2006. Aktivitas GetahBatang Pohon Pisang dalam ProsesPersembuhan Luka dan Efek Kosmetiknyapada Hewan. Lembaga Penelitian danPemberdayan Masyarakat. InstitutPertanian Bogor.

    Singer AJ, Clark RAF. 1999. Cutaneus woundHealing. N England Medicine. 341 (10):738-154

    Wijayakusuma H.1998 . Pisang berkhasiat obatIndonesia, Manfaat dan PenggunannyaRempah,Rimpang,dan Umbi. Jakarta.Milenia Populer.

    Prasetyo et al Jurnal Veteriner