3.3 proses kerja penata gambar

16
87 3.3 Proses Kerja Penata Gambar Penata gambar atau cameraman adalah seseorang yang bertanggung jawab merekam semua peristiwa yang dibutuhkan oleh repoter, mengambil angle berita dengan baik untuk dapat disajikan kedalam suatu paket berita. Profesi juru kamera pada stasiun televisi merupakan perpanjangan dari mata pemirsanya. Gambar yang rekamnya itulah yang di lihat pemirsa Irwanto, (2014:148). Memang seorang penata gambar seharusnya hanya bekerja pada tahapan produksi saja namun bukan berarti tidak berperan dalam dua tahapan lainnya. seperti profesi lainnya, penulis sebagai penata gambar merupakan bagian dari crew sebuah produksi televisi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam tiga tahapan penting yaitu, pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Pengambilan gambar siaran langsung biasanya membutuhkan ketahanan fisik yang lebih besar daripada pengambilan gambar yang direkam, selain itu dalam siaran langsung dibutuhkan kecepatan mengambil gambar. Kemampuan juru kamera menjadi sangat penting dalam suatu liputan siaran langsung karena gambar dan suara mendominasi liputan itu. Seorang juru kamera bertanggung jawab untuk menghasilkan gambar yang baik dalam arti gambar tidak goyang atau miring, gambar halus fokus, dan suara terekam dengan baik. 3.3.1 Pra Produksi

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

87

3.3 Proses Kerja Penata Gambar

Penata gambar atau cameraman adalah seseorang yang bertanggung jawab

merekam semua peristiwa yang dibutuhkan oleh repoter, mengambil angle berita

dengan baik untuk dapat disajikan kedalam suatu paket berita.

Profesi juru kamera pada stasiun televisi merupakan perpanjangan dari

mata pemirsanya. Gambar yang rekamnya itulah yang di lihat pemirsa Irwanto,

(2014:148).

Memang seorang penata gambar seharusnya hanya bekerja pada tahapan

produksi saja namun bukan berarti tidak berperan dalam dua tahapan lainnya.

seperti profesi lainnya, penulis sebagai penata gambar merupakan bagian dari

crew sebuah produksi televisi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam

tiga tahapan penting yaitu, pra produksi, produksi, dan pasca produksi.

Pengambilan gambar siaran langsung biasanya membutuhkan ketahanan fisik

yang lebih besar daripada pengambilan gambar yang direkam, selain itu dalam

siaran langsung dibutuhkan kecepatan mengambil gambar. Kemampuan juru

kamera menjadi sangat penting dalam suatu liputan siaran langsung karena

gambar dan suara mendominasi liputan itu. Seorang juru kamera bertanggung

jawab untuk menghasilkan gambar yang baik dalam arti gambar tidak goyang

atau miring, gambar halus fokus, dan suara terekam dengan baik.

3.3.1 Pra Produksi

Page 2: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

88

Konsep juru kamera seharusnmya sudah bisa disusun dalam benaknya.

Ini bisa dilakukan saat ia mengetahui dan telah terlibat briefing singkat

dengan reporter mengenai peristiwa apa yang akan di liputan Irwanto,

(2014:150).

Pada fase pra produksi :

1. Berdiskusi dengan reporter untuk menentukan gambar yang akan di ambil saat

liputan kelak.

2. Merencanakan sekuen gambar yang akan diambil.

3.3.2 Produksi

Sebagai juru kamera yaitu mengambil gambar sesuai dengan kebutuhan

redaksi serta bertanggung jawab terhadap materi visual dan audio saaat proses liputan

di lapangan Irwanto, (2014:149).

1. Juru kamera mengambil gambar di lokasi peristiwa.

2. Melakukan kalibrasi kamera, menjaga komposisi gambar, melakukan sekuen

dalam proses pengambilan gambar.

3. Menjaga moment saat liputan.

4. Bekerja sama dengan reporter saat liputan.

5. Mengoperasikan kamera untuk pengambilan gambar sesuai kebutuhan

redaksi.

Page 3: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

89

Dari definisi di atas dapat disimpulkan dalam proses liputan berita reporter dan juru

kamera harus memiliki pengetahuan tentang teknik pengambilan gambar agar gambar

tampak bagus, setiap gambar harus memberikan pesan yang jelas.

Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan gambar untuk

jurnalistik televisi Baskin, (2016:120), yaitu :

1. Camera angle (sudut pengambilan gambar), yakni posisi kamera pada saat

pengambilan gambar. Masing-masing angle punya makna tertentu.

2. Frame size (ukuran gambar), yakni ukuran shot untuk memperlihatkan situasi

objek bersangkutan.

3. Gerakan kamera, yakni posisi kamera bergerak, sementara objek bidikan

diam.

4. Gerakan objek, yakni posisi kamera diam, sementara objek bidikan bergerak.

5. Komposisi, yakni seni menempatkan gambar pada posisi yang baik dan enak

dilihat.

ada 7 hal yang harus dihindari saat merekam video yaitu, Purba, (2013:89):

1. Gambar goyang

Salah satu penyebab paling umum yang membuat gambar tidak tajam adalah

guncangan kamera, yaitu gerakan kamera saat pengambilan gambar. Hasilnya,

gambar video akan goyang dan tidak nyaman dilihat.

2. Terlalu banyak zoom

3. Terlalu banyak panning

Page 4: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

90

Jangan terlalu banyak panning karena akan menghasilkan gambar yang

kurang tajam.

4. Gambar tidak fokus (Blur)

5. Salah pencahayaan

Kesalahan pertama backlight, yaitu pengambilan gambar pada angle yang

melawan sumber cahaya. Kedua, kontras yang terlalu tinggi, misalnya di

ruang terbuka mengambil gambar orang yang berrkulit gelap dengan

background langit putih. Lakukan pengambilan angle yang dekat medium

shot, close up atau bahkan ekstrem close up agar dapat mengurangi kontras

warna yang tertangkap oleh kamera video.

6. Framing klasik

7. Sudut pengambilan gambar (angle)

3.3.3 Pasca Produksi

Dalam tahap ini tidak banyak hal yang di lakukan oleh seorang juru kamera.

Untuk produksi berita televisi :

1. Juru kamera membuat camera report agar mempermudah proses editing.

2. Menuliskan catatan atau label dalam catalog yang isinya berupa liputan apa

saja, gambar apa saja, dan gambar siapa saja.

3. Merapikan kamera dan komponen lainnya setelah liputan.

Juru kamera membuat label pada materi berita (kaset atau file tergantung

kamera yang digunakan). Menuliskan catatan dalam catalog yang isinya berupa:

Page 5: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

91

liputan apa, gambar apa saja, gambar siapa saja. Ini digunakan demi kemudahan

proses editing dan dokumentasi (library). Dan membuat time code hasil liputan

Irwanto, (2014:149).

3.3.4 Peran Dan Tanggung Jawab

Juru kamera yaitu mengambil gambar sesuai dengan kebutuhan redaksi serta

bertanggung jawab terhadap materi visual dan audio saat proses liputan di

lapangan Irwanto, (2014:149).

Ada anggapan bahwa seorang juru kamera berita terkonsentrasi pada

mengejar moment atau saat saat penting peristiwa saja. Salah kaprah ini terjadi

akibat keliru menafsirkan moment. Memang benar pada reportase berita televisi

moment berharga jangan sampai terlewatkan. Walaupun demikian bukan berarti

masalah komposisi ditinggalkan hanya semata-mata mengejar moment. Bolehlah

moment peristiwa diperboleh tapi komposisi wajib dijaga. Hal ini jauh lebih baik

daripada sekadar mengejar moment. Bolehlah moment peristiwa diperbolehkan

tapi apa artinya jika dalam gambar yang didapat hanya ada sekumpulan gambar

juru kamera lain yang saat itu meliput bersama sementara tidak ada gambar

narasumber atau orang yang menjadi subjek berita.

Pada umumnya tugas dan tanggung jawab juru kamera meliputi:

1. Berdiskusi serta membahas rencana liputan dengan produser maupun reporter.

Page 6: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

92

2. Mempersiapkan peralatan kamera dan penunjang lainnya.

3. Bekerja sama dan melakukan koordinasi dengan reporter.

4. Merekam gambar atau melaksanakan tugas shooting liputan.

3.3.5 Proses Penciptaan Karya

Produksi program berita televisi yang berjudul MATA BERITA Untuk

menghasilkan news velue dan mengajak masyarakat untuk mengetahui informasi

dengan sajian dari berbagai aspek sosial, ekonomi, hukum, politik, kebudayaan,

pendidikan, kriminal, dan bencana alam. Agar program berita televisi yang kami

buat ini sebagai sumber yang mereferensi untuk penonton dan tidak

membosankan dalam penyajiannya.

Tetapi penulis, terus belajar dan mencari pengalaman untuk bisa

membuat program berita televisi yang lebih baik.

a. Konsep Kreatif

Membayangkan shoot yang akan di ambil, komposisi, ukuran, dan

pergerakan kamera. Untuk yang telah di konsepkan, established lokasi peristiwa

dengan jenis wide shot. Menggunakan shoot-shoot aman seperti Medium Close

Up, Medium Shot untuk mewawancarai narasumber.

b. Konsep Produksi

Dalam proses produksi program berita televisi MATA BERITA ada dua

konsep perekaman gambar yaitu konsep liputan saat di lapangan dan konsep saat

pengambilan gambar anchor. Dalam liputan di lapangan juru kamera

berkoordinasi dengan reporter saat liputan, sehingga gambar yang di ambil sesuai

naskah yang di buat reporter.

Page 7: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

93

c. Konsep Teknis

Menjaga shoot size saat pengambilan gambar. Meminimalisir pan right – pan

left, till up-till down, dan zoom in – zoom out. Agar ketika diruang editing

tidak membingungkan editor untuk mengedit hasil gambar yang diliput.

3.3.6 Kendala Produksi dan Solusinya

a. Kendala, Perbedaan gambar dengan penyunting gambar mengenai gambar

saja yang akan di ambil untuk proses editing. Solusinya, mencari jalan

tengah dengan mengikut sertakan reporter dalam menentukan gambar, hal

ini juga disesuaikan dengan naskah voice over yang di buat oleh reporter.

b. Kendala, saat peliputan berita sidang yang mengharuskan gambar tetap

stabil terkadang goyang karena desak-desakan, di dorong oleh rekan

media lainnya. Solusinya, mencoba mengambil gambar ulang dan

berkoordinasi dengan editor dan produser.

Page 8: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

94

3.3.7 Lembar Kerja Kameramen

Tabel III.10

Camera report

Production company : Jaringan Production Produser: Hanaa Ambaroh

Project Title : Mata Berita Campers: Rimas ChairunNisak

Durasi : 24:00 Hari/tanggal: Minggu/17 Juni 2018

NO SEG SHOT VISUAL VIDEO NOTE

SHOT

SIZE

ANGLE MOVING

1 1 1 MS Eye Level Still Opening

Anchor

2 1 2 MS Berita 1

3 1 3 MS Berita 2

4 1 4 MS Berita 3

5 1 5 MS Berita 4

6 2 1 MS Eye Level Still Opening

Anchor Seg 2

Page 9: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

95

7 2 2 MS Berita 5

8 2 3 MS Berita 6

9 2 4 MS Berita 7

10 2 5 MS Berita 8

11 3 1 MS Eye Level Still Opening

Anchor Seg 3

12 3 2 MS Berita 9

13 3 3 MS Berita 10

14 3 4 MS Berita 11

15 3 5 MS Eye Level Still Opening

Anchor

Berkah

Ramadhan

16 3 6 MS Berita 12

17 3 7 MS Closing

Anchor

Page 10: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

96

SPESIFIKASI KAMERA

1. Sony NEX-VG30

Gambar III.1

Spesifikasi :

Camera type : Camcorder

Width : 3.63 inches

Height : 5.13 inches

Depth : 8.75 inches

Weight : 6.43 pounds

Color : Black

Sensor

Sensor size : APS-C (Nikon DX, Pentax, Sony)

Sensor type : CMOS sensor (23.5 x 15.6mm)

Effective pixels : 16.1 megapixels

Lens type : Sony E-Mount lens

Digital zoom : 2.0x

Exposure modes : multi-segment, touch spot

Exposure compensation : AE Shift (Dial/Touch Panel)

Backlight compensation : Yes (Auto)

Minimum illumination : 9 lux (1/60 Shutter Speed F3.5)

ISO sensitivity : Still mode only : Auto (100-3.200);

Manual (100 to 25,600)

White Balance modes : Auto/Onepush/Outdoor/Indoor/WB

Temp

Viewfinder Type : Swivel EVF 1.3 cm (0.5 type) 2359k

dots

Screen type : 3.0 Xtra Fine LCDTM 270 degree

Swivel display

Page 11: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

97

Angle adjustment : Opening Angle : max. 90 deg.,Turning

Angle : max. 270 deg.

Brightness control : Yes (Menu)

Shutter speed : 1/48-1/10000 (movie_24p),

1/60-1/10000 (movie other)

30s-1/4000 (still)

Focus type : Contrast AF

Focus Mode : Single-shot AF, Continuous AF, Direct

Manual Focus, Manual Focus

Focus Area : Multi Point AF (25 points)

Image processor : BIONZ® image processor

Self-timer : Approx.10 sec (Still Image)

Picture effect Movie and still: Posterization, Pop color,

Retro photo, Partial Color, High contrast

Monochrome, Toy Camera, Still Only:

Soft Focus, Miniature

Other shooting functions : Face Detection, Cinematone

Flash matering system : Pre-flash TTL

Flash mode : Auto /Forced/Slow Sync./Rear

Sync./Prohibited

Flash compensation : Yes (=/- 2 EV, 1/3 EV Step)

Compatible recording media : Memory Stick PRO-HG Duo™

Memory Stick PRO DUO™

(Mark 2), Memory Stick XC-HG Duo™,

SD/SDHC/SDXC

Memory Card (Class 4 or Higher)

Page 12: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

98

2. DSRL Canon 700D

Gambar III.2

Spesifikasi :

Camera type : Digital single-lens reflex camera

Lens Mount : Interchangeable (EF / EF-S)

Focal Length : equivalent to 1.6x the focal length of

the lens

Effective Pixels : Approx. 18.0 megapixels

Total Pixels : Approx. 18.5 megapixels

Aspect Ratio : 3:2

Low-Pass Filter : Built-in/Fixed

Sensor Cleaning : EOS integrated cleaning system

Colour Filter Type : Primary Colour

Image Processor Type : Digic 5

Focusing Type : TTL-CT-SIR with a CMOS sensor

AF System/Points : 9 cross-type AF points (f/2.8 at centre)

AF Working Range : EV -0.5 -18 (at 23oC & ISO 100)

AF Modes : AI Focus

One Shot

Page 13: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

99

AI Servo

AF Point Selection : Automatic selection, Manual selection

Selected AF Point Display : Superimposed in viewfinder and

indicated on LCD monitor

Predictive AF : Yes, up to 10m1

AF lock : Locked when shutter button is pressed

half way in One Shot AF mode.

AF Assist Beam : Intermittent firing of built-in flash or

emitted by optional dedicated Speedlite

Manual Focus : Selected on lens

Matering range : EV 1-20 (at 23oC with 50mm f/1.4 lens

ISO 100)

3. Sony HXR-MC2500

Gambar III.3

Camera type : Camcorder

Colour : Black

Connectivity : HDMI, USB, Wifi

Weight : 3100

Focal length : 2.9-34.8mm

Shutter Speed : 000, 1/6 – 1/10

Page 14: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

100

Storage Media : Memory Stick Pro Duo™ and SD,

SDHC, SDXC compatible

Movies Format : AVCHD, MP4, XAVC S 4K

Power Source : 285 min with NP-F570 battery

Dimension : 265x455x235

Autofocus : TTL Contrast Detection

Battery Type : Lithium ion Battery

Digital Zoom : 200x

Effective MegaPixels : 6.1

Image Format : JPEG

Screen Inch : 3

Sensor Type : Exmor R CMOS

Video Resolotion : 1920x1080

Viewfinder : 1.0cm (0.39 inch) OLED Approx,

1.44M dots

Aspect Ratio : 4:3

Optical Zoom : 12x

Page 15: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

101

BLOCKING CAMERA

Gambar III.4

Page 16: 3.3 Proses Kerja Penata Gambar

102