bab iii metodologi perencanaanrepositori.unsil.ac.id/976/7/ta bab iii restu kabul.pdf · 2019. 9....
TRANSCRIPT
91
BAB III
METODOLOGI PERENCANAAN
3.1 Metode Perencanaan
Dalam Tugas Akhir ini, penulis mencoba untuk merencanakan
struktur bangunan yang difungsikan sebagai Perpustakaan Umum dengan
lokasi di Kota Tasikmalaya.
Prinsip dari perencanaan struktur gedung ini adalah menghasilkan
suatu bangunan yang aman, nyaman, kuat, efisien dan ekonomis. Suatu
konstruksi gedung harus mampu menahan beban dan gaya-gaya yang
bekerja pada konstruksi itu sendiri, sehingga bangunan atau struktur gedung
aman dalam jangka waktu yang direncakanan.
Data-data yang diperlukan dalam perencanaan diperoleh dengan cara
library research, dimana penulis memperoleh data dari bahan-bahan
referensi seperti buku SNI Persyaratan Beton structural untuk banguanan
gedung 2847 2013, diktat kuliah, dokumen perencanaan proyek, dan
referensi lain yang berkaitan dengan topik yang akan penulis bahas. Metode
analisa struktur gedung Perpustakaan Umum ini menggunakan program
SAP2000 versi 14.2.2.
3.1.1 Data Penyelidikan Tanah
Data hasil penyelidikan tanah yang digunakan pada perencanaan
struktur bawah merupakan data tanah hasil pengujian sondir yang
92
mengutip dari hasil penyelidikan tanah pada salah satu proyek konstruksi
di daerah Kabupaten Ciamis.
Berikut adalah data hasil penyelidikan tanah yang digunakan dalam
perencanaan struktur bawah ditampilkan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3. 1 Parameter Penentuan Jenis Tanah Berdasarkan Hasil Uji Sondir
3.1.2 Data Perencanaan
Perencanaan gedung bertingkat ini akan direncanakan sebanyak 3
lantai dengan data sebagai berikut :
1. Fungsi Bangunan : Perpustakaan Umum
2. Lokasi Bangunan : Jln. Ir. Djuanda Kota Tasikmalaya
3. Wilayah Gempa : Zona IV Tasikmalaya
4. Jumlah lantai : 3 lantai
Kedalaman
(cm)
Perlawanan
Penitrasi Konus
(kg/cm2)
Jumlah
Perlawanan
(kg/cm2)
Perlawanan
Gesek
(kg/cm2)
Hambatan
Pelekat
(kg/cm2)
Jumlah
Hambatan
Pelekat
(kg/cm2)
Hambatan
Pelekat
(kg/cm2)
0 0 0 0 0 0 0
20 0,0 3,0 3,00 3,99 3,99 0,199
40 0,0 3,0 3,00 3,99 7,98 0,199
60 0,0 3,0 3,00 3,99 11,97 0,199
80 5,0 7,0 2,00 2,66 14,63 0,133
100 5,0 7,0 2,00 2,66 17,29 0,133
20 9,0 12,0 3,00 3,99 21,27 0,199
40 9,0 12,0 3,00 3,99 25,26 0,199
60 10,0 12,0 2,00 2,66 27,92 0,133
80 10,0 12,0 1,30 1,40 29,32 0,086
200 9,0 11,0 2,00 2,66 31,98 0,133
20 9,0 11,0 2,00 2,66 34,64 0,133
40 9,0 11,0 2,00 2,66 37,30 0,133
60 14,0 19,0 5,00 6,65 43,95 0,332
80 14,0 19,0 5,00 6,65 50,60 0,332
93
5. Luas Bangunan
Lantai Dasar : 756 m2
Lantai 1 : 693 m2
Lantai 2 : 693 m2
6. Tinggi Antar Lantai
Lantai Dasar : 4,00 m
Lantai 1 : 8,00 m
Lantai 2 : 12,00 m
7. Jenis Pondasi : Telapak
Dimensi : 1,50 x 1,50 m
Tinggi pedestal : 2,00 m
Tebal Fondasi : 0,50 m
f’c : 30 MPa
fy : 400 MPa
tanah : 20 kN/m3
beton : 24 kN/m3
8. Struktur Bangunan : Struktur Beton Bertulang
9. Dinding : Pasangan HB 10
( 120 kg/m² )
10. Mutu beton (f’c)
pelat, balok, kolom, tangga : 30 MPa
11. Ec pelat, balok, kolom : 96,25742'.4700 cf MPa
12. Mutu baja tulangan pokok (fy) : 400 MPa
13. Mutu baja tulangan geser (fys) : 240 MPa
94
14. Jenis Pelat Lantai : Beton Ready-Mix
15. Dimensi
Kolom Lantai 1 (K1) : 550 x 550 mm
Kolom Lantai 2 (K2) : 550 x 550 mm
Kolom Lantai 3 (K3) : 450 x 450 mm
Balok Lantai 1 (BI) : 250 x 500 mm
Balok Lantai 2 (BI) : 250 x 500 mm
Balok Lantai 3 (RB) : 200 x 300 mm
Balok Anak (BA) : 200 x 300 mm
Sloof ( SLF ) : 200 x 300 mm
95
Ya
3.2 Tahapan Perencanaan
Tahapan perencanaan dalam penyusunan Tugas Akhir ini
ditampilkan dengan diagram alur perencanaan pada Bagan 3.1.
MULAI
Pengumpulan Data dan Studi Literatur
Pemodelan Struktur
Desain Awal (Preliminary design)
Pembebanan
Analisa Struktur Dengan Program SAP2000 V 14.2.2
Kontrol Desain
Output Gaya Dalam
Perencanaan Struktur
Detailing Struktur
SELESAI
Tidak
Bagan 3.1 Diagram Alur Perencanaan
96
3.2.1 Analisis Perhitungan dengan SAP 2000 versi 14.2.2.
Program SAP 2000 versi 14.2.2 digunakan hanya sebatas mencari
harga-harga momen, normal, lintang, dimensi profil gording dan dimensi
profil atap baja
Mulai
Input data :
fy
Define → materials
Masukan rencana dimensi elemen struktur
Define → frame sections
Tentkan jenis pembebanan
Define → load cases
Tentukan kombinasi pembebanan
Define → combinations
Gambar portal 2D
Define → coordinate systems
Tentukan dimensi tiap elemen batang struktur
Assign → frame → frame sections
Tentukan jenis & besarnya beban untuk tiap elemen struktur
joinload →forces (beban terpusat join)
point (beban terpusat batang +join)
disributed (beban merata)
Assign
frame
Analisis
Analize → run analysis
Output hasis analisis
Joint (reaksi perletakan)
Frames (momen,shear, axial forces)
Display →show forces
Desain & cek struktur
Design
Selesai
Bagan 3.2 alir langkah pengerjaan SAP 2000 versi 14.2.2.
97
3.2.2 Langkah Perencanaan Perhitungan Rangka Atap Baja
Rangka atap dihitung terpisah dari portal, baja ringan terbuat dari
bahan Cold Formed. Maka perencanaan memakai rujukan AISI (American
Iron Steel Institue). Adapun langkah perencanaannya sebagai berikut:
1. Perencanaan dimensi gording dan rangka atap dianalisis langsung
menggunakan SAP 2000 versi 14.2.2
2. Gording dihitung secara terpisah dari rangka atap, reaksi dari gording
didistribusikan ke rangka atap berupa beban terpusat (P), kemudian
dilakukan perhitungan analisis rangka atap
98
Mulai
Data Teknis
L,B, fu, fy, E,
Data Perencanaan :
-Berat Sendiri Atap
-Berat Jenis Baja
-Data Gording
Beban Sendiri qx, qy, Mx, My
Beban Hidup
Px, Py, Mx, My Beban Angin
q, Mx,My
Perhitungan Gording
Pembebanan Gording
Kontrol Syarat
Batas
Tidak
Ya
Kombinasi Pembebanan: 1,4 D
1,2 D + 1,6 L
1,2 D + 0,5 L ± 1,3 W
Tegangan :
= 𝑀𝑥
𝑤𝑥+
𝑀𝑦
𝑤𝑦 ≤
Lendutan : F = 1/250 . L
fx = 5
384.𝑞𝑥
𝐸 𝐼𝑦 𝐿4 +
𝑃𝑥
48 𝐸 𝐼𝑦 𝐿3
fy = 5
384.𝑞𝑦
𝐸 𝐼𝑥 𝐿4 +
𝑃𝑦
48 𝐸 𝐼𝑥 𝐿3
fo = fx2 + fy2
f ≤ F
Tidak
II
99
Pembebanan Kuda-kuda (D,L,W)
Analisis Struktur Atap dengan SAP 2000 V.14.0.0
Kontrol Dimensi
r ≤
Perencanaan Sambungan Baut
(n=N/N')
Gambar Desain
Selesai
Tidak
Ya
Estimasi Dimensi Profil Baja
Perhitungan Batang tarik dan batang tekan
Perhitungan Ikatan Angin : P = ( w x h )
N = 𝑃
cos𝛽
𝜎 = 𝑁
𝐹𝑛⇒ 𝐹𝑛 =
𝑁
𝜎
Fbr = 125% . Fn
Fbr = ¼ 𝜋 d2
d = 4 . 𝐹𝑏𝑟
𝜋
Perhitungan Sagron :
P total = Gx + Px = (qx . L) + Px
σ = P/Fn ≤
FBr = 125% . Fn
FBr = ¼ 𝜋 d2
d = 4 FBr
π
II
Bagan 3. 3 Bagan alir langkah perencanaan rangka atap baja
100
3.2.3 Langkah Perencanaan Struktur Portal Beton Bertulang
Langkah perencanaan struktur gedung berdasarkan ketentuan yang
berlaku menurut, SNI 2847-2013 tentang Peraturan Beton Bertulang
Indonesia dan SNI 1726-2012 tentang perencanaan ketahanan gempa
untuk struktur bangunan gedung dan non gedung.
Mulai
Landasan teori
Data : Gambar rencana
bangunan
Data teknis
Perencanaan
Estimasi dimensi Elemen struktur
Analisis beban
Pelat Balok Kolom Gravitasi Gempa Angin
Input SAP 2000 v.14.0.0
(Beban D, LL, E)
Analisis SAP 2000 v.14.0.0
Output SAP 2000 v.14.0.0 (momen, shear, axial forces)
Selesai
Bagan 3. 4 alir langkah perencanaan struktur portal beton bertulang
101
Ya
Tidak
3.2.4 Langkah Perencanaan Perhitungan Pelat Lantai
Pelat lantai dihitung terpisah dari balok, cara perencanaan pelat
memakai SNI 2847-2013. Pelat hanya memikul beban mati dan beban
hidup. Adapun langkah perencanaannya sebagai berikut :
Mulai
𝑎 = 1− 1 − 2 𝐾
0,85 𝑓′𝑐 .𝑑
Kontrol Desain Penulangan pelat
K = 𝑀𝑢
∅.𝑏.𝑑2 ≤ K max
bw, Lx, Ly, f’c, fy, ø, d’
Lny = Ly – (½ bw + ½ bw)
Lnx = Lx – (½ bw + ½ bw)
β = 𝑙𝑛𝑦
𝑙𝑛𝑥
≤ hf ≤
Qu = 1,2 D + 1,6 L
Perhitungan Momen
Mlx,Mtx,Mly, Mty
Penampang harus diperbesar
II
102
Ya
Tidak
Ya
Tidak
II
𝐴𝑠, 𝑢 = 0,85 .𝑓′𝑐 .𝑎 .𝑏
𝑓𝑦
Luas tulangan Perlu :
Fc’ < 31,36
𝐴𝑠 ≤ 1,4
𝑓𝑦𝑏.𝑑 𝐴𝑠 ≥
𝑓𝑐′
4 . 𝑓𝑦 .𝑏 .𝑑
𝑠 =
14𝜋 .𝐷2 . 𝑆
𝐴𝑠
Mencari jarak tulangan :
𝐴𝑠, 𝑡𝑢𝑙 =
14𝜋 𝐷2. 𝑆
𝑠
Luas tulangan :
Kontrol
As tul ≥ As perlu Diameter tulangan harus diperbesar
Selesai
Gambar Detail
Bagan 3.5 Alir langkah perencanaan pelat
103
3.2.5 Langkah Perencanaan Perhitungan Lentur Balok Segiempat
Mulai
Masukan = b, h, d, d’, As, As’, f’c, fy
Diberikan Es = 2.105 MPa
Kontrol Syarat batas
f’c ≤ 28 MPa
β1= 0,85 f’c ≥ 28 MPa
β1= 0,65
f’s = fy
𝑎 =𝐴𝑠.𝑓𝑦
0,85 𝑓′𝑐.𝑏
Kontrol Syarat batas
Kontrol Syarat batas
Perbaiki ukuran
penampang
Mn ≥ Mu
Selesai
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Bagan 3. 6 alir langkah perencanaan lentur balok segiempat
104
3.2.6 Langkah Desain Penulangan Untuk Geser Penampang Segiempat
Mulai
f;c, bw, d, fy, Vu
Ø = 0,75
Vc = 1
6x bw x d
Kontrol Syarat batas
𝑉𝑢
Ø - Vc ≥
2
3xbwxd
Penampang harus
diperbesar
Tidak
Vu > 0,5 ØVc Kontrol
Vu > 0,5 ØVc
Ya
Ya
Tidak perlu tulangan geser (pakai tulangan praktis)
𝐴𝑣 = 𝑉𝑢Ø− 𝑉𝑐 𝑆
𝑓𝑦 x 𝑑
Dengan tulangan geser
Tidak
Ya
𝐴𝑣 =𝑏𝑤 x 𝑆
3 𝑓𝑦
Tulangan geser minimum
Selesai
Bagan 3. 7 alir langkah perencanaan penulangan geser
105
Bagan 3. 8 alir langkah perencanaan kolom
3.2.7 Langkah Perencanaan Perhitungan Penulangan Kolom
106
Ya
Tidak
3.2.8 Langkah Perencanaan Perhitungan Tangga
Tidak
bw, f’c, fy,h, ø, d’
qu = 1,2 qD + 1,6 qL
Perhitungan Momen
Penampang harus
diperbesar
Mulai
b =
max = 0,75 . b
Kontrol
min < < max
Ya
Luas tulangan Perlu :
Tulangan Bagi/ tulangan susut dan suhu (kalau ada):
fy ≤ 300 MPa, As,b = 0,002 . b . h
Dihitung jarak tulangan, S:
, s ≤ 450 mm
s ≤ 3.h
Jarak tulangan bagi :
s ≤ 5.h, s ≤ 450 mm
Kontrol As tul ≥ As perlu
Diameter tulangan harus
diperbesar
Selesai
Bagan 3. 9 alir langkah perencanaan tangga
107
3.2.9 Langkah Perencanaan Perhitungan Pondasi
Mulai
Data Teknis :
,C, Ø, 𝜔, d, Pn, Mu
Diambil yang terkecil
Meyerhof
= sc .dc .ic .Nc +
sq .dq .iq .p◦ .Nq+sγ.dγ .iγ .0,5 B ‘γ .Nγ
Terzaghi
= Sc . C . Nc + q . Nq
+ 0,4. B. . .
𝜎𝑚𝑎𝑥 = 𝑃𝑢
𝐵.𝐿+
𝑀𝑢
16 𝐵.𝐿2
+ 𝑞 ≤ 𝜎𝑡
Menentukan ukuran Pondasi
Kontrol Syarat batas
𝑉𝑢 ≤ ∅𝑉𝑐 ,𝑀𝑛 ≥ 𝑀𝑢 ,𝑃𝑢 < 𝑃𝑢
Tidak 𝜎 =
𝑃𝑢
𝐵. 𝐿±
𝑀𝑢
16 𝐵. 𝐿2
+ 𝑞
Tegangan yang terjadi pada tanah :
𝑎 = 1 − 1 − 2𝐾
0,85 . 𝑓′𝑐 .𝑑
II
108
Dipilih jumlah yang terbesar
Gambar Detail
Selesai
𝐴𝑠 = 0,85 .𝑓′𝑐.𝑎 . 𝑏
𝑓𝑦 𝐴𝑠 =
1,4 𝑏 .𝑑
𝑓𝑦
𝑠 = 1
4
𝜋 𝐷2 𝑆
𝐴𝑠
Menentukan jarak antar tulangan :
II
Bagan 3. 10 alir langkah perencanaan fondasi
109
3.3 Gambar Atap, Denah dan Potongan
Gambar rencana disajikan dalam gambar – gambar berikut ini :
Gambar 3. 1 Rangka Atap
Gambar 3. 3 Detail Sambungan B Gambar 3. 2 Detail Sambungan A
Gambar 3. 4 Detail Sambungan C
110
Keterangan :
Jenis Atap : Rangka atap baja
Kuda-kuda : Profil Baja double angleshape
A (Atas) : ( 55.55.6 )
B (Bawah) : ( 45.45.7 )
D (Diagonal) : ( 45.45.7 )
V (Vertikal) : ( 55.55.6 )
Gording : Profil Baja channel ( C 125 x 65 x 60 )
Mutu Baja : BJ-41
Tegangan putus minimum (fu) : 410 Mpa = 4100 kg/cm2
Tegangan leleh minimum (fy) : 250 Mpa = 2500 kg/cm2
Tegangan dasar (σ) : 1666 kg/cm2
Kemiringan atap (α) : 30°
Bahan atap (genteng metal) : 6,375 kg/m2
111
Gambar 3. 5 Denah Lantai 1
112
Gambar 3. 6 Denah Lantai 2
113
Gambar 3. 7 Denah Lantai 2
114
Gambar 3. 8 Potongan Memanjang Arah A-A
Gambar 3. 9 Potongan Melintang Arah B-B
115
3.4 Pedoman Perencanaan
Peraturan yang menjadi pedoman perencanaan Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SKBI –
1.3.53.1987).
2. Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (SNI 2847:2013).
3. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung
dan non gedung (SNI 1726:2012).
4. Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain
(SNI 1727:2013).
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat No.28
Tahun 2016. Tentang analisis harga satuan pekerjaan umum.
6. Buku Balok dan Pelat Beton Bertulangan Ali Asroni
7. Buku Pondasi Ali Asroni
8. Buku Beton Bertulang Ali Asroni
9. Buku Beton Bertulang Agus Setiawan
10. Tabel Profil Baja Benyamin Ndu Ufi