$325$1.,1(5-$ 7$+81 - manggaraikab.go.id · indikator kinerja utama 5. lampiran lain yang mendukung...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MANGGARAI
RUTENG, 2018
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Kinerja-Tahun 2017 Page i
Kata Pengantar
Puji dan Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas izin dan perlindungannya Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
dapat menyelesaiakan dan menyajikan Laporan pelaksanaan program dan
Kegiatan dalam bentuk Laporan Kinerja.
Laporan Ini dibuat untuk menggambarkan pencapaian tugas pokok dan
fungsi Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Manggarai Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Manggarai. Laporan ini juga disusun sebagai pedoman dalam
rangka meningkatkan kinerja aparatur khususnya kinerja Dinas Kesehatan.
Dalam proses penyusunan Laporan Kinerja ini, banyak pihak telah
membantu terutama dalam hal pengumpulan data dari Seksi dan Sub. Bagian
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. Oleh karena itu perkenankan kami
pada kesempatan ini menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Laporan Kinerja tahun 2017.
Kami menyadari bahwa penyajian data dan informasi dalam bentuk
Laporan Kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai ini masih ada
kekurangannya, karena itu usul saran yang sifatnya konstruktif guna perbaikan
dan penyempurnaan penyusunan laporan untuk selanjutnya. Semoga Laporan
Akuntabilitas Kinerja ini menjadi bagian dari upaya untuk selalu memperbaiki
diri dan meningkatkan akuntabilitas kinerja kita secara terukur.
Ruteng, Februari 2018
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Kinerja-Tahun 2017 Page ii
Daftar Isi
Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar Isi ...................................................................................................... ii
Daftar Gambar .............................................................................................. iii
Ringkasan Eksekutif .................................................................................... iv
Bab I Pendahuluan .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................. 2
C. Struktur Organisasi ....................................................................... 11
D. Sistematika Penyajian ................................................................... 12
Bab II Perencanaan Kinerja ...................................................................... 14
A. Rencana Strategis Tahun 2016-2021 ............................................. 14
B. Indikator Kinerja Utama ............................................................... 15
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ...................................................... 16
Bab III Akuntabilitas Kinerja .................................................................... 17
A. Capaian Kinerja tahun 2017 ......................................................... 17
B. Analisis Capaian Kinerja ............................................................... 18
C. Analisis Efisiensi Penggunaan Anggaran..........................................28
Bab IV Penutup ........................................................................................... 40
Lampiran
1. Matriks Rencana Strategis 2016-2021
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
3. Pengukuran Kinerja Tahun 2017
4. Indikator Kinerja Utama
5. Lampiran Lain yang mendukung data
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Kinerja-Tahun 2017 Page iii
Daftar Gambar
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai ............... 12
Gambar 3.1. Peragaan Proses Melahirkan ............................................................. 21
Gambar 3.2. Peragaan Pertolongan Untuk Bayi Baru Lahir yang Kesulitan
Bernafas ......................................................................................... 23
Gambar 3.3. Kegiatan Pertemuan Peningkatan Kualitas Pengawasan Persalinan
Tingkat Kabupaten Manggarai .......................................................... 25
Gambar 3.4. Penimbangan Balita di Posyandu ...................................................... 26
Gambar 3.5. Pemberian Makanan Tambahan Balita ............................................... 27
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Kinerja Tahun 2017 Page iii
Ringkasan Eksekutif
Pada tahun 2017 ini, Dinas Kesehatan telah melaksanakan 18 program dan 76
kegiatan. Seluruh kegiatan/program tersebut direncanakan sebagai bagian dari
Rencana Kinerja Tahun 2017 untuk mencapai 2 sasaran. Dengan kata lain seluruh
kegiatan/program yang telah direncanakan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat
dengan keberhasilan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengukuran kinerja yang dilakukan secara self assessment atas realisasi
pelaksanaan Perjanjian Kinerja Tahun 2017, menunjukkan bahwa rata-rata capaian
kinerja dari 2 sasaran yang telah ditetapkan adalah 114,5% dengan kategori
“MEMUASKAN” sesuai kategori dalam tabel berikut.
No. Kategori Nilai Interpretasi
1. AA >85 s/d 100 MEMUASKAN
2. A >75 s/d 85 SANGAT BAIK
3. B >65 s/d 75 BAIK
4. CC >50 s/d 65 CUKUP BAIK
5. C >30 s/d 50 AGAK KURANG
6. D 0-30 KURANG
Keberhasilan sasaran-sasaran tersebut secara umum disebabkan:
1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan
terhadap Ibu selama masa hamil, persalinan dan masa nifas (sampai 42 hari
setelah melahirkan) yang didukung oleh Dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK).
2. Adanya beberapa kegiatan promotif dan preventif yang dibiayai oleh dana
Bantuan Operasional Kesehatan
3. Adanya kerjasama lintas sektor meskipun belum optimal
4. Adanya dukungan biaya dari DAK Non Fisik untuk PAMSIMAS untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan dari program kesehatan lingkungan dalam mencapai
sasaran strategis meningkatkan kualitas lingkungan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Kinerja Tahun 2017 Page iv
Keberhasilan ini disumbangkan oleh 2 sasaran yang berhasil mencapai tingkat capaian
sasaran 100% atau lebih. Beberapa sasaran yang dikategorikan berhasil adalah
sebagai berikut:
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian
1 2 3 Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
1 Angka Kematian Ibu (AKI) 132,98%
2 Angka Kematian Bayi (AKB) 125,18%
Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
1 Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
100%
Hambatan / kendala yang dihadapi dalam upaya mencapai sasaran yang dinilai kurang
berhasil adalah sebagai berikut :
1. Masalah Sumber Daya Manusia Kesehatan
Masalah yang terkait dengan SDM Kesehatan menyangkut Kuantitas, Kualitas,
Jenis dan Distribusi. Kualitas Tenaga Kesehatan yang ada dan tersebar di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama belum memadai. Di beberapa Fasilitas
Kesehatan masih kekurangan tenaga seperti Dokter, Apoteker, Bidan, Ahli Gizi,
Analis Kesehatan dan Atem Tidak tersedia tenaga administrasi dan tenaga
Pengelola Keuangan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sehingga
beban kerja tenaga kesehatan meningkat. Distribusi Tenaga Kesehatan belum
merata, dimana tenaga Kesehatan menumpuk di Fasilitas kesehatan di
Kecamatan Langke Rembong.
2. Sumber Daya Alam Serta Budaya
Sumber daya alam yang dimaksudkan adalah sumber daya alam yang
berhubungan langsung dengan kelangsungan hidup manusia. Seperti kurang
atau ketiadaan air minum, kondisi geografis yang sulit dijangkau pelayanan.
Selain itu adalah kondisi budaya yang sulit atau lamban mengikuti pengaruh
pendidikan kesehatan melalui penyuluhan masal maupun kelompok serta
individu. Semua hal itu sudah menjadi laggard (tidak mau menerima perubahan)
terhadap pengaruh sebuah inovasi baru yang dapat merubah perilaku
unfavorable (buruk) ke perilaku favorable (baik). Selain itu, penghambat yang
paling perlu untuk dirubah adalah mindset masyarakat yang masih primordial
terhadap kesehatan. Masyarakat belum menjadikan kesehatan adalah suatu
kebutuhan paling utama dan perlu pemeliharaan. Hal ini karena masih
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Kinerja Tahun 2017 Page v
kurangnya kesadaran. Munculnya kesadaran masih berawal dari sesering
berapa kali mereka menderita sakit baru muncul kesadaran. Sedangkan
kesadaran yang ditimbulkan oleh paparan informasi kesehatan sangat rendah.
Cukup sulit dan membutuhkan waktu yang lama merubah mindset masyarakat
jika hanya melalui penyuluhan dalam frekuensi terbatas. Hal ini dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan mereka masih rendah dan sudah lama terbentuk dalam
kehidupan yang tidak sehat.
3. Keterbatasan peralatan kesehatan yang baik
Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala alat kesehatan di FKTP juga merupakan
salah satu kegiatan yang penting dilaksanakan, mengingat banyak alat
kesehatan di FKTP yang tidak layak pakai dan rusak sehingga menghambat
kegiatan pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas. Selama ini masalah
yang sering dijumpai adalah masih banyak alat kesehatan yang tidak dipakai
karena belum tahu Prosedur Penggunaan Alat serta Kondisi Alat Kesehatan
yang dianggap rusak dan tidak layak pakai padahal masih dapat diperbaiki.
4. Belum optimalnya koordinasi lintas sektor
Keterlibatan sektor terkait dalam kegiatan pemberantasan dan penanggulangan
beberapa penyakit seperti Penyakit Tidak Menular maupun Penyakit menular
dalam penanganan masalah kesehatan tersebut masih kurang. Koordinasi lintas
sektor dalam konteks ini adalah memerangi perilaku dan faktor beresiko mulai
dari diri sendiri sampai ke seluruh masyarakat. Untuk mencapai hal itu harus
membutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk menjadi model Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
5. Belum optimalnya pelaksanaan SOP pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP). Pembuatan SOP merupakan salah satu standar good serve di
puskesmas. Namun hal ini baru dilakukan setelah puskesmas didampingi dalam
proses Akreditasi. Sedangkan Puskesmas yang belum dilakukan pendampingan
akreditasi belum mulai membuat SOP kegiatan yang mereka lakukan.
6. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat masih Kurang.
7. Masih kurangnya anggaran yang diperuntukan bagi bidang kesehatan.
Strategi peningkatan kinerja atau Langkah antisipatif yang dilakukan ke depan:
1. Peningkatan SDM Kesehatan melalui Pendidikan dan pelatihan teknis bidang
kesehatan untuk tenaga kesehatan sesuai kebutuhan seperti, dokter, Tenaga
Ahli Gizi, Apoteker, Analis Kesehatan, Atem, tenaga Administrasi dan
pengelolaan keuangan, sehingga dapat mengatasi masalah ketersediaan SDM
Kesehatan yang bermutu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Kinerja Tahun 2017 Page vi
Mengadakan Bimbingan Teknis penyusunan perencanaan Puskesmas secara
rutin sebagai solusi bagi Puskesmas yang sering mengganti perencana
puskesmasnya sehingga nantinya terjadi sinkronisasi antara proses
perencanaan, pelaporan dan penyampaian informasi ke public.
2. Pembangunan infrastruktur untuk mendekatkan layanan publik kepada seluruh
lapisan masyarakat. Selain itu untuk memudahkan masuknya kemajuan,
informasi, inovasi yang dikembangkan oleh pihak private seperti NGO dan
investasi perorangan ke desa. Asimilasi kemajuan dengan pola kebiasaan yang
tumbuh oleh budaya yang diwariskan akan memudahkan inovasi baru masuk
dan diterima oleh masyarakat madani di desa. Dengan demikian faktor laggard
terhadap program pembangunan kesehatan akibat mutu manusia yang rendah,
budaya dan kurang pengetahuan akan mudah menghilang dengan sendirinya
akibat pergeseran mindset unfavorable ke mindset favorable (pola pikir negatif ke
pola pikir positif). Dengan demikian informasi kesehatan yang didapat melalui
penyuluhan atau sosialisasi akan ternidasi dengan mudah pada pikiran mereka
dan cepat dipraktikan karena sudah melihat dan merasakan langsung kemajuan
yang diturunkan oleh infrastruktur tadi.
3. Untuk mengatasi kekurangan alat kesehatan terhadap layanan kesehatan
kepada masyarakat harus dilakukan assessment kebutuhan akan alat
kesehatan. Selanjutnya dilakukan analisis guna mendapatkan prioritas akan alat
mana yang paling prioritas. Kemudian dilakukan analisis pemanfaatan. Dalam
hal ini adalah mengkaji, mengukur dan menilai kemampuan SDM kesehatan di
FKTP pengguna alat tersebut. Hal ini dilakukan agar alat yang diadakan itu tidak
mubazir. Selanjutnya dilakukan infentarisasi alat yang diusul untuk dilakukan
proses pengadaan dan infentarisasi SDM yang harus ditingkatkan
kompetensinya terhadap penggunaan alat tersebut. Selanjutnya dilakukan
pengadaan alkes lewat PPK dan pelatihan ketenagaan lewat BAPELKES
Provinsi yang diusul melalui bidang SDK Dinas Kesehatan Kabupaten.
4. Meningkatkan koordinasi lintas program dan sektoral dengan melakukan
pertemuan rutin dan juga perlu melibatkan masyarakat/memberdayakan
masyarakat dalam setiap kegiatan pelayanan kesehatan.
5. Melaksanakan atau menerapkan Standar Operasional Prosedur dalam
pelaksanaan setiap kegiatan bagi Puskesmas yang belum memiliki SOP.
6. Upaya untuk meningkatkan PHBS Masyarakat dilakukan melalui Peningkatan
kegiatan promotif dan preventif kepada Masyarakat.
7. Perlu adanya penambahan anggaran untuk Bidang Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Kinerja Tahun 2017 Page vii
Secara keseluruhan, Dinas Kesehatan telah menganggarkan pembiayaan
seluruh kegiatannya sebesar Rp. 106.958.629.413.- dengan realisasi penyerapan
sebesar Rp. 88.142.230.085.- atau 82,41%. Dari total anggaran tersebut, yang
dialokasikan untuk pelaksanaaan kegiatan/program pendukung 2 sasaran strategis
adalah Rp. 88.081.157.412,- Alokasi ini pada dasarnya merupakan alokasi berbagai
mata anggaran yang relevan untuk membiayai input tiap kegiatan/program pendukung
sasaran strategis. Realisasi pengeluaran dalam rangka pencapaian sasaran yaitu
sebesar Rp. 72.148.017.508,- atau 81,91% dari dana yang dialokasikan dalam DPA.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Visi Pembangunan Kabupaten Manggarai tahun 2016 – 2021 adalah
“Manggarai Yang Maju, Makmur, Sejahtera, Adil Dan Merata Dan Diridhoi
Tuhan Yang Maha Esa”. Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka pembangunan
bidang kesehatan diarahkan untuk “Memajukan derajad kesehatan
masyarakat yang berkualitas dan merata”.
Strategi dan kebijakan dalam Renstra Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
adalah strategi dan kebijakan OPD untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka
menengah OPD yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta
rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan
jangka menengah OPD menunjukkan bagaimana cara OPD mencapai tujuan,
sasaran jangka menengah OPD, dan target kinerja hasil (outcome) program
prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi OPD. Strategi dan kebijakan
dalam Renstra OPD selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan OPD bagi
setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi OPD.
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif
tentang bagaimana OPD mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan
efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan
sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja
birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas
pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan
layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di
dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem
manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi.
Selaku penyelenggara pembangunan kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai wajib mempertanggungjawabakan kinerjanya sebagaimana yang
diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Keuangan dan Tata Cara Review
atas Laporan Kinerja, yang mewajibkan setiap entitas Pemerintah pusat, daerah,
kementerian/lembaga untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya atas
pelaksanaan APBN/APBD.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 2
Laporan Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Dinas
Kesehatan selama Tahun 2017. Capaian kinerja (performance results) Tahun
2017 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja (performance
agreement) Tahun 2017 sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian kinerja
organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana target kinerja ini
akan digunakan sebagai umpan balik (Feedback) perbaikan dan peningkatan
kinerja organisasi secara berkelanjutan (continuing improvement).
B. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Manggarai, Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai melaksanakan tugas dan fungsinya dan
bertanggung jawab langsung kepada Bupati Manggarai dan secara teknis
administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai berdasarkan Peraturan Bupati
Manggarai Nomor 39 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Pokok, Fungsi dan tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Manggarai,
mempunyai tugas pokok yaitu membantu Bupati dalam melaksanakan tugas
urusan pemerintah konkuren wajib pelayanan dasar bidang kesehatan. Dalam
melaksanakan tugas, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsinya yaitu:
a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya dan
pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas
dan fungsinya;
Adapun uraian lebih lanjut atas tugas pokok dan fungsi dari masing-masing
pelaksana tugas dalam struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu bupati dalam
melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah
Kabupaten.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 3
Fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta
sumber daya kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, Alat
Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) serta
sumber daya kesehatan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT) serta sumber daya kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala daerah terkait
dengan bidang kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Dinas dibantu oleh :
a. Sekretariat;
b. Bidang Kesehatan Masyarakat;
c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
d. Bidang Pelayanan Kesehatan; dan
e. Bidang Sumber Daya Kesehatan.
2. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi, pelaksanaan
dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan dinas kesehatan daerah.
Fungsi :
a. Penyiapan Perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di
lingkungan Dinas Kesehatan Daerah;
b. Koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Daerah;
c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di
lingkungan Dinas Kesehatan Daerah; dan
d. Pengelolaan aset yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan
Daerah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 4
Sekretariat terdiri dari :
1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas:
a) Mengumpulkan pengolahan bahan dan pedoman/petunjuk Teknis
Renstra, KUA, PPAS, PPA, RKA, DPA, Rencana Kerja Tahunan
(RKT), Penetapan Kinerja (PK), LAKIP, LPPD, LKPJ, Laporan
bulanan dan laporan lainnya;
b) Menyusun dan mengolah data RENSTRA, KUA, PPAS, PPA, RKA,
DPA, Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), LAKIP,
LPPD, LKPJ, Laporan bulanan dan laporan lainnya;
c) Menyajikan dan membuat KUA, PPAS, PPA, RKA, DPA, Rencana
Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (PK), LAKIP, LPPD, LKPJ,
Laporan bulanan dan laporan lainnya;
d) Mengumpulkan dan menyusun bahan evaluasi program dinas; dan
e) Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.
2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a) Mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di
bidang tata usaha, surat menyurat dan kearsipan;
b) Menyusun dan mengolah data inventarisasi barang milik
daerah/negara;
c) Mengelola urusan perlengkapan dan rumah tangga; dan
d) Mengelola urusan kepegawaian; dan
e) Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.
3) Sub Bagian Keuangan;
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a) Mengumpulkan bahan, pedoman/petunjuk teknis di bidang keuangan;
b) Menyusun dokumen anggaran penerimaan dan pengeluaran sesuai
tahapan perencanaan;
c) Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan dan pembuatan
laporan; dan
d) Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Tugas dan Fungsi Bidang Kesehatan Masyarakat
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 5
Fungsi :
a. Penyiapan Perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
b. Penyiapan Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga,
gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; dan
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.
Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari :
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
Tugas :
Penyiapan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Tugas :
Penyiapan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang promosi dan pemberdayaan masyarakat;
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
Tugas :
Penyiapan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular,
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 6
Fungsi :
a. Penyiapan Perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
b. Penyiapan Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; dan
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari :
1) Seksi Surveilans dan Imunisasi
Tugas :
Penyiapan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi;
2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Tugas :
Penyiapan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular;
3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa
Tugas :
Penyiapan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular dan Kesehatan Jiwa.
5. Bidang Pelayanan Kesehatan:
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
pelayanan kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan
termasuk fasilitas pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 7
Fungsi :
a. Penyiapan Perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan termasuk
fasilitas pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu;
b. Penyiapan Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan termasuk
fasilitas pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan
kesehatan primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan termasuk
fasilitas pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu; dan
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan
primer dan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan termasuk fasilitas
pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu.
Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari :
1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional
Tugas :
Penyiapan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer dan tradisional;
2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
Tugas :
Penyiapan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang pelayanan kesehatan rujukan;
3) Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan Mutu
Tugas :
Penyiapan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang fasilitas pelayanan kesehatan dan peningkatan
mutu.
6. Bidang Sumber Daya Kesehatan :
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
kefarmasian, alat kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 8
Fungsi :
a. Penyiapan Perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan bidang
kefarmasian, alat kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
b. Penyiapan Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian,
alat kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian, alat
kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan; dan
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, alat
kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan.
Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari :
1) Seksi Kefarmasian
Tugas :
Penyiapan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang kefarmasian;
2) Seksi Alat Kesehatan
Tugas :
Penyiapan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang alat kesehatan;
3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
Tugas :
Penyiapan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional,
bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang sumber daya manusia kesehatan.
7. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan teknis dinas dan secara langsung berhubungan dengan pelayanan
kepada masyarakat untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok organisasi
induknya; UPT Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsinya sebagai
berikut :
a. Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat sesuai bidangnya;
b. Melaksanakan tugas operasional di wilayah kerja sesuai bidangnya;
c. Menyusun laporan kegiatan kepada kepala dinas;
d. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 9
UPT Dinas Kesehatan yang dimaksud pada penjelasan diatas terdiri
dari :
1) UPT Gudang Farmasi;
2) UPT Puskesmas Kota;
3) UPT Puskesmas Timung;
4) UPT Puskesmas Watu Alo;
5) UPT Puskesmas Pagal;
6) UPT Puskesmas Wae Codi;
7) UPT Puskesmas Bea Mese;
8) UPT Puskesmas Reo;
9) UPT Puskesmas Wae Kajong;
10) UPT Puskesmas Cancar;
11) UPT Puskesmas Ketang;
12) UPT Puskesmas Nanu;
13) UPT Puskesmas Wangko;
14) UPT Puskesmas Langke Majok;
15) UPT Puskesmas Narang;
16) UPT Puskesmas Iteng;
17) UPT Puskesmas Wae Mbeleng;
18) UPT Puskesmas Ponggeok.
19) UPT Puskesmas Lao;
20) UPT Puskesmas Bangka Kenda;
21) UPT Puskesmas Dintor;
22) UPT Puskesmas Loce.
1. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Manggarai tahun 2017 sejumlah 350.656 jiwa (Per
Tanggal 31 Desember 2017 (Sumber Data: Kantor Dispenduk dan Capil). Dari
aspek administrasi pemerintahan, Kabupaten Manggarai terdiri dari 12
Kecamatan, yang meliputi 145 Desa dan 26 kelurahan.
2. Sumber Daya Manusia
Dala rangka mendukung pencapaian visi dan misi Dinas kesehatan memiliki
sejumlah tenaga untuk pelayanan kesehatan yang dapat melaksanakan tugas
dan fungsinya dengan optimal.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 10
Data Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan menurut profesi secara
keseluruhan yang ada di Dinas Kesehatan dan UPT Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai dapat dilihat Pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Data Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
No Jenis Profesi Jumlah
1 Magister Kesehatan 2
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) 18
Dokter Umum 10
Dokter Gigi 13
2 Perawat:
Ners / Sarjana Keperawatan
16
D III Keperawatan 163
D0/D1 Keperawatan 35
3 Perawat Gigi
D III Gigi (AKG)
8
D0/D1 Perawat Gigi 22
4 Bidan
D IV Kebidanan
4
D III Kebidanan (AKBID) 170
D0/D1 Kebidanan 37
5 Apoteker / Farmasi :
Apoteker
7
Sarjana Farmasi 5
D III Farmasi 8
Asisten Apoteker (SMF) 6
6 Analisis & Fisioterapi
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 11
D III Analisis Kesehatan 9
D III Perawat Anastesi 1
SMAK 1
D III Fisioterapi 2
7 D III Okupasi Terapi 1
D IV Medical Bedah 0
D III Teknik Elektromedik 1
D III Teknik Gigi 0
8 Penyuluhan Lingkungan
D III Kesehatan Lingkungan (AKL)
13
SPPH/ D0/D1 Kesling 14
9 Gizi
S-1 Gizi
2
D III Gizi (AKZI) 14
Sekolah Pendidikan Ahli Gizi ( SPAG) 1
10 Pendidikan Umum
Sarjana Umum
4
Diploma III 3
Diploma I 0
SLTA/Pekarya 16
SLTP 3
Sekolah Dasar ( SD ) 2
C. Struktur organisasi
Sebagai implementasi dari Peraturan Bupati Manggarai Nomor 39 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Manggarai, maka disusunlah Struktur Organisasi Dinas
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 12
Kesehatan Kabupaten Manggarai seperti yang terdapat dalam bagan dibawah
ini:
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
D. Sistematika Penyajian LAKIP
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Keuangan dan Tata Cara Review Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Sistematika penyajian disajikan sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 13
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tugas Pokok dan Fungsi
C. Struktur Organisasi
D. Sistematika Penyajian
Bab II Perencanaan Kinerja
A. Rencana Strategis Tahun 2016-2021
B. Indikator Kinerja Utama
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja tahun 2017
B. Analisis Capaian Kinerja
C. Realisasi Keuangan
Bab IV Penutup ...........................................................................................
Lampiran .......................................................................................................
1. Matriks Rencana Strategis 2016-2021
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
3. Pengukuran Kinerja
4. Indikator Kinerja Utama
5. Lampiran Lain yang mendukung data
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2016 Page 14
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS 2016-2021
Sesuai tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai telah menyusun Rencana Strategis yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun, yaitu periode 2016-2021 dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan yang mencakup Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran serta strategi pencapaian sasaran akan diuraikan dalam bab ini.
Sedangkan uraian sasaran target kinerja yang ingin dicapai dalam tahun 2016
berikut Program dan Kegiatan pendukungnya akan dijelaskan dalam Rencana
Kinerja Tahun 2016.
Berikut ini Visi, Misi, Tujuan Strategis, dan Sasaran Dinas Kesehatan
Tahun 2016-2021 :
I. Visi
Masyarakat Manggarai yang Sehat, Berkualitas, Sejahtera dan Berkeadilan.
II. Misi
1. Meningkatkan status kesehatan masyarakat Manggarai melalui
pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat manggarai dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan di
Kabupaten Manggarai.
4. Menciptakan tata kelola Organisasi Dinas Kesehatan yang baik dan bersih
III. Tujuan, Sasaran dan Program.
Kebijakan dan program yang dirumuskan untuk setiap tujuan dan sasaran
adalah sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 15
TUJUAN SASARAN PROGRAM
Menurunkan Angka
Kematian Ibu dan
Bayi
1. Menurunnya Angka Kematian Ibu
2. Menurunnya Angka Kematian Bayi
1. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
2. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
4. Program Pengawasan Obat dan Makanan
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
8. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
9. Program jaminan kesehatan nasional
10. Program Bantuan Operasional Kesehatan
11. Program Akreditasi Puskesmas
Meningkatkan status
gizi masyarakat
1. Meningkatnya status gizi masyarakat
B. SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra 2016 - 2021, Dinas Kesehatan
menetapkan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut:
No. Tujuan/Sasaran Indikator Kinerja Tahun 2017
1 2 3 4
1 Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
1 Angka Kematian Ibu 122,25
/100.000 KH
2 Angka Kematian Bayi
15,33 /1.000 KH
2 Meningkatkan status gizi masyarakat 1
Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat Perawatan
100%
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 16
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki
oleh instansi. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud
nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai
dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Dinas Kesehatan telah menetapkan kinerja yang akan dicapai pada tahun 2017
(tercantum di lampiran 3).
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 17
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Dinas kesehatan adalah perwujudan untuk
mempertanggungjawab keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2017,
tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai
kegiatan sesuai dengan Program dan kebijakan yang telah ditetapkan.
A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017
Sebagaimana telah ditetapkan di dalam Perjanjian Kinerja tahun 2017, Dinas
Kesehatan telah mencanangkan beberapa target kinerja pencapaian sasaran
strategis. Upaya untuk pencapaian target kinerja sasaran-sasaran strategis
tersebut diwujudkan dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan
strategis. Seluruh program dan kegiatan tersebut telah direncanakan sebagai
bagian dari Rencana Operasional Tahun 2017 untuk mencapai 2 sasaran pada
tahun 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai menetapkan 18 program
pendukung dan 2 sasaran strategis.
Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja 2
sasaran adalah 114,5%. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 2 sasaran yang
berhasil mencapai tingkat capaian sasaran lebih dari 100%.
Tabel 3.1 Capaian kinerja RPJMD Tahun 2017 yang terkait dengan Dinas Kesehatan
Sasaran Strategis
No Indikator Kinerja Target 2017
Realisasi 2017
Capaian
1 2 3 4 5 6
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
1 Angka Kematian Ibu (AKI)
122,25 81,93 132,98%
2 Angka Kematian Bayi (AKB)
15,33 11,47 125,18%
Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
1 Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan
100 100 100%
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 18
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Kinerja Dinas Kesehatan tahun 2017 tercermin dalam pencapaian sasaran-
sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai program dan kegiatan. Pencapaian kinerja
seluruh sasaran tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Sasaran 1 : Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
a. Perbandingan capaian antara target dan realisasi serta perbandingan tahun
2016 dengan tahun 2017
No. Sasaran Indikator Kinerja
Tahun 2016 Tahun 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Angka Kematian ibu (AKI)
125/ 100.000 KH
113.23/ 100.000 KH
109,42% 122,25/ 100.000
KH
81,93/ 100.000
KH
132,98%
Angka Kematian bayi (AKB)
13,15/1.000 KH
11.97/1.000 KH
108,97% 15,33/ 1.000
KH
11,47/ 1.000
KH
125,18%
Rata-Rata 109,2% 129,1%
Kategori Memuaskan
Capaian Kinerja Indikator Angka Kematian ibu (AKI) pada tahun 2017, AKI 5 Kasus dan
Angka Kelahiran Hidup sebanyak 6.103 adalah 132,98%. Apabila dibandingkan dengan
capaian kinerja tahun 2016, capaian kinerja Tahun 2017 mengalami peningkatan
23,56% dari 109,42% menjadi 132,98%.
Untuk mencapai target indikator tersebut, melalui dana APBD Dinas Kesehatan telah
mengusung program yaitu Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan
Anak dengan Alokasi anggaran APBD tahun 2017 untuk mewujudkan sasaran tersebut
adalah Rp. 4.870.781.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.176.765.500,- atau 24,16%,
dan juga melalui Program Bantuan Operasional Kesehatan adalah Rp.
15.153.198.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 14.017.883.033,- atau 92,51%.
a. Angka Kematian Ibu (AKI)
Kematian ibu merupakan salah satu indikator penting yang digunakan dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Kematian ibu yang terjadi di Kabupaten Manggarai tersebar pada beberapa Puskesmas
di Kabupaten Manggarai dapat dilihat pada tabel berikut:
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 19
Tabel 3.2. Jumlah Kematian Ibu menurut Kecamatan, dan Puskesmas
di Kabupaten Manggarai Tahun 2017
No Kecamatan Puskesmas Jumlah Lahir
Hidup Jumlah
1 Wae Rii Watu Alo 134 0 Timung 195 0 Bangka Kenda 240 1
2 Ruteng Cancar 478 2 Wae Mbeleng 271 0
3 Satar Mese Iteng 281 0 Ponggeok 371 0
4 Cibal Pagal 319 0
Bea Mese 193 0
5 Cibal Barat Wae Codi 265 0
6 Reok Reo 381 0
7 Reok Barat Wae Kajong 135 0 Loce 153 1
8 Langke Rembong Kota 760 0 Lao 545 0
9 Satar Mese Barat Narang 155 1 Dintor 175 0
10 Lelak Ketang 234 0
11 Rahong Utara Wangko 228 0 Nanu 195 0
12 Satar Mese Utara Langke Majok 395 0
Jumlah 6.103 5
Angka Kematian Ibu (AKI) 81,93 / 100.000 KH
Sumber Data: Bidang Kesmas Dinkes Kab. Manggarai
Dari tabel di atas dapat kita ketahui jumlah kasus terbanyak terdapat di Puskesmas
Cancar Kecamatan Ruteng sebanyak 2 Kasus. Sedangkan Puskesmas Bangka Kenda
Kecamatan Wae Ri’i sebanyak 1 Kasus; Puskesmas Loce Kecamatan Reok Barat
sebanyak 1 Kasus; dan Puskesmas Narang Kecamatan Satarmese Barat sebanyak 1
Kasus.
Faktor Utama Penyebab Kematian Ibu dari 5 kasus kematian tersebut adalah sebagai
berikut :
▪ Suspek Ruptur Uteri: 1 Kasus
Ruptur Uteri merupakan salah satu bentuk perdarahan yang terjadi pada kehamilan
lanjut dan persalinan, selain plasenta previa, Solusio plasenta, dan gangguan
pembekuan darah. Batas perdarahan pada kehamilan lanjut berarti perdarahan
pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan, sedangkan
perdarahan pada persalinan adalah perdarahan intrapartum sebelum kelahiran.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 20
▪ Eklampsia: 1 Kasus
Eklampsia adalah masalah serius pada masa kehamilan akhir yang ditandai
dengan kejang atau bahkan koma. Kejang terjadi karena terganggunya aktivitas
otak yang bisa juga meyebabkan penurunan kewaspadaan bahkan pingsan.
▪ Infeksi Puerperalis: 1 Kasus
Infeksi Puerperalis merupakan semua peradangan yang disebabkan oleh
masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genitalia pada waktu persalinan dan
nifas.
▪ Anemia dan Kelainan Jantung: 1 Kasus
Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah lebih rendah dari
jumlah normal. Jika memiliki anemia, tubuh tidak mendapatkan cukup darah yang
kaya oksigen, akibatnya tubuh lemah dan juga mungkin memiliki gejala lainnya
seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.
▪ Hepatitis: 1 Kasus
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat
ataupun agen penyebab infeksi.
Penyebab lain dari kematian ibu yang terjadi disebabkan oleh karena factor 4 Terlalu
(Telalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Sering dan Terlalu Banyak) dan 3 Terlambat
(Terlambat mengambil keputusan, terlambat mencari tempat rujukan dan terlambat
mendapat penanganan).
Sasaran Menurunkan Angka Kematian Ibu yang diukur langsung melalui salah satu
indikator AKI dapat dilihat pada grafik yang menggambarkan kasus-kasus AKI yang
terjadi di Kabupaten Manggarai dari tahun 2015 sampai tahun 2017:
Grafik 3.1. Grafik Angka Kematian Ibu 2015 s/d 2017
Sumber Data: Bidang Kesmas Dinkes Kab. Manggarai
0
20
40
60
80
100
120
140
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Angka Kematian Ibu (AKI)
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 21
Dari Grafik di atas diketahui bahwa pada Tahun 2015 Angka Kematian Ibu sebanyak 8
kasus atau 130,25/100.000 KH, mengalami penurunan 1 kasus Tahun 2016 menjadi 7
kasus atau 81,93/100.000 KH dan pada Tahun 2017 terus mengalami penurunan
sebanyak 2 kasus menjadi 5 kasus atau 81,93/100.000 KH.
Dalam Mencapai Sasaran strategis Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai menetapkan arah kebijakan melalui pemantapan
pelaksanaan Revolusi KIA, yang dijabarkan dalam indikator sebagai berikut:
▪ Cakupan kunjungan Ibu Hamil K-4 sejumlah 5.099 Orang atau 78,90%;
▪ Cakupan kunjungan nifas sejumlah 5.625 Orang atau 91,64%;
▪ Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sejumlah 3.259 Orang atau 78,64%;
▪ Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan sejumlah 5.958 Orang atau 97,07%; dan
▪ Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan sejumlah 5.863 Orang atau 95,52%.
Gambar 3.1. Peragaan Proses Melahirkan
Sumber Gambar: Bidang Kesmas Dinkes Kab. Manggarai
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam rangka mendukung sasaran
Indikator Angka Kematian Ibu (AKI) adalah:
▪ Monev dan bimtek program kesga;
▪ Evaluasi pasca pelatihan asuhan persalinan normal;
▪ Pelatihan asuhan persalinan normal;
▪ Pelatihan PPGDON; Pelatihan asfiksia;
▪ Evaluasi Pasca Pelatihan PPGDON;
▪ Jaminan Persalinan (Jampersal) dan
▪ Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 22
b. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi (AKB) mencerminkan derajat kesehatan masyarakat yang
sekaligus juga mencerminkan umur harapan hidup pada saat lahir. AKB yaitu jumlah
kematian bayi (usia 0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup.
Kematian Bayi yang terjadi di Kabupaten Manggarai tersebar pada beberapa
Puskesmas di Kabupaten Manggarai dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3. Jumlah Kematian Bayi menurut Kecamatan, dan Puskesmas
di Kabupaten Manggarai Tahun 2017
No Kecamatan Puskesmas Neonatal Bayi Total
1 Wae Rii Watu Alo 3 0 3
Timung 5 2 7
Bangka Kenda 1 0 1
2 Ruteng Cancar 5 1 6
Wae Mbeleng 4 0 4
3 Satar Mese Iteng 3 0 3
Ponggeok 2 0 2
4 Cibal Pagal 1 2 3
Bea Mese 2 0 2
5 Cibal Barat Wae Codi 3 2 5
6 Reok Reo 0 0 0
7 Reok Barat Wae Kajong 3 1 4
Loce 1 1 2
8 Langke Rembong Kota 3 0 3
Lao 3 2 5
9 Satar Mese Barat Narang 1 0 1
Dintor 2 1 3
10 Lelak Ketang 4 1 5
11 Rahong Utara Wangko 2 0 2
Nanu 2 1 3
12 Satar Mese Utara Langke Majok 5 1 6
Jumlah 55 15 70
Angka Kematian Bayi (AKB) 11,47 / 1.000 KH
Sumber Gambar: Bidang Kesmas Dinkes Kab. Manggarai
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa kematian bayi yang terjadi, tersebar pada
beberapa Puskesmas di Kabupaten Manggarai. Puskesmas Reo Kecamatan Reok
tidak ditemukan kasus kematian bayi sedangkan kasus terbanyak terdapat pada
Puskesmas Timung Kecamatan Wae Ri’i dengan jumlah 7 kasus. Jumlah kasus yang
juga cukup besar ditemukan di Puskesmas Cancar Kecamatan Ruteng dan Puskesmas
Langke Majok Kecamatan Satarmese Utara dengan jumlah sebanyak 6 kasus kematian
bayi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 23
Tingginya kematian bayi terjadi pada 28 hari setelah kelahiran yakni sebanyak 55
kasus. Hal ini menunjukkan rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir,
rendahnya akses pelayanan kesehatan. Berdasarkan data yang diperoleh angka
kematian bayi di kabupaten manggarai mengalami penurunan yang signifikan mulai dari
tahun 2015 berjumlah 104 kasus, kemudian menurun pada tahun 2016 sebanyak 74
kasus dan pada tahun 2017 menjadi 70 kasus. Penurunan angka kematian bayi
didorong dengan melakukan Pemeriksaan ANC yang rutin dan pelatihan bagi bidan dan
dukun terlatih.
Gambar 3.2.
Peragaan Pertolongan Untuk Bayi Baru Lahir yang Kesulitan Bernafas
Sumber Gambar: Bidang Kesmas Dinkes Kab. Manggarai
Dari 70 kasus kematian bayi penyebab yang paling utama adalah IUFD/ Intra Uterine
Fetal Death (Kematian Janin dalam Kandungan), Prematur dan BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah). Selain faktor utama tersebut penyebab kematian bayi karena infeksi
pada ibu hamil, kehamilan dengan penyakit penyerta, status gizi ibu hamil, faktor
lingkungan, kurangnya pendidikan masyarakat dalam hidup sehat, akses pelayanan
yang masih sangat terbatas.
Sasaran menurunkan Angka Kematian Bayi yang diukur langsung melalui salah satu
indikator AKB dapat dilihat pada grafik yang menggambarkan kasus-kasus AKB yang
terjadi di Kabupaten Manggarai dalam kurun waktu 2015-2017:
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 24
Grafik 3.2. Grafik Angka Kematian Bayi dari tahun 2015 s/d 2017
Sumber Data: Bidang Kesga Dinkes Kab. Manggarai
Dari Grafik di atas dapat diketahui bahwa pada tahun tahun 2015 terjadi kasus
kematian bayi sebanyak 104 bayi (16,93/1000 KH), tahun 2016 terjadi penurunan kasus
kematian bayi yaitu 74 kasus (11,97/1000 KH) dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak
6.182. Pada tahun 2017 terjadi penurunan kasus kematian bayi menjadi 70 bayi
(11,47/1000 KH) dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 6.103.
Dalam mencapai sasaran strategis menurunkan Angka Kematian Bayi Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai menetapkan arah kebijakan pemantapan pelaksanaan Revolusi
KIA yang dijabarkan dalam indikator kinerja:
▪ Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani sebanyak 288 Orang atau
74,42%;
▪ Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan adalah 5.958 Orang atau 97,07%;
▪ Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) sejumlah 6.019 Orang atau 98,62%;
▪ Cakupan kunjungan bayi sebanyak 5.967 Orang atau 97,77%.
▪ Cakupan puskesmas yang melakukan P4K (program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi sejumlah 22 Puskesmas atau 100%.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Angka Kematian Bayi (AKB)
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 25
Gambar 3.3.
Kegiatan Pertemuan Peningkatan Kualitas Pengawasan Persalinan Tingkat
Kabupaten Manggarai
.
Sumber Gambar: Bidang Kesmas Dinkes Kab. Manggarai
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka mendukung Indikator Angka Kematian
Bayi (AKB) adalah:
▪ Monev dan bimtek program kesga;
▪ Evaluasi pasca pelatihan asuhan persalinan normal;
▪ Pelatihan asuhan persalinan normal; Pelatihan PPGDON;
▪ Pelatihan asfiksia;
▪ Evaluasi Pasca Pelatihan PPGDON;
▪ Jaminan Persalinan (Jampersal) dan
▪ Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
c. Perbandingan realisasi kinerja s/d tahun 2017 dengan target akhir Renstra atau RPJMD
No. Sasaran Indikator Kinerja Realisasi
Tahun 2017 Target Akhir
RPJMD
1. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Angka Kematian ibu (AKI) 81,93/ 100.000 KH
110,25/ 100.000 KH
Angka Kematian bayi (AKB) 11,47/ 1.000 KH
12,93/ 1.000 KH
Capaian Indikator Kinerja dalam mendukung Sasaran strategis menurunkan Angka
Kematian Ibu dan Bayi Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD dan Target
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 26
Nasional: Angka Kematian ibu (AKI) adalah 81,93/100.000 KH sudah mencapai lebih
dari Target Akhir RPJMD begitupun halnya dengan Angka Kematian bayi (AKB)
11,47/1.000 KH mencapai lebih dari target akhir RPJMD.
Sasaran 2: Meningkatkan status gizi masyarakat
a. Perbandingan capaian antara target dan realisasi serta perbandingan tahun 2016 dengan tahun 2017
No. Sasaran Indikator Kinerja
Tahun 2016 Tahun 2017
Target Realisasi % Target Realisasi %
1. Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rata-rata 100.00% 100.00%
Kategori Sangat Baik
Capaian Kinerja Indikator 1 yaitu Persentase balita gizi buruk yang mendapat
perawatan pada tahun 2017 adalah 100% dengan jumlah 127 balita menderita gizi
buruk dan semua balita tersebut tertangani atau mendapat perawatan. Apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2016, capaian kinerja Tahun 2017 tidak
mengalami kenaikan/penurunan, masih sama dengan Tahun 2016 yaitu 100%.
Gambar 3.4.
Penimbangan Balita di Posyandu
Sumber Gambar: Puskesmas Kota Kab. Manggarai
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 27
Capaian kinerja sasaran meningkatkan status gizi masyarakat didukung oleh indikator
kinerja, dengan capaian masing-masing indikator sebagai berikut:
▪ Cakupan pelayanan anak balita sebanyak 25.331 bayi atau 85,77%
▪ Cakupan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) sebanyak 320 Orang atau 5,24%;
▪ Cakupan bumil KEK yang mendapat makanan tambahan sebanyak 158 Orang atau
20,44%;
▪ Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
keluarga miskin sebanyak 715 Orang dibagi total anak usia 6-24 bulan atau 7,29%;
▪ Cakupan bayi yang mendapat ASI eklusif sebanyak 2.497 Orang atau 89,27%;
▪ Cakupan BBL (bayi baru lahir) mendapat IMD (inisiasi Menyusu Dini) sebanyak
5.958 Orang atau 97,62%; dan
▪ Cakupan prevalensi kekurangan gizi (Underweight) pada anak balita sebanyak 365
Orang atau 1,44%.
Gambar 3.5. Pemberian Makanan Tambahan Balita
Sumber Gambar: Puskesmas Kota Kab. Manggarai
Untuk mencapai target indikator balita gizi buruk yang mendapat perawatan, melalui
dana APBD Dinas Kesehatan telah mengusung program yaitu Program Perbaikan Gizi
Masyarakat dengan Alokasi anggaran tahun 2017 untuk mewujudkan sasaran tersebut
adalah Rp. 87.784.00,- dengan realisasi sebesar Rp. 87.784.00,- atau 100%, dan juga
melalui Program Bantuan Operasional Kesehatan adalah Rp. 15.153.198.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 14.017.883.033,- atau 92,51%.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 28
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka mendukung sasaran meningkatkan
status kesehatan masyarakat adalah
▪ Pelacakan Kasus Gizi Buruk;
▪ Pemantauan Garam Beryodium di Tingkat Rumah Tangga dan
▪ Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
b. Perbandingan realisasi kinerja s/d tahun 2017 dengan target akhir Renstra atau RPJMD serta perbandingan dengan standar nasional
No. Sasaran Indikator Kinerja Realisasi
Tahun 2017 Target Akhir
RPJMD
1. Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
100.00% 100%
Realisasi Capaian Kinerja Indikator 1 yaitu Persentase balita gizi buruk yang mendapat
perawatan pada tahun 2017 adalah 100%. Jika dibandingkan Target akhir RPJMD
sudah mencapai Target.
C. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
Pada Tahun Anggaran 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp. 138.426.960.298,- dengan rincian sbb:
Tabel 3.4.
Realisasi APBD Tahun 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Belanja Tidak Langsung
31.468.330.885,-
30.420.457.322,- 96,67
Belanja Pegawai
31.468.330.885,-
30.420.457.322,- 96,67
Belanja Barang & Jasa
- - -
Belanja Modal - - -
2. Belanja Langsung
106.958.629.413,-
88.142.230.085,- 82,41
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 29
Belanja Pegawai
11.921.159.700,-
11.797.910.000,- 98,97
Belanja Barang & Jasa
46.564.905.767,-
36.373.806.705,- 78,11
Belanja Modal 48.472.563.946,-
39.970.513.380,- 82,46
TOTAL BTL + BL 138.426.960.298,- 118.562.687.407,- 85,65
Tabel 3.5.
Realisasi APBD Tahun 2017 Berdasarkan Sasaran Strategis
No SASARAN/ PROGRAM/ KEGIATAN
ANGGARAN
%
ALOKASI REALISASI
1 2 3 4 5
1
Meningkatnya Kinerja Dinas Kesehatan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
13.629.479.555
13.405.799.395 98,36
1 Penyediaan Jasa surat menyurat
7.877.000
7.324.700 92,99
2 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air Dan Listrik
169.030.000
100.203.811 59,28
3 Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor
35.000.000
33.130.000 94,66
4 Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah
32.928.000
- 0,00
5 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
12.433.737.353
12.342.306.000 99,26
6 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
20.000.000
20.000.000 100,00
7 Penyediaan Alat Tulis Kantor
83.145.000
83.145.000 100,00
8 Penyediaan Barang Cetakan Dan Penggandaan
31.250.000
31.250.000 100,00
9 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ penerangan bangunan kantor
12.815.000
12.815.000 100,00
10 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
222.842.800
221.797.000 99,53
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 30
11 Penyediaan Bahan Bacaan & Peraturan Perundang-Undangan
15.626.402
10.880.000 69,63
12 Penyediaan Makan dan minum
21.828.000
3.801.000 17,41
13 Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Ke Luar Daerah
543.400.000
539.146.884 99,22
2
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur Guna Menunjang Pelaksanaan Program Kesehatan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4.651.567.196
2.048.374.132 44,04
1 Pembangunan rumah dinas
719.478.296
707.296.296 98,31
2 Pengadaan peralatan gedung kantor
1.917.900.000
5.400.000 0,28
3 Pengadaan Instalasi Jaringan Air
10.500.000
- 0,00
4 Pengadaan Instalasi Jaringan Listrik
60.000.000
- 0,00
5 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
1.363.000.000
1.074.428.436 78,83
6 Pemeliharaan rutin/berkala alat kesehatan di FKTP
56.000.000
47.518.000 84,85
7 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
213.731.400
213.731.400 100,00
8 Pengadaan Sarana/Prasarana Instalasi Farmasi Kabupaten
310.957.500
- 0,00
3
Meningkatnya Disiplin Aparatur Kesehatan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
16.000.000
15.000.000 93,75
1 Pengadaan mesin/kartu absensi
16.000.000
15.000.000 93,75
4
Meningkatnya Pengetahuan Aparatur Kesehatan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
236.340.000
185.524.800 78,50
1 Pendidikan dan pelatihan formal
76.400.000
67.684.800 88,59
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 31
2 Pertemuan Rutin Dinas
159.940.000
117.840.000 73,68
5
Meningkatnya Upaya Pengembangan Capaian Kinerja Dinas Kesehatan
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
11.000.000,00
11.000.000 100,00
1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
11.000.000
11.000.000 100,00
6
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
8.644.076.269
7.893.380.009 91,32
1 Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
4.560.299.578
3.827.268.197 83,93
2 Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas, Pustu dan Jaringannya
4.083.776.691
4.066.111.812 99,57
7
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
352.314.000
236.859.000 67,23
1 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
50.000.000
48.950.000 97,90
2 Pelayanan P3K
49.192.000
48.692.000 98,98
3 Kunjungan Dokter Spesialis ke Puskesmas
64.500.000
58.570.000 90,81
4 Pelayanan Kesehatan Sosial
188.622.000
80.647.000 42,76
8
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
Program Pengawasan Obat dan Makanan
512.952.300
502.968.250 98,05
1 Peningkatan pengawasan keaman pangan dan bahan berbahaya
170.000.000
164.788.750 96,93
2 Pemeriksaan Sampel Obat
15.000.000
14.820.000 98,80
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 32
3 Pengawasan Jajanan Anak Sekolah
293.252.300
289.759.500 98,81
4 Pemeriksaan dan Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan/Industri Rumah Tangga
34.700.000
33.600.000 96,83
9
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
104.615.700
101.742.100 97,25
1 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
34.659.250
34.359.250 99,13
2 Penyuluhan Kesehatan Tentang PHBS Bagi Masyarakat
53.396.600
51.776.600 96,97
3 Evaluasi Promkes Tingkat kabupaten
16.559.850
15.606.250 94,24
10
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
87.784.000
87.784.000
100,00
1 Pelacakan Kasus Gizi Buruk
39.092.000
39.092.000 100,00
2 Pemantauan Garam Beryodium di TIngkat Rumah Tangga
48.692.000
48.692.000 100,00
11
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
203.630.500
201.472.300 98,94
1 Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Air
48.325.000
47.625.000 98,55
2 Pengadaan Bahan Reagen Laboratorium Kesehatan Lingkungan
120.769.000
120.535.800 99,81
3 Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Makanan
34.536.500
33.311.500 96,45
12
Menurunnya Angka Kematian Ibu dan Bayi
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
581.015.825
573.159.500 98,65
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 33
1
Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
25.770.050
25.520.000 99,03
2 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
50.310.000
50.035.000 99,45
3 Pengambilan dan Pengangkutan Vaksin
20.100.000
19.150.000 95,27
4 Pengadaan Dipstik HIV / AIDS, Pengambilan dan Skrining Darah HIV / AIDS
152.279.000
147.754.500 97,03
5 Pelaksanaan POMP Filariasis
332.556.775
330.700.000 99,44
13
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
333.085.250
328.514.250 98,63
1 Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
43.171.000
42.950.000 99,49
2 Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Manggarai
62.354.000
62.354.000 100,00
3 Supervisi Pelaksanaan SIKDA di FKTP
104.978.250
103.978.250 99,05
4 Penyusunan Perencanaan di FKTP
93.582.000
90.232.000 96,42
5 Pemuktahiran Data Aset di FKTP
29.000.000
29.000.000 100,00
14
Menurunnya Angka Kematian Ibu dan Bayi
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
37.070.049.310
33.350.902.024
89,97
1 Pembangunan puskesmas
8.439.782.098
7.133.389.886 84,52
2 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas keliling
10.150.000.000
10.013.894.980 98,66
3 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
460.950.000
459.075.000 99,59
4 Rehabilitasi sedang/berat Fasilitas Kesehatan
17.837.847.995
15.563.072.941 87,25
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 34
5 Pembangunan Poskesdes
86.168.136
86.168.136 100,00
6 Pembangunan Ruang Nifas/Bersalin
95.301.081
95.301.081 100,00
15
Menurunnya Angka Kematian Ibu dan Bayi
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
4.870.781.000
1.176.765.500 24,16
1 Monev dan bimtek program kesga
50.852.000
50.752.000 99,80
2 Evaluasi pasca pelatihan asuhan persalinan normal
21.036.000
20.992.000 99,79
3 Pelatihan asuhan persalinan normal
144.077.000
144.077.000 100,00
4 Pelatihan PPGDON
80.795.000
80.795.000 100,00
5 Pelatihan asfiksia
59.942.000
59.942.000 100,00
6 Evaluasi Pasca Pelatihan PPGDON
26.515.000
12.113.000 45,68
7 Jaminan Persalinan (Jampersal)
4.487.564.000
808.094.500 18,01
16
Menurunnya Angka Kematian Ibu dan Bayi
Program jaminan kesehatan nasional
18.876.608.508
12.596.707.265 66,73
1 Jasa pelayanan petugas kesehatan dan non kesehatan di FKT
8.337.113.267
8.199.052.974 98,34
2 Dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan di FKTP
2.166.319.476
2.053.490.806 94,79
3 Administrasi, Jasa Pengadaan Obat dan Alat Kesehatan
8.332.667.865
2.303.655.735 27,65
4 Monitoring dan evaluasi Pelaksanaan Program JKN
40.507.900
40.507.750 100,00
17 Meningkatnya Status Gizi Masyarakat Menurunnya Angka Kematian Ibu dan Bayi
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 35
Program Bantuan Operasional Kesehatan
15.153.198.000
14.017.883.033 92,51
1 Dukungan Manajemen
2.948.905.250
2.838.671.533 96,26
2 Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif
11.244.743.750
10.437.139.250 92,82
3 Fasilitas Rujukan UKM di Dinas Kesehatan
959.549.000
742.072.250 77,34
18
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas
Program Akreditasi Puskesmas
1.624.132.000
1.408.394.527 86,72
1 Survey Akreditasi Puskemas
246.000.000
147.941.355 60,14
2 Workshop Pendukung Implementasi Akreditasi Puskesmas
139.907.172
136.312.172 97,43
3 Pendampingan Akreditasi Puskesmas
1.238.224.828
1.124.141.000 90,79
106.958.629.413 88.142.230.085 82,41
Total Belanja Langsung 106.958.629.413 88.142.230.085 82,41
Total Belanja tidak Langsung 31.468.330.885 30.420.457.322,00 96,67
Total Belanja tidak Langsung + Belanja Langsung
138.426.960.298 118.562.687.407 85,65
Dari Tabel di atas dapat dilihat masih ada beberapa kegiatan yang penyerapan
anggarannya tidak mencapai 50% hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai
berikut:
1. Realisasi anggaran Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah, Pengadaan
Instalasi Jaringan Air, Pengadaan Instalasi Jaringan Listrik dan Pengadaan
Sarana/Prasarana Instalasi Farmasi Kabupaten 0% karena kegiatan tersebut
tidak jadi dilaksanakan.
2. Realisasi anggaran kegiatan Pelayanan Kesehatan Sosial hanya mencapai
42,76%, hali ini disebabkan karena salah satu rincian kegiatan didalamnya yakni
Rujukan Puskesmas ke RSUD mengalami masalah pada proses pengklaiman,
dimana SPJ yang dibawa Puskesmas tidak lolos verifikasi atau tidak lengkap
sehingga dikembalikan untuk diperbaiki, tetapi hasil perbaikan tidak direspon
oleh Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 36
3. Kegiatan Penyediaan Makan dan minum realisasi anggarannya hanya mencapai
17,41% karena kegiatan rapat rutin dilakukan tetapi anggaran untuk
transportnya tidak terealisasi.
4. Realisasi anggaran kegiatan pengadaan peralatan gedung kantor hanya
mencapai 0,28% karena sarana prasarana SIK sampai dengan akhir tahun
anggaran tidak terdapat di dalam e-Katalog.
5. Realisasi anggaran kegiatan Jaminan Persalinan hanya mencapai 18,01%
karena beberapa hal:
▪ Juknis Jampersal keluar diakhir tahun
▪ Tidak ada rumah tunggu yang layak dan mau disewakan, sehingga berakibat
kurangnya penyerapan anggaran Akomodasi dan Operasiona seperti Listrik,
Air, dan Pendamping untuk kegiatan Jaminan Persalinan.
6. Realisasi anggaran kegiatan Evaluasi Pasca Pelatihan PPGDON hanya
mencapai 45,68% karena Narasumber dari Kupang tidak hadir, sehingga
mengakibatkan penyerapan anggaran Perjalanan Dinas Luar Daerah menjadi
kecil.
7. Realisasi anggaran kegiatan Administrasi, Jasa Pengadaan Obat dan Alat
Kesehatan hanya mencapai 27,65% karena obat Puskesmas sudah banyak
dibelanjakan dari dana DAK, jadi Puskesmas hanya membelanjakan jenis obat
tertentu yang tidak dibiayai dari dana DAK. Hal ini menyebabkan pembelanjaan
obat dari dana DAU sangat rendah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 37
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan Kinerja Tahun 2017 Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai merupakan instansi pemerintah yang diberikan
tugas, tanggung jawab, dan amanah untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya, Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Dinas Kesehatan berlandaskan pada tujuan, sasaran, dan program kerja yang
ditetapkan baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun 2016-2021, Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan dengan Bupati, maupun
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2017 menyajikan berbagai
keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan dengan persentase
capaian sasaran 114,5% dengan kategori ”MEMUASKAN”.
Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum sudah memenuhi target
dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sebagaimana telah dijelaskan
pada bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai menetapkan 18 program/sasaran
dan 139 kegiatan dengan 2 sasaran strategis yang akan diwujudkan/dicapai
sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD dan Rencana Strategis (Renstra) tahun
2016-2021 yang termuat dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2017 dan DPA
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
B. Hambatan yang dihadapi: 1. Masalah Sumber Daya Manusia Kesehatan
Masalah yang terkait dengan SDM Kesehatan menyangkut Kuantitas, Kualitas,
Jenis dan Distribusi. Kualitas Tenaga Kesehatan yang ada dan tersebar di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama belum memadai. Di beberapa Fasilitas
Kesehatan masih kekurangan tenaga seperti Dokter, Apoteker, Bidan, Ahli Gizi,
Analis Kesehatan dan Atem Tidak tersedia tenaga administrasi dan tenaga
Pengelola Keuangan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sehingga
beban kerja tenaga kesehatan meningkat. Distribusi Tenaga Kesehatan belum
merata, dimana tenaga Kesehatan menumpuk di Fasilitas kesehatan di
Kecamatan Langke Rembong.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 38
2. Sumber Daya Alam Serta Budaya
Sumber daya alam yang dimaksudkan adalah sumber daya alam yang
berhubungan langsung dengan kelangsungan hidup manusia. Seperti kurang
atau ketiadaan air minum, kondisi geografis yang sulit dijangkau pelayanan.
Selain itu adalah kondisi budaya yang sulit atau lamban mengikuti pengaruh
pendidikan kesehatan melalui penyuluhan masal maupun kelompok serta
individu. Semua hal itu sudah menjadi laggard (tidak mau menerima perubahan)
terhadap pengaruh sebuah inovasi baru yang dapat merubah perilaku
unfavorable (buruk) ke perilaku favorable (baik). Selain itu, penghambat yang
paling perlu untuk dirubah adalah mindset masyarakat yang masih primordial
terhadap kesehatan. Masyarakat belum menjadikan kesehatan adalah suatu
kebutuhan paling utama dan perlu pemeliharaan. Hal ini karena masih
kurangnya kesadaran. Munculnya kesadaran masih berawal dari sesering
berapa kali mereka menderita sakit baru muncul kesadaran. Sedangkan
kesadaran yang ditimbulkan oleh paparan informasi kesehatan sangat rendah.
Cukup sulit dan membutuhkan waktu yang lama merubah mindset masyarakat
jika hanya melalui penyuluhan dalam frekuensi terbatas. Hal ini dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan mereka masih rendah dan sudah lama terbentuk dalam
kehidupan yang tidak sehat.
3. Keterbatasan peralatan kesehatan yang baik
Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala alat kesehatan di FKTP juga merupakan
salah satu kegiatan yang penting dilaksanakan, mengingat banyak alat
kesehatan di FKTP yang tidak layak pakai dan rusak sehingga menghambat
kegiatan pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas. Selama ini masalah
yang sering dijumpai adalah masih banyak alat kesehatan yang tidak dipakai
karena belum tahu Prosedur Penggunaan Alat serta Kondisi Alat Kesehatan
yang dianggap rusak dan tidak layak pakai padahal masih dapat diperbaiki.
4. Belum optimalnya koordinasi lintas sektor
Keterlibatan sektor terkait dalam kegiatan pemberantasan dan penanggulangan
beberapa penyakit seperti Penyakit Tidak Menular maupun Penyakit menular
dalam penanganan masalah kesehatan tersebut masih kurang. Koordinasi lintas
sektor dalam konteks ini adalah memerangi perilaku dan faktor beresiko mulai
dari diri sendiri sampai ke seluruh masyarakat. Untuk mencapai hal itu harus
membutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk menjadi model Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
5. Belum optimalnya pelaksanaan SOP pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP). Pembuatan SOP merupakan salah satu standar good serve di
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 39
puskesmas. Namun hal ini baru dilakukan setelah puskesmas didampingi dalam
proses Akreditasi. Sedangkan Puskesmas yang belum dilakukan pendampingan
akreditasi belum mulai membuat SOP kegiatan yang mereka lakukan.
6. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat masih Kurang.
7. Masih kurangnya anggaran yang diperuntukan bagi bidang kesehatan.
C. Strategi peningkatan kinerja atau Langkah antisipatif yang dilakukan ke depan:
1. Peningkatan SDM Kesehatan melalui Pendidikan dan pelatihan teknis bidang
kesehatan untuk tenaga kesehatan sesuai kebutuhan seperti, dokter, Tenaga
Ahli Gizi, Apoteker, Analis Kesehatan, Atem, tenaga Administrasi dan
pengelolaan keuangan, sehingga dapat mengatasi masalah ketersediaan SDM
Kesehatan yang bermutu.
Mengadakan Bimbingan Teknis penyusunan perencanaan Puskesmas secara
rutin sebagai solusi bagi Puskesmas yang sering mengganti perencana
puskesmasnya sehingga nantinya terjadi sinkronisasi antara proses
perencanaan, pelaporan dan penyampaian informasi ke public.
2. Pembangunan infrastruktur untuk mendekatkan layanan publik kepada seluruh
lapisan masyarakat. Selain itu untuk memudahkan masuknya kemajuan,
informasi, inovasi yang dikembangkan oleh pihak private seperti NGO dan
investasi perorangan ke desa. Asimilasi kemajuan dengan pola kebiasaan yang
tumbuh oleh budaya yang diwariskan akan memudahkan inovasi baru masuk
dan diterima oleh masyarakat madani di desa. Dengan demikian faktor laggard
terhadap program pembangunan kesehatan akibat mutu manusia yang rendah,
budaya dan kurang pengetahuan akan mudah menghilang dengan sendirinya
akibat pergeseran mindset unfavorable ke mindset favorable (pola pikir negatif ke
pola pikir positif). Dengan demikian informasi kesehatan yang didapat melalui
penyuluhan atau sosialisasi akan ternidasi dengan mudah pada pikiran mereka
dan cepat dipraktikan karena sudah melihat dan merasakan langsung kemajuan
yang diturunkan oleh infrastruktur tadi.
3. Untuk mengatasi kekurangan alat kesehatan terhadap layanan kesehatan
kepada masyarakat harus dilakukan assessment kebutuhan akan alat
kesehatan. Selanjutnya dilakukan analisis guna mendapatkan prioritas akan alat
mana yang paling prioritas. Kemudian dilakukan analisis pemanfaatan. Dalam
hal ini adalah mengkaji, mengukur dan menilai kemampuan SDM kesehatan di
FKTP pengguna alat tersebut. Hal ini dilakukan agar alat yang diadakan itu tidak
mubazir. Selanjutnya dilakukan infentarisasi alat yang diusul untuk dilakukan
proses pengadaan dan infentarisasi SDM yang harus ditingkatkan
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah -Tahun 2017 Page 40
kompetensinya terhadap penggunaan alat tersebut. Selanjutnya dilakukan
pengadaan alkes lewat PPK dan pelatihan ketenagaan lewat BAPELKES
Provinsi yang diusul melalui bidang SDK Dinas Kesehatan Kabupaten.
4. Meningkatkan koordinasi lintas program dan sektoral dengan melakukan
pertemuan rutin dan juga perlu melibatkan masyarakat/memberdayakan
masyarakat dalam setiap kegiatan pelayanan kesehatan.
5. Melaksanakan atau menerapkan Standar Operasional Prosedur dalam
pelaksanaan setiap kegiatan bagi Puskesmas yang belum memiliki SOP.
6. Upaya untuk meningkatkan PHBS Masyarakat dilakukan melalui Peningkatan
kegiatan promotif dan preventif kepada Masyarakat.
7. Perlu adanya penambahan anggaran untuk Bidang Kesehatan.
PENGUKURAN KINERJA
TINGKAT ORGANISASI PERANGKAT DAERAH - DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MANGGARAI
TAHUN 2017
Sasaran Strategis No Indikator Kinerja Target 2017 Realisasi 2017 Capaian
1 2 3 4 5 6
Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
1 Angka Kematian Ibu (AKI) 122,25 81,93 132,98%
2 Angka Kematian Bayi (AKB)
15,33 11,47 125,18%
Meningkatkan Status Gizi Masyarakat
1 Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan
100 100 100%
Su
b B
ag
ian
Keu
an
ga
n
Reg
ina Jen
ia
NIP
. 19
68
06
17
19
950
9 2
001
Kab
id. S
um
ber D
ay
a
Kese
hata
n
Petro
nela L
anu
t, S.S
i. Apt
NIP
. 19
71
06
28
20
001
2 2
001
Kasi. K
efa
rm
asia
n
Martin
us H
abu
t, S.S
i, Apt.
NIP
. 19
69
05
28
20
021
2 1
006
Kasi. S
DM
Kese
hata
n
Klem
entin
a Maria T
agu
l, S.S
T
NIP
. 19
80
03
15
20
060
4 2
021
Kasi. A
lat K
ese
hata
n
- N
IP.
LA
MP
IRA
N : P
ER
AT
UR
AN
BU
PA
TI
KA
BU
PA
TE
N M
AN
GG
AR
AI N
O. 3
9 T
AH
UN
20
16
BA
GA
N S
TR
UK
TU
R O
RG
AN
ISA
SI
DIN
AS
KE
SE
HA
TA
N
Kep
ala
Din
as
dr. Y
ulian
us W
eng.M
.Kes
NIP
. 19
66
07
05
19
970
3 1
004
Kelo
mp
ok
Jab
ata
n F
un
gsio
nal
Sek
reta
ris
Drs. T
eod
oru
s Taram
N
IP. 1
96
71
23
1 1
99
40
3 1
143
Su
b B
ag
ian
Peren
ca
na
an
,
Ev
alu
asi d
an
Pela
po
ra
n
Karo
lina K
.H M
angg
ol, S
.KM
N
IP. 1
98
40
41
1 2
01
00
1 2
037
Su
b B
ag
ian
Um
um
dan
Kep
eg
aw
aia
n
Yak
obu
s Nu
rdin
, SM
NIP
. 19
60
12
20
19
931
1 1
001
Kab
id. P
2
Asu
mta E
ne D
jon
e, S.S
i. Ap
t
NIP
. 19
72
08
15
20
000
3 2
005
Kasi. S
urv
eila
ns d
an
Imu
nisa
si
Stan
islaus B
agu
l, S.K
M
NIP
. 19
64
05
29
19
890
3 1
011
Kasi. P
en
ceg
ah
an
&
Pen
gen
dalia
n P
TM
& K
esw
a
Stan
islaus Jelatu
, S.K
ep
NIP
. 19
76
09
09
20
030
3 1
007
Kasi. P
en
ceg
ah
an
&
Pen
gen
dalia
n P
en
ya
kit M
en
ula
r
Pau
s Maria M
atilda
NIP
. 19
63
07
14
19
880
3 2
018
Kab
id. K
ese
hata
n M
asy
ara
kat
Maria Y
asin
ta Aso
, S.S
T
NIP
. 19
69
07
28
19
890
3 2
010
Kasi. K
ese
hata
n K
elu
arg
a &
Gizi
Maria H
asin
ta Tan
ggu
NIP
. 19
67
03
25
19
890
2 2
002
Kasi. P
ro
mo
si & P
em
berd
ay
aan
Masy
ara
kat
Kon
stantin
us H
ati, S.S
T, M
.Kes
NIP
. 19
76
01
13
19
970
3 1
005
Kasi. K
eslin
g, K
esk
er d
an
Ola
hrag
a
Maria I. D
alima, S
.Si
NIP
. 19
67
09
28
19
890
2 2
001
Kab
id. P
ela
ya
na
n K
ese
hata
n
Nob
ertus B
urh
anu
s, S.K
M
NIP
. 19
66
10
27
19
893
1 0
08
Kasi. F
asilita
s Pelk
es D
asa
r d
an
Pen
ing
kata
n M
utu
M
artinu
s Tan
ja,S.K
M
NIP
. 19
63
07
14
19
880
3 2
018
Kasi. P
elk
es P
rim
er d
an
Trad
ision
al
Yohan
es B. F
. Pap
ur, A
.Md. K
ep
NIP
. 19
75
12
23
20
000
3 1
005
Kasi. P
elk
es R
uju
kan
San
tosa V
enan
sius, S
.Kep
,Ns
NIP
. 19
76
08
17
19
990
3 1
003
UP
T
P
US
TU
, PO
SK
ES
DE
S D
AN
BID
AN
DI D
ES
A
BA
GA
N S
TR
UK
TU
R O
RG
AN
ISA
SI
KE
PA
LA
PU
SK
EM
AS
KO
TA
WIL
IBR
OR
DU
S T
AN
BA
K, A
.Md
.Kep
.
NIP
: 19
7012
15
199203 1
024
KE
PA
LA
GU
DA
NG
FA
RM
AS
I KE
SE
HA
TA
N
MA
RIA
GO
RE
TI L
UL
US
NIP
: 19
770
622 1
99703
2 0
02
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S C
AN
CA
R
TH
IMO
TIU
S F
AL
LO
N
IP: 1
95
90
71
7 1
98
80
3 1
010
UP
TD
DIN
AS
KE
SE
HA
TA
N
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S W
AT
U A
LO
drg
. YO
HA
NE
S F
. TU
TU
NIP
: 197
40
51
3 2
00
60
4 1
008
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S T
IMU
NG
ED
AR
SIA
NA
JA
YA
SA
U, S
.KM
NIP
: 197
80
21
6 2
00
01
2 1
002
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S P
AG
AL
M
AR
IA E
RM
EL
IND
A P
AK
AR
NIP
: 19
821
02
9 2
00501 2
010
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S W
AE
KA
JO
NG
YO
SE
PH
CE
NT
IS, A
.Md
.Kep
NIP
: 19660319 1
98801 1
002
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S R
EO
L
EL
LY
F. D
JE
MA
T,A
.Md
.Kep
NIP
: 19670207 1
98801 2
002
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S W
AE
CO
DI
MIK
AE
L E
DU
AR
D K
EL
UM
AN
NIP
: 19680923 1
99003 1
005
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S N
AR
AN
G
HE
ND
RIK
US
SU
KU
R
NIP
: 19
670
628 1
99003
1 0
10
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S W
AN
GK
O
AL
BE
RT
US
W. B
. DU
GIS
,A.M
d.K
ep.
NIP
: 1971
030
2 1
991
03
1 0
03
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S N
AN
U
WIL
IRO
DU
S M
. AN
TU
S, A
.Md.K
ep
NIP
: 1972
122
4 1
993
03 1
004
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S W
AE
MB
EL
EN
G
GA
BR
IEL
GA
NG
GU
T,S
.KM
NIP
: 196
81
80
2 1
99
60
3 1
002
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S L
AN
GK
E M
AJO
K
SE
LIS
TU
S U
DA
T
NIP
: 197
20707
200
212 1
00
8
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S K
ET
AN
G
A
NC
I FR
AN
SIS
KU
S
NIP
: 19620928 1
98411 1
00
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S B
EA
ME
SE
KA
NIS
IUS
NA
BU
R,A
.Md
.Kep
NIP
: 19
670
81
9 1
99203 1
010
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S IT
EN
G
YO
SE
F E
HO
K
NIP
: 19
650
311 1
98801
1 0
01
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S P
ON
GG
EO
K
drg
. JA
NU
AR
IRA
WA
N
NIP
: 19
750
10
1 2
00212 1
013
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S B
AN
GK
A K
EN
DA
AN
SE
L D
AR
MA
, A.M
d.K
ep
N
IP: 1
97609
09 2
00
60
4 1
022
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S LA’O
RO
SA
LIN
A D
AL
IMA
NIP
: 19
621
23
1 1
98902 2
013
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S L
OC
E
LO
DO
VIK
US
MA
GA
T
NIP
: 19680205 1
99501 1
002
KE
PA
LA
PU
SK
ES
MA
S D
INT
OR
AN
SE
LM
US
EM
BO
NIP
: 19750905 2
00604 1
019