3.21.30.khairun

10
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 21- 30 21 - Volume 3, No. 2, Mei 2014 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KESELAMATAN LALU LINTAS DI JALAN TEUKU UMAR, KOTA BANDA ACEH Khairun 1 , M. Isya 2 , Renni Anggraini 2 1) Mahasiswa Magister Teknik Sipil Bidang Manajemen Rekayasa Transportasi, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. Email : [email protected] 2) Dosen Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. Email : [email protected] Abstract: Along with the rapid development growth and increasing of economic activity in the Banda Aceh City, the volume of traffic to be more increased , irregular parking of vehicles and driver compliance rate against the traffic signs become lower. These things can cause a traffic accidents. To determine the causal factors of the accident, it is necessary to do an evaluation. This study aimed to evaluate the critical points of traffic accidents (blackspot) and knowing the perception of respondents about the factors that cause traffic accidents. The evaluation is done on roads in Banda Aceh namely Jalan Teuku Umar. The study was implemented by direct observation in the study location and distributing questionnaires to find out the perceptions of the respondents. Processing and analysis of data using qualitative descriptive analysis and data analysis of questionnaire results using a Likert scale. The study results showed that the blackspots at Jalan Teuku Umar is Simpang 3 PU, intersection in front of Suzuya Mall and intersection in front of SPBU Simpang Jam. From the results of a user questionnaire on Jalan Teuku Umar found that the dominant factor in the cause of traffic accidents is the human factor. Then followed by a road factor, vehicles factor and the environment factor. Keywords : traffic safety, traffic accidents, perception of respondent Abstrak: Seiring dengan pertumbuhan pembangunan yang cepat dan meningkatnya kegiatan perekonomian di Kota Banda Aceh, volume lalu lintas menjadi lebih meningkat, kendaraan parkir tidak beraturan dan tingkat kepatuhan pengendara terhadap rambu-rambu lalu lintas semakin berkurang. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan, perlu dilakukan suatu evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi titik-titik rawan kecelakaan lalu lintas (blackspot) dan mengetahui persepsi responden mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Evaluasi dilakukan pada ruas jalan dalam Kota Banda Aceh yaitu Jalan Teuku Umar. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian dan membagikan kuesioner untuk mengetahui persepsi responden. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis data hasil kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik blackspot di Jalan Teuku Umar adalah Simpang 3 PU, persimpangan depan Suzuya Mall dan persimpangan depan SPBU Simpang Jam. Dari hasil kuesioner user di Jalan Teuku Umar didapatkan bahwa faktor dominan penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah faktor manusia. Kemudian diikuti oleh faktor jalan, kendaraan dan lingkungan. Kata Kunci : keselamatan lalu lintas, kecelakaan lalu lintas, persepsi responden

Upload: heri-adi

Post on 16-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hjhjhhhjjh

TRANSCRIPT

Page 1: 3.21.30.Khairun

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 21- 30

21 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP

KESELAMATAN LALU LINTAS

DI JALAN TEUKU UMAR, KOTA BANDA ACEH

Khairun1, M. Isya

2, Renni Anggraini

2

1) Mahasiswa Magister Teknik Sipil Bidang Manajemen Rekayasa Transportasi, Universitas Syiah Kuala

Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. Email : [email protected] 2)

Dosen Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala

Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. Email : [email protected]

Abstract: Along with the rapid development growth and increasing of economic activity in the Banda Aceh City, the volume of traffic to be more increased , irregular parking of vehicles and driver compliance rate against the traffic signs become lower. These things can cause a traffic accidents. To determine the causal factors of the accident, it is necessary to do an evaluation. This study aimed to evaluate the critical points of traffic accidents (blackspot) and knowing the perception of respondents about the factors that cause traffic accidents. The evaluation is done on roads in Banda Aceh namely Jalan Teuku Umar. The study was implemented by direct observation in the study location and distributing questionnaires to find out the perceptions of the respondents. Processing and analysis of data using qualitative descriptive analysis and data analysis of questionnaire results using a Likert scale. The study results showed that the blackspots at Jalan Teuku Umar is Simpang 3 PU, intersection in front of Suzuya Mall and intersection in front of SPBU Simpang Jam. From the results of a user questionnaire on Jalan Teuku Umar found that the dominant factor in the cause of traffic accidents is the human factor. Then followed by a road factor, vehicles factor and the environment factor.

Keywords : traffic safety, traffic accidents, perception of respondent

Abstrak: Seiring dengan pertumbuhan pembangunan yang cepat dan meningkatnya kegiatan

perekonomian di Kota Banda Aceh, volume lalu lintas menjadi lebih meningkat, kendaraan

parkir tidak beraturan dan tingkat kepatuhan pengendara terhadap rambu-rambu lalu lintas

semakin berkurang. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan, perlu dilakukan suatu

evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi titik-titik rawan kecelakaan lalu lintas

(blackspot) dan mengetahui persepsi responden mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya

kecelakaan lalu lintas. Evaluasi dilakukan pada ruas jalan dalam Kota Banda Aceh yaitu Jalan

Teuku Umar. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan secara langsung di

lokasi penelitian dan membagikan kuesioner untuk mengetahui persepsi responden.

Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis data hasil

kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik

blackspot di Jalan Teuku Umar adalah Simpang 3 PU, persimpangan depan Suzuya Mall dan

persimpangan depan SPBU Simpang Jam. Dari hasil kuesioner user di Jalan Teuku Umar

didapatkan bahwa faktor dominan penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah faktor

manusia. Kemudian diikuti oleh faktor jalan, kendaraan dan lingkungan.

Kata Kunci : keselamatan lalu lintas, kecelakaan lalu lintas, persepsi responden

Page 2: 3.21.30.Khairun

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 22

PENDAHULUAN

Kota Banda Aceh merupakan Ibukota

Provinsi Aceh yang memiliki luas daerah 61,26 km2

dan terdiri dari 9 kecamatan dan 90 desa. (BPS

Kota Banda Aceh, 2011)

Seiring dengan pertumbuhan pembangunan

yang cepat dan meningkatnya kegiatan

perekonomian di Kota Banda Aceh, volume lalu

lintas menjadi lebih meningkat, kendaraan parkir

tidak beraturan dan tingkat kepatuhan pengendara

terhadap rambu-rambu lalu lintas semakin

berkurang. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan

terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab

terjadinya kecelakaan, perlu dilakukan suatu

evaluasi. Evaluasi dilakukan pada ruas jalan dalam

Kota Banda Aceh. Jalan tersebut adalah Jalan Teuku

Umar. Hal ini dikarenakan kedua jalan tersebut

merupakan jalan utama di Kota Banda Aceh dan

menjadi jalan akses langsung menuju arah luar kota.

Pada jalan tersebut, volume lalu lintas relatif tinggi

sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu

lintas.

Tujuan dari penelitian adalah untuk

mengevaluasi titik-titik rawan kecelakaan lalu

lintas (blackspot) dan mengetahui persepsi

responden tentang faktor-faktor penyebab

terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan evaluasi dan acuan kebijakan oleh

Pemerintah Kota Banda Aceh dalam hal

penerapan fasilitas keselamatan lalu lintas di

Jalan Teuku Umar guna mengatasi masalah

keselamatan lalu lintas. Hal ini akan berguna

untuk mengurangi terjadinya kecelakaan lalu

lintas dan korban jiwa. Dengan demikian akan

tercipta keselamatan dalam berlalu lintas di

jalan dalam Kota Banda Aceh.

METODE PENELITIAN

Sistematika dalam melakukan penelitian

ini adalah tahapan penelitian, sumber data,

proses pengumpulan data, proses pengolahan

data serta analisis-analisis untuk hasil penelitian.

Tahapan penelitian ini dimulai dengan

menentukan rumusan masalah yang akan diteliti,

dilanjutkan melakukan studi literatur yang memuat

teori-teori pendukung dan hasil kajian penelitian

terdahulu sehingga dapat disusun latar belakang

masalah dan rumusan masalah serta penetapan

tujuan penelitian ini. Selanjutnya dilakukan

pengumpulan data, yaitu data primer maupun dari

data sekunder.

Data primer diperoleh dari hasil

pengamatan langsung di lokasi penelitian dan

pembagian kuesioner terhadap responden.

Responden yang digunakan adalah masyarakat

pengguna jalan (user). Kuesioner yang diajukan

kepada responden adalah mengenai faktor-

faktor penyebab kecelakaan lalu lintas.

Data sekunder yang digunakan berupa

Peta Aceh, Peta Kota Banda Aceh, data

geometrik jalan serta data kecelakaan lalu lintas

tahun 2010-2012.

Berdasarkan rumus Slovin dengan nilai

tingkat kesalahan 10% dan volume lalu lintas

maka jumlah sampel responden yang

dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 3: 3.21.30.Khairun

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

23 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

Tabel 1. Jumlah Responden

Langkah-langkah penelitian ini

selengkapnya dapat lihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Bagan alir penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Dalam kajian pustaka ini diuraikan beberapa

teori yang mendukung penelitian yang dikutip dari

beberapa referensi yang ada kaitan dengan

penelitian.

Jalan

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004

dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun

2006 tentang Jalan, telah menetapkan

pengelompokan jalan menurut fungsi dan status.

Pengelompokan jalan menurut fungsinya dapat

dibedakan atas :

a. Jalan Arteri,

b. Jalan Kolektor,

c. Jalan Lokal, dan

d. Jalan Lingkungan.

Jalan menurut statusnya dapat

dikelompokkan menjadi :

a. Jalan Nasional,

b. Jalan Provinsi,

c. Jalan Kabupaten,

d. Jalan Kota, dan

Page 4: 3.21.30.Khairun

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 24

e. Jalan Desa.

Tipe jalan perkotaan menurut MKJI 1997

adalah :

1. Jalan 2 lajur 1 arah (2/1),

2. Jalan 2 lajur 2 arah tak terbagi (2/2 UD),

3. Jalan 4 lajur 2 arah tak terbagi (4/2 UD),

4. Jalan 4 lajur 2 arah terbagi (4/2 D), dan

5. Jalan 6 lajur 2 arah terbagi (6/2 D).

Volume Lalu Lintas

Menurut Morlok (1991), volume lalu

lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui

suatu titik/penampang melintang jalan pada satu

satuan waktu tertentu.

Dimana :

q = volume lalu lintas (kend/jam/lajur);

n = jumlah kendaraan yang melalui satu

penampang melintang jalan pada satu

lajur gerak, dalam interval waktu T;

T = interval waktu pengamatan.

Aksi Keselamatan Lalu Lintas

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

memperkirakan pada tahun 2030, kecelakaan

lalu lintas menjadi penyebab kematian nomor 5

di dunia setelah penyakit jantung, stroke, paru-

paru dan infeksi saluran pernapasan. Pada bulan

Maret 2010, Majelis Umum PBB

mendeklarasikan Decade of Action (DoA) for

Road Safety 2011 - 2020. Kegiatan ini

dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan

dan mengurangi tingkat fatalitas korban

kecelakaan lalu lintas jalan secara global

dengan meningkatkan kegiatan yang dijalankan

pada skala nasional, regional dan global.

Semangat deklarasi DoA sejalan dengan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan yaitu menyusun Rencana Umum Nasional

Keselamatan (RUNK) Jalan. (Departemen

Perhubungan, 2011)

Pemerintah Indonesia menyusun RUNK

Jalan (25 tahun) dan 10 tahun pertama RUNK

Jalan ditetapkan menjadi program Dekade Aksi

Keselamatan Jalan Republik Indonesia 2011-

2020.

Penyusunan RUNK Jalan bertujuan :

a. Memberikan panduan/pedoman bagi

pemangku kebijakan agar dapat

merencanakan dan melaksanakan

penanganan keselamatan jalan secara

terkoordinir dan selaras.

b. Dapat menjadi acuan bagi Pemerintah

Daerah untuk menjabarkan langkah-

langkah penanganan keselamatan jalan di

wilayahnya.

Ada 5 (lima) pilar yang terdapat dalam

Rencana Umum Nasional Keselamatan

(RUNK) Jalan, yaitu :

1. Manajemen Keselamatan Jalan (Road

Safety Management),

2. Jalan yang Berkeselamatan (Safer Road),

3. Kendaraan yang Berkeselamatan (Safer

Vehicle),

4. Perilaku Pengguna Jalan (Safer People),

5. Perawatan Pasca Kecelakaan (Post

Crash).

Page 5: 3.21.30.Khairun

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

25 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas

Menurut Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan, setiap jalan yang

digunakan untuk lalu lintas umum wajib

dilengkapi dengan perlengkapan jalan berupa :

a. Rambu lalu lintas,

b. Marka jalan,

c. Alat pemberi isyarat lalu lintas,

d. Alat penerangan jalan,

e. Alat pengendali dan pengaman

f. pengguna jalan,

g. Alat pengawasan dan pengamanan jalan,

h. Fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki, dan

i. penyandang cacat, dan

j. Fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas

k. dan angkutan jalan yang berada di jalan

l. dan di luar badan jalan.

Kecelakaan Lalu Lintas

Menurut Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan, kecelakaan lalu

lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak

diduga dan tidak disengaja melibatkan

kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan

lain yang mengakibatkan korban manusia

dan/atau kerugian harta benda. Penyelenggara

jalan wajib segera dan patut untuk memperbaiki

jalan yang rusak yang dapat mengakibatkan

kecelakaan lalu lintas.

Menurut Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan, kecelakaan lalu

lintas digolongkan atas :

a. Kecelakaan lalu lintas ringan,

b. Kecelakaan lalu lintas sedang, dan

c. Kecelakaan lalu lintas berat.

d. Menurut Pedoman Penanganan Lokasi

Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd T-09-

2004-B) yang dikeluarkan Kementerian

Pekerjaan Umum, lokasi rawan

kecelakaan adalah suatu lokasi dimana

angka kecelakaan tinggi dengan kejadian

kecelakaan berulang dalam suatu ruang

dan rentang waktu yang relatif sama yang

diakibatkan oleh suatu penyebab tertentu.

Suatu lokasi dinyatakan sebagai rawan

kecelakaan lalu lintas apabila :

a. Memiliki angka kecelakaan yang tinggi.

b. Lokasi kejadian kecelakaan menumpuk.

c. Lokasi kecelakaan berupa persimpangan

atau segmen ruas jalan sepanjang 100 –

300 m untuk jalan perkotaan, ruas jalan

sepanjang 1 km untuk jalan antar kota.

d. Kecelakaan terjadi dalam ruang dan

rentang waktu yang relatif sama.

e. Memiliki penyebab kecelakaan dengan

faktor yang spesifik.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari

unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga.

Dalam setiap penelitian, populasi harus disebut

secara eksplisit, terkait dengan besarnya

anggota populasi dan wilayah penelitian.

Semakin besar sampel yang diambil akan

semakin representatif data yang diperoleh.

(Wardiyanto, 2006)

Page 6: 3.21.30.Khairun

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 26

Menurut Nazir (2011), sampel adalah

bagian dari populasi. Survei sampel adalah

suatu prosedur dimana hanya sebagian dari

populasi saja yang diambil dan dipergunakan

untuk menentukan sifat serta ciri yang

dikehendaki dari populasi.

Untuk menentukan jumlah sampel

digunakan rumus Slovin sebagai berikut

(Riduan dan Akdon, 2007) :

Dimana :

n = jumlah sampel;

N = jumlah populasi;

d = presisi yang ditetapkan.

Teknik Sampling

Menurut Riduan dan Akdon (2007),

teknik sampling adalah suatu cara mengambil

sampel yang representatif dari populasi. Ada 2

(dua) macam teknik penarikan sampel yaitu

sampel probabilita (probability sampling) dan

sampel non probabilita (non-probability

sampling).

Riduan dan Akdon (2007) mengemuka

kan bahwa skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang terhadap

variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Setiap jawaban dihubungkan

dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka

jawaban itu dapat diberi skor.

HASIL PEMBAHASAN

Titik-titik Rawan Kecelakaan Lalu Lintas

(blackspot)

Lokasi penelitian dilakukan di Jalan

Teuku Umar, Banda Aceh. Berdasarkan data

kecelakaan lalu lintas tahun 2010–2012 yang

didapatkan dari Polresta Banda Aceh dan hasil

pengamatan yang dilakukan, terdapat beberapa

titik yang menjadi blackspot pada kedua jalan

tersebut. Blackspot di Jalan Teuku Umar

terletak di Simpang 3 PU, depan Terminal

Lama Seutui dan depan SPBU Simpang Jam.

1. Simpang 3 PU

Gambar 2. Simpang 3 PU, Banda Aceh

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah

dilakukan, Simpang 3 PU termasuk titik rawan

kecelakaan. Hal ini berdasarkan beberapa faktor,

yaitu sebagai berikut :

Page 7: 3.21.30.Khairun

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

27 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

Merupakan kawasan persimpangan yang

sangat padat, terutama pada jam puncak

sehingga berpotensi menyebabkan

kecelakaan lalu lintas.

Pengaturan lampu lalu lintas yang belum

optimal. Pada jam-jam atau kondisi

tertentu, lampu yang menyala hanya yang

berwarna kuning saja, hal ini berpotensi

menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Sikap para pengendara yang menerobos

lampu merah.

Marka jalan yang sudah tidak jelas.

Kendaraan yang parkir di badan jalan

yang dekat dengan traffic light.

2. Persimpangan Depan Suzuya Mall

Gambar 3. Persimpangan Depan Suzuya Mall,

Banda Aceh

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah

dilakukan, persimpangan depan Suzuya Mall

termasuk titik rawan kecelakaan. Hal ini

berdasarkan beberapa faktor, yaitu sebagai

berikut :

Pada badan jalan di depan toko dekat

dengan persimpangan sering terlihat

kendaraan yang parkir. Hal ini

menyebabkan kendaraan yang datang

dari arah Simpang Jam tidak dapat

melihat kendaraan yang keluar dari

persimpangan.

- Pada persimpangan tidak ada rambu

peringatan atau warning light untuk

berhati-hati.

- Marka jalan yang sudah tidak jelas.

- Merupakan kawasan persimpangan yang

sangat padat, terutama pada jam puncak

sehingga berpotensi menyebabkan

kecelakaan lalu lintas.

- Sikap para pengendara yang parkir secara

sembarangan.

- Sikap para pengendara yang mengendara

kendaraannya berlawanan dengan arah

lalu lintas.

3. Persimpangan Depan SPBU

Simpang Jam

Page 8: 3.21.30.Khairun

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 28

Gambar 4. Persimpangan Depan SPBU Simpang

Jam, Banda Aceh

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah

dilakukan, persimpangan depan SPBU Simpang

Jam termasuk titik rawan kecelakaan. Hal ini

berdasarkan beberapa faktor, yaitu sebagai

berikut :

Merupakan kawasan yang sangat padat,

terutama pada jam puncak sehingga

berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu

lintas.

Sikap para pengendara yang menerobos

langsung dari SPBU tanpa menghiraukan

kendaraan yang melaju dari arah simpang

3 PU.

Jarak pandang pengendara dari arah

Simpang 3 PU menjadi terhalang oleh

kendaraan yang masuk ke SPBU.

Kendaraan yang parkir di dekat belokan

di depan SPBU.

Analisis Persepsi Responden terhadap Faktor-

faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Lalu

Lintas

Karakteristik responden dikategorikan

berdasarkan jenis kelamin, usia dan jenis

pekerjaan. Kuesioner dibagikan kepada

masyarakat pengguna jalan di Jalan Teuku

Umar, Banda Aceh. Jawaban kuesioner

responden menggunakan skala Likert.

Setiap jawaban yang terdapat pada

kuesioner dihubungkan dengan bentuk

pernyataan atau dukungan sikap responden.

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka

jawaban itu diberi skor, sangat setuju (SS)

diberi skor 5, setuju (S) diberi skor 4, ragu-ragu

(R) diberi skor 3, tidak setuju (TS) diberi skor 2

dan sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1.

Dari hasil kuesioner responden dapat

diketahui bahwa sebagian besar masyarakat

pengguna jalan setuju bahwa manusia

merupakan faktor penyebab terjadinya

kecelakaan lalu lintas terutama di jalan

perkotaan, kemudian diikuti oleh faktor jalan,

kendaraan dan lingkungan. Hal ini

mengindikasikan bahwa faktor paling dominan

penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di

jalan perkotaan adalah faktor perilaku manusia,

yaitu seperti kurangnya kesadaran pengemudi

dalam mematuhi peraturan lalu lintas,

menerobos lampu merah, sering tidak

menggunakan helm dan memarkirkan

kendaraan dengan sembarangan.

Untuk lebih jelasnya mengenai hasil

kuesioner responden di Jalan Teuku Umar dapat

dilihat pada Tabel 2.

Page 9: 3.21.30.Khairun

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

29 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Kuesioner Responden di Jalan Teuku Umar

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan,

yaitu :

a. Pada Jalan Teuku Umar, Banda Aceh

terdapat 3 (tiga) blackspot yaitu Simpang

3 PU, persimpangan depan Suzuya Mall

dan persimpangan depan SPBU Simpang

Jam.

Page 10: 3.21.30.Khairun

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 30

b. Persepsi responden yaitu masyarakat

pengguna jalan terhadap faktor-faktor

penyebab terjadinya kecelakaan lalu

lintas sangat bervariasi. Pada Jalan Teuku

Umar, sebagian besar responden setuju

bahwa manusia merupakan faktor

dominan penyebab terjadinya kecelakaan

lalu lintas. Kemudian diikuti oleh faktor

kendaraan, faktor jalan dan faktor

lingkungan. Hal ini mengindikasikan

bahwa faktor paling dominan penyebab

terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan

perkotaan adalah faktor perilaku manusia.

Saran

Beberapa saran yang dapat disampaikan

dari hasil penelitian dan pembahasan antara

lain :

a. Perlu dilakukan kerjasama dan koordinasi

yang lebih erat antara pihak-pihak yang

berkompeten dalam masalah keselamatan

lalu lintas guna mencegah dan

mengurangi kecelakaan lalu lintas yang

terjadi.

b. Perlu dilakukan pengawasan yang lebih

ketat pada proses penerbitan Surat Izin

Mengemudi (SIM).

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Armo, ATD, Subarto & Jehosua, J 2012, Analisis

Kecelakaan pada Ruas Jalan Aki Balak di

Kota Tarakan, Prosiding pada FSTPT,

Bekasi.

BPS Kota Banda Aceh 2011, Banda Aceh dalam

Angka 2011, Banda Aceh.

(www.bandaacehkota.go.id/images/dokum

en/BDA%202011.pdf, diakses pada 12

Mei 2013)

Direktorat Jenderal Bina Marga 1997, Manual

Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),

Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Direktorat Jenderal Bina Marga 2004, Pedoman

Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan

Lalu Lintas (Pd T-09-2004-B),

Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 2011,

Dekade Aksi Keselamatan Jalan,

Departemen Perhubungan, Jakarta

(http://hubdat.dephub.go.id/spesial-

konten/dokumen-publikasi/umum/1148-

dekade-aksi-keselamatan-jalan-2011-

2020-republik-indonesia/ download,

diakses pada 30 Mei 2013)

Junaidi 2007, Audit Keselamatan Jalan terhadap

Aspek Kondisi Geometrik (Studi Kasus

pada Jalan Banda Aceh – Seulimum),

Tesis, Darussalam, Banda Aceh.

Morlok, E. K 1991, Pengantar Teknik dan

Perencanaan Transportasi, Jakarta :

Penerbit Erlangga.

Nazir, M 2011, Metode Penelitian, Penerbit Ghalia

Indonesia, Bogor.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43

Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu

Lintas Jalan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34

Tahun 2006 tentang Jalan.

Riduan dan Akdon 2007, Rumus dan Data dalam

Analisis Statistika, Penerbit Alfabeta,

Bandung.

Setijowarno, D & Frazila, R.B 2001, Pengantar

Sistem Transportasi, Penerbit Unika

Soegijapranata, Semarang.

Syamsul, A 2008, Keselamatan Jalan pada Bagian

Jalan yang paling Rawan di Kawasan

Kota Banda Aceh, Skripsi,Darussalam,

Banda Aceh.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38

Tahun 2004 tentang Jalan.

Wardiyanto 2006, Metode Penelitian dan

Pariwisata, Penerbit CV Andi Offset,

Yogyakarta.