3-tipe-pencahayaan.pdf
DESCRIPTION
dadmnkandlnakldnklsnkldnalskndbefjkasjbfuiaebiufbiwebifjbewkjbfuiewbfuiebfefefedfcewfcnkdsnklvmghbhjkTRANSCRIPT
3 TIPE PENCAHAYAAN
3 TIPE PENCAHAYAAN BUATAN (DI RUMAH) Pada dasarnya sistem penerangan terbagi dalam 3 bagian utama. Berikut penjelasannya:
PENERANGAN MERATA
Sistem ini bertujuan menerangi ruang secara merata. Cocok untuk ruang yang luas dan tidak
memerlukan efek pencahayaan. Sumber pencahayaan berasal dari lampu atas (downlight).
Umumnya lampu diletakkan dalam rumah lampu yang berjajar rapi di plafond.
PENERANGAN TERARAH
Sistem ini bertujuan mengarahkan cahaya ke jurusan/arah tertentu. Fungsinya untuk
memperjelas tampilan suatu obyek. Sistem ini biasanya menggunakan lampu bereflektor dan
bisa diarahkan. Atau menggunakan lampu jenis spotlight.
PENERANGAN SETEMPAT
Sistem ini berfungsi memfokuskan cahaya pada suatu objek khusus. Berfungsi untuk
memperjelas bentuk visual atau susunan benda tertentu (missal, lukisan, patung, dsb). Juga
berfungsi melengkapi system penerangan merata sekaligus menambah daya tarik.
MENGHITUNG KEBUTUHAN TITIK LAMPU
Cara menghitung kebutuhan titik lampu untuk penerangan merata tidaklah sulit. Hal-hal yang
harus diperhatikan yaitu luas ruangan, tata letak furniture, dan jenis lampu yang dipakai.
Berikut langkah-langkahnya:
Setelah tahu denah rumah dan tata letak furniture, dapat kita perkirakan kegiatan yang akan
ada pada tiap ruang. Berdasar data itu perkiraan tingkat terang yang dibutuhkan adalah:
Ruang tamu : 50-100 lux
Ruang keluarga : 50-100 lux (200 lux pada tempat baca)
Ruang makan : 100-200 lux
Ruang tidur : 20-50 lux
Kamar mandi : 50-100 lux
Selasar/hall : 25-50 lux
Jumlah titik lampu bisa dihitung menggunakan rumus :
Jumlah Titik Lampu (α) = E x luas ruangan
TT x 0,5
Dimana:
E : Tingkat terang rata-rata sebuah ruang (lux)
TT : Tingkat terang lampu (lumen/watt). Spesifikasi ada pada tiap jenis lampu
0,5 : Koefisien efisiensi pemeliharaan, rumah lampu, dan utilisasi.
(dari berbagai sumber)